BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang digunakan di sini yaitu sindiran secara sarkastik, di mana hal-hal yang berhubungan dengan rokok diperlihatkan secara sinis. Konsep komunikasi seperti ini sering kita lihat pada banyak animasi untuk dewasa, contohnya pada serial animasi Family Guy, The Simpsons, dan lain-lain. Maksudnya sinis di sini yaitu memperlihatkan kenyataan secara langsung, sehingga kenyataan itu terlihat begitu menyedihkan namun kita tetap menyadari bahwa hal itu benar. Selain itu, komunikasi juga dilakukan secara hiperbolis, yaitu dilebih-lebihkan. Efek-efek yang ditimbulkan oleh rokok digambarkan secara berlebihan yang agak menjurus pada mengerikan, bahkan mungkin sedikit sadis. Contohnya, kita semua tahu bahwa rokok dapat menyebabkan kelainan janin. Maka dalam video musik animasi ini digambarkan nasib sang bayi yang terlahir dalam keadaan cacat serta mengerikan, yang lalu mengejar-ngejar si ibu yang telah menyebabkan kecacatan pada dirinya. 4.2 Konsep Kreatif 4.2.1 Konsep Verbal Video musik ini tidak menggunakan dialog, namun ada beberapa adegan bernyanyi/lip sync. Hal ini membantu untuk mengajak penonton berpikir secara visual dan menggunakan imajinasinya untuk mengerti jalan cerita dalam video animasi ini.Tagline pada video ini adalah “Masih mau ngerokok? Terserah kamu….”, dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Maksud dari tagline tersebut adalah memberikan pilihan pada penonton, sehingga tidak memaksa mereka untuk benar-benar berhenti merokok. Semua keputusan tergantung pada diri masing-masing, karena apapun kebiasaan itu, baik atau buruk, adalah hak setiap orang. 4.2.2 Konsep Visual Video musik anti rokok ini dibuat dalam bentuk animasi 2D secara penuh. Suasana yang ingin ditampilkan yaitu nuansa surealis yang berasal dari mimpi si karakter utama, seorang gadis remaja SMU yang bernama Lila Arini Larasati. Suasana surealis ini sengaja dipilih agar dapat menciptakan suatu keadaan yang tidak beraturan sehingga imajinasi lebih berjalan serta tidak ada ikatan apapun terhadap aturan-aturan yang ada di alam nyata. Dalam mimpi Lila juga dimunculkan karakter-karakter mahluk aneh berwarna cerah untuk membuat suasana menjadi lebih menyenangkan, sesuai dengan musiknya yang terdengar ceria.
31
4.2.2.1 Studi Karakter 1. Lila Arini Larasati Penampilan Lila yang menjadi tokoh sentral di sini merupakan gambaran remaja putri SMU bergaya masa kini, dengan rambut panjang belah pinggir berponi, kaos kaki panjang selutut, serta sepatu balet bersol tipis. Selain itu, rambut dan matanya yang hitam bertujuan untuk menunjukkan bahwa ia adalah seorang gadis berdarah Indonesia. Lila menjadi perokok karena ingin tampak keren di depan teman-temannya. Dengan kata lain, ia menjadi perokok karena ikut-ikutan. Selain itu, ia juga merupakan seorang gadis yang penuh dengan rasa ingin tahu, sehingga mudah tergoda dengan kenikmatan sesaat.
Karakter Lila
2. Wisnu Arief Mahardika Wisnu merupakan karakter pendukung yang muncul di dalam mimpi Lila, yang pada akhirnya menjadi suami Lila. Karakter Wisnu digambarkan sebagai lelaki yang gemar tebar pesona serta banyak tingkah. Ia juga gemar bergaya dan mengecat rambutnya. Ia bukan seorang perokok sehingga sering merasa agak terganggu apabila Lila merokok di dekatnya.
Karakter Wisnu
32
3. Adi Mahardika Merupakan anak dari Lila dan Wisnu yang menjadi agak bodoh akibat kebiasaan merokok Lila. Jiwanya sering labil akibat penampilan fisiknya yang tidak menarik.
Karakter Adi
4. Para Kelinci Para kelinci humanoid berwarna-warni ini merupakan pengisi mimpi Lila yang sering muncul di mana saja dan kapan saja. Mereka juga membantu memperlihatkan efek-efek buruk rokok. Meskipun mereka tampak tidak berbahaya, namun sikap mereka dapat berubah drastis secara tiba-tiba dan tidak terduga. Pemimpin kelompok para kelinci ini adalah seekor kelinci yang berwarna hitam dan bertubuh lebih pendek daripada kelinci lainnya. dalam video ini, si kelinci hitam juga berperan sebagai vokalis grup band karena ia malakukan lip sync di beberapa scene.
