BAB IV KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori 4.1.1 12 Prinsip Dasar Animasi Dalam pembuatan gerakan animasi dalam short animation ini, penulis menggunakan prinpsi – prinsip animasi. Berikut ini adalah prinsipprinsip animasi yang di gunakan oleh penulis: 1. Appeal Appeal di butuhkan dalam animasi ini untuk memikat mata penonton dalam hitungan detik, jadi appeal berfungsi sebagai eyecatch bagi penonton untuk menonton animasi ini. Di luar dari keputusan apakah mereka akan menilai lebih lanjut tentang aspek-aspek lain dalam cerita ini. 2. Anticipation Antisipasi disini sebagai pemantap definisi gerakan yang akan di lakukan si benda, memudahkan penonton untuk memahami gerakan apa yang di lakukan si benda. Contoh penggunaannya pada saat si serigala hendak menerkam domba, torsonya mundur kebelakang sedikit untuk mengumpulkan tenaga. 3. Slow in, Slow Out Slow in slow out sangat berperan banyak dalam animasi ini, karena itu adalah esensi dari gerakan yang fluid. Prinsip ini juga akan sering bersentuhan dengan arcs, karena penggunaan graph editor dalam 3dsmax yang memungkinkan penulis bekerja dengan kurva-kurva tiap gerakan. 4. Follow Through and Overlapping Action Dalam animasi ini karakter-karakter memiliki bagian-bagian tubuh yang mengikuti gerakan utama torso, contohnya telinga si serigala, juga pada saat penentuan key sudah fix, tahap berikutnya adalah penetuan timing gerak tiap-tiap bagian tubuh. 5. Arcs Arcs perannya disini memberikan gerakan yang berporos pada 1
22
23
pusat, contohnya pada saat lengan di gerakkan, 1 sisi bertahan di poros dan sisi lainnya berorbit pada poros itu. Arcs akan muncul dengan natural dari sistem rigging tubuh. Juga pada saat sebuah benda, contohnya bola bulu yang melambung ke depan. Arcs akan muncul dengan natural karena persilangan dari energi dorong dari benda dan tarikan gravitasi bumi. 6. Secondary Action Sebuah ekspresi yang di hasilkan oleh karakter, memberi chain effect pada anggota tubuh lainnya pada karakter itu. Contohnya pada saat si serigala sedang mengendus, secara natural kuping serigala ikut bergerak, dan kepala serigala juga bergerak sesuai irama gerakan itu, juga dada yang kembang kempis di tiap kali tarikan nafas. Di kutip dari ‘The Twelve Basic Principles of Animation’ oleh Ollie Johnston dan Frank Thomas 4.2
Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi komunikasi 4.2.1.1 Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana mengkomunikasikan dengan cara yang ringan dan menghibur kepada penonton tentang makna dari self acceptance. tentang topeng atau tameng yang banyak digunakan oleh orang-orang pada umumnya untuk menutupi kelemahan dan segala keunikan mereka. 4.2.1.2 Tujuan Komunikasi Menyampaikan pesan cerita yaitu, seunik apapun kita, diluar sana pasti akan ada kotak yang pas untuk memuat segala keunikan kita. Dalam arti orang yang bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan kita, baik itu teman, pasangan juga keluarga
24
4.2.1.3 Profil Target Komunikasi Semua gender 15-25 tahun Remaja dewasa
4.2.1.4 Unique Selling Point 1. Cerita yang menambah positifnya hidup 2. Penceritaan yang fun dan lovable, tanpa tekanan. 3. Keseluruhan visual yang vibrant and fresh
4.2.1.5 Premis Seekor domba yang berusaha menutupi kelemahannya, menemukan tujuan hidupnya saat bertemu dengan si gadis gembala.
