“ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3 : 30)
EDISI Oktober 2016
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, MISA KKI
Selamat bertemu dalam Warta KKI edisi bulan ini. Kita kembali memasuki bulan Oktober, bulan Rosario di samping kegiatan-kegiatan rutin kita lainnya. Sudah menjadi tradisi kita bahwa pada tiap akhir minggu di bulan ini warga KKI berkumpul per wilayah atau kelompok kategorial untuk bersama-sama berdoa Rosario. Semoga kegiatan doa ini lebih meneguhkan iman kita dan mempererat hubungan persaudaraan kita.
Minggu, 6 November 2016
Peristiwa penting yang baru saja kita rayakan bulan yang lalu adalah peringatan Hari Ulang Tahun ke-29 Keluarga Katolik Indonesia Melbourne. Sudah sepantasnya bahwa peristiwa gembira ini kita rayakan secara meriah seperti yang kita saksikan pada hari Minggu tanggal 25 September di St. Paschal’s, Box Hill. Kita mengucapkan banyak
Minggu, 13 November 2016
terima kasih kepada chaplain kita Pater Bonifasius dan para imam konselebran yang memimpin upacara mulia Ekaristi pada hari tersebut. Terima kasih juga kita ucapkan kepada Panitia HUT KKI, seksi Liturgi/Koor, Putra/i altar, dan semua warga KKI yang telah datang dan memeriahkan perayaan HUT ini. Dua puluh sembilan tahun adalah rentang waktu yang tidak singkat. Seorang bayi mungkin akan menjadi seorang bapak atau ibu dalam rentang waktu tersebut. Atau akan menjadi seorang imam, biarawan atau biarawati dalam jangka waktu itu. Dalam rentang waktu ini KKI Melbourne telah lahir dari kumpulan beberapa keluarga, bertumbuh dan menjadi besar seperti yang kita saksikan sekarang. Namun perjalanan panjang KKI ini juga mengalami pasang-surut dan tidak selalu mulus karena sebagai manusia semua kita mempunyai kekurangan dan tak ada yang sempurna. Semoga perayaan HUT ini menjadi momen bagi kita untuk mempererat tali persaudaraan kita dalam KKI. Juga saat untuk berefleksi dan bersyukur kepada Tuhan atas rahmatNya untuk kita.
St Martin de Porres 25 Bellin Street Laverton VIC Pukul: 11.15
St. Joseph Church 95 Stokes Street Port Melbourne VIC Pukul: 11.00 Minggu, 20 November 2016 St Francis’ Church 326 Lonsdale St Melbourne VIC Pukul: 14:30 Minggu, 27 November 2016 St. Paschal 98-100 Albion Rd Box Hill VIC Pukul: 11.00 MISA MUDIKA Sabtu pertama Monastry Hall
Tepat sekali bahwa dalam edisi ini kita dapat membaca “Sejarah Perjalanan Keluarga Katolik Indonesia” tulisan Bp. Marcus Soema yang telah mengalami sejarah KKI sejak awal kelahirannya. Selain itu Anda juga dapat mengikuti sebuah refleksi berjudul “Kegelapan” sumbangan sdra Framciscus Suryana. Refleksi ini didasarkan pada pengalaman spiritual Santa Teresa dari Kolkata. Sdr Caesar menulis sebuah laporan singkat mengenai piknik reuni Alumni Kanisius Melbourne. Ada juga dua pengumuman untuk kita semua. Yang pertama, Retret Peziarahan Hati yang akan dibawakan oleh Romo Thomas H. Tjaya SJ. PhD pada tanggal 3-4 Desember 2016, dan yang kedua, Konser Duet Piano oleh Ibu Ratna dan sahabatnya pianis dan konduktor Iswargia R. Sudarno pada tanggal 11 November 2016. Selamat membaca dan sampai jumpa di kegiatan-kegiatan KKI.
