BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun 2011 serta prospek perekonomian daerah pada tahun 2012, berdasarkan berbagai langkah kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan.
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan analisis terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten Lebak, dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional dan global serta regional, maka arah pembangunan perekonomian Kabupaten Lebak dapat diprioritaskan kepada beberapa sektor yang dominan memberikan kontribusi terhadap PDRB yaitu sektor pertanian, Perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa. Juga kepada sektor yang memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang serta tahan terhadap guncangan ekonomi yaitu sektor KUMKM. Sedangkan sektor lainnya menjadi pendukung. Secara umum kebijakan ekonomi daerah tahun 2012, akan tetap diarahkan untuk: 1. Melanjutkan upaya peningkatan kualitas dan pertumbuhan ekonomi agar mampu memecahkan masalah – masalah sosial mendasar; 2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi daerah untuk mengurangi ketimpangan wilayah dan sekaligus mendorong potensi ekonomi perdesaan; 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui peningkatan kapasitas kelembagaan sosial dan ekonomi. Disamping itu peningkatan pertumbuhan ekonomi akan lebih menitikberatkan pada peningkatan investasi di sektor swasta / masyarakat melalui langkah – langkah strategis seperti menjaga iklim yang kondusif dalam berinvestasi, menyederhanakan prosedur perijinan, dan meningkatkan kepastian hukum dan penyediaan infrastruktur.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
66
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2011 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) merupakan indikator kemajuan perekonomian daerah. Pada tahun 2010, LPE Kabupaten Lebak 4,14% masih berada di bawah LPE Provinsi sebesar 5,94%. Tingginya LPE Provinsi Banten dipengaruhi oleh pertumbuhan yang signifikan pada sektor LGA (Listrik,Gas dan Air), sektor Pengangkutan dan Komunikasi, serta sektor Pertanian. Pertumbuhan di LGA didorong oleh peningkatan penyaluran Gas kota, pada sektor pengangkutan dan komunikasi didorong angkutan udara serta komunikasi. Sedangkan pertumbuhan pada sektor pertanian terutama didorong oleh meningkatnya produksi padi karena curah hujan yang tinggi pada tahun 2010 sehingga hasil panen meningkat. Apabila dibandingkan dengan tahun 2009, LPE Kabupaten Lebak tetap mengalami peningkatan sebesar 0,04%. Pada tahun 2010, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sektor yang dominan memberikan konstribusi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lebak, dilanjutkan oleh sektor Jasa-jasa serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Seiring dengan pemulihan ekonomi dunia serta upaya Pemerintah Daerah yang terus melakukan perbaikan infrastruktur, diharapkan dapat berdampak pada peningkatan investasi di Kabupaten Lebak. Sehingga
pada tahun 2012 LPE
diperkirakan akan mengalami kecenderungan positif yaitu sebesar 4,28 %. Perkembangan LPE Kabupaten Lebak dan LPE Banten tercantum dalam grafik berikut ini. Grafik 3.1 Perkembangan LPE Kabupaten Lebak dan LPE Banten Tahun 2008 – 2010 Target tahun 2011 & Prediksi tahun 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
67
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Laju pertumbuhan ekonomi daerah didorong oleh perkembangan PDRB yang juga terus meningkat. Sehingga peningkatan PDRB berdampak terhadap meningkatnya daya beli masyarakat, terbukanya kesempatan kerja, berkurangnya jumlah penduduk miskin, membaiknya ketahanan pangan masyarakat dan meningkatnya pendapatan per kapita. Grafik 3.2 Perkembangan Nilai PDRB Kabupaten Lebak Atas Dasar Harga Berlaku (Rp. Jt) Tahun 2008 – 2010, Target tahun 2011 & Prediksi Tahun 2012
3. Kinerja Sektor Perekonomian Daerah Kinerja perekonomian Kabupaten Lebak tahun 2010 tergambarkan dari Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan, mengalami pertumbuhan menjadi 4.019.538,03 (juta) dari tahun 2009 yang sebesar 3.855.293,11 (juta). Sementara jika dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010, mengalami pertumbuhan sebesar 4,14% dari tahun sebelumnya, yang tumbuh sebesar 4,10%. Pada tahun 2010, LPE hampir seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang positif. Sektor yang mengalami pertumbuhan negatif hanya sektor Pertambangan dan Penggalian. Bila dilihat dari sumber pertumbuhannya, pada tahun 2010 sektor perdagangan,hotel dan restoran memberikan andil yang lebih besar, yaitu sebesar 5,18%. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
68
Sedangkan paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yang hanya memberikan andil sebesar -0,83%, sektor lainnya seperti pertanian 4,07%, LGA (listrik, gas, dan air bersih) sebesar 3,99%, bangunan/konstruksi 3,17%, perdagangan, hotel dan restoran 5,18%, pengangkutan dan komunikasi 4,19%, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 3,20% dan jasa-jasa 4,36%.
