BAB IV KONSEP DESAIN
4.1 Penelusuran Masalah
Perum Perhutani berupaya memperluas bisnis hasil hutan non kayu hingga mencapai 50 persen dari total bisnis hutan yang digeluti selama ini, salah satunya adalah dengan meningkatkan penjualan dari produk Madu Wanajava Sarana promosi baik didalam area Perhutani maupun diluar area perhutani berdasarkan wawancara dengan humas Kepala Industri Non kayu diakui sangat minim
4.2 Analisa Permasalahan
Memasuki pasar yang lebih besar, Perhutani membutuhkan suatu media promosi yang dapat dengan mudah diterima target segmennya dalam memasarkan produknya ke masyarakat di luar area Perhutanisecara luas dengan dana yang tidak begitu besar. Hal ini disetujui oleh 94% responden yang mengaku tidak mengenal produk Perhutani Madu Wanajava. Tidak adanya media promosi yang dapat memperkenalkan produk Perhutani Madu Wanajava ke masyarakat luas di luar area Perhutani, sebanyak 5% responden mengaku mendapatkan info tentang Madu Wanajava ini dari kerabat atau teman. Hanya 1% responden yang mengaku mengetahui info Madu Wanajava dari brosur.
4.3 Target Audien Demografi : Kota Surabaya Range umur : 30-50 tahun Jenis kelamin perempuan & laki-laki Status keluarga menengah keatas Pendididkan min.SMA
Segmentasi Psikografis Gaya Hidup : Cheerfull Humanist Kepribadian: Orang yg mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih baik Menghargai pengetahuan dan rasa tanggung jawab. Nilai yang dikedepankan ialah cinta, keharmonisan dan damai. Peduli kesehatan tubuh diri sendiri dan keluarga. Aktif mencari informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan. Terbuka akan ide-ide baru Konservatif, Konsumen yang praktis; Mencari sesuatu yang tahan lama, fungsional dan nilai lebih dari produk
4.4 Kesimpulan Analisis Data Hasil Kuisioner •Sebanyak 94% responden pernah mengkonsumsi madu. •Sebanyak 59% responden mengkonsumsi madu bermerek Madurasa, 18 % mengaku mengkonsumsi bermacam-macam merek seperti Madu AM, Madu Sumbawa dll. Sebanyak 17 % mengkonsumsi merek Madu Nusantara. •Sebanyak 46% responden menyatakan tidak memiliki waktu yang tentu untuk mengkonsumsi madu. Sebanyak 34 % responden mengkonsumsi madu setidaknya seminggu sekali. •Sebanyak 46% responden membeli madu di Apotik. •Sebanyak 49% responden mempertimbangkan keaslian saat akan membeli madu. Sedangkan 38% responden mempertimbangkan khasiat didalam madu saat akan membelinya. •Sebanyak 6% responden saja yang mengetahui produk Perhutani Madu Wanajava. •Sebanyak 5% responden mengetahui produk Madu Wanajava dari kerabat/ teman. •Sebanyak 97% responden mengetahui produk Madurasa. Sebanyak 50% responden mengetahui produk Madu Nusantara. Dan Sebanyak 25% responden mengetahui produk madu ATL.
4.5 STP Segmentation Jenis kelamin perempuan dan laki-laki Ibu rumah tangga dan pria pekerja Range umur 30-50 tahun Pendidikan min SMA SES menengah ke atas Targetting •Menyukai dan memiliki rutinitas meminum madu yang sudah menjadi kebiasaan dari keluarga •Memperhatikan kualitas dan khasiat produk •Selalu berusaha memberikan produk rumah tangga terbaik untuk keluarga •Menyukai produk yang memiliki kegunaaan menjaga kesehatan tubuh •Memperhatikan kesehatan keluarga Positioning Merupakan produk dalam kategori madu murni dengan kualitas terbaik sesuai dengan standart kesehatan tanpa campuran bahan lain sehingga keaslian citarasa, dan khasiat madu dapat terjaga dengan baik
4.6 USP Produk madu Wanajava merupakan madu produksi Perhutani yang memenuhi standart kesehatan tanpa campuran bahan yang lain (100% madu murni) yang khasiatnya tidak diragukan lagi. 1. Kekuatan Brand Kekuatan brand image Perhutani sebagai ahlinya dalam pengelolaan hasil hutan dan sudah berpengalaman selama puluhan tahun. 2. Jaminan Keaslian Madu Wanajava merupakan satu-satunya produk madu yang bersertifikasi POM, MUI dan SUCOFINDO yang menjamin keasliannya.