1
St. Francis Church 326 Lonsdale Street Melbourne VIC Pukul: 12.00 PDKKI Setiap Sabtu St. Augustine’s City Church 631 Bourke Street Melbourne VIC Pukul: 18.00
SEJARAH PERJALANAN KELUARGA KATOLIK INDONESIA Oleh Marcus Soema
Keluarga Katolik Indonesia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 29 pada bulan September 2016 lalu. Mumpung masih hangat suasana HUT KKI maka ada baiknya kita menoleh sejenak ke sejarah perjalanan KKI. Usia satu organisasi selama 29 tahun adalah sebuah usia perjalanan yang cukup panjang dan menimba banyak kemajuan yang luar biasa. Sebetulnya perayaan Misa berbahasa Indonesia yang pertama dilakukan tahun 1984 di mana saya dan sdr Rufinus Kedang mengorganisirnya karena kebetulan ada seorang imam Jesuit, jaitu Fr. Chris Dureau SJ, yang baru kembali setelah bertugas selama beberapa tahun di Indonesia. Tahun 1985 kembali kami selenggarakan Misa Natal untuk kedua kalinya di tempat yang sama yaitu di Gereja St. Colman’s paroki saya di Balaclava. Bahkan pastor paroki, alm. Mgr. B. Regans telah menganjurkan untuk segera melaporkan kehadiran kelompok KatolikIndonesia ini ke Keuskupan Agung Melbourne tetapi belum dapat dilaksanakan karena saya masih aktif dalam salah satu organisasi kemasyarakatan Indonesia. Sementara pimpinan organisasi tersebut berminat untuk menjadikan kelompok Katolik sebagai bagian dari organisasinya, sementara saya dan Rufin mempunyai ide sendiri tentang keberadaan kelompok Katolik Indonesia ini. Tahun 1986 untuk ketiga kalinya Misa Natal berbahasa Indonesia dirayakan di tempat yang sama dan kali ini Gereja St. Colman’s penuh sesak dihadiri umat Katolik yang sudah mendengar adanya kegiatan kerohanian Natal umat Katolik dan juga sejumlah pimpinan gereja denominasi lain hadir karena ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh umat Katolik di Melbourne. Misa dipimpin oleh Fr. Paul Gwyn OMI. Karena jatah konsumsi yang disediakan hanya untuk sekitar 50 orang, Mira & Betty serta beberapa ibu lainnya terpaksa membeli ayam KFC yg berlokasi di sebelah gereja St. Coleman. Dari hasil pembicaraan beberapa warga Katolik, akhirnya disetujui untuk mengadakan rapat di rumah saya, di Unit 1/42 Gourlay Street, Balaclava 3183 pada tanggal 15 Maret 1987. Rapat dihadiri oleh saya & Mira selaku tuan rumah, sdr Rufin & Betty Kedang, Sdr. Leo Sutrisno seorang postgraduate/S3 student di Monash, Dr. Richard & Lee Lian Oei, sdr Henry Thejakusuma, seorang undergraduate dari Swinburne, sdr Benedicta & Joseph Istanto, sdr Istas Hidajat dan sdri Henny Kwee. Hasil pertemuan ini menghasilkan berdirinya Sekretariat Keluarga Katolik Indonesia, artinya kami tidak membentuk organisasi baru tetapi Sekretariat untuk mengkoordinasi kegiatan kegiatan kerohanian umat Katolik dengan tujuan sebagai berikut: 1. mempertahankan dan mengembangkan nilai nilai kehidupan beragama warga Katolik Indonesia di Australia 2 menggairahkan kehidupan spiritual warga Indonesia di Australia 3. memberi dorongan kepada warga Katolik Indonesia agar lebih aktif berpartisipasi dalam paroki masing masing baik sebagai lektor, kolektor maupun tugas tugas lain yang perlu dibantu dalam paroki masing masing Dalam bidang sosial: 1. membantu para pendatang Katolik Indonesia sedapat mungkin baik dalam bentuk informasi , saran maupun nasihat 2. mewakili etnik Katolik Indonesia di wilayah Keuskupan Agung Melbourne yang terdiri dari bermacam-macam etnik dari berbagai peloksok dunia
