BAB IV Pemecahan Masalah
4.1 Konsep Umum 4.1.1 Creative Brief 1. Mengapa kita beriklan ? Sebab wisatawan secara sadar maupun tidak, kadang mereka merusak terumbu karang. 2. Kepada siapa kita berbicara ? Wisatawan Kepulauan Seribu, khususnya wisatawan yang berhubungan langsung dengan laut dan terumbu karang, status ekonomi sosial A-B, berpendidikan minimal SMU, Usia 1935 tahun. 3. Apa yang kita ingin mereka pikirkan atau lakukan ? Before : wisatawan tidak memiliki tanggung jawab dalam pengrusakan terumbu karang. Terumbu karang yang indah akan selalu ada tanpa harus dijaga dan dilestarikan. After : apabila tidak kita jaga dan lestarikan dari sekarang, keindahan dan manfaat terumbu karang serta keseimbangan ekosistem laut dikhawatikan akan hilang. Wisatawan memiliki peranan yang sangat berarti dalam menjaga kelestarian terumbu karang, dengan melakukan wisata ramah lingkungan. 4. Apa yang harus iklan tersebut komunikasikan ? Nikmatilah keindahan terumbu karang Kepulauan Seribu secara bertanggung jawab serta ikut melestarikannya 5. Mengapa mereka harus percaya ? Jika masyarakat tidak melakukan sesuatu untuk membantu pelestarian terumbu karang, kepunahan terumbu karang di Kepulauan Seribu hanya tinggal menunggu waktu saja. Hilangnya terumbu karang berarti hilang pula seluruh fungsi terumbu karang yang menopang berbagai kehidupan makhluk hidup di sekitarnya, termasuk keindahan alam yang tidak ternilai harganya. 6. Bagaimana gaya dan penampilan iklan ? Simple, bertanggung jawab, dan fun.
26
7. Pertimbangan penting apa saja yang ada ?
Wisatawan berkunjung ke Kepulauan Seribu untuk menikmati keindahan alam di sana, termasuk terumbu karang.
Melestarikan terumbu karang berarti juga menjaga keseimbangan ekosistem laut dan bumi secara keseluruhan.
Bila tidak dilestarikan mulai dari sekarang, terumbu karang yang menyediakan banyak manfaat serta keindahan bawah laut dikhawatirkan akan punah.
4.1.2 T-Plan 1. Siapa yang diajak bicara ? (target audience)
Target
: wisatawan
Usia
: 19-35 tahun
Jenis kelamin
: pria & wanita
SES
:A-B
Penghasilan
: > 5 juta / bulan
Tempat tinggal
: Indonesia
Lifestile
: sering
melakukan
refreshing
menikmati
keindahan
alam,
menghindar dari kehidupan kota yang padat dan sumpek. 2. Dimana Produk kita dalam pikiran mereka ? Wisatawan mengunjungi Kepulauan Seribu untuk menikmati keindahan alam, termasuk terumbu karang, tetapi secara sadar maupun tidak sadar, kadang mereka telah ikut merusak terumbu karang. 3. Apa yang harus dipecahkan dalam oleh iklan ? Meningkatkan kesadaran wisatawan (maupun calon wisatawan) di kepulauan Seribu, khususnya yang berhubungan langsung dengan laut dan terumbu karang mengenai pentingnya pelestarian terumbu karang secara berkelanjutan. Mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi, melakukan tindakan dalam pelestarian terumbu karang di Kepulauan Seribu. 4. Apa kunci respons-nya ? (tanggapan)
Terumbu karang sangat indah dipandang, memiliki banyak manfaat, mereka ingin menjaga keindahan terumbu karang dengan mengurangi dampak negatif terhadap terumbu karang serta ikut melestarikannya.
Wisatawan
menikmati
keindahan
terumbu
karang
dengan
berwisata
secara
bertanggung jawab. Dengan menjadi wisatawan CAREef, mereka juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut Kepulauan Seribu.
27
5. Apa pendukungnya ? (check-list)
Melestarikan terumbu karang berarti juga menjaga keseimbangan ekosistem laut dan bumi secara keseluruhan
Terumbu karang yang sehat menyediakan keindahan bawah laut yang tidak ternilai harganya.
Wisatawan datang ke Kepulauan Seribu untuk menikmati keindahan alam di sana, termasuk terumbu karang.
Indonesia memiliki keanekaragaman keanekaragaman hayati terumbu karang yang sangat besar.