Para Kelinci
5. Para Racun Racun-racun yang terdapat di dalam rokok digambarkan dengan bentuk bulat dan memiliki wajah dan sepasang tangan. Pada kening mereka, terdapat tulisan nama racun tersebut, untuk mempermudah maksud yang ingin disampaikan dan agar target audience tidak salah berpikir bahwa mereka adalah kuman atau bakteri. Warna tubuh mereka juga disesuaikan, misalnya Tar berwarna hitam, Nikotin kuning karena dapat menyebabkan lapisan kuning pada gigi, dan lain sebagainya.
33
Wajah-wajah mereka dibuat tampak bengis, dan beberapa dari mereka ada yang membawa senjata di tangannya agar racun-racun tersebut lebih terkesan jahat dan berbahaya.
Karakter para racun
6. Gurita Bertentakel Dua Mahluk ini muncul untuk meramaikan saja. Dalam video musik ini, ia berperan sebagai pemain alat musik.
Karakter gurita bertentakel dua
7. Ibu Guru Ibu Guru ini hanya muncul sesaat, yaitu pada penutup video musik ini. Ia lah yang memergoki Lila di kamar mandi.
Karakter Ibu Guru
34
4.2.2.2 Font Font yang digunakan adalah Brady Bunch, karena font tersebut terkesan lucu dan menyenangkan, sesuai dengan irama musik dan gaya gaya gambar yang digunakan dalam video musik ini.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU VWXYZ abcdefghIjklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Selain Brady Bunch, huruf lain yang digunakan yaitu tulisan tangan (yang terdapat pada kening para racun). Tujuan digunakannya tulisan tangan yaitu untuk menimbulkan kesan kasar pada racun-racun tsb. 4.2.2.3 Gaya Gambar Visual yang ditampilkan yaitu visual bergaya vektor dengan warna-warna blok yang cenderung cerah. Meskipun target audience video musik ini adalah remaja akhir, namun gaya gambar yang digunakan adalah gaya gambar yang biasanya diperuntukkan bagi anakanak. Tujuannya, tentu saja agar lebih terlihat sinis, karena orang-orang pasti akan berpikir bahwa isi video musik ini manis, padahal sebenarnya sama sekali tidak. 4.2.2.4 Jenis Video Musik Video musik ini dapat dikategorikan sebagai non-narative music video, karena visual yang ditampilkan tidak berkaitan dengan lirik lagu. Meskipun lirik lagunya juga bercerita tentang rokok, namun tetap berbeda dengan apa yang ingin disampaikan lewat visualnya. Isi lagu ini sebenarnya mengenai perokok pasif, mengenai pengalaman si penyanyi yang merasa terganggu dengan asap rokok. Sedangkan visualnya lebih tertuju pada akibat-akibat apa saja yang dapat ditimbulkan oleh rokok. Selain itu, ada sedikit tipe performance clip juga di dalamnya, karena mahluk-mahluk imajinasi dalam video musik ini melakukan lip-sync serta bermain alat musik di beberapa adegan. Warna yang digunakan pada video musik animasi ini yaitu warna-warna cerah dan pastel, yang terkesan feminin sehingga lebih menarik minat remaja putri untuk menyaksikannya.
