26
Bab IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori •
Reposisi Citra Perusahaan Melalui Perubahan Logo Citra perusahaan atau corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan atau lembaga dilihat dan dipersepsikan oleh masyarakat. Melalui jati diri perusahaan atau lembaga dibangun suatu citra yang positif, melalui logo. Logo adalah simbol yang menunjukan eksistensi suatu perusahaan atau lembaga. Bahwa identitas suatu perusahaan merupakan cerminan dari visi, misi dan idealisme suatu perusahaan yang divisualisasikan kedalam logo perusahaan, logo merupakan suatu hal yang nyata sebagai pencerminan hal hal yang non-visual dari suatu perusahaan, misalnya budaya, perilaku, sikap, kepribadian, yang dituangkan dalam suatu bentuk visual. Berdasarkan teori ini, maka Manet mencoba melakukan perubahan identitas visual agar dapat membangun citra perusahaan kearah yang sebenarnya. Sehingga dapat menciptakan perusahaan yang berintegrasi. (dikutip dari buku ‘Reposisi Citra Melalui Logo, Jurnal Nirmana, Vol. 4, No. 1’, tahun 2000 oleh Martadi, halaman 62 - 72).
•
Teori Mengenai Logo *. Menurut Charlotte Rivers (2003, p46) sebuah logo dikatakan baik apabila memenuhi beberapa persyaratan seperti :
27 a. Mempunyai karakteristik yang unik. Logo Manet kurang memiliki nilai karakteristik yang unik karenanya menurut penulis akan lebih unik lagi apabila pengaplikasian logo menggunakan apresiasi lain dari nama Manet itu sendiri. b. Mudah dibaca (legibility) Logo Manet yang terdahulu sudah cukup mudah dibaca karena logonya lebih ditonjolkan pada logotypenya. Namun menurut penulis logotypenya terlalu bermain dan kurang mencerminkan sifat dari produk yang dijual. c. Sederhana sehingga mudah diterapkan dalam media grafis atau fleksibel Di sini penulis ingin menciptakan logo baru Manet dengan lebih sederhana agar lebih menarik dan mudah diingat, serta lebih fleksibel dibandingkan dengan logo sebelumnya.
*. Menurut Siebert dan Ballad (1992, p91) dalam bukunya Making A Good Layout, Logo adalah pengembangan suatu simbol sehingga simbol tersebut dapat mengkomunikasikan identitas suatu perusahaan di mata masyarakat. Maka oleh karena itu logo harus dapat : a. Mempunyai arti. b. Mencerminkan citra positif dari perusahaan tersebut. c. Membuat masyarakat menyadari perbedaan antara produk perusahaannya dengan produk perusahaan lain yang sejenis. d. Bersifat fleksibel sehingga dapat diterapkan dalam semua aplikasi yang dibutuhkan dengan berbagai ukuran yang berbeda. e. Logotypenya harus mudah dibaca dalam berbagai ukuran.
28 f. Cocok untuk diterapkan dalam warna dasar hitam putih atau berwarna. Pada dasarnya logo mempunyai arti penting, karena di dalam suatu logo terkandung citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat baik dalam bentuk logo itu sendiri maupun dari warnanya. Sebuah logo akan mudah diingat bila logo tersebut memiliki keunikan tersendiri yang membuat logo itu berbeda dengan logo lainnya namun keunikan logo tersebut harus mampu mencerminkan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan oleh pihak perusahaan. Dalam perkembangannya, logo mengalami deformasi bentuk mulai dari bentuk-bentuk logo yang rumit hingga menjadi sebuah bentuk yang sederhana dan mudah diingat. Berbagai pilihan elemen-pun ikut bertambah, mulai dari penggunaan inisial, nama perusahaan, monogram maupun pictogram. Seiring dengan perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting terutama dalam pembuatan strategi branding sebuah produk. Fungsi identitas merupakan ukuran sebuah logotype, dengan hanya melihat logo seseorang akan ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini, logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan maupun organisasi.
Logo Manet yang terdahulu kurang mencerminkan sifat produk yang dijual. Oleh sebab itu akan diadakan perancangan ulang identitas visual yang menciptakan citra baru untuk lebih menghasilkan konsistensi lebih dan positif bagi Manet. Identitas visual Manet yang baru harus tetap
29 mempertahankan karakter perusahaannya yaitu produk Islami dalam penerapannya.