6. Apa kepribadian iklan ? (tone/image) Simple, bertanggung jawab, dan fun.
4.1.3 Strategi Komunikasi Penyampaian kampanye pelestarian terumbu karang terbagi menjadi dua, yaitu melalui media above the line (Print ad, Billboard, Banner ad, TVC) dan Below the line (leaflet, poster, papan informasi, dsb) yang akan ditempatkan di sekitar kawasan wisata Taman Nasional Kepulauan Seribu. Sedangkan pendekatan yang dipakai pada kampanye tersebut adalah pendekatan emosional, dengan menyertakan sedikit unsur fun, karena pada dasarnya turis berkunjung ke daerah pariwisata untuk mendapatkan kesenangan, refreshing, serta menikmati keindahan di daerah wisata tersebut. Dari pendekatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran turis untuk melakukan perjalanan wisata yang ramah lingkungan. Kampanye CAREef diharapkan dapat menjadi solusi masalah terumbu karang di Kepulauan Seribu yang wilayahnya tutupannya semakin menyusut dari tahun ke tahun. Kerusakan terumbu karang memiliki dampak secara langsung pada berkurangnya jumlah tangkapan ikan (akibat hilangnya tempat tinggal, berlindung, berkembang biak, dan sumber makanan bagi ribuan biota laut) serta hilangnya keindahan alam yang merupakan potensi utama dalam pariwisata. Sedangkan dampak jangka panjang antara lain hilangnya fungsi pelindung pantai dari pengikisan ombak, serta goyahnya keseimbangan ekosistem laut dan bumi secara keseluruhan. Target sasaran utama kampanye tersebut adalah wisatawan Kepulauan Seribu yang berhubungan langsung dengan laut maupun terumbu karang, antara lain kegiatan wisata
28
seperti: menyelam, snorkeling, dan memancing. Wisatawan tersebut merasakan dampak langsung kerusakan terumbu karang yang semakin parah dari tahun ke tahun. Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, didapat what to say kampanye adalah “Nikmati keindahan terumbu karang secara bertanggung jawab dan ikut melestarikannya” dan slogan kampanye “Conserve, Act Responsibly, Enjoy the Reef”. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan Big Idea pada kampanye CAREef adalah fun and responsible, yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah menyenangkan dan bertanggungjawab. Agar kampanye ini dapat berjalan lebih efektif dan optimal, rencananya kampanye ini akan lebih intensif dilakukan pada masa-masa liburan nasional seperti libur Lebaran, Natal & Tahun Baru, semesteran, dsb. Setelah dilakukan pendekatan emosional, maka diperlukan juga pendekatan rasional untuk lebih meyakinkan target sasaran mengenai pentingnya melakukan wisata ramah lingkungan, sehingga target akan lebih menyadari besarnya peran mereka dalam kesuksesan pelestarian terumbu karang di Kepulauan Seribu. Tahapan Kampanye Menurut model hirarki tanggapan yang diangkat oleh Phillip Kotler, proses yang dapat merubah perilaku seseorang terbagi menjadi tiga tahap, yakni tahap Kognitif (ExposureReception-Cognitive Response); tahap Afektif (Attitude-Intention); dan tahap Perilaku (Behaviour). Berdasarkan teori tersebut, maka tahapan yang sesuai untuk kampanye tersebut terbagi menjadi tiga bagian: a. Tahap Kognitif (Conditioning) Tujuan Kampanye pada tahap awal adalah memberi pemahaman mengenai kerusakan terumbu karang yang terjadi di Kepulauan Seribu dan pengenalan kampanye “CAREef”, yaitu kampanye peduli terumbu karang yang ditujukan kepada wisatawan Kepulauan Seribu. Pesan yang disampaikan pada tahap ini adalah “terumbu karang di kepulauan akan punah bila kita melakukan sesuatu untuk mencengahnya”. b. Tahap Afektif (Informing) Tahapan informing bertujuan menyadarkan para turis bahwa mereka memiliki peran yang besar bagi kelestarian terumbu karang dengan menikmati dan berwisata secara ramah lingkungan. Pesan yang disampaikan pada tahap ini adalah “kontribusi anda sangat
29
dibutuhkan untuk mencegah kepunahan terumbu karang di Kepulauan Seribu, jadilah wisatawan peduli terumbu karang”.
c. Tahap Behaviour (Reminding) Pada tahap ini, target diharapkan telah memahami permasalahan terumbu karang yang ada. Tahap ini bertujuan mengingatkan kembali kepada turis, selalu ada kesempatan untuk melakukan hal yang baik bagi terumbu karang, melalui kegiatan wisata secara bertanggung jawab dan menjadi bagian dari kegiatan konservasi terumbu karang Kepulauan Seribu. Pesan yang disampaikan pada tahap ini adalah “jadilah wisatawan ramah lingkungan dengan menikmati sekaligus menjaga dan melestarikan terumbu karang”.