35
Rancangan media untuk video musik animasi ini yaitu: •
Durasi: 4.5 menit
•
Target audience: remaja perempuan SMU
•
Teknik: Audio Visual
•
Frame size: 720 x 576 pixel
•
Frame rate: 18 fps
Ringkasan cerita: Video musik ini diawali dengan sebuah adegan pembuka di kamar mandi sekolah. Lila, si karakter utama, mengintip ke dalam kamar mandi, memastikan tidak ada orang lain di dalamnya. Lalu ia menyelinap masuk ke salah satu bilik dan berencana untuk merokok. Namun tiba-tiba datang seekor kecoa yang mengganggu konsentrasi Lila. Saat Lila ingin menginjak kecoa itu, tiba-tiba keluar asap dari badan sang kecoa. Lila pun heran. Ia juga menyadari bahwa asap juga keluar lewat keran, jendela, dan tempat-tempat lainnya. Ia pun memutuskan untuk hengkang dari sana, namun ternyata ia tidak dapat membuka pintu. Akhirnya Lila terjebak di dalam asap, dan semuanya menjadi putih. Saat warna putih mulai memudar, Lila ternyata sudah berada di dunia lain yang dipenuhi oleh mahluk-mahluk aneh yang berwarna-warni. Di dunia lain ini, ia menemukan sekotak rokok, dan tanpa berpikir panjang, ia pun mulai menghisap satu batang. Lalu nikotin mulai beraksi, membuat giginya menjadi kuning. Karena Lila adalah seorang gadis remaja yang peduli pada penampilan, ia pun menjadi stres akibat giginya yang menguning. Namun, ia malah melampiaskannya pada rokok lagi. Isapan berikutnya kali ini ternyata menyebabkan bulu-bulu pada tubuhnya semakin panjang (rokok dapat menyebabkan perubahan hormon). Lila kembali stres. Adegan berikutnya, Lila bertemu dengan seorang lelaki bernama Wisnu, dan akhirnya mereka menikah. Tetapi Wisnu sempat merasa terganggu juga melihat gigi Lila yang kuning serta kumisnya yang panjang. Namun mereka tetap menikah. Setelah menikah, Lila pun hamil. Walaupun sedang mengandung, Lila tetap saja merokok. Racun-racun pun menyerang sang janin. Saat lahir, bayi yang bernama Adi itu ternyata menjadi cacat, bodoh, dan kurus. Lila dan Wisnu kaget, namun tak tahu harus berbuat apa. Pernikahan Lila dan Wisnu sudah berjalan sekian tahun, namun Lila masih juga belum berhenti merokok. Secara tidak langsung, Wisnu dan Adi jadi selalu menghirup asap rokok juga. Akhirnya Wisnu dan Adi pun meninggal karena telah lama menjadi perokok pasif dari asap rokok Lila. Lila meratapi kematian orang-orang yang dicintainya tersebut.
36
Kehidupan terus berjalan, tetapi Lila masih juga belum bisa berhenti merokok. Berbagai macam tagihan datang menghampiri, namun ia tak mampu membayar karena uangnya sudah habis “terbakar”. Paru-paru nya pun mrnghitam karena efek tar. Adegan berikutnya, tiba-tiba Lila tersadar dari mimpinya. Ternyata saat akan menginjak kecoa tadi, ia terpeleset dan pingsan di bilik kamar mandi tersebut. Saat Lila sadar itu, Ibu Guru sudah berdiri di depan Lila dengan wajah yang tidak ramah. Lila pun menjadi salah tingkah dan hanya bisa tertawa kecil menghadapi kejadian yang tidak disangkanya ini. 4.3 Konsep Media Media yang akan digunakan yaitu televisi, karena televisi merupakan media yang murah meriah serta dimiliki oleh hampir semua kalangan, meskipun target sasarannya sendiri kalangan menengah ke atas. Televisi juga dikenal dapat memberikan pengaruh paling cepat pada masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif, sehingga dianggap paling efektif. Informasi terakhir menyebutkan, bahwa sekitar 35 juta pesawat televisi telah dimilki oleh masyarakat Indonesia. Itu berarti kurang lebih satu pesawat televisi ditonton oleh 7 orang, dan ini masih belum termasuk rumah-rumah yang memiliki lebih dari satu televisi. Salah satu keunggulan televisi lainnya yaitu merupakan media dingin yang mampu mempengaruhi penonton yang bersifat pasif. Penonton hanya dapat menerima pesan yang disampaikan melalui televisi tanpa dapat memberi respon secara langsung. Selain itu, ada juga repetisi atau pengulangan. Oleh karena itu, masyarakat dapat dengan gampang dipengaruhi dan diubah pandangannya dalam waktu yang cukup singkat dan efektif melalui media televisi ini. Karena bentuk kampanye anti rokok ini adalah video musik, maka penayangannya akan diadakan di stasiun televisi berbasis musik, misalnya MTV. Seperti yang kita ketahui, anak muda masa kini sangat identik dengan musik. Oleh karena itu, penempatan video musik anti rokok di MTV merupakan langkah yang sangat tepat. Namun karena ada beberapa adegan dalam video musik ini yang tidak cocok untuk anak-anak, maka jam penayangannya pun disesuaikan. Selain pada televisi, video musik ini juga bisa ditempatkan pada event atau festival-festival tertentu, terutama yang berkaitan dengan kehidupan anak muda. Juga web dan iklan di bioskop. Web dianggap cocok menjadi media karena orang-orang yang sering mengakses
37
internet adalah orang-orang yang sudah cukup dewasa pikirannya, sehingga dapat mengerti maksud dari video musik tersebut.
38