24
BAB IV KONSEP DESAIN
4.1
Landasan teori
4.1.1
Teori Mainan Edukatif
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu atau berolahraga ringan.Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. Pada zaman sekarang telah banyak jenis mainan untuk anak usia sekolah dasar. Di dalam perancangan buku “Ayo, buat mainanmu sendiri!” ini akan berisi tentang tahap-tahap cara membuat mainan sendiri. Disebut permainan edukatif karena dapat merangsang daya pikir anak. Termasuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah. Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si., Psikologi perkembangan anak dari Fakultas Psikologi UI, yang termasuk permainan edukatif adalah : •
•
•
•
Melatih problem solving Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving. Menyelesaikan pembuatan mainan yang telah dirakit anak sejak awal. Melatih konsep-konsep dasar Lewat tutorial membuat mainan ini, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan dasarnya seperti mengenal bentuk, warna, besaran, juga melatih motorik halus. Melatih ketelitian dan ketekunan Permainan edukatif sangat baik bila dibarengi dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan manfaat tambahan untuk anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasa juga keluasan wawasannya. Merangsang kreativitas Dari mainan edukatif , anak dapat mengenal ragam/ variasi, bentuk, warna. Ada benda berbentuk kotak, segi empat, bulat dengan berbagai warna yang.
Buku ini akan memuat 24 ragam permainan yang bisa dilakukan sendiri maupun bersama-sama. Dalam pembuatan mainan ini sang anak membutuhkan ketelitian, ketekunan, kesabaran dan konsentrasi. Saat mainan itu jadi sang anak juga dituntut untuk bisa memainkannya menggunakkan strategi dan cara-cara yang telah ditentukan. 4.1.2
Teori Publikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari kata Publikasi sbb :
25
Pub-li-ka-si n 1 pengumuman; 2 penerbitan - primer jurnal dan publikasi berseri yang merupakan kumpulan makalah dengan subyek yang sama atau publikasi yang disajikan pada konferensi atau pertemuan yang sama; me-mub-li-ka-si-kan v mengumumkan; menerbitkan; menyiarkan atau menyebar (buku, majalah, dsb); ter-pub-li-ka-si-kan v sudah atau dapat dipublikasikan; pe-mub-li-ka-si-an n proses, cara, perbuatan memublikasikan Kata publikasi berarti penerbitan, dan juga berarti setiap penulisan yang diterbitkan per eksemplar. Dia antara buku dan majalah, yang juga termasuk kategori publikasi adalah jurnal ilmiah dan surat kabar. Mempublikasikan merupakan cara yang dilakukan agar suatu konten dapat dikenal oleh publik. Publikasi sering dilakukan dengan cara mendistribusikan teks atau gambar dari konten yang dipublikasikan pada kertas, atau dengan meletakkan pada website. 4.1.3
Teori Psikologi Anak Menurut Fawzia Aswin Hadits, (Dosen dari Fakultas Psikologi Indonesia) dalam tulisannya “Teknik Menulis Cerita Anak”, mengatakan bahwa psikologi perkembangan anak usia Sekolah Dasar mempunyai cirri-ciri yang berbeda, dalam perkembangan fisik, kognitif dan bahasa serta perkembangan sosial emosional mereka. Perbedaan ini menyebabkan pula dalam pembuatan buku baca bagi mereka. Buku-buku bagi anak balita (TK) yang biasanya didominasi gambar-gambar yang besar dan jumlah kata-kata yang sedikit. Sedangkan untuk buku bacaan bagi anak Sekolah Dasar juga berpesan : • • • • •
Melatih kelancaran bahasa Melatih minat baca Memperluas wawasan pengetahuan mereka. Perangsang untuk menungkatkan daya imajinasi Meningkatkan kreativitas
Dengan berbasis teori tersebut buku ini sebisa mungkin memenuhi semua kriteria yang telah dijabarkan oleh Fawzia Aswin Hadits. Dengan konten yang jelas dan singkat serta dituturkan secara sederhana dan mengajak, buku ini bisa melatih kelancaran bahasa anak. Serta melatih minat membaca karena mengikuti step-by step yang di hadirkan dalam buku ini. Mainan yang akan di praktekan dan dibuat dapat memperluas wawasan pengetahuan mereka serta perangsang imajinasi dalam berkarya dan bereksperimen.