2
Dalam bidang rekreasi: Membantu menghimpun warga Katolik Indonesia di luar bidang bidang yang telah disebutkan di atas agar dapat lebih saling mengenal dan bertukar pikiran dalam suasana kekeluargaan. Susunan Sekretariat KKI adalah sebagai berikut: Pelindung Uskup Agung Melbourne Sir Francis Little Moderator Fr. Paul Gwynne OMI Sekretaris Marcus Soema Anggota Rufin Kedang Henny Kwee Leo Sutrisno Richard Oei Lee Lian Oei Joseph Istanto Benedicta Istanto Istas Hidayat Benjamin Sugija Henry Thedjakusuma Inilah awal perjalanan KKI sampai 29 tahun kemudian. Ketua dan pengurus silih berganti, demikian pula bentuk organisasi dari hanya Sekretariat akhirnya menjadi bentuk organisasi seperti yang kita kenal sekarang dan kegiatan KKI berjalan terus dan anggota pun bertambah banyak. Pada awalnya KKI hanya merayakan Misa pada event-event tertentu seperti Misa Natal, Misa HUT R.I. dan Misa Paskah. Tempat perayaan pun silih berganti antara St. Colmans, St. Patrick Murrumbeena dan akhirnya St. Pascal Box Hill. Kehadiran Fr. Dominicus SVD dengan 2 orang pastor lain dari Flores mengantarkan 3 orang seminarian untuk melanjutkan studi theologi menyebabkan Misa dirayakan silih berganti di kedua tempat antara St. Colmans dan St. Pascal Box Hill untuk akhirnya dirayakan di St. Pascal Box Hill secara teratur setiap bulan karena pihak Ordo SVD mengizinkan KKI menggunakan segala macam fasilitas yang tersedia di Doris Maru Collegge dan St. Pascal. Tetapi perjalanan KKI bukanlah perjalanan yang samasekali mulus karena pada suatu saat terjadi benturan-benturan yg biasa terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan hampir saja organisasi ini terpecah tetapi karena Tuhan mengulurkan tanganNya dengan mengirimkan seorang hambaNya yang bernama Fr. Heru Hendarto SJ sebagai juru damai. Akhirnya pihak-pihak yang bersengketa pun dibawa ke meja rekonsiliasi dengan bimbingan Roh Kudus dan dipimpin oleh Fr. Heru dan persatuan serta kesatuan KKI pun dipulihkan kembali. Walaupun secara resmi saya sudah non aktif sejak 1998 tetapi pada tahun 2006 sdr Istas selaku Ketua KKI minta saya memimpin Panitia Perayaan Natal 2006 dan telah saya laksanakan dengan berhasil bahkan keuangan Panitia surplus dan sebagian disumbangkan kepada Mudika di bawah ketuanya, Sdr. Aldrich Chen waktu itu dan sebagian lagi disumbangkan ke salah satu proyek di Medan dan sisanya dkembalikan ke pengurus KKI. Dirgahayu Keluarga Katolik Indonesia!! Lumen Christi Saya datang dan menetap di Melbourne sejak 1981 padahal lamaran yang saya ajukan untuk residential status adalah dalam tahun 1973. Tidak pernah terpikirkan mengapa harus menunggu begitu lama untuk menjadi resident di Australia. Baru beberapa tahun terakhir inilah saya refleksikan bahwa Tuhanlah yang menghendaki saya tinggal di Melbourne dan menyalakan Terang Kristus kepada saudara saudara seiman di kota ini. Deo gratias!
