KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan II Tahun 2013 Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu dipublikasikan secara triwulanan oleh Kantor
Perwakilan
Bank
Indonesia
Provinsi
Bengkulu,
untuk
menganalisis
perkembangan perekonomian Provinsi Bengkulu secara komprehensif. Analisis dalam buku ini mencakup perkembangan makro, inflasi, perbankan, sistem pembayaran, keuangan daerah dan prospek perekonomian Provinsi Bengkulu. Penerbitan buku ini bertujuan sebagai : (1) Laporan kepada Kantor Pusat Bank Indonesia tentang kondisi perkembangan ekonomi dan keuangan di Provinsi Bengkulu, dan (2) Informasi kepada stakeholders di daerah mengenai perkembangan ekonomi dan keuangan terkini.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Yuwono
: Kepala Kantor Perwakilan
H.M. Azhar Achlusyani
: Deputi Kepala Perwakilan Ekonomi Moneter
Sarwoto
: Peneliti Ekonomi
Neva Andina
: Peneliti Ekonomi
Royes Saragih
: Peneliti Ekonomi
Softcopy buku ini dapat di-download dari website Bank Indonesia dengan alamat www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Ekonomi_Regional/KER/Bengkulu/
i|á| UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.
`|á| UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang berkesinambungan.
a|Ät| fàÜtàxz|á bÜztÇ|átá| UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi, Akuntabilitas dan Kebersamaan.
i|á| ^tÇàÉÜ cxÜãt~|ÄtÇ UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t cÜÉä|Çá| UxÇz~âÄâ Mewujudkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian.
`|á| ^tÇàÉÜ cxÜãt~|ÄtÇ UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t cÜÉä|Çá| UxÇz~âÄâ Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku ”Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu Triwulan II-2013” dapat selesai disusun dan dipublikasikan kepada
stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional diterbitkan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai keadaan ekonomi makro, moneter, perbankan dan prospek ekonomi Provinsi Bengkulu kedepan. Kami sampaikan bahwa perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan II-2013 tumbuh melambat dari 5,63% (yoy) pada triwulan I 2013 menjadi 5,08% (yoy). Sementara itu, dari sisi harga, inflasi Provinsi Bengkulu meningkat dari 7,44% (yoy) pada triwulan I 2013 menjadi 7,89% (yoy) pada periode laporan. Terkait kajian dimaksud kami berharap informasi yang kami sajikan ini dapat menjadi salah satu referensi dalam pembelajaran dan/atau proses pengambilan kebijakan beberapa pihak terkait. Kami menyadari bahwa cakupan serta kualitas data dan informasi yang disajikan dalam buku ini masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari pengguna/pembaca demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya, besar harapan kami semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan ridha-Nya dan melindungi setiap langkah kita.
Bengkulu, 13 Agustus 2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BENGKULU
Yuwono Kepala Perwakilan
iii
halaman ini sengaja dikosongkan
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
ix
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
1
BAB I
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
5
1.1.
PDRB Sisi Penggunaan
6
1.1.1.
Konsumsi
7
1.1.2.
Investasi
11
1.1.3.
Ekspor dan Impor
13
1.2.
PDRB Sisi Sektoral
16
1.2.1.
Sektor Pertanian
18
1.2.2.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
19
1.2.3.
Sektor Jasa-Jasa
20
1.2.4.
Sektor-Sektor Lainnya
21
Boks 1 Hasil Liaison Triwulan II 2013
24
BAB II
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
27
2.1.
Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa
29
2.2.
Perkembangan Inflasi Fundamental
36
2.3.
Perbandingan Inflasi antar Kota di Sumatera
38
Boks 2 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu Triwulan II-2013
40
BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
43
3.1.
Bank Umum
43
3.1.1. Kelembagaan
43
3.1.2. Perkembangan Aset
44
3.1.3. Perkembangan Dana Masyarakat
45
3.1.4. Perkembangan Penyaluran Kredit
46
3.1.5. Perkembangan Kredit UMKM
49
v
3.2.
Bank Syariah
51
3.3.
Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
53
3.4.
Sistem Pembayaran
54
3.4.1. Sistem Pembayaran Tunai
54
3.4.2. Sistem Pembayaran Non Tunai
56
Boks 3 Dampak Penetapan Maksimum Loan to Value (LTV) dan
59
Minimum Down Payment (DP) Terhadap Kinerja Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Perbankan Bengkulu BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
63
4.1.
Realisasi Sisi Penerimaan
63
4.1.1
Realisasi Sisi Penerimaan Provinsi Bengkulu
63
4.1.2
Realisasi Sisi Penerimaan Kabupaten/Kota
65
4.2.
Realisasi Sisi Pengeluaran
66
4.2.1
Realisasi Sisi Pengeluaran Provinsi Bengkulu
66
4.2.2
Realisasi Sisi Pengeluaran Kabupaten/Kota
68
BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
69
5.1.
Perkembangan Ketenagakerjaan
69
5.2.
Perkembangan Kesejahteraan
70
5.3
Perkembangan Kemiskinan
71
BAB VI PROSPEK EKONOMI DAN INFLASI DAERAH
73
6.1.
Prospek Ekonomi Makro
73
6.2.
Prakiraan Inflasi Daerah
76
LAMPIRAN
79
DAFTAR ISTILAH
85
vi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6.
PDRB Provinsi Bengkulu Berdasarkan Jenis Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Ekspor dan Impor Regional dalam pembentukan PDRB menurut Harga Berlaku Provinsi Bengkulu Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Jenis Barang di Provinsi Bengkulu Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Negara Pembeli di Provinsi Bengkulu Porsi PDRB Atas Dasar Harga Konstan Lapangan Usaha Provinsi Bengkulu PDRB Provinsi Bengkulu Menurut Sektoral
6 13 14 16 17 18
Tabel 2.1.
Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu
29
Tabel 2.2.
Perkembangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi/Minuman/Rokok & Tembakau Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Provinsi Bengkulu
30
Tabel 2.5.
Perkembangan Inflasi Kelompok Sandang Provinsi Bengkulu
33
Tabel 2.6.
Perkembangan Inflasi Kelompok Kesehatan Provinsi Bengkulu
33
Tabel 2.7.
Perkembangan Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu
34
Tabel 2.9.
Sumbangan Beberapa Bulanan di Bengkulu
36
Tabel 3.1.
Jaringan Kantor Pelayanan Bank Umum Provinsi Bengkulu
44
Tabel 3.2.
Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Bengkulu
44
Tabel 3.3.
Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum Provinsi Bengkulu Perkembangan Kredit Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu Perkembangan NPL Kredit Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan,
46
Tabel 2.3. Tabel 2.4.
Tabel 2.8.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5. Tabel 3.6.
Komoditas
terhadap
Inflasi/Deflasi
32 32
35
48
49 50
vii
Tabel 3.8.
Sektor Ekonomi di Provinsi Bengkulu Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Kredit UMKM di Provinsi Bengkulu Perkembangan Kegiatan Usaha BPR di Provinsi Bengkulu
53
Tabel 3.9.
Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu
54
Tabel 3.7.
50
Tabel 3.10. Perkembangan Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Provinsi Bengkulu Tabel 3.11. Perkembangan Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) Provinsi Bengkulu
57
Tabel 4.1.
64
Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4.
Realisasi Penerimaan APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Provinsi Bengkulu Realisasi Penerimaan APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Realisasi Belanja APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Provinsi Bengkulu Realisasi Belanja APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu
58
65 67 68
Tabel 5.1.
Perkembangan Jumlah Pengangguran dan Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bengkulu
Tabel 5.2.
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Bengkulu
71
Tabel 5.3.
Tingkat Kedalaman Dan Keparahan Kemiskinan Provinsi Bengkulu
72
Tingkat 69
viii
DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1. Grafik 1.2. Grafik 1.3. Grafik 1.4. Grafik 1.5. Grafik 1.6. Grafik 1.7. Grafik 1.8.
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB (LPE, yoy) Provinsi Bengkulu (harga konstan 2000) Konsumsi Rumah Tangga Menurut PDRB Harga Konstan dan Perkembangan Inflasi di Provinsi Bengkulu Hasil Survei Konsumen di Provinsi bengkulu
5
Konsumsi Listrik Rumah Tangga dan Perkembangan Kendaraan Milik Swasta di Provinsi Bengkulu Kredit Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu Konsumsi Pemerintah dan Lembaga Nirlaba Menurut PDRB Harga Konstan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Dana Pemerintah di Bank Umum
9
7 8
10 10 11
Grafik 1.9.
Perkembangan Kredit Investasi dan Konsumsi Semen di Provinsi Bengkulu Perkembangan Harga Beberapa Komoditas Ekspor Bengkulu
15
Grafik 1.10.
Sumbangan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2013 Sektoral
17
Grafik 1.11.
Indikator Sektor Pertanian Provinsi Bengkulu
19
Grafik 1.12.
20
Grafik 1.13. Grafik 1.14.
Indikator Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran Provinsi Bengkulu Indikator Sektor Jasa-Jasa di Provinsi Bengkulu Indikator Sektor Bangunan di Provinsi Bengkulu
21 22
Grafik 1.15.
Indikator Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Bengkulu
23
Grafik 1.16.
Indikator Sektor Pertambangan dan penggalian di Provinsi Bengkulu
24
Grafik 2.1.
Perkembangan Inflasi IHK Kota Bengkulu
28
Grafik 2.2.
Realisasi Inflasi Tahun 2013 (Tahun Kalender, ytd)
29
Grafik 2.3.
Inflasi Kelompok Bahan Makanan di Provinsi Bengkulu (Tahunan, yoy)
31
Grafik 2.4.
Sumbangan Inflasi Bulan Juni Per Kelompok Barang/Jasa
36
Grafik 2.5.
Disagregasi Inflasi Kota Bengkulu
37
Grafik 2.6.
Nilai Saldo Ekspektasi Konsumen Terhadap Kondisi 3 Bulan Mendatang
38
Grafik 2.7.
Inflasi Tahunan (yoy) Bulan Juni 2013 Beberapa Kota di Sumatera Inflasi Tahunan (yoy) Kota-Kota di Sumatera Bagian Selatan
38
Grafik 2.8.
12
39
Grafik 3.1.
Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan NonPerforming Loan (NPL) Perbankan Provinsi Bengkulu
43
Grafik 3.2.
Distribusi Aset Bank Umum di Provinsi Bengkulu
45
ix
Grafik 3.3. Grafik 3.5.
Perkembangan Dana Pihak Ketiga di Bengkulu Perkembangan Kredit Perbankan di Provinsi Bengkulu
45 47
Grafik 3.6.
Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Perbankan Syariah di Bengkulu
52
Grafik 3.7.
Pembiayaan Perbankan Syariah di Bengkulu
52
Grafik 3.8.
DPK Perbankan Syariah di Bengkulu
52
Grafik 3.9.
Perkembangan Net Interest Margin BPR/S di Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu Perkembangan Rasio PTTB terhadap Inflow Provinsi Bengkulu
54
Grafik 3.10. Grafik 3.11. Grafik 3.12.
55 55
Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan di Bengkulu Perkembangan TUKAB di Provinsi Bengkulu di Provinsi Bengkulu
56
Grafik 4.1
Perkembangan Kendaraan Bermotor di Provinsi Bengkulu
65
Grafik 4.2
Perkembangan Dana Milik Pemerintah Provinsi Bengkulu
67
Grafik 5.1.
Perkembangan Indeks Nilai Tukar Petani di Provinsi Bengkulu
70
Grafik 6.1.
73
Grafik 6.3.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu Hasil Survei SK dan SKDU di Provinsi Bengkulu dan Kredit Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Provinsi Bengkulu
Grafik 6.4.
Perkembangan Laju Inflasi Tahunan di Kota Bengkulu
76
Grafik 6.5.
Hasil Survei Konsumen dan SKDU di Provinsi Bengkulu
77
Grafik 3.13.
Grafik 6.2.
58
74 75
x
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU a.
Inflasi dan PDRB INDIKATOR
2011
2012
Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV MAKRO IHK Kota Bengkulu 136,08 135,95 137,82 141,97 142,35 Laju Inflasi (y-o-y) 3,96 3,65 4,80 4,14 4,61 PDRB-Harga Konstan (miliar Rp) 2.282 2.304 2.344 2.397 2.419 - Pertanian 852 872 878 883 880 - Pertambangan & Penggalian 82 82 87 85 86 - Industri Pengolahan 101 100 102 107 109 - Listrik, Gas dan Air Bersih 11 11 12 12 12 - Bangunan 74 73 74 76 79 - Perdagangan, Hotel&Restoran 447 449 461 482 483 - Pengangkutan & Komunikasi 194 193 195 198 200 - Keuangan, Persewaan dan 113 116 119 120 125 Jasa - Jasa 407 408 417 434 445 Pertumbuhan PDRB (y-o-y, %) 7,15 6,83 6,63 7,00 5,99 Nilai Ekspor Nonmigas (USD 118 91 132 109 110 Juta) 893 635 1.240 1.066 1.306 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 0,43 2,31 Volume Impor Nonmigas (ribu 0,78 1,94 ton) Sumber : SEKD Provinsi Bengkulu & BPS Provinsi Bengkulu, angka sementara;
2013 Tw.I
Tw.II
146,43 7,68 2.434 889 84 109 12 76 490 202 126
148,69 7,89 2.464 893 83 110 12 75 500 207 128
445 5,63 85
455 5,08 102
862
1.058
-
0,66 8,42
xi
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
b.
Perbankan INDIKATOR
PERBANKAN Bank Umum Total Aset (Triliun Rp) DPK (Triliun Rp) - Tabungan (Triliun Rp) - Giro (Triliun Rp) - Deposito (Triliun Rp) Kredit (Triliun Rp) – Lokasi Proyek 1) - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi - LDR (%) Kredit (triliun Rp) – Lokasi Kantor - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi - LDR (%) Kredit MKM Bank Umum Menurut Lokasi Proyek 1) Kredit MKM (Triliun Rp) Kredit Mikro (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) Kredit Kecil (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) Kredit Menengah (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) NPL MKM gross (%) BPR/BPRS Total Aset (Miliar Rp) DPK (Miliar Rp) - Tabungan (Miliar Rp) - Deposito (Miliar Rp) Kredit (Miliar Rp) – Lokasi Proyek1) - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi Kredit UMKM (Miliar Rp) 3) Rasio NPL (%) LDR
2011
2012
2013
Tw. IV
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw. IV
Tw.I
Tw.II
9,25 6,19 1,29 3,72 1,18 10,14 3,20 5,06 1,57 163,81 7,40 2,82 3,73 0,85 119,53
9,66 6,61 3,26 2,15 1,20 10,49 3,22 5,67 1,60 158,69 7,78 2,85 4,02 0,91 117,65
10,93 7,11 3,69 2,12 1,29 11,11 3,46 5,97 1,68 156,26 8,42 3,11 4,30 1,01 115,16
10,81 7,49 3,80 2,35 1,34 11,59 3,45 6,39 1,76 154,74 8,78 3,00 4,78 1,00 117,17
11,40 7,37 4,18 1,78 1,41 12,08 3,67 6,58 1,83 163,85 9,36 3,16 5,22 0,98 127,04
11,77 7,57 3,69 2,28 1,60 12,36 3,62 6,40 1,80 169,71 9,74 3,28 5,47 1,00 128,78
12,54 8,07 3,93 2,42 1,71 13,12 4,17 7,08 1,88 162,62 10,53 3,41 5,91 1,21 130,46
2,97 0,62 0,56 0,06 na 1,24 1,04 0,20 na 1,10 0,65 0,45 na na
3,15 0,69 0,62 0,07 na 1,27 1,05 0,22 na 1,19 0,70 0,49 na na
3,40 0,75 0,66 0,09 na 1,35 1,11 0,24 na 1,30 0,82 0,49 na na
3,34 0,71 0,61 0,10 na 1,31 1,08 0,23 na 1,31 0,85 0,46 na na
3,56 0,78 0,65 0,13 na 1,35 1,13 0,22 na 1,43 0,97 0,46 na na
2,84 0,72 0,55 0,14 na 1,41 1,10 0,21 na 1,45 0,72 0,59 na na
3,83 1,00 0,83 0,17 Na 1,42 1,17 0,24 Na 1,43 1,09 0,32 na na
129 76 27 49 25,8 16 8 3,4 na 4,30 147,19
136 83 27 56 30,6 17 9 4,6 na 5,64 145,08
146 90 29 61 32,6 18,3 9,2 5,1 na 7,71 135,93
149 93 30 65 33,1 18,3 9,2 5,6 na 9,02 137,70
162 99 31 68 32,2 17,8 8,9 5,5 na 8,60 134,66
161 104 32 71 32,3 18,0 8,8 5,5 na 7,66 135,37
168 102 31 71 33,2 18,0 10,2 5,0 na 10,01 134,86
data sampai dengan Mei 2013 Publikasi Statistik Keuangan Daerah Bank Indonesia Provinsi Bengkulu sejak bulan Januari 2011 mencantumkan kredit berdasarkan jenis penggunaan berdasarkan lokasi proyek yang terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit yang tidak teridentifikasi. 3) Publikasi Statistik Keuangan Daerah Bank Indonesia Provinsi Bengkulu sejak bulan Januari 2011 tidak mencantumkan data kredit MKM BPR Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum & BPR, SEKD Provinsi Bengkulu, Bank Indonesia Bengkulu 1) 2)
xii
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
c.
Bank Umum Syariah 2011
INDIKATOR
2012
Tw. IV Tw.I Tw.II Total Aset (Miliar Rp) 484 476 526 DPK (Miliar Rp) 284 260 272 - Tabungan (Miliar Rp) 156 147 171 - Giro (Miliar Rp) 31 25 18 - Deposito (Miliar Rp) 97 88 83 Pembiayaan (Miliar Rp) – Lokasi 421 439 486 Kantor - FDR (%) 148,36 168,88 178,94 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Bank Indonesia Bengkulu
d.
2013
Tw.III 552 303 193 22 88 511
Tw. IV 641 384 216 34 134 546
Tw.I 671 349 219 25 106 590
Tw.II 711 374 230 24 121 665
168,51
142,05
168,72
177,63
Sistem Pembayaran INDIKATOR
Nominal dalam triliun Rp kecuali kliring dalam miliar, volume dalam lembar 2011 2012 2013 Tw. IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw. IV Tw.I Tw.II
SISTEM PEMBAYARAN Inflow 0,25 Outflow 0,74 Pemusnahan Uang 0,15 Nominal Transaksi RTGS 35 Volume Transaksi RTGS 21.453 Rata-rata Harian Nominal 0,54 Transaksi RTGS Rata-rata Harian Volume 330 Transaksi RTGS Nominal Kliring Kredit 246 Volume Kliring Kredit 21.375 Rata-rata Harian Nominal 3,78 Kliring Kredit Rata-rata Harian Volume 334 Kliring Kredit Nominal Kliring Debet 694 Volume Kliring Debet 23.809 Rata-rata Harian Nominal 10,68 Kliring Debet Rata-rata Harian Volume 366 Kliring Debet Nominal Kliring Pengembalian 27 Volume Kliring Pengembalian 871 Rata-rata Harian Nominal 0,41 Kliring Pengembalian Rata-rata Harian Volume 13 Kliring Pengembalian Nominal Tolakan Cek/BG 22 Kosong Volume Tolakan Cek/BG 748 Kosong Rata-rata Harian Nominal 0,34 Cek/BG Kosong Rata-rata Harian Volume 11 Cek/BG Kosong Sumber : Bank Indonesia Bengkulu
0,42 0,46 0,18 37 17.120 0,58
0,07 1,02 0,03 50 21.539 0,82
0,44 0,71 0,03 42 21 0,69
0,26 0,89 0,06 36 23 0,58
0,65 0,40 0,01 47 24 0.55
0,11 0,75 0,12 67 27 1,1
272
347
345
371
477
424
159 12.393 2,53
241 22.588 3,89
236 23.144 3,87
165 15.305 2,70
97 4.907 1,61
99 4.759 1,6
197
364
379
251
82
76
694 24.657 11,01
722 25.349 11,65
721 24.915 11,82
564 18.430 9,24
692 25.154 11,53
707 26.335 11,22
391
409
408
302
419
418
23 838 0,36
26 975 0,45
26 976 0,43
20 674 0,32
30 813 0,50
26 851 0,41
13
16
16
11
14
14
20
21
23
16
27
23
720
854
849
556
722
757
0,32
0,34
0,38
0,27
0,45
0,36
11
14
14
9
12
12
xiii
Penelitian Jalur Distriibusi dan Pembentukan Harga Ko omoditas Penyum mbang Inflassi Di Kota Bengkulu B
Halaman in ni sengaja dikosongkan d n
Pe endahuluan n
4
B BANK IND DONESIA
R RINGKA ASAN EKSEK KUTIF PERKEMBBANGAN EKOONOMI MAKRRO REGIONAAL P Pertumbuha n ekonomi Provinsi Beengkulu pada triwulan n II 2013 Ekon nomi Provinssi Bengkkulu tumbuh h tercatat sebesar 5,0 08% (yoy), melambat dibanding ttriwulan seb belumnya melambaat yang tumbuh sebeesar 5,63% (yoy). Seccara triwulaanan, perek konomian tumbuh lebih tingg gi dibandin ngkan triwu ulan sebelum mnya yaitu tumbuh msi pemerin ntah dan sebesar 1,24% (qtq). Dari sisi penggunaaan, konsum n perlamba m atan pertum mbuhan yan ng cukup signifikan. ekspor mencatatka Namun demikian, ekonomi e triw wulan II 20 013 masih d dapat ditopang oleh gga dan peningkatan PPembentuka an Modal stabilnyaa konsumsi rumah tang Tetap Do omestik Bruto (PMTDB). D Dari sisi seektoral, perlambatan perekonom mian didoro ong oleh melambaatnya hamp pir seluruh sektor terutaama sektor p pertanian da an sektor perdagangan/hotel//restoran.
Bila
dilihaat
dari
kkontribusi
terhadap
pertumb utama pertu buhan, sekto or jasa-jasa menjadi pen nyumbang u umbuhan ekonomi
pada
triwulan
II
2013
diiku uti
sektor
oleh
perdagangan/hotel//restoran.
PERKEMBBANGAN INFFLASI DAERAAH In nflasi Provinssi P Perkembang gan harga barang b dan n jasa secarra umum (iinflasi) di Bengkkulu tercataat Provinsi Bengkulu pada p triwulan II 2013 tercatat seebesar 7,89 9% (yoy), mening gkat menjad di lebih tin nggi dari triwulan I 2013 2 yang sebesar 7,44% (yoy). Kondisi 7,89% (yoyy) tersebut dipengaruh hi antara la ain kenaikan n harga BBM subsidi, kenaikan ngkutan dan terbata asnya paso okan kebu utuhan ma asyarakat, tarif an khususnya dari kelompok k bahan b makkanan, diteengah pen ningkatan permintaaan masyaraakat. Selain itu, ekspekktasi yang tinggi terhad dap inflasi akibat berlarutnya b etapan kebijakan peningkatan ha arga BBM proses pene subsidi juga j turut meningkatk m kan tekanan n inflasi pad da triwulan laporan. Akumulaasi inflasi seepanjang Jan nuari hinggaa Juni 2013 3 mencatatk kan inflasi tahun beerjalan sebesar 4,45% (ytd). ( M Menurut kellompok barang dan jassa, peningkaatan inflasi terutama terjadi pada kelomp pok bahan makanan, m peendidikan/reekreasi dan olahraga, o kelompo ok transporrtasi/komunikasi dan jaasa keuang gan. Inflasi tahunan Riingkasan Ek ksekutif
Trriwulan II 20 013
1
BANK K INDONES SIA kelompo ok komodittas tersebut masing-m masing sebeesar 11,40% (yoy), 12,47% (yoy), dan 8,41% (yoyy). Tingginyya inflasi pada kelompo ok bahan makanan n dipicu oleeh terbatasnya pasokan holtikultu ura dan petternakan, sementaara pada ko omoditas pendidikan didorong oleh h peningkattan biaya pendidikkan. Inflasi pada komo oditas transp portasi dido orong oleh kenaikan harga BB BM subsidi. B Berdasarkan disagregassi inflasi IHK, peningkaatan inflasi tahunan pada triw wulan laporran terutama a terjadi pad da kelompo ok administe ered price yaitu dari 5,14% (yyoy) pada triwulan I 2013 menjadi 7,43% (yo oy). Inflasi n yaitu seb besar 11,45% (yoy), se ementara volatile foods sedikkit menurun % (yoy). inflasi inti/core tercaatat relatif sttabil yaitu seebesar 5,82%
PERKEMBBANGAN PERRBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARA P AN Fungsi intermediassi P Peran interm mediasi perb bankan di Bengkulu B paada triwulan II-2013 perrbankan dan n berjalan dengan baiik, hal ini tercermin dari peningkataan Loan/Fina ancing to sistem pembayaran p n Deposit Ratio (L/FDR). Pertumbuhan penyaluran kredit/pem mbiayaan Bengkulu u oy) menjadii Rp10,53 ttriliun, seme entara itu meningkkat sebesar 25,12% (yo meningkaat Dana Pih hak Ketiga (DPK) tumb buh 13,53% % (yoy) menjadi Rp8,0 07 triliun. Fungsi intermediasi yang semakin memb baik ini didukung juga a dengan tingkat Non N Perform ming Loan/Fiinancing (NPPL/F) yang reendah. P Perkembang gan sistem pembayaran p n di Bengku ulu pada triiwulan II2013 relatif mening gkat. Pembayaran tunai mengalami net outflow w sebesar Rp0,647 7 triliun akibat meningkatnya aliran outflow w dan men nurunnya inflow dibandingkan n triwulan sebelumnya. s . Di sisi lain,, sistem pem mbayaran non tunai mengalami peningka atan transaksi baik meelalui kliring maupun BI-RTGS..
PERKEMBBANGAN KEUUANGAN DAERAH K Kinerja keuaangan Peme erintah Provvinsi Bengkulu triwulan n II-2013 Kinerj rja keuangan n pemerintah h menunju ukkan penurunan. Hal tersebut teerlihat dari realisasi penerimaan menurun n dan pen nyerapan Anggaran A Pendapatan P h (APBD) dan Belanja Daerah Provinsi
Bengkulu
Triwulan
II-2013
yang
ngalami men
pe enurunan
dibandin ngkan deng gan periode e yang sam ma tahun seebelumnya. Proporsi terbesar realisasi penerimaan n berasal dari Dana Perimbang gan dan Ringkasan Eksekutif
Triwulan n II 2013
2
B BANK IND DONESIA Pendapaatan Asli Daerah. Seda angkan darri sisi Belan nja Daerah, realisasi dengan proporsi terbesar berasal dari Belanja Operassional. Seca ara netto, pada po osisi triwulan n II-2013, neraca APBD D mengalam mi surplus se ebesar Rp 132,73 miliar. m S Selaras deng gan kinerja keuangan Pemerintah h Provinsi Bengkulu, B realisasi pendapataan dan belanja dari 10 1 kabupatten/kota di Provinsi Bengkulu juga masih minim. Da ari sisi penerimaan, realisasi terbesa ar dicatat oleh Pemerintah Kabupaten Kaur, sedaangkan dalaam hal penyerapan K anggaran
belanja,
Kabupate en
Bengku ulu
Tengah h
sebagai
tercatat
ngan realisassi tertinggi. kabupaten/kota den
KETENAGGAKERJAAN DAN KESEJJAHTERAAN DAERAH T Tingkat keesejahteraan n masyaraakat di Provinsi Bengkulu Keesejahteraan n masyaarakat masih h menunju ukkan kondisi yang membaik, terceermin dari b berkurangnyya jumlah dalam m taraf yang g pengang gguran dan n peningka atan Nilai Tukar Pettani (NTP). Tingkat baikk Pengang gguran Terrbuka (TPT T) turun 1,49% 1 dib bandingkan periode sebelumnya, sedan ngkan NTP P naik sebesar 0,73 3% (qtq). Namun, persentaase pendud duk miskin sedikit naik, menjadi 18,34% dari d total pendudu uk Provinsi Bengkulu. B
PROSPEKK PEREKONOOMIAN DAERRAH Peerekonomian n Provin nsi Bengkulu u m masih optimis is meskkipun disertaai potenssi inflasi yang g meningkaat
P Perekonomia an
Provinssi
Bengkullu
pada
triwulan
III I
2013
diperkiraakan akan tumbuh t me embaik. Darri sisi sektorral, sektor pertanian p diperkiraakan akan tumbuh lebih h tinggi dibandingkan ttriwulan seb belumnya seiring dengan d berlaangsungnya a musim pan nen pada aw wal triwulan n III 2013 dan meembaiknya produksi lahan perrkebunan. Selain itu, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta seektor jasa d diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan sekto or lainnya. Dari sisi pen nggunaan, konsumsi akan
m menjadi
peendorong
utama
perrtumbuhan
daerah
meskipun m
terkendaala tingginyya tingkat inflasi. Kin nerja ekspo or regional maupun mancaneegara diperrkirakan aka an memiliki kesempataan untuk mengalami perbaikaan kinerja. Perekonom mian Provinssi Bengkulu u diperkirak kan akan tumbuh pada kisaraan 5,6-5,8% % (yoy). D Dampak lan njutan dari kenaikan BBM B subsid di serta pen ningkatan
Riingkasan Ek ksekutif
Trriwulan II 20 013
3
BANK K INDONES SIA permintaaan ditengaah terkenda alanya keteersediaan paasokan diperkirakan akan meenekan pen ncapaian infflasi triwulan III 2013. Faktor risik ko seperti rencana kenaikan gas elpiji 12 kg dan massuknya musiim tanam pa ada akhir triwulan III 2013 dim mungkinkan n dapat mem mberi tekanaan inflasi yang besar. mbangkan fa aktor-faktor tersebut, in nflasi Kota Bengkulu Dengan mempertim wulan III 2013 diperkira akan akan tinggi t yaitu berada pad da kisaran pada triw 8,7±1% (yoy).
Ringkasan Eksekutif
Triwulan n II 2013
4
BA AB I
PERKEM MBANG GAN KONOMI MA AKRO EK
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA
Pertum mbuhan eko onomi Provvinsi Bengku ulu pada triiwulan II 20 013 tercatatt sebesar 5,08% (yoy), melambatt dibanding triwulan sebelumnya s yang tumb buh sebesarr 5,63% (yyoy). Secaraa triwulanan n, perekonomian tum mbuh lebih tinggi dibaandingkan triwulan seebelumnya yaitu tumb buh sebesaar 1,24% (qtq). Dari ri sisi peng ggunaan, konsumsi k peemerintah dan d ekspor mencatatkaan perlamba atan pertum mbuhan yan ng cukup sig ignifikan. Naamun demikkian, ekonomi triwulan II 2013 massih dapat diitopang oleh h stabilnya konsumsi k ru umah tanggaa dan penin ngkatan Pem mbentukan Modal M Tetap p Domestik B Bruto (PMTD DB). Dari sisi s sektoral, perlambataan perekono omian didorrong oleh m melambatnya a hampir seeluruh secto or, terutamaa sektor peertanian dan n sektor peerdagangan n/hotel/restoran. Bila diilihat dari kontribusi k t terhadap pertumbuhan n, sektor jaasa-jasa meenjadi penyyumbang uttama
perttumbuhan
ekonomi
pada
triw wulan
II
2013
diiikuti
sektor
oleh
peerdagangan/hotel/restoran.
Grafik 1.1.
Perkem mbangan PDRB P dan n Laju Pe ertumbuhan n PDRB Provinsi P Bengku ulu (harga konstan 20 000)
3,000
12%
PDRB (skala kirii) LPE (qtq; skala kanan)
2,500
10% 8%
6.63%
2,000 Miliar Rp
LPE (yoy; skala kanan)
5.63% 6%
1,500 4%
5.08% 1,000
1.50%
2%
0.62% 500
0%
1.24% -
-2%
Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 2013 2009 2010 2011 2012
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu, angka sementaraa
Perek konomian Provinsi Bengkulu B mengalami m perlambatan pertum mbuhan pa ada triwula an laporan n. Pada triwu ulan II 2013 3 pertumbuh han ekonom mi Provinsi Bengkulu B teercatat sebessar 5,08% (yoy), ( melam mbat diband dingkan triw wulan sebelu umnya yang g tercatat seebesar 5,63% (yoy). Peertumbuhan n ekonomi Provinsi Beengkulu pad da triwulan laporan dibawah perttumbuhan ekonomi nasional yang mencatatt angka peertumbuhan sebesar 5,,81% (yoy)). Perlambaatan ekono omi triwulan laporan didorong oleh melambatnya Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
5
BANK IN NDONESIA A pertumb buhan
maayoritas
seektor
usah ha
terkecu uali
sektor
industri
pengolaha an,
pengang gkutan dan transportasi serta sekktor jasa-jasa. Di sisi peenggunaan,, perlambattan terjadi teerutama paada kompon nen ekspor dan d konsum msi pemerintah. S Secara triw wulanan, perlambata p an yang te erjadi lebih h rendah d dibandingka an dengan n periode yang y sama a tahun se ebelumnya. Pertumbuhan ekonom mi triwulanan Provinsi Bengkulu pada triwu ulan II 2013 3 tercatat sebesar 1,2 24% (qtq), lebih rendah dibandin ngkan triwu ulan II 2012 yang sebessar 1,76% (qtq). Perlam mbatan pad da triwulan ini diakibattkan oleh faktor f cuacca yang menyebabkan n belum optimalnya kkinerja sekttor pertaniaan disertai tekanan t pad da harga ko omoditas un nggulan Pro ovinsi Bengkkulu sehingga melemahkan sektorr yang terkait.
1.1.
P Produk Do omestik Regional Bruto (PDR RB) Sisi Pen nggunaan n Dari sisi penggunaa p onomi seca ara tahuna an didoron ng n, pertumbuhan eko
oleh pe ertumbuha an konsum msi yang masih m tumbuh stabill. Konsumsi secara to otal tumbuh sebesar 5,10% (yoy)), relatif
s stabil bila dibandingka d an perumbu uhan triwulan
sebelum mnya yang seebesar 5,23% (yoy). Ko onsumsi massih menjadi kontributorr utama dala am ekonom mi Bengkulu dengan po orsi sebesar 80% dari total t PDRB. Konsumsi rrumah tangga yang memiliki m porrsi terbesar dalam kom mponen ko onsumsi meencatatkan pertumbuhan sebesar 6,20% (yoyy) (Tabel 1.1 1).
Tabel 1.1.
PDR RB Provinsii Bengkulu Berdasark kan Jenis Pe enggunaan n Atas Dasa ar Harrga Konsta an miliar ru upiah (kecuali din nyatakan lain) Q-II 2012
Jenis Penggunaan
Q-III 2012
Q-IV Q 2012
Q-I 2013
Nilai 1.464 24
6,08% 7,66%
1.505 25
5,87% 4,74%
1.521 1 25 5
6,02% 9,21%
1,537 1 23
6.21% -1.84%
1,555 24
6.20% % -1.12% %
Konsumsi Pemerintah
385
10,37%
398
9,83%
417 7
8,63%
376
1.84%
390
1.31% %
Pembentu uk Modal Tetap Domestik Bruto
274
10,73%
281
8,41%
293 3
8,19%
282
5.26%
294
7.31% %
-100
-
-81
-
-122 2
-
- 48
-
- 22
-
Ekspor
741
6,06%
741
4,35%
763 3
3,96%
755
7.09%
743
0.33% %
Impor
444
21,49%
473
19,56%
478 8
16,06%
492
17.31%
521
17.37% %
2.345
6,63%
2.397
7,00%
2.419 9
5,99%
2 2,434
5.63%
2,464
5.08% %
Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Nirlabaa
Perubahan n stok
PDRB
Nilai
Pertumb. Tahunan
Nilai
Pertumb. Tahunan
Q-II 2013
Pertumb. Tah hunan
N Nilai
Pertumb. Tahunan
Nilai
Pertumb b. Tahunan
Sumber : BPS Provinsi Beng gkulu, angka sem mentara
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
6
BA ANK INDON NESIA Komp ponen investasi yan ng direpressentasikan oleh Pem mbentukan n Modal Te etap Dome estik Bruto (PMTDB) menunjukk m kan adanya a peningka atan pertum mbuhan pa ada kegia atan invesstasi. PMTTDB tumbu uh lebih tinggi t sebeesar 7,31% % (yoy), dibandingkan n triwulan sebelumnyaa yang tum mbuh sebesaar 5,26% (yoy). Pertu umbuhan investasi meru upakan indikasi yang penting bagi arah pertum mbuhan perekonomian n Provinsi ambatan Beengkulu. Seementara ittu, kinerja ekspor Provvinsi Bengkkulu mencattatkan perla peertumbuhan n signifikan dari d 7,09% (yoy) pada triwulan t I 20 013 menjad di 0,33% (yo oy). 1..1.1. Konssumsi Konsu umsi ruma ah tangga pada triw wulan II 20 013 tumbu uh sebesar 6,20%, re elatif stabil dibanding gkan triwullan sebelum mnya yang g sebesar 6,,21% (yoy). Namun deemikian, perrtumbuhan ini sedikit leebih tinggi dibandingka d n triwulan II 2012 yang g tercatat seebesar 6,08% (yoy). Seecara umum m, pertumbu uhan konsumsi rumah tangga yan ng cukup ku uat tersebut antara laain dipengaaruhi oleh masih terjaaganya dayya beli massyarakat. Teekanan inflaasi yang tinggi pada periode la aporan sertaa masih lemahnya ha arga jual ko omoditas
u unggulan
menyebabkkan
terbata asnya
pengeluaran
konsumsi.
Dengan
peerkembangaan tersebutt, secara triwulanan konsumsi k ru umah tangg ga tumbuh sebesar 1,,17% (qtq). Grafik 1.2.
Konsum msi Rumah h Tangga Menurut PDRB Harrga Konsta an dan Perkem mbangan In nflasi di Pro ovinsi Beng gkulu miliar rup piah kecuali dinyyatakan lain
Konsum msi RT
1,700
7.00%
1,500
9.0% 9
1,300
6.00%
1,100
8.0% 8 7.0% 7
6.20%
6.0% 6
900
5.00%
700
5.0% 5 4.0% 4
500 4.00%
300
g(yoy) I
II III IV 2010
I
II III IV 2011
3.0% 3 2.0% 2
100 -100
Inflasi yoy (%)
10 0.0%
I
II III IV I 2012
II
3.00%
1.0% 0.0% 0
013 20
6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2010
2011
2012
2013
Su umber : Bank Ind donesia dan Bad dan Pusat Statistik Provinsi Bengk kulu, angka sem mentara, diolah
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
7
BANK IN NDONESIA A Grafik 1.3. Hasiil Survei Konsumen K di Provinssi Bengkulu 135 120 105 90 Indeks Keyakinan Konsumen (IK KK) Indeks Kondisi Ekonomi E Saat Ini (IKE) Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
75 60 45 1
2
3
4
1
2010
2
3
4
1
2011
2
3 2012
4
1
2 2013
Sumber : Survei Konsumen n, Bank Indonesiaa
S Stabilnya k konsumsi ru umah tang gga pada trriwulan II 2013 2 terind dikasi melalui hasil Survei Konsumen (SK K) triwulan n II 2013. Nilai Saldo o (NS) Indeeks Keyakinan men (IKK) masih m tercatat berada diatas 100 yang berarti optimism me responden Konsum terhadap kondisi ekkonomi massih terjaga (G Grafik 1.3). Bila ditelaaah lebih lanjjut, pada ha asil K triwulan II 2013 terlihat bahwa a terjadi peenurunan In ndeks Kond disi Survei Konsumen Ekonom mi Saat Ini (IK KE), kondisi ini dipicu oleh o penuru unan keyakin nan masyarakat terhadap kondisi ketersediaan lapangan n kerja saat ini serta ke eyakinan baahwa saat ini merupak kan waktu yang y tepat untuk meelakukan peembelian barang tahaan lama. Seementara ittu, keyakinaan masyarakat terhadaap tingkat penghasilan p saat ini maasih berada pada tatarran optimis dengan NS sebesar 123 3,33. I Indikasi ke ekuatan konsumsi rumah tangga dapatt terlihat dari tingk kat penjuallan listrik PLN P segme en rumah tangga t yang terus tumbuh. Paada triwulan n II 2013, penjualan p lisstrik untuk segmen s rum mah tangga tercatat sebesar 116 juta Kwh attau tumbuh sebesar 18,84% (yoyy). Peningkkatan konsu umsi listrik ini, juga d diikuti dengan h pelanggan n listrik rumaah tangga PLN P sebesar 12,41% (yo oy). Kondisi ini peningkkatan jumlah mencerm minkan adaanya kebutu uhan konsumsi listrik yang y terus meningkat dimasyarakat. Pertumb buhan
kon nsumsi
listrik
pada
triwulan
laporan
m meningkat
kan dibandingk
pertumb buhan konssumsi listrik pada triwu ulan sebelum mnya yang sebesar 13,29% (Graffik 1.4). S Selain mellalui konsu umsi listrik k rumah ta angga, tin ngkat konssumsi ruma ah tangga juga dapa at terindika asi melalui tingkat pe embelian kendaraan k baru (Graffik d jumlah kendaraan baru (hingga data Aprill 2013), rataa-rata bulanan 1.4). Berdasarkan data Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
8
BA ANK INDON NESIA jumlah pendaaftaran ken ndaraan barru pada triw wulan laporran menunjjukkan peningkatan dibandingkan n dengan triwulan t seebelumnya. Peningkataan ini terjadi baik pa ada jenis keendaraan ro oda empat/lebih maupu un kendaraan beroda dua. Rata-rrata bulanan n jumlah peendaftaran kendaraan k b baru berodaa empat/lebiih tercatat sebesar s 569 buah pada triwulan laporan, sem mentara pad da triwulan sebelumnyya tercatat sebesar 513 buah. Rata-rata R bu ulanan jumllah pendafttaran kendaaraan baru beroda duaa tercatat seebesar 3.80 03 buah, seementara paada triwulan n sebelumn nya sebesar 3.473 buah h. Berdasarkan inform masi hasil liaaison triwulaan II 2013 kepada k pelaaku usaha pembiayaan kendaraan bermotor, diketahui d baahwa peningkatan pem mbelian kend daraan dipe erkirakan terrjadi pada p penghujung triwulan II 2013 yaitu pada p saat menjelang m bu ula puasa//le ebaran. Konsumsi Listrik L Rum mah Tangga a dan Perk kembangan n Kendaraa an Milik Grafik 1.4. K S Swasta di Provinsi P Be engkulu
140
Konsu umsi Listrik Rum mah Tangga
120
Juta Kwh
100
18.62 2%
80 60
13.29% %
40
Jumlah Kendarraan Baru
50.00%
1 14,000
700
40.00%
1 12,000
600
30.00%
1 10,000
500
20.00%
8,000
400
10.00%
6,000
300
0.00%
4,000
200
Roda 2 (kiri) 20
-10.00%
g (yoy)
-
2,000
-20.00% 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2009
2010
11 201
2012
2013
100
Roda 4 & lebih (kanan)
‐
‐
6 7 8 9 10 11 12 1 1 2 3 4 5 6 6 7 8 9 10 11 12 1 2 2 3 4 2011
2 2012
2 2013
S Sumber : Dispen nda Provinsi Beng gkulu dan PLN Bengkulu, B diolah
Pertu umbuhan konsumsi k r rumah tangga pada triwulan laporan diidukung olleh pening gkatan kre edit konsum msi yang disalurkan d t perbankan. Secara tahunan, krredit konsum msi pada triwulan lapo oran mengalami kenaikkan sebesar 37,28% (yoy) yaitu m menjadi sebeesar Rp5,9 triliun (Grafik 1.5). Pe ertumbuhan ini diperkirrakan didoro ong oleh reelatif rendah hnya suku bunga pada triwulan lap poran dan peningkatan p akses perbankan di daaerah. Selain n itu, perkiraan peningkatan kebuttuhan pemb biayaan men njelang tahu un ajaran baaru diperkiraakan turut meningkatka m an perminta aan akan kreedit konsum msi.
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
9
BANK IN NDONESIA A Grafik 1.5. 1
Kredit Konsumssi Perbanka an di Provin nsi Bengku ulu
7,000,000
80%
6,000,000
65%
Juta Rp
5,000,000
37.28%
4,000,000
50% 35%
36.0 07% 3,000,000
20%
2,000,000
5%
1,000,000
-10%
g(yoy) -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 9 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2010 2011 2012 2013
-25%
Sumber : Laporan Bank Um mum
Grafik 1.6. Konsu umsi Peme erintah da an Lembag ga Nirlaba a Menurutt PDRB Harga a Konstan di Provinssi Bengkulu m miliar rupiah kecu uali dinyatakan lain
Kons. Pemerintah 450
14..00%
400
12..00%
Kons. Lemb. Nirlaba
26
52.0% %
25 g(yoy)
350 10..00%
300 250
8.0 00%
200
6.0 00%
42.0% %
23
32.0% % 22.0% %
22
150
4.0 00%
20
2.0 00%
19
12.0% % 2.0%
100
g(yo oy)
50
1.31%
-
-1.12% 0.0 00%
I II III IV I II III IV I II III IV I III III IV I II 2009
2010
2011
2 2012
17
2013
-8.0% -18.0% %
I II III IV I II III IV I II III IV I II IIII IV I II 20 009
2010
2011
2012 2
2013
Sumber : Badan B Pusat Stattistik Provinsi Ben ngkulu, angka seementara, diolah h
K Konsumsi p pemerintah h kembali mengalami m i perlambattan pertum mbuhan pad da triwulan laporan.. Pertumbuhan konsum msi pemerin ntah pada triwulan t II 2013 tercattat wulan sebelu umnya yang g tumbuh seebesar 1,84 4% sebesar 1,31% (yoy), melambat dari triw Grafik 1.6). Pertumbu uhan konsum msi pemerin ntah pada triwulan t lap poran tercattat (yoy) (G lebih reendah diban ndingkan peertumbuhan n konsumsi pemerintah pada triw wulan II 2012 konsumsi pemerintah h mengalami yang seebesar 10,37% (yoy). Secara triwulanan, t pertumb buhan sebeesar 3,81% % (qtq), setelah s me engalami kontraksi k p pada triwulan sebelum mnya. Perlam mbatan konssumsi pemeerintah terindikasi dari masih m tingginya giro milik pemerin ntah yang beerada di perbankan. Giro milik pem merintah tercatat meningkat sebessar 27,54% % (yoy) pada triwulan lap poran (Graffik 1.7). Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
10
BA ANK INDON NESIA Grafik 1.7. Perkemba angan Dan na Pemerin ntah di Ba ank Umum m juta ru upiah kecuali din nyatakan lain
Giro Milikk Pemerintah 150%
2,1 100,000 1,8 850,000
10.0%
100%
1,6 600,000 g(yoy)
1,3 350,000
50%
1,1 100,000 2 27.54%
8 850,000 6 600,000
41.6% %
26.8%
0%
18.2%
-50%
3 350,000 -100%
1 100,000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2009 9
2010
2011
2012
2013
Tw I
Tw II
Tw w III
Tw IV
umber : Laporam m Bank Umum, diolah d Su
umsi lemb baga nirlab ba mengallami penurunan seb besar 1,12% % (yoy) Konsu pa ada triwulan lapora an, memb baik diban ndingkan triwulan t ssebelumny ya yang m mencatat pe enurunan sebesar -1 1,84% (yoy y). Secara triwulanan, t konsumsi lembaga nirlaba telah menunjukkan pertumb buhan sebessar 1,87% (qtq), ( lebih ttinggi diban ndingkan peertumbuhan n pada triwu ulan II 2012 yang sebesa ar 1,13% (q qtq). 1..1.2. Invesstasi Investasi di Prrovinsi Bengkulu ya ang menunjukkan p peningkatan pada trriwulan II 2013 2 mema acu pertum mbuhan perrekonomian. Investasi yang tercerrmin dari Peembentukan n Modal Tetap Domestik Bruto (PM MTDB) tumb buh cukup tinggi sebesa ar 7,31% (yoy). Pertumbuhan terseebut lebih tiinggi diband dingkan den ngan angka pertumbuh han pada P ini m merupakan investasi triiwulan I 2013 yang seebesar 5,26 % (yoy). Pencatatan PMTDB yaang bersifatt tambahan n dan dilakukan oleh pelaku eko onomi daeraah setempa at, dapat beerupa tambaahan bangu unan atau peeralatan unttuk kegiatan n usaha yang g telah dijala aninya. Pertu umbuhan investasi i t terjadi ditengah keccenderungan pelaku u usaha un ntuk memb batasi realisasi investtasi. Berdassarkan hasil liaison, invvestasi pelak ku usaha um mumnya
d dibatasi pad da hal-hal yang y sifatnyya menyem mpurnakan investasi yang telah
direalisasikan sebelumn nya atau meneruskan n pelaksan naan invesstasi yang sedang g sifatnya fundamental seperti peluasan beerlangsung. Sementaraa untuk invvestasi yang w wilayah pem masaran ataaupun penaambahan produksi p masih dibataasi. Kecend derungan peelemahan perekonomiaan mendoro ong pelaku usaha u untukk berhati-haati dalam me elakukan investasi dan cenderung mengamati perkemban ngan lebih laanjut di tahu un 2013. Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
11
BANK IN NDONESIA A T Tingkat ko onsumsi se emen yang menurun mengindikasikan pembatasa an realisassi investasii pada inve estasi non--bangunan n. Arah inveestasi dapatt diindikasik kan antara lain melalui tingkat ko onsumsi sem men. Pada triwulan laaporan, kon nsumsi semen mi penurun nan baik bila dibandin ngkan dengan Provinsi Bengkulu secara totaal mengalam ulan sebelum mnya maup pun bila dib bandingkan kondisi pada triwulan n II kondisi pada triwu S tahunan (Grafik 1.8), kon nsumsi semen menuru un sebesar 30,81% (yo oy) 2012. Secara menjadi 119 ribu ton, sedan ngkan secara triwulanan konsum msi semen tturun sebessar 15,71% % (qtq). Peenurunan ini ditengarai terjadi karena masih m belum m optimaln nya pelaksan naan proyekk pembangu unan infratruktur maup pun properti. Selain itu, kondisi cua aca dengan curah hujan yang tidak meneentu pada triwulan laporan jug ga ditengarai n. menghaambat penyeerapan konssumsi semen D lain sisii, penyalurran kredit investasi yang Di y meningkat sign nifikan pad da triwulan laporan menunjukk m kan adanya a geliat inv vestasi di Prrovinsi Ben ngkulu. Kredit n umum di Provinsi Bengkulu B se ecara tahun nan tumbuh h 20,% (yo oy), investasi perbankan d perrtumbuhan di triwulan I 2013 yang meningkkat signifikaan bila dibaandingkan dengan sebesar 9,49% (yoyy). Bila dibandingkan dengan nominal penyalu uran kredit investasi pada triwulan n I 2013, kreedit investasi triwulan laaporan meniingkat sebessar 21,37% (qtq) menja adi sejumlah h Rp1,2 triliun. Penyaaluran kredit investasi perbankan n umum seebagian bessar ditujukaan kepada debitur UMK KM yaitu hingga mencap pai 80% dari total kredit investasi.
Grafik 1.8. Perke embangan n Kredit In nvestasi da an Konsum msi Semen n di Provin nsi Beng gkulu juta rupiah kecu uali dinyatakan lain 1,400,000
Kons. Semen (ton)
Krredit Investasi 80%
g(yoy)
62,500
1,250,000 65%
1,100,000
30% % 15% %
47,500 35%
800,000
20.51%
20%
650,000
350,000
45% % 55,000
50%
950,000
500,000
60% %
g(yoy) 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 2012 2013
5%
0%
40,000
-15% % 32,500
-30% %
-10% 25,000
-45% % 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 2011
2012
2013
Sumber : Laporan L Bank Um mum dan Asosiaasi Semen Indoneesia, diolah
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
12
BA ANK INDON NESIA 1..1.3. Ekspor dan Im mpor Kegia atan ekspo or regional yang men ncakup keg giatan eksp por antar provinsi m maupun an ntar negarra menunjukkan perlambatan pertumbu uhan di triwulan t la aporan (Tabel 1.2). Ekspor E regio onal secara a tahunan tumbuh t seb besar 0,33% % (yoy), m melambat dibandingkan n triwulan sebelumnya s yang sebeesar 7,09% (yoy). Perla ambatan peertumbuhan n ekspor in ni diduga disebabkan d oleh meleemahnya ekkspor antarr daerah ditengah massih tertekannya kinerja ekspor man ncanegara. Tekanan T pada harga ko omoditas un nggulan daaerah serta hambatan cuaca yan ng menderaa komoditaas bahan makanan m diperkirakan menjadi pem micu rendah hnya produk ktivitas sekto or terkait daan melemah hkan arus S i itu, kegiata an impor teercatat tum mbuh stabil sebesar ekkspor antarr daerah. Sementara 17 7,37% (yoyy). Dengan demikian, d e ekspor netto o Provinsi Beengkulu pada triwulan laporan m mencatatkan penurunan n sebesar 15,56% (yyoy), lebih besar dibaandingkan triwulan seebelumnya yang y turun sebesar s 7,46 6% (yoy).
Ta abel 1.2.
Perkemb bangan Ekspor dan pemben ntukan P PDRB me enurut Bengkulu
Im mpor H Harga
Regional dalam Ko onstan Provinsi P miliar rupiah, %
Nominal
2011 Q-3
Q Q-4
711
Ekspor
395
Impor % yoy
2012 Q-1 1
734 412
Q-2
Q-3
Q-4
Q-1
74 41
741
763
755
743
419
44 44
473
478
492
521
2012 Q Q-4
Q-2
705
2011 Q-3
2013 3
Q-1 1
Q-2
2013 3 Q-3
Q-4
Q-1
Q-2
Ekspor
12,70
17,24
5 5,37
6,0 06
4,35
3,96
7,09
0,33
Impor
17,52
17,15
20 0,95
21,4 49
18,56
16,06
17,31
17,37
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu, angka sementaraa
embangan ekspor ko omoditas assal Provinssi Bengkulu u pada triw wulan II Perke 20 013 yang berasal dari Prov vinsi Beng gkulu ke mancaneg gara berdasarkan Pe emberitahu uan Ekspo or Barang (PEB) belum menunjukkan p peningkata an yang be erarti (Tab bel 1.3). Nilai ekspor m mancanegara pada triw wulan laporan secara tahunan tu urun sebesarr 22,52% (yyoy), lebih daalam dibandingkan triw wulan I 2013 3 yang mencatatkan peenurunan nilai ekspor sebesar s 5,05 5% (yoy). Namun N demikian, secara triwulanan kinerja ekkspor mulaai menunjukkan pertu umbuhan yaitu y menccatatkan nilai ekspor sebesar USSD102,47 ju uta atau meeningkat 19 9,21% (qtq) dari USD85 5,95 juta paada triwulan n I 2013. M Masih berlangsungnya tekanan pada harg ga jual daan perminttaan menyyebabkan teerbatasnya kinerja k ekspo or Provinsi Bengkulu. B
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
13
BANK IN NDONESIA A V Volume ek kspor Prov vinsi Bengk kulu meng galami pen nurunan d dibandingka an periode e yang sam ma tahun 2012. 2 Volum me ekspor pada triwulan II 2013 seecara tahunan turun sebesar 14,0 02% (yoy), setelah trriwulan sebelumnya mencatatkan m peningkattan oy). Namun n secara triw wulanan, volume ekspo or triwulan llaporan massih sebesar 69,95% (yo ( menjad di sebesar 1.058 ribu to on. mengalaami peningkkatan sebesaar 22,76% (qtq) Tabel 1.3. 1
Perkembang gan Eksp por Baran ng-Barang M Menurut Jen nis Barang di Provinsii Bengkulu
Utam ma
nilai dalam ribu dollar, volume dalam ton t 2013 Prop porsi % Q-4 Q-1 Q-2
Komod ditas
Ket.
2011 Q-4
Q-1
Q--2
Q-3
Lemak/m minyak hewan/n nabati
Nilai
13.450
17.097
16 6.215
13.100
12.386
9.150
14.059
13,72 1
Volumee
13.160
17.425
15 5.250
12.750
15.400
12.500
17.500
1,65
Kakao dan produk kakao k
Nilai
-
-
-
261
262
146
-
Volumee
-
-
-
100
100
50
-
Bahan bakar mineral
Nilai
49.801
29.995
71 1.297
61.001
66.910
49.069
56.863
55,49 5
Volumee
825.863
451.296
1.178 8.335
1.000.527
1.254.493
822.652
1.006.358
95,10 9
Nilai
52.860
32.617
42 2.499
32.123
29.571
26.171
29.834
29,12 2
Volumee
13.443
9.299
11 1.832
11.179
10.702
8.956
11.259
1,06
Nilai
2.281
1.672
1 1.519
2.645
1.720
1.417
1.711
1,67
Volumee
40.482
29.207
25 5.382
41.084
25.935
17.880
23.105
2,18
Nilai
118.391
81.381
131 1.530
109.129
110.849
85.954
102.467
100
Volumee
892.948
507.266
1.230 0.800
1.065.640
1.306.630
862.039
1.058.222
100
Karet daan barang dari d karet Lainnya Tot al
2012
Non-Mig gas
D Bea dan Cukai C berdasarkaan Harmonised System S Sumber : Dirjen
Turunnya nilai ekspo or pada trriwulan II 2013 2 diban ndingkan p periode yan ng t 2012 terutam ma didoron ng oleh menurunnya m a nilai eksspor produk sama tahun olahan karet dan n batubara. Nilai eksp por produk olahan karret berupa ccrumb rubb ber t meengalami penurunan sebesar s 29,80% (yoy), membaik dibandingk kan secara tahunan triwulan n sebelumnyya yang meencatatkan penurunan nilai ekspo or sebesar 4 46,48% (yo oy). Secara triwulanan, t nilai ekspo or karet telaah mengalami perbaikaan sebesar 13,99% (qttq) menjadi sebesar USD29,83 juta. Semen ntara itu, nilai ekspor batubara b seecara tahunan turun seebesar 21,03% (yoy), turun t lebih dalam dibandingkan trriwulan sebeelumnya yang sebesar 19,76% (yoy). ( Secara triwulan nan nilai ekspor e batu ubara masih mengala ami pertumb buhan sebeesar 15,88% % (qtq) men njadi senilai USD56,86 6 juta. Penyyumbang nilai porsi sebessar ekspor terbesar diicatatkan oleh o komod ditas batuba ara yang mengambil m % dari total nilai n ekspor triwulan t laporan. 55,49% D Dari sisi vo olume eksp por, komod ditas karett maupun batubara m mencatatka an penurunan volum me ekspor masing-mas m sing sebesa ar 4,85% (y yoy) dan 14,59% (yoy y). e kom moditas karet dan battubara tidak terlepas dari tekanan Turunnyya kinerja ekspor Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
14
BA ANK INDON NESIA peermintaan akibat a krisis ekonomi du unia yang mengakibatk m kan rendahn nya harga ko omoditas teersebut. Selaain itu, berd dasarkan haasil liaison diketahui d baahwa kondissi curah hujjan yang cu ukup tinggi menyebabkan kendala produksi karet. Secaara triwulan nan, volume e ekspor kaaret dan baatubara massih mencataatkan pertu umbuhan masing-masin m ng sebesar 25,72% (q qtq) dan 22,3 33% (qtq). G Grafik 1.9. Perkemban P gan Harga Beberapa Komoditass Ekspor Be engkulu dalam US$/100 kg untuk u karet. US$/metric ton untuk CPO & batubara
1,300 1,100 900 700 500 300 100 (100)
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 1112 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 2010 Karet
2011 CPO
2012
2013
B Batubara
Su umber : DSM Bank Indonesia dan Bloomberg, diiolah
Diliha at dari pertumbuhan n secara triwulanan,, pertumbu uhan nilai ekspor m maupun volume tertinggi dicatatt oleh komo oditas olah han kelapa sawit, Cru ude Palm
O (CPO). Nilai Oil N ekspor CPO tumbu uh sebesar 53,65% (qtq) menjadi sebesar USD14,16 juta, sementaara volume ekspor tum mbuh 40% menjadi seejumlah 17,5 5 ribu ton. Dari sisi onal, juga teerlihat bahw wa perbaikaan harga ko omoditas CPO lebih haarga dipasar internasio m menjanjikan d dibandingka an dengan dua komod ditas unggulan lainnya (Grafik 1.9 9). Harga ko omoditas CPO pada posisi p Juni 2013 2 telah mencatatkaan perbaikaan sebesar 14,25% dibandingkan n posisi harg ga pada bulaan Desembe er 2012. India,, Belgia dan d Singapura meru upakan ne egara den ngan jumla ah nilai pe embelian terbesar t ata as komodittas dari Pro ovinsi Beng gkulu pada a triwulan laporan (T Tabel 1.4). Jumlah tran nsaksi ketigaa negara tersebut sebeesar USD59,35 juta atau sekitar 57 7,92% dari total nilai ekspor di triw wulan ini. Se ementara, ekspor e kepad da negara-n negara di kaawasan asiaa (India, Jeepang, Cinaa, Thailand, Singapuraa, Filipina, Malaysia, Vietnam, V kaamboja dan Korea Selattan) tercatatt sebesar US SD76,74 juta atau sekittar 74,90% dari nilai ekkspor triwulan laporan. Nilai ekspo or kepada Negara-nega N ara di kawasan Asia meningkat 35 5,49% (qtq)) dibandingkan triwulan I 2013. Diantara negara-negara dengan nila ai ekspor Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
15
BANK IN NDONESIA A tertinggi (India, Belgia, B dan n Singapuraa), nilai ekspor ke Singapura mencatatk kan pertumb buhan yang tertinggi yaaitu sebesar 58,34% (yo oy) menjadi senilai USD 16,62 juta. Tabel 1.4.
Perke embangan Ekspor Barang-Bara ang Non-M Migas Utam ma Menurrut Negara Pembelii di Provinssi Bengkulu u nilai dalam d ribu dollar. volume dalam m ton
Negara Pembeli Amerikaa Serikat Thailand d
Ket. Nilai
Malaysiaa
Belgia
Q-1
Q-2
Q-3
Q-4
Q -1
29.189
15.418
15.933
14.935
15.551
13 3.292
5.94 45 2.23 30
7.889
4.560
4.486
5.302
5.662
4 4.527
2.281
5.082
2.021
2.645
1.634
1.227
16 60
40.482
84.207
34.045
41.084
24.257
17 7.417
2.46 60
Nilai
4 4.652
2.202
10.498
4.714
11.118
4 4.690
16.62 21
Vo olume
1.060
605
2.940
1.492
58.489
1.676
6.30 08
760
3.651
4.385
7.477
5.583
7 7.888
6.13 36
9.498
46.277
55.184
94.416
80.379
118 8.195
72.22 27
Nilai
-
-
2.970
-
-
-
-
Vo olume
-
-
53.439
-
-
-
-
Nilai
14 4.433
19.179
17.473
14.098
13.152
10 0.538
14.64 44
Vo olume
13.382
17.949
15.573
13.073
15.662
12 2.944
17.70 02
9.598
3.054
25.693
18.633
12.276
11.541
28.08 89
164 4.738
50.060
448.536
374.514
289.010
223 3.894
532.55 51
Nilai
14 4.606
10.912
10.766
11.664
5.881
5 5.450
6.83 30
Vo olume
43.285
52.902
34.103
40.772
40.413
58 8.777
58.71 13
Nilai
26.115
9.708
21.539
13.731
26.098
8 8.287
5.92 24
471.703
168.074
386.440
259.084
519.150
155 5.221
99.97 78
Nilai
Vo olume
Jepang China
Vo olume
Lainnya Total
Q-2
Nilai
Nilai
India
2013
Q-4 4
Vo olume
Hongko ng
2012
Vo olume
Vo olume
Singapu ra
201 11
Nilai
16.757
12.135
20.251
21.232
19.555
23 3.042
18.11 18
Vo olume
67 7835
82.593
196.055
235.903
273.609
269 9.389
166.04 47
Nilai
118.391
81.341
131.530
109.129
110.849
85 5.954
102.46 67
Vo olume
892.948
507.226
1.230.800
1.065.640
1.306.630
862 2.039
1.058.22 22
Sumber : SEKDA S Provinsi Bengkulu. B BI Ben ngkulu;
1.2.
