BAB IV KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori 4.1.1
Prinsip-prinsip Desain a.
Unity (Kesatuan)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menciptakan keteraturan pada tata rupa. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur telah memiliki hubungan, maka kesatuan telah tercapai. b.
Balance (Keseimbangan)
Baik pada karya seni maupun desain harus ada keseimbangan agar nyaman untuk dipandang. c.
Proportion (Proporsi)
Proporsi berarti prinsip-prinsip dasar yang mengatur keserasian suatu karya. Contoh teori proporsi yang paling banyak dianut adalah teori The Golden Mean. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci, yang bisa dijelaskan lewat rasio 8:13. d.
Rhythm (Irama)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan berulang. Prinsip irama adalah hubungan pengulangan dari bentuk-bentuk unsur rupa. e.
Domination (Dominasi)
Dominasi juga berarti pengunggulan. Dalam desain, dominasi memiliki unsur yang istimewa dan menarik. Fungsinya adalah untuk menarik perhatian dan memecah keteraturan.
4.1.2
Teori Layout dan Grid System
Menurut buku Grids: The Structure of Graphic Design, tujuan utama dari grid adalah untuk menciptakan keteraturan dari ketidakteraturan. Grid membantu pembaca untuk mencari materi yang diinginkan pada suatu halaman. Selain itu grid juga membantu meningkatkan penampilan dan keterbacaan. Berikut ini adalah tujuan praktis penggunaan grid: a.
Repeatability (Pengulangan)
Pengulangan terjadi ketika perlu mencipatakan halaman yang serupa, atau untuk memberikan sebuah kesatuan pada halaman-halaman yang berbeda. b.
Composition (Komposisi)
Grid menjelmakan komposisi pada bentuk yang jika tidak ditata, akan menjadi tidak teratur. c.
Communication (Komunikasi) Aspek-aspek positif dalam komunikasi yang disediakan oleh grid bisa berupa:
1
4.1.3
-
Pembaca bisa menemukan elemen yang dicari dengan mudah pada suatu posisi pada halaman.
-
Pembaca bisa diarahkan ke elemen penting lewat penataan dan variasi type/huruf.
Teori Tipografi
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan tertentu untuk menciptakan kesan dan membantu keterbacaan. Beberapa klasifikasi jenis huruf adalah: a.
Roman
Ciri dari huruf Roman adalah adanya serif/kaki yang lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, atau feminine. b.
Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki serif/kaki yang berbentuk persegi. Kesan yang dimunculkan adalah stabil, kokoh, atau kuat. c.
Sans-serif
Ciri khasnya adalah tidak adanya serif/kaki pada huruf. Kesan yang dimunculkan adalah bersih, modern, kontemporer atau efisien. d.
Script
Huruf jenis ini memiliki karakter menyerupai tulisan tangan yang dihasilkan oleh pena, atau kuas. Kesan yang dimunculkan adalah personal dan akrab. e.
Miscellaneous
Huruf ini merupakan pengembangan dari jenis-jenis huruf yang sudah ada. Biasanya terdapat elemen dekoratif pada huruf. Kesan yang diberikan bervariasi sesuai dengan karakter huruf.
4.1.4
Teori Ilustrasi
Berdasarkan buku The Fundamentals of Illustration, esensi dari ilustrasi adalah pada pemikirannya – ide-ide dan konsep yang menjadi tulang belakang dari apa yang suatu gambar hendak komunikasikan. Adalah tugas ilustrasi untuk melahirkan nyawa dan sebuah bentuk visual terhadap, serta menciptakan citra yang bermakna. Teknik bercerita menggunakan ilustrasi sangat bergantung kepada genrenya, cara penulisan, dan panjang cerita. Isi dari ilustrasinya haruslah mampu membawa intrik, suasana dan drama dengan baik.
4.1.5
Definisi Ilustrasi Kontemporer
Sebuah artikel yang diperoleh dari www.maaillustrations.com, 2012. mencoba untuk mendefinisikan arti dari Ilustrasi Kontemporer. Berdasarkan informasi yang dinyatakan, Kontemporer berarti “modern” atau “terkini”. Berarti, ilustrasi kontemporer mewakili ilustrasi pada masa kini. Jenis ilustrasi ini digunakan pada hampir seluruh bidang yang memiliki penggunaan seni digital, fotografi, ilustrasi, music, lukisan, pahat, video, dll. Ilustrasi kontemporer muncul saat para illustrator keluar dari metode ilustrasi tradisional. Para illustrator mulai menggunakan alat-alat dan teknik terkini untuk menciptakan ilustrasi.