*. Menurut Gregory Thomas, ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam membuat logo dan simbol yang baik. 1. Visibility Apakah sebuah logo akan terlihat menonjol dalam sebuah lingkungan sekitarnya hingga dapat menghasilkan identifikasi cepat dan mudah diingat. 2. Application Seberapa fleksibel rancangan logo tersebut dapat diterapkan ke berbagai macam teknis aplikasi. Mempertimbangkan apakah logo muncul pada resolusi layar televisi atau harus diembos. Logo yang baik harus dapat diterapkan ke dalam berbagai teknik aplikasi. 3. Distinctiveness Akankah pengaplikasian logo dapat membedakan dirinya dengan kompetitor. 4. Simplicity / Universality Apakah konsep logo mudah untuk dikenali dan pertimbangan akan konotasi kebudayaan dan religius yang ditimbulkan. 5. Retention Jika sebuah logo terlalu mudah untuk dibaca maka target audience tidak akan mendapatkan rasa penemuan sehingga tidak akan terjadi interaksi personal yang berkesan.
30 6. Color Logo yang baik harus dapat diaplikasikan dalam hitam putih sehingga dapat melalui proses fotokopi atau fax. 7. Descriptiveness Apa logo tersebut mengungkapkan sifat ( visi dan misi ) dari perusahaan atau produknya. Logo yang baik dapat melakukan hal ini tanpa menggambarkannya secara berlebihan. 8. Timelessness Sebuah logo yang baik bisa bertahan setidaknya 15 – 20 tahun. 9. Modularity Dapatkah logo diadaptasikan keberbagai macam aplikasi. Hierarki harus diperhatikan dalam penerapkannya bersama tipografi serta elemen grafis lainnya. Semua elemen harus dapat saling mendukung untuk menciptakan komunikasi yang selaras. 10. Equity Usia penggunaan dan pengenalan terhadap sebuat logo. Mengetahui kapan dan apa yang hendak dirancang ulang adalah perkembangan yang penting. Sebagai contoh akan sulit mengganti nilai yang telah terkandung dalam logo Coca Cola. (dikutip dari buku ‘How To Design Logos, Symbols and Icons” , tahun 2000 oleh Gregory Thomas, halaman 18).
*. Berdasarkan ketiga teori diatas maka logo Manet yang baru adalah logo yang bertujuan untuk membangun citra perusahaan yang sesungguhnya. Karena itu
31 logo Manet yang baru dibuat berdasarkan keyword yang telah disimpulkan, yaitu: 1. Islami (karena produk yang dijual adalah busana muslim) 2. Dinamis (karena produk terus berkembang) 3. Modern (karena sistem penjualan melalui e-commerce) Karena itulah logo Manet yang baru adalah bentuk representasi dari pada perusahaan C.V ManetVision. Tentu saja logo yang baru dibuat sesuai dengan kriteria logo yang baik, sesuai dengan 10 teori Gregory Thomas.
*. Sedangkan Elemen grafis yang digunakan berupa gambar stilasi daun zaitun. Dalam agama islam dikenal 3jenis buah yang sering dipakai Allah untuk melakukan perjanjian yaitu kurma zaitun, dan tiin. Dipilihnya zaitun sebagai elemen, lebih kepada fungsi zaitun itu sendiri Dimana minyak zaitun sering digunakan untuk produk kecantikan. Hal ini mampu menunjukkan sisi feminim, sehingga sangat sesuai dengan target pasar Manet yaitu para wanita. Selain itu estetika busana muslim ada pada seni bordir dimana hal itu didasarkan pada arabesque. Arabesque adalah seni ornamen islam yang mengambil bentuk pengulangan flora. Dalam hal ini stilasi daun zaitun dengan fungsinya sebagai arabesque adalah sebagai bagian dari estetika. Pada penerapannya elemen grafis bersifat dinamis, sehingga bisa diletakkan sesuai dengan keadaan ruang, hanya saja tidak diijinkan adanya distorsi bentuk. Hal itu berlaku untuk semua aplikasi sarana korporasi.