P PDRB Sisi Sektoral S Secara sek ktoral, sekttor pertanian dan sektor perda agangan/ho otel/restora an
yang merupakan m sektor uta ama ekono omi Provin nsi Bengku ulu, menjad di salah sa atu pendorrong terjad dinya perla ambatan pertumbuha p an ekonom mi di triwu ulan II 201 13. Sektor jasa-jasa merupakan m satu-satunyya sektor utama daeerah yang mencatatk kan percepatan pertumbuhan. Sem mentara, sekktor pertanian yang meemiliki konttribusi sebessar 36,25% % dari total PDRB dan sektor s perdaagangan/hotel/restoran yang memiliki kontribusi sebesar 20,29% dari total PD DRB mencattatkan perla ambatan peertumbuhan n (Tabel 1.5). buhan ketig ga sektor utama u daeraah tersebutt menyumb bang 3,90% % dari 5,08 8% Pertumb pertumb buhan ekonomi di triwu ulan II 2013 (Grafik 1.1 10).
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
16
BA ANK INDON NESIA Ta abel 1.5.
Porsi PD DRB Atas Dasar D Harg ga Konstan Lapanga an Usaha Provinsi Bengkulu u
Lapang gan Usaha
juta rupiah (kecuali dinya atakan lain) 2013
2012 Q.1 1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
36,,7%
37.46%
36.85% %
36,36%
36.55%
36.25%
2 Pertambangan 2. n dan Penggalian
3,,5%
3.70%
3.55% %
3,56%
3.46%
3.36%
3 Industri Pengo 3. olahan
4,,3%
4.35%
4.46% %
4,50%
4.46%
4.47%
4 Listrik. Gas daan Air 4.
0,,5%
0.50%
0.49% %
0,50%
0.51%
0.50%
1 Pertanian 1.
5 Bangunan 5. 6 Perdagangan. Hotel dan Resto 6. oran 7 Pengangkutan 7. n dan Komunikaasi 8 Keuangan dan 8. n Persewaan 9 Jasa – jasa 9.
P PDRB
Q.2
3,,1%
3.15%
3.17% %
3,26%
3.13%
3.06%
19,,7%
19.69%
20.13% %
19,96%
20.13%
20.29%
8,,8%
8.33%
8.26% %
8,29%
8.32%
8.38%
5,,6%
5.05%
5.00% %
5,16%
5.17%
5.21%
17,,7%
17.77%
18.10% %
18,41%
18.28%
18.47%
10 00%
100%
100% %
100%
100%
100%
S Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi P Bengkulu u; angka sementtara
p an pertumbuhan terrjadi hamp pir pada Pada triwulan laporan, perlambata se eluruh sekttor usaha (Tabel 1.6 6). Hanya sektor s jasa--jasa, industtri pengolahan dan seektor pengaangkutan dan d komun nikasi yang mencatatkkan percepaatan pertum mbuhan. Seektor pertambangan merupakan m y menccatatkan pe enurunan satu-satunyya sektor yang kinerja, baik bila b dilihat secara s tahun nan maupun n triwulanan n. Adapun ssektor yang tumbuh paaling tinggi di triwulan n ini adalah h sektor jasa-jasa dan sektor perd dagangan/hotel dan reestoran dengan pertum mbuhan maasing-masing g sebesar 9,25% 9 (yoyy) dan 8,30 0% (yoy) (T Tabel 1.6).
Grafik 1.10. Sumban ngan Pertu umbuhan Ekonomi Triwulan T I 2013 Sek ktoral
Pertanian
0.63%, 12%
Pertambangan & Penggalian
-0.16%, -3% %
0.35%, 6%
Industri Peng golahan
1.64%, 30%
%, 1% 0.03%
Listrik, Gas dan d Air Bersih
0.06% %, 1%
Bangunan Perdagangan, Hotel & Restorran
0.42%, 8%
Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan P & Jasaa Persh.
%, 30% 1.63%
0.48 8%, 9%
Keterangan n : sumbangan, po orsi sumbangan Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
17
BANK IN NDONESIA A Tabel 1.6. 1
PDR RB Provinssi Bengkullu Menuru ut Sektoral miliar rupiah (kecu uali dinyatakan la ain) Q-I I 2012
Lapan ngan Usaha
Pertumb. Tahunan
Nilai Pertanian Pertamban ngan dan Penggalian n Industri Peengolahan Listrik, Airr dan Gas
878
Bangunan n Perdagang gan, Hotel dan Restoran Angkutan dan Komunikaasi Keuangan n dan Persewaan Jasa-jasa PDRB
5,9 90%
Q-II I 2012
Q-I V2012
PPertumb. T Tahunan
Nilai 883
5,93%
Q-I 2013
Pertumb. Tahunan
Nilai 879
3,22%
Q-I I 2013
Pertumb. Tahunan n
Nilai 889
2.05% %
Perttumb. Tah hunan
Nilai 893
1.67%
87
9,4 47%
85
6,40%
86
5,25%
84
3.23% %
83
-4.43%
102 12
6,4 40% 6,1 10%
107 12
7,28% 5,53%
109 12
7,69% 7,65%
109 12
8.11% % 7.38% %
110 12
8.15% 5.95%
74
8,3 35%
76
10,98%
79
6,41%
76
4.73% %
75
1.95%
462
6,4 46%
483
8,43%
483
8,06%
490
9.10% %
500
8.30%
195
4,7 74%
198
2,59%
200
3,14%
202
4.68% %
207
5.79%
119
9,7 73%
120
9,13%
125
10,19%
126
8.77% %
128
8.25%
417
7 7,60
434
8,57%
44 45
9,30%
445
9.00% %
455
9.25%
2.345
6,6 63%
2.397
7,00%
2.419
5,99%
2,434
5.63% %
2,464
5.08%
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu; angka seementara
1.2.1. Sektor S Perrtanian S Sektor
pe ertanian
p pada
triw wulan
II
2013
me engalami
perlambata an
pertum mbuhan seca ara tahuna an dibandin ngkan triw wulan sebelumnya. Sekktor pertanian hanya mampu m tum mbuh sebesar 1,67% (yoy), ( seme entara triwu ulan sebelum mnya tumbuh sebesar 2,05% (yoyy). Kondisi cuaca yang tidak mene entu dengan n curah hujaan yang ting ggi diperkiraakan memb beri pengaru uh negatif bagi b kinerja sektor pertaanian. Selain n itu, tekanan harga ju ual pada kom moditas perkkebunan dip perkirakan mengurangi m gairah bagi petani dala am melakukkan usaha perkebunan nnya. Secara triwulana an, sektor pertanian p m masih tumbuh sebesar 0,41% (qtq q), lebih rend dah dibandingkan deng gan pertumb buhan triwu ulanan perio ode yang sam ma tahun laalu yang sebesar 0,78%. I Indikasi melambatny ya kinerja sektor s perrtanian terlihat pada hasil surv vei pada trriwulan II 2013 2 yang dilakukan d o oleh Bank Indonesia I P Provinsi Be engkulu. Ha asil Survei Kegiatan K Du unia Usaha (SKDU) triw wulan II 201 13 menunju ukkan adanyya penurunan Saldo Beersih Tertimbang (SBT) ekspektasi kegiatan k usa aha sektor pertanian p triiwulan II 2013 terhadap realisasi kegiatan k usaaha sektor pertanian p ya aitu dari 16,54 menjadi 6,59. Ang gka tersebutt
menggam mbarkan
realisasi
kin nerja
secto or
pertaniaan
yang
lebih
rendah
dibandin ngkan perkiraan/harapaan pelaku ussaha. Realisa asi yang tidaak sesuai deengan harap pan pelaku usaha u terutaama terjadi pada subseektor pertanian tanaman pangan, p perikanan dan perkebu unan. P Perlambata an
pertu umbuhan
sektor
pertanian
dikonfirrmasi
ole eh
perlamb batan pen nyaluran kredit k sekto or pertanian oleh perbakan p y yang ada di Provinssi Bengkulu u serta penurunan rea alisasi eksp por komoditas perkeb bunan (Graffik Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
18
BA ANK INDON NESIA 1..11). Penyaluran kredit sektor perttanian pada a triwulan II 2013 secara tahunan tumbuh seebesar 37,20% (yoy), turun t diban ndingkan triwulan sebeelumnya yang tumbuh sebesar 10 04,47% (yo oy). Kredit pertanian p yaang disalurkan perbankkan di triwulan laporan tercatat seebesar Rp66 62,29 miliar, dimana sebagian s be esar kredit pertanian ini disalurkan pada Ussaha Mikro Kecil Meneengah (UMKM). Secara a triwulanan, penyalurran kredit pertanian p m meningkat seebesar 12,5 56% (qtq), lebih renda ah dibandingkan dengaan triwulan II 2012 yaang mencataatkan penurrunan kreditt pertanian sebesar s 67,7 7% (qtq).
ovinsi Beng gkulu Grafik 1.11. Indikator Sektor Perrtanian Pro Rea alisasi Ekspor Pe erkebunan (Ton)
Kre edit Pertanian (Rp Juta)
775 5,000
210%
30000
370%
g(yoy)
25000
675 5,000
295%
160%
220%
20000 575 5,000 110%
g(yoy)
475 5,000
145% 15000 70%
60% 375 5,000
10000
-5%
5000
3 37.20%
-50%
10%
275 5,000
0
-80% -155%
6 7 8 91011 1121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 21 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6
175 5,000
-40%
2010
6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2010
2011
2012
2011
2012
2013
2013
Sumber : Laporan n Bank Umum Bank Indonesia dan Bea Cukai, diolah
1..2.2. Sekto or Perdagangan, Ho otel, dan Restoran R Sekto or Perdaga angan, Hottel dan Restoran (P PHR) pada triwulan II 2013 tu umbuh mellambat dib bandingkan n triwulan sebelumny ya. Sektor PPHR secara tahunan tu umbuh sebeesar 8,30% (yoy), lebih h rendah dibandingkan n triwulan I 2013 yang g sebesar 9,,10% (yoy). Perlambatan pertumb buhan sekto or PHR ini diduga merupakan im mbas dari m melemahnya nian yang merupakan mata pen ncaharian mayoritas m kinerja sektor pertan peenduduk Prrovinsi Ben ngkulu. Selaain itu, tin ngginya ting gkat inflasi diperkirak kan juga m menggerus k kinerja sekto or PHR. Seccara triwula anan, sektor PHR tumb buh sebesar 2,05% (q qtq), lebih rendah dibaandingkan p pertumbuhan triwulanaan pada triw wulan II 20 012 yang seebesar 2,81% % (qtq). Hasil Survei Konsumen (SK)) triwulan II 2013 Ban nk Indonesiaa Provinsi Bengkulu B m menunjukkan n adanya tendensi massyarakat unttuk membattasi konsum msi, meskipu un survei juga
mengin ndikasikan
adanya
p peningkatan n
penghasilan
pada
triwulan
laporan.
Peembatasan konsumsi in ni tercermin n dari pendapat respon nden yang menyatakan n bahwa triiwulan laporan bukanlaah saat yang g tepat untu uk melakukaan konsumsi barang tah han lama Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
19
BANK IN NDONESIA A (durablee goods). Seementara itu, berdasarrkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKD DU) triwulan n II Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, diperoleh h informasi bahwa resaalisasi kegiattan usaha subsektor s p perdagangan n dan hotel tercatat lebih rendah dibandingkkan ekspektasi pelaku usaha u sebellumnya. Hassil SKDU jug ga mengkonfirmasi bahwa terdap pat penurunan utilisasi kapasitas ussaha maupu un tingkat peermintaan yang y dialami oleh pelaku usaha. Grafik 1.12. 1 Indik kator Sekto or Perdagangan, Hote el dan Resttoran Provinsi Bengkulu 3,150,00 00 77%
Kredit PHR (Rp Ju uta) 2,650,00 00
g(yoy)
57%
2,150,00 00 37%
1,650,00 00
20.80%
17%
1,150,00 00
-3%
650,00 00 150,00 00
-23% % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 01112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 20 010
2011
012 20
2013
Sumber : Laaporan Bank Um mum, Bank Indon nesia
C Cukup tin ngginya pertumbuha an sektor PHR anttara lain dipicu ole eh peningkatan perrtumbuhan n penyalurran kreditt PHR pa ada triwullan lapora an. wulan II 2013 secara tahunan tum mbuh sebessar Penyaluran kredit sektor PHR pada triw % (yoy), men ningkat dibandingkan trriwulan sebe elumnya yan ng sebesar 19,66% (yo oy). 20,80% Sementaara bila dibaandingkan dengan d posisi penyalura an kredit pada triwulan I 2013, kredit sektor perdaganga p n/hotel resttoran tumbu uh sebesar 11,84% (qttq) atau meenjadi sebessar Rp2,73 triliun. Sebaagian besar kredit PHR tersebut disalurkan kepada sektorr UMKM yaitu % dari total kredit k PHR. 92,87% 1.2.3. Sektor S Jassa - Jasa S Sektor jasa a-jasa men ngalami pe ertumbuhan pada triiwulan II 2 2013 sebessar 9,25% (yoy). Peertumbuhan n sektor jaasa-jasa lebih tinggi dibandingkan triwulan mnya yang tu umbuh sebeesar 9% (yo oy). Pertumb buhan disekttor ini diperrkirakan massih sebelum didorong oleh subssektor jasa pemerintaha p an umum yang y memiliki porsi sekkitar 75% dari total PD DRB sektor jasa-jasa. Seecara triwulanan sekto or jasa-jasa mencatatkaan penurunan sebesar 2,30% (qtq q), lebih ting ggi dibandingkan pertum mbuhan pad da triwulan II 2012. Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
20
BA ANK INDON NESIA Pertu umbuhan sektor s jasa a-jasa sejallan dengan n pertumb buhan pen nyaluran krredit perbankan kep pada sekto or jasa-jassa. Penyalu uran kredit untuk sek ktor jasa kh hususnya jaasa dunia usaha u pada triwulan II 2013 seccara tahunaan tercatat tumbuh m meningkat sebesar 11,30% (yoy) dibandingkan triwulaan sebelum mnya yang tumbuh seebesar 7,75 5% (yoy). Secara S triwulanan, penyaluran krredit sektorr jasa duniia usaha tu umbuh sign nifikan sebeesar 14,47% % (qtq). Pe eningkatan pertumbuh han sektor jasa ini dikonfirmasi oleh hasil Survei S Kegiatan Dunia Usaha U (SKDU) triwulan I 2013. Hasil SKDU m menunjukkan n adanya peerbaikan Saaldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi kegiata an usaha m maupun volu ume permintaan sekto or jasa-jasa a dibanding gkan dengaan kondisi triwulan seebelumnya (Grafik ( 1.13 3). Grafik 1.13. Indikator Sektor Jassa-jasa di Provinsi Ben ngkulu 19.00
500,000
Krredit Sektor Jasa (ju uta Rp)
Realisasi Sektor Jasa a (Hasil SKDU)
PD DRB Sektor Jasa (ju uta Rp)
425,000
14.00
350,000 9.00
275,000 4.00
200,000 125,000
-1.00
I
II
III
IV
201 10
50,000 I
III
III IV
2 2010
I
II
III IV
2011
I
II
IIII IV
2012 2
I
II
I
II
IIII
2011
IV
I
II
III
IV
2012
I
II
2013
-6.00
2013 -11.00
Sumber : Bank Indonesia Bengkulu u & BPS Provinsi Bengkulu. diolah & angka semeentara
or-Sektor Lainnya 1..2.4. Sekto Pada triwulan II 2013, sektor s bangunan tum mbuh sebe esar 1,95% % (yoy), m melambat dibandingka an triwulan n sebelumn nya yang tumbuh t seb besar 4,73% % (yoy). Peerkembangaan sektor bangunan sangat dipengaruhi oleh berlaangsungnya proyek infrastruktur milik pemerrintah maup pun swasta yang y berjalaan pada triw wulan laporan. Masih teerbatasnya pelaksanaan p proyek-pro oyek tersebu ut serta kend dala cuaca d dengan cura ah hujan yaang tinggi diperkirakan mengakibatkan terbata asnya pertumbuhan sekktor bangun nan pada triiwulan lapo oran. Berdassarkan hasill liaison triw wulan II 2013, diperoleeh informassi bahwa m mendekati taahun politik pada 20 014, stimulu us bagi peelaku usahaa sektor ba angunan kh hususnya properti, p akkan menuru un karena konsumen yang memiliki modal besar
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
21
BANK IN NDONESIA A umumnyya menyiapkan diri unttuk mengikuti perhelattan politik di d tahun terssebut. Seca ara triwulan nan, kinerja sektor bang gunan turun sebesar 0,9 96% (qtq). P Perlambata an pertumb buhan sekttor bangun nan dapat dilihat me elalui tingk kat konsum msi semen yang mela ambat pad da triwulan n laporan (Grafik 1.1 14). Konsum msi semen sepanjang April-Juni A 2 2013 tercataat sebesar 119 ribu ton, t turun 30,81% (yo oy) dibandin ngkan tingkkat konsumsi pada triw wulan II 201 12. Konsum msi pada triw wulan II 2013 juga terccatat lebih rendah r dibandingkan trriwulan I 2013. Bila dilih hat dari pen nyaluran kredit perbankkan pada sektor bangun nan yang meliputi krediit konstruksi dan perum mahan, terlih hat adanya perlambatan pertumbu uhan kredit dari 8,83% % (yoy) padaa triwulan I 2013 menja adi tumbuh 6,80% (yyoy) pada triwulan II 2013.
Se ecara triwu ulanan, kred dit konstruksi
mengalaami peningkatan sebesar 49,07% % (qtq), sem mentara kreedit perumaahan tumbuh meningkkat sebesar 25,36% (qttq). Grafik 1.14. 1 Indika ator Sektorr Bangunan n di Provinssi Bengkulu u Kons. Semen (to on) 70,000
120%
1,400
100%
1,200
Penyaluran Kredit (miiliar Rp)
80% 60,000
1,000
g(yoy)
60% 40%
50,000
40,000
800
20%
600
0%
400
Konstrruksi Perumahan
-20%
30,000
200 -40%
-17.76% 20,000
-60% 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 01112 1 2 3 4 5 6 2011
2012
2013
6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 2011
2012
2013
Sumber : Bank B Indonesia dan d Asosiasi Sem men Indonesia. diolah d
P Pada triwu ulan II 201 13, sektor listrik, gass dan air bersih seccara tahuna an tumbuh h melamba at sebesar 5,95% 5 (yoy y). Pada triw wulan sebelu umnya, sekttor ini tumbuh cukup tinggi t sebesar 7,38% (yoy). ( Pertum mbuhan sek ktor ini dido orong oleh pertumbuhan subsekto or listrik dan n air bersih dengan d prop porsi yang relatif r berimbang. Pertumbuhan pada subsekto or listrik dapat diindikaasikan oleh tingkat kon nsumsi dan jumlah pellanggan listtrik PLN. Pada triwulan n laporan, konsumsi k lisstrik tumbuh h sebesar 16,04% (yoyy), meningk kat dibandin ngkan triwu ulan sebelum mnya yang tu umbuh sebe esar 8,83% (yoy). Secara triwulana an, konsumsi listrik paada triwulan n II 2013, menunjukka an penurun nan sebesar 7,54% (qttq) menjadi hanya sebesar 140 ju uta Kwh. Sementara S ittu, jumlah pelanggan p listrik tumbuh sebesar 17,57% (yo oy) menjadi sejumlah 35 54 ribu pelanggan. Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
22
BA ANK INDON NESIA Penya aluran kre edit perban nkan kepa ada sektor listrik, ga as dan airr bersih m menunjukka an arah yan ng berbeda a yaitu tum mbuh meningkat sebe esar 83,83% % (yoy), m meningkat d dibandingk kan triwula an sebelum mnya yang sebesar s 72,06% (yoy)) (Grafik 1..15). Perbed daan arah in ni dimungkinkan karena belum terealisasinya proyek pad da sektor lisstrik, gas dan air bersih yang dibiayyai melalui kredit perbaankan. Secaara triwulana an kredit seektor ini jugaa menunjukkkan peningkatan sebessar 10,90% (qtq).
Grafik 1.15. Indikator Sektor S Listrrik, Gas dan n Air di Pro ovinsi Beng gkulu 55
360
50
340
45
K Kredit Sektor Lisstrik, Gas, Air (juta Rp) R
30,000
100.0% 83 3.83%
80.0%
25,000
320 300
35
280
60.0%
20,000
40
Juta
Ribu
Konsumsi Liistrik 380
40.0% 15,000 20.0%
30
260 Jml. Pelangg gan (orang, axis kiri))
240
Konsumsi (K KWh, axis kanan)
10,000
220
20
200
15
5,000
6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 2011
2012 2
0.0%
25 gY YOY
-
-20.0% -40.0%
6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6
2013
20 012
2013
Sumber : PLN Beng gkulu dan Bank Indonesia. diolah
Sektorr pertamba angan dan penggalia an pada triwulan II 2 2013 menccatatkan pe enurunan kinerja se ebesar 4,4 43% (yoy).. Sektor pertambangaan dan pe enggalian didominasi oleh subsekto or pertambaangan tanpa a migas yang g memiliki p porsi sekitar 85,63% daari total PDRB sektor in ni. Perlambaatan ini did duga akibat masih terb batasnya perrmintaan daan tekanan harga juaal komoditaas. Selain itu, perlamb batan ini juga didoro ong oleh beerhentinya operasionall beberapa tambang yang men ngalami kerrugian akib bat tidak m mampu meng ghadapi ketimpangan antara a biaya operasionaal dengan haarga jual pro oduknya. Ko ondisi ini terutama terjaadi pada tam mbang-tamb bang yang menghasilka m an batubara a berjenis lo ow calorie. Secara S triwulanan, kinerrja sektor pe ertambangan dan penggalian turun n sebesar 1,,65% (qtq). Perlambatan
sektor
perttambangan n
dan
pe enggalian
terindika asi
dari
pe enurunan penyaluran p n kredit perbakan kep pada sekto or tersebut (Grafik 1.1 16). Pada triiwulan II 20 013, penyaluran kredit sektor perttambangan dan pengg galian tercattat turun seebesar 46,49% (yoy), turun lebih h tajam dibandingkan triwulan I 2013 yang sebesar 25 5,65% (yoy)). Penurunan kinerja sektor pertam mbangan dan n penggalian sebenarnyya sudah teerindikasi seejak perteng gahan tahu un 2012 diimana penyyaluran kredit sektor ini terus Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
23
BANK IN NDONESIA A mengalaami perlamb batan pertumbuhan daan kemudian n tercatat menurun m pad da triwulan IV 2012. Grafik 1.16. 1 Indika ator Sektorr Pertambangan dan Penggalian P n di Provinssi Bengkulu u
200,000
K Kredit Sektor Pertambangan da an penggalian (juta Rp) 120%
5
180,000
100%
4
160,000
80%
140,000
3
60%
120,000
40%
100,000 80,000
-46.49%
60,000 40,000
Realisasi Sektor Pertambangan (Hasil SKDU)
20%
1
0%
-
-20%
gYOY
2
I -1
-40%
20,000 -
-60%
123456789 123456789 123456 101112 2 1 1112 10 2011
2012
2013
II
III
2010
V IV
I
II
III
2011
IV
I
II
III
2012
IV
I
II
013 20
-2 -3 -4 -5
Boks 1
Sumber : Laaporan Bank Um mum, Bank Indon nesia. Diolah
Hassil Liaison KPw BI Provinsi Ben ngkulu Triwulan II 2 2013
Keg giatan Liaiso on selama Triwulan II-20131 dila akukan mellalui kunjun ngan wawa ancara terhadap 7 contact yang y bergerrak dalam subsektor s in ndustri peng golahan, lem mbaga keua angan bank, lem mbaga keuan ngan non-b bank, dan bangunan se erta pemerin ntahan. Seccara umum, hasil liaison keepada pelakku usaha menunjukkan m n bahwa perekonomiaan Provinsi Bengkulu belum b menunjukkkan perbaikan yang siginifikan dibandingka an triwulan n sebelumnyya. Masih relatif rendahnyaa harga kom moditas ung ggulan sepeerti karet da an kelapa sawit s dapat menjadi ke endala bagi perkeembangan sektor s usahaa. Kondisi permintaan domestik (Ta abel 1) seb bagaimana tercermin d dari pening gkatan volume keegiatan usaha hanya teerjadi pada dua subsek ktor yaitu su ubsektor lem mbaga keua angan bank dan bangunan. Pada subseektor lembaaga keuanga an bank, peeningkatan ini didukung g oleh kebutuhan n akan dana yang teru us meningkaat di masyarrakat, sementara pada sektor bang gunan peningkattan didorong oleh peningkatan kebutuhan ma asyarakat akkan hunian maupun prroperti komersil seiring den ngan pertu umbuhan penduduk. p Pada subsektor industri pengolahan,
1
Hasil Diary ry Notes per indivvidual contact diakses terbatas
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
24
BA ANK INDON NESIA penurunan volume kegiattan usaha terjadi t seba agai akibat terbatasnyaa hasil prod duksi kebun n kareena kondisi cuaca. Sementara padaa subsektor lembaga keeuangan bukan bank, koreksi k padaa kegiatan usahaa antara lain dipicu oleh tingkat persaingan yang semaakin tinggi, penurunan n pendapatan ko onsumen utama yaitu para p petani//pekebun, dan d penerap pan peraturran Loan To o Valu ue (LTV) yan ng telah dibeerlakukan seejak perteng gahan 2012 2. Penurunaan kegiatan usaha padaa subssektor lemb baga bukan bank berkkisar antara 20-30%, sementara s p pada subsek ktor industrri pengolahan turrun sebesar 20%. Respond den liaison secara um mum masih menunjukkan optimisme terhad dap kondisi kegiatan usahaa mereka dii keseluruhaan tahun 20 013. Responden yang mengalami penurunan n kegiatan usahaa pada paaruh pertam ma 2013 optimis o bah hwa merekka dapat mencatatkan m n perttumbuhan yang lebih baik padaa semester II 2013.
Seluruh ressponden menunjukkan m n
optiimisme yang g kuat terhaadap kondisii usaha pada a tahun 201 14 mendatang.
Tabel 1. Liaison : V Volume Pen njualan Likert Scale Sub Sekttor
Saat Ini Domestik
Industri Pengolahan n
Proyeksi Domestik
Lemb baga Keuangan n Bank
‐2 3
2 2
Lemb baga Keuangan n Non Bank
‐1
1
Banggunan
2
1
Seiring dengan d kon ndisi kegiatan usaha, kapasitas utilisasi paada subsekttor lembagaa keuangan bankk dan bang gunan menccatatkan peningkatan. Namun, peelaku subsek ktor industrri pengolahan daan lembaga keuangan non n bank mengalami m p penurunan kapasitas uttilisasi. Padaa subssektor industri pengolaahan, penurrunan kapassitas utilisasi mencapai 60%, seme entara padaa subssektor lemb baga keuan ngan non bank b menurrun sekitar 50%. Pelaaku subsekttor lembagaa keuangan non bank menyyatakan akan mengoptimalkan kap pasitas utilissasi pemasarannya agarr dap pat mengejar pencapaian target 2013 ini. Jumlah h tenaga kerja k secaraa umum belum meng galami peru ubahan yang signifikan n dibaandingkan tahun t lalu. Terbatasnyya performa a kegiatan usaha padaa paruh perrtama 2013 3 beb berapa pelakku usaha mendorong mereka m untu uk melakukkan optimaliisasi sumber daya yang g ada. Sementarra itu, penaambahan ju umlah tenag ga kerja yaang dilakukkan oleh pe elaku usahaa lembaga keuan ngan bank dan bangunan agar dapat d menu unjang peningkatan kin nerja usaha. Kon ndisi ketenag gaakerjaan dirasa d masih h belum aka an mengalam mi perubahaan hingga ta ahun 2014. Contact menyatakan bahwa ha arga jual produk p men ngalami pen ningkatan dibandingkan n
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan II 201 13
25
BANK IN NDONESIA A dengan tahun t 2012 2. Secara umum, u harrga jual prroduk meningkat pad da kisaran 10%. Peningkattan dengan persentase yang sedikit lebih tingg gi terjadi paada produk sektor bang gunan yang antaara lain didorong oleeh lonjakan n harga bahan baku. Disisi lain,, pelaku in ndustri pengolahaan menyatakan adanya penurunan yang signiffikan terhadap harga juaal produk mereka m sebagai akkibat dari lesunya perekkonomian du unia. Pad da tahun 20 013 ini sebaagian besar kontak me engambil sikkap untuk m menahan re ealisasi investasi mereka untuk mengantisipasi ketidakpastia k an kondisi pasar. Inveestasi yang tetap direalisasikkan bersifatt pelengkap (komplemeenter) sebag gai penunjan ng kegiatan n operasiona al saat ini. Namun demikian,, pelaku sekktor bangun nan menunju ukkan prefeerensi investtasi yang be erbeda dengan melakukan m reealisasi invesstasi khususnya terkait dengan d pen nyediaan lahan. Padaa triwulan II 2013, dilaakukan pulaa liaison kep pada Pemerintah Daeraah terkait de engan perkembaangan invesstasi dan prospek p peembangunan n. Badan Perencanaan Pembang gunan Daerah (B Bappeda) Prrovinsi Beng gkulu maup pun Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah D (BKPMD) Provinsi Ben ngkulu men nyatakan op ptimisme te erhadap pro opsek perekonomian Prrovinsi Bengkulu pada tahun n 2013. Kon ndisi ini antaara lain dido orong oleh tingkat t konssumsi masya arakat serta investasi yang terus tumbuh meskipun n dibayangi oleh inflasi yang cendeerung menin ngkat. Bappeda maupun BKPMD Provvinsi Bengkkulu tak me enampik baahwa salah satu tanta angan terbesar yang y dihadapi oleh Pemerintan Daerah dalam mendo orong perekkonomian adalah a memperbaaiki dan meningkatkan n kualitas infrastrukturr daerah. Oleh O karenaa itu, Pemerintah daerah berkomitmen b n untuk merealisasika m an beberap pa proyek infrastrukttur besar untuk meningkaatkan konektivitas Provin nsi Bengkulu antara lain n pelurusan jalan yang menghubun ngkan kota Lubuk Linggau u dan Kotaa Bengkulu u, perluasan Bandara Fatmawatii Soekarno,, dan peningkattan kualitas pelabuhan.
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan II 2013
26
BA AB II
PERKEM MBANG GAN NFLASI DAER RAH IN
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA
Perkem mbangan harga barang g dan jasa secara s umu um (inflasi) d di Provinsi Bengkulu B paada triwulan n II 2013 meengalami peeningkatan dibandingkaan triwulan sebelumnya a. Secara taahunan, inflaasi Provinsi Bengkulu trriwulan II 2013 sebesar 7,89% (yo oy), lebih tin nggi dari triiwulan I 20 013 yang sebesar s 7,4 44% (yoy). Kondisi terrsebut dipen ngaruhi antara lain pasokan ke keenaikan harg ga BBM sub bsidi, kenaikaan tarif ang gkutan dan terbatasnya t ebutuhan m masyarakat, k khususnya d kelompo dari ok bahan makanan, m dittengah penin ngkatan perrmintaan m masyarakat. S Selain itu, ekspektasi e y yang tinggi terhadap in nflasi akibatt berlarutnyya proses peenetapan keebijakan peningkatan harga h BBM subsidi jug ga turut men ningkatkan tekanan inflasi pada trriwulan lapo oran. Secaraa musiman,, terdapat perbedaan p perilaku p infflasi bila dib bandingkan dengan peeriode yang sama tahun n lalu. Secara triwulana an, inflasi trriwulan lapo oran tercatatt sebesar 1,80% (qtq), lebih rend dah diband dingkan triw wulan I 201 13 yang seebesar 2,60% (qtq). Naamun demiikian, inflassi triwulanan n triwulan II 2013 maasih lebih ttinggi diban ndingkan deengan triwu ulan II 2012 yang sebessar 1,38% (q qtq) maupun rata-rata inflasi tiga tahunan triiwulan II yaang sebesarr 1,27% (qtq). Akumu ulasi inflasi sepanjang JJanuari hing gga Juni 20 013 mencattatkan inflassi tahun berjjalan sebesar 4,45% (yttd). Menu urut kelomp pok barang dan jasa, baik bila dilihat d secaraa tahunan maupun triiwulanan, peningkatan p n inflasi teerutama te erjadi pada kelompokk bahan makanan, m peendidikan/reekreasi dan olahraga, kelompok k trransportasi/kkomunikasi dan jasa keuangan k seerta kelompok kesehataan. Inflasi taahunan kelo ompok kom moditas terseebut masing g-masing seebesar 11,40 0% (yoy), 12 2,47% (yoy)), 8,41% (yo oy) dan 7,71 1% (yoy). Tiingginya infl flasi pada keelompok bahan makanan dipicu oleh terbatassnya pasokaan holtikultu ura dan petternakan, seementara paada komod ditas pendid dikan didorrong oleh peningkatan p n biaya pen ndidikan. Inflasi pada komoditas k trransportasi didorong d ole eh kenaikan n harga BBM M subsidi, sedangkan paada kelompo ok kesehataan didorong oleh pening gkatan tariff rumah sakiit. Berdasarkan disaagregasi infl flasi IHK, pe eningkatan inflasi tahu unan pada triwulan lap poran teruttama terjadii pada kelom mpok admin nistered pricce yaitu darri 5,14% (yo oy) pada triiwulan I 2013 menjadi 7,43% (yoyy). Inflasi ya ang berasal dari volatilee foods sediikit turun m meskipun maasih tergolon ng tinggi yaaitu sebesarr 11,45% (yyoy). Semen ntara tekana an inflasi yaang lebih bersifat b fund damental yang y tercerm min dari peerkembangaan inflasi kelompok k inti/core tercaatat relatif stabil s yaitu sebesar 5,8 82% (yoy) dari d 5,61% (yoy) pada triwulan seebelumnya.