4.2.1.6 Penetapan Judul Cerita Wolfskinned Sheep 4.2.1.7 Sinopsis cerita Dalam perancangan Tugas Akhir ini, penulis bermaksud untuk menggarap sebuah cerita fiksi. Awalnya penulis terinspirasi dari cerita Little Red Riding Hood, namun kemudian penulis hanya menggarap visual karakter yang benar-benar di-twist dan merupakan invert dari karakter-karakter dalam cerita Little Red Riding Hood, dimana karakter serigala menjadi seekor domba berbulu serigala yang penakut, kemudian seorang gadis lugu berkerudung merah menjadi gadis gembala yang agak eksentrik, namun periang, dan karakter nenek yang diganti kan oleh kakek gembala yang sudah meninggal. Berikut karangan cerita yang akan di garap oleh penulis : Ditengah hutan, hiduplah domba yang selalu sendiri, tanpa ditemani oleh domba-domba lainya sehingga menyebabkan domba tidak mengerti dirinya sendiri dan tidak mengetahui perannya sebagai domba dalam kehidupan. Maka dari itu, domba ini tumbuh menjadi domba yang selalu menyembunyikan sifat aslinya yang lemah. Oleh karena itu dia selalu
25
memakai kostum serigala agar bisa mengelabui mata pemangsanya. Suatu hari, saat si domba mencari makanan, dia berpapasan dengan seekor kelinci yang sedang dikejar oleh seekor serigala, kelinci itu melompat begitu cepat hingga menyebabkan serigala kehilangan jejak kelinci. Kemudian serigala itu melihat sosok domba yang tampak gugup di dalam kostum serigalanya. Awalnya serigala itu tampak curiga tentang apa yang dilihatnya. Serigala itu kemudian menatap sosok domba berkostum serigala dengan lekat dan mengendusnya. Serigala mendekatkan wajahnya dan bertanya kepada domba apakah ia melihat seekor kelinci yang melewati daerah sini, dan kemana arah kelinci itu pergi. Si domba yang sudah berkeringat dingin dengan gugup menggelengkan kepalanya dengan keras, berusaha untuk menyembunyikan dirinya dibalik kostum serigalanya, agar penyamarannya tidak ketahuan. Namun sayangnya, serigala sudah melihat bulu dombanya. Serigala berpura – pura tidak melihatnya dan berpaling. Sejenak domba berpikir bahwa ia berhasil sekali lagi untuk lolos, namun detik setelah dia menghembuskan nafas, si serigala berbalik dan menerkamnya. Si domba tersentak dan langsung kabur sebelum serigala sempat menangkapnya. Si domba berlari sekuat tenaga untuk kabur dari si serigala, namun tiba-tiba dia tersandung dan tubuhnya terpental jauh ke depan menuju arah sesosok gadis berkerudung yang membawa tongkat gembala. Si gadis yang merasa mendengar sesuatu dibaliknya, kemudian menolehkan kepalanya ke belakang dan menemukan sesosok bola bulu yang terlontar dengan cepat menuju kearahnya. Kaget, namun sudah telat untuk menghindar, si domba itu menghantam dengan tepat ke muka si gadis itu. Dan mereka terjungkal. Disaat gadis itu mencoba bangkit, tiba-tiba muncul pula seekor serigala dari kejauhan dengan kecepatan tinggi berlari ke arahnya. Serigala sudah siap untuk menerkam, tiba-tiba gadis itu mengangkat tongkatnya dan memukul serigala itu dengan kecepatan tinggi, ke udara. Berpaling dari hasil lemparannya yang fantastis itu, si gadis menoleh ke arah bola bulu tadi. Dia melihat seekor yang nampak seperti serigala kecil namun jika dilihat lebih dekat, ada bulu domba yang mencuat dari bulu serigala itu. Kemudian untuk memastikannya, dia mencabut kostum itu
26
