Proyeksi Perekonomian dan Inflasi
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Kalimantan Tengah
Triwulan II - 2014
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
INDIKATOR I. MAKRO REGIONAL 1 Indeks Harga Konsumen - Kota Palangka Raya - Kota Sampit - Kalimantan Tengah 2 Laju Inflasi Tahunan (yoy %) - Kota Palangka Raya - Kota Sampit - Kalimantan Tengah 3 PDRB - harga konstan (miliar Rp) - Pertanian - Pertambangan & Penggalian - Industri Pengolahan - Listrik, Gas dan Air Bersih - Bangunan - Perdagangan, Hotel dan Restoran - Pengangkutan dan Komunikasi - Keuangan, Persewaan dan Jasa - Jasa 4 Pertumbuhan PDRB (yoy %) 5 Nilai Ekspor Nonmigas (USD juta) 6 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 7 Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 8 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) II. PERBANKAN PER 1 Total aset (Rp miliar) 2 DPK (Rp miliar) - Giro (Rp miliar) - Tabungan (Rp miliar) - Deposito (Rp miliar) 3 Kredit (Rp miliar) - berdasarkan Jenis - Modal Kerja - Investasi - Konsumsi 4 Kredit (Rp miliar) - berdasarkan Sektor - Pertanian - Pertambangan - Industri Pengolahan - Listrik, Gas & Air Bersih - Konstruksi - Perdagangan, Hotel & Restoran - Pengangkutan & Komunikasi - Jasa-jasa - Lain-lain 5 Kredit UMKM (Rp miliar) - Modal Kerja - Investasi 6 LDR (%) 7 NPL III. SISTEM PEMBAYARAN 1 Kliring (Rp Miliar) 2 RTGS (Rp Miliar)
2 0 T Tw. I w
2012 Tw. II
2013 Tw. III
Tw. IV
Tw. I
Tw.II
2014 Tw.III
Tw.IV
Tw. I
Tw.II
98.05 99.28 98.60
98.72 99.54 99.09
100.24 100.14 100.22
102.34 101.30 101.92
104.37 104.80 104.57
104.98 105.32 105.15
107.22 108.03 107.59
108.94 108.65 108.84
109.76 110.43 109.99
112.40 112.03 112.28
7.59 5.54 6.32 5,266.50 1,580.29 574.46 377.17 23.47 291.74 986.84 413.74 345.98 672.81 6.13 428.20 2,214.44 43.14 7.83
6.87 5.60 6.32 5,250.29 1,491.91 585.30 387.25 24.35 303.54 997.31 421.82 347.12 691.70 6.75 318.29 1,937.84 12.31 2.73
4.95 4.53 4.77 5,524.61 1,676.48 551.81 385.61 25.27 331.98 1,037.62 435.39 370.36 710.09 7.13 227.96 985.78 39.89 8.58
6.73 4.69 5.85 5,361.19 1,409.09 595.86 385.90 25.94 333.56 1,050.11 443.70 381.17 735.86 6.62 208.96 1,086.98 28.50 11.69
6.45 5.56 6.06 5,607.16 1,627.86 634.34 393.39 26.02 304.28 1,058.36 449.84 384.96 728.11 6.37 319.47 4,075.57 22.68 6.22
6.34 5.81 6.11 5,654.77 1,587.49 653.93 394.46 26.42 314.43 1,073.26 460.94 399.39 744.45 7.39 390.37 6,863.34 1.82 4.96
6.97 7.87 7.36 5,936.41 1,741.90 667.85 397.77 26.79 333.82 1,098.73 490.85 403.21 775.48 7.11 265.66 6,829.27 17.97 8.24
6.45 7.25 6.79 5,822.67 1,507.72 695.91 397.55 27.53 353.01 1,115.61 499.14 424.61 801.59 8.61 388.50 9,175.32 1.73 6.48
5.30 5.15 5.24 5,916.61 1,704.85 604.89 423.51 27.41 334.03 1,122.01 486.92 409.06 803.93 5.58 276.20 2,804.04 6.19 3.22
6.78 6.15 6.56 5,975.18 1,638.47 610.22 439.69 28.72 349.26 1,159.36 499.20 429.82 820.44 5.79 328.93 3,124.17 31.50 9.02
18,453.45 13,457.74 4,583.03 6,114.28 2,760.43 11,633.14 2,570.80 4,576.47 4,485.86 11,633.14 4,225.14 4.06 228.69 8.00 282.27 1,616.93 74.92 272.25 4,920.88 2,657.44 2,123.53 533.91 86.44 1.17
20,359.76 14,562.37 4,651.55 6,548.47 3,362.36 12,836.47 3,477.12 4,691.69 4,667.65 12,836.47 4,811.41 3.66 234.68 8.57 328.00 2,063.25 128.25 348.78 4,909.87 3,251.01 2,500.36 750.64 88.15 0.86
20,474.95 14,784.63 6,739.63 4,942.61 3,102.38 13,240.39 3,492.71 4,674.30 5,073.38 13,240.39 4,762.94 4.34 235.21 10.88 382.42 2,092.44 134.51 411.98 5,205.68 3,219.19 2,493.10 726.09 89.56 0.83
20,723.39 14,285.47 3,962.40 7,782.38 2,540.69 14,281.33 3,746.26 5,209.51 5,325.56 14,281.33 5,283.35 5.99 242.16 10.25 326.65 2,295.35 142.60 478.80 5,496.18 3,387.55 2,602.00 785.56 99.97 0.74
21,369.04 15,497.09 4,730.35 7,301.62 3,465.13 14,409.59 3,549.08 5,324.26 5,536.25 14,409.59 5,133.79 7.99 285.53 10.40 303.97 2,329.48 148.08 520.68 5,669.67 3,344.64 2,554.70 789.94 92.98 0.87
22,691.61 16,246.96 4,973.38 7,463.79 3,809.79 15,426.04 4,016.73 5,610.77 5,798.54 15,426.04 5,478.15 4.49 276.13 9.81 366.81 2,727.00 146.10 615.96 5,801.59 3,822.76 2,855.08 967.68 94.95 0.94
23,965.02 16,738.12 5,181.51 7,917.78 3,638.83 16,388.04 4,498.30 5,776.84 6,112.90 16,388.04 5,917.02 4.53 285.15 9.53 395.62 2,840.17 150.28 671.19 6,114.57 4,021.90 3,022.76 999.14 97.91 1.01