32 •
Teori Mengenai Tipografi *. Bahasa sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, memiliki dua macam bentuk yaitu lisan dan tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang diungkapkan dengan cara ucapan dari indera pengecap atau mulut, sedangkan bahasa tulisan adalah penuangan bahasa yang dicapkan oleh indera pengecap tersebut kedalam bentuk visual, yaitu berupa tulisan. Sedangkan ilmu yang mempelajari mengenai bentuk tulisan atau bentuk huruf dikenal dengan nama ilmu tipografi. Dalam hubungannya dengan Desain Komunikasi Visual, proses perancangan dengan menggunakan huruf merupakan tahapan yang paling menentukan, dan pada tahapan vital dalam proses kreatif sebuah perancangan tipografi, seorang desainer akan bertindak sebagai komunikator visual yang memiliki berbagai peluang mengontrol setiap keputusan kreatif yang telah dapat memperkuat efektivitas dan efisiensi dari sebuah pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penerima. Sintaktis tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen - elemen visual dalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi terkecil, yaitu huruf, kata, garis, kolom dan margin. Persepsi visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata dalam melihat sebuah pola visual. Melalui penerapan prinsip persepsi visual ini,seorang desainer grafis dapat menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh pelihat.
33 Focal Point adalah bagaimana desainer menarik perhatian pelihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara tepat dapat menstimulasi mereka lewat pusat penekanan dalam sebuah desain. Grid systems adalah perangkat yang memudahkan penciptaan sebuah komposisi visual yang sistematik guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi. Grid systems dimaksudkan pula untuk menciptakan suatu desain yang komunikatif dan memuaskan secara ekstetif. Alignment atau perataan teks berperan penting sebagai penunjang legibility serta ekstetika dari desain.perataan atau disebut juga dengan flush dapat dilakukan bermacam-macam, seperti rata kiri, rata kanan, rata kiri-kanan, rata tengah, dan asimetri tanpa perataan yang konstan. Dimana pada logo Manet yang baru, perataan teks diletakkan diantara huruf “a” dan huruf “n” pada logo. Focal Point; Grid Systems; Alignment akan sangat bermanfaat dalam membantu menyusun layout untuk Graphic Standard Manual, Company Profile dan berbagai macam keperluan lainnya, dimana banyak menggunakan teks didalamnya. Selain itu pemilihan jenis huruf yang tepat, penggunaan kerning dan leading dapat memberikan nilai estetis lebih pada sebuah karya desain. (dikutip dari buku ‘Musikalitas Tipografi, Jurnal Aksen, Vol. 2, No.2’, tahun 2001 oleh K. Mustaqim, halaman 46 - 53).
*. Menurut Rob Carter dalam Working with Computer (1996), faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam tipografi adalah :
34 a. Legibility : Fungsi dari font yang dipilih harus mudah dibaca , keterbacaan dalam bentuk suatu bacaan atau teks. b. Readability : Jenis font yang dipilih harus enak dipandang mata dan mudah dibaca. c. Visibility : Font yang dipilih harus mudah terlihat. d. Clearity : Font yang dipilih harus menunjukkan kejelasannya, sehingga antara huruf yang satu dengan huruf yang lain dapat terlihat perbedaannya. Untuk font yang digunakan oleh Manet dalam identitas visualnya harus memiliki semua unsur-unsur di atas agar pesan yang ingin disampaikan melalui font dapat tersampaikan dengan jelas.
*. Berdasarkan teori-teori diatas logo Manet yang baru menggunakan tipografi “DF Temple”, yang dapat mewakili kedinamisan dan modern. Dinamis karena bentuk tipografinya sendiri, sedangkan modern karena termasuk dalam jenis sans serif. Kemudian untuk menunjukkan citra islami, maka tipografi diolah sedemikianrupa dengan mengadaptasi bentuk tulisan Arab. Kemudian produk korporasi yang berada dibawah nama korporasi berfungsi untuk mendeskripsikan produk Manet. Untuk e-commerce dapat diwakili oleh bentuk ujung nama korporasi yang jika ditarik garis, maka akan membentuk lingkaran global seperti pada logo internet explorer. Hal lainnya yang mendukung penjelasan ecommerce adalah tulisan Manet yang dipisah secara warna, dimana
35 tulisan “ma” dan “net” diberi warna yang berbeda. Tujuan perbedaan warna adalah sebagai navigasi bagi yang melihat logo Manet, untuk membacanya secara terpisah yaitu “ma” dan “net”. Kata “net” merupakan penegasan dari kata internet. Selain itu kata “net” juga menjelaskan bagaimana sistem penjualan Manet yang berbasis multi level marketing atau berjualan dengan sistem jaringan.