dengan mudah nya. Si domba terkejut menyadari bahwa kostum serigala nya telah dicopot secara paksa oleh si gadis itu. Domba yang sudah lama tidak pernah lepas dari kostum serigalanya itu menjadi sangat malu, layak nya gadis yang baru saja di lecehkan, dia kemudian menampar si gadis gembala dan merebut kembali kostum serigalanya dengan kasar. Sambil memegangi pipinya yang baru di tampar, mata si gadis menjadi berbinarbinar dan memeluk si domba kecil itu. Gadis kecil menganggap kalau si domba ini sangat lucu dan ingin menjadi temannya. Kemudian si domba di ajak oleh si gadis gembala ke tepian hutan. disana berdiri sebuah rumah kecil. saat memasuki rumah kecil itu, terasa sepi dan kosong. si domba mengamati ruangan itu dan menemukan di pojok ruangan itu ada sebuah alat pencukur bulu yang sudah usang dan beberapa helai bulu domba yang sudah berdebu. si domba dangat ketakutan dan mulai berpikir kalau dia sedang di culik dan akan dijadikan domba budak pengahasil bulu oleh si gadis itu. sementara itu si gadis gembala yang dari tadi berada diruangan sebelah sedang kasak-kusuk seperti sedang mempersiapkan sesuatu, pintu ruangan sebelah terbuka sebagian cahaya yang merayap masuk ke ruangan gelap itu membentuk siluet si gadis yang sedang memegangi dua alat pencukur di masingmasing tangan nya. Si domba menggigil ketakutan tidak berani kabur dari pojo ruangan, dia menatap si gadis dengan mata besar yang ketakutan sambil menarik ingusnya. si gadis dengan cekatan mengeluarkan tali dan dan mengikat si domba. si domba masih memproses apa yang tengah terjadi, dan dalam hitungan detik, si domba sudah terikat dan dan si gadis mulai mencukur bulu domba itu dengan sangat terampil. sambil mengehela nafas, si gadis gembala melihat hasil karya nya dengan puas. Meninggalkan domba botak itu terikat tak berdaya di tengah ruangan. Senja tiba dan si domba masih terikat, sambil meratapi bahwa dia telah ditipu oleh gadis gembala itu, walaupun secara fisik dia tidak merasa tersakiti. Kemudian pintu rumah terbuka, si gadis kembali dengan sekantong kecil koin emas, bungkusan berisikan beberapa roti, dan sebuah baju rajutan kecil seukuran anak domba. si gadis gembala itu memakaikannya pada si domba dan melepaskan ikatan domba itu. dia kemudian memakaikan sweater hasil rajutan itu kepada domba kecil
27
kemudian menggendongnya dan mengelus kepalanya. Berusaha menenangkan domba yang ketakuan itu. Si domba yang tidak menduga hal itu hanya bisa membelak kan mata dan menangis tersedu. karena kehangatan yang ia rasakan itu sangat spesial, berbeda dari kehangatan yang biasa dia rasakan dari bulunya. namun kehangatan yang membuat dia sadar kalau si gadis gembala itu membutuhkan diri nya. seekor domba kecil telah menemukan makna dan tujuan hidup nya bahwa dia di butuh kan sebagai dirinya apa adanya. Kini sudah beberapa waktu si domba tinggal bersama si gadis gembala yang miskin, dia tidak pernah lagi mengenakan kostum serigala yang tergantung di dinding rumah kecil milik si gadis gembala. Sumber cerita : data pribadi
4.2.1.8
Treatment
1.
Judul “Wolfskinned Sheep”
2.
hari ini si domba hendak mencari makan kemudian menemukan semak berry yang tampak lezat, dan mulai menyantapnya dengan riang.
3.
Tiba-tiba seekor kelinci berlari dengan cepat dan melompat kedalam semak, di susul dengan seekor serigala yang berhenti dari lari nya dengan terburu-buru. Melihat kekanan dan ke kiri di sekitarnya.
4.
Kemudian dia melihat si domba bersembunyi dibalik kostumnya dengan ketakutan itu dan mendekati nya, menatap nya dengan tajam dan mengendusnya, mata si serigala jadi curiga.
5.
Si serigala itu kemudian hendak berbalik, namun saat si domba itu sudah mulai lega, kostum nya mulai longgar dan menampakkan sedikit tanduk dombanya.