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
27
BANK IN NDONESIA A 1
I Inflasi Prov vinsi Bengkulu pada a triwulan II 2013 me eningkat d dibandingka an triwulan sebelum mnya. Kondisi tersebut terlihat dari pencapaian inflasi tah hunan Provinsi wulan II 201 13 yang meencapai 7,89 9% (yoy), meningkat m d dari triwulan n I Bengkullu pada triw 2013 yaang sebesarr 7,44% (yo oy). Pencapaaian inflasi Provinsi Ben ngkulu tercaatat berada di atas inflasi nasional triwulan II 2013 2 yang sebesar s 5,90 0% (Grafik 2.1). 2 Grafik 2.1. 2
Perk kembangan n Inflasi IHK Provinsi Bengkulu
10% 7.89% %
8% 5.90% %
6% 4%
1.80% %
2% 0.90%
0% -2%
1
2
3
4
1
Bengkulu (yyoy)
2
3
4
1
2011
2010
Na asional (yoy)
2
3 2012
Bengkulu (qtq)
4
1
2 2013
N Nasional (qtq)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
T Tekanan i inflasi triw wulanan pada p triwulan II 20 013 tergolong tingg gi, meskipun secara persentasse lebih re endah diba andingkan triwulan sebelumny ya. 80% (qtq), lebih rendah Secara triwulanan (qtq), inflasi triwulan laporan mencapai 1,8 ngkan inflassi triwulanan triwulan I 2013 yang g sebesar 2,60% 2 (qtq)). Berdasark kan dibandin perilaku siklikal, infflasi triwulan II pada umumnya u re elatif rendah h terkecuali bila terdap pat shock paada periodee tersebut. Rata-rata R inflasi triwulan nan triwulan n II sepanjan ng tahun 2010 hingga 2012 2 tercattat sebesar 1,27% 1 (qtq), dengan demikian d infflasi triwulan nan triwulan n II 2013 tergolong ting ggi. Kondisii ini menunjjukkan adan nya tekanan n inflasi yang g besar dan di luar perg gerakan mu usiman yang g terjadi pada triwulan II 2013. P Peningkata an tekanan n inflasi pada p triwu ulan lapora an terutam ma didoron ng oleh ke enaikan ha arga BBM subsidi dan d terbata asnya paso okan bebe erapa baha an makana an. Tekanan n inflasi ini mendorong m tingginya in nflasi bulanaan pada bullan Juni 201 13, yaitu sebesar 1,72% % (mtm). Seementara itu u, bulan Ap pril 2013 meencatatkan inflasi sebessar mtm). Dengan 0,26% (mtm) dan bulan Mei 2013 menccatatkan defflasi sebesarr 0,18% (m n, inflasi Pro ovinsi Bengk kulu telah mencapai 4,4 45% (ytd) attau demikian, secara tahun berjalan 1
Inflasi yan ng terjadi di kotaa Bengkulu diasu umsikan dapat mewakili m inflasi Provinsi P Bengkulu secara keseluruhan
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
28
BA ANK INDON NESIA lebih tinggi dari d pencap paian inflasi tahun kale ender triwulan II 2012 yang mencatatkan inflasi sebesarr 1,28% (ytd d).
Grafik 2.2.
Realisasi Inflasi Tah hun 2013 (T Tahun Kale ender, ytd)
1 10% Bengkulu ytd
Nasional ytd
8% 6% 4.45%
4% 2% 0%
3.35%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 12 1 2 3 4 5 6 201 2013 2010 2011 12
-2% Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
2..1. Inflasii Menurutt Kelompo ok Barang//Jasa Ta abel 2.1. Perkemban P ngan
Infla asi
Menurrut
Kelom mpok
Bara ang/Jasa
Provinsi
B Bengkulu Tw T I-2013 Kelompok Barang/JJasa
Tw II-2013 3
B Bahan makanan
176.47
Inflasi (% yoy) 12.48
181.29
Inflasi (% yoy) 11.40
M Makanan Jadi, Minuman, M Rokok dan Tembakau
158.61
5.95
0.94
159.28
5.75
0.43
P Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
141.18
3.89
2.62
144.20
5.57
2.14
S Sandang
150.22
3.64
(0.48)
145.50
0.66
(3.14 )
K Kesehatan
127.95
4.57
(0.04)
132.70
7.71
3.71
P Pendidikan, Rekrreasi dan Olah Raaga
145.66
12.60
0.05
145.75
12.47
0.35
T Transportasi, Kom munikasi dan Jassa Keuangan
108.22
5.12
0.88
112.31
8.41
3.78
In nflasi Umum
146,06
7,44
2,60
148,69
7,89
1,80
IHK
In nflasi (% % qtq) 6.46
IHK K
Inflasi (% qtq) 2.73
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Inflassi pada triw wulan II 2013 terjad di pada seluruh kelom mpok bara ang/jasa (T Tabel 2.1). Secara tahunan, inflasi tertingg gi dicatatkaan oleh keelompok ko omoditas peendidikan, rekreasi r dan olahraga seebesar 12,4 47% (yoy), kemudian k diikuti oleh kelompok ko omoditas bahan makaanan dan transportasi, t , komunikaasi dan jasaa keuangan n. Inflasi taahunan kelo ompok bahan makanan pada triwu ulan II 2013 tercatat seb besar 11,40 0% (yoy), m menurun dibandingkan triwulan t seb belumnya yang sebesarr 12,48% (yyoy). Semen ntara itu, Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
29
BANK IN NDONESIA A inflasi kelompok k transportasi, komunikasi dan jasa a keuangan n pada triw wulan II 2013 tercatat sebesar 8,41% (yoy), meningkatt dari 5,12% % (yoy) pada triwulan n sebelumnyya. Inflasi taahunan terttendah pad da triwulan II 2013 terrjadi pada komoditas k ssandang yaitu sebesar 0,66% (yoyy), turun darri 3,64% (yo oy) pada triw wulan sebelu umnya. Tabel 2.2.
Subk kelompok Bara ang/Jasa Padi-padian, umbiumbian dan d hasilnya Daging-dan hasilhasilnya
Pe erkembangan Be engkulu Tw II-2012 2 % yoy
Inflasi
Kelomp pok
Tw III-2012
% qttq
% yoy
Bahan n
Tw w IV-2012
% qtq
% yoy y
% qtq
Makana an Tw I-2013
% yoy
% qtq
Provin nsi Tw II-2013 3 % yoy
% qtq q
8,81
(2,50)
9,62
4,48
3,6 67
0,31
5,09
2,85
5.32
(2.2 28)
6,25
15 5,27
(4,00)
(7,15)
10,8 82
1,34
1,07
(6,82)
5.95
20.84
Ikan segar
1,17
3 3,66
(2,35)
15,03
13,1 15
(11,89)
10,42
5,10
12.24
5.37
Ikan diaw wetkan
2,30
1 1,50
2,77
3,62
7,2 29
1,22
7,82
1,29
14.69
7.97
7,75
(3,64)
(1,66)
0,82
(0,82)
(0,53)
(0,39)
3,07
3.53
0.15
(4,93)
(1,92)
(5,58)
10,59
1,6 64
(1,77)
14,70
7,65
17.49
0.47
Telur, sussu dan hasilhasilnya Sayur-sayyuran Kacang-kkacangan
0,92
0 0,11
14,96
14,70
14,9 95
(0,02)
10,73
(3,55)
10.70
0.08
Buah-buaahan
20,41
0 0,50
25,66
9,36
16,1 19
0,92
21,07
9,16
29.23
7.28
Bumbu-bumbuan
29,18
34 4,90
(1,02)
(16,28)
(22,79)
3,90
75,82
49,84
29.57
(0.5 59)
Lemak daan minyak
(1,15)
2 2,19
4,83
5,23
7,1 18
(1,91)
4,62
(0,82)
2.61
0.22
-
(2,50)
1,87
(2,68)
(0,66)
2.98
1.76
3,01
3,3 35
(1,65)
12,48
6,46
11.40
2.7 73
Bahan maakanan 1,98 (3,82) (4,06) lainnya Inflasi Ba ahan 6,55 1 1,38 2,73 Makanan n Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
P Pada kelom mpok baha an makana an, meskipun inflasi tahunan m menunjukka an penurunan diban ndingkan triwulan se ebelumnya,, namun in nflasi masih tergolon ng bkelompok bahan makkanan menccatatkan pen ningkatan in nflasi tahunan tinggi. Seluruh sub ngkan triwu ulan I 2013, kecuali sub bkelompok kacang-kaca k angan, bum mbu-bumbua an, dibandin serta leemak dan minyak. Namun N dem mikian, ting gginya inflaasi juga didorong oleh peningkkatan harga pada subkelompok bu umbu-bumb buan yang tercatat t seb besar 29,57% %. Inflasi taahunan yang tinggi jug ga terjadi paada subkelom mpok buah-buahan seb besar 29,23 3% (yoy) daan subkelompok sayur-sayuran sebesar s 17,,49% (yoy). Tingginyaa inflasi pada subkelompok bumb bu-bumbuan n disebabkaan peningka atan harga pada p beberaapa komodittas y memiliki nilai konssumsi yang cukup tinggi seperti bawang merrah bumbu-bumbuan yang be merah. Terbatasnya T pasokan keedua komod ditas terseb but ditengah h peningkattan dan cab permintaan menjelaang bulan puasa p memicu kenaikan n harga. Berrdasarkan data dari Din nas gangan Provvinsi Bengku ulu harga bawang merrah Koperassi, UKM, Perrindustrian, dan Perdag pada bu ulan Juni 20 013 tercatatt sekitar Rp p35.000/kg atau menin ngkat 77,85 5% dari harrga
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
30
BA ANK INDON NESIA paada triwulan n II 2012, seementara haarga cabe merah m sekitaar Rp38.500 0/kg atau meningkat 31 1,62% dari harga pada triwulan II 2012. 2 s ko omoditas buah-buah han dan sayuran Secarra umum, hampir seluruh m mengalami ok buahinflasi pada triwulan II 2013. Infflasi yang teerjadi pada subkelompo bu uahan didorrong oleh peningkatan p n harga yang terjadi an ntara lain pada komoditas apel kuota impo daan jeruk yan ng ditengaraai sebagai akibat a dari pembatasan p or kedua ko omoditas teersebut. Pada subkelom mpok komod ditas sayur-sayuran, pen ningkatan haarga yang signifikan s an ntara lain terjadi padaa komoditass bayam, petai, dan jeengkol, seh hingga mencatatkan inflasi tahunaan masing-m masing sebessar 21,50% (yoy), 40,58 8% dan 88,13%. Inflasi Kellompok Ba ahan Maka anan di Provinsi Bengkulu (Ta ahunan, yoy)
Grrafik 2.3.
1 100% 80%
60.0%
Ikkan Segar Bumbu‐bumbuan B Padi, Umbi dan hasi P lnya
40.0%
60%
0.30
40% 20%
0.12
0%
0.05 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
‐ ‐20%
2011
2012
2013
‐ ‐40%
0.29 0.17
20.0%
0.06
0.0%
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
‐20.0% ‐40.0%
‐ ‐60%
20011
Daging dan hasilnya D B Buah‐buahan
2012
2013
Sayur‐saayuran
‐60.0%
‐ ‐80%
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
ngkatan ha arga tertinggi berdassarkan infllasi triwula anan terjadi pada Penin su ubkelompo ok komodittas daging g dan hasill-hasilnya yaitu sebe esar 20,84% % (qtq). Lo onjakan harga terutamaa terjadi pada komodittas ayam hid dup dan daging ayam ras yang m masing-masin ng sebesar 20,94% 2 (qttq) dan 32,4 40% (qtq). Terbatasnyaa pasokan ayam a ras siaap potong karena k kend dala ketersed diaan bibit Day D Old Chiccken (DOC) menjadi pe endorong keenaikan harg ga komoditaas tersebut. Berda asarkan seluruh
encapaian inflasi kelompok k pe
bahan makanan m
te ersebut, infflasi tahun kalender kelompok bahan makanan pad da triwulan n II 2013 te elah menca apai 9,36% % (ytd). Peencapaian inflasi tahun n kalender tersebut te ergolong tin nggi, meng gingat inflasi tahun kalender k ke elompok baahan makan nan rata-ra ata pada triiwulan II seelama tiga tahun terakhir tercata at hanya seebesar 1,76% (ytd). Se elain itu, m momen deflaasi yang umumnya terjaadi pada perriode April-M Mei tidak teerjadi secara a optimal paada periode laporan, sehingga men ndorong ting gginya penccapaian inflaasi kalender kali ini. Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
31
BANK IN NDONESIA A Tabel 2.3.
Subk kelompok Bara ang/Jasa
Pe erkembangan Inflasi Kelompok K Makanan M Jadi/Minum man/Rokok & Te embakau Prrovinsi Ben ngkulu Tw II-2012 2 % yoy 7,26
Tw III-2 2012
% qttq 0,,24
% yoy 7,30
Makanan jadi Minuman n tidak 2,78 3,,57 3,19 beralkoho ol Tembakau dan 7,18 0,,00 4,42 minuman n beralkohol Inflasi Makanan M 5,79 0,,62 6,09 Jadi/Min numan/Rokok & Temba akau Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Tw IV-2012 I
T I-2013 Tw
Tw II-2013
% qtq 1,46
% yoy 6,56
% qtq 2,98
% yo oy 6 6,34
% qtq 1,52
% yoy 6,75
% qtq 0,63 3
4,61
6,77
0,55
8 8,57
(0,34)
5,18
0,34 4
0,00
4,31
3,47
3,77
0,29
3,77
0,00 0
1,50
7,31
2,77
5 5,95
0,94
5,75
0,43 3
P Pada kelo ompok ma akanan jad di/minuman/rokok dan d temba akau, infla asi tahunan tercatatt sebesar 6,75% (y yoy), lebih h tinggi dibandingk d kan triwula an mnya yang g sebesar 6,34% (yo oy). Pening gkatan inflaasi kelompo ok komodittas sebelum makanan jadi/minu uman/rokok dan temb bakau didorrong oleh peningkatan p n inflasi pada subkelompok makkanan jadi,, sementarra subkelompok lainn nya tidak mencatatk kan peningkkatan. Inflassi tertinggi pada subkeelompok makanan jadi dicatat oleh komodittas siomay, kue kering dan ayam goreng. g Den ngan demikian, inflasi tahun t kalender triwulan n II 2013 paada kelomp pok komodittas makanan jadi/minuman/rokok dan tembakau mencap pai 1,37% (ytd). ( Tabel 2.4.
Subk kelompok Bara ang/Jasa
erkembangan Inflasi Kelompok k Perumaha an, Air, Listrik, Gas & Pe Ba ahan Bakarr Provinsi Bengkulu Tw II-2012 % yoy 3,43
Tw III-20 012
% qtq q 0,8 83
% yoy 1,86
Biaya tem mpat tinggal Bahan baakar, (0,01) 0,0 00 1,75 penerang gan dan air Perlengkaapan rumah 1,59 0,0 09 1,13 tangga Penyeleng ggaraan 5,79 0,7 74 7,36 rumah tangga Inflasi Perumahan, 2,48 0,5 52 2,28 Air, Listrik, Gas & Bahan Ba akar Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Tw IV V-2012
Tw w I-2013
Tw II-2013
% qtq q -0,45
% yoy 1,17
% qtq 0,31
% yo oy 4,4 48
% qtq 3,77
% y yoy 6 6,60
% qtq 2,88
1,81
1,92
0,17
3,3 32
1,32
4 4,78
1,41
0,93
1,07
0,00
1,2 21
0,18
2 2,15
1,02
1,97
2,78
(0,36 )
4,64
2,23
5 5,06
1,15
0,54
1,53
0,18
3,8 89
2,62
5 5,57
2,14
P Pada kelom mpok perum mahan/air//listrik/gas dan bahan n bakar, infflasi tahuna an tercatatt sebesar 5,57% (yo oy), lebih tinggi dibandingkan n triwulan sebelumnya yang sebesar s 3,8 89% (yoy)). Pada triw wulan II 20 013, seluru uh komponen kelomp pok perumahan/air/listrik/gas dan bahan b bakaar mengalam mi peningkaatan inflasi dibandingk kan n sebelumn nya (Tabell 2.4). Infflasi terting ggi secara tahunan dicatat oleh triwulan
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
32
BA ANK INDON NESIA su ubkelompokk biaya tem mpat tinggaal yaitu seb besar 6,60% % (yoy), yang didoro ong oleh peeningkatan tarif tukan ng bukan mandor m dan n sewa rum mah. Secaraa triwulana an inflasi teertinggi dicaatat oleh su ubkelompokk biaya tempat tinggal dengan infflasi sebesar 2,88% (q qtq) yang dipicu oleh peningkatan biaya sew wa rumah sebesar 8,4 44% (qtq). Dengan peencapaian
diatas,
nflasi in
maka
tah hun
berjaalan
kelo ompok
ko omoditas
peerumahan/air/listrik/gas dan bahan bakar te ercatat sebeesar 4,81% (ytd), lebiih tinggi dibandingkan n rata-rata historis h tiga tahun t terakh hir yang seb besar 2,75% % (ytd). abel 2.5. Ta
Perkem mbangan In nflasi Kelom mpok Sanda ang Provin nsi Bengkulu TW W II-2012
Subkelompo ok Barang/Jassa SSandang laki-lakii S Sandang wanita SSandang anak-an nak B Barang pribadi dan s sandang lainnya in nflasi Sandang g
T III-2012 TW
TW IV-2012
TW I-201 13
TW III-2013
% yoy 7,44 4 4,35 5
% qtq 0,55 0,25
% yo oy 4 4,54 5 5,29
% qtq 1,97 4,91
% yoy 5,42 5,61
% qtq 1,10 0 0,41 1
% yoy 3,90 5,73
% q qtq 0,23 0,12
% yoy 3,34 7,46
9 4,49
0,45
6 6,23
5,63
6,29
0,18 8
6,29
0,00
6,17
0,34
12,07 7
(1,57)
9 9,78
8,48
3,01
( 4,20)
0,57
(1 1,67)
(9,04)
(10,98)
7.62 2
(0.27)
6 6.82
5.57
4.80
(1.09))
3.64
(0 0.48)
0,66
(3,14)
% qtq 0,00 1,89
sum mber : Badan Pu usat Statistik Provinsi Bengkulu
Pada kelompok k sandang,, inflasi ta ahunan terrcatat sebe esar 0,66% % (yoy), le ebih rendah h dibanding gkan triwu ulan sebelu umnya yang g sebesar 3 3,64% (yoy y) (Tabel 2..5). Penuru unan inflasii kelompokk sandang didorong oleh terjad dinya defla asi pada su ubkelompokk barang pribadi dan saandang lainnya yaitu seebesar 9,04% (yoy). Ko omoditas paada subkelo ompok baraang pribadi dan sanda ang lainnya yang mengalami deflasi yaitu ko omoditas em mas perhiasaan sebesar 10,97% (yo oy). Secara akumulatif a ssejak Januarri hingga Ju uni 2013, keelompok san ndang menccatatkan terjadinya deflaasi sebesar 3 3,61% (ytd). Ta abel 2.6.
Perkem mbangan In nflasi Kelom mpok Keseh hatan Prov vinsi Bengkulu
Subkelompo ok
TW W II-2012
T III-2012 TW
TW IV-2012
% yoy 1,40 0 0,72 2
% qtq 0,00 0,00
% yo oy 1,81 0 0,84
% qtq 1,37 0,55
% yoy 1,81 1,02
% Qtq q
Jasa Perawatan Jasmani
10,06 6
0,00
9 9,42
0,57
PPerawatan Jasmaani dan k kosmetika
4,13 3
1,57
8 8,79
K Kesehatan
2,96 6
0,68
5 5,09
Barang/Jassa Jasa Kesehatan O Obat-obatan
TW I-20 013
TW II-2013
0,18
% yoy 2,29 - 1,39
% qtq 0,91 - 2,11
% yoy 14,07 -1,22
13,28
12,6 64
13,28
-
17,65
3,84
5,00
9,42
0,6 67
7,68
0,30
6,39
0,35
2,74
5,67
1,14
4,57
((0,04)
7,71
3,71
% qtq 11,52 0,17
sum mber : Badan Pu usat Statistik Provinsi Bengkulu
Inflassi tahunan kelompok k komodita as kesehattan tercata at meningk kat dari 4,,57% (yoy)) pada triw wulan I 2013 3 menjadi 7,71% (yoy) (Tabel 2 2.6). Secara a umum, Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
33
BANK IN NDONESIA A hampir seluruh komoditas k kelompok ini menca atatkan infflasi. Penin ngkatan inflasi naikan tarif pada jasa kesehatan yang menccatatkan keenaikan harrga didorong oleh ken gkatan tarif yang signiffikan terjadi pada tariff rumah sak kit, sebesar 17,65% (yyoy). Pening wulan laporaan, kelomp pok dokter spesialis daan jasa bidan. Secara akumulatiff pada triw ncatatkan in nflasi sebesaar 3,67% (yttd). kesehataan juga men Tabel 2.7.
SubK Kelompok Bara ang/Jasa Jasa pend didikan Kursus-ku ursus / pelatihan Perlengkaapan / peralatan pendidikan Rekreasi Olahraga
Pe erkembangan Inflasi Kelompok Olahraga Pro ovinsi Beng gkulu Tw II-2012
Tw III-201 12
Tw IV-2 2012
Pendidikan,
Tw I-2013
Re ekreasi
Tw w II-2013
% yoy 17,98
% qtq q 0,00
% yoy 18,96
% q qtq 18 8,96
% yoy 21,05
% qtq 1,76
% yoy 21,05 5
% qtq 0,00
% yoy y 21,0 06
% qtq 0,00
0,00
0,00
0,00
0 0,00
0,00
0,00
0,00 0
0,00
0,0 04
0,03
1,97
0,74 4
3,89
3 3,12
3,89
0,00
3,89 9
0,00
2,8 89
(0,23)
( 3,61)
0,14 4
(2,59)
1 1,39
0,41
0,03
1,56 6
0,00
2,1 17
0,73
0,00
0,00
0,00
0 0,00
0,41
0,41
2,74 4
2,32
1,9 99
(0,73)
11 1,19
12,32
1,04
12,60 0
0,05
12,4 47
0,06
Inflasi Pendidikan, 8,75 0,17 10,58 Rekreasi dan Olahraga a Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
da an
P Pada kelom mpok pend didikan/rek kreasi dan olahraga, o i inflasi tahu unan sebessar 12,47% % (yoy), re elatif stabil dibandin ngkan triw wulan sebe elumnya y yang sebessar 12,60% % (yoy) (Tab bel 2.7). Peeningkatan inflasi kelom mpok ini did dorong oleh h peningkattan harga pada p subkelompok pen ndidikan deengan inflassi sebesar 21,05% 2 (yo oy), khususn nya didorong oleh tariff Taman Kaanak-Kanak (TK) dan Sekolah S Lan njut Tingkatt Atas (SLTA A).
Inflasi jasa pendid dikan SLTA dan TK yaang masing g-masing mencapai m 6 63,07% (yo oy) dan 36 6,00% (yoyy). Namun demikian, d s secara triwu ulanan sesun ngguhnya kkelompok ja asa pendidikkan belum menunjukkkan adanya pergerakan n inflasi. Haal ini disebabkan kare ena peningkkatan harga jasa pendidikan umumnya terjad di pada periode triwulan III. Seca ara triwulan nan, inflasi dalam d tingkkatan yang rendah terja adi pada su ubkelompokk rekreasi, dan kursus/p pelatihan. Secara S aku umulatif seejak Januari hingga Juni 2013 3, kelompok pendidikkan/rekreasi dan olahraga mencata atkan terjadinya inflassi sebesar 0 0,11% (ytd d). P Pada kelo ompok tra ansportasi//komunikassi dan ja asa keuan ngan, infla asi tahunan tercatatt sebesar 8,41% (yoy), ( men ningkat dibandingka d an triwula an mnya yang g sebesar 5,12% 5 (yoy y) (Tabel 2..8). Peningkkatan inflasi kelompok ini sebelum didorong oleh peningkatan harga pada su ubkelompok k transportasi yang men ngalami inflasi sebesar 11,19% (yyoy), khusussnya didorong oleh peningkatan harga h BBM subsidi. BB BM
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
34
BA ANK INDON NESIA su ubsdidi jenis premium mencatatkkan inflasi sebesar 13 3,16% (yoyy), sementa ara solar inflasi sebesar 6,67% (yoy). m mencatatkan ( Selain n itu, pening gkatan tarif angkutan ju uga turut m mendorong inflasi yang tinggi pada kelompok komoditas ini. i Pada an ngkutan dara at dalam ko ota dan antar kota, peeningkatan tarif diakiba atkan oleh penyesuaian p n terhadap kenaikan k BB BM subsidi. Kedua kom moditas terssebut menca atat inflasi sebesar 15% % (yoy) dan n 7,47% (yoy). Semen ntara angku utan udara mencatatka an inflasi seebesar 285,44% (yoy)). Secara akkumulatif, kelompok k traansportasi/kkomunikasi dan d jasa keu uangan men ncatatkan te erjadinya inflasi sebesarr 4,69% (ytd d). abel 2.8. Ta
Perkem mbangan In nflasi Kelo ompok Tra ansportasi, Komunika asi dan Jasa Ke euangan Prrovinsi Bengkulu
SubKelompok Barang/Jassa TTranspor K Komunikasi dan p pengiriman S Sarana dan penu unjang transpor Jasa keuangan
Tw w II-2012
Tw III-2012
Tw IV-2012 2
Tw I-20 013
Tw II--2013
% yoy y 1,82
% qtq 0,89
% yoy 3,97
% qtq 3,52
% yoy 5,73
% qttq 1,,32
% yoy 7,09
% qtq 1,20
% yoy 11,19
% qtq 4,75
(0,56 )
-0,12
(0,58)
-0,05
( 0,38)
0,,00
(0,17)
0,00
0,03
0,07
1,07
0,17
0,27
0,00
0,73
0,,49
0,67
0,00
3,70
3,19
0,00
0,00
1,53
1,53
1,53
0,,00
2,42
0,88
2,42
0,00
2,78
2,52
4,11
1,,00
5,12
0,88
8,41
3,78
In nflasi Transpo or, 1,31 0,63 K Komunikasi dan n Jasa K Keuangan Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Jika melihat su umbangan inflasi pe er komodittas terhada ap inflasi bulanan b epanjang triwulan t II tahun 201 13 sebagaiimana terlihat di Tab bel 2.9, ma ayoritas se ko omoditas penyumba p ng inflasi//deflasi berasal dari kelompok bahan makanan. Naamun demikian, sepanjang triwulaan II 2013 terlihat t bahw wa perubah han harga beberapa b ko omoditas diluar kelomp pok bahan makanan ka ali ini cukup p berperan, misalnya komodias k em mas perhiasaan, angkutaan dan bahaan bakar. Pe eran kelomp pok-kelompo ok komodita as dalam m menentukan arah pencap paian inflasi daerah dap pat dilihat dari sumbang gan suatu kelompok teerhadap infllasi sebagaiimana terceermin pada Grafik 2.4. Kelompo ok bahan makanan m m memiliki andil terbesar yaitu y 1,05% % terhadap pembentukkan inflasi bulan Juni 2013 dari inflasi bulanan yang tercatat t seb besar 1,72% (mtm). Selain itu, inflasi kelompok traansportasi/kkomunikasi dan jasa keuangan tu urut membeerikan andill yang cuku up besar yaaitu sebesar 0,64%.
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
35
BANK IN NDONESIA A Tabel 2.9. 2
Su umbangan n Beberap pa Komod ditas terh hadap Infflasi/Defla asi Bu ulanan di Provinsi P Be engkulu April 2013
No
Komoditass
Persen (%) Juni 20 013
Mei 2013 Andil*
Komoditas
1.
Bawang merah
Andil* * 0.20
Bawang putih
-0.20
Daging ayam ras
0.38
2.
Sewa Rumah
0.20
Emas perhiaasan
-0.14
Bensin
0.34
3.
Beras
-0.20
Bawang meerah
-0.13
Cabe Merah
0.31
4.
A Angkutan udara
-0.20
Beras
-0.12
An ngkutan dalam kkota
0.26
5.
D Daging ayam ras
0.19
Tarif rumah h sakit
Jen ngkol
0.12
6.
A Apel
0.11
Bayam
7.
Emas perhiasan
-0.11
Tarif listrik
0.08
Tomat buah
-0.09
8.
Bawang putih
-0.10
Tukang bukkan mandor
0.07
Baw wang merah
-0.06
9.
C Cabe merah
-0.0 06
Angkutan udara u
0.07
Tellur ayam ras
0.05
10
Jeeruk
Pemeliharaaan/service
0.04
Terri
0.04
0.0 06
Kom moditas
0.10 -0.08
Andil*
Beras
0.11
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu n dari andil terbeesar hingga kecil berdasarkan an ngka absolut *Diurutkan Kete erangan : Kelompok Baahan Makanan
Kelompo ok Pendidikan/Reekreasi/Olahragaa
Kelompok Makanan M Jadi/Min numan/Rokok/ Tembakau
Kelompo ok Transpor/Kom munikasi/Jasa Keuanga an
Kelompok Peerumahan/Air/Lisstrik/Gas/ Bahan Bakar
Kelompo ok Kesehatan
Kelompok Saandang
Grafik 2.4. 2 Sumb bangan Infllasi Bulan Juni J 2013 Per P Kelompok Barang//Jasa Traanspor, Komunikasi, Jasa Keuangan; 37.21
Bahan B Makanan; 61.05
Pend didikan, Rekreasi,, Olahraga; 0.00 0 Kesehatan; 0.58 Sand dang; -0.58
Makanan Jadi, Perumahan, Air, Minuman, Rokok, Listrik, Gas, Baahan Tembakaau; 1.16 Bakar; 0.58 Keterangan n : Kelompok kom moditas; % sumbaangan
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
2.2. Pe erkemban ngan Inflassi Fundam mental P Pencapaian n
inflasi
berdasark kan
tiga
k kelompok
disagregasi
infla asi
menunjjukkan ada anya perbedaan perrilaku diba andingkan dengan periode yan ng sama ta ahun sebe elumnya. Peningkatan inflasi yang g signifikan n terjadi pad da komodittas administtered price (AP), semen ntara kelompok komoditas volatile foods (VF) menunjukka an Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
36
BA ANK INDON NESIA arrah penurun nan. Semen ntara kelompok komod ditas inti/corre terlihat relatif stabil (Grafik 2..5).
