PEMERINTAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2015
INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2014
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bekasi disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2013 – 2018 dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Bekasi Tahun 2014. Unsur Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bekasi tahun 2014 terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat Kota, 10 Lemtekda, 15 Dinas, 3 lembaga lain terdiri dari Satpol PP, Badan Narkotika Kota dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan. A. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Kota Bekasi terletak di bagian utara Provinsi Jawa Barat antara 106o 55o Bujur Timur dan 6o7o – 6o15o Lintang Selatan, memiliki luas wilayah 21.049 ha, dengan batas wilayah sebagai berikut : -
Sebelah Utara
: Kabupaten Bekasi
-
Sebelah Selatan
: Kabupaten Bogor dan Kota Depok
-
Sebelah Barat
: Provinsi DKI Jakarta
-
Sebelah Timur
: Kabupaten Bekasi
Kondisi Topografi relatif datar dengan kemiringan lahan 0 - 3 % dan ketinggian tanah antara 19 meter di atas permukaan air laut. Kondisi tanah sebagian besar berupa aluvial yang merupakan endapan pantai di bagian utara kota dan tanah liat serta vulkanik di bagian selatan kota. Suhu udara Kota Bekasi cukup tinggi antara 24 - 33ºC karena terletak di dataran rendah. Kota Bekasi relatif tidak memiliki sumber daya alam. Upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan mengendalikan secara proporsional potensi sumber daya yang ada seperti sumber daya air, baik air permukaan maupun air bawah tanah. Disamping
itu
dalam
rangka
keseimbangan
lingkungan
hidup
diupayakan pemanfaatan dan pemeliharaan lahan - lahan terbuka untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai paru - paru kota. Kota Bekasi secara administrasi terbagi kedalam 12 Wilayah Kecamatan dan 56 Kelurahan. Kecamatan Mustika Jaya sebagai wilayah terluas (24,73 km2), sedangkan Kecamatan Bekasi Timur sebagai wilayah terkecil (13,49 km2). Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota, Kota Bekasi menjadi daerah penyangga
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
1
Ibu Kota. Hal ini berpegaruh dalam penggunaan lahan yang terdapat di Kota Bekasi. Sebagian besar lahan di Kota Bekasi digunakan untuk tempat tinggal dan usaha. Luas lahan pertanian di Kota Bekasi semakin berkurang sehingga sektor pertanian di Kota Bekasi tidak memperlihatkan kemajuannya. Luas lahan di Kota Bekasi yang diperuntukkan untuk lahan sawah hanya 2,33 persen dari luas Kota Bekasi, yaitu 491 Ha. Selebihnya merupakan lahan kering yang digunakan untuk bangunan dan halaman (15.086 Ha), Kebun (4.285 Ha) dan sedikit yang digunakan untuk kolam (69 Ha). Kondisi fisik dasar Kota Bekasi secara umum tergolong ideal untuk pengembangan berbagai kegiatan perkotaan. Parameter yang dijadikan acuan adalah : a. Kondisi
topografi
kawasan
yang
relatif
datar
sehingga
memungkinkan pemanfaatan lahan kawasan secara optimal; b. Kondisi geologi, memungkinkan optimalisasi daya dukung lahan, sehingga memberikan peluang untuk pengembangan berbagai kegiatan pembangunan fisik; c. Kondisi hidrologi, ditunjang oleh keberadaan sungai/kali dan beberapa saluran irigasi sehingga memungkinkan aliran air permukaan (run off) diintegrasikan dengan jaringan drainase; d. Kondisi
iklim
relatif
tidak
berpengaruh
negatif
terhadap
sebagai
kawasan
pengembangan berbagai kegiatan perkotaan; e. Komposisi
pemanfaatan
lahan
diarahkan
perkotaan (urban area). 2. Kependudukan Pertambahan dan pertumbuhan penduduk baik secara alami maupun migrasi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kota. Namun harus diakui secara empirik pertambahan penduduk
kota
terutama
dari
arus
pendatang
menimbulkan
permasalahan baru yang cukup kompleks baik fisik maupun non fisik, terutama bagi kota yang tidak mempunyai daya dukung terhadap pertambahan penduduk. Fungsi Kota Bekasi yang pada awalnya sebagai wilayah penyangga, bergeser menjadi wilayah penyeimbang Ibu Kota Negara Republik
Indonesia,
sebagai
pusat
pemerintahan,
bisnis
dan
perdagangan, serta kegiatan jasa dan usaha lainnya menjadi daya Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
2
tarik bagi pendatang untuk mencari kerja maupun bertempat tinggal, sehingga memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Kota
Bekasi
tergolong
sebagai
wilayah
yang
padat
penduduknya. Pada tahun 2008 Jumlah Penduduk Kota Bekasi 1.793.924. Sampai dengan tahun 2014 jumlah penduduk Kota Bekasi telah mencapai 2.382.689. Dengan demikian, selama kurun waktu 6 tahun pertumbuhan penduduk Kota Bekasi mencapai 23,71 persen. Tabel dibawah ini menunjukkan persebaran penduduk di Kota Bekasi berdasarkan jenis kelamin. Tabel 1 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 Jenis Kelamin Kecamatan
Jumlah Penduduk
Laki - laki Jumlah
Perempuan %
Jumlah
%
Bekasi Timur
271.074
139.288 51,38
13.1786 48,62
Bekasi Barat
288.278
148.493 51,51
13.9785 48,49
Bekasi Selatan
319.164
163.859 51,34
15.5305 48,66
Bekasi Utara
203.351
103.829 51,06
99.522 48,94
Jatiasih
211.918
108.422 51,16
103.496 48,84
Pondok Gede
157.156
80.785 51,40
76.371 48,60
Jatisampurna
90.023
46.727 51,91
43.296 48,09
Pondok melati
251.645
130.066 51,69
121.579 48,31
Rawalumbu
208.854
107.231 51,34
101.623 48,66
93.780
48.285 51,49
45.495 48,51
Medan Satria
157.779
80.524 51,04
77.255 48,96
Mustika Jaya
129.667
66.921 51,61
62.746 48,39
Bantargebang
2.382.689
1.224.430
51,41
1.158.259 48,59
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, 2014
Berdasarkan hasil data diatas terlihat bahwa jumlah penduduk Kota Bekasi tahun 2014 tercatat sebesar 2.382.689 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 1.224.430 jiwa, dan penduduk perempuan sebanyak 1.158.259 jiwa. Persebaran penduduk di Kota Bekasi pada tahun 2014, Kecamatan Bekasi Selatan merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak sebesar
319.164
jiwa
(12,39%)
sementara
Kecamatan
Bantargebang merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit yaitu 90.023 jiwa (3,78%).
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
3
Tabel 2 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2014 NO
KECAMATAN
0-4Thn
5-9Thn
1014Thn
1519Thn
2024Thn
2529Thn
3034Thn
3539Thn
4044Thn
4549Thn
5054Thn
5559Thn
6064Thn
6569Thn
7074Thn
>74Thn
Jumlah
1
BEKASI TIMUR
10.074
18.418
20.089
19.936
23.185
27.204
30.841
25.855
19.944
17.631
17.483
16.364
11.490
5.786
3.188
3.586
271.074
2
BEKASI BARAT
9.711
19.775
22.450
22.200
24.457
27.294
31.048
28.428
23.576
20.008
18.060
15.669
11.121
6.361
3.922
4.198
288.278
3
BEKASI UTARA
6.844
14.102
16.331
16.029
17.391
18.680
21.743
19.572
16.375
14.328
12.570
11.338
8.143
4.426
2.581
2.898
203.351
4
BEKASI SELATAN
11.041
22.949
27.609
27.883
29.618
30.282
31.935
28.144
25.731
24.849
21.670
16.893
9.497
4.768
2.938
3.357
319.164
5
RAWALUMBU
7.530
14.627
17.783
18.339
20.282
20.745
21.899
20.178
17.522
15.995
14.385
10.417
5.594
2.866
1.707
2.049
211.918
6
MEDAN SATRIA
5.201
11.612
13.911
13.444
13.906
14.579
16.160
14.604
13.148
12.072
10.317
7.843
4.503
2.497
1.596
1.763
157.156
7
BANTARGEBANG
3.212
9.239
8.423
7.185
7.472
8.765
10.978
11.030
9.088
6.056
3.709
2.687
1.620
1.036
651
872
92.023
8
PONDOKGEDE
7.246
15.784
18.974
19.101
20.997
22.638
26.596
25.659
21.795
18.349
15.483
13.622
10.648
6.636
3.886
4.231
251.645
9
JATIASIH
6.536
15.186
18.549
17.960
17.724
18.094
20.537
20.093
18.730
16.460
12.817
9.546
6.393
3.980
3.038
3.211
208.854
10
JATISAMPURNA
2.905
6.835
8.349
7.780
9.031
8.294
9.280
8.925
8.061
7.243
6.251
4.404
2.585
1.470
1.068
1.299
93.780
11
MUSTIKA JAYA
6.225
14.061
16.532
14.174
12.548
12.062
14.644
16.457
15.859
13.134
8.333
5.491
3.247
2.007
1.359
1.646
157.779
12
PONDOK MELATI
3.844
8.811
10.689
10.020
10.529
10.744
13.038
12.852
11.278
9.763
7.918
6.854
5.487
3.295
2.166
2.379
129.667
171.399
199.689
248.699
231.797
JUMLAH
80.369
194.051
207.140
219.381
201.107
175.888
148.996
121.128
80.328
45.128
28.100
31.489
2.384.689
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, 2014
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
4
3. Ketenagakerjaan Seiring dengan persebaran/pertumbuhan penduduk maka jumlah tenaga kerja pun turut meningkat. Pencari kerja terdaftar pada tahun 2014 berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi sebanyak 26.697 jiwa. Sebagian besar pencari kerja tersebut adalah mereka yang berpendidikan SLTA Kejuruan sebesar 15.433 jiwa atau (57,80%). Penempatan tenaga kerja berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja tahun 2014 sebanyak 12.381 atau hanya 46,38%. Hal ini disebabkan Jumlah lowongan kerja lebih rendah dari jumlah pengangguran yang ada, ditambah lagi karena tidak dapat memenuhi kriteria yang dipersyaratkan pekerjaan atau formasi yang ada. Untuk meningkatkan
dan
mengembangkan
tenaga
kerja,
disamping
pendidikan formal yang harus ditempuh perlu adanya sarana dan prasarana pelatihan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan praktis. Beberapa lembaga pelatihan yang dikelola/dimiliki Pemerintah dan swasta antara lain Balai Latihan Keterampilan Kerja Kota Bekasi, sedangkan yang dikelola oleh swasta sebanyak 43 PJTKI (20 PJTKI yang berkantor pusat di Kota Bekasi dan 23 Penampungan), 86 LPK, serta 53 BLKLN. 4. Pendidikan Sesuai
dengan
kewenangan
khususnya
dalam
bidang
pendidikan yang disandarkan pada 3 (tiga) pilar kebijakan dasar dalam bidang pendidikan yaitu, (1) perluasan dan pemerataan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu,
relevansi dan daya saing
pendidikan, (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan. Berangkat dari kebijakan tersebut Pemerintah Kota Bekasi melakukan berbagai terobosan untuk mewujudkannya melalui upaya perbaikan/pengadaan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan, juga dengan menyelenggarakan berbagai program pendidikan baik formal maupun non formal yang muaranya
diarahkan
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan tidak akan lepas dari mutu terutama guru baik tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah. Jumlah guru Tingkat SD, Tingkat SMP, dan Tingkat SMU di Kota Bekasi tahun 2014 tercatat sebanyak 11.236, 5.016, dan 5.434 orang. Sedangkan Jumlah guru PNS yang memiliki tingkat pendidikan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
5
sarjana antara lain sebanyak 3.058 guru berpendidikan S1, 285 guru berpendidikan S2, 1 guru berpendidikan S3. Kontribusi capaian indeks pendidikan terhadap IPM Kota Bekasi adalah sebesar 90,34% dengan demikian pada gilirannya Indeks Pendidikan Kota Bekasi yang cukup tinggi tersebut, telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pencapaian indeks pendidikan Jawa Barat, yang berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Barat. Besarnya indeks pendidikan ditentukan oleh angka melek huruf (AMH), angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Angka Partisipasi Murni (APM). Berdasarkan data terakhir, penduduk yang berusia > 15 tahun di Kota Bekasi mencapai 1.738.967 jiwa. Jumlah penduduk usia > 15 tahun keatas yang dapat baca tulis sebanyak 1.739.191 jiwa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penduduk usia >15 tahun yang dapat baca tulis mencapai 99%. Pada sisi lain, angka rata-rata lama sekolah (RLS) di Kota Bekasi tahun 2014 telah mencapai indeks 10,83 melampaui target yang telah ditetapkan yaitu 10,23. Sedangkan dari sisi Angka Partisipasi Murni (APM) tahun 2014 sebagai berikut : APM SD 99%, APM SMP 86%, APM SLTA 86,36%. Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Partispasi Murni (APM) merupakan pencerminan sejauh mana masyarakat Kota Bekasi mengikuti dan menempatkan pendidikan baik formal maupun non formal. Target yang harus dicapai adalah penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan rintisan Wajar Pendidikan 12 Tahun.
