No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG MARET 2016 DEFLASI 0,14 PERSEN
Pada bulan Maret 2016 Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,14 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 124,52. Dari 82 kota Inflasi di Indonesia, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi yaitu sebesar 1,18 persen dengan IHK 123,05 dan Inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang yaitu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 122,89. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan yaitu sebesar -1,22 persen dengan IHK sebesar 127,63 dan deflasi terendah terjadi di Kota Mamuju yaitu sebesar -0,02 persen dengan IHK sebesar 122,23.
Deflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya perubahan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok bahan makanan -0,63 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar -0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,31 persen; kelompok sandang sebesar 0,00 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,21 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender 2016 (Maret 2016 terhadap Desember 2015) di Kota Sorong sebesar 1,07 persen, dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) di Kota Sorong sebesar 6,56 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Begitu juga Kota Sorong, rilis inflasi dilakukan pada hari kerja pertama setiap awal bulan oleh BPS Kota Sorong. Mulai Maret 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Total sampel SBH 2012 di Kota Sorong sebanyak 120 Blok Sensus yang terbagi 4 triwulan (setiap triwulannya adalah 30 Blok Sensus) dengan jumlah rumah tangga setiap Blok Sensus adalah 10 rumah tangga. Sehingga jumlah rumah tangga sampel SBH 2012 di Kota Sorong ada sebanyak 1.200 rumah tangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 859 komoditas. Paket Komoditas terbanyak terdapat di Jakarta yaitu 462 komoditas dan yang paling sedikit di Kota Singaraja yaitu sebanyak 225 komoditas. Sedangkan untuk Kota Sorong menurut hasil SBH 2012 terdapat sebanyak 316 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Sorong pada Maret 2016 terjadi deflasi 0,14 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,69 pada Februari 2016 menjadi 124,52 pada Maret 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Maret 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,07 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 6,56 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok Bahan Makanan sebesar -0,63 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar -0,10 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar lainnya sebesar 0,31 persen; kelompok Sandang sebesar 0,00 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,21 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Maret 2016 antara lain Cabai Rawit, Ikan Kakap Merah Segar, Jantung Pisang, Ikan Simbula Segar dan Tauge/Kecambah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu Sirih, Jagung Manis, Kentang, Ketimun dan Terong Panjang. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap perubahan indeks pada Maret 2016, yaitu: kelompok bahan makanan -0,2255 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,0157 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0643 persen; kelompok sandang 0,0000 persen; kelompok kesehatan 0,0006 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0000 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan 0,0327 persen.
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Sorong Maret 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100) IHK Februari 2016 [2] 124.69
Kelompok Pengeluaran [1] U m u m 1 2 3
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
[3] 124.52
Inflasi Maret 2016 *) [4] -0.14
[5] 1.07
Inflasi Tahun ke Tahun ***) [6] 6.56
136.65
135.79
-0.63
2.72
13.69
133.49
133.35
-0.10
-0.04
7.44
117.37
117.73
0.31
0.17
1.93
IHK Maret 2016
Laju Inflasi tahun Kalender 2016 **)
4
Sandang
100.50
100.50
0.00
0.21
1.39
5
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
121.88
122.07
0.16
1.89
5.25
98.57
98.57
0.00
0.28
-8.63
121.38
121.64
0.21
-0.10
4.34
6 7
Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
*) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Maret 2016 (Persen) KELOMPOK PENGELUARAN
ANDIL INFLASI(%)
[1]
[2]
UMUM
-0.14
1.
BAHAN MAKANAN
-0,2255
2.
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
-0,0157
3.
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR
0.0643
4.
SANDANG
0,0000
5.
KESEHATAN
0,0006
6.
PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA
0,0000
7.
TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
0,0327
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Sorong (2012=100), Desember 2013–Maret 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Maret 2016
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 mengalami deflasi sebesar 0,63 persen atau terjadi penurunan indeks dari 136,65 pada Februari 2016 menjadi 135,79 pada Maret 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok Bahan Makanan, 6 subkelompok mengalami inflasi, 5 subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Bumbu-bumbuan yaitu sebesar 4,62 dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Lemak dan Minyak yaitu sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Daging dan Hasil-hasilnya yaitu sebesar -5,18 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya. Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,2255 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Cabe Rawit sebesar 0,1644 persen; Ikan Cakalang/Sisik Segar sebesar 0,0818 persen; Ikan Kakap Merah Segar sebesar 0,0436 persen; Bayam sebesar 0,0383 persen dan Ikan Ekor Kuning Segar sebesar 0,0318 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: Daging Ayam Ras sebesar -0,3115 persen; Ikan Kembung/Lema Segar sebesar -0,1270 persen; Kangkung sebesar -0.0875 persen; Telur Ayam Ras sebesar -0,0342 persen dan Kentang sebesar -0,0270 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Maret 2016 mengalami deflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi penurunan indeks dari 133,49 pada Februari 2016 menjadi 133,35 pada Maret 2016. Dari 3 subkelompok dalam kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau; 1 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok yang mengalami inflasi subkelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar -0,38 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Makanan Jadi dan subkelompok Minuman yang Tidak Beralkohol. Kelompok ini pada Maret 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0157 persen. Komoditas dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu Buah Pinang sebesar 0,0039 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah Sirih sebesar -0,0196 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,37 pada Februari 2016 menjadi 117,73 pada Maret 2016. Dari 4 subkelompok dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Bahan Bakar Penerangan dan Air sebesar -1,92 persen, sedangkan inlasi terendah terjadi pada subkelompok Penyelenggaraan Rumahtangga sebesar 0,08 persen.
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
Pada Maret 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,643 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Bahan Bakar Rumah Tangga (LPG 12 kg) sebesar 0,1084 persen; Tarif Kontrak Rumah sebesar 0,0136 persen dan Kompor sebesar 0,0032 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Tarif Listrik sebesar -0,0627 persen. 4. Sandang Kelompok Sandang pada bulan Maret 2016 tidak mengalami perubahan angka indeks. Adapun nilai Indeksnya adalah sebesar 100,50. Dari 4 subkelompok di kelompok Sandang, yaitu subkelompok Sandang Laki-laki, subkelompok Sandang Wanita, subkelompok Sandang Anak-anak dan subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Maret 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0000 persen. 5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,88 pada Februari 2016 menjadi 122,07 pada Maret 2016. Dari 4 subkelompok di kelompok Kesehatan, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada subkelompok Jasa Kesehatan dan subkelompok Obat-obatan yaitu masing-masing sebesar 0,36 persen dan 0,32 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah subkelompok Jasa Perawatan Jasmani dan subkelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika. Pada Maret 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0006 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Tarif Dokter Spesialis sebesar 0.0034 persen dan Obat Gosok sebesar 0,0026 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Maret 2016 tidak mengalami perubahan angka indeks. Adapun nilai Indeksnya adalah sebesar 98,57. Dari 5 subkelompok di kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga, yaitu subkelompok Pendidikan, subkelompok Kursus-kursus/Pelatihan, subkelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan, subkelompok Rekreasi dan subkelompok Olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Maret 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0000 persen.
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,38 pada bulan Februari 2016 menjadi 121,64 pada bulan Maret 2016. Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Transpor sebesar 0,28 persen dan subkelompok Sarana dan Penunjang Transpor sebesar 0,26 persen. Sedangkan 2 subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Komunikasi dan Pengiriman serta subkelompok Jasa Keuangan. Secara keseluruhan kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,0327 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu Mobil sebesar 0,0313 persen; Pemeliharaan/Service Mobil sebesar 0,0011 persen dan Ban Dalam Motor sebesar 0,0003 persen.
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Maret 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,07 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 6,56 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2012, 2013, 2014 dan 2015 masing-masing -0,67 persen; 1,83 persen; 0,43 persen dan 0,70 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Maret 2012 terhadap Maret 2011, Maret 2013 terhadap Maret 2012 dan Maret 2015 terhadap Maret 2014 masing-masing 1,72 persen; 7,76 persen; 6,54 persen dan 7,11 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun Tahun 2012–2016 Inflasi
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(3) 1,73
(4)
(5)
(5)
1. Maret
(2) 0,09
-0,02
0,27
-0,14
2. Tahun Kalender
-0,67
1,83
0,43
0,70
1,07
3. Tahun ke Tahun
1,72
7,76
6,54
7,11
6,56
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2012–2016
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
Perbandingan Antarkota di Wilayah Indonesia Bagian Timur Kota-kota IHK di wilayah Indonesia Bagian Timur yang berjumlah 18 kota, pada Maret 2016 tercatat 10 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 0,82 persen dengan IHK 135,79 dan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 0,04 persen dengan IHK 118,27. Sedangkan Deflasi tertinggi terjadi di Kota Pare-pare sebesar -0,90 persen dengan IHK sebesar 119,77 dan deflasi terendah terjadi di Kota Mamuju sebesar -0,02 persen dengan IHK sebesar 122,23. (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2016 Kota-Kota di Wilayah Indonesia Bagian Timur (2012=100)
KOTA (1)
Maret 2016 IHK (2)
Inflasi/Deflasi (%) (3)
1.
TUAL
135.79
0.82
2.
PALU
124.42
0.38
3.
JAYAPURA
125.08
0.30
4.
TERNATE
127.64
0.28
5.
PALOPO
121.60
0.25
6.
KENDARI
120.18
0.23
7.
MAKASSAR
124.40
0.17
8.
GORONTALO
120.50
0.15
9.
MANOKWARI
116.09
0.13
10.
WATAMPONE
118.27
0.04
11.
MAMUJU
122.23
-0.02
12.
MANADO
123.92
-0.03
13.
BAU-BAU
126.94
-0.04
14.
SORONG
124.52
-0.14
15.
BULUKUMBA
127.18
-0.31
16.
AMBON
121.97
-0.36
17.
MERAUKE
128.07
-0.41
18.
PARE-PARE
119.77
-0.90
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
Tabel 5 Indeks Harga Konsumen Kota Sorong, Laju Inflasi Bulanan, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Laju Inflasi Tahunan (Year on Year) pada Bulan Maret 2016 (2012 = 100) IHK Maret 2015
IHK Februari 2016
IHK Maret 2016
Inflasi Maret 2016
Inflasi Tahun Kalender Maret 2016
Inflasi Tahunan Maret 2016
UMUM
116.85
124.69
124.52
-0.14
1.07
6.56
I
BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
119.44 111.70 113.66 132.37 124.61 124.25 113.97 133.15 117.97 124.09 112.78 106.34
136.65 115.00 140.31 158.64 133.30 133.63 138.97 137.87 122.35 148.16 113.15 109.77
135.79 114.88 133.04 160.01 133.75 131.68 135.45 139.55 121.21 155.01 113.17 110.36
-0.63 -0.10 -5.18 0.86 0.34 -1.46 -2.53 1.22 -0.93 4.62 0.02 0.54
2.72 0.13 1.22 7.56 3.20 0.15 -3.64 1.56 1.86 10.71 0.57 0.79
13.69 2.85 17.05 20.88 7.33 5.98 18.85 4.81 2.75 24.92 0.35 3.78
II
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol
124.12 126.54 112.96 131.69
133.49 129.95 123.71 151.17
133.35 129.95 123.71 150.60
-0.10 0.00 0.00 -0.38
-0.04 0.01 2.53 -2.35
7.44 2.69 9.52 14.36
III
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga
115.50 107.53 136.67 113.46 113.93
117.37 108.99 139.66 114.53 116.14
117.73 109.13 140.72 114.79 116.23
0.31 0.13 0.76 0.23 0.08
0.17 0.10 0.10 0.23 0.90
1.93 1.49 2.96 1.17 2.02
IV
SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain
99.12 96.65 101.65 97.17 103.61
100.50 98.58 103.14 97.73 105.12
100.50 98.58 103.14 97.73 105.12
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.21 0.08 0.41 0.05 0.42
1.39 2.00 1.47 0.58 1.46
V
KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika
115.98 124.63 115.26 114.70 112.52
121.88 131.92 116.95 115.80 120.24
122.07 132.39 117.33 115.80 120.24
0.16 0.36 0.32 0.00 0.00
1.89 3.72 1.23 0.96 1.38
5.25 6.23 1.80 0.96 6.86
VI
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga
107.88 108.06 102.97 102.56 110.76 101.90
98.57 90.52 102.97 106.09 110.76 101.90
98.57 90.52 102.97 106.09 110.76 101.90
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.28 0.00 0.00 1.99 0.00 0.00
-8.63 -16.23 0.00 3.44 0.00 0.00
VII
TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
116.58 123.93 100.53 102.29 122.16
121.38 131.19 100.53 102.09 123.77
121.64 131.56 100.53 102.36 123.77
0.21 0.28 0.00 0.26 0.00
-0.10 -0.20 0.00 0.26 1.32
4.34 6.16 0.00 0.07 1.32
Kelompok/Sub Kelompok
Catatan: a. Inflasi Maret 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Februari 2016. b. Inflasi Tahun Kalender Maret 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 c. Inflasi Tahunan Maret 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015.
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016
Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Sorong Jl. Merpati No 7,RemuUtara, Kota Sorong Telp. (0951) 321845 Email:
[email protected] Website: http://sorongkota.bps.go.id Contact Person: J. Lekatompessy,S.E. (08124837550) Novi Andy Dwi Setyawan, M.Si(08124833069) Anna Kristiana Yunita, S.ST (081328190038)
Berita Resmi Statistik No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016