4.7 Bagan Konsep
4.8 Makna Keywords
Kemurnian Untuk yang Tercinta
Makna Denotasi: Secara harfiah dapat dikatakan kemurnian dari suatu madu layak dikonsumsi untuk orang tercinta seperti keluarga Makna Konotasi Kata tersebut menganalogikan bahwa konsep pada media visual yang akan dirancang menampilkan citarasa khas produk Madu Wanajava yaitu madu murni yang asli tanpa campuran bahan lain apapun sehingga khasiat madu terasa apabila diminum bersama dengan orang tercinta seperti halnya keluarga.
4.9 Strategi promosi Strategi promosi yang dilakukan untuk Madu wanajava ini adalah strategi bauran promosi iklan, dimana presentasi penjualan yang bersifat non personal yang dikomunikasikan dalam bentuk media atau non media dengan tujuan mempengaruhi sejumlah besar pelanggan. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor: sifat produk,tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan pembelian,tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push)maupun menarik (pull). Faktor strategi yang digunakan adalah push strategy dimana merupakan strategi promosi yang menggunakan tanaga penjual dan promosi perdaganganuntuk “mendorong” produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikankepada konsumen.
4.9.1.1 Membangun Brand di Media Utama Dalam promosinya, reseller membutuhkan media iklan yang dapat langsung berkomunikasi dengan target produk dengan jelas dan singkat: X Banner X banner dibutuhkan untuk mempromosikan Madu Wanajava di area apotik, karena luas ruangan mencukupi untuk peletakan X banner. Info yang ada di X banner berupa gambar, nama, slogan dan alamat website produk. Wall banner Wall banner memiliki isi yang sama dengan X banner, yang membedakan adalah ukurannya yang lebih besar karena penempatannya di dinding supermarket/ hypermarket. Penempatan di dinding ini sesuai dengan kapasitas tempat yag dimiliki oleh supermarket/ hypermarket itu sendiri. Media Pop Up Selain adanya wall banner di supermarket/ hypermarket, media Pop Up di rak produk madu juga diperlukan untuk mempromosikan madu wanajava pada konsumen ketika akan memilih produk madu. Iklan tabloid Iklan di tabloid ( tabloid wanita) dibutuhkan karena untuk mengenalkan produk pada target pasar yaitu wanita/ ibu. Iklan dipasang selama 4 kali tabloid tersebut terbit (1 bulan).
4.9.1.2 Membangun Brand di tempat penjualan dan distribusi Media pendukung dalam promosi Madu Wanajava adalah web dan brosur, dimana dalam web semua informasi hingga proses pemesanan dapat dilakukan. Hal yang terpenting dalam pemilihan web adalah cakupan yang luas, dapat diakses dimanapun dan oleh siapapun, dengan biaya yang tidak terlalu mahal, sesuai dengan keinginan Ibu Heny Rachmawati Humas Industri Non Kayu. Sebagai alat pendukung promosi, website mempunyai keuntungan: Informasi detail dan tuntas dari produk dan jasa Tampilan yang baik akan memberi image yang baik ke calon pelanggan. Isi yang selalu up-to-date Salah satu identitas Pengguna internet yang semakin hari semakin banyak
4.9.2 Strategi Harga Strategi harga yang digunakan untuk Madu Wanajava menggunakan price skimming dimana perusahaan meluncurkan dengan menggunakan harga yang tinggi, dikarenakan adanya nilai dan keunikan yang dimiliki produk tersebut Dalam hal harga produk Wanajava tergolong produk yang mempunyai harga premium. Hal ini ditunjukkan dengan harga produk tersebut diatas rata-rata harga madu pada umumnya. Dicontohkan pada merek madu “Nusantara” botol ukuran yang sama yaitu 650cc seharga Rp. 80.000,- sedangkan madu “Wanajava” pada ukuran yang sama memiliki harga lebih tinggi yaitu mulai dari Rp.95.000,- sampai dengan Rp. 125.000,- tergantung jenis madunya. Maka konsep yang ditonjolkan merupakan konsep “Premium Product”
4.10 Strategi Komunikasi 4.10.1 Tujuan Komunikasi Untuk memperkenalkan produk Madu Wanajava melalui positioningnya sebagai madu produksi Perhutani yang dibuat secara alami tanpa ada campuran bahan kimia sehingga khasiatnya lebih terasa. Sehingga brand “wanajava” dapat masuk ke benak konsumen