23,078.06 23,762.17 16,023.24 16,575.02 3,563.74 5,154.73 8,860.95 8,146.12 3,598.54 3,274.17 16,748.00 16,626.29 4,617.37 4,290.51 5,812.09 5,848.64 6,318.54 6,487.14 16,748.00 20,870.74 5,981.22 5,625.97 4.45 5.10 286.03 286.79 13.84 14.36 316.66 299.32 2,990.75 3,025.73 152.55 154.70 682.04 725.66 6,320.45 6,488.67 4,107.71 4,244.45 3,099.61 3,198.66 1,008.10 1,045.79 104.52 95.69 0.97 1.19
25,424.16 18,495.23 5,914.07 8,488.64 4,092.51 16,635.02 3,979.57 5,722.33 6,933.12 16,635.02 5,048.39 5.56 319.37 14.06 368.59 3,258.36 162.89 245.39 197.88 4,646.16 3,513.08 1,133.09 89.94 1.36
408.51 3,907.58
203.67 4,596.03
353.84 4,449.78
485.88 5,245.58
509.38 3,822.22
538.05 5,432.43
530.44 5,787.75
415.47 6,177.64
500.72 4,124.20
576.60 5,038.87
x
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah dan Nasional 10.00
Pertumbuhan Ekonomi Kalteng
Pertumbuhan Ekonomi Nasional
8.61
9.00 8.00 7.00
7.39 6.62
7.11
6.37
6.00
5.58
5.79
5.00 4.00 3.00
6.11
6.02
5.81
5.62
5.72
5.22
5.12
IV
I
II
III
IV
I
II
2.00 1.00 -
2013
2014
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah
1
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Tabel 1.1 Pertumbuhan Sisi Permintaan
Penggunaan Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Ekspor Impor PDRB
Pertumbuhan
I-13 5.29 11.51 13.95 4.48 9.94 6.37
Pertumbuhan
II-13
III-13
IV-13
I-14
II-14
5.16 10.25 11.81 21.81 8.04 7.39
5.39 9.62 10.33 16.21 12.81 7.11
4.74 8.30 9.77 20.62 16.02 8.61
4.95 8.50 10.76 6.83 12.38 5.58
4.87 9.02 10.93 2.63 17.04 5.79
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tabel 1.2 Kontribusi Pertumbuhan Sisi Permintaan
Kontribusi I-13 II-13 III-13 IV-13 Konsumsi Rumah Tangga 2.36 2.33 2.37 2.17 Konsumsi Pemerintah 2.13 1.95 1.84 1.68 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5.71 5.08 4.52 4.52 Ekspor 2.40 11.17 7.67 10.12 Impor 5.86 4.90 7.47 10.08 PDRB 6.37 7.39 7.11 8.61 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah Penggunaan
Kontribusi I-14 II-14 2.19 2.15 1.65 1.76 4.72 4.89 3.58 1.53 7.55 10.45 5.58 5.79
1)
ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. 2) IKK adalah indikator yang dihasilkan melalui survei Bank Indonesia kepada rumah tangga (konsumen) yang dilakukan setiap bulannya untuk mengetahui kondisi dan perilaku konsumsi masyarakat pada bulan tersebut.
2
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.2 Survei Konsumen
Grafik 1.3 Indeks Tendensi Konsumen
160.00
112
140.00
110 108
120.00
106
100.00
104
80.00
102 100
60.00
98
Tingkat Konsumsi
96
ITK
20.00
94
Batas
0.00
92
40.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3
90 I
2011
2012
2013
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
2014 2012
2013
2014
IKK Indeks Keyakinan Konsumen
Sumber: BPS Kalimantan Tengah
Sumber: KPw BI Prov. Kalimantan Tengah
Grafik 1.5 Indeks Konsumsi Non Makanan
Grafik 1.4 Indeks Konsumsi Non Makanan
120
111
115
110 110
109
105
108
100
107
95
Pakaian (termasuk sepatu & tas)
90
106
Indeks Non Makanan
Komunikasi
85
105 80
104
II-2013
II-2013
III-2013
IV-2013
I-2014
Sumber: BPS Kalimantan Tengah
III-2013
IV-2013
I-2014
II-2014
II-2014
Sumber: BPS Kalimantan Tengah
3
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
50.00%
47.46%
45.60%
45.00% 40.00%
35.00%
33.20%
31.06%
30.00% 25.00%
20.00% 15.00% 10.00% 5.00%
0.00% II-2013 APBD PROVINSI KALTENG
II-2014 APBN KALTENG
Grafik 1.6 Realisasi Belanja APBD Provinsi dan APBN Sumber: Rakordal Bappeda dan Ditjen Perbendaharaan Prov Kalimantan Tengah
3)
Menggunakan data hasil Rakordal Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah Liaison adalah metode yang dilakukan Bank Indonesia dalam menggali isu-isu strategis terkait perekonomian daerah yang dilakukan melalui in depth interview langsung kepada pelaku usaha di sektor ekonomi utama. 4)
4
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.7 Realisasi Investasi PMDN 4,000.00
Grafik 1.8 Realisasi Proyek PMA 10 0 -10 -20 -30 -40 -50 -60 -70 -80 -90 -100
PMDN (Rp Miliar)
3,500.00
g-PMDN
3,000.00 2,500.00
2,000.00 1,500.00 1,000.00
500.00 I 2010 2011
II
III
2012
IV
I
II
III
2013
Sumber: BKPM
IV
I
600.00
PMA (USD Juta)-RHS
500.00
500
g-PMA
400
400.00
300
300.00 200 200.00
100
100.00
0
-
-100
II 2014
600
I 2010 2011
II
III
2012
IV
I
II
III
2013
IV
I
II 2014
Sumber: BKPM
Tujuan utama dari liaison adalah memperoleh informasi mengenai kondisi usaha di sektor ekonomi utama yang memiliki dampak kepada pertumbuhan ekonomi regional. 5)
Program unggulan di bidang energi untuk mempercepat keterpaduan pembangunan ketenagalistrikan dan infrastruktur.
