No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
PERKEMBANGAN IHK/INFLASI KOTA MANADO Bulan Juni 2016, seluruh 82 kota IHK di Indonesia mengalami inflasi. Kota Manado pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 1,06 persen, inflasi tahun kalender sebesar -0,71 persen atau mengalami deflasi, sedangkan inflasi “year on year” sebesar 3,67 persen. Inflasi di Kota Manado pada bulan Juni 2016 terjadi karena adanya kenaikan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran dengan kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 3,62 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen. Penyumbang/andil inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Juni 2016 yaitu tomat sayur sebesar 1,1334 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar - 0,3938 persen.
JUNI 2016 KOTA MANADO MENGALAMI INFLASI SEBESAR 1,06 PERSEN Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Kota Manado mengalami inflasi sebesar 1,06 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,01 pada bulan Mei 2015 menjadi 124,31 pada bulan Juni 2016. Sampai dengan bulan Juni 2016 ini, inflasi tahun kalender (Juni 2016 terhadap Desember 2015) sebesar -0,71 persen atau mengalami deflasi. Inflasi “year on year” (Juni 2016 terhadap Juni 2015) yaitu sebesar 3,67 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 3,62 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,42 persen; kelompok sandang sebesar 0,32 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain tomat sayur, cakalang/sisik, beras, bahan bakar rumahtangga, gula pasir,kembang kol, kangkung, daging ayam ras, kentang, tarif listrik, dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, bawang merah, tindarung, angkutan udara, biji nangka/kuniran, jahe,mie kering instant, cabai merah, bunga pepaya, jeruk nipis/limau dan lain-lain. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,8568 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0759 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,1175 persen; kelompok sandang sebesar 0,0172 persen kelompok kesehatan sebesar 0,0162 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0022 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0297 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
1
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Manado Juni 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
1 2 3 4 5 6 7
Kelompok Pengeluaran
IHK Mei 2016
(1)
(2)
IHK Juni 2016 (3)
Inflasi Juni 20161) (4)
Inflasi Inflasi Tahun Tahun ke Kalender Tahun (Y o Y)3) 20162) (5) (6)
U m u m (Headline)
123,01
124,31
1,06
-0,71
3,67
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
141,38
146,50
3,62
-1,82
13,43
113,79 119,27 108,31 110,40 113,40 129,97
114,32 119,77 108,66 110,85 113,43 129,73
0,47 0,42 0,32 0,41 0,03 -0,18
1,00 -0,28 1,51 0,73 0,18 -2,86
3,84 0,05 1,98 1,62 3,21 -1,94
1) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Mei 2015 3) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Juni 2015
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Manado (2012=100) Juni 2015 – Juni 2016
150.00 145.00 140.00 135.00
IHK
130.00
125.00 120.00 115.00 110.00 105.00 100.00 Juni 15 Juli 15 Ags 15 Sept 15 Okt 15 Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 Juni 16
2
Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
Gambar 2 Inflasi Kota Manado (2012=100) Tahun 2011 – 2016 4.50
4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50
0.00 -0.50 -1.00 -1.50 -2.00 -2.50
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
Nop
Des
2011
0.95
0.21
0.14
-1.43
-0.07
0.07
0.08
0.10
-0.22
0.33
-0.40
0.94
2012
-0.13
0.60
1.12
1.63
-0.84
0.50
0.85
2.16
-1.58
0.52
1.01
0.10
2013
-0.49
1.30
1.52
-0.56
-0.15
0.21
3.96
2.27
-2.10
-1.10
0.44
2.69
2014
1.06
-0.23
0.31
0.30
-0.15
0.67
0.85
-0.26
-0.03
1.42
1.56
3.83
2015
-0.71
-0.20
0.50
0.06
0.95
0.49
1.03
-0.53
0.62
1.49
-0.01
1.74
2016
-0.18
-0.82
-0.03
-0.87
0.14
1.06
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Gambar 3 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Manado Juni 2016 (2012=100)
Sumbangan/Andil (%)
0.87
0.8568
0.57
0.27
0.0759 -0.03
Bahan Makanan
Makanan Jadi
0.1175
Perumahan
0.0172
0.0162
0.0022
-0.0297
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 3,62 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 141,38 pada Mei 2016 menjadi 146,50 pada Juni 2016. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini delapan sub kelompok diantaranya mengalami inflasi, dua sub kelompok mengalami deflasi dan satu sub kelompok lainnya relatif stabil. Sub kelompok yang mendominasi terjadinya inflasi yaitu sub kelompok sayur-sayuran sebesar 37,69 persen; dan sub kelompok yang mengalami inflasi terendah yaitu sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,03 persen. Sub kelompok yang mengalami deflasi terdalam yaitu sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 15,58 persen. Sedangkan sub kelompok bahan makanan lainnya relatif stabil. Kelompok bahan makanan pada Juni 2016 memberikan sumbangan inflasi terbesar yaitu 0,8568 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: tomat sayur sebesar 1,1334 persen; cakalang/sisik sebesar 0,1333 persen; beras sebesar 0,0963 persen; kembang kol sebesar 0,0297 persen; kangkung sebesar 0,0251 persen; daging ayam ras sebesar 0,024 persen; kentang sebesar 0,0215 persen dan lainlain. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu: cabai rawit sebesar 0,3938 persen; bawang merah sebesar 0,1442 persen; tindarung sebesar 0,0775 persen; biji nangka sebesar/kuniran sebesar 0,0246 persen; jahe sebesar 0,0128 persen; mie kering instant 0,011 persen; cabai merah sebesar 0,0088 persen; bunga pepaya sebesar 0,0086 persen; jeruk nipis/limau sebesar 0,0085 persen; dan lain-lain.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,79 pada Mei 2016 menjadi 114,32 pada Juni 2016. Dua sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi sebesar 0,05 persen; dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,84 persen. Sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol relatif stabil pada bulan ini. Pada Juni 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0759 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu gula pasir sebesar 0,0683 persen; roti manis sebesar 0,0048 persen; dan lain-lain. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi pada kelompok ini relatif tidak ada.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,27 pada Mei 2016 menjadi 119,77 pada Juni 2016. Seluruh sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,05 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 1,33 persen; sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,88 persen; dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,08 persen. Pada Juni 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1175 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bahan bakar rumahtangga sebesar 0,0728 persen; tarif listrik sebesar 0,0214 persen; kain gorden sebesar 0,0095 persen; cat tembok sebesar 0,0066 persen; dan lainlain. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu semen sebesar 0,0028 persen; kompor sebesar 0,0014 persen; dan lain-lain.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,31 pada Mei 2016 menjadi 108,66 pada Juni 2016. Tiga sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok sandang laki-laki mengalami inflasi yaitu sebesar 0,05 persen; sub kelompok sandang wanita sebesar 0,03 persen; serta sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,69 persen. Sedangkan sub kelompok sandang anak-anak relatif stabil. Kelompok ini pada Juni 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,0172 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan sebesar 0,0161 persen; celana dalam pria sebesar 0,0008 persen;dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu kemeja panjang batik sebesar 0,0004 persen.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,40 pada Mei 2016 menjadi 110,85 pada Juni 2016. Pada Juni 2016 ada dua sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,19 persen; serta sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,84 persen. Sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok obat-obatan relatif stabil. Kelompok ini pada Juni 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0162 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu shampo sebesar 0,0078 persen; sabun mandi sebesar 0,0032 persen; pasta gigi sebesar 0,0015 persen; dan lain-lain. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu sikat gigi sebesar 0,0001 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,40 pada Mei 2016 menjadi 113,43 pada Juni 2016. Sub kelompok yang mengalami inflasi yaitu sub kelompok kursus-kursus/pelatihan yaitu sebesar 0,64 persen. Sedangkan empat sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan, sub kelompok rekreasi serta sub kelompok olahraga semuanya relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0022 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu biaya bimbingan belajar sebesar 0,0016 persen.
7.
Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juni 2016 mengalami deflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi penurunan indeks dari 129,97 pada Mei 2016 menjadi 129,73 pada Juni 2016. Sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub kelompok transportasi sebesar 0,26 persen. Sedangkan sub kelompok lainnya relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juni 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0297 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu angkutan udara sebesar 0,0652; serta perbaikan ringan kendaraan sebesar 0,0006 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu angkutan udara sebesar 0,0293 persen; dan bensin sebesar 0,0004 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
5
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun di Kota Manado disajikan dalam empat tahun terakhir yaitu sebagai berikut:
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun Kota Manado, Tahun 2013 – 2016 Inflasi (1)
1. Juni 2. Tahun kalender (Juni terhadap Mei) 3. Juni terhadap Juni (tahun ke tahun) (tahun n)
(tahun n-1)
2013
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
0,21
0,67
0,49
1,06
1,82
1,97
1,10
-0,71
4,95
6,26
8,73
3,67
PERBANDINGAN ANTAR KOTA DI PULAU SULAWESI Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, pada Juni 2016 tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dengan IHK sebesar 122,65. Tabel 4 Perbandingan IHK dan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100) KOTA (1)
6
Juni 2016 IHK
Inflasi (%)
(2)
(3)
1.
Palopo
122,65
1,63
2.
Mamuju
123,74
1,19
3.
Manado
124,31
1,06
4.
Gorontalo
121,65
1,02
5.
Bulukumba
128,21
0,94
6.
Kendari
120,72
0,93
7.
Watampone
119,46
0,90
8.
Palu
125,53
0,63
9.
Pare-Pare
120,53
0,52
10. 11.
Makassar Bau-Bau
124,16 128,20
0,30 0,30
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
Gambar 4 Pemetaan Inflasi Juni 2016 Kota-Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)
Manado
1,06
Gorontalo
1,02
Palu
0,63
Mamuju
1,19
Palopo
1,63 Pare-Pare
Kendari
0,93
0,52
Watampone
0,90
Makassar
0,30
Bulukumba
0,94
Bau-Bau
0,30
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016
7
BPS PROVINSI SULAWESI UTARA
Informasi lebih lanjut hubungi: Marthedy M. Tenggehi, S.Si Kabid. Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Utara Telepon: 0431-847044 Fax.: 0431-862204 Email:
[email protected] Homepage: http://sulut.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Utara No. 45/07/71/Th.X, 1 Juli 2016