5. Kesehatan Upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Kota Bekasi dilakukan
antara
lain
melalui
pelayanan
kesehatan
dasar
di
Puskesmas. Program dan kegiatan yang dilakukan di Puskesmas diantaranya : program promosi kesehatan, pelayanan kesehatan ibu dan
anak
serta
keluarga
berencana,
kesehatan
lingkungan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, pelayanan gizi masyarakat dan pengobatan yang dilakukan di dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas. Puskesmas berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, merupakan
Unit
Pelaksana
Teknis
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
(UPT)
Dinas
Kesehatan
6
Kabupaten/Kota
yang
bertanggung
jawab
menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan melaksanakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas dan upaya kesehatan pengembangan diselenggarakan sesuai dengan masalah, kondisi, kebutuhan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah. Upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas antara lain Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Sampai dengan tahun 2014 dari 31 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas yang ada, telah dikembangkan 10 UPTD Puskesmas Puskesmas dengan tempat perawatan dan mampu PONED, yaitu UPTD Puskesmas Pejuang, Kaliabang Tengah, Teluk Pucung, Karang Kitri, Bojong Rawa Lumbu, Pondok Gede, Jati Sampurna, Bantargebang, Mustika Jaya, dan Pekayon Jaya. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) yang dilaksanakan Puskesmas merupakan upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Puskesmas PONED bertujuan mendekatkan akses masyarakat kepada pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Pengembangan UPTD Puskesmas juga dilakukan dengan meningkatkan kemampuan Puskesmas biasa menjadi Puskesmas persalinan normal, antara lain UPTD Puskesmas Duren Jaya, Marga mulya, Marga Jaya, Kranji, Jaka Mulya, Jati Warna, dan Jati Luhur. Dengan demikian hingga tahun 2014 di Kota Bekasi terdapat 10 UPTD Puskesmas DTP mampu PONED, 7 UPTD Puskesmas persalinan normal, dan 14 UPTD Puskesmas biasa. Pengembangan status UPTD Puskesmas di Kota Bekasi juga diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan, antara lain dengan Akreditasi Program Puskesmas pada 7 UPTD Puskesmas antara lain: UPTD
Puskesmas
Seroja,
Jati
Asih,
Kali
Abang
Tengah,
Bantargebang, dan Jati Warna, serta UPTD Puskesmas Teluk Pucung dan Rawa Tembaga.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
7
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan kesehatan adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan. Oleh karena itu sejak tahun 2008 kebijakan pelayanan kesehatan dasar gratis di UPTD Puskesmas terus ditingkatkan hingga tahun 2014. Masyarakat miskin di Kota Bekasi yang menjadi peserta Jamkesmas tahun 2014 sebanyak 383.473 orang. Dan bagi masyarakat miskin yang tidak mendapatkan Jamkesmas, Pemerintah Daerah telah memberikan jaminan kesehatan dengan Kartu Sehat bagi 151.364 orang penduduk miskin di Kota Bekasi. Untuk
mengetahui
keterjangkauan
penduduk
terhadap
Puskesmas, salah satu indikator yang digunakan yaitu rasio Puskesmas per 100.000 penduduk. Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2014 sebesar 1 : 116.410 yang berarti satu Puskesmas melayani 116.410 penduduk. Sedangkan idealnya adalah satu Puskesmas melayani 30.000 penduduk. Untuk
meningkatkan
jangkauan
pelayanan
Puskesmas
terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu berfungsi untuk membantu masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan dasar. Tahun 2014 terdapat 24 Puskesmas Pembantu (Pustu), ditambah 1 UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah, 1 UPTD Pengawasan Obat dan Makanan dan 1 UPTD Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Farmasi. Selain fasilitas kesehatan milik Pemerintah ada pula fasilitas kesehatan milik swasta seperti rumah sakit swasta, klinik dan rumah sakit bersalin, laboratorium kesehatan swasta, rumah bersalin dan lain-lain. Jumlah rumah sakit yang ada di Kota Bekasi tahun 2014 sebanyak 37 rumah sakit. Dari 37 rumah sakit tersebut, terdapat 6 rumah sakit umum dengan tipe B (termasuk RSUD), 13 rumah sakit umum dengan tipe C, dan 11 rumah sakit dengan tipe D. Selain itu terdapat 5 rumah sakit ibu dan anak, 1 rumah sakit bersalin, dan 1 rumah sakit rehabilitasi medik. Dengan sarana dan prasarana serta program yang terintegrasi untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan dapat meminimalisir masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan juga ditentukan salah satunya oleh ketersediaan sumber daya manusia di bidang kesehatan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
8
yang sesuai dengan kebutuhan baik secara kualitas maupun kuantitas. Karena tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat
sehingga
sangat
diperlukan
mengingat
banyaknya
program-program kesehatan yang harus diselesaikan dan pelayanan kesehatan di puskesmas maupun di rumah sakit. Jumlah tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bekasi tahun 2014 berjumlah 955 orang yang terdiri dari 156 orang pegawai di kantor Dinas Kesehatan dan UPTD non Puskesmas (UPTD Labkesda, UPTD POM, serta UPTD POP & PF) dengan 134 orang PNS dan 22 orang non PNS, serta tenaga yang ada di UPTD Puskesmas berjumlah 799 orang terdiri dari 737 orang PNS dan 62 non PNS. Jenis ketenagaan yang ada di Puskesmas terdiri dari 117 orang dokter umum, 1 orang spesialis kulit dan kelamin, 1 orang spesialis mata, 1 spesialis kebidanan, 3 orang spesialis gigi, 72 orang dokter gigi, 13 orang apoteker, 200 orang bidan, 170 orang perawat, 33 orang perawat gigi, 33 orang nutrisionis, 23 orang sanitarian, 18 orang asisten apoteker, 21 orang analis kesehatan dan 62 orang tenaga pelaksana lainnya. Salah satu tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan kematian anak. Jumlah kematian neonatal (0-28 hari) yang dilaporkan tahun 2014 sebanyak 41 orang menurun dibandingkan kematian neonatal tahun 2013 sebanyak 53 orang. Penyebab kematian neonatal tertinggi adalah asfiksia (9 orang), diikuti oleh BBLR (7 orang), dan penyakit lainnya (25 orang). Sedangkan jumlah kematian bayi usia 1-11 bulan (tanpa neonatal) sebanyak 6 orang. Penyebab kematian bayi yaitu pneumonia (3 orang) dan penyakit lainnya (3 orang). Jumlah kematian ibu yang dilaporkan di Kota Bekasi tahun 2014 lebih rendah dibandingkan tahun 2013. Tahun 2014, jumlah kematian ibu yang dilaporkan sebanyak 24 orang dari 47.711 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2013 jumlah kematian ibu sebanyak 29 orang dari 45.765 kelahiran hidup. Penyebab kematian tertinggi yaitu perdarahan (7 orang), diikuti oleh penyakit jantung (4 orang), eklampsi (1 orang), infeksi (1 orang), dan penyebab lain (11 orang). Upaya pencegahan kasus kematian ibu dan bayi dilakukan dengan program Gerakan Sayang Ibu, RW Siaga dan P4K. Melalui program tersebut maka cakupan pelayanan antenatal dan post natal
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
9
semakin tinggi sehingga dapat mendeteksi setiap resiko maupun komplikasi yang mungkin terjadi. Selain itu juga diberikan imunisasi TT1 terhadap 33.121 ibu hamil (56,53 persen dari sasaran 58.590 ibu hamil), TT2 terhadap 28.562 ibu hamil (48,75 persen), TT3 terhadap 13.542 ibu hamil (23,11 persen), TT4 terhadap 8.644 ibu hamil (14,75 persen) dan TT5 terhadap 4.714 ibu hamil (8,05 persen). Selain itu, Kota Bekasi terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya dengan peningkatan pelayanan gizi masyarakat yang bertujuan untuk mencegah kasus gizi buruk yang difokuskan melalui kegiatan posyandu. Kegiatan Posyandu dapat memantau tumbuh kembang bayi dan balita. Sehingga bayi dan balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang dapat segera ditangani. Tabel 1.2 di bawah ini menunjukkan gambaran status gizi balita di Kota Bekasi sejak tahun 2009 hingga 2014. Selain pemantauan tumbuh kembang, di posyandu juga dilaksanakan kegiatan imunisasi, pelayanan ANC bagi ibu hamil dan pelayanan KB.