Inflasi VF tercataat sebesar 11,45% (yo oy), lebih rendah r dibaandingkan triwulan
seebelumnya yang y sebesaar 12,42% (yoy). Penca apaian ini secara s historis tergolon ng tinggi m mengingat rata-rata infflasi tahunaan sepanjan ng tiga tahun terakh hir tercatat sebesar 10 0,22%.
Infflasi AP terrcatat sebessar 7,43% (yoy), meniingkat dari 5,14% (yo oy) pada
triiwulan I 2013. Sedangkkan inflasi in nti/core terccatat sebesaar 5,82% (yo oy), mening gkat tipis daari 5,61% pada triwulan n sebelumnyya. a pada kom moditas AP P ditengah masih terb batasnya pasokan p Kenaikan harga be eberapa
k komoditas
holtikultura
serta
kan peternak
meru upakan
be eberapa
pe enyebab utama tingg ginya penccapaian infflasi triwula an II 2013. Peningkata an inflasi taahunan yang signifikan n pada kom moditas AP didorong oleh pening gkatan harg ga BBM su ubsidi serta tarif angku utan. Di lain n sisi, minim mnya pergeerakan harg ga pada kom moditasko omoditas inti/core men ngakibatkan pergerakan n inflasi komoditas ini relatif stab bil. Emas warna pada fluktuassi inflasi peerhiasan yaang pada periode p 2011-2012 memberikan m inti/core, pada triwulan laaporan men ncatatkan de eflasi. Grafik 2.5. Disagregasi D Inflasi Pro ovinsi Bengkulu 40
Infla asi IHK (yoy) Adm m Price
35
Core e Volattile Foods
30 25 20 15
11..45
10
7..43
5
5..82
0 ‐5
7 8 9 101112 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111 2 1 2 3 4 5 6
‐10
% %,yoy
2011
2012 2
2013
Sumber: Badan Pu usat Statistik Provvinsi Bengkulu (d diolah dengan pendekatan sub kelompok) k
Penin ngkatan harga-harga a yang te erjadi pad da triwula an II 2013 3 telah erindikasi sebelumny s ya melalui hasil Survei Konsu umen (SK) triwulan I 2013, te dimana hasil survei men nunjukkan adanya a peningkatan Nilai Saldo (N NS) ekspekta asi harga paada triwulaan II 2013 sebagaimaana terlihatt pada Grrafik 2.6 d di bawah. Adanya peeningkatan ekspektasii inflasi/harrga di ma asyarakat disebabkan d antara lain oleh
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
37
BANK IN NDONESIA A ketidakp pastian kebijakan peng gendalian BB BM yang be erujung pad da penetapaan keputusa an untuk menaikkan m harga BBM subsidi per 22 2 Juni 2013 3. E Konsume en Terhad dap Kondiisi 3 Bula an Grafik 2.6. Nilai Saldo Ekspektasi ndatang Men 200 145.0
175
135.0
150
125.0
125
115.0
100
105.0
75
95.0 IEK 85.0 75.0
IEK
1
2 3 2009
4
1
2 3 2010
50
Ekpektasi Harga E 3 bln yad (kana an) 4
1
2 3 2011
4
1
2 3 2012
25 4
1 2 2013
0
99 99 10 11 13 13 11 11 95 11 10 12 10 12 11 1 11 13 11
Ekpe ektasi Harga 14 43 87 89 118 160 176 156 17 76 174 177 154 153 189 177 14 45 156 164 177 3 bln yad (kanan)
Sumber : Survei Konsumen n. Bank Indonesiaa
2.3. Perbanding gan Inflassi Antar Ko ota di Sum matera
2 Inflasi Tahunan T (y yoy) Bulan Juni 2013 Kota-Kota a di Sumate era Grafik 2.7. 10.5% 9.0%
Inflasi Nasional = 5,90%
7.5% 6.0% 4.5% 3.0% 1.5% 0.0%
Sumber : Badan Pusat Statistik
S Secara umum, laju in nflasi tahun nan kota-k kota di Sum matera pad da triwulan n II 2013 le ebih tinggi dibanding g inflasi triwulan I 2013. 2 Pada triwulan lap poran, jumlah kota yang mencataatkan inflassi lebih ting ggi dibandin ngkan inflasi nasional yang sebessar
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
38
BA ANK INDON NESIA 5,,90% (yoy) sebanding dengan jum mlah kota yang mencattatkan inflaasi lebih ren ndah dari paada inflasi nasional. n Lim ma kota den ngan inflasi tertinggi adalah Pangkal Pinang (9,38%), ( Paadang (7,94 4%), Bengkkulu (7,89% %), Medan (6,76%), Pematang P Siantar (6,62 2%) dan Sibolga (6,44%). Dengan n demikian, sebagaimana terlihat pada p Grafik k 2.6 Kota Bengkulu B beerada pada peringkat 14 inflasi tereendah di Sumatera.
di Sumaterra Bagian S Grafik 2.8. In nflasi Tahunan (yoy) Kota-Kota K Selatan 14.0% 12.0% 10.0% 8.0% 6.0% 4.0% 2.0%
Bengkulu Lampung
0.0%
Palembang Pangkal Pina ang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2011
2012
2013 3
Sumber : Badan Pu usat Statistik
Seme entara itu bila dibandingkan dengan d kotta lain di w wilayah Su umatera Ba agian Selattan, inflasi tahunan Kota K Bengk kulu tercata at lebih tin nggi diband dingkan Ko ota Banda ar Lampung g (5,29%) dan Kota Palemban ng (4,74%). Namun demikian, d inflasi Kota Bengkulu B m masih lebih rendah dib bandingkan dengan Ko ota Pangka al Pinang (9 9,38%) yang g merupakaan wilayah kepulauan. Tingginya inflasi di Kota Bengk kulu dan Paangkal Pinang tidak teerlepas dari tingkat konektivitas yang y lebih rrendah dari wilayah Su umatera Selatan dan Laampung. Haal ini tentun nya mempengaruhi ting gkat biaya distribusi d baarang dan jasa di wilaayah Bengkkulu dan Pangkal Pinaang. Maka dari itu, perbaikan p ko onektivitas serta variassi akses mo oda transpo ortasi tentunya menjad di langkah strategis un ntuk memin nimalisir tekkanan inflasi akibat ken ndala distrib busi. Selain itu, koordinasi dan peendataan terkait t perd dagangan antar a daera ah di wilaayah Provin nsi Bengkulu perlu ditingkatkan agar Pemerintah daerah dapat mendapatkan gambaran yyang utuh mengenai m ko ondisi surplu us/defisit keb butuhan barang/jasa di daerah.
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
39
Boks 2
BANK IN NDONESIA A
Kegia atan Tim Pengendal P lian Inflasi Daerah Triwulan T III 2013
Pencapaian infflasi di 20 013 diproyeksikan ak kan lebih tinggi t dibaandingkan 2012, mengingaat hingga Ju uni 2013 inflasi tahun kalender k (ak kumulasi) Ko ota Bengkulu telah men ncapai 4,45% (ytd). Pencap paian ini meerupakan in nflasi kalend der tertingg gi untuk periode yang sama selama tig ga tahun terrakhir. Deng gan sisa waktu 5 (lima)) bulan men nuju akhir taahun 2013, berat untuk meencapai inflaasi seperti tahun 2012 sebesar 4,6 61% (yoy). Terlebih lag gi tekanan inflasi pada 2013 ini terasa datang tanpa henti, seetelah keterb batasan passokan komo oditas hortik kultura diawal tahun, kini penyesuaian p harga BBM M subsidi pun p tak tereelakkan. Akkibatnya, momen m deflasi yan ng umumnyya terjadi pada awal triw wulan II tak lagi l tercapai. Men nsikapi perg gerakan harrga-harga kebutuhan k masyarakat yang teruss meningka at dan berlarutnyya proses pembahasan p n penyesuaiaan harga BBM B subsidi, serta nisccayanya ken naikan harga BBM pada bu ulan Juni 2013, 2 makaa Tim Peng gendalian In nflasi Daerah (TPID) Prrovinsi Bengkulu segera meelakukan ko oordinasi untuk meme etakan dan merumuskkan langkah h aksi pengendaalian inflasi daerah. Perrtemuan terrsebut menghadirkan Kepala K Badaan Pusat Sttatistik Provinsi Beengkulu dan n Kepala Wira W PT. Pertaamina Depo o Pulau Baai sebagai narasumber. Materi M yang disaampaikan paada kesemp patan tersebut yaitu berkaitan b deengan perkeembangan inflasi serta fakttor-faktor yaang menyebabkannya dan papara an mengen nai perkemb bangan kon nsumsi Bahan Bakkar Minyak di Provinsi Bengkulu. B Perteemuan terseebut mengh hasilkan beb berapa poin rekomendassi yaitu : a. Pengawasan terrhadap distrribusi dan penyalahgun p naan BBM subsidi perlu diperkuat. Hal tersebut agar keetersediaan BBM subsid di selalu terjaga dan ko onsumsi tidaak melebihi kuota yang telah ditetaapkan. b. Pendataan perkeembangan harga h dan ju umlah perse ediaan di daalam Provinssi Bengkulu perlu diperrkuat dengaan pendataaan arus distribusi ba arang keluaar-masuk Prrovinsi Beng gkulu. Diharrapkan den ngan pendaataan dapat diperoleh peta keteerkaitan perdagangan antar wilayyah. c. Diperrlukan suatu kajian mengenai m keebutuhan trransportasi yang melip puti lokasi, moda transsportasi, ting gkat kebutu uhan, dan wilayah w yang g dilalui. Hall tersebut untuk mendu ukung kelan ncaran distribusi dan peerencanaan prioritas p pen nyediaan traansportasi. d. Mend dorong perccepatan pen nerbitan Surrat Keputusa an oleh kepala daerah b berkaitan de engan realissasi raskin tambahan (rraskin 13,14 4 dan 15) yang y sedianya direalisassikan pada bulan Juli, Agustus A dan n September 2013. Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
40
BA ANK INDON NESIA e.
Diperlukan adanya upaya perm mohonan peenambahan anggaran dan sertaa
optimalisasi sisa dana tender untu uk menjaga jumlah volu ume proyek Dinas Pekerrjaan Umum m Provinsi Beengkulu seteelah kenaikaan BBM. Tekanan inflasi yang g tinggi diaawal tahun 2013 sejattinya merup pakan perin ngatan bagi selu uruh instansi yang terkaait. Peringattan ini haru us segera dissikapi dangan cepat ta anggap agarr wakktu yang teersisa dapat dimanfaatkan denga an optimal untuk menerapkan upaya-upaya u a pengendalian inflasi daerah. Strategi pengendalia an inflasi 4--Si (produkssi, distribusii, konsumsi, diseeminasi) perlu lebih diperkuat d seehingga pencapaian in nflasi tahun n 2013 dapat ditekan n sem minimal mun ngkin. Meng gapa? Agar pertumbuh han ekonom mi yang terin ndikasi mela ambat tidakk sem makin tergeru us oleh inflaasi yang ting ggi sehingga a mengurangi kesejahteeraan masyarakat.
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan II 2013 3
41
BANK IN NDONESIA A
halaaman ini seengaja diko osongkan
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan II 2013
42
BA AB III
PERKE P MBAN NGAN PERBA P ANKAN DAER RAH DA AN SISTEM S M PEMBAYAR RAN
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Peran n intermediaasi perbankaan di Bengk kulu pada trriwulan II-20 013 berjalan n dengan baaik, hal inii tercermin n dari peniingkatan Lo oan/Financin ng to Dep posit Ratio (L/FDR). Peertumbuhan n penyaluran n kredit/pem mbiayaan meningkat m s sebesar 25,12% (yoy) menjadi Rp p10,53 triliu un, sementaara itu Danaa Pihak Kettiga (DPK) tumbuh t 13,,53% (yoy) menjadi Rp p8,07 triliun n. Fungsi in ntermediasi yang sema akin membaaik ini didu ukung juga dengan tin ngkat Non Performing P L Loan/Financ cing (NPL/F) yang y rendah h. Perkeembangan sistem s pem mbayaran dii Bengkulu pada triw wulan II-2013 3 relatif m meningkat. P Pembayaran n tunai men ngalami net outflow sebesar s Rp0 0,647 triliun n akibat m meningkatnya a aliran outflow dan menurunnya inflow diban ndingkan trriwulan sebe elumnya. Dii sisi lain, siistem pembayaran non tunai meng galami peniingkatan traansaksi baik k melalui klliring maupu un BI-RTGS. Grafik 3.1
Perkembangan Loan n/Financing g to Depossit Ratio ((L/FDR) dan NonPerforming g Loan/Fina ancing (NPL/F) Bank Umum U Prov vinsi Bengk kulu.
14 40.00%
2.40% % 130.46% %
13 30.00%
2.20% % 2.00% %
12 20.00%
1.80% % 110.00%
1.76 6%
10 00.00% 9 90.00%
1.60% % 1.40% %
LDR (kirri) NPL (kaanan)
1.20% %
8 80.00%
1.00% % 1 IV-11 I-12 II-12 III-12 IV V-12 I-13 II--13 III--10 IV-10 I-11 II-11 III-11
Sumber : LBU – Kantor Perwakkilan Bank Indon nesia Provinsi Ben ngkulu
3..1
Bank k Umum
3..1.1 Kelem mbagaan Bank umum di wilayah Prrovinsi Ben ngkulu berrjumlah 19 bank yang g terdiri ari 1 Bank Pembangu unan Daera ah (BPD), 4 bank pem merintah da an 14 bank k swasta da de engan 4 diantaranya d a merupak kan bank syariah. s Jaringan kanttor pelayanan bank um mum di Provvinsi Bengku ulu tertera pada p Tabel 3.1 3 dibawah h.
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
43
BANK IN NDONESIA A Tabel 3.1 Jaringan Kantor Pelayanan Bank B Umum m Provinsi Bengkulu B KP
KC
KCPP
KK
Unit
P PP
ATM
Kota Beengkulu
1
19
2 23
15
12
2
106 6
Bengku ulu Selatan
-
2
12
1
7
-
6
Bengku ulu Utara
-
2
16
5
8
-
11
Rejang Lebong
-
2
14
4
6
-
20 0
Lebong
-
1
3
1
2
-
1
Kepahiaang
-
1
5
2
2
-
7
Kaur
-
-
4
1
4
-
2
Seluma
-
-
3
2
3
-
3
Muko-M Muko
-
1
9
2
4
-
6
Jumlah
1
30
9 90
33
48
2
162 2
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonesia Provinsi Bengkkulu, hingga datta Juni 2013
3.1.2 Perkemba angan Ase et Aset perb bankan di Provinsi Bengkulu B menunjukk m kan pertum mbuhan ya ang poran, aset perbankan Bengkulu tumbuh sebesar 20,64 4% cukup baik. Pada periode lap 4 triliun (Ta abel 3.2). Angka A pertu umbuhan ini lebih rend dah (yoy) meenjadi sebesar Rp12,54 dari triw wulan I-2013 3 yang mencapai 21,93 3% (yoy) me enjadi sebessar Rp11,77 triliun. Secara pangsa, aset bank pemerintah h masih men ndominasi total aset yaang terdapat di Bengku ulu. Sebaran n aktiva bankk umum saaat ini masih terkonsentrrasi di wilayaah Kota Ben ngkulu deng gan porsi seebesar 66,7 74%. Semeentara aset perbankan terkecil teerdapat pad da Kabupatten Lebong dan Kab bupaten Keepahiang masing-mas m sing sebesaar 1,34% dan 1,45 5% (Grafik 3.2). mbangan Aset Bank Umum U Provinsi Bengkulu Tabel 3.2 Perkem dalam juta rupiah kecuaali disebutkan la ain
Kelomp pok Bank k Bank Pemerintaah Bank Swaasta Bank Umu um (Total)
2012 Q1
Q2
2013 3 Q3
Q4
Q1
P Pangsa
Perrt. q-t--q
Q2
42 7.111.342
7.643.613
7.918.585
8.330.132
8.675.469
9.270.080
73 3,92%
6,85%
2.545.924 4
2.751.494
2.894.704
3.069.390
3.099.249
3.270.275
26 6,08%
5,52%
9.657.267 7
10.395.106
10.813.289
11.399.522
11.774.719
12.540.355
100%
6,50%
Sumber : LBU L – Kantor Perwakilan Bank In ndonesia Provinssi Bengkulu, term masuk bank umu um syariah
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
44
BA ANK INDON NESIA Grafik 3.2 Distribusi D A Aset Bank Umum U di Provinsi Ben ngkulu K Kab. Bengkulu Se elatan, 10.84%
Kab. Bengkulu Uttara, Kab. Rejang g Lebong, 8.74% 8.93%
Kab. Lebong, 1.34% Kab. Kepahiang, 1.45%
Kab. Mukomuko, 1.98% Kota Bengkkulu, 66.74% %
Su umber : Laporan n Bulanan Bank Umum U – Bank In ndonesia Bengku ulu, termasuk baank umum syariaah
3..1.3 Perke embangan n Dana Ma asyarakatt Penghimpunan DPK oleh bank umu um di Bengkulu pada triwulan n II-2013 m meningkat s sebesar 13,53% (yoy y) menjadi Rp8,07 trilliun (Grafik k 3.3). Kenaikan ini ceenderung melambat dib bandingkan dengan triw wulan sebelumnya yang g mencapai 14,42% (yoy). Pangsaa tabungan memiliki porsi p yang paling besaar dari keseeluruhan DPK yang m mencapai 48,,71%, sedan ngkan giro dan d depositto memiliki pangsa p massing-masing 30,04% daan 21,25%.. (Grafik 3.4 4). Deposito o mengalam mi pertumbu uhan terting ggi mencapa ai 7,04% (q qtq), sedang gkan giro dan tabungaan tumbuh masing-maasing sebesaar 6,29% (q qtq) dan 6,,65% (qtq). Pertumbu uhan depossito dipredik ksi didorong oleh ken naikan suku u bunga deeposito padaa triwulan laaporan. G Grafik 3.3
Perkemba angan Dana Pihak Kettiga di Bengkulu
Triliun Rp
9 8 7 6 5 4 3
% yoy DPK
Pertumbuhan 8 8.07
13.5 53
w- Tw- Tw-I TwT Tw- Tw-- Tw-I Tw- Tw II III IV II III IV 2011
4 Porsi DPK K per Jenisnya Grafik 3.4
2012
2013
35 30 25 20 15 10 5 0
Deposito, 21.17%
Giro, 30.13%
Tabungan, 48.70%
Sumber : Laporan n LBU – Kantorr Perwakilan Ban nk Indonesia Provvinsi Bengkulu
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
45
BANK IN NDONESIA A P Pengelolaa an DPK bank umum di Bengku ulu pada triwulan t la aporan masih terkonssentrasi di d bank-ba ank peme erintah de engan porrsi mencapai 82,07%, sedangkan 17,83% % berada di d bank sw wasta. Pada bank pemeerintah, selu uruh jenis DPK D gkatan den ngan pertu umbuhan masing-mas m ing: giro 6,69% (qttq), mengalaami pening tabungaan 6,03%, dan deposiito 9,01% (qtq). Seme entara padaa bank swaasta, tabung gan mengalaami pertumbuhan tertin nggi sebesaar 8,63% (q qtq), disusul giro yang h hanya tumb buh 0,83% (qtq), sedan ngkan deposito justru mengalami m pertumbuha p an negatif ssebesar 0,38 8% (qtq)
(Tabel 3.3). Jika dilih hat dari stru uktur kepem milikan danaa, dana pero orangan ma asih
onen terbessar pemben ntuk DPK perbankan. Porsi kepeemilikan da ana merupakan kompo ut pada peeriode laporran mencap pai 57,93%, diikuti oleeh dana milik m perorangan tersebu ntah sebesar 28,08%, dana milik BUMN dan n BUMD sebesar 7,43% %, dana milik m pemerin swasta sebesar s 6,52 2%, dan sisaanya adalah h lainnya. Tabel 3.3 Perkem mbangan Pe enghimpun nan Dana Bank B Umum m Provinsi B Bengkulu daalam juta rupiah h
2012
Keterangan Q-1
Q-2
2013 Q-3
Q-4 Q
Q Q-1
Q2 2
Ptumb b . q-t-q
Bank Um mum(Total)
6.615.586
7.108.397
7 7.494.178
7.367.997
7.5 569.279
8.07 70.497
6,62% %
Giro
2.151.890
2.121.251
2 2.347.906
1.780.510
2.2 280.764
2.42 24.232
6,29% %
Tabungaan
3.263.264
3.693.761
3 3.797.112
4.182.231
3.6 686.361
3.93 31.331
6,65% %
Deposito o
1.200.432
1.293.384
1.349.159
1.405.255
1.6 602.154
1.714.934
7,04% %
Bank Pem merintah
5.501.842
5.915.245
6 6.179.038
5.927.289
6.2 205.890
6.63 31.787
6,86% %
Giro
2.034.426
1.995.893
2 2.203.314
1.614.587
2.126.284
2.26 68.467
6,69% %
Tabungaan
2.554.392
2.901.996
2 2.918.773
3.261.316
2.8 813.932
2.98 83.582
6,03% %
Deposito o
913.023
1.017.357
1.056.952
1.051.386
1.2 265.675
1.37 79.738
9,01% %
1.113.744
1.193.152
1.315.139
1.440.707
1.3 363.388
1.43 38.710
5,52% %
Giro
117.463
125.359
144.592
165.923
154.480
15 55.765
0,83% %
Tabungaan
708.873
791.765
878.340
920.915
8 872.430
94 47.749
8,63% %
Deposito o
287.409
276.028
292.207
353.869
3 336.479
33 35.196
-0,38% %
Bank Sw wasta
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum m – Kantor Perw wakilan Bank Indonesia Provinssi Bengkulu, term masuk bank um mum syariah
3.1.4 Perkemba P angan Pen nyaluran Kredit K Penyaluran kredit oleh bank k umum di Bengkulu u pada triw wulan II-20 013 mencap pai Rp10,53 3 triliun attau tumbu uh 25,12%((yoy) (Graffik 3.4). Seecara nomin nal, jumlah kredit k yang disalurkan ini meningkkat dari triwulan sebelumnya yang hanya sebe esar Rp9,75 triliun. Nam mun, pertumbuhannyaa lebih kecil dibanding gkan period de sebelumn nya
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
46
BA ANK INDON NESIA yaang mencaapai 25,24% % (yoy). Perlambatan P n penyaluraan kredit ini selaras dengan peerlambatan penghimpunan DPK yang dilakuka an oleh bankk umum pad da triwulan laporan. Grrafik 3.5
an di Provinsi Bengku ulu Perkembangan Kredit Perbanka
T Triliun R 12 1
1 11
% %, yoy
Kredit Peertumbuhan
1 10
10 0.53
30 25
25.1 12 20
9 8
15
7
10
6 5
5
4 3
0 1 II‐11 III‐11 1 IV‐11 I‐12 II‐12 III‐12 IV V‐12 I‐13 II‐‐13 II‐10 III‐‐10 IV‐10 I‐11
Sumber : Lapo oran LBU – Kanto or Perwakilan Baank Indonesia Prrovinsi Bengkulu, termasuk bankk umum syariah
Berda asarkan je enis peng ggunaannya a, pangsa a kredit p perbankan masih diidominasi oleh krediit konsumssi yang mencapai 56 6,10%, diik kuti kreditt modal ke erja 32,38% %, dan kre edit investa asi 11,52% %. Pada triw wulan laporaan, kredit konsumsi k tu umbuh sebeesar 37,28% % (yoy), lebih tinggi dib bandingkan n dengan triwulan I-2013 yang tu umbuh 36,07%(yoy). Peeningkatan kredit konsumsi juga diikuti d oleh p pertumbuha an kredit investasi yang g tumbuh signifikan dari d 9,49% (yoy) menjjadi 20,51% % (yoy). Sementara ngalami perrlambatan dengan d pertumbuhan 9,76% (yoyy), lebih krredit modal kerja men reendah dibandingkan perrtumbuhan periode seb belumnya yaang mencapai 15,02% (yoy). ( buhan kreditt perbankan n mengalam mi peningka atan dari Secarra triwulanaan, pertumb 4,,14% (qtq) pada periode sebelu umnya menjadi 8,01% % (qtq) pad da triwulan II-2013 (T Tabel 3.4). Peningkataan pertumb buhan laju penyaluran n kredit seecara kuarttalan ini disebabkan kinerja k pertu umbuhan krredit konsumsi, modal kerja, dan investasi ya ang baik paada triwulan n laporan. Ditin njau dari pe enyaluran kredit berd dasarkan se ektoral, pe ertumbuhan n kredit te erbesar terjjadi pada sektor s konsstruksi yan ng tumbuh signifikan n dari -8,54% (qtq) m menjadi 49,0 07% (qtq). Kemudian diikuti penin ngkatan perrtumbuhan ssektor perin ndustrian daari -5,74% (qtq) menjaadi 8,02% (qtq) ( dan se ektor jasa so osial dari 3,,47% (qtq) menjadi 14 4,47% (qtq) (Tabel 3..4). Berdasaarkan pangssanya, sekto or lainnya m masih mend dominasi peenyerapan kredit terbeesar, diikuti sektor perdagangan dan sektorr pertanian dengan
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
47
BANK IN NDONESIA A pertumb buhan kuarttalan masing g-masing seebesar 4,96% (qtq), 11,84% (qtq) dan 12,56% (qtq).
3 Tabel 3.4
Perke embangan Kredit Ba ank Umum Berdasark kan Jenis P Penggunaa an, Sekto or Ekonom mi dan Kelompok Bank k di Provinssi Bengkulu u Dalam juta rupiah (kecuali persenttase pertumbuhan)
Keterang gan Jenis Penggunaaan Modal Kerrja Investasi Konsumsi Sektor Ekonomi Pertanian
2012 Q-1
Q-2
2 2013 Q-3
Q-4
Q-1
Pertumbuha an qtq Q-2
Rp.
%
7.783 3.264
8.415 5.019
8.780.7 766
9.360.5 558
9.747.850 0
10.528.747
780.898
8,01%
2.850 0.273
3.106 6.088
2.997.7 765
3.155.7 777
3.278.286 6
3.409.363
131.077
4,00%
912 2.537
1.006 6.205
997.3 365
984.172
999.097 7
1.212.610
213.513
21,37%
4.020 0.453
4.302 2.726
4.785.6 636
5.220.6 609
5.470.466 6
5.906.774
436.307
7,98%
7.783 3.264
8.415 5.019
8.780.7 766
9.360.5 558
9.747.850 0
10.528.747
780.898
8,01%
287 7.766
482 2.707
467.8 892
514.7 738
588.389 9
662.287
73.898
12,56 %
Pertamban ngan
161.601
171.458
147.1 135
130.5 505
120.144 4
91.755
(28.389)
-23,63% -
Perindustriian
280 0.954
264 4.591
268.0 040
299.4 435
282.239 9
304.867
22.629
8,02%
Listrik, Air, Gas
13 3.506
14 4.019
20.4 421
20.183
23.238 8
25.772
2.534
10,90%
Konstruksi Perdagang gan Pengangkkutan Jasa duniaa usaha Jasa sosial Lain-lain Kelompokk Bank Bank Pemerintaah Bank Swasta
114 4.928
133 3.498
159.0 090
135.0 003
123.471 1
2.043 3.668
2.264 4.090
2.267.6 682
2.383.5 597
2.445.527 7
184.057
60.586
49,07%
2.734.974
289.447
11,84%
85 5.823
84 4.943
69.6 631
55.5 553
55.302 2
49.141
(6.161)
-11,14% -
253 3.664
307 7.399
310.9 968
307.7 773
339.400 0
406.046
66.646
19,64%
130 0.385
144 4.497
134.0 041
135.7 780
140.487 7
160.818
20.331
14,47%
4.410 0.971
4.547 7.818
4.935.8 867
5.377.9 990
5.629.653 3
5.909.030
279.377
4,96%
7.783 3.264
8.415 5.019
8.780.7 766
9.360.5 558
9.747.850 0
10.528.747
780.898
8,01%
5.496 6.128
5.836 6.398
6.179.9 908
6.658.2 203
6.934.035 5
7.532.028
597.993
8,64%
2.287 7.135
2.504 4.973
2.600.8 858
2.702.3 355
2.813.815 5
2.996.719
182.904
6,50%
Sumber : Laporan L LBU – Kantor K Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengk kulu, termasuk bank b umum syarriah
Kualitas kredit bank k umum di d provinsi Bengkulu menunjuk kkan kinerrja yang membaik. m H ini tercerrmin dari peengukuran rasio Hal r Non Peerforming LLoan/Financiing (NPL/F) yang y pada triwulan lap poran berad da pada levvel 1,76%. Pencapaian ini lebih ba aik dibandin ngkan perio ode sebelum mnya yang mencapai m 2,01% (Tabe el. 3.5). Rendahnya rassio NPL/F mengindikasi m ikan keberh hasilan perbankan menerapkan priinsip kehati-hatian dala am menyalu urkan kredit.
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
48
BA ANK INDON NESIA Ta abel 3.5
Perkembangan NPLL/F Kreditt Bank Penggunaan di Proviinsi Bengku ulu
Jenis Penggunaan n
Umum
2012
Be erdasarkan n
2013 Q-2
Jenis
Perttumbuhan dev viasi (%)
Q-1
Q-2
Q-3
Q-4
Q-1
M Modal Kerja
3,24%
3,04%
2,72%
2,31%
3,16%
2,,93%
-0,23%
In nvestasi
1,84%
2,79%
3,06%
2,69%
5,44%
3,,81%
-1,63%
Konsumsi K T Total
0,79%
0,75%
0,70%
0,61%
0,,65%
-0,04%
1,81%
1,84%
1,66%
1,40%
0,69% 2,01%
1,,76%
-0,25%
Sumber : LBU – Kaantor Perwakilan n Bank Indonesiaa Provinsi Bengku ulu
3..1.5 Perke embangan n Kredit/Pembiayaa an UMKM Krediit/pembiay yaan UMKM M pada triw wulan II 20 013 menga alami perla ambatan diibandingka an periode e sebelum mnya. Kred dit/pembiayaaan UMKM M tumbuh sebesar 13 3,32% (yoy)) menjadi Rp p3,91 triliun n. Pertumbu uhan ini lebih rendah dibandingkan n dengan peertumbuhan n triwulan I--2013 yang mencapai 15,37% (yo oy). Perlamb batan pertu umbuhan krredit UMKM M mempen ngaruhi peerlambatan pertumbuh han kredit/pembiayaan n secara keeseluruhan, mengingatt kontribusinya mencapai 37,17% % dari total kredit/pem mbiayaan baank umum.. Dari jumlah tersebut, sebesar 74,80% attau Rp2,93 3 triliun me erupakan krredit/pembiaayaan
mo odal
kerja,,
sedangk kan
kreditt/pembiayaaan
investa asi
dan
krredit/pembiaayaan konsu umsi masing g-masing berkontribusi sebesar s 24,8 89% dan 0,32%. Secaraa sektoral, kredit/pemb biayaan UM MKM yang disalurkan d o oleh bank umum u di Beengkulu utamanya diserap ke sekto or perdagangan dan pertanian dengan pangsa masingm masing sebessar 64,91% dan 15,40% (Tabel 3.6). 3 Pada seektor perdagangan, pe enyaluran krredit/pembiaayaan UMK KM utaman nya diserap p oleh sub b sektor peerdagangan n eceran beerbagai macam barang g yang didominasi ma akanan, min numan dan n tembakau sebesar Rp p0,76 triliun n dan sub sektor perd dagangan eceran e komo oditi lainnyaa (bukan makanan, m m minuman, ataau tembakaau) sebesar Rp0,35 triliun. Sementtara itu, pad da sektor pe ertanian, su ub sektor perkebunan n kelapa saawit menye erap kreditt/pembiayaaan UMKM terbesar m mencapai Rp0,34 triliun,, disusul oleeh sub sekttor perkebunan karet d dan penghasil getah lainnya sebesar Rp0,17 trriliun.