Grafik 3.3 Kontribusi Sektor PDRB Harga Berlaku (%) dalam Struktur Perekonomian Kabupaten Lebak (Capaian 2008-2010, Target 2011 & Prediksi 2012)
4. Pendapatan per-kapita (PDRB per kapita) Pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten sejak tahun 2008 – 2010 meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi. PDRB per kapita masyarakat Kabupaten Lebak tahun 2008 sebesar Rp. 5.467.930, tahun 2009 sebesar Rp. 5.782.640 dan pada tahun 2010 sebesar Rp. 6.399.758 per tahun. Diperkirakan meningkat menjadi Rp. 6.767.195 per orang per tahun pada tahun 2011. Jika dibandingkan dengan angka inflasi tahun 2010 rata – rata sebesar 2,47 % dengan angka laju pertumbuhan PDRB pada tahun 2010 sebesar 4,14%, maka terdapat kenaikan peningkatan kemakmuran masyarakat Kabupaten Lebak. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
69
Perkembangan nilai PDRB Per Kapita tahun 2008-2010 dan perkiraan tahun 2011 tercantum dalam grafik berikut ini :
Grafik 3 . 4 Perkembangan Nilai PDRB Per Kapita (Rp. Juta) Tahun 2008 - 2010 dan Target 2011 dan Prediksi 2012
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012 Berbagai tantangan yang akan dihadapi Kabupaten Lebak di tahun 2012 tentunya tidak terlepas dari perekonomian nasional yang masih akan dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengelolaan arus modal (capital inflow) dan nilai tukar (exchange rate) sehingga harga-harga komoditas terus merangkak naik. Selain itu adanya pasar bebas akan menyebabkan semakin beratnya industri kecil di Kabupaten Lebak dalam melakukan persaingan dunia. Persaingan ini tidak hanya dalam hal produk tapi juga menyangkut SDM. Tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi juga akan terus mewarnai tantangan perekonomian Kabupaten Lebak di tahun 2012. Gambaran ekonomi Kabupaten Lebak tahun 2012 tidak akan terlepas dari pengaruh perkembangan perekonomian nasional. Perekonomian nasional dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
70
hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Setelah mengalami resesi global sejak pertengahan tahun 2008, tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia telah mulai terlihat sejak akhir 2009 hingga akhir 2010. Hal inilah yang turut berpengaruh terhadap perekonomian Kabupaten Lebak. Sehingga diharapkan pada tahun 2012 perekonomian Kabupaten Lebak diperkirakan akan lebih baik untuk tumbuh sebesar 4,28%.
3.2
Arah Kebijakan Keuangan Daerah Arah kebijakan keuangan daerah disusun dengan mempertimbangkan kondisi
perekonomian daerah, kapasitas fiskal daerah, serta tujuan pembangunan daerah yang dirumuskan oleh pemerintah daerah. Adapun arah kebijakan keuangan daerah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Lebak akan meliputi komponen pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Kebijakan yang terintegrasi tersebut diharapkan akan mampu mendukung tercapainya arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
3.2.1 Proyeksi Kemampuan Daerah dan Kerangka Pendanaan Kemampuan daerah dan kerangka pendanaan merupakan tonggak awal bagi penyusunan kebijakan keuangan daerah. Dengan mengetahui kemampuan daerah, maka akan mempermudah penyusunan arah kebijakan untuk mengoptimalkan seluruh komponen keuangan daerah agar efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Hal paling sederhana untuk mengetahui kemampuan daerah dalam hal keuangan, tentunya dapat dilihat dari seberapa besar pendapatan daerah yang dapat dihimpun setiap tahunnya.
Untuk keperluan perumusan kebijakan keuangan daerah, maka kecenderungan pendapatan daerah dalam lima tahun terakhir dapat dijadikan rujukan bagi penentuan kemampuan daerah dalam hal pendanaan pembangunan daerah. Sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini, pendapatan Kabupaten Lebak cenderung meningkat dari tahun ke tahun meskipun tingkat ketergantungan akan pendanaan dari Pemerintah Pusat masih besar.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
71
Grafik 3.5 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2007-2010
Bila memperhatikan kecenderungan realisasi pendapatan daerah sejak tahun 2007 hingga tahun 2010 terlihat bahwa total pendapatan daerah selalu mengalami peningkatan kecuali tahun 2009 yang terlihat mengalami sedikit penurunan sebagai imbas krisis moneter global di tahun 2008. Pemulihan ekonomi global yang mulai berlangsung sejak tahun 2009, perlahan mulai menampakkan hasilnya sehingga pada tahun 2010 realisasi pendapatan daerah kembali mengalami koreksi yang positif. Hal ini mendasari Pemerintah Kabupaten Lebak untuk menetapkan target pendapatan yang lebih besar lagi pada tahun 2011, yaitu 1,111 Triliun Rupiah lebih. Dan bila kondisi perekonomian global maupun regional terus stabil, bukan tidak mungkin target pendapatan yang ditetapkan akan terlampaui. Terlebih lagi dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, akan membuka peluang kepada Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah. Meskipun pemerintah daerah optimis untuk melampaui target pendapatan yang ditetapkan untuk tahun 2011, penentuan target pendapatan daerah pada tahun 2012 akan mengalami penyesuaian dengan adanya rencana pemberlakuan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mengamanatkan dibentuknya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah, serta diserahkannya kewenangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah. Dua hal ini menjