BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi Ada beberapa tahapan dalam membuat situs web, ini merupakan prosedur standar yang digunakan sebagai acuan untuk membuat proses desain situs web menjadi efisien. (Kelly Goto, Web Design Workflow, 1999). Tahapannya adalah sebagai berikut : Tahapan pertama adalah Definisi Site, adalah mengetahui secara spesifik apakah yang menjadi tujuan dari website yang dibuat, siapakah yang menjadi sasaran informasinya, bagaimana kemampuan akses mereka, apa yang mereka dapatkan dari website. Kebutuhan dan keinginan para pemakai potensial dari website yang akan dibuat diidentifikasikan, yaitu dengan merangkum data minat, kebutuhan, pengetahuan dan latar belakang pemakai. Hal ini terangkum dan dijelaskan lebih lanjut dalam bab 4.1.1 mengenai target sasaran. Website ini disesuaikan dengan target sasaran audience untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Tahapan kedua adalah Pengembangan Site Stucture, yaitu menentukan site map dari website, website ini terdiri dari 2 menu bahasa dan 4 menu utama yang kemudian menuju ke menu-menu selanjutnya yang merupakan bagian dari menu utama atau disebut sebagai submenu. Contoh menu utama adalah beranda, tukang makan, jajanan dan tentang kita. Contoh submenu adalah kenyang, rekomendasi, agenda, dll. Submenu-submenu di dalam menu juga saling terhubung dan bahkan ada yang langsung mempunyai link dengan website lainnya. Tahapan ketiga adalah Interface Design dan produksi, disini dimulailah desain tampilan site secara visual dengan menggabungkan elemen visual, teks, dan suara yang membentuk sistem presentasi dan navigasi pada tampilan multimedia interaktif tersebut. Pada tahap ini dibuat ikon-ikon yang merepresentasikan konten yang disesuaikan dengan tampilan utama website. Setiap halaman website juga dipenuhi dengan gambar-gambar ilustrasi yang mendukung ikon-ikon di atas. Ikonikon dan gambar yang dianggap penting dibuat berwarna sedangkan yang lainnya monokrom. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah sistem navigasi dari website ini sendiri. Tahapan keempat adalah tahap pembuatan back-end programming yaitu pemasukan semua data dan informasi yang ingin ditampilkan. Semua informasi yang akan dimasukan dipilih dan disesuaikan dengan kepentingannya.
29
Dan yang terakhir adalah tahap pengintegrasian antara desain dengan backend programmingnya. Semua data yang sudah dipilih disatukan dan didesain sesuai dengan desain yang sudah ada yang kemudian siap untuk dipublish ke internet. 4.1.1 Target Sasaran Target sasaran secara umum adalah wisatawan lokal dan mancanegara (priawanita), kelas menengah ke atas dengan usia 20-40 tahun. Secara lebih rinci, target sasaran penyampaian promosi yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut : Demografis : Wisatawan lokal dan mancanegara Pria dan wanita Usia 20-40 tahun Berasal dari golongan menengah ke atas Profesi mahasiswa/i, eksekutif muda, keluarga Psikografis : Mempunyai hobi berwisata dan senang bepergian Pencinta makanan Memiliki kecenderungan menggunakan akses internet untuk mencari informasi sehari-harinya Sosio Kultural : Teknologi komunikasi yang semakin canggih dan terus berkembang dalam kehidupan masyarakat mendukung penggunaan sarana penyebaran informasi lewat internet. Apalagi di masa sekarang ini internet merupakan salah satu sarana terpenting yang mempermudah masyarakat. 4.2 Konsep Kreatif 4.2.1 Konsep Verbal Pada website wisata kuliner Bandung ini menampilkan makanan dan jajanan yang ada di kota Bandung dan difokuskan pada tempat makan atau jajan yang belum banyak dikenalkan kepada wisatawan namun sudah terkenal kelezatannya. Dalam hal ini dibagi menjadi beberapa poin besar yang disesuaikan dengan porsi makanan. Bagian Jajanan dibagi menjadi 7 bagian yang dikategorikan sesuai dengan makanannya :
30
Pertama adalah kenyang, yang berupa makanan yang porsi makannya cukup besar sampai mengenyangkan seperti nasi merah Punclut, kupat tahu Gempol, nasi Bancakan. Kedua adalah pengganjal perut, yang berupa makanan yang porsi makanannya lebih kecil daripada makan besar, seperti roti bakar Gg Kote, ronde jahe Gardujati, kue Cizz. Ketiga adalah camilan, yang berupa makanan ringan, seperti bola ubi Gardujati, gorengan Cendana. Keempat adalah pelepas dahaga,yang berupa minuman ataupun es, seperti es Gokil, es campur Sultan Agung, sop buah Cimandiri. Kelima adalah icip-icip, yang berupa makan dan minuman yang patut dicoba atau untuk sekedar mengisi waktu, seperti Lotek Macan, Rotiku. Keenam adalah nostalgia, yang berupa tempat makan atau minum yang menyediakan suasana, seperti Rumah kopi, Braga Permai, Sumber Hidangan. Ketujuh adalah oleh-oleh, yang berupa makanan ringan yang bisa dijadikan oleholeh bagi para wisatawan, seperti bagelen Abadi, roti Sidodadi. Bagian Tukang Makan dibagi menjadi 5 bagian yaitu : Pertama, rekomendasi yang berupa tempat makan atau jajanan yang dipilihkan oleh website yang patut untuk dicoba seperti kedai Teko, dsb. Kedua, selera baru yang berupa tempat makan atau jajan di Bandung yang berbeda dari biasanya. Ketiga, kamus, yang berisi tentang bagian kata-kata yang sulit/ bahasa daerah yang terdapat di website ini.