5
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.9 Perkembangan Impor Barang Modal 0.00 Nilai Impor BM
USD Juta
0.00
60.00%
2,000.00
50.00%
1,500.00
40.00%
1,000.00
30.00%
500.00
20.00%
-
10.00%
g-Nilai Impor BM
0.00 0.00
Grafik 1.10 Perkembangan Belanja Langsung
2,500.00
52.13%
48.32%
33.32%
0.00
0.00
25.91%
25%
27.27%
0.00 0.00 0.00 (0.00)
I
II
III 2012
IV
I
II
III
IV
2013
I
II 2014
(500.00)
0.00% II-2013 BL APBD Provinsi Kalteng
Sumber: Bank Indonesia
II-2014 Belanja Modal APBN
Belanja Barang APBN
Sumber: Asosiasi Semen
6
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
450.00
100.00
400.00
80.00
350.00
20.00 200.00 -
150.00
(20.00)
100.00
(40.00)
50.00 -
(60.00) I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
% RHS
40.00
250.00
Ribu Ton
60.00
300.00 Juta USD
Grafik 1.12 Pertumbuhan Vol Ekspor Kalimantan Tengah 10,000 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0
900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 -100 -200 I
II
II IV
2012 Nilai Ekspor
2013 g-Nilai Ekspor (yoy) RHS
Sumber: Bank Indonesia, diolah
II
II IV
I
II
II IV
I
II III IV
I
2013
2014
II
II
2010 2011
I
% RHS
Grafik 1.11 Pertumbuhan Nilai Ekspor Kalimantan Tengah
2011
2012
2014
Vol Ekspor Kalteng (Triwulanan)
g-Vol Ekspor (yoy)-RHS
Sumber: Bank Indonesia, diolah
6)
Saat ini progress pembangunan smelter di Kalimantan Tengah, antara lain dua perusahaan tambang yang sedang mengurus perizinan pembangunan smelter bauksit yang memasuki tahap studi kelayakan, yakni PT. Kotawaringin Alumina dan PT. Billy Indonesia. Sementara PT. Kapuas Prima Coal sebelumnya telah meletakkan batu pertama dalam rangka pembangunan smelter untuk komoditas bijih besi. 7)
Proses rebalancing ekonomi Tiongkok merupakan upaya transisi ekonomi berbasis investasi menuju basis konsumsi sehingga memicu perlambatan ekonomi kelompok negara berkembang.
7
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.13 Negara Tujuan Ekspor Kalimantan Tengah Australia Eropa Afrika Other Asia 0% 1% 3% 15%
Grafik 1.14 Negara Asal Impor Kalimantan Tengah
Amerika 1% Malaysia 42%
India 8.79% Tiongkok 32.28%
Tiongkok 58%
Pakistan 18.06% Japan 21.10%
Sumber: Bank Indonesia
Sumber: Bank Indonesia
Grafik 1.15 Volume Impor Kalimantan Tengah 45 40 35
Volume Impor Kalteng
1,200.00
Growth (yoy)
1,000.00
35
800.00
25 20
400.00
15
200.00
10 5 0 II
III IV
2011
I
II
III IV
2012
I
II
III IV
2013
Sumber: Bank Indonesia
I
II
2014
Ribu Ton
600.00
I
3,000.00
40
Vol Impor Barang Modal
2,500.00
g-Vol Impor BM
2,000.00
30
30
Ribu Ton
Grafik 1.16 Vol Impor Barang Modal 45
1,400.00
25
1,500.00
20
1,000.00
15
500.00
10
-
5
(200.00)
0
(500.00) I
II
III IV
2011
I
II
III IV
2012
I
II
III IV
2013
I
II
2014
Sumber: Bank Indonesia
8
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.17 Bongkar Barang (Kapal Laut) 2,000,000 1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 -
Bongkar (ton)
I
II
III
Grafik 1.18 Muat Barang (Kapal Laut) 80
12,000,000
60
10,000,000
40
8,000,000
20
6,000,000
-
4,000,000
(20)
2,000,000
(40)
-
g-bongkar (RHS)
IV
I
II
2012
III
IV
I
2013
Muat (ton)
I
II
II
III
Grafik 1.19 Bongkar Barang (Angkutan Udara) 3,100 Bongkar (ton)
2,800 2,700 2,600 2,500 2,400 2,300 II
III
2012
IV
I
II
III
2013
Sumber: BPS, diolah
II
III
IV
I
2013
II 2014
IV
Grafik 1.20 Muat Barang (Angkutan Udara) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -
g-bongkar (RHS)
2,900
I
I
Sumber: BPS, diolah
Sumber: BPS, diolah
3,000
IV
2012
2014
350 300 250 200 150 100 50 (50) (100)
g-muat (RHS)
I
II
2014
1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 -
Muat (ton)
I
II
III 2012
IV
60 50 40 30 20 10 (10) (20) (30)
g-muat (RHS)
I
II
III 2013
IV
I
II 2014
Sumber: BPS, diolah
9
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Tabel 1.3 Pertumbuhan Sisi Penawaran Pertumbuhan
Sektoral I-13 Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan
II-13
III-13
Pertumbuhan IV-13
I-14
II-14
2.53
3.91
0.46
7.50
5.23
3.79
10.55
12.41
21.92
16.79
(4.75)
(6.79)
4.30
1.98
3.05
3.02
7.66
11.51
10.88
8.49
6.01
6.10
5.32
8.72
Bangunan
5.96
6.26
5.54
5.71
8.03
9.31
Perdagangan, hotel dan restoran
6.85
7.81
7.49
6.24
6.27
8.33
Pengangkutan dan Komunikasi
8.80
10.63
12.76
12.49
9.40
9.75
Keuangan, Persewaan dan Jasa
11.18
14.85
9.38
11.40
6.26
7.79
Jasa-jasa
8.35
7.97
9.62
8.03
9.50
9.30
PDRB
6.37
7.39
7.11
8.61
5.58
5.79
Listrik, gas dan air bersih
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah
8)
1. Sektor Primer, yaitu sektor yang tidak mengolah bahan mentah atau bahan baku melainkan hanya mendayagunakan sumber-sumber alam seperti tanah dan deposit di dalamnya. Yang termasuk kelompok ini adalah sektor Pertanian serta sektor Pertambangan dan Penggalian. 2. Sektor Sekunder, yaitu sektor yang mengolah bahan bahan mentah atau bahan baku baik berasal dari sektor Primer maupun dari sektor Sekunder menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Sektor ini mencakup sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Minum, dan sektor Bangunan. 3. Sektor Tersier, atau dikenal sebagai sektor jasa, yaitu yang tidak memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa. Sektor yang tercakup adalah Perdagangan, Hotel dan Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, dan Jasa-jasa. 9)
Pertumbuhan pengelompokan sektor primer, sekunder, dan tersier dihitung berdasarkan delta penjumlahan masingmasing sektor ekonomi di dalam kelompok sektor tersebut pada periode tertentu.