6.
Si serigala kemudian menggeram dan hendak menerkam si domba itu
7.
Si domba itu tersentak dan menghindar tepat saat si serigala menerkamnya. Kemudian dia berlari sekuat tenaga
8.
si domba terus berlari dengan panik, sampai-sampai dia tidak menyadari ada batu kerikil di depan jalannya. dia tersandung dan
28
terlempar jauh kedepan dimana ada seorang gadis yang sedang mencari-cari berry di semak. 9.
Si gadis menyadari ada suara-suara berisik dibelakangnya, dan saat hendak menoleh kebelakang, dia melihat ada gumpalan bola bulu yang datang kearah nya dengan kecepatan tinggi.
10. Si gadis masih agak bingung benda apa itu, sehingga dia tidak sempat menghindar. Dan bola bulu itu pun menabraknya tepat di mukanya. 11. Mereka terjungkal. Si gadis baru saja bangun dengan gugup dari tabrakan tadi, kemudian muncul seekor serigala dari kejauhan dengan kecepatan tinggi berlari kearah mereka. 12. si gadis itu langsung menjadi fokus saat melihat sosok datang yang adalah serigala, dia kemudian mengangkat tongkat nya dan memukul serigala itu dengan kecepatan tinggi, ke udara. 13. Si serigala terlontar jauh ke atas langit dan tidak akan pernah kembali. 14. Si gadis melihat kebawah dan tampak seekor domba yang masih pusing teler karena tergelinding. Dia menyadari ada bulu domba yang mencuat dari balik kostum itu. 15. Kemudian dia dengan cepat dan mudah nya mencopot kostum domba itu. 16. Si domba pun terkejut dan bangun dari telernya. Dia malu, dan langsung menutup tubuh nya layaknya gadis yang baru di lecehkan. Kemudian dengan cepat menjambret kembali kostum nya. Dan sempat menampar si gadis. 17. Si gadis tersenyum lebar menatap si domba dengan mata yang berbinar-binar sambil memegangi pipinya yang merah. 18. Si domba bingung dengan ekspresi gadis itu 19. kemudian gadis itu bergegas bangun dan menarik si domba kecil itu keluar hutan 20. kemudian pemandangan berubah dari pepohonan rimbun ke bukit hijau yang luas. Di atas bukit itu terdapat rumah kecil yang berpagar luas seperti sebuah peternakan, namun tidak ada 1 pun hewan ternak di situ.
29
21. Si domba dan gadis itu memasuki rumah itu, kemudian si gadis menyuruh si domba untuk menunggu dan dia menghilang ke ruangan sebelah. 22. si domba itu melihat ruangan itu sambil berjalan, ruangan itu relatif kosong, dengan sebuah perapian kecil dan 2 buah kursi. si domba itu menyenggol kotak peralatan disampingnya 23. ternyata didalam kotak itu terdapat peralatan mencukur bulu. 24. Si domba mulai takut, takut akan gadis ini yang mungkin saja hendak menculik nya dan menjadikan nya budak penghasil bulu. Dari ruangan sebelah dia seperti mendengar suara, seperti bunyi orang sedang mengasah pisau dan bunyi benda yang sedang di potong. 25. Tiba-tiba si gadis itu keluar dari ruangan sebelah, si domba tersentak, dia ketakutan sampai tidak berani kabur. Si gadis makin mendekat. Dengan perlahan si domba menoleh kebelakang, wajah nya pucat. 26. Si gadis berdiri di belakangnya, matanya tertutup baying-bayang hitam kemudian, dengan gerakan yang sangat cepat, si gadis itu mengeluarkan alat pencukur bulu sambil menyeringai. 27. Si domba yang otak nya masih memproses apa yang akan terjadi menatap benda itu dengan tatapan kosong. 28. Tanpa memberi waktu untuk berpikir, si domba sudah di ikat oleh gadis itu dan di lucuti kostum nya oleh gadis itu dalam hitungan detik. 29. Berikut nya yang di ketahui si domba, dia sudah terikat ditiang dan sudah tidak berbulu, kecuali bulu bagian kepalanya. 30. Kemudian si gadis itu pergi keluar rumah dengan riang sambil membawa bulu-bulu hasil cukurannya, meninggalkan si domba botak yang panik itu sendirian masih terikat ditiang. 31. Sedih merasa di tipu, si domba meratapi nasib nya, 32. kemudian si gadis itu kembali membawa sekantong kecil uang, roti, dan sehelai baju rajut kecil 33. si gadis kemudian berlutut di depan domba itu dan mulai memakaikan baju rajutan itu kepada si domba. Kemudian memeluknya dan menepuk-nepuk punggung nya untuk menenangkan si domba. 34. Si domba jadi terharu dan menangis di pelukan si gadis itu.
