No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG FEBRUARI 2015 INFLASI 0,26 PERSEN
Pada bulan Februari 2015 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 116,54. Dari 82 kota Inflasi di Indonesia, 12 kota mengalami inflasi dan 70 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual yaitu sebesar 3,20 persen dengan IHK 130,63 dan Inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari yaitu sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 112,50. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi yaitu sebesar -2,35 persen dengan IHK sebesar 114,99 dan deflasi terendah terjadi di Kota Jayapura yaitu sebesar -0,04 persen dengan IHK sebesar 119,64.
Inflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya perubahan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok bahan makanan -0,46 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 3,91 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,26 persen; kelompok sandang sebesar -0,04 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,79 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,12 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar -2,14 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender 2014 (Februari 2015 terhadap Desember 2014) di Kota Sorong sebesar 0,43 persen, dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) di Kota Sorong sebesar 6,81 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Begitu juga Kota Sorong, rilis inflasi dilakukan pada hari kerja pertama setiap awal bulan oleh BPS Kota Sorong. Mulai Februari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Total sampel SBH 2012 di Kota Sorong sebanyak 120 Blok Sensus yang terbagi 4 triwulan (setiap triwulannya adalah 30 Blok Sensus) dengan jumlah rumah tangga setiap Blok Sensus adalah 10 rumah tangga. Sehingga jumlah rumah tangga sampel SBH 2012 di Kota Sorong ada sebanyak 1.200 rumah tangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 859 komoditas. Paket Komoditas terbanyak terdapat di Jakarta yaitu 462 komoditas dan yang paling sedikit di Kota Singaraja yaitu sebanyak 225 komoditas. Sedangkan untuk Kota Sorong menurut hasil SBH 2012 terdapat sebanyak 316 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Sorong pada Februari 2015 terjadi inflasi 0,26 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,41 pada Januari 2015 menjadi 116,54 pada Februari 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,43 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,81 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok Bahan Makanan sebesar -0,46 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 3,91 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar lainnya sebesar 0,26 persen; kelompok Sandang sebesar -0,04 persen; kelompok Kesehatan sebesar 3,79 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar -0,12 persen dan kelompokTranspor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar -2,14 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Februari 2015 antara lain Wortel, Kacang Panjang, Lemon, Magic Com dan Ongkos Bidan. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu Tomat Sayur, Ketela Pohon, Cabai Merah, Pasta Gigi dan Jantung Pisang. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap perubahan indeks pada Februari 2015, yaitu: kelompok bahan makanan -0,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,56 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,06 persen; kelompok sandang 0,00 persen; kelompok kesehatan 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga -0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan -0,34 persen.
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Sorong Februari 2015, Tahun Kalender 2015 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran
IHK Januari 2015
IHK Februari 2015
Inflasi Februari 2015 *)
Laju Inflasi tahun Kalender 2015 **)
Inflasi Tahun ke Tahun ***)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
116.41
116.54
0.26
0.43
6.81
U m u m 1
Bahan Makanan
119.90
119.35
-0.46
1.14
7.30
2
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
119.39
124.06
3.91
5.09
13.36
3
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
115.83
115.39
0.26
0.72
7.96
4
Sandang
99.17
99.13
-0.04
-0.27
-0.20
5
Kesehatan
110.98
115.19
3.79
3.92
7.42
6
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
107.81
107.68
-0.12
0.01
2.00
7
Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
117.80
115.28
-2.14
-5.76
2.36
*) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Februari 2014
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Februari 2015 (Persen) KELOMPOK PENGELUARAN
ANDIL INFLASI(%)
[1]
[2]
UMUM
0,26
1.
BAHAN MAKANAN
-0,15
2.
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
0,56
3.
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR
0,06
4.
SANDANG
0,00
5.
KESEHATAN
0,15
6.
PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA
-0,01
7.
TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
-0,34
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Sorong (2012=100), Desember 2013–Februari 2015
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Februari 2015
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 0,46 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,90 pada Januari 2015 menjadi 119,35 pada Februari 2015. Dari 11 subkelompok dalam kelompok Bahan Makanan, 6 subkelompok mengalami inflasi, 5 subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Ikan Segar sebesar 2,12 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Bahan Makanan Lainnya yaitu sebesar 0,10 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Daging dan Hasil-hasilnya yaitu sebesar -6,20 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya serta subkelompok Kacang-kacangan yaitu sebesar -0,05 persen. Kelompok ini pada Februari 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Ikan Cakalang/Sisik Segar sebesar 0,1008 persen; Bawang Merah sebesar 0,0841 persen; Kacang Panjang sebesar 0,0827 persen dan Wortel sebesar 0,0680 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: Daging Ayam Ras sebesar -0,3727 persen; Tomat Sayur sebesar -0,2330 persen dan Telur Ayam Ras sebesar -0,0820 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 3,91 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,39 pada Januari 2015 menjadi 124,06 pada Februari 2015. Dari 3 subkelompok dalam kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, ketiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Makanan Jadi sebesar 5,00 persen; Subkelompok Minuman yang Tidak Beralkohol sebesar 4,46 persen dan Subkelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 1,40 persen.
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
Kelompok ini pada Februari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,56 persen. Komoditas dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu Kue Kering Berminyak sebesar 0,1239 persen; Air Kemasan sebesar 0,0992 persen dan Donat sebesar 0,0795 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu Coklat Batang sebesar -0,0008 persen; Gula Pasir sebesar -0,0005 persen dan Minuman Kesegaran sebesar -0,0002 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,83 pada Januari 2015 menjadi 115,93 pada Februari 2015. Dari 4 subkelompok dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi antara lain subkelompok Bahan Bakar, Penerangan dan Air sebesar 0,26 persen; Subkelompok Penyelenggaraan Rumahtangga sebesar 1,87 persen dan subkelompok Perlengkapan Rumah Tangga sebesar 0,89 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu Subkelompok Biaya Tempat Tinggal sebesar -0,02 persen. Pada Februari 2015 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi terbesar terhadap perubahan indeks adalah Pembasmi Nyamuk Bakar sebesar 0,0184 persen; Tarif Listrik sebesar 0,0165 persen dan Upah Pembantu Rumah Tangga sebesar 0,0146 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi terbesar terhadap perubahan indeks adalah Semen sebesar -0,0060 persen; Sabun Detergen Bubuk/Cair sebesar -0,0019 persen dan Pembersih Lantai sebesar -0,0009 persen. 4. Sandang Kelompok Sandang pada Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen atau terjadi penurunan indeks dari 99,17 pada bulan Januari 2015 menjadi 99,13 pada bulan Februari 2015. Dari 4 subkelompok di kelompok Sandang, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 3 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain sebesar -0,26 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Sandang Laki-laki, subkelompok Sandang Wanita dan subkelompok Sandang Anak-anak. Kelompok ini pada Februari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,00 persen. Tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Emas Perhiasan sebesar -0,0108 persen. 5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 3,79 persen atau terjadi kenaikan indeks dari sebesar 110,98 pada bulan Januari 2015 dan pada bulan Februari 2015 sebesar 115,19. Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
Dari 4 subkelompok di kelompok Kesehatan, 2 subkelompok mengalami inflasi, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok Jasa Kesehatan dan subkelompok Obat-obatan yang masing-masing sebesar 19,51 persen dan 1,44 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika sebesar -1,11 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu subkelompok Jasa Perawatan Jasmani. Kelompok ini pada Februari 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi adalah Tarif Rumah Sakit sebesar 0,1304 persen; Sabun Mandi sebesar 0,0251 persen dan Ongkos Bidan sebesar 0,0180 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi adalah Pasta Gigi sebesar -0,0575 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar -0,12 persen atau terjadi penurunan indeks dari sebesar 107,81 pada bulan Januari 2015 menjadi sebesar 107,68 pada bulan Februari 2015. Dari 5 subkelompok di kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga, 1 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,10 persen; 1 subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok Pendidikan sebesar -0,25 persen. Sedangkan ketiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok tersebut antara lain subkelompok kursus-kursus/pelatihan, subkelompok rekreasi dan subkelompok olahraga. Kelompok ini pada November 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar -0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Biaya Sekolah Menengah Atas sebesar 0,0107 persen; Biaya Sekolah Menengah Pertama sebesar 0,0017 persen dan Pensil Hitam sebesar 0,0007 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Biaya Sekolah Dasar sebesar -0,0204 persen. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 2,14 persen atau terjadi penurunan indeks dari 117,80 pada bulan Januari 2015 menjadi 115,28 pada bulan Februari 2015. Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Sarana dan PenunjangTranspor sebesar 0,19 persen. 1 subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok Transpor sebesar -3,06 persen. Sedangkan 2 subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Komunikasi dan Pengiriman serta subkelompok Jasa Keuangan.
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2015 memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,34 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain Mobil sebesar 0,0349 persen; Ban Dalam Motor sebesar 0,0010 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain Angkutan Udara sebesar -0,1678 persen; Bensin sebesar -0,1436 persen; dan Angkutan Antar Kota sebesar -0,0246 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2015 terhadap Januari 2015) sebesar 0,43 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,81 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2012, 2013 dan 2014 masing-masing -0,76 persen; 0,10 persen dan 0,45 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Februari 2014 terhadap Februari 2013, Februari 2013 terhadap Februari 2012 dan Februari 2012 terhadap Februari 2011 masing-masing 7,31 persen; 6,02 persen dan 1,29 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2012–2015 Inflasi
2012
2013
2014
2015
(1)
(3) 1,09
(4) 0,63
(5)
1. Februari
(2) -0,38
2. (Februari) tahun kalender
-0,76
0,10
0,45
0,43
1,29
6,02
7,31
6,81
3.
Februari (tahun n) terhadap Februari (tahun n-1) (year on year)
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Februari) 2012–2014
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
0,26
Perbandingan Antarkota di Wilayah Indonesia Bagian Timur Kota-kota IHK di wilayah Indonesia Bagian Timur yang berjumlah 18 kota, pada Februari 2015 tercatat 4 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 3,20 persen dengan IHK 130,63 dan inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,04 persen dengan IHK 112,50. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar -1,84 persen dengan IHK 118,14 dan deflasi terendah terjadi di Kota Jayapura sebesar -0,04 persen dengan IHK 119,64 (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2015 Kota-Kota di Wilayah Indonesia Bagian Timur (2012=100) Februari 2015
KOTA (1)
IHK (2)
Inflasi/Deflasi (%) (3)
1.
TUAL
130.63
3.20
2.
AMBON
118.98
1.03
3.
SORONG
116.54
0.26
4.
MANOKWARI
112.50
0.04
5.
JAYAPURA
119.64
-0.04
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
6.
PALOPO
115.98
-0.17
7.
MAKASSAR
116.21
-0.19
8.
MANADO
117.54
-0.20
9.
BAU-BAU
121.87
-0.34
10.
PARE-PARE
116.54
-0.61
11.
GORONTALO
113.11
-0.61
12.
WATAMPONE
115.07
-0.68
13.
TERNATE
120.62
-0.83
14.
KENDARI
114.00
-0.91
15.
MERAUKE
124.87
-0.93
16.
BULUKUMBA
124.24
-0.98
17.
MAMUJU
115.69
-1.13
18.
PALU
118.14
-1.84
Tabel 5 Indeks Harga Konsumen Kota Sorong, Laju Inflasi Bulanan, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Laju Inflasi Tahunan (Year on Year) pada Bulan Februari 2015 (2012 = 100) Kelompok/Sub Kelompok
I
II
III
IV
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga SANDANG
IHK Februari 2014 109.11 111.23 104.59 115.31 111.47 119.56 119.96 107.50 117.26 116.37 116.92 105.18 105.83 109.44 109.15 106.42 113.33 106.88 103.87 116.02 102.45 105.91 99.33
IHK Januari 2015 116.41 119.90 111.38 127.90 128.72 129.46 130.32 109.92 132.82 116.40 115.43 112.02 106.23 119.39 120.51 107.91 129.87 115.83 107.44 139.37 112.41 111.34 99.17
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
IHK Februari 2015 116.54 119.35 111.32 120.12 131.45 121.43 126.52 111.04 132.76 117.97 117.53 113.66 106.34 124.06 126.54 112.72 131.69 115.39 107.42 136.67 113.41 113.42 99.13
Inflasi Februari 2015 0.26 -0.46 -0.05 -6.08 2.12 -6.20 -2.92 1.02 -0.05 1.35 1.82 1.46 0.10 3.91 5.00 4.46 1.40 0.26 -0.02 0.26 0.89 1.87 -0.04
Inflasi Tahun Kalender Februari 2015 0.43 1.14 0.85 3.03 9.63 9.50 3.05 2.41 8.52 -5.90 -18.10 1.18 -0.31 5.09 5.46 7.07 2.63 0.72 0.53 0.68 0.89 2.30 -0.27
Inflasi Tahunan Februari 2015 6.81 7.30 6.43 4.17 17.92 1.56 5.47 3.29 13.22 1.37 0.52 8.06 0.48 13.36 15.93 5.92 16.20 7.96 3.42 17.80 10.70 7.09 -0.20
V
VI
VII
Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
96.92 101.61 97.15 104.50 107.23 101.71 108.35 114.70 108.25 105.57 104.73 102.97 99.70 110.48 101.90 112.62 118.52 101.26 101.79 101.10
96.65 101.65 97.17 103.95 110.98 101.97 112.84 114.70 113.78 107.81 108.33 102.97 100.89 110.76 101.90 117.80 125.80 100.53 102.10 122.16
96.65 101.65 97.17 103.68 115.19 121.86 114.47 114.70 112.52 107.68 108.06 102.97 100.99 110.76 101.90 115.28 121.95 100.53 102.29 122.16
0.00 0.00 0.00 -0.26 3.79 19.51 1.44 0.00 -1.11 -0.12 -0.25 0.00 0.10 0.00 0.00 -2.14 -3.06 0.00 0.19 0.00
0.00 0.00 0.00 -1.69 3.92 19.51 1.44 0.00 -0.89 0.01 -0.25 0.00 1.20 0.00 0.00 -5.76 -8.10 0.00 0.21 0.00
Catatan : a. Inflasi Februari 2015 adalah persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Januari 2015. b. Inflasi Tahun Kalender Februari 2015 adalah persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 c. Inflasi Tahunan Februari 2015 adalah persentase perubahan IHK bulan Februari 2015 terhadap IHK bulan Februari 2014.
Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Sorong Jl. Merpati No 7,RemuUtara, Kota Sorong Telp. (0951) 321845 Email:
[email protected] Website: http://sorongkota.bps.go.id Contact Person: J. Lekatompessy,S.E. (08124837550) Novi Andy Dwi Setyawan, M.Si(08124833069) Anna Kristiana Yunita, S.ST (081328190038) Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015
-0.28 0.04 0.02 -0.78 7.42 19.81 5.65 0.00 3.94 2.00 3.18 0.00 1.29 0.25 0.00 2.36 2.89 -0.72 0.49 20.83
Berita Resmi Statistik No. 03/02/9171 Th. XIX, 2 Maret 2015