2
Ilustrasi kontemporer telah mengubah cara kerja para praktisinya. Gaya yang digunakan untuk menciptakan ilustrasi kontemporer beragam variasinya, tergantung akan subjeknya. Menurut buku Illustration: A Theoretical & Contectual Perspective, abstraksi menjadi prinsip yang tertanam kuat dalam ilustrasi kontemporer. Tetapi budaya, tren, dan asosiasi tidak luput menjadi pengaruh besar dalam gaya ilustrasi kontemporer.
4.1.6
Ilustrasi Konremporer Pada Buku Cerita Anak-anak
Menurut buku Illustration: A Theoretical & Contextual Perspective, ilustrasi dunia fantasi pada buku cerita anak-anak seringkali memiliki dunia fantasi dengan karakter manusia, hewan, dan objek dengan bentuk yang dilebih-lebihkan, komikal, ataupun berbentuk karikatur. Ilustrasi tertua untuk anak-anak muncul pada abad ke-16. Dan sejak abad ke-19, ilustrasi barulah mulai diasosiasikan dengan cerita. Tetapi menjelang tahun 1950-an, ilustrasi pictorial mulai berkurang dan digantikan oleh pendekatan bahasa visual yang lebih baru dan inovatif. Pencitraan gambar yang muncul lebih dekoratif dan surreal. Menurut buku Choosing Books for Children: A Commonsense Guide, telah ada perkembangan pada ilustrasi kontemporer untuk buku cerita anak-anak. Seperti dicontohkan pada buku The Snowy Day oleh Ezra Jack Keats, ataupun buku Arrow to the Sun oleh Gerald McDermott yang menggunakan interpretasi abstrak untuk cerita rakyat. Ilustrasi pada Arrow to the Sun terbukti mudah diterima oleh anak-anak.
Gambar 4.1
4.1.7
Teori Relasi Kecerdasan Anak dengan Dongeng
Berdasarkan informasi dari buku Terapi Kecerdasan Anak dengan Dongeng, Metode bercerita menjadi efektif karena cerita pada umumnya lebih berkesan daripada nasihat sehingga cerita akan terekam lebih kuat pada memori anak. Dalam hal ini bercerita menjadi sesuatu yang penting karena: -
Bercerita adalah alat budi pekerti yang paling mudah dimengerti anak
-
Bercerita adalah metode yang dapat diintegrasikan dengan keterampilan lain seperti berbicara, membaca dan menulis
-
Bercerita memberi ruang lingkup bagi anak untuk mengembangkan kemampuan bersimpati dan berempati
-
Bercerita memberikan pelajaran budaya dan budi pekerti yang efektif
-
Bercerita member contoh bagi anak dalam menyikapi permasalahan dan cara mengendalikan sifat-sifat negatif
3
Cerita di dalam dongeng menawarkan kesempatan bagi anak untuk menafsirkan isi dongeng dengan kehidupan nyata. Melalui dongeng, anak diperkenalkan berbagai pola dan tingkah laku manusia, yang kemudian bisa ia gunakan untuk perbandingan di kehidupannya kelak. Pengembangan karakter melalui metode penceritaan dongen bertujuan untuk:
4.1.8
-
Menanamkan tokoh panutan di benak anak.
-
Meningkatkan kemampuan eksplorasi anak.
-
Membangun kemampuan analisis dan keterampilan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pembangunan karakter.
-
Meningkatkan kemampuan anak untuk mengimplementasikan konsep karakter dalam kehidupan sehari-hari.
Teori Syarat Muatan Dongeng untuk Anak-anak
Berdasarkan informasi dari buku Terapi Kecerdasan Anak dengan Dongeng, muatan dongeng yang menjadi faktor penting untuk diperhatikan agar cocok untuk dikonsumsi oleh anakanak, adalah: 1.
2.
3.
4.
5.