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
49
BANK IN NDONESIA A Tabel 3.6
Perke embangan Kredit/Pembiayaan n UMKM Berdasa arkan Pengg gunaan dan Sektor Ek konomi di Provinsi Be engkulu
Jen nis
juta rupiah (kecuali persenttase pertumbuhan)
2012
Keterrangan Q-1
Pertumbuhan qtq R Rp. %
2013 3
Q Q-2
Q-3 3
Q-4
Q-1
Q-2
Jenis Peng ggunaan
3.162.194
3.4 453.329
3.348.8 880
3.483.674 4
3.648.159
3 3.913.451
Modal Keerja
2.402.981
2.6 665.191
2.557.9 901
2.688.815 5
2.836.624
292.7085
26 65.293 9 90.461
710.193
754.451
765.7 724
758.444 4
773.416
973.914
20 00.498
25,92% %
49.020
33.687
25.2 256
36.415 5
38.118
12.452
(25 5.666)
-67,33% %
3.162.194
3.4 453.329
3.348.8 880
3.483.674 4
3.648.159
3 3.913.451
26 65.293
7,27% %
Investasi Konsumssi Sektor Ekkonomi Pertanian n
7,27% % 3,19% %
230.973
4 426.200
408.0 020
458.873 3
531.207
602.573
7 71.366
13,43% %
Pertambaangan
95.096
108.978
86.1 125
80.791
77.678
55.050
(22 2.628)
-29,13% %
Perindusttrian
73.097
75.870
71.7 764
73.959 9
80.576
79.069
(1 1.507)
-1,87% %
Listrik, Airr, Gas
13.506
14.019
20.4 421
20.183 3
23.238
25.772
2.534
10,90% %
105.534
117.369
137.2 203
123.192 2
113.450
170.433
5 56.983
50,23% %
1.887.420
2.08 089.349
2.092.2 261
2.198.086 6
2.267.072
2 2.540.076
27 73.004
12,04% %
74.312
74.744
65.4 434
51.908 8
51.816
45.034
(6 6.782)
-13,09% %
Jasa dunia usaha
131.885
152.636
173.2 241
171.068 8
190.786
246.034
5 55.248
28,96% %
Jasa sociaal
110.834
115.385
118.9 924
111.818 8
115.031
134702
19.670
17,10% %
Lain-lain
439.537
278.779
175.4 486
193.796 6
197.304
14.708
(182 2.596)
-92,55% %
Konstrukksi Perdagan ngan Pengangkkutan
Sumber : LBU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu
Tabel 3.7 Perkem mbangan Non-Pe erforming Loan//Financing Kredit//pembiayaa an UMKM di Provinsi Bengkulu
(NPL//F)
dalam juta rupiah r (kecuali p persentase NPL)
KOLEK KTIBILITA AS 1
KETERA ANGAN Lancar
2012 Q-1
Q Q-2
2013 Q-3 3
Q-4
2.834.545
3.09 91.926
2.930 0.011
3.145.8 814
227.803
25 58.817
321 1.506
250.5 590
Q-1
Q-2
3.230.97 70
3.436.79 91
282.10 06
341.77 70
3
Dalam Perh hatian Khusus Kurang Lan ncar
33.759
3 34.598
18 8.072
18.2 258
37.923 3
34.144 4
4
Diragukan
20.336
19.523
33 3.589
18.5 535
40.782 2
29.605 5
5
Macet
45.752
4 48.465
45 5.703
50.4 477
56.378 8
71.140 0
3,16%
2 2,97%
2,91% 2,
2,51 1%
3,70% %
3,45% %
2
NPL
Sumber : LBU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu
Penyaluran kredit/pem mbiayaan UMKM menunjukkan perbaikan p kualitas pada triwulan n II 2013. Hal ini tercerrmin dari rassio NPL/F krredit/pembiaayaan UMKM yang turun dari 3,70% pada trriwulan sebeelumnya meenjadi 3,45% % pada triw wulan laporan (Tabel 3.7). nan NPL/F pada p periode laporan didorong d pe enurunan krredit/pembiaayaan dengan Penurun kolektibilitas kuran ng lancar dan diragukan. Seda angkan kreedit/pembiayyaan dengan kolektibilitas macett masih meenunjukkan tren kenaikan. Rasio NPL/F kredit/pembiayaan Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
50
BA ANK INDON NESIA UMKM tercatat masih jaauh dari peencapaian NPL/F N kredit//pembiayaan n keseluruh han yang haanya sebesar 1,76%. 3..2
Bank k Syariah Pada triwulan la aporan, kin nerja interm mediasi perbankan sy yariah di Be engkulu
m mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari kenaikkan rasio Fiinancing to Deposit Raatio (FDR) yaang pada trriwulan II-20 013 tercatatt 177,63%, lebih tinggii dibandingk kan rasio FD DR periode sebelumnyya yang mencapai m 16 68,72% (Grafik 3.6). Kenaikan FDR ini m menggambar rkan peningkatan jumlaah pembiaya aan yang leb bih besar dibandingkan n dengan jumlah peningkatan pada dana pihaak ketiga. Apabila diban ndingkan deengan nasio onal, FDR peerbankan syyariah di Ben ngkulu masih jauh di ata as FDR nasio onal yang seebesar 102,0 07%. Penyaaluran kredit/pembiayaaan UMKM menunjukkkan perbaikan kualitas pada triiwulan II 20 013. Hal ini tercermin dari d rasio NP PL/F kredit/p pembiayaan UMKM yan ng turun daari 3,70% pada p triwulan sebelumn nya menjadi 3,45% pad da triwulan llaporan (Tabel 3.7). Peenurunan NPL/F N pada periode p lapo oran didoro ong penurun nan kredit/p pembiayaan dengan ko olektibilitas kurang laancar dan diragukan. Sedangkaan kredit/peembiayaan dengan ko olektibilitas macet massih menunju ukkan tren kenaikan. Rasio NPL/FF kredit/pem mbiayaan UMKM tercatat masih jaauh dari peencapaian NPL/F N kredit//pembiayaan n keseluruh han yang haanya sebesar 1,76%. Ta abel 3.7 P Perkembang gan N Non-Perform rming Loan/Finan ncing K Kredit/pem biayaan UM MKM di Pro ovinsi Beng gkulu
(NPL/F)
dalam juta rupiah ((kecuali persenta ase NPL)
KOLEKTIBILITAS T 1
K KETERANGAN N Laancar
20 012 Q-1
Q-2
2013 3 Q-1
Q-2
2.834.545 5
3.091.926
2.930.011
Q-3
3.145.814
Q-4
3.230.970
3.436.791
227.803 3
258.817
321.506
250.590
282.106
341.770
3
Daalam Perhatian Kh husus Ku urang Lancar
33.759 9
34.598
18.072
18.258
37.923
34.144
4
Diragukan
20.336 6
19.523
33.589
18.535
40.782
29.605
5
M Macet
45.752 2
48.465
45.703
50.477
56.378
71.140
3,16% %
2,97%
2,91%
2,51%
3,70%
3,45%
2
NPL
Sumber : LBU – Kaantor Perwakilan n Bank Indonesiaa Provinsi Bengku ulu
3..2
Bank k Syariah Pada triwulan la aporan, kin nerja interm mediasi perbankan sy yariah di Be engkulu
m mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari kenaikkan rasio Fiinancing to Deposit Raatio (FDR) yaang pada trriwulan II-20 013 tercatatt 177,63%, lebih tinggii dibandingk kan rasio FD DR periode sebelumnyya yang mencapai m 16 68,72% (Grafik 3.6). Kenaikan FDR ini Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
51
BANK IN NDONESIA A menggaambarkan peeningkatan jumlah pem mbiayaan yang lebih besar dibandin ngkan dengan jumlah peningkatan p n pada danaa pihak ketiga. Apabila dibandingkkan dengan nasional, FD DR perbankkan syariah di d Bengkulu masih jauh di atas FDR R nasional yaang sebesar 102,07%. Grafik 3.6
Perk kembangan n Financin ng to Deposit Ra atio (FDR)) dan Perfforming Fin nancing (NP PF) Perbank kan Syariah h di Bengkulu
250.00%
105.00 0%
102.07%
100.00 0%
200.00%
No on
3.00%
250.00% 2.42% 200.00%
95.00% %
150.00%
2.00% 150.00%
177.63%
177.63%
90.00% %
100.00%
2.50%
1.50%
100.00% 85.00% %
1.00%
Nasional
Beng gkulu
FDR
2011
2012
Tw-2
Tw-1
Tw-4
Tw-3
Tw-2
0.00%
Tw-1
75.00% % Tw 4 Tw-4
0.00%
Tw-3
50.00%
Tw-2
80.00% %
Tw-1
50.00%
NPF 0.50% 0.00%
Tw-1Tw-2Tw-3T Tw-4Tw-1Tw-2Tw-3Tw-4Tw-1Tw-2 2011
2013
2012
2013
Sumber : LBUS Bank Pelaapor & Statistik Perbankan P
Grafik k 3.7
Pembiayaan Perbanka an Syarriah di Beng gkulu
miliar Rp R
yoy (%)
700
3 36.83
600
Pembiayaan
665
Pertum mbuhan
500 400 300
Grafik 3.8 DPK Perbankan n Syariah di Bengk kulu miliar Rp p
4 40
450
3 35
400
3 30
350
2 25
300
2 20
250
1 15
200
200
1 10
150
100
5
100
-
0
50
Tw- Tw- Tw- Tw- Tw- Tw- Tw- Tw3 4 1 2 3 4 1 2 2011
2012
yoy (% %)
374 37.84
Dan na Pihak Ketiga Perrtumbuhan
-
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
T Tw-3Tw-4Tw-1 1Tw-2 Tw-3Tw w-4Tw-1Tw-2
2013
2011
2012
2013
Sumber : LBUS Bank Pelaapor
Pembiayaa an
perban nkan
syarriah
pada a
periode
laporan
mengalam mi
pertum mbuhan dari 34,39% (yoy) pad da triwulan n I-2013 menjadi m 36 6,83% (yoy y). Pembiayyaan perban nkan syariah pada triw wulan II-2013 tercatatt sebesar R Rp0,66 triliu un. Selaras dengan itu u, dana pihak ketiga (DPK) ( yang berhasil dihimpun oleeh perbanka an syariah Bengkulu ju uga mengalaami peningkatan pertu umbuhan daari 34,31% (yoy) menja adi % (yoy) atau Rp0,37 triliun. Tingginya rasio FDR did dukung den ngan kualittas 37,84% Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
52
BA ANK INDON NESIA peembiayaan yang y baik. Hal ini terceermin dari tingkat t NPF perbankan syariah yan ng relatif m masih rendah h pada leveel 2,42%. Meskipun demikian, d p perlu ada perhatian da ari pihak peerbankan mengingat ad da indikasi tren kenaikan NPF sejak triwulan I-2 2013. 3..3
Bank k Perkredittan Rakya at/Bank Pe embiayaan n Rakyat S Syariah Jumlaah Bank Perrkreditan/Pembiayaan Rakyat R (BPR//S) di Provinsi Bengkulu u saat ini
seebanyak 5 BPR/S yang terdiri t dari 3 BPR konve ensional dan n 2 BPR syariah. Adapun n jumlah kaantor BPR/S sebanyak 22 2 kantor deengan sebarran kantor di d Kota Beng gkulu, Kab. Seluma, Kaab. Bengkulu Utara, Kab. Rejang Leebong, Kab.. Bengkulu Selatan S dan Kab. Kepah hiang. Ta abel 3.8
Perkemba angan Kegia atan Usaha a BPR/S di Provinsi P Be engkulu dalam m juta rupiah (keecuali persentasee pertumbuhan)
2 2012
2013 Q-2
Pertumb. (q q-t-q)
161.355
158.224
-1,94%
133.934
140.122
137.311
-2 2,01%
95.763
99.457
103.507
101.817
-1,63%
135,62
134,66
135,37
134,86
Keterangan Q-1
Q-2
Q-3
Q-4
Q-1
T Total Aset
136.3 344
146.439 9
155.337
161.967
K Kredit/Pembiay yaan
120.4 406
122.803 3
129.875
D DPK
82.9 992
90.34 45
L LDR/FDR (%)
145 5,08
135,93 3
Sumber : LBPR/S – Kantor Perwakilan Bank Indoneesia Provinsi Bengkulu
Kinerrja BPR/S Bengkulu B p pada triwu ulan II-2013 menunju ukkan penu urunan. Paada periodee laporan, aset BPR/S Bengkulu B tu umbuh melaambat dari 18,34% (yo oy) pada triiwulan I-2013 menjadi 8,05% (yoyy) di triwula an II-2013. Bahkan B secaara triwulan nan, aset BPPR/S menunjukkan penu urunan 1,94 4% (qtq). n itu, interm mediasi BPR/S di Ben ngkulu sediikit melambat. Hal Selarras dengan ini tercermin dari rasio LDR/FDR yaang turun dari d 135,37% pada triwulan lalu menjadi 34,86% paada triwulan laporan. Perlambata an ini dipiccu oleh tu urunnya penyaluran 13 krredit/pembiaayaan dan penghimpu unan DPK. Pertumbuhan kredit//pembiayaan n BPR/S m melambat daari 16,37% (yoy) pada triwulan I-2013 menjaadi 11,81% % (yoy). Sed dangkan, DPK BPR/S hanya tum mbuh sebessar 12,70% % (yoy), jaauh lebih kecil diban ndingkan peertumbuhan n triwulan I-2013 yaang menca apai 24,72% (yoy). Secara triw wulanan, krredit/pembiaayaan dan DPK BPR/S mengalami penurunan n masing -2,01% (qtq q) dan 1,,63% (qtq). s pencapaian laba usaha u khussusnya perh hitungan sp pread bunga a antara Dari sisi peendapatan dengan biaaya bunga BPR/S sebagaimana dicerminkan d n oleh Net Interest M Margin (NIM M)/Net Marg gin, laba yaang diperolleh masih cukup baikk, walaupun n sedikit
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
53
BANK IN NDONESIA A menurun dibanding gkan period de sebelumn nya, yaitu dari d 13,56% % menjadi 13,29% pada n laporan (G Grafik 3.9). triwulan Grafik 3.9 3
Perk kembangan n Net Inte erest Margiin/Net Marrgin BPR/S S di Provin nsi Bengkulu
35.00% % 30.00% % 25.00% % 20.00% % 13.2 29%
15.00% % 10.00% %
III-10 IV-10 I-11 II-11 III-11 IV--11 I-12 II--12 III-12 IV V-12 I-13 III-13 Sumber : LB BPR/S – Kantor Perwakilan P Bank Indonesia Provin nsi Bengkulu; dio olah
3.4
S Sistem Pe embayaran n
3.4.1 Sistem S Pem mbayaran n Tunai Pada triwu ulan II-2013, posisi pengedaran p n uang kartal di Ban nk Indonessia Bengku ulu adalah net cash outflow. o Net cash outtflow cukup p besar men ncapai Rp0.6 65 triliun, berbanding g terbalik dibandingka d an dengan periode sebelumnya s yang justtru Tabel 3.9). mencataatkan net caash inflow seebesar Rp0,25 triliun (T Tabel 3.9 Perkem mbangan In nflow-Outfflow Uang Kartal Prov vinsi Bengk kulu juta rup piah
Ketera angan Inflow
2012 Q Q-1
Q Q-2
2013 Q Q-3
Q-4 Q
Q Q-1
Q-2 2
Pert. q-t-q q
420.486
74.429
453.572
259.622
653.052
107 7.185
-83,59 9%
Outflow
( 459.982) 4
(1.01 19.608)
(7 717.724 )
(8 890.057 )
( 40 04.585)
(754.2 227)
86,42 2%
Netflow
(39.496)
(94 45.179)
( (264.152)
(6 630.435)
24 48.467
(647.0 043)
-360,41%
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonessia Provinsi Bengkulu
Tingginya net n cash outflow o pad da triwulan n laporan mencerminkkan besarnya kebutuh han uang kaartal di masyyarakat padaa triwulan III-2013. Jika dilihat pertumbuhannyya, cash ou utflow tumb buh hingga 86,42% (qttq), berbeda a dengan periode p sebeelumnya yan ng justru tu urun 54,54% % (qtq). Di sisi s lain cash h inflow turu un hingga 83,59% 8 (qtq q), sedangka an pada peeriode sebelu umnya naik 151,54% (q qtq). Peningkata an aliran uang u kartall yang kelu uar dari kas Bank Ind donesia pad da periode e laporan (Grafik 3..10), terbe esar terjadi di bulan n Mei yaittu mencap pai Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
54
BA ANK INDON NESIA 79 9,43% (mttm) atau naik n Rp0,13 triliun dibandingk d kan bulan sebelumn nya. Hal teersebut teru utama diperrkirakan kaarena terkait realisasi proyek pem merintah, persiapan taahun ajaran baru, persiaapan bulan puasa dan hari raya. Selain S itu paanen raya beberapa b ko omoditas peerkebunan seperti kopi juga j terjadi pada bulan April sampaai dengan Ju uni. Grafik 3.10
bangan Perkemb Bengkulu u
utflow Inflow-Ou
Uang
K Kartal
Provinsi P
juta rupiah
600,000 Inflow w
Outfllow
500,000 400,000 284,389
300,000 200,000 100,000 -
28,318 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 20 2012 2013 011
P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu Sumber : Kantor Perwakilan
i.
Peny yediaan Ua ang Kartal Layak Ed dar
Grafik 3.11 Perkemb bangan Rasio PTTB terhadap t I Inflow Pro ovinsi Bengkulu %
200
177.85
180 160 140
119.33
120
99.40
100 80 60
71.40 0
68.62
63.70
59.99
47.34 35.91
40
4 42.98
39.17 23.14
20 0
6.81
15.26
Tw-1 Tw-2 T Tw-3 Tw w-4 Tw-1 Tw-2 2 Tw-3 Tw-4 Tw-1 T Tw-2 Tw w-3 Tw-4 Tw-1 1 Tw-2 2010
20 011
2012
2013
P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu Sumber : Kantor Perwakilan
Dalam m rangka menjaga m kualitas uang yang y beredaar di masyaarakat (clean n money po olicy), makaa Bank Indo onesia Beng gkulu melakukan kegiiatan pemu usnahan Uang yang Tidak Layak Edar E (UTLE) secara rutin n. UTLE sela anjutnya akaan dimusnahkan melalu ui proses
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
55
BANK IN NDONESIA A peracikaan atau Pem mberian Tanda Tidak Berharga (P PTTB) dengan menggu unakan messin racik. Ju umlah PTTB pada triwu ulan II-2013 3 tercatat sebesar s Rp0 0,12 triliun, naik 21,94 4% (qtq) daari triwulan I-2013 yan ng tercatat Rp0,10 triliun. Rasio jumlah PT TTB terhada ap inflow pada triwu ulan lapora an sebesar 177,85%. Hal H ini men ngindikasik kan tingginya n uang yang masuk ke e Bank Indonesia. tingkatt kelusuhan
ii.
P Penemuan n Uang Pa alsu Jumlah ua ang palsu yang dilap porkan ke Bank Indo onesia Ben ngkulu pad da
triwulan II-2013 meningkatt baik dari jumlah lembar maupun m no ominal. Bank u menerima pelaporan uang u palsu sebanyak s 18 8 lembar dengan nomin nal Indonesia Bengkulu 0.000. Jenis pecahan uang palsu yang y ditemu ukan dan diilaporkan seelama period de Rp1.220 laporan adalah peecahan Rp100.000,00 sejumlah 7 lembar, pecahan Rp50.000,0 00 h 10 lembaar, dan pecaahan Rp20.000,00, sejumlah 1 lembar. Perseentase jumla ah sejumlah uang paalsu terhadaap jumlah cash c inflow pada triwulan laporan sangat keccil yaitu hanya sebesar 0,0011%. Grafik 3.12 3 Perke embangan Jumlah J Lem mbar Uang Palsu yang g Ditemuka an di Provinssi Bengkulu u 300
29 93
250 200 150 100 50 0
15
22
28
23
3 37 5
6
28 4
6
13
9
18
T Tw-1Tw-2Tw w-3Tw-4Tw-1 Tw-2Tw-3Tw w-4Tw-1Tw-2 2Tw-3Tw-4T Tw-1Tw-2 2010
2011
20 012
2013
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonessia Provinsi Bengkulu
3.4.2 Sistem S Pe embayaran n Non Tun nai i.
P Perkemba angan Klirring Lokal P Pada triw wulan II-20 013, transsaksi klirin ng secara nominal mengalami
kenaika an, yaitu dari Rp0,79 triliun di triwulan t se ebelumnya menjadi R Rp0,81 triliu un atau na aik 2,28% (qtq). Kenaaikan jumlah h nominal diikuti d pula dengan ken naikan jumlah warkat yang y tumbu uh 3,50% (q qtq). Namun jika dirata a-rata per hari, secara n nominal turun Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
56
BA ANK INDON NESIA 2,,59% (qtq) atau a Rp0,13 3 triliun per hari. Rata-rata harian ju umlah warkkat kliring juga turun 1,,43% (qtq) atau a 494 lem mbar per haari.
Ta abel 3.10. Perkemba angan Klirin ng dan Pen nolakan Cek k/Bilyet Pro ovinsi Beng gkulu Keterang gan
2012 Q-1
Bank Peserta Kliring B K 15 P Perputaran Klirring 853.370 N Nominal (juta Rp.) R W Warkat (lembar) 37.050 R Rata-Rata Perputaran Kliring per Hari 13.546 N Nominal (juta Rp.) R 588 W Warkat (lembar) % Penolakan Cek C dan Bilyet Giro 2,61% N Nominal (juta Rp.) R 2,15% W Warkat (lembar)
2 2013
Q Q-2
Q-3
Q-4
Q-1
15
15 5
18
19
Q-2
Ptumb. qtq
963.834 9 47.937
653 3.406 32 2.801
1.026.7 779 51.4 416
788.14 49 30.06 61
806.112 31.114
2,28% 3,50%
15.546 773
10 0.712 538
16.8 832 8 843
13.13 36 50 01
12.795 494
-2,59% -1,43%
2,67% 2,03%
2,6 65% 2,0 02%
2,16 6% 1,45 5%
3,82% % 2,70% %
3,19% 2,74%
Sumber : Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu
Seme entara itu, jumlah penolakan ce ek dan bily yet giro me engalami ke enaikan da ari sisi jumlah warkattnya, namu un secara nominal n me enurun. Pad da triwulan laporan, jumlah warkaat cek dan bilyet b giro yaang tertolak k sebanyak 2,70% 2 (Tab bel 3.10). Ju umlah ini d n penolakan cek dan bilyet b giro pada p period de sebelumn nya yang lebih tinggi dibandingka 0%. Sementara bila dilihat d dari nominal, penolakan p ccek dan bilyet giro teercatat 2,70 m mencapai 3,,19% dari total tran nsaksi klirin ng, lebih rendah r dibaandingkan periode seebelumnya yang y mencaapai 3,82% %. Sejumlah alasan yan ng melatarb belakangi te erjadinya peenolakan kliring, antara lain adalaah tidak dip penuhinya syarat-syara s t administra asi bank peenerima pad da fisik warkkat, rekening g tutup, dan n saldo tidakk cukup.
ii..
Perke embangan n Real Tim me Gross Settlemen S t (RTGS) Perke embangan transaksi pembayaran melalu ui sistem Real Time e Gross
Se ettlement (RTGS) meningkat m . Pada triw wulan laporan, nominaal transaksi masuk m meningkat seebesar 173,44% (qtq) atau meningkat sebeesar Rp26,1 13 triliun dibanding triiwulan sebeelumnya. Haal yang sam ma juga terjadi dari sisi warkat yang tumbuh h sebesar 64 4,01% (qtq)). Selaras deengan itu, transaksi t keluar Provinsi Bengkulu serta antar nasabah di dalam Provvinsi Bengku ulu juga men ngalami pen ningkatan no ominal transsaksi masing g-masing seebesar 158,5 59% (qtq) dan d 405,04% % (qtq), sedangkan jum mlah warkat masing-massing naik seebesar 45,95 5% (qtq) dan 88,28% (qtq). (
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
57
BANK IN NDONESIA A Tabel 3.11
Perke embangan n Transaksi Real Time Gross Setttlement (RT TGS) Provin nsi Beng gkulu 2013
2012
Kete erangan
Q-1
Q-2
Q Q-3
Q-4 4
Q-1
Ptumb.. qtq
Q-2
Transaksi Keluar Daeerah (from) 5.120 Nominaal (miliar Rp.) 7.792 Warkat (lembar) Transaksi Masuk Ben ngkulu (to)
10.354
10.604
11.0 070
7.87 76
20.365
158.59% %
10.086
10.483
11.7 703
8.49 92
12.394
45.95% %
30.804 38.050 30.553 23.2 224 Nominaal (miliar Rp.) 6.892 8.483 8.104 8.192 Warkat (lembar) Transaksi Antar Nasaabah di Dalam m Bengkulu (from-to)
15.06 63
41.189
173.44% %
6.46 66
10.605
64.01% %
896
1.344
1.127
1.2 276
1.12 27
5.691
405.04% %
2.436
2.970
2.464
2.7 755
1.98 88
3.743
88.28% %
Nominaal (miliar Rp.) Warkat (lembar)
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonessia Provinsi Beng gkulu
iii.
T Transaksi Uang Karrtal Antar Bank (TUK KAB) S Sejak akhir tahun 2007, Bank Ind donesia memberlakukaan sistem Trransaksi Uang
Kartal Antar A Bank (TUKAB) dim mana melalui sistem in ni pemenuhan kebutuh han uang oleh perbankkan yang keekurangan uang kartal (short) tid dak lagi lan ngsung melalui kas Bank Indonesia melainkaan terlebih dahulu melalui bank lainnya yan ng berada d dalam kond disi S uruh bank berada b dalam posisi sho ort kelebihaan uang karrtal (long). Selanjutnya, apabila selu (atau lon ng) maka akkan dipenuh hi dari (atau disetorkan ke) kas Bank Indonesia.. Grafik 3.13 3 Perke embangan TUKAB di Provinsi Be engkulu juta rup piah
400,00 00 350,00 00
303 3,950
290,000
300,00 00
24 42,000
250,00 00 200,00 00 150,00 00 100,00 00
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 1 1
2012
2
3
4
5
6
2 2013
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Beng gkulu
t T TUKAB pa ada triwullan lapora an menun njukkan tre en Jumlah transaksi mening gkat (Grafiik 3.13). Transaksi T uaang kartal antar bankk pada periode laporran mencapai Rp0,91 triliun, t jumlaah ini lebih tinggi diba andingkan periode p sebeelumnya yang Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
58
BA ANK INDON NESIA haanya sebesaar Rp0,69 triliun. Pening gkatan volume TUKAB juga menceerminkan ke ebutuhan uaang kartal di masyaraakat. Jika volume v TUK KAB tinggi dan pada waktu yan ng sama peerbankan masih m melakukan penarrikan uang kartal dari Bank Indon nesia, maka a ini bisa
Boks 3
m menjadi indikkasi kebutuh han uang tunai pada periode terseb but sedang ttinggi.
Dampa ak Penetap pan Maksimum Loan n to Value e (LTV) dan n Minimum m Down Paymentt (DP) Terh hadap Kine erja Kredit Kepemilikan Ruma ah (KPR) dan d Kreditt Kend daraan Bermotor (K KKB) Perba ankan Bengkulu
Bank In ndonesia meemberlakukaan ketentua an pemberiaan maksimu um Loan to Value (LTV) V) pada Kredit Pem milikan Rum mah (KPR) dan minimum m Down Payyment (DP) pada Kreditt Kendaraan n Berm motor (KKB) sejak tang ggal 15 Juni 2012. Kettentuan ini diberlakukaan untuk me eningkatkan n kehati-hatian Bank B dalam m penyaluran n KPR dan KKB. Hal tersebut m memperhatik kan semakin n men ningkatnya pertumbuha p an KPR dan KKB yang berpotensi b m menimbulkan n resiko bag gi bank. Secara garis besar, ada dua haal pokok yang diatur dalam ketenttuan ini. Ya ang pertamaa adalah pengatu uran LTV paada KPR. Raasio LTV me erupakan an ngka rasio aantara nilai kredit yang g dap pat diberikan n oleh Bank terhadap nilai aguna an pada saaat awal peemberian krredit. Ruang g lingkup KPR yaang diatur dalam Surat Edaran Ba ank Indonesia ini men ncakup kred dit konsumsi kepemilikan rumah tinggaal, termasukk rumah su usun atau apartemen a namun tida ak termasukk 2
rum mah kantor dan rumah toko, deng gan tipe ba angunan leb bih dari 70 m (tujuh puluh p meterr perssegi). Rasio LTV untuk Bank yang memberika an KPR ditetapkan paling tinggi se ebesar 70% % (tuju uh puluh peersen). Kedua adalah pen ngaturan uang u muka kredit ataau DP pada KKB. Ke etentuan ini men ngatur DP paling rendah 25% (dua puluh h lima perssen) untuk pembelian kendaraan n berm motor roda dua, DP paling rendah 30% (tig ga puluh peersen) untukk pembelian n kendaraan n berm motor roda empat untu uk keperluaan non prod duktif, dan DP D paling reendah 20% (dua puluh h perssen) untuk pembelian n kendaraan n bermotor roda empat atau lebih untuk k keperluan n prod duktif. Perkembangan KPR dan KKB pasca a pemberlakukan mak ksimum LTV V dan minimum DP Secara umum, pemberlakuan n ketentuan n maksimum m LTV dan minimum DP mampu u men nahan laju pertumbuh han KPR daan KKB. Pada triwulan n III-2012 ((pasca diberlakukannyaa
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
59
BANK IN NDONESIA A maksimum m LTV), KPR R Rumah Tip pe Diatas 70 0 turun 4,12 2% (qtq). Bahkan KPR Tipe s.d 21 yang tidak terkkena aturan n ini ikut tu urun 80,80% (qtq). Hal yang sam ma terjadi pada KPR untuk apartemen n tipe kecil (s.d 21) yang turun 35,62% (qtq) dibaandingkan ttriwulan II-2012. Sedangkan apartemeen tipe bessar (tipe 22 ke atas) tidak men ngalami pen nurunan. Hal H ini disebabkaan karena tipe t besar ini umumnyya dibeli oleh golongaan menengah ke atas yang mampu membeli m secaara tunai Memasuki triwulan II-20 013, pertum mbuhan KP PR di Provinsi Bengku ulu sudah mulai kembali menunjukka m n tren men ningkat. Berdasarkan da ata liaison terhadap t DPPD REI Beng gkulu, diperoleh informasi bahwa b keten ntuan maksimum LTV sa ampai triwu ulan II-2013 berdampak k pada penurunan permintaaan. Namun demikian d tid dak signifika an karena seegmen perum mahan di Prrovinsi Bengkulu merupakan n rumah tipee dibawah 70. 7 Hal ini dikonfirmasi d dari BTN seebagai salah h satu penyalur KPR K yang menilai m bahw wa prospek perumahan n di Provinsi Bengkulu p pada tahun 2013 akan tetaap optimis. Kondisi teersebut selaain didukung oleh pen ningkatan p permintaan,, juga didukung oleh tingkaat pertumbu uhan ekonomi yang dip perkirakan akan a relatif b baik. Suku bunga b KPR yang kompetitif juga j salah satu faktor optimisme o ak kan adanya peningkataan KPR. Seelain itu, tin ngginya perm mintaan peroperti di Provinsi P Bengkulu didorrong oleh ju umlah pendudukk usia prod duktif di Provinsi Beng gkulu yang mencapai 73% dari total pend duduk. Segmen inilah yang g merupakaan konsumeen potensia al bagi bissnis propertti. Potensi bisnis perumahaan yang masih terbuka luas adalah h pemenuha an kebutuhaan perumah han bagi Pegawai Negeri Sip pil (PNS) dan n anggota TNI/Polri, dim mana dibawa ah 20% diantaranya yang telah me emiliki rumah sen ndiri. 150.00 g (% qttq) 100.00 45.8 85 50.00 0
2 25.76 24.34 4
Tw-1 -50.00
-100.00
Tw-2
Tw-3
Tw-4
Tw-1
Tw w-2
2011
Rumah Tinggal T s.d. Tipe e 21
Tw-3
Tw-4
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Tw-2 2
2013
2012
Rum mah Tinggal Tipe e 22 s.d. 70
T Tw-1
Rumah Tingg gal Tipe Diatas 70 7
Triwulan II 2013
60
BA ANK INDON NESIA
1,200.00 1,000.00
120.00 g (% qtq)
100.00
800.00
80.00
600.00
49.92
60.00
400.00
15.29
40.00
200.00
28.87 -62.71
20.00
Tw-2
-20.00
-200.00
Tw-1
Tw-2
Tw-3
Tw w-4
Tw-1
Tw-2
2 2011
Tw-3 3
Tw-4
Tw w-1
-
2013
2012
Apartemen s..d. Tipe 21
Apaartemen Tipe 22 2 s.d. 70
Apartemen Tipe Diatas 70
Rum mah Toko atau Rumah R Kantor
Pada triwulan III-20 012 pasca pemberlakua p an minimum m DP, KKB mengalami penurunan. KKB B untuk mobil roda em mpat turun 1,10% 1 (qtq)). Di sisi lain n, KKB untu uk sepeda motor m hanyaa naikk 4,80% (q qtq), jauh lebih rendah dibandingkan perttumbuhan triwulan II--2012 yang g men ncapai 21% % (qtq). Daampak pem mberlakukan minimum DP ini dikkonfirmasi hasil liaison n terh hadap FIF Grroup Bengku ulu. Berdasaarkan data penjualan p FIFF Group, KK KB turun 35%. Awalnyaa Peru usahaan meengantisipassi pemberlakkuan minim mum DP den ngan mengaalihkan pem mbiayaannyaa melalui pembiaayaan syariah. Namun n dengan diterbitkann d nya ketentuan minimum DP bagi pem mbiayaan syariah pada akhir 2012, perusahaa an kembali bergelut deengan pemb batasan nilai pem mbiayaan kendaraan. 35.00
800.00
g (% qtq q)
700.00
30.00 673.35
25.00
600.00 500.00
20.00
400.00
15.00
300.00
10.00
7.07
5.00
1.98
1 1.77
-5.00
Tw-1 T
Tw-2
Tw-3
Tw--4
Tw-1
20 011
Tw-2 T
Tw-3
Tw-4
2012
Tw-1
Tw-2
200.00 100.00 -100.00 -200.00
2013
Mob bil Roda Empat
Sepeda Motor M
Truk k/Mobil Roda Enaam atau Lebih
Kendaraan n Bermotor Lainnya
Memasuki triwulan n II-2013. KK KB telah me enunjukkan tren pertum mbuhan yan ng baik, KKB B Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan II 2 2013
61
BANK IN NDONESIA A mobil roda empat daan sepeda motor m tumbu uh masing-m masing sebeesar 1,98% (qtq) dan 7,07% 7 (qtq). Poteensi pasar KKB K Provinssi Bengkulu masih besa ar tercermin n dari jumlah penduduk usia produktif yang cuku up tinggi. Segmen S ini merupakan n konsumen n potensial bagi penya aluran kredit/pem mbiayaan keepemilikan kendaraan k b bermotor.