30
35. Waktu telah berlalu, kini si domba tinggal dengan gadis itu, dia tidak pernah lagi menggunakan kostum serigala itu yang kini tergantung berdebu di dinding rumah gadis itu. 4.2.1.9
Script “Wolfskinned Sheep”
EXT. TENGAH HUTAN – PAGI
Menampilkan langit biru yang cerah PANNING TO
Si domba berjalan dengan kostum serigalanya di tengah hutan dan melihat sesuatu didepan matanya. Ekspresinya menjadi tersentak. CUT TO
Si domba berlari menghampiri semak itu dan duduk CUT TO
Extreme low Angle. Wajah si domba yang hendak mengunyah berry, tiba-tiba dari atas kepalanya seekor kelinci melompat CUT TO
Wajah si domba yang terbelak kaget, melihat kearah si kelinci tadi lompat dengan mata terbelak. kemudian dari background muncul seekor serigala yang dengan tergesa-gesa mengeram di ikuti dengan bunyi geraman, si domba berkeringat dingin dan berubah ekspresi jadi panik. CUT TO
Dengan perlahan si domba melihat kebelakang badannya, yang
31
kini ditutupi oleh bayangan serigala yang besar dari belakangnya. CUT TO
OVT, CU. Wajah si serigala yang bengis di depan si domba, dia mendengus dan mengendus. Kemudian melihat kekanan kiri si domba, dia menggeram dan menatap si domba dengan curiga. CUT TO
Si domba dengan gugup menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras CUT TO
Serigala kemudian hendak berbalik dari si domba, namun terhenti seketika. Mata nya melihat ke tanduk si domba yang mulai kelihatan dari balik kostumnya. CUT TO
MCU. Tampak kostum si domba yang mulai longgar dan menampakkan tanduk dombanya. CUT TO
Serigala itu lalu menggeram dengan liar kemudian menerkam kearah si domba CUT TO
LOW ANGLE. Domba yang berhasil menghindar sebelum di terkam oleh serigala, kemudian dengan panik bergegas lari secepat mungkin, keluar dari scene. CUT TO
LOW & DUTCH ANGLE. Si domba terus berlari tidak jauh di belakang si serigala berlari menyusul.
32
CUT TO
MCU. wajah si domba yang berkeringat dan panik, tiba-tiba dia kaget dan terjatuh, hilang dari scene. CUT TO
Si domba yang terjungkal dan jatuh terguling-guling kedepan dengan kecepatan tinggi. Seperti bola karet yang berguling dan terpantul-pantul. CUT TO
Menampilkan wajah si domba yang ketakutan setengah mati sambil berguling-guling. CUT TO
Menampilkan wajah si gadis yang sedang dengan damainya memakan buah berry hutan. Dari background muncul si domba kecil berguling cepat kearah nya. CUT TO
Si gadis menyadari sesuatu kemudian menoleh kebelakang. CUT TO
si domba menabrak saat si gadis menoleh kebelakang, tepat di wajah si gadis itu. Kemudian mereka terjungkal. CUT TO
Si gadis itu kemudian bangun dan menggosok kepalanya. CUT TO
OVT. Di depannya, seekor serigala dengan kecepatan tinggi berlari kearah mereka, si gadis tersentak.
