KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya-NYA, sehingga Pemerintah Kota Banda Aceh telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014, sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) mempunyai beberapa fungsi, antara lain merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif, wujud akuntabilitas pelaksanan kewenangan, tugas dan fungsi Pemerintah Kota Banda Aceh menuju terwujudnya good governance dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2013 secara substansi menjabarkan rencana kinerja tahunan, evaluasi dan uraian analisis capaian kinerja serta akuntabilitas keuangan guna menyajikan informasi yang utuh atas upaya yang dilakukan untuk pencapaian tujuan dan sasaran strategis dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Kota Banda Aceh yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banda Aceh 2012-2017. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Banda Aceh tidak terlepas dari partisipasi aktif dari semua pihak, baik elemen pemerintahan, masyarakat dan segenap stakeholders yang terkait didalamnya guna perumusan kebijakan, implementasi hingga tercapainya pengawasan yang akuntabel.
i
Akhirnya laporan ini diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi yang konstruktif baik dalam perbaikan kinerja maupun dalam penetapan target kinerja sesuai dengan arah perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, khususnya dalam upaya peningkatan manajemen kinerja yang berorientasi pada peningkatan pelayanan publik untuk kemajuan penyelenggaraan Pemerintah Kota Banda Aceh di masa yang akan datang.
Banda Aceh,
Maret 2015 M Jumadil Awal 1436 H
WALIKOTA BANDA ACEH
Hj. ILLIZA SAÁDUDDIN DJAMAL, SE
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ...............................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................
1
1.1. Aspek Strategis Daerah ...............................................................................
3
1.1.1. Aspek Geografis .............................................................................
3
1.1.2. Aspek Demografis .........................................................................
4
1.1.3. Aspek Ekonomi Daerah ...............................................................
5
1.1.4. Aspek Struktur Pemerintahan ...................................................
9
1.1.5. Aspek Perencanaan Strategis Daerah .....................................
12
1.2 Analisis Isu-Isu Strategis .............................................................................
54
1.2.1. Analisis SWOT ..................................................................................
54
1.2.2. Identifikasi Isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah 56 1.2.3. Identifikasi Isu Strategis Tahun 2014 .......................................
57
1.2.4. Prioritas Pembangunan Tahun 2014 .......................................
60
BAB II PERENCANAAN KINERJA .....................................................................................
62
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................
91
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ........................................................................
92
3.1.1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dan Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja
serta
Menunjang
Analisis
Program/Kegiatan
Keberhasilan/Kegagalan
yang
Pencapaian
Pernyataan Kinerja .......................................................................... 101
iii
3.1.2. Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun Sebelumnya ................... 231 3.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target RPJMD ... 236 3.1.4. Capaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM)............ 247 3.1.5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya ............... 256 3.1.6. Analisis Permasalahan dan Solusi ............................................. 259 3.2. Realisasi Anggaran........................................................................................ 262 3.2.1. Realisasi Anggaran Terkait Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2014 ........................................................................................ 262 3.2.2. Keuangan Daerah .......................................................................... 275 3.3. Prestasi dan Penghargaan ......................................................................... 281 BAB IV PENUTUP..................................................................................................................... 283 Lampiran-lampiran : Lamp : 1 Rencana Strategis (Formulir RS) Lamp : 2 Rencana Kinerja Tahunan (Formulir RKT) Lamp : 3 Penetapan Kinerja (Formulir Tapkin) Lamp : 4 Pengukuran Kinerja (Formulir PK)
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014, merupakan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Banda Aceh yang mendukung terwujudnya good governance berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu LAKIP Pemerintah Kota Banda Aceh merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis. Tujuan dan sasaran strategis tersebut mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh 2012-2017. Visi Kota Banda Aceh adalah “BANDA ACEH MODEL KOTA MADANI”. Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi, yaitu : 1) Meningkatkan kualitas pengamalan agama menunju pelaksanaan syariat islam secara kaffah; 2) Memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik; 3) Memperkuat ekonomi kerakyatan; 4) Menumbuhkan masyarakat yang berintelektualitas, sehat dan sejahtera, menguasai berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya; 5) Melanjutkan pembangunan infrastruktur pariwisata yang islami; 6) Meningkatkan partisipasi perempuan dalam ranah publik dan perlindungan anak; dan 7) Meningkatkan peran generasi muda sebagai kekuatan pembangunan kota. Penjabaran/implementasi misi diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran strategis selama lima tahun, yang akan diwujudkan sampai tahun 2017 secara bertahap
melalui
prioritas
pembangunan
daerah
setiap
tahunnya.
LAKIP
Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 merupakan LAKIP tahun kedua dari periode RPJM Kota Banda Aceh 2012-2017, dalam upaya menggambarkan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. v
Secara umum realisasi indikator kinerja telah mencapai target yang telah ditetapkan seperti termuat dalam dokumen Penetapan Kinerja Kota Banda Aceh tahun 2014, dengan rincian : Misi I terdiri dari 5 (lima) sasaran strategis dan 5 (lima) indikator kinerja diperoleh : 4 (empat) indikator kinerja dengan kategori sangat baik, 1 (satu). Misi II terdiri dari 7 (tujuh) sasaran strategis dan 7 (tujuh) indikator kinerja diperoleh : 5 (lima) indikator kinerja dengan kategori sangat baik, 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori baik dan 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori kurang. Misi III terdiri dari 13 (tiga belas) sasaran strategis dan 54 (lima puluh empat) indikator kinerja diperoleh : 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja dengan kategori sangat baik, 2 (dua) indikator kinerja dengan kategori baik, 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori cukup dan 18 (delapan belas) indikator kinerja dengan kategori kurang. Misi IV terdiri dari 6 (enam) sasaran strategis dan 15 (lima belas) indikator kinerja diperoleh : 13 (tiga belas) indikator kinerja dengan kategori sangat baik dan 2 (dua) indikator kinerja dengan kategori cukup. Misi V terdiri dari 21 (dua puluh satu) sasaran strategis dan 23 (dua puluh tiga) indikator kinerja diperoleh : 18 (delapan belas) indikator kinerja dengan kategori sangat baik, 2 (dua) indikator kinerja dengan kategori baik dan 3 (tiga) indikator kinerja dengan kategori kurang. Misi VI terdiri dari 4 (empat) sasaran strategis dan 4 (empat) indikator kinerja diperoleh : 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori sangat baik, 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori baik, 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori cukup dan 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori kurang. Misi VII terdiri dari 2 (dua) sasaran strategis dan 2 (dua) indikator kinerja diperoleh : 1 (dua) indikator kinerja dengan kategori sangat baik dan 1 (satu) indikator kinerja dengan kategori baik. vi
Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian kinerja terhadap 58 (lima puluh delapan) sasaran strategis melalui realisasi 110 (seratus sepuluh) indikator kinerja, terdapat 38 (tiga puluh delapan) sasaran dikategorikan “sangat baik” (skala >85%), 9 (sembilan) sasaran sasaran dikategorikan “baik” (skala 70% – 85%), 4 (empat) sasaran dikategorikan “cukup” (55% - 69%) dan 7 (tujuh) sasaran dikategorikan “kurang” (<55%). Dari seluruh sasaran strategis tersebut, diperoleh capaian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 sebesar 86,39 persen. Melihat hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat dikatakan bahwa pencapaian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 termasuk kategori “sangat baik”. Terhadap beberapa sasaran yang tingkat pencapaian kinerjanya masih kurang, akan dilaksanakan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dengan tetap mengacu pada sasaran dan tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017, dalam rangka penyempurnaan kinerja yang lebih baik. Hasil evaluasi tersebut ditujukan sebagai bahan rujukan yang efektif bagi upaya perbaikan berkesinambungan serta optimalisasi kinerja Kota Banda Aceh sebagai bagian dari upaya pembangunan Kota Banda Aceh sekarang dan masa datang.
Banda Aceh,
Maret 2015 M Jumadil Awal 1436 H
WALIKOTA BANDA ACEH
Hj. ILLIZA SAÁDUDDIN DJAMAL, SE
vii
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan prasyarat mutlak bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai cita-cita dan tujuan berbangsa dan bernegara. Prinsip tata pemerintahan yang baik mengandung 3 (tiga) pilar utama yaitu Akuntabilitas, Transparansi dan Partisipasi Semangat
Reformasi
Birokrasi
di
lingkungan
pemerintahan,
telah
menumbuhkembangkan perubahan etos kerja yang lebih dinamis dan strategis menuju kearah yang lebih baik. Semangat reformasi birokrasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan berdasarkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dengan memperhatikan tujuan terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan dan optimalisasi pelayanan publik. Dalam era desentralisasi dan pelaksanaan otonomi
daerah,
pemerintah
daerah dituntut lebih responsif melakukan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama pola manajemennya. Tuntutan publik menghendaki agar pemerintah dapat menerapkan paradigma kepemerintahan yang baik ( Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara pemerintah. Oleh Karena itu pengembangan dan penetapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sangat diperlukan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu, diperlukan adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap tingkatan instansi pemerintahan.
1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah diperintahkan kepada kepala daerah untuk menyusun Laporan Kinerja pemerintah daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Sebagai
sebuah
organisasi,
menyampaikan keberhasilan
instansi
pencapaian
tugas
pemerintah pokok
dituntut
untuk
dan fungsinya yang
telah dilaksanakan selama satu tahun berjalan. Keberhasilan sebuah organisasi akan banyak dipengaruhi oleh
kemampuannya untuk menyampaikan informasi
secara terbuka, seimbang dan merata bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Penyampaian
informasi
kinerja ini dimaksudkan sebagai
pengungkapan/komunikasi terhadap capaian kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan
dan harus dapat dipertanggungjawabkan sekaligus menjelaskan
keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai. Akuntabilitas kinerja didefinisikan sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Pelaporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Sebagai media pelaporan kinerja tahunan pemerintah daerah maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang mencerminkan hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Selain itu, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dalam perspektif yang lebih luas berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada masyarakat.
2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian diatas Pemerintah Kota Banda Aceh menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014. Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014 bagi Pemerintah Kota Banda Aceh, merupakan LAKIP tahun kedua dari RPJMD periode tahun 2012-2017, dan sekaligus menjadi penilaian atas capaian kinerja selama 1 (satu) tahun. Uraian LAKIP ini terdiri dari penetapan indikator kinerja sasaran RPJMD Kota Banda Aceh periode 2012-2017 yang telah mendapat dukungan pembiayaan dari APBK pada tahun 2014 serta menganalisa capaian kinerja pada tahun 2014 pada tingkat sasaran yang diukur dengan membandingkan antara target dan realisasi dari indikator kinerja yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kota Banda Aceh periode 2012-2017.
1.1. Aspek Strategis Daerah 1.1.1 Aspek Geografis Secara geografis Kota Banda Aceh memiliki posisi sangat strategis yang berhadapan dengan negara-negara di Selatan Benua Asia dan merupakan pintu gerbang Republik Indonesia di bagian Barat. Kota Banda Aceh merupakan bagian dari Wilayah Provinsi Aceh yang terletak diantara 05º30′ – 05º35′ LU dan 95º30′ – 99º16′ BT, dengan tinggi rata-rata diatas permukaan laut 0,80 meter mencakup wilayah seluas ± 61,36 km². Secara administratif Kota Banda Aceh mempunyai batas wilayah, sebagai berikut :
Utara
: Selat Malaka
Selatan
: Kabupaten Aceh Besar (Kecamatan Darul Imarah dan Kecamatan Ingin Jaya)
Barat Timur
: Kabupaten Aceh Besar (Kecamatan Peukan Bada) : Kabupaten Aceh Besar (Kecamatan Barona Jaya dan Kecamatan Darussalam)
3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Batas Administrasi Kota Banda Aceh
Sumber : RPJMD Kota Banda Aceh 2012-2017
Adapun wilayah administratif Kota Banda Aceh meliputi 9 (sembilan) Kecamatan, 17 Mukim dan 90 (sembilan puluh) Gampong. Kecamatan yang berada di Kota Banda Aceh adalah Kecamatan Baiturrahman, Kecamatan Kuta Alam, Kecamatan Meuraxa, Kecamatan Syiah Kuala, Kecamatan Lueng Bata, Kecamatan Jaya Baru, Kecamatan Ulee Kareng, Kecamatan Kuta Raja dan Kecamatan Banda Raya
1.1.2. Aspek Demografis Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banda Aceh, jumlah penduduk Kota Banda Aceh tahun 2014 sebanyak 249.282 orang yang terdiri atas 128.333 laki-laki dan 120.949 perempuan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 10.498 orang jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 238.784 orang. Selain akbat factor pertumbuhan alami, perkembangan jumlah
4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
penduduk juga dipengaruhi oleh factor migrasi, baik migrasi masuk maupun migrasi keluar. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Dalam Wilayah Kota Banda Aceh Jenis Kelamin No
Kecamatan
(1)
(2)
Jumlah Laki-laki
Perempuan
(3)
(4)
(5)
1
Meuraxa
10.044
8.918
18.962
2
Jaya Baru
12.618
11.842
24.460
3
Banda Raya
11.490
11.451
22.941
4
Baiturrahman
18.003
17.215
35.218
5
Lueng Bata
12.582
11.978
24.560
6
Kuta Alam
25.756
23.747
49.503
7
Kutaraja
6.862
5.957
12.819
8
Syiah Kuala
18.201
17.470
35.671
9
Ulee Kareng
12.777
12.371
25.147
128.333
120.949
249.282
Jumlah
Sumber : BPS Kota Banda Aceh, Banda Aceh Dalam Angka 2013
Dengan luas wilayah Kota Banda Aceh sekitar 61,36 kilo meter persegi yang ditempati oleh 249.282 jiwa maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Banda Aceh adalah sebanyak 4.062 jiwa per kilo meter persegi.
1.1.3. Aspek Ekonomi Daerah Kinerja pembangunan ekonomi Kota Banda Aceh dapat diamati dari berbagai indikator
seperti
pertumbuhan
ekonomi
makro,
struktur
perekonomian,
pendapatan per kapita dan indikator ekonomi lainnya. PDRB Kota Banda Aceh sebagai salah satu komponen indikator kinerja pembangunan ekonomi makro menunjukkan pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahunnya. Laju pertumbuhan 5 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
perekonomian Kota Banda Aceh pada tahun 2013 sebesar 6,12 % dan pada tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi mencapai 6.3 persen. Pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh yang ditunjukkan oleh PDRB atas dasar
harga
konstan
2000
Tahun
2013
sebesar
3.651.734,49
(jutaan
Rupiah),mengalami perlambatan pertumbuhan dari 6,17 persen pada tahun 2012 menjadi 5,96 persen pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 3.863.037,90 (juta rupiah) atau 5,94 persen. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Banda Aceh atas dasar harga berlaku
10.359.381,59 (juta rupiah) atau 15,21 persen pada tahun 2012,
diproyeksikan mengalami perlambatan pertumbuhan menjadi 11.781.705,76 (juta rupiah) atau 13,73 persen pada tahun 2013, pada tahun 2014 proyeksi pertumbuhan semakin lambat hanya sekitar 13.085.470,12 (juta rupiah) atau 11,07 persen. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto Kota Banda Aceh Tahun 2012– 2014 Tahun
PDRB ADHB (JutaRp)
Pertumb (%)
PDRB ADHK
Pertumb
(JutaRp)
(%)
1
2
3
4
5
2012
10.359.381,59
15,21
3.441.153,97
6,17
2013
11.781.705,76
13,73
3.651.734,49
5,96
2014*
13.085.470,12
11,07
3.863.037,90
5,94
Sumber: BPS Kota Banda Aceh, 2014
6 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDRB Kota Banda Aceh Tahun 2012-2014 20.00% 15.21% 15.00%
13.73% 11.07%
10.00% 6.17%
5.96%
5.94%
5.00% 0.00% 2012
2013
2012 ADHB 15.21% Sumber: BPS Kota Banda Aceh, 2014
2014
2013 13.73%
2014 11.07%
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Kota Banda Aceh dari data tahun 2012-2014 terus mengalami peningkatan seperti yang ditunjukan pada table berikut : Tabel 1.3 PDRB Perkapita Kota Banda Aceh Tahun 2012– 2014 Tahun
ADHB (Rp)
Pertumbuhan (%)
ADHK 2000 (Rp)
Pertumbuhan (%)
1
2
3
4
5
2012
44.173.265
12,76
14.673.367
3,91
2013
49.212.652
11.41
15.253.440
3,95
2014*
53.015.990
7.73
15.857.476
3,96
Sumber: BPS Kota Banda Aceh, 2014
Proyeksi pertumbuhan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kota Banda Aceh tahun 2013 mencapai 49,21 juta rupiah, meningkat 11,41 persen dari tahun 2012 yang nilainya mencapai 44,173 juta rupiah. Pertumbuhan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 tahun 2013 mengalami peningkatan 15,253 juta rupiah dan tahun 2014 sebesar 15,857 juta rupiah.
7 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Produk menunjukkan
Domestik
Regional
pertumbuhan
Bruto
ekonomi
(PDRB) Kota
Kota Banda
Banda
Aceh
selain
Aceh,
juga
dapat
menggambarkan struktur ekonomi Kota Banda Aceh. Struktur ekonomi tersebut dapat dilihat dari peranan masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap PDRB total dimana dari tahun 2012-2014, sektor tertier memegang peranan paling besar dalam struktur ekonomi Kota Banda Aceh dibandingkan dengan sektor primer dan sektor sekunder. Konstribusi sektor tertier lebih dari 85 persen dan terus mengalami peningkatan. Sebagian besar PDRB kota Banda Aceh berasal dari kelompok sektor ini.
Sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran merupakan tiga besar sektor penyumbang terbanyak PDRB kota Banda Aceh dengan andil masing-masing sektor lebih dari 20 persen.
Sektor sekunder berada pada posisi kedua dalam andil pembentukan
PDRB kota Banda Aceh setelah sektor tertier. Sektor primer menjadi sektor ekonomi dengan konstribusi terkecil terhadap perekonomian Kota Banda Aceh. Tabel 1.4 Struktur Produk Domestik Regional Bruto Kota Banda Aceh (%) 2012 - 2014 No
Sektor
2012
2013
2014
1
2
3
4
5
1,83
1,71
1,28
Primer 1
Pertanian
1,83
1,71
1,28
2
Pertambangan & Penggalian Umum
0,00
0.00
0,00
11,19
10,91
11,70
Sekunder 3
Industri Pengolahan
1,84
1,77
1,76
4
Listrik & Air Bersih
0,87
0.94
0,85
5
Konstruksi
8,48
8,20
9,10
8 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No
Sektor
2012
2013
2014
1
2
3
4
5
86,97
87,39
87,01
Tertier 6
Perdagangan, Hotel & Restoran
22,14
22,18
22,16
7
Pengangkutan & Komunikasi
27,23
25,56
24,13
8
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
4,00
3,75
3,72
9
Jasa-jasa
33,60
35,90
37,00
100,00
100,00
100,00
Produk Domestik Regional Bruto Sumber: BPS Kota Banda Aceh, 2014
Laju inflasi Kota Banda Aceh tahun kalender sampai dengan Desember 2014 yakni sebesar 7,83 persen. Sedangkan Inflasi “year on year” (Desember 2014 terhadap Desember 2013) untuk Kota Banda Aceh yakni sebesar 7,83 persen.
1.1.4. Aspek Struktur Pemerintahan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Banda Aceh mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang telah ditindaklanjuti dengan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banda Aceh. Struktur Organisasi, kewenangan dan tugas dari unit-unit yang membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kepala daerah terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Pemerintah Kecamatan. Berikut Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Kota Banda Aceh berdasarkan Qanun Nomor 2 Tahun 2008 : 1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) 3. Dinas Daerah, sebanyak 12 dinas, terdiri dari : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas 9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Sosial dan Tenaga Kerja, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian, Dinas Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi
dan
UKM,
Dinas
Perhubungan
Komunikasi dan Informasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota, Dinas Syariat islam. 4. Lembaga Teknis Daerah -
Inspektorat
-
4 (empat) Badan, terdiri dari : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.
-
4 (empat) Kantor, terdiri dari : Kantor Pelayanan Perizinan Tepadu Satu Pintu (KPPTSP), Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Perpustakaan dan Arsip.
-
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Meuraxa
5. Kecamatan, sebanyak 9 Kantor Kecamatan, terdiri dari : Baiturrahman, Kuta Alam, Syiah Kuala, Meuraxa, Ulee Kareng, Lueng Bata, Banda Raya, Jaya BAru dan Kuta Raja. Khusus Lembaga Keistimewaan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah diatur dalam qanun tersendiri, yaitu : 1.
Lembaga Keistimewaan diatur berdasarkan Qanun Nomor 5 Tahun 2010 tentang
susunan
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Sekretariat
Lembaga
Keistimewaan Kota Banda Aceh, yang terdiri dari : Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Majelis Adat Aceh (MAA), Majelis Pendidikan Daerah (MPD), dan Baitul Mall. 2.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diatur dalam Qanun Nomor 3 Tahun
2011
tentang
Susunan
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh
10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Sumber daya aparatur penyelenggaraan pemerintah dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh keadaan 31 desember 2014 saat ini berjumlah 5.937 orang, dengan rincian sebagai berikut : Grafik 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan 65 (1,09%)
1.206 (20,31%)
2.089 (35,18%)
Gol. IV Go. III Gol. II Gol. I
2.577 (43,40%) Sumber: Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Banda Aceh 2013
Rincian jumlah Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh menurut klasifikasi pendidikan formal sebagai berikut : Tabel 1.5 Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Jenis pendidikan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
1
Pasca Sarjana (S-2)
314
2
Sarjana (S-1)
3172
3
Diploma IV
51
4
Diploma III
493
5
Diploma II
479
11 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No
Jenis pendidikan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
6
Diploma I
89
7
Sekolah Menengah Atas/MA
8
Sekolah Menengah Pertama/MTs
61
9
Sekolah Dasar/MI
21
1257
Jumlah
5.937
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Banda Aceh 2014
Selama 7 (tujuh) tahun terakhir Pemerintah Kota Banda Aceh tidak melakukan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil, kebijakan ini ditempuh karena jumlah Pegawai Negeri Sipil ditambah pegawai non PNS dianggap sudah cukup memadai. Fokus utama Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini adalah meningkatkan kompetensi dan kualitas aparatur agar dapat melaksanakan tugas secara optimal, efektif dan efisien.
1.1.5. Aspek Perencanaan Strategis Daerah Dokumen perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan dan prioritas pembangunan. Secara hirarki perencanaan secara berjenjang disusun mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, sehingga memiliki keterkaitan dan kontinuitas dalam pelaksanaan pembangunan setiap tahunnya. Perencanaan strategis Pemerintah Kota Banda Aceh disajikan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh periode 20122017. Azas dan tujuan penyusunan RPJMD Kota Banda Aceh 2012-2017 dalam kerangka
menjamin
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan, mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
12 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Substansi materi meliputi Strategi dan Kebijakan Umum pembangunan Daerah, Arah Kebijakan Keuangan Daerah, Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam Kerangka Regulasi dan Kerangka Anggaran. Penyusunan RPJMD Kota Banda Aceh periode 2012-2017 menggunakan pendekatan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu pendekatan politik dan aspiratif. Oleh karena itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Sebagai bagian yang terintegrasi, RPJMD Kota Banda Aceh periode 20122017 yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan dan bagian dari perencanaan jangka panjang Kota Banda Aceh, berpedoman pada RPJP Kota Banda Aceh 2007 – 2027 dan RTRW Tahun 2009 – 2029. Artinya, di dalam penyusunan RPJMD, setiap program yang disusun mempedomani visi, misi dan program yang telah disusun di dalam RPJP Kota Banda Aceh. Selain itu, agar tidak terjadinya tumpang tindih perancanaan dan kesemrawutan di dalam pencapaian tujuan RPJM, juga mempedomani RTRW Kota Banda Aceh dengan melihat semua aspek kebijakan di dalam penggunaan ruang, serta arah pengembangan wilayah. Di samping itu, sebagai bagian integrasi nasional, RPJM Kota Banda Aceh juga memperhatikan RPJM Nasional 2010 – 2014, karena terkait dengan agenda-agenda pembangunan nasional secara keseluruhan untuk mencapai visi dan misi secara menyuluruh, disamping juga harus memperhatikan RPJM Provinsi Aceh 2012 – 2017, untuk mencapai visi dan misi provinsi serta program-program yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan.
13 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Gambar 1.2 Hubungan Antar Dokumen RPJMD Kota Banda Aceh dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Mempedomani
RTRW
Mempedomani
RPJPD Memperhatikan
Mempedomani RPJMD Mempedomani
RPJM PROPINSI
RENSTRA SKPD Mengacu
Mempedomani
RPJM NASIONAL
RKPK Mengacu
RENJA SKPD
Dalam RPJP ditetapkan Visi Pembangunan Kota Banda Aceh “Terwujudnya Banda Aceh Sebagai Kota Tamaddun, Modern dan Islami”. Dalam mewujudkan visi pembangunan Kota Banda Aceh tersebut ditempuh melalui tujuh misi pembangunan, yaitu : 1.
Mewujudkan pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah.
2.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah disertai dengan penegakan hukum.
3.
Mewujudkan
pembangunan
Kota
Banda
Aceh
yang
nyaman,
aman,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. 14 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
4.
Mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai kota pendidikan yang berkualitas.
5.
Mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai pusat perdagangan, industri dan perikanan.
6.
Mewujudkan masyarakat Kota Banda Aceh yang sehat, cerdas dan berkualitas.
7. Mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai kota wisata berbasis masyarakat dan budaya Islami. RPJMD Kota Banda Aceh periode 2012-2017 merupakan RPJMD periode kedua dalam RPJP Kota Banda Aceh periode 2007 – 2027. Dalam jangka waktu 20 tahun ke depan Kota Banda Aceh diharapkan menjadi kota yang penduduknya mempunyai
peradaban yang tinggi,
menguasai
dan memanfaatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat yang dilandasi oleh kearifan lokal dan nilai-nilai Islam. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banda Aceh periode 2012-2017 merupakan penjabaran dari visi dan misi Walikota yang dituangkan dalam strategi pembangunan daerah, sasaran, arah kebijakan dan program pembangunan,
kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah
pelaksanaannya. RPJMD Kota Banda Aceh juga menjadi pedoman bagi SKPD di dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra), serta Rencana Kerja Pemerintah Kota (RKPK), yang selanjutnya, keduanya akan diacu untuk menyusun Rencana Kinerja SKPD. Perencanaan Strategis Kota Banda Aceh yang dituangkan ke dalam RPJMD Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017, berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai dalam
kerangka
waktu
jangka
menengah
selama
lima
tahun
dengan
memperhitungkan analisis lingkungan baik kekuatan daerah, kelemahan, peluang, dan kendala yang ada maupun yang diprediksikan akan muncul.
15 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
a. Visi Visi berkaitan pandangan ke depan menyangkut kemana instansi Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, untuk mewujudkan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu. Jadi visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi Pemerintah. Visi pembangunan Kota Banda Aceh tahun 2012-2017 adalah :
“Banda Aceh Model Kota Madani” Kota madani adalah sebuah kota yang penduduknya beriman dan berakhlak mulia, menjaga persatuan dan kesatuan, toleran dalam perbedaan, taat hukum, dan memiliki ruang publik yang luas. Disamping itu masyarakatnya ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan, inklusif, mampu bekerjasama untuk menggapai tujuan bersama yang dicita-citakan. Keadaan ini diharapkan melahirkan warga Kota Banda Aceh yang memiliki jati diri yang ramah, taat aturan, damai, sejahtera, harga diri tinggi, berbudaya, dan beradab. b. Misi Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017, ditetapkan 7 (tujuh) Misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas pengalaman agama menuju pelaksanaan syariat islam secara kaffah 2. Memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik 3. Memperkuat ekonomi kerakyatan 4. Menumbuhkan masyarakat yang berintelektualitas, sehat dan sejahtera, menguasai berbagai ilmu pengetahuan, tekhnologi,seni dan budaya 5. Melanjutkan pembangunan infrastruktur pariwisata yang islami 16 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
6. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam ranah public dan perlindungan anak 7. Meningktakan peran generasi muda sebagai kekuatan pembangunan kota c.
Tujuan dan Sasaran Dalam mencapai visi dan misi ditetapkan tujuan dan sasaran. Tujuan
merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Sedangkan sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan Untuk tercapainya tujuan dan sasaran tersebut ditempuh melalui penetapan strategi dan arah kebijakan pembangunan. Strategi berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, selanjutnya diperjelas dengan bagaimana tujuan dan sasaran RPJMD akan dicapai dengan serangkaian arah kebijakan. Adapun rumusan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Kota Banda Aceh periode 2012-2017 disajikan dalam tabel, sebagai berikut : Tabel 1.6 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Kota Banda Aceh Misi I :
Meningkatkan Kualitas Pengamalan Agama Menuju Pelaksanaan Syari’at Islam Secara Kaffah
Tujuan 1
Meluruskan kembali
Sasaran 1.1 Terwujudnya pemahaman dan
Strategi - Mengoptimalkan peran
Arah Kebijakan - Meningkatkan wawasan keilmuan
kehidupan
pengamalan Islam
masyarakat,
agama Islam melalui
masyarakat
yang murni sesuai
ulama dan umara
pendidikan, kajian
sesuai dengan Al-Quran dan
dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul
untuk melaksanakan
slam dan dakwah kepada masyarakat
Hadits
dalam kehidupan
Syariat Islam
masyarakat
secara kaffah.
17 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan - Meningkatkan pembinaan dan pengawasan dari orang tua, pendidik, ulama, dan masyarakat, kepada anak-anak dan remaja
2
Meningkatkan kualitas iman
2.1 Meningkatnya ketaqwaan individu
- Menyelenggarakan
- Meningkatkan peran
kajian tentang
individu dan
ilmu tauhid, fiqih dan akhlak
masyarakat dalam mendalami ajaran
melalui kajian
Islam dalam
majelis ta'lim di
kehidupan sehari-
mesjid-mesjid atau meunasah,
hari
balee seumeubeut dan lembaga pendidikan. 3
Meningkatkan
3.1 Meningkatnya
- Membina tata
- Meningkatkan
tata kehidupan
kualitas dan
kehidupan
pemahaman tentang
masyarakat yang lebih baik
produktivitas hidup masyarakat
masyarakat sehari-hari
hukum Islam dan bimbingan keluarga
(Hayatan
melalui dakwah
yang sakinah
Thayyibah)
dan syiar Islam dengan menggunakan media masa dan bimbingan kepada keluarga.
4
Membangun
4.1 Terciptanya
- Peningkatan
- Meningkatkan fungsi
kedamaian dan
ketentraman dan
fungsi perangkat
petugas penegak
ketentraman
kenyamanan
hukum dan
hukum dan
dalam masyarakat
masyarakat
partisipasi masyarakat
pemberdayaan masyarakat dalam
sebagai alat
penegakan syariat
kontrol
18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
penegakan
Islam
syariat Islam. 5
Menciptakan
5.1 Terciptanya
- Mengoptimalkan
- Meningkatkan
masyarakat yang
kesadaran dan
pemahaman dan
pemahaman tentang
cerdas secara
pemahaman
pengamalan tata
syariat Islam dalam
intelektual
masyarakat tentang
cara kehidupan
tata kehidupan
syari’at Islam
yang
masyarakat
berlandaskan syariat Islam 6
Meningkatkan
6.1 Terwujudnya
- Menyampaikan
- Meningkatkan
manajemen
manajemen
informasi data
kepercayaan kepada
pengelolaan zakat, infaq dan
pengelolaan ZIS secara transparan
pengumpulan ZIS kepada publik
masyarakat terhadap proses pengumpulan
sadaqoh (ZIS)
dan akuntabel
dan penyaluran dana ZIS - Perlu audit keuangan ZIS
- Melakukan Audit terhadap pengelolaan ZIS
- Melakukan
- Menyalurkan dana
pendataan jumlah
ZIS sesuai dengan
fakir miskin
peruntukannya
Misi II : Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Tujuan 1
Meningkatkan
Sasaran 1.1 Meningkatnya
Strategi - Mengoptimalkan
Arah Kebijakan - Meningkatkan
kualitas
profesionalisame
kualitas aparatur
profesionalisme
pembinaan dan
aparatur pemeriksa
pengawas
aparatur pengawas
pengawasan
dan terciptanya transparansi birokrasi
19 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan 2
Sasaran
Peningkatan
2.1 Terwujudnya
Strategi - Meningkatkan
Arah Kebijakan - Meningkatkan
kapasitas
aparatur
SDM aparatur
kompetensi aparatur
sumber daya
pemerintah yang
pemerintah yang
dalam memberikan
aparatur dalam pelayanan
memiliki kompetensi,
profesionalime
pelayanan prima
publik
kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab
3
Peningkatan dsiplin aparatur
3.1 Terwujudnya
- Mempertegas
- Peningkatan
aparatur yang
penerapan PP
kedispilinan PNS
disiplin dan
Nomor 53 tahun
dalam pelaksanaan
berintegritas
2010 tentang
tugas dan kewajiban
Disiplin PNS 4
Mengembangka
4.1 Terciptanya
- Menerapkan
- Pengembangan
n dan meningkatkan
pemerintahan yang berbasis e-
sistem pelayanan publik yang
sistem TIK secara terpadu dan
pengelolaan
goverment
berbasis TIK
terintegrasi
administrasi pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) 5
Menciptakan tata
kelola
5.1 Terciptanya tata
- Meningkatkan
- Peningkatan kapasitas
kelola
kinerja aparatur
SDM aparatur
pemerintahan
pemerintahan yang
pemerintahan
pemerintah dalam
yang baik
transparan, responsif,
yang berkualitas dan bertanggung
peningkatan pelayanan
akuntabel, efektif
jawab
dan efisien serta partisipatif 6
Memperpendek jalur
birokrasi
pemerintahan
6.1 Terciptanya
- Memangkas
- Penataan birokrasi
birokrasi yang
proses birokrasi
pemerintah yang lebih
efektif dan efisien
yang panjang dan
fleksibel, efektif dan
berbelit-belit
efisien
20 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan 7
Sasaran
Pembentukan program
7.1 Terbentuknya
kerja
Strategi - Membina
Arah Kebijakan - Menyusun program
Program
hubungan yang
perencanaan
pemerintah
Pembangunan yang
harmonis antara
pembangunan yang
yang aspiratf
mengakomodir aspirasi masyarakat
eksekutif dan legislatif
mengutamakan kepentingan masyarakat
Misi III : Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Tujuan 1
Meningkatkan
Sasaran 1.1
usaha ekonomi kecil dan
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
menengah
Strategi - Peningkatan jumlah pelaku usaha yang mendapatkan
Arah Kebijakan - Memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan kredit lunak perbankan
modal usaha
2
3
Meningkatkan
2.1
Meningkatnya
- Terciptanya
peluang
kesempatan bagi
lapangan usaha
kesempatan kerja
pencari kerja
bagi pencari kerja
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Mengadakan pelatihan ketrampilan dan mengoptimalkan fungsi BLK
3.1
Meningkatnya
- Peningkatan
kesejhateraan masyarakat
pendapatan masyarakat miskin melalui pemberdayaan masyarakat
- Penyaluran kredit usaha melalui sistem gramein bank - Pemberian bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) dan pelatihan ketrampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial - Menggoordinasikan rumusan kebijakan pengentasan kemiskinan
21 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan - Memfasilitasi pendapatan dan kekayaan gampong
4
Meningkatkan sosialisasi dan
4.1
Meningkatnya minat investor
informasi
untuk berinvestasi
peluang investasi
di Kota Banda Aceh
- Peningkatan kerjasama dengan investor
- Mempromosikan peluang dan potensi investasi daerah - Mengoptimalkan
daerah.
system data base perizinan dan non perizinan - Meningkatkan system informasi dan data investasi secara on line
5
Meningkatkan
5.1
kemudahan pelayanan
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha
- Peningkatan
- Memberlakukan
jumlah pelaku usaha dalam
standard pelayanan minimal dalam
perizinan/non
pengurusan
pengurusan perizinan
perizinan
perizinan
penanaman
- Meningkatnya kualitas pelayanan
modal
perizinan penanaman modal
6
Meningkatkan
6.1
Meningkatnya
- Peningkatan kerja
kerjasama
partisipasi pelaku
sama kemitraan
kemitraan
usaha dalam
dengan pelaku
dengan pelaku
bidang ekonomi
usaha
- Membentuk forum kemitraan pelaku usaha
usaha 7
8
Mempersiapkan
7.1
Tersedianya Qanun,
- Pembuatan
qanun, perwal
Perwal dan RUPM
Qanun, Perwal
dan RUPM
Penanaman Modal
dan RUPM
penanaman
penanaman
modal
modal
Meningkatkan produksi hasil tangkap nelayan
8.1
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
- Peningkatan produksi hasil tangkap nelayan
- Pengesahan Qanun, Perwal dan RUPM penanaman modal dipercepat
- Mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana perikanan
22 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan 9
Meningkatkan pemanfaatan
Sasaran 9.1
Meningkatnya ketahanan pangan
fungsi lahan
Strategi - Peningkatan pemanfaatan lahan pekarangan
pekarangan 10
Meningkatkan daya serap
10.1 Meningkatnya peluang kerja bagi
tenaga kerja di
masyarakat
- Peningkatan peluang kerja di sektor perikanan
sektor perikanan, pertanian dan
Arah Kebijakan - Menyediakan bibit unggul dan memfungsikan produktifitas lahan - Penyediaan lapangan kerja di sektor perikanan, pertanian dan peternakan
peternakan
11
- Menata
Meningkatkan
11.1 Meningkatnya
ketertiban dan
ketertiban dan
pedagang kaki
kenyamanan
keamanan pasar
lima
- Pengoptimalan fungsi pasar
pedagang dan konsumen 12
13
14
Meningkatkan
12.1 Meningkatnya
- Peningkatan
kemampuan
kualitas dan
kualitas dan
pelaku usaha
kuantitas hasil
kuantitas hasil
kecil
pelaku usaha
pelaku usaha
Meningkatkan
13.1 Meningkatnya
- Peningkatan
pembinaan dan pendampingan
keberhasilan program
program pemberdayaan
bagi pelaku
pemberdayaan
masyarakat
usaha
masyarakat
Meningkatkan
14.1 Meningkatnya
- Mencari peluang
penerimaan ZIS
jumlah penerimaan
potensi-potensi
dari pelaku
ZIS dari masyarakat
penerimaan Zis
usaha ekonomi
- Meningkatkan pelatihan manajemen kewirausahaan
- Meningkatkan peran instansi terkait dalam pembinaan dan pendampingan
- Meningkatkan sosialisasi tentang pemahaman zakat mal
23 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Misi IV : Menumbuhkan Masyarakat yang Berintelektualitas, Sehat dan Sejahtera, yang Menguasai Berbagai Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni dan Budaya Tujuan 1
Mewujudkan pelayanan
Sasaran 1.1 Terwujudnya pelayanan
Strategi - Meningkatkan pemanfaatan
Arah Kebijakan - Penerapan E-Health (pelayanan dasar
kesehatan
kesehatan yang
teknologi
dan rujukan) secara
prima,
optimal dan
informasi dalam
berjenjang di semua
terjangkau dan bermutu
berkualitas
bidang kesehatan dalam rangka
sarana pelayanan kesehatan
peningkatan
pemerintah
mutu pelayanan kesehatan - Membangun
- Penerapan e-health
jejaring yang
secara berjenjang di
terkoneksi Unit
semua sarana
Pelayanan Kesehatan ke
pelayanan kesehatan swasta
Dinkes (dasar dan rujukan) - Meningkatkan
- Mutu pelayanan
Mutu Pelayanan Kesehatan sesuai
kesehatan yang terstandarisasi ISO/
standar dan JCI
JCI.
(Joint Community International
- Meningkatkan
- Menjadikan semua
koordinasi lintas
gampong menjadi
sektor dalam rangka
desa siaga
implementasi, pengawasan dan pelimpahan kewenangan kepada kecamatan dan gampong
24 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
dalam rangka mewujudkan desa siaga. - Meningkatkan partisipasi
- Menumbuhkan kesadaran
masyarakat di
masyarakat dalam
bidang kesehatan
rangka preventif dan promotif terhadap penyakit DBD
2
Menata sistem 2.1 Terciptanya pendidikan yang program Islami
pendidikan diniyah
- Penyusunan kurikulum pendidikan Islami
pada sekolah dasar dan menengah
- Mendorong perkembangan sekolah dan madrasah yang melaksanakan pendidikan Islami
- Meningkatkan
- Mendorong
partisipasi
perkembangan
masyarakat
sekolah diniyah
dalam pengembangan sekolah, madrasah dan diniyah - Membuat
- Meningkatkan
Perwal/qanun
manajemen
tentang pendidikan
pendidikan islami dan diniyah
diniyah yg terintegrasi dengan kurikulum nasional 3
Meningkatkan
3.1 Terkelolanya
- Pembinaan dan
- Peningkatan
pengelolaan keragaman
keragaman budaya daerah dan
pelestarian nilai budaya dan adat
produktivitas dan kualitas pelaku seni
budaya dan
peningkatan
istiadat daerah.
dan pelestarian
25 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
pariwisata
kualitas
daerah.
pengelolaan
Strategi
Arah Kebijakan budaya daerah.
budaya dan pariwisata. 4
Meningkatkan
4.1 Tercapainya
- Memfasilitasi
- Peningkatan
kualitas
kualitas pendidikan
guru/ pendidik
kualifikasi,
pendidikan
sesuai SNP
dalam
kompetensi pendidik
sesuai dengan Standar
peningkatan kompetensi
dan tenaga kependidikan
Nasional
sesuai SNP.
melalui pendidikan
Pendidikan
formal dan informal.
(SNP) - Menambah
- Menyiapkan lulusan
jumlah sekolah
yg bermutu, cerdas,
asrama (Boarding
terampil, Islami dan
School)
mampu bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional
- Melengkapi alatalat laboratorium,
- Pemenuhan kelengkapan sarana
perpustakaan,
dan prasarana
buku dan media
penunjang
pembelajaran
pembelajaran siswa
lainnya dalam menunjang semangat siswa.
5
Meningkatkan budaya baca dan pengelolaan
5.1 Terciptanya minat dan budaya baca
- Meningkatkan akses
masyarakat.
perpustakaan
arsip daerah
- Peningkatan pelayanan perpustakaan.
bagi masyarakat.
5.2 Peningkatan pengelolaan arsip daerah
- Meningkatkan
Penataan arsip daerah
manajemen arsip
26 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Misi V : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Yang Islami Tujuan 1
Meningkatkan
Sasaran 1.1 Tersedianya
Strategi Pendataan
Arah Kebijakan Meningkatkan
infrastruktur
Infrastruktur Kota
kebutuhan dan
pembangunan
Kota Banda
Banda Aceh yang
peningkatan
infrastruktur sebagai
Aceh yang
mendukung
infrastruktur
akses
mendukung
pariwisata islami
yang terintegrasi
pengembangan
pariwisata Islami
ekonomi dan wisata Pengadaan sumur
Tersedianya sumur
resapan di Kota
resapan di Kota
Banda Aceh
Banda Aceh (Sesuai Juknis DAK)
Pembangunan
Tersedianya sarana
IPAL medis di
pengolahan limbah
Puskesmas dalam
cair medis di
Kota Banda Aceh
puskesmas dalam Kota Banda Aceh (Sesuai Juknis DAK)
Pengadaan
Tersedianya sarana
sarana dan prasarana
dan prasarana pengolahan sampah
persampahan
di Kota Banda Aceh (Sesuai Juknis DAK)
Pengadaan
Tersedianya
sarana dan
informasi kualitas
prasarana
lingkungan di Kota
pendukung
Banda Aceh (Tahun 1
sistem informasi lingkungan
s/d Tahun 5)
Melakukan
Tersedianya data
analisa tingkat
kualitas air di Kota
pencemaran air, meliputi air
Banda Aceh Aceh (Tahun 1 s/d Tahun
permukaan dan
5)
air tanah
27 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi Melakukan
1.2 Tersedianya
Arah Kebijakan Tersedianya data
analisa tingkat
kualitas udara di
pencemaran
Kota Banda Aceh
udara
Aceh (Tahun 1 s/d Tahun 5)
Peningkatan
Perencanaan
pembangunan infrastruktur
pembangunan infrastruktur
Pembangunan Prasarana dan
transportasi,
transportasi dan
Fasilitas
teknologi, informasi
TIK
Perhubungan (tahun
dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif
1 s/d tahun 5) Penyusunan Kebijakan, Norma, Standar dan Prosedur Bidang Perhubungan (tahun 1 & tahun 3) Sosialisasi Kebijakan di Bidang Perhubungan (tahun 1 s/d tahun 5) Peningkatan PengelolaanTerminal Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (tahun 1 s/d tahun 5) Peningkatan Pengelolaan Terminal Angkutan Darat (tahun 1 s/d tahun 5) Rehabilitasi/pemelih araan sarana alat pengujian kendaraan
28 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan bermotor (tahun 1 s/d tahun 5) Rehabilitasi/ pemeliharaan terminal/ pelabuhan (tahun 1 s/d tahun 5) Rehabilatasi/pemelih araan rambu-rambu lalu linas (tahun 1 s/d tahun 5) Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (tahun 1 & tahun 2) Pengadaan perlengkapan TIK (tahun 1 s/d tahun 5) Pengadaan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor (tahun 2 & tahun 3) Pembangunan sarana/prasarana angkutan massal (tahun 2 s/d tahun 4) Pembangunan Gedung Media Center dan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) (tahun 2 & tahun 3)
29 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan Pembangunan sarana/prasarana parkir diluar badan jalan (tahun 3 s/d tahun 5)
1.3 Terpenuhinya
Peningkatan
Uji kelayakan Sarana
cakupan pelayanan transportasi dan
sarana, prasarana transportasi dan
Transportasi Guna Keselamatan
tercipta keamanan
keamanan serta
Penumpang (tahun 1
serta kenyamanan
kenyamanan bagi
s/d tahun 5)
bagi pengguna jalan/jasa
pengguna jalan/jasa
Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya (tahun 1 s/d tahun 5) Penciptaan Keamanan dan Kenyamanan Penumpang di Lingkungan Terminal/pelabuhan (tahun 1 s/d tahun 5) Sosialisasi/Penyuluha n Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan (tahun 1 s/d tahun 5) Penataan Tempattempat Pemberhentian/perp arkiran Kenderaan pada Badan Jalan (tahun 1 s/d tahun 5)
30 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan Pengadaan Ramburambu Lalu Lintas (tahun 1 s/d tahun 5) Pengadaan Marka Jalan (tahun 1 s/d tahun 5) Pengadaan Pengamanan dan penataan tempattempat pemberhentian angkutan umum (tahun 1 s/d tahun 5) Pengumpulan dan analisis data base pelayanan angkutan (tahun 1 s/d tahun 5) Pengadaan pengamanan dan penertiban juru parkir (tahun 1 s/d tahun 5) Pembangunan Traffic Light (tahun 2 & 3) Pengadaan Pagar Pengaman Jalan (Guardril) (tahun 2 & tahun 4) Pengumpulan dan analisis data base pelayanan perparkiran (tahun 2 & tahun 4)
31 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran 1.4 Terwujudnya
Strategi Perwujudan
Arah Kebijakan Pembinaan dan
kepemerintahan
fasilitas dan SDM
Pengembangan
yang berbasis TIK
kepemerintahan
Jaringan Informasi
yang berbasisi TIK
(tahun 1 s/d tahun 5) Pengkajian dan Pengembangan Sistem Informasi (tahun 1 s/d tahun 5) Perencanaan dan Pengembangan kebijakan komunikasi dan informatika (tahun 1 s/d tahun 5) Pengkajian dan penelitian bidang Informasi Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah (tahun 1 s/d tahun 5) Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan pembangunan Daerah (tahun 1 s/d tahun 5) Penyebarluasan Informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat (tahun 1 s/d tahun 5)
32 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan Pelatihan SDM Bidang Kominfo (tahun 1 s/d tahun 5) Pembinaan Kelompok Informasi Gampong (KIG) (tahun 1 s/d tahun 5) Penyebarluasan Informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat (tahun 1 s/d tahun 5) Penyediaan pusat data base (tahun 2 & tahun 3) Pembangunan jaringan TIK (tahun 2 s/d tahun 5)
1.5 Seluruh masyarakat
Melakukan
Penambahan pick up
mendapatkan
penambahan
dan becak sampah
pelayanan
jumlah armada
serta peremajaan
pengangkutan sampah yang
pengangkutan yang mampu
truk sampah yang sudah tua
memadai
menjangkau lorong-lorong sempit serta melakukan
Evaluasi rute dan efektivitas system kerja
peningkatan efisiensi dan efektivitas pengumpulan sampah
33 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran 1.6 Terciptanya kondisi
Strategi Penyediaan
Arah Kebijakan Pengadaan tong
lingkungan yang
wadah sampah
sampah dan
bersih, semua
yang memadai
kontainer sampah
sampah dibuangdalam
serta peningkatan kesadaran
dan mendorong partisipasi
wadah yang
masyarakat
masyarakat dan
tersedia
melalui
dunia usaha untuk
penyuluhan yang dilakukan secara
berkontribusi dalam penyediaan wadah
terus menerus
sampah
1.7 Meningkatnya
Melakukan
Pemeliharaan rutin,
keindahan, kenyamanan dan
pemeliharaan dengan baik
meteranisasi, penambahan jumlah
keamanan di jalan-
terhadap lampu
lampu jalan,
jalan umum, taman
jalan dan
pengadaan lampu
kota dan fasilitas/sarana
penambahan lampu di lokasi
hias dan penyediaan sarana operasional
publik lainnya pada
yang masih
pemeliharaan
malam hari
kurang memadai serta menambah jumlah lampu hias di jalan-jalan, taman-taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya
1.8 Seluruh gampong mengikuti program
Melakukan perluasan
Secara bertahap menambah jumlah
retribusi
pelayanan
gampong yang
persampahan
pengangkutan
mengikuti program
sampah secara "door to door"
retribusi sampah
hingga ke seluruh
2013 : 51 gampong
gampong serta
2014 : 55 gampong
mengoptimalkan penagihan
2015 : 59 gampong
retribusi sampah melalui kerjasama
2016 : 63 gampong 2017 : 67 gampong
dengan pihak
34 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
gampong 1.9 Terlaksananya
Melakukan
Mengoptimalkan
pembuangan
pemilahan dan
fungsi transfer
sampah yang tidak dapat diolah di TPA
pengolahan sampah secara
station Gp. Jawa dan menyediakan fasiltas
Gp. Jawa ke TPA
maksimal di TPA
pengolahan dan
regional Blang
dan hanya sisa
pengangkutan
Bintang
yang tidak bisa diolah dikirim ke
sampah yang memadai
TPA Blang Bintang 1.10 Meningkatkan
Meningkatkan
Pengembangan dan
jumlah masyarakat
penyuluhan di
perluasan kegiatan
yang mengolah dan
sekolah dan
sosialisasi dan
mendaur ulang
gampong serta
bimbingan teknis
sampah
membantu penyediaan
tentang pelaksanaan 3R khususnya
peralatan/sarana
pembuatan pupuk
penunjang
kompos dan
pengolahan
pemanfaatan
sampah
kembali sampah
1.11 Terwujudnya BLUD
Meningktkan
Menjadi bengkel
perbengkelan
kemampuan
rujukan pemko
Pemko
pengelolaan
untuk memperbaiki
bengkel dengan
semua jenis
meningkatkan
kendaraan dinas
kapasitas tenaga
milik pemko
pengelola serat mekanik yang bersertifikasi 1.12 Tersedianya
Pembangunan
Tersedianya pos
infrastruktur mitigasi bencana
pos pengamat pantai di kawasan
pemantau bencana di kawasan
dalam rangka
Ulee Lheue
pariwisata Ulee
pengurangan resiko
Lheue,
35 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran bencana
Strategi Pembangunan
Arah Kebijakan Tersedianya sarana
escape building
evakuasi bencana
di kecamatan
tsunami
Syiah Kuala, Kuta Alam, Kuta Raja, dan Jaya Baru Pengadaan
Tersedianya rambu
rambu penunjuk arah evakuasi
penunjuk arah evakuasi bencana di
kecamatan Jaya
Kota Banda Aceh
Baru, Meuraxa, Kuta Raja, Kuta Alam dan Syiah Kuala
1.13 Tersedianya sarana
Pengadaan mobil
Tersedianya sarana
dan prasarana
tangga, mobil
dan prasarana
pemadam
suplai, hydrant
pemadam kebakaran
kebakaran
dalam Kota Banda Aceh
1.14 Pengembangan
Perencanaan,
destinasi pariwisata
penataan dan DED
Pembebasan lahan kawasan wisata Ulee Lheue, Gp. Pande dan Kr. Aceh (tahun 1 s/d tahun 2) Studi pengembangan kawasan wisata pantai Syiah Kuala, Alue Naga dan Gampong Jawa (tahun 3) DED pengembangan kawasan wisata pantai Syiah Kuala, Alue Naga dan Gampong Jawa
36 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan (tahun 4)
Pembebasan lahan untuk kawasan wisata pantai Syiah Kuala, Alue Naga dan Gampong Jawa (tahun 4) 1.15 Penataan situs-situs dan kota pusaka
Pemeliharaan situssitus dan kota pusaka (tahun 1 s/d tahun 5)
1.16 Meningkatkan promosi pariwisata
Promosi wisata dalam dan luar negeri (tahun 1 s/d tahun 5)
1.17 Terwujudnya
Pembangunan pusat
kawasan dan bangunan
informasi wisata (tahun 1 s/d tahun 2)
bersejarah 1.18 Tersedianya sarana
Pemetaan kawasan
dan prasarana pementasan seni
dan bangunan bersejarah (tahun 1
budaya
s/d tahun 2) Pembebasan lahan gedung pementasan seni (tahun 2) Pembangunan sarana dan prasarana wisata Ulee Lheue (tahun 2 s/d tahun 4)
37 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan Pembangunan sarana dan prasarana wisata Krueng Aceh (tahun 2 s/d tahun 4) Pembangunan sarana dan prasarana wisata Gampong Pande (tahun 2 s/d tahun 4) Pembangunan sarana dan prasarana wisata Syiah Kuala, Alue Naga, Gampong Jawa (tahun 5)
2
2.1 Meningkatnya jumlah RTH yang
Pengadaan taman rekreasi di
Terbuka Hijau di
indah, bersih dan
Kota Banda Aceh
Kota Banda
hijau
Meningkatkan jumlah Ruang
Tersedianya taman rekreasi untuk tempat bermain dan pendidikan di Kota
Aceh guna mendukung
Banda Aceh (Sesuai Juknis DAK)
kegiatan kepariwisataan
2.2 Meningkatnya
Melakukan
Peningkatan
derajat keindahan dan keteduhan
pemeliharaan terhadap RTH,
penataan RTH yang dapat mendorong
Kota Banda Aceh
menambah
tercapainya
taman baru dan
penyediaan kawasan
menambah jumlah pohon
RTH seluas 20% dari wilayah Kota Banda
penghijauan
Aceh serta mampu menciptakan kondisi kota yang asri indah dan nyaman
2.3 Peningkatan luasan RTH
Pengembangan
Meningkatkan
luas Kawasan
jumlah RTH sebagai
RTH
Paru-paru Kota
38 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Misi VI : Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Ranah Publik Dan Perlindungan Anak Tujuan 1
Meningkatkan
Sasaran 1.1 Meningkatnya
Strategi Meningkatkan
Arah Kebijakan Peningkatan
kapasitas perempuan
peran perempuan dalam ranah publik
peran serta dan kesetaraan
pemberdayaan perempuan dalam
dalam ranah
publik sebagai
gender dalam
pembangunan
publik
warga kota madani
pembangunan Melaksanakan sosialisasi
Peningkatan kepahaman
peraturan
masyarakat dan
tentang bahaya
penurunan korban
dan dampak negatif narkoba
penyalahgunaan narkoba di
dan melengkapi
lingkungan
sarana dan
masyarakat dan
prasarana rehabilitasi
remaja
pengguna narkoba 2
Meningkatkan kepedulian
2.1 Meningkatnya pengetahuan dan
Meningkatkan kualitas
Peningkatan kualitas hidup dan
tehadap
kesadaran
perempuan
perlindungan
perempuan dan
pemangku
melalui sosialisasi
perempuan dan anak
anak
kebijakan terhadap hak-hak
kesetaraan dan keadilan gender
perempuan dan
di lembaga
anak
eksekutif, legislatif dan yudikatif
3
Menguatkan
3.1 Meningkatnya
Meningkatkan
Peningkatan
kapasitas
peran
peran
kerjasama dengan
kelembagaan
kelembangaan
kelembagaan
lembaga-lembaga
pemberdayaan
perempuan dalam
pengarusutamaa
pengarusutamaan
perempuan dan
pemberdayaan
n gender dan
gender dan
perlindungan
perempuan dan
perlindungan
perlindungan anak
anak
perlindungan anak
anak
39 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan 4
Sasaran
Mengwujudkan
Strategi Mendorong
4.1 Terwujudnya
Arah Kebijakan Pencapaian Program
pencapaian
pencapaian
kesetaraan
MDG’s dalam
program MDG’s
program MDG’s
gender dan
perencanaan
dalam bidang gender dan
kesetaraan gender dan menurunya
pemberdayaan perempuan serta
pembangunan
perlindungan
angka kematian
mengurangi
anak
anak
angka kematian bayi
Misi VII
: Meningkatkan
Peran
Generasi
Muda
Sebagai
Kekuatan
Pembangunan Kota TUJUAN 1
2
Membina
SASARAN 1.1 Terciptanya
STRATEGI Meningkatkan
ARAH KEBIJAKAN Peningkatan peran
generasi muda
generasi muda
peranan generasi
generasi muda yang
menjadi aset
yang cerdas, ber-
muda sebagai
berjiwa sosial dan
yang dapat berperan dalam
etika dan berintegritas.
wadah penyaluran
mampu berinteraksi dengan masyarakat
pembangunan
aspirasi dan
kota
kontrol sosial.
Mendorong
2.1 Terciptanya
Peningkatan
Meningkatnya peran
kreativitas dan jiwa
generasi muda yang mampu
upaya penumbuhan
generasi Muda dalam bidang
interpreneurship
menciptakan
kewirausahaan
kewirausahaan dan
bagi generasi
peluang usaha dan
dan kecakapan
kecakapan hidup.
muda
kesempatan kerja
hidup pemuda
d. Indikator Kinerja Penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari rencana pembangunan jangka menengah daerah. Kinerja daerah pada dasarnya dapat digambarkan melalui tingkat capaian sasaran pembangunan daerah dan tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian sasaran dimaksud.
40 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Indikator kinerja digunakan sebagai tolok ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Indikator kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh mengacu pada Indikator Kinerja sasaran yang tertuang dalam RPJMD Kota Banda Aceh periode 2012-2017, sebagai berikut : Tabel 1.7 Tabel Indikator Kinerja No 1.
Sasaran Strategis Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni sesuai
Indikator Kinerja
Meningkatnya pembinaan Syariat Islam secara maksimal
Meningkatnya pemahaman masyarakat
dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
terhadap ciri-ciri faham/isme yang menyesatkan 2.
Meningkatnya ketaqwaan individu
Meningkatnya aqidah masyarakat
3.
Meningkatnya kualitas dan
Seluruh masyarakat Banda Aceh mampu
produktivitas hidup masyarakat
melaksanakan syariat islam
Terciptanya ketentraman dan
Meningkatnya ketertiban umum dan kepastian
kenyamanan masyarakat
hukum dalam masyarakat
Terciptanya kesadaran dan pemahaman
Meningkatnya kegiatan tausyiah dan ceramah-
masyarakat tentang syari’at Islam
ceramah agama
Terwujudnya manajemen pengelolaan
Meningkatnya manajemen pengelolaan ZIS
4.
5.
6.
ZIS secara transparan dan akuntabel 7.
Meningkatnya profesionalisme
Meningkatnya Jumlah Aparatur pengawas yg
aparatur pemeriksa dan terciptanya
sudah mengikuti pelatihan
transparansi birokrasi 8.
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif,
Meningkatnya Jumlah Aparatur yang telah menamatkan S1 dan S2
amanah, profesional dan bertanggung jawab 9.
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas
Menurunnya jumlah PNS yang Indisipliner
41 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No 10.
11.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Terciptanya pemerintahan yang
Meningkatnya Jumlah kantor pelayanan yang
berbasise-goverment
berbasis TIK
Terciptanya tata kelola pemerintahan
Meningkatnya Persentase Realisasi Fisik dan
yang transparan, responsif, akuntabel,
Keuangan SKPD
efektif dan efisien serta partisipatif 12.
13.
Terciptanya birokrasi yang efektif dan
Meningkatnya Jumlah Regulasi yang
efisien
ditetapkan untuk memperpendek/menagkas jalur birokrasi
Terbentuknya Program Pembangunan
Meningkatnya Jumlah Dokumen MoU yang
yang mengakomodir aspirasi
disepakati tepat waktu
masyarakat 14.
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
Tersedianya IKM yang mampu menjamin pemasaran komoditi Meningkatnya Jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one ville one product Tersedianya profil serta tertatanya industry kecil (packing & lebeling) Terlaksananya pembangunan pasar Berkembangnya keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan Terlaksananya pendampingan terhadap Pelaksanaan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan
15.
Meningkatnya kesempatan Kerja bagi pencari kerja
Meningkatnya ketrampilan dan kemampuan bagi pencari kerja Meningkatnya peluang kerja bagi pencari
42 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja kerja Meningkatnya iklim ketenagakerjaan di perusahaan yang kondusif Meningkatnya jumlah tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan Meningkatnya tertib administrasi ketenagakerjaan di perusahaan
16
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
Terfasilitasinya pembinaan BUMG, UMKM, TTG. Meningkatnya kesejahteraan para penyandang masalah kesejahteraan sosial Meningkatnya pelayanan potensi sosial masyarakat Tersedianya buku profil dinas Terkoordinasinya perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan Meningkatnya pelayanan panti sosial Tertanganinya keluarga korban bencana Meningkatnya jumlah PMKS yang memperoleh jaminan sosial Menurunnya Penyakit Menular Ternak/Hewan Terciptanya SDM yang menguasai Teknologi Tersedianya sarana dan prasarana RPH dan Pasar Hewan Terlaksananya daging yang hygine dan halal Meningkatnya Pendapatan Usaha Agribisnis petani Meningkatnya pemanfaatan lahan
43 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja pekarangan untuk kebutuhan pangan Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/perkebunan Tersedianya Sumber Daya Hutan Terfasilitasinya pendapatan dan kekayaan gampong
17.
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh
Meningkatnya keikutsertaan dalam pameran pelayanan publik Meningkatnya pelayanan system informasi Meningkatnya pelayanan system informasi dan data investasi Tersedianya data base dan profil KUKM yang akurat Tersedianya data monitoring bidang pertanian Tersedianya data base dinas
18.
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha
Meningkatnya Pelayanan dibidang perizinan Meningkatnya Pelayanan di Bidang Penanaman Modal
19.
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha
Terpromosinya UMKM pada pameran dan
dalam bidang ekonomi
factory outlet serta terdistribusinya bahan pokok dengan harga yang stabil
20.
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal
Meningkatnya Pelayanan di Bidang Penanaman Modal
21.
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
Terlaksananya pembinaan pada Kelompok Masyarakat Pesisir Tersedianya sarana pendukung untuk pembudidaya ikan
44 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No 22.
Sasaran Strategis Meningkatnya peluang kerja bagi
Indikator Kinerja Berkembangnya usaha perikanan rakyat
masyarakat 23.
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar
Tertatanya pedagang kaki lima dan pedagang asongan Adanya pelayanan pasar yang optimal
24.
25.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
Tertanggulaninya teknologi modern dalam
hasil pelaku usaha
kegiatan perindustrian
Meningkatnya keberhasilan program
Terselenggaranya kegiatan lomba cipta menu 3B dan serba ikan
pemberdayaan masyarakat
Meningkatnya pengetahuan dan wawasan petani dan nelayan Meningkatnya Keterampilan penyuluh 26.
Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat
Tercapainya pembinaan dan pengembangan syariat islam Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah Tersedianya penelitian dan pengembangan syariat islam Tercapainya penyemarakan syariat islam Terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader dakwah
27.
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas.
Tercapainya Penerapan E-Health (pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di semua sarana pelayanan kesehatan pemerintah Tersedianya jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan kesehatan dari dasar dan rujukan Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi sesuai dengan ISO/JCI Meningkatnyacakupan desa siaga aktif
45 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Menurunnya angka kejadian kasus Penyakit menular (DBD) Terbentuknya POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya kader jumantik di tiap desa
28.
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah
Terwujudnya kurikulum pendidikan yang berbasis islami Terwujudnya pendidikan diniyah pada semua jenjang pendidikan Terwujudnya proses pembelajaran yang berahlakul karimah
29.
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP
Tersedinya guru-guru yang kompeten dan sesuai kualifikasi SNP Meningkatnya tingkat kelulusan siswa sekolah dasar dan menengah 100% dan nilai rata-rata sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
30.
Terkelolanya keragaman budaya
Peningkatan produktifitas dan kualitas pelaku
daerah dan peningkatan kualitas
seni dan pelestarian budaya daerah
pengelolaan budaya dan pariwisata. 31.
Terciptanya minat dan budaya baca
Tersedianya perpustakaan keliling dan buku
masyarakat.
berkualitas.
32.
Peningkatan pengelolaan arsip daerah
Terciptanya dokumen arsip SKPD
33.
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda
Tersedianya infrastruktur jalan, jembatan, drainase dan air bersih yang baik serta jaringan/saluran pembuangan limbah yang ramah lingkungan
Aceh yang mendukung pariwisata Islami
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup Meningkatnya kualitas lingkungan 34.
Tersedianya pembangunan
Meningkatnya jumlah infrastruktur
infrastruktur transportasi, teknologi,
transportasi, teknologi, informasi dan
informasi dan komunikasi yang
komunikasi yang handal, akurat dan
46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No
35.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
handal, akurat dan repesentatif
repesentatif
Terpenuhinya cakupan pelayanan
Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi
transportasi dan tercipta keamanan
dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi
serta kenyamanan bagi pengguna
pengguna jalan/jasa
jalan/jasa 36.
37.
Terwujudnya kepemerintahan yang
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis
berbasis TIK
TIK
Seluruh masyarakat mendapatkan
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana
pelayanan pengangkutan sampah yang
untuk pengelolaan sampah
memadai 38.
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA
Meningkatnya jumlah sampah yang dikirim ke TPA Blang Bintang
regional Blang Bintang 39.
40.
41.
42.
Terciptanya kondisi lingkungan yang
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam
bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah
penyediaan wadah sampah yang layak
Seluruh gampong mengikuti program
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam
retribusi persampahan
membayar retribusi sampah
Meningkatkan jumlah masyarakat yang
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam
mengolah dan mendaur ulang sampah
mendaur ulang sampah
Meningkatnya derajat keindahan dan
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
keteduhan Kota Banda Aceh 43.
Meningkatnya keindahan, kenyamanan
Berfungsinya fasilitas penerangan jalan umum
dan keamanan di jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik
dan fasilitas/sarana publik lainnya
lainnya pada malam hari 44.
45.
Terwujudnya BLUD perbengkelan
Meningkatnya jumlah kendaraan dinas Pemko
Pemko
yang terpelihara
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka pengurangan
Tersedianya pos pemantauan di pinggir pantai
resiko bencana
Tersedianya prasarana evakuasi
47 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No 46.
47.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Tersedianya sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana
pemadam kebakaran
penanggulangan bahaya kebakaran
Pengembangan destinasi pariwisata
Tersedianya Sarana pendukung pada objekobjek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
48.
Penataan situs-situs dan kota pusaka
Tersedianya Sarana pendukung pada objekobjek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
49.
Terwujudnya kawasan dan bangunan
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-
bersejarah
objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
50.
Meningkatkan promosi pariwisata
Tersebarnya informasi pariwisata
51.
Tersedianya sarana dan prasarana
Tersedianya tempat pagelaran seni dan
pementasan seni budaya
pameran
Meningkatnya jumlah RTH yang indah,
Meningkatnya jumlah taman rekreasi untuk
bersih dan hijau
tempat bermain dan pendidikan yang terbangun
53.
Peningkatan luasan RTH
Tersedianya RTH minimum 30%
54.
Meningkatnya peran perempuan dalam
Meningkatnya jumlah perempuan yang
ranah publik sebagai warga kota madani
mengikuti pelatihan penguatan kelembagaan PUG
Meningkatnya pengetahuan dan
Meningkatnya jumlah perempuan yang
kesadaran pemangku kebijakan
menduduki jabatan di lembaga eksekutif, dan
terhadap hak-hakperempuan dan anak
legislatif
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan
Meningkatnyajumlah lembaga perempuan (Balee Inong)
52.
55.
56.
perempuan dan perlindungan anak 57.
Terwujudnya pencapaian program
Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
MDG’s kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak
Angka Kematian Bayi (AKB)
48 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
No 58.
59.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Terciptanya generasi muda yang
Meningkatnya generasi muda trampil dan
cerdas, ber-etika dan berintegritas
memiliki keahlian
Terciptanya generasi muda yang
Meningkatnya generasi muda trampil dan
mampu menciptakan peluang usaha
mandiri
dan kesempatan kerja
e. Arah Kebijakan Umum Arah kebijakan merupakan instrumen perencanaan yang memberikan panduan kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam menentukan dan mencapai tujuan. Arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda, namun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD. Penekanan fokus atau tema dalam setiap tahun selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Melalui arah kebijakan diperoleh strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan.
49 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Berdasarkan visi dan misi Kota Banda Aceh dan visi dan misi Walikota Banda Aceh periode 2012-2017, ditetapkan beberapa kebijakan umum untuk mewujudkan visi dan misi tersebut. 1.
Meningkatkan pengamalan syariat Islam melalui penegakan hukum dan partisipasi masyarakat.
Meningkatkan wawasan keilmuan agama Islam dan amal kebajikan melalui pendidikan, kajian dan dakwah untuk masyarakat terutama kepada anakanak dan para remaja.
Meningkatkan pembinaan dan tokoh-tokoh ulama, pendidik
pengawasan melalui peran orang tua, dan masyarakat, terutama kepada para
remaja dan generasi muda
Meningkatkan
intensifikasi
penegakan
dan
penindakan
terhadap
pelanggaran perda/qanun dalam rangka peningkatan ketertiban dan penegakan syariat islam
Meningkatkan penyebaran informasi keagamaan yang jelas dalam rangka menghambat penyebaran aliran sesat dan pengaruh globalisasi
Meningkatkan adat istiadat yang menunjang pelaksanaan syariat Islam
Meningkatkan kegiatan pengajaran Al-Qur'an dalam keluarga dan masyarakat
Meningkatkan pemahaman tentang norma hukum, syariat Islam, tata tertib, hubungan sosial melalui sosialisasi hukum, norma adat dan norma sosial
Tersedianya legal drafting qanun dan peraturan perundangan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan masyarakat
Membina
serta
mengarahkan
dan
mendidik
masyarakat
untuk
menggunakan/ mengkonsumsi makanan yang halalan thayyiban
Meningkatkan manajemen pendidikan Islami dan diniyah
50 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
2.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Peningkatan kualifikasi, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui pendidikan formal dan pelatihan
Menyiapkan lulusan yang bermutu, cerdas, terampil, Islami dan mampu bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional
Mengembangkan
dan
meningkatkan
pengelolaan
administrasi
pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Intensifikasi sumber daya kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Penerapan e-health (pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di semua sarana pelayanan kesehatan pemerintah
3.
Pelayanan kesehatan yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Mutu pelayanan kesehatan yang terstandarisasi/ISO, JCI
Mempromosikan peluang dan potensi investasi daerah.
Seluruh potensi sosial budaya, wisata, peninggalan sejarah dan tsunami dikelola dan dipromosikan secara profesional serta dijadikan referensi untuk kreasi inovatif tanpa menghilangkan ciri-ciri keacehan
Seluruh pengelolaan SDA dilaksanakan dengan sistem yang menjamin keberlanjutan dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar
Seluruh potensi investasi dan informasi pasar dapat diakses secara online dan terintegrasi antar SKPD
Memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan kredit lunak perbankan
Memberlakukan standard pelayanan minimal dalam pengurusan perizinan
Pengesahan Qanun, Perwal dan RUPM penanaman modal dipercepat
51 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
4.
Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Setiap kecamatan memiliki komoditas unggulan dan sentra pelatihan produksinya serta pendampingan kewirausahaan dan lembaga keuangan mikro yang mampu menjamin pembiayaan komoditas unggulannya;
Setiap komoditas unggulan menerapkan standar mutu, desain dan kemasan yang kompetitif serta pasar dimanca negara
Setiap kecamatan/gampong memiliki industri rumah tangga dan pasar yang mampu menjamin pemasaran produk unggulan wilayahnya serta ketersediaan sembako (bahan pokok) dan input produksi dengan harga terjangkau;
Mengadakan pelatihan ketrampilan dan mengoptimalkan fungsi BLK
Penyaluran kredit usaha melalui sistem gramein bank
Meningkatkan ekonomi masyarakat melalui peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan
5.
Meningkatkan pelatihan manajemen kewirausahaan
Mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana perikanan
Pengoptimalan fungsi pasar
Meningkatkan peran instansi terkait dalam pembinaan dan pendampingan
Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang sesuai standar.
Meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai akses pengembangan ekonomi dan wisata
Seluruh lokasi objek wisata, kawasan komersial memiliki sarana ibadah, pusat informasi, air bersih, drainase, sanitasi, ruang terbuka hijau, fasilitas umum dan transportasi;
Pembangunan prasarana transportasi dan drainase kota;
Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan sampah di Kota Banda Aceh
Tersedianya sistem mitigasi bencana yang efektif
52 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tersedianya sarana pengolahan limbah cair medis di puskesmas dalam Kota Banda Aceh
Peningkatan
penataan
RTH
yang
dapat
mendorong
tercapainya
penyediaan kawasan RTH seluas 20% dari wilayah Kota Banda Aceh
Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
6.
Mengoptimalkan kapasitas perempuan dalam berbagai bidang.
Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung program pemberdayaan perempuan
Meningkatkan akses perempuan dan anak terhadap arus informasi
Meningkatkan kualitas perempuan melalui sosialisasi kesetaraan dan keadilan gender di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
Kaderisasi perempuan potensial di parpol
Menyediakan sarana dan prasarana yang responsive gender
Peningkatan sosialisasi kesehatan reproduksi bagi perempuan dan remaja
Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Peningkatan
kapasitas
perempuan
diperdesaan
dan
menciptakan
kemandirian perekonomian perdesaan
Percepatan dan perluasan pendidikan tentang keadilan gender pada pendidikan formal dan non formal
Menurunnya tingkat pengguna narkoba di kalangan pelajar, mahasiswa dan remaja
Tersedianya fasilitas rehabilitasi yang memadai
53 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.2. Analisis Isu-Isu Strategis Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis. Faktor penting yang diperhatikan dalam merumuskan isu-isu strategis adalah telaahan terhadap Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah terpilih. Sumber lain isu strategis dari lingkungan eksternal skala regional, nasional, dan internasional juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan menjadi masukan dalam menganalisis isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah. Analisis isu-isu strategis pelaksanaan pembangunan di Kota Banda Aceh merupakan salah satu bagian terpenting dokumen RPJMD Kota Banda Aceh periode 2012-2017, karena menjadi dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah. Penyajian analisis ini menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan Kota Banda Aceh periode 2012 - 2017. 1.2.1. Analisis SWOT Analisis SWOT pada dasarnya merupakan identifikasi berbagai faktor dan unsur penentu pembangunan secara sistematis untuk melakukan evaluasi kondisi lingkup kegiatan bersangkutan dan selanjutnya dapat pula digunakan untuk merumuskan strategi pembangunan yang tepat sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimilikinya.
54 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Analisis SWOT ini didasarkan pada kondisi umum pemerintah Kota Banda Aceh baik yang bersifat internal maupun external guna mencapai tujuan serta visi dan misi yang telah ditetapkan oleh para pimpinan daerah. Kekuatan utama analisis SWOT adalah karena teknik ini dapat melakukan evaluasi secara lebih tajam dan terarah. Kemudian analisis dapat pula digunakan untuk perumusan strategi pembangunan secara sistematis sesuai dengan kondisi dan lingkungan. Secara lebih spesifik, ada dua manfaat utama dari penggunaan analisis SWOT dalam penyusunan perencanaan pembangunan Kota Banda Aceh : 1. Pembahasan tentang kondisi umum daerah akan menjadi lebih tajam dan terarah kepada hal-hal yang berkaitan
langsung dengan penyusunan
perencanaan. Hal ini sangat penting artinya karena kondisi umum (existing condition)
adalah
merupakan
dasar
utama
penyusunan
perencanaan
pembangunan. 2. Perumusan strategi pembangunan daerah sesuai dengan kondisi umum daerah. Hal ini dimaksudkan agar perumusan strategi pembangunan daerah menjadi lebih tajam dan terarah sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh daerah, dengan demikian kemungkinan berhasilnya pelaksanaan strategi pembangunan daerah tersebut akan menjadi lebih besar.
Kekuatan (Strengths) 1.
Adanya regulasi yang mendukung
2.
Tersedianya sistem teknologi informasi menuju e-government
3.
Tingginya komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4.
Adanya peninggalan situs sejarah dan budaya peninggalan masa lalu serta objek wisata
5.
Letak geografis yang strategis
6.
Adanya dukungan dari pihak legislatif/DPRK
55 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Kelemahan (Weakness) 1.
Kualitas SDM belum optimal
2.
Lemahnya koordinasi, sinkronisasi, monitoring dan evaluasi.
3.
Kurangnya sosialisasi program pembangunan
4.
Kondisi sarana dan prasarana kurang memadai
5.
Kurang terintegrasinya syariat Islam dalam kebijakan pembangunan
6.
Masih kurang sinergisnya program generasi muda.
7.
Tidak tersedianya data yang lengkap dan akurat
8.
Kurangnya pelaksanaan pengarusutamaan gender
Peluang (Opportunity) 1.
Tersedianya fasilitas kredit dari LKM/perbankan
2.
Adanya dukungan masyarakat, pemerintah propinsi dan pemerintah pusat terhadap pelaksanaan syariat Islam
3.
Adanya kerjasama ekonomi antar daerah, nasional dan internasional
4.
Adanya dukungan program dari pemerintah atasan
5.
Kondisi daerah yang kondusif
6.
Sikap masyarakat yang membuka diri
Ancaman (Threats) 1.
Rendahnya minat investor
2.
Tingginya arus urbanisasi dan globalisasi
3.
Daerah rawan bencana
4.
Rendahnya daya saing
5.
Adanya paham aliran sesat/pendangkalan aqidah
1.2.2. Identifikasi Isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah Berdasarkan perkembangan yang mengemuka, maka diperoleh beberapa isu strategis sebagai hasil dari penilaian, yang diperkirakan dapat memberi manfaat dan pengaruh dalam kurun waktu 2012-2017 adalah sebagai berikut : 56 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.
Masih terjadinya pendangkalan aqidah.
2.
Belum optimalnya kapasitas aparatur dalam melayani masyarakat
3.
Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran
4.
Sarana dan prasarana perkotaan belum memadai
5.
Belum optimalnya kualitas pendidikan
6.
Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan
7.
Belum optimalnya pemanfaatan fungsi pasar
8.
Kurangnya kesiapan dalam menghadapi bencana
9.
Partisipasi perempuan dalam pembangunan belum proporsional
1.2.3. Identifikasi Isu Strategis Tahun 2014 Rapat kerja Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 merupakan
forum
koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan di Kota Banda Aceh. Selama pelaksanaan rapat kerja teridentifikasi berbagai permasalahan berdasarkan bidang isu, yang dikelompokan dalam 3 (tiga) bidang dan juga strategi pemecahan masalah secara komprehensif, sebagai berikut : 1.
Bidang peningkatan percepatan penertiban kota, permasalahan yang dihadapi :
Bangunan yang belum memiliki IMB dan bangunan tidak sesuai IMB
Bangunan di atas tanah negara
Mobil barang yang bongkar muat dalam kota
Kendaraan yang melanggar rambu parkir
Usaha yang belum memiliki izin
Pemasangan bilboard/baliho yang tidak memiliki izin dan pemasangan spanduk di taman kota, pohon-pohon, traffic light dan rambu lalu lintas
Rumah ibadah liar (gereja, vihara) dan aktivitas keagamaan yang menyimpang
Kasus penyalahgunaan narkotika
Peredaran barang kadaluarsa dan tidak memenuhi standar
57 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Pedagang yang berjualan di luar pasar resmi, di tempat terlarang dan membuang sampah sembarangan
Masih banyaknya bangunan yang belum memiliki alat proteksi kebakaran (heat detector, smoke detector, hydrant, spring kler dan tabung racun api)
Masih terdapat Lorong di pertokoan yang disediakan untuk dilalui mobil pemadam kebakaran saat ini telah tertutup
Sambungan liar dan tunggakan rekening air minum
Penanganan gelandangan dan, pengemis (gepeng)
Pengelolaan rumah kos dan tempat usaha yang belum sesuai dengan syariat islam
Aktivitas pemangkasan dan penebangan pohon di ruang publik yang dilakukan tanpa izin
Tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil
Belum tersusun Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sesuai PP No. 46 tahun 2011
Masih banyaknya ternak yang berkeliaran
Masih ditemukan makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia berbahaya
Kasus DBD
Banyaknya rancangan qanun yang belum mendapat pengesahan DPRK
Tunggakan pajak dan retribusi
Penduduk yang tidak memiliki dokumen kependudukan yang resmi (penduduk liar) dan pemilik dokumen kependudukan Aceh Besar yang berdomisili di Kota Banda Aceh
Permasalahan yang ditemukan oleh pengawas internal dan pengawas eksternal
Tanah/aset negara/pemko yang belum disertifikasi
Minimnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup
58 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
2.
Bidang peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penanggulangan kemiskinan, permasalahan yang dihadapi :
Program pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan masih kurang tepat sasaran
Program pemberdayaan masyarakat pada kelompok usaha kurang tepat sasaran
Kesempatan kerja dan keterampilan pencari kerja masih terbatas
Program perlindungan sosial belum optimal
Kurangnya koordinasi antar SKPD terkait dalam pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan
3.
Belum terintegerasinya kegiatan dan informasi Penanaman Modal
Bidang peningkatan pengamalan syariat islam, permasalahan yang dihadapi :
Identifikasi adanya upaya-upaya pendangkalan aqidah
Masih terjadinya pelanggaran syariat
Masih ditemukannya proses dan produk makanan yang tidak halal
Masih terjadinya pelanggaran adat istiadat di dalam kehidupan masyarakat
Belum maksimalnya fungsi masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan ilmu pengetahuan, serta terindikasi penataan rumah ibadah belum sesuai dengan arah kiblat
Kasus KDRT dan trafficking belum tertangani dengan baik
Belum optimalnya pelaksanaan program diniyah di sekolah-sekolah
Prestasi MTQ kafilah Kota Banda Aceh
Manajemen pengelolaan ZIS
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penerapan syariat Islam
Rendahnya minat baca di kalangan masyarakat
59 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.2.4. Prioritas Pembangunan Tahun 2014 Prioritas pembangunan merupakan kumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Perumusan prioritas
pembangunan
dilakukan
dengan
mengevaluasi
permasalahan
pembangunan daerah yang dihubungkan dengan program pembangunan daerah tahun 2014. Arah pembangunan Kota Banda Aceh tahun 2014 adalah ‘Peningkatan Pengamalan Syariat Islam’ pada semua sektor kehidupan masyarakat Kota Banda Aceh. Arah pembangunan tersebut menjadi dasar penetapan rencana kerja pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014. Adapun prioritas pembangunan tahun 2014 Kota Banda Aceh adalah sebagai berikut : 1.
Pemahaman dan Pengamalan Syariat Islam
2.
Ekonomi kerakyatan dan penanggulangan kemiskinan
3.
Tata kelola pemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi
4.
Pariwisata, seni dan budaya
5.
Pendidikan, pemuda dan olahraga
6.
Kesehatan
7.
Infrastruktur perkotaan berbasis bencana dan lingkungan hidup
8.
Pengarusutamaan gender (PUG)
60 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
Tabel 1.8 Prioritas Pembangunan Daerah No 1.
Fokus Pembangunan Tahun Rencana (RPJMD)
Prioritas Pembangunan Daerah
Peningkatan pengamalan syariat Islam
1. Pemahaman dan pengamalan syariat
melalui penguatan keimanan masyarakat
islam
terutama generasi muda yang rentan
2. Ekonomi kerakyatan dan
terhadap pendangkalan akidah. 2.
penanggulangan kemiskinan
Peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam dan sumber
3. Tata kelola pemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi 4. Pariwisata, seni dan budaya 5. Pendidikan, pemuda dan olahraga
daya manusia.
6. Kesehatan 7. Infrastruktur perkotaan berbasis bencana dan lingkungan hidup 8. Pengarusutamaan gender (PUG)
Secara umum sasaran pembangunan pada kebijakan APBK 2014 diarahkan untuk
penyelesaian
kegiatan
rehabilitasi/pemeliharaan
sarana
yang
dan
bersifat
prasarana
lanjutan
perkotaan
terutama
seperti yang
menunjang kepariwisataan, di samping itu untuk bidang pendidikan lebih diarahkan kepada penajaman program yang meliputi kualitas murid, kualitas tenaga pendidikan dan manajemen pendidikan. Dalam rangka penguatan ekonomi kerakyatan dan perluasan lapangan kerja, serta antisipasi dampak ekonomi global, pemerintah kota memberikan dorongan dan rangsangan dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui usaha kecil menengah atau sektor Informal yang selama ini merupakan katup pengaman terhadap terpaan gejolak ekonomi global. Dalam upaya penyediaan sarana prasarana perkotaan yang semakin meningkat, sedangkan dari sisi pendanaan pendekatan
masih
terbatas,
dengan
pemerintah
pemerintah
pusat
kota
meningkatkan
dan
pemerintah
upaya-upaya propinsi
agar
pendanaannya dapat dibebankan melalui APBN atau APBA. 61 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sisten Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada pasal 9 disebutkan setiap entitas akuntabilitas kinerja menyusun lembar/dokumen perjanjian kinerja dengan memperhatikan dokumen pelaksanaan anggaran. Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program dan kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahu tertentu dengan mempertimbangkan sumberdaya yang akan dikelolanya. Tujuan perjanjian kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran suatu organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan reward and punishment. Penyusunan perjanjian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014 disusun dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banda Aceh periode 2012-2017 dan memperhatikan program, kegiatan dan anggaran yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Banda Aceh Tahun 2014 sebesar Rp. 1.113.715.679.533,-
62 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Target Indikator Kinerja pada tingkat sasaran strategis akan menjadi tolok ukur dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pemerintah dalam upaya pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasarannya. Sasaran strategis dan target indikator kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 ditetapkan sebagaimana yang telah diperjanjikan Walikota Banda Aceh dalam dokumen penetapan kinerja Kota Banda Aceh pada Maret 2014, sebagai berikut : PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2014 MISI I : Meningkatkan Kualitas Pengamalan Syariat Islam Secara Kaffah Sasaran Strategis 1 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terwujudnya pengamalan
pemahaman islam
sesuai
dengan
sunnah
rasul
masyarakat
yang
Al-Qur’an dalam
dan
1.
murni
Meningkatnya pembinaan syariat islam secara maksimal
Target 11 kali kajian islam
dan
kehidupan
2.
Meningkatnya pemahaman
-
masyarakat terhadap ciri-ciri faham/isme yang menyesatkan
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 1, diarahkan melalui pelaksanaan 4 program dan 21 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 5.316.955.762,-
63 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 2 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya ketaqwaan individu
1.
Target
Meningkatnya aqidah
16 kali
masyarakat
pengajian rutin
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 2, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 108.882.700,Sasaran Strategis 3 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya
kualitas
dan
produktivitas hidup masyarakat
1.
Target
Seluruh masyarakat mampu
50
melaksanakan syariat islam
gampong
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 3, diarahkan melalui pelaksanaan 4 program dan 8 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 2.151.906.325,Sasaran Strategis 4 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat
1.
Meningkatnya ketertiban umum dan kepastian hukum dalam masyarakat
Target 1098 kali operasi penegakan qanun/perda dan 144 kali operasi penindakan pelanggaran qanun/perda
64 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 4, diarahkan melalui pelaksanaan 5 program dan 8 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 4.233.288.500,Sasaran Strategis 5 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya
kesadaran
dan
1.
Meningkatnya kegiatan
pemahaman masyarakat tentang
tausyiah dan ceramah-ceramah
syari’at Islam
agama
Target 12 kali
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 5, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.298.668.800,Sasaran Strategis 6 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terwujudnya manajemen pengelolaan ZIS secara transparan
1.
Meningkatnya manajemen pengelolaan ZIS
Target 7 Badan Pelaksana
dan akuntabel
65 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
MISI II : Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Sasaran Strategis 7 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Target
Meningkatnya jumlah aparatur
6 orang
aparatur pemeriksa dan terciptanya
pengawas yg sudah mengikuti
pendidikan
transparansi birokrasi
pelatihan
Meningkatnya profesionalisme
1.
dan 10 orang yang mengikuti diklat pengawas
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 7, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 116.940.100,Sasaran Strategis 8 : Indikator Kinerja Sasaran Terwujudnya aparatur pemerintah
No 1.
Uraian
Target
Meningkatnya jumlah aparatur
2 PNS
yang memiliki kompetensi,
yang telah menamatkan S1
kompetitif, amanah, profesional
dan S2
dan bertanggung jawab
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 8, diarahkan melalui pelaksanaan 3 program dan 11 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 4.412.345.660,-
66 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 9 : Indikator Kinerja Sasaran
No
Terwujudnya aparatur yang disiplin
1.
dan berintegritas
Uraian
Target
Menurunnya jumlah PNS yang
3%
indisipliner
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 9, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 35.648.000,Sasaran Strategis 10 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya
pemerintahan
yang
1.
berbasise-goverment
Meningkatnya jumlah kantor
Target 80%
pelayanan yang berbasis TIK
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 10, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.463.807.400,Sasaran Strategis 11 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya pemerintahan
tata yang
kelola transparan,
responsif, akuntabel, efektif dan
1.
Meningkatnya persentase
Target 100%
realisasi fisik dan keuangan SKPD
efisien serta partisipatif
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 11, diarahkan melalui pelaksanaan 17 program dan 112 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 172.699.862.905,-
67 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 12 : Indikator Kinerja Sasaran Terciptanya birokrasi yang efektif
No 1.
dan efisien
Uraian
Target
Meningkatnya jumlah regulasi
6 regulasi
yang ditetapkan untuk memperpendek/ memangkas jalur birokrasi
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 12, diarahkan melalui pelaksanaan 3 program dan 7 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 894.025.300,Sasaran Strategis 13 : Sasaran Terbentuknya program
Indikator Kinerja
No 1.
Uraian
Target
Meningkatnya jumlah
15 MoU/
pembangunan yang
dokumen MoU yang disepakati
Perjanjian
mengakomodir aspirasi masyarakat
tepat waktu
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 13, diarahkan melalui pelaksanaan 4 program dan 19 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 6.931.914.765,-
MISI III : Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Sasaran Strategis 14 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
1.
Meningkatnya jumlah IKM
Target 180 IKM
yang mampu menjamin pemasaran komoditi
68 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Indikator Kinerja Sasaran
No 2.
Uraian
Target
Meningkatnya jumlah industry
Pelatihan
kecil dan menengah yang
300 orang
menunjang one ville one
pengrajin
product 3.
Tersedianya profil serta
30 IKM
tertatanya industry kecil (packing & lebeling) 4.
Terlaksananya pembangunan
1 pasar
pasar 5.
Berkembangnya
keunggulan
100 KUKM
kompetitif usaha kecil dan menengah 6.
Meningkatnya
kualitas
80 koperasi
kelembagaan koperasi 7.
Berkembangnya menengah
usaha
dengan
kecil
-
fasilitasi
melalui perbankan 8.
Terlaksananya pendampingan 20 kelompok terhadap
pelaksanaan
program
pengembangan
usaha mina pedesaan
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 14, diarahkan melalui pelaksanaan 5 program dan 9 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 2.371.388.200,-
69 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 15 : Indikator Kinerja Sasaran
No
Meningkatnya kesempatan Kerja
1.
bagi pencari kerja
Uraian
Target
Meningkatnya ketrampilan dan
380 orang
kemampuan bagi pencari kerja 2.
Meningkatnya peluang kerja
2550 orang
bagi pencari kerja 3.
Meningkatnya iklim ketenagakerjaan diperusahaan
70 perusahaan
yang kondusif 4.
Meningkatnya tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan
5.
Meningkatnya tertib administrasi ketenagakerjaan
5 orang
50 perusahan
di perusahaan
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 15, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 9 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.309.061.825,Sasaran Strategis 16 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya
kesejahteraan
1. Terfasilitasinya pembinaan
masyarakat miskin
BUMG, UMKM, TTG.
Target 30 pengurus BUMG, 750 UMKM dan 3 TTG
2.
Meningkatnya kesejahteraan
200 orang
para penyandang masalah kesejahteraan sosial
70 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian 3.
Meningkatnya pelayanan
Target 837 KK
potensi sosial masyarakat 4.
Tersedianya buku profil dinas
1 buah
5.
Terkoordinasinya perumusan
12 kali
kebijakan penanggulangan kemiskinan 6.
Meningkatnya pelayanan panti
1 panti
sosial 7.
Tertanganinya keluarga korban
100 kk
bencana 8.
Jumlah PMKS yang memperoleh jaminan sosial
9.
Meminimalisir penyakit
230 orang
22.400 ekor
menular ternak/hewan 10. Terciptanya SDM yang
2 kelompok
menguasai Teknologi 11. Tersedianya sarana dan
5 kegiatan
prasarana RPH dan pasar hewan 12. Terlaksananya daging yang
3 pengawasan
hygine dan halal 13. Meningkatnya pendapatan
20 kelompok
usaha agribisnis petani 14. Meningkatnya pemanfaatan
30
lahan pekarangan untuk
gampong
kebutuhan pangan 15. Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
6 kecamatan
71 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Target
16. Meningkatnya penerapan
2 kecamatan
teknologi pertanian/perkebunan 17. Tersedianya sumber daya
2 Ha
hutan 18. Terfasilitasinya pendapatan
20
dan kekayaan gampong
gampong
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 16, diarahkan melalui pelaksanaan 21 program dan 39 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 11.693.731.925,Sasaran Strategis 17 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya minat investor untuk
1. Meningkatnya
berinvestasi di Kota Banda Aceh
dalam
Target
keikutsertaan
pameran
1 kali
pelayanan
publik 2. Meningkatnya
pelayanan
31 jenis
pelayanan
17 jenis
system informasi 3. Meningkatnya system
informasi
dan
data
investasi 4.
Tersedianya data base dan
1500 UKM
profil KUKM yang akurat 5.
Tersedianya data monitoring
1 buku
bidang pertanian 6.
Tersedianya data base dinas
1 buku
72 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 17, diarahkan melalui pelaksanaan 3 program dan 6 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 195.628.250,Sasaran Strategis 18 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya
jumlah
perizinan
1.
bagi pelaku usaha
Meningkatnya
Target pelayanan
58 Jenis
dibidang perizinan 2.
Meningkatnya
pelayanan
di
12 jenis
bidang penanaman modal
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 18, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 221.728.000,Sasaran Strategis 19 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya
partisipasi
pelaku
usaha dalam bidang ekonomi
1.
Target
Terpromosinya UMKM pada
5 kali
pameran dan factory outlet
pameran
serta terdistribusinya bahan
dan 3 kali
pokok dengan harga yang
pasar rakyat
stabil
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 19, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.369.408.000,-
73 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 20 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Tersedianya Qanun, Perwal dan
1.
RUPM Penanaman Modal
Target
Meningkatnya pelayanan di
1 Qanun
bidang penanaman modal
Pada tahun 2014 direncanakan akan ditetapkannya 1 regulasi pelayanan bidang
penanaman
modal
dalam
bentuk
Qanun.
Rancangan
Qanun
Penyelenggaraan Pelayanan Penanaman Modal telah diajukan kepada pihak legislatif pada tahun 2013 dan diharapkan pada pada tahun 2014 Rancangan Qanun ini dapat disahkan menjadi Qanun Kota Banda Aceh. Sasaran Strategis 21 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya
hasil
tangkapan
1.
nelayan
Target
Terlaksananya
pembinaan 15 kelompok
pada
masyarakat
kelompok
pesisir 2.
Tersedianya sarana pendukung
4 paket
untuk pembudidaya ikan
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 21, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.613.077.000,Sasaran Strategis 22 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat
1.
Berkembangnya usaha perikanan rakyat
Target 11 kelompok
74 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 22, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 3.616.694.762,Sasaran Strategis 23 : Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya
ketertiban
No dan
1.
keamanan pasar
Uraian
Target
Tertatanya pedagang kaki lima
10 kali
dan pedagang asongan 2.
Adanya pelayanan pasar yang
4 pasar
optimal
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 23, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 13.205.204.138,Sasaran Strategis 24 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku usaha
1.
Penanggulangan teknologi
Target 120 perajin
modern dalam kegiatan perindustrian
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 24, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 76.321.400,-
75 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 25 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya keberhasilan
1.
Terselenggaranya kegiatan
program pemberdayaan
lomba cipta menu 3B dan
masyarakat
serba ikan 2.
Target
Meningkatnya
pengetahuan
dan
petani
wawasan
2 kegiatan
20 petani
dan
nelayan 3.
Meningkatnya
keterampilan
30 orang
penyuluh
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 25, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 57.775.650,Sasaran Strategis 26 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya jumlah penerimaan
1.
ZIS dari masyarakat 2.
Target
Tercapainya pembinaan dan
90 baitul mal
pengembangan syariat islam
gampong
Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan
Rp. 15.736.222.547
shadaqah 3.
Tersedianya penelitian dan
1 laporan
pengembangan syariat islam 4. Tercapainya penyemarakan syariat islam 5.
Terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader
12.935 penerima ZIS 2.000 calon muzakki
dakwah
76 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 26, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 5 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 19.037.829.684,-
MISI IV : Menumbuhkan masyarakat yang berintelektualitas, sehat dan sejahtera, yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya Sasaran Strategis 27 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terwujudnya pelayanan kesehatan
1.
yang optimal dan berkualitas.
Tercapainya penerapan ehealth (pelayanan dasar dan
Target 3 puskesmas
rujukan) secara berjenjang di semua sarana pelayanan kesehatan pemerintah 2.
Tersedianya jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan
3 puskesmas
kesehatan dari dasar dan rujukan 3.
Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi
1 puskesmas
sesuai dengan ISO/JCI 4.
Meningkatnya cakupan desa
55 desa
siaga aktif 5.
Menurunnya angka kejadian
0,10%
kasus Penyakit menular (DBD) 6.
Terbentuknya POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya
90 gampong
kader jumantik di tiap desa
77 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 27, diarahkan melalui pelaksanaan 10 program dan 22 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 90.207.628.781,Sasaran Strategis 28 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya program pendidikan
1.
Terwujudnya kurikulum
diniyah pada sekolah dasar dan
pendidikan yang berbasis
menengah
islami 2.
Terwujudnya pendidikan
Target 143 sekolah
143 sekolah
diniyah pada semua jenjang pendidikan 3.
Terwujudnya proses
143 sekolah
pembelajaran yang berahlakul karimah
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 28, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 44.208.000,Sasaran Strategis 29 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Tercapainya sesuai SNP
kualitas
pendidikan
1.
Tersedinya guru-guru yang
Target 3043 guru
kompeten dan sesuai kualifikasi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
78 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian 2.
Meningkatnya tingkat
Target 100%
kelulusan siswa sekolah dasar dan menengah 100% dan nilai rata-rata sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) 3.
Persentase kelengkapan sarana
100%
dan prasarana penunjang pembelajaran siswa
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 29, diarahkan melalui pelaksanaan 8 program dan 44 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 68.081.922.906,Sasaran Strategis 30 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terkelolanya
keragaman budaya
1.
Peningkatan produktifitas
Target 93 atraksi
daerah dan peningkatan kualitas
dan kualitas pelaku seni dan
budaya/even
pengelolaan budaya dan pariwisata
pelestarian budaya daerah
seni budaya
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 30, diarahkan melalui pelaksanaan 3 program dan 4 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 3.372.886.835,Sasaran Strategis 31 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat
1.
Tersedianya perpustakaan
Target 100 kali
keliling dan buku berkualitas
79 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 31, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 280.705.000,Sasaran Strategis 32 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Peningkatan
pengelolaan
arsip
1.
daerah
Terciptanya dokumen arsip
Target 3 SKPD
SKPD
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 32, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 38.511.900,-
MISI V : Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Yang Islami Sasaran Strategis 33 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Target
Tersedianya infrastruktur jalan,
693,27 km
Banda Aceh yang mendukung
jembatan, drainase dan air
jalan dalam
pariwisata Islami
bersih yang baik serta
kondisi baik,
Tersedianya
infrastruktur
Kota
1.
jaringan/saluran pembuangan
433.03 km
limbah yang ramah lingkungan
drainase, 46.524 rumah tangga pengguna air bersih
2. Meningkatnya peran serta
3%
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
80 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian 3.
Meningkatnya kualitas lingkungan
Target 10%
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 33, diarahkan melalui pelaksanaan 10 program dan 16 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 117.311.129.985,Sasaran Strategis 34 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Tersedianya
pembangunan
infrastruktur
transportasi,
1.
Meningkatnya jumlah
Target 20%
infrastruktur transportasi,
teknologi,
informasi
dan
teknologi, informasi dan
komunikasi
yang handal, akurat
komunikasi yang handal,
dan repesentatif
akurat dan repesentatif
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 34, diarahkan melalui pelaksanaan 3 program dan 4 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 2.166.826.000,Sasaran Strategis 35 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terpenuhinya
cakupan pelayanan
1.
Meningkatnya cakupan
transportasi dan tercipta keamanan
pelayanan transportasi dan
serta kenyamanan bagi pengguna
tercipta keamanan serta
jalan/jasa
kenyamanan bagi pengguna
Target 18%
jalan/jasa
81 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 35, diarahkan melalui pelaksanaan 3 program dan 7 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 4.177.879.313,Sasaran Strategis 36 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terwujudnya kepemerintahan yang
1.
berbasis TIK
Terwujudnya kepemerintahan
Target 15%
yang berbasis TIK
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 36, diarahkan melalui pelaksanaan 4 program dan 8 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.979.718.775,Sasaran Strategis 37 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Seluruh masyarakat mendapatkan
1.
Terpenuhinya kebutuhan
pelayanan pengangkutan sampah
sarana dan prasarana untuk
yang memadai
pengelolaan sampah
Target 7 unit
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 37, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp3.927.640.000,Sasaran Strategis 38 : Indikator Kinerja Sasaran Terlaksananya pembuangan sisa-
No 1.
Uraian
Target
Meningkatnya jumlah sampah
50%
sisa sampah yang tidak dapat
yang dikirim ke TPA Blang
diolah ke TPA Blang Bintang
Bintang
82 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 38, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.415.510.000,Sasaran Strategis 39 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya kondisi lingkungan
1.
Meningkatnya kontribusi
yang bersih dimana semua sampah
masyarakat dalam penyediaan
ditempatkan dengan baik dalam
wadah sampah yang layak
Target 100 unit
wadah
Target kinerja yang diharapkan berupa tersedianya wadah sampah melalui kontribusi swadaya masyarakat ataupun bantuan pihak swasta. Sasaran Strategis 40 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Seluruh gampong mengikuti
1.
program retribusi persampahan
Target
Meningkatnya kontribusi
13.000
masyarakat dalam membayar
rumah
retribusi sampah
Target kinerja yang ingin dicapai dari sasaran ini adalah jumlah rumah tangga yang membayar retribusi sampah. Sasaran Strategis 41 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatkan jumlah masyarakat yang
mengolah
ulang sampah
dan
mendaur
1.
Meningkatnya kontribusi
Target 1000 rumah
masyarakat dalam mendaur ulang sampah
83 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 41, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 652.396.300,Sasaran Strategis 42 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya derajat keindahan
1.
dan keteduhan Kota Banda Aceh
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
Target 3000 batang pohon dan 783.750 ha luas RTH
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 42, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 3.736.282.578,Sasaran Strategis 43 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya keindahan,
1.
Berfungsinya fasilitas
kenyamanan dan keamanan di
penerangan jalan umum dan
jalan-jalan umum, taman kota dan
fasilitas/sarana publik lainnya
Target 100%
fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari.
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 43, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 5.177.963.592,-
84 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 44 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terwujudnya BLUD perbengkelan
1.
Pemko
Meningkatnya jumlah
Target 155 unit
kendaraan dinas Pemko yang terpelihara
Target kinerja yang ingin dicapai adalah terbentuknya BLUD perbengkelan sebagai
pusat
pemeliharaan
seluruh
kenderaan
operasional
dilingkungan
Pemerintah Kota Banda Aceh. Sasaran Strategis 45 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Tersedianya infrastruktur mitigasi
1.
bencana dalam rangka
Tersedianya pos pemantauan di pinggir pantai
Target 30% (1 unit)
pengurangan resiko bencana 2.
Tersedianya prasarana
-
evakuasi
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 45, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 139.088.000,Sasaran Strategis 46 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
1.
Tersedianya mobil tangga,
Target 1 unit
mobil suplai, hydrant dalam Kota Banda Aceh
85 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 46, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 5.087.796.820,Sasaran Strategis 47 : Indikator Kinerja Sasaran Pengembangan destinasi
No 1.
pariwisata
Uraian
Target
Tersedianya sarana pendukung
3
pada objek-objek wisata dan
perencanaan
terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 47, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.138.313.000,Sasaran Strategis 48 : Indikator Kinerja Sasaran Penataan situs-situs dan kota
No 1.
pusaka
Uraian
Target
Tersedianya sarana pendukung
6 situs
pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
Sasaran Strategis 49 : Indikator Kinerja Sasaran Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah
No 1.
Uraian
Target
Tersedianya sarana pendukung
2 kawasan
pada objek-objek wisata dan
bersejarah
terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
86 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 51, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 465.975.000,Sasaran Strategis 50 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatkan promosi pariwisata
1.
Tersebarnya informasi
Target 12 media cetak
pariwisata
dan 2 media elektronik
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 50, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 4 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 3.576.042.450,Sasaran Strategis 51 : Indikator Kinerja Sasaran Tersedianya sarana dan prasarana
No 1.
pementasan seni budaya
Uraian
Target
Tersedianya tempat pagelaran
4 lokasi
seni dan pameran
Sasaran Strategis 52 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau
1.
Meningkatnya jumlah taman
Target 3 lokasi
rekreasi untuk tempat bermain dan pendidikan yang terbangun
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 52, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.493.518.364,87 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Sasaran Strategis 53 : Indikator Kinerja Sasaran Peningkatan luasan RTH
No 1.
Uraian
Target
Tersedianya RTH minimum 30%
26,2%
MISI VI : Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Ranah Publik Dan Perlindungan Anak Sasaran Strategis 54 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya peran perempuan
1.
Meningkatnya jumlah
dalam ranah publik sebagai warga
perempuan yang mengikuti
kota madani
pelatihan penguatan
Target 1 kali (461 orang)
kelembagaan PUG
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 54, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 397.594.870,Sasaran Strategis 55 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Meningkatnya pengetahuan dan
1.
Meningkatnya jumlah
Target Eksekutif
kesadaran pemangku kebijakan
perempuan yang menduduki
30 %
terhadap hak-hakperempuan dan
jabatan di lembaga eksekutif,
Legislatif
anak
dan legislatif
20 %
88 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 55, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 183.905.500,Sasaran Strategis 56 : Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya peran
No 1.
kelembangaan perempuan dalam
Uraian
Target
Meningkatnya jumlah lembaga
18 balee
perempuan (Balee Inong)
inong
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 56, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 3 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 163.284.545,Sasaran Strategis 57 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Target
Menurunnya Angka Kematian
AKI
MDG’s kesetaraan gender dan
Ibu (AKI) dan Angka Kematian
0,0011%
menurunya angka kematian anak
Bayi (AKB)
dan AKB
Terwujudnya pencapaian program
1.
0,054%
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 57, diarahkan melalui pelaksanaan 2 program dan 6 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1.440.660.380,-
89 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB II PERENCANAAN KINERJA
MISI VII : Meningkatkan Peran Generasi Muda Sebagai Kekuatan Pembangunan Kota Sasaran Strategis 58 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya generasi muda yang
1.
cerdas, ber-etika dan berintegritas
Meningkatnya generasi muda
Target 67 OKP
trampil dan memiliki keahlian
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 58, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 1 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp883.560.000,Sasaran Strategis 59 : Indikator Kinerja Sasaran
No Uraian
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan peluang
1.
Meningkatnya generasi muda
Target 180 orang
trampil dan mandiri
usaha dan kesempatan kerja
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan pada sasaran strategis 59, diarahkan melalui pelaksanaan 1 program dan 2 kegiatan dengan jumlah anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 75.550.000,Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran III Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014.
90 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Peraturan
Presiden
Republik
Indonesia
Nomor
29
Tahun
2014,
mendefinisikan akuntabilitas kinerja sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan
dan
kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Berdasarkan pada pemahaman tersebut, maka semua instansi pemerintah, badan dan lembaga negara di pusat dan daerah sesuai dengan tugas pokok, harus memahami lingkup akuntabilitasnya masing-masing karena akuntabilitas yang diminta meliputi keberhasilan dan juga kegagalan pelaksanaan misi dan tujuan instansi yang bersangkutan. Pemerintah Kota Banda Aceh selaku pengemban amanah masyarakat, pelaksana kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh, melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kota Banda Aceh yang dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian target kegiatan dari masing-masing indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat pencapaian
target
sasaran
dari
masing-masing
indikator
kinerja
sasaran
yangditetapkan dalam dokumen RPJMD periode 2012-2017 maupun RKPK Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai kinerja baikkeberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode tahun tertentu.
91 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi Mengacu pada ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja instansi Pemerintah, kinerja Kota Banda Aceh diukur berdasarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran strategis. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran strategis dilakukan
melalui
media
perjanjian/penetapan
kinerja
yang
kemudian
dibandingkan dengan realisasinya dalam hal ini pengukuran kinerja. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja sasaran melalui media pengukuran kinerja sebagaimana terlampir pada formulir pengukuran kinerja, kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan pengukuran indikator kinerja sasaran berdasarkan target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kinerja Tahun 2014 dan Perjanjian/ Penetapan Kinerja tahun 2014 dengan memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kota Banda Aceh yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh periode 2012-2017. Capaian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014 merupakan realisasi kinerja tahun kedua dari target kinerja jangka menengah seperti tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh periode 2012-2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 37 Tahun 2012 pada tanggal 21 Desember 2012. Melalui pengukuran kinerja dapat diketahui telah sejauh mana keberhasilan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam merealisasikan target jangka menengah dan
92 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
juga sebagai media melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tahunan yang diarahkan mendukung tercapainya tujuan Pemerintah Kota Banda Aceh yang akan berimplikasi terhadap suksesnya visi dan misi Kota Banda Aceh. Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian kinerja pada tingkat sasaran digunakan skala pengukuran dengan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : No.
Skala
Kategori Capaian
1.
> 85
Sangat Baik
2.
70 sampai dengan 85
Baik
3.
55 sampai dengan 69
Cukup
4.
< 55
Kurang
Pada RPJMD Kota Banda Aceh 2012-2017 terdapat 59 (lima puluh Sembilan) sasaran dan 114 (seratus empat belas) indikator kinerja, namun untuk tahun anggaran 2014 terdapat 4(empat) indikator kinerja dan 1 (satu)sasaran yang tidak menjadi target kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh. Adapun sasaran tersebut adalah‘’terwujudnya manajemen pengelolaan ZIS secara transparan dan akuntabel”, sedangkan 4 (empat) indikator kinerja yang dimaksud di atas adalah: 1.
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri faham/isme yang menyesatkan;
2.
Meningkatnya manajemen pengelolaan ZIS;
3.
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan; dan
4.
Tersedianya prasarana evakuasi.
93 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian kinerja Pemerintah kota Banda Aceh tahun 2014 ditetapkan melalui pengukuran terhadap 58 (lima puluh delapan) sasaran dan 110 (seratus sepuluh) indikator kinerja. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan analisis penilaian rata-rata kumulatif terhadap110 (seratus sepuluh) indikator kinerja dimaksud, maka pencapaian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh masuk dalam kategori “sangat baik ”.Hal ini dapat terlihat dari capaian kinerja masingmasingsasaran strategis tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2014
No.
Skala
Kategori Capaian
Jumlah Capaian Kinerja Sasaran
1.
> 85
Sangat Baik
38
2.
70 sampai dengan 85
Baik
9
3.
55 sampai dengan 69
Cukup
4
4.
< 55
Kurang
7
JUMLAH
58
Secara rinci capaian kinerja pada tingkat sasaran dan skala rata-ratanya dapat dilihat pada tabel3.2 dibawah ini : Tabel 3.2 Tingkat Capaian Sasaran Strategis
No
Sasaran Strategis
Tingkat Capaian (%)
Kategori Capaian
1
2
3
4
100
Sangat Baik
1.
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
94 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Tingkat Capaian (%)
Kategori Capaian
1
2
3
4
2.
Meningkatnya ketaqwaan individu
100
Sangat Baik
3.
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup
80
Baik
126,5
Sangat Baik
100
Sangat Baik
106,25
SangatBaik
50
Kurang
111,52
Sangat Baik
100
Sangat Baik
92,37
Sangat Baik
11. Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien
100
Sangat Baik
12. Terbentuknya Program Pembangunan yang
80
Baik
masyarakat 4.
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat
5.
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam
6.
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan terciptanya transparansi birokrasi
7.
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab
8.
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas
9.
Terciptanya pemerintahan yang berbasisegoverment
10. Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif
mengakomodir aspirasi masyarakat
95 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Tingkat Capaian (%)
Kategori Capaian
1
2
3
4
13. Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
63,94
Cukup
14. Meningkatnya kesempatan kerja bagi pencari
68
Cukup
15. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
66,09
Cukup
16. Meningkatnya minat investor untuk
84,11
Baik
103,3
Sangat Baik
100
Sangat Baik
0
Kurang
20. Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
100
Sangat Baik
21. Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat
100
Sangat Baik
22. Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar
100
Sangat Baik
23. Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil
100
Sangat Baik
33,33
Kurang
112,14
Sangat Baik
kerja
berinvestasi di Kota Banda Aceh 17. Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha 18. Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam bidang ekonomi 19. Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal
pelaku usaha 24. Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat 25. Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat
96 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Tingkat Capaian (%)
Kategori Capaian
1
2
3
4
83,33
Baik
100
Sangat Baik
28. Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP
82,63
Baik
29. Terkelolanya keragaman budaya daerah dan
112,9
Sangat Baik
100
Sangat Baik
31. Peningkatan pengelolaan arsip daerah
100
Sangat Baik
32. Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
35. Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
100
Sangat Baik
36. Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan
100
Sangat Baik
26. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas. 27. Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah
peningkatan kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata. 30. Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat.
yang mendukung pariwisata Islami 33. Tersedianya pembangunan infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif 34. Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
pengangkutan sampah yang memadai
97 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Tingkat Capaian (%)
Kategori Capaian
1
2
3
4
0
Kurang
0
Kurang
98,2
Sangat Baik
118
Sangat Baik
41. Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh
83
Baik
42. Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan keamanan di jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari
100
Sangat Baik
43. Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko
98
Sangat Baik
44. Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana
100
Sangat Baik
45. Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
100
Sangat Baik
46. Pengembangan destinasi pariwisata
100
Sangat Baik
47. Penataan situs-situs dan kota pusaka
100
Sangat Baik
48. Terwujudnya kawasan dan bangunan
100
Sangat Baik
37. Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang 38. Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah 39. Seluruh gampong mengikuti program retribusi persampahan 40. Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan mendaur ulang sampah
bersejarah
98 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Tingkat Capaian (%)
Kategori Capaian
1
2
3
4
49. Meningkatkan promosi pariwisata
75
Baik
50. Tersedianya sarana dan prasarana pementasan
100
Sangat Baik
33,33
Kurang
52. Peningkatan luasan RTH
93,51
Sangat Baik
53. Meningkatnya peran perempuan dalam ranah
21,69
Kurang
67,93
Cukup
100
Sangat Baik
85
Sangat Baik
100
Sangat Baik
81
Baik
86,39
Sangat Baik
seni budaya (tidak memiliki target sesuai dokumen penetapan kinerja tahun 2013) 51. Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau
publik sebagai warga kota madani 54. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku kebijakan terhadap hakhakperempuan dan anak 55. Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 56. Terwujudnya pencapaian program MDG’s kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak 57. Terciptanya generasi muda yang cerdas, beretika dan berintegritas 58. Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja Tingkat Pencapaian Sasaran
99 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Capaian kinerja pada 7 (tujuh) sasaran yang termasuk kategori “kurang” atau belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja, disebabkan karena indikator kinerja tidak menetapkan target dan tidak optimalnya capaian indikator kinerja sebagaimana penjelasan sebagai berikut : 1. Sasaran
terwujudnya
aparatur
pemerintah
yang
memiliki
kompetensi,
kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab dengan Indikator kinerja jumlah PNS yang menyelesaikan pendidikan tidak tercapai secara optimal karena jumlah PNS yang menyelesaikan pendidikan berjumlah 1 (satu) orangdari target 2 (dua) orang PNS (tabel 3.2 pada nomor 7); 2. Sasaran
tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal, melalui
indikator kinerja meningkatnya pelayanan di bidang penanaman modal tidak dapat tercapai secara optimal karena pada tahun 2014 rancangan qanun bidang penanaman modal masih dalam tahap pembahasan pada SKPD terkait. (tabel 3.2 pada nomor 19 ); 3. Sasaran meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Tidak tercapainya kinerja sasaran ini karenatidak terealisasikannya target yang telah ditetapkan pada 2 (dua) indikator kinerja : meningkatnya pengetahuan dan wawasan petani dan nelayan dan meningkatnya keterampilan penyuluh. Hal ini disebabkan
keterbatasan
anggaran
sehingga
kegiatan-kegiatan
yang
mendukung pencapaian target indikator kinerja tersebut tidak dilaksanakan. (tabel 3.2 pada nomor 24); 4. Sasaran terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang, tidak terlaksana karena serah terima aset TPA Blang Bintang baru terlaksana pada akhir tahun 2014, sehingga belum dapat difungsikan secara optimal. (tabel 3.2 pada nomor37);
100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
5. Sasaran terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah melalui indikator kinerja meningkatnya kontribusi masyarakat dalam penyediaan wadah sampah tidak tercapai karena selama tahun 2014 tidak terdatanya penyediaan wadah sampah yang dilakukan oleh masyarakat maupun pihak swasta. (tabel 3.2 pada nomor 38); 6. Sasaran meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau. Tidak tercapainya indikator meningkatnya jumlah taman rekreasi untuk tempat bermain dan pendidikan karena pada tahun 2014 hanya dibangun 1 (satu) lokasi taman rekreasi yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari yang ditargetkan 3 (tiga) lokasi. (tabel 3.2 pada nomor 51); dan 7. Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani, Tidak tercapainya realisasi dari indikator kinerja meningkatnya jumlah perempuan
yang
mengikuti
pelatihan
penguatan
kelembagaan
PUG
dikarenakan pada tahun 2014 hanya dilaksanakan pelatihan bagi 100 (seratus) orang dari target yang ditetapkan 461 (empat ratus enam puluh satu) orang. (tabel 3.2 pada nomor 53).
3.1.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dan Analisis
Penyebab
Program/Kegiatan
Keberhasilan/Kegagalan Kinerja yang
Menunjang
Serta
Analisis
Keberhasilan/Kegagalan
Pencapaian Pernyataan Kinerja Hingga akhir tahun 2014, Pemerintah Kota Banda Aceh telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh pencapaian sasaran yang diuraikan dalam realisasi indikator kinerja dapat di lihat sebagai berikut :
101 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
MISI–1
Meningkatkan Kualitas Pengamalan Syariat Islam Secara Kaffah
Pada tahun 2014, untuk mencapai misi 1 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan 6 (enam) sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut :
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
Sasaran Strategis 1
Indikator Kinerja No Uraian 1.
Meningkatnya pembinaan Syariat Islam secara maksimal
Target
Realisasi
11 kali kajian islam
11 kali kajian islam
Capaian kinerja 100%
Dalam rangka terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat digunakan indikator kinerjayaitumeningkatnya pembinaan Syariat Islam secara maksimal. Upaya peningkatan pembinaan syariat islam tersebut dilakukan melalui kegiatan Kajian Agama Islam bagi aparatur pemerintah Kota Banda Aceh dan Masyarakat yang pelaksanaannya dilakukan di mesjid-mesjid dalam kota Banda Aceh. Adapun target kegiatan kajian tersebut sebanyak 11 kali dan sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 11 kali (100%). Hal ini terlihat dari terlaksananya kegiatan kajian Islam sesuai dengan tabel 3.3 dibawah ini: Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kajian Islam Tahun 2014 NAMA PEMATERI NO
TANGGAL
1
28/02/2014
MESJID
GAMPONG
Darul Falah
Pineung
JUDUL CERAMAH / MATERI Ustadz Husni Suardi,S.Pdi
Gerakan Shalat bermanfaat untuk kesehatan tubuh
102 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
NAMA PEMATERI NO
TANGGAL
2
JUDUL CERAMAH / MATERI
MESJID
GAMPONG
14/03/2014
Taqwa
Lhoong Raya
Israr Hidayadi,LC,MA
3
04/04/2014
Baitul Musyahadah
Geuceu Kayee Jato
Tgk.Mizaj Iskandar,LC.,LL.M
4
02/05/2015
Raudhatul Jannah
Pango Raya
Ustadz Azhar,M.Ag
Manusia yang Dirindukan Syurga
5
20/06/2014
Agung AlMakmur
Bandar Baru
Dr.Tgk.Hasanuddin Yusuf Adan,MCL,MA
Tarhib ramadhan
6
15/08/2014
As-Shadaqah
Lamlagang
Prof.Dr.Syahrizal Abbas,MA
7
12/09/2014
Syech Abd.Rauf
Blang Oi
Tgk.Samsul Bahri,M.Ag
8
17/10/2014
Al-Abrar
Lamdingin
H.Fakhruddin Lahmuddin,S.Ag
9
07/11/2014
Al - A'la
Cot Masjid
Nurchalis Muchtar,MA
10
19/11/2014
Baitusshalihi n
Ceurih
Dr.Muhammad Rum,LC.MA
Mari Kembalikan Ummat Islam ke Masjid
11
19/12/2014
Agung AlMakmur
Bandar Baru
Dr.Abizal M.Yati, LC.MA
Dakwah adalah Tanggung Jawab Kita
Methode Al-Qur'an dalam memperbaiki Ummat Kepemimpinan dalam Perspektif Islam
Implementasi Syariat Islam dan Tantangannya Pensyariatan Qurban dan Fadhillahnya Tahun Baru Hijriah sebagai Momentum Muhasabah diri Budaya dan Wisata Menurut Islam
Selain kegiatan kajian islam,salah satu kegiatan yang juga dilakukan oleh Pemerintah
Kota
Banda
Aceh,bersama
dengan
forkopimda,dalam
rangka
menangkal kegiatan yang tidak sesuai nilai-nilai islamiadalah melarang perayaan pergantian tahun baru masehi dengan mengeluarkan seruan dan himbauan bersama terhadap perayaan tersebut.Kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk keberhasilan terkait pembinaan Syariat Islam secara maksimal di Kota Banda Aceh.
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya ketaqwaan individu Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Meningkatnya aqidah masyarakat
Target
Realisasi
16 kali pengajian rutin
16 kali pengajian rutin
Capaian kinerja 100%
103 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dalam rangka meningkatkan ketaqwaan individu,Pemerintah Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan pengajian rutin yang diperuntukkan bagi pembinaan dan pemberdayaan mualaf. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 16 kali bertempat di musalla Balaikota Banda Aceh. Selain kegiatan pengajian rutin dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan para mualaf juga dilakukan kunjungan langsung ke tempat kediaman mualaf, pembinaan praktek ilmu agama, pembagian paket buku agama dan perangkat shalat, pembinaan sektor ekonomi melalui Baitul Mal, kajian hukum melalui MPU Kota Banda Aceh serta dijadikannya mesjid Agung Al-Makmur sebagai pusat pembinaan mualaf. Adapun target kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 16 kali dan sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 16 kali dengan capaian kinerja 100%. Keberhasilan ini dapat dilihat dari jumlah pembinaan 50 orang mualaf pada tahun 2014.
Sasaran Strategis 3
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup masyarakat Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
50 gampong
40 gampong
80%
No Uraian 1.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pengamalan dan pelaksanaan syariat islam
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas hidup masyarakat melalui indikator meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pengamalan dan pelaksanaansyariat islam,
Pemerintah Kota Banda Aceh mencoba membangun
masyarakat melaluipembinaan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmahdengan program kegiatan pola asuh anak berdasarkan nilai-nilai ajaran islam, bimbingan
104 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
hukum keluarga (akhwalusy-syaksiyah), pembinaan fardhu kifayah, penelitian dan pengembangan syariat Islam,pengembangan muamalah. Adapun target kegiatan tersebut dilaksanakan pada 50 gampong sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi sebanyak 40gampong (80%).
Sasaran Strategis 4
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Meningkatnya ketertiban umum dan kepastian hukum dalam masyarakat
Target
Realisasi
1.098 kali operasi penegakan
1.098 kali operasi penegakan
qanun/perda dan
qanun/perda dan
144 kali operasi
221 kali operasi
penindakan pelanggaran
penindakan pelanggaran
qanun/perda
qanun/perda
Capaian kinerja 126,5 %
Dalam rangka mewujudkan ketertiban dan ketentraman di wilayah Kota Banda Aceh, selama tahun 2014melakukanpenertiban terhadap pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya dan penindakan terhadap pelanggaran qanun atau peraturan kepala daerah berupa penyitaan barang dagangan, pembongkaran bangunan liar,
penertiban hewan ternak
liar,
penertiban spanduk/baliho,
pencambukan bagi pelanggar Syariat Islam, penyegelan tempat usaha yang melanggar syariat Islam, pemusnahan miras. Dari target kegiatan operasi sebanyak 1.098 kali dan penindakan sebanyak 144 kali telah terealisasi 1.098 kali operasi dan 221 kali penindakan (126,5%). Hal ini terlihat dari adanya penyegelan tempat usaha yang melanggar syariat Islam sebanyak 6 tempat usaha, pencambukan bagi pelanggar syariat sebanyak 2 (dua) kali, pemusnahan miras sebanyak 1.531 botol/kaleng. Disamping kegiatan operasi penertiban dan penindakan pemerintah Kota Banda Aceh juga melaksanakan kegiatan pelatihan pengendalian keamanan dan
105 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
kenyamanan lingkungan, tersusunnya dokumen kominda, sosialisasi peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama, sosialisasi rasa solidaritas di kalangan masyarakat, penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan miras dan narkoba, monitoring dan evaluasi terhadap organisasi kemasyarakatan, pelatihan pengamanan Satlinmas.Dari berbagai macam program kegiatan di atas terlihat adanya kerukunan hidup antar umat beragama di Kota Banda Aceh, Terdatanya setiap Ormas yang ada di Kota Banda Aceh sehingga memudahkan dalam pemantauan apabila ada gangguan kamtibmas pada masyarakat.
Sasaran Strategis 5
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam Indikator Kinerja
No 1.
Uraian
Target
Realisasi
Meningkatnya kegiatan tausyiah dan ceramah-ceramah agama
12 kali
12 kali
Capaian kinerja 100%
Dalam rangka terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam melalui indikator kinerja meningkatnya kegiatan tausyiah dan ceramah-ceramah agama,Pemerintah Kota Banda Aceh secara rutin melaksanakan dakwah umum jum’atanyang dilaksanakan setiap bulanpada jum’at pagi bertempat di Taman Bustanul Salatin (Taman Sari). Dakwah umum Jum’atan ini diikuti oleh seluruh jajaran aparatur Pemerintah Kota Banda Aceh dan masyarakat umum yang bertujuan meningkatkan pemahaman syariat islam bagi seluruh warga Kota Banda Aceh.Dalam kegiatan ini penceramah yang diundang dari berbagai daerah di Aceh dan Nasional untuk memberikan pencerahan dan menambah pemahaman islam secara lebih mendalam kepada warga Kota Banda Aceh. Adapun target kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 12 kali dan sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi seluruhnya (capaian kinerja 100%).
106 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 6
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan terciptanya transparansi birokrasi Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya Jumlah Aparatur
6 orang yang
8 orang yang
106,25%
pengawas yg sudah mengikuti pelatihan
mengikuti pelatihan dan 10
mengikuti pelatihan dan 9
orang yang
orang yang
mengikuti diklat pengawas
mengikuti diklat pengawas
No Uraian 1.
Dalam mewujudkan peningkatan profesionalisme aparatur pengawas di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh dan untuk terciptanya transparansi birokrasi melalui indikator kinerja peningkatanjumlah Aparatur pengawas yang sudah mengikuti pelatihan.Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen untuk mewujudkan good governancesalah satunya melalui pembenahan kinerja atas penyelenggaraan organisasi pemerintah dengan sistem pengawasan yang efektif, efisien dan akuntabel. Salah satu faktor utama yang dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan pengendalian intern adalah efektivitas peran Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), untuk itu APIP harus melakukan perubahan dalam menjalankan tugas yang merupakan nilai tambah bagi penyelenggaraan pemerintahan. Hal ini sejalan dengan peran dan fungsi pengawas internal untuk membantu pemerintah mencapai tujuan yang telah ditetapkannya melalui pendekatan yang sistematis dan terarah dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko (risk management), pengendalian (control), dan proses tata kelola pemerintahan (governanceprocess).APIP juga mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Dalam mengemban tugas tersebut dibutuhkan personil APIP yang memiliki kompetensi dan kapasitas yang memadai. Upaya peningkatan SDM APIP salah satunya melalui pendidikan dan latihan yang terukur dan berkelanjutan.
107 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh mengirimkan 17 (tujuh belas) APIP untuk mengikuti pelatihan substansi maupun penjenjangan auditor. Dari target 16 orang terealisasi sebanyak 17 (tujuh belas) orang (106,25%). Hal ini disebabkan karena adanya peluang bagi APIP untuk mengikuti pelatihan dimaksud. Selain kegiaan diklat substansi maupun penjenjangan auditor, pemerintah Kota Banda Aceh juga mengirimkan 1 (satu) orang pegawai untuk mengikuti Program Pasca sarjana (S2) melalui program beasiswa STARPRO BPKP, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.4 Diklat bagi Aparatur Pengawas Tahun 2014 No
Kegiatan
Jumlah Peserta
1
2
3
1
Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA)
2 Orang
2
Diklat Audit Pengadaan Barang dan Jasa
1 Orang
3
Pelatihan Pelaksanaan Audit PNPM
2 Orang
4
Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
1 Orang
5
Diklat Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (APIP)
1 orang
6
Diklat Sertifikasi JFA Pembentukan Auditor terampil
2 orang
7
Diklat Sertifikasi JFA Pembentukan Ketua TIM
2 orang
8
Diklat Audit Badan Layanan Daerah (APIP)
1 orang
9
Diklat sertifikasi JFA pembentukan Auditor Pertama
1 orang
10
Bimtek Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif
1 orang
11
Diklat Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (APIP)
1 orang
12
Diklat Penjenjangan Auditor Madya
1 orang
13
Bimtek Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
1 orang
14
Pendidikan Pasca Sarjana Akuntansi
1 orang JUMLAH
18 orang
Sumber : Inspektorat Kota Banda Aceh, 2015
108 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
MISI–2
Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Pada tahun 2014, untuk mencapai misi 2 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan 7(tujuh) sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 7
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya Jumlah Aparatur yang telah menamatkan S1 dan S2
2 PNS
1 PNS
50%
No 1.
Dalam mewujudkan
aparatur
pemerintah
yang memiliki kompetensi,
kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab, Pemerintah Kota Banda Acehmelakukan pengembangan pegawai untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi pegawai. Melalui
indikator
kinerja
meningkatnyajumlah
Aparatur
yang
telah
menamatkan S1 dan S2 diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan produktivitas, efektitas dan efisiensi pada tempat kerjanya. Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan kesempatan bagi setiap Pegawai Negeri Sipil yang ingin melanjutkan pendidikan baik melalui jalur tugas belajar maupun izin belajar. Pemberian izin dan tugas belajar diberlakukan seleksi ketat sesuai aturan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 34 Tahun 2013 tentang Tugas Belajar, Izin Belajar dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
109 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Target kinerja tersebut direncanakan 2 orang dan sampai dengan akhir tahun 2014 telah terealisasi 1 orang (50%).Kondisi ini terjadi karena 1 orang pegawai masih dalam pendidikan. Selain itu Pemerintah Kota Banda Aceh juga memberikan bantuan tugas belajar dan ikatan dinas bagi pegawai dengan rinciansebagai berikut : Tabel 3.5 Penyaluran Beasiswa Pemko Banda Aceh Tahun 2014 No.
Beasiswa
1.
Bantuan biaya pendidikan tugas belajar pada Politeknik Aceh jenjang Diploma III
2.
Bantuan biaya tugas belajar jenjang Sarjana (S1) ke Jakarta
Jumlah Penerima 20 orang
2 orang
3.
Bantuan biaya pendidikan Praja IPDN ikatan dinas
35 orang
4.
Bantuan biaya penyusunan Tesis Program Magister (S2)
6 orang
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
63 orang
Sumber : BKPP Kota Banda Aceh, 2015
Disamping pengembangan pegawai melalui pendidikan formal, dalam rangka peningkatan kapasitas dan ketrampilan PNS, dilaksanakan juga pelatihan tekhnis dan fungsional bagi PNS melalui Banda Aceh Academy (BAA). Banda Aceh Academy (BAA) merupakan wadah pengembangan kapasitas bagi PNS dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Pelatihan yang diberikan oleh BAA merupakan respon atas kebutuhan PNS dalam meningkatkan ketrampilan pelaksanaan tugas dan fungsi yang dimiliki, yang pada akhirnya akan menghasilkan sumberdaya manusia yang kompeten dan profesional. Pada tahun 2014, BAA telah melaksanakan 14 (empat belas) pendidikan dan pelatihan, yaitu : 1.
Diklat teknis penyusunan SKP
2.
Diklat teknis pelayanan prima 110 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
3.
Diklat teknis penyusunan SKP untuk fungsional tertentu (guru)
4.
Asistensi SKP
5.
Workshop FGD pengadaan barang dan jasa
6.
FGD analisis kebutuhan diklat untuk kepala SKPD
7.
FGD analisis kebutuhan diklat untuk kecamatan
8.
Workshop pemetaan permasalahan pegawai
9.
Diklat tekhnis penyusunan SKP untuk fungsional tertentu (non guru)
10. Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 11. Diklat fotografi dokumentasi jurnalistik 12. Diklat menulis press rilis 13. Diklat TOC 14. Diklat pengelolaan keuangan JKN
Sasaran Strategis 8
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
3%
2,69%
111,52%
No Uraian 1.
Menurunnya jumlah PNS yang Indisipliner
Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil selalu menjadi sorotan masyarakat terutama dimasa digaungkannya reformasi birokrasi oleh pemerintah pusat, dimana PNS wajib memberikan pelayananprima terhadap masyarakat. Disiplin kerja PNS terwujud dalam bentuk ketaatan, ketertiban, tanggungjawab dan loyalitas terhadap segala tata tertib yang berlaku dalam organisasi. Dengan terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas maka akan berdampak pada menurunnya jumlah PNS yang Indisipliner. Diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, Pemerintah Kota Banda Aceh secara bertahap mulai merealisasikan
111 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
peraturan tersebut. Dimulai dari melaksanakan sosialisasi sampai mengambil tindakan terhadap PNS yang secara sengaja melakukan pelanggaran disiplin. Upaya penegakan disiplin dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh dilakukan melalui monitoring/sidak secara Disiplin Berat 22 orang
langsung pada seluruh SKPD oleh Tim Pembinaan,
Pemeriksaan
dan
Penegakan
Disiplin Aparatur Pemerintah Kota Banda Acehyang
dibentuk
Walikota
Banda
monitoring/sidak
di
dengan
Disiplin Ringan 122 orang
Keputusan
Aceh.Dari tahun
Disiplin Sedang 16 orang
2014,
hasil masih
ditemukan 160(seratus enam puluh) PNS yang indisipliner atau mencapai 2,69% dari
Proporsi PNS yang indisipliner tahun 2014
total PNS Kota Banda Aceh yaitu 5.939 orang sebagaimana yang ditampilkan oleh grafik disamping. PNS yang melanggar disiplin, telah dilakukan proses sesuai tingkat pelanggaran disiplin yang dilakukan, dengan rincian : a.
13 (tiga belas) PNS telah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Pembinaan, Pemeriksaan dan Penegakan Disiplin Aparatur Pemerintah Kota Banda Aceh, sebagai berikut :
8 (delapan) orang telah ada keputusan hukum tetap, yaitu 4 (empat) orang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dan 4 (empat) orang dikenakan sanksi penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun.
4 (empat) orang dalam proses penetapan keputusan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun.
1 (satu) orang melakukan pelanggaran disiplin yaitu pelanggaran PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan pelanggaran PP Nomor 54 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian pada PNS.
112 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
b.
16 (enam belas) orang diberikan pembinaan karena tidak hadir tanpa menyertakan keterangan yang jelas antara 16 s/d 30 hari kerja, yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2015.
c.
9 (sembilan) orang masuk pada tingkat pelanggaran disiplin berat, yang direncanakan akan dilakukan pemeriksaan pada tahun 2015.
d. 122 (seratus dua puluh dua) PNS telah dijatuhi hukuman pelanggaran disiplin ringan oleh atasan langsung PNS tersebut. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan penurunan tingkat indisipliner PNS sebesar 3%, akan tetapi hal ini belum terwujud karena masih ditemukannya PNS yang indisipliner sesuai dengan penjelasan di atas. Selain kegiatan monitoring dan sidak yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Banda Aceh, dalam meningkatkan disiplin PNS juga dibangun sebuah aplikasi edisiplin dimana sistem ini berupa aplikasi absensi online yang bertujuan merekam tingkat kehadiran PNS secara online dan memudahkan pembinaan PNS sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai. Aplikasi ini dapat menjadi sebuah alat deteksi dini bagi pegawai terhadap disiplin kerja dan bagi atasan langsung.Pimpinan SKPD serta pejabat pembina kepegawaian dapat menggunakannya sebagai sarana monitoring dan evaluasi dalam
memantau
tingkat
kehadiran
pegawai
dan
meminimalisir
pelanggaran/sanksi yang terjadi. Melalui aplikasi e-disiplin, atasan langsung dan pejabat pembina kepegawaian dapat menerima secara otomatis notifikasi terhadap tahapan pelanggaran yang telah dilakukan oleh seorang pegawai.
113 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 9
Terciptanya pemerintahan yang berbasise-goverment Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
80%
80%
100%
No Uraian 1.
Meningkatnya Jumlah kantor pelayanan yang berbasis TIK
Untuk terciptanya pemerintahan yang berbasis e-governent pemanfaatan teknologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari, karena kebutuhan informasi yang sangat cepat dan tepat menjadi suatu kebutuhan utama disegala aspek.Keberadaan teknologi merupakan jawaban untuk memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. Dan menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kota Banda Aceh telah mengadopsi teknologi informasi sebagai infrastruktur utama pelayanan publik. Penerapan e-government dilakukan dalam kerangka mendukung tugas dan fungsi Pemerintah Kota Banda Aceh kearah efektifitas dan efisiensi pelayanan publik. Pengembangan e-government secara bertahap dalam setiap proses pelayanan kepada masyarakat merupakan langkah Pemerintah Kota Banda Aceh untuk terus mengoptimalkan fungsi tekhnologi dalam meningkatkan kinerja layanan publik. Berbagai terobosan dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Kota Banda Aceh melalui satuan kerja khususnya yang langsung bersentuhan dengan pelayanan masyarakat antara lain:
114 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.6 Aplikasi yang digunakan SKPD sampai tahun 2014 NO. 1.
SKPD Kantor Pelayanan
APLIKASI 1.
Sistem Informasi Manajemen Satu Pintu (SIMSATU)
2.
Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi
Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP)
Secara Elektronik (SPIPISE) yg terkoneksi dengan BKPM pusat 3.
Aplikasi perizinan online Merupakan proses perizinan yang terintegrasi secara online termasuk proses pembayarannya yang juga akan terintegrasi dengan sistem mobile banking. Melalui perizinan online masyarakat tidak perlu lagi repot untuk datang ke KPPTSP hanya untuk mengetahui persyaratan perizinan, status permohonan perizinan yang diajukan, dan pengambilan izin yang telah diterbitkan, semuanya kini bisa dilakukan secara online. Aplikasi mulai dibangun sejak tahun 2014 dan diluncurkan pada awal tahun 2015.
2.
Dinas Kependudukan
1.
dan Catatan Sipil
Nomor antrian online Terobosan yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Banda Aceh pada akhir tahun tahun 2013, yaitu membuka nomor antrian secara online, dimana masyarakat tidak harus datang ke kantor Disdukcapil tapi cukup dengan mengambil nomor antrian secara online untuk pelayanan KTP, KK dan Akte Kelahiran melalui website : disdukcapil.bandaacehkota.go.id
2.
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Sistem yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan
untuk
menata
sistem
administrasi
kependudukan, sistem ini meliputi pendataan penduduk
115 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
NO.
SKPD
APLIKASI dan pencacatan sipil. Data kependudukan antara lain : Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Nikah, dan sebagainya.
3.
Dinas Kesehatan
1.
e-health Secara bertahap dinas kesehatan mulai menerapkan fasilitas kesehatan secara digital atau e-health yang diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan dan penyediaan informasi kesehatan. Dengan adanya e-health sangat membantu masyarakat Kota Banda Aceh dalam mengatasi masalah mereka mengenai dunia kesehatan, khususnya masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan. Melalui fasilitas ehealth masyarakat dapat mengakses informasi atau melakukan konsultasi tentang kesehatan.
4.
Dinas Perhubungan,
1.
Komunikasi dan
Sistem Informasi Manajemen Pengukuran Kenderaan Bermotor (SIM-PKB)
Informatika
SIM-PKB adalah aplikasi berbasis web untuk mengelola administrasi pengujian kendaraan bermotor. Aplikasi SIM-PKB versi publik ini berfungsi untuk memberikan informasi waktu pengujian kenderaan. Tujuan utama dari dikembangkannya
SIM-PKB
ini
adalah
untuk
memberikan layanan yang lebih cepat, transparan dan akurat
di
sisi
layanan
publik
serta
memberikan
kemudahan dalam proses penyelenggaraan sistem pengujian kendaraan bermotor. 2.
Aplikasi Informasi Online (e-PPID) Melalui aplikasi dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses dan memperoleh berbagai informasi secara online tanpa harus kekantor pusat informasi. Masyarakat dapat membuka situs PPID, yakni : ppid.bandaacehkota.go.id dan mengisi formulir. Setelah proses pengisian formulir selesai, pemohon diminta untuk memberitahukan maksud penggunaan informasi tersebut dan mengarahkan pada SKPD terkait. Setelah itu aplikasi akan membalas apakah informasi tersebut
116 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
NO.
SKPD
APLIKASI dapat diberikan, ditunda atau penangguhan kapan akan dipenuhi permintaan 3.
Sistem
Informasi
Manajemen
Kapal
(SIM-
KAPAL) Merupakan aplikasi pengelolaan pengukuran kapal. Melalui aplikasi masyarakat dapat mendaftarkan untuk pengukuran kapal secara online lewat : kapal.bandaacehkota.go.id 5.
Sekretariat Daerah
1.
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) LPSE
merupakan
unit
kerja
yang
untuk
menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik serta memfasilitasi
ULP/Pejabat
Pengadaan
dalam
melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. Setiap peyedia/perusahaan yang ingin mengikuti proses lelang di Pemerintah Kota Banda Aceh diharuskan mendaftar melalui lpse.bandaacehkota.go.id 2.
Layanan Pengaduan Masyarakat (LPM) Layanan Pengaduan Masyarakat (LPM) Kota Banda Aceh adalah sistem Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat yang menggunakan perangkat lunak komputer berbasis teknologi informasi (Website dan GSM). Dengan tujuan untuk memberikan pelayanan informasi dan sebagai media untuk menerima pengaduan dari masyarakat yang dapat di akses melalui media internet/intranet dengan alamat http://lpm.bandaacehkota.go.id atau melalui aplikasi GSM Short Message Service (SMS) dari Handphone melalui nomor 0811683005.
Ditahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan peningkatan jumlah kantor pelayanan yang berbasis TIK sebesar 80% dan terealisasi 80% sehingga capaian kinerjanya 100%. Kondisi ini merupakan komitmen dari
117 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pemerintah Kota Banda Aceh untuk terus memacu setiap SKPD membuat inovasi baru dalam pelayanan berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).
Sasaran Strategis 10
Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Meningkatnya Persentase Realisasi Fisik dan Keuangan SKPD
Target 100%
Realisasi Keuangan : 91,74%
Capaian kinerja 92,37%
Fisik :93%
Total anggaran Kota Banda Aceh yang bersumber dari APBK perubahan tahun 2014 sebesar Rp. 1.194.481.738.323,- terdiri dari Rp. 622.433.144.378,- belanja langsung dan Rp. 572.048.593.945,- belanja tidak langsung. Realisasi keuangan hingga 31 Desember 2014 untuk belanja langsung sebesar Rp.568.921.838.228,atau mencapai 91.4% dan belanja tidak langsung Rp. 526.935.400.981 atau mencapai 92.1%. Realisasi Fisik belanja langsung sebesar 93% yang relatif lebih besar dibanding realisasi keuangan disebabkan terdapat beberapa pekerjaan yang di-pihak-ketiga-kan dan terdapat sisa tender untuk paket pekerjaan dimaksud, sementara kegiatan selesai dilaksanakan. Perhitungan realisasi kegiatan tersebut termasuk realisasi pada 3 (tiga) BLUD yaitu : BLUD RSUD Meuraxa, BLUD Pasar dan BLUD Jasa Produksi. Selain anggaran bersumber dari APBK (DAU, DAK dan OTSUS), Kota Banda Aceh juga mengelola kegiatan pembangunan dari dana tugas pembantuan. Dari total anggaran Rp. 9.565.850.000,- realisasi keuangan hingga 31 Desember 2014 sebesar 100% sedangkan realisasi fisik hanya 13.73% disebabkan hingga akhir tahun belum dapat ditentukan lokasi desa untuk kegiatan pengaturan pembinaan pengawasan dan pelaksanaan pembangunan sanitasi dan persampahan (batas akhir pelaksanaan kegiatan pada Maret 2015).
118 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 11
Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
6 Regulasi
6 regulasi
100%
No Uraian 1.
Meningkatnya Jumlah Regulasi yang ditetapkan untuk memperpendek/ memangkas jalur birokrasi
Salah satu upaya dalam menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien adalah menetapkan peraturan atau kebijakan yang mengakomodir kepentingan masyarakat dan mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah. Selama tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh telah menetapkan 6 (enam) regulasi sesuai target yang ditetapkan dengan realisasi 100% berupa 1 Qanun dan 5 Peraturan Walikota Banda Aceh untuk memperpendek/memangkas jalur birokrasi, yaitu : 1.
Qanun Kota Banda Aceh nomor 2 Tahun 2014 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh.
2.
Peraturan Walikota Nomor 12 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Program Raskin Kota Banda Aceh Tahun 2014.
3.
Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pemanfaatan Kembali Dana Kapitasi dan Non Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitasi Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Kota Banda Aceh.
4.
Peraturan Walikota Nomor 18 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik
di lingkungan
Pemerintah Kota Banda Aceh. 5.
Peraturan Walikota Nomor 19 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Kota Banda Aceh. 119 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
6.
Peraturan Walikota Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur pada Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh. Kondisi ini menggambarkan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh untuk
memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan yang maksimal.
Sasaran Strategis 12
Terbentuknya Program Pembangunan yang mengakomodir aspirasi masyarakat Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Jumlah Dokumen MoU yang disepakati tepat waktu
Pelaksanaan
program
Target
Realisasi
15 perjanjian kerjasama/MoU
12 perjanjian kerjasama/MoU
pembangunan
tidak
dapat
Capaian kinerja 80%
berjalan
sendiriartinyapemerintah sebagai pengelola program pembangunan membutuhkan dukungan daristakeholder terkait. Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai pengelola kebijakan pembangunan di Kota Banda Aceh dalam beberapa kesempatan melakukan kerjasama atau kesepakatan dengan Pemerintah Pusat/Daerah lainnya, BUMN/BUMD dan pihak swasta dalam mendukung program pembangunan, Pemberdayaan masyarakat, pengelolaan keuangan daerah, ketenagakerjaan, pembangunan/penyediaan struktur dan infrastruktur, peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan, dll. Selama tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh telah menyepakati 12 perjanjian kerjasama/ kesepakatan bersama (MoU), antara lain : 1.
Perjanjian nomor 2/PJ/2014 tentang Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kota Banda Aceh tentang Pelaksanaan Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas.
120 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
2.
Perjanjian Nomor 3/PJ/2014 Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kota Banda Aceh tentang Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Tahun Anggaran 2014.
3.
Perjanjian Nomor 11/PJ/2014 tentang Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan PT. Bank Mandiri Syariah tentang Penempatan Dana Baitul Mal Pemerintah Kota Banda Aceh pada Bank Mandiri Syariah.
4.
MoU Nomor 12/MoU/2014 tentang Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Tahun Anggaran 2014.
5.
MoU Nomor 13/MoU/2014 tentang Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh tentang Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Tahun Anggaran 2014.
6.
MoU Nomor 13/Mou/2014 tentang Kesepahaman Bersama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Aceh tentang Kesepakatan Penggunaan Praktek Manajemen yang baik Sebagai Kriteria Pemeriksaan Atas Kinerja Penyediaan Air Bersih pada Pemerintah Kota Banda Aceh, PDAM Tirta Daroy, dan Instansi Terkait lainnya Tahun 2013 dan Semester I Tahun 2014 di Banda Aceh.
7.
MoU Nomor 18/MoU/2014 tentang Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Tahun Anggaran 2015.
8.
MoU Nomor 19/MoU/2014 tentang Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh tentang
121 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Tahun Anggaran 2015. 9.
Perjanjian Nomor 20/PJ/2014 tentang Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah Baiturrahman tentang Penyaluran, Penagihan dan Pertanggungjawaban Dana Revolving Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat (PUEM) Al-Qardhul Hasan (Tanpa Margin) Milik Pemerintah Kota Banda Aceh.
10. MoU Nomor 21/Mou/2014 tentang Kesepahaman Bersama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kantor Cabang Banda Aceh tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. 11. Perjanjian Nomor 23/PJ/2014 tentang Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Sdr. Munawarah tentang Sewa Tanah dan BAngunan Kuliner Gampong Lambung Milik Pemerintah Kota Banda Aceh. 12. Perjanjian Nomor 25/PJ/2014 Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan Direktorat
Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan
Umum tentang Pinjam Pakai Bangunan Transfer Sampah Gampong Jawa Kota Banda Aceh. Dari target 15 Perjanjian kerjasama/MoU yang terealisasi sebanyak 12 Perjanjian kerjasama/MoU (80%).
MISI–3
Memperkuat Ekonomi Kerakyatan
Pada tahun 2014, untuk mencapai misi 3 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan 13 (tiga belas) sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut :
122 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 13
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
180 IKM
180 IKM
100%
300 perajin
100 perajin
33%
30 IKM
25 IKM
83,33%
1 pasar
-
0%
No Uraian 1.
Meningkatnya jumlah IKM yang mampu menjamin pemasaran komoditi
2.
Meningkatnya jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one village one product
3.
Tersedianya profil serta tertatanya industry kecil (packing & lebeling)
4.
Terlaksananya pembangunan pasar
5.
Berkembangnya keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah
100 KUKM
100 KUKM
100%
6.
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi
80 koperasi
65 koperasi
81,25%
7.
Terlaksananya pendampingan
20 kelompok
10 kelompok
50%
terhadap Pelaksanaan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
63,94%
Pemerintah Kota Banda Aceh berupaya meningkatkan jumlah pelaku usaha ekonomi melalui 7 (tujuh) indikator kinerja, yaitu meningkatnya jumlah IKM yang mampu menjamin pemasaran komoditi, meningkatnya jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one village one product, Tersedianya profil serta tertatanya industri kecil (packing & lebeling), terlaksananya pembangunan pasar, berkembangnya keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah, meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi, dan terlaksananya pendampingan terhadap Pelaksanaan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan.Indikator kinerja yang akan dicapai pada sasaran ini dijelaskan sebagai berikut:
123 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Meningkatnya jumlah IKM yang mampu menjamin pemasaran komoditi Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan perhatian serius dalam upaya menumbuhkembangkan sekaligus memberdayakan Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai pilar ekonomi lokal. Perhatian tersebut diwujudkan dalam bentuk pembinaan denganmemberikan pelatihan bagi 180 IKM di Kota Banda Aceh yang terdiri dari perajin makanan/minuman, perajin souvenir dan perajin olahan ikan. Pelatihan ini diarahkan untuk meningkatkan kemandirian industri kecil dan menengah dalam pemasaran hasil produksinya.
Capaian kinerja
indikator ini terealisasi 100%.
Meningkatnya jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one ville one product Peningkatan efektifitas pengembangan industri kecil dan menengah dilakukan melalui pendekatan one village one product. Program one village one productmerupakan pengembangan potensi daerah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik sesuai khas daerah dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Melalui program ini diharapkan terciptanya klasterisasi produk-produk unggulan yang berskala mikro, kecil dan menengah agar dapat berkembang dan mengakses pasar yang lebih luas. Pemerintah Kota Banda Aceh mencanangkan one village one productsebagai salah satu program mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah Kota mendorong setiap gampongmenghasilkan produk unggulan dengan memanfaatkan potensi yang ada di gampong masing-masing. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2007, dan kini perkembangannya semakin baik. Semua kelompok di gampong dibina dengan melibatkan lintas sektor baik pemerintah maupun swasta.
124 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk perkembangan usaha kecil menengah yang menunjang program one village one, dilakukan pelatihan bagi 50 (lima puluh) perajin kue tradisional dan 50 (lima puluh) orang perajin souvenir khas aceh yang tersebar di 9 (sembilan) kecamatan di Kota Banda Aceh. Pelatihan ini bertujuan melatih perajin agar lebih kreatif dalam mengelola hasil produksinyaguna menambah nilai produk yang dipasarkan. Dari 300 perajin yang ditargetkan hanya 100 perajin yang terealisasi atau dengan capaian 33,33%.
Tersedianya profil serta tertatanya industri kecil (packing and labeling) Perkembangan usaha kecil menengah di Banda Aceh sangatlah pesat, karena Banda Aceh saat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia. Peningkatan kunjungan wisatawan menjadi salah satu stimulus perkembangan industry kecil menengah danpeluang usaha pemasaran hasil produksi.Agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk luar dan diterima oleh konsumen, diperlukan strategi pasar untuk meningkatkan penjualan yang salah satunya melalui pemberian kemasan dan lebel yang baik. Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan perhatian serius terhadap perkembangan setiap industri kecil menengah di Kota Banda Aceh. Perhatian bagi perkembangan industri kecil menengah diwujudkan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui fasilitasi bantuanpacking/label sebanyak 22.500 lembar untuk 25 (dua puluh lima) IKM di Kota Banda Aceh sebagaimana ditampilkan sebagai berikut : No.
Jenis UMKM
Jumlah UMKM
Jumlah packing/label
1.
pengolahan ikan
2 UMKM
2.
makanan/minuman
18 UMKM
16.200 lembar
3.
bordir
5 UMKM
4.500 lembar
25 UMKM
22.500 lembar
TOTAL
1.800 lembar
125 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pemerintah Kota Banda Aceh mengharapkan agar setiap produk yang dihasilkan oleh industri kecil, didukung dengan kelengkapan yang baik, seperti kemasan, kualitas dan legalisasi produk sehingga dapat bersaing di pasar. Dari 30 IKM yang ditargetkan hanya dapat terealisasi 25 IKM atau capaian kinerja indikator ini sebesar 83,33%.
Terlaksananya pembangunan pasar Pada tahun 2014 direncanakan akan dilaksanakan pembangunan pasar gampong Merduati dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan RI, namun karena belum tersedianya lahan untuk pembangunan pasar tersebut, maka dialihkan untuk pembangunan/renovasi pasar kukur kelapa dan penambahan los/kios pada pasar Peuniti.
Berkembangnya keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah Dalam persaingan dunia usaha dewasa ini, setiap pelaku usaha dituntut mampu meningkatkan kualitas hasil produksi. Peran Pemerintah Kota Banda Aceh
sebagai
fasilitator
kegiatan
usaha
kecil
menengah
di
Banda
Aceh,berkomitmenmembantu setiap pelaku usaha kecil menengah dalam meningkatkan nilai tambah hasil produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas.Pada tahun 2014, dilakukan pelatihan kewirausahaan untuk 100 (seratus) UKM yang ada pada 9 (sembilan) kecamatan di Kota Banda Aceh. Melalui pelatihan tersebut, diharapkan dapat diperoleh manfaat, sebagai berikut : 1.
meningkatnya jumlah UKM yang potensial
2.
meningkatnya jenis produk yang dihasilkan dan lebih variatif
3.
meningkatnya pemahaman UKM dalam mengakses permodalan baik pada pemerintah daerah maupun perbankan
Dari target 100 KUKM yang dilatih telah terealisasi seluruhnya sehingga capaian kinerja sebesar 100%. 126 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi Pembangunan koperasi diarahkan untuk mengembangkan koperasi menjadi makin maju, makin mandiri, dan makin berakar dalam masyarakat, serta menjadi badan usaha yang sehat dan mampu berperan di semua bidang usaha, terutama dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Untuk itu, pembangunan koperasi
diselenggarakan
melalui
peningkatan
kemampuan
organisasi,
manajemen, kewiraswastaan, dan permodalan dengan di dukung oleh peningkatan jiwa dan semangat berkoperasi. Berangkat dari hal tersebut, Pemerintah Kota Banda Aceh menyelenggarakan pelatihan bagi 65 (enam puluh lima) koperasi untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi. Pelatihan yang diberikan terdiri dari 2 (dua) jenis,yaitu : No.
Jumlah Peserta
Pelatihan
1.
Pelatihan manajemen dan akuntansi koperasi
57 koperasi
2.
Pelatihan peningkatan kapasitas anggota kopwan
8 koperasi
TOTAL
65 koperasi
Tujuan dilaksanakan pelatihan ini antara lain : a.
mendorong peningkatan jumlah koperasi yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT)
b. meningkatkan jumlah koperasi aktif c.
memberikan pemahaman anggota Koperasi tentang Perkoperasian
Selain itu, dilaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi yang meliputi penilaian kesehatan simpan pinjam koperasi terhadap 50 (lima puluh) koperasi dan penilaian koperasi berprestasi terhadap 10 (sepuluh) koperasi. Dari target 80 koperasi yang dilatih hanya terealisasi sebanyak 65 koperasi atau dengan capaian kinerja 81,25%.
127 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Terlaksananya
pendampingan
terhadap
pelaksanaan
program
pengembangan usaha mina pedesaan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan merupakan bagian dari pelaksanaan PNPM Mandiri yang betujuan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja khususnya pemberdayaan usaha nelayan skala kecil berbasis desa nelayan sehingga dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target produksi perikanan budidaya serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Banda Aceh yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi lautan, memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Masyarakat Banda Aceh yang berdiam dipesisir pantai dan umumnya berprofesi sebagai nelayan, belum secara optimal memanfaatkan potensi perikanan di Banda Aceh baik dari segi perikanan tangkap, budidaya perikanan dan pengolahan hasil tangkapan. Keterbatasan modal dan kurangnya keterampilan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi belum optimalnya pemanfaatan sektor perikanan di Banda Aceh. Program pengembangan usaha mina pedesaan merupakan upaya Pemerintah Kota Banda Aceh, untuk mengoptimalkan potensi sektor perikanan di Banda Aceh agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, melalui pembinaan dan pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMPPB) bagi 8 (delapan) kelompok dan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Pengolahan, Pemasaran Hasil Perikanan (PUMP-P2HP) sebanyak 2 (dua) kelompok, yaitu : 1. Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB) -
kelompok kamboja Gampong lampaseh aceh
-
kelompok tower Gampong surien
-
kelompok maju bersama Gampong deah geulumpang
-
kelompok paya lhok Gampong blang 128
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
-
kelompok muda jaya Gampong mibo
-
kelompok aceh lhee sagoe Gampong jeulingke
-
kelompok lele meuraxa Gampong lambung
-
kelompok peukan blang Gampong ilie
2. Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Pengolahan, Pemasaran Hasil Perikanan (PUMP-P2HP) -
kelompok sun flower Gampong lampoh daya
-
kelompok aroma Gampong lampoh daya
Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
pengembangan
budidaya
ikan
dan
meningkatkan jumlah usaha kelompok unit pengolahan ikan sehingga bertambah pelaku usaha perikanan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Dari target 20 kelompok yang ditargetkan hanya terealisasi sebanyak 10 kelompok atau dengan capaian kinerja 50%.
Sasaran Strategis 14
Meningkatnya kesempatan Kerja bagi pencari kerja Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
380 orang
380 orang
100%
2.550 orang
180 orang
7%
70 perusahaan
65 perusahaan
93%
No Uraian 1.
Meningkatnya ketrampilan dan kemampuan bagi pencari kerja
2.
Meningkatnya peluang kerja bagi pencari kerja
3.
Meningkatnya iklim ketenagakerjaan diperusahaan yang kondusif
4.
Meningkatnya tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan
5 orang
2 orang
40%
5.
Meningkatnya tertib administrasi
50 perusahaan
50 perusahaan
100%
ketenagakerjaan di perusahaan RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
68%
129 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dalam rangka meningkatkan kesempatan Kerja bagi pencari kerja ditempuh dengan 5 (lima) indikator kinerja yang akan dicapai pada sasaran ini, denganpenjelasan sebagai berikut:
Meningkatnya ketrampilan dan kemampuan bagi pencari kerja Pemerintah
Kota
Banda
Aceh
fokus
mengatasi
pengurangan
tingkat
pengangguran di Kota Banda Aceh melalui peningkatan alokasi anggaran dalam APBK Kota Banda Aceh melalui pelatihan keterampilanbagi para pencari kerja. Jenis pelatihan yang dilaksanakan yaitu : No.
Jumlah Peserta
Pelatihan
1.
Pelatihan kewirausahaan membuat kue
300 orang
2.
Pelatihan menjahit dasar
50 orang
3.
Pelatihan menjahit mukena dan jilbab
15 orang
4.
Pelatihan teknisi cooling system
15 orang TOTAL
380 orang
Dari target 380 orang yang mengikuti pelatihan terealisasi seluruhnya atau capaian kinerja sebesar 100%
Meningkatnya peluang kerja bagi pencari kerja Pemerintah bertanggung jawab mengupayakan perluasan kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar hubungan kerja dengan cara bersama-sama dengan masyarakat mengupayakan perluasan kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar hubungan kerja. Semua kebijakan pemerintah di setiap sektor diarahkan untuk mewujudkan perluasan kesempatan kerja. Lembaga dan dunia usaha perlu membantu dan memberikan kemudahan bagi setiap kegiatan
130 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
masyarakat yang dapat menciptakan atau mengembangkan perluasan kesempatan kerja. Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Sosial dan Tenaga Kerja menyediakan informasi pasar kerja dan penyedia lowongan yang dapat diakses melalui website : dinsosnaker.bandaacehkota.go.id. Informasi lowongan kerja ini bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Berdasarkan data pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banda Aceh yang berjumlah 2.550 orang, sebanyak 180 (seratus delapan puluh) orang telah disalurkan melalui pengantar kerja ke berbagai bidang pekerjaan di Kota Banda Aceh.
Meningkatnya iklim ketenagakerjaan diperusahaan yang kondusif Dalam melaksanakan hubungan industrial, pemerintah mempunyai fungsi menetapkan kebijakan, memberikan pelayanan, melaksanakan pengawasan, dan melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundangundangan ketenagakerjaan. Pemerintah sebagai regulator memiliki kewajiban untuk memediasi jika terjadi perselisihan di perusahaan. Untuk meminimalisir perselisihan industrial diperusahaan, Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan sosialisasi peraturan-peraturan ketenagakerjaan bagi pengusaha dan pekerja di 65 (enam puluh lima) perusahaan di Kota Banda Aceh. Melalui sosialisasi tersebut
diharapkan
pekerja
dan
pengusaha
mengetahui
aturan
ketenagakerjaan untuk meminimalisir pelanggaran yang terjadi sehingga akan terciptanya iklim kondusif dilingkungan kerja.
Dari target 70 perusahaan
terealisasi sebanyak 65 perusahaan atau dengan capaian kinerja 93%.
Meningkatnya tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan Untuk
mengoptimalkan
aspek
pengawasan
dibidang
ketenagakerjaan,
Pemerintah Kota Banda Aceh mengangkat 2 (dua) orang Pegawai Negeri Sipil 131 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
dalam jabatan fungsional yang terdiri dari 1 (satu) orang pengawas ketenagakerjaan dan 1 (satu) orang mediator hubungan industrial. Namum dirasa jumlah ini masih sangat minim untuk menangani kompleksnya permasalahan dibidang ketenagakerjaan, apalagi Kota Banda Aceh merupakan ibu kota provinsi yang menjadi pusat kegiatan usaha di Aceh yang secara otomatis sering menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan. Dari target 2 orang PNS terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%.
Meningkatnya tertib administrasi ketenagakerjaan di perusahaan Setiap perusahaan memiliki kewajiban memenuhi hak setiap pekerjanya. Selain upah dan tunjangan, setiap pekerja memiliki hak memperoleh jaminan sosial yang disesuaikan dengan tingkat resiko pekerjaan. Jaminan tersebut dapat berupa jaminan keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja. Berpijak dari hal tersebut, tahun ini dilakukan sosialisasi tentang hak-hak karyawan bagi 50 (lima puluh) perusahaan di Kota Banda Aceh yang terindikasi belum mengikutsertakan pekerjanya dalam program jaminan sosial. Setelah dilakukan sosialisasi, saat ini seluruh pekerja di 50 (lima puluh) perusahaan tersebut telah diikutsertakan mnenjadi peserta BPJS. Dari target 50 perusahaan terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%
Sasaran Strategis 15
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
30 pengurus BUMG,
30 pengurus
67%
750 UMKM dan 3 TTG
BUMG, 0 UMKM dan 3 TTG
200 orang
87 orang
No Uraian 1.
Terfasilitasinya pembinaan BUMG, UMKM, TTG.
2.
Meningkatnya kesejahteraan para
43,5%
penyandang masalah kesejahteraan sosial
132 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 15
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
1576 KK
837 KK
53,11%
No Uraian 3.
Meningkatnya pelayanan potensi sosial masyarakat
4
Tersedianya buku profil dinas
1 buah
1 buah
100%
5.
Terkoordinasinya perumusan kebijakan penanggulangan
12 kali
6 kali
50%
kemiskinan 6.
Meningkatnya pelayanan panti sosial
1 panti
1 panti
100%
7.
Tertanganinya keluarga korban
100 KK
43 KK
43%
bencana 8.
Jumlah PMKS yang memperoleh jaminan sosial
230 orang
100 orang
43,48
9.
Meminimalisir Penyakit Menular Ternak/Hewan
22.400 ekor
20.035 ekor
89,44%
10
Terciptanya SDM yang menguasai Teknologi
2 kelompok
-
0%
11
Tersedianya sarana dan prasarana RPH dan Pasar Hewan
5 kegiatan
5 kegiatan
100%
12
Terlaksananya daging yang hygine dan halal
3 kali
100%
pengawasan
3 kali pengawasan
13
Meningkatnya Pendapatan Usaha Agribisnis petani
20 kelompok
-
0%
14
Meningkatnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk kebutuhan pangan
30 gampong
15 gampong
50%
15
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
6 kecamatan
-
0%
16
Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/perkebunan
2 kecamatan
3 kecamatan
150%
133 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 15
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
No Uraian 17
Tersedianya Sumber Daya Hutan
2 Ha
2 Ha
100%
18
Terfasilitasinya pendapatan dan
20 gampong
20 gampong
100%
kekayaan gampong RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
66,09%
Pemerintah Kota Banda Aceh berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui 18 indikator kinerja sebagai berikut:
Terfasilitasinya pembinaan BUMG, UMKM, TTG Pelatihan Ketrampilan Manajemen BUMG diperuntukkan bagi pengelola BUMG yang telah dibentuk dengan reusam gampong dan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan RPJMD. Pada tahun 2014 pelatihan dilaksanakan untuk 30 (tiga puluh) pengurus BUMG (Badan Usaha Milik Gampong ) dari 16 (enam belas)gampong. Pemerintah Kota Banda Aceh memfasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil melalui pemberian dana revolving program Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat (PUEM) dengan tingkat suku bunga 6% per tahun seperti prinsip Grameent Bank. Tujuan program PUEM adalah untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat ekonomi lemah (penghasilan rendah) dan menurunkan angka kemiskinan serta meminimalisir tingkat pengangguran di Kota Banda Aceh. Sasaran kegiatan PUEM kepada masyarakat Gampong dalam Kota Banda Aceh yang telah mempunyai usaha dan membutuhkan penambahan modal, diutamakan kepada kelompok usaha ekonomi lemah untuk kelompok perempuan 80% dan kelompok laki – laki 20% yang telah mempunyai usaha minimal enam bulan.
134 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk tahun 2013 dana PUEM dialokasikan kepada 22 (dua puluh dua) debitur, sedangkan pada tahun 2014 dana PUEM tidak disalurkan karena kegiatan difokuskan pada penagihan pinjaman tertunggak dan persiapan Program PUEM Al-Qardhul Hasan (pinjaman tanpa bunga). Seiring bergulirnya dana PUEM terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain : 1.
Masih ada anggapan dari masyarakat bahwa dana pemerintah adalah dana rakyat dan tidak perlu dikembalikan.
2.
Kurangnya personil untuk melakukan pembinaan di lapangan.
3.
Terjadinya kemacetan pembayaran pengembalian pinjaman, sehingga Pemko Banda Aceh mengambil kebijakan untuk menyetop sementara penyaluran bantuan permodalan PUEM.
Solusi pemecahan masalah adalah : 1.
Terus meningkatkan pemahaman pada masyarakat bahwa program PUEM adalah dana revolving dan bukan dana hibah
2.
Peningkatan pembinaan, monitoring dan evaluasi kelapangan
3.
Akan meluncurkan program PUEM Al Qardhul Hasan (pinjaman tanpa bunga) pada tahun 2015 bagi debitur yang lancar melunasi pinjaman.
Pemerintah Kota Banda Aceh menyadari bahwa pengembangan dan Pembinaan Teknologi Tepat Guna (TTG) merupakan suatu langkah strategis yang dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat, meningkatkan pendapatan rumah tangga sekaligus memberikan kemampuan hidup yang mandiri.Untuk itu, Pemerintah Kota Banda Acehpada tahun 2014 telah melakukan pembinaan bagi3(tiga) orang inventor dengan masing-masing alat TTG terdiri dari : 1.
Mesin gongseng kopi (Roaster).
2.
Tungku peleburan logam LPG daur ulang logam bekas
3.
Mesin router kayu duplikat 135
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Masing-masing alat TTG ditampilkan pada Acara Gelar Teknologi Tepat Guna Se-Aceh IX Tahun 2014 yang berlangsung di Lapangan Keuniree, Sigli, Kabupaten Pidie. Keikutsertaan Kota Banda Aceh dalam Gelar TTG se-Aceh IX Tahun 2014 telah membawa dampak positif dalam upaya peningkatan penerapan dan penggunaan teknologi tepat guna antara lain : 1.
Stand Kota Banda Aceh terpilih sebagai Juara II memperoleh Piala Tetap dari Gubernur Aceh, serta memperoleh plakat dan uang.
2.
Adanya saling tukar informasi, khususnya pengetahuan di bidang teknologi tepat guna sesama peserta Gelar TTG
3.
Penambahan pengetahuan dan wawasan di bidang teknologi tepat guna.
Kegiatan Pembinaan TTG tahun 2014 juga dilakukan dengan pembentukan posyantek di Gampong Ceurih, Kec. Ulee Kareng. Dari target yang ditetapkan pada awal tahun hanya terealisasi 2 target saja, sedangkan 1 target tidak terealisasi sebagaimana penjelasan diatas sehingga capaian kinerja untuk indikator ini hanya 67%.
Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial Capaian kinerja dari indikator ini adalah terlaksananya pembinaan, pemulangan gelandangan pengemis dan tuna sosial lainnya bagi 30 (tiga puluh) penyandang masalah kesejahteraan sosial, melalui kegiatan : Patroli pembinaan/penertiban gelandangan pengemis dan tuna sosial lainnya di persimpangan jalan/traffict light dan tempat umum lainnya dalam wilayah Kota Banda Aceh. Melakukan pemulangan kedaerah asal para gelandangan pengemis dan tuna sosial lainnya yang terlantar dalam wilayah Kota Banda Aceh.
136 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Melakukan
pembinaan
berupa
pengarahan
dan
nasehat
kepada
gelandangan pengemis dan tuna sosial lainnya yang terjaring dalam kegiatan patroli. Untuk
pemberdayaan
ekonomi
masyarakat
khususnya
penyandang
disabilitas,dilaksanakan pengadaan paket usaha ekonomi produktif bagi dan alat bantu bagi para penyandang cacat yang memiliki embrio usaha, sebagai berikut : a. Paket bantuan usaha : paket bantuan usaha elektronik 4 (empat) orang paket bantuan usaha bengkel montir sepeda motor 4 (empat) orang paket bantuan usaha menjahit 2 (dua) orang b. Alat bantu : pongkat ketiak 10 (sepuluh) pasang tongkat peraba 10 (sepuluh) pasang kursi roda 2 (dua) unit Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan pelatihan dan bantuan bagi anak terlantar di Kota Banda Aceh, sebagai berikut :
mengadakan pelatihan cooling system bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal sebanyak 25 (dua puluh lima) orang.
pasca pelatihan bagi peserta pelatihan diberikan alat-alat ketrampilan berupa toolkit cooling system sebanyak 25 (dua puluh lima) paket.
Dari target 200 orang penyandang masalah kesejahteraan sosial hanya terealisasi sebanyak 87 orang atau dengan capaian kinerja 43,5%.
Meningkatnya pelayanan potensi sosial masyarakat Capaian kinerja dari indikator ini adalah meningkatnya taraf hidup bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial yang mendapatkan pembinaan dari
137 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pemerintah bagi 937 KK yang ada di 9 (sembilan) kecamatan di Kota Banda Aceh, melalui kegiatan : No.
Pelatihan
Jumlah Peserta
1.
pelatihan keterampilan berusaha
160 kk keluarga miskin
2.
pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha
797 kk keluarga miskin TOTAL
837 kk keluarga miskin
Dari target 1576 KK yang dibina hanya terealisasi 837 KK atau dengan capaian kinerja 53,11%.
Tersedianya buku profil dinas Buku profil Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banda Aceh memuat gambaran kinerja serta informasi bidang sosial dan ketenagakerjaan Kota Banda Aceh selama tahun 2014.
Terkoordinasinya perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah sebagai upaya mendorong percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan dengan penguatan sinergitas dan kerjasama multi pihak dengan melakukan sinkronisasi, harmonisasi, interaksi dan memfasilitasi lintaspelaku serta menyebar luaskan informasi penanggulangan kemiskinan di lembaga-lembaga maupun SKPD terkait. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar terlaksananya perumusan kebijakan dan Laporan dalam program penanggulangan kemiskinan dan terlaksananya evaluasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan programprogram penanggulangan kemiskinan di Kota Banda Aceh sebagai Model Kota Madani.
138 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pelaksanaan kegiatan tahun 2013 dengan jumlah pertemuan 13 (tiga belas) kali telah menghasilkan rumusan kebijakan berupa buku Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) dan buku Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota Banda Aceh. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Banda Aceh diharapkan dapat mendorong proses perencanaan dan penganggaran sehingga menghasilkan anggaran yang efektif untuk penanggulangan kemiskinan dan mampu melakukan koordinasi dan pemantauan program penanggulangan kemiskinan Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014 Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Banda Aceh dilaksanakan sebanyak 6 ( enam) kali. Rapat koordinasi menyepakati untuk mempersiapkan Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Raskin sebagai unit layanan pengaduan yang tanggap dan terkoordinasi, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik terkait dengan penyaluran dan distribusi Raskin. Salah satu peran penting pemerintah daerah adalah melakukan
pemantauan dan
monitoring dalam penyaluran beras dari titik distribusi (TD) sampai ke Rumah Tangga Sasaran (RTS). Kebijakan ini sangat penting untuk menjaga agar tidak terjadinya ketimpangan. Rapat Koordinasi UPM Raskin dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. Dari target 12 kali pertemuan terealisasi 6 kali atau dengan capaian kinerja 50%. Namun pelaksanaan rapat sebanyak 6 kali telah maksimal sehingga tidak perlu dilaksanakan rapat tambahan.
Meningkatnya pelayanan panti sosial Capaian kinerja dari indikator ini adalah lancarnya kegiatan operasional serta peningkatan sarana dan prasarana pada panti asuhan nirmala. Panti asuhan nirmala saat ini menampung 100 (seratus) orang anak yatim piatu kurang mampu. Setiap anak di panti asuhan nirmala diberikan pendidikan umum yang
139 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
layak disekolah dan pendidikan keagamaan. Selain itu, Pemerintah Kota Banda Aceh
memberikan
meningkatkan
pembinaan
kreatifitas
melalui
sehingga
pelatihan
diharapkan
ketrampilan
mereka
dapat
untuk mandiri
kedepannya.
Tertanganinya keluarga korban bencana Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan bantuan kebutuhan masa panik bagi 43 (empat puluh tiga) kk, berupa : Pengadaan peralatan dapur Pengadaan logistik Pengadaan pakaian Dari target 100 KK yang diberikan bantuan hanya terealisasi sebanyak 43 KK atau capaian kinerja 43%. Hal ini disebabkan karena korban bencana di bawah target yang telah ditetapkan.
Jumlah PMKS yang memperoleh jaminan sosial Program Bantuan Sosial merupakan salah satu komponen Program Jaminan Sosial yang menjadi bentuk tanggung jawab pemerintah yang sangat peduli terhadap kondisi masyarakat yang miskin, terlantar, cacat, ketunaan sosial serta korban bencana. Program ini merupakan implementasi Undang-Undang Dasar 1945. Program bantuan sosial adalah upaya pelayanan pemerintah kepada masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Upaya ini dimaksudkan
sebagai
perlindungan
dan
sekaligus
pemberian
jaminan
penghidupan bagi kemanuasian yang bermartabat. Salah satu bentuk kegiatan program bantuan sosial adalah program bantuan sosial permanen yang dikelola Pemerintah Kota Banda Aceh melalui anggaran Departemen Sosial Republik Indonesia. Komponen Bantuan Sosial Permanen di Banda Aceh
140 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
ditujukan kepada 100 (seratus) orang atau keluarga Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial
(PMKS)
yang
tidak
potensial
untuk
memelihara
kesejahteraan sosial yang bersangkutan dalam waktu hampir tidak terbatas. Kelompok PMKS yang dikategorikan menjadi sasaran komponen bantuan sosial permanen ini adalah : para penyandang cacat berat dan keluarga dengan anak cacat. Dari 230 orang PMKSyang ditargetkan hanya terealisasi sebanyak 100 orang atau dengan capaian kinerja 43,48%.
Meminimalisir Penyakit Menular Ternak/Hewan Pada tahun 2014 dilaksanakan kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak melalui vaksinasi 20.000 ekor unggas pada 9 (sembilan) kecamatan. Kegiatan ini bertujuan mencegah tingkat penularan penyakit pada ternak unggas milik masyarakat. Selain itu, untuk menanggulangi resiko penularan penyakit rabies dilakukan eliminasi 35 (tiga puluh lima) ekor anjing liar dalam kawasan Kota Banda Aceh. Dari 22.400 ekor ternak/hewan yang ditargetkan terealisasi 20.035 ekor atau dengan capaian kinerja 89,44%
Terciptanya SDM yang menguasai Teknologi Direncanakan pada tahun 2014 akan dilaksanakan kegiatan pelatihan kader vaksinasi bagi 2 (dua) kelompok, namun karena keterbatasan anggaran kegiatan ini tidak dilaksanakan.
Tersedianya sarana dan prasarana RPH dan Pasar Hewan Capaian kinerja dari indikator ini dapat dilihat melalui peningkatan sarana dan prasarana melalui 5 (lima) kegiatan pada pasar produksi hasil peternakan dan rumah potong hewan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah potong hewan sehingga tersedia hasil ternak (daging) yang aman, sehat,
141 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
utuh dan halal untuk masyarakat Kota Banda Aceh. Peningkatan sarana dan prasarana yang dilaksanakan meliputi : 1.
Pengadaan konstruksi pagar RPH
2.
Rehabilitasi bak penampungan limbah padat
3.
Rehabilitasi bagunan karantina hewan
4.
Pengadaan trafo las dan kereta sorong
5.
Pengawasan daging di rumah potong hewan dan pasar daging
Dari 5 kegiatan rehap sarana dan prasarana RPH terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%.
Terlaksananya daging yang hygine dan halal Untuk menjamin ketersediaan daging yang aman, sehat dan halal terkait tradisi meugang masayarakat aceh dalam dalam menyambut bulan suci ramadhan, hari raya idul fitri dan hari raya idul adha, Pemerintah Kota Banda Aceh pada tahun 2014 melakukan pengawasan pada 3 (tiga) titik lokasi untuk pasar daging yaitu pada Jl. Twk. Daudsyah Peunayong, Jl. Taman Makam Pahlawan Baiturrahman dan Jl. Sultan Iskandar Muda Punge Jurong. Ini dilaksanakan untuk mempermudah pengawasan peredaran daging yang dikonsumsi masyarakat. Pemerintah Kota Banda Aceh melalui pada Dinas Kelautan, Peternakan dan Pertanian juga melakukan tes kesehatan terhadap hewan yang akan dipotong tidak hanya diberlakukan kepada hewan yang di potong di RPH, tapi pemilik hewan yang memotong di luar RPH juga wajib memberitahukan ke RPH untuk pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan khusus untuk memastikan hewan yang dipotong terbebas dari dari penyakit menular dan berbahaya bagi manusia. Dari 3 kali pengawasan yang ditargetkan terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%.
142 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Meningkatnya Pendapatan Usaha Agribisnis petani Realisasi indikator kinerja ini tidak tercapai karena tidak terlaksananya kegiatan penyuluhan dan pemberian bantuan bagi 20 (dua puluh) kelompok petani dikarenakan keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Banda Aceh.
Meningkatnya pemanfaatan lahan pekarangan untuk kebutuhan pangan Capaian kinerja indikator ini dapat dilihat melalui pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan pada 15 (lima belas) gampong di Kota Banda Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk pemenuhan gizi keluarga secara mandiri dan berfungsinya lahan perkarangan secara optimal sehingga akan meningkatkan hasil produksi dan pendapatan masyakat. Pemerintah Kota Banda Aceh pada tahun 2014 membantu pengadaan benih sayur-sayuran, pupuk NPK dan polybag serta alat-alat pertanian yang disalurkan bagi 15 (lima belas) gampong pada 9 (sembilan) kecamatan di Kota Banda Aceh. Dari 30 gampong yang ditargetkan hanya terealisasi 15 gampong atau dengan capaian kinerja 50%.
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian Untuk tahun 2014 kegiatan penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peranian/perkebunan yang akan dipasarkan tidak dilaksanakan karena keterbatasan anggaran sehingga realisasi indikator kinerja ini tidak tercapai.
Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/perkebunan Pada tahun 2014 dilaksanakan peningkatan sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna yang bertujuan meningkatkan hasil produksi pertanian sehingga mendapat nilai tambah secara ekonomi. Peningkatan sarana yang dilakukan berupa berupa pembangunan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan pengairan bagi 21 hektar lahan pertanian yang tersebar pada 3
143 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
(tiga) kecamatan yaitu : kecamatan ulee kareng (10 Ha), kecamatan syiah kuala (5 Ha), dan kecamtan banda raya (6 Ha).
Tersedianya Sumber Daya Hutan Capaian kinerja yang diukur dari indikator ini berupa pengembangan hutan tanaman seluas 2 hektar sebagai upaya pengembangan dan pemeliharaan hutan kota sertapeningkatan ruang terbuka hijau untuk mengurangi fluktuasi suhu udara dalam kota. Pada tahun 2014 dilakukan penanaman tanaman penghijauan kota sebanyak 2.590 pohon. Dari target 2 ha hutan yang dikembangkan terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%.
Terfasilitasinya pendapatan dan kekayaan gampong Aset/kekayaan gampong yang terdata secara akurat dan sistimatis merupakan kekuatan dan modal gampong yang dapat dijadikan penunjang pelaksanaan pembangunan gampong untuk mandiri. Selain itu data aset/kekayaan gampong merupakan bahan evaluasi pembangunan gampong masa lalu dan di masa yang akan datang. Dengan telah terdatanya aset/kekayaan gampong oleh Tim pendataan aset/kekayaan gampong Kota Banda Aceh dan pendampingan gampong secara terkoordinir, pada tahun 2014 ini terdapat 20 (dua puluh) gampong yang telah memiliki dokumen (data) aset/kekayaan gampong yang terdata secara sistimatis dan akurat sesuai dengan form yang telah tersedia sehingga dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Gampong yang telah dilaksanakan kegiatan pendampingan dan pendataan pada tahun 2014 adalah yaitu Ateuk Pahlawan, Sukaramai, Lamdom, Lueng Bata, Gampong Pie, Cot Lamkuweuh, Punge Jurong, Ceurih, Lamglumpang, Lhong Cut, Geuceu Komplek, Punge Blang Cut, Geuceu Meunara, Lamdingin, Kota Baru, Beurawe, Jeulingke, Ie Masen Kayee Adang, Merduati dan Lampaseh
144 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Kota. Selain adanya tim pendamping dari BPM Kota Banda Aceh, pada masingmasing gampong ditunjuk 1 (satu) orang koordinator gampong pendataan aset gampong. Kegiatan ini secara berkala setiap tahun akan terus dilaksanakan sehingga target agar seluruh gampong di Kota Banda Aceh memiliki sistem dokumentasi asset/kekayaan gampong secara sistematis dan akurat dapat terealisasi. Dari target 20 gampong terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%.
Sasaran Strategis 16
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
1 kali
1 kali
100%
No Uraian 1.
Meningkatnya keikutsertaan dalam pameran pelayanan publik
2.
Meningkatnya pelayanan sistem informasi
31 jenis
31 jenis
100%
3.
Meningkatnya pelayanan sistem informasi & data investasi
17 jenis
17 jenis
100%
4.
Tersedianya data base dan profil KUKM yang akurat
1500 UKM
70 UKM
4,67%
5.
Tersedianya data monitoring bidang
1 buku
1 buku
100%
1 buku
1 buku
100%
pertanian 6.
Tersedianya data base dinas
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
84,11%
Pemerintah kota Banda Aceh berusaha meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh melalui 6 indikator yaitu sebagai berikut :
145 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Meningkatnya keikutsertaan dalam pameran pelayanan publik Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KPPTSP) mengikuti 2nd Medan Tourism, Trade, Investment (TTI) Expo bertempat di Medan, Sumatera Utara. Keikutsertaan Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki tujuan : 1.
Mempromosikan
layanan
publik
berupa
pelayanan perizinan investasi khususnya
pelayanan
perizinan
dan
layanan perizinan bidang
penanaman modal. 2.
Mengundang para investor dalam negeri maupun luar negeri untuk datang dan membuka usaha di Kota Banda Aceh.
Meningkatnya pelayanan sistem informasi SIMSATU merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Banda Aceh untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya bidang perizinan karena dengan aplikasi ini masyarakat cukup datang sekali saja yaitu pada saat mengambil dokumen perizinan yang telah selesai diproses. Jumlah perizinan yang telah terintegrasi kedalam Sistem Informasi Manajemen Terpadu Satu Pintu (SIMSATU) sebanyak 31 (tiga puluh satu) jenis perizinan. Melalui SIMSATU proses perizinan dapat lebih menghemat waktu karena sistem ini terintegrasi antara petugas front office, back office dan petugas surat ketetapan retribusi (SKR). Dari 31 perizinan yang ditargetkan terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%.
Meningkatnya pelayanan sistem informasi dan data investasi Secara bertahap Pemerintah Kota Banda Aceh terus mengoptimalkan setiap jenis pelayanan perizinan bidang penanaman modal melalui Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Aplikasi ini
146 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan pelayanan informasi atau perizinan bidang penanaman modal. Pada tahun 2014, terdapat 17 (tujuh belas) jenis pelayanan bidang penanaman modal yang terintegrasi kedalam SPIPISE. Akses SPIPISE langsung terkoneksi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dari target 17 jenis perizinan terealisasi seluruhnya atau dengan capaian kinerja 100%.
Tersedianya data base dan profil KUKM yang akurat Pada tahun 2014 dilakukan penambahan dan pembaharuan terhadap 70 (tujuh puluh) UKM didalam wilayah Kota Banda Aceh. Dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan data UKM dilakukan tahapan sebagai berikut : 1. melaksanakan pendataan terhadap pelaku – pelaku
usaha yang ada
diseluruh kecamatan dalam wilayah Kota Banda Aceh. 2. mengumpulkan dan membuat laporan rekapitulasi data – data usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan hasil pendataan dilapangan. 3. mengidentifikasikan data usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan peruntukannya. 4. menyusun data usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan kebutuhannya Dari target 1500 UKM hanya terealisasi 70 UKM saja atau dengan capaian kinerja 4,67%.
Tersedianya data monitoring bidang pertanian Capaian kinerja dari indikator ini adalah tersedianya buku data bidang perikanan, pertanian dan peternakan dan data bidang pertanian merupakan bagian dari buku tersebut. Pada tahun 2014 khusus data bidang pertanian menginformasikan berbagai komoditi produksi hasil pertanian yang dihasilkan masyarakat Kota Banda Aceh. Skala produksi pertanian di Kota Banda Aceh 147 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
sangat kecil hal ini karena wilayah yang masih produktif dan digunakan sebagai lahan pertanian sangat terbatas.
Tersedianya data base dinas Capaian kinerja dari indikator ini adalah tersedianya database Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian Kota Banda Aceh (Profil DKPP ) sehingga akses pelayanan masyarakat melalui data kelautan perikanan dan pertanian Kota Banda Aceh
terpenuhi melalui penyusunan dan pengumpulan data. Pada
tahun 2014 dilaksanakanpenyusunan buku profil sebagai gambaran umum dan potensi Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian.
Sasaran Strategis 17
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
1.
Meningkatnya Pelayanan dibidang perizinan
58 jenis
57 jenis
98,27%
2.
Meningkatnya Pelayanan di Bidang
12 jenis
13 jenis
108,33%
No
Penanaman Modal RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
103,3%
Dalam rangka meningkatkan bentuk pelayanan bagi pelaku usaha pemerintah Kota Banda Aceh berupaya untuk menambah jenis pelayanan di bidang perizinan dan penanaman modal. Pada tahun 2014 target pemerintah kota Banda Aceh menambah jenis pelayanan di bidang perizinan sebanyak 58 jenis dan tercapai target sebanyak 57 (lima puluh tujuh) jenis perizinan (98,27%). Sedangkan pelayanan di bidang penanaman modal dengan target 12 jenis tercapai realisasi sebanyak 13 jenis (108,33%). Adapun Jenis pelayanan perizinan dan penanaman modal yang bertambah pada tahun 2014, yaitu : 148 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
a.
Penambahan Jenis pelayanan perizinan : 1.
Pelayanan kartu pengawasan
2.
Izin insidentil
3.
Kartu pengawsan operasional
4.
Tanda daftar produsen penyalur benih
5.
Izin praktek dokter hewan
6.
Izin lembaga pelatihan kerja
Untuk lebih rincinya, jenis perizinan yang dilayani sampai dengan tahun 2014, dapat dilihat pada tabeL dibawah ini : Tabel 3.7 Jenis Perizinan di KPPTSP Kota Banda Aceh No
Jenis Perizinan
No
Jenis Perizinan
1.
Izin Gangguan (HO)
30.
Izin Usaha Laundry dan Dry Clean
2.
Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
31.
Izin Usaha SPBU
3.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
32.
Izin Usaha Biro Perjalanan Wisata
4.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
33.
Izin Usaha Agen Perjalanan Wisata
5.
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
34.
Izin Praktek Dokter Umum
6.
Surat Izin Usaha Kesehatan (IUKES)
35.
Izin Praktek Dokter Gigi
7.
Surat Izin Pariwisata
36.
Izin Praktek Dokter Spesialis
8.
Izin Reklame
37.
Izin Praktek Dokter Bersama
9.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
38.
Izin Usaha Pendirian Rumah Sakit Bersalin / Klinik Bersalin
10.
Tanda Daftar Industri (TDI)
39.
Izin Usaha Pendirian Balai Pengobatan
11.
Izin Usaha Industri (IUI)
40.
Izin Usaha PendirianApotik
12.
Izin Trayek
41.
Izin Usaha Pendirian Toko Obat
13.
Izin Angkutan
42.
Izin Pengobatan Tradisional
14.
Izin Galian Jalan
43.
Izin Refleksi
149 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No 15. 16.
Jenis Perizinan
Jenis Perizinan
Izin Pemanfaatan Air Bawah Tanah
44.
Izin Produksi Makanan dan Minuman
Izin Penyelenggaraan Kegiatan Seni &
45.
Izin Usaha Pendirian Depot Obat Air
Budaya
17.
Wajib Lapor Ketenagakerjaan (WLK)
18.
Tanda Daftar Gudang (TDG)
19.
No
Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan
Minum Isi Ulang 46.
Izin Usaha Pendirian Rumah Sakit Swasta
47.
48.
Umum
Izin Usaha Pendirian Laboratorium Kesehatan Izin Pest Control
20.
Izin Usaha Rumah Makan / Restoran
49.
Izin Penyalur Alat Kesehatan
21.
Izin Usaha Warung Kopi / Cafe
50.
Izin Klinik Kecantikan
Izin Usaha Rumah Kecantikan / Rumah
51.
22.
23. 24. 25.
26.
Pangkas Izin Usaha Tempat Kebugaran dan
52.
Olah Raga Izin Usaha Hotel / Wisma
53.
Izin Usaha Warnet / Game Online /
54.
Play Station Izin Usaha Hypermarket / Supermarket
55.
/ Mini Market
Izin Usaha Pendirian Optik
Kartu pengawasan Izin insidentil Kartu pengawasan operasional
Tanda daftar produsen penyalur benih
27.
Izin Usaha Alat – Alat Bangunan
56.
Izin praktek dokter hewan
28.
Izin Usaha Panglong Kayu
57.
Izin lembaga pelatihan kerja
29.
Izin Usaha Perbengkelan
Sumber : KPPTSP Kota Banda Aceh, 2014
150 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
b. Perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal yang dilayani sampai dengan tahun 2014 berjumlah 13 (tiga belas) jenis, yaitu : (b.1) Jenis pelayanan perizinan penanaman modal No
Jenis Perizinan
1.
pendaftaran penanaman modal
2.
Izin prinsip penanaman modal
3.
Izin prinsip perluasan penanaman modal
4.
Izin prinsip perubahan penanaman modal
5.
Izin usaha
6.
Izin usaha perluasan
7.
Izin usaha penggabungan perusahaan penanaman modal
8.
Izin usaha perubahan
(b.2) Jenis pelayanan non perizinan penanaman modal No
Jenis Non Perizinan
1.
insentif daerah
2.
Layanan informasi
3.
Layanan pengaduan
4.
Rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) untuk perpanjangan
5.
Izin mempekerjakan tenaga kerja asing (RPTKA) untuk perpanjangan
Sumber : KPPTSP Kota Banda Aceh, 2014
Sasaran Strategis 18
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam bidang ekonomi Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Target
Realisasi
Terpromosinya UMKM pada pameran dan factory outlet serta
5 kali pameran dan 3 kali pasar
6 kali pameran dan 3 kali pasar
terdistribusinya bahan pokok dengan
rakyat
rakyat
Capaian kinerja 112,5%
harga yang stabil
151 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk mengantisipasi lonjakan harga dan mengendalikan kenaikan harga bahan pokok yang umum terjadi menjelang hari besar agama, Pemerintah Kota Banda Aceh melaksanakan pasar rakyat menjelang bulan ramadhan, hari raya idul fitri dan idul adha. Selain pasar rakyat, secara rutin juga dilakukan monitoring informasi harga kebutuhan pokok, barang penting dan strategis yang bertujuan memberikan informasi harga yang akurat dan up to date setiap minggunya sehingga dapat diketahui bahan pokok, barang penting dan strategis apa saja yang mengalami kenaikan atau penurunan serta penyebabnya sehingga dapat dicari solusi untuk mengatasinya. Sedangkan
untuk
mempromosikan
UMKM,
Pemerintah
Kota
Banda
Acehmengikuti 6 (enam) kali pameran didalam negeri, yaitu : 1.
Pameran Indonesia Fashionista dan Arts Fest (IFA Fest)
2.
Pameran Inacraft 2014
3.
Pameran Indonesia City Expo 2014
4.
Pameran Indonesia K-UKM Expo 2014
5.
Pameran Trade Expo ke-29
6.
Pameran Kerajinan/Makanan Unggulan kabupaten/kota se-provinsiAceh Pada tahun 2014, target pelaksanaan pasar rakyat sebanyak 3 kali dan
keikutsertaan pameran sebanyak 5 kali terealisasi sebesar 112,5%. Hal ini menggambarkan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh dalam meningkatkan partisipasi pelaku usaha dalam bidang ekonomi.
Sasaran Strategis 19
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
1 Qanun
-
-
No Uraian 1.
Meningkatnya Pelayanan di Bidang Penanaman Modal
152 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang penanaman modal Pemerintah Kota Banda Aceh sedang menyusun regulasi sebagai payung hukum bagi investasi di Kota Banda Aceh berupa penyusunan Qanun Penyelenggaraan Pelayanan di Bidang Penanaman Modal dan Qanun Penyelenggaraan Izin Gangguan (HO) serta Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM). Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan penyelesaian 1 qanun, akan tetapi sampai akhir tahun 2014 Qanun tersebut belum selesai disusun karena masih dalam proses pembahasan dengan instansi terkait dan direncanakan dapat diselesaikan dan disahkan pada tahun 2015.
Sasaran Strategis 20
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Terlaksananya pembinaan Kelompok Masyarakat Pesisir
2.
Tersedianya sarana pendukung untuk pembudidaya ikan
pada
Capaian kinerja
Target
Realisasi
15 kelompok
15 kelompok
100%
4 paket
4 paket
100%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
100%
Pemerintah Kota Banda Aceh berupaya meningkatkan hasil tangkapan nelayan melalui pembinaan kelompok masyarakat pesisir dan penyediaan sarana pendukung untuk pembudidayaan ikan. Target yang direncanakan pada awal tahun 2014 adalah pembinaan 15 kelompok masyarakat pesisir dan penyediaan 4 paket sarana penangkapan ikan dan prasarana pemasaran hasil perikanan. Pada akhir tahun 2014 seluruh target tercapai (100%). Pembinaan bagi 15 (lima belas) kelompok ekonomi masyarakat pesisir dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana penangkapan ikan dan
153 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
peningkatan pengetahuan serta pelatihan keterampilan bagi nelayan dalam memanfaatkan teknologi untuk kegiatan untuk penangkapan ikan, yaitu : 1. pengadaan rumpon yang bermanfaat sebagai Alat Bantu Mengumpulkan gerombolan ikan sehingga memudahkan nelayan dalam menangkap ikan diperuntukan bagi 4 (empat) kelompok, yaitu : kelompok d tongkol ulheu lheu kelompok d kakap meuraxa ulheu lheu kelompok setia rakan kuta alam lampulo kelompok lampulo raya kuta alam lampulo Rumpon. 2. Pengadaan
drum/plampung
yang
bermanfaat
sebagai
wadah
untuk
mengapungkan Keramba dibagikan kepada 1 (satu) kelompok, yaitu :
kelompok meusanet alue naga
3. Pengadaan cool box (kotak pendingin) yang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan sementara produk hasil perikanan bagi 5 (lima) kelompok, yaitu ;
kelompok pedagang ikan mandiri Gampong lambaro skep
kelompok petani ikan air tawar lampoh rumbia Gampong lamdom
kelompok petani ikan air tawar udep sabee Gampong lamdom
kelompok petani ikan air tawar paya umet Gampong blang cut
kelompok petani ikan air tawar peurayek eungkot Gampong lamseupeng
4. Pengadaan alat tangkap jaring ikan untuk 2 (dua) kelompok, yaitu :
kelompok alue naga
kelompok deah raya
5. Pelatihan teknik operasional Radio dan GPS bagi 3 (tiga) kelompok, yatu :
kelompok nelayan wilayah jaya baru
kelompok nelayan wilayah ulee cot, meuraxa
kelompok nelayan wilayah lampulo
154 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam mengunakan alat bantu penangkapan ikan. Untuk meningkatkan hasil produksi dan pendapatan nelayan, dilaksanakan kegiatan 4 (empat) paket penyediaan sarana penangkapan ikan dan prasarana pemasaran hasil perikanan, meliputi : 1. Pengadaan kontruksi, meliputi :
rehabilitasi dermaga ulhe lheu, pasar ikan ulhe lheu dan lambung yang bertujuan
meningkatkan
fungsi
dermaga
untuk
kegiatan
usaha
penangkapan ikan
pembangunan unit pembenihan rakyat di gampong lambung
pembangunan pagar keliling pos penyuluhan digampong lampulo
2. Pengadaan alat - alat perikanan, meliputi ;
pengadaan fish fender yang bermanfaat sebagai alat bantu mendeteksi gerombolan ikan
pancing ulur kecamatan kuta raja dan kuta alam
pukat tarik kecamatan syiah kuala
pengadaan palka bagi kecamatan kuta raja dan kuta alam yang bermanfaat untuk wadah untuk menyimpan sementara produk hasil perikanan
pengadaan cool box bagi kecamatan kuta raja dan kuta alam
pengadaan mesin 23 (dua puluh tiga) pk bagi kecamatan syiah kuala dan pengadaan mesin kapal 30 (tiga puluh) pk bagi kecamatan meuraxa
pengadaan ice cruser bagi kecamatan kuta alam dan meuraxa yang bermanfaat untuk menghancurkan es
3. Pengadaan alat komunikasi, alat ukur dan pakaian kerja, meliputi ;
pengadaan gps bagi kecamatan kuta raja dan kuta alam
pengadaan radio ssb kecamatan kuta raja dan kuta alam
pengadaan life jacket (baju pelampung) kecamatan meuraxa, kutaraja, kuta alam, dan jaya baru 155 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
4. Pengadaan bibit ikan dan pakan, meliputi :
pengadaan calon induk nila gampong baro kecamatan meuraxa
pengadaan calon induk lele gampong lambung kecamatan meuraxa
pengadaan pakan calon induk nila gampong baro dan pakan calon induk lele gampong lambung kecamatan meuraxa
Sasaran Strategis 21
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
11 kelompok
11 kelompok
100%
No Uraian 1.
Berkembangnya usaha perikanan rakyat
Peningkatan
peluang
kerja
bagi
masyarakat
diantaranya
melalui
pengembangan usaha perikanan rakyat. Pemerintah Kota Banda Aceh pada Tahun 2014 menargetkan pemberian pembinaan dan pengembangan bagi 11 (sebelas) kelompok usaha perikanan dan sampai akhir tahun 2014 terealisasi 100%. Pembinaan
dan
pengembangan
usaha
perikanan
bertujuan
untuk
memberikan dukungan agro input bagi kelompok pembudidaya ikan sehingga terbina dan berkembangnya usaha budidaya ikan dan meningkatkan produktifitas pembudidaya ikan di Kota Banda Aceh. Kelompok usaha perikanan yang diberi pembinaan dan pengembangan adalah sebagai berikut: 1.
kelompok beudjroh ( budidaya ikan nila) cot lamkuweh
2.
kelompok tiga sekawan ( budidaya ikan lele ) lampoh daya
3.
kelompok ban kemang ( budidaya ikan gurame ) emperom
4.
kelompok tani swadaya (budidaya ikan bawal) lampulo
5.
kelompok kumita sabe (budidaya ikan bandeng) alue naga
6.
kelompok blang pulo (budidaya ikan nila) ateuk jawo
7.
kelompok maju lestari (budidaya ikan bawal) lambung
156 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
8.
kelompok peurayeuk eungkot ( budidaya ikan lele) lamseupeng
9.
kelompok makmu beusare (budidaya ikan bandeng) lambaro skep
10. kelompok sinar nelayan (keramba jaring jaring apung) ulhe lheu 11. kelompok warna mandiri ( budidaya ikan lele) keudah
Sasaran Strategis 22
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
10 kali
10 kali
100%
4 pasar
4 pasar
100%
No Uraian 1.
Tertatanya pedagang kaki lima dan pedagang asongan
2.
Adanya pelayanan pasar yang optimal
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
100%
Salah satu upaya meningkatkan ketertiban dan keamanan pasar, pemerintah Kota Banda Aceh melaksanakan penataan pedagang kaki lima dan pedagang asongan sertapenyediaan pelayanan pasar yang optimal. Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan 10 kali penertiban PKL dan penyediaan pelayanan pasar yang optimal pada 4 pasar. Sampai akhir tahun 2014 terealisasi 100%. penertiban pedagang kaki lima dilakukan disepanjang jalan Kartini, jalan Tgk. Chik Pante Kulu, seputaran Jalan Diponegoro, Jalan Mohd. Jam, Jalan A. yani, Jalan Tgk. Hasan Krueng Kalee dan Jalan Betung, untuk selanjutnya dilakukan relokasi dan penataan pedagang kaki lima pada tempat yang telah disediakan, yaitu Pasar Aceh, Pasar Kartini, Pasar Peuniti dan Pasar Batoh. Untuk mengoptimalkan kenyamananpedagang dan masyarakat di pasar, selama tahun 2014 dilakukan peningkatan sarana dan prasarana pada 4 (empat) pasar di Kota Banda Aceh, yaitu :
157 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
1.
pembuatan kanopi pada gang dilingkungan pasar kartini
2.
renovasi pasar ikan peunayong
3.
renovasi pasar peuniti
4.
pembuatan pagar, penimbunan dan pembuatan bangku di pasar batoh
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku usaha
Sasaran Strategis 1
Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
120 perajin
120 perajin
100%
No Uraian 1.
Penanggulangan teknologi modern dalam kegiatan perindustrian
Dalam upaya Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi dan pemanfaatan kapasitas teknologi dalam kegiatan produksi, dilaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan ikan bagi 120 (seratus dua puluh) orang pelaku UMKM di Kota Banda Aceh yang dibagi dalam 3 (tiga) angkatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membina perajin dalam membuat inovasi untuk menghasilkan produk baru dan melatih perajin dalam mengolah hasil laut dengan menggunakan perangkat modern.
Sasaran Strategis 24
Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
No Uraian 1.
Terselenggaranya kegiatan lomba cipta menu 3B dan serba ikan
2 kegiatan
2 kegiatan
100%
2.
Meningkatnya pengetahuan dan wawasan petani dan nelayan
20 petani
-
0%
3.
Meningkatnya Keterampilan
30 orang
-
0%
penyuluh RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
33,33%
158 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dalam rangka peningkatan ketahanan pangan, pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan lomba cipta menu makanan dan seba ikan sebanyak 2 (dua)kegiatan, yang bertujuan meningkatkan gizi keluarga yang beragam, bergizi, berimbang dan aman sehingga bertambahnya keterampilan masyarakat dalam mengolah dan menyajikan menu makanan melalui : 1.
lomba cipta menu 3b untuk yang diikuti oleh peserta dari 9 kecamatan
2.
lomba cipta menu serba ikan yang diikuti oleh peserta dari 9 kecamatan Perencanaanpengiriman 20 (dua puluh)orang petani untuk ikut serta pada
kegiatan Penas tahun 2014 di Malang dan Kegiatan peningkatan ketrampilan penyuluh di Balai Diklat Penyuluh Jambi serta BKPP Saree yang akan diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang penyuluh PNS/THLtidak dapat terlaksana karena keterbatasan anggaran untuk mendukung kegiatan tersebut.
Sasaran Strategis 25
Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
90 Baitul Mal
90 Baitul Mal
100%
gampong
gampong
15.736.222.547,-
15.751.157.721,-
100 %
1 laporan
1 laporan
100%
No Uraian 1.
Tercapainya pembinaan dan pengembangan syariat islam
2.
Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah
3.
Tersedianya penelitian dan pengembangan syariat islam
4.
Tercapainya penyemarakan syariat islam
5.
Terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader dakwah
12.935 penerima ZIS 13.624 penerima ZIS 2.000 calon muzakki
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
3.114 calon muzakki
105%
155,7%
112,14%
159 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pemerintah Kota Banda Aceh berupaya meningkatkan jumlah penerimaan Zakat Infaq Sadaqah (ZIS) dari masyarakat melalui berbagai macam kegiatan yaitu pembinaan Baitul Mal Gampong, optimalisasi pengumpulan ZIS, penelitian mengenai potensi zakat, pendataan penerima ZIS dan pendataan calon muzakki baru. Baitul Mal gampong merupakan Baitul Mal yang memiliki akses langsung ke masyarakat sehingga mudah untuk melakukan pendataan, penyaluran serta pemberdayaan harta umat. Untuk itu Baitul Mal secara berkesinambungan melakukan pembinaan bagi 90 (sembilan puluh) Baitul Mal gampong yang ada di Kota Banda Aceh. Pembinaan dimaksudkan agar Baitul Mal gampong dalam pengelolaan zakat dapat mengarahkan untuk peningkatan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat yang membutuhkan digampong tersebut. Jumlah zakat, infaq dan shadaqah yang berhasil dikumpulkan oleh Baitul Mal Kota Banda Aceh tahun 2014 mencapai Rp. 15.751.157.721,-, jumlah ini terealisasi sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 15.736.222.547,-. Jumlah tersebut masih jauh dari estimasi potensi ZIS di Kota Banda Aceh, hal ini dipengaruhi masih banyak muzakki yang kurang percaya zakat mereka dikelola pemerintah, sehingga mereka lebih memilih menyalurkan zakat sendiri ke luar Kota Banda Aceh. Selain itu masih ada masyarakat yang belum mau menyetor zakat ke Baitul Mal, melainkan mereka lebih memilih membagi sendiri kepada yang membutuhkan. Untuk meningkatkan penerimaan zakat, baitul mal secara terus menerus melakukan kampanye gerakan sadar zakat. Capaian kinerja dari indikator ini adalah tersedianya data besaran potensi zakat d Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014, berdasarkan laporan penelitian potensi zakat mal di Kota Banda Aceh yang disusun Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Ar-Raniry bekerjasama dengan Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kota Banda Aceh, menyimpulkan, Kota Banda Aceh memiliki potensi besar penerimaan zakat
160 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
dari berbagai sektor. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan potensi zakat Kota Banda Aceh kurang lebih40 milliar pertahun. Jumlah tersebut berdasarkan hitungan dari beberapa sektor utama seperti profesi, perusahaan, industri kecil, perdagangan, profesi dan keahlian, lembaga keuangan kecil, transportasi, perikanan, peternakan, kelautan, pertanian, dan perusahaan medis.Namun demikian, jumlah potensi tersebut masih dapat bertambah, disebabkan ada beberapa sektor lainnya yang belum terinput dalam penelitian LP2M. Faktor belum dapat diinput karena tidak mempunyai data yang akurat dan valid. Selama tahun 2014, Baitu Mal Kota Banda Aceh telah menyalurkan zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) kepada 13.798 penerima ZIS, yang terdiri dari : 1. Penyaluran Zakat untuk Senif Faqir senif faqir konsumtif sebanyak 2.606 orang senif faqir uzur sebanyak 515 senif faqir perseorangan sebanyak 29 orang 2. Penyaluran Zakat untuk Senif Miskin senif miskin konsumtif sebanyak 3.825 senif miskin perseorangan sebanyak 35 orang senif miskin modal usaha kecil sebanyak 398 orang senif miskin perseorangan sebanyak 35 orang senif miskin, uang saku pelatihan keterampilan sebanyak 48 orang senif miskin perseorangan (hari anak yatim se-dunia) sebanyak 419 orang senif miskin konsumtif dari dkp dan dpu sebanyak 603 orang senif miskin tuna netra sebanyak 50 orang senif miskin untuk pembangunan rumah dhaufa sebanyak 30 unit 3. Penyaluran Zakat Senif Fisabilillah bantuan untuk tpa/tpq/diniyah sebanyak 159 tempat bantuan untuk balai pengajian (bp) sebanyak 243 tempat 161 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
‘bantuan untuk masjlis taklim sebanyak 155 tempat bantuan untuk tahjiz mayat laki-laki dan perempuan sebanyak 180 tempat bantuan untuk operasional mesjid sebanyak 93 tempat bantuan untuk operasional meunasah/mushalla sebanyak 114 tempat bantuan untuk senif fisabillah lainnya sebanyak 13 tempat bantuan untuk beasiswa miskin sd/min sebanyak 1.837 orang bantuan untuk beasiswa miskin smp/mtsn sebanyak 1.029 orang bantuan untuk beasiswa miskin sma/ma sebanyak 1.100 orang bantuan untuk beasiswa ½ penuh smp/mts sebanyak 100 orang bantuan untuk pendaftaran calon santri muq sebanyak 7 orang bantuan untuk biaya pembangunan santri muq (2014) sebanyak 4 orang bantuan untuk beasiswa santri muq sebanyak 4 orang bantuan untuk beasiswa santri pesantren sebanyak 13 orang 4. Penyaluran Zakat Senif Muallaf senif muallaf perseorangan sebanyak 12 orang senif muallaf di pesantren/dayah sebanyak 2 orang 5. Penyaluran Zakat Senif Ibnu Sabil senif ibnu sabil sebanyak 6 orang 6. Penyaluran Zakat Senif Gharim Senif Gharim sebanyak 30 unit rumah terbakar 7. Pengembalian Zakat 17% ke SKPD/Sekolah Tahun 2014 Baitul Mal Kota Banda Aceh membuat terobosan baru dalam penyaluran zakat.
Jika biasanya zakat
disalurkan langsung kepada
para
penerimanya, maka saat ini zakat akan disalurkan melalui rekening masing-masing penerima. Untuk tahap awal Baitul Mal Kota Banda Aceh memfasilitasi pembukaan rekening baru kepada 161 (seratus enam puluh satu) TPQ, TPA dan balai pengajian di Kota Banda Aceh. Posisi TPQ, TPA dan balai pengajian masuk dalam kategori
162 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
senif fi sabilillah, dimana dalam kegiatannya mereka mendidik anak-anak usia dini hingga dewasa untuk mendapatkan pendidikan dan ilmu-ilmu agama Islam. Capaian kinerja indikator terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader dakwah, dapat dilihat sebagai berikut : Pelaksanaan sosialisasi ZIS di wilayah Kota Banda Aceh melalui : khutbah jum’at disetiap gampong, talk show dan iklan di media elektronik televisi dan radio media cetak, brosur, spanduk, kalender, media online dan hosting sistem npwz. Pendataan terhadap 3.114 calon muzakki di Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014 dari 5 indikator yang ditetapkan 2 indikator mencapai target 100% dan 3 indikator melebihi target yaitu 100%,105% dan 155,7%. Kondisi ini menggambarkan adanya peningkatan dari segi pengumpulan ZIS serta berhasilnya sosialisasi terhadap muzakki sebagaimana penjelasan di atas.
Menumbuhkan Masyarakat yang Berintelektualitas, Sehat MISI–4
dan
Sejahtera,
yang
Menguasai
Berbagai
Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, Seni dan Budaya
Pada tahun 2014, untuk mencapai misi 4 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan 6 (enam) sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 26
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas. Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Tercapainya Penerapan E-Health (pelayanan dasar dan rujukan) secara
3 puskesmas
3 puskesmas
100%
No 1.
berjenjang di semua sarana pelayanan kesehatan pemerintah
163 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 26
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas. Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
3 puskesmas
3 puskesmas
100%
1 puskesmas
1 puskesmas
100%
55 desa
55 desa
100%
0,10%
0,30%
0%
90 gampong
90 gampong
100%
No Uraian 2.
Tersedianya jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan kesehatan dari dasar dan rujukan
3.
Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi sesuai dengan ISO/JCI
4.
Meningkatnya cakupan desa siaga aktif
5.
Menurunnya angka kejadian kasus Penyakit menular (DBD)
6.
Terbentuknya POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya kader jumantik di tiap desa
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas
Pemerintah
Kota
Banda
Aceh
menetapkanPenerapan
e-Health
(pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di puskesmas, Penyediaan jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan kesehatan dari dasar dan rujukan, pelayanan kesehatan pada puskesmas yang terstandarisasi sesuai dengan
ISO/JCI,
Peningkatan cakupan desa siaga aktif, Penurunan angka kejadian kasus Penyakit menular (DBD) dan Pembentukan POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya kader jumantik di tiap desa. Layanan puskesmas yang semakin hari semakin berkembang, maka sudah sepatutnya informasi perbaikan layanan kesehatan dapat dirasakan kepada masyarakat disekitarnya dengan cara memberikan informasi mengenai profil, layanan kesehatan, galeri, agenda Puskesmas, maupun konsultasi online melalui halaman web. Menjawab tantangan tersebut Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kesehatan secara bertahap mulai menerapkan fasilitas kesehatan secara
164 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
digital atau “e-health” di Puskesmas, dan diharapkan dapatmeningkatkan mutu layanan dan penyediaan informasi kesehatan. Pada akhir tahun 2017 ditargetkan seluruh puskesmas sebanyak 11 (sebelas) puskesmas di Kota Banda Aceh telahmenerapkan e-health. Sampai dengan tahun 2014, sudah 3 (tiga) puskesmas yang telah penerapan e-health yaitu : 1. Puskesmas Kopelma Darussalam 2. Puskesmas Baiturrahman 3. Puskesmas Lampaseh Dengan adanya e-health sangat membantu masyarakat Kota Banda Aceh dalam mengatasi masalah mereka mengenai dunia kesehatan, khususnya masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan. Melalui fasilitas e-health masyarakat dapat mengakses informasi atau melakukan konsultasi tentang kesehatan. Dalam penerapan e-health masih terdapat kendala seperti masih kurang memadainya sarana pendukung program e-health dan kurangnya SDM bidang IT yang mengelola program e-health pada puskesmas tersebut. Sampai dengan tahun 2014, hanya 3 (tiga) unit pelayanan kesehatan yang telah terkoneksi pada Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, yaitu : 1. Puskesmas Kopelma Darussalam 2. Puskesmas Baiturrahman 3. Puskesmas Lampaseh Direncanakan seluruh puskesmas yang berada di Kota Banda Aceh telah terkoneksi ke Dinas Kesehatan pada tahun 2015. Pada akhir tahun 2017 ditargetkan Kota Banda Aceh telah memiliki 6 (enam) puskesmas yang sudah bersertifikasi ISO, dan sampai dengan tahun 2014 jumlah puskesmas yang telah bersertifikasi ISO sebanyak 3 (tiga) puskesmas yaitu puskesmas Baiturrahman, puskesmas Kopelma Darussalam dan puskesmas Kuta Alam. 165 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2014, terdapat 1 (satu) puskesmas yaitu puskesmas Kuta Alam yang telah meraih sertifikasi sertifikat ISO 9001:2008, bernomor ID 15/03032 yang dikeluarkan oleh PT. SGS Indonesiakarena dinilai mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Penghargaan ini diperoleh setelah dilakukan penilaian oleh konsultan PT SGS tentang penerapan standar sistem manajemen mutu, penyusunan standar pelayanan publik dan survei indeks kepuasan konsumen. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat desa yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan secara mandiri dibentuk desa siaga aktif. Desa siaga aktif adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakatnya menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sampai tahun 2014 dari 90 (sembilan puluh) Desa di Kota Banda Acehterdapat sebanyak 55 Desa Siaga Aktif (61,1 %) dan 35 (tiga puluh lima) Desa Siaga Tidak aktif (39,9%). Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas kesehatan untuk mewujudkan pembentukan desa siaga, adalah : 1.
Peningkatan strata desa siaga dan desa siaga aktif
2.
Peningkatan strata posyandu
3.
Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat
4.
Penyebaran informasi kesehatan melalui penyebaran media informasi dan penyuluhan kesehatan.
Pembentukan desa siaga diharapkan dapat memberikan manfaat, berupa : 1.
Peningkatan kapasitas kader desa siaga berupa penyegaran kader desa siaga sebanyak 40 kader desa siaga.
2.
Pembinaan desa siaga bersama dengan sektor terkait lainnya.
166 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
3.
Peningkatan kapasitas petugas promkes puskesmas dan dinas kesehatan kota banda aceh.
4.
Kader mengerti tentang alternatif pemecahan masalah yang terpilih dan layak,merencanakan dan melaksanakannya didesanya.
5.
Kader mengerti materi cara mengembangkan ukbm seperti posyandu, paud dan ukbm maternal ( tabulin, calon donor darah dan ambulance desa dsb ) sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
6.
Kader mengerti materi tentang upaya menggerakkan masyarakat dalam kesiagaan bencana dan kegawatdaruratan, kesehatan lingkungan, phbs dan keluarga sadar gizi. Pada akhir tahun 2017 ditargetkan angka kejadian kasus penyakit menular
(DBD) 0,06%; artinya bahwa batas toleransi kasus DBD adalah 60 (enam puluh) kasus per 100.000 penduduk. Sampai dengan tahun 2014, ternyata kasus DBD masih tinggi yaitu 0,30%, maknanya adalah dengan jumlah penduduk Kota Banda Aceh di tahun 2014 yang berjumlah 249.282 jiwa seharusnya jumlah kasus DBD yang masih dalam batas toleransi adalah 120 kasus, namun kenyataannya jumlah kasus DBD di tahun 2014 adalah 299 kasus. Daerah perkotaan selalu memiliki jumlah kasus DBDyang tinggi karena kepadatan dan mobilitas masyarakat yang tinggi.Kota Banda Aceh yang berada di dataran rendah juga merupakan salah satu faktor daerah endemis DBD, selain prilakumasyarakat masih enggan untuk mencegah DBD melalui 3M dan masih bergantung adanya fogging, padahal fogging bukan cara untuk mencegah namun hanya menanggulangi. Pemerintah melalui Dinas terkait terus melakukan berbagai upaya dalam memerangi DBD, melaluipenyuluhan-penyuluhan ke masyarakat secara rutin, melakukan fogging massal, gotong royong, pemeriksaan jentik dan penyuluhan, memberi pelatihan dan dorongan bagi kader Jemantik gampong untuk melakukan kegiatan pemantauan dan pemeriksaan jentik setiap bulannya. 167 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dalam upaya penanggulangan penyakit menular DBD yang memerlukan penanganan lintas sektoral dan meminimalisir berkembangnya jentik sebagai penyebab utama penyebaran DBD, Pemerintah Kota Banda Aceh membentuk kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD yang ditetapkan melalui SK Walikota yang beranggotakan lintas SKPD. Tim Pokjanal DBD ini terbagi dalam 3 Pokja, yaitu : Pokja I (Pokja Komunikasi dan Informasi), Pokja II (Pengamatan dan Pengobatan), Pokja III (Pergerakan Masyarakat dan Intervensi Lingkungan), yang terdiri dari : 1.
Pokja I beranggotan diantaranya adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Syariat Islam, Dishubkominfo, dll
2.
Pokja II beranggotakan Dinas Kesehatan dan rumah sakit-rumah sakit
3.
Pokja III beranggotakan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota, Dinas Kealutan Perikanan dan Pertanian, dll
Tim ini memilki tugas antara lain : 1.
Mengumpulkan data-data yang berkenaan dengan kasus DBD
2.
Melakukan bimbingan dan penyuluhan kpd masyarakat tentang cara pencegahan, penanggulangan terhadap penyakit DBD
3.
Mendeteksi setiap gejala yang terindikasi mengarah ke penyakit DBD
4.
Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan instansi terkait
5.
Memantau, mengendalikan dan mengevaluasi program penanggulangan DBD Melalui Pokjanal dibentuk Kader Jemaah Pemantau Jentik (Jemantik) di 90
(Sembilan puluh) gampong yang melaksanakan kegiatan penanggulangan penyakit menular DBD diseluruh gampong Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014 dari 6 indikator yang ditetapkan dimana 5 indikator mencapai target 100% dan 1 indikator tidak mencapai target (0%)sebagaimana penjelasan di atas.
168 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah
Sasaran Strategis 27
Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
143 sekolah
143 sekolah
100%
No Uraian 1.
Terwujudnya kurikulum pendidikan yang berbasis islami
2.
Terwujudnya pendidikan diniyah pada semua jenjang pendidikan
143 sekolah
143 sekolah
100%
3.
Terwujudnya proses pembelajaran
143 sekolah
143 sekolah
100%
yang berahklakul karimah RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
100%
Secara umum seluruh Jenjang pendidikan di Kota Banda Aceh telah melaksanakan kurikulum yang berbasis islami melalui kompetensi inti, yang terdiri dari aspek sikap spiritual (aspek ketuhanan) dan aspek sikap sosial.Sebagai daerah yang memiliki kekhususan terkait penerapan syariat islam, Pemerintah Kota Banda Aceh menerapkan kebijakan pendidikan diniyah yang merupakan program untuk meningkatkan pengetahuan agama bagi generasi muda guna memperkuat akidah sesuai dengan ajaran islam yang benar. Pendidikan diniyah mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama islam baik formal, non-formal maupun informal. Para siswa diajarkan berbagai materi agama Islam meliputi ilmu ketauhidan, Al-quran, budi pekerti, dan pemahaman hukum-hukum Islam (fikih).Materi pembelajarannya harus dipahami secara tepat dan benar sehingga tercipta pemahaman yang sama terhadap konsep pendidikan diniyah. Pada tahun 2014 program pendidikan diniyah telah diterapkan pada 143 (seratus empat puluh tiga) sekolah tingkat SD-SMP-SMA/K di Kota Banda Aceh
169 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
dengan rincian 80 (delapan puluh) SD, 27 (dua puluh tujuh) SMP dan dan 36 (tiga puluh enam) SMA/K yang terdiri dari sekolah negeri dan swasta. Pemerintah Kota Banda Aceh juga mengalokasikan dana khusus yang bersumber dari APBK Banda Aceh untuk merekrut tenaga pengajar yang berasal dari dayah, pesantren, guru agama pada sekolah umum dan unsur mahasiswa. Pada tahun 2014 dari 3 indikator yang ditetapkan mencapai target 100% hal ini menggambarkan komitmen pemerintah Kota Banda Aceh menuju Banda Aceh sebagai model Kota Madani yang dimulai dari pembentukan karakter bagi generasi Muda sebagaimana penjelasan di atas.
Sasaran Strategis 28
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
No Uraian 1.
Tersedianya guru-guru yang kompeten dan sesuai kualifikasi SNP
3043 guru
2957 guru
97%
2.
Meningkatnya tingkat kelulusan siswa sekolah dasar dan menengah 100%
100%
99,89%
99,89%
100%
51%
51%
dan nilai rata-rata sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) 3.
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran siswa
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA
82,63%
Untuk mewujudkan kualitas pendidikan sesuai Standar Pendidikan Nasional (SNP) harus terpenuhi 8 (delapan) standard yang telah ditetapkan, yaitu standar kompetensi
kelulusan (skl), standar isi, standar proses, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
170 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki komitmen yang kuat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kota Banda Aceh, hal ini dapat dilihat dari porsi belanja daerah untuk sektor pendidikan dalam APBK Kota Banda Aceh tahun 2014 yang mencapai 39,46%. Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu tenaga pendidik dengan peningkatankompetensi dan kapasitas guru agar sesuai standard nasional. Untuk memenuhi standard nasional minimal setiap guru harus berkualifikasi ijazah minimal sarjana (S1) dan memilki sertifikat pendidik. Sampai dengan tahun 2014 jumlah guru yang yang telah sesuai kulifikasi SNP berjumlah 2.957 guruatau mencapai 97% dari jumlah 3.043 guru. Ini berarti masih ada sekitar 3% atau 86 guru yang belum berkualifikasi SNP di Kota Banda Aceh. Tingkat kelulusan siswa di Kota Banda Aceh mencapai angka 99,89%, dari seluruh siswa tingkat akhir yang berjumlah 9.054 siswa atau hanya 10 (sepuluh) siswa yang dinyatakan tidak lulus, dengan rincian sebagai berikut : tingkat SD/MI dan SLTP/MTs yang dinyatakan lulus sebanyak 4.138 siswa dan yang tidak lulus sebanyak 4 siswa tingkat SMA/MA yang dinyatakan lulus sebanyak 3.913 siswa dan yang tidak lulus sebanyak 2 siswa. tingkat SMK yang dinyatakan lulus sebanyak 1.003 siswa dan yang tidak lulus sebanyak 4 siswa. Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai merupakan salah satu standard yang harus dipenuhi untuk mewujudkan kualifikasi Standar Pendidikan Nasional (SNP). Jumlah porsi anggaran bagi sektor pendidikan yang mencapai angka 39,46% dari total keseluruhan belanja APBK perubahan Kota Banda Aceh tahun 2014 sebesar Rp. 1.194.481.738.323,- juga dialokasikan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di Kota Banda Aceh, walaupun secara keseluruhan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Kota Banda Aceh telah dapat dikatakan memadai. 171 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2014 dilakukan peningkatan sarana pendidikan pada tingkat SD/SMP/SMA/SMK di Kota Banda Aceh, meliputi : 1.
Sekolah Dasar (SD) pengadaan buku teks pelajaran bagi siswa sebanyak 13.925 eks dan pengadaan buku pegangan bagi guru sebanyak 736 eks. pembangunan
dan
peningkatan
prasarana
pendidikan,
melalui
pembangunan 13 (tiga belas) ruang kelas baru dan rehabilitasi 14 (empat belas) ruang belajar. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa pengadaan peralatan/ alat peraga sebanyak 123 (seratus dua puluh tiga) paket. 2.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) pengadaan buku teks pelajaran bagi siswa sebanyak 6.538 eks dan pengadaan buku pegangan bagi guru sebanyak 779 eks. pembangunan prasarana pendidikan, melalui pembangunan 6 (enam) ruang kelas baru. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa pengadaan peralatan/ alat peraga sebanyak 28 (dua puluh delapan) paket.
3.
Sekolah Menengah Atas (SMA) pengadaan buku teks pelajaran bagi siswa sebanyak 6.368 eks dan pengadaan buku pegangan bagi guru sebanyak 303 eks. pembangunan
dan
peningkatan
prasarana
pendidikan,
melalui
pembangunan 2 (dua) ruang kelas baru, pembangunan 3 (tiga) laboratorium beserta perabotnya dan rehabilitasi 4 (empat) ruang belajar. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa pengadaan peralatan/ alat peraga sebanyak 12 (dua belas) paket. 4.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pengadaan buku teks pelajaran bagi siswa sebanyak 2.007 eks dan pengadaan buku pegangan bagi guru sebanyak 177 eks. 172 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pembangunan
dan
peningkatan
prasarana
pendidikan,
melalui
pembangunan 3 (tiga) ruang kelas baru, pembangunan 1 (satu) ruang perpustakaan dan rehabilitasi 2 (dua) ruang belajar. pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan berupa pengadaan peralatan/ alat peraga sebanyak 8 (delapan) paket. Pada tahun 2014 dari 3 indikator yang ditetapkan 2 indikator mencapai target 99,89% dan 97%. Sedangkan 1 indikator dari target yang ditetapkan hanya mencapai 51% karenaketerbatasan anggaran sehingga hanya diprioritaskan bagi beberapa sekolah saja sebagaimana penjelasan di atas.
Sasaran Strategis 29
Terkelolanya keragaman budaya daerah dan peningkatan kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Peningkatan produktifitas dan kualitas pelaku seni dan pelestarian
Target
Realisasi
93 atraksi budaya/even seni
131 atraksi budaya/even
budaya
piasan seni
budaya daerah
Capaian kinerja 140,86%
Seni dan budaya sebagai kekayaan intelektual merupakan aset daerah yang harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan kepada generasi mendatang. Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan perhatian serius terhadap pelestarian seni dan budaya aceh, hal ini ditandai melalui program pagelaran even/atraksi seni budaya yang diselenggarakan setiap tahun. Tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan pagelaran 93 (sembilan puluh tiga) atraksi budaya/even seni budaya dengan realisasi pada akhir tahun sebanyak 105 (seratus lima) atraksi budaya dan seni melalui pelaksanaan festival maupun pertunjukan kesenian.
Adapun atraksi budaya/even seni
budayayaitu :
173 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
1.
Putroe Phang Art dan Weekend Show (88 kali atraksi/penampilan) Putroe Phang Art dan Weekend Show merupakan pagelaran seni dan budaya tradisi aceh yang diselenggarakan setiap akhir pekan di taman kota (Taman Putroe Phang). Taman Putroe Phang merupakan salah satu objek wisata sejarah yang terletak di Kota Banda Aceh. Pergelaran seni Putroe Phang Art dan Weekend Show selain menghibur pengunjung wisata juga mempersembahkan seni budaya lokal, kesenian tradisi, kesenian kreasi dan religi,dengan menghadirkan pelaku dan sanggar seni yang berada di Banda Aceh dan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan salah satu program pemerintah Kota Banda Aceh untuk melestarikan budaya lokal dan menanamkan nilai pendidikan seni kepada generasi muda.
2.
Pagelaran Piasan Seni Banda Aceh (3 kali atraksi/penampilan) Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar perhelatan piasan seni yang didukung komunitas seni. Komunitas tersebutberasal dari latar belakang yang berbeda, seperti dari komunitas seni dan tari tradisional Aceh hingga komunitas seni modern seperti film, 3D, lukis, hip hop, dan lain sebagainya. Pada Piasan Seni Banda Aceh juga digelar workshop seni tentang musik tradisi dan modern serta bincang-bincang seni dengan pelaku seni Aceh. Selain itu diadakan lomba baca puisi tingkat Sekolah Menengah Atas, lomba melukis anak-anak, serta lomba Rapa’i Garapan. Melalui pagelaran piasan seni ini diharapkan akan memacu kreativitas masyarakat, kelompok, perseorangan dalam melestarikan seni Aceh agar kesenian
Aceh
bisa
tetap
tumbuh
kedepan
dan
menjadi
momen
menumbuhkan minat seni dan kebangkitan para seniman. 3.
Festival Budaya Islami (30 atraksi/penampilan) Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar Festival Seni Budaya Islami. Even ini menampilkan 30 (tiga puluh) pertunjukan berbagai kebudayaan dan kesenian masyarakat yang dipadukan dengan kesenian Islam modern. Festival itu 174 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
bertujuan membangun ikatan persaudaraan (ukhuwah) dan syiar Islam, sertamempromosikan tradisi seni budaya yang telah diwariskan oleh leluhur yang bernafaskan Islam. Selain itu juga untuk memperkenalkan seni budaya Islam modern sebagai upaya inovasi dalam menyebarkan dakwah Islam. Festival Seni dan Budaya Islami juga dipadukan dengan Pameran/Exhibition “Banda Aceh Muslim Fair. Even ditujukan kepada seluruh masyarakat, lebih khusus kepada pemuda, sebagai generasi masa depan yang akan melanjutkan program pembangunan dengan semangat keislaman. Even ini juga menggelar sejumlah acara lainnya seperti : Banda Aceh magrib mengaji, penampilan seni dan budaya Islami nusantara yang diselingi tausiyah, festival musik religi untuk remaja, dan penampilan artis nasional dan lokal. Selain itu juga diadakan aneka lomba anak muslim seperti lomba mewarnai, fashion show cilik, da’i dan tahfidz cilik. 4.
Pertunjukan seni pada HUT Kota Banda Aceh (5 kali atraksi/penampilan) Sebagai acara puncak HUT Kota Banda Aceh ke 809, Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar malam resepsi hari ulang tahun (HUT) Kota Banda Aceh ke 809 di Gedung Sosial, Jalan Tgk Chik Di Tiro, Banda Aceh, Jumat malam, 13 Juni 2014. Dalam acara tersebut ditampilkan pertunjukan seni daerah seperti tarian tradisional aceh dan pertunjukan seni musik daerah.
5.
Festival Krueng Aceh(5 kali atraksi/penampilan) Krueng Aceh yang mengalir di tengah kota memberi kesan tersendiri bagi warga Banda Aceh. Untuk menampilkan potensi wisata dari sungai berhulu di pegunungan Aceh Besar ini, Pemerintah Kota menggelar Festival Krueng Aceh pada 9 November 2014. Pada event ini ditampilkan berbagai khazanah budaya Aceh. Festival Krueng Aceh merupakan ajang promosi tradisi, budaya dan atraksi menarik lainnya yang dimiliki Banda Aceh untuk menarik minat wisatawan. Even ini juga sebagai ajang memperkenalkan Krueng Aceh sebagai potensi investasi wisata terbaru di Ibu Kota Provinsi Aceh ini. 175 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 30
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat Indikator Kinerja
Capaian kinerja
No Uraian 1.
Target
Tersedianya perpustakaan keliling dan buku berkualitas
Realisasi
100 kali pelayanan 100 kali pelayanan perpustakaan perpustakaan keliling
100%
keliling
Perpustakaan keliling sebagai salah satu perangkat pendidikan non formal berupayameningkatkan
gairah
pemanfaatan
informasi
dan
untuk
mengkondisikantumbuhnya minat baca dikalangan masyarakat.Perpustakaan keliling dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah membudayakan membaca dikalangan masyarakat. Melalui program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, dilakukan 100 (seratus) kali pelayanan perpustakaan keliling bagi10 (sepuluh) gampong serta 18 (delapan) SD/MI dan 10 (sepuluh)Taman Pendidikan Al-Qurán (TPA) di Kota Banda Aceh. Pelayanan pustaka ini menggunakan 3 (tiga) unit mobil perpustakaan keliling.Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya perpustakaan keliling rata-rata dikelola oleh 3 (tiga) orang petugas perpustakaan. Layanan yang diberikan sebagian besar adalah layanan peminjaman buku. Koleksi buku pustaka pada sampai dengan tahun 2014 berjumlah 23.505 buku, yang terdiri dari dari berbagai disiplin ilmu, terjadi peningkatan 32 % yang berasal dari pembelian/pengadaan dan bantuan dari perpustakaan Pemerintah Aceh serta perpustakaan nasional RI sebanyak 7.672 buku.Namun demikian koleksi buku tersebut masih dirasa kurang khususnya koleksi buku pada mobil pustaka keliling. Langkah lain yang dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Kantor Perpustakaan dan Arsip denganmelakukan pembinaan dan penyaluran buku untuk 10 (sepuluh) perpustakaan mesjid dan 10 (sepuluh) perpustakaan gampong.
176 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Lomba bercerita tingkat sekolah dasar merupakan salah satu upaya menumbuhkembangkan minat dan budaya baca sejak dini. Dengan maksud inilah, secara berkesinambunganPemerintah Kota Banda Aceh melaksanakan lomba bercerita tingkat sekolah dasar, yang pada tahun 2014 diikuti oleh 60 (enam puluh) peserta dari sekolah dasar di Kota Banda Aceh. Pada
tahun
2014
indikator
yang
ditetapkanmencapai
target
100%sebagaimana penjelasan di atas.
Sasaran Strategis 31
Peningkatan pengelolaan arsip daerah Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
3 SKPD
3 SKPD
100%
No Uraian 1.
Terciptanya dokumen arsip SKPD
Arsip sebagai sumber informasi dan komunikasi, sumber sejarah, dan sumber pertanggungjawaban perlu dilestarikan. Melalui program pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah, secara bertahap dilakukan pendataan dan penataan arsip SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh menurut klasifikasinya. Untuk tahun 2014 dilakukan pendataan dan penataan 2.261 berkas arsip3 (tiga) SKPD, yaitu : No.
SKPD
Jumlah Berkas
1.
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
2.
Kantor Satpol PP dan WH
20 berkas
3.
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
14 berkas
2.227 berkas
TOTAL
2.261 berkas
177 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pendataan dan penataan dokumen arsip bagi seluruh SKPD belum dapat dilakukan secara optimal, hal ini terkendala sarana dan prasarana penyimpanan arsip baik itu arsip dinamis maupun arsip statis yang belum memadai. Pada tahun 2014 indikator yang ditetapkanmencapai target 100% sebagaimana penjelasan di atas.
MISI–5
Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata yang Islami.
Pada tahun 2014, untuk mencapai misi 5 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan 21(dua puluh satu) sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 32
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh yang mendukung pariwisata Islami Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Target
Realisasi
Tersedianya infrastruktur jalan, jembatan, drainase dan air bersih
693,27 km jalan dalam kondisi
707,343 km jalan dalam kondisi baik,
yang baik serta jaringan/saluran
baik, 433.03 km
433,03 km
pembuangan limbah yang ramah
drainase, 46.524
drainase, 46.994
rumah tangga pengguna air
rumah tangga
bersih
bersih
3%
3%
100%
10%
10%
100%
lingkungan
2.
Capaian kinerja
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan
100%
pengguna air
lingkungan hidup 3.
Meningkatnya kualitas lingkungan
Perkembangan pembangunan Kota Banda Aceh yang sangat cepat, baik secara sosial ekonomi maupun perwujudannya dalam bentuk fisik menuntut adanya aturan tata ruang yang merupakan pedoman dalam mengawasi dan mengendalikan pertumbuhan kota.Qanun Kota 178 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 tentang RTRW Kota Banda Aceh Tahun 20092029 merupakan suatu pedoman dalam perencanaan dan pengendalian perkembangan Kota Banda Aceh.Sesuai dengan strategi pengembangan Kota Banda Aceh yang memadukan antara pengembangan ”multi-center” dan ”linear-growth”, rencana struktur ruang Kota Banda Aceh dikembangkan dalam 4 Wilayah Pengembangan (WP). Untuk
mendukung
pengembangan
wilayah
tersebut
perlu
didukung
infrastruktur yang memadai terutama jaringan jalan yang menghubungkan pusat kegiatan sehingga meningkatkan sistem pergerakan masyarakat yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat. Jaringan jalan Kota Banda Aceh dalam kondisi baik setiap tahunnya menunjukkan trend kenaikan yang cukup signifikan, dimana sampai dengan tahun 2014 panjang jalan dalam kondisi baik 707,343 km. Tahun 2014, untuk meningkatkan aksesibilitas jaringan jalan dilakukan pembangunan jaringan jalan baru sepanjang 11,413 meterserta peningkatan kapasitasdan
pemeliharaanjalan
sepanjang
8,414
meter.Adapun
paket
pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan yang dilaksanakan, sebagai berikut : peningkatan jalan angsa kec. lueng bata (dak). peningkatan jalan elang kec. lueng bata. peningkatan jalan malikul saleh kec. baiturrahman (sp. jalan hasan salehsp. mibo). peningkatan jalan muhajidin ii Gampong lambaro skep. peningkatan jalan malikul saleh. peningkatan jalan syiah kuala. pembangunan sp. jl. dr. syarif tayeb. pemeliharaan darurat rutin jalan, trotoar, perbaikan simpang, plat beton jalan, kerb dan pembuatan jalur sepeda dalam, kota banda aceh (swakelola). 179 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pemeliharaan jalan kawasan Gampong pango (dak). pemeliharaan jl. batee suasa dan jl. balee teem Gampong lambhuk, jl. tgk. adee i Gampong doy, jl. kompl. btn (dsn. shalihin) Gampong lamglumpang dan jl. nusa indah Gampong Lamteh. pemeliharaan
jl. pir Gampong lambaro skep, jl. taman ratu sri safiatuddin
Gampong bandar baru dan jl. nyak sam dusun tgk. dihaji Gampong Lamdingin. pemeliharaan jl. langgar dan jl. balai desa Gampong ateuk munjeng, jl. gampong dusun tgk. lamdom Gampong ateuk jawo, jl. melati Gampong ateuk deah tanoh, dan jl. gerdong Gampong Sukaramai.
Pemeliharaan jl. benteng Gampong lamteumen timur, jl. dusun blang Gampong lamteumen timur, jl. tgk. chik dibitai, jl. tuan dibitai, jl. tuan maqdum Gampong bitai dan jalan desa lamteumen timur Gampong lamteumen timur.
pemeliharaan jalan lr. tunggai ii, melati, seroja Gampong lamgugop, jl.tgk.hasan dsn rencong Gamponglamseupeung, dan jl.tuk kade gp lueng bata. pemeliharaan jl. tanggul kpr dephankam Gampong mibo, jl. jenderal sudirman vii Gampong geuceu iniem, dan jl. lingkungan rusunawa Gampong keudah, jl. masuk min lhong raya. pemeliharaan jl. tgk. chik dipineung raya. Pemeliharaan jl. tgk.dipineung raya dan pemeliharaan jl. arifin ahmad utama. pemeliharaan jl. konveksi Gampong lamdingin pembangunan jembatan menuju makam po diraja lamjame. pembangunan
jalan
setapak
(paving
blok)
lr.pisang
lampoh
gong
kec. Meuraxa. pembangunan jalan rabat beton jln. tgk.muda lr. beringin Gampong keudah kec. kuta raja. pembangunan jalan akses Gampong lampaseh aceh belakang kantor geuchik kec. Meuraxa. pembangunan jalan setapak Gampong geuceu komplek kec. banda raya. 180 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pembangunan jalan setapak Gampong lamteumen timur kec. jaya baru. plat beton jl. amd Gampong cot mesjid, kec. lueng bata. pembangunan pengaman jalan (jalan tanggul) Gampongkuta alam kec. kuta alam. berm jalan lr. tunggai tengoh lr. tunggai iii lamgugop kec. syiah kuala. paving block meunasah Gampong surien. pengecoran lr. said abdullah jl. taman siswa Gampong merduati pengerasan jalan tgk. imum lueng bata lr. geulumpang pengecoran jalan rabat beton dan drainase dsn.tgk dicot Gampong ceurieh kec. ule kareng pembangunan talud 80 m lr. mutiara lamteumen barat pengecoran berm jalan kampus unida kecamatan meuraxa pengerasan jl. lhok pinta Gampong cot mesjid kec. lueng bata penimbunan dan pengerasan lorong sejahtera Gampong cot mesjid kec. lueng bata penataan jalan lingkungan dan plat penutup saluran drainase Gampong lhong raya kec. banda raya penataan jalan lingkungan Gampong kuta alam kec. kuta alam Sistem drainase Kota Banda Aceh saat ini telah dapat dikatakan cukup baik. Kota Banda Aceh merupakan salah satu kota yang memiliki sistem drainase perkotaan yang lengkap. Hal ini dapat dilihat dari telahterbangunnya infrastruktur drainase perkotaan mulai dari saluran tersier, sekunder dan primer serta dilengkapi pula dengan bangunan rumah pompa untuk mengatur debit air yang akan dialirkan ke badan air atau laut. sampai dengan tahun 2014 drainase panjang saluran drainase di Kota Banda Aceh dalam kondisi baik mencapai 433,03 km. Pada tahun 2014 dilakukan pembangunan saluran dikawasan Kota Banda Aceh sepanjang 22.943 meter. Adapun paket pembangunan dan pemeliharan drainase yang dilaksanakan, sebagai berikut : 181 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
rehabilitasi drainase perkotaan jalan tgk. dianjong , jalan tgk. muda dan jalan malem dagang (otsus). pembuatan box culvert dan saluran pembuang jalan hasan saleh cs (otsus). pembangunan saluran pembuang kawasan pango cs (otsus). pembangunan saluran pembuang kawasan wedana cs (otsus). pembangunan saluran pembuang kawasan blang cut cs (otsus). pembangunan pagar pengaman drainase induk jl. perintis, jl. unmuha, jl. mon kuta, jl. tandi (otsus). pembangunan saluran drainase jl. prada-lamnyong cs (otsus). pembangunan saluran drainase kawasan jl. geuceu meunara v cs Gampong geuceu meunara (otsus). pembangunan saluran drainase kawasan jl. sudirman cs Gampong geuceu iniem (otsus). pembangunan saluran drainase dusun kutaran Gampong alue naga (otsus). rehabilitasi saluran drainase sp. tgk. syarief ke rumah pompa jeulingke (otsus). rehabilitasi saluran drainase di komplek lembah hijau kec. lueng bata. pembangunan saluran drainase
Gampong suka damai jl. merak kec. leung
bata. pembangunan saluran drainase jalan aloyang Gampong cot mesjid, kec. lueng bata. rehabilitasi saluran drainase jalan k. ali Gampong cot mesjid, kec.lueng bata. pembangunan saluran drainase jl. muhammad thaher Gampong lamdom kec. leung bata. pembangunan saluran drainase & plat penutup saluran drainase jl. merpati dpn mesjid Gampong keuramat kec. kuta alam. rehabilitasi saluran drainase dan plat penutup saluran drainase jl. perdaimaian lr. 5 Gampong laksana kec. kuta alam. pembangunan saluran drainase Gampong lamteh kec. ulee kareng. 182 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pembangunan plat penutup saluran drainase jl. tanjung cs. Gampong lampulo kec. kuta alam. pembangunan plat penutup saluran drainase jl. kamboja cs Gampong lampulo kec. kuta alam. pembangunan saluran drainase jl. kakap lr. i bandar baru kec. kuta alam. pembangunan plat penutup saluran drainase kp. mulia kec. kuta alam. pembangunan drainase Gampong kuta alam kec. kuta alam. pembangunan saluran drainase jl. tgk. ishak dsn mesjid leung bata kec. leng bata. rehabilitasi saluran drainase gampong kuta baru kec. kuta alam. rehabilitasi saluran drainase dan bahu jalan Gampong ateuk jawo kec. Baiturrahman. pembangunan saluran drainase Gampong baro kec. Meuraxa. pembangunan plat penutup saluran drainase depan mesjid taqwa seutui Gampong setui kec. Baiturrahman. pembangunan plat penutup saluran drainase dan pagar halaman kantor keuchik Gampong mibo kec. banda raya. pembangunan saluran drainase dsn tenggiri Gampong ulee lheue kec. Meuraxa. pembangunan plat penutup saluran drainase jl. wakil musa (dpn. kantor geuchik) Gampong lhong cut kec. banda raya. pembangunan saluran drainase jl. balai tembus dan lr. sawah 1 Gampong punge blang cut kec. jaya baru. pembangunan plat penutup saluran drainase Gampong lamlagang kec. banda raya. pembangunan saluran drainase jl. tgk adek vi Gampong doy kec. ulee kareng. rehabilitasi plat penutup saluran drainase lr. kherkoef Gampong sukaramai kec. Baiturrahman. 183 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
rehabilitasi saluran drainase gampong lempeuot kec. banda raya. pembangunan lanjutan pangar pengaman sungai punge jurong kec. Meuraxa. penyediaan fasilitas air bersih Gampong lamjabat kec. Meuraxa. rehabilitasi saluran drainase lr. melati Gampong neusu aceh. pembangunan saluran drainase kawasan geuceu iniem cs. pembangunan plat penutup saluran drainase lingkungan dusun t. teungoh Gampong lampulo kec. kuta alam. pembangunan plat penutup saluran drainse dan penataan jalan lingkungan kawasan Gampong peuniti. pembangunan plat penutup saluran kec. kuta alam. pembangunan saluran drainase lr. pbb dan lr. makmur dsn barat Gampong kopelma darussalam. pembangunan saluran drainase Gampong surien kec. Meuraxa. pembangunan plat penutup saluran drainase Gampong lampaseh kota kec. kuta raja. pembangunan plat penutup saluran drainase Gampong bandar baru kec. kuta alam. rehabilitasi saluran drainase dusun tunggai kec. syiah kuala. pembangunan saluran drainase Gampong tibang, Gampong rukoh, lr. cempaka cs Gampong prada kec. syiah kuala dan pembangunan pagar pengaman drainase induk zona 7 jl. meunasah cut cs. Gampong ilee kec. ulee kareng. pembangunan saluran drainase Gampong tibang, Gampong rukoh, lr. cempaka cs Gampong prada kec. syiah kuala dan pembangunan pagar pengaman drainase induk zona 7 jl. meunasah cut cs. Gampong ilee kec. ulee kareng. pembangunan saluran drainase dsn beringin & lhok bintang cs Gampong cot mesjid kec. leung bata, jl. k. amin Gampong beurawe, jl. mujahidin i cs dan dusun diwai makam cs, lambaro skep kec. kuta alam.
184 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pembangunan saluran drainase lr. keuchik saat cs. Gampong pango deah kec. ulee kareng. pembangunan saluran drainase jl. konveksi Gampong lamdingin kec. kuta alam. pembangunan saluran drainase jl. tgk. chik dipineng raya cs Gampong pineung kec. syiah kuala. pembangunan saluran drainase Gampong ie masen kayee adang kec. syiah kuala. pembangunan pagar pengaman waduk kr. neng dsn k. aji dan k. umar Gampong asoe nanggroe kec. Meuraxa. pembangunan saluran drainase Gampong punge blang cut kec. jaya baru. pembangunan saluran drainase kawasan taman ulee lheue kec. meuraxa. belanja jasa konsultansi perencanaan drainase wilayah i (kec. syiah kuala, kec. ulee kareng, kec. kuta alam dan kec. leung bata). belanja jasa konsultansi perencanaan drainase wilayah ii (kec. jaya baru, kec. banda raya dan kec. meuraxa). belanja jasa konsultansi perencanaan teknis pengembangan drainase zona 7. belanja jasa konsultansi pengawasan (dau) drainase wilayah i (kec. syiah kuala, kec. ulee kareng, kec. kuta alam dan kec. leung bata). belanja jasa konsultansi pengawasan (dau) drainase wilayah ii (kec. jaya baru, kec. banda raya dan kec. meuraxa). pembangunan plat penutup saluran drainase kawasan kec. Baiturrahman. Saat ini proporsi rumah tangga di Kota Banda Aceh yang yang sudah mendapatkan akses atas air bersih mencapai46.994 rumahtangga. Pada tahun 2014, Pemerintah Kota Banda Aceh terus meningkatkan akses air bersih ke wilayah yang belum memilki akses air bersih melalui pembangunan/pemasangan pipa distribusi/tersier air bersih sepanjang 19,021 meter. Paket pembangunan dan pemeliharan drainase yang dilaksanakan, sebagai berikut :
185 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan cot lamkeuweuh cs kec. Meuraxa. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan punge blang cut cs kec. jaya baru. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan lampulo cs kec. kuta alam. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan mibo cs kec. banda raya. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan neusu aceh cs kec. Baiturrahman. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan lingke cs kec. syiah kuala. pengadaan dan pemasangan jaringan pipa jl. ir. mohc. taher (otsus). pengadaan dan pemasangan jaringan pipa jl. prof. dr. mr. mohd hasan (otsus). pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan rukoh dan kopelma darussalam cs kec. syiah kuala. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan lambhuk cs kec. ulee kareng. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan lampoh daya cs kec. jaya baru. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan peunyeurat
cs
kec. banda raya dan ateuk jawo cs kec. Baiturrahman. pengadaan dan pemasangan pipa distribusi/tersier kawasan asoe nanggroe cs kec. Mauraxa. pemasangan pipa air bersih jln tgl dilhong lr. keuchik manaf Gampong lhong raya. penyambungan dan pemasangan instalasi pdam paud paud Gampong kopelma darusslam. 186 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dalam pengelolaan lingkungan hidup masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian fungsi lingkungan dan mengelola lingkungan hidup dalam tatanan kualitas lingkungan yang lebih baik. Untuk tercapainya target realisasi dari indikator kinerja tersebut dilakukan beberapa pelaksanaan kegiatan, seperti : a.
Kegiatan Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat Kegiatan ini merupakan salah satu program dari kementerian lingkungan hidup yang ditujukan kepada seluruh sekolah di Indonesia melalui Program Adiwiyata. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata sekolah yang baik sehingga dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Manfaat dari kegiatan ini diharapkan dapat terbentuk karakter-karakter yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki kesadaran dalam menjaga dan mengelola lingkungan sekitarnya. Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru, penjaga sekolah, orang tua, komite dan semua yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan sekolah. Untuk merealisasikan kegiatan ini dilaksanakan beberapa upaya seperti sosialisasi dan pembinaan terhadap sekolah-sekolah, penilaian dan pemberian apresiasi terhadap sekolah yang telah ikut berpartisipasi aktif serta berkontribusi penuh dalam pencapaian sekolah yang peduli dan berwawasan lingkungan. Apresiasi yang diberikan berupa pembagian sarana pengelolaan persampahan kepada masing-masing sekolah berupa tong sampah basah-kering, komposter, dan kepada sekolah yang telah dilakukan penilaian, diberikan penghargaan berupa piala, piagam penghargaan dan uang tunai untuk kategori I, II dan III sesuai dengan tingkatannya, yaitu tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan tingkat Dayah/Pesantren. Capaian kinerja pada tahun ini yaitu 3 % berdasarkan atas jumlah sekolah yang ikut dalam sosialisasi, pembinaan dan penilaian oleh Tim Pembina dan 187 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Penilai Program Adiwiyata Kota Banda Aceh sebanyak 30 sekolah dalam wilayah Kota Banda Aceh yang telah mendapat sosialisasi dan pembinaan serta penilaian. Selain itu untuk lebih meningkatkan rasa kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan di kalangan siswa, maka dilakukan pemilihan dan penetapan Duta Lingkungan Hidup Kota Banda Aceh untuk tingkat SLTA sederajat. Penetapan Duta Lingkungan untuk Agam Duta Lingkungan dan Inong duta Lingkungan dilakukan berdasarkan hasil seleksi dalam beberapa tahapan. Apresiasi dan penetapan pemenang untuk sekolah Adiwiyata dan Duta Lingkungan diberikan oleh Walikota Banda Aceh. b. Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana upaya dan peran serta masyarakat khususnya para pelaku usaha/kegiatan dalam melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang terkait dengan aktivitas usaha yang dilakukan selama ini. Pada kegiatan ini dilakukan pendataan mengenai kewajiban yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha/kegiatan dalam menjalankan aktivitasnya, yaitu tentang kepemilikan dokumen lingkungan hidup (UKL-UPL/SPPL) dan melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan hidup serta melaporkannya secara berkala kepada Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Kantor Lingkungan Hidup. Selain pendataan terhadap kepemilikan dokumen, dilakukan juga pengukuran kualitas air limbah dari usaha/kegiatan yang dibuang ke lingkungan, pengukuran kualitas udara dan kebisingan di dalam kawasan usaha tersebut. Pendataan dilakukan terhadap 20 (dua puluh) usaha/kegiatan yang beroperasi dalam wilayah Kota Banda Aceh yang telah memiliki dokumen lingkungan. Jenis usaha/kegiatan yang didata adalah kegiatan perhotelan, rumah sakit dan industri. Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah : 188 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
1.
masyarakat menjadi lebih aware terhadap isu-isu lingkungan
2.
masyarakat menjadi lebih peduli dan concern dalam menjaga dan memelihara kelestarian fungsi lingkungan
3.
masyarakat
menjadi
lebih
bijak
dan
proaktif
dalam
mengelola
dan
meminimalisir dampak lingkungan yang ditimbulkan Data dan informasi tentang kondisi kualitas lingkungan hidup yang didasarkan atas penelitian dapat menjadi acuan dalam tindak lanjut dan penyusunan kebijakan berkaitan dengan lingkungan. Untuk mendukung pencapaian target dari indikator kinerja meningkatnya kualitas lingkungan, pada tahun 2014 telah dilaksanakan beberapa kegiatan meliputi : a.
Pengukuran Tingkat Pencemaran Daerah Aliran Sungai dalam wilayah Kota Banda Aceh. Pengukuran tingkat pencemaran air sungai tersebut dilakukan pada sungai dan usaha/kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap kualitas air sungai seperti Hotel/penginapan, Rumah Sakit, Industri rumah tangga, Restaurant/rumah makan dan permukiman dengan total 126 sampel.
b. Pengukuran Kualitas Udara dalam wilayah Kota Banda Aceh untuk 4 (empat) kategori kawasan yaitu kawasan transportasi, kawasan industri, kawasan perkantoran dan kawasan permukiman dengan total 75 sampel. c.
Penyusunan dan Seminar Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah/SLHD Kota Banda Aceh. Status Lingkungan Hidup Daerah dilakukan dengan menyusun issue lingkungan yang bersifat negatif sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan
secara
umum
dan
dilakukan
pada
usaha/kegiatan
yang
memberikan dampak terhadap lingkungan serta menganalisa data berdasarkan data terkait lainnya dengan total 26 (dua puluh enam) sampel. Adapun lokasi pengambilan sampel tersebut meliputi air permukaan (sungai dan laut), air dangkal (sumur pantau IPLT, doorsmeer, kolam lindi, IPAL Pasar, IPAL RS) dan udara ambient. 189 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
d. Pembangunan Sarana dan Prasarana Hutan Kota yang dapat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang lebih baik. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi : 1. Pengadaan 5 (lima) unit mesin pencacah sampah, yang diserahkan masingmasing 1 (satu) unit untuk SDN 2, SDN 24 dan 3 (tiga) unit untuk DK3 yang akan dipergunakan dalam pengolahan sampah pasar. 2. Pengadaan 5 (lima) unit mesin ayak sampah, yang diserahkan masingmasing 1(satu) unit untuk SDN 2, SDN 24 dan 3(tiga) unit untuk DK3 yang akan dipergunakan dalam pengolahan sampah pasar. 3. Pengadaan 10 (sepuluh) unit kontainer, difungsikan sebagai tempat penampungan
sampah
sementara
sebelum
diangkut
ke
Tempat
Penampungan Akhir (TPA) Gampong Jawa. 4. Pembangunan 1 (satu) unit taman kota di Kecamatan Jaya Baru, sebagai upaya untuk peningkatan/pemenuhan jumlah ruang terbuka hijau. 5. Pengadaan 50 (lima puluh) unit tong sampah basah-kering dan diserahkan kepada
sekolah
yang
mendukung
program
Adiwiyata
serta
instansi/SKPD/Kecamatan dan tempat wisata yang mendukung pelaksanaan program Adipura, 6. Pengadaan 50 (lima puluh) unit komposter serta dan diserahkan kepada sekolah
yang
mendukung
program
Adiwiyata
serta
instansi/SKPD/Kecamatan yang mendukung pelaksanaan program Adipura, 7. Pengadaan 15 (lima belas) unitwadah sampah komunal beroda, difungsikan sebagai tempat penampungan sampah sementara sebelum diangkut ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) Gampong Jawa. Tahun 2014 dari 3 indikator yang ditetapkan seluruhnya terealisasi 100%.Hal ini menggambarkan keseriusan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mewujudkan infrastruktur diKota Banda Aceh yang mendukung pariwisata Islami.
190 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 33
Tersedianya pembangunan infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
20%
20%
100%
No Uraian 1.
Meningkatnya jumlah infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif
Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh telah meningkatkan jumlah prasarana dan fasilitas perhubungan, sebagai berikut : 1.
Pemeliharaan /rehab di pelabuhan Ulee Lheue Kota Banda Aceh.
2.
Pembangunan terminal L-300 Lueng Bata (lanjutan II) Kota Banda Aceh.
3.
Pemeliharaan bangunan di terminal penumpang type ABatoh Kota Banda Aceh.
4.
Pembangunan gedung media center di halaman kantor Dishubkominfo Kota Banda Aceh.
5.
Pemeliharaan sarana pelabuhan ulee lheue Kota Banda Aceh meliputi : gerbang mb, jembatan timbang, pintu masuk pelabuhan, dermaga kapal cepat, water tower.
6.
Pemeliharaan terminal mobil barangKota Banda Aceh.
7.
Pembangunan gangway kapal cepat dermaga 2 pelabuhan ulee lheue Kota Banda Aceh.
8.
Pembangunan peninggian kerb di pelabuhan ulee lheue Kota Banda Aceh.
9.
Pembangunan penambahan atap parkir roda 2 siap berangkat di pelabuhan ulee lheue Kota Banda Aceh.
10. Pembangunan saluran pembuangan air di pelabuhan ulee lheue Kota Banda Aceh. Pada bidang pelayanan informasiPemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 telah melaksanakan penyampaian dan pendistribusian berbagai paket informasi nasional yang dipadukan dengan penyampaian dan penyebarluasan informasi
191 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pembangunan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berada pada lintas SKPD kepada seluruh masyarakat yang tersebar pada 9 (Sembilan) Kecamatan dan dikemas dalam bentuk informasi publik. Penyampaian dan penyebarluasan informasi dimaksud dilaksanakan melalui berbagai media, diantaranya: a.
Media Luar Ruang. Media luar ruangan yaitu penyampaian informasi melalui spanduk dan baliho/billboard.
b.
Media Massa (media cetak dan media elektronik). Dalam rangka membentuk opini publik terhadap berbagai isu yang sedang berkembang dan dalam rangka mengarahkan masyarakat terhadap sesuatu masalah yang sedang dihadapi Pemerintah Kota Banda Aceh memanfaatkan muatan berita melalui media cetak, media elektronik dan radio.
c.
Media Interpersonal seperti ceramah/diskusi, dialog publik, sosialisasi, seminar, lokakarya dan sarasehan.
d.
Media Online (Website) Penyampaian dan penyebarluasan informasi melalui media online
hampir
setiap hari kerja dilakukan dan masyarakat dapat secara bebas mengakses informasi melalui website : bandaacehkota.go.id. Informasi yang tersedia seputar kegiatan Pemerintah Kota Banda Aceh, Program dan Kebijakan Pemerintah Kota, Produk Hukum Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota,
event-event
yang
dilaksanakan
Pemerintah
Kota,
dan
lain-lain
menyangkut pemerintahan di Kota Banda Aceh. Selain itu masyarakat juga dapat memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan melalui PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) atau untuk informasi lebih lanjut terkait PPID dapat diakses melalui : ppid.bandaacehkota.go.id. e.
Media Siaran Keliling
192 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Layanan informasi yang disampaikan melalui mobil unit siaran keliling dilaksanakan setiap hari kerja dan bahkan pada hari-hari libur apabila dibutuhkan (sesuai perkembangan situasi dan kondisi). Media siaran keliling sampai saat ini dianggap sangat efektif menjangkau masyarakat.
Sasaran Strategis 34
Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
18%
18%
100%
No Uraian 1.
Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
Indikator kinerja yang diukur dari sasaran ini adalah cakupan pelayanan transportasi
sehingga terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi pengguna
jalan/jasa serta mendukung ketersediaan jalur evakuasi bencana. Pada tahun 2014, untuk mendukung capaian dari indikator kinerja dilaksanakan kegiatan : 1.
Peningkatan jumlah rambu-rambu lalu lintas, yaitu : pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas pada 6 (enam) lokasi. pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas tiang tunggal sebanyak 50 unit. pengadaan dan pemasangan rambu lalu lintas papan nama jalan sebanyak 100 unit.
2.
Pengadaan alat pembatas jalan sebanyak 90 unit terdiri dari : 60 unit water barrier dan 30 unit traffic cone.
3.
Pengadaan marka jalan di kecamatan banda raya – jaya baru, yaitu: marka solid tepi kiri dan kanan sepanjang 1133.1 m2 di jalan jatu. marka panah sepanjang 58.42 m2 di jalan cot aron.
193 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
marka solid tepi kiri dan kanan sepanjang 1.465,60 m2 di jalan sultan salahuddin. pita kejut sepanjang 81.75 m2 marka solid tepi kiri dan kanan sepanjang 1.699,80 m2 di jalan raya krueng neng. marka solid tepi kiri dan kanan sepanjang 453,60 m2 di jalan makalam. marka solid tepi kiri dan kanan sepanjang 415,70 m2 di jalan makam daeng. 4.
Pengadaan marka jalan di kecamatan Kuta Alam, yaitu : pita kejut sepanjang 2.380 m2 di jalan k. saman. marka jalan sepanjang 88.20 m2 di jalan teumerehom. marka jalan sepanjang 141.53 m2 di jalan tgk. Thayeb.
5.
Pengadaan marka jalan di kecamatan Ulee Kareng, yaitu: marka solid tepi kiri sepanjang 2.577 m2 di jalan prof. ali hasyimi. marka solid pulau, sevron dan modul sepanjang 376.5 m2
di jalan
iskandar. marka modul sepanjang 192 m2 di jl.jurong dagang ulee kareng. 6.
Pengadaan marka jalan sisa dak marka jalan sepanjang 252.75 m2 di jalan sp. empat taman makan pahlawan.
7.
Pengadaan marka parkir sepanjang 3.000 m2 di kawasan peunayong dan pasar aceh.
8.
Pengecatan kerb jalan di kecamatan jaya baru dan banda raya di terminal batoh.
9.
Pengecatan kerb jalan di kecamatan baiturrahman, kecamatan lueng bata, kecamatan meuraxa.
10. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan jaya baru dan kecamatan banda raya sebanyak 186 unit. 11. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan ulee kareng sebanyak 79 unit. 194 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
12. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan kuta alam sebanyak 49 unit. 13. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan syiah kuala sebanyak 99 unit. 14. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan kuta raja sebanyak 49 unit. 15. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan meuraxa sebanyak 49 unit. 16. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan lueng bata sebanyak 49 unit. 17. Pengadaan dan pemasangan rubber speed bump kecamatan baiturrahman sebanyak 49 unit. 18. Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan traffic light di sp. bpkp, sp. surabaya, sp.kodim, sp.mesjid raya baiturrahman, sp.amd. Untuk menciptakan kenyamanan masyarakat khususnya pengguna angkutan umum dilakukan uji KIR. Uji kelayakan kendaraan yang beroperasi di jalan dilakukan secara berkala.Uji KIR bertujuan untuk menjaga keselamatan angkutan baik angkutan barang maupun angkutan orang.Selama tahun 2014, jumlah angkutan umum yang melakukan uji kelayakan jalan meningkat sebanyak 3.500 unit kenderaan.
Sasaran Strategis 35
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
15%
15%
100%
No Uraian 1.
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
195 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Perkembangan
teknologi
informasi
dan
telekomunikasi
berpengaruh
terhadap penyelenggaraan pemerintahan secara signifikan. Sejalan dengan berkembangnya penggunaan internet dilingkungan pemerintah dan masyarakat, maka pemerintah menyikapinya dengan menggunakan teknologi tersebut sebagai alat untuk memperlancar dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah. Penerapan e-government merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, dimana layanan pemerintahan bersifat transparan, akuntabel, dan bebas korupsi.Untuk mewujudkan
e-government
atau
pemerintahan
yang
berbasis
teknologi
informasidilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, secara berkesinambungan dilakukan peningkatan fasilitas infrastruktur bidang teknologi informasi baik dalam hal aplikasi maupun jaringan. Saat ini seluruh SKPK dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh telah terkoneksi jaringan internet dan setiap SKPK telah memilki website tersendiri dan terintegrasi dengan website resmi Pemerintah Kota Banda Aceh : www.bandaacehkota.go.id. Sampai tahun 2014 telah dilakukan peningkatan fasilitas tekhnologi informasi dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, diantaranya : 1.
Pembangunan 36 aplikasi diseluruh SKPK dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
2.
Tersedianya 31 online internet dan 5 offline internet.
3.
Tersedianya 28 open source, 5 close source dan 3 unknown.
4.
Tersedianya website/officialsite sebanyak 41 SKPK dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
5.
Tersedianya aktif update berita pada 23 SKPK dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
6.
Update wordpress versi 4.1 pada tahun 2014.
7.
Update plugins/themes untuk mencegah celah keamanan/ hacking pada tahun 2014. 196 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Adapun aplikasi dan website yang dikelola oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, diantaranya yaitu : 1.
Website Pemerintah Kota Banda Aceh Merupakan website resmi Pemerintah Kota Banda Aceh yang menyajikan informasi
tata
pelaksanaan
kelola
program
pemerintahan pembangunan,
yang
dimulai
transparansi
dari
perencanaan,
keuangan
daerah,
pendidikan, layanan masyarakat serta kegiatan pemerintahan yang dapat diakses secara bebas oleh masyarakat. 2.
Email Pemerintah Kota Banda Aceh Merupakan email resmi Pemerintah Kota Banda Aceh.
3.
Aplikasi e-kinerja Aplikasi berbasis web yang digunakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengukur kinerja pegawai organisasi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja. Aplikasi ini memuat analisis kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan dan beban kerja unit/satuan kerja organisasi dengan mempedomani Permendagri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Anjab dan Permendagri Nomor 12 tahun 2008 tentang ABK. Aplikasi e-kinerja merupakan inovasi yang diciptakan pegawai Pemerintah Kota Banda Aceh. Aplikasi e-kinerja telah mendapat pengakuan secara nasional hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat hak cipta bagi aplikasi e-kinerja yang diserahkan oleh Direktur Hak Cipta Kemenkumham pada tanggal 19 Maret 2013.
4.
Aplikasi e-disiplin Aplikasi Absensi Online dan Monitoring Disiplin PNS merupakan sebuah instrumen bagi pemerintah Kota Banda Aceh dalam rangka melakukan pembinaan dan pemberian penghargaan serta sanksi bagi PNS yang melanggar Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010. Aplikasi e-Disiplin PNS ini dirancang dalam rangka memudahkan pimpinan daerah dalam melakukan 197 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pengawasan kedisiplinan PNS secara real time yang dapat diakses kapan dan dimana saja. Disamping itu pula masyakarat dapat melakukan pengawasan langsung terhadap tingkat kedisiplinan PNS. 5.
Daily Activity Monitoring System Aplikasi yang digunakan untuk memudahkan pimpinan daerah dan pejabat dalam mengatur dan mengetahui jadwal rapat dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
6.
Aplikasi e-delegasi Aplikasi monitoring pelimpahan wewenang dari Walikota Banda Aceh kepada para Camat.
7.
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah SIPKD adalah aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah yang digunakan meningkatkan
efektifitas
implementasi
dari
berbagai
regulasi
bidang
pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan pada asas efesiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditabel. Saat ini implementasi penerapan SIPKD telah dilakukan diseluruh SKPK dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. 8.
Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) Database barang daerah yang muthakir dan menampilkan nilai aset yang dapat diakses oleh masyarakat. Sistem aplikasi SIMBADA dibangun dalam rangka pengelolaan, inventarisasi barang-barang dan asset milik Pemerintah Kota Banda Aceh, dengan menampilkan format-format laporan standar yang telah dibakukan serta mudah dilaksanakan.
9.
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Aplikasi yang digunakan dalam pengelolaan data pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Aplikasi SIMPEG telah diintegrasikan kedalam aplikasi e-kinerja. Saat ini seluruh pegawai dilingkungan Pemerintah Kota 198 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Banda Aceh khususnya yang telah memiliki akun e-kinerja dapat mengakses data kepegawaiannya melalui aplikasi e-kinerja dengan menginput Nomor Induk Pegawai yang bersangkutan 10. Jaringan Informasi dan Dokumentasi Hukum (JDIH) Sistem Informasi Hukum online yang berisikan Informasi Produk-Produk Hukum Daerah Kota Banda Aceh. JDIH adalah bagian dari usaha proses kinerja transparansi pemerintah Kota Banda Aceh terkait kebijakan hukum yang diterbitkan Pemerintah Kota BandA ceh. 11. Aplikasi webGIS Merupakan aplikasi Sistem Infomasi Geografi berbasis web Kota Banda Aceh, yang menyajikan pemetaan digital dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital serta menjalankan fungsi–fungsi analisis dan query yang
terkait
dengan
GIS
melalui
jaringan
internet.
Secara
umum
pengembangan dan implementasi WebGIS akan menunjang penyebaran informasi data spatial. Sehingga masyarakat pun akan dapat memiliki akses terhadap data dan hasil analisis GIS. 12. Aplikasi e-monev Merupakan aplikasi Monitoring dan Evaluasi untuk memonitoring progress pembangunan baik dari segi realisasi fisik dan keuangan. Melalui pemanfaatan fasilitas TIK diharapkan akan meningkatkan kualitas pemerintah
kepada
pemangku
kepentingan
stakeholder,
meningkatkan
transparansi, kontrol dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah yang baik good governance dan dapat mengurangi total biaya administrasi secara signifikan. Hal ini menjadi tujuan bersama dalam mewujudkan Banda Aceh sebagai Cyber City.
199 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 36
Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah yang memadai Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
7 unit
7 unit
100%
No Uraian 1.
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pengelolaan sampah
Dalam rangka meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah yang memadai kepada masyarakat dibutuhkan sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memadai.Pemerintah Kota Banda Aceh menyediakan armada pengelolaan persampahan untuk wilayah Kota Banda Acehyang dilakukan secara bertahap setiap tahunnya. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah, khususnya armada pengangkutan sampah merupakan hal yang paling penting untuk terlaksananya pengelolaan sampah yaitu untuk pengumpulan dan pengangkutan sampah dari sumbernya untuk dibawa ke TPA. Pengangkutan sampah selama ini dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis alat angkut seperti: dump truck, pick up, amroll truck, compactor, dan becak sampah. Jumlah armada yang dimiliki oleh DK3 sudah memadai, namun sebagian besar usia pakainya sudah mencapai 10 tahun sehingga perlu dilakukan peremajaan dengan pengadaan armada baru. Khusus untuk becak sampah, mengingat besarnya biaya pemeliharaan, maka pengadaan becak dalam beberapa tahun terakhir ditiadakan dan secara perlahan akan digantikan dengan pick up. Pada Tahun 2014menargetkan pengadaan 7 (tujuh) unit armada sampai akhir tahun 2014 terealisasi seluruhnya (100%) yang terdiri dari : 3 (tiga) unit pick up, 1 (satu) unit compactor, 2 (dua) unit dump truck dan 1 (satu) unit amroll engkel.
200 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 37
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
50%
-
-
No Uraian 1.
Meningkatnya jumlah sampah yang dikirim ke TPA Blang Bintang
TPA Gampong Jawa yang selama ini menjadi satu-satunya tempat pembuangan sampah yang berasal dari Kota Banda Aceh dan sebagian Kabupaten Aceh besar, kondisinya semakin penuh dengan ketinggian tumpukan sampah mencapai 15 meter. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Kementrian PU, TPA Gampong Jawa diperkirakan sudah harus ditutup pada akhir tahun 2018 dengan asumsi jumlah sampah harian yang masuk TPA masih sama seperti kondisi saat ini. Salah satu upaya untuk memperpanjang masa operasional TPA Gp Jawa adalah dengan membuang 20 – 50% sampah yang masuk ke TPA Gampong Jawa dialihkan ke TPA Regional Blang Bintang. Sejak tahun 2012 telah direncakan untuk membuang sebagian sampah ke TPA Blang Bintang, namun belum terlaksana karena TPA Blang Bintang belum berfungsi akibat belum dilaksanakannya serah terima TPA dari UNDP ke Kementrian PU dan dari Kementrian PU ke Pemerintah Aceh.Serah terima aset TPA Blang Bintang baru terlaksana pada akhir tahun 2014, sehingga sepanjang tahun 2014 tidak ada sampah TPAGampong Jawa yang dibawa ke Blang Bintang (realisasi 0%). TPA Regional Terpadu Sanitary Landfill Blang Bintang merupakan TPA terluas di Indonesia dengan lahan 200 hektare (Ha) serta dilengkapi teknologi canggih ini direncanakan akan mengelola sampah untuk kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar. Setelah nanti TPA Blang Bintang beroperasi rencananya TPA Gampong Jawa akan berfungsi sebagai transfer station.
201 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Selama tahun 2014 pembuangan sampah masih dikonsentrasikan di TPA Gampong Jawa, dimana
pada tahun 2014 rata-rata 160 ton sampah yang
dihasilkan dari desa, jalan utama, pasar, pusat perdagangan, sekolah, kantor, terminal, pelabuhan, rumah makan, dan sarana publik lainnya diangkut ke TPA Gampong Jawa. Selain itu Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga mengoperasikan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Banda Aceh yang terletak tepat di sebelah TPA Gampong Jawa. IPLT ini dibangun diatas lahan seluas 2,2 ha. IPLT merupakan tempat penampungan tinja yang bertujuan untuk menampung dan mengolah hasil pengurasan lumpur tinja dari septic tank masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya sebelum kelingkungan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Pengolahan lumpur tinja mempunyai 2 tujuan, yaitu untuk menurunkan kandungan zat organik dari lumpur tinja dan untuk menurunkan jumlah bakteribakteri patogen (organisme penyebab penyakit). Pada prinsipnya, pengolahan septage ini adalah untuk menurunkan kandungan BOD, COD, dan bakteri coli serta zat tersuspensi (SS), agar tidak membahayakan lingkungan. Volume Tinja yang dibuang ke IPLT Kota Banda Aceh dari tahun 2014, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.8 Volume Tinja yang dibawa ke IPLT Volume Tinja yang Dibuang ke IPLT Truck DK3
Truck Swasta
Total
Trip
Volume
Trip
Volume
Trip
Volume
1,332
5,063
1,018
3,872
2,350
8,935
Sumber : Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, 2014
202 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk biaya operasional pengelolaan IPLT sudah dapat ditutupi sepenuhnya dari retribusi pelayanan penyedotan tinja dan pelayanan IPLT (cost recovery) sehingga tidak bergantung dari subsidi APBK Kota Banda Aceh.
Sasaran Strategis 38
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam penyediaan wadah sampah
100 unit
-
-
No 1.
yang layak
Pewadahan baik dalam bentuk tong sampah individual, wadah sampah komunal maupun kontainer merupakan sarana penunjang yang sangat penting dalam upaya pengumpulan dan pemilahan sampah. Umumnya masyarakat menyediakan sendiri tong sampah individual untuk ditempatkan di rumah-rumah atau toko/ruko mereka. Demikian juga untuk sekolah, kantor, pusat kesehatan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dikelola oleh instansi/lembaga tertentu, misalnya terminal, pelabuhan. Pemerintah Kota berkewajiban menyediaan wadah sampah di jalan-jalan utama, tempat-tempat plubik tertentu seperti halte dan taman-taman kota. Hal ini sesuai dengan ketentuan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 5 tahun 2003 tentang Kebersihan dan Keindahan. Namun demikian, sejauh ini partisipasi masyarakat maupun pihak swasta masih sangat rendah untuk menyediakan wadah sampah, walaupun hanya sebatas wadah yang dipakai sendiri. Memang pada beberapa tahun terakhir, termasuk tahun 2013, ada kontribusi baik pihak swasta maupun BUMN untuk membantu menyediakan wadah sampah. Namun pada tahun 2014, tidak ada kontribusi masyarakat maupun dunia usaha yang diterima oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.
203 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Mungkin ada penyediaan wadah yang dilakukan oleh masyarakat atau pihak swasta untuk kebutuhan mereka sendiri, namun hal ini tidak terdata. Tidak adanya/masih rendahnya partisipasi masyarakat maupun pihak swasta untuk menyediakan wadah sampah mungkin disebabkan oleh masih kurang gencarnya pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah kota dalam hal ini Dinas kebersihan dan Keindahan Kota untuk menggandeng masyarakat, khususnya dunia usaha dan BUMN disamping memang masih rendahnya alokasi anggaran untuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari kegiatan usaha yang ada di Banda Aceh, terutama untuk sektor lingkungan. Kedepan akan diupayakan agar Dinas kebersihan dan Keindahan Kota dapat melakukan pendekatan dengan dunia usaha dan BUMN yang beroperasi di Banda Aceh untuk menggugah kepedulian mereka terhadap isu kebersihan dan lingkungan dengan membantu penyediaan wadah sampah. Meskipun tidak ada partisipasi masyarakat dan dunia usaha, namun Pemerintah Kota Banda Aceh tetap berkomitmen menjaga kebersihan dan keindahan Kota dengan melakukan penyediaan wadah sampah sebanyak 282 unit yang bersumber dari APBK Banda Aceh dan penempatannya dilakukan di jalanjalan utama dan tempat-tempat publik.
Sasaran Strategis 39
Seluruh gampong mengikuti program retribusi persampahan Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam membayar retribusi sampah
13.000 rumah
12.766 rumah
98,2%
No 1.
Retribusi pelayanan kebersihan/persampahan atau retribusi sampah sejauh ini merupakan salah satu sumber Penerimaan PAD terbesar di Kota Banda Aceh. Dari tahun ke tahun selalu terjadi peningkatan jumlah PAD dari retribusi sampah yang
204 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
diterima Pemerintah Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014 dari Rp. 4,6 milliar yang ditargetkan, hanya dapat direalisasikan sebesar Rp. 3,2 milliar (70%). Belum tercapainya target penerimaan retribusi sampah salah satunya dipengaruhi oleh faktor masih rendahnya partisipasi masyarakat terutama untuk sektor rumah tangga. Selama ini penerimaan retribusi sampah diperoleh dari dua sektor yaitu sektor komersial dan sektor rumah tangga. Untuk sektor komersial, boleh dikatakan collection ratio-nya sudah mencapai 75%, namun di sektor rumah tangga dari 54.000 rumah tangga yang ada di Kota Banda Aceh, hanya 10.945 rumah tangga yang bersedia membayar retribusi sampah (20%). Pada tahun 2014 dari 13.000 rumah tangga yang direncanakan membayar retribusi sampah, hanya 12.766 rumah tangga yang sudah membayar (98,2%). Tidak mampunya dicapai target rumah tangga yang membayar disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar retribusi sampah, disamping masih adanya gampong-gampong yg belum terlayani dengan baik. Meskipun pelayanan pengangkutan sampah yang baik sudah diberikan kepada 59 (lima puluh sembilan) gampong dan sudah mampu menjangkau seluruh gampong, namun hanya 18,2%
rumah tangga yang ada di Kota Banda Aceh yang bersedia
membayar retribusi sampah. Hal ini juga dipengaruhi oleh tidak adanya sanksi yang jelas kepada rumah tangga yang menolak membayar retribusi sampah. Untuk mengatasi mengatasi kendala diatas, kedepan akan diupayakan untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan terus memperbaiki kualitas pelayanan sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan pengangkutan sampah yang diberikan oleh Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota sehingga masyarakat tidak keberatan untuk membayar retribusi sampah. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013, jumlah rumah tangga yang membayar retribusi sampah pada tahun ini mengalami peningkatan dari 12.216 rumah tangga menjadi 12.766 rumah tangga atau meningkat 550 rumah tangga.
205 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 41
Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan mendaur ulang sampah Indikator Kinerja
No 1.
Uraian
Target
Meningkatnya kontribusi masyarakat
1.000 rumah
Realisasi
Capaian kinerja
1.182 rumah
118%
dalam mendaur ulang sampah
Kegiatan daur ulang sampah merupakan salah satu upaya untuk mengurangi timbulan sampah pada sumbernya sehingga sampah yang dibuang ke TPA secara bertahap dapat dikurangi. Kegiatan daur ulang sampah yang dikembangkan di Kota Banda Aceh meliputi komposting (baik sekala rumah tangga, skala kawasan dan komposting di TPA) serta kegiatan daur ulang sampah sampah plastik melaui program bank sampah, serta mengolah sampah menjadi produk kerajinan. Daur ulang sampah organik (komposting) skala rumah tangga merupakan kegiatan daur ulang yang paling luas berkembang selama ini. Pengembangan komposting skala rumah tangga dilakukan melalui upaya sosialisasi dan monitoring yang dilakukan terus menerus tanpa henti oleh tim penyuluh, dengan target utama ibu-ibu rumah tangga yang ada di gamponggampong. Meskipun demikian komposting ini juga diperkenalkan di sekolahsekolah sebagai bahan edukasi bagi anak-anak untuk di terapkan di rumah. Pada tahun 2014, dari target 1.000 rumah yang melakukan komposting skala rumah tangga, tercatat 1.182 rumah sudah aktif melakukan komposting (118%). Tingginya angka partisipasi ini dipengaruhi oleh keberhasilan kegiatan sosialisasi yang dilakukan disamping adanya dukungan anggaran untuk menyediakan wadah komposter secara gratis kepada masyarakat yang berminat, dimana pada tahun 2014 dilakukan pengadaan 357 unit wadah komposter bagi masyarakat. Dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 terjadi penambahan jumlah rumah tangga peserta komposting skala rumah tangga sebanyak 303
206 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
rumah tangga atau meningkat 34,47% dari 879 rumah tangga di tahun 2013 menjadi 1.182 rumah tangga di tahun 2014.
Sasaran Strategis 41
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh Indikator Kinerja
No 1.
Uraian
Target
Realisasi
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
3000 batang pohon dan
1776 batang pohon dan
783.750 ha luas
889,72 ha luas
RTH
RTH
Capaian kinerja 83%
Dalam rangka meningkatkan keindahan dan kesejukan kota, Pemerintah Kota Banda Aceh terus melakukan upaya penanaman pohon dan melakukan pemeliharaan terhadap RTH yang ada serta melakukan perluasan RTH dengan mengkonversi lahan-lahan tidur menjadi lahan terbuka hijau kota. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi target penyediaan RTH publik seluas 20% dari luas wilayah Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014 direncanakan dilakukan penanaman 3.000 batang pohon, namun penanaman yang dapat direaslisasikan sebanyak 1.775 batang (59,2%). Penanaman sebanyak 1.776 batang tersebut tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh tetapi juga oleh pihak-pihak lain yang bekerjasama dan/atau dikoordinasikan dengan Pemerintah kota Abnda Aceh melalui Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota. Terkait luasan RTH, target pada tahun 2014 luas RTH di Kota Banda Aceh seluas 783,75 hektar (12,77%). Angka tersebut merupakan luasan RTH yang berhasil di data pada tahun 2013, Pada tahun 2014 dilakukan perluasan RTH melalui pembuatan taman kota sehingga luasan RTH Kota Banda Aceh saat ini seluas 889,72 Ha atau mencapai 14,5% dari luas wilayah Kota Banda Aceh.
207 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 42
Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan keamanan di jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari. Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
100%
100%
100%
No Uraian 1.
Berfungsinya fasilitas penerangan jalan umum dan fasilitas/sarana publik lainnya
Berfungsinya dengan baik fasilitas penerangan jalan umum dan sarana publik lainnya melaluiKegiatan penyediaan jasa penerangan jalan umum yang bertujuan memelihara dan menambah lampu penerangan jalan umum. Pada tahun 2014 jumlah lampu yang ada di Kota Banda Aceh sebanyak 8.000 unit yang terpasang dijalan-jalan utama dan jalan lingkungan Gampong dan semuanya berada dalam kondisi baik dan terpelihara. Hal ini berarti pada tahun 2014, kegiatan pemeliharaan lampu jalan dapat dilaksanakan 100%. Disamping kegiatan pemeliharaan, pada tahun 2014 juga dilakukan penambahan lampu jalan baru sebanyak 93 unit lampu LED pada jalan gampong Laksana, Mulia, dan Bandar Baru, 24 tiang (48 unit) LED pada jalan T. Nyak Arief, 11 tiang (22 unit) LED di jalan Makam Pahlawan dan 216 unit pergantian lampu mercury dengan lampu LED.
Sasaran Strategis 43
Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
155 unit
152 unit
98%
No Uraian 1.
Meningkatnya jumlah kendaraan dinas Pemko yang terpelihara
Fungsi bengkel yang dibangun oleh MDF melalui UNDP merupakan bengkel representative yang melayani pemeliharaan dan perbaikan segala jenis armada dan
208 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
peralatan khusususnya kenderaan operasional Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, sehingga tidak perlu diperbaiki melalui pihak ketiga. Keberadaan bengkel menjadi sangat vital karena kerusakan yang terjadi pada armada operasional sampah perlu penanganan yang segera karena kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah tidak dapat berhenti walaupun hanya satu hari. Direncanakan pengelolaan bengkel dapat diwujudkan dalam bentuk BLUD sehingga dapat dikomersilkan serta dimanfaatakan untuk memperbaiki seluruh jenis kendaraan operasional dan alat berat milik Pemerintah Kota Banda Aceh. Untuk itu kedepan,diupayakan adanya task force yang bertanggung jawab menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk pengalihan pengelolaan bengkel agar dapat dijadikan BLUD. Pemeliharaan armada berupa kendaraan operasional kebersihan untuk tahun ini terealisasi sebanyak 152 unit dari 155 unit yang ditargetkan (98%) dengan rincian: 62 (enam puluh dua) unit roda enam, 32 (tiga puluh dua) unit roda empat, 39 (tiga puluh sembilan) unit roda dua dan roda tiga.
Sasaran Strategis 44
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
30%
30%
100%
No Uraian 1.
Tersedianya pos pemantauan di pinggir pantai
(1 unit)
Kota Banda Aceh yang dikelilingi lautan memiliki pantai yang terbentang luas sebagai objek wisata maupun rekreasi bagi masyarakat, sehingga membutuhkan keberadaan pos pemantau dipinggir pantai untuk memonitor (memantau) kejadian di daerah pantai dan sekitarnya berkaitan dengan kebencanaan, seperti tinggi gelombang laut,
209 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
pasang maupun surut air laut dan memantau kegiatan masyarakat di seputaran pantai. Sejak tahun 2013 telah dilakukan pembangunan pos pengamatan pinggir pantai secara bertahap. Tahun 2014 merupakan tahap kedua pelaksanaan pembangunan tersebut dan sampai saat ini tahapan pembangunan telah mencapai 30% sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan terkendala minimnya anggaran yang tersedia karena keterbatasan kemampuan keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh tidak menetapkan target untuk pembangunan prasarana evakuasi hal ini disebabkan karena untuk pembangunan prasarana evakuasi yaitu escape building yang diusulkan pada Kementerian PU, dari 4 (empat) Kecamatan yaitu : Kecamatan Syiah Kuala, Kuta Alam, Kuta Raja dan Jaya Baru, yang mendapat persetujuan dari kementerian PU hanya Kecamatan Syiah Kuala di Gampong Tibang untuk dilakukan pembangunan escape building pada tahun 2016.Untuk proses awal rencana pembangunan escape building ini telah dilakukan konsultasi publik dan penyusunan Detail Engineering Design(DED). Saat ini di Kota Banda Aceh telah memiliki 3 (tiga) escape building sebagai prasarana evakuasi yang merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang dan terletak pada 3 (tiga) lokasi dalam wilayah Kecamatan Meuraxa, yaitu : gampong lambung, deah glumpang, dan alue deah teungoh. Selain itu terdapat 1 gedung TDMRC (Tsunami & Disarter Mitigation Research Centre) terletak di Jl. Tgk Abdul Rahman, Gampong Pie yang juga dapat difungsikan sebagai prasarana evakuasi. Untuk meminimalisir resiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, pada tahun 2014 dilaksanakan 12 (dua belas) kali sosialisasi bencana bagi masyarakat di 90 (Sembilan puluh) gampong di Kota Banda Aceh.
210 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 45
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
1 unit
1 unit
100%
No Uraian 1.
Tersedianya mobil tangga, mobil suplai, hydrant dalam Kota Banda Aceh
Pemerintah Kota Banda Aceh mendapatkan hibah 1 (satu) unit mobil pemadam tangga dengan ketinggian mencapai 33 meter. Hibah ini bersumber dari dana otsus Aceh tahun 2014. Operasional mobil menggunakan panel kontrol melalui komputer dan juga dilengkapi dengan sensor titik api dan tangga.Mobil tangga tersebut selain berfungsi sebagai pemadam kebakaran juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengevakuasi korban pada bangunan gedung dan jembatan darurat.Dengan adanya hibah tersebut maka target yang telah ditetapkan dapat terealisasi 100%.
Sasaran Strategis 46
Pengembangan destinasi pariwisata Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Tersedianya Sarana pendukung pada
3
3 perencanaan
100%
objek-objek wisata dan terwujudnya
perencanaan
No 1.
kawasan situs/bangunan cagar budaya
Perkembangan sektor pariwisata akan memberikan berbagai manfaat ekonomi seperti masuknya pendapatan bagi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat
melaluiterciptanya
masyarakat.Pariwisata juga dapat
lapangan
kerja
danusaha
baru
bagi
mendorong proses pelestarian terhadap
lingkungan fisikmaupun sosial, seni dan budaya daerah, karena hal tersebut merupakan assetyang dapat dijual kepada wisatawan.
211 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Kota Banda Aceh merupakan salah satu destinasi pariwisata yang memiliki objek wisata unggulan untuk dikunjungi oleh wisatawan. Berbagai objek wisata unggulan tersebut meliputi wisata alam, wisata seni/budaya, wisata sejarah, wisata religi, situs wisata tsunami dan wisata kuliner. Untuk menunjangsektor pariwisata diperlukan pengembangan destinasi pariwisata
melalui
peningkatan
sarana
dan
prasarana
pariwisata
serta
pengembangan daerah-daerah yang memilki potensi wisata. Pemerintah Kota Banda Aceh telah menyusun perencanaan pengembangan destinasi pariwisata pada daerah-daerah yang memiliki potensi wisata di Kota Banda Aceh sehingga dapat menjadi pilihan kunjungan wisatawan, yaitu : 1. Detail Engineering Design (DED) Krueng Aceh River Walk. 2. Studi pengembangan kawasan Ulee Lheue yang terdiri dari 6 (enam) zona perencanaan serta DED kawasan wisata Ulee Lheue pada zona 1 (satu). 3. Detail Engineering Design (DED) pengembangan sarana dan prasaran gampong pande. Hal tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 3 perencanaan, sehingga pada akhir tahun realisasi mencapai 100%.
Sasaran Strategis 47
Penataan situs-situs dan kota pusaka Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya
6 situs
6 situs
100%
No 1.
kawasan situs/bangunan cagar budaya
Banda Aceh merupakan salah satu daerah tujuan wisata sejarah, spritual, peninggalan bencana tsunami dan pendidikan.Kota Banda Aceh juga menyimpan banyak situs-situs bersejarah seperti Masjid Raya Baiturrahman yang merupakan simbol nasionalisme rakyat Aceh sekaligus pusat pendidikan ilmu agama di 212 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
nusantara pada masa Sultan Iskandar Muda, Gunongan dan Pinto Khop yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda sekitar abad ke-16, kompleks makam keluarga dan raja-raja kesultanan Aceh Darussalam, makam para ulama-ulama Aceh, makam-makam kuno, komplek perkuburan Kerkhoff yang merupakan lokasi penguburan serdadu Belanda termasuk 4 (empat) orang jenderalnya, bangunan kediaman Gubernur Belanda yang dibangun oleh pemerintah Belanda di atas tanah bekas lokasi Keraton Aceh dan saat ini menjadi pendopo Gubernur Aceh. Selain itu terdapat pula satu kawasan yang menjadi warisan budaya dan merupakan kawasan cikal-bakal lahirnya Kota Banda Aceh yaitu kawasan Gampong Pande. Situs sejarah tersebut dikembangkan menjadi suatu kawasan wisata sejarah di Pusat Kota Banda Aceh, sehingga tetap terjaga kelestariannya. Penataan situsdi Kota Banda Aceh diarahkan pada peningkatan sarana dan prasarana pendukung untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan pengunjung. Tahun 2014, Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan penataan terhadap 6 (enam) situs sejarah dan bangunan cagar budaya di Kota Banda Aceh, meliputi : 1.
Tugu titik nol gampong Pande
2.
Taman Putroe Phang
3.
Makam Saidil Mukammil
4.
Makam Poteumeurah
5.
Makam Raja Raden
6.
Makam Jamalaullail (Jamalul Alam Badrul Munir) Hal tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu 6 situs,
sehingga terealisasisebesar 100%.
213 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 48
Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Tersedianya Sarana pendukung pada
2 kawasan
2 kawasan
100%
objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
bersejarah
bersejarah
No 1.
Kawasan lama atau kawasan bersejarah suatu kota perlu dilestarikan. Penataan kawasan kota harus dapat melindungi kekayaan sejarah yang merupakan aset yang tidak tergantikan dan tidak ternilai. Banda Aceh telah dikenal sebagai ibukota kerajaan Aceh Darussalam sejak tahun 1205 masehi dan merupakan salah satu kota tertua di nusantara bahkan di Asia Tenggara. Seiring pengembangan kawasan Kota, Pemerintah Kota Banda Aceh tetap memperhatikan pengembangan kawasan bersejarah di Banda Aceh meliputi bangunan bersejarah dan cagar budaya.Kota Banda Aceh memiliki beberapa Kawasan Strategis Kota dari sudut kepentingan sejarah dan budaya, yaitu: Kawasan Pusat Kota Lama (Pasar Aceh, Peunayong dan sekitarnya) dengan bangunan-bangunan yang mempunyai ciri tersendiri dan sebagai kawasan heritage Kota Banda Aceh. Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman dan sekitarnya yang merupakan mesjid yang bersejarah. Kawasan Water Front City yang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, khususnya pada kawasan sepanjang Krueng Aceh mulai dari muara (Gampong Pande) hingga ke Indrapuri merupakan lintasan sejarah transportasi sungai pada zaman Kerajaan Aceh tempo dulu. Kawasan Heritage Gampong Pande, Peunayong dan Neusu. Kawasan Gampong Pande merupakan tempat awal Kerajaan Aceh. Kawasan Peunayong merupakan kawasan yang dikembangkan untuk melestarikan nilai sejarah sebagai kawasan
214 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
etnis cina (china town), sedangkan kawasan Neusu tetap dilestarikan sebagai bagian dari peninggalan bersejarah. Kawasan Wisata Tsunami (Museum Tsunami, PLTD Apung di Punge Blang Cut, kuburan massal korban tsunami di Ulee Lheue dan Mesjid Baitul Rahim di UleeLheue). Pengembangan kawasan bersejarah di Kota Banda Aceh pada tahun 2014 diprioritaskan pada penataan kawasan dan bangunan bersejarah yang memiliki potensi pariwisata yaitu Makam Saidil Mukamil dan Djamalul Alamsehingga terealisasisebesar 100%.
Sasaran Strategis 49
Meningkatkan promosi pariwisata Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Tersebarnya informasi pariwisata
Target
Realisasi
12 media cetak dan 2 media
6 media cetak dan 2 media
elektronik
elektronik
Capaian kinerja 75%
Kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Banda Aceh terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan kondusifnya kondisi keamanan dan gencarnya promosi kota Banda Aceh ini sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia. Wisata sejarah, tsunami, seni, budaya dan kuliner menjadi andalan promosi Banda Aceh, untuk menarik minat waisatawan dari luar dan dalam negeri. Jumlah angka kunjungan ke Banda Aceh pada tahun 2014 mencapai 236.042 orang meningkat dari jumlah tahun lalu sebanyak 188.035 orang atau meningkat 20%. Kunjungan masih didominasi turis domestik, sedangkan dari luar negeri umumnya berasal dari Malaysia. Meningkatnya angka kunjungan ini memberi dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Banda Aceh, di antaranya mulai hidupnya industri-industri ekonomi kreatif.
215 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk lebih meningkatkan angka kunjungan wisatawan, Pemerintah Kota Banda Aceh terus membenahi situs dan objek wisata serta perawatan makammakam kuno bersejarah. Objek wisata tsunami seperti PLTD Apung, Rumah Boat di Lampulo dan Masjid Baiturrahim Ulee Lheu telah dilengkapi dengan galeri foto dan dokumentasi tsunami, sebagai wahana informasi dan edukasi bagi pengunjung. Selain itu, saat ini terus dikembangkan konsep wisata religi dimana para wisatawan dapat menikmati sisi keunikan budaya dan religi karena Aceh merupakan satusatunya daerah di Indonesia yang menerapkan syariat islam. Selain itu, Pemerintah Kota Banda Aceh juga gencar melakukan promosi pariwisata melalui media. Media memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi terkait pariwisata Banda Aceh. Melalui program pengembangan pemasaran wisata, dilakukan kerjasama dengan media cetak maupun elektronik. untuk mempromosikan potensi pariwisata Banda Aceh. Promosi yang dilakukan dalam bentuk : Media cetak - Leaflet 5000 lembar, brosur 4 jenis, culinari directry 2500 lembar, tourism map 3500 lembar, baliho 30 buah dan spanduk 20 buah Media elektronik - Video iklan 1 (satu) kegiatan dan website Pameran dalam negeri sebanyak 2 (dua) kali
Sasaran Strategis 50
Tersedianya sarana dan prasarana pementasan seni budaya Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
4 lokasi
4 lokasi
100%
No Uraian 1.
Tersedianya tempat pagelaran seni dan pameran
216 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Saat ini, Banda Aceh belum memiliki gedung pagelaran seni dan budaya yang representatif. Untuk setiap penyelenggaran even kesenian dan budaya, Pemerintah Kota Banda Acehmemfungsikan beberapa lokasi strategis yang mudah dijangkau wisatawan maupun masyarakat, yaitu : 1.
Taman Putroe Phang
2.
Taman Sari
3.
Taman Ratu Safiatuddin
4.
Rumah Budaya Dengan tersedianya 4 lokasi untuk pagelaran seni dan pameran tersebut,
maka indikator kinerja terealisasi 100% sesuai dengan target.
Sasaran Strategis 51
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya jumlah taman rekreasi untuk tempat bermain dan
3 lokasi
1 lokasi
33,33%
No 1.
pendidikan yang terbangun
Pembangunan taman-taman kota baik yang sifatnya pasif (taman median jalan, taman pulau jalan, dan taman-taman kecil di depan perkantoran, dsb), maupun taman aktif (taman bermain, taman rekreasi dan taman edukasi) bertujuan tidak hanya mempercantik, menyejukkan dan memperindah kota, tetapi juga bertujuan menambah luasan RTH kota. Setiap tahunnya Pemerintah Kota Banda Aceh selalu menyediakan anggaran baik untuk merehab maupun membangun taman-taman baru. Pada tahun 2014 dibangun 1 taman rekreasi yaitu taman hijau lamjamee seluas ± 1,3 hektar yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus. Selain itu pada tahun 2014 pembangunan/rehabilitasi taman hanya difokuskan pada
217 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
taman-taman median/pulau jalan serta rehabilitasi dan penambahan fasilitas di beberapa taman yang sudah ada. Sampai dengan tahun 2014 yang terdapat 93 lokasi taman di kota Banda Aceh yang juga berfungsi sebagai RTH publik, sebagai berikut : Tabel 3.9 Taman Kota Banda Aceh
NO
NAMA & LOKASI TAMAN
1
2
LUAS AREA (m2)
LUAS AREA (Ha)
3
4
I
TAMAN
A
TAMAN KOTA
1
Taman Sari dan Kids Rock
2370.00
0.24
2
Taman Edukasi Tsunami
3546.71
0.35
3
Taman Nursery Bustanussalatin
2881.39
0.29
4
Taman Bermain Ulee-Lheu
5312.25
0.53
5
Taman Lambung
28565.86
2.86
6
Taman Wisata di Belakang Dinas Pariwisata
19448.00
1.94
7
Taman Kolam Wisata Dinas Pariwisata Banda Aceh
12766.92
1.28
8
Taman Pantai Cermin
74771.51
7.48
9
Taman Hijau Lamjamee
B
TAMAN WISATA KULINER
10
Taman Depan APK Keudah
651.66
0.07
11
Taman Tepi Pantai Sungai
2422.71
0.24
12
Taman Simpang Mesra
565.53
0.06
C
1.31
TAMAN TUGU
13
Taman Tugu Adipura
3156.77
0.32
14
Taman Tugu BRI
1237.05
0.12
15
Taman Tugu BI
261.52
0.03
218 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
LUAS AREA (m2)
LUAS AREA (Ha)
NO
NAMA & LOKASI TAMAN
1
2
3
4
16
Taman Tugu Prasasti Krueng Aceh (Depan Rest. Lamnyong)
692.77
0.07
17
Taman Tugu Bukopin
387.41
0.04
D
TAMAN SIMPANG/TEPI JALAN
I
TAMAN SEPUTARAN SIMPANG LIMA
18
Taman Pulau Jalan JL. Sri Ratu Safiatuddin
216.76
0.02
19
Taman Median Jalan Jl. Panglima Polem
1603.15
0.16
20
Taman Depan Toko Galeri
444.28
0.04
21
Taman Pulau Jalan JL. Mayj. Hamzah Bendahara
309.73
0.03
22
Taman Simpang Pusri
1178.00
0.12
23
Taman Pak Ali
226.44
0.02
Ii
TAMAN SEPUTARAN MESJID RAYA
23
Taman Pulau Jalan Depan Mesjid Raya
436.90
0.04
24
Taman Pulau Jalan Depan Barata
146.81
0.01
25
Taman Samping Toko Simbun Sibreh
94.43
0.01
26
Taman Kaca
346.98
0.03
27
Taman BTPN
464.32
0.05
28
Taman Kelapa Sawit
1581.26
0.16
Iii
TAMAN SEPUTARAN SIMPANG EMPAT JAM
29
Taman Tugu BNI
96.29
0.01
30
Taman Pulau Jalan Simpang Empat Jam
43.66
0.00
31
Taman Pulau Jalan JL. Teuku Umar
121.15
0.01
32
Taman PSSI
2553.43
0.26
Iv
TAMAN SEPUTARAN SIMPANG SURABAYA
33
Taman Pulau Jalan JL. Chik Ditiro
21.97
0.00
34
Taman Pulau Jalan JL. Imuem Lueng Bata
192.25
0.02
219 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
NO
NAMA & LOKASI TAMAN
1
2
LUAS AREA (m2)
LUAS AREA (Ha)
3
4
941.36
0.09
35
Taman Median Jalan T. Hasan Dek
V
TAMAN SEPUTARAN SIMPANG JAMBO TAPE
36
Taman Pulau Jalan JL. Syiah Kuala -T. Nyak arif
219.84
0.02
37
Taman Pulau Jalan Jl. T. Hasan Dek - Moh. Daud Beureueh
61.87
0.01
38
Taman Pulau Jalan Jl. T. Nyak arief - JL. T. Hasan Dek
348.52
0.03
Vi
TAMAN SEPUTARAN SIMPANG RATU SAFIATUDDIN
39
Taman Tugu Ratu Safiatuddin
1166.80
0.12
40
Taman Pulau Jalan Jl. Ratu Safiatuddin
75.00
0.01
Vii
TAMAN SIMPANG MAN
41
Taman Pulau Jalan Jl. Syiah Kuala - Jl. Pocut Baren (1)
67.84
0.01
42
Taman Pulau Jalan Jl. Pocut Baren - Jl. Syiah Kuala (1)
157.96
0.02
43
Taman Pulau Jalan Jl. Syiah Kuala - Jl. Pocut Baren (2)
92.60
0.01
44
Taman Pulau Jalan Jl. Pocut Baren - Jl. Syiah Kuala (2)
73.44
0.01
Ix
TAMAN SIMPANG JALAN ANGSA LUENG BATA
45
Taman Simpang Lueng Bata (6 Titik)
1800.00
0.18
Viii
TAMAN PERSIMPANGAN LAINNYA
46
Taman Simpang Jl. T. Nyak Makam dan Jl. T. Iskandar
361.58
0.04
47
Taman Simpang Ketapang
74.92
0.01
48
Taman Simpang Neusu
53.43
0.01
49
Taman Simpang Jl. Diponegoro dan Jl. Cut Mutia
67.60
0.01
50
Taman Simpang Jalan Dayah Glumpang
67.60
0.01
51
Taman Simpang Pasar Peunanyong
37.30
0.00
65.00
0.01
52
Taman Simpang Jl.Chik Ditiro dan Jl. Taman Makam Pahlawan
Ix
TAMAN TEPI JALAN IMUEM LUENG BATA
53
Taman Depan Hotel Oasis
144.15
0.01
220 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
NO
NAMA & LOKASI TAMAN
1
2
LUAS AREA (m2)
LUAS AREA (Ha)
3
4
54
Taman Depan Perumahan PLN
104.85
0.01
55
Taman Depan Kantor GAPENSI
604.16
0.06
56
Taman Depan Kantor ASKRINDO
604.16
0.06
57
Taman Depan Gudang PLN
156.19
0.02
58
Taman Seberang Jalan Depan Kantor PAN
137.69
0.01
E
RTH BANTARAN SUNGAI
59
Taman Bermain Lingke
12544.39
1.25
60
Taman Asoe Nanggroe
2252.00
0.23
61
RTH - Bantaran Sungai Alue Naga
1838.02
0.18
62
RTH - Bantaran Sungai Krueng cut-Alue Naga
18970.47
1.90
63
RTH - Bantaran Sungai Krueng Cut-Tibang(1)
1189.28
0.12
64
RTH - Bantaran Sungai Krueng Cut-Tibang(2)
165.50
0.02
65
RTH - Bantaran Sungai Krueng Cut-Tibang(3)
396.86
0.04
66
RTH - Bantaran Sungai Krueng Cut-Tibang(4)
2046.54
0.20
67
RTH - Bantaran Sungai Krueng Cut-Alue Naga(1)
3612.55
0.36
68
RTH - Bantaran Sungai Krueng Doy-Belakang RTH POM
3995.26
0.40
69
RTH - Bantaran Sungai Krueng Doy-Belakang RTH POM
1117.58
0.11
70
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh
28948.32
2.89
71
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh
2096.46
0.21
72
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh
2368.22
0.24
73
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh-Depan KODAM
9102.98
0.91
74
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh-(Penanyong-TPA)
20190.04
2.02
75
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh-(Beurawe-Pango)
104184.80
10.42
76
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh-(Lamseupueng)
67629.31
6.76
77
RTH-Taman Tugu BPD
1951.92
0.20
221 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
NO
NAMA & LOKASI TAMAN
1
2
LUAS AREA (m2)
LUAS AREA (Ha)
3
4
78
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh-(Taman Tugu BPD)
15028.51
1.50
79
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh- (Pango Deah)
15688.63
1.57
80
RTH - Bantaran Sungai Krueng Aceh-(Jl. S.T.A)
2624.18
0.26
494541.57
49.45
I
SUB JUMLAH
II
HUTAN KOTA BANDA ACEH
81
Hutan Kota Depan Mesjid Raya
1847.85
0.18
82
Hutan Kota Depan POM
3149.78
0.31
83
Taman Putroe Phang
24245.54
2.42
84
Hutan Kota Makam Kherkhoff Pocut
74500.00
7.45
85
Hutan Kota Simpang Tiga Mata'ie
930.69
0.09
86
Taman Jembatan Surabaya
2236.36
0.22
87
Hutan Kota Ratu Safiatuddin
17143.63
1.71
88
Bantaran Sungai Krueng Cut
50380.56
5.04
89
Hutan Kota BNI Tibang
67500.00
6.75
90
Hutan Kota Peulanggahan
25868.88
2.59
91
Hutan Kota Rukoh
4998.17
0.50
92
Hutan Kota Lamnyong
5171.31
0.52
93
Hutan TPA
7990.59
0.80
285963.35
28.60
II
SUB JUMLAH
Sumber : Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota, tahun 2014
Walaupun belum menyentuh batas tetapan ideal relevansi luas taman kota terhadap luas wilayahnya, Pemerintah Kota Banda Aceh terus berupa untuk meningkatkan luas taman kota sebagai media refleksi, belajar dan hiburan bagi masyarakat.
222 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 52
Peningkatan luasan RTH Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
26,2%
24,50%
93,51%
No Uraian 1.
Tersedianya RTH minimum 30%
Ruang terbuka hijau (RTH) adalah salah satu elemen terpenting kota hijau. Ruang terbuka hijau berguna dalam mengurangi polusi, menambah estetika kota, serta menciptakan iklim mikro yang nyaman. Hal ini dapat diciptakan dengan perluasan lahan taman, koridor hijau dan lain-lain. Oleh karena itu, visi green city pada dasarnya juga sejalan dengan visi cyber city kota Banda Aceh. Dalam hal sosial, green open space yang atraktif adalah public sphere yang menarik untuk tempat pertemuan dan interaksi sosial. oleh karena itu, keberadaan green open space yang mencukupi dapat berperan signifikan dalam menghidupkan kehidupan sosial warga. Oleh karena itu, ia sejalan dengan visi sosial islam dan Kota Banda Aceh yang menghendaki kehidupan sosial yang berbasis kekeluargaan dan persaudaraan untuk membangun “ummah” yang kokoh. Mengingat pentingnya peranan ruang terbuka hijau dalam visi green city, Pemko Banda Aceh telah melahirkan Qanun No. 4 Tahun 2009 tentang RTRW Kota Banda Aceh 2009-2029. Dalam qanun ini, ditetapkan bahwa pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) meliputi taman kota, hutan kota, jalur hijau jalan, sabuk hijau, RTH pengaman sungai dan pantai atau RTH tepi air. Pengaturan ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Banda Aceh disebar pada setiap desa/gampong (90 gampong). Berdasarkan Undang-Undang Penataan Ruang (UUPR), target luasan RTH privat sebesar 10% dan target luasan RTH publik 20% dari luas wilayah. Adapun realisasi luas RTH publik Kota Banda Aceh hingga akhir tahun 2014 sebesar 14,50%. Dengan mengasumsikan bahwa luasan RTH private sebesar 10% sudah tercapai,
223 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
maka luas total RTH di Kota Banda Aceh sudah mencapai 24,50%. Hal ini berarti Kota Banda Aceh harus memenuhi 5,5% lagi luasan RTH agar terpenuhinya amanat UUPR. Bila dibandingkan dengan target pencapaian luasan RTH yang direncanakan pada tahun 2014 sebesar 26,2%, maka pencapaiannya masih tertinggal 1,7%. Hal ini memang sangat sulit untuk dicapai mengingat 1,7% luasan wilayah sebanding dengan 104 Ha. Dan tidaklah mudah untuk melakukan pembebasan lahan seluas itu dalam waktu singkat, disamping itu dibutuhkan pula anggaran yang besar. Untuk memenuhi target yang telah ditetapkan, dilaksanakan pembebasan lahan untuk RTH di Gampong Pango dengan luas lahan 2 Ha dan untuk tahun 2015 telah diusulkan perluasan lahan RTH seluas 50 Ha yang berlokasi di dekat hutan kota BNI Tibang dengan sumber dana otonomi khusus.
MISI–6
Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Ranah Publik dan Perlindungan Anak
Pada tahun 2014, untuk mencapai misi 6 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan 4 (empat) sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 53
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani Indikator Kinerja
No Uraian 1.
Meningkatnya jumlah perempuan yang mengikuti pelatihan penguatan kelembagaan PUG
Target
Realisasi
1 kali (461 orang)
1 kali (100 orang)
Capaian kinerja 21,69%
Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan adalah salah satu strategi nasional yang telah disepakati untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. 224 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dasar hukum pelaksanaan PUG telah diatur dalam Inpres nomor 9 tahun 2000 tentang pengarustamaan gender dalam pembangunan nasional dan Permendagri nomor 15 tahun 2008 yang telah diubah dengan Permendagri nomor 67 tahun 2011 untuk pelaksanaan di daerah. Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen membuka seluas-luasnya ruang partipasi bagi seluruh masyarakat khususnya kaum perempuan dalam keseluruhan proses pembangunan Kota Banda Aceh. Salah satunya melalui pelaksanaan MUSRENA (Musyawarah Rencana Aksi Kaum Perempuan) yang merupakan instrumen utama Pemerintah dalam mewujudkan Kota ramah Gender. Musrena digelar untuk menampung aspirasi-aspirasi dari kaum perempuan yang nanti akan dikawal sampai ke tingkat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat
kota.Pelaksanaan
Musyawarah
Rencana
Aksi
Kaum
Perempuan
(Musrena)dibagi dalam 3 regional. Dalam mendukung program peningkatan kapasitas bagi perempuan, Pemerintah Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan pelatihan Pengolahan Instan Sere Jahe. Pelatihan ini melibatkan sepuluh kelompok yang terdiri dari kelompok Majelis Taklim, Pos Ekonomi Keluarga, dan pengurus Balee Inong dari Kecamatan Meuraxa dan Kuta Raja, masing-masing kelompok mengirimkan 10 orang, sehingga total peserta 100 orang. Selain itu juga dilakukan kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga melalui lomba gampong binaan pemberdayaan perempuan yaitu lomba peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS),
Lomba Gerakan
sayang IBU (GSI) masing-masing kecamatan diikuti 20 orang, Bina Keluarga Balita (BKB)
dan
Gampong
Mawaddah
warrahmah
(Gammawar)
masing-masing
kecamatan diikuti 20 orang. Dari keempat lomba tersebut jumlah perempuan yang menjadi peserta sebanyak 720 orang.
225 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 54
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku kebijakan terhadap hak-hakperempuan dan anak Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya jumlah perempuan
Eksekutif 30 %
Eksekutif 36,26%
67,93%
yang menduduki jabatan di lembaga eksekutif, dan legislatif
Legislatif 20 %
Legislatif 3 %
No Uraian 1.
Capaian kinerja yang ingin diukur dari meningkatnya jumlah perempuan yang menduduki jabatan di lembaga eksekutif, dan legislatif adalah jumlah perempuan menduduki posisi strategis dalam struktur pemerintahan maupun legislatife. Pada tahun 2014 jumlah perempuan yang menduduki jabatan di lembaga legislatif berjumlah 1 orang dari total 30 orang anggota legislatif periode 2014 – 2019 atau 3%, sedangkan jumlah perempuan yang menduduki jabatan struktural dilembaga eksekutif berjumlah 227 orang dari 626 jabatan struktural dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh atau 36,26%. Faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target yang telah direncanakan disebabkan beberapa kendala, antara lain : 1.
Masih
rendahnya
tingkat
kepercayaan
masyakat
terhadap
kapasitas
perempuan. 2.
Adanya mindset pada masyarakat bahwa perempuan tidak layak untuk menjadi pemimpin.
3.
Masih rendahnya kapasitas perempuan dalam bidang politik. Pemerintah Kota Banda Aceh terus meningkatkan keikutsertaan dan
partisipasi perempuan dalam politik Kota Banda Aceh, hal ini dapat dilihat dari peran Pemerintah Kota Banda Aceh dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan publik speaking dan sarasehan pendidikan politik bagi perempuan.
226 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 55
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
18 balee inong
18 balee inong
100%
No Uraian 1.
Jumlah lembaga perempuan (Balee Inong)
Capaian indikator kinerja yang ingin diukur dari jumlah lembaga perempuan (Balee Inong) adalah penguatan peran kelembagaan bale inong. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melakukan kegiatan
peningkatan peran kelembagaan
perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui lembaga perempuan balee inong. Kegiatan yang diikuti oleh720 pengurus dari 18 balee inong Kota Banda Aceh dapat dirincikan sebagai berikut : 1.
Pelatihan manajemen usaha dan teknik produksi bagi kelompok usaha perempuan desa prima madani
2.
Penguatan kapasitas kelembagaan
3.
Pencegahan kasus kekerasan terhadap anak/ perempuan
4.
Sosialisasi kebijakan UU Tenaga Kerja Perempuan
5.
Sosialisasi trafficking
6.
Sosialisasi pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan terhadap anak/ perempuan
7.
Pelatihan ketrampilan bagi perempuan untuk pembuatan sari sere dan jahe Dengan terbentuknya 18 balee inong di Kota Banda Aceh, maka target yang
ditetapkan oleh Pemko Banda Aceh terealisasi sebesar 100%.
227 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran Strategis 56
Terwujudnya pencapaian program MDG’s kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak Indikator Kinerja Target
Realisasi
Capaian kinerja
AKI 0,0011% dan
AKI 0,0051%
85%
AKB 0,054%
dan AKB 0,041%
No Uraian 1.
Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
Salah satu indikator utama kesehatan adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).Pada tahun 2014 angka kematian ibu terjadi sebanyak 5 kasus dari total 979 jumlah ibu melahirkan atau 0,0051%,s edangkan jumlah kematian bayi mencapai 41 kasus dari total 979 kelahiran atau 0,041%. Kondisi ini masih jauh dari angka yang ditargetkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dimana pada akhir tahun 2017 ditargetkan jumlah AKB : 3/1000 atau 0,003 % dan AKI : 70/100.000 atau 0,0007%, artinya adalah bahwa di akhir tahun 2017 ditargetkan dari 1000 bayi yang lahir hidup hanya terdapat 3 kematian dan dari 100.000 ibu melahirkan hanya terdapat 70 ibu yang meninggal saat melahirkan. Untuk itu diperlukannya upaya komprehensif dan fokus dari Pemerintah Kota Banda Aceh melalui dinas terkait terkait untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kasus kematian ibu dan bayi di Kota Banda Aceh adalah : 1. Kasus kematian Ibu Faktor usia kehamilan yang terlalu tua atau usia diatas 35 tahun Bekas operasi cesar yang kurang terawat Tingkat pelayanan antenatal (asupan gizi tidak seimbang pada ibu hamil) Usia ibu yang terlalu muda untuk melahirkan Terlalu banyak jumlah anak yang dilahirkan Terlalu dekat jarak kehamilan.
228 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
2. Kasus kematian bayi Penyakit sistem pernafasan bagian atas (ISPA) dan diare Bayi lahir prematur
MISI–7
Meningkatkan Peran Generasi Muda Sebagai Kekuatan Pembangunan Kota
Pada tahun 2014, untuk mencapai misi 7 Pemerintah Kota Banda Aceh menetapkan 2 (dua) sasaran sebagaimana penjelasan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 57
Terciptanya generasi muda yang cerdas, ber-etika dan berintegritas Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya generasi muda trampil dan memiliki keahlian
67 OKP
67 OKP
100%
No 1.
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) merupakan mitra pemerintah dalam mensukseskan pembangunan dengan menjadikan masyarakat sebagai ibu kandung yang berperan aktif membesarkan pemuda sebagai calon pemimpin bangsa di masa datang.Sebagai sosial kontrol pemerintahan, OKP harus mendukung dan mengawasi program pemerintah dalam pembangunan dengan tujuan utama kesejahteraan dan keadilan masyarakat akan tercapai. Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai mitra dari OKPwajib membina dan memfasilitasi organisasi yang melibatkan kepemudaan di Kota Banda Aceh. Setiap tahun Pemerintah Kota Banda Aceh mengalokasikan anggaran dalam APBK untuk kegiatan pembinaan pemuda dan OKP di Kota Banda Aceh. Pada tahun 2014 melalui program peningkatan peran serta kepemudaan dilakukan pembinaan
229 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
terhadap 67 (enam puluh tujuh) OKP di Kota Banda Aceh sesuai dengan yang ditargetkan sehingga realisasinya mencapai 100%. Melalui pembinaan ini diharapkan OKP sebagai tempat untuk berhimpunnya potensi kepemudaan untuk belajar, bekerja, berkarya guna memperkokoh persatuan dan kesatuan di masyarakat dapat melakukan kegiatan positif, dan menjadi salah satu kontrol gerak pembangunan khususnya di Kota Banda Aceh.
Sasaran Strategis 58
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja Indikator Kinerja
Uraian
Target
Realisasi
Capaian kinerja
Meningkatnya generasi muda trampil dan mandiri
180 orang
145 orang
81%
No 1.
Pemuda sebagai lokomotif penggerak pembangunan daerah memilki andil besar dalam menentukan kemajuan atau kemunduran suatu daerah. Pemerintah Kota Banda Aceh menyadari bahwa pemuda berperan aktif memberikan konstribusi dalam membangun Kota Banda Aceh. Untuk membentuk jiwa kepemimpinan serta menciptakan kreatifitas para pemuda, pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga melaksanakan pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan bagi 145 pemuda dan siswa di Kota Banda Aceh, sebagai berikut : Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan bagi 45 siswa sekolah menengah atas dan 50 pemuda dari gampong di Kota Banda Aceh. Kegiatan ini bertujuan
meningkatkan
dan
memantapkan
mutu
kepemimpinan,
meningkatkan kemampuan berorganinsasi dan kesadaran politik sebagai warga negara yang baik dan bertangguang jawab serta memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik dalam pengelolaan sebuah organisasi yang baik dan terarah.
230 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Pembinaan pemuda bela Negara bagi 50 pemuda gampong di Kota Banda Aceh.Kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan dan pembentukan karakter dan mental pemuda bangsa, pelatihan kedisiplinan, kemandirian, keterampilan, ketahanan dan pemahaman terhadap nilai-nilai bela Negara, cinta tanah air, dan wawasan wiyadatamandala, yang bertujuan untuk memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme bagi para pemuda dan pemudi agar mempunyai mental juang yang tinggi sebagai generasi muda penerus bangsa dan memahami ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Melihat hasil pengukuran kinerja melalui realisasi terhadap keseluruhan indikator kinerja yang menjadi target Pemerintah Kota Banda Aceh, dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 lebih baik dari tahun 2013, hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata capaian kinerja yang mencapai 86,39% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya sebesar 82,23%.
3.1.2
Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan tahun sebelumnya
Untuk perbandingan pencapaian kinerja pada tingkat sasaran strategis antara tahun 2014 dan tahun 2013, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.10 Perbandingan Pencapaian Kinerja Tahun 2014 dan Tahun 2013
No
Sasaran Strategis
Capaian sasaran 2013 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
100
100
-
1.
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam
Capaian Peningkatan sasaran (Penurunan) 2014 (%) Capaian (%)
yang murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
231 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Capaian sasaran 2013 (%)
Capaian Peningkatan sasaran (Penurunan) 2014 (%) Capaian (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2.
Meningkatnya ketaqwaan individu
100
100
-
3.
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup
100
80
(20)
98,2
126,5
28,82
masyarakat 4.
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat
5.
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam
100
100
-
6.
Terwujudnya manajemen pengelolaan ZIS secara
75
-
(100)
150
83,5
(44,33)
12,5
50
300
50
111,52
123,05
80
100
25
98,67
92,37
(6,38)
transparan dan akuntabel 7.
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan terciptanya transparansi birokrasi
8.
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab
9.
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas
10.
Terciptanya pemerintahan yang berbasisegoverment
11.
Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif
12.
Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien
140
100
(28,57)
13.
Terbentuknya Program Pembangunan yang
218
80
(63,3)
mengakomodir aspirasi masyarakat 14.
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
65,41
55,95
(14,46)
15.
Meningkatnya kesempatan Kerja bagi pencari
58,25
68
16,74
90,42
66,09
(26,91)
kerja 16
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
232 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Capaian sasaran 2013 (%)
Capaian Peningkatan sasaran (Penurunan) 2014 (%) Capaian (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
17.
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di
68,48
84,11
22,82
Kota Banda Aceh 18.
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha
100
103,3
3,3
19.
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam
100
100
-
bidang ekonomi 20.
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal
50
0
(100)
21.
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
100
100
-
22.
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat
100
100
-
23.
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar
40,70
100
145,7
24.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku
70
100
42,86
-
100
100
60
112,14
86,90
101,66
83,33
(18,03)
73,87
100
35,37
74,63
82,63
10,72
100
112,9
12,90
usaha 25.
Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat
26.
Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat
27.
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas.
28.
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah
29.
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP
30.
Terkelolanya keragaman budaya daerah dan peningkatan kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata.
31.
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat.
80
100
25
32.
Peningkatan pengelolaan arsip daerah
50
100
100
33.
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh yang
79,87
100
25,2
mendukung pariwisata Islami
233 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Capaian sasaran 2013 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
100
30
(70)
100
33
(67)
34.
Tersedianya pembangunan infrastruktur
Capaian Peningkatan sasaran (Penurunan) 2014 (%) Capaian (%)
transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif 35.
Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
36.
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
100
100
-
37.
Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan
132
100
(24,24)
0
0
-
0
0
-
122,16
98,2
(19,61)
87,9
118
34,24
pengangkutan sampah yang memadai 38.
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang
39.
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah
40.
Seluruh gampong mengikuti program retribusi persampahan
41.
Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan mendaur ulang sampah
42.
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh
88
83
(5,68)
43.
Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan
100
100
-
keamanan di jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari 44.
Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko
15
98
553,33
45.
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam
50
100
100
0
100
100
100
100
-
rangka pengurangan resiko bencana 46.
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
47.
Pengembangan destinasi pariwisata
234 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran Strategis
Capaian sasaran 2013 (%)
Capaian Peningkatan sasaran (Penurunan) 2014 (%) Capaian (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
48.
Penataan situs-situs dan kota pusaka
100
100
-
49.
Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah
100
100
-
50.
Meningkatkan promosi pariwisata
83,3
75
(9,96)
51.
Tersedianya sarana dan prasarana pementasan
0
100
100
91
33,33
(63,37)
88
93,51
6,26
91,58
177
93,27
70
67,93
(2,96)
seni budaya 52.
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau
53.
Peningkatan luasan RTH
54.
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani
55.
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku kebijakan terhadap hak-hakperempuan dan anak
56.
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
88
100
13,64
57.
Terwujudnya pencapaian program MDG’s
65
85
30,77
17,5
100
471,43
30
81
170
82,23
86,39
3,27
kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak 58.
Terciptanya generasi muda yang cerdas, ber-etika dan berintegritas
59.
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja Capian rata-rata
Berdasarkan Tabel diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan capaian target kinerja dari tahun 2013 sebesar 82,23% ke 86,39% pada tahun 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh mengalami
235 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
peningkatan sebesar 4,16% yang pada gilirannya akan memberi dampak posistif pada pencapaian target pada akhir masa berlakunya RPJMD yakni tahun 2017.
3.1.3
Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target RPJM Realisasi
akumulasi
pencapaian
sasaran
sampai
dengan
tahun
ini
dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD periode 2012 – 2017, disajikan pada tabel, sebagai berikut : Tabel 3.11 Realisasi akumulasi Target RPJMD sampai dengan Tahun 2014
No
Sasaran/Indikator
1 1
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
3
4
5
2
(%)
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat -
Terlaksananya pembinaan Syariat Islam
22 kali kajian
55 kali kajian
islam
islam
3 kali sosialisasi
3 kali sosialisasi
100
28 kali pengajian
60 kali pengajian
46,67
rutin
rutin
secara maksimal -
Meningkatnya pemahaman masyarakat
40
terhadap ciri-ciri faham/isme yang menyesatkan 2
Meningkatnya ketaqwaan Individu -
3
Meningkatnya aqidah masyarakat
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup masyarakat -
Seluruh masyarakat Banda Aceh mampu
40 gampong
90 gampong
28,90
80%
64,54
melaksanakan syariat islam 4
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat -
Terciptanya ketertiban umum dan
51,63
kepastian hukum dalam masyarakat 5
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam
236 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
2
3
4
5
Terlaksananya kegiatan tausyiah dan
60 kali
240 kali
25,00
No
Sasaran/Indikator
1 -
(%)
ceramah-ceramah agama 6
Terwujudnya manajemen pengelolaan ZIS secara transparan dan akuntabel -
Meningkatnya manajemen pengelolaan
15%
100%
15
ZIS 7
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan terciptanya transparansi birokrasi -
Jumlah aparatur pengawas yg sudah
25 orang
mengikuti pelatihan
8
(30 org)
bertanggung jawab Jumlah Aparatur yang telah menamatkan
S1 : 3.155
S1 dan S2
S2 : 314
S1 : 4.000
82,60
S2 : 200
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas -
10
83,33
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan
-
9
70%
Penurunan jumlah PNS yang Indisipliner
2,69%
5%
53,80
10 SKPK
50
Terciptanya pemerintahan yang berbasis e-Goverment -
Jumlah kantor pelayanan yang berbasis
5 SKPD
TIK 11
Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif -
Persentase Realisasi Fisik dan Keuangan
92,37
95%
97,23
13 regulasi
10 regulasi
130
SKPD 12
Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien -
Jumlah Regulasi yang ditetapkan untuk memperpendek/memangkas jalur birokrasi
13
Terbentuknya Program Pembangunan yang mengakomodir aspirasi masyarakat -
Jumlah Dokumen MOU yang disepakati
36 MoU
20 MoU
180
tepat waktu
237 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran/Indikator
1
2
14
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi -
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
3
4
5
180 IKM
180 IKM
100,00
100 IKM
125 IKM
80
35 perajin
70 perajin
50,00
15 pasar
15 pasar
100
140 KUKM
160 KUKM
87,50
88 koperasi
120 Koperasi
73,33
10 UKM
150 UKM
12,50
120 kelompok
150 kelompok
80
21.5%
80%
26,875
30,59%
40%
76,475
10%
30%
20,00
6 orang
10 orang
60
4%
10%
40
Tersedianya IKM yang mampu menjamin
(%)
pemasaran komoditi -
Meningkatnya Jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one ville one product
-
Tersedianya profil serta tertatanya industry kecil (packing & lebeling)
-
Terlaksananya pembangunan pasar
-
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan
-
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi
-
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan
-
Terlaksananya pendampingan terhadap Pelaksanaan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan
15
Meningkatnya kesempatan Kerja bagi pencari kerja -
Meningkatnya ketrampilan dan kemampuan pencari kerja
-
Meningkatnya peluang kerja bagi pencari kerja
-
Meningkatnya iklim ketenagakerjaan di perusahaan yang kondusif
-
Meningkatnya jumlah tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan
-
Meningkatnya tertib administrasi ketenagakerjaan di perusahaan
16
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
238 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
2
3
4
5
Terfasilitasi pembinaan BUMG, UMKM,
2058 UMKM dan
4.000 UMKM
1,42
14 TTG
dan 18 TTG
43%
50%
86%
43,50%
50%
87
No
Sasaran/Indikator
1 -
TTG -
Meningkatnya kesejahteraan bagi fakir
(%)
miskin -
Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial
-
Tersedianya buku profil dinas
1 buah
1 paket
100
-
Terkoordinasi perumusan kebijakan
18 kali
30 kali
60,00
penanggulangan kemiskinan -
Meningkatnya pelayanan panti sosial
50%
100%
20
-
Tertanganinya keluarga korban bencana
32%
80%
40
-
Meningkatnya jumlah PMKS yang
43,48%
60%
72,47%
36,13%
75%
48,17%
-
55%
0
60%
75%
80,00
20% (3
65%
30,77
memperoleh jaminan sosial -
Menurunnya Penyakit Menular Ternak/Hewan
-
Terciptanya SDM yang menguasai Teknologi
-
Tersedianya sarana dan prasarana RPH dan Pasar Hewan
-
-
Terlaksananya daging yang hygine dan halal
pengawasan)
Meningkatnya Pendapatan Usaha
9 kelompok
80 kelompok
11,25
37 gampong
90 gampong
41,11
9 kecamatan
0
3 kecamatan
6 kecamatan
50
24,50%
55%
Agribisnis petani -
Meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk kebutuhan pangan
-
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
-
Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/perkebunan
-
Tersedianya Sumber Daya Hutan
44,55%
239 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
2
3
4
5
Terfasilitasi pendapatan dan kekayaan
20 gampong
90 gampong
No
Sasaran/Indikator
1 -
gampong 17
(%)
22,22
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh -
Meningkatnya keikutsertaan dalam
1 kali
5 kali
20,00
31 jenis
69 jenis
44,93
17 jenis
17 jenis
100
280 UKM
1.500 UKM
18,67
2 buku
5 buku
40,00
2 buku
5 buku
40,00
100%
100%
100
13 jenis
17 jenis
76,47
90
pameran pelayanan publik -
Meningkatkan pelayanan system informasi
-
Meningkatnya pelayanan system informasi dan data investasi
-
Tersedianya data base dan profil KUKM yang akurat
-
Tersedianya data monitoring bidang pertanian
18
Tersedianya data base dinas
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha -
Meningkatnya Pelayanan dibidang perizinan
-
Meningkatnya Pelayanan di Bidang Penanaman Modal
19
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam bidang ekonomi -
Terpromosi UMKM pada pameran dan
6 kali pameran
6 kali pameran
factory outlet serta terdistribusinya bahan
dan 3 kali pasar
dan 4 bahan
rakyat
pokok
pokok dengan harga yang stabil 20
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal -
Meningkatnya Pelayanan di Bidang
4 regulasi
0
45 kelompok
66,67
Penanaman Modal 21
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan -
Terlaksananya pembinaan pada
30 kelompok
Kelompok Masyarakat Pesisir
240 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
2
3
4
5
Tersedianya sarana pendukung untuk
8 paket
20 paket
40,00
60%
70%
86%
14 lokasi
12 lokasi
116,67
4 pasar
13 pasar
30,77
150 perajin
80
2 kegiatan
0
80 petani
0
40 orang
0
100
No
Sasaran/Indikator
1 -
(%)
pembudidaya ikan 22
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat -
23
Berkembangnya usaha perikanan rakyat
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar -
Tertatanya pedagang kaki lima dan pedagang asongan
24
Adanya pelayanan pasar yang optimal
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku usaha -
Penanggulangan teknologi modern
120 perajin
dalam kegiatan perindustrian 25
Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat -
Terselenggaranya kegiatan lomba cipta menu 3B dan serba ikan
-
Membangun pengetahuan dan wawasan petani dan nelayan
-
Meningkatnya Keterampilan penyuluh (Balai Diklat Penyuluh Penyuluh BLPP SAREE)
26
Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat -
-
Tercapainya pembinaan dan
90 baitul mal
90 Baitul Mal
pengembangan syariat islam
gampong
gampong
15751157721
21348436280
73,78
90%
90%
100
Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah
-
Tersedianya penelitian dan pengembangan syariat islam
-
Tercapainya penyemarakan syariat islam
-
Terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader dakwah
241 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran/Indikator
1 27
2
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
3
4
5
30%
70%
42,86
30%
30%
100
3 puskesmas
11 puskesmas
27,27
61% (55
100 % (90
61,00
gampong)
gampong)
0,30%
0,06%
0,20
100% (90 desa)
90 gampong
100
(%)
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas -
Tercapainya Penerapan E-Health (pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di semua sarana pelayanan kesehatan pemerintah
-
Tersedianya jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan kesehatan dari dasar dan rujukan
-
Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi sesuai dengan ISO/JCI
-
-
Cakupan desa siaga aktif
Angka kejadian kasus Penyakit menular (DBD)
-
Terbentuknya POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya kader jumantik di tiap desa
28
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah -
Terwujudnya kurikulum pendidikan yang berbasis islami
-
Terwujudnya pendidikan diniyah pada semua jenjang pendidikan
-
Terwujudnya proses pembelajaran yang berahlakul karimah
29
100% (143
100% (143
sekolah)
sekolah)
100% (143
100% (143
sekolah)
sekolah)
100
100
100%
100%
(143 sekolah)
(143 sekolah)
100
81,4%
100%
81,4
99,89%
100%
99,89
51%
100%
51
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP -
Tersedinya guru-guru yang kompeten dan sesuai kualifikasi SNP
-
Tingkat kelulusan siswa sekolah dasar
(2957 guru)
dan menengah 100% dan nilai rata-rata sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) -
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran siswa
242 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran/Indikator
1 30
2
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
3
4
5
(%)
Terkelolanya keragaman budaya daerah dan peningkatan kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata -
Peningkatan produktifitas dan kualitas pelaku seni dan pelestarian budaya daerah
31
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
131 atraksi
125 atraksi
budaya/eleven
budaya/even
104,80
seni budaya
piasan seni
42,9%
95%
45,2%
35,9% (14 skpd)
85% (33 SKPD)
42,24
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat -
Tersedianya perpustakaan keliling dan buku berkualitas
32
Peningkatan pengelolaan arsip daerah -
33
Terciptanya dokumen arsip SKPD
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh yang mendukung pariwisata Islami -
Tersedianya infrastruktur jalan, jembatan,
99,70% (707,343
drainase dan air bersih yang baik serta
km jalan dalam
jaringan/saluran pembuangan limbah
kondisi baik,
yang ramah lingkungan
63%
157,14
38%
56%
68%
68%
78%
87%
433.03 km drainase, 46.994 rumah tangga pengguna air bersih)
-
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
34
Meningkatnya kualitas lingkungan
Tersedianya pembangunan infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif -
Meningkatnya jumlah infrastruktur
56%
60%
93,33%
transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif 35
Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa -
Meningkatnya cakupan pelayanan
18%
74
80%
transportasi dan tercipta keamanan serta
243 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran/Indikator
1
2 kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
36
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK -
Terwujudnya kepemerintahan yang
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
3
4
5
15%
15%
15%
(%)
berbasis TIK 37
Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah yang memadai -
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan
7 unit
169 unit
359 unit
prasarana untuk pengelolaan sampah 38
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang -
Jumlah sampah yang dikirim ke TPA
50%
0
Blang Bintang 39
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah -
Meningkatnya kontribusi masyarakat
15%
0
18.000 rumah
70,92
dalam penyediaan wadah sampah yang layak 40
Seluruh gampong mengikuti program retribusi persampahan -
Meningkatnya kontribusi masyarakat
12.766 rumah
dalam membayar retribusi sampah 41
Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan mendaur ulang sampah -
Meningkatnya kontribusi masyarakat
1.182 rumah
1.426 rumah
82,89
12,50%
116,00
dalam mendaur ulang sampah 42
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh -
43
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
14,5%
Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan keamanan di jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari -
Berfungsinya fasilitas penerangan jalan
100%
90%
111,11
umum dan fasilitas/sarana publik lainnya
244 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran/Indikator
1 44
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
3
4
5
15%
100%
15,00
2
(%)
Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko -
Jumlah kendaraan dinas Pemko yang terpelihara
45
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana -
Tersedianya pos pemantauan di pinggir
1 unit
1 unit
100
8 unit
8 unit
100
14 unit
19 unit
73,68
20%
98%
20%
17,50
90%
19,44
55%
95%
57,89
75%
90%
83,33
100%
100
pantai 46
Tersedianya prasarana evakuasi
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran -
Tersedianya mobil tangga, mobil suplai, hydrant dalam Kota Banda Aceh
47
Pengembangan destinasi pariwisata -
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
48
Penataan situs-situs dan kota pusaka -
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
49
Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah -
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
50
Meningkatkan promosi pariwisata -
51
Tersebarnya informasi pariwisata
Tersedianya sarana dan prasarana pementasan seni budaya -
Tersedianya tempat pagelaran seni dan
100%
pameran
245 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Sasaran/Indikator
1 52
Realisasi Akumulasi sd Tahun 2014
Target Capaian sesuai dengan RPJMD tahun 2017
Persentase Capaian Kinerja
3
4
5
24,5%
30%
81,67
2
(%)
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau -
Meningkatnya Jumlah taman rekreasi untuk tempat bermain dan pendidikan yang terbangun
-
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh
53
Peningkatan luasan RTH -
54
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
Tersedianya RTH minimum 30%
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani -
Jumlah perempuan yang mengikuti pelatihan penguatan kelembagaan PUG
55
8 kali keg (1.123
16 kali keg.4
orang)
lokasi.2965 org
37,94
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku kebijakan terhadap hak-hak perempuan dan anak -
Jumlah perempuan yang menduduki jabatan di lembaga eksekutif, dan
Eksekutif 36,26%
Eksekutif : 9%
Legislatif 3%
Legeslatif : 10%
205,26
legislatif 56
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak -
57
Jumlah lembaga perempuan (Balee inong)
18 balee Inong
19 balee inong
94,74
Terwujudnya pencapaian program MDG’s kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak -
Jumlah menurunnya Angka Kematian Ibu
0,50%
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) 58
Terciptanya generasi muda yang cerdas, ber-etika dan berintegritas -
Meningkatnya Generasi muda trampil
97%
60%
161,83
dan memiliki keahlian 59
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja Meningkatnya Generasi muda trampil
20%
dan mandiri
246 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
3.1.4 Capaian Kinerja Tahun Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh telah berjalan dengan baik, walaupun masih terdapat beberapa bidang yang pencapaian target indikatornya belum optimal namun hal tersebut akan terus dimaksimalkan sesuai dengan target yang ditentukan pemerintah. Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) sampai dengan tahun 2014 untuk 5 (lima) bidang) adalah sebagai berikut : 1. Bidang Kesehatan
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
1.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
95 %
95,62%
Tercapai
2.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
80 %
41,66%
Belum
Cakupan pertolongan persalinan oleh
90%
94,22%
Tercapai
3.
Tercapai
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4.
Cakupan pelayan nifas
90%
94,15%
Tercapai
5.
Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang
80%
38,35%
Belum
ditangani 6.
Cakupan Kunjungan Bayi
Tercapai 90%
85,05%
Belum Tercapai
7.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100%
Cakupan Pelayanan Anak Balita
90%
87,78
Belum Tercapai Belum
8.
67.24% Tercapai
9.
Cakupan pemberian makanan pendamping
100%
ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
7,29%
Belum Tercapai
miskin
247 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
100%
100%
Tercapai
100%
98,96
Belum
10.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
11.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
Tercapai
12
Cakupan peserta KB Aktif
70%
70,90%
Tercapai
13.
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
100%
46,46%
Belum
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
100%
100%
Tercapai
100%
76,62
Belum
14.
Tercapai
masyarakat miskin 15.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
16.
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1
Tercapai 100%
84%
yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)
Belum Tercapai
di Kabupaten/Kota 17.
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi
100%
0.00%
Belum Tercapai
80%
61,11%
Belum
< 24 jam 18.
Cakupan desa siaga aktif
Tercapai 19.
Cakupan Pelayanan Obat dan perbekalan kesehatan
100%
92,02%
20.
Cakupan pelayanan kesehatan jiwa
80%
83,35%
Tercapai
21.
Cakupan pelayanan kesehatan peduli
80%
71,31%
Belum
Tercapai
remaja 22.
Cakupan ketersediaan sumber daya
Belum
Tercapai 25%
25,41%
Tercapai
manusia terlatih dalam penanggulangan bencana
248 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
40%
21.24%
Belum
23.
Cakupan posyandu purnama
Tercapai 24.
Cakupan TTU dan TPM yang memenuhi
80%
66.06%
syarat hygiene dan sanitasi 25.
Cakupan pencatatan dan pelaporan dan
Belum Tercapai
100%
25.35%
pelaporan puskesmas yang menggunakan
Belum Tercapai
sistem komputerisasi
2. Bidang Pendidikan
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
100%
100%
Tercapai
100%
92.7%
Belum
Pendidikan Dasar oleh Kabupaten/Kota 1.
Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil
2.
Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs
Tercapai
tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis 3.
Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang
100%
laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36
92.5%
Belum Tercapai
peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik
249 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
4.
Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
0%
Belum Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru 5.
Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan
6.
Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran
7.
Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
8.
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masingmasing sebanyak 40% dan 20%
9.
Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
10.
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau DIV dan telah memiliki sertifikat pendidik
250 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
0%
Belum Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
85 %
Belum Tercapai
100%
0,28 %
Tercapai
100%
100 %
Tercapai
11.
Di setiap kab/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
12.
Di setiap ka/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik
13.
Pemerintah kab/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif
14.
Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan
Pendidikan Dasar oleh Satuan Pendidikan 1.
Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik
2.
Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap perserta didik
3.
Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA
251 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
100%
75,25 %
Belum Tercapai
100%
98,7 %
Belum Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Belum
4.
Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi,dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi
5.
Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan
6.
Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut : a) Kelas I – II : 18 jam per minggu; b) Kelas III : 24 jam per minggu; c) Kelas IV - VI : 27 jam per minggu atau d) Kelas VII - IX : 27 jam per minggu
7.
Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku
8.
Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya
9.
Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
10.
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru
Tercapai
dua kali dalam setiap semester 11.
Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian
100%
100%
Belum Tercapai
setiap peserta didik kepada kepala sekolah
252 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No 1
Indikator 2 pada akhir semester dalam bentuk laporan
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
3
4
5
100%
100%
Tercapai
100%
100%
Tercapai
hasil prestasi belajar peserta didik 12.
Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir semester
13
Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah(MBS).
3. Bidang Sosial
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
1.
Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
80%
1,48%
Belum Tercapai
2.
Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang menerima program pemberdayaan sosial
80%
10,25%
Belum tercapai
80%
11,11%
Belum tercapai
80%
24%
Belum tercapai
melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya. 3.
Persentase (%) pantai sosial skala kabupaten/ kota yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.
4.
Persentase (%) korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat
253 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
40%
9,30%
5.
Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial
Belum tercapai
yang telah menerima jaminan sosial
4. Bidang Ketenagakerjaan
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
75%
25%
Belum
1.
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
2.
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
tercapai 60%
20%
pelatihan berbasis masyarakat 3.
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
tercapai 60%
40%
pelatihan kewirausahaan 4.
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan
Belum tercapai
70%
26%
ditempatkan 5.
Belum
Belum tercapai
50%
71%
Tercapai
Perjanjian Bersama (PB) 6.
Besaran Pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek
50%
94%
Tercapai
7.
Besaran pemeriksaan perusahaan
45%
40%
Belum tercapai
8.
Besaran pengujian peralatan di perusahaan
50%
59%
Tercapai
254 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
5. Bidang Penanaman Modal
No
Indikator
Target Nasional
Capaian Daerah Tahun 2014
Ket
1
2
3
4
5
1 (satu) sektor/bidang
3 sektor
Tercapai
1.
Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang unggulan
usaha/tahun 2.
Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal kabupaten
1 kali
1 kali
Tercapai
3.
Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal
100%
98%
Belum Tercapai
100%
2%
Belum
melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang penanaman modal, yaitu : Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Perpanjangan Izin Mempekerjajan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota, sesuai kewenangan pemerintah kabupaten/kota. 4.
Terimplementasikanya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara
Tercapai
Elektronik (SPIPISE) 5.
Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia
1 (satu) kali/tahun
-
Belum Tercapai
usaha
255 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Adapun persentase capaian kinerja terhadap 5 (lima) bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Bidang
Jumlah Indikator
Mencapai Target
Belum Mencapai Target
1
2
3
4
5
1.
KESEHATAN
25
8
17
2.
PENDIDIKAN
27
18
9
3.
SOSIAL
5
-
5
4.
KETENAGAKERJAAN
8
3
5
5.
PENANAMAN MODAL
5
2
3
JUMLAH
70
31
39
PERSENTASE
100%
44,29%
55,71%
Dari tabel di atas dapat digambarkan, terhadap capaian target kinerja SPM untuk 5 (lima) bidang sampai dengan tahun 2014 belum tercapai secara optimal. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran dan terdapat beberapa indikator yang tidak menjadi target Pemerintah Kota Banda Aceh. Untuk mencapai target sesuai yang telah ditetapkan dibutuhkan perhatian dari semua stake holder sebagai wujud komitmen pemerintah Kota Banda Aceh untuk memberikan pelayanan dasar yang wajib diterima oleh masyarakat.
3.1.5 Analisisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya difokuskan pada 2 faktor, yaitu efisiensi anggaran dan efisiensi aparatur sebagaimana penjelasan berikut : a.
Efisiensi Anggaran Tahun 2014 Tingkat efisiensi diukur dengan cara membandingkan realisasi anggaran
belanja Langsung Pemerintah Kota Banda Aceh dengan total realisasi anggaran belanja sebagaimana rumus berikut: 256 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Efisiensi =
x 100%
Kriteria tingkat efisiensi angggaran belanja menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 690.900-327 tahun 1996 adalah sebagai berikut: 1.
Jika hasil perbandingan lebih dari 100% maka anggaran belanja dikatakan tidak efisien
2.
Jika hasil perbandingan antara 90% - 100% maka anggaran belanja dikatakan kurang efisien
3.
Jika hasil perbandingan antara 80% - 90% maka anggaran belanja dikatakan cukup efisien
4.
Jika hasil perbandingan antara 60% - 80% maka anggaran belanja dikatakan efisien
5.
Jika hasil perbandingan dibawah 60% maka anggaran belanja dikatakan sangat efisien. Adapun efisiensi anggaran Pemerintah Kota Banda Aceh pada tahun 2014
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Efisiensi = =
526.935.400.981 1.095.857.239.209
x 100% x 100%
= 48,08 Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi anggaran Pemerintah Kota Banda Aceh dikategorikan sangat efisien.
257 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
b.
Efisiensi Pegawai Pemerintah Kota Banda Aceh berupaya menyeimbangkan proporsi alokasi
anggaran belanja publik dan belanja aparatur, salah satunya melalui kebijakan moratorium pegawai. Moratorium dilakukan untuk penataan pegawai yang jumlahnya melebihi dari kebutuhan pegawai berdasarkan perhitungan analisis beban kerja. Melalui penerapan moratorium pegawai sejak tahun 2007 sd 2014, jumlah pegawai Pemko Banda Aceh dapat diperkecil dari 7.483 orang pegawai di tahun 2007 menjadi 5.957 orang pegawai di tahun 2014 atau berkurang sebesar 20,4%. Hal ini dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:
Dengan demikian maka berpengaruh pada proporsi alokasi belanja publik dan terjadi peningkatan alokasi belanja publik dari 35,80% di tahun 2010 menjadi 48,64% di tahun 2014 sebagaimana tergambar pada tabel dibawah ini :
258 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3. 12 Perbandingan Belanja Aparatur dan Belanja Publik.
Efisiensi dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kompetensi PNS melalui Banda Aceh Academy (BAA), yang diawali dengan melakukan survey kebutuhan diklat/pelatihan pada unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui FGD, sehingga diperoleh program diklat/pelatihan prioritas.
3.1.6
Analisis Permasalahan dan Solusi Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, masih terdapat indikator kinerja yang
pencapaiannya belum optimal, hal ini disebabkan beberapa kendala yang menyebabkan tidak terealisainya target kinerja seperti yang telah ditetapkan, antara lain : 1.
Terdapat beberapa Indikator kinerja yang belum selaras dengan sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kota Banda Aceh 2012-2017, hal ini berdampak pada sulitnya mengukur capaian kinerja.
2.
Indikator kinerja pada tingkat sasaran belum seluruhnya terukur atau masih bersifat umum yang belum menggambarkan ukuran kuantitatif dan kualitatif, sehingga target kinerja setiap tahunnya cenderung statis dan tidak dapat
259 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
menunjukan hasil kinerja sesungguhnya karena tidak jelasnya rumusan pengukuran indikator kinerja. 3.
Dalam penetapan target kinerja daerah berdasarkan indikator kinerja pada tingkat sasaran yang termuat dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJMD) Kota Banda Aceh 2012-2017 oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penanggung jawab, masih belum disertai dengan perencanaan dan data yang akurat sehingga sangat sulit untuk mengukur capaian kinerja pada akhir tahun untuk dituangkan dalam dokumen LAKIP.
4.
Rencana Strategis (Renstra) SKPD belum sepenuhnya mengadopsi tujuan, sasaran dan indikator kinerja seperti yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kota Banda Aceh 2012-2017.
5.
Keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Banda Aceh, sehingga program dan kegiatan yang menjadi faktor pendukung pencapaian target kinerja daerah tidak dapat dilaksanakan atau ditunda dan hal ini berdampak pada pencapaian kinerja menjadi tidak optimal.
6.
Konsistensi perencanaan terhadap implementasi program dan kegiatan.
7.
Sinergisitas perencanaan antara satuan kerja masih belum optimal, sehingga masih terdapat kecenderungan kegiatan bersifat mandiri dan tumpang tindih.
8.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tingkat SKPD belum menggambarkan capaian kinerja SKPD tersebut secara spesifik dan terukur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran tingkat Pemerintah Kota Banda Aceh.
9.
Kualitas SDM yang masih terbatas, sehingga masih terdapat kelemahankelemahan
dalam
pelaksanaan
fasilitasi
dan
perumusan
perencanaan,
pengendalian, pengkoordinasian dan pelaporan khususnya dalam mendukung pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
260 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk peningkatan capaian kinerja kedepan dengan mengoptimalkan realisasi dari target kinerja yang telah ditetapkan, diperlukan langkah-langkah strategis, antara lain : 1.
Melakukan perumusan kembali sasaran strategis dan indikator kinerja melalui revisi dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banda Aceh 2012-2017 agar selaras dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Pemerintah kota Banda Aceh.
2.
Merumuskan kembali program dan kegiatan dalam dokumen RPJMD sehingga memiliki sinergisitas dengan target kinerja daerah selama 5 (lima) tahun.
3.
Revisi dokumen Rencana Strategis (Renstra) SKPD agar selaras dengan dokumen RPJMD Kota Banda Banda Aceh.
4.
Melaksanakan perencanaan pembangunan berdasarkan pada skala prioritas yang mendukung visi dan misi daerah.
5.
Menetapkan program dan kegiatan prioritas setiap tahun anggaran dengan memperhatikan dan mendukung pencapaian target kinerja daerah.
6.
Meningkatkan kualitas koordinasi antara Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam program pembangunan daerah.
7.
Perumusan kembali indikator kinerja pada tingkat sasaran agar mencerminkan capaian hasil (outcome) secara spesifik dan terukur disertai dengan rumusan yang jelas terhadap setiap indikator kinerja.
8.
Mengadopsi indikator kinerja seperti yang tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi SKPD yang melaksanakan urusan wajib pemerintah dan indikator kinerja pembangunan daerah sesuai bidang urusan seperti yang tertuang dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 serta bagi urusan yang bersifat
karaterikstik
potensi
daerah
dirumuskan
tersendiri
dengan
memperhatikan aspek SMART dalam penetapan indikator kinerja.
261 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
9.
Dalam penetapan target kinerja harus disertai perencanaan akurat dan komitmen yang kuat terkait capaian realisasi sehingga berdampak pada tingkat pencapaian kinerja daerah.
10. Meningkatkan kualitas SDM aparatur dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui pelaksanaan pelatihan-pelatihan, pembinaan yang berkelanjutan, serta pemberian kesempatan pendidikan,
guna meningkatkan kualitas
pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya. 11. Melakukan penataan dan peningkatan kapasitas aparatur pelaksana untuk mendukung kinerja internal Pemerintah Kota Banda Aceh yang diinisiasikan secara berkelanjutan agar dapat menerapkan manajemen kinerja dan keuangan, sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
3.2
REALISASI ANGGARAN
3.2.1 Realisasi Anggaran Terkait Capaian Kinerja Sasaran Pencapaian kinerja organisasi tidak terlepas dari keberhasilan atau kegagalan program dan kegiatan yang dilaksanakan melalui dukungan anggaran. Untuk mewujudkan pencapaian kinerja pada tingkat sasaran, Pemerintah Kota Banda Aceh menyusun program, kegiatan dan anggaran yang menunjang pencapaian target kinerja secara optimal seperti yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2014. Adapun rencana anggaran tahun 2014 dan realisasi pada setiap sasaran ditampilkan pada tabel 3.13, sebagai berikut:
262 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.13 Realisasi Anggaran Terkait Capaian Sasaran Tahun 2014 Anggaran No
Sasaran Strategis
1
2
1
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
Program Realisasi
3
4
5
pembinaan dan pengembangan syariat islam
3.203.211.700
2.732.822.45
85,23
penyemarakan syiar islam
1.470.202.720
979.059.450
66,59
peningkatan sumber daya dan peran ulama
184.493.712
183.748.712
99,60
penyuluhan agama islam dan sosialisasi qanun
459.047.600
417.427.200
90,93
5.316.955.762
4.313.057.812
81,12
108.882.700
106.020.700
97,37
1.242.390.000
1.162.071.325
93,54
pembinaan fardhu kifayah
270.458.800
253.538.300
93,74
penelitian dan pengembangan syariat islam
538.157.525
521.480.150
96,9
pengembangan mu’amalah
100.900.000
77.893.750
77,2
2.151.906.325
2.014.983.525
93,64
peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
658.205.500
614.233.791
93,32
pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
133.780.000
128.280.000
95,89
pengembangan wawasan kebangsaan
123.759.800
119.934.800
96,91
peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
104.101.800
99.226.800
95,32
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 1 2
Meningkatnya ketaqwaan individu
pembinaan aqidah ummat
3
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup masyarakat
pemberdayaan sarana ibadah
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 3 4
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat
(%) Target
263 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1
Sasaran Strategis
Program
(%) Target
Realisasi
3
4
5
3.213.441.400
2.740.526.880
85,28
4.233.288.500
3.702.202.271
87,46
2 pendidikan politik masyarakat
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 4 5
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam
usaha dakwah generasi muda dan kader dakwah
1.298.668.800
1.142.691.000
87,99
6
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan terciptanya transparansi birokrasi
peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
116.940.100
53.106.100
45,41
7
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab
pembinaan dan pengembangan aparatur
1.267.590.955
1.084.893.755
85,59
peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
3.055.930.080
2.468.226.959
80,77
88.824.625
62.873.625
70,78
4.412.345.660
3.615.994.339
81,95
35.648.000
35.648.000
100
1.463.807.400
1.414.170.498
96,61
peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 7 8
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas
pembinaan dan pengembangan aparatur melalui kegiatan proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
9
Terciptanya pemerintahan yang berbasise-goverment
pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
10
Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif
pengembangan data/informasi
482.236.000
465.731.950
96,58
perencanaan pembangunan ekonomi
195.188.600
184.955.500
94,76
penataan administrasi kependudukan
629.487.850
600.111.050
95,33
peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
193.362.000
173.916.500
89,94
264 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1
Sasaran Strategis
Program
(%) Target
Realisasi
3
4
5
1.017.800.000
863.841.380
84,87
pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
34.292.800
32.757.000
95,52
peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kdh
1.786.265.184
1.332.165.325
74,58
penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
16.698.500
14.580.500
87,32
peningkatan pelayanan pemerintah daerah
15.966.497.358
15.427.981.769
96,63
peningkatan implementasi hukum bagi aparatur dan publik
147.162.500
93.270.000
63,38
pendidikan kedinasan
69.992.900
55.977.900
79,98
kerjasama informasi dan media massa
2.986.835.000
2.879.257.963
96,4
pelayanan administrasi perkantoran
92.195.808.205
86.314.777.053
93,62
peningkatan sarana dan prasarana aparatur
45.519.961.838
42.031.095.161
92,34
peningkatan disiplin aparatur
3.765.226.700
3.615.790.826
96,03
peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
4.603.096.740
3.206.845.524
69,67
peningkatan pelayanan pemerintahan kecamatan
3.089.950.730
2.941.053.590
95,18
172.699.862.905
160.234.108.991
92,78
2 peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 10
265 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No
Sasaran Strategis
Program
(%) Target
Realisasi
3
4
5
penataan peraturan perundang-undangan
310.026.950
282.327.450
91
pembinaan dan pengembangan aparatur
382.230.800
331.260.800
86,67
pengembangan kapasitas pemerintahan kota
201.767.550
159.157.850
78,90
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 11
894.025.300
772.786.100
86,44
12
peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
5.548.689.000
3.434.547.250
61,89
perencanaan pembangunan daerah
812.270.940
740.808.140
91,20
kerjasama pembangunan
488.649.125
433.868.775
88,78
perencanaan pengembangan kotakota menengah dan besar
82.305.700
68.328.900
83,01
6.931.914.765
4.677.553.065
67,48
penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
966.561.200
960.241.200
99,35
pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
118.738.250
117.963.250
99,35
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
51.976.000
34.126.000
65,66
1.139.820.750
808.885.322
70,97
94.292.000
89.625.000
95,05
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 13
2.371.388.200
2.010.840.772
84,80
14
1.181.255.025
1.108.800.215
93,87
1
2
11
Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien
Terbentuknya Program Pembangunan yang mengakomodir aspirasi masyarakat
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 12 13
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
pengembangan industri kecil dan menengah penataan struktur industri
Meningkatnya kesempatan Kerja bagi pencari kerja
peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
266 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1
Sasaran Strategis
Program Realisasi
3
4
5
127.806.800
108.646.450
85,01
2.371.388.200
2.010.840.772
84,80
pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (kat) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (pmks) lainnya
683.414.000
680.038.000
99,54
pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
517.103.700
501.107.725
96,91
pembinaan anak terlantar
2000.000.000
192.379.000
96,19
43.657.500
38,713,000
88,67
1.450.035.000
1.432.300.537
98,78
pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
17.931.000
17.906.000
99,86
peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
234.217.200
227.382.200
94,52
pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
236.209.350
106.889.100
45,25
fasilitas pendapatan dan kekayaan gampong
26.112.400
24.462.400
93,68
peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
298.166.350
279.259.350
96,66
2.825.404.600
2.731.892.700
96,69
297.250.000
296.913.200
99,89
2 perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 14 15
(%) Target
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
pembinaan para penyandang cacat dan trauma pembinaan panti asuhan/ panti jompo
peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa pengembangan sarana dan prasarana mukim dan gampong
267 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1
Sasaran Strategis
Program Realisasi
3
4
5
penguatan kelembagaan mukim dan aparatur
29.146.800
23.864.600
81,88
sinkronisasi pengentasan kemiskinan
21.659.700
21.651.700
99.96
peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan
99.794.000
98.618.000
98,82
peningkatan kesejahteraan petani
168.514.000
20.340.000
12,07
pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
173.546.200
95.147.550
54,83
peningkatan produksi hasil peternakan
600.000.000
594.890.000
99,15
peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
686.980.000
520.174.400
75,72
pemanfaatan potensi sumber daya hutan
185.304.725
183.570.860
99,06
2.899.485.400
2.326.557.200
80,24
11.693.731.925
10.408.055.322
89
peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri melalui kegiatan fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha
24.256.000
23.965.000
98,76
peningkatan promosi dan kerjasama investasi melalui peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
8.753.100
8.753.100
100
162.619.150
133.121.000
81,86
195.628.250
165.830.600
84,77
2
peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 15 16
(%) Target
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh
pengembangan dan pembangunan perekonomian daerah Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 16
268 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1
Sasaran Strategis
Program
(%)
2
Target
Realisasi
3
4
5
17
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha
peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri melalui kegiatan fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha
221.728.000
220.457.000
99,42
18
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam bidang ekonomi
perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1.212.883.000
1.162.732.000
95,87
156.525.000
155.125.000
99,11
1.369.408.000
1.317.857.000
96,24
-
-
-
pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
450.297.000
439.353.000
97,57
pengembangan budidaya perikanan
1.162.780.000
885.618.940
76,16
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 20
1.613.077.000
1.324.971.940
82,14
21
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat
pengembangan perikanan tangkap
3.616.694.762
3.050.880.800
84,36
22
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar
pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
3.436.134.819
3.421.619.000
99,58
peningkatan pelayanan pasar
9.769.069.319
6.072.385.819
62,16
13.205.204.138
9.494.004.819
71,90
peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 18 19
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal
20
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 22 23
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku usaha
peningkatan kapasitas iptek sistem produksi
76.321.400
76.271.400
99,93
24
Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat (tidak memiliki target sesuai dokumen penetapan kinerja tahun 2013)
peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan
57.775.650
57,737,850
99,94
269 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1 25
Sasaran Strategis
Program Realisasi
3
4
5
penyemarakan syiar islam
19.025.829.684
16.008.823.071
84,14
usaha dakwah generasi muda dan kader dakwah
12.000.000
11,992,100
99,93
19.037.829.684
16.020.815.171
84,15
376.120.900
372.605.900
99,07
11.375.940.203
10.516.023.520
92,44
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
439.278.600
426.739.600
97,15
perbaikan gizi masyarakat
275.512.500
258.317.500
93,76
pengembangan lingkungan sehat
192.546.930
182.634.946
94,85
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
569.570.400
377.648.400
66,30
standarisasi pelayanan kesehatan
309.086.300
289.178.800
93,56
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
10.615.259.759
9.745.547.443
91,81
pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata
17.187.724.615
15.231.395.300
88,62
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
48.866.588.574
46.301.570.031
94,75
90.207.628.781
83.701.661.440
92.79
2 Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 25 26
(%) Target
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas.
obat dan perbekalan kesehatan yang kondusif upaya kesehatan masyarakat
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 26
270 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1
Sasaran Strategis
Program
(%) Target
Realisasi
3
4
5
44.208.000
43.757.200
98,98
2
27
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui penanam karakter (budi pekerti)
28
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP
pendidikan anak usia dini
2.036.980.000
891.000.200
92,83
wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
24.415.636.714
21.689.860.709
88,84
pendidikan menengah
33.339.789.459
28.723.417.914
86,15
pendidikan luar biasa
17.222.500
17.034.700
98,91
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui penanam karakter (budi pekerti)
148.560.200
132.909.600
89,47
manajemen pelayanan pendidikan
6.395.024.855
6.901.860.715
107,9 3
pendidikan non formal
763.587.500
745.179.800
97,59
pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
965.127.678
912.985.920
94,6
68.081.922.906
61.014.249.558
89,62
2.989.609.000
2.806.186.000
93,86
peningkatan kapasitas lembaga adat aceh
28.238.835
28.238.835
100
pelestarian adat istiadat sesuai syariat islam
84.501.000
80.021.000
94,7
3.372.886.835
3.183.633.835
94,38
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 28 29
Terkelolanya keragaman budaya daerah dan peningkatan kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata.
pengelolaan keragaman budaya
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 29 30
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat.
pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
280.705.000
263.200.500
93,76
31
Peningkatan pengelolaan arsip daerah
penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
38.511.900
37.986.900
98,64
32
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh yang
pembangunan jalan dan jembatan
53.255.455.000
52.696.774.944
98,95
271 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No
Sasaran Strategis
Program
(%) Target
Realisasi
3
4
5
pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
15.096.630.600
14.940.342.200
98,96
rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
17.949.896.869
17.704.976.700
98,64
pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
10.120.736.066
9.061.445.000
89,53
pengendalian banjir
1.905.976.600
1.902.988.000
99,84
pengembangan perumahan
5.808.915.850
5.770.085.800
99,33
peningkatan susunan tata ruang dan tata bangunan
11.539.010.000
11.371.984.000
98,55
pengendalian pemanfaatan ruang
557.460.000
555.708.500
99,69
peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
382.580.000
321.671.583
84,08
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
694.469.000
682.797.950
98,32
117.311.129.985
115.008.774.677
98,03
pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
382.652.000
381.201.500
99,62
rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
229.424.000
228.481.000
99,59
1.554.750.000
1.554.475.000
99,98
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 33
2.166.826.000
2.164.157.500
99,87
34
peningkatan pelayanan angkutan
1.027.550.000
960.060.000
93,43
pengendalian dan pengamanan lalu lintas
3.093.329.313
3.067.671.000
99,17
1
2 mendukung pariwisata Islami
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 32 33
Tersedianya pembangunan infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif
pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi
272 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No
Sasaran Strategis
Program
(%) Target
Realisasi
3
4
5
57.000.000
57.000.000
100
4.177.879.313
4.084.731.000
97,77
pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
937.395.500
922.274.788
98,39
pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
50.000.000
49.500.000
99
kerjasama informasi dan media massa
636.850.000
610.670.625
95,89
optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
355.473.275
314.861.250
88,58
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 35
1.979.718.775
1.897.306.663
95,83
36
Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah yang memadai
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
3.927.640.000
3.865.660.400
98,42
37
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang
pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
1.415.510.000
461.786.000
32,62
38
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah
-
-
-
-
39
Seluruh gampong mengikuti program retribusi persampahan
-
-
-
-
40
Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan mendaur ulang sampah
pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
652.396.300
630.193.250
96,59
41
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh
pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
2.826.282.578
2.715.962.450
96,09
1
2 pengguna jalan/jasa
rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 34 35
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
273 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No
Sasaran Strategis
Program
(%) Target
Realisasi
3
4
5
910.000.000
837.210.000
92
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 41
3.736.282.578
3.553.172.450
95,10
42
Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan keamanan di jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari
5.177.963.592
4.964.061.000
95,87
43
Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko
-
-
-
44
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana
sosialisasi dalam rangka mitigasi bencana
139.088.000
137.868.000
99,12
45
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
4.911.296.820
3.827.973.000
77,95
176.500.000
175.736.000
99,58
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 45
5.087.796.820
4.003.709.000
78,69
46
Pengembangan destinasi pariwisata
peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
1.138.313.000
1.125.344.100
98,86
47
Penataan situs-situs dan kota pusaka
-
-
-
-
48
Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah
pengelolaan kekayaan budaya
465.975.000
403.323.700
86,56
49
Meningkatkan promosi pariwisata
pengembangan pemasaran pariwisata
3.576.042.450
3.399.235.850
95,05
50
Tersedianya sarana dan prasarana pementasan seni budaya
-
-
-
51
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau
1.493.518.364
1.219.278.000
81,64
1
2 pengelolaan areal pemakaman
peningkatan pelayanan pemerintah daerah
-
Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)
-
pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
274 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran No 1
Sasaran Strategis
Program
(%)
2
Target
Realisasi
3
4
5
52
Peningkatan luasan RTH
-
-
-
-
53
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani
program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
397.594.870
395.574.870
99,49
54
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku kebijakan terhadap hakhak perempuan dan anak
peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
183.905.500
178.505.500
97,06
55
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
11.850.500
11.325.500
penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
151.434.045
150.359.045
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 55
163.284.545
161.684.545
99,02
56
1.113.622.130
1.079.046.000
96,89
327.038.250
315.653.200
96,51
1.440.660.380
1.394.699.250
96,81
Terwujudnya pencapaian program MDG’s kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak
keluarga berencana peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Jumlah Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran 56 57
Terciptanya generasi muda yang cerdas, beretika dan berintegritas
peningkatan peran serta kepemudaan
883.560.000
872.507.125
98,75
58
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja
peningkatan peran serta kepemudaan
75.550.000
75.025.000
99,03
3.2.2 Keuangan Daerah Berdasarkan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 03 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Tahun Anggaran 2014 sebelum perubahan sebesar Rp. 1.113.715.679.533,- dan setelah perubahan melalui qanun Kota Banda
275 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Aceh Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Kota Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 1.194.481.738.323,- terdapat selisih sebesar Rp. 80.766.058.790,- atau penambahan sebesar 7,25% , dengan rincian sebagai berikut :
Pendapatan daerah sebelum perubahan Rp. 1.116.215.679.533,- setelah perubahan sebesar Rp.
1.134.993.942.871,-terdapat
selisih sebesar Rp.
18.778.263.338,- atau penambahan sebesar 1,68%
Belanja daerah sebelum perubahan sebesar Rp. 1.113.715.679.533,- setelah perubahan sebesar Rp. 1.194.481.738.323,- terdapat selisih sebesar Rp. Rp. 80.766.058.790,- atau penambahan sebesar 7,25% Dari uraian diatas maka terjadi defisit anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 59.487.795.452,-
Pembiayaan daerah - Penerimaan Rp.
pembiayaan
1.000.000.000,-
daerah
sebelum
perubahan
setelah perubahan sebesar Rp.
sebesar
62.987.795.452,-
bertambah sebesar Rp. 61.987.795.452,- Pengeluaran
pembiayaan
daerah
sebelum
perubahan
sebesar
Rp. 3.500.000.000,- setelah perubahan sebesar Rp. 3.500.000.000,Sehingga
jumlah
pembiayaan
netto
setelah
perubahan
sebesar
Rp.
59.487.795.452,- dengan demikian tidak ada sisa lebih pembiayaan anggaran setelah perubahan. a.
Pendapatan Daerah Pengelolaan pendapatan daerah Kota Banda Aceh diarahkan pada sumber-
sumber pendapatan yang selama ini telah menjadi sumber penghasilan kas daerah dengan tetap mengupayakan sumber-sumber pendapatan yang baru. Pendapatan daerah sebagaimana ketentuan yang berlaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian. Pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut:
276 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi : Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, Lain-lain PAD yang sah. 2) Dana Perimbangan, meliputi : Dana bagi hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus. 3) Lain-lain Pendapatan yang sah. Pendapatan
daerah
tahun
2014
sebelum
perubahan
sebesar
Rp. 1.116.215.679.533,- atau naik sebesar 17,63 persen dari tahun 2013. Setelah perubahan pendapatan daerah Kota Banda Aceh menjadi Rp. 1.134.993.942.871,-,dimana terdapat selisih sebesar 18.778.263.338,- atau naik1,68%. Berikut rincian pendapatan daerah Kota Banda Aceh tahun 2014 : Tabel 3.14 Tabel Rincian Pendapatan Daerah Tahun 2014 Jumlah (Rp)
Bertambah/ (Berkurang)
URAIAN Sebelum Perubahan
PENDAPATAN DAERAH
Setelah Perubahan
(Rp)
%
1.116.215.679.533
1.134.993.942.871
18.778.263.338
1,68
143.691.956.809
155.974.033.924
12.287.077.115
8,55
Hasil Pajak Daerah
42.135.000.000
42.135.000.000
-
0,00
Hasil Retribusi Daerah
23.330.299.646
23.285.299.646
(45.000.000)
(0,19)
1.060.000.000
560.000.000
(500.000.000)
(47,17)
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
61.430.434.616
74.257.511.731
12.827.077.115
20,88
Zakat
15.736.222.547
15.736.222.547
-
0,00
688.588.250.000
688.588.250.000
-
0,00
Pendapatan Asli Daerah
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
39.200.400.000
39.200.400.000
-
0,00
Dana Alokasi Umum
610.554.730.000
610.554.730.000
-
0,00
Dana alokasi Khusus
38.833.120.000
38.833.120.000
-
0,00
283.935.472.724
290.431.658.947
6.496.186.223
2,29
10.630.000.000
22.757.765.334
12.122.765.334
114,04
120.000.000.000
114.931.514.000
(5.068.486.000)
(4,22)
112.551.355.724
112.821.355.724
270.000.000
0,24
40.754.117.000
39.926.023.889
(828.093.111)
(2,03)
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan
keuangan
dari
Provinsi
atau
Pemerintah Daerah Lainnya Pendapatan yang sah lainnya
Sumber : APBK Kota Banda Aceh 2014, DPKAD
277 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dari tabel diatas terlihat rincian pendapatan daerah setelah perubahan pada tahun 2014, proporsi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah sebesar 13,74%. Kontribusi terbesar pendapatan daerah berasal dari dana perimbangan sebesar 688.588.250.000,- atau 60,66% lalu diikuti oleh lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 290.431.658.947,- atau 25,58%. b. Belanja Daerah Pada tahun 2014 belanja daerah Kota Banda Aceh sebelum perubahan sebesar
Rp.
1.113.715.679.533,-
dan
setelah
perubahan
sebesar
Rp.
1.194.481.738.323,- dimana terdapat selisih sebesar Rp. 80.766.058.790,- atau meningkat 7,25%. Berikut rincian belanja daerah Kota Banda Aceh tahun 2014 setelah perubahan : Tabel 3.15 Tabel Rincian Belanja Daerah Tahun 2014 Jumlah (Rp)
Bertambah/ (Berkurang)
URAIAN Sebelum Perubahan BELANJA DAERAH
Setelah Perubahan
(Rp)
%
1.113.715.679.533
1.194.481.738.323
80.766.058.790
7,25
582.327.044.771
622.433.144.378
40.106.099.607
6,89
552.738.950.610
592.075.050.217
39.336.099.607
7,12
Belanja Bunga
4.000.000.000
4.000.000.000
-
0,00
Belanja Hibah
9.760.880.000
9.360.880.000
(400.000.000)
(4,10)
865.689.061
2.035.689.061
1.170.000.000
135.15
13.461.525.100
13.599.025.100
-
0,00
1.500.000.000
1.500.000.000
-
0,00
531.388.634.762
572.048.593.945
40.659.959.183
7,65
77.269.901.764
82.694.755.264
5.424.853.500
7,02
Belanja Barang dan Jasa
236.654.111.754
266.440.591.922
29.786.480.168
12,59
Belanja Modal
217.464.621.244
222.913.246.759
5.448.625.515
2,51
Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga
Belanja Langsung Belanja pegawai
Sumber : APBK Kota Banda Aceh 2014, DPKAD
278 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dari tabel diatas terlihat belanja daerah setelah perubahan, proporsi belanja tidak langsung sebesar Rp. 622.433.144.378,- atau 52,11% lebih besar dari proporsi belanja langsung sebesar Rp. 572.048.593.945,- atau 47,89%, namun secara berkala Pemerintah Kota Banda Aceh terus berusaha meningkatkan anggaran belanja publik
yang difokuskan
pada pembangunan infrastruktur yang langsung
menyentuh kebutuhan masyarakat Kota Banda Aceh. c.
Pembiayaan Daerah Pada tahun 2014 pembiayaan daerah Kota Banda Aceh setelah perubahan
sebesar Rp. 62.987.795.452,- sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah tahun 2014 setelah perubahan sebesar Rp. 3.500.000.000,-. Berikut rincian dari pembiayan daerah tahun 2014 : Tabel 3.16 Tabel Rincian Pembiayaan Daerah Tahun 2014 Jumlah (Rp) URAIAN
PEMBIAYAAN DAERAH
Sebelum Perubahan
Bertambah/ (Berkurang)
Setelah Perubahan
(Rp)
%
(2.500.000.000)
59.487.795.452
61.987.795.452
2.479,51
Penerimaan Pembiyaan Daerah
1.000.000.000
62.987.795.452
61.987.795.452
6.198,78
Sisa lebih perhitungan anggaran
1.000.000.000
62.987.795.452
61.987.795.452
6.198,78
3.500.000.000
3.500.000.000
-
0,00
3.500.000.000
3.500.000.000
-
0,00
daerah tahun sebelumnya
Pengeluaran Pembiayaan Daerah Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah
Sumber : APBK Kota Banda Aceh 2014, DPKAD
279 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
d.
Realisasi APBK Kota Banda Aceh Tahun 2014 Pada tahun 2014 jumlah realisasi belanja daerah mencapai 91,74% atau
sebesar Rp. 1.095.857.239.209,- dari jumlah belanja daerah Rp. 1.194.481.738.323,setelah perubahan. Berikut rincian realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota (APBK) Banda Aceh Tahun 2014 setelah perubahan : Tabel 3.17 Tabel Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014 Jumlah (Rp) Uraian
PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah
% Anggaran
Realisasi
Sisa Anggaran
1.134.993.942.871
1.133.322.877.608
1.671.065.264
99,85
155.974.033.924
170.995.910.101
(15.021.876.177)
109,63
42.135.000.000
51.801.124.535
(9.666.124.535)
122,94
23.285.299.646
17.513.331.930
5.771.967.716
75,21
560.000.000
807.146.467
(247.146.467)
144,13
74.257.511.731
86.138.607.577
(11.881.095.846)
116,00
15.736.222.547
14.735.699.592
1.000.522.955
93,64
688.588.250.000
685.952.795.848
2.635.454.152
99,62
39.200.400.000
36.564.945.848
2.635.454.152
93,28
610.554.730.000
610.554.730.000
-
100,00
38.833.120.000
38.833.120.000
-
100,00
290.431.658.947
276.374.171.657
14.057.487.290
95,16
22.752.765.334
10.668.385.178
12.084.380.156
46,89
114.931.514.000
114.931.514.000
-
100,00
112.821.355.724
112.821.355.723
1
100,00
39.926.023.889
37.952.916.756
1.973.107.133
95,06
1.134.993.942.871
1.133.322.877.607
1.671.065.264
99,85
1.194.481.738.323
1.095.857.239.209
98.624.499.114
91,74
622.433.144.378
568.921.838.228
53.511.306.150
91,40
592.075.050.217
542.071.853.187
50.003.197.030
91,55
4.000.000.000
3.470.451.583
529.548.417
86,76
9.360.880.000
8.796.347.701
564.532.299
93,97
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Zakat DANA PERIMBANGAN Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Pendapatan yang sah lainnya JUMLAH
BELANJA DAERAH BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja pegawai Belanja Bunga
280 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Jumlah (Rp) Uraian
% Anggaran
Belanja Hibah
Realisasi
Sisa Anggaran
2.035.689.061
1.561.350.000
474.339.061
76,70
13.461.525.100
12.992.741.203
468.783.897
96,52
1.500.000.000
29.094.554
1.470.905.446
1,94
572.048.593.945
526.935.400.981
45.113.192.964
92,11
82.694.755.264
76.458.079.691
6.236.675.573
92,46
Belanja Pegawai
266.440.591.922
242.913.123.294
23.527.468.628
91,17
Belanja Barang Jasa
222.913.246.759
207.564.197.996
15.349.048.763
93,11
1.194.481.738.323
1.095.857.239.209
98.624.499.114
91,74
(59.487.795.452)
37.465.638.398
(96.953.433.850)
59.487.795.452
62.987.795.452
(3.500.000.000)
105,88
62.987.795.452
62.987.795.452
-
100,00
62.987.795.452
62.987.795.452
-
100,00
62.987.795.452
62.987.795.452
-
100,00
3.500.000.000
-
3.500.000.000
-
3.500.000.000
-
3.500.000.000
-
3.500.000.000
-
3.500.000.000
-
-
100.453.433.850
(100.453.433.850)
-
Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak terduga BELANJA LANGSUNG
Belanja Modal JUMLAH
-
SURPLUS (DEFISIT)
PEMBIAYAAN DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya JUMLAH
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah JUMLAH SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
Sumber : APBK Kota Banda Aceh 2014, DPKAD
3.3 Prestasi dan Penghargaan Selama kurun waktu tahun 2014 Pemerintah Kota Banda Aceh telah mendapatkan beberapa penghargaan dan prestasi yang diraih yang meliputi bidang pengelolaan keuangan, pendidikan, pelayanan publik, transportasi, lingkungan, dan teknologi informasi. Adapun penghargaan dan prestasi yang diraih adalah sebagai berikut :
281 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
1.
Penghargaan
Wajar
Tanpa
Pengecualian
dari
Kementerian
Keuangan,
diserahkan oleh Menteri Keuangan RI terhadap laporan pengelolaan keuangan daerah tahun 2013; 2.
Penyerahan
Anugerah
Piala
Adipura Kencana oleh Bapak Wakil Presiden
RI,
Bapak
Boediono
kepada Walikota Banda Aceh, Ibu Illiza Sa’aduddin Djamal di Istana Wakil Presiden Jakarta; 3.
Piala Wahana Tata Nugraha dari Kementerian Perhubungan ;
4.
Piala Ki Hajar Award dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
5.
Best Champion Indonesia Digital Society Award (IDSA) kategori Overall;
6.
Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik;
7.
Juara Terbaik III Nasional Kategori Pelayanan Informasi Melalui Internet Pemerintah ;
8.
Juara I Anugerah Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Aceh 2014;
9.
Piala Ady Wiyata 2014 ;
10. Kepatuhan Pelayan Publik oleh Ombudsman RI ; 11. Anugerah Media Humas (AMH) 2014.
282 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IV PENUTUP
BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta capaian kinerja dalam periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Banda Aceh, untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi pemerintah Kota Banda
Aceh
yang
mengindikasikan
tingkat
keberhasilan
dan
kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Tahun
2014
merupakan
tahun
kedua
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banda Aceh. Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014, bahwa secara umum Pemerintah Kota Banda Aceh telah memperlihatkan
pencapaian
kinerja
yang
signifikan
atas
sasaran-sasaran
strategisnya. Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja terhadap 110 (seratus sepuluh) indikator pada 58 (lima puluh delapan) sasaran strategis, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Berdasarkan analisis pencapaian indikator kinerja pada tingkat sasaran, capaian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2014 telah dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja sasaran ratarata “86,39”, capaian ini dapat dikategorikan “sangat baik”.
283 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IV PENUTUP
2.
Masih terdapat 7 (tujuh) sasaran yang berkategori kurang, yaitu : a. Misi II : 1 (satu) sasaran, antara lain :
terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab.
b. Misi III : 2 (dua) sasaran, antara lain :
tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM penanaman modal.
meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat.
c. Misi V : 5 (lima) sasaran, antara lain :
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang.
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah.
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau.
d. Misi VI : 1 (satu) sasaran, antara lain :
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani.
Sementara terhadap realisasi keuangan mencapai 91,74 %, dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Banda Aceh Tahun 2014 setelah perubahan
sebesar
Rp.
1.194.481.738.323,-
dengan
realisasi
belanja
Rp.
1.095.857.239.209,Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, walaupun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan terkait dengan konsistensi perencanaan dan implementasi program, sinergitas antara program yang satu dengan yang lainnya serta keterbatasan anggaran dalam menunjang program pembangunan.
284 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
BAB IV PENUTUP
Demikian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Banda Aceh Tahun 2014 disusun, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran tentang akuntabilitas capaian kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh dan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dan anggaran tahun 2014
Banda Aceh,
Maret 2015 M Jumadil Awal 1436 H
WALIKOTA BANDA ACEH
Hj. ILLIZA SAÁDUDDIN DJAMAL, SE
285 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2014
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2014 KOTA
: BANDA ACEH
TAHUN
: 2014
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni
1.1
Terlaksananya pembinaan Syariat Islam secara maksimal
11 kali kajian islam
1.2
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri faham/isme yang menyesatkan
-
sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
2
Meningkatnya ketaqwaan individu
2.1
Meningkatnya aqidah masyarakat
3
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup masyarakat
3.1
Seluruh masyarakat Banda Aceh mampu melaksanakan Syariat Islam
4
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat
4.1
Terciptanya ketertiban umum dan kepastian hukum dalam masyarakat
5
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam
5.1
Terlaksananya kegiatan tausyiah dan ceramah-ceramah agama
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 1
16 kali pengajian rutin
50 gampong
1098 kali operasi penegakan qanun/perda dan 144 kali operasi penindakan pelanggaran qanun/perda 12 kali
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
6
Terwujudnya manajemen pengelolaan ZIS secara transparan dan akuntabel
6.1
Meningkatnya manajemen pengelolaan ZIS
7
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan
7.1
Jumlah aparatur pengawas yg sudah mengikuti pelatihan
terciptanya transparansi birokrasi
-
6 orang pelatihan dan 10 orang yang mengikuti diklat pengawas
8
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab
8.1
Jumlah aparatur yang telah menamatkan S1 dan S2
9
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas
9.1
Penurunan jumlah PNS yang indisipliner
3%
10
Terciptanya pemerintahan yang berbasis e-Goverment
10.1
Jumlah kantor pelayanan yang berbasis TIK
80%
11
Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif
11.1
Persentase realisasi fisik dan keuangan SKPD
100%
12
Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien
12.1
Jumlah regulasi yang ditetapkan untuk memperpendek/memangkas jalur birokrasi
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 2
S1 : 2 PNS
6 regulasi
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
13
Terbentuknya program pembangunan yang mengakomodir
13.1
Jumlah dokumen MOU yang disepakati tepat waktu
15 MoU/perjanjian
14.1
Tersedianya IKM yang mampu menjamin pemasaran
180 IKM
aspirasi masyarakat
14
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
komoditi
14.2
Meningkatnya jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one ville one product
14.3
Tersedianya profil serta tertatanya industry kecil (packing & lebeling)
30 IKM
14.4
Terlaksananya pembangunan pasar
1 pasar
14.5
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan
100 KUKM
14.6
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi
80 Koperasi
14.7
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan
14.8
Terlaksananya pendampingan terhadap Pelaksanaan program pengembangan usaha mina pedesaan
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 3
300 orang pengrajin
-
20 kelompok
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
15
Meningkatnya kesempatan kerja bagi pencari kerja
15.1
Meningkatnya keterampilan dan kemampuan pencari kerja
380 0rang
15.2
Meningkatnya peluang kerja bagi pencari kerja
2550 orang
15.3
Meningkatnya iklim ketenagakerjaan di perusahaan yang
70 perusahaan
kondusif 15.4
Meningkatnya jumlah tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan
5 orang
15.5
Meningkatnya tertib administrasi ketenagakerjaan di
50 perusahaan
perusahaan
16
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
16.1
Terfasilitasi pembinaan BUMG, UMKM, TTG
16.2
Meningkatnya kesejahteraan para penyandang masalah
30 pengurus BUMG, 750 UMKM dan 3 TTG
200 orang
kesejahteraan sosial
16.3
Meningkatnya pelayanan potensi sosial masyarakat
837 KK
16.4
Tersedianya buku profil dinas
1 buah
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 4
No
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
INDIKATOR KINERJA
16.5
(3) Terkoordinasi perumusan kebijakan penanggulangan
TARGET (4) 12 kali
kemiskinan 16.6
Meningkatnya pelayanan panti sosial
1 panti
16.7
Tertanganinya keluarga korban bencana
100 KK
16.8
Meningkatnya jumlah PMKS yang memperoleh jaminan
230 orang
sosial 16.9
Menurunnya penyakit menular ternak/hewan
22.400 ekor
16.10
Terciptanya SDM yang menguasai teknologi
2 kelompok
16.11
Tersedianya sarana dan prasarana RPH dan pasar hewan
16.12
Terlaksananya daging yang hygine dan halal
3 pengawasan
16.13
Meningkatnya pendapatan usaha agribisnis petani
20 kelompok
16.14
Meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk kebutuhan pangan
30 gampong
16.15
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
6 kecamatan
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 5
5 kegiatan
No
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
17
18
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha
INDIKATOR KINERJA
TARGET
16.16
(3) Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/perkebunan
16.17
Tersedianya sumber daya hutan
16.18
Terfasilitasi pendapatan dan kekayaan gampong
17.1
Meningkatnya keikutsertaan dalam pameran pelayanan publik
17.2
Meningkatkan pelayanan sistem informasi
31 jenis
17.3
Meningkatnya pelayanan sistem informasi dan data investasi
17 jenis
17.4
Tersedianya data base dan profil KUKM yang akurat
1500 UKM
17.5
Tersedianya data monitoring bidang pertanian
1 buku
17.6
Tersedianya data base dinas
1 buku
18.1
Meningkatnya pelayanan dibidang perizinan
58 jenis
18.2
Meningkatnya pelayanan di bidang penanaman modal
12 jenis
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 6
(4) 2 kecamatan
2 Ha
20 gampong
1 kali
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
19
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam bidang ekonomi
19.1
Terpromosi UMKM pada pameran dan factory outlet serta terdistribusinya bahan pokok dengan harga yang stabil
5 kali pameran dan 3 kali pasar rakyat
20
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM penanaman modal
20.1
Meningkatnya pelayanan di bidang penanaman modal
1 Qanun
21
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
21.1
Terlaksananya pembinaan pada kelompok masyarakat Pesisir
15 kelompok
21.2
Tersedianya sarana pendukung untuk pembudidaya ikan
4 paket
22
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat
22.1
Berkembangnya usaha perikanan rakyat
23
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar
23.1
Tertatanya pedagang kaki lima dan pedagang asongan
10 kali
23.2
Adanya pelayanan pasar yang optimal
4 pasar
24.1
Penanggulangan teknologi modern dalam kegiatan
24
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku usaha
perindustrian
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 7
11 kelompok
120 perajin
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
25
Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat
25.1
Terselenggaranya kegiatan lomba cipta menu 3B dan serba ikan
2 kegiatan
25.2
Membangun pengetahuan dan wawasan petani dan
20 petani
nelayan
26
Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat
25.3
Meningkatnya Keterampilan penyuluh (Balai Diklat Penyuluh Penyuluh BLPP SAREE)
30 orang
26.1
Tercapainya pembinaan dan pengembangan syariat islam
26.2
Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah
Rp.15.736.222.547
26.3
Tersedianya penelitian dan pengembangan syariat islam
1 laporan
26.4
Tercapainya penyemarakan syariat islam
12.935 penerima ZIS
26.5
Terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader
2.000 calon muzakki
90 baitul mal gampong
dakwah
27
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas
27.1
Tercapainya penerapan e-Health (pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di semua sarana pelayanan
3 pukesmas
kesehatan pemerintah 27.2
Tersedianya jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan kesehatan dari dasar dan rujukan
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 8
3 pukesmas
No
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
INDIKATOR KINERJA
27.3
(3) Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi
TARGET (4) 1 pukesmas
sesuai dengan ISO/JCI 27.4
Cakupan desa siaga aktif
55 desa
27.5
Angka kejadian kasus Penyakit menular (DBD)
0,10 %
27.6
Terbentuknya POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya
90 gampong
kader jumantik di tiap desa
28
29
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP
28.1
Terwujudnya kurikulum pendidikan yang berbasis islami
143 sekolah
28.2
Terwujudnya pendidikan diniyah pada semua jenjang pendidikan
143 sekolah
28.3
Terwujudnya proses pembelajaran yang berahlakul karimah
143 sekolah
29.1
Tersedinya guru-guru yang kompeten dan sesuai kualifikasi SNP
3043 guru
29.2
Tingkat kelulusan siswa sekolah dasar dan menengah 100% dan nilai rata-rata sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
100%
29.3
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran siswa
100%
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 9
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
30
Terkelolanya keragaman budaya daerah dan peningkatan kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata
30.1
Peningkatan produktifitas dan kualitas pelaku seni dan pelestarian budaya daerah
93 atraksi budaya/eleven seni budaya
31
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat
31.1
Tersedianya perpustakaan keliling dan buku berkualitas
100 kali pelayanan perpustakaan keliling
32
Peningkatan pengelolaan arsip daerah
32.1
Terciptanya dokumen arsip SKPD
33
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh yang mendukung pariwisata Islami
33.1
Tersedianya infrastruktur jalan, jembatan, drainase dan air bersih yang baik serta jaringan/saluran pembuangan limbah yang ramah lingkungan
693,27 km jalan dalam kondisi baik,433.03 km drainase,46.524 rumah tangga pengguna air bersih
33.2
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
3%
33.3
Meningkatnya kualitas lingkungan
10%
34.1
Meningkatnya jumlah infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif
20%
34
Tersedianya pembangunan infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 10
3 SKPD
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
35
Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta
35.1
keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta
18%
keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
36
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
36.1
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
37
Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah yang memadai
37.1
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pengelolaan sampah
38
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak
38.1
Jumlah sampah yang dikirim ke TPA Blang Bintang
15%
7 unit
50%
dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang
39
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah
39.1
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam penyediaan wadah sampah yang layak
100 unit
40
Seluruh gampong mengikuti program retribusi persampahan
40.1
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam membayar retribusi sampah
13.000 rumah
41
Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan mendaur ulang sampah
41.1
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam mendaur ulang sampah
1.000 rumah
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 11
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
42
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh
42.1
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
43
Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan keamanan di
43.1
Berfungsinya fasilitas penerangan jalan umum dan
jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari
3000 batang pohon dan 783.750 ha luas RTH
100%
fasilitas/sarana publik lainnya
44
Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko
44.1
Jumlah kendaraan dinas Pemko yang terpelihara
45
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana
45.1
Tersedianya pos pemantauan di pinggir pantai
45.2
Tersedianya prasarana evakuasi
155 unit
30% (1 unit )
46
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
46.1
Tersedianya mobil tangga, mobil suplai, hydrant dalam Kota Banda Aceh
1 unit mobil tangga
47
Pengembangan destinasi pariwisata
47.1
Tersedianya sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
3 perencanaan
48
Penataan situs-situs dan kota pusaka
48.1
Tersedianya sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
6 situs
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 12
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
49
Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah
49.1
Tersedianya sarana pendukung pada objek-objek wisata
2 kawasan bersejarah
dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
50
Meningkatkan promosi pariwisata
50.1
Tersebarnya informasi pariwisata
51
Tersedianya sarana dan prasarana pementasan seni budaya
51.1
Tersedianya tempat pagelaran seni dan pameran
4 lokasi
52
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau
52.1
Meningkatnya Jumlah taman rekreasi untuk tempat bermain dan pendidikan yang terbangun
3 lokasi
53
Peningkatan luasan RTH
53.1
Tersedianya RTH minimum 30%
54
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani
54.1
Meningkatnya jumlah perempuan yang mengikuti pelatihan penguatan kelembagaan PUG
55
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku
55.1
Jumlah perempuan yang menduduki jabatan di lembaga
kebijakan terhadap hak-hak perempuan dan anak
56
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
12 media cetak dan 2 media elektronik
26,2%
1 kali (461 orang)
Eksekutif 30% Legislasif 20 %
eksekutif, dan legislatif
56.1
Jumlah lembaga perempuan (Balee Inong)
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 13
18 balee inong
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
57
Terwujudnya pencapaian program MDG’s kesetaraan gender
57.1
dan menurunya angka kematian anak
Jumlah menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
AKI 0,0011% dan AKB 0,054%
Kematian Bayi (AKB)
58
Terciptanya generasi muda yang cerdas, ber-etika dan berintegritas
58.1
Meningkatnya generasi muda terampil dan memiliki keahlian
59
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan
59.1
Meningkatnya generasi muda trampil dan mandiri
peluang usaha dan kesempatan kerja
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN - Halaman 14
67 OKP
180 orang
FORMULIR PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH KOTA
: BANDA ACEH
TAHUN
: 2014
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
Misi I : Meningkatkan Kualitas Pengamalan Syariat Islam Secara Kaffah
1
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
Terlaksananya pembinaan Syariat Islam secara maksimal
11 kali kajian islam
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap ciri-ciri faham/isme yang menyesatkan
-
2
Meningkatnya ketaqwaan individu
Meningkatnya aqidah masyarakat
3
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup masyarakat
Seluruh masyarakat Banda Aceh mampu melaksanakan syariat islam
4
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat
Terciptanya ketertiban umum dan kepastian hukum dalam masyarakat
5
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam
Terlaksananya kegiatan tausyiah dan ceramah-ceramah agama
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 1
16 kali pengajian rutin
50 gampong
1098 kali operasi penegakan qanun/perda dan 144 kali operasi penindahan pelanggaran qanun/perda
12 kali
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
6
Terwujudnya manajemen pengelolaan ZIS secara transparan dan akuntabel
Meningkatnya manajemen pengelolaan ZIS
-
Misi II : Memperkuat Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
1
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan terciptanya transparansi birokrasi
Jumlah aparatur pengawas yg sudah mengikuti pelatihan
2
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab
Jumlah aparatur yang telah menamatkan S1 dan S2
3
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas
Penurunan jumlah PNS yang Indisipliner
3%
4
Terciptanya pemerintahan yang berbasis e-Goverment
Jumlah kantor pelayanan yang berbasis TIK
80%
5
Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan, responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif
Persentase realisasi fisik dan keuangan SKPD
100%
6
Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien
Jumlah regulasi yang ditetapkan untuk memperpendek/memangkas jalur birokrasi
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 2
6 orang pelatihan dan 10 orang yang mengikuti diklat pengawas
S1 : 2 PNS
6 regulasi
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
7
Terbentuknya program pembangunan yang mengakomodir aspirasi masyarakat
Jumlah dokumen MOU yang disepakati tepat waktu
15 MoU/perjanjian
Misi III : Memperkuat Ekonomi Kerakyatan
1
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
Tersedianya IKM yang mampu menjamin pemasaran komoditi
Meningkatnya jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one ville one product
180 IKM
300 orang pengrajin
Tersedianya profil serta tertatanya industry kecil (packing & lebeling)
30 IKM
Terlaksananya pembangunan pasar
1 pasar
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan
100 KUKM
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi
80 Koperasi
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan
Terlaksananya pendampingan terhadap pelaksanaan program pengembangan usaha mina pedesaan
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 3
-
20 kelompok
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
2
Meningkatnya kesempatan Kerja bagi pencari kerja
Meningkatnya ketrampilan dan kemampuan pencari kerja
380 orang
Meningkatnya peluang kerja bagi pencari kerja
2550 orang
Meningkatnya iklim ketenagakerjaan di perusahaan yang kondusif Meningkatnya jumlah tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan
Meningkatnya tertib administrasi ketenagakerjaan di perusahaan
3
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
Terfasilitasi pembinaan BUMG, UMKM, TTG Meningkatnya kesejahteraan para penyandang masalah kesejahteraan sosial
70 perusahaan
5 orang
50 perusahaan
30 pengurus BUMG,dan 750 UMKM dan 3 TTG
200 Orang
Meningkatnya pelayanan potensi sosial masyarakat
837 KK
Tersedianya buku profil dinas
1 buah
Terkoordinasi perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan
12 kali
Meningkatnya pelayanan panti sosial
1 panti
Tertanganinya keluarga korban bencana
100 KK
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 4
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya jumlah PMKS yang memperoleh jaminan sosial
230 orang
Menurunnya penyakit menular ternak/hewan
22.400 ekor
Terciptanya SDM yang menguasai teknologi
2 kelompok
Tersedianya sarana dan prasarana RPH dan pasar hewan
5 kegiatan
Terlaksananya daging yang hygine dan halal
3 pengawasan
Meningkatnya pendapatan usaha agribisnis petani
20 kelompok
Meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk kebutuhan pangan
30 gampong
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
6 kecamatan
Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/perkebunan
2 kecamatan
Tersedianya sumber daya hutan
Terfasilitasi pendapatan dan kekayaan gampong
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 5
2 Ha
20 gampong
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
Meningkatnya keikutsertaan dalam pameran pelayanan publik
1 kali
4
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Banda Aceh
Meningkatkan pelayanan sistem informasi
31 jenis
Meningkatnya pelayanan sistem informasi dan data investasi
17 jenis
Tersedianya data base dan profil KUKM yang akurat
5
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha
1500 UKM
Tersedianya data monitoring bidang pertanian
1 buku
Tersedianya data base dinas
1 buku
Meningkatnya Pelayanan dibidang perizinan
58 jenis
Meningkatnya Pelayanan di bidang penanaman modal
12 jenis
6
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam bidang ekonomi
Terpromosi UMKM pada pameran dan factory outlet serta terdistribusinya bahan pokok dengan harga yang stabil
7
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal
Meningkatnya pelayanan di Bidang penanaman modal
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 6
5 kali pameran dan 3 kali pasar rakyat
1 Qanun
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
8
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
Terlaksananya pembinaan pada kelompok masyarakat pesisir
Tersedianya sarana pendukung untuk pembudidaya ikan
15 kelompok
4 paket
9
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat
Berkembangnya usaha perikanan rakyat
11 kelompok
10
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar
Tertatanya pedagang kaki lima dan pedagang asongan
10 kali
Adanya pelayanan pasar yang optimal
4 pasar
11
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku usaha
Penanggulangan teknologi modern dalam kegiatan perindustrian
120 perajin
12
Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan masyarakat
Terselenggaranya kegiatan lomba cipta menu 3B dan serba ikan
2 kegiatan
Membangun pengetahuan dan wawasan petani dan nelayan
20 petani
Meningkatnya Keterampilan penyuluh (Balai Diklat Penyuluh Penyuluh BLPP SAREE)
30 orang
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 7
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
13
Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat
Tercapainya pembinaan dan pengembangan syariat islam
90 baitul mal gampong
Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah
Rp.15.736.222.547
Tersedianya penelitian dan pengembangan syariat islam
1 laporan
Tercapainya penyemarakan syariat islam
12.935 penerima Zis
Terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader dakwah
2.000 calon muzakki
Misi IV : Menumbuhkan Masyarakat Yang Berintelektualitas, Sehat Dan Sejahtera, Yang Menguasai Berbagai Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni Dan Budaya
1
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas
Tercapainya Penerapan e-Health (pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di semua sarana pelayanan kesehatan pemerintah
3 pukesmas
Tersedianya jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan kesehatan dari dasar dan rujukan
3 pukesmas
Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi sesuai dengan ISO/JCI
1 pukesmas
Cakupan desa siaga aktif
55 desa
Angka kejadian kasus Penyakit menular (DBD) Terbentuknya POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya kader jumantik di tiap desa
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 8
0,10%
90 gampong
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
2
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar dan menengah
3
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP
Terwujudnya kurikulum pendidikan yang berbasis islami
143 sekolah
Terwujudnya pendidikan diniyah pada semua jenjang pendidikan
143 sekolah
Terwujudnya proses pembelajaran yang berahlakul karimah
143 sekolah
Tersedinya guru-guru yang kompeten dan sesuai kualifikasi SNP
3043 guru
Tingkat kelulusan siswa sekolah dasar dan menengah 100% dan nilai rata-rata sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
100%
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran siswa
100%
4
Terkelolanya keragaman budaya daerah dan peningkatan kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata
Peningkatan produktifitas dan kualitas pelaku seni dan pelestarian budaya daerah
93 atraksi budaya/eleven seni budaya
5
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat
Tersedianya perpustakaan keliling dan buku berkualitas
100 kali pelayanan perpustakaan keliling
6
Peningkatan pengelolaan arsip daerah
Terciptanya dokumen arsip SKPD
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 9
3 SKPD
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
Tersedianya infrastruktur jalan, jembatan, drainase dan air bersih yang baik serta jaringan/saluran pembuangan limbah yang ramah lingkungan
693,27 km jalan dalam kondisi baik,433.03 km drainase,46.524 rumah tangga pengguna air bersih
Misi V : Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata yang Islami
1
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh yang mendukung pariwisata Islami
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
3%
Meningkatnya kualitas lingkungan
10%
Tersedianya pembangunan infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif
Meningkatnya jumlah infrastruktur transportasi, teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan repesentatif
20%
4
Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
18%
5
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
15%
2
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 10
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
6
Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah yang memadai
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pengelolaan sampah
7
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang
Jumlah sampah yang dikirim ke TPA Blang Bintang
8
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam penyediaan wadah sampah yang layak
100 unit
9
Seluruh gampong mengikuti program retribusi persampahan
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam membayar retribusi sampah
13.000 rumah
10
Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan mendaur ulang sampah
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam mendaur ulang sampah
11
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda Aceh
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
12
Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan keamanan di jalanjalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik lainnya pada malam hari
Berfungsinya fasilitas penerangan jalan umum dan fasilitas/sarana publik lainnya
13
Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko
Jumlah kendaraan dinas Pemko yang terpelihara
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 11
7 unit
50%
1000 rumah
3000 batang pohon dan 783.750 ha luas RTH
100%
155 unit
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
14
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana
Tersedianya pos pemantauan di pinggir pantai
30% ( 1 unit )
Tersedianya prasarana evakuasi
15
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
Tersedianya mobil tangga, mobil suplai, hydrant dalam Kota Banda Aceh
1 unit mobil tangga
16
Pengembangan destinasi pariwisata
Tersedianya sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
3 perencanaan
17
Penataan situs-situs dan kota pusaka
Tersedianya sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
6 situs
18
Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah
Tersedianya sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
2 kawasan bersejarah
19
Meningkatkan promosi pariwisata
Tersebarnya informasi pariwisata
20
Tersedianya sarana dan prasarana pementasan seni budaya
Tersedianya tempat pagelaran seni dan pameran
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 12
12 media cetak dan 2 media elektronik
4 lokasi
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
3 lokasi
21
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau
Meningkatnya jumlah taman rekreasi untuk tempat bermain dan pendidikan yang terbangun
22
Peningkatan luasan RTH
Tersedianya RTH minimum 30%
26,2%
Misi VI : Meningkatkan Partisipasi Perempuan Dalam Ranah Publik dan Perlindungan Anak
1
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik sebagai warga kota madani
Jumlah perempuan yang mengikuti pelatihan penguatan kelembagaan PUG
1 kali ( 461 orang )
2
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku kebijakan terhadap hak-hak perempuan dan anak
Jumlah perempuan yang menduduki jabatan di lembaga eksekutif, dan legislatif
Eksekusif 30% Legislatif 20%
3
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Jumlah lembaga perempuan (Balee Inong)
4
Terwujudnya pencapaian program MDG’s kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak
Jumlah menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 13
18 balee Inong
AKI 0,0011% dan AKB 0,054%
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(1)
(2)
(3)
(4)
Misi VII : Meningkatkan Peran Generasi Muda Sebagai Kekuatan Pembangunan Kota
1
Terciptanya generasi muda yang cerdas, ber-etika dan berintegritas
Meningkatnya generasi muda trampil dan memiliki keahlian
2
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja
Meningkatnya generasi muda trampil dan mandiri
Jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APB) Banda Aceh Tahun 2014 Rp. 1.113.715.679.533
FORMULIR PENETAPAN KINERJA - Halaman 14
67 OKP
180 orang
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2014 KOTA
: BANDA ACEH
TAHUN
: 2014 CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
11 kali kajian islam
11 kali kajian islam
100%
16 kali pengajian rutin
16 kali pengajian rutin
100%
50 gampong
40 gampong
80%
1098 kali operasi penegakan
1098 kali operasi penegakan qanun/perda
126,5%
1
Terwujudnya pemahaman dan pengamalan Islam yang
1.1
Terlaksananya pembinaan Syariat Islam secara maksimal
KINERJA
murni sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasul dalam kehidupan masyarakat
2
Meningkatnya ketaqwaan individu
2.1
Meningkatnya aqidah masyarakat
3
Meningkatnya kualitas dan produktivitas hidup masyarakat
3.1
Seluruh masyarakat Banda Aceh mampu melaksanakan syariat islam
4
Terciptanya ketentraman dan kenyamanan masyarakat
4.1
Terciptanya ketertiban umum dan kepastian hukum dalam masyarakat
5
Terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang syari’at Islam
5.1
qanun/perda dan 144 kali operasi
dan 221 kali operasi penindahan
penindahan pelanggaran qanun/perda
pelanggaran qanun/perda
12 kali
12 kali
Terlaksananya kegiatan tausyiah dan ceramah-ceramah agama
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 1
100%
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
6 orang pendidikan dan 10 orang yang
8 orang pelatihan dan 9 orang yang
106,25%
mengikuti diklat pengawas
mengikuti diklat pengawas
S1 : 2 PNS
S1 : 1 PNS
50%
6
Meningkatnya profesionalisme aparatur pemeriksa dan
6.1
Jumlah Aparatur pengawas yg sudah mengikuti pelatihan
terciptanya transparansi birokrasi
7
Terwujudnya aparatur pemerintah yang memiliki
7.1
Jumlah Aparatur yang telah menamatkan S1 dan S2
KINERJA
kompetensi, kompetitif, amanah, profesional dan bertanggung jawab
8
Terwujudnya aparatur yang disiplin dan berintegritas
8.1
Penurunan jumlah PNS yang Indisipliner
3%
2,69%
111,25%
9
Terciptanya pemerintahan yang berbasis e-Goverment
9.1
Jumlah kantor pelayanan yang berbasis TIK
80%
80%
100%
10
Terciptanya tata kelola pemerintahan yang transparan,
10.1
Persentase Realisasi Fisik dan Keuangan SKPD
100%
fisik : 93% dan keuangan 91,74%
92,37%
11.1
Jumlah Regulasi yang ditetapkan untuk
6 regulasi
6 regulasi
100%
15 MoU/perjanjian
12 MoU/perjanjian
80%
responsif, akuntabel, efektif dan efisien serta partisipatif
11
Terciptanya birokrasi yang efektif dan efisien
memperpendek/memangkas jalur birokrasi
12
Terbentuknya Program Pembangunan yang mengakomodir
12.1
Jumlah Dokumen MOU yang disepakati tepat waktu
aspirasi masyarakat
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 2
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
180 IKM
180 IKM
100%
300 orang pengrajin
100 orang pengrajin
33%
30 IKM
25 IKM
83,33%
1 pasar
-
0%
100 KUKM
100 KUKM
100%
80 koperasi
65 koperasi
81,25%
20 kelompok
10 kelompok
50%
13
Meningkatnya jumlah pelaku usaha ekonomi
13.1
Tersedianya IKM yang mampu menjamin pemasaran
KINERJA
komoditi
13.2
Meningkatnya Jumlah industry kecil dan menengah yang menunjang one ville one product
13.3
Tersedianya profil serta tertatanya industry kecil (packing & lebeling)
13.4
Terlaksananya pembangunan pasar
13.5
Berkembangnya usaha kecil menengah dengan fasilitasi melalui perbankan
13.6
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi
13.7
Terlaksananya pendampingan terhadap Pelaksanaan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan
14
Meningkatnya kesempatan Kerja bagi pencari kerja
14.1
Meningkatnya ketrampilan dan kemampuan pencari kerja
380 orang
380 orang
100%
14.2
Meningkatnya peluang kerja bagi pencari kerja
2550 orang
180 orang
7%
14.3
Meningkatnya iklim ketenagakerjaan di perusahaan yang
70 perusahaan
65 perusahaan
93%
kondusif
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 3
No
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(3)
14.4
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
(4)
(5)
(6)
5 orang
2 orang
40%
50 perusahaan
50 perusahaan
100%
30 pengurus BUMG, 750 UMKM dan 3
30 pengurus BUMG, 0 UMKM dan 3 TTG
67%
200 Orang
87 Orang
43,5%
837 KK
1576 KK
53,11%
Meningkatnya jumlah tenaga fungsional pada bidang ketenagakerjaan
14.5
Meningkatnya tertib administrasi ketenagakerjaan di perusahaan
15
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin
15.1
Terfasilitasi pembinaan BUMG, UMKM, TTG
TTG 15.2
Meningkatnya kesejahteraan bagi fakir miskin
15.3
Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial
15.4
Tersedianya buku profil dinas
1 buah
1 buah
100%
15.5
Terkoordinasi perumusan kebijakan penanggulangan
12 kali
6 kali
50%
kemiskinan 15.6
Meningkatnya pelayanan panti sosial
1 panti
1 panti
100%
15.7
Tertanganinya keluarga korban bencana
100 KK
43 KK
43%
15.8
Meningkatnya jumlah PMKS yang memperoleh jaminan
230 orang
100 orang
43,48%
sosial 15.9
Menurunnya Penyakit Menular Ternak/Hewan
22.400 ekor
20.035 ekor
89,44%
15.10
Terciptanya SDM yang menguasai Teknologi
2 kelompok
-
-
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 4
No
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
INDIKATOR KINERJA (3)
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
(4)
(5)
(6)
5 kegiatan
5 kegiatan
100%
Terlaksananya daging yang hygine dan halal
3 pengawasan
3 pengawasan
100%
15.13
Meningkatnya Pendapatan Usaha Agribisnis petani
20 kelompok
-
0%
15.14
Meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk
30 gampong
15 gampong
50%
15.11
Tersedianya sarana dan prasarana RPH dan Pasar Hewan
15.12
kebutuhan pangan
16
Meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota
15.15
Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian
6 kecamatan
-
0%
15.16
Meningkatnya penerapan teknologi pertanian/perkebunan
2 kecamatan
3 kecamatan
150%
15.17
Tersedianya Sumber Daya Hutan
2 Ha
2 Ha
100%
15.18
Terfasilitasi pendapatan dan kekayaan gampong
20 gampong
20 gampong
100%
16.1
Meningkatnya keikutsertaan dalam pameran pelayanan
1 kali
1 kali
100%
Banda Aceh
publik 16.2
Meningkatkan pelayanan system informasi
31 jenis
31 jenis
100%
16.3
Meningkatnya pelayanan system informasi dan data
17 jenis
17 jenis
100%
1.500 UKM
70 UKM
4,67%
investasi 16.4
Tersedianya data base dan profil KUKM yang akurat
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 5
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
17
18
Meningkatnya jumlah perizinan bagi pelaku usaha
Meningkatnya partisipasi pelaku usaha dalam bidang
KINERJA
16.5
Tersedianya data monitoring bidang pertanian
1 buku
1 buku
100%
16.6
Tersedianya data base dinas
1 buku
1 buku
100%
17.1
Meningkatnya Pelayanan dibidang perizinan
58 Jenis
57 Jenis
98,27%
17.2
Meningkatnya Pelayanan di Bidang Penanaman Modal
12 jenis
13 jenis
108,33%
18.1
Terpromosi UMKM pada pameran dan factory outlet serta
5 kali pameran dan 3 kali pasar rakyat
6 kali pameran dan 3 kali pasar rakyat
100%
ekonomi
terdistribusinya bahan pokok dengan harga yang stabil
19
Tersedianya Qanun, Perwal dan RUPM Penanaman Modal
19.1
Meningkatnya Pelayanan di Bidang Penanaman Modal
1 Qanun
-
0%
20
Meningkatnya hasil tangkapan nelayan
20.1
Terlaksananya pembinaan pada Kelompok masyarakat
15 kelompok
15 kelompok
100%
4 paket
4 paket
100%
11 kelompok
11 kelompok
100%
pesisir
21
Meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat
20.2
Tersedianya sarana pendukung untuk pembudidaya ikan
21.1
Berkembangnya usaha perikanan rakyat
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 6
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
22
23
Meningkatnya ketertiban dan keamanan pasar
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pelaku usaha
KINERJA
22.1
Tertatanya pedagang kaki lima dan pedagang asongan
10 kali
10 kali
100%
22.2
Adanya pelayanan pasar yang optimal
4 pasar
4 pasar
100%
23.1
Penanggulangan teknologi modern dalam kegiatan
120 perajin
120 perajin
100%
2 kegiatan
2 kegiatan
1000%
20 petani
-
0%
30 orang
-
0%
90 baitul mal gampong
90 baitul mal gampong
100%
Rp.15.736.222.547
Rp.15.751.157.721
100%
1 laporan
1 laporan
100%
perindustrian
24
Meningkatnya keberhasilan program pemberdayaan
24.1
masyarakat
Terselenggaranya kegiatan lomba cipta menu 3B dan serba ikan
24.2
Membangun pengetahuan dan wawasan petani dan nelayan
24.3
Meningkatnya Keterampilan penyuluh
(Balai Diklat
Penyuluh Penyuluh BLPP SAREE)
25
Meningkatnya jumlah penerimaan ZIS dari masyarakat
25.1
Tercapainya pembinaan dan pengembangan syariat islam
25.2
Tercapainya optimalisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah
25.3
Tersedianya penelitian dan pengembangan syariat islam
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 7
No
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
INDIKATOR KINERJA (3)
TARGET
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
(4)
(5)
(6)
25.4
Tercapainya penyemarakan syariat islam
12.935 penerima ZIS
13.624 penerima ZIS
105%
25.5
Terlaksananya usaha dakwah generasi muda dan kader
2.000 calon muzakki
3.114 calon muzakki
155,7%
3 pukesmas
3 pukesmas
100%
3 pukesmas
3 pukesmas
100%
1 Puskesmas
1 puskesmas
100%
55 desa
55 desa
100%
0,10%
0,30%
0%
90 gampong
90 gampong
100%
dakwah
26
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan
26.1
berkualitas
Tercapainya Penerapan E-Health (pelayanan dasar dan rujukan) secara berjenjang di semua sarana pelayanan kesehatan pemerintah
26.2
Tersedianya jejaring yang terkoneksi ke unit pelayanan kesehatan dari dasar dan rujukan
26.3
Terlaksananya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi sesuai dengan ISO/JCI
26.4
Cakupan desa siaga aktif
26.5
Angka kejadian kasus Penyakit menular (DBD)
26.6
Terbentuknya POKJA dan POKJANAL DBD serta adanya kader jumantik di tiap desa
27
Terciptanya program pendidikan diniyah pada sekolah dasar
27.1
Terwujudnya kurikulum pendidikan yang berbasis islami
143 sekolah
143 sekolah
100%
27.2
Terwujudnya pendidikan diniyah pada semua jenjang
143 sekolah
143 sekolah
100%
dan menengah
pendidikan
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 8
No
SASARAN STRATEGIS
(1)
(2)
28
Tercapainya kualitas pendidikan sesuai SNP
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(3)
REALISASI
CAPAIAN KINERJA
(4)
(5)
(6)
27.3
Terwujudnya proses pembelajaran yang berahlakul karimah
143 sekolah
143 sekolah
100%
28.1
Tersedinya guru-guru yang kompeten dan sesuai kualifikasi
3043 guru
2957 guru
97%
100%
99,89%
99,89%
100%
51%
51%
93 atraksi budaya/eleven seni budaya
105 atraksi budaya/eleven seni budaya
112,9%
100 kali pelayanan perpustakaan keliling
100 kali pelayanan perpustakaan keliling
100%
3 SKPD
3 SKPD
100%
SNP
28.2
Tingkat kelulusan siswa sekolah dasar dan menengah 100% dan nilai rata-rata sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
28.3
Persentase kelengkapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran siswa
29
Terkelolanya keragaman budaya daerah dan peningkatan
29.1
kualitas pengelolaan budaya dan pariwisata
Peningkatan produktifitas dan kualitas pelaku seni dan pelestarian budaya daerah
30
Terciptanya minat dan budaya baca masyarakat
30.1
Tersedianya perpustakaan keliling dan buku berkualitas
31
Peningkatan pengelolaan arsip daerah
31.1
Terciptanya dokumen arsip SKPD
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 9
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
100%
32
Tersedianya Infrastruktur Kota Banda Aceh yang mendukung
32.1
pariwisata Islami
Tersedianya infrastruktur jalan, jembatan, drainase dan air bersih yang baik serta jaringan/saluran pembuangan limbah yang ramah lingkungan
32.2
KINERJA
693,27 km jalan dalam kondisi
707,343 km jalan dalam kondisi baik,
baik,433.03 km drainase,46.524 rumah
433.03 km drainase, 46.994 rumah tangga
tangga pengguna air bersih
pengguna air bersih
3%
3%
100%
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
33
34
Tersedianya pembangunan infrastruktur transportasi,
32.3
Meningkatnya kualitas lingkungan
10%
10%
100%
33.1
Meningkatnya jumlah infrastruktur transportasi, teknologi,
20%
20%
100%
18%
18%
100%
15%
15%
100%
7 unit
7 unit
100%
50%
-
0%
teknologi, informasi dan komunikasi yang handal, akurat
informasi dan komunikasi yang handal, akurat dan
dan repesentatif
repesentatif
Terpenuhinya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta
34.1
keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
Meningkatnya cakupan pelayanan transportasi dan tercipta keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan/jasa
35
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
35.1
Terwujudnya kepemerintahan yang berbasis TIK
36
Seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan pengangkutan
36.1
Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk
sampah yang memadai
37
Terlaksananya pembuangan sisa-sisa sampah yang tidak
pengelolaan sampah
37.1
Jumlah sampah yang dikirim ke TPA Blang Bintang
dapat diolah ke TPA regional Blang Bintang
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 10
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
38
Terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dimana semua
100 unit
-
0%
13.000 rumah
12.766 rumah
98,2%
1.000 rumah
1.182 rumah
118%
3000 batang pohon dan 783.750 ha luas
1776 batang pohon dan 889.72 ha luas
83%
RTH
RTH
100%
100%
100%
155 unit
152 unit
98%
30% ( 1 unit )
30%
100%
38.1
sampah ditempatkan dengan baik dalam wadah
39
Seluruh gampong mengikuti program retribusi
wadah sampah yang layak
39.1
persampahan
40
Meningkatkan jumlah masyarakat yang mengolah dan
Meningkatnya derajat keindahan dan keteduhan Kota Banda
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam membayar retribusi sampah
40.1
mendaur ulang sampah
41
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam penyediaan
Meningkatnya kontribusi masyarakat dalam mendaur ulang sampah
41.1
Meningkatnya keindahan dan luasan RTH
Aceh
42
Meningkatnya keindahan, kenyamanan dan keamanan di
KINERJA
42.1
jalan-jalan umum, taman kota dan fasilitas/sarana publik
Berfungsinya fasilitas penerangan jalan umum dan fasilitas/sarana publik lainnya
lainnya pada malam hari
43
Terwujudnya BLUD perbengkelan Pemko
43.1
Jumlah kendaraan dinas Pemko yang terpelihara
44
Tersedianya infrastruktur mitigasi bencana dalam rangka
44.1
Tersedianya pos pemantauan di pinggir pantai
pengurangan resiko bencana
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 11
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 unit mobil tangga
1 unit mobil tangga
100%
3 perencanaan
3 perencanaan
100%
6 situs
6 situs
100%
2 kawasan bersejarah
2 kawasan bersejarah
100%
12 media cetak dan 2 media elektronik
6 media cetak dan 2 media elektronik
75%
45
Tersedianya sarana dan prasarana pemadam kebakaran
45.1
Tersedianya mobil tangga, mobil suplai, hydrant dalam
KINERJA
Kota Banda Aceh
46
Pengembangan destinasi pariwisata
46.1
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
47
Penataan situs-situs dan kota pusaka
47.1
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
48
Terwujudnya kawasan dan bangunan bersejarah
48.1
Tersedianya Sarana pendukung pada objek-objek wisata dan terwujudnya kawasan situs/bangunan cagar budaya
49
Meningkatkan promosi pariwisata
49.1
Tersebarnya informasi pariwisata
50
Tersedianya sarana dan prasarana pementasan seni budaya
50.1
Tersedianya tempat pagelaran seni dan pameran
4 lokasi
4 lokasi
100%
51
Meningkatnya jumlah RTH yang indah, bersih dan hijau
51.1
Meningkatnya Jumlah taman rekreasi untuk tempat
3 lokasi
1 lokasi
33,33%
26,2%
24,5%
93,51%
bermain dan pendidikan yang terbangun
52
Peningkatan luasan RTH
52.1
Tersedianya RTH minimum 30%
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 12
CAPAIAN
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 kali ( 461 orang )
1 kali (100 orang)
21,69%
Eksekusif 30% Legislatif 20%
Eksekusif 36,26% Legislatif 3%
67,93%
18 balee Inong
18 balee Inong
100%
AKI 0,0011% dan AKB 0,054%
AKI 0,0051% dan AKB 0,041%
85%
67 OKP
67 OKP
100%
180 orang
145 orang
81%
53
Meningkatnya peran perempuan dalam ranah publik
53.1
sebagai warga kota madani
54
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran pemangku
kelembagaan PUG
54.1
kebijakan terhadap hak-hak perempuan dan anak
55
Meningkatnya peran kelembangaan perempuan dalam
Jumlah perempuan yang mengikuti pelatihan penguatan
KINERJA
Jumlah perempuan yang menduduki jabatan di lembaga eksekutif, dan legislatif
55.1
Jumlah lembaga perempuan (Balee Inong)
57.1
Jumlah menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 56
Terwujudnya pencapaian program MDG’s kesetaraan gender dan menurunya angka kematian anak
57
Terciptanya generasi muda yang cerdas, ber-etika dan
Kematian Bayi (AKB)
58.1
berintegritas
58
Terciptanya generasi muda yang mampu menciptakan
Meningkatnya Generasi muda trampil dan memiliki keahlian
59.1
Meningkatnya Generasi muda trampil dan mandiri
peluang usaha dan kesempatan kerja
Banda Aceh,
Maret 2015 M Jumadil Awal 1436 H
WALIKOTA BANDA ACEH
Hj. ILLIZA SA'ADUDDIN DJAMAL, SE
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA - Halaman 13