6. Keagamaan Seiring dengan makin banyaknya pemukiman baru di Kota Bekasi dan bertambahnya pendatang baru, maka bertambah semarak pula suasana kehidupan beragama di Kota Bekasi. Oleh karena itu, kerukunan beragama menjadi isu penting di dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Bekasi. Terkait isu-isu kerukunan umat beragama, sepanjang Tahun 2014
terdapat
beberapa
kasus
kerukunan
beragama
yang
berkembang. Kasus tersebut antara lain, kasus pendirian Gereja Stanislaus Cosca di Kalamiring, Permasalahan pendirian beberapa Gereja di Kavling Mangseng, dan sarana/prasarana tembat ibadah yang digunakan HKBP Ciketing masa izinnya telah habis. Selain isu yang disebabkan permasalahan pendirian rumah ibadah, kerukunan beragama juga terngganggu oleh isu berkembangnya gerakan radikal di wilayah Kecamatan Bekasi Selatan dan Bekasi Timur, serta penangkapan tersangka teroris di Kelurahan Margahayu. Salah satu upaya Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesbangpol dalam menjaga kerukunan beragama adalah dengan memaksimalkan peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Keberadaan kedua forum
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
10
tersebut memiliki nilai strategis dalam memelihara kerukunan melalui penyelesaian kasus-kasus keagamaan antar umat beragama di Kota Bekasi. Selain itu, Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesbangpol melakukan tindakan preventif. Upaya preventif yang telah dilakukan Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesbangpol Kota Bekasi adalah dengan mengadakan dialog mendalam diantara pemuka agama. Selain itu, usaha preventif juga dilakukan dalam bentuk Sosialisasi, Fasilitasi, Pembinaan, dan pemantauan. Terkait isu Kerukunan Beragama, Badan Kesbangpol melaksanakan Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Kegiatan ini bertujuan memberikan fasilitasi kepada upaya FKUB di dalam mewujudkan kerukunan beragama di Kota Bekasi. Badan Kesbangpol juga melaksanakan pembinaan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Tujuan dari kegiatan ini adalah mendayagunakan FPK untuk meningkatkan
upaya
pembauran
di
masyarakat.
Pembauran
kebangsaan di masyarakat merupakan salah satu cara dalam upaya meningkatkan kerukunan beragama di Kota Bekasi. Badan Kesbangpol juga melaksanakan giat pemantauan. Pemantauan berfungsi untuk menjaring informasi dan mendeteksi permasalahan kerukunan beragama yang terjadi di masyarakat. Dengan adanya pemantauan, cegah dini terkait dampak yang dimunculkan permasalahan kerukunan beragama dapat dilaksanakan. Pada Tahun 2014, upaya pemantauan ini terwujud dalam bentuk kegiatan Pelatihan Kewaspadaan Dini dan Manajemen Konflik, Penyelenggaraan Kominda, serta Pemantauan dan Pengawasan Orang Asing. Upaya lain yang dilakukan adalah dengan memperkuat peran dan fungsi dari forum bentukan pemerintah yang memiliki hubungan kerja di dalam kerukunan umat beragama, dalam hal ini FKUB dan FPK. Secara umum, kasus kerukunan umat beragama yang terjadi di Kota Bekasi disebabkan karena faktor pendirian rumah ibadah, penistaan ajaran agama dari kelompok tertentu dan perselisihan yang terjadi di internal pengurus rumah ibadah. Adapun upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah terkait gerakan radikal adalah melakukan fasilitasi pergantian pengurus DKM dari masjid-masjid yang diduga terdapat pergerakan radikal.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
11
7. Perekonomian Kota Bekasi yang dibentuk Tahun 1997 sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bekasi, dimana masing-masing wilayah tersebut dalam perkembangannya mempunyai potensi perekonomian yang
berbeda.
Awalnya,
kedua
daerah
memiliki
karakteristik
perekonomian yang hampir sama yang ditunjukkan dengan besarnya peranan sektor industri dalam perekonomiannya. Namun, dalam perkembangannya perekonomian Kota Bekasi mengalami perubahan potensi ekonomi dari sektor Industri ke sektor Perdagangan dan Jasa. Untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu daerah diperlukan suatu indikator ekonomi yaitu data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB dihitung atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan, dimana tahun dasar yang dipakai adalah tahun 2000. Data yang disajikan adalah data series tahun 2010 sampai 2013. Disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Dimana PDRB Tahun 2013 merupakan angka sementara dan data Tahun 2012 merupakan angka perbaikan. PDRB perkapita di Kota Bekasi tahun 2013 adalah sebesar Rp.18.912.208,- meningkat dibandingkan Tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp. 17.706.402,-. Angka ini memiliki makna bahwa rata-rata pendapatan masyarakat di Kota Bekasi pada tahun 2013 sebesar Rp.18.912.208,-. Tabel 3 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Dalam Tahun 2010 s.d 2013 (Jutaan Rupiah)
No.
Lapangan Usaha
1.
Pertanian
2.
Pertambangan dan Penggalian
2010
2011
2012*
2013**
132.841
135.205
135.523
137.668
-
-
-
-
3.
Industri Pengolahan
6.539.236
6.868.060
7.290.967
7.703.205
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
627.785
696.315
755.573
814.640
5.
Bangunan
564.793
620.425
695.464
796.721
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
4.424.414
4.782.975
5.184.613
5.595.957
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
1.550.993
1.707.287
1.763.144
1.860.411
8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
646.581
704.352
765.523
826.450
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
12
9.
989.466
1.056.921
1.115.595
1.177.156
15.476.109
16.571.540
17.706.402
18.912.208
Jasa-Jasa Jumlah
*Angka Perbaikan ** Angka Sementara Sumber: BPS Kota Bekasi, 2014
Tabel 4 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 s.d 2013 (Jutaan Rupiah)
No.
2010
Lapangan Usaha
2011
2012*
2013**
318.618
341.294
368.027
400.857
-
-
-
-
Industri Pengolahan
15.092.961
17.168.824
19.269.708
21.639.476
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
1.364.064
1.607.057
1.791.736
2.085.214
5.
Bangunan
1.218.520
1.376.313
1.719.379
2.058.944
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
11.077.001
12.491.928
14.320.618
16.377.800
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3.137.586
3.572.443
3.937.104
4.343.739
8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
1.360.573
1.566.220
1.763.490
1.944.664
9.
Jasa-Jasa
1.
Pertanian
2.
Pertambangan dan Penggalian
3.
Jumlah
2.109.743
2.404.729
2.613.099
3.028.966
35.679.065
40.528.808
45.783.161
51.879.660
*Angka Perbaikan ** Angka Sementara Sumber: BPS Kota Bekasi, 2014
Berdasarkan data PDRB Tahun 2009 - 2013, pertumbuhan ekonomi mengalami pola yang berbeda. Laju Pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi tahun 2013 mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor yang mengalami laju pertumbuhan paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya adalah sektor bangunan sebesar 14,56 persen. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan paling lambat
adalah
sektor
pertanian
yaitu
pada
tahun
2012
pertumbuhannya 0,24 persen dan pada tahun 2013 pertumbuhannya 1,58 persen.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
13
Gambar 1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kota Bekasi
Pertumbuhan Ekonomi 8 7 6 5 4 3 2 1 0
7,08
6,85
6,81
5,84 4,13
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: BPS Kota Bekasi, 2014
Dari
grafik
di
atas
dapat
terlihat
bahwa
pertumbuhan
perekonomian Kota Bekasi periode Tahun 2009 - 2011 menunjukkan trend yang meningkat. Dimulai
dengan laju pertumbuhan ekonomi
4,13 persen, pada tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi meningkat menjadi 5,84 persen dan pada tahun 2011 perkonomian Kota Bekasi kembali meningkat, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi secara nasional yaitu 7,08%. Namun pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi terkoreksi menjadi 6,85 persen dan kembali terkoreksi 0,04 persen di tahun 2013 menjadi 6,81 persen.
B. Visi, Misi, dan Prioritas Pembangunan Kota Bekasi 1) Visi dan Misi Kota Bekasi Visi dan Misi Pemerintah Kota Bekasi tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun 2013 – 2018. Visi Kota Bekasi yaitu ”Bekasi Maju, Sejahtera dan Ihsan”. Visi Kota Bekasi dapat dijabarkan sebagai berkut : “Bekasi Maju” menggambarkan pembangunan Kota Bekasi dan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, dan kreatif yang didukung ketersediaan prasarana dan sarana sebagai bentuk perwujudan kota yang maju. “Bekasi Sejahtera” menggambarkan derajat kehidupan warga Kota Bekasi
yang
meningkat
dengan
terpenuhinya
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
kebutuhan
dasar
14
pendidikan, kesehatan, terbukanya kesempatan kerja dan berusaha, serta lingkungan fisik, sosial dan religius sebagai bentuk perwujudan masyarakat yang sejahtera. “Bekasi Ihsan” menggambarkan situasi terpelihara dan menguatnya nilai, sikap dan perilaku untuk berbuat baik, dalam lingkup individu, keluarga dan masyarakat Kota Bekasi. Kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladanan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tumbuh seiring dengan meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mewujudkan kehidupan yang beradab Visi kota bekasi membutuhkan serangkaian misi yang memuat rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi yang ditempuh antara lain : a) Menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik; b) Membangun prasarana dan sarana yang serasi dengan dinamika dan pertumbuhan kota; c) Meningkatkan
kehidupan
sosial
masyarakat
melalui
layanan
pendidikan kesehatan dan layanan sosial lainnya; d) Meningkatkan perekonomian melalui pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan investasi, serta penciptaan iklim usaha yang kondusif; e) Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai;
2) Prioritas Pembangunan Kota Bekasi Prioritas
pembangunan
Kota
Bekasi
untuk
tahun
2014
merupakan tindak lanjut atau dalam rangka mendukung program pembangunan yang tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013 – 2018.
Adapun Arah
Kebijakan tahun pertama pada RPJMD adalah memperkokoh tiang pancang kelembagaan pemerintahan daerah dan seluruh sektor pembangunan. Berikut ini adalah gambaran keterkaitan antara Sasaran Misi RPJMD dengan Program Prioritas (Kebijakan) yang tertuang dalam RPJMD 2013-2018.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
15
Tabel 5 Keterkaitan Antara Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Tahun 2014 No 1
2
3
4
5
ARAH KEBIJAKAN UMUM
PRIORITAS PEMBANGUNAN 2014
Reformasi birokrasi untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik.
1. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah 2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 3. Program penanganan pengaduan masyarakat 4. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 5. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 7. Program peningkatan pelayanan perijinan
Peningkatan layanan administrasi kependudukan melalui pembangunan sistem kependudukan berbasis IT
8. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 9. Program Penataan Administrasi Kependudukan
Pengembangan prasarana dan sarana komunikasi untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap informasi
10. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan dengan menerapkan prinsip SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound) dan visioner yang didukung pengendalian dan evaluasi yang optimal.
