No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG FEBRUARI 2016 INFLASI 0,10 PERSEN
Pada bulan Februari 2016 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,10 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 124,69. Dari 82 kota Inflasi di Indonesia, 30 kota mengalami inflasi dan 52 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan yaitu sebesar 1,02 persen dengan IHK 129,21 dan Inflasi terendah terjadi di Kota Banda Aceh yaitu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 117,03. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke yaitu sebesar -2,95 persen dengan IHK sebesar 128,60 dan deflasi terendah terjadi di Kota Sibolga yaitu sebesar -0,02 persen dengan IHK sebesar 125,62.
Inflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya perubahan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok bahan makanan 0,46 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar -0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar -0,55 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,14 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,28 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,17 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender 2016 (Februari 2016 terhadap Desember 2015) di Kota Sorong sebesar 1,21 persen, dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) di Kota Sorong sebesar 6,99 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Begitu juga Kota Sorong, rilis inflasi dilakukan pada hari kerja pertama setiap awal bulan oleh BPS Kota Sorong. Mulai Februari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Total sampel SBH 2012 di Kota Sorong sebanyak 120 Blok Sensus yang terbagi 4 triwulan (setiap triwulannya adalah 30 Blok Sensus) dengan jumlah rumah tangga setiap Blok Sensus adalah 10 rumah tangga. Sehingga jumlah rumah tangga sampel SBH 2012 di Kota Sorong ada sebanyak 1.200 rumah tangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 859 komoditas. Paket Komoditas terbanyak terdapat di Jakarta yaitu 462 komoditas dan yang paling sedikit di Kota Singaraja yaitu sebanyak 225 komoditas. Sedangkan untuk Kota Sorong menurut hasil SBH 2012 terdapat sebanyak 316 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Sorong pada Februari 2016 terjadi inflasi 0,10 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,57 pada Januari 2016 menjadi 124,69 pada Februari 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 6,99 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok Bahan Makanan sebesar 0,46 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar -0,25 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar lainnya sebesar -0,55 persen; kelompok Sandang sebesar 0,01 persen; kelompok Kesehatan sebesar 1,14 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,28 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,17 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Februari 2016 antara lain Cabai Merah, Cabai Rawit, Obat Sakit Kepala, Buku Pelajaran SMP, Ikan Kakap Merah Segar. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu Buah Pinang, Ikan Kawalina Segar, Sirih, Lemon, Jeruk Nipis/Limau. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap perubahan indeks pada Februari 2016, yaitu: kelompok bahan makanan 0,1666 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,0386 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar -0,1157 persen; kelompok sandang 0,0005 persen; kelompok kesehatan 0,0449 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0135 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan 0,0269 persen.
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Sorong Februari 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran [1] U m u m 1 2 3
IHK Januari 2016 [2] 124.57
IHK Februari 2016 [3] 124.69
Inflasi Februari 2016 *) [4] 0.10
136.02
136.65
133.83
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
[5] 1.21
Inflasi Tahun ke Tahun ***) [6] 6.99
0.46
3.37
14.50
133.49
-0.25
0.07
7.60
118.02
117.37
-0.55
-0.14
1.72
Laju Inflasi tahun Kalender 2016 **)
4
Sandang
100.49
100.50
0.01
0.21
1.38
5
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
120.51
121.88
1.14
1.73
5.81
98.29
98.57
0.28
0.28
-8.46
121.17
121.38
0.17
-0.31
5.29
6 7
Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Februari 2015 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Februari 2016 (Persen) KELOMPOK PENGELUARAN
ANDIL INFLASI(%)
[1]
[2]
UMUM
0.10
1.
BAHAN MAKANAN
0,1666
2.
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
-0,0386
3.
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR
-0.1157
4.
SANDANG
0,0005
5.
KESEHATAN
0,0449
6.
PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA
0,0135
7.
TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
0,0269
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Sorong (2012=100), Desember 2013–Februari 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Februari 2016
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,46 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,02 pada Januari 2016 menjadi 136,65 pada Februari 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok Bahan Makanan, 10 subkelompok mengalami inflasi, 1 subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Ikan Diawetkan yaitu sebesar 3,57 dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Telur, Susu dan Hasil-hasilnya yaitu sebesar 0,04 persen. Deflasi hanya terjadi pada subkelompok Sayur-sayuran yaitu sebesar -2,75 persen. Kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1666 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Ikan Kembung/Lema Segar sebesar 0,1300 persen; Daging Ayam Ras sebesar 0,1247 persen; Cabai Rawit sebesar 0,0645 persen; Ikan Cakalang/Sisik Segar sebesar 0,0477 persen dan Bawang Putih sebesar 0,0476 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: Ikan Kawalina Segar sebesar -0,1739 persen; Tomat Sayur sebesar -0,0847 persen; Jeruk Nipis/Limau sebesar -0.0352 persen; Kacang Panjang sebesar -0,0308 persen dan Sawi Hijau sebesar -0,0292 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi penurunan indeks dari 133,83 pada Januari 2016 menjadi 133,49 pada Februari 2016. Dari 3 subkelompok dalam kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau; 2 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi subkelompok Minuman yang Tidak Beralkohol sebesar 1,57 persen dan subkelompok Makanan sebesar 0,01 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar -2,29 persen. Kelompok ini pada Februari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0386 persen. Komoditas dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu Air Kemasan sebesar 0,0553 persen; Rokok Putih sebesar 0,0049 persen; Kopi Bubuk sebesar 0,0018 persen; Sirop sebesar 0,0011 persen dan Biskuit sebesar 0,0007 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah Buah Pinang sebesar -0,0773 persen dan Sirih sebesar -0,0251 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,55 persen atau terjadi penurunan indeks dari 118,02 pada Januari 2016 menjadi 117,37 pada Februari 2016. Dari 4 subkelompok dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, 1 subkelompok mengalami inflasi, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
yang mengalami inflasi adalah subkelompok Penyelenggaraan Rumahtangga sebesar 0,14 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok Bahan Bakar Penerangan dan Air sebesar -1,92 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah subkelompok Biaya Tempat Tinggal
dan
subkelompok Perlengkapan Rumah Tangga. Pada Februari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,1157 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Bahan Bakar Rumah Tangga (LPG 12 kg) sebesar 0,0357 persen dan Pembasmi Nyamuk Bakar sebesar 0,0022 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Tarif Listrik sebesar -0,1536 persen. 4. Sandang Kelompok Sandang pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 100,49 pada Januari 2016 menjadi 100,50 pada Februari 2016. Dari 4 subkelompok di kelompok Sandang, 1 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain sebesar 0,08 persen. Sedangkan 3 subkelompok yang lain tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Sandang Laki-laki, subkelompok Sandang Wanita dan subkelompok Sandang Anak-anak. Pada Februari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0005 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Emas Perhiasan sebesar 0,0005 persen. Sedangkan sebaliknya, tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi. 5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 1,14 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,51 pada Januari 2016 menjadi 121,88 pada Februari 2016. Dari 4 subkelompok di kelompok Kesehatan, 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Jasa Kesehatan yaitu sebesar 3,35 persen sedangkan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika yaitu sebesar 0,38 persen. Subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah subkelompok Jasa Perawatan Jasmani. Pada Februari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0449 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Tarif Rumah Sakit sebesar 0,0225 persen; Parfum sebesar 0,0073 persen; Tarif Dokter Spesialis sebesar 0.0071 persen; Obat Sakit Kepala sebesar 0,0061 persen dan Tarif Dokter Umum sebesar 0,0019 persen. Sedangkan sebaliknya, tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 98,29 pada bulan Januari 2016 menjadi 98,57 bulan Feruari 2016. Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
Subkelompok di kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga yang mengalami kenaikan indeks yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan yaitu sebesar 1,99 persen. Sedangkan subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok tersebut antara lain: subkelompok pendidikan; subkelompok kursuskursus/pelatihan; subkelompok rekreasi dan subkelompok olahraga. Pada Februari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0135 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu Buku Pelajaan SMP sebesar 0,0049; Buku Pelajaran SD sebesar 0,0047 persen dan Buku Pelajaran SMA sebesar 0,0039 persen. Sedangkan sebaliknya, tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,17 pada bulan Januari 2016 menjadi 121,38 pada bulan Februari 2016. Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Transpor sebesar 0,24 persen. Sedangkan 3 subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Komunikasi dan Pengiriman, subkelompok Sarana dan Penunjang Transpor dan subkelompok Jasa Keuangan. Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2016 memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,0269 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu Mobil sebesar 0,0395 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain Bensin sebesar -0,0107 persen dan Solar sebesar -0,0019 persen.
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 6,99 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2012, 2013, 2014 dan 2015 masing-masing -0,76 persen; 0,10 persen; 0,45 persen dan 0,43 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Februari 2012 terhadap Februari 2011, Februari 2013 terhadap Februari 2012 dan Februari 2014 terhadap Februari 2013 masing-masing 1,29 persen; 6,02 persen; 7,31 persen dan 6,81 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun Tahun 2012–2016 Inflasi
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(3) 1,09
(4)
(5)
(5)
1. Februari
(2) -0,38
0,63
0,26
0,10
2. Tahun Kalender
-0,76
0,10
0,45
0,43
1,21
3. Tahun ke Tahun
1,29
6,02
7,31
6,81
6,99
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2012–2016
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
Perbandingan Antarkota di Wilayah Indonesia Bagian Timur Kota-kota IHK di wilayah Indonesia Bagian Timur yang berjumlah 18 kota, pada Februari 2016 tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,67 persen dengan IHK 120,32 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,07 persen dengan IHK 119,90. Sedangkan Deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar -2,92 persen dengan IHK sebesar 128,60 dan deflasi terendah terjadi di Kota Makassar sebesar -0,02 persen dengan IHK sebesar 124,19. (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2016 Kota-Kota di Wilayah Indonesia Bagian Timur (2012=100) Februari 2016
KOTA (1)
IHK (2)
Inflasi/Deflasi (%) (3)
1.
GORONTALO
120.32
0.67
2.
AMBON
122.41
0.18
3.
JAYAPURA
124.70
0.17
4.
SORONG
124.69
0.10
5.
PALOPO
121.30
0.07
6.
KENDARI
119.90
0.07
7.
MAKASSAR
124.19
-0.02
8.
PARE-PARE
120.86
-0.03
9.
MANOKWARI
115.94
-0.11
10.
MAMUJU
122.25
-0.37
11.
PALU
12.
WATAMPONE
123.95 118.22
-0.61 -0.72
13.
MANADO
14.
TERNATE
123.96 127.28
-0.82 -0.95
15.
BAU-BAU
126.99
-0.97
16.
BULUKUMBA
127.58
-1.05
17.
TUAL
134.68
-1.33
18.
MERAUKE
128.60
-2.95
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
Tabel 5 Indeks Harga Konsumen Kota Sorong, Laju Inflasi Bulanan, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Laju Inflasi Tahunan (Year on Year) pada Bulan Februari 2016 (2012 = 100) IHK Februari 2015
IHK Januari 2016
IHK Februari 2016
Inflasi Februari 2016
Inflasi Tahun Kalender Februari 2016
Inflasi Tahunan Februari 2016
UMUM
116.54
124.57
124.69
0.10
1.21
6.99
I
BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
119.35 111.32 120.12 131.45 121.43 126.52 111.04 132.76 117.97 117.53 113.66 106.34
136.02 114.73 137.38 157.80 128.71 133.57 142.90 137.12 121.08 144.59 113.01 109.50
136.65 115.00 140.31 158.64 133.30 133.63 138.97 137.87 122.35 148.16 113.15 109.77
0.46 0.24 2.13 0.53 3.57 0.04 -2.75 0.55 1.05 2.47 0.12 0.25
3.37 0.24 6.75 6.64 2.85 1.64 -1.13 0.34 2.82 5.81 0.55 0.25
14.50 3.31 16.81 20.68 9.78 5.62 25.15 3.85 3.71 26.06 -0.45 3.23
II
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol
124.06 126.54 112.72 131.69
133.83 129.94 121.80 154.71
133.49 129.95 123.71 151.17
-0.25 0.01 1.57 -2.29
0.07 0.01 2.53 -1.98
7.60 2.69 9.75 14.79
III
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga
115.39 107.42 136.67 113.41 113.42
118.02 108.99 142.40 114.53 115.98
117.37 108.99 139.66 114.53 116.14
-0.55 0.00 -1.92 0.00 0.14
-0.14 -0.03 -0.65 0.00 0.82
1.72 1.46 2.19 0.99 2.40
IV
SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain
99.13 96.65 101.65 97.17 103.68
100.49 98.58 103.14 97.73 105.04
100.50 98.58 103.14 97.73 105.12
0.01 0.00 0.00 0.00 0.08
0.21 0.08 0.41 0.05 0.42
1.38 2.00 1.47 0.58 1.39
V
KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika
115.19 121.86 114.47 114.70 112.52
120.51 127.64 116.05 115.80 119.79
121.88 131.92 116.95 115.80 120.24
1.14 3.35 0.78 0.00 0.38
1.73 3.35 0.91 0.96 1.38
5.81 8.26 2.17 0.96 6.86
VI
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga
107.68 108.06 102.97 100.99 110.76 101.90
98.29 90.52 102.97 104.02 110.76 101.90
98.57 90.52 102.97 106.09 110.76 101.90
0.28 0.00 0.00 1.99 0.00 0.00
0.28 0.00 0.00 1.99 0.00 0.00
-8.46 -16.23 0.00 5.05 0.00 0.00
VII
TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
115.28 121.95 100.53 102.29 122.16
121.17 130.87 100.53 102.09 123.77
121.38 131.19 100.53 102.09 123.77
0.17 0.24 0.00 0.00 0.00
-0.31 -0.49 0.00 0.00 1.32
5.29 7.58 0.00 -0.20 1.32
Kelompok/Sub Kelompok
Catatan: a. Inflasi Februari 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Januari 2016. b. Inflasi Tahun Kalender Februari 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 c. Inflasi Tahunan Februari 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Februari 2016 terhadap IHK bulan Februari 2015.
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016
Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Sorong Jl. Merpati No 7,RemuUtara, Kota Sorong Telp. (0951) 321845 Email:
[email protected] Website: http://sorongkota.bps.go.id Contact Person: J. Lekatompessy,S.E. (08124837550) Novi Andy Dwi Setyawan, M.Si(08124833069) Anna Kristiana Yunita, S.ST (081328190038)
Berita Resmi Statistik No. 3/02/9171 Th. XIX, 1 Maret 2016