10
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Tabel 1.4 Kontribusi PDRB
Kontribusi I-13 II-13 III-13 IV-13 Pertanian 0.68 1.05 0.06 1.84 Pertambangan dan penggalian 1.15 1.37 2.18 1.87 Industri pengolahan 0.31 0.15 0.21 0.22 Listrik, gas dan air bersih 0.05 0.04 0.03 0.03 Bangunan 0.33 0.36 0.33 0.36 Perdagangan, hotel dan restoran 1.26 1.45 1.35 1.22 Pengangkutan dan Komunikasi 0.68 0.83 0.98 1.03 Keuangan, Persewaan dan Jasa 0.73 0.98 0.63 0.81 Jasa-jasa 1.18 1.16 1.35 1.23 PDRB 6.37 7.39 7.11 8.61 Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah, diolah Sektoral
Kontribusi I-14 II-14 1.51 1.06 (0.54) (0.79) 0.54 0.80 0.02 0.04 0.44 0.53 1.18 1.58 0.75 0.79 0.43 0.55 1.24 1.24 5.58 5.79
11
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
10)
SKDU merupakan survei yang dilakukan Bank Indonesia kepada sejumlah sample pelaku usaha di seluruh sektor ekonomi Kalimantan Tengah, untuk mengetahui tendensi bisnis yang terjadi selama triwulan tertentu.
12
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.21 Produksi Padi Kalimantan Tengah
Grafik 1.22 Produksi Kelapa Sawit (CPO)
300,000.00
%
2,000
250,000.00
Ribu Ton
200,000.00 150,000.00 100,000.00 50,000.00 Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
1,600
0.00
1,400
-2.00
1,200
-4.00
1,000
-6.00
800
-8.00
600
-10.00
400
-12.00
200
-14.00
-
Dec
(50,000.00)
-16.00
I 2012
2013
II
Grafik 1.23 Produksi Karet 9,000
4.00
8,000
70
3.00
7,000
68
2.00
6,000
66
1.00
64
0.00
62
-1.00
60
-2.00
58
-3.00
56
-4.00
III 2012
Ribu Ton
G. Karet (RHS)
IV
I
II
III
IV
I
2013
Sumber: Dinas Perkebunan, diolah
II 2014
Ribu Ton
5.00
II
I
II
III
IV
2013
I
II 2014
Grafik 1.24 Ekspor Karet %
I
IV
Sumber: Dinas Perkebunan, diolah
74
Karet
III 2012
2014
Sumber: BPS, diolah (perkiraan historis)
72
2.00
2,500 2,000 1,500
5,000
1,000
4,000 3,000
% RHS
Jan
4.00
CPO G. CPO (RHS)
1,800
500
2,000
0
1,000 0
-500 I II II IV I II II IV I II II IV I II II IV I II III IV I II 2009
2010
2011
2 - CRUDE MATERIALS, INEDIBLE
2012
2013
2014
2 - CRUDE MATERIALS, INEDIBLE
Sumber:Bank Indonesia, diolah
13
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.25 Situasi Bisnis Perusahaan di Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Tabel 1.5 Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Kalimantan Tengah
PHR 60 50 40 30 20
10 0 I
II
III
2011
IV
I
II
III
IV
I
II
2012
III
IV
2013
I 2014
Hotel Berbintang
2010
2011
2012
2013
2014
Dec
Dec
Dec
Dec
Mar
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5
31.80 29.50 36.49 30.04 33.61 37.58 38.06 37.94 39.68 64.54 NA NA 43.41 66.29 33.69 NA 77.23 82.36 66.95 77.35 NA NA NA NA NA
Jun 33.59 55.95 42.00 74.86 NA
Tingkat Hunian 35.12 54.00 49.74 56.32 55.09 55.79
PHR
Sumber: SKDU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Sumber: BPS Prov.Kalimantan Tengah
Millions
Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Sektor PHR 300,000
70 60
250,000
50 200,000 40
150,000 30 100,000 20
50,000
10
0
0
I
II
III
IV
2012
Perdagangan Besar
I
II
III
IV
2013
I
II 2014
g-Perdagangan Besar
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
11)
Ukuran indeks hasil dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dibentuk dari agregasi jawaban responden pada kuesioner survei tersebut.
14
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.27 Pertumbuhan Kredit Jasa-Jasa 1 1
44.00%
80
43.00%
60
41.00%
1 40 0 20 0 0 0 0
2008 2009 2010 2011 2012
II
III 2013
IV
I
II 2014
Sumber : LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
40.00%
42.24%
39.95%
39.00%
0
38.00%
-20
37.00%
-40 I
42.85%
42.00% yoy (%)
Rp Triliun
1
Kredit Jasajasa G. Kredit Jasajasa
Grafik 1.28 Belanja Tidak Langsung Pemprov Kalteng 100
38.36%
36.00% II-2013 BTL APBD Provinsi
II-2014 Belanja Pegawai
Sumber : Rakordal Provinsi Kalimantan Tengah
15
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.29 Produksi Batubara
Grafik 1.30 Harga Batubara Internasional 120.00
dlm Ribuan
4,000.00
g-Produksi Batubara
-
Produksi Batubara
3,500.00
(10.00)
3,000.00
(20.00)
2,500.00
(30.00)
2,000.00
(40.00)
1,500.00
(50.00)
1,000.00
(60.00)
500.00
(70.00)
-
100.00 80.00 60.00 40.00 20.00
(80.00) I
II
III 2012
IV
I
II
III
IV
2013
I
0.00
II
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III 2007
2014
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, diolah
Sumber: Bloomberg
Grafik 1.31 Produksi Bauksit
Grafik 1.32 Ekspor Bauksit dan Bijih Besi Millions
1,200,000 1,000,000
800,000 2012
600,000
2013 2014
400,000
9,000.00 8,000.00 7,000.00 6,000.00 5,000.00 4,000.00 3,000.00 2,000.00 1,000.00 0.00
0 -20 -40 -60 -80 -100 -120 I
200,000
II
III 2013
-
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, diolah
2014
IV
I
II 2014
METALLIFEROUS ORES&METAL SCR g-Ekspor Bauksit dan Bijih Besi
Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, diolah
16
Boks Dampak UU Minerba di Provinsi Kalimantan Tengah
Pada awal tahun 2014, pemerintah telah menerapkan pemberlakuan UU No.4 Tahun 2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara yang didasari oleh kebijakan dalam rangka meningkatkan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Sebelum
rencana
kebijakan
tersebut
diterapkan,
pelaku
usaha
pertambangan
telah
mengantisipasinya melalui dua hal, yaitu mempercepat produksi pertambangan mineral untuk memenuhi permintaan sebelum pemberlakuan UU Minerba dan merencanakan maupun melaksanakan pembangunan proses pemurnian yaitu smelter12). Kebijakan UU Minerba tersebut tentunya berdampak pada kinerja perekonomian nasional, meskipun dampaknya diperkirakan berlangsung selama periode tertentu (temporer) sampai dengan proyek pembangunan smelter pertambangan mineral selesai dibangun. Pemberlakuan UU Minerba tersebut tentunya telah dipertimbangkan oleh pemerintah, sebagaimana pencapaian sub sektor minerba terkait pengolahan dan pemurnian mineral pada tahun 2013 dengan realisasi investasi minerba mencapai USD4,3 miliar, dimana USD436 juta diantaranya adalah untuk pembangunan smelter. Selanjutnya, pada tahun 2014 pun rencana investasi minerba mencapai USD8,8 miliar dengan USD4,8 miliar diantaranya juga dimaksudkan untuk pembangunan smelter. Pemerintah memandang bahwa UU Minerba akan memberikan dampak positif jangka panjang terkait dengan peningkatan nilai tambah perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Di Provinsi Kalimantan Tengah, pemberlakuan UU Minerba tersebut didukung oleh pemerintah daerah dengan dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur Kalteng No.540/017/Tamben tentang penghentian ekspor mineral mentah pada awal Januari 2014. Adapun surat edaran gubernur tersebut berisikan hal sebagai berikut: 1. Menghentikan ekspor bahan galian yang belum diolah atau dimurnikan sesuai dengan peraturan yang berlaku terhitung mulai sejak tanggal 12 Januari 2014 2. Mewajibkan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi untuk melakukan kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral logam, mineral bukan logam dan batuan secara maksimal
guna
peningkatan
nilai
tambah
produk
usaha
pertambangan
dengan
12)
Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam tambang mineral untuk mencapai standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut meliputi pemberishan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.