4.2 Konsep Khusus 4.2.1 Konsep Verbal Kreatif Intisari dari kampanye ini adalah meningkatkan kepedulian wisatawan Kepulauan Seribu mengenai pentingnya pelestarian terumbu karang serta mengajak mereka untuk menikmati terumbu karang di Kepulauan Seribu dengan berwisata secara bertanggung jawab dan menjadi bagian dari program konservasi terumbu karang. Slogan Kampanye CAREef adalah Conserve, Act Responsibly, Enjoy the Reef. Slogan kampanye ini merupakan akronim dari judul kampanye, hal ini dimaksudkan agar slogan berkesan pintar dan mudah diingat oleh target sasaran. Slogan tersebut dibuat dalam bahasa Inggris mengingat target sasaran yang memungkinkan dan sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-harinya serta dapat menjangkau turis asing yang berwisata ke Kepulauan Seribu. Conserve atau Konservasi dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Pada kampanye CAREef, Conservasi merupakan bagian dari program kampanye yang mengajak wisatawan untuk ikut dalam program pelestarian terumbu karang, seperti: •
Kegiatan pembersihan laut dan pantai, wisatawan diajak selain tidak membuang sampah sembarangan, juga ikut mengambil sampah yang ada di laut dan sekitar pantai untuk menjaga kondisi alam agar bersih dan dapat menunjang kehidupan terumbu karang.
30
•
Kegiatan transplantasi karang, diadakan setiap 3 bulan sekali oleh Yayasan Terangi. Pada kegiatan ini wisatawan
diajak
untuk
ikut
berperan serta secara
aktif
dalam
penanaman/transplantasi karang yang diadakan di Pulau Pramuka. •
Adopsi terumbu karang adalah program yang mengajak wisatawan untuk menyumbang sejumlah uang untuk program transplantasi terumbu karang. Terumbu karang hasil transplantasi yang diadopsi akan diberi nama sesuai keinginan donatur dan akan dibesarkan di laut Kepulauan Seribu.
Act Responsibly Untuk sebagian besar dari wisatawan, menyelam atau bersnorkeling pada perjalanan wisata bahari, menjadi satu satunya interaksi dengan terumbu karang. Menyelam dapat menjadi salah satu pencerahan yang membantu kita mengetahui betapa besarnya keanekaragaman laut dan betapa berharganya terumbu karang, tetapi ironisnya industri penyelaman adalah salah satu dari kontributor utama pada penurunan kualitas terubu karang di dunia. Banyak sekali penyelam yang masih belum tahu: hanya dengan menubruk atau menyentuh terumbu karang yang rapuh dapat membahayakan bahkan dapat membunuh mereka. Walaupun begitu penyelam juga dapat menjadi salah satu duta terkuat dan terefektif untuk program pelestarian terumbu karang, yaitu dengan berwisata secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Dalam kampanye CAREef akan dijabarkan beberapa paduan menjadi wisatawan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab, antara lain: •
Jangan menyentuh terumbu karang, sentuhan ringanpun dapat membahayakan terumbu karang dan beberapa terumbu karang beracun atau tajam
•
Pada saat melakukan wisata penyelaman, pertahankan control pada fin, gauges, dan alatalat lainnya supaya tidak menyentuh terumbu karang.
•
Berenanglah di sebelah atau diatas terumbu karang, dan hati hati dengan gerakan kaki selama berenang.
•
Hindari kontak dengan dasar laut; pasir yang teraduk dari dasar laut dapat menyebabkan terumbu karang tersedak, dan area yang terlihat tidak mempunyai makhluk hidup dapat mendukung pertumbuhan terumbu karang baru jika tidak diganggu.
•
Jangan pernah menyelam dalam keadaan laut yang buruk, selain membahayakan penyelam, keadaan laut yang buruk dapat menurunkan jarak pandang/visibility sehingga menurunkan kewaspadaan penyelam dalam setiap gerakannya dengan lingkungan sekitar terumbu karang.
•
Gunakan pemberat secukupnya dan pastikan penyelaman keadaan bouyansi netral setiap saat.
•
Gunakan pelampung dalam bersnorkeling dan lakukan penyesuaian alat tanpa berdiri di atas karang.
31
•
Lakukan pelatihan menyelam yang benar agar dapat lebih mengerti dan menikmati penyelaman.
•
Lakukan praktek latihan penyelaman di area yang aman, seperti kolam renang atau area yang berpasir sebelum menyelam di dekat terumbu karang.
•
Arahkan perahu dengan hati hati untuk menghindari kontak dengan terumbu karang serta tidak menjatuhkan jangkar diatas terumbu karang.
•
Jadilah konsumen yang peduli terhadap kelestarian alam dengan tidak membeli souvenir yang terbuat dari terumbu karang atau karang hidup untuk aquarium laut.
Enjoy Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyelam dapat menjadi salah satu duta terkuat dan terefektif untuk program pelestarian terumbu karang, yaitu dengan berwisata secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Oleh sebab itu kampanye CAREef juga mengajak masyarakat untuk ikut menikmati terumbu karang Kepulauan Seribu tetapi dengan bertanggung jawab, yaitu menikmati keindahan alam bawah laut dengan santai, membiarkan mereka apa adanya menjalani kehidupan sehari-harinya tanpa terganggu.