4.1.9
Stigma Buku cerita anak-anak sebaiknya tidak memunculkan stigma ataupun stereotipe pada anak-anak. Misalnya, buku cerita dengan karakter heroin seorang Puteri tidak haruslah diceritakan hanya untuk anak perempuan. Contoh buruk Pada dongeng ataupun cerita rakyat yang mengandung contoh yang tidak baik, sebaiknya kondisi psikologi anak turut dipertimbangkan sebelum cerita disampaikan. Hal ini bertujuan supaya tidak ada kesalahpahaman pesan-pesan moril dari dongeng. Penokohan Anak-anak memerlukan tokoh yang jelas untuk mengidentifikasi karakter tokoh yang baik dari yang jahat. Amanat Amanat merupakan elemen penting pada dongeng. Amanat bisa disampaikan secara implisif maupun eksplisif. Plot atau alur cerita Plot adalah peristiwa-peristiwa naratif yang disusun dalam serangkaian waktu. Plot pada cerita anak-anak tidak perlu dibuat terlalu rumit karena kemampuan logika anak belum berkembang secara penuh.
Typeface Untuk Anak-anak
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari artikel Typography for Children pada situs www.itcfonts.com, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemilihan typeface untuk anakanak. Beberapa hal yang perlu dihindari adalah penggunaan typeface yang bersifat condensed maupun expanded karena akan mempersulit pengenalan kata bagi anak-anak. Typeface yang terlalu tipis atau terlalu tebal juga akan mengganggu keterbacaan. Ukuran teks yang lebih besar juga lebih mempermudah keterbacaan bagi anak-anak.
4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi a.
Fakta kunci:
4
- Semakin sedikit orang tua yang mendongeng untuk anaknya dikarenakan kesibukan mereka. - Dongeng maupun cerita rakyat bisa membantu perkembangan anak. b.
Keywords: - simple - exciting - contemporary - colorful
c.
Big idea: “Excitement in Folklore”, berarti menciptakan buku cerita rakyat yang menyenangkan untuk pendongengnya maupun yang didongengkan. Isi buku beserta ilustrasinya dibuat untuk memancing ketertarikan serta imajinasi pembacanya.
4.2.2 Strategi Desain a.
b.
Tone & Manner Kesan yang ingin ditunjukkan pada media publikasi buku ini adalah kesan imajinatif, menyenangkan, dan kontemporer. Warna: Warna-warna yang digunakan terpaku pada suatu palet warna. Palet untuk tiap ilustrasi berbeda-beda, disesuaikan dengan isi cerita yang diilustrasikan. Warna yang akan digunakan adalah warna-warna yang cerah tetapi tidak terlalu menyolok. Untuk buku Seri Jawa Tengah, banyak menggunakan warna-warna dingin seperti biru, ungu, dan hijau. Oleh karena itu penggunaan warna-warna hangat diminimalkan. Contoh:
Gambar 4.2 c.
Tipografi: Jenis typeface yang akan dipakai untuk judul adalah typeface yang memiliki kesan cukup menyenangkan namun tidak terlalu dekoratif. Tujuannya adalah untuk memberi karakter kekanakan pada cerita. Untuk isi cerita, typeface yang dipakai adalah typeface tipe sans serif.
Amatic Sc The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog
The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog
5
The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog Claire Hand The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog
The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog
The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog Gotham Light The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog
The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog
The quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog d.
Image/Citra: Ilustrasi menggunakan gaya ilustrasi kontemporer. Karakter dan objek mendapat perlakuan stilasi. Teknik pewarnaan menggunakan cat air, yang kemudian diedit lewat software editing. Referensi ilustrasi berdasarkan karya ilustrator buku cerita anak-anak oleh Jon Klassen.
Gambar 4.3
6
Gambar 4.4 e.
Layout: Penempatan ilustrasi memiliki bermacam-macam variasi disesuaikan dengan isi cerita.
4.2.3 Pemilihan Item 1. 2. 3. 4. 5.
Buku seri berilustrasi yang terdiri dari seri Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur. CD berisi bentuk digital buku dalam format/bentuk Flash agar fungsi buku mampu berfungsi pada produk digital. Bookmark/Selipan buku. Bonus insertion berupa timetable/jadwal harian. X-Banner untuk alat promosi di toko-toko buku.
7