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan II 2013
62
BA AB IV V
PERKE P MBAN NGAN KEUAN K NGAN DAERA AH
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Kinerrja keuangaan Pemerinttah Provinsii Bengkulu triwulan II--2013 menu unjukkan peenurunan. Hal H tersebu ut terlihat dari d realisassi penerimaa aan dan pen enyerapan Anggaran A Peendapatan dan Belanj nja Daerah (APBD) Provinsi Pr Ben ngkulu Triw wulan II-201 13 yang m mengalami p penurunan dibandingkkan dengan n periode yang y sama tahun sebe belumnya. Prroporsi terbe besar realisassi penerimaaan berasal dari da Dana Perrimbangan d dan Pendap patan Asli Da Daerah. Sedaangkan dari sisi Belanja Daerah, reaalisasi dengaan proporsi tterbesar berrasal dari Beelanja Opera rasional. Seccara netto, pada p posisi triwulan II-2 2013, neracca APBD meengalami su urplus sebessar Rp 132,7 73 miliar. Selaraas dengan kinerja keuangan k Pemerintah h Provinsi Bengkulu, realisasi peendapatan dan d belanjaa dari 10 kaabupaten/ko ota di Provin nsi Bengkulu u juga masih ih minim. Da sisi peenerimaan, realisasi teerbesar dica Dari catat oleh Pemerintah h Kabupateen Kaur, seedangkan dalam da hal peenyerapan an nggaran bellanja, Kabup paten Bengkkulu Tengah h tercatat seebagai kabup upaten/kota dengan reaalisasi terting ggi. 4..1
Realiisasi Sisi Penerimaa P an
4..1.1 Realiisasi Sisi Penerimaa P an Provins si Bengkullu Realissasi penda patan Pem merintah Da aerah Prov insi Bengk ulu pada triwulan t II--2013 masi h rendah. Penerimaan baru men ncapai Rp41 18,88 miliarr atau 24,8 83% dari an nggaran yang ditetapkkan sebesar Rp1.687,05 miliar. Dilihat dari strukturnyya, porsi ko omponen Dana D Perimb bangan/Tran nsfer masih mendomin nasi penerim maan APBD sebesar 58 8,51%, diikuti Pendapaatan Asli Daeerah (29,86%) dan Lain n-lain Pendaapatan Daerrah Yang Saah (11,63%). ponen Dana Perimbangan pada triw wulan II-2013 terealisassi sebesar Rp245,09 R Komp m miliar atau 25,23% 2 darri total yang dianggarrkan.
Realisasi penerim maan Dana a Alokasi
Um mum (DAU)) dari Pemerrintah Pusat menjadi sumber utamaa penerimaaan untuk ko omponen Daana Perimb bangan den ngan porsi 87,12% attau sebesarr Rp213,66 6 miliar. Tin ngginya prroporsi DA AU pada penerimaa n keuang an Pemeri ntah Daerrah menu njukkan baahwa keterrgantunga n pada tra nsfer dana dari Peme rintah Pusaat masih ti nggi. Di sisii lain, realisaasi Pendapatan Asli Dae erah (PAD) mencapai R Rp125.09 miliar atau 24 4,62% dari anggaran yang direnccanakan un ntuk kompo onen ini yan ng mencapa ai Rp508 m miliar. Realisaasi PAD terseebut terutam ma bersumb ber dari Pen ndapatan Paajak Daerah Rp91,53 m miliar atau 73 3,17% dari total realisaasi PAD triwulan II-2013 3, dan Lain-llain Pendapatan Asli Daaerah yang Sah sebessar Rp20,35 5 miliar den ngan porsi 16,27%. Realisasi pen ndapatan Paajak Daerah h pada triw wulan ini baaru mencap pai 23,26%, pencapaiaan ini lebih h rendah
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan II 2 2013
63
BANK IN NDONESIA A dibandin ngkan perio ode yang saama tahun lalu yang mencapai m 4 47,06%. Sebagai sumb ber utama PAD, P kinerjaa pemerintaah daerah untuk u mend dorong peneerimaan pajjak daerah ini harus ditingkatkan agar targeet penerimaaan pajak akhir a tahun yang telah h dianggark kan dapat teercapai. Tabel 4.1
maan APBD D Triwulan II 2013 Pem merintah PProvinsi Realissasi Penerim Beng kulu Dalam juta rupiah (kecu uali dinyatakan la ain)
Uraian
APPBD I I -2012
Reali sasi I I -2013
I I -2012
% Realisa asi
I I -2013
I I -2012
I I -2013
Pendapaatan Asli Daeraah
479.298 8
507.999
190.030
125.089
39,65
24,62
1. Pendapatan Pajak Daerah D
358.383 3
393.560
168.638
91.529
47,06
23,26
10.144 4
8.830
2.680
1.160
26,42
13,14
12.949 9
12.146
4
12.054
0,03
99,24
97.882 2
93.462
18.708
20.346
19,12
21,77
1.057.833 3
971.418
450.893
245.089
42,62
25,23
48.258 8
55.258
14.038
22.576
29,09
40,86
2.341 1
9.925
17.161
8.851
733,12
89,17
3. Danaa Alokasi Umum m
775.311 1
854.648
323.046
213.662
41,67
25,00
4. Danaa Alokasi Khusu us
28.621 1
51.587
-
-
-
-
5.326 6
207.629
1.292
418.879
24,26
24,83
1.542.457 7
1.687.046
642.215
418.879
41,64
24,83
2. Pendapatan Retribu usi Daerah 3. Pendapatan Hasil Pengelolaan P Kekayaan Daerah yang y Dipisahkan 4. Lain-lain Pendapataan Asli Daerah yang Sah Pendapaatan Transfer 1. Danaa Bagi Hasil Pajak 2. Danaa Bagi Hasil Bukkan Pajak (Sumber Daya Alam m)
Lain-lain Pendapatan yang y Sah Total Peendapatan Sumber : Pemerintah Provinsi Bengkulu
Pendapata n Pajak Daaerah terbeesar berasa al dari Paja k Kendara an Bermottor dan Beea Balik Nama N Kend daraan Be rmotor. Be erdasarkan data jumlaah kendaraan bermoto or triwulan I 2013 terd dapat tren penurunan p pembelian p k kendaraan b bermotor ba aru maupun n mutasi maasuk kendaraan bermo otor ke Provvinsi Bengkulu, terutam ma kendaraan bermoto or roda 2. Hal ini mengkonfirm m masi penuru unan penerrimaan pajaak kendaraan bermoto or pada triw wulan laporan.
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan II 2013
64
BA ANK INDON NESIA
Grafik 4.1 Perkemban P ngan Kendaaraan Berm motor di Pro ovinsi Beng gkulu 30,000
600
Rodaa 2
25,000
Roda 4 & Bus/Truk B
2,5 500
500
900
1,7 757
2,0 000 20,000
1,000 800 700
400 1,5 500
15,000
10,571
10,000
600
58 82
300
500
1,0 000
400
200
173 3
5,000 -
300 5 500
200
100 -
100 -
-
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I
2008 2009 2
09 2008 200
2010
2011
2012 20 013
2010
2011
2012 2013
Sumber : Dinas Pendapatan Provin nsi Bengkulu
4..1.2
Realisasi Sisi Penerimaan Kabup paten/Kota a gan, realis asi peneri maan pem merintah kkabupaten//kota di Seca ra gabung
Prrovinsi Ben ngkulu terccatat sebessar 26,11% % dari angg garan yang g telah dite etapkan attau sebesaar Rp1.154,,04 miliar. Pada triwu ulan II-2013 realisasi penerimaan tertinggi dicatat oleh pemerintah h Kabupaten n Kaur men ncapai 30,0 09% dari an nggaran yang telah ditetapkan. Sementara Kabupaten S realisasi terendah dica atat oleh pemerintah p n Rejang Leebong sebessar 19,42%..
Taabel 4.2
R Realisasi Peenerimaan APBD Triw wulan II 2013 Pemerinttah K Kabupaten/ /Kota di Prrovinsi Ben ngkulu
2
Dalam juta rupiah h (kecuali dinyata akan lain)
Pendapatan Asli Daerah
Dana Perimbang gan
La in-lain pend dapatan daerah h yang sah
2,468 8
125,150
-
127,617
19.42 2
12,042 2
202,2 268
-
214,310
28.24 4
1,906 6
164,559
-
166,46 65
28.87 7
352 2
111,8 850
7,737
119,93 39
24.55 5
K Kab. Kaur
1,147 7
134,567
-
135,714
30.09 9
K Kab. Seluma
2,122 2
110,7 706
-
112,82 28
20.72 2
K Kab. Lebong
2,484 4
133,7 743
4
136,23 31
28.81 1
970 0
139,9 964
-
140,93 35
29.98 8
Kabupate n/Kota
K Kab. Rejang Lebong K Kota Bengkulu K Kab. Mukomukko K Kab. Kepahiang g
K Kab. Bengkulu Tengah
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan II 2 2013
Total Pendapatan n
65
% Realisasii
BANK IN NDONESIA A Jumlah
23,4 490
1,122,808
7,740
1,154,038
26.11 2
Sumber: Diitjen Perimbangaan Departemen Keuangan. Dataa per 30 Juni 201 13 2
Data realisasi penerimaan n Kabupaten Ben ngkulu Selatan dan d Bengkulu Utara belum tersed dia
B Berdasarkan n
strukt urnya,
p pos
pene erimaan
pemerintaah
daer ah
kabupeeten/kota pada p triwullan II-2013 masih dido ominasi oleeh realisasi penerima an Dana Perimbanga P an yang berkontribu b usi sampaii 97,29% dari total pendapat an kabupaaten/kota. Sementara Pendapatan n Asli Daera ah (PAD) haanya mencaatat kontribusi sebesar 2,04% dari d total pendapatan p n kabupate en/kota. Keebergantung gan terhadap maan transfeer dari pem merintah pu usat/provinsi mengindikkasikan massih rendahn nya penerim kemamp puan daerah h kabupaten n/kota di Bengkulu untu uk membiayyai perekono omiannya. 4.2
R Realisasi S Pengeluaran Sisi
4.2.1 Realisasi R S Pengeluaran Pro Sisi ovinsi Ben ngkulu Realisasi Belanja B Pem merintah Daerah D Pro vinsi Beng gkulu padaa triwulan II2013 masih m minim m, yakni seebesar 16,18% dari a nggaran yaang diteta pkan. Jumlah ini lebih h rendah dibandingkan n realisasi penyerapan p anggaran pada p period de yang sam ma tahun laalu yang mencapai 29,59%. Realisasi Belanja a Daerah teercatat sebeesar Rp286,15 miliar deengan porsi terbesar berasal b dari komponen Belanja Op perasional yaang mencap pai Rp.251,47 miliar ataau 87,88% dari total beelanja. Realisasi Beelanja Operaasional men ncapai 19,14 4% dari yang dianggaarkan, dengan porsi terbesar padaa Belanja Peegawai sebeesar Rp134,59 miliar attau 61,37% % dari realisasi Modal sebessar Belanja Operasionaal triwulan II-2013. Seementara ittu, realisasi Belanja M 4 miliar atau baru teerealisasi 4,55% dari yang dian nggarkan. PPorsi terbessar Rp13.64 disumbaangkan oleh Belanja Peralatan dan d Mesin sebesar 54,18% den ngan realisasi 14,75% %. Di sisi lain, Transferr Belanja Bagi Hasil Kepada K Provvinsi/Kabupaaten/Kota dan Pemerin ntahan Desaa terealisasi sebesar Rp.21,04 ata au 14,68% dari yang dianggarka an. Sedangkkan Belanja Tidak Terdu uga belum ada a realisasi.. Minimnya realisasi r Belanja Modaal mengindikasikan maasih rendah hnya investasi ntah Daerah h terhadap sarana dan prasarana pendukung g kegiatan p perekonomian Pemerin seperti jalan, irigassi, jaringan,, peralatan,, mesin dan gedung. Diharapkan n penyerap pan anggaraan belanja modal m dapat dimaksimallkan pada trriwulan III daan IV tahun 2013 ini.
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan II 2013
66
BA ANK INDON NESIA Taabel 4.3 Realisasi R B elanja AP BD Triwul an II 2013 Pemerinttah Provin si B Bengkulu Dalam juta rupiah (kecuali dinya atakan lain)
APBD Urraian
II-201 12
B Belanja Operassi
R Realisasi
II-201 13
II-201 2
% Re ealisasi
II-2013 3
II-2012
II-2013
1.114..576
1.313..802
425.37 78
251.47 70
38,17
19.14
1 Belanja Pegawai 1.
496..800
543..165
260.52 26
134.59 93
52,44
24.78
2 Belanja Baraang 2.
379..463
549..106
122.20 02
62.316
32,20
11.35
3 Belanja Bun 3. nga
-
-
-
-
-
-
4 Belanja Subsidi 4.
-
-
-
-
-
-
234..410
213..803
106.65 50
50.02 27
45,50
23.40
-
-
-
-
-
-
3..904
7728 7
-
4.53 33
-
58.66
321..610
300..141
5.80 06
13.64 44
1,81
4.55
4..830
3..350
-
-
-
-
89..844
50..114
5.78 87
7.39 93
6,44
14.75
87..710
64..908
-
1.63 33
-
2.52
129..185
177..444
-
4.58 80
-
2.58
10..041
4..324
1 19
3 37
0,19
0.86
-
-
-
-
-
-
11..936
11..048
15 53
-
1,28
-
138..032
143..338
38.02 23
21.03 35
27,55
14.68
1.586..155
1.768..329
469.36 60
286.14 49
29,59
16.18
5 Belanja Hibaah 5. 6 Belanja Bantuan Sosial 6. 7 Belanja Bantuan Keuangaan 7. B Belanja Modal 1 Belanja Tanah 1. 2 Belanja Peraalatan dan Messin 2. 3 Belanja Ged 3. dung dan Bangunan 4 Belanja Jalan, Irigasi dan 4. Jaringan 5 Belanja Aset Tetap Lainnyya 5. 6 Belanja Aset Lainnya 6. B Belanja Tidak Terduga T T Transfer T Total Belanja Sumber : Pemerinttah Provinsi Beng gkulu
Grafik 4.2 P erkembang gan Dana Milik M Peme rintah di P rovinsi Ben ngkulu %
miliar 160.00 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 -
miliar
0.75
2,500
11 17.69 0.50
2,000
0.25
1,500
0.00
1,000
0.21
% 2.128
0.09
I
II III IV 2011
I
II III IV
I
2012
20 013
P Pemerintah Pussat
-0.25
500
-0.50
-
II
g (qtq)
I
II
III IV
2011
I
II
III IV
2012
PPemerintah Daerah
I
II
2013 g (qtq)
Sumber : LBU Bankk Umum, BI Ben ngkulu
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan II 2 2013
67
2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 -0.50 -1.00 -1.50
BANK IN NDONESIA A B dilihat dari Bila d dana milik m pemerin ntah yang terdapat t di perbankan daerah, dana milik peemerintah pusat p pada triwulan III tahun 2013 terlihat mengalamii peningkattan sebesar 21,21% ataau menjadi Rp117,69 miliar. Seme entara danaa milik pemeerintah daerrah juga terrlihat meng galami penin ngkatan yaitu sebesar 9,26% ataau menjadi Rp 2.128,12
miliar. Hal H ini men ngkonfirmaasi masih reendahnya penyerapan p n APBD pad da triwulan II2013 in ni. 4.2.2 Realisasi R S Penge Sisi eluaran Ka abupaten//Kota S Secara um um, realisaasi belanjaa di tingka at pemerin tahan kab bupaten/ko ota sedikit lebih rend dah diband dingkan d engan rea lisasi bela nja ditingkkat provin si. gan realisasi belanja pemerintah p kabupaten//kota di Provinsi Beng gkulu tercattat Gabung sebesar Rp567,71 miliar m atau 12,03% daari anggaran n yang telah h ditetapkan n. Penyerap pan 013 tertingg gi dicatat olleh pemerin ntah Kabupaaten Bengku ulu anggaraan belanja trriwulan II-20 Tengah yaitu sebesaar 18,69% dari anggaran belanja kabupaten k ini. Sementaara Kabupatten Seluma tercatat seb bagai kabupaten/kota dengan realissasi belanja terendah seebesar 7,28% %. S Sama
sepeerti
di
tin ngkat
provinsi,
struk ktur
belan nja
pemerintah
daerrah
kabupetten/kota paada triwulaan II-2013 ini masih didominassi oleh reaalisasi belan nja operasio onal yang berkontribu usi sekitar 93,63% dari d total belanja kabupaten/kota. Sementaara realisasi belanja mo odal yang merupakan m salah s satu penggerak p p pembangunan daerah masih m minim m, yakni sebesar 6,37%dari total be elanja kabup paten/kota.
Tabel 4.4 4 Realis asi Belanj a APBD Trriwulan II 2013 Pem erintah paten/Kot a di Provi nsi Bengk ulu 3 Kabup Dalam juta rupiah (kecu uali dinyatakan lain)
Kab bupaten/Kotaa Kab. Rejaang Lebong
Bel anja Operaasional
Be elanja Tidak T Te rduga
Beelanja M Modal
Traansfer
Tottal Belaanja
% R ealisasi
68,533
-
5
-
68 8,538
10.24
1 109,526
-
-
-
109 9,526
14.43
Kab. Mu ukomuko
66,445
27,275
-
-
93 3,720
13.39
Kab. Kep pahiang
49,039
2
-
-
49 9,040
9.41
Kab. Kau ur
62,178
8,265
-
-
70 0,443
15.09
Kab. Selu uma
45,977
-
-
-
45 5,977
7.28
Kab. Leb bong
40,915
35
-
-
40 0,949
8.32
Kab. Ben ngkulu Tengah h
88,942
571
-
-
89 9,513
18.69
5 531,554
36,148
5
-
567 7,706
12.03
Kota Ben ngkulu
Jumlah
Sumber: Diitjen Perimbangaan Departemen Keuangan. Dataa per 30 Juni 201 13 3 Data realisasi belanja Kab bupaten Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara belum b tersedia
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan II 2013
68
B B V BAB
KETTENAGA AKERJA AAN DAN N KESEEJAHTEERAAN DAEERAH
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Tingkaat kesejahteeraan masyaarakat di Pro ovinsi Bengkkulu menunj njukkan kond disi yang m membaik, terrcermin dari berkurangn nya jumlah penganggur p ran dan pen ningkatan Niilai Tukar Peetani (NTP). Tingkat Peengangguran Terbuka (TPT) turun n 1,49% dib bandingkan periode seebelumnya, sedangkan NTP naik sebesar 0,7 73% (qtq). Namun, peersentase pe enduduk m miskin sedikitt naik, menjaadi 18,34% dari total penduduk p Prrovinsi Beng gkulu. 5..1
Perke embangan n Ketenag gakerjaan Jumla ah Angkattan Kerja di d Provinsii Bengkulu u pada bulan Februa ari 2013
ebanyak 920.200 9 jiw wa atau bertambah b h 58.810 jiwa j diban ndingkan periode se Agustus 201 12 yang tercatat t 86 61.390 jiwa a. Dari jum mlah Angkaatan Kerja tersebut, t 3%, lebih ttinggi diban ndingkan Tingkat Partissipasi Angkkatan Kerja (TPAK) mencapai 74.3 gustus 201 12 yang hanya h sebeesar 70.7% %. Peningkaatan pertu umbuhan TPAK T ini Ag m mengindikasi kan kenaikaan jumlah Angkatan Kerja lebih tinggi dibaandingkan kenaikan k jumlah Pendu uduk Usia Keerja (di atas 15 tahun) di d provinsi Bengkulu. Selaraas dengan ittu, Tingkat Penganggur P ran Terbuka (TPT) di Pro ovinsi Bengk kulu juga m mengalami p penurunan d 31.100 jiwa atau 3,61% dari 3 padaa bulan Agustus 2013 menjadi 19 9.540 jiwa atau 2,12% % pada Feb bruari 2013.. Meningkattnya kegiatan sektor pertanian p paada periode tersebut dip prediksi sebagai pendorong utama penyerapan n tenaga kerja. Ta abel 5.1 P Perkembang gan Jumla ah Pengan ngguran dan d Tingkat Pengan ngguran T Terbuka (TP PT) di Provinsi Bengku ulu Pengangguran
2010 Feb.
2011 Agus.
2012
Feb. F
Agu us.
Feb.
2013 Agus.
Feb.
Jumlah Angkattan Kerja (o orang) Bekerja (oraang) Penganggu uran (orang)
842,800
8 815,700
863,300
873,7 700
894,20 00
830,300 0
900,650
35,700
39,300
30,500
21,2 200
19,60 00
31,100 0
19,540
73.6
71.9
74.3
7 73.8
74 4.8
70.7 7
74.3
36,000
39,000
30,000
21,0 000
19,60 00
31,100 0
19,540
4.10
4.60
3.40
2 2.40
2.14
3.61
2.12
TTingkat Partisip pasi A Angkatan Kerjaa (TPAK) Persentase TPAK (%) Jumlah Pengan ngguran d Tingkat dan P Pengangguran Terbuka Jumlah (oraang) TPT (%)
Sumber: Badan Pu usat Statistik Provvinsi Bengkulu
Berdaasarkan strukktur lapangan pekerjaa an, sektor Peertanian meenyerap tena aga kerja teerbesar men ncapai 60,2 22%, diiku uti sektor Perdagangaan, Rumah Makan, dan d Jasa Akkomodasi sebesar 13 3,57%, dan sektor Jasa Kemaasyarakatan sebesar 13,53%. Pe erkembanga an Ketenagak kerjaan & K Kesejahteraan
Triwula an II 2013
69
BANK IN NDONESIA A Sedangkkan jika dilih hat dari sisi pertumbuhaannya, penyyerapan tenaaga kerja seektor Lembaga Keuangaan tumbuh tertinggi mencapai m 3 33,42%. Pe erkembangaan perbankaan di Provinsi Bengkullu menjadi pendorong p meningkatn nya kebutuh han tenaga kerja di sekktor ini. Sela ain itu, sebaagai penyerrap tenaga kerja terbesar, sektor Pertanian masih m terus berkemban ng, ditandaii dengan teetap tingginyya penyerap pan tenaga kerja samp pai 24,15% pada perio ode Agustuss 2012- Febrruari 2013 in ni. 5.2
P Perkemba angan Kessejahteraa an Daya beli petani p yang g tercermin n dari Nilai Tukar Peta ani (NTP) pada triwula an
n menunjuk kkan tren peningkata p an. Secara triwulanan, t kan laporan NTP mengaalami kenaik 0,73% (qtq). ( Ini meenggambarkkan tingkat kesejahteraa k an petani seemakin baik dibandingk kan triwulan n sebelumnyya. Peningkkatan ini dissebabkan oleh lebih tingginya kenaikan inde eks harga haasil produkssi pertanian yang diterim ma petani diibandingkan n dengan keenaikan inde eks harga yaang dibayarr petani beru upa barang dan jasa, baik b untuk dikonsumsi d rrumah tangga maupun n untuk keeperluan produksi perttanian. Nam mun secaraa tahunan, NTP Provinsi Bengkullu pada triw wulan II-2013 mengalam mi penurun nan sebesar 2,17% (yoyy). Penurunan tahunan nan ini men nggambarkaan tingkat kesejahteraa k an hidup peetani masih lebih rendah dibandin ngkan triwu ulan yang sama tahun lalu. Grafik 5.1 5 Perkem mbangan In ndeks Nilai Tukar Peta ani di Proviinsi Bengku ulu Nilai Tukkar Petani
g (mtm)
106.00
1.50%
105.00
0.57%
1.00%
104.00 0.50%
103.00 102.00
0.00%
101.00
-0 0.50%
100.00 100.89
99.00
-1 1.00% -1 1.50%
98.00 97.00
2.00% -2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 12 1 2 3 4 5 6 2011
2012
2013
Sumber: Baadan Pusat Statisstik Provinsi Bengkulu, diolah
S Secara umu um indeks yang diterrima petani mengalam mi kenaikan n dari 100,16 pada trriwulan I-2 2013 menja adi 100,89 Pada triw wulan II-201 13. Indeks yyang diterim ma Perkemb bangan Kete enagakerjaa an & Kesejah hteraan
Trriwulan II 20 013
70
BA ANK INDON NESIA peetani mengaalami penin ngkatan seb besar 0,87% % (qtq) yaitu u dari 151,83 pada triiwulan I20 013 menjad di 153,16 pada triwulan lapora an, dengan n peningkatan terting ggi pada su ubsektor Ho oltikultura yaaitu sebesarr 2,03% (qttq). Di sisi laain, indeks yyang dibaya ar petani m mengalami keenaikan darri 151,58 meenjadi 151,8 8 pada perio ode yang saama atau ha anya naik seebesar 0,15% % (qtq), den ngan kenaikkan tertinggi terjadi pad da subsektorr Peternakan n sebesar 0,,27% (qtq).. Pencapaian NTP Provvinsi Bengkulu ini massih lebih reendah diban ndingkan deengan NTP Nasional N yan ng mencapaai 105,28. 5..3
Perke embangan n Kemiskinan Jumla ah pendud duk miskin n pada bulan Maret 2013 di P Provinsi Be engkulu
ebanyak 327.350 3 jiw wa. Jika dibandingkan n dengan jumlah pen nduduk di Provinsi se Beengkulu, peenduduk misskin mencapai 18,34% %. Persentasse ini lebih ttinggi diban ndingkan deengan perseentase jumlah penduduk miskin pada p bulan Septemberr tahun lalu u sebesar 17 7,51%. Jum mlah pendud duk miskin meningkat terutama di d pedesaan n. Jumlah pe enduduk m miskin di daeerah pedesaaan pada Maret M 2013 sebanyak 235.440 jiwaa atau 71,9 92% dari to otal penduduk miskin di d Provinsi Bengkulu, na aik 8,10% dibandingka d an bulan Se eptember 20 012. Semen ntara jumlaah pendudu uk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2013 beerkurang, yaaitu dari 92.670 jiwa pada Septem mber 2012 menjadi m 91.9 910 jiwa atau turun 0,,82%. Ta abel 5.2 Pe erkembang gan Jumlah Penduduk k Miskin di Provinsi Be engkulu 2012 Kemisskinan
Marr
2013 Sep
Mar
Ju umlah Pendud duk Miskin Jumlah (oran ng) %*
311.6 660
310.470
327.350
17 7,70
17,51
18,34
*PPersentase terhad dap jumlah pend duduk Sumber: Badan Pusat P Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Garis Kemiskinan n naik sebeesar 4,56% dari Rp283 3.252/kapitaa/bulan pad da bulan Seeptember 20 012 menjad di Rp296.171/kapita/bulan pada bu ulan Maret 2 2013. Naikn nya Garis Keemiskinan terutama t beersumber dari pengeluaran makan nan yang terlihat dari besaran nilai Garis Keemiskinan Makanan M (GKM) yang berkontribus b si sebesar 7 78,01%. Sedangkan peengeluaran bukan makkanan (peru umahan, sandang, pen ndidikan, daan kesehata an) yang diindikasikan oleh Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) beerkontribusi sebesar 21 1,99%.
Pe erkembanga an Ketenagak kerjaan & K Kesejahteraan
Triwula an II 2013
71
BANK IN NDONESIA A Pada Marett 2013, Indeeks Kedalam man Kemisk kinan (P1) meningkat m d dari 2,85 pa ada bulan September S 2 2012 menjaadi 3,0 pad da Maret 2013. 2 Semeentara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tid dak mengalami perubaahan, tetap pada angkka 0,74. Peeningkatan P1 mengind dikasikan bahwa b rataa-rata peng geluaran pe enduduk miskin m cend derung mak kin menjauh h dari Garis Kemiskkinan (tingkkat kemisk kinan semaakin dalam)), sedangk kan berdasarkan data (P2) yang g konstan mengindik kasikan ketimpangan pengeluarran penduduk miskin teetap lebar (tingkat ( kep parahan kem miskinan tetap dibandin ngkan dengan Septemb ber 2012).
Tabel 5.3 Tingkatt Kedalama an dan Kep parahan Kemiskinan di d Provinsi B Bengkulu 2012 D Daerah
2013
Mar
Sep
Ma ar
P1
P2
P P1
P2
P1
P2
Perkotaaan
3,14
0,86
2,,72
0,66
2,29
0,51
Pedesaan n
4,63
1,65
3,,20
0,87
3,32
0,84
Perkotaaan+Pedesaan
4,17
1,40
3,,05
0,80
3,00
0,74
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Perkemb bangan Kete enagakerjaa an & Kesejah hteraan
Trriwulan II 20 013
72
BA AB VI
PROSPEK KONOM MIAN DAERA AH PEREK
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Pereko konomian Prrovinsi Beng gkulu pada triwulan t III 2013 2 diperki kirakan akan n tumbuh m membaik. Da sisi sekt Dari ktoral, sekto or pertanian n diperkirakkan akan tu tumbuh lebi bih tinggi diibandingkan n triwulan sebelumnya s seiring den ngan berlang gsungnya m musim paneen diawal tri riwulan III 2013 dan membaikny nya produks ksi lahan perkebunan. pe Selain itu u, sektor peerdagangan n, hotel dan n restoran serta sekto or jasa dipeerkirakan tu tumbuh lebi bih tinggi diibandingkan n sektor lain nnya. Dari sisi s penggu unaan, konssumsi akan menjadi peendorong uttama pertum mbuhan daeerah, meskip pun terkend dala tingginyya tingkat in nflasi. Kinerj rja ekspor reegional mau upun mancaanegara dipeerkirakan akkan memiliki ki kesempataan untuk meengalami peerbaikan kiinerja. Pereekonomian Provinsi Beengkulu dip perkirakan aakan tumbu buh pada kiisaran 5,6-5, 5,8% (yoy). Damp pak lanjutan n dari kenaikkan BBM sub bsidi dan peeningkatan p permintaan ditengah d teerkendalanya ya ketersedi diaan pasoka kan diperkirrakan akan n menekan pencapaiaan inflasi tri riwulan III 2013. 20 Faktorr risiko sepeerti rencana kenaikan gas g elpiji 12 2 kg serta masuknya m m musim tanam m pada akh hir triwulan III 2013 dip proyeksikan dapat mem mberi tekanaan inflasi yaang besar. Dengan mempertimba me angkan fakt ktor-faktor tersebut, te infflasi Kota Bengkulu B paada triwulan n III 2013 dip iperkirakan akan a tinggi yaitu y berada da pada kisarran 8,7±1% (yoy). 6..1.