3
Kegelapan
Oleh Franciscus Suryana “If I ever become a Saint – I will surely be one of “darkness”. I will continually be absent from Heaven – to light the light of those in darkness on earth.” Demikian kutipan dari tulisan Bunda Teresa dari Calcutta (sekarang Kolkata) yang pada bulan September yang lalu dinobatkan sebagai St Teresa of Kolkata (Santa Teresa dari Kolkata) oleh Paus Fransiskus. Santa Teresa adalah pendiri Ordo Missionaries of Charity (MC) yang berkarya luar biasa dalam pelayanan kepada kaum papa. Beberapa waktu yang lalu saya membaca buku “Come Be My Light” yang berisi riwayat hidup Bunda Teresa termasuk kutipan surat-surat pribadinya. Yang menarik dari kisah hidup beliau adalah pergumulan beliau dengan yang namanya “kegelapan”. Dalam buku ini disebutkan Bunda Teresa merasakan penderitaan batin yang sangat dalam karena merasa kosong dan ditinggalkan oleh Tuhan. Lebih jauh, buku ini menjelaskan bahwa Bunda Teresa mengalami pergumulan batin selama bertahun-tahun sebelum akhirnya, dengan doa dan pendalaman spiritual, menerima penderitaan ini sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk beliau mewartakan kemuliaanNya dengan berkarya melayani kelompok miskin. Sadar atau tidak, seringkali kita sendiri masuk ke dalam “kegelapan”. Hidup terasa galau. Diri merasa kesepian, sepertinya Tuhan tidak peduli lagi terhadap kita. Kita pikir Tuhan telah menelantarkan kita. Lebih parah lagi kalau kesepian diri ini malah mengarah pada kebosanan untuk hidup. Keadaan ini tidak bisa kita diamkan begitu saja. Menilik pengalaman Santa Teresa dari Kolkata, bagaimana kalau kita menyerahkan kegelapan ini ke dalam tangan Tuhan dengan berdoa, kegiatan spiritual atau konsultasi dengan pastur? Kita cari tahu apa sih rencana Tuhan di balik “kegelapan” ini. Sehingga pada akhirnya kita bangkit menerima “kegelapan” ini sebagai bagian dari rencanaNya, dan meneranginya dengan pelayanan atau karya kita kepada sesama. Dalam interaksi keluarga dengan pasangan hidup dan anak. Dalam lingkungan kerja atau usaha dengan atasan, bawahan dan rekan sekerja. Dan dalam masyarakat dengan teman dekat, tetangga atau siapa saja yang kita jumpai. Semoga jadilah kita sebagai pembawa terang dunia seperti Santa Teresa dari Kolkata. Salam, Franciscus Suryana Warga wilayah St Yohanes
Piknik Reuni Alumni Kanisius Melbourne Sabtu 24 September 2016, Alumni Kanisius Melbourne mengadakan reunion di Emerald Lake Park. Acara ini merupakan kelanjutan dari pertemuan makan malam di City sebelumnya dan kali ini diikuti oleh sekitar 25-30 Alumni bersama dengan keluarga masing-masing. Semangat kekeluargaan dari para Alumni sekolah cowok di Menteng yang memiliki semboyan “Man for Others” ini sangat terasa. Piknik ini dihadiri para angkatan Senior yang merupakan lulusan tahun 1960 hingga angkatan mahasiswa yang merupakan lulusan tahun 2015. Terlihat sekali tiadanya kendala unutk membaur diantara berbagai generasi ini. Acara dimulai sekitar pukul 11 di mana kita mulai dengan perkenalan (yah setiap kali ketemu selalu perkenalan lagi karena alumni Kanisius saat ini ada sekitar 90 orang yang tercatat di Melbourne sehingga sangat sulit untuk selalu kenal semuanya). Kita bertukar pikiran mengenai apa yang dapat kita lakukan sebagai Alumni dan apa rencana selanjutnya. Selanjutnya kita makan siang bersama dan tentu makanannya sangat nikmat mengingat kali ini kita datang bersama keluarga, jadi tentu para istri tercinta membuat masakan yang sangat enak untuk kita semua. Akhir cerita, kita menghabiskan waktu dengan obrolan santai mulai dari kegiatan sehari-hari sampai isu-isu hangat yang terjadi akhir-akhir ini. …. dan tidak lupa kita memperkenalkan istri masing-masing tentunya. Terakhir dan yang paling penting, kita sudah merencanakan akan janjian untuk bertemu lagi dalam waktu sekitar 3 bulan. Semoga pertemuan dan perjumpaan Alumni CC di Melbourne ini bukan hanya memperat persaudaraan tetapi juga dapat membuahkan manfaat yang lebih untuk sesama Alumni dan masyarakat secara umum. Man for Others. AMDG. Salam, Caesar
4
Warta KKI diterbitkan oleh pengurus Keluarga Katolik Indonesia setiap akhir bulan. Sumbangan tulisan, naskah, dan berita seputar kegiatan KKI anda, bisa di kirim lewat email ke Bpk Rufin Kedang di
[email protected] Deadline penerimaan tulisan/naskah tanggal 15 setiap bulannya.
5