17
Boks Dampak UU Minerba di Provinsi Kalimantan Tengah
membuat/mendirikan smelter atau dapat bekerjasama dengan IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. 3. Melakukan pengawasan terhadap pemegang IUP bahan galian mineral logam, mineral bukan logam dan batuan yang telah melakukan operasi produksi di wilayah Saudara masing-masing agar memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku di bidang ekspor. Dengan pemberlakuan UU Minerba serta dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Surat Edaran Gubernur, tentunya memberikan dampak pada aspek pertumbuhan ekonomi juga tenaga kerja di Kalimantan Tengah. Respon yang sama dilakukan oleh pelaku usaha pertambangan mineral di Kalimantan Tengah dengan mempercepat produksi dan ekspor mineral pada tahun 2013 sebagaimana tercermin dari produksi bahan tambang mineral seperti bauksit dan bijih besi yang mengalami lonjakan produksi. Grafik Produksi Bijih Besi s.d 2013
Grafik Produksi Bauksit s.d 2013 568,012 600000 500000
3,687,681
4,000,000
3,000,000
300000
2,500,000 2,000,000
200000
1,500,000 1,000,000 500,000
350.402
400000
3,500,000
801.871
63.000
742,178
608,050
89,005 -
-
50,000
-
680,827
-
-
2010
2011
Kotawaringin Timur
2012 Seruyan
2013 Lamandau
100000
0
0
0
2010
2011
2012
2013
Dampak Menjelang Pemberlakuan UU Minerba Percepatan produksi tambang mineral sebelum diberlakukannya UU Minerba tentu berdampak yang positif bagi perekonomian Kalimantan Tengah, sebagaimana tercermin dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 7,37% (yoy) lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan selama 5 tahun sebelumnya sebesar 6,34% (yoy). Andil pertumbuhan sektor pertambangan pada 2013 lalu pun mencapai 1,65%, tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Namun dampak pertumbuhan tersebut bersifat temporer karena pertambangan mineral di Kalimantan Tengah belum memiliki smelter untuk memurnikan produksi hasil tambang mineral tersebut. Dampak Setelah Pemberlakuan UU Minerba Setelah UU Minerba juga diberlakukan pada 12 Januari 2014, dampaknya langsung terlihat pada produksi salah satu tambang mineral yaitu bauksit yang hanya sempat berproduksi di awal Januari, sebanyak 255.100 ton, kemudian sampai dengan triwulan II-2014, belum ada lagi produksi 18
Boks Dampak UU Minerba di Provinsi Kalimantan Tengah
dikarenakan belum adanya smelter pengolahan komoditas tambang tersebut. Adapun saat ini progress pembangunan smelter di Kalimantan Tengah antara lain perusahaan tambang bauksit yaitu PT. Fajar Mentaya Abadi, yang akan membangun smelter dan sudah tercatat dilaporkan kepada Dirjen Minerba, dua perusahaan tambang yang sedang mengurus perizinan pembangunan smelter bauksit yang memasuki tahap studi kelayakan, yakni PT. Kotawaringin Alumina dan PT. Billy Indonesia. Sementara PT. Kapuas Prima Coal sebelumnya telah meletakkan batu pertama dalam rangka pembangunan smelter untuk komoditas bijih besi. pembangunan smelter zircon di Pangkalan Bun (Kotawaringin Barat) ground breaking pada 26 Maret. Selanjutnya pembangunan smelter zircon yang tengah berjalan antara lain di Palangka Raya yaitu PT. Karya ResLisbeth Mineral, PT. Kahayan Permai, PT. Maruchi, dan PT. Citra Indah Matahari sementara smelter PT. Takaras Inti Lestari bekerja sama dengan Korea telah beroperasi. Smelter untuk bahan galian timah hitam/galena juga sedang dalam proses pembangunan. Dampak pada pertumbuhan ekonomi juga terlihat pada realisasi pertumbuhan sektor pertambangan & penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 4,75% (yoy) pada triwulan I-2014 dan semakin dalam kontraksinya menjadi 6,79% (yoy) pada triwulan II-2014. Kontraksi sektor pertambangan & penggalian tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 realisasinya saat ini baru rata-rata mencapai 5,69% (yoy) lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah yang tumbuh > 6%.
Grafik Produksi Bauksit s.d. 2014
Grafik Pertumbuhan Sektor Pertambangan
1,200,000
25.00
1,000,000
20.00
800,000
15.00 2012
600,000
10.00
2013 2014
400,000
5.00 -
200,000
(5.00) -
(10.00)
I
II
III
IV
I
II
2012
III
IV
2013
I
II 2014
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Pertambangan & Penggalian
PDRB
Dari sisi ketenagakerjaan, di level nasional sejak Januari lalu 51 perusahaan bauksit telah merumahkan 4.500 karyawannya. Sementara di Kalimantan Tengah belum ada laporan signifikan kepada instansi terkait mengenai dampak UU Minerba pada PHK tenaga kerja di Kalimantan Tengah. Namun demikian, pada rilis data ketenagakerjaan Februari 2014, jumlah tenaga kerja di sektor pertambangan sebesar 70.850 orang, lebih rendah dibandingkan Februari 2013 sebesar 19
Boks Dampak UU Minerba di Provinsi Kalimantan Tengah
83.948 orang. Berdasarkan data dan informasi anekdotal diperoleh bahwa dampak pengurangan tersebut mengindikasikan adanya pengurangan karyawan, namun demikian informasi dari instansi terkait bahwa karyawan yang terkena kebijakan pengurangan tersebut beralih ke sektor industri pengolahan (CPO) sehingga secara total tingkat tenaga kerja di Kalimantan Tengah masih dalam kondisi yang meningkat yaitu dari 1.196.653 orang menjadi 1.213.985 orang. Apabila smelter nantinya telah beroperasi, maka diperkirakan akan membawa dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah khusunya di sektor pertambangan dan industri pengolahan, juga meningkatnya penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan demikian, untuk mempercepat serta mengawal proyek pembangunan smelter pemerintah daerah dapat melakukan beberapa upaya antara lain: 1. Membantu memastikan agar proyek pembangunan smelter berjalan lancar mulai dari dukungan pembebasan lahan, groundbreaking, serta membantu fasilitasi apabila terdapat investor lokal maupun asing yang turut serta menanamkan modalnya pada pembangunan smelter terkait. 2. Pemerintah daerah juga perlu memperhitungkan kebutuhan konsumsi daya listrik dari rencana smelter yang akan dibangun serta nantinya memfasilitasi penyediaan listrik seiring dengan proyek pembangunan pembangkit listrik yang sedang berlangsung. 3. Terkait tenaga kerja, pemerintah juga perlu untuk membina dan melengkapi tenaga kerja pada sektor pertambangan dengan ketrampilan baru untuk mengantisipasi perumahan tenaga kerja lebih lanjut. 4. Dengan adanya proyek pembangunan rel kereta api di Kalimantan Tengah, maka perlu juga diintegrasikan agar dapat mengangkut tambang mineral hasil pemurnian. 5. Ke depan ekonomi Tiongkok masih dalam pemulihan dan fase rebalancing ekonomi yang dapat juga berdampak pada pasar komoditas tambang mineral yang telah dimurnikan. Untuk itu pemerintah daerah perlu berkoordinasi intens dengan pemerintah pusat untuk mencarikan alternatif solusi untuk kepastian pasar ekspor tambang mineral.
20
Inflasi Daerah
Tabel 2.1 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Inflasi ytd (%) Palangka Raya Sampit Kalteng Nasional
2014 Apr
Mei
Juni
1,38 1,68 1,48 1,49
2,25 2,06 2,18 1,56
3,18 3,11 3,15 1,99
Tabel 2.2 Perkembangan Inflasi Bulanan Inflasi 2014 mtm (%) Apr Mei Juni Palangka Raya Sampit Kalteng Nasional
0,62 0,04 0,41 -0,02
0,86 0,38 0,69 0,16
0,91 1,03 0,95 0,43
13)
Ytd (year to date) atau inflasi tahun kalender adalah perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan laporan dengan IHK pada bulan Desember tahun sebelumnya (Akumulasi inflasi yang terjadi mulai Januari sampai dengan bulan laporan.”) 14) Yoy (year on year) atau inflasi tahunan merupakan perbandingan IHK pada bulan laporan dengan IHK di bulan yang sama tahun sebelumnya. 15) Perhitungan inflasi Kalimantan Tengah diwakili oleh Kota Palangka Raya dan Sampit dengan bobot masing-masing sebesar 56% dan 44% 16) Mtm (month to month) atau biasa disebut inflasi bulanan yang merupakan metode penghitungan inflasi pada bulan tertentu yang diperoleh dengan membandingkan IHK bulan laporan terhadap IHK bulan sebelumnya.
21
Inflasi Daerah
Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan
Tabel 2.3 Perkembangan Inflasi Tahunan dan Triwulanan Inflasi
2013 Tw-I
2013 Tw-II
2013 Tw-III
2013 Tw-IV
2014 Tw-I
2014 Tw-II
yoy qtq Sampit yoy qtq Kalteng yoy
6,45 1,97
6,34 0,6
6,97 2,16
6,45 1,6
5,30 0,78
6,78 2,39
5,56 3,44
5,81 0,51
7,87 2,59
7,25 0,57
5,15 1,64
6,15 1,45
6,06
6,11
7,36
6,79
5,24
6,56
qtq
2,61
0,56
2,34
1,16
1,06
2,05
5,9 2,41
5,9 0,9
8,4 4,06
8,38 0,76
7,32 1,41
6,70 0,57
Palangka Raya
Nasional yoy qtq
22
Inflasi Daerah
17)
Dekomposisi inflasi terbagi atas inflasi volatile foods (dipengaruhi terutama oleh bahan makanan yang bergejolak), inflasi inti (dipengaruhi oleh faktor permintaan dan berhubungan dengan kebijakan moneter), dan inflasi administered price (dipengaruhi oleh komoditas-komoditas yang harganya diatur oleh kebijakan pemerintah – misalnya BBM).
23
Inflasi Daerah
Tabel 2.4 Komoditas Penyumbang Inflasi/Deflasi Terbesar di Kota Palangka Raya
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah, diolah
24
Inflasi Daerah
Tabel 2.5 Komoditas Penyumbang Inflasi/Deflasi Terbesar di Kota Sampit
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah, diolah
25
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Tabel 3.1 Perkembangan Kelembagaan Perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah Bank 1. Bank Pemerintah - Jumlah Bank - Jumlah Kantor*) 2. Bank Pemerintah Daerah - Jumlah Bank - Jumlah Kantor 3. Bank Swasta Nasional - Jumlah Bank - Jumlah Kantor 4. Bank Perkreditan Rakyat - Jumlah Bank - Jumlah Kantor 5. Bank Syariah - Jumlah Bank - Jumlah Kantor
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
4 78
4 95
4 104
4 106
4 115
4 122
4 122
4 122
1 25
1 29
1 32
1 32
1 33
1 33
1 35
1 35
4 6
4 14
4 17
5 19
7 28
8 35
8 43
8 43
1 1
1 1
2 2
2 2
2 2
4 4
4 4
5 5
1 1
1 1
1 1
2 5
2 7
3 9
4 11
4 11
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah *) termasuk kantor BRI Unit
26
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Grafik 3.1 Pertumbuhan Aset, DPK & Kredit
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Tabel 3.2 Sebaran Aset Perbankan di Kalimantan Tengah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
27
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Tabel 3.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan di Kalimantan Tengah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Grafik 3.2 Share Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan
Grafik 3.3 Share Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
28
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Grafik 3.4 Pertumbuhan Kredit Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi (yoy)
Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektor Ekonomi Utama (yoy)
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
29
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Grafik 3.6 Rasio LDR & NPL’s Perbankan di Kalimantan Tengah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Tabel 3.4 Perkembangan Kredit UMKM Perbankan Kalimantan Tengah (Rp Juta)
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
30
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Tabel 3.5 Perkembangan KUR Kalimantan Tengah & Nasional (Rp Juta)
Sumber: Kementerian Koordinator Perekonomian
31
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Tabel 3.6 Perkembangan Aset Perbankan Syariah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Tabel 3.7 Perkembangan DPK Perbankan Syariah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Tabel 3.8 Perkembangan Pembiayaan Syariah
Sumber: LBU - KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
32
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Grafik 3.7 Perkembangan Transaksi Pembayaran Kalimantan Tengah
12.000
Total Transaksi
g-Transaksi (yoy)
30
10.000
25 20 15
6.000
10
4.000
5
% Pertumbuhan
8.000
0
2.000
Miliar Rp
35
-5
0
-10 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
33
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Grafik 3.8 Perkembangan Transaksi Tunai Total
g-Total Transaksi Tunai
300
50
3.500
30
2.500
g-Inflow
g-Outflow
250
40
3.000
200
20
150
2.000 10
%
Miliar Rp
Grafik 3.9 Perkembangan Transaksi Inflow&Outflow 60
%
4.000
1.500
0
1.000
-10
500
-20
0
-30
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
100 50 0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II -502007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 -100
Sumber: KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Sumber: KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Grafik 3.10 Perkembangan Transaksi Non Tunai Kalimantan Tengah
Sumber: KPw Bank Indonesia Prov.Kalimantan Tengah
34
Perbankan dan Sistem Pembayaran
Grafik 3.11 Perkembangan Nilai Kliring 30.000
Grafik 3.12 Perkembangan Warkat Kliring 700
Nilai
g-Kliring Warkat
lembar
400
15.000 300 10.000
Nominal (milyar Rp)
500
20.000
150
150
100
100
50
200
5.000
100
-
3.500
0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
-50
-50
-100
-100
Sumber: KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Sumber: KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
Grafik 3.13 Perkembangan Total RTGS
Grafik 3.14 Perkembangan RTGS In & Out
5.000
4.000
50
0
0 I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
8.000
From/Keluar To/Masuk
60 Total RTGS
Net In
g-Nilai
7.000
40
6.000
20
Miliar Rp
0
2.500
4.000
2.000
-20
3.000
1.500
% Pertumbuhan
5.000
3.000
Miliar Rp
200
%
25.000
4.500
g-Kliring Nilai
200
600
%
Warkat
-40
2.000
1.000 -60
1.000
500
0
0 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber: KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
-80 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber: KPw BI Prov.Kalimantan Tengah
35
Keuangan Daerah
Tabel 4.1 APBD Provinsi Kalimantan Tengah 2014
18)
Sumber: Biro Keuangan Prov. Kalteng - Hasil Rakordal Provinsi Kalimantan Tengah Tw I-2014
18)
Hasil Rapat Koordinasi dan Pengendalian (Rakordal) Provinsi Kalimantan Tengah yang dilaksanakan pemerintah daerah merupakan sarana untuk memperoleh update perkembangan anggaran dan proyek yang dilakukan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah, termasuk mencari solusi untuk peningkatan penyerapan anggaran. Dalam rakordal masing-masing pemerintah daerah (provinsi, kab/kota) menginformasikan realisasi penyerapan anggaran s.d. periode triwulan. Data tersebut dijadikan acuan pada Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Tengah.
36
Keuangan Daerah
Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah s.d. Triwulan II-2014
19 )
Rasio kemandirian daerah (desentralisasi fiskal) merupakan perbandingan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap pendapatan daerah secara keseluruhan, semakin tinggi rasio yang dimiliki maka semakin mandiri daerah tersebut.
37
Keuangan Daerah
Sumber: Dipenda Prov. Kalteng - Hasil Rakordal Provinsi Kalimantan Tengah Tw II-2014
Gambar 4.1 Rasio Kemandirian Daerah/Desentralisasi Fiskal
Sumber: Dipenda Prov. Kalteng - Hasil Rakordal Provinsi Kalimantan Tengah Tw II-2014 (diolah)
38
Keuangan Daerah
Tabel 4.3 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
Sumber: Biro Keuangan Prov. Kalteng - Hasil Rakordal Provinsi Kalimantan Tengah Tw II-2014
39
Keuangan Daerah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tabel 4.4 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Kabupaten/Kota s.d. Triwulan II-2014 Target Belanja 2014 Realisasi Tw II 2013 Realisasi Tw II 2014 Kota/Kabupaten (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) BARITO SELATAN Rp 824.38 Rp 264.18 Rp 194.33 BARITO TIMUR Rp 730.87 Rp 202.57 Rp 226.92 BARITO UTARA Rp 789.50 Rp 176.75 Rp 181.52 GUNUNG MAS Rp 748.67 Rp 198.12 Rp 243.53 KAPUAS Rp 1,288.78 Rp 356.36 Rp 391.28 KATINGAN Rp 1,114.66 Rp 272.40 Rp 274.63 KOTAWARINGIN BARAT Rp 1,030.42 Rp 248.08 Rp 198.24 KOTAWARINGIN TIMUR Rp 1,235.81 Rp 479.25 Rp 451.19 LAMANDAU Rp 600.76 Rp 163.75 Rp 193.59 MURUNG RAYA Rp 898.05 Rp 193.33 Rp 287.69 PALANGKA RAYA Rp 1,012.33 Rp 297.22 Rp 291.43 PULANG PISAU Rp 716.05 Rp 172.98 Rp 145.25 SERUYAN Rp 869.07 Rp 179.62 Rp 263.91 SUKAMARA Rp 585.91 Rp 134.30 Rp 130.40 JUMLAH Rp 12,445.28 Rp 3,338.91 Rp 3,473.91 Sumber: PemKab/Kot - Hasil Rakordal Provinsi Kalimantan Tengah Tw II-2014
40
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Tabel 5.1 Penduduk Menurut Janis Kegiatan Utama di Kalimantan Tengah Penduduk Menurut Jenis Kegiatan Utama Provinsi Kalimantan Tengah, 2012-2014 2012*)
2013*)
2014**)
Jenis Kegiatan Utama
(1) 1. Penduduk Usia 15 ke Atas 2. Angkatan Kerja a. Bekerja b. Penganggur 3. Bukan Angkatan Kerja a. Sekolah b. Mengurus Rumah Tangga c. Lainnya 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6. Pekerja Tidak Penuh***) a. Setengah Penganggur b. Paruh Waktu
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1,633,564 1,207,344 1,175,499 31,845 426,220 134,599 253,317 38,304 73.91 2.64 349,184 155,468 193,716
1,653,285 1,158,500 1,122,845 35,655 494,785 131,504 312,377 50,904 70.07 3.08 399,665 132,529 267,136
1,672,358 1,218,279 1,196,653 21,626 454,079 126.978 1 277,414 49,687 72.85 1.78 397,352 138,609 258,743
1,691,671 1,158,834 1,124,017 34,817 532,837 48,943 328,599 55,295 68.5 3,00 457,148 100,894 356,254
1,711,028 1,247,770 1,213,985 33,785 463,258 144,598 269,993 48,667 72.93 2.71 416,440 119,612 296,828
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah
41
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Tabel 5.2 Jumlah dan%tase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Lapangan Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Tengah Jumlah dan Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Provinsi Kalimantan Tengah, 2012-2014
2012*) Status Pekerjaan Utama
(1) Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan Pekerjabebas di pertanian Pekerjabebas di nonpertanian Pekerja keluarga/tak dibayar Jumlah
2013*)
Februari
Agustus
2014**)
Februari
Agustus
Februari
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
177,155
15.07
196,786
17.53
214,094
17.89
236,102
21.01
228,725
18.84
247,851
21.08
208,272
18.55
232,518
19.43
194,753
17.33
226,110
18.63
36,429
3,10
37,585
3.35
34,772
2.91
36,654
3.26
26,894
2.22
426,435
36.28
405,658
36.13
413,565
34.56
420,052
37.37
469,319
38.66
12,718
1.08
11,913
1.06
18,478
1.54
14,892
1.32
14,793
1.22
15,854
1.35
17,756
1.58
31,568
2.64
25,298
2.25
32,040
2.64
259,057
22.04
244,875
21.81
251,658
21.03
196,266
17.46
216,104
17.8
1,175,499
100,00
1,122,845
1,213,985
100,00
100,00
1,196,653
100,00
1,124,017
100,00
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah
42
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Tabel 5.3 Nilai Tukar Petani (NTP)
Grafik 5.1 Inflasi Pedesaan
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah
43
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Tabel 5.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Grafik 5.2 Perkembangan Kemiskinan
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah
Garis Kemiskinan 1 Kota 2 Desa 3 Kota & Desa
Sep-12 274.222 279.008 269.940
Sep-13 299.970 298.172 307.698
Mar-14 307.382 323.556 318.094
44
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Grafik 5.3 PDRB per Kapita
Grafik 5.4 Indeks Gini Rasio
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Tengah
45
Proyeksi Perekonomian dan Inflasi
Tabel 6.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global
World output Advenced economies United States Euro area Japan Emerging and developing economies Developing Asia China India
Pertumbuhan Ekonomi Global WEO (IMF) World Bank Realisasi Mar-14 Apr-14 Jan-14 Jun-14 2013 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 3 3,6 3,9 3,59 3,88 3,73 3,89 3,34 3,93 1,3 2,3 2,3 2,2 2,3 1,9 2,9 3 2,8 3 2,8 2,9 2,1 3 -0,4 1,1 1,4 1,2 1,5 1,1 1,4 1,1 1,8 1,5 1,5 1 1,4 1 1,4 1,2 1,3 1,3 4,7 5 5,4 4,9 5,3 5,3 5,5 4,7 5,3 6,5 6,7 6,8 6,7 6,8 7,7 7,5 7,3 7,5 7,3 7,7 7,5 7,6 7,5 4,6 5,4 6,4 5,4 6,4 6,2 6,6 5,5 6,3
Consensus Forecast Mei-14 Jun-14 2014 2015 2014 2015 3,4 3,8 3,3 3,8 2,1 2,42 2 2,5 2,5 3,1 2,2 3,1 1,1 1,4 1,1 1,5 1,3 1,3 1,5 1,2 4,9 5,38 4,9 5,33 6,5 6,67 6,5 6,64 7,3 7,2 7,3 7,1 5,4 6 5,4 6,2
Bank Indonesia Mei-14 Jun-14 2014 2015 2014 2015 3,59 3,91 3,4 3,8 2,2 2,3 1,9 2,3 2,8 3 2 3 1 1,4 1 1,4 1,5 1 1,5 1 5 5,4 4,9 5,3 7,4 7,3 7,4 7,3 5,4 6,4 5,4 6,4
Sumber: Recent Economic Development (RED) Bank Indonesia Juli 2014
46
Proyeksi Perekonomian dan Inflasi
Tabel 6.2 Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Sumber: Bank Indonesia
47
Proyeksi Perekonomian dan Inflasi
Tabel 6.3 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah
2014 KALIMANTAN TENGAH 1 Pertanian 2 Pertambangan & Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas & Air Bersih 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel &Restoran 7 Angkutan & Komunikasi 8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 9 Jasa - jasa
Ip 5,58 5,23 (4,75) 7,66 5,32 8,03 6,27 9,4 6,26 9,5
IIp 5,79 3,79 (6,79) 11,51 8,72 9,31 8,33 9,75 7,79 9,3
IIIp 5,87 - 6,37 3,76 - 4,26 (6,94 - 6,44) 7,21 - 7,71 10,39 - 10,89 6,66 - 7,16 9,36 - 9,86 10,40 - 10,90 12,39 - 12,89 9,73 - 10,23
IVp 6,10 - 6,60 6,01 - 6,51 (4,97 - 4,47) 6,95 - 7,45 9,39 - 9,89 6,69 - 7,19 8,51 - 9,01 8,97 - 9,47 8,05 - 8,55 9,33 - 9,83
Sumber: BPS Provinsi Kalimantan Tengah; (P) : Proyeksi KPw BI Kalimantan Tengah
48
Proyeksi Perekonomian dan Inflasi
Grafik 6.1 Proyeksi Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah di Triwulan III 2014
Tahunan (yoy,%) KALTENG Sampit Palangka Raya
2014 I 5,24 5,15 5,3
II 6,56 6,15 6,78
III 5,10 - 5,60 4,50 - 5,00 5,43 - 5,93
IV 5,05 - 5,55 5,08 - 5,58 5,03 - 5,53
Sumber: BPS Prov.Kalimantan Tengah, diolah *) range inflasi merupakan angka perkiraan KPw BI Kalimantan Tengah
49