Prosp pek Ekono omi Makro o
Grafik 6.1.
Perkemb bangan Laj u Pertumb uhan Ekon omi Provin nsi Bengkullu
2,700,000
PDRB dalam jutta Rp, LPE dalam m persen yoy 1 11.00%
PDRB Konstan (axis kiri) LPE (axis kanan n)
2,550,000
9 9.00%
2,400,000 Proyeksi 5,6-5,8% 5
2,250,000 2,100,000
7 7.00% 5 5.00%
1,950,000 3 3.00%
1,800,000 1,650,000
1 1.00%
1
2
3
2010
4
1
2
3
2011
4
1
2
3
2012
4
1
2
3p
2013
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu daan Bank Indonessia Bengkulu, angka sementara dan d perkiraan
Prosp pek pertum mbuhan ek onomi Pro ovinsi Beng gkulu padaa triwulan III 2013 diiperkirakan n akan meembaik dib bandingkan n triwulan II 2013. K Kondisi ini terutama t didukung oleh masih cukkup kuatnyaa permintaa an domestik. Perekonom mian Bengkulu pada engalami peertumbuhan n pada kisa aran 5,6triiwulan III taahun 2013 diperkirakaan akan me Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan II 2013
73
BANK IN NDONESIA A 5,8%(yo oy). Dari sissi penawaraan, sektor perdagangan p n/hotel/resto oran dan seektor jasa-ja asa diperkiraakan akan mencatatkan m n pertumbu uhan yang tertinggi. Sementara sekktor pertanian diperkiraakan akan tumbuh t meembaik. Pen ngaruh kond disi perekon nomian dunia masih ak kan membayyangi kinerrja subsekto or perkebunan, sektorr industri pengolahan p serta sekttor pertamb bangan, teru utama terkait dengan kinerja ekspo or. Dari sisi peenggunaan , konsumsii rumah tan ngga pada triwulan IIII tahun 2013 mbuhan e konomi meskipun m d dibatasi ol eh merupaakan pend orong utaama pertum dampakk penyesuaaian harga setelah keenaikan BB BM subsidi. Pertumbuhan konsum msi rumah tangga t dipeerkirakan akan beradaa pada kisaran 7±1% (yoy). Nam mun demikia an, tekanan n inflasi yan ng terjadi diperkirakan d n menggiring penurunaan optimism me ekspektasi masyaraakat terhadaap perekono omian ke deepan sebaga aimana ditun njukkan oleh h hasil SK dan SKDU (G Grafik 6.2). Grafik 6.2. 6 Hasil Survei SK dan SKDU di Provinsi Bengkulu dan Kreditt Konsumsii Perbaankan di Pr ovinsi Ben gkulu SK & SKDU
Kredit Konsum msi 114.00
35
120
0 30
100
25
80
0 20
22.90
60
15
40
0 10
Juta Rp
140
I
II
III
IV
I
2011
II
III
IV V
2012
I
6,000,0 000
65%
5,000,0 000
50%
4,000,0 000
35% 20%
2,000,0 000
-
-
80%
3,000,0 000
5
20
7,000,0 000
g(yoy)
II
5%
1,000,0 000
2013
-
IEK (kiri)
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 2011 1 2012 2 2013
Ekkspektasi Kegiatan Usaha- 3 bln kee depan (kanan) Sumber : Haasil SK & SKDU, BI Bengkulu
Sumber : Lap poran Bank Umum m
Peertumbuha n konsum msi dikonfiirmasi ole h hasil S urvei Kon nsumen (S SK) triwula n II 2013 3 yang menunjukka m an optimi sme masyyarakat a kan kond isi penghaasilan
enaam
bulan
mendataang
serta
adanya
indikasi
peningkat an
pengelu uaran mas yarakat 3 bulan men ndatang. Hal H tersebutt terbukti daari Nilai Saldo (NS) yan ng menunjukkan pening gkatan dan masih bera ada diatas 100. Masih rrelatif kuatn nya konsumsi masyarakat juga terlihat t darii adanya kecenderung k gan pening gkatan seca ara kontinu pada penyaluran kredit k konssumsi sepanjang periode Januaari-Juni 201 13. umsi rumah tangga paada triwulan III 2013 diperkirakan dipicu oleh Peningkkatan konsu berlangssungnya tah hun ajaran baru b dan perrayaan hari raya Idul Fitri. Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan III 2013
74
-10%
BA ANK INDON NESIA Dari sisi penaw waran, sekttor pertan ian sebagaai sektor d dengan ko ontribusi teerbesar dip erkirakan mengalam i pertumbu uhan tahun nan yang ssedikit lebi h tinggi diibandingkaan triwula n II 2013. Sektor pe ertanian dip perkirakan aakan tumbu uh pada kisaran 4±1% % (yoy).
M Meningkatn ya pertumb buhan sekto or pertanian pada triw wulan III
didorong oleh h perbaikan kinerja selu uruh subsekttor pertanian, terutamaa subsektor tanaman t n. Sementarra itu, sekto or perdagangan/hotel/reestoran, sek ktor jasapaangan dan perkebunan jasa dan sekktor keuang gan/persewaaan/jasa dip perkirakan masih m akan n tumbuh tinggi t di kisaran 9% (yyoy) seiring dengan terrjadinya pen ningkatan ko onsumsi maasyarakat pa ada masa triiwulan III 2013. Keraagaman pilihan konsumen, kem mudahan m memperoleh barang keebutuhan seerta semakiin mudahnyya dalam melakukan m t transaksi dib bandingkan periode yaang sama taahun lalu diperkirakan turut menja adi pendoro ong peningkatan kinerjja sektor peerdagangan/hotel/restoran. Pada triwulan III 2013, kinerja sekto or transporttasi dan ko omunikasi ju uga diperkiraakan akan tumbuh t ting ggi yaitu pad da kisaran 7% (yoy).
Grafik 6.3. Hasil Surrvei Kegia tan Dunia a Usaha Pr ovinsi Ben ngkulu 40 30 16.85
20 10 1 (10)
2
3
4
1
2
2010
3
4
1
011 20
2
3 2012
4
1
2 2 2013
(20) SBT Realisasi Ke egiatan Usaha (30) Sumber : Survei Ko onsumen, Bank Indonesia
Pelakku usaha mengindika m asikan ada nya penin gkatan op ptimisme te erhadap ko ondisi pereekonomian Provinsi B engkulu p ada triwulaan II tahun n 2013 (Gra afik 6.2). Tingkat optim misme para pelaku usaha tercermin pada hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha ulan II 2013 3 yang men nunjukkan adanya a kenaaikan Saldo o Bersih Terrtimbang (SKDU) triwu (SBT) ekspekttasi kegiataan usaha paada masa tiga t bulan mendatang g (triwulan III 2013) n dengan SBT tingkat realisasi kegiatan usah ha pada triw wulan II 20 013 yang dibandingkan unjukkan haampir seluru uh sektor haanya sebesaar 16,85 (G rafik 6.3). Hasil SKDU juga menu ekkonomi men ngindikasikaan adanya peningkatan p n ekspektasi kegiatan u usaha diban ndingkan reealisasi kegiaatan usaha pada p triwulaan I 2013.
Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan II 2013
75
BANK IN NDONESIA A 6.2.
P Perkiraan Inflasi Da aerah P Pada triwu lan III 2013 3, tekanan inflasi dip erkirakan akan meni ngkat taja m.
Beberap pa faktor yaang menyebabkan tingginya teka anan inflasii pada triw wulan III 2013 antara lain penyessuaian harg ga akibat kenaikan BBM B subsidi ditengah keterbatassan pasokan n kebutuhan n pada masa peak seeason permintaan. Tekanan inflasi diperkirak kan masih akan cukup kuat k selepass bulan Agustus 2013 mengingat m a adanya wacaana Pertamina untuk menaikan m h harga LPG ukuran u 12 Kg setelah sempat diitunda padaa April 201 13. r tersebut, pada triwulan III tahun Dengan mempertim mbangkan faktor-fakto f n 2013 inflasi % (yoy). Bengkullu diperkirakkan akan meencapai kisaaran 8,7±1% Teekanan infflasi terseb but, diperkkirakan ak kan berimb bas pada peningkat an harga kebutuhan k utama m asyarakat, khususnya a bahan makanan m d an makan an jadi. Meeskipun pad da awal triw wulan III masih tergolon ng masa panen, namun n diperkirak kan tidak daapat terlalu banyak b mereedam tekan nan inflasi ya ang ada.
Grafik 6.4.
Per kembangaan Laju Infflasi Tahu nan di Ko ta Bengku ulu
11% 9% 8% Proyeksi 8,7±1% 8
6% 5% 3% 2% 0% 1
2
3
2010
4
1
2
3
4
1
2
2011
3
2012
4
1
2
3p
2 2013
Sumber : BPS B Provinsi Beng gkulu dan Bank Indonesia Bengkkulu
M Menurut haasil Survei Konsumeen (SK) Trriwulan II 2013 yan g dilakuk an Kantor Perwakilaan Bank I ndonesia Provinsi Bengkulu, B menunjukkkan adan ya men meng enai kond isi harga-h harga yang akan men ningkat pa da ekspekttasi konsum tiga bu ulan mendaatang (Triw wulan III 2013). Hal in ni tercermin n dari Nilai Saldo kond disi harga-harga tiga bulan b kedep pan yang meningkat m dibandingka d an nilai sald do triwulan n II D sisi pelaaku usaha ju uga terlihatt adanya ekspektasi yan ng tinggi teerhadap inflasi 2013. Dari sebagaim mana terlihaat dari nilai Saldo Berssih Tertimba ang (SBT). Jiika hal ini tterus berlanjjut tanpa disertai d den ngan langkkah-langkah h perbaikan n terutamaa terhadap ketersediaan
Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan III 2013
76
BA ANK INDON NESIA paasokan, makka inflasi akkan sulit mereda dan ha arga-harga kebutuhan masyarakat minimal akkan bertahan pada level yang tingg gi. G Grafik 6.5. Hasil H Surveei Konsumeen dan SKD DU di Provi nsi Bengku ulu 40
200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 -
35 30 25 20 15 10 5 1
2
3
2010
4
1
2
3
2011
Ekspektasi Harga JJual (axis kiri)
4
1
2
3
2012
4
1
2
2013 3
Inflasi 3 bu ulan kedepan (axiis kanan)
Sumber : Survei Ekkspektasi Konsum men dan Survei Kegiatan Dunia Usaha, BI Bengkkulu
Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan II 2013
77
BANK IN NDONESIA A
halaman ini i sengaja dikosongkan n
Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan III 2013
78
BA ANK INDON NESIA
LA AMP PIRA AN
DATA A PEREK KONOMIAN DAN PERBA ANKAN N PROV VINSI B BENGKU ULU Periode e Triwulaan II‐201 12 s.d TTriwulan n II 2013 3
La ampiran Datta
Triwula an I 2013
79
BANK IN NDONESIA A
halaaman ini seengaja diko osongkan
Lampira an Data
Trriwulan I 2013
80
BA ANK INDON NESIA 1.. Data Eko onomi Mak kro T TABEL DATA A PDRB (dalam juta Rp) 2013
2012 Trw II
Trw III
Trw IV
Trw I
Trw w II
5,873,186
6,166,758
6 6,385,278
6,5 556,514
6,736 6,407
3,466,953
3,682,803
3,744,190
874,925 3,8
3,977 7,973
54,934
57,681
59,009
55,644
57 7,444
934,446
998,617
1,054,653
9 970,778
1,020 0,563 728 8,211
Be erdasarkan pengg gunaan a Harga berlaku a. mah Tangga Konsumsi Rum Konsumsi Lembaga Swasta Konsumsi Pem merintah Pembentuk Mo odal Tetap Domestik Bruto
637,430
662,188
701,080
6 689,247
Perubahan stok
(359,955)
(347,288)
(348,409)
(1 136,343)
(79 9,665)
1,930,362
1,969,042
2,054,278
2,0 018,102
2,014 4,610
Ekspor
790,984
856,284
879,523
9 915,838
982 2,729
2,332,837
2,397,214
2 2,418,637
2,4 433,593
2,463 3,732
1,463,392
1,505,443
1,520,690
1,5 536,889
1,554 4,802
24,130
25,076
25,314
23,421
23 3,859
Konsumsi Pem merintah
375,007
397,932
416,736
3 376,146
390 0,477
Pembentuk Mo odal Tetap Domestik Bruto
274,116
280,887
293,133
2 281,789
294 4,160
Perubahan stok
(97,318)
(80,940)
(121,641)
(47,829)
(21,780)
Ekspor
737,218
741,424
762,884
7 755,245
742 2,975
Impor
443,708
472,608
478,479
4 492,068
520 0,761
5,873,186
6,166,758
6 6,385,278
6,5 556,514
6,736 6,307
2,307,825
2,382,992
2,434,714
508,887 2,5
2,585,620
Pertambangan n dan Penggalian
249,975
255,969
263,803
2 258,185
258 8,344
Industri Pengolahan
257,636
275,186
288,647
2 294,873
303 3,081
Listrik, Gas dan n Air
31,929
33,386
35,234
36,388
37 7,461
214,762
234,209
248,909
2 240,685
244 4,361
Impor b Harga konsta b. an Konsumsi Rum mah Tangga Konsumsi Lembaga Swasta
Be erdasarkan sekto or ekonomi a Harga berlaku a. Pertanian
Bangunan
1,090,420
1,169,881
1,226,914
1,2 278,490
1,311,270
Pengangkutan dan Komunikasi
492,015
502,428
516,943
5 534,103
548 8,579
Keuangan, Perrsewaan dan Jasa Perhubungan
288,691
302,130
317,005
3 325,949
335,702
Jasa – jasa
939,932
1,010,579
1,053,110
1,0 078,954
1,111,888
2,332,837
2,397,214
2 2,418,637
2,4 433,593
2,463 3,732
855,881
883,263
879,484
8 889,385
892 2,990
83,670
85,007
86,057
84,253
82 2,865
Industri Pengolahan
101,896
106,862
108,882
1 108,520
110 0,201
Listrik, Gas dan n Air
11,706
11,818
12,161
12,329
12 2,403
Bangunan
71,627
75,980
78,925
76,086
75,353
Perdagangan, Hotel dan Restoran
459,148
482,519
482,683
4 489,872
499 9,897
Pengangkutan dan Komunikasi
202,950
197,993
200,475
2 202,495
206 6,580
Keuangan, Perrsewaan dan Jasa Perhubungan
131,635
119,929
124,812
1 125,734
128 8,280
Jasa – jasa
414,324
433,844
445,158
4 444,918
455,163
Triwulanan (q--t-q)
1.76%
2.25%
0.89%
0.62%
1 1.24%
Tahunan (y-o-yy)
6.63%
7.00%
5.99%
5.63%
5 5.08%
Perdagangan, Hotel dan Restoran
b Harga konsta b. an Pertanian Pertambangan n dan Penggalian
Pe ertumbuhan (%)
La ampiran Datta
Triwula an I 2013
81
BANK IN NDONESIA A TABEL DATA D INFLA ASI 2013
2012 Trw II 1.
Trw III
Trw IV
Trw I
Trw III
Infllasi Bula anan (m-t-m)
% 1.04%
-0.14%
8% 0.58
0.71%
1.7 72%
Tah hunan (y-o-y)
4.80% %
4.14%
4.61%
4% 7.44
7.8 89%
Kum mulatif (y-t-d)
1.28% %
4.33%
4.61%
2.60 0%
4.4 45%
T TABEL DATA A EKSPOR IMPOR 012 20 Trw w II 1.
Rea alisasi ekspor (Ribu ( US$)
2013
Trw w III
Trw w IV
Trw wI
Trw w II
9 91,359
109,129
7 73,611
85,954
-
Minyak Sawitt
10,428
13,100
5,801
9,150
14 4,059
-
Karet
2 25,767
32,123
1 19,762
26,171
9,834 29
-
Batubara
54,140
61,001
4 46,066
4 49,069
56 6,863
-
Kakao
-
261
262
146
-
Lainnya
1,025
2,645
1,720
1,417
430
2,311
-
9 91,359
108,699
7 71,300
85,954
101 1,803
07,815 90
1,0 065,640
91 10,516
862,039
8,222 1,058
10,000
12,750
6,900
12,500
17 7,500
7,010
11,179
7,230
8,956
11 1,259
73,925 87
1,0 000,527
87 70,350
822,652
6,358 1,006
2.
Rea alisasi impor (R Ribu US$)
3.
Nett ekspor
4.
Rea alisasi ekspor (Ton) ( -
Minyak Sawitt
-
-
Karet
-
Batubara
-
Kakao
-
-
Lainnya
16,881
102 2,467
1,711 1 664
100
100
50
41,084
2 25,935
17,880
23 3,105
2. Perb bankan AN, ASET DAN D DPK BA ANK UMUM M TABELL DATA KELLEMBAGAA (dalam juta Rp)
2012 T II Trw
2013
T III Trw
T IV Trw
Trw I
Trw II
1. Kelem mbagaan a. Jumlah Bank Umum (dalam satuann) s b. Jumlah kantor & ATM bank (dlm satuan) 2. Total Asset mpun 3. Total Dana yang dihim
18
19
19
19
19
314
349
350
358
366
100,395,106
100,813,289
111,399,522
11,774,719
12,540,355
7 7,108,397
7,494,178 7
77,367,997
7,569,279
8,070,497
a. Giro
2 2,121,251
2 2,347,906
1 1,780,510
2,280,764
2,424,232
b. Tabungan
3 3,693,761
3 3,797,112
4 4,182,231
3,686,361
3,931,331
c. Deposito Berjangka
1,293,384
1 1,349,159
1 1,405,255
1,602,154
1,714,934
Lampira an Data
Trriwulan I 2013
82
BA ANK INDON NESIA TABEL DA ATA PERKR REDITAN BA ANK (dalam juta Rp)
2012
2013
Trw II
Trw III
Trw IV
Trw I
8,415,019
8,780,766
9,360,558
9,747,850
1 10,528,747
7,883,430
8,183,773
8,855,288
9,134,358
9,867,520
376,882
451,528
373,779
417,678
476,366
- Kurang Lancar
54,591
25,260
25,637
53,717
43,463
- Diragukkan
25,035
45,868
23,793
49,550
36,393
- Macet
75,081
74,337
82,060
92,546
105,005
NPL - nominnal
149,830
145,465
131,490
195,814
184,861
1.83%
1.66%
1.40%
2.01%
1.76%
1. Kredit yang diberikan d per kolektibilitas - Lancar - Dalam Perhatian P Khusus
NPL - %
Trw II
115.16%
117.17%
127.04%
128.78%
130.46%
8,415,019
8,780,766
9,360,558
9,747,850
1 10,528,747
- Pertaniaan
482,707
467,892
514,738
588,389
662,287
- Pertambbangan
171,458
147,135
130,505
120,144
91,755
- Industri
264,591
268,040
299,435
282,239
304,868
Loan to Depoosit Ratio (LDR) 2. Kredit berdassarkan sektor ekonomi
- Listrik, gas g dan air - Konstruuksi - Perdagaangan - Pengangkutan - Jasa dunia usaha - Jasa sossial - Lainnya 3. Kredit berdassarkan jenis pengggunaan
14,019
20,421
20,183
23,238
25,772
133,498
159,090
135,003
123,471
184,057
2,264,090
2,267,682
2,383,597
2,445,527
2,734,974
84,943
69,631
55,553
55,302
49,141
307,399
310,968
307,773
339,400
406,046
144,497
134,041
135,780
140,487
160,818
4,547,818
4,935,867
5,377,990
5,629,653
5,909,030
8,415,019
8,780,766
9,360,558
9,747,850
10,528,747
- Modal kerja k
3,106,088
2,997,765
3,155,777
3,278,286
3,409,363
- Investassi
1,006,205
997,365
984,172
999,097
1,212,610
- Konsum msi
4,302,726
4,785,636
5,220,609
5,470,466
5,906,774
La ampiran Datta
Triwula an I 2013
83
BANK IN NDONESIA A
haalaman ini seengaja dikossongkan
Lampira an Data
Trriwulan I 2013
84
BA ANK INDON NESIA
L LAMPIRA AN DAF FTAR IST TILAH Administere ed price g/jasa yang diatur oleh pemerintah h, misalnya harga bahan bakar min nyak dan Haarga barang taarif dasar listtrik. Ak ktiva Produ uktif Peenanaman atau a penem mpatan yang g dilakukan n oleh bankk dengan tu ujuan meng ghasilkan peenghasilan/p pendapatan bagi bankk, seperti pe enyaluran kredit, k penempatan dana antar baank, penanaaman pada Sertifikat S Baank Indonesiia (SBI), dan surat-surat berharga la ainnya. ndil inflasii An Su umbangan perkemban ngan harga suatu komoditas/kelompok barrang/kota terhadap t tin ngkat inflasii secara keseeluruhan. PBD AP An nggaran Peendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan k taahunan pem merintah daaerah yang dibahas dan disetujui bersama ole eh pemerintah yang diibahas dan disetujui beersama oleh h pemerintah h daerah dan DPR, dan ditetapkan dengan perraturan daerrah. ank Pemeriintah Ba Baank-bank yang y sebelu um program m rekapitalisasi merup pakan bankk milik pem merintah (p persero) yaittu terdiri dari d bank Mandiri, M BN NI, BTN dan BRI. Dalam buku ini bank peemerintah daerah d (Bankk Bengkulu) juga dikelompokkan daalam bank p pemerintah. BII Rate Su uku bunga referensi keebijakan mo oneter dan ditetapkan dalam Rapaat Dewan Gubernur G seetiap bulann nya. BII-RTGS Baank Indoneesia-Real Tiime Gross Settlementt, yang merupakan m suatu penyyelesaian keewajiban bayar-membayyar (settlement) yang dilakukan seccara on-line atau seketika untuk seetiap instrukksi transfer dana. d Bo obot inflassi Beesaran yang g menunjukkkan pengaruh suatu komoditas, k terhadap tiingkat inflasi secara keeseluruhan, yang diperh hitungkan dengan d melihat tingkat konsumsi m masyarakat terhadap t ko omoditas terrsebut. Ca ash inflowss Ju umlah aliran kas yang masuk m ke kaantor Bank Indonesia yaang berasal dari perban nkan dan peenukaran uaang masyaraakat dalam periode p tertentu.
Da aftar Istilah
Triwulan n II 2013
85
BANK IN NDONESIA A Cash Ou utflows Jumlah aliran kas keluar k dari kantor Bank Indonesia a kepada peerbankan daan penukarran uang maasyarakat daalam periode tertentu. Clean Money M Policcy Merupakan kebijakaan untuk menyediakan uang layak edar. a (DPK) Dana Piihak Ketiga Simpanaan masyarakkat yang adaa di perbankkan terdiri dari d giro, tab bungan, dan n deposito. erimbanga an Dana Pe Sumber pendapataan daerah yang berasal dari APB BN untuk mendukung m g pelaksanaan kewenangan pemerintah daeraah dalam meencapai tuju uan pemberian otonomi daerah. Ekspor Keseluru uhan barang yang kelu uar dari suaatu wilayah h/daerah baik yang berrsifat komersil maupun n bukan kom mersil. ng to depo osit ratio (FFDR) atau lo oan to deposit ratio (LDR) (L Financin Rasio peembiayaan atau a kredit terhadap dana pihak ketiga k yang diterima oleh bank, ba aik dalam rupiah dan valas. v Termin nologi FDR untuk bank syariah, sed dangkan LD DR untuk bank konvenssional. n (IKK) Indeks Keyakinan Konsumen y menun njukkan leveel keyakinan n konsumen n terhadap kondisi eko onomi saat ini Indeks yang dan ekspektasi kond disi ekonom mi enam bulaan mendatang. Dengan n skala 1-100 0. Indeks Harga Kon nsumen (IHK K) g merupakaan ukuran perubahan p ra ata-rata harrga barang dan jasa yang Sebuah indeks yang dikonsumsi masyaraakat pada su uatu periodee tertentu. konomi Indeks Kondisi Ek ng menunu ujukkan levvel keyakinaan kensumen Salah satu pembeentuk IKK. Indeks yan n skala 1-100 0. terhadap kondisi ekkonomi saat ini, dengan n Indeks Ekspektasii Konsumen n level keyakkinan konsumen terhadap Salah saatu pembenttuk IKK. Indeks yang menunjukkan ekspektaasi kondisi ekonomi e saaat ini, dengaan skala 1-10 00. unan Manussia Indeks Pembangu Ukuran kualitas pembangunan n manusia, yang diukur melalui peencapaian rrata-rata 3 hal h kualitas hidup, yaitu u pendidikan n, kesehatan n, daya beli.. Inflasi Kenaikan harga barrang secara umum dan terus menerus (persisteent). Daftar Isstilah
Triw wulan II 201 13
86
BA ANK INDON NESIA
In nflasi IHK Keenaikan harrga barang dan jasa dalam d satu periode, yaang diukur dengan pe erubahan indeks harga konsumen n (IHK), yang mencerm minkan peru ubahan harg ga barang dan jasa yaang dikonsumsi oleh maasyarakat luas. In nflasi Inti Inflasi IHK settelah mengeeluarkan kom mponen volatile foods dan d adminisstered price. mpor Im Keeseluruhan barang yan ng masuk daari suatu wilayah w /daerrah baik yang bersifat komersil m maupun bukaan komersil. nvestasi In Keegiatan men ningkatkan nilai n tambah h suatu kegiiatan produksi melalui p peningkatan n modal. Klliring Peertukaran warkat w atau Data Keuaangan Elekttronik (DKE)) antar kliring baik ata as nama peeserta maup pun atas nam ma nasabah. Krredit Ad dalah penyyediaan uan ng atau taagihan yang g sejenis, berdasarkan n persetuju uan atau keesepakatan pinjam-meeminjam an ntara Bank k dengan pihak lain yang mew wajibkan peeminjam un ntuk melunaasi hutangnya setelah jangka j wakktu tertentu dengan pe emberian bu unga, termaasuk : 1.. Pembelian n surat berh harga nasab bah yang dilengkapi den ngan note p purchase ag greement (NPA) 2.. Pengembalian tagihaan dalam ran ngka kegiata an anjak piu utang. ualitas Kre edit Ku Peenggolongan kredit berdasarkan b prospek usaha, kin nerja debitu ur dan ke elancaran peembayaran bunga dan pokok. Kred dit digolong gkan menjad di 5 kualitass yaitu lanca ar, Dalam Peerhatian Khu usus (DPK), kurang lanccar, diraguka an dan maceet. k Indonesia a Liiaison Bank Saalah satu kegiatan rutin n untuk men ngumpulkan n data dan in nformasi ten ntang kondisi aktual seektor riil/usaaha beserta prospeknyaa melalui wa awancara laangsung antara Bank In ndonesia deengan pelakku usaha/sum mber data. M-t-m M M Month to mo onth. Perban ndingan antaara data satu bulan den ngan bulan ssebelumnya. Net Cashflow N ws Seelisih bersih antara jumlah cash infllows dan cassh outflows pada period de yang sam ma terdiri daari Netcash Outflows bila b terjadi cash c outlow ws lebih ting ggi dibandin ngkan cash inflows, daan Netcash inflows i bila terjadi sebaaliknya. Da aftar Istilah
Triwulan n II 2013
87
BANK IN NDONESIA A
Non Performing Loans L (NPL)) Kredit/pembiayaan yang berm masalah ataau non-lanccar yang teerdiri dari kkredit dengan klasifikasi kurang lancar, dirag gukan dan macet berd dasarkan keetentuan Baank Indonesia tentang kualitas akttiva produkttif. h berla aku PDRB atas dasar harga ungan PDRB B dengan menggunaka m n harga di periode terrsebut sebag gai Merupakan perhitu dasar peerhitungan. PDRB atas dasar harga h konsttan Merupakan perhitu ungan PDRB B dengan menggunaka m an harga pada satu w waktu terten ntu sebagai dasar perhitungan. Pemberrian Tanda Tidak Berh harga (PTTB B) Kegiatan n pemusnah han uang baagi uang yan ng sudah tid dak layak ed dar. mbuhan eko onomi Pertum Perubah han nilai PDRB atas harrga konstan dalam suattu periode tertentu t (triwulanan attau tahunan n). konomi Porsi Ek Konstrib busi pangsa sektor atau subsektor terhadap t tottal PDRB. Produk k Domestik Regional Bruto B (PDRB B) Jumlah nilai tambah yang dihaasilkan oleh h seluruh un nit usaha daalam suatu wilayah, attau merupakan jumlah seluruh nilaai barang yaang dihasilk kan oleh seluruh unit eekonomi sua atu wilayah.. Qtq gan antara data d satu triw wulan dengaan triwulan sebelumnya a. Quarter to quarter. Perbanding N Perform ming Loanss/Financing g (NPLs/Fs) Rasio Non Rasio krredit/pembiaayaan yang tergolong NPLs/Fs N terh hadap total kredit/pemb biayaan. Rassio ini juga sering diseebut rasio NPLs/Fs, N grosss. Semakin rendah rassio NPLs/Fs, semakin ba aik kondisi bank ybs. Terminologi T NPL untuk bank b konvensional, sed dangkan NPPF untuk bank syariah. N Perform ming Loanss (NPLs) – NET N Rasio Non Rasio kredit k yang tergolon ng NPLs, setelah diikurangi Penghap pusan Aktivaa Produktif (PPAP), terh hadap total kredit. k
pembentukan
Penyisihan
D Sektor Ekonomi Dominan e yaang mempu unyai nilai tambah t besar sehingg ga mempun nyai pengaruh Sektor ekonomi dominan n pada pem mbentukan PDRB P secara keseluruhan n. Daftar Isstilah
Triw wulan II 201 13
88
BA ANK INDON NESIA
Se ertifikat Ba ank Indonessia (SBI) Su urat berharg ga atas unju uk yang diteerbitkan dengan sistem m diskonto o oleh Bank In ndonesia seebagai pengakuan utang. Siistem Bank k Indonesia Real Time Gross Setttlement (BII RTGS) Prroses penyeelesaian akh hir transakssi pembaya aran yang dilakukan sseketika (re eal time) deengan mendebet maupun mengkkredit reken ning pesertaa pada saat bersamaa an sesuai peerintah pem mbayaran dan n penerimaaan pembaya aran. Siistem Klirin ng Nasional Bank Indo onesia (SKN N-BI) Sistem kliring g Bank Ind donesia yang meliputti kliring debet dan kliring kred dit yang peenyelesaian akhirnya dillakukan secaara nasional. Uang giral Ua Uaang terdiri atas rekenin ng giro, kiriman uang,, simpanan berjangka dan tabung gan yang su udah jatuh waktu, w yang g seluruhnyya merupaka an simpanan penduduk dalam rup piah dan sisstem monetter. Uang kartal Ua Uaang yang teerdiri atas uang u kertas dan uang logam yang g berlaku, tiidak termassuk uang kaas pada KPK KN dan bankk umum. Volatile food Vo ds Ko omponen in nflasi IHK yaang mencakkup beberap pa bahan makanan m yan ng harganya sangat flu uktuatif. Yoy Yo Yeear on year. Perbanding gan antara data d satu tah hun dengan n tahun sebeelumnya.
Da aftar Istilah
Triwulan n II 2013
89
BANK IN NDONESIA A
haalaman ini seengaja dikossongkan
Daftar Isstilah
Triw wulan II 201 13
90