No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PANGKALPINANG JANUARI 2016 INFLASI 0,93 PERSEN
Pada Januari 2016 Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,92 setelah sebelumnya Desember 2014 mengalami inflasi yakni sebesar 1,56 persen dengan IHK 123,7. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naikknya indeks di lima kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 3,46 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,78 persen; kelompok sandang sebesar 0,46 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,06 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,26 persen. Kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks. Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2016 adalah inflasi sebesar 0,93 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) sebesar 4,64 persen. Komponen inti pada Januari 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen demikian pula komponen bergejolak dengan inflasi sebesar 0,83 persen. Sementara komponen yang harganya diatur oleh pemerintah deflasi sebesar 0,12 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
1
Berdasarkan hasil pemantauan BPS di pasar tradisional maupun modern pada Januari 2016, di Kota Pangkalpinang terjadi inflasi sebesar 0,93 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,77 pada Desember 2015 menjadi 124,92 pada Januari 2016. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,93 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) adalah sebesar 4,64 persen. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naikknya indeks dilima kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 3,46 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,78 persen; kelompok sandang sebesar 0,46 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,06 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,26 persen. Kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Januari 2016 adalah daging ayam ras, ikan tenggiri, ikan dencis, batako, tarif listrik, bayam, ikan tongkol, ikan kerisi, ayam hidup, dan beras. Sementara beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga adalah terong panjang, kepiting/rajungan, pepaya, cabai merah, solar, jeruk, ikan pari, kacang panjang, ikan selar, dan bensin. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Januari 2016, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,90 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,003 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,004 persen. Sementara itu kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi adalah kelompok
transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan 0,19 persen. Kelompok kesehatan tidak memberikan andil baik inflasi maupun deflasi.
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pangkalpinang Januari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran (1)
1 2 3 4 5 6 7
2
IHK IHK Desember Januari 2015 2016
Laju Inflasi Inflasi Tahun Desember Kalender 20151) 20152)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
U m u m (Headline)
123,77
124,92
0,93
0,93
4,64
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
124,07
128,36
3,46
3,46
3,56
129,51 123,71 116,54 121,60 126,18 118,39
129,53 124,68 117,08 121,60 126,26 116,90
0,02 0,78 0,46 0,00 0,06 -1,26
0,02 0,78 0,46 0,00 0,06 -1,26
8,25 3,90 2,74 4,50 8,62 2,36
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pangkalpinang (2012=100) Januari 2016 Kelompok Pengeluaran
Sumbangan Inflasi (%)
(1)
(2)
UMUM 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 3. 4. 5.
Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan
6. 7.
Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,93 0,90 0,003 0,20 0,02 0,00 0,004 -0,19
Gambar 1 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pangkalpinang Januari 2016
1,00 0,80
Umum 1. Bahan Makanan
Andil (%)
0,60
2. Makanan Jadi 3. Perumahan
0,40
4. Sandang 0,20
5. Kesehatan 6. Pendidikan
0,00
7. Transpor
-0,20 Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
3
Tabel 3 Sumbangan Komoditi Terbesar Terhadap Inflasi/Deflasi Kota Pangkalpinang Januari 2016
4
Komoditi
Persentase Perubahan Harga
Sumbangan Inflasi/Deflasi (%)
(1)
(2)
(3)
1.
Daging Ayam Ras
23,66
0,32
2.
Ikan Tenggiri
29,80
0,13
3.
Ikan Dencis
45,84
0,11
4.
Batako
9,88
0,08
5.
Tarif Listrik
1,73
0,07
6.
Bayam
25,00
0,07
7.
Ikan Tongkol
20,05
0,06
8.
Ikan Kerisi
4,41
0,05
9.
Ayam Hidup
10,00
0,04
10.
Beras
0,86
0,04
11.
Terong Panjang
-16,67
-0,01
12.
Kepiting/Rajungan
-13,19
-0,01
13.
Pepaya
-10,00
-0,01
14.
Cabai Merah
-7,15
-0,02
15.
Solar
-13,64
-0,02
16.
Jeruk
-3,02
-0,02
17.
Ikan Pari
-25,00
-0,03
18.
Kacang Panjang
-41,31
-0,07
19.
Ikan Selar
-11,45
-0,09
20.
Bensin
-4,13
-0,17
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Januari 2016 mengalami inflasi 3,46 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 124,07 pada Desember 2015 menjadi 128,36 pada Januari 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan pada bulan ini, 8 subkelompok mengalami inflasi, 3 subkelompok mengalami deflasi, dan 1 subkelompok stabil. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 10,55 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok buah-buahan sebesar 0,46 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,02 persen; subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,42 persen; serta subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,53 persen. Sementara subkelompok bahan makanan lainnya stabil. Kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,90 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain daging ayam ras, ikan tenggiri, ikan dencis, bayam, ikan tongkol, ikan kerisi, ayam hidup, dan beras.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi 0,02 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 129,51 pada Desember 2015 menjadi 129,53 pada Januari 2016. Subkelompok minuman yang tidak beralkohol inflasi sebesar 0,09 persen. Sementara subkelompok makanan jadi dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,003 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah komoditas minuman ringan. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Januari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,78 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 123,71 pada Desember 2015 menjadi 124,68 pada Januari 2016. Seluruh subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok biaya tempat tinggal 0,80 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 1,16 persen; serta subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,14 persen. Subkelompok perlengkapan rumah tangga tidak mengalamai perubahan indeks. Pada Januari 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,20 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi diantaranya batako, kontrak rumah, sewa rumah, tarif listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Januari 2016 mengalami deflasi 0,46 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 116,54 pada Desember 2015 menjadi 117,08 pada Januari 2016. Subkelompok yang mengalami inflasi yakni subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,97 persen; subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,12 persen; serta subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,04 persen. Sementara subkelompok sandang wanita stabil.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
5
Kelompok ini pada Januari 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah celana panjang jeans pria, seragam sekolah pria, kaos kaki anak-anak, emas perhiasan, serta kerudung/jilbab.
5.
Kesehatan Kelompok kesehatan pada Januari 2016 tidak mengalami perubahan indeks dari 121,60 pada Desember
2015.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 126,28 baik pada Desember 2015 menjadi 126,26 pada Januari 2016. Hanya dua subkelompok yang mengalami inflasi yakni subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan inflasi sebesar 0,47 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,15 persen. Sementara subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; dan subkelompok olahraga stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,004 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi yaitu komoditas televisi berwarna dan laptop/notebook.
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Januari 2016 mengalami deflasi1,26 persen atau terjadi penurunan indeks dari 118,39 pada Desember 2015 menjadi 116,90 pada Januari 2016. Subkelompok transpor deflasi sebesar 1,87 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi hanya subkelompok jasa keuangan sebesar 2,17 persen. Sementara subkelompok lainnya stabil yakni subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transpor. Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi yaitu bensin dan solar.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2016 maupun tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2015) pada empat kota pantauan IHK menunjukkan arah yang berbeda untuk Kota Tanjungpandan. Inflasi tahun kalender Pangkalpinang adalah sebesar 4,64 persen dan kota Tanjungpandan dengan deflasi sebesar 0,52 persen. Sementara Palembang dan DKI Jakarta inflasi masing-masing sebesar 4,58 persen dan 3,98 persen. (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Inflasi Januari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjungpandan, Palembang, dan DKI Jakarta Inflasi (1)
1. Januari 2016 2. Tahun Kalender 2016 3.
Januari 2016 terhadap Januari 2015 (year on year)
Pangkalpinang
Tanjungpandan
Palembang
DKI Jakarta
(2)
(3)
(4)
(5)
0,93 0,93 4,64
-0,02 -0,02 -0,52
0,32 0,32 4,58
0,24 0,24 3,98
Gambar 2 Inflasi Januari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjungpandan, Palembang, dan DKI Jakarta
8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 -1.00
INFLASI JANUARI 2016
INFLASI TAHUN KALENDER JANUARI 2016
INFLASI YEAR ON YEAR JANUARI 2016 TERHADAP JANUARI 2015
Tanjungpandan
Jakarta
-2.00 -3.00 Pangkalpinang
Palembang
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Januari 2016 di 82 kota pantaun IHK, tercatat 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,82 persen dengan IHK 125,64 diikuti Kendari dengan inflasi 1,49 persen dan IHK 119,82. Sementara inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen dengan IHK 127,12. Deflasi tertinggi di Gorontalo sebesar 0,58 persen dengan IHK 119,52 dan terendah di Tanjungpandan sebesar 0,02 persen dengan IHK 127,12. Inflasi ini sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga, serta kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bahan bakar minyak, tarif listrik dan bahan bakar rumahtangga. Selain itu tingkat permintaan dari konsumen yang dipengaruhi faktor musiman seperti hari raya keagamaan dan liburan sekolah memberikan dampak yang cukup signifikan pula.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Januari 2016 tercatat hanya satu kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Sibolga 1,82 persen dengan IHK 125,64. Deflasi hanya terjadi di Tanjungpandan sebesar 0,02 persen dengan IHK 127,91. (Lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera, (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
8
IHK
Januari 2016 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Meulaboh Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Bukit Tinggi Tembilahan Pekanbaru Dumai Bungo Jambi Palembang Lubuklinggau Bengkulu Bandar Lampung Metro Tanjungpandan Pangkalpinang Batam Tanjung Pinang
121,82 117,01 118,65 125,64 126,63 125,83 121,09 127,12 121,88 127,21 123,11 123,55 121,54 122,20 120,91 121,10 129,46 124,22 131,12 127,91 124,92 123,14 123,41
0,46 0,61 0,29 1,82 0,44 0,91 0,72 0,02 0,30 0,47 0,25 0,65 0,78 0,42 0,32 0,49 0,67 0,26 0,64 -0,02 0,93 0,49 0,93
PANGKALPINANG
124,92
0,93
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Januari 2016 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tasikmalaya 0,93 persen dengan IHK 122,23 dan terendah di DKI Jakarta 0,24 persen dengan IHK 123,65. (Lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa, (2012=100) Januari 2016
KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
DKI Jakarta
123,65
0,24
2.
Bogor
122,76
0,88
3.
Sukabumi
122,78
0,67
4.
Bandung
122,36
0,53
5.
Cirebon
119,53
0,50
6.
Bekasi
120,54
0,37
7.
Depok
122,03
0,68
8.
Tasikmalaya
122,23
0,93
9.
Cilacap
125,32
0,76
10.
Purwokerto
121,00
0,57
11.
Kudus
128,80
0,44
12.
Surakarta
120,45
0,52
13.
Semarang
122,25
0,39
14.
Tegal
120,00
0,62
15.
Yogyakarta
121,09
0,53
16.
Jember
120,76
0,43
17.
Banyuwangi
121,01
0,67
18.
Sumenep
121,15
0,65
19.
Kediri
121,56
0,47
20.
Malang
123,84
0,58
21.
Probolinggo
121,74
0,42
22.
Madiun
120,63
0,49
23.
Surabaya
122,74
0,73
24.
Tangerang
131,32
0,89
25.
Cilegon
126,64
0,76
26.
Serang
129,98
0,90
PANGKALPINANG
124,92
0,93
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
9
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Januari 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33, tercatat 27 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 1,49 persen dengan IHK 119,82. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58 persen dengan IHK 119,52. (Lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi/DeflasiJanuari 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
IHK
Januari 2016 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Bau-Bau Gorontalo Mamuju Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
130,53 120,16 122,64 126,84 118,09 127,14 130,23 122,54 124,81 121,24 124,51 122,40 126,09 125,92 132,04 124,98 124,71 128,93 119,08 124,21 120,90 121,22 119,82 128,24 119,52 122,71 122,19 136,49 128,50 116,07 124,57 132,51 124,49
1,03 0,49 1,11 1,29 0,42 0,78 0,36 0,13 0,70 0,17 -0,19 0,49 -0,21 0,50 0,82 -0,18 -0,41 0,46 0,50 1,36 1,11 0,61 1,49 1,22 -0,58 -0,06 0,28 0,29 0,52 0,32 1,11 1,12 0,76
PANGKALPINANG
124,92
0,93
10 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
INFLASI KOMPONEN INTI, HARGA DIATUR PEMERINTAH, DAN BERGEJOLAK Komponen yang harganya diatur pemerintah pada bulan ini memberikan andil deflasi 0,12 persen dan tidak sejalan dengan bulan sebelumnya yang memberikan andil inflasi sebesar 0,33 persen. Komoditas bensin dan solar memberikan andil deflasi di komponen ini. Sementara komponen bergejolak memberikan andil inflasi 0,83 persen yang sejalan dengan Desember 2015 dengan andil inflasi juga sebesar 0,83 persen. Andil inflasi di bulan ini dipicu oleh naiknya harga beberapa komoditas diantaranya daging ayam ras, ikan dencis, ikan tenggiri, ikan tongkol, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang merah. Komponen inti pada Januari 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen yang sejalan dengan Desember 2014 yang juga memberikan andil inflasi sebesar 0,40 persen. Andil inflasi ini dipicu oleh naiknya harga di beberapa komoditas diantaranya ikan kerisi, ikan bulat, dan ikan singkur.(Lihat Tabel 8). Tabel 8 Dekomposisi Laju dan Andil Inflasi/Deflasi Desember 2015-Januari 2016 Menurut Kelompok Komponen, (2012=100) Desember 2015
Januari 2016
Komponen
IHK Desember 2015
Laju Inflasi/Deflasi Desember 2015
Andil Inflasi/Deflasi Desember 2015
IHK Desember 2015
Laju Inflasi/Deflasi Januari 2016
Andil Inflasi/Deflasi Januari 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
123,77
1,56
1,56
124,92
0,93
0,93
Harga Diatur Pemerintah
141,35
1,73
0,33
140,43
-0,65
-0,12
Bergejolak
122,71
4,16
0,83
127,68
4,05
0,83
Inti
119,46
0,66
0,40
119,90
0,37
0,22
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016
11
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si., M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Email:
[email protected]
12 Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.07/02/19/Th.XIV, 1 Februari 2016