4.2.2 Konsep Pemikiran Visual Iklan pada kampanye “caREef action” akan menggunakan eksekusi fotografi dan ilustrasi dengan pengolahan digital imaging. Eksekusi fotografi dipilih untuk menonjolkan keindahan terumbu karang yang sangat beraneka ragam dan berwarna-warni, selain itu juga untuk memberi kesan dewasa, riil. Image fotografi terumbu karang bawah laut dalam kampanye ‘CAREef’ bersumber dari Yayasan Terangi, PADI Lombok, Image Bank Corbis, dan sebagian dari foto pribadi. Sedangkan ilustrasi digunakan pada iklan yang menunjukkan penjelasan, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah dimengerti oleh target sasaran. Mengapa gaya dan penampilan iklan dibuat simple, bertanggung jawab, dan fun ? •
Agar pembaca dapat lebih fokus dan jelas menangkap pesan kampanye.
•
Meninggalkan kesan cerdas, bertanggung jawab tetapi tetap menyenangkan.
•
Memberikan kesan bersih dan ramah.
•
Menggambarkan image target sasaran yang memiliki kesan maskulin.
32
Logo Kampanye Judul program kampanye CAREef menggunakan bahasa Inggris sesuai
dengan
target
audience
yang
terbiasa
dalam
penggunaanya sehari-hari dan memiliki pendidikan yang cukup untuk mengerti serta memahaminya.
Image Logo Segitiga menunjukkan awareness sesuai dengan tujuan kampanye CAREef yaitu meningkatkan kesadaran wisatawan di kepulauan Seribu untuk berwisata secara bertanggung jawab. Terumbu karang dan ikan mewakili biota laut yang termasuk dalam ekosistem terumbu karang. Gelombang pada bawah logotype menunjukkan gelombang laut. Warna logo
Biru tua (C57 M29 Y0 K44) Biru muda (C67 M25 Y0 K25) Warna biru selain menggambarkan laut juga memberi kesan bersih, sejuk, lapang dada, damai, dan berpendirian. Logotype CAREef merupakan gabungan dari CARE dan Reef. CAREef yang artinya peduli terumbu karang merupakan akronim dari slogan kampanye: Conserve, Act Responsibly, Enjoy the Reef. Tipografi pada logo menggunakan font SplintHmkBold yang menunjukkan kesan laut, maskulin, bertanggungjawab dan fun.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
33
Tipografi pada kampanye: SplintHmkBold
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 SplintHmk
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Franklin Gothic Book
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Ketiga
font
tersebut
digunakan
sesuai
kebutuhan
kepentingan
copy
tulisan.
Font
SplintHmkBold digunakan pada Headline, sedangkan SplintHmk dan Franklin Gothic Book digunakan pada Bodycopy. Pada bodycopy dengan ukuran kecil, lebih banyak digunakan font Franklin Gothic Book karena font tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang lebih tinggi. Layout iklan Layout iklan dibuat simple pada bidang hitam atau putih. Image visual dalam frame kotak yang ujungnya dibulatkan menunjukkan kesan penting, tetapi tidak kaku. Logo kampanye dan slogan diletakkan di bagian bawah secara bergantian sesuai bentuk layout iklan.
4.3 Penjelasan Karya Kampanye CAREef dipersiapkan untuk memiliki rentang waktu satu tahun yang akan dimulai pada bulan Juni 2007 dan berakhir pada bulan Juni 2008. Analisa dan pemahaman mengenai jenis dan karakteristik berbagai media, serta kecocokan dengan insight target sasaran perlu dilakukan sebelum menentukan media yang akan dipakai, agar media yang digunakan dapat secara optimal, tepat pada sasaran. Adapun media yang digunakan terbagi menjadi dua, yaitu media promosi utama dan pendukung.
