No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PANGKALPINANG JULI 2016 INFLASI 1,16 PERSEN
Pada Juli 2016 Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 1,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,54 setelah sebelumnya Juni 2016 mengalami inflasi yang lebih tinggi sebesar 2,14 persen dengan IHK 127,07. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naikknya indeks di enam kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,10 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,31 persen; kelompok sandang sebesar 0,96 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 5,01 persen. Sementara kelompok kesehatan deflasi sebesar 0,27 persen. Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2016 adalah inflasi sebesar 3,85 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 5,66 persen. Sumbangan masing-masing komponen terhadap inflasi pada bulan ini adalah komponen yang harganya diatur oleh pemerintah 4,35 persen; komponen bergejolak sebesar 0,70 persen; sedangkan komponen inti sebesar 0,35 persen. Tingkat inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Juli 2016 adalah sebesar 1,58 persen dengan IHK 130,24. Beradasarkan pantauan harga selama Juli 2016, pada 82 kota IHK di Indonesia menunjukkan bahwa hampir seluruh kota mengalami inflasi dan hanya 4 kota yang IHK mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,23 persen dengan IHK 133,37 dan terrendah di Kota Gorontalo sebesar 0,06 persen dengan IHK 121,72.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
1
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan hasil pemantauan BPS di pasar tradisional maupun modern pada Juli 2016, di Kota Pangkalpinang terjadi inflasi sebesar 1,16 persen, atau terjadi peningkatan IHK dari 127,07 pada Juni 2016 menjadi 128,54 pada Juli 2016. Tingkat inflasi tahun kalender bulan ini adalah sebesar 3,85 persen dan dengan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) adalah sebesar 5,66 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naikknya indeks di enam kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,10 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,31 persen; kelompok sandang sebesar 0,96 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 5,01 persen. Sementara kelompok kesehatan deflasi sebesar 0,27 persen. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Juli 2016 adalah angkutan udara, ikan kerisi, ikan selar, bawang merah, beras, tarif listrik, emas perhiasan, kacang panjang, cabai merah, dan pisang. Sementara beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga adalah ayam hidup, kangkung, bayam, ikan singkur, udang basah, wortel, kerang, jeruk, ikan dencis, dan ikan pari.
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pangkalpinang Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) IHK Juni 2016
IHK Juli 2016
(2)
(3)
U m u m (Headline)
127,07
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok Pengeluaran (1)
1 2 3 4 5 6 7 1) 2) 3)
2
Laju Inflasi Inflasi Juli Tahun 20161) Kalender 20162)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
(4)
(5)
(6)
128,54
1,16
3,85
5,66
131,47
132,92
1,10
7,13
9,09
132,04 124,33 124,21 123,83 127,41 119,97
132,14 124,72 125,40 123,49 127,44 125,98
0,08 0,31 0,96 -0,27 0,02 5,01
2,03 0,82 7,60 1,55 1,00 6,41
5,05 2,15 8,70 5,70 9,23 4,03
Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK Desember 2015 Persentase perubahan IHK Juli 2016 terhadap IHK Juli 2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
Enam kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juli 2016, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,29 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,08 persen; kelompok sandang sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,002 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,74 persen. Kelompok kesehatan memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pangkalpinang (2012=100) Juli 2016 Kelompok Pengeluaran
Sumbangan Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
1,16
1.
Bahan Makanan
2. 3. 4.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang
5. 6. 7.
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,29 0,02 0,08 0,04 -0,01 0,002 0,74
Gambar 1 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pangkalpinang Juli 2016
1,20 1,00
Umum
Andil (%)
0,80
1. Bahan Makanan
2. Makanan Jadi
0,60
3. Perumahan 0,40
4. Sandang
0,20
5. Kesehatan 6. Pendidikan
0,00 -0,20
7. Transpor Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
3
Tabel 3 Sumbangan Komoditi Terbesar Terhadap Inflasi/Deflasi Kota Pangkalpinang Juli 2016
Komoditi (1)
Persentase Perubahan Harga (2)
Sumbangan Inflasi (%)
Komoditi
(3)
(1)
Persentase Perubahan Harga (2)
Sumbangan Deflasi (%) (3)
1.
Angkutan Udara
41,000
0,733
1.
Ayam Hidup
-16,1650
-0,0784
2.
Ikan Kerisi
26,059
0,212
2.
Kangkung
-18,5805
-0,0746
3.
Ikan Selar
25,001
0,131
3.
Bayam
-16,6164
-0,0726
4.
Bawang Merah
9,293
0,098
4.
Ikan Singkur
-19,0888
-0,0460
5.
Beras
1,664
0,074
5.
Udang Basah
-10,7531
-0,0410
6.
Tarif Lsitrik
1,535
0,061
6.
Wortel
-17,9657
-0,0402
7.
Emas Perhiasan
9,498
0,042
7.
Kerang
-22,9611
-0,0385
8.
Kacang Panjang
24,679
0,042
8.
Jeruk
-2,6078
-0,0302
9.
Cabai Merah
25,382
0,033
9.
Ikan Dencis
-9,2615
-0,0248
10.
Pisang
11,259
0,032
10.
Ikan Pari
-25,0008
-0,0202
11.
Ikan Bulat
18,630
0,025
11.
Ikan Kembung
-2,5887
-0,0192
12.
Tauge/Kecambah
24,140
0,023
12.
Ikan Tenggiri
-2,9380
-0,0170
13.
Daging Ayam Ras
1,273
0,023
13.
Ikan Hapau
-5,8812
-0,0166
14.
Cabai Rawit
12,612
0,020
14.
Ikan Kepetek
-21,6647
-0,0139
15.
Asam
20,454
0,019
15.
Ikan Bawal
-16,5234
-0,0077
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Juli 2016 mengalami inflasi 1,10 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 123,90 pada Juni 2016 menjadi 132,92 pada Juli 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan pada bulan ini, 8 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbubumbuan sebesar 8,21 persen dan terrendah di subkelompok buah-buahan sebesar 0,13 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,11 persen; subkelompok sayur-sayuran 3,49 persen; serta subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 5,66 persen. Kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,29 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain beras, ikan kerisi, ikan selar, bawang merah, kacang panjang, cabai merah, dan pisang. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada Juli 2016 mengalami inflasi 0,08 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 130,99 pada Juni 2016 menjadi 132,14 pada Juli 2016. Dari ketiga subkelompok di kelompok ini hanya satu subkelompok yang subkelompok minuman yang tidak beralkohol inflasi sebesar 0,44 persen. Subkelompok makanan jadi serta subkelompok tembakau dan minuman stabil. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah gula pasir dan kopi bubuk. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 124,33 pada Juni 2016 menjadi 124,72 pada Juli 2016. Subkelompok mengalami inflasi yakni; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 1,09 persen; dan subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,68 persen; subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,21 persen. Sementara subkelompok biaya tempat tinggal deflasi sebesar 0,01 persen. Pada Juli 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah komoditas alat-alat listrik, bola lampu, dan tarif listrik.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Juli 2016 mengalami inflasi 0,96 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 124,21 pada Juni 2016 menjadi 125,40 pada Juli 2016. Subkelompok sandang laki-laki inflasi sebesar 0,06 persen serta subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 6,82 persen. Sementara subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak stabil. Kelompok ini pada Juli 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah celana bahan baju katun pria, celana panjang katun pria, dan emas perhiasan.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
5
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Juli 2016 mengalami bulan ini mengalami deflasi sebesar 0,27 persen atau terjadi penurunan indeks dari 123,83 Juni 2016 menjadi 123,49 di Juli 2016. Subkelompok obat-obatan deflasi sebesar 1,26 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika juga deflasi sebesar 0,13 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok perawatan jasmani stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,01 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi yaitu obat dengan resep, obat batuk, obat flu, serta obat sakit kepala. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 127,41 baik pada Juni 2016 menjadi 127,44 pada Juli 2016. Hanya satu subkelompok yang mengalami inflasi yakni subkelompok rekreasi sebesar 0,14 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan; serta subkelompok olahraga stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,002 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi yaitu majalah berkala/dewasa. 7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Juli 2016 mengalami inflasi 5,01 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 119,97 pada Juni 2016 menjadi 125,98 pada Juli 2016. Subkelompok transpor inflasi sebesar 7,09 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi; subkelompok sarana dan penunjang transpor dan pengiriman; serta subkelompok jasa keuangan stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Juli 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,74 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi yaitu komoditas angkutan udara serta Angkutan Sungai, Laut, dan Penyeberangan (ASDP).
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2016 maupun tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) pada empat kota pantauan IHK menunjukkan arah yang sejalan. Inflasi tahun kalender Pangkalpinang adalah sebesar 3,85 persen; Tanjung Pandan sebesar 4,24 persen; serta Palembang dan DKI Jakarta masing-masing sebesar 1,41 persen dan 2,51 persen. Sementara untuk inflasi tahun ke tahun Kota Pangkalpinang sebesar 5,66 persen; sementara Tanjung Pandan sebesar 6,44 persen; Palembang dengan 2,74 persen; dan DKI Jakarta 4,45 persen. (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Inflasi Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta Inflasi
Pangkalpinang
Tanjung Pandan
Palembang
DKI Jakarta
(2)
(3)
(4)
(5)
1,16
2,34
0,64
1,12
2. Tahun Kalender 2016
3,85
4,24
1,41
2,51
3.
5,66
6,44
2,74
4,45
(1)
1.
Juli 2016
Juli 2016 terhadap Juli 2015 (year on year)
Gambar 2 Inflasi Juli 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta
8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 -1.00
INFLASI JULI 2016
INFLASI TAHUN KALENDER JULI 2016
INFLASI YEAR ON YEAR JULI 2016 TERHADAP JULI 2015
-2.00 -3.00 Pangkalpinang
Tanjung Pandan
Palembang
Jakarta
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Juli 2016 di 82 kota pantauan IHK tercatat hampur seluruh kota mengalami inflasi dengan hanya 4 kota yang deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,34 persen dengan IHK 133,37 dan terrendah di Gorontalo dengan inflasi 0,06 persen dan IHK 121,72. Inflasi/Deflasi sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga, serta kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bahan bakar minyak, tarif listrik dan bahan bakar rumahtangga. Tingkat permintaan dari konsumen yang dipengaruhi faktor musiman seperti hari raya keagamaan dan liburan sekolah memberikan dampak yang cukup signifikan pula. Pada bulan Juli 2016, momentum Idul Fitri menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan harga di hampir seluruh kelompok pengeluaran.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Juli 2016 tercatat hanya seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Tanjung Pandan 2,34 persen dengan IHK 133,37 dan terrendah di Medan dengan inflasi 0,07 persen dan IHK 127,54. (Lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera, (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
8
IHK
Juli 2016 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Meulaboh Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Bukit Tinggi Tembilahan Pekanbaru Dumai Bungo Jambi Palembang Lubuklinggau Bengkulu Bandar Lampung Metro Tanjung Pandan Pangkalpinang Batam Tanjung Pinang
123,18 118,44 119,20 126,01 128,29 127,54 123,23 129,32 123,34 128,97 123,79 125,05 123,33 124,70 123,55 122,23 133,26 124,92 132,02 133,37 128,54 125,32 124,80
0,41 0,73 0,15 0,91 0,17 0,07 1,57 1,52 1,46 0,58 1,23 0,46 0,98 1,16 1,12 0,49 1,74 0,53 0,30 2,34 1,16 1,41 1,12
BANGKA BELITUNG
130,24
1,58
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Juli 2016 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tegal sebesar 1,52 persen dengan IHK 122,38 dan Inflasi terrendah terjadi di Cirebon sebesar 0,24 persen dengan IHK 120,39. (Lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa, (2012=100)
KOTA (1)
Juli 2016 IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
DKI Jakarta
125,09
0,64
2.
Bogor
123,98
0,32
3.
Sukabumi
124,17
0,93
4.
Bandung
124,11
0,71
5.
Cirebon
120,39
0,24
6.
Bekasi
121,44
0,26
7.
Depok
123,48
0,48
8.
Tasikmalaya
123,69
0,50
9.
Cilacap
127,13
1,07
10.
Purwokerto
122,42
0,87
11.
Kudus
130,28
1,09
12.
Surakarta
121,66
0,62
13.
Semarang
123,70
1,05
14.
Tegal
122,38
1,52
15.
Yogyakarta
122,57
0,94
16.
Jember
121,46
0,42
17.
Banyuwangi
121,99
0,43
18.
Sumenep
122,26
0,63
19.
Kediri
122,01
0,78
20.
Malang
125,14
0,78
21.
Probolinggo
122,72
0,63
22.
Madiun
122,10
0,85
23.
Surabaya
124,53
0,83
24.
Tangerang
131,47
0,31
25.
Cilegon
129,22
0,80
26.
Serang
131,64
0,70
BANGKA BELITUNG
130,24
1,58
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
9
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Juli 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota, tercatat hampir seluruh kota mengalami inflasi dan hanya 4 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 1,54 persen dengan IHK 130,17 dan terrendah di Gorontalo 0,06 persen dengan IHK 121,72. Deflasi hanya terjadi di 4 kota yakni Jayapura sebesar 1,10 persen dengan IHK 126,38; Kupang 0,35 persen dengan IHK 126,97; Merauke 0,09 persen dengan IHK 129,51; serta Maumere 0,05 persen dengan IHK 117,41.(Lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Juli 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
IHK (2)
Juli 2016 Inflasi/Deflasi (%) (3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Bau-Bau Gorontalo Mamuju Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
132,48 121,29 124,01 129,61 117,41 126,97 134,82 124,91 125,20 121,70 126,48 125,21 129,85 127,25 136,28 125,35 126,02 128,32 119,81 125,56 122,11 123,48 121,65 130,17 121,72 124,53 123,54 138,51 129,79 120,08 125,78 129,51 126,38
0,88 0,51 1,12 0,92 -0,05 -0,35 0,87 0,77 0,49 0,20 1,08 0,56 1,03 0,20 0,30 0,84 0,39 0,09 0,29 1,13 1,31 0,68 0,77 1,54 0,06 0,64 0,50 0,66 1,04 1,16 1,15 -0,09 -1,10
BANGKA BELITUNG
130,24
1,58
10 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
INFLASI KOMPONEN INTI, HARGA DIATUR PEMERINTAH, DAN BERGEJOLAK Komponen yang harganya diatur pemerintah pada bulan ini memberikan andil inflasi sebesar 0,80 persen dan sejalan dengan bulan sebelumnya yang memberikan andil inflasi juga sebesar 0,19 persen. Komoditas tarif angkutan udara; Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP); dan tarif listrik memberikan andil inflasi di komponen ini. Sementara komponen bergejolak memberikan andil inflasi sebesar 0,15 persen yang sejalan dengan Juni 2016 dengan andil inflasi sebesar 1,24 persen. Andil inflasi di bulan ini dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditas diantaranya beras, daging ayam ras, ikan segar (ikan selar dan kepiting/rajungan); sayur-sayuran (kacang panjang, kentang, kol, ketimun, sawi hijau, sawi putih, dan tauge/kecambah), serta buah-buahan (anggur, melon, pepaya, pisang, dan semangka). Komponen inti pada Juli 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,21 persen dan sejalan dengan Juni 2016 yang memberikan andil inflasi sebesar 0,71 persen. Andil inflasi ini dipicu oleh naiknya harga di beberapa komoditas diantaranya ikan segar (ikan mayung, ikan merah, sotong, ikan bulat, dan ikan kerisi), bumbu-bumbuan (asam, kecap, lada/merica, jahe, kunyit, dan lengkuas). (Lihat Tabel 8). Tabel 8 Dekomposisi Laju dan Andil Inflasi/Deflasi Juni-Juli 2016 Menurut Kelompok Komponen, (2012=100)
Juni 2016 Komponen
Juli 2016
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
127,07
2,14
2,14
128,54
1,16
1,16
Harga Diatur Pemerintah
140,10
1,01
0,19
146,19
4,35
0,80
Bergejolak
134,58
5,86
1,24
135,52
0,70
0,15
Inti
121,14
1,18
0,71
121,56
0,35
0,21
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
11
IHK DAN INFLASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Berdasarkan angka inflasi dua Kota yakni Pangkalpinang dan Tanjung Pandan (Belitung) yang pada Juli ini masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,16 persen dan 2,34 persen, maka didapatkan angka inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,58 persen dengan IHK 130,24. Inflasi pada bulan ini terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naikknya
indeks di 6 kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,88 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,82 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,29 persen; kelompok sandang sebesar 0,84 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,13 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 5,91 persen. Sementara kelompok kesehatan adalah satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yakni sebesar 0,18 persen. Tabel 9 IHK, Laju dan Andil Inflasi/Deflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Juni dan Juli 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Juni 2016 Komponen
(1)
Juli 2016
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U m u m (Headline)
128,21
1,89
1,89
130,24
1,58
1,58
Bahan Makanan
133,16
5,17
1,37
135,66
1,88
0,52
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
132,37
1,01
0,20
133,45
0,82
0,16
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar
124,85
0,25
0,06
125,21
0,29
0,07
Sandang
123,71
2,72
0,14
124,75
0,84
0,04
Kesehatan
125,11
0,72
0,03
124,89
-0,18
-0,01
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
129,78
0,07
0,00
129,95
0,13
0,01
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
121,65
0,72
0,09
128,84
5,91
0,79
12 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si., M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Email:
[email protected]
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 48/08/19/Th.XIV, 1 Agustus 2016
13