BAB IV KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari komunikasi berupa suatu visual dengan menggunakan teks maupun gambar yang kreatif, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Adapun beberapa fungsi dari Desain Komunikasi Visual dalam suatu komunikasi yakni untuk mengidentifikasi (identify), menginformasikan (inform), dan membujuk (persuade) mereka yang menjadi target audience -nya. Menurut salah satu pakar komunikasi, Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (Wikipedia.org, Daftar_definisi_komunikasi). Dalam kaitannya dengan fungsi tersebut, maka diharapkan dengan adanya suatu promosi yang menarik dan kreatif dapat meningkatkan awareness masyarakat akan nasib anak-anak yang kurang beruntung akan pendidikan. 4.1.2 Teori Ilustrasi Bentuk Visual yang dihasilkan dari suatu pemikiran dengan maksud tujuannya lebih mudah untuk dicerna dengan adanya ilustrasi. Dalam bukunya yang berjudul Text and Image ( AVA Publishing SA, 2008), Mark Wigan mengatakan bahwa apa yang membuat penerapan seni bergambar/ ilustrasi begitu populer dan menarik, yakni ilustrasi memiliki hal penting untuk berkomunikasi yang menggabungkan antara imajinasi, kreativitas, keterampilan dan kerajinan yang menghasilkan suatu bentuk cerita visual dengan menciptakan sesuatu yang baru. Dalam konteks seni dan pendidikan desain, ilustrasi adalah satu-satunya wilayah penting yang masih mendasar pada keterampilan menggambar obyektif dan observasi dalam rangka mendukung penciptaan bahasa visual. Dalam penerapan visualisasi yang akan dibuat untuk menunjang promosi kampanye sendiri digunakan tehnik ilustrasi yang lebih mengarah ke simbolik, simple namun mengena dan memiliki makna yang mendalam dan dapat dimengerti oleh target audience.
13
14
4.1.3 Teori Warna Warna dipakai dalam desain untuk menarik perhatian, mengumpulkan elemen-elemen, pengindikasikan makna, dan menambah estetika. Warna bisa membuat desain lebih menarik dan secara efektif dapat mengungkapkan pesan, ide maupun gagasan tanpa menggunakan tulisan atau bahasa. Menurut Gavin Ambrose dan Paul Harris dalam buku Design Thinking ( AVA Publishing SA, 2010), warna merupakan alat komunikasi yang kuat karena dapat menarik perhatian dan membuat sesuatu menjadi menonjol dan terlihat lebih menarik. Warna yang digunakan pada umumnya tidak terlalu banyak warna dan tidak menggunakan warna yang cerah, namun lebih ke arah sedikit gelap karena ingin menampilkan warna yang dramatis. 4.1.4 Teori Periklanan Dalam sebuah kampanye diperlukan media, baik itu berupa media elektronik maupun cetak. Dalam memilih suatu media, tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan kampanye, baik itu kampanye sosial maupun komersial. Menurut Rhenald Kasali dalam buku Manajemen Periklanan (Jakarta, Grafiti, 1993) tujuan kampanye periklanan pada dasarnya bersandar pada proses komunikasi sebagai berikut, yakni dimulai dari ketidaksadaran (unaware) kemudian diharapkan adanya kesadaran (awake), lalu diarahkan adanya pemahaman dan citra (comprehensive and image), perubahan sikap (attitude) sampai pada akhirnya adanya suatu tindakan (action). Dari skema tersebut dapat dijelaskan bahwa tujuan dari kampanye periklanan adalah menumbuhkan kesadaran bagi target market yang belum mengetahui adanya sebuah jasa/produk, kemudian memberikan penjelasan terhadap target tentang jasa/produk. Lalu mereka selalu diingatkan akan kampanye tersebut dan memastikannya untuk mengambil sebuah tindakan membeli untuk yang komersial dan tindakan peduli bagi yang yang bertujuan sosial sekalipun. Definisi dari Crompton dan Lamb dalam bukunya yang berjudul Marketing Government & Social Services ( Jhon Wiley & Son, New York, 1986) memiliki pengertian bahwa Iklan Layanan Masyarakat merupakan sebuah bisnis yang tidak mencari keuntungan secara sepihak. Karena pentingnya iklan sebagai alat komunikasi bahkan dalam hal kegiatan non komersial. Iklan-iklan ini bermanfaat dalam menggerakkan solidaritas masyarakat dimana sedang menghadapi suatu masalah sosial. Dalam Iklan Layanan Masyarakat disajikan pesan-pesan sosial yang dimaksudkan untuk membangkitkan kepedulian dari masyarakat akan masalah yang sedang dihadapinya dan harus mereka hadapi. Masalah-masalah seperti kondisi yang mengancam keserasian dan kehidupan umum. Untuk membuat sebuah ILM yang tepat, kata kuncinya terletak pada cara pendekatan masalah yang tepat, serta pesan yang akan disampaikan mengena di masyarakat guna menunjang daya komunikasi ILM tersebut. Selain itu, iklan yang akan dibuat harus bisa menarik atau menggugah hati masyarakat yang menjadi sasaran atau target market dari pesan yang akan disampaikan.