Media Promosi Utama
34
1
Media Cetak
Media cetak yang akan digunakan pada kampanye tersebut adalah iklan majalah yang rencananya akan dipasang di majalah-majalah yang ada hubungannya dengan wisata dan lingkungan, antara lain: National Geography, Asian Divers, dan Jakarta Java Kini dengan format satu halaman penuh ukuran. Media majalah sesuai dengan target audience yang sering melakukan survei untuk wisata di sela-sela kesibukan sehari-hari dan berlangganan majalah sesuai hobinya. Print ad majalah digunakan sebagai salah satu media utama kampanye untuk menjangkau calon target sasaran agar mengenal kampanye CAREef, serta sadar dan peduli terhadap keadaan terumbu karang di Kepulauan Seribu. 2
Papan Informasi Wisata
Papan informasi Wisata akan ditempatkan kantor wisata yang terletak di pulau-pulau tujuan wisata Bahari Kepulauan Seribu, antara lain: Pulau Bidadari, Pulau Rambut, Pulau Anyer, Pulau Puteri, Pulau Sepa, Pulau Pantara Barat dan Timur, Pulau Bira, Pulau Kotok, Pulau Pelangi, Pulau Papa Theo, Pulau Laki, Pulau Pamagaran, Pulau Piniki, Pulau Gosonglaga, Pulau Malinjo, Pulau Matahari, Pulau Melintang Besar, Pulau Pramuka dan Pulau Kuburan Cina. Alasan pemakaian media Papan informasi wisata tersebut tidak lepas dari kebiasaan penyelam yang selalu memakai jasa pemadu atau biasa disebut buddy, apabila melakukan kegiatan penyelaman di suatu tempat yang baru. Kantor wisata pulau juga biasanya memiliki fasilitas penyewaan alat menyelam & snorkeling, antara lain: google (masker/ kacamata menyelam), mouthpiece, sepatu menyelam, fin, life jacket/pelampung, tabung oksigen, regulator, gauge. Penyelam pemula yang belum memiliki peralatan menyelam yang lengkap biasanya menyewa alat di sini. Target yang ingin dicapai melalui media tersebut, yaitu selain menikmati keindahan terumbu karang, wisatawan juga ikut berpartisipasi dalam melakukan wisata bahari secara bertanggung jawab kepada lingkungan. Mereka juga perlu disadarkan bahwa terumbu karang di Kepulauan Seribu mengalami penyusutan setiap tahunnya, dan kepunahan terumbu karang akan terjadi apabila mereka tidak melakukan wisata secara ramah lingkungan dari sekarang. Di belakang media tersebut juga akan dipasang informasi yang isinya mengenai pengenalan kampanye CAREef. Apabila mereka tertarik dengan pesan di media tersebut, diharapkan target sasaran mengambil dan membaca brosur yang diletakkan di bawah papan informasi untuk penjelasan yang lebih detail.
35
3
Ambient media
Ambient media akan diletakkan di kawasan pulau-pulau wisata kepulauan Seribu. Media tersebut berfungsi sebagai pengingat pesan yang sering dilihat wisatawan saat berlibur ke pantai. a. Media Bawah Laut Media tersebut berupa billboard yang diletakkan di bawah laut, dapat menjadi tempat wisata di Kepulauan Seribu dan berfungsi sebagai penyampai informasi sekaligus tempat wisata. Agar tidak merusak ekosistem alam yang ada, media iklan bawah laut ditempatkan di daerah yang tidak terdapat terumbu karang, dan merupakan tempat pelatihan penyelaman di Kepulauan Seribu. b. Tempat sampah Tempat sampah digunakan sebagai ambient media karena sangat sesuai dengan salah satu pesan kampanye, yaitu berwisata secara bertanggung jawab dengan membuang sampah pada tempatnya, dan ikut membersihkan Laut. c. Payung, handuk dan kursi pantai Wisatawan sering bersantai di pantai untuk melepas lelah sehabis melakukan aktifitasnya di pulau. Pada media-media tersebut diharapkan target audience akan membaca pesan dengan jelas dan lebih memahami pesan kampanye sambil bersantai dan menikmati pantai yang indah. d. Kapal laut ( speed boat, kapal nelayan, dan kapal layar) Pada media tersebut akan dipasang sticker panjang di samping kapal. Media tersebut digunakan sebagai media pengingat agar wisatawan berwisata secara bertanggung jawab. Wisatawan diharapkan akan membaca pesan yang ada di samping kapal pada saat akan memulai aktitvitas baharinya (menyelam, snorkeling, memancing) dan pada saat akan selesai. 4
Baliho Dermaga Brosur
Baliho akan ditempatkan di dermaga setiap pulau wisata Kepulauan Seribu yang setuju menjadi bagian dari kampanye “CAREef”. Baliho Dermaga merupakan media kampanye yang pertama dilihat target sasaran kampanye saat tiba di pulau wisata Kepulauan Seribu. Semua pengunjung pulau wisata, baik yang melakukan perjalanan dari Jakarta menggunakan ojeg (kapal rakyat), maupun speed boat (Transjakarta, Sepa, Kerapu) pasti melakukan pendaratan di dermaga pulau tujuan. Media tersebut dipakai sebagai media utama karena memiliki beberapa kelebihan antara lain:
36
•
Langsung dan tepat pada target sasaran: media baliho digunakan secara optimal, semua yang melihat media tersebut adalah pengunjung yang merupakan target sasaran kampanye.
•
Medianya relatif besar dan menonjol.
•
Media tersebut memang selalu ada di dermaga setiap Kepulauan Seribu dan biasanya digunakan sebagai identitas pulau dan media “selamat datang dan sampai jumpa”.
