No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG JANUARI 2016 INFLASI 1,11 PERSEN
Pada bulan Januari 2016 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 1,11 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 124,57. Dari 82 kota Inflasi di Indonesia, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga yaitu sebesar 1,82 persen dengan IHK 125,64 dan Inflasi terendah terjadi di Kota Padang yaitu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 127,12. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo yaitu sebesar -0,58 persen dengan IHK sebesar 119,52 dan deflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Pandan yaitu sebesar -0,02 persen dengan IHK sebesar 127,91.
Inflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya perubahan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok bahan makanan 2,90 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,42 persen; kelompok sandang sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,58 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar -0,48 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender 2016 (Januari 2016 terhadap Desember 2015) di Kota Sorong sebesar 1,11 persen, dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) di Kota Sorong sebesar 7,17 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Begitu juga Kota Sorong, rilis inflasi dilakukan pada hari kerja pertama setiap awal bulan oleh BPS Kota Sorong. Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Total sampel SBH 2012 di Kota Sorong sebanyak 120 Blok Sensus yang terbagi 4 triwulan (setiap triwulannya adalah 30 Blok Sensus) dengan jumlah rumah tangga setiap Blok Sensus adalah 10 rumah tangga. Sehingga jumlah rumah tangga sampel SBH 2012 di Kota Sorong ada sebanyak 1.200 rumah tangga. Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 859 komoditas. Paket Komoditas terbanyak terdapat di Jakarta yaitu 462 komoditas dan yang paling sedikit di Kota Singaraja yaitu sebanyak 225 komoditas. Sedangkan untuk Kota Sorong menurut hasil SBH 2012 terdapat sebanyak 316 komoditas. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Sorong pada Januari 2016 terjadi inflasi 1,11 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,20 pada Desember 2015 menjadi 124,57 pada Januari 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,11 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 7,17 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok Bahan Makanan sebesar 2,90 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,32 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar lainnya sebesar 0,42 persen; kelompok Sandang sebesar 0,20 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,58 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar -0,48 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Januari 2016 antara lain Buncis, Bawang Merah, Kentang, Ikan Teri Segar dan Kol Putih/Kubis. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu Cabai Rawit, Kacang Panjang, Buah Pinang, Solar dan Jagung Manis. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap perubahan indeks pada Januari 2016, yaitu: kelompok bahan makanan 1,0126 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0487 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0877 persen; kelompok sandang 0,0087 persen; kelompok kesehatan 0,0230 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0000 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan -0,0759 persen.
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Sorong Januari 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran [1] U m u m 1 2 3
IHK Desember 2015 [2] 123.20
IHK Januari 2015 [3] 124.57
Inflasi Januari 2015 *) [4] 1.11
132.19
136.02
133.40
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar
[5] 1.11
Inflasi Tahun ke Tahun ***) [6] 7.17
2.90
2.90
13.44
133.83
0.32
0.32
12.09
117.53
118.02
0.42
0.42
2.55
Laju Inflasi tahun Kalender 2015 **)
4
Sandang
100.29
100.49
0.20
0.20
1.33
5
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
119.81
120.51
0.58
0.58
8.59
98.29
98.29
0.00
0.00
-8.83
121.76
121.17
-0.48
-0.48
2.86
6 7
Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan
*) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Januari 2015 Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Januari 2016 (Persen) KELOMPOK PENGELUARAN
ANDIL INFLASI(%)
[1]
[2]
UMUM
1,11
1.
BAHAN MAKANAN
1,0126
2.
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU
0,0487
3.
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR
0,0877
4.
SANDANG
0,0087
5.
KESEHATAN
0,0230
6.
PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA
0,0000
7.
TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
-0,0759
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Sorong (2012=100), Januari 2013–Januari 2016
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Januari 2016
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 2,90 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 132,19 pada Desember 2015 menjadi 136,02 pada Januari 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok Bahan Makanan, 7 subkelompok mengalami inflasi, 2 subkelompok mengalami deflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Ikan Segar yaitu sebesar 6,08 dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Lemak dan Minyak yaitu sebesar 0,43 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Ikan Diawetkan sebesar -0,69 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok Kacang-kacangan yaitu sebesar -0,20 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya serta Bahan Makanan Lainnya. Kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,0126 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Daging Ayam Ras sebesar 0,2576 persen; Bawang Merah sebesar 0,2523 persen; Ikan Teri Segar sebesar 0,1774 persen, Ikan Cakalang/Sisik Segar sebesar 0,1417 persen dan Bawang Putih sebesar 0,0812 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: Cabai Rawit sebesar -0,2194 persen; Kacang Panjang sebesar -0,1508 persen; Jagung Manis sebesar -0.0086 persen; Cabai Merah sebesar -0,0066 persen dan Kelapa sebesar -0,0064 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 133,40 pada Desember 2015 menjadi 133,83 pada Januari 2016. Dari 3 subkelompok dalam kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar 0,32 persen dan subkelompok Minuman yang Tidak Beralkohol sebesar 0,94 persen. Sedangkan subkelompok Makanan Jadi tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0487 persen. Komoditas dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu Rokok Kretek Filter sebesar 0,0651 persen; Air Kemasan sebesar 0,0291 persen; Rokok Kretek sebesar 0,0110 persen dan Rokok Putih sebesar 0,0098 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah Buah Pinang sebesar -0,0671 persen dan Sirih sebesar -0,0050 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,53 pada Desember 2015 menjadi 118,02 pada Januari 2016.
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
Dari 4 subkelompok dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, 2 subkelompok mengalami inflasi, 1 subkelompok mengalami deflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok Bahan Bakar Penerangan dan Air sebesar 1,29 persen dan subkelompok Penyelenggaraan Rumahtangga sebesar 0,69 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok Biaya Tempat Tinggal sebesar -0,03 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah subkelompok Perlengkapan Rumah Tangga. Pada Januari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0877 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi terbesar terhadap perubahan indeks adalah Tarif Listrik sebesar 0,0791 persen; Pengharum/Pelembut Cucian sebesar 0,0093 persen dan Pembasmi Nyamuk Bakar sebesar 0,0020 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Seng sebesar -0,0024 persen dan Sabun Cair/Cuci Piring sebesar -0,0003 persen. 4. Sandang Kelompok Sandang pada bulan Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 100,29 pada Desember 2015 menjadi 100,49 pada Januari 2016. Dari 4 subkelompok di kelompok Sandang, seluruhnya mengalami inflasi antara lain subkelompok Sandang Laki-laki sebesar 0,08 persen; subkelompok Sandang Wanita sebesar 0,41 persen; subkelompok Sandang Anakanak sebesar 0,05 persen dan subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain sebesar 0,34 persen. Pada Januari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0087 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi terbesar terhadap perubahan indeks adalah Seragam Sekolah Pria sebesar 0,0024 persen; Ongkos Jahit sebesar 0,0024 persen dan Gaun/Terusan sebesar 0,0022 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Sandal Karet sebesar -0,0035 persen; Baju KaosTanpa Kerah/T-shirt Pria sebesar -0,0035 persen dan Celana Panjang Jeans Wanita sebesar -0,0004 persen. 5. Kesehatan Kelompok Kesehatan pada bulan Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,81 pada Desember 2015 menjadi 120,51 pada Januari 2016. Dari 4 subkelompok di kelompok Kesehatan, 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika yaitu sebesar 1,00 persen sedangkan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Obat-obatan yaitu sebesar 0,13 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah subkelompok Jasa Kesehatan. Pada Januari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0230 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi terbesar terhadap perubahan indeks adalah Parfum sebesar 0,0148 persen; Pasta Gigi sebesar 0,0030 persen dan Creambath sebesar 0,0025 persen. Sedangkan sebaliknya, tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi.
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Januari 2016 tidak mengalami perubahan angka indeks. Adapun nilai Indeksnya adalah sebesar 98,29. Dari 5 subkelompok di kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga, yaitu subkelompok Pendidikan, subkelompok Kursus-kursus/Pelatihan, subkelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan, subkelompok Rekreasi dan subkelompok Olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0000 persen. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Januari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,48 persen atau terjadi penurunan indeks dari 121,76 pada bulan Desember 2015 menjadi 121,17 pada bulan Januari 2016. Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Jasa Keuangan sebesar 1,32 persen, 1 subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok Transpor sebesar -0,73 persen. Sedangkan 2 subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Komunikasi dan Pengiriman serta subkelompok Sarana dan Penunjang Transpor. Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan terhadap deflasi sebesar 0,0759 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu Biaya Administrasi Kartu ATM sebesar 0,0057 persen dan Angkutan Udara sebesar 0,0028 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain Bensin sebesar -0,0712 persen; Solar sebesar -0,0126 persen dan Mobil sebesar -0,0006 persen.
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,11 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 7,17 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2012, 2013, 2014 dan 2015 masing-masing -0,38 persen; -0,98 persen; -0,17 persen dan 0,32 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2012 terhadap Januari 2011, Januari 2013 terhadap Januari 2012 dan Januari 2014 terhadap Januari 2013 masing-masing 1,60 persen; 4,49 persen; 7,00 persen dan 7,36 persen.
Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun Tahun 2012–2016 Inflasi
2012
2013
2014
2015
2016
(1)
(3) -0,98
(4)
(5)
(5)
1. Januari
(2) -0,38
-0,17
0,32
1,11
2. Tahun Kalender
-0,38
-0,98
-0,17
0,32
1,11
3. Tahun ke Tahun
1,60
4,49
7,00
7,36
7,17
Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender 2012–2016
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
Perbandingan Antarkota di Wilayah Indonesia Bagian Timur Kota-kota IHK di wilayah Indonesia Bagian Timur yang berjumlah 18 kota, pada Januari 2016 tercatat 14 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 1,49 persen dengan IHK 119,82 dan inflasi terendah terjadi di Kota Ambon sebesar 0,28 persen dengan IHK 122,19. Sedangkan Deflasi tertinggi terjadi di Kota Gorontalo sebesar -0,58 persen dengan IHK sebesar 119,52 dan deflasi terendah terjadi di Kota Mamuju sebesar -0,06 persen dengan IHK sebesar 122,71. (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2016 Kota-Kota di Wilayah Indonesia Bagian Timur (2012=100) KOTA (1)
Januari 2016 IHK (2)
Inflasi/Deflasi (%) (3)
1.
KENDARI
119.82
1.49
2.
MAKASSAR
124.21
1.36
3.
BAU-BAU
128.24
1.22
4.
MERAUKE
132.51
1.12
5.
PARE-PARE
120.90
1.11
6.
SORONG
124.57
1.11
7.
JAYAPURA
124.49
0.76
8.
PALOPO
121.22
0.61
9.
TERNATE
128.50
0.52
10.
WATAMPONE
119.08
0.50
11.
BULUKUMBA
128.93
0.46
12.
MANOKWARI
116.07
0.32
13.
TUAL
136.49
0.29
14.
AMBON
122.19
0.28
15.
MAMUJU
122.71
-0.06
16.
MANADO
124.98
-0.18
17.
PALU
18.
GORONTALO
124.71 119.52
-0.41 -0.58
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
Tabel 5 Indeks Harga Konsumen Kota Sorong, Laju Inflasi Bulanan, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Laju Inflasi Tahunan (Year on Year) pada Bulan Januari 2016 (2012 = 100) IHK Januari 2015
IHK Desember 2015
IHK Januari 2016
Inflasi Januari 2016
Inflasi Tahun Kalender Januari 2016
Inflasi Tahunan Januari 2016
UMUM
116.24
123.20
124.57
1.11
1.11
7.17
I
BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya
119.90 111.38 127.90 128.72 129.46 130.32 109.92 132.82 116.40 115.43 112.02 106.23
132.19 114.73 131.44 148.76 129.60 131.48 140.56 137.40 119.00 140.02 112.53 109.50
136.02 114.73 137.38 157.80 128.71 133.57 142.90 137.12 121.08 144.59 113.01 109.50
2.90 0.00 4.52 6.08 -0.69 1.59 1.66 -0.20 1.75 3.26 0.43 0.00
2.90 0.00 4.52 6.08 -0.69 1.59 1.66 -0.20 1.75 3.26 0.43 0.00
13.44 3.01 7.41 22.59 -0.58 2.49 30.00 3.24 4.02 25.26 0.88 3.08
II
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol
119.39 120.51 107.91 129.87
133.40 129.94 120.66 154.22
133.83 129.94 121.80 154.71
0.32 0.00 0.94 0.32
0.32 0.00 0.94 0.32
12.09 7.83 12.87 19.13
III
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga
115.09 107.44 136.31 112.41 111.34
117.53 109.02 140.58 114.53 115.19
118.02 108.99 142.40 114.53 115.98
0.42 -0.03 1.29 0.00 0.69
0.42 -0.03 1.29 0.00 0.69
2.55 1.44 4.47 1.89 4.17
IV
SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain
99.17 96.65 101.65 97.17 103.95
100.29 98.50 102.72 97.68 104.68
100.49 98.58 103.14 97.73 105.04
0.20 0.08 0.41 0.05 0.34
0.20 0.08 0.41 0.05 0.34
1.33 2.00 1.47 0.58 1.05
V
KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika
110.98 101.97 112.84 114.70 113.78
119.81 127.64 115.90 114.70 118.60
120.51 127.64 116.05 115.80 119.79
0.58 0.00 0.13 0.96 1.00
0.58 0.00 0.13 0.96 1.00
8.59 25.17 2.84 0.96 5.28
VI
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga
107.81 108.33 102.97 100.89 110.76 101.90
98.29 90.52 102.97 104.02 110.76 101.90
98.29 90.52 102.97 104.02 110.76 101.90
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
-8.83 -16.44 0.00 3.10 0.00 0.00
VII
TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan
117.80 125.80 100.53 102.10 122.16
121.76 131.83 100.53 102.09 122.16
121.17 130.87 100.53 102.09 123.77
-0.48 -0.73 0.00 0.00 1.32
-0.48 -0.73 0.00 0.00 1.32
2.86 4.03 0.00 -0.01 1.32
Kelompok/Sub Kelompok
Catatan: a. Inflasi Januari 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015. b. Inflasi Tahun Kalender Januari 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016
c. Inflasi Tahunan Januari 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Januari 2015.
Diterbitkan oleh : Badan Pusat Statistik Kota Sorong Jl. Merpati No 7,RemuUtara, Kota Sorong Telp. (0951) 321845 Email:
[email protected] Website: http://sorongkota.bps.go.id Contact Person: J. Lekatompessy,S.E. (08124837550) Novi Andy Dwi Setyawan, M.Si(08124833069) Anna Kristiana Yunita, S.ST (081328190038)
Berita Resmi Statistik No. 2/01/9171 Th. XIX, 1 Februari 2016