•
Teori Mengenai Warna *. Menurut Leatrice Eiseman & Lawrence Herbert dalam The Pantone, Book of Color (2000, p35-37), mengenai colors basic and guidelines. Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenalnya. Sensasi yang ditimbulkan otak akibat dari sentuhan gelombang-gelombang cahaya pada retina mata. Fungsi daripada warna adalah untuk menyampaikan pesan, mempunyai arti tersendiri berdasarkan jenis warnanya, bisa mempengaruhi, dan juga menarik perhatian. Setiap warna memiliki asosiasi psikologi dan emosi. Dimana menurut Leatrice Eiseman & Lawrence Herbert diantaranya, 1. Warna Merah : sensual, bergairah, warna hati, kewanitaan, dinamis dan oriental. Merah muda diasosiasikan dengan cinta. Warna merah tua terkesan aristokrat, keberanian, perang, bahaya, semangat, seksual, dan emosi.
36 2. Warna Hijau : tenang, kekeluargaan, hening, sejuk, sentosa, bersahabat, pengharapan, ketelitian, bersih, segar, kedamaian, alami, mudah, keyakinan, kepercayaan, musim semi. Warna hijau adalah keluarga warna yang terbesar yang ditangkap oleh mata,, itulah sebabnya kita dapat merasai hijau dengan lebih bervariasi. Mengenai penerapan logo Manet yang baru diharuskan memiliki kesan wanita, kekeluargaan, Islami. Maka penggunaan warna merah dan hijau harus lebih dominan, terutama warna hijau karena warna hijau berhubungan erat dengan produk yang ditawarkan. Berdasarkan pengertian simbolisasi warna diatas, maka warna merah memiliki pengertian sensual dan sesuatu yang identik dengan wanita. Karena itulah penggunaan warna merah bertujuan untuk menunjukkan esensi dari pada tujuan pasar Manet yaitu para wanita. Sedangkan warna hijau diambil dari warna bendera arab. Hal ini untuk membangun nuansa Islami. Warna hijau juga memiliki pengertian kekeluargaan, hal ini dapat mewakili sistem penjualan Manet yang bersifat jaringan. Dimana para anggota harus mengutamakan rasa kekeluargaan untuk mencapai kesuksesan bersama. Selain itu warna hijau juga untuk membangun suasana Islami sesuai dengan warna bendera Arab.
•
Teori Ilustrasi dan Fotografi Menurut David (1993, p20-21), dalam buku Quick Solution to Great Layouts, ilustrasi lebih efektif digunakan untuk menyampaikan suatu ide yang
37 kompleks,
sedangkan
fotografi
biasanya
lebih
harafiah.
Namun
bagaimanapun juga fotografi lebih mengandung makna secara emosional. Penggunaan fotografi lebih banyak digunakan untuk menyampaikan visual karena Manet menjual produk berupa busana muslim, sehingga dengan menggunakan fotografi akan lebih menggugah emosi dalam hal penyampaian keindahan busana kepada konsumen. Sedangkan ilustrasi digunakan untuk lebih menampilkan kesan unik, imajinatif dan akan lebih menarik perhatian masyarakat. Desain
grafis
selalu
memadukan
image
dengan
tipografi
dalam
menyampaikan sebuah pesan. Semuanya dipilih serta disusun agar keduanya seimbang hingga menjadi suatu kesatuan. Karakteristik visual dari International Style meliputi sebuah visual unity dari desain yang dicapai dari pengaturan asimetris, dari elemen desain pada konstruksi grid yang matematis, fotografi objektif yang mempresentasikan visual dan informasi verbal dengan bersih dan dengan gaya yang sesungguhnya dan bebas. A History of Graphic Designs, third edition, Philip B Meggs. 320
•
Teori Visual Identity Menurut Alina Wheeler, urutan pengamatan pada visual adalah sebagai berikut: 1. Bentuk, adalah yang pertama kali ditangkap oleh pikiran untuk menentukan bentuk. Bentuk adalah sesuatu yang perlu dibaca. Misalnya bentuk lingkaran yang umumnya bulat, terbaca dalam pikiran kita sebagai sesuatu yang pasti. Bentuk pada logo Manet yang baru lebih ditekankan pada bentuk adaptasi huruf Arab kedalam logotype.