4.1.4
26 Teori Buku Anak
Dalam buku Best Book for Kids Who (Think They) Hate to Read, Laura Backes memberi delapan karateristik buku yang menarik minat anak. Delapan karateristik tersebut adalah : • Humor • Karakter atau peran yang jelas • Plot yang cepat • Bab yang pendek dan singkat • Memiliki relevansi dengan kehidupan anak • Penyajian yang unik • Menarik secara visual Buku ini akan mengandung 8 unsur karakteristik tersebut dan akan menyesuaikan dengan konten yang akan dibahas per bab-nya. Dengan membuat konten yang jelas dan konsep yang ringan akan membuat anak tidak sulit mencerna apa yang akan dilakukan. Karena setiap poin yang dikemukakan oleh Laura Backes ini sangat penting dan merupakan unsur yang sakral dalam sebuah pembuatan buku anak. 4.1.5
Teori Grid
Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif untuk memudahkan pembaca mendapat informasi yang disajikan. Adapun perbandingan layout yang digunakkan dalam buku ini adalah 30% teks dan 70% ilustrasi. Dalam sebuah layout digunakan garis Bantu yang biasa disebut Grid. Sebuah grid atau garis bantu diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahn penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Sistem grid digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui system grid seorang designer dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid adalah untuk menciptakan rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetika. Dalam buku ini akan digunakan grid simetris, yaitu halaman kanan persis seperti halaman sebelah kiri seperti bayangan cermin. Ini memberikan 2 margin yang sama baik margin bagian luar maupun dalam. Berikut contoh grid yang akan diterapkan pada buku, dengan ukuran kolom dan baris 10 x 10
27
4.1.6
Teori Ilustrasi Drs. Soemarsono.D menyatakan ilustrasi dibedakan menjadi 2, yaitu utama dan pendamping. Ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar, ilustrasi pendamping untuk memperjelas ide utama. Menurut Joko D. Muktiono dalam buku Aku Cinta Baca, menumbuhkan minat baca pada anak,2003, buku yang baik mampu menampilkan imaji visual yang kuat. Sampul buku yang baik memang menarik perhatian calon pembaca, namun ilustrasi di dalamnya lah yang sebenarnya berperan besar dalam menampilkan imaji visual buku bersangkutan. Untuk buku anak, ilustrasi perlu didukung dengan berbagai macam warna yang tepat. Sentuhan artistik yang sesuai dengan nada yang dipantulkan isi buku juga amat perlu sehingga kata-kata dan ilustrasi dapat tampil mempertegas pesan yang terkandung di dalam buku tersebut. Menurut Murti Bunanta, salah seorang pengamat dan praktisi bacaan anak, setidaknya terdapat tiga peran ilustrasi bagi anak, yaitu : 1. Ilustrasi harus mampu memberi ruang pada anak untuk berimajinasi. 2. Ilustrasi harus mampu menimbulkan rangsangan bagi anak untuk mengenal estetika. 3. Ilustrasi harus mampu memberi kenikmatan bagi anak yang membaca. Dalam penerapannya kelak buku ini memiliki 2 gaya ilustrasi yang berbeda yakni ilustrasi untuk rangkaian tahapan membuat mainan dan ilustrasi karakter Milvy dan Marvel. Perbedaannya adalah ilustrasi untuk tahapan mainan akan dibuat lebih menonjol dengan outline stroke hitam dan lekukan shape yang tegas sehingga visual terbaca jelas apa gerakannya. Sedangkan untuk karakter Milvy dan Marvell tidak menggunakan outline stroke hanya berupa shape dan shadow untuk memperjelas ilustrasi tersebut.