•
Media tersebut sering dilewati dan dilihat target sasaran: setiap kali wisatawan melakukan
wisata yang
berhubungan
dengan
laut,
baik menyelam, snorkeling,
memancing, maupun water sport, mereka harus melewati dermaga dan baliho. Target yang ingin dicapai dalam media tersebut adalah wisatawan sadar untuk berwisata secara bertanggung jawab dengan “take only pictures and don’t leave any trash”. 5
Billboard
Pada kampanye CAREef, billboard digunakan sebagai pengingat pesan kampanye. Media Billboard merupakan media traffic yang berukuran sangat besar. Pesan pada media billboard akan dibuat sesimple dan seefektif mungkin karena media tersebut memiliki keterbatasan waktu yang singkat dalam membaca pesan. Mengingat perjalanan menuju Kepulauan Seribu harus melewati kota Jakarta, media billboard akan ditempatkan di tempat-tempat penghubung dari dan ke Jakarta, seperti dermaga Ancol, Muara Angke, bandara Soekarno Hatta, serta jalan tol dari dan ke Jakarta. Media Promosi Pendukung 1
Brosur
Brosur sebagai media kampanye CAREef terbagi menjadi dua, yaitu brosur pada bawah papan informasi yang letaknya di pulau dan brosur yang dikirimkan langsung ke alamat target audience lewat direct mail. Brosur dan direct mail dibuat dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, mengingat pesan yang disampaikan lebih dijabarkan sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih dalam. Brosur pada papan informasi wisata isinya adalah pesan yang lebih detail mengenai fakta terumbu karang, paduan wisata yang bertanggung jawab dan penjelasan program konservasi. Sedangkan pada direct mail, isinya adalah pengenalan kampanye CAREef serta ajakan untuk berkunjung ke Kepulauan Seribu dan menikmati terumbu karang di sana dengan berwisata secara bertanggung jawab.
37
2
TV Spot
Media tersebut memiliki kelebihan karena dapat berkomunikasi melalui audio dan visual, serta dapat mencapai pemirsanya secara masal dalam jangka waktu yang bersamaan. Media televisi digunakan pada tahap conditioning, dengan tujuan memberi pemahaman mengenai kerusakan terumbu karang yang terjadi di Kepulauan Seribu serta pengenalan solusi yang ditawarkan yaitu kampanye “CAREef”, kampanye peduli terumbu karang yang ditujukan kepada wisatawan Kepulauan Seribu. Pesan yang disampaikan pada tahap ini adalah “terumbu karang di kepulauan akan punah bila kita melakukan sesuatu untuk mencengahnya”. TV Spot kampanye CAREef akan ditayangkan pada stasiun televisi yang sering menayangkan program acara yang berhubungan dengan alam dan wisata, seperti Trans TV, TV 7, ANTV dan METRO TV. Secara umum program yang disasar adalah program yang berhubungan dengan wisata dan alam. 3
Media Internet (banner, homepage)
Media internet pada kampanye CAREef berupa iklan banner dan homepage. Media internet digunakan dengan alasan: •
Sesuai dengan kebiasaan target audience yang sering melakukan browsing internet di selasela kesibukan kantornya sehari-hari
•
Internet merupakan media survey yang paling praktis. Biasanya target audience melakukan survey sebelum berwisata ke suatu tempat untuk mengetahui fasilitas, akomodasi dan situasi setempat yang paling aktual.
Homepage kampanye akan berisi informasi terbaru dan identitas mengenai kampanye CAREef, sedangkan banner ad digunakan selain sebagai informasi pesan juga penarik minat untuk masuk ke homepage. 4
Poster
Media poster akan ditempatkan di pulau tempat wisata dan kantor travel agency yang memiliki program wisata ke Kepulauan Seribu. Tujuan digunakannya media poster adalah selain sebagai pengingat pesan, juga membuat calon target sasaran sadar dan peduli terhadap keadaan terumbu karang di Kepulauan Seribu.
5
Postcard
Postcard digunakan sebagai media kampanye yang dibagi-bagikan di pulau tujuan wisata Kepulauan Seribu, dapat dibawa pulang maupun dikirim kepada teman. Media tersebut
38
memiliki fungsi selain sebagai pengingat pesan, juga untuk menyebarkan pesan kampanye kepada orang lain melalui orang yang dikenalnya ditambah testimonial dan pesan dari pengirim, sehingga pesan yang disampaikan akan lebih optimal.
6
Pop Display
Media point of purchase atau biasa disebut pop display akan digunakan untuk menjual gimmick atau suvenir CAREef. Media tersebut diletakkan di sekitar papan informasi wisata dan di depan lobby hotel/penginapan di Kepulauan Seribu. Sasaran media tersebut adalah memberi informasi bahwa setiap hasil penjualan suvenir CAREef akan digunakan untuk membantu program konsevasi terumbu karang di Kepulauan Seribu. 7
Gimmick
Media Gimmick atau merchandise berfungsi sebagai pengingat pesan sekaligus benda yang bisa dijual untuk membantu program konservasi terumbu karang di Kepulauan Seribu. Gimmick yang digunakan pada kampanye CAREef adalah barang yang biasa digunakan target audience terutama saat berwisata, dan selanjutnya dapat dipakai di kantor maupun di rumah. Benda-benda yang digunakan sebagai media gimmick, antara lain: sticker, tas travel, T-shirt, topi, pin, gantungan kunci, gantungan koper, notes, kipas, kalender.