33
CUT TO
CU. Mata si gadis langsung jadi focus dan ekspresinya serius. CUT TO
Dengan momentum yang tepat, si gadis memukul serigala itu dengan tongkat gembalanya. Mengakibatkan si serigala terpental keluar dari scene. CUT TO
OVT LOW ANGLE. Si gadis melihat hasil lemparannya dan si serigala yang terpental jauh ke atas kelangit dan menjadi bintang. CUT TO
Kemudian si gadis melihat kebawah dan menyadari si domba itu masih pingsan, CUT TO
CU. Mata si gadis terfokus ada bagian tanduk domba yang keluar dari kostumnya. CUT TO
Si gadis melucuti kostum domba dengan mudah dan cepat. CUT TO
OVT. Si domba tersentak bangun dan mundur menjauh, wajah domba kaget dan malu, sambil menutupi tubuhnya dengan sikap yang feminim. CUT TO
34
MEDIUM SHOT. Si domba dengan marah menjambret kembali kostumnya, dan sempat menampar sigadis itu dengan kaki depannya. CUT TO
Si domba di tarik oleh si gadis itu keluar dari hutan. CUT TO
Si gadis yang masih menggandeng tangan si domba dengan riang, dan menunjuk kedepan, si domba baru saja muncul dari semak-semak. Melihat kedepan CUT TO
Di balik pepohonan yang mulai jarang, tampak sebuah bukit hijau dengan sebuah rumah kecil dengan perternakan di atasnya. CUT TO
EXT. LUAR RUMAH – SIANG Sambil di tuntun oleh si gadis kedalam rumah itu, Si domba melihat pagar yang seperti pagar peternakan, CUT TO
LOW ANGLE. Di depan pintu, dalam rumah si gadis itu, si gadis memberi tanda untuk menunggunya, kemudian di bergegas keruangan sebelah. CUT TO
Si domba berjalan mendekat kearah perapian sambil melongok ke atas kanan kiri, kemudian kakinya tidak sengaja menyenggol kotak peralatan. CUT TO
35
Saat melihat kedalamnya ternyata di dalam kotak itu terdapat alat pencukur bulu. CUT TO
Ekpresi Si domba berubah jadi pucat dan takut, CUT TO
Wajah si domba yan pucat dan ingusan karena ketakutan. Tiba-tiba dari balik ruangan sebelah terdengar suara pisau diasah. CUT TO
MCU. Sosok si domba yang gemetar ketakutan dari belakang, dan bunyi pintu yang terbuka, bayangan si gadis perlahan menutupi si domba. Si domba pun dengan gemetar dan perlahan menoleh kebelakang. CUT TO
Wajah si gadis yang tersenyum mengerikan, di tangan kanannya memegang alat pencukur bulu dan kirinya tali. CUT TO
Si domba menatap si gadis dengan tatapan kosong sambil tersenyum kosong, ingus keluar dari hidungnya dan wajah nya yang jadi pucat. CUT TO
Dalam sekejap, si domba sudah di lucuti kostumnya dan terikat di tiang pasak dalam rumah dan dia hanya bisa berteriak histeris dan memberontak di dalam ikatannya. Si gadis sudah siap dengan alat pencukur bulunya. CUT TO
Berikutnya hanya terlihat bayangan si domba yang sedang di
36
cukur bulunya dan suara teriakan domba dan suara alat pencukur bulu itu. CUT TO
Si domba terikat di situ sendirian, sedih merasa telah di tipu, kemudian suara pintu rumah terbuka, si domba melihat keatas dengan lemas. CUT TO
Si gadis membawa sekantong roti dan sekantong kecil uang, dan sehelai baju rajut kecil. CUT TO
dia melepaskan ikatan si domba dan memakaikan baju itu kepada si domba, CUT TO
Si domba bingung dan terkesima dengan perlakuan gadis itu, CUT TO
MEDIUM SHOT. Si gadis yang berlutut kemudian memeluk dan berdiri menggendong si domba sambil mengelus kepalanya. CUT TO
Air mata mulai menggenangi matanya, kemudian dia menangis di dalam pelukan gadis itu. CUT TO
EXT.DALAM RUMAH – PAGI MCU, PANNING. 2 buah foto yang terletak di atas perapian, foto pertama adalah foto si kakek dan si gadis, kemudian foto kedua yang lebih baru, adalah foto si gadis sedang menggendong si domba kecil itu. dan sebuah kostum serigala
37
yang di gantung di dinding layaknya hiasan.