11. Program Pengembangan data/informasi 12. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah 13. Program perencanaan pembangunan daerah 14. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
Peningkatan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan
15. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Program Prioritas pembangunan tahun 2014 sebagai berikut : 1. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah; 2. Program
peningkatan
sistem
pengawasan
internal
dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH; 3. Program penanganan pengaduan masyarakat;
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
16
4. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; 5. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur; 6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; 7. Program peningkatan pelayanan perijinan; 8. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi; 9. Program Penataan Administrasi Kependudukan; 10. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 11. Program Pengembangan data/informasi; 12. Program
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
perencanaan
pembangunan daerah; 13. Program perencanaan pembangunan daerah; 14. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 15. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
C. Urusan Desentralisasi 1. Prioritas Urusan Wajib Berdasarkan pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 urusan yang wajib dilaksanakan oleh Perintah Daerah meliputi 26 urusan
yaitu
urusan
pendidikan;
kesehatan;
lingkungan
hidup;
pekerjaan umum; penataan ruang; perencanaan pembangunan; perumahan; kepemudaan dan olahraga; penanaman modal; koperasi dan usaha kecil menengah; ketahanan pangan; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
pertanahan;
kependudukan
dan
catatan
sipil;
ketenagakerjaan; perhubungan; komunikasi dan informatika; kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah kepegawaian dan persandian; pemberdayaan masyarakat dan desa;sosial; kebudayaan; statistik; kearsipan dan perpustakaan. Tingkat pencapaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib berdasarkan Indikator Kinerja Kunci adalah sebagai berikut : a) Pendidikan 1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak sebesar 85.843, sedangkan jumlah anak usia 4 - 6 Tahun sebesar 139.215 capaian kinerja pendidikan anak usia dini di Kota Bekasi sebesar 61,66%. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
17
2) Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara). Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas dapat baca tulis sebanyak 1.738.967 dan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas sebanyak 1.739.191. Capaian kinerja Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) sebanyak 99,99%. 3) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MTs/Paket A. Jumlah siswa usia 7-12 Tahun dijenjang SD/Mt/Paket A sebanyak 227.454 sedangkan jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun sebanyak 227.468 Capaian kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SD / MTs / Paket A di Kota Bekasi sebesar 99,99%. 4) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B. Jumlah siswa usia 13-15 tahun dijenjangSMP/MTs/Paket B sebanyak 108.564, sedangkan jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun sebanyak 126.036. Capaian kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B di Kota Bekasi sebesar 86,14%. 5) Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MTs/Paket C. Jumlah siswa usia 16-18 Tahun dijenjangSMA/SMK/MA/Paket C sebanyak 94.618, sedangkan jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun sebanyak 112.396, Capaian kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MTs/Paket C di Kota Bekasi sebesar 84,18%. 6) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI. Jumlah angka putus sekolah pada tingkat & jenjang SD/MI sebesar 50, sedangkan Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SD/MIpada tahun ajaran sebelumnya sebesar 278.820.
Capaian
kinerja
Angka
Putus
Sekolah
(APS)
SMP/MTs di Kota Bekasi sebesar 0,02%. 7) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs. Jumlah angka putus sekolah pada tingkat & jenjang SMP/MTs sebesar 28, sedangkan Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SMP/MTs sebesar 108.815. Capaian kinerja Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs di Kota Bekasi sebesar 0,03 %. 8) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
18
Jumlah
angka
putus
sekolah
pada
tingkat
&
jenjang
SMA/SMK/MA sebesar 35, sedangkan Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SMA/SMK/MA pada tahun ajaran sebelumnya sebesar 100.132. Capaian kinerja Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA di Kota Bekasi sebesar 0,03%. 9) Angka Kelulusan (AL) SD/MI. Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI sebesar 42.861, sedangkan Jumlah siswatingkat tertinggipada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebesar 42.861.Capaian kinerja Angka kelulusan (AL) SD/MI di Kota Bekasi sebesar 100%. 10) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs. Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs sebesar 33.789, sedangkan
Jumlah
siswatingkat
tertinggi
pada
jenjang
SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya sebesar 33.789. Capaian kinerja Angka kelulusan (AL) SMP/MTs di Kota Bekasi sebesar 100 %. 11) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA. Jumlah lulusan pada jenjang SMA/SMK/MA sebesar 25.972, sedangkan
Jumlah
siswatingkat
tertinggipada
jenjang
SMA/SMK/MApada tahun ajaran sebelumnya sebesar 25.972. Capaian kinerja Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA di Kota Bekasi sebesar 100 %. 12) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs. Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MT sebesar 30.468, sedangkan Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebesar 38.719. Capaian kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
di Kota
Bekasi sebesar 78,69 %. 13) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA. Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/SMK/MA sebesar 27.961, sedangkan Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya sebesar 28.034. Capaian kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA di Kota Bekasi sebesar 99,74%. 14) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
19
Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV sebanyak 14.239, sedangkan jumlah guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA sebanyak 20.268. Capaian kinerja guru yang memenuhi kualifikasi S1 / D-IV di Kota Bekasi sebesar 70,25%.
b) Kesehatan 1) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan difinitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 10.126, sedangkan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama sebanyak 10.703 orang, sehingga capaian kinerja cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 94,61%. 2) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 47 505 orang, sedangkan jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama sebanyak 55 924 orang,
sehingga
capaian
kinerja
cakupan
pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 84,95% 3) Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Jumlah desa/kelurahan UCI sebanyak 56, sedangkan jumlah seluruh desa/kelurahan sebanyak 56, sehingga capaian kinerja cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100%. 4) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan. Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 137, sedangkan jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama sebanyak 137, sehingga capaian kinerja cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%. 5) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
20
Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati disatu wilayah kerja selama 1 tahun sebanyak 1.359, sedangkan jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) dalam kurun waktu yang sama sebanyak 2.774, sehingga capaian kinerja cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 48,99%. 6) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD. Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah kerja selama 1 tahun sebanyak 821, sedangkan jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama sebanyak 821, sehingga capaian kinerja cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100%. 7) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Jumlah kunjungan pasien miskin di sarana kesehatan Strata 1 sebanyak 4.786, sedangkan jumlah seluruh penduduk miskin di Kota Bekasi sebanyak 534.837, sehingga capaian kinerja Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin sebesar 0,89%. 8) Cakupan kunjungan bayi. Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebanyak 40.375, sedangkan jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama sebanyak 53.260, sehingga capaian kinerja cakupan kunjungan bayi 75,81%.
c) Lingkungan Hidup 1) Penanganan Sampah Volume sampah yang ditangani sebanyak 1.336.928 m3, sedangkan volume produksi sampah sebanyak 2.174.204 m3, sehingga capaian kinerja penanganan sampah 61,49%. 2) Kebersihan. Jumlah Pasar Tradisional yang Tergolong Baik sebanyak 12, sedangkan jumlah Seluruh Pasar Tradisional sebayak 12, sehingga capaian kinerja indikator kebersihan 100%.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
21
3) Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk. Jumlah daya tampung TPS sebanyak 387 m3,sedangkan jumlah penduduk sebanyak 2.382.689 orang, sehingga capaian kinerja tempat pembuangan sampah (TPS) per 1000 penduduk adalah 0,159 per 1000 penduduk. 4) Penegakan Hukum Lingkungan. Jumlah kasus lingkungan yang diselesaikan Pemda sebanyak 8 kasus, sedangkan jumlah kasus lingkungan yang ada sebanyak 8
kasus,
sehingga
capaian
kinerja
penegakan
hukum
lingkungan 100%.
d) Pekerjaan Umum 1) Panjang Jalan Kota Dalam Kondisi Baik. Panjang jalan kota dalam kondisi baik sebanyak 3.105,28 km, sedangkan panjang seluruh jalan kota di daerah tersebut sebanyak 3.166,79 km, sehingga capaian kinerja panjang jalan kota dalam kondisi baik 98,06%. 2) Rumah Tangga Bersanitasi Jumlah rumah tangga bersanitasi dalam kurun waktu tertentu sebanyak 528.650, sedangkan jumlah total rumah tangga dalam kurun waktu tertentu sebanyak 567.739, sehingga capaian kinerja rumah tangga bersanitasi sebanyak 93,11%. 3) Kawasan Kumuh. Luas kawasan kumuh yaitu seluas 34,38 hektar, sedangkan luas wilayah Kota Bekasi 21.049 hektar, sehingga capaian kinerja kawasan kumuh 0,16% dari luas wilayah Kota Bekasi
e) Tata Ruang Urusan tata ruang hanya memiliki satu IKK yaitu ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB.Perhitungan IKK tersebut dilakukan dengan membandingkan luas ruang terbuka hijau pemerintah Kota Bekasi yaitu seluas 2.306,9 Ha, dengan luas wilayah ber HPL/HGB yaitu seluas 7.470,83 Ha, sehingga didapat capaian kinerja untuk ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB 30,88 %.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
22
f) Perencanaan Pembangunan 1) Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD yang Telah Ditetapkan dengan PERDA. Kota Bekasi sudah memiliki perencanaan RPJPD yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangungan Jangka Panjang Daerah Kota Bekasi Tahun 2005 - 2025 2) Tersedianya
dokumen
perencanaan
RPJMD
yang
telah
ditetapkan dengan PERDA/PERKADA Pemkot Bekasi memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun 2013 - 2018 yang ditetapkan melalui
Perda
No.
11
Tahun
2013
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi Tahun 2013-2018 3) Tersedianya
dokumen
perencanaan
RKPD
yang
telah
ditetapkan dengan PERKADA. Pemkot Bekasi memiliki Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014 yang
ditetapkan melalui Peraturan
Walikota Bekasi No 21 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014 4) Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD. Jumlah program RKPD tahun berkenaan sebayak 108 program, sedangkan jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan tahun berkenaan sebanyak 129 program, sehingga capaian kinerja penjabaran program RPJMD kedalam RKPD 83,72%.
g) Perumahan 1) Rumah Tangga Pengguna Air Bersih. Jumlah rumah tangga pengguna air bersih disuatu wilayah dalam tahun 2014 sebanyak 525.141, sedangkan jumlah seluruh rumah tangga disuatu wilayah dalam tahun 2014 sebanyak 567.739, sehingga capaian kinerja rumah tangga pengguna air bersih 92,50%. 2) Luas Lingkungan Pemukiman Kumuh Luas lingkungan Permukiman kumuh disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu seluas 5,4 Ha, sedangkan luas wilayah
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
23
Kota Bekasi
seluas 21.049 Ha, sehingga capaian kinerja
lingkungan pemukiman kumuh 0.03%. 3) Rumah Layak Huni Jumlah rumah layak huni sebanyak 911.456, sedangkan jumlah seluruh rumah di wilayah Kota Bekasi sebanyak 920.489, sehingga capaian kinerja rumah layak huni 98,91%.
h) Kepemudaan dan Olahraga 1) Gelanggang / Balai Remaja (Selain Milik Swasta). Jumlah gelanggang remaja di Kota Bekasi sebanyak 2 buah, sedangkan jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak 2.382.689 jiwa, sehingga capaian kinerja Gelanggang / Balai remaja (selain milik swasta) 0,000904 per-1000 penduduk. 2) Lapangan olah raga. Jumlah lapangan olahraga milik Pemerintah Kota Bekasi sebanyak 1.235 lapangan, yang terdiri dari lapangan sepak bola sebanyak 248 lapangan, lapangan basket sebanyak 13 lapangan, lapangan bola volley sebanyak 379 lapangan, lapangan bulu tangkis sebanyak 573 lapangan dan kolam renang sebanyak 22 lapangan Sedangkan jumlah penduduk sebanyak 2.382.689 jiwa, sehingga capaian kinerja lapangan olahraga 0,518 per 10.000 penduduk.
i) Penanaman Modal Urusan Penanaman modal diukur dengan satu IKK yaitu Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah). Kota Bekasi
memiliki
realisasi
PMDN
tahun
2014
Rp.4.999.519.450.577, sedangkan realisasi PMDN tahun 2013 Rp.3.596.630.840.565 Dengan demikian terjadi kenaikan nilai PMDN pada tahun 2014. Perhitungan kenaikan PMDN dihitung dengan rumus = (realisasi PMDN tahun 2014 – Realisasi PMDN tahun 2013) / Realisasi PMDN tahun 2013 x 100%, sehingga didapat capaian kenaikan nilai realisasi PMDN sebesar 39,01%.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
24
j) Koperasi dan UKM 1) Koperasi Aktif. Jumlah koperasi aktif sebanyak 525, sedangkan jumlah koperasi sebanyak 954, sehingga capaian kinerja koperasi aktif 55,03%. 2) Usaha Mikro dan Kecil. Jumlah usaha mikro dan kecil sebanyak
1.150, sedangkan
jumlah seluruh UKM sebanyak 1.431, sehingga capaian kinerja usaha mikro dan kecil 80,36%.
k) Kependudukan & Catatan Sipil 1) Kepemilikan KTP. Jumlah penduduk yang memiliki KTP sebanyak 1.781.634, sedangkan jumlah penduduk wajib KTP sebanyak 1.813.730. Capaian kinerja kepemilikan KTP 98,23%. 2) Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk. Jumlah
penduduk
memiliki
akta
kelahiran
sebanyak
1.320.001, sedangkan jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak 2.382.689 jiwa, sehingga capaian kinerja kepemilikan akta kelahiran 553,9963 per 1000 penduduk 3) Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK. Kota Bekasi telah menerapkan KTP nasional berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan).
l) Ketenagakerjaan 1) Pelayanan kepesertaan jaminan sosial bagi pekerja/buruh Jumlah
pekerja/buruh
peserta
program
sebanyak
6.449
jiwa
sedangkan
sebanyak
6.854
jiwa,
sehingga
jamsostek
Jumlah capaian
aktif
pekerja/buruh kinerja
tingkat
partisipasi angkatan kerja 94,09%. 2) Pencarian Kerja yang Ditempatkan. Jumlah pencari kerja yang ditempatkan sebanyak 12.381, sedangkan jumlah pencari kerja yang mendaftar sebanyak 26.697,
sehingga
capaian
kinerja
pencari
kerja
yang
ditempatkan 46,38%.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
25
m) Ketahanan Pangan 1) Regulasi Ketahanan Pangan. Kota Bekasi belum memiliki Perda yang mengatur tentang kebijakan ketahanan pangan. 2) Ketersediaan Pangan Utama. Rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun (kg) sebanyak 1.213.022kg, sedangkan jumlah penduduk Kota Bekasi sebanyak 2.382.689 jiwa, sehingga capaian kinerja ketersediaan pangan utama 509,10 per-1000 Penduduk. n) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan. Pekerja perempuan di lembaga pemerintah sebanyak 147.240 sedangkan jumlah pekerja perempuan sebanyak 540.022, sehinggacapaian
kinerja partisipasi perempuan di lembaga
pemerintahan 27,27%. 2) Angka Melek Huruf Perempuan Usia 15 Tahun ke Atas. Jumlah anak perempuan usia 15 tahun ke atas yang melek huruf sebanyak 851.139 orang, sedangkan jumlah anak usia 15 tahun keatas sebanyak 851.264 orang, sehingga capaian kinerja angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas 99,99%. 3) Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan. Jumlah
partisipasi
angkatan
kerja
perempuan
sebanyak
209.946 orang, sedangkan jumlah angkatan kerja perempuan sebanyak 803.421 orang, sehingga capaian kinerja partisipasi angkatan kerja perempuan 26,13%. o) KB & KS 1) Prevalensi Peserta KB Aktif. Jumlah peserta program KB aktif sebanyak 373.140, sedangkan jumlah pasangan usia subur sebanyak 492.552, sehingga capaian kinerja prevalensi peserta KB aktif 75,76%. 2) Rasio petugas lapangan KB/ Penyuluh KB(PLKB/PKB) di setiap desa/kelurahan. Jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 56 sedangkan jumlah PLKB/PKB sebanyak 70 sehingga capaian kinerja keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I sebanyak 80,00%. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
26
p) Perhubungan Urusan perhubungan diukur dengan IKK jumlah angkutan darat terhadap jumlah penumpang angkutan darat, dimana jumlah angkutan darat sebanyak 6.492, sedangkan jumlah penumpang angkutan darat sebanyak 966.292, sehingga capaian kinerja angkutan darat 0,67%. q) Komunikasi & Informasi 1) Website Milik Pemerintah Daerah. Pemerintah Kota Bekasi memiliki website dengan alamat www.bekasikota.go.id. 2) Pameran/Expo. Selama tahun 2014 Pemkot Bekasi mengadakan pameran/expo sebanyak 2 kali. r) Pertanahan 1) Luas Lahan Bersertifikat. Luas lahan bersertifikat di suatu daerah sebanyak 130,53 Ha, sedangkan luas lahan yang seharusnya bersertifikat sebanyak 488,22 Ha, sehingga capaian kinerja luas lahan bersertifikat 26,74%. 2) Penyelesaian Kasus Tanah Negara. Jumlah kasus tanah negara yang diselesaikan sebanyak 10, sedangkan jumlah kasus tanah negara yang terdaftar sebanyak 10, sehingga capaian kinerja penyelesaian kasus tanah negara 100%. 3) Penyelesaian Ijin Lokasi. Jumlah ijin lokasi sebanyak 26, sedangkan permohonan ijin lokasi sebanyak 26, sehingga capaian kinerja penyelesaian ijin lokasi 100%. s) Kesatuan Bangsa dan Politik 1) Kegiatan Pembinaan Politik Daerah. Selama Tahun 2014 jumlah kegiatan pembinaan politik daerah sebanyak 3 kegiatan. 2) Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP. Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP selama tahun 2013 sebanyak 4 kegiatan.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
27
t) Otonomi Daerah 1) Sistim informasi manajemen Pemda. Pada saat ini Kota Bekasi terdapat sistim informasi manajemen Pemda sebanyak 20 buah, diantaranya SIMDA, SIMBADDA, SIMPEG, SIMYANDU, SIAK, dan SIM Kearsipan, SMS Center Masyarakat, LPSE, Aplikasi Layanan Pintar Sistem Informasi Multimedia Digital Satu Atap, Aplikasi Komunitas Online, SMS Broadcast, Media Informasi Digital,
Aplikasi E-Book Viewer,
dan lain-lain. 2) Indeks kepuasan layanan masyarakat. Pada tahun 2014 Kota Bekasi telah melaksanakan Survey Kepuasan
Masyarakat
terhadap
Kinerja
dan
Pelayanan
Aparatur Pemerintah Kota Bekasi. Hasilnya diketahui bahwa Masyarakat
yang
mendapatkan
Pemerintah
Kota
Bekasi
pelayanan
menyatakan
dari
pada
Kantor
umumnya
pelayanan pada SKPD dinilai Baik dengan rata-rata nilai IKM yaitu 69,58. SKPD yang memiliki nilai IKM tertinggi yaitu Dinas Pendidikan dengan IKM 75,66. u) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) PKK aktif. Jumlah PKK aktif di Kota Bekasi sebanyak 69, sedangkan jumlah seluruh PKK di Kota Bekasi sebanyak 69, sehingga capaian kinerja PKK aktif di Kota Bekasi 100%. 2) Posyandu aktif. Jumlah Posyandu aktif di Kota Bekasi sebanyak 1.543 sedangkan total posyandu di Kota Bekasi sebanyak 1.543 sehingga capaian kinerja Posyandu aktif di Kota Bekasi 100%. v) Sosial 1) Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Jumlah sarana sosial seperti pantu asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah, dll yang berada di Kota Bekasi s.d Tahun 2014 sebanyak 109 buah. 2) Persentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
28
Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam satu tahun sebanyak 44 orang, sedangkan Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang seharusnya menerima jaminan sosial dalam satu tahun sebanyak 111 orang, sehingga capaian kinerja penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 39,64 %. 3) PMKS yang memperoleh bantuan sosial. Jumlah PMKS yang diberikan bantuan sebanyak 22.387 panti, sedangkan jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantuan sebanyak 23.303 panti, sehingga capaian kinerja PMKS yang memperoleh bantuan sosial 96,07%. w) Budaya 1) Penyelenggaraan festival seni dan budaya. Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya sebanyak 15 kali antara lain : a. HUT Kota Bekasi; b. Hari Pendidikan Nasional; c. Hari Kebangkitan Nasional; d. HUT RI; e. Hari Kesaktian Pancasila; f. Hari Sumpah Pemuda; g. Hari Ibu; h. Festival Musik Kolaborasi Etnik se-Jawa Barat di Kab. Garut; i.
Pasanggiri Seni Tari, Musik, Teater TK. Bakorwil II Provinsi Jawa Barat;
j. Pagelaran Seni Unggulan di Bakorwil IV Kab. Purwakarta; k. Festival Paduan Angklung antar Siswa SD/SMP/SMA seKota Bekasi; l.
Internasional Street Jogja Performance di Jogjakarta;
m. International Puppet Festival Egypt Alexandria 2014 di Mesir; n. Apeksi di Dumai; o. Bali Expo Invesment.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
29
2) Sarana penyelenggaraan seni dan budaya. Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya sebanyak 2 buah, yaituDewan Kesenian Bekasi (DKB) di GOR Bekasi dan Panggung terbuka di Lapangan Multiguna Jl. Lapangan Tengah Bekasi 3) Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan. Benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan sebanyak 8 dari benda, situs dan kawasan cagar budaya yang ada sebanyak 17, sehingga capaian kinerja benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 47,06%. x) Statistik 1) Buku ”Kota dalam Angka”. Terdapat buku kota dalam angka yang berjudul “Data Primer Kota Bekasi” 2) Buku ”PDRB Kota”. Kota Bekasi memiliki Data PDRB Kota yang termuat dalam “Data Primer Kota Bekasi”
y) Kearsipan 1) Penerapan pengelolaan arsip secara baku. Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku sebanyak 25, sedangkan jumlah SKPD (ditambah bagianbagian di Sekretrasi Daerah) sebanyak 43, sehingga capaian kinerja penerapan pengelolaan arsip secara buku 58,14%. 2) Kegiatan peningkatan SDM pengelolaan kearsipan. Jumlah
kegiatan
peningkatan
SDM
pengelola
kearsipan
sebanyak 2 kegiatan, yaitu Kegiatan peningkatan kompetensi dan penyelenggaraan Bimtek Kearsipan. z) Perpustakaan 1) Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah. Jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah sebanyak 23.764, sedangkan jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah sebanyak 125.890, sehingga capaian kinerja koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 18,88%.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
30
2) Pengunjung Perpustakaan. Jumlah kunjungan ke perpustakaan selama tahun 2013 sebanyak
4.146orang.
Sedangkan,
jumlah
orang
dalam
populasi yang harus dilayani sebanyak 1.945.497. Jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani merupakan total jumlah penduduk usia 10 s.d 59 tahun ke atas. Dengan demikian didapatkan capaian kinerja pengunjung perpustakaan 0,21%.
2. Prioritas Urusan Pilihan Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Kota Bekasi pada Tahun Anggaran 2014 berdasarkan urusan pilihan terdiri dari 4 urusan, meliputi urusan Pertanian, Pariwisata, Industri, perdagangan. Tingkat pencapaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan berdasarkan Indikator Kinerja Kunci adalah sebagai berikut : a) Urusan Pertanian 1) Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar. Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya 4.089,91 ton, seedangkan luas areal tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya 475 Ha, sehingga produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya adalah 8,61 ton per hektar 2) Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB. Jumlah
kontribusi
Rp.137.668,
PDRB
sedangkan
dari
sektor
jumlah
pertanian
total
PDRB
sebesar sebesar
Rp.18.912.208. Capaian kinerja Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB 0,73%. b) Urusan Pariwisata 1) Kunjungan Wisatawan Tahun 2014. Kota Bekasi pada tahun 2014 memiliki kunjungan wisatawan sebanyak 167.771 orang 2) Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB. Jumlah
kontribusi
Rp.1.177.156,
PDRB
sedangkan
dari
sektor
jumlah
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
pariwisata
total
PDRB
adalah adalah
31
Rp.18.912.208, sedangkan capaian kinerja kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 6,22%. c) Urusan Industri 1) Kontribusi sektor industri terhadap PDRB. Jumlah
kontribusi
Rp.7.703.205,
PDRB
sedangkan
dari
sektor
jumlah
total
industri
sebanyak
PDRB
sebanyak
Rp.18.912.208, sehingga capaian kinerja Kontribusi sektor industri terhadap PDRB 40,73%. 2) Pertumbuhan industri. Jumlah industri tahun 2014 adalah 3.389 jumlah Jumlah industri tahun
2013
adalah
3.345,
sehingga
capaian
kinerja
pertumbuhan industri 1,32%. d) Urusan Perdagangan 1) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB. Jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan sebanyak Rp.5.595.957, sedangkan jumlah total PDRB Rp.18.912.208, sehingga
capaian
kinerja
kontribusi
sektor
perdagangan
29,59%. 2) Ekspor bersih perdagangan Nilai ekspor US $508.792.384,95, sedangkan nilai import US $175.460.761,50 sehingga capaian kinerja ekspor bersih perdagangan US $333.331.623,45.
D. Tugas Pembantuan Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan adalah : 1) Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ; Bentuk Kegiatan dalam program ini adalah Bantuan Operasional Kesehatan untuk Puskesmas, Dukungan Administrasi Kegiatan, Perencanaan Bantuan Operasional Kesehatan, Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK, Laporan Kegiatan/Sosialisasi/Pembinaan. Sumber dana pelaksanaan program BOK berasal dari APBN Tahun Anggaran 2014 melalui Kementerian Kesehatan Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dengan pagu anggaran Rp.2.860.650.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Enam Puluh Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
32
Rupiah) dan jumlah anggaran yang digunakan sampai bulan Desember tahun 2014 sebesar Rp.2.812.115.000,- (98,30%). 2) Pengelolaan
Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri Perkotaan (PNPM-NP) Tujuan umum PNPM telah ditetapkan di Pedoman Umum PNPM yaitu “Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri”, dengan demikian secara khusus tujuan PNPM Mandiri Perkotaan dirumuskan sebagai berikut “Masyarakat di Kelurahan peserta program menikmati perbaikan sosial ekonomi dan tata kepemerintahan lokal”. Dengan melaksanakan kegiatan ini, diharapakan untuk : 1. Terbangunnya Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang dipercaya, aspiratif, refresentatif, akuntabel untuk mendorong tumbuh
dan
berkembangnya
partisipasi
serta
kemandirian
masyarakat; 2. Tersedianya Perencanaan Jangka Menengan (JPM) sebagai wadah
untuk
mewujudkan
sinergi
berbagai
program
penanggulangan kemiskinan yang komprehesif dan sesuai dengan aspirasi
serta
kebutuhan
masyarakat
dalam
rangka
pengembangan lingkungan pemukiman yang sehat, serasi, berjati diri dan berkelanjutan; 3. Terbangunnya Forum LKM tingkat Kecamatan dan Kab/Kota untuk mengawal terwujudnya harmonisasi berbagai program daerah; 4. Terwujudnya kontribusi pendanaan dari Pemerintah Kab/Kota dalam PNPM-MP sesuai dengan kapasitas fiskal daerah. Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
Mandiri
Perkotaan
yang
dananya
bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar Rp.5.100.000.000,- (Lima Milyar Seratus Juta Rupiah)
dan jumlah
anggaran yang
sudah terserap sebesar
Rp.5.100.000.000,- atau (100%).
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
33
E. Tugas Umum Pemerintahan 1. Kerjasama Antar Daerah Kerjasama antar daerah yang dilaksanakan antara lain : a. Kerjasama antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai pengelolaan TPA sampah Bantargebang
berdasarkan
Perjanjian
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Pemerintah
Kota
Bekasi
Kerja
Ibukota
Sama
Antara
Jakarta dengan
tanggal 3 Juli 2009 dan pada tahun
2013 dilakukan Perjanjian Tambahan (Addendum) sehingga terbentuk perjanjian Nomor 10 Tahun 2013
tanggal 18 Juli 2013
480.A Tahun 2013 tentang Peningkatan Pemanfaatan Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi. Adapun kerjasama dimaksud meliputi pengelolaan sampah yang menggunakan teknologi moderen yang ramah lingkungan berupa sistem 3 R (Ruduce, Reuce, Recycle), Insinerasi, Compositing, Gasifikasi, Waste to Energy dan teknologi lainnya yang ditetapkan dalam
rencana
induk
(Master
Plan)
TPST
Bantargebang,
pemanfaatan atau pengelolaan gas methana menjadi energi listrik, pengolahan sampah organik menjadi pupuk dan atau dilakukan proses lainnya untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik atau bahan lain yang bermanfaat mempunyai nilai ekonomi b. Kerjasama
antara
Pemerintah
Kabupaten
Bekasi
dengan
Pemerintah Kota Bekasi tentang Kepemilikan dan Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ). Kerjasama ini dilakukan dalam rangka pengembangan pelayanan air bersih kepada masyarakat di kedua daerah. Kerja sama ini juga mengatur kembali kepemilikan dan pengelolaan PDAM Kota Bekasi mengingat PDAM Kabupaten Bekasi untuk sementara lebih banyak berada dan melayani masyarakat Kota Bekasi. Kerjasama ini meliputi 3 komponen yaitu produksi air bersih, jaringan perpipaan, dan sambungan langganan. PDAM Thirta Bhagasasi melayani 177.211 sambungan langganan, dimana 87.330 sambungan langganan berada di wilayah Kota Bekasi. Sambungan langganan di wilayah Kota Bekasi tersebar di Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
34
Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, dan Kecamatan Bekasi Utara, Medan Satria, Rawa Lumbu, Pondokgede/Pondok Melati. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir PDAM Tirta Patriot telah menandatangani dua buah Perjanjian Kerja Sama dengan PDAM Tirta Bhagasasi tentang Pemakaian Air Produksi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot Kota Bekasi dalam bentuk penjualan air bersih dari PDAM Tirta Patriot kepada PDAM Tirta Bhagasasi. c. Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota
Jakarta,
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Barat,
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Karawang tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur Untuk Wilayah Jakarta, Bekasi dan Karawang dengan nomor kesepakatan : Nomor 19/NKB/D/2014; Nomor AM.01.09-DC/KSB/14/2014; Nomor 36 Tahun
2014;
Nomor
06/KB.134.4/5/AKS/2014; 073/4106/Pem-um;
119/58/OtdaKsm;
Nomor
Tanggal
04
94
Tahun
September
Nomor
2014;
Nomor
2014
tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan penyediaan air minum di sepanjang saluran Tarum Barat sampai ke wilayah DKI Jakarta melewati Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. d. Adendum Kesepakatan Bersama Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Bupati Bogor, Walikota Bogor, Walikota Depok, Bupati Tangerang, Walikota Tangerang Selatan, Bupati Bekasi, Walikota Bekasi dan Bupati
Cianjur
Kesejahteraan
tentang Sosial
Penanganan (PMKS)
di
Penyandang Wilayah
Masalah
Perbatasan
Jabodetabekjur tahun 2014. Kesepakatan bersama ini dilakukan dalam rangka melaksanakan penanganan penyandang masalah kesejahteraan
sosial
(PMKS)
di
wilayah
perbatasan
Jabodetabekjur. Sasarannya diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial, yaitu kemiskinan, ketelantaran,
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
35
kecacatan, keterpencilan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, korban bencana dan/atau korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
2. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga Kerjasama yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi dengan pihak ketiga pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Perjanjian Tambahan (Addendum) antara Pemerintah Kota Bekasi dengan PT. Gikoko Kogyo Indonesia dilakukan untuk menambah obyek kerja sama dalam perjanjian kerja sama yang semula hanya pembakaran gas di tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Sumur Batu Kota Bekasi yang sebelumnya hanya berupa pembangunan sistem pembakarann TPA, penjuan CER (Certified Emission
Reduction)
Development)
dan
sekarang
pelaksanaan
ditambah
CD
dengan
(Community pembangunan
pembangkit listrik berbahan gas sampah TPA serta penjualan listrik di tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Sumur Batu Kota Bekasi. Addendum perjanjian ini juga memuat bentuk kerja sama, peningkatan
nilai
investasi
PT.
Gikoko
Kogyo
Indonesia,
pembayaran kontribusi, dan jangka waktu perjanjian kerja sama, di mana perjanjian ini yang semula hanya berlaku selama 15 (lima belas) tahun berubah menjadi 25 (dua puluh lima) tahun sejak ditanda tanganinya perjanjian kerja sama pada tanggal 27 November 2007. b. Bentuk Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga pada tahun 2014 dalam hal pemanfaatan lahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan untuk keperluan sarana pendidikan dan ibadah terjalin sebanyak 11 kerjasama. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan layanan pendidikan dan sarana ibadah bagi masyarakat Kota Bekasi. Rincian kerjasama dapat dilihat pada tabel berikut :
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
36
Tabel 6 Bentuk Kerjasama dengan Pihak Ketiga Mengenai Sarana Pendidikan dan Ibadah PERJANJIAN KERJASAMA NO. 1.
NOMOR PERJANJIAN & TANGGAL
JUDUL
PERUNTUKAN
LOKASI FASOS/FASUM
20 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerinta Kota
Gereja Toraja
Komplek Perumahan Taman
12/MGT-JG/IV/2014
Bekasi Dengan Gereja Toraja Jemaat
Jemaat Galaxi
Galaxi Blok BA 1, Kel. Jakasetia
Galaxi tentang Perpanjangan 24/04/2014
Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi
Pemanfataan Aset Dalam Bentuk Penyewaan Tanah Fasilitas Sosial di Bawah Penguasaan Pemerintah Kota Bekasi untuk Gereja Toraja Jemaat Galaxi Kelurahan Jakasetia Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi
2.
159 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota
014/PKS-YMM/VII/2014
Bekasi Dengan Yayasan Mulia
BA I/51 A Kelurahan Kota Baru
Raharja tentang Perpanjangan
Kecamatan Bekasi Barat
Ke 4 (empat) Pemanfataan Aset
Kota Bekasi
21 Juni 2014
Jasa Kesehatan
Jl. Raya Harapan Baru Barat
Dalam Bentuk Penyewaan Tanah Fasilitas Sosial di Bawah Penguasaan Pemerintah Kota Bekasi untuk Yayasan Mulia Raharja Kelurahan Kota Baru Kecamatan Bekasi Barat
3.
157 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota
014/DKM/ARRIDHO/VII/2014
Bekasi Dengan Ketua DKM Masjid
Jl. Apel Raya No. 1 A RT. 01
Ar-Ridho tentang Pemanfaatan
RW. 04 Kel. Kota Baru
Aset Dalam Bentuk Penyewaan Tanah
Kec. Bekasi Barat Kota Bekasi
21 Juli 2014
Masjid
Perumahan Harapan Baru I
Fasilitas Sosial di Bawah Penguasaan Pemerintah Kota Bekasi untuk Pembangunan Masjid Ar-Ridho Kel. Kota Baru Kec. Bekasi Barat Kota Bekasi 4.
158 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota
014/sb/VII/2014
Bekasi dengan PT. Seni Pembangunan
Kelurahan Aren Jaya
tentang Perpanjangan Ke 4 (empat)
Bekasi Timur Kota Bekasi
21 Juli 2014
Sarana Niaga
Jl. Nusantara Raya RT. 03 RW. 17
Pemanfaatan Aset Dalam Penguasaan Pemerintah Kota Bekasi untuk PT. Seni Pembangunan Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur
5.
162 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota
14/UM/ALQALAM/VIII/2014
Bekasi dengan Yayasan Al Qalam Citra
Blok L-02-U.2 RT. 001 RW. 014
Gran tentang Pemanfaatan Aset Dalam
Kelurahan Jatikarya
Bentuk Tanah Fasilitas Sosial di Bawah
Kecamatan Jatisampurna
Penguasaan Pemerintah Kota Bekasi
Kota Bekasi
05 Agustus 2014
Masjid
Peruamahan Citra Gran
untuk Pembangunan Masjid Al-Qalam
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
37
PERJANJIAN KERJASAMA NO.
NOMOR PERJANJIAN & TANGGAL
JUDUL
PERUNTUKAN
LOKASI FASOS/FASUM
Citra Gran Kelurahan Jatikarya Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi
6.
160 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota Bekasi
143/GEKARI-F/SPF/VII/14
dengan Gereja Kasih Karunia Indonesia
Pekayon Indah Blok CC No. 38
"Gekari" Filadelfia Bekasi tentang
RT. 001 RW. 04 Kel. Pekayon Jaya
Perpanjangan Pemanfaatan Aset Dalam
Kec. Bekasi Selatan
22 Juli 2014
Gereja
Komplek Perumahan Pondok
Bentuk Penyewaan Tanah Fasilitas Sosial di Bawah Pengusaan Pemerintah Kota Bekasi untuk Gereja Kasih Karunia Indonesia "Filadelfia" Bekasi.
7.
118 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota Bekasi
Masjid dan
Taman Harapan Baru Jl. Taman
012/YYNF/VII/20144
Dengan Yayasan Nurul Firdaus Taman
TPA
Melati Utama No. 15A RT. 002
15 Juli 2014
Harapan Baru tentang Pemanfaatan Aset
RW. 026 Kelurahan Pejuang
Dalam Bentuk Penyewaan Tanah Fasilitas
Kecamatan Medan Satria
Sosial di Bawah Penguasaan Pemerintah
Kota Bekasi
Kota Bekasi untuk Masjid dan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Nurul Firdaus Kelurahan Pejuang kecamatan Medan Satria Kota Bekasi
8.
179 TAHUN 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota Bekasi
046/GBKP-BKS/VIII/2014
dengan Gereja Batak Karo Protestan
Blok AAII No. 35 Kel. Jakasetia
(GBKP) tentang Perpanjangan Pemanfaatan
Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi
18 Agustus 2014
Gereja
Komplek Perumahan Taman Galaxi
Aset Dalam Bentuk Penyewaan Tanah Fasilitas Sosial di Bawah Penguasaan Pemerintah Kota Bekasi untuk Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kelurahan Jakasetia Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi
9.
185 Tahun 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota Bekasi
Sekolah dan
Perumahan Villa Indah Permai
068/SDIT.BNH/VIII/2014
dengan Yayasan Bina Nurul Haq tentang
Masjid
Blok E 26 RT. 009 RW. 033
Pemanfaatan Aset Dalam Bentuk 26 Agustus 2014
Kel. Teluk Pucung
Penyewaan Tanah Fasilitas Sosial di
Kec. Bekasi Utara
Bawah Penguasaan Pemerintah Kota
Kota Bekasi
Bekasi untuk Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Masjid Nurul Haq Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi 10.
775 Tahun 2014 007/JMAM/XII/2014 18 Desember 2014
Perjanjian Antara Pemerintah Kota Bekasi Dengan Ketua Yayasan Masjid AlMuhajirin Perumnas I Bekasi tentang Pemanfaatan Sewa Lahan Prasarana, Sarana dan Utilitas di Bawah Penguasaan Pemerinta Kota Bekasi untuk Pembangunan Masjid Jami Al-
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
Masjid Jl. Komodo Raya No. 1 RT. 006 RW. 004 Kel. Kayuringin Jaya Kec. Bekasi Selatan Kota Bekasi
38
PERJANJIAN KERJASAMA NO.
NOMOR PERJANJIAN & TANGGAL
PERUNTUKAN
JUDUL
LOKASI FASOS/FASUM
Muhajirin Kelurahan Kayuringin Jaya Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi 11.
793 TAHUN 2014
Masjid, TPA, TK
01.12/17.YFK.2014
29 Desember 2014
c. Kerjasama
Perjanjian Antara Pemerintah Kota Bekasi Dengan Yayasan Fastabiqul Khoiraat tentang Perpanjangan Ke 3 (tiga) Pemanfaatan Sarana, Sarana dan Utilitas (PSU) di Bawah Penguasaan Pemerintah Kota Bekasi untuk Masjid, Taman Pendidikan Al'Quran (TPA) dan Taman Kanak-kanak (TK) Al-Ma'ruf Kel. Pengasinan Kec. Rawalumbu Kota Bekasi
dengan
pihak
ketiga
Perumahan Taman Narogong Indah Jl. Nuri No. 1 RT. 04 RW.022 Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi
terkait
pemanfaatan
aset
pemerintah Kota Bekasi yaitu pembangunan infrastruktur sarana telekomunikasi. Kerjasama ini terlaksana sebanyak 10 kerjasama, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 7 Bentuk Kerjasama dengan Pihak Ketiga Mengenai Pembangunan Infrastruktur Sarana Telekomunikasi PERJANJIAN KERJASAMA NO 1
NO PERJANJIAN/TANGGAL
LOKASI
JUDUL
161 Tahun 2014
Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota Bekasi
Perumahan Harapan Jaya I
011/DIR-TWRND/VII/2014
Dengan PT. Towerindo Konvergensi tentang
RT. 04 RW. 10
Sewa Tanah Fasilitas Sosial di Bawah Penguasaan
Kel. Harapan Jaya
Pemerintah Kota Bekasi untuk Pembangunan
Kec. Bekasi Utara
Menara Telekomunikasi Base Transceiver Station
Kota Bekasi
24 Juli 2014
(BTS) di Perumahan Harapan Jaya I Jalan Mahoni I RT. 04 RW. 10 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi.
2
500 Tahun 2013
Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota
003/LetPro1/GTI/VIII/2013
Bekasi Dengan PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia Tentang Pemanfaatan Tanah Milik Pemerintah Kota Bekasi Sebagai Penempatan
02 Agustus 2013
Jaringan Base Transceiver Station (BTS) Microcell Dengan Metode Kamuflase di Kota Bekasi.
3
177 Tahun 2014
Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota
002/MOU/IBST.PEMKOT BEKASI/VIII/2014
Bekasi dengan PT. Inti Bangun Sejahtera, Tbk tentang Pemanfaatan Tanah Milik Pemerintah
14 Agustus 2014
Kota Bekasi Sebagai Penempatan Jaringan Base
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
39
PERJANJIAN KERJASAMA NO
NO PERJANJIAN/TANGGAL
LOKASI
JUDUL Transceiver Station (BTS) Microcell dan Fiber Optik Dengan Metode Kamusflase di Kota Bekasi.
4
184 Tahun 2014
Perjanjian Sewa Antara Pemrintah Kota Bekasi
350/ADM/CEM/VIII/2014
Dengan PT. Cipta Ekasari Mandiri tentang Pemanfaatan Tanah Milik Pemerintah Kota Bekasi Sebagai Penempatan Jaringan Base
21 Agustus 2014
Transceiver Station (BTS) Microcell dan Fiber Optik Dengan Metode Kamusflase di Kota Bekasi.
5
342.A TAHUN 2014
Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota
075/isi/ext/PD/bekasi/IX/14
Bekasi dengan PT. Iforte Solusi Infotek tentang Pemanfaatan Tanah Milik Pemerintah Kota Bekasi Sebagai Penempatan Jaringan Base Transceiver
18 September 2014
Station (BTS) Microcell dan Fiber Optik Dengan Metode Kamusflase di Kota Bekasi.
6
528 Tahun 2013
Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota
004/QI/X/13
Bekasi dengan PT. Quarrtro Internasional tentang Pemanfaatan Tanah Milik Pemerintah Kota Bekasi Sebagai Penempatan Jaringan Base Transceiver
01 Oktober 2013
Station (BTS) Microcell Hotel dengan Jaringan Serat Optik (Fiber Network).