4.3.1 Proses Kerja Penyusunan laporan dan pembuatan tugas akhir Kampanye Pelestarian Terumbu Karang ini dimulai pada pertengahan bulan Februari 2007. Tema pelestarian terumbu karang diambil berdasarkan pengalaman pribadi, penulis seringkali melakukan wisata snorkeling ke Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Sepa dan Pulau Pantara. Penulis merasakan bahwa terumbu karang di sana semakin berkurang dari tahun ke tahun, dan perlu dibuat kampanye untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada. Proses pengumpulan data awalnya dilakukan melalui media internet dengan browsing web. Berdasarkan data tersebut, didapatkan data awal dan beberapa nama yayasan/badan organisasi yang berhubungan dengan topik kampanye. Pengumpulan data kemudian ditambah dengan wawancara dengan yayasan Terangi, COREMAP, Taman Nasional Kepulauan Seribu, dan LIPI. Berdasarkan pengumpulan data, disimpulkan bahwa masalah utama penyusutan terumbu karang di Kepulauan Seribu disebabkan karena wisatawan dan nelayan. Nelayan memiliki peran yang cukup besar dalam pengrusakan terumbu karang dengan penangkapan ikan secara merusak, akan tetapi berdasarkan data yang ada, nelayan Kepulauan Seribu sudah mulai sadar dan melakukan penangkapan ikan ramah lingkungan berdasarkan upaya penyuluhan yang
39
dilakukan oleh yayasan Terangi. Berdasarkan hal tersebut dan potensi pariwisata di Kepulauan Seribu, sasaran kampanye pelestarian terumbu karang yang akan dibuat adalah wisatawan. Pada tahap survey lebih lanjut, dilakukan wawancara langsung dengan target audience pada event pameran Deep Indonesia 2007 – Indonesia 1st International Diving, Adventure Travel & Water Sports Exhibition, yang diadakan tanggal 31 April 2007 di Semanggi Expo Jakarta. Berdasarkan hasil survey tersebut, didapat profil target sasaran, yaitu wisatawan dengan status ekonomi sosial kelas A-B (menengah ke atas), open minded, independent, dan berjiwa petualang. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data dan menyusun konsep dasar kampanye. Analisis yang digunakan pada kampanye pelestarian terumbu karang adalah analisis SWOT dan 5W 1 H. Berdasarkan analisi SWOT dipilih Strength dan Threat sebagai dasar konsep yang akan dibuat, strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan kekuatan, mengurangi ancaman, dan didapatkan what to say yang akan menjadi inti pesan keseluruhan kampanye, yaitu “Nikmatilah keindahan terumbu karang Kepulauan Seribu secara bertanggung jawab dan ikut melestarikannya”. Sedangkan analisis 5W +1H digunakan untuk mempertajam data dan profile product, yaitu kampanye “CAREef”. Berdasakan kedua analisis tersebut, kemudian disusun creative brief yang menjadi paduan penyampaian pesan kampanye. How to say yang dipakai sebagai benang merah kampanye adalah “fun and responsible” atau dalam bahasa Indonesia “menyenangkan dan bertanggung jawab”. Kampanye tersebut rencananya akan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap conditioning, Informing dan Reminding. Slogan Kampanye CAREef adalah Conserve, Act Responsibly, Enjoy the Reef. Slogan tersebut juga merupakan akronim dari judul kampanye CAREef, hal ini dimaksudkan agar slogan berkesan pintar serta mudah diingat oleh target sasaran. Pada proses visualisasi, sketsa kasar dibuat menggunakan pensil, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ilustrasi menggunakan program komputer Adobe Photoshop, Corel Draw, dan Corel Painter. Image dan fotografi bawah laut terumbu karang didapatkan selain dari foto probadi dan pemberian dari yayasan Terangi, juga diambil dari image bank seperti Corbis dan Gettyimages. Setelah adanya beberapa masukkan baik dari pembimbing, dosen, teman, maupun konsultan (yayasan Terangi), visualisasi akhir selesai pada pertengahan bulan Juni 2007.