38 2. Warna, merupakan urutan kedua. Selain untuk membangun brand awarness. Warna juga menyatakan suatu perbedaan. Karena itu, disarankan dalam memilih warna harus seksama. Dalam hal ini, C.V ManetVision menggunakan warna hijau. 3. Gabungan shape dan color menjadi urutan ketiga, sebagai akhir dari proses pengamatan visual. (dikutip dari buku ‘Designing Brand Identity’, tahun 2003 oleh Alina Wheeler, halaman 7).
•
Teori Prinsip-Prinsip Desain Menurut Siebert dan Ballard (1992, p30) dalam bukunya Making A Good Layout, dalam pembuatan suatu identitas perusahaan prinsip-prinsip desain harus diterapkan pada semua item yang ada. Prinsip-prinsip tersebut adalah : a. Keseimbangan / Balance b. Irama / Rhythm c. Penekanan / Emphasis d. Kesatuan / Unity Prinsip-prinsip desain di atas harus dimiliki oleh semua item yang diperlukan terutama logo, sehingga logo yang terbentuk terlihat menyatu, seimbang, mempunyai irama dan penekanan yang tepat pada aspek yang ingin ditonjolkan. Di samping itu perlu adanya keseimbangan dalam semua item dan juga irama yang pada akhirnya membentuk suatu kesatuan corporate yang baik.
39 Logo Manet yang baru harus memegang prinsip-prinsip di atas agar logo terlihat menyatu. Dengan demikian logo Manet akan menggunakan konfigurasi yang tepat untuk mencapai satu kesatuan yang selaras.
4.2 Strategi Kreatif •
Strategi Komunikasi A. Fakta Kunci *. Didirikan pada tanggal 9 Juli 2001 oleh Badroni Yuzirman dan Ely Febrita. *. Produk yang dijual adalah busana Muslim. *. Memiliki kualitas desain produk yang variatif dan berkualitas. *. Berjualan dengan sistem e-commerce dan direct marketing. *. Logo tidak menunjukkan karakter yang sesuai dengan produk.
B. Profil Target Komunikasi 9 Geografis - Domisili
: Kota besar dan kecil(daerah)
- Wilayah
: Seluruh Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei
- Kepadatan
: Perkotaan
- Iklim
: Panas
9 Demografis - Usia
: 25 - 40 Tahun
40 - Jenis kelamin
: Wanita
- Besar keluarga : 4 Orang - Penghasilan
: 3 Juta
- Pekerjaan
: Karyawati dan ibu rumah tangga
- Pendidikan
: Tamatan SMP keatas
- Agama
: Islam
- Kebangsaan
: Warga negara Indonesia
9 Psikografi - Tingkat sosial
: Kelas B
- Gaya hidup
: Mengikuti tren mode busana muslim
- Kepribadian
: Menyukai trend busana Muslim
- Perilaku
: Menganggap busana muslim sebagai unsur kebudayaan dan identitas, untuk menunjukkan para pemakainya sebagai Muslimah yang taat sambil mendapat kesenangan dari praktek berbusana muslim.
9 Aktivitas - Pekerjaan
: Karyawati dan ibu rumah tangga
- Hobi
: Berbusana Muslim
41 - Kegiatan sosial
: Acara amal bagi korban bencana alam
- Liburan
: Berkumpul bersama keluarga
- Hiburan
: Nonton dan makan bersama keluarga
- Keanggotaan klub
: Arisan
- Masyarakat
: Kota
- Belanja
: Busana Muslim
- Olahraga
: Jogging
- Penggunaan komputer
: Ya, internet
9 Minat - Keluarga
: Wakil kepala keluarga
- Rumah
: Menjaga kestabilan rumah tangga
- Tugas
: Karyawati dan ibu rumah tangga
- Masyarakat
: Kota
- Rekreasi
: Tempat rekreasi keluarga
- Mode
: Busana Muslim
- Makanan
: Asli Indonesia
- Media
: Nova, Alia, dan Paras
- Prestasi
: Mendidik anak yang berprestasi dan taat pada orang tua
- Teman-teman
: Para Tetangga
9 Pendapat - Pribadi
: Keluarga, agama, dan cinta
42 - Masalah sosial
: mengikuti kejadian bencana alam
- Politik
: Perkembangan dalam negeri
- Bisnis
: Usaha dagang
- Ekonomi
: Pemenuhan kebutuhan keluarga
- Pendidikan
: Kualitas pendidik/ pengajar
- Produk
: Buatan Indonesia, Busana Muslim
- Masa depan
: Anak-anak
- Kultur
: Indonesia
- masalah global : Mengikuti perkembangan berita
Sesuai dengan riset ‘Faces of Indonesia’ yang dilakukan Lowe Indonesia bersama lembaga riset Prompt tentang 8 segmen psikografis konsumen pada tahun 2005, maka target profil komunikasi diatas dapat digolongkan dalam tipe ibu-ibu PKK atau Optimistic Domestic Goddess. Dimana Tipologi segmen The Optimistic Domestic Goddess kebanyakan diisi kaum wanita. Segmen komunikasi ini lebih suka melihat iklan yang merefleksikan diri sendiri, bukan pada kecantikan diri. Tapi lebih pada emosi yang mendekatkan diri pada keluarga, agama, dan cinta. Jadi, produkproduk seperti pemutih tubuh dan wajah, pelangsing, produk super branded, berlian, relatif tak cocok untuk segmen ini. Karena segmen komunikasi ini merasa tidak memerlukan produk-produk seperti itu. Sehingga, kalaupun ada iklan sabun dengan endorser Sophia Latjuba, iklannya tidak akan menimbulkan emotional branding buat segmen
43 komunikasi ini. Justru produk-produk seperti Wings dan Unilever cocok menyasar segmen ini. Mereka lebih menyukai produk-produk value for money seperti Surf dan Daia. Produk-produk keluaran Mustika Ratu, Martha Tilaar, Teh Sari Wangi, sabun Mandi Nuvo dan Lifebuoy, juga cocok membidik segmen ini. Sudah tentu harus merupakan produk yang terkenal atau dari perusahaan terkemuka. Mereka juga suka pada produk-produk yang sudah mapan. Kalau mereka membaca media, jendela mereka adalah Majalah Kartini dan Tabloid Nova, bukan Femina, apalagi Cosmopolitan. Mereka tidak diskusi dengan orang lain soal seks tapi mereka mau membaca untuk dirinya sendiri. Mereka juga menyukai acara-acara di televisi dan radio, sebab itu cocok didekati dengan media-media tersebut. Segmen ini juga bisa digarap dengan tema-tema emotional branding yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan. Contoh lain adalah Bogasari, dimana Bogasari cukup jeli dalam menarget segmen ini. Mereka secara agresif melakukan branding berbagai produknya berdasarkan manfaat produk. Benefit segmentation yang dilakukan Bogasari memudahkan mereka menyasar pasar yang menjadikan masak sebagai hobi. Hanya saja, untuk membidik segmen ini harus mampu menunjukkan bahwa merek itu bisa membantu mengaktualisasi diri. Bogasari misalnya, menyelenggarakan berbagai program lomba dan resep memasak. Ini membantu para ibu dalam membunuh waktu sehari-hari. Untuk menggarap segmen psikografi ini, sebuah merek harus masuk ke berbagai kegiatan hobi. Misalnya
44 dengan mengumpulkan mereka di komunitasnya. Harus dicatat, seringkali segmen ini sangat resisten untuk mencoba merek-merek baru tapi biasanya bisa didekati dengan pendekatan komunitas. Menurut Roy Gony, pengajar FE Unika Atmajaya, segmen ini sebenarnya juga suka kumpul-kumpul dan cukup efektif untuk dijadikan target produk-produk multilevel marketing (MLM). Produkproduk makanan dan keluarga juga cocok untuk segmen ini.