28
4.1.7
Teori Tipografi
Menurut Ilene Strizver, seorang konsultan tipografi dan pendiri dari The Type Studio, saat memilih jenis huruf untuk teks yang ditujukan bagi anak-anak, yang harus dipertimbangkan adalah : 1. Huruf yang sebaiknya digunakan adalah yang bentuknya sederhana dan mudah dibaca. 2. Jangan menggunakan tipografi yang baku (serif) karena hal ini akan membuat anak-anak kesulitan mengenali bentuk huruf. 3. Pilihlah ketebalan huruf yang lazim, jauhi bentuk yang sangat tipis (hairline weight) atau malah sangat tebal. 4. Jika menggunakan huruf miring, pastikan huruf-huruf tersebut juga tidak sulit dibaca, tidak terlalu tebal atau bergaya. 5. Pastikan ada cukup kontras antara jenis font dengan background. Jika akan memasukkan lebih dari satu paragraf dalam satu halaman, sebaiknya gunakan garis dan bukan sekadar jarak sebagai pemisah antar paragraf. Hal ini akan memberikan semacam rehat, baik kepada teks itu sendiri maupun pembacanya. 6. Kesempatan untuk berkreasi terletak pada judul. Font untuk judul atau pikiran utama dapat lebih variatif baik dalam gaya, warna dan tata letak, karena lebih sedikit menggunakan kata. Font yang dekoratif, berwarna-warni, dan tatanan yang melengkung atau tidak rata dapat digunakan untuk menarik minat dan menghibur anak-anak. Berdasarkan teori di atas huruf yang akan digunakan dalam buku ini adalah san serif yang memiliki karakter rounded pada setiap ujungnya. Yang akan memberi kesan fun dan dinamis. Pemilihan font juga mempertimbangkan bentuk lekukannya, font juga harus terlihat jelas namun tetap bermain. 4.1.8
Teori Warna
Warna merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah desain. Hal itu disebabkan karena mata manusia merespon warna lebih cepat dibandingkan dengan elemen desain yang lain, seperti bentuk atau rupa. Warna lah unsur yang pertama kali dilihat jika produk telah berada di tempat penjualan. Menurut MINE, sebuah studio desain yang bertempat di San Fransisco dalam buku Color Harmony Logos, warna merupakan salah satu cara efektif dalam menceritakan produk tersebut. Warna pada kemasan akan mampu mengkomunikasikan mood (suasana hati) dan konsep yang ingin dibangun oleh brand tersebut. Di dalam buku ini akan memakai warna tint, tone dan analoge. Tint merupakan warna yang dihasilkan dengan sentuhan warna putih, membuat efek warna lebih light
29
dan cerah. Warna Pastel didefinisikan sebagai warna terang dan gelap yang ditemukan pada suatu kombinasi dari pigmen warna. Warna tone adalah warna-warna yang memiliki sedikit campuran abu-abu yang menenangkan. Sedangkan warna analoge merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan pink. Dengan perpaduan warna-warna yang telah dibahas, campuran warna yang dihasilkan kelak akan menarik minat anak-anak. Karena warna tergolong soft dan lembut sehingga tidak mencolok dipandang mata. 4.2
Strategi kreatif
4.2.1
Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Keyfact • Masih kurangnya buku yang bisa mengedukasi anak umur 6-9 tahun tentang kreativitas. khususnya yang merakit mainan sendiri. • Dibutuhkannya bentuk fisik berupa buku untuk mengalihkan anak anak dari dunia ketergantungan mereka terhadap gadget. • Anak-anak terpengaruh seiring kemajuan zaman sehingga menjerumuskan mereka ke dalam dunia maya terutama game online yang marak di kalangan anak-anak, sehingga membuat mereka ketergantungan akan permainan tersebut. Dan dampak yang dialami bisa mengakibatkan penurunan prestasi belajar sampai kesehatan mata anak. 4.2.1.2 Positioning Positioning yang diciptakan buku ini di mata anak-anak sebagai satu-satunya buku yang bisa menjadi trigger bagi mereka untuk membangkitkan daya kreatifitas dan imajinasi dalam membuat mainannya sendiri. 4.2.1.3 What to say • Menggugah minat anak-anak untuk membudidayakan membaca dan berkarya sejak usia dini. • Memperkenalkan Do It Yourself yang bisa membuat anak terasah kreativitas dan daya imajinasinya.
30 4.2.1.4 How to say Menciptakan media berupa buku publikasi yang bisa menjadi bacaan mereka sekaligus pedoman dalam membuat mainan sendiri. Yang juga berguna untuk meningkatkan kreatifitas dalam masa tumbuh kembangnya. 4.2.1.5 Keywords • Edukatif • Kreatif • Bermain 4.2.1.6 BIG idea Membuat buku yang bisa mengedukasi dan menghibur anak untuk lebih eksploratif dalam membuat mainan sendiri, dilengkapi dengan cara pembuatannya. Serta dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh anak melalui penggunaan ilustrasi dan warna-warna cerah.
4.2.1.7 Profil Target 4.2.1.7.1
Target Primer
Demografi : • • • •
Anak perempuan dan laki-laki Umur 6-9 tahun Status ekonomi menengah ke atas S.E.S : A, B, C
Geografi : • • •
Tinggal di perkotaan, sub-urban Sekolah kelas 1 – 3 SD Bersekolah di sekolah swasta atau international school
Psikografi : • •
Sifat : Bersemangat, aktif, rasa ingin tahu besar dan mau belajar. Perilaku : Berdaya imajinasi tinggi, gemar membaca, menyukai hal baru dam suka bermain.