4.3.2 Hasil Karya 4.3.2.1 Media Utama
40
Print ad majalah tahap 1
Print ad majalah tahap 2
41
Print ad majalah tahap 3
42
Papan informasi wisata
43
44
Billboard tahap 1
Billboard tahap 2
Billboard tahap 3
Baliho
45
Ambient Media Tempat sampah
Ambient Media Payung Pantai
Ambient Media Kursi dan Handuk Pantai
46
4.3.2.2 Media Pendulung Brosur
Direct Mail
47
Poster
Postcard
48
Website
Gimmick tas travel, gantungan kunci, dan gantungan koper
49
Gimmick T-shirt dan Topi
Gimmick Sticker, kipas dan pin
50
TV Spot
51
52
53
Pop Display
54
4.3.3 Tabel Karya dan Penjadwalan
55
56
4.3.4 Belanja Media Kampanye CAREef diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Terangi dan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, serta pemilik-pemilik pulau wisata dan resort di Kepulauan Seribu sebagai sumber dana kampanye. Pada belanja media akan dijabarkan rincian biaya agar pembaca dapat mengatahui bayangan total biaya yang akan dikeluarkan untuk menyelenggarakan kampanye tersebut. Perlu diketahui bahwa sebagian data harga tidak akurat dan mungkin sudah berubah, tetapi masih dapat dianggap valid oleh penulis. Papan informasi Biaya produksi diperkirakan 20 pulau (@ Rp 5.000.000,-)
Rp 100.000.000,-
Media Cetak Majalah National Geographic Halaman isi (full color)
Rp 30.000.000,-
Potongan harga PSA (60%)
Rp 18.000.000,----------------------
Sub total
Rp 12.000.000,-
13 kali terbit
Rp 156.000.000,-
Majalah Jakarta Java Kini Halaman isi (full color)
Rp 25.000.000,-
Potongan harga PSA (60%)
Rp 15.000.000,----------------------
Sub total
Rp 10.000.000,-
13 kali terbit
Rp 130.000.000,-
Majalah Asian Divers Halaman isi (full color)
Rp 35.000.000,-
Potongan harga PSA (60%)
Rp 21.000.000,----------------------
Sub total
Rp 14.000.000,-
13 kali terbit
Rp 182.000.000,-
Total biaya media cetak
Rp 468.000.000,-
57
Ambient media media bawah laut 10 titik
Rp 50.000.000,-
tempat sampah 20 pulau (@pulau 10 titik)
Rp 5.000.000,-
payung, handuk dan kursi pantai
Rp 20.000.000,-
kapal laut
Rp 10.000.000,-
total biaya media ambient
Rp 85.000.000,-
Baliho di dermaga 20 pulau wisata
Rp 50.000.000,-
Billboard media billboard akan ditempatkan di tempat-tempat penghubung dari dan ke Jakarta, seperti dermaga Ancol, Muara Angke, bandara Soekarno Hatta, serta jalan tol dari dan ke Jakarta. 5 titik X Rp 1.150.000.000,-
Rp 7.750.000.000,-
Media Televisi (TV Spot) Trans TV Durasi 30 detik
Rp 13.000.000,-
Potongan harga PSA (60%)
Rp 7.800.000,---------------------Rp 5.200.000,-
58 kali
Rp 301.600.000,-
Trans 7 Durasi 30 detik
Rp 15.000.000,-
Potongan harga PSA (60%)
Rp 9.000.000,---------------------Rp 6.000.000,-
58 kali
Rp 348.000.000,-
58
Metro TV Durasi 30 detik
Rp 15.000.000,-
Potongan harga PSA (60%)
Rp 9.000.000,---------------------Rp 6.000.000,-
58 kali
Rp 348.000.000,-
ANTV Durasi 30 detik
Rp 15.000.000,-
Potongan harga PSA (60%)
Rp 9.000.000,---------------------Rp 6.000.000,-
58 kali
Rp 348.000.000,-
Total biaya media televisi
Rp 1.345.600.000,-
Media Internet Homepage Upload 12 bulan x Rp 100.000
Rp 1.200.000,-
Webmaster 12 bulan x Rp 1.500.000
Rp 18.000.000,-
Web Banner www.yahoo.com
Rp 50.000.000,-
www.google.com
Rp 40.000.000,----------------------
Total biaya media internet
Rp 109.200.000,-
Brosur Brosur dan Direct mail (ongkos kirim)
Rp 30.000.000,-
Postcard 4 versi 6000 copy
Rp 15.000.000,-
Poster 500 copy
Rp 40.000.000,-
59
Gimmick •
sticker 3 versi 9000 copy (@ Rp 1500) diperkirakan
Rp 13.500.000,-
•
tas travel 1000 pcs (@ Rp 45.000) diperkirakan
Rp 45.000.000,-
•
T-shirt 1000 pcs (@ Rp 40.000) diperkirakan
Rp 40.000.000,-
•
topi pantai 1500 pcs (@ Rp 20.000) diperkirakan
Rp 30.000.000,-
•
pin 3 versi 9000 copy (@ Rp 2.500) diperkirakan
Rp 22.500.000,-
•
gantungan kunci 3 versi 9000 pcs (@ Rp 3.000) diperkirakan Rp 27.000.000,-
•
gantungan koper 3000 pcs (@ Rp 5000) diperkirakan
Rp 15.000.000.-
•
notes 2000 pcs (@ Rp 2.000) diperkirakan
Rp 4.000.000,-
•
kipas 2000 pcs (@ Rp 2000) diperkirakan
Rp 4.000.000,----------------------
Total biaya gimmick
Rp 201.000.000,-
Biaya total dari kampanye ini adalah Rp 10.193.800.000,- ditambah dengan biaya desain dan lainnya sebesar Rp 100.000.000,- maka total biaya kampanye tersebut diestimasi menjadi Rp 10.3 Milyar. Biaya tersebut merupakan perkiraan kasar dan belum termasuk pajak apapun.
60