4.2.2
Strategi Desain 4.2.2.1
Visual Style Penggunaan tekstur sebagai emphasis bayangan dan lekuk pada benda, penggunaan gradasi yang mirip cat air. Warnawarna yang cenderung dull dan hangat. Penggunaan tandatanda ekspresi layaknya di anime-anime saat karakter kaget, muncul tanda seru, saat karakter takut, muncul bayangan ungu di atas kepalanya.
4.2.2.2
Motion Style Perpindahan antar scene pada kamera kebanyakan menggunakan cut, dan pada bagian yang banyak pergerakannya, seperti saat adegan berlari, menggunakan panning, banyak di temukan kamera low angle karena karakter si domba yang kecil pendek, agar bisa menampilkan ekspresi si domba lebih jelas.
4.2.2.3
Desain Karakter dan Environtment Dalam animasi pendek ini, hanya terdapat 2 karakter utama, dan 1 karakter pendukung cerita. 1. Domba Domba yang membenci dirinya yang lemah, karena takut di bully oleh serigala, maka dia mengenakan kostum serigala untuk mengelabui pemangsanya, dia adalah perlambangan pribadi yang tidak bisa menerima diri apa adanya. 2. Gadis Gembala Gadis gembala yang miskin, bahkan dia tidak punya 1 pun domba saking miskinnya. Namun skill dan instingnya dalam menggembala sangat kuat. Akan berubah menjadi serius dan agak seram saat dia mengerjakan tugasnya sebagai
gembala.
mengembang
Dia
merah,
tampak dengan
mengenakan
dua
kepang
rok besar
38
dirambutnya, kemudian membawa tongkat gembala. Dia adalah perlambangan pribadi orang yang akan muncul dalam hidup kita dan menerima apapun bentuk pribadi kita, bahkan memberikan arti hidup bagi kita. Tapi mereka juga memiliki kekurangannya masing-masing 3. Serigala Tampak bengis dan selalu lapar. Mereka adalah antagonis dalam cerita ini, perlambangan dari momok dalam hidup kita, sesuatu yang ingin kita hindari namun mereka pasti selalu ada dalam hidup kita. dan satu-satu nya alasan si domba memakai kostum itu.
Environment yang akan muncul adalah tempat sebagai berikut: 1. Tengah hutan Hutan di Tuscany italia yang di dominasi dengan pohon pine, oaks,chestnut. Disini si domba bertemu dengan serigala dan si gadis gembala, juga tempat adegan kejarkejaran antara si domba dan serigala. Disini juga merupakan tempat si domba mencari semak-semak berry unutk dimakan. Si gadis juga biasa mencari makan disini karena tidak punya uang untk membeli makanan. 2. Halaman rumah Disini tempat tinggal si gadis, rumahnya terletak di atas bukit itu, dengan jalan setapak yang di tumbuhi pohon cypress di tepinya. Di sekitar halaman rumah nya terdapat peternakan kosong. 3. Dalam Rumah gadis gembala Didalam nya kosong dan terasa suram, tempat dimana si domba di cukur bulunya dan juga diberkan baju wol oleh si gadis, dari jendelanya, sinar matahari terbenam bisa masuk kedalam rumah itu. Maka pada saat adegan si gadis memeluk si domba, hari sudah sore dan sinar matahari masuk kedalam rumah dan memberikan warna oranye yang hangat.