C. Isu yang akan dikomunikasikan Membuat perbedaan identitas yang sesuai dengan karakter perusahaan. Untuk itulah akan dibuat logo perusahaan yang baru yang dapat membedakannya dengan perusahaan lain. Sekaligus untuk menunjukkan karakteristik dan citra daripada perusahaan, yaitu sebagai perusahaan busana muslim yang berjualan dengan system e-commerce dan multi level marketing.
D. Keyword *. Busana Muslim (trend mode fashion) *. Islam (nuansa) *. E-commerce (teknologi komputer).
E. Tujuan Komunikasi *. Membuat logo C.V ManetVision yang baru untuk menunjukkan karakter perusahaaan.
45 *. Membangun citra perusahaan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang e-commerce dengan jenis produk yaitu busana muslim.
F. Positioning / Unique Selling Proposition Memberi pengalaman berbusana muslim bagi wanita muda dan ibu-ibu serta keluarga Muslim yang sesuai dengan gaya hidup. Serta Cara berjualan produk yang tidak umum yaitu lewat e-commerce.
G. Tagline “untuk anda yang aktif dan dinamis”
H. Pendekatan Emosional / Rasional *. Rasional: Menjadi tren mode busana muslim. Sehingga produk Manet melekat dihati konsumen. *. Emosional: Membuat para ibu-ibu muda dan ibu-ibu yang telah berkeluarga. Untuk mencoba pengalaman baru berbusana muslim bersama dengan produk Manet.
•
Strategi Desain A. Tone Manner / Mood Disesuaikan dengan keyword yang telah didapat, maka tone manner yang akan digunakan dalam strategi desain perusahaan C.V ManetVision ini adalah: *. Dinamis karena C.V ManetVision aktif dalam menciptakan produk-
46 produk baru secara konsisten. *. Modern karena cara berjualan C.V ManetVision melalui e-commerce. *. Islami karena produk yang ditawarkan berupa busana Muslim.
B. Strategi Verbal Gaya bahasa yang persuasif serta formal sesuai dengan target konsumen yaitu ibu-ibu PKK.
C. Strategi Visual Penyampaian visual dikelompokkan dalam: *. Visual yang digunakan pada materi komunikasi adalah foto produk yaitu busana muslim yang dikenakan oleh model. *. Warna yang digunakan adalah warna yang memiliki kedekatan dengan nuansa Islami, yaitu dengan skema warna hijau. Serta esensi produk wanita yang diwakili dengan skema warna merah. *. Layout yang digunakan bersifat dinamis sesuai dengan tone manner. Sehingga mampu menunjukkan karakter perusahaan. *. Tipografi yang digunakan adalah tipografi jenis sans serif. Penggunaan jenis tipografi sans serif disesuaikan dengan salahsatu tone manner yang dirumuskan yaitu modern. Selain itu font mengadaptasi bentuk kaligrafi untuk menunjukkan nuansa islami.
47 •
Pemilihan Item A. Logo C.V ManetVision Logo sebagai bagian dari identitas korporasi. Bagian terpenting dalam pembuatan perancangan identitas visual perusahaan C.V ManetVision. Karena berfungsi sebagai bentuk perbedaan dengan perusahaan lainnya. B. Graphic Standard Manual Pedoman penggunaan identitas korporasi berfungsi untuk menjadi acuan atau sistem yang konsisten dalam penerapan identitas visual ke materi komunikasi. C. Stationaries Merupakan salahsatu hasil penerapan identitas visual yang berupa kartu nama, kop surat, amplop, dan, map folder. D. Media Adalah sarana bagi perusahaan untuk melakukan promosi produk. Dimana terdapat banyak penerapan media pada berbagai materi. Misalnya media website dan media iklan majalah. E. Enviroment Adalah bentuk penerapan identitas visual di eksterior, signage, dan lobby atau reception. F. Vehicle Adalah penerapan identitas visual pada kendaraan perusahaan. G. Ephemera Adalah penerapan identitas visual pada materi souvenir, seperti pena, mug, dan pin up.