15
Dalam promosi Sekolah Master ini, harus tetap memperhatikan faktorfaktor yang menjadi tujuan dari sebuah kampanye sosial itu sendiri. Diharapkan tidak hanya memberitahukan tentang adanya acara ini tapi bagaimana mempengaruhi target market untuk mau berpatisipasi, mendukung dan menyumbang untuk Sekolah Master. 4.1.5 Teori Layout Menurut Gavin Amborse & Paul Harris (London, 2005), layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Layout yang diterapkan dalam media print promosi Sekolah Master (Masjid Terminal) adalah layout yang simpel, banyak bermain white space, dan agar enak dilihat oleh target market.
4.1.6 Teori Promosi Promosi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik, mengajak, dan mempengaruhi audience untuk membeli atau mengkonsumsinya. Tujuan diadakannya promosi di antaranya adalah: 1. 2. 3.
Menyebarkan informasi suatu produk kepada masyarakat luas. Menyampaikan maksud dan tujuan dari produk itu sendiri. Mempengaruhi orang untuk mau mencoba dan mengkonsumsi produk yang dikenalkan dan tawarkan.
Dalam hal ini, promosi amat sangat diperlukan demi memperkenalkan maksud dan tujuan dari sekolah master ini terlebih dahulu. Promosi yang menarik akan sangat menentukan nilai jual dari suatu produk.
4.1.7
Teori Logo
Logo adalah sebuah simbol khas, dari suatu obyek, perusahaan, publikasi, pelayanan, seseorang, ataupun pemikiran. Sebuah logo bukanlah sebuah merek. Begitulah menurut Adams Morioka, (Rocketport Publishers, Inc 2004) dalam bukunya yang berjudul Logo Design WorkBook. Demi menunjang promosi diperlukan adanya suatu logo untuk program tersebut. Logo yang dapat menggambarkan citra dari produk yang ada.
16
Kriteria logo yang baik antara lain adalah harus memiliki ciri khas, mudah dibaca, sederhana, mudah diingat dan sesuai dengan karakter yang telah dimiliki produk. Logo yang baik menurut Lori Siebert dan Lisa Ballard dalam bukunya yang berjudul Making a Good Layout (Graphic Design Basics, 1992) harus mencakup kriteria: • • • • • •
4.1.8
Mempunyai arti Cocok untuk produk atau perusahaan yang diwakilinya Logotype harus mudah terbaca dalam setiap ukuran Dapat berfungsi dalam berbagai aplikasi yang diperlukan Memiliki daya tarik Cocok baik dalam keadaan hitam putih ataupun berwarna
Teori Poster
Secara sederhana, poster dapat dideskripsikan sebagai bentuk publikasi dua dimensional, satu muka, menyajikan informasi berupa data, jadwal, dan penawaran, atau untuk mempromosikan sesuatu, tempat, produk, jasa, perusahaan atau organisasi. Definisi sederhana ini tentu belum memuaskan jika tidak menjelaskan bagaimana desain poster yang efektif. Mendesain poster merupakan satu pekerjaan yang sangat menantang kreativitas. Berbagai kemungkinan bisa dilakukan untuk menarik audiens. Menurut Lori Siebert dan Lisa Ballard dalam yang berjudul Making a Good Layout (Graphic Design Basics, 1992) menegaskan bahwa, tugas poster adalah menangkap audiens yang tengah bergerak dengan pesan yang Anda sampaikan. Dikatakan, poster harus mampu menyampaikan informasi atau pesan pada audiens yang sedang sibuk, hanya dalam waktu beberapa detik. Karena waktu baca begitu singkat dan dalam situasi sibuk, maka harus memilih salah satu informasi untuk dijadikan elemen kunci, yaitu elemen yang paling dominan dan memiliki daya pikat (eye-catching) paling kuat. Kemudian elemen-elemen yang lain mendukung elemen kunci tersebut sehingga secara keseluruhan tampak menyatu, seimbang dan harmonis. Secara ringkas, Siebert dan Ballard memberi petunjuk tentang desain poster sebagai berikut, yakni: 1. Ukuran huruf dibuat besar sehingga terbaca dari jarak yang diperkirakan (sekitar 10 – 15 kali lebar poster). 2. Layout hendaknya simpel. Pilih satu elemen kunci (huruf dan ilustrasi) sehingga pembaca dapat dengan cepat menangkap pesan. 3. Masukkan semua informasi penting: tanggal, jam, tempat, dan sebagainya. 4. Memuat satu elemen paling dominan – judul, ilustrasi atau tipografi – yang sekilas dapat menarik perhatian. 5. Memuat satu informasi paling penting dan ditonjolkan dengan ukuran, warna, atau value (kontras). 6. Memuat unsur seni yang sesuai dengan pesan atau informasi. 7. Huruf dan elemen visual disusun dalam urutan yang logis. (Dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah).
17
8. Ilustrasi foto hendaknya dipilih yang unusual dan di-cropping agar lebih bisa terlihat. 9. Huruf untuk poster sebaiknya tebal (bold), warna-warna mencolok sehingga dapat terlihat dari kejauhan. Tugas utama poster adalah mengundang perhatian dan memberi informasi secepat mungkin karena hanya dibaca sekilas. Tidaklah tepat untuk menyampaikan informasi secara detail dan panjang-lebar lewat poster. Jika terdapat banyak informasi yang harus disampaikan lewat poster, Anda tetap harus menyisakan ruang kosong (white-space) yang tidak diisi gambar maupun teks. Secara visual, bidang kosong dapat memberi kelegaan pada mata untuk istirahat dan sekaligus menonjolkan pesan utamanya. Informasi yang berlebihan dan disusun berdesakan tentu kurang efektif, cenderung tidak menarik dan membingungkan pembaca.
4. 2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci • •
Sekolah Master adalah pelopor salah satu sekolah gratis yang didirikan demi mengurangi anak-anak yang putus sekolah di Depok. Berdasarkan hasil kuisioner 85% koresponden mendukung diadakannya acara penggalangan dana dan bersedia berpartisipasi apabila dilakukan dengan transparan, jelas dan terpercaya.
4.2.1.2 Masalah yang akan dikomunikasikan Menginformasikan kepada target audience tentang fakta mengenai anakanak kurang beruntung yang ada di sekeliling mereka, dan mengajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan Educare. 4.2.1.3 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi adalah meningkatkan awareness masyarakat terhadap pendidikan anak-anak di Indonesia khususnya Sekolah Master, dan mengajak mereka untuk turut berpartisipasi dan peduli kepada anak-anak yang kurang beruntung. 4.2.1.4 Positioning Kampanye sosial penggalangan dana pertama yang diadakan untuk mendukung Sekolah Master (Masjid Terminal).
18
4.2.1.5 Profil Target • Demografis: Usia: 20 - 35 tahun Jenis Kelamin: Pria dan Wanita Status: Mahasiswa/i & Karyawan/ti • Geografis: Wilayah: Jabodetabek • Psikografis Tingkat Sosial: A dan B+ Perilaku: Suka sesuatu yang baru, peduli akan sesama dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia. 4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1 Keywords • Charity • Caring • Fakta • Data • Hope • Quotes 4.2.2.2 Tone and Manner • Menyentuh • Ironi • Ekspresif 4.2.2.3 Strategi Visualisasi Unsur-unsur yang dipilih dan digunakan untuk bisa mendekati keinginan target audience yaitu: • Warna Warna yang paling sering digunakan yakni warna putih, hitam, abu-abu, merah dan biru. Warna dibuat perpaduan sedikit gelap dengan gradasi agar bisa mencerminkan suasana dramatis tentang fakta-fakta yang ada. • Tipografi Jenis-jenis typeface yang digunakan untuk logo Museo. Kemudian untuk headline pada poster dan item lainnya digunakan font AlexandriaFLF, dan untuk body-text digunakan beberapa font antara lain, Amaze Normal, Helvetica LT Std, dan Fanwood. • Ilustrasi Gaya ilustrasi yang digunakan berbentuk simple dan sederhana dan bersifat iconic disesuaikan dengan target market, namun tetap memiliki makna dan maksud yang ingin ditampilkan.
19
4.2.2.4 Pemilihan Media Media yang digunakan untuk menunjang promosi kampanye ini yakni: 1. Logo 2. Poster 5 style 3. Formulir 4. Amplop 5. Kartu Anggota 6. Leaflet 7. Website Banner 8. Website 9. Newsletter 10. Notes 11. Desktop Wallpaper 12. Pin 13. Postcard 14. Tshirt 15. Jam 16. Pembatas Buku 17. Kartu Quotes 18. Shopping Bag 19. Facsimile 20. CD