31
Keempat, galeri, yang berisi foto-foto tambahan yang mendukung baik itu foto makanan atau minuman maupun foto-foto tempat. Kelima, agenda, yang berisi catatan perjalanan dari sang pembuat website. 4.2.2 Konsep Visual 4.2.2.1 Logo Logo judul dipilih dari simplifikasi ikon centong
agar lebih serasi dan
senada dengan websitenya. Centong merupakan alat dapur yang sering dipakai dalam kehidupan tradisional Sunda. Warna hijau dan warna tanah dipakai untuk mewakili kota Bandung.
4.2.2.2 Tipografi Pemilihan huruf cenderung kepada bentuk huruf yang tipis, ramping, tidak terlalu tebal, namun mudah dibaca dan mudah dilihat (legible).
Font yang
digunakan adalah :
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 0123456789 Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
(Tempus Sans ITC)
32
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 0123456789 Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
(Myriad Pro)
4.2.2.3 Warna Warna menurut Dra. Sulasmi Darma Prawira dalam bukunya "Wama sebagai Salah satu Unsur Seni dan Desain" tahun 1989, dijelaskan bahwa pengertian wama adalah salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual lainnya seperti: garis, bidang, bentuk, barik-barik (tekstur), nilai, ukuran. Wicius wong dalam bukunya "Beberapa Azas Merancang Dwimatra" menyebutkan bahwa warna termasuk unsur yang nampak atau visual. Ia mengatakan
pula
bahwa
wama
dapat
membedakan
sebuah
bentuk
dari
sekelilingnya. Warna disini digunakan dalam arti yang luas, tidak hanya meliputi semua spektrum tetapi mencangkup juga wama netral (hitam, putih, dan deretan abu-abu) dan segala ragam nada dan ronanya. Warna
menurut
kamus
besar
bahasa
Indonesia
susunan
W.J.S.
Poerwadarminta dikemukakan bahwa warna artinya rupa atau corak. Dalam Kamus bahasa inggris susunan Webster tertulis: Color is general name of the non spatial component of the sensation arising from the activity of the retinma of the eye and its associated nerve system. Color is any of manifold phenomena of light or of visual sensation or perception that enables one to differentiate object even tough the objects may appear otherwise identical (as in size form or texture). Warna pada website ini bernuansa hijau, coklat, kuning, dan beberapa warna sekunder lainnya yang berwarna cerah. Pemilihan warna ini juga disesuaikan dengan penggunaan tekstur dan tema makanan. Warna juga digunakan untuk menunjukkan sistem. Setiap halaman utama mempunyai warna dan tekstur yang menunjukkan sebuah sistem. 4.2.2.4 Strategi Visual Untuk visualisasi website wisata kuliner bandung ini ditampilkan dengan layout ilustrasi cat air yang sederhana dan bersih yang menampilkan percampuran antara konten lokal Sunda dengan modern yang sesuai fungsi, serta navigasi yang jelas dan mudah dimengerti. Menu utama dan sub menu dibuat sesederhana mungkin dengan bahasa sendiri yang didukung dengan foto-foto jajanannya maupun tempatnya. Warna yang dipakai disesuaikan dengan menu makanan dan warna-warna yang
33
digunakan adalah warna-warna alam dan muda, dengan menimbang aksesibilitas pemakai internet. Ilustrasi yang digunakan disesuaikan dengan 4 menu besar halaman website yaitu beranda, jajanan, tukang jajan, tentang kita.
Jajanan
Tukang Makan
Tentang Kita
Beranda
34
Dengan adanya peta diharapkan pemakai yang masuk ke dalam website ini lebih terbantu. Peta dapat memberikan informasi yang cukup signifikan. Ikon-ikon dalam peta juga membantu pemakai untuk lebih cepat masuk ke dalam halaman yang diinginkan. 4.2.2.5 Konsep Halaman Website Desain homepage dibuat dengan menampilkan gambar-gambar makanan. Gambargambar makanan yang ditampilkan untuk menegaskan identitas website sebagai website kuliner. Elemen penggunaan ikon-ikon masak tradisional ingin member kesan kuat Bandung atau citra Sunda. Penggunaan tekstur dan warna yang berbeda untuk setiap menu sebagai penanda fungsi dan pembeda. Warna-warna yang dipakai kebanyakan adalah warna-warna hijau, coklat dan kuning.
Ikon-ikon yang merepresentasikan kategori :
ganjelan perut
icip-icip
camilan
oleh-oleh
pelepas dahaga
kenyang
35
nostalgia
rekomendasi
galeri
agenda
kamus
selera baru
Ikon-ikon yang terdapat dalam peta :
Menu Intro
36
Menu Beranda
Menu Jajanan
37
Menu Tukang Makan
Menu Tentang Kita
38
Menu Isi Jajanan
39
Menu Isi Tukang Makan
4.3 Konsep Media 4.3.1 Media Penyampaian Pesan Untuk media penyampai pesan dan informasi yang digunakan adalah jaringan internet yang berupa website yang sifatnya interaktif. Beberapa alasan dipilihnya website sebagai media adalah : -
Tidak terbatas ruang dan waktu. Informasi dapat diakses dari mana saja dan kapan saja tanpa mempunyai hambatan masalah yang cukup berarti.
-
Biaya lebih rendah. Biaya pemasaran dapat lebih murah.
-
Komunikasi bisa 2 arah.
-
Mempunyai fleksibilitas yang tinggi terhadap perubahan (up to date).
40
4.4 Hierarki Website Intro
Enter
Jelajah
Galeri Beranda Rekomendasi
Agenda
Tukang Makan
Selera Baru
Kamus
Kenyang Jajanan Ganjelan Perut
Pelepas Dahaga
Tentang Kita
Oleh-oleh
Icip-icip
Site Map
Nostalgia
41