No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PANGKALPINANG DESEMBER 2014 INFLASI 2,58 PERSEN
Pada Desember 2014 di Kota Pangkalpinang terjadi inflasi sebesar 2,58 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,26 setelah sebelumnya November 2014 juga mengalami inflasi yakni sebesar 1,10 persen dengan IHK 115,29.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada seluruh kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 3,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 2,33 persen; kelompok sandang sebesar 1,31 persen; kelompok kesehatan 1,51 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 5,65 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) masing-masing sebesar 6,81 persen.
Komponen inti pada Desember 2014 memberikan andil inflasi sebesar 0,55 persen dan komponen bergejolak juga inflasi sebesar 0,80 persen. Sementara komponen yang harganya diatur oleh pemerintah memberikan andil inflasi terbesar yakni1,23 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan hasil pemantauan BPS di pasar tradisional maupun modern pada Desember 2014 di Kota Pangkalpinang terjadi inflasi 2,58 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,29 pada November 2014 menjadi 118,26 pada Desember 2014. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) masing-masing sebesar 6,81 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
1
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada seluruh kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 3,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 2,33 persen; kelompok sandang sebesar 1,31 persen kelompok kesehatan 1,51 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga0,03 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 5,65 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2014 antara lain bensin, beras, tarif listrik, udang basah, ikan selar, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, angkutan udara, batu, dan cabai rawit. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cumi-cumi, kangkung, bayam, sotong, kentang, bawang merah, ikan bulat, ikan tongkol, pir, dan ikan kembung. Seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2014, yaitu kelompok bahan makanan 0,90 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,60 persen; kelompok sandang 0,06 persen; kelompok kesehatan 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,002 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,87 persen.
Tabel1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pangkalpinang Desember2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran (1)
1 2 3 4 5 6 7 1) 2) 3)
2
IHK IHK November Desember 2014 2014
Laju Inflasi Inflasi Tahun Desember Kalender 1) 2014 20142)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
U m u m (Headline)
115,29
118,26
2,58
6,81
6,81
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
112,33
116,36
3,59
3,39
3,39
119,44 116,53 112,12 113,55 116,14 114,40
120,00 119,25 113,59 115,26 116,17 120,86
0,47 2,33 1,31 1,51 0,03 5,65
8,63 8,85 6,61 8,13 6,56 6,98
8,63 8,85 6,61 8,13 6,56 6,98
Persentase perubahan IHK Desember 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Desember 2014 terhadap IHK Desember2013 Persentase perubahan IHK Desember 2014 terhadap IHK Desember 2013
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII,2 Januari 2015
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pangkalpinang (2012=100) Desember 2014
UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kelompok Pengeluaran
Sumbangan Inflasi (%)
(1)
(2)
2,58 0,90 0,09 0,60 0,06 0,06 0,002
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
0,87
Gambar 1 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pangkalpinang Desember 2014
Andil (%)
1
2
3
4
5
6
7
2.60 2.40 2.20 2.00 1.80 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 Umum
1. Bhn.makanan
2. Makanan jadi
3. Perumahan
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan
7. Transpor
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
3
Tabel 3 Sumbangan Komoditi Terbesar Terhadap Inflasi/Deflasi Kota Pangkalpinang Desember 2014
4
Komoditi
Persentase Perubahan Harga
Sumbangan Inflasi/Deflasi (%)
(1)
(2)
(3)
1.
Bensin
14,87
0,68
2.
Beras
5,35
0,22
3.
Tarif Listrik
4,12
0,17
4.
Udang Basah
46,87
0,15
5.
Ikan Selar
21,88
0,14
6.
Bahan Bakar Rumahtangga
7,55
0,13
7.
Daging Ayam Ras
8,01
0,11
8.
Angkutan Udara
10,23
0,11
9.
Batu
20,00
0,10
10.
Cabai Rawit
42,62
0,07
11.
Ikan Kembung
-0,94
-0,01
12.
Pir
-6,25
-0,01
13.
Ikan Tongkol
-4,20
-0,01
14.
Ikan Bulat
-8,06
-0,01
15.
Bawang Merah
-2,22
-0,01
16.
Kentang
-14,41
-0,03
17.
Sotong
-6,82
-0,03
18.
Bayam
-11,11
-0,03
19.
Kangkung
-16,67
-0,06
20.
Cumi-Cumi
-12,50
-0,06
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII,2 Januari 2015
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Desember 2014 mengalami inflasi 3,59 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 112,33 pada November 2014 menjadi 116,36 pada Desember 2014. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 7 subkelompok mengalami inflasi, 2 subkelompok mengalami deflasi, dan 2 subkelompok stabil. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 6,76 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok ikan diawetkan 0,33 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok sayur-sayuran 2,46 persen serta subkelompok lemak dan minyak 0,02 persen. Sementara subkelompok kacang-kacangan dan subkelompok bahan makanan lainnya stabil. Kelompok ini pada Desember 2014 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,90 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain beras, udang basah, ikan selar,dan daging ayam ras.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 119,44 pada November 2014 menjadi 120,00 pada Desember 2014. Dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,39 persen serta subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,56 persen. Sementara subkelompok makanan jadi stabil. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah rokok kretek filter, gula pasir, dan kopi.
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 2,33persen atau terjadi peningkatan indeks dari 116,53 pada November 2014 menjadi 119,25 pada Desember 2014. Seluruh subkelompok pada kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 1,70 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 4,99 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,65 persen; serta subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,70 persen. Pada Desember 2014 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,60 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi diantaranya adalah batu, tarif listrik, kontrak rumah, dan sewa rumah.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada Desember 2014 mengalami deflasi 1,31 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 112,12 pada November 2014 menjadi 113,59 pada Desember 2014.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
5
Seluruh subkelompok mengalami inflasi pada Desember 2014 yaitu subkelompok sandang laki-laki 2,43 persen; subkelompok sandang wanita 0,85 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,66 persen; dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,90 persen. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah baju kaos berkerah, celana panjang jeans, dan sandal kulit.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada Desember 2014 mengalami kenaikan indeks dari 113,55 pada November 2014 menjadi 115,26 atau terjadi inflasi 1,51 persen. Pada Desember 2014, dua subkelompok dalam kelompok ini tidak mengalami perubahan indeks atau stabil, yaitu subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani. Sementaras ubkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok obat-obatan sebesar 4,58 persen serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 1,77 persen. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,06 persen. Andil inflasi terbesar adalah komoditas sabun mandi, shampo, dan hand body lotion.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Desember 2014 inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari116,14 pada November 2014 menjadi 116,17 persen pada Desember 2014. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,002 persen. Andil inflasi terbesar adalah komoditas modem internet dan flashdisk.
7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Desember 2014 mengalami inflasi 5,65 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,40 pada November 2014 menjadi 120,86 pada Desember 2014. Subkelompok yang mengalami inflasi hanya subkelompoktranspor sebesar 8,15 persen sementara subkelompok lainya stabil yakni: subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transpor; serta subkelompok jasa keuangan. Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2014 memberikan sumbangan inflasi 0,87persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi yaitu bensin, angkutan udara, dan mobil.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII,2 Januari 2015
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender 2014 (Januari-Desember) dan tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) menggambarkan tingkat inflasi pada rentang waktu yang sama jadi besarannya juga sama, yakni Pangkalpinang inflasi sebesar 6,81 persen dan sejalan dengan kota lainnya yang mengalami inflasi juga dari kota Tanjung Pandan yang merupakan inflasi tertinggi dari seluruh kota pantauan IHK yakni mencapai dua digit sebesar 13,14 persen; Palembang 8,38 persen; dan DKI Jakarta 8,95 persen.(Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Inflasi Desember 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta Inflasi (1)
1. 2. 3.
Desember 2014 Tahun Kalender 2014 Desember 2014 terhadap Desember 2013 (year on year)
Pangkalpinang
Tanjung Pandan
Palembang
DKI Jakarta
(2)
(3)
(4)
(5)
2,58 6,81
3,21 13,14
2,75 8,38
2,74 8,95
6,81
13,14
8,38
8,95
Gambar 2 Inflasi Desember 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta
14 12 10 8 6 4 2 0 Inflasi Desember 2014
Pangkalpinang
Inflasi Tahun Kalender (Januari-Desember) 2014 Tanjung Pandan
Inflasi Year on Year Desember 2014 thd Desember 2013
Palembang
Jakarta
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
7
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Desember 2014 di 82 kota IHK, tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 4,53 persen dengan IHK 123,90dan terendah terjadi di Meulaboh 1,17persen dengan IHK 120,56. Fenomena baik inflasi maupun deflasi di kota pantauan IHK ini dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga. Serta kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bbm, tarif listrik dan bahan bakar rumah tangga. Khususnya inflasi bulan ini dipengaruhi secara dominan sebagai dampak kebijakan harga BBM sebagai komoditas yang dikonsumsi hampir oleh seluruh masyarakat yang naik per 18 November 2014 (bensin dan solar subsidi) serta Tarif Dasar Listrik yang beberapa kali mengalami kenaikan pada tahun ini.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota (sebelumnya 16 kota), pada Desember 2014 tercatat seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 3,21 persen dengan IHK 126,82 dan terendah terjadi di Meulaboh sebesar1,17 persen dengan IHK 120,56. (Lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Desember 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera, (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
8
IHK
Desember 2014 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Meulaboh Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Bukit Tinggi Tembilahan Pekanbaru Dumai Bungo Jambi Palembang Lubuklinggau Bengkulu Bandar Lampung Metro Tanjung Pandan Pangkalpinang Batam Tanjung Pinang
120,56 114,84 115,49 119,40 121,97 120,69 118,26 126,03 118,22 124,06 119,56 119,60 119,06 120,04 116,96 116,47 124,55 118,40 126,89 126,82 118,26 117,01 119,33
1,17 2,19 1,95 1,72 2,69 2,53 2,29 2,66 1,84 1,71 1,69 1,66 2,07 2,61 2,75 3,03 3,03 2,72 2,59 3,21 2,58 2,69 2,79
PANGKALPINANG
118,26
2,58
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII,2 Januari 2015
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Desember 2014 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota (sebelumnya 23 kota), tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang 3,07 persen dengan IHK123,07 dan terendah terjadi di Tegal 1,66 persen dengan IHK 114,73. (Lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Desember 2014 Kota-Kota di Pulau Jawa, (2012=100) Desember 2014
KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
DKI Jakarta
119,41
2,74
2.
Bogor
118,49
1,86
3.
Sukabumi
119,34
2,43
4.
Bandung
117,11
2,34
5.
Cirebon
117,11
1,78
6.
Bekasi
117,49
1,99
7.
Depok
118,97
2,13
8.
Tasikmalaya
116,97
2,44
9.
Cilacap
121,18
1,77
10.
Purwokerto
117,36
2,00
11.
Kudus
124,16
2,47
12.
Surakarta
116,84
2,28
13.
Semarang
118,73
2,40
14.
Tegal
114,73
1,66
15.
Yogyakarta
116,84
1,76
16.
Jember
117,52
2,64
17.
Banyuwangi
117,67
2,50
18.
Sumenep
117,30
2,60
19.
Kediri
118,96
2,52
20.
Malang
119,16
2,72
21.
Probolinggo
118,72
2,15
22.
Madiun
116,83
2,20
23.
Surabaya
117,81
2,23
24.
Tangerang
124,82
2,39
25.
Cilegon
120,92
2,54
26.
Serang
123,07
3,07
PANGKALPINANG
118,26
2,58
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
9
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Desember 2014 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 (sebelumnya 27 kota) tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 4,53 persen dengan IHK 123,90 dan terendah terjadi di Tual 1,43persen dengan IHK 125,34.(Lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Desember 2014 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
IHK
Desember 2014 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Bau-Bau Gorontalo Mamuju Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
125,47 116,44 117,47 120,28 113,20 120,06 122,22 117,67 117,23 116,16 116,93 115,97 118,92 120,19 126,63 118,61 120,21 125,61 117,35 116,50 117,71 116,54 116,16 121,89 115,26 116,85 115,04 125,34 122,30 112,58 116,04 123,90 120,20
2,80 1,99 2,27 1,93 2,22 3,58 2,82 2,33 2,01 1,69 2,38 1,63 2,31 2,52 2,49 3,83 2,86 2,73 2,43 2,69 3,75 2,78 3,27 3,34 4,12 2,45 1,85 1,43 3,11 1,76 1,74 4,53 4,26
PANGKALPINANG
118,26
2,58
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII,2 Januari 2015 10
INFLASI KOMPONEN INTI, HARGA DIATUR PEMERINTAH, DAN BERGEJOLAK
Komponen yang harganya diatur pemerintah memberikan andil inflasi1,23 persenyang sejalan dengan bulan sebelumnya yang juga memberikan andil inflasi namun lebih kecil yakni sebesar 0,10 persen, dimana komoditas tarif listrik dan bensin serta angkutan udara memberikan andil inflasi cukup tinggi. Sementara komponen bergejolak memberikan andil inflasi 0,80persen yang sejalan dengan November 2014 dengan andil inflasi sebesar 0,33 persen. Andil inflasi ini dipicu oleh naiknya harga komoditas diantaranya beras, cabai rawit, ikan selar, dan cabai merah. (Lihat Tabel 8). Komponen inti pada Desember 2014 memberikan andil inflasi sebesar 0,55 persen yang sejalan dengan November 2014 dengan andil inflasi komponen inti sebesar 0,67 persen. Andil inflasi ini dipicu oleh naikknya harga komoditas ikan hapau, ikan kerisi, dan nanas. Tabel 8 DekomposisiLaju dan Andil Inflasi/Deflasi Desember 2014 Menurut Kelompok Komponen, (2012=100) November 2014
Desember 2014
Komponen
IHK November 2014
Laju Inflasi/Deflasi November 2014
Andil Inflasi/Deflasi November 2014
IHK Desember 2014
Laju Inflasi/Deflasi Desember 2014
Andil Inflasi/Deflasi Desember 2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
115,29
1,10
1,10
118,26
2,58
2,58
Harga Diatur Pemerintah
110,45
0,50
0,10
114,88
6,68
1,23
Bergejolak
113,56
0,54
0,33
114,56
4,01
0,80
Inti
127,84
3,70
0,67
136,38
0,88
0,55
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
11
KOMODITAS DENGAN ANDIL INFLASI/DEFLASI TERBESAR SELAMA TAHUN 2014
Perkembangan baik inflasi maupun deflasi sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga. Kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bbm, tarif listrik dan bahan bakar rumahtangga juga memberi dampak yang sangat signifikan. Inflasi selama tahun 2014 dipengaruhi secara dominan sebagai dampak kebijakan penyesuaian harga BBM sebagai komoditas yang dikonsumsi hampir oleh seluruh masyarakat, kenaikan Tarif Dasar Lsitrik secara bertahap, kenaikan harga LPG 12 kg, dan faktor cuaca yang mempengaruhi ketersediaan dan distribusi berbagai komoditas.
Tabel 9 20 Komoditas dengan Andil Inflasi/Deflasi Terbesar Tahun 2014
Komoditi
Persentase Perubahan Harga
Sumbangan Inflasi/Deflasi (%)
(1)
(2)
(3)
1.
Bensin
29,97
1,26
2.
Tarif Lsitrik
24,08
0,88
3.
Mie
23,65
0,37
4.
Kontrak Rumah
6,41
0,34
5.
Bahan Bakar Rumahtangga
17,64
0,28
6.
Air Kemasan
34,65
0,22
7.
Rokok Kretek Filter
6,62
0,21
8.
Ikan Kerisi
19,75
0,18
9.
Sewa Rumah
5,83
0,15
10.
Beras
3,18
0,14
11.
Tahu Mentah
-12,50
-0,03
12.
Telur Ayam Ras
-8,80
-0,05
13.
Ayam Hidup
-15,28
-0,07
14.
Ikan Selar
-9,05
-0,08
15.
Udang Basah
-14,52
-0,08
16.
Gula Pasir
-9,34
-0,09
17.
Daging Ayam Ras
-5,58
-0,09
18.
Ikan Kembung
-17,45
-0,16
19.
Bayam
-46,67
-0,23
20.
Angkutan Udara
-24,56
-0,40
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII,2 Januari 2015 12
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Email:
[email protected]
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No.01/01/19/Th.XIII, 2 Januari 2015
13