7
462 TAHUN 2014
Perjanjian Sewa Antara Pemerintah Kota Bekasi
Perumahan Pondok Ungu
001/TBG_SKPOO/PRJ/X/2014
Dengan PT. Solu Sindo Kreasi Pratama Tentang
Permai 2 Blok D RT. 03
Sewa Tanah Fasilitas Sosial di Bawah Penguasaan
RW. 13 Kelurahan
Pemerintah Kota Bekasi untuk Pembangunan
Kaliabang Tengah
Menara Telekomunikasi Base Transceiver
Kecamatan Bekasi Utara
Station (BTS) di Perumahan Pondok Ungu
Kota Bekasi
02 Oktober 2014
Permai 2 Kelurahan Kaliabang Tengah Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi
8
478 TAHUN 2014
Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota
050/MOU/MTIPEMKO.BEKASI/X/2014
Bekasi dengan PT. Mora Telematika Indonesia tentang Pemanfaatan Sistem Acces Point
07 Oktober 2014
Terintegrasi Berbasis Sistem Distribusi Antena Micro Selular (Base Transceiver Station Backhaul)
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
40
PERJANJIAN KERJASAMA NO
NO PERJANJIAN/TANGGAL
LOKASI
JUDUL Pada Tanah dan Bangunan Milik Pemerintah Kota Bekasi.
9.
601 TAHUN 2014
Perjanjian Sewa Antara Pemerintah Kota Bekasi
Lingkungan Kantor
001/PKS TCI-WBIBS/X/2014
Dengan PT Tower Capital Indonesia Tentang
Walikota Bekasi
Pemasangan Jaringan Penguat Sinyal Dengan
Jl. Jend. A. Yani Nomor 1
Sistem Indoor Building System dan Base Transceiver
Kel. Margajaya
System (BTS) Pada Bangunan Milik Pemrintah Kota
Kec. Bekasi Selatan
31 Oktober 2014
Bekasi Yang Berlokasi di Lingkungan Kantor Walikota Bekasi Jalan Jend. A. Yani Nomor 1.
10.
751 TAHUN 2014 Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kota 0232/PKS-FUJA/XI/2014
Bekasi dengan PT. Fesamas Utama Jaya Abadi tentang Pemanfaatan Tanah Milik Perintah Kota Bekasi Sebagai Penempatan Jaringan Base
27 November 2014
Transceiver Station (BTS) Hotel dan Jaringan Fiber Optik di Kota Bekasi
3. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan Pemerintah Kota Bekasi melakukan koordinasi dengan instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Bekasi. Koordinasi dengan instansi vertikal antara lain dengan: a. Kodim 0507 Bekasi : Ikut serta dalam rangka pangamanan dan penertiban; b. Batalyon 202 : Sebagai pelatih/instruktur Anggota Pol PP dalam teknik beregu penanganan huru hara; c. Polres Metro Bekasi : Penanganan demonstrasi SARA, operasi yustisi, operasi PKL, operasi PSK, pelaksanaan pemilihan Presidan dan Wakil Presiden, Pelaksanaan pemilihan anggota DPR dan DPRD, Koordinasi pelaksanaan KOMINDA (Komunitas Intelijen
Daerah),
dan
penanganan
pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran narkoba; a. Kejaksaan Negeri Bekasi : Koordinasi dengan Kejaksaan Negeri Bekasi dilaksanakan dalam bentuk Tim Penanggulangan Perkara di dalam dan di luar pengadilan; d. Kantor Statistik : Konsultasi penyusunan data primer Kota Bekasi; Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
41
e. Kantor Departemen Agama : Koordinasi dalam penyelenggaraan MTQ Tingkat Kota Bekasi, pengurusan zakat dan infak, Tim Pemberangkatan Haji Daerah dan terlibat dalam perayaan HariHari Besar Islam. f. Lembaga
Permasyarakatan
Kelas
II.a
Kota
Bekasi
:
Melaksanakan sosialisasi penyalahgunaan narkoba kepada penghuni LAPAS.
4. Pembinaan Batas Wilayah Selama tahun 2014 telah dilaksanakan pembahasan 3 (tiga) segmen batas daerah Kota Bekasi yang difasilitasi oleh Kemendagri, yaitu segmen batas daerah Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi, segmen batas daerah Kota Bekasi dengan Kabupaten Bogor dan segmen batas daerah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi DKI Jakarta yang didalamnya terdapat batas daerah Kota Bekasi dengan Kota Administratif Jakarta Timur. Pemerintah Kota Bekasi melalui Tim Penegasan Batas Daerah terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan penegasan batas daerah berupa mengikuti rapat koordinasi yang diselenggarakan
oleh
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Barat
dan
Kementerian Dalam Negeri, verifikasi tarikan garis batas daerah yang terdapat pada peta lampiran draft permendagri, melakukan tracking (menelusuri) titik batas daerah sesuai kenyataan di lapangan dan pengecekan terhadap hasil pemasangan pilar batas yang telah dilaksanakan oleh kemendagri. Adapun hasil kesepakatan terhadap penegasan garis batas daerah akan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri dan akan menjadi acuan dan dasar bagi kedua belah pemerintah daerah yang berbatasan dalam melaksanakan perencanaan
pembangunan
dan
pelayanan
masyarakat
serta
pedoman bagi instansi vertikal maupun instansi lainnya sebagai objek pelaksanaan tugas masing-masing. . 5. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Bencana yang terjadi pada tahun 2014 adalah banjir dan kebakaran. Berdasarkan data Dinas Sosial Sepanjang tahun 2014 bencana banjir yang terjadi di Kota Bekasi terdapat di 9 Kecamatan dengan jumlah korban banjir sebanyak 16.575 KK. Korban banjir terbanyak terdapat di Kecamatan Jatiasih sebanyak 5.157 KK.
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
42
Sedangkan bencana kebakaran sepanjang tahun 2014 terjadi sebanyak
167
kasus
dengan
total
kerugian
mencapai
Rp.727.107.500.000,-. Sumber dana untuk penanggulangan bencana berasal dari APBD
Kota
Bekasi
yang
terdapat
di
Dinas
Sosial
sebesar
Rp.1.520.000.000,00 terealisasi sebesar Rp.1.302.149.600,00 atau 85,57%.
Sedangkan
mengalokasikan
dana
untuk
Dinas
sebesar
Bangunan
dan
Kebakaran
Rp.1.395.0000.000,00
terealisasi
sebesar Rp.1.281.394.000,00 atau 91,86% Antisipasi terhadap penanggulangan bencana perlu dilakukan untuk meminimalisir korban dan kerugian yang dihadapi. Berikut ini antisipasi terhadap bencan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi; a) Antisipasi Penanggulangan Bencana Banjir : Menyiapkan buffer stock logistik; Menyiapkan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana melalui Kampung Siaga Bencana (KSB); Menyiapkan SDM yang berkualitas melalui Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana; Meningkatkan koordinasi dengan dinas instansi terkait, lembaga sosial, Dunia Usaha dan masyarakat melalui Kecamatan dan Kelurahan setempat; Menyiapkan sarana prasarana evakuasi. b) Antisipasi Penanggulangan Bencana Kebakaran : Sosialisasi dan simulasi pencegahan penanggulangan bahaya kebakaran diLingkungan Pendidikan dasar menengah dan perguruan tinggi; Penyuluhan dan Pembinaan Masyarakat terhadap bahaya Kebakaran; Pengadaan Peralatan Operasional Pemadam Kebakaran dan Alat Rescue; Mengatur
hal-hal yang dimungkinkan
untuk
penanganan
kebakaran (Rekomendasi Kebakaran).
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
43
6. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum Beberapa konflik yang terjadi di wilayah Kota Bekasi justru dilatarbelakangi oleh pengambilan beberapa kebijakan Pemerintah yang kurang dipahami oleh masyarakat. Hal ini terjadi misalnya dalam kasus
pendirian
rumah
ibadah
yang
dikarenakan
belum
tersosialisasinya Keputusan Bersama Tiga Menteri secara baik sehingga timbul kesalahpahaman dalam proses pendirian rumah ibadah
tersebut.
Faktor
ketidakpahaman
tersebut
terkadang
menimbulkan anarkisme oleh sebagian kecil oknum diantara kedua pihak yang berseteru. Adapun konflik lainnya yang terjadi antara lain : unjuk rasa buruh dan masyarakat, penggusuran/pengosongan dan sebagainya, namun karena kesigapan petugas Satpol PP dan aparat pemerintah lainnya disertai pola pendekatan persuasif kepada masyarakat, penanganan setiap konflik tersebut dapat disikapi secara damai. E. Penutup Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Kota Bekasi mendapat dukungan dari seluruh komponen masyarakat, politisi, para wakil rakyat dan instansi vertikal terkait sehingga berbagai program dan kegiatan dapat terealisasi hingga menyentuh lapisan masyarakat. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan diupayakan dapat mengakomodir kepentingan dan aspirasi masyarakat melalui proses perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 merupakan pencerminan dari RPJMD tahun 2013 - 2018. Capain Indikator Kinerja Kunci (IKK) cukup mencerminkan kondisi kota bekasi saat ini. Dengan demikian diharapkan evaluasi capaian IKK untuk Kota Bekasi dapat mendorong perbaikan dan peningkatan program dan kegiatan untuk masyarakat. Sebagai Tambahan Perlu Di Informasikan Selama Tahun 2014 Pemerintah Kota Bekasi Mendapatkan Apresiasi Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Melalui Prestasi Atau Raihan Penghargaaan Sebagai Berikut: 1. Penghargaan Dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Atas Kategori Madya Sebagai Kota Yang Memiliki Komitmen
Dalam
Upaya
Mewujudkan
Kesetaraan
Gender,
Pemberdayaan Perempuan, Dan Perlindungan Anak; Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
44
2. Penghargaan Dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Harapan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2014; 3. Penghargaan dari Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
atas
Implementasi
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dengan Predikat “CC"; 4. Penghargaan Dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Atas Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Dengan Peringkat Biru Kepada Rsud Kota Bekasi; 5. Penghargaan Dari Provinsi Jawa Barat Atas Kategori Pengumuman Informasi Publik Terlengkap Dengan Kategori Peringkat Ke - 2; 6. Penghargaan Dari Provinsi Jawa Barat Atas Kategori Penyusunan Standar Pelayanan Informasi Publik Terlengkap Dengan Kategori Peringkat Ke - 3 Mudah-mudahan ILPPD ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang memerlukan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan di Kota Bekasi. Kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi kami mengharapkan saran dan kritik sebagai bahan masukan perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan kami ucapkan terimakasih atas partisipasi aktif dalam mendukung terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan petunjuk dan memberkahi langkah-langkah serta upaya Pemerintah Kota Bekasi dalam mewujudkan
akuntabilitas
dan
transparansi
penyelenggaraan
pemerintahan menuju tata pemerintahan yang baik.
Bekasi,
April 2015
WALIKOTA BEKASI
Dr. RAHMAT EFFENDI
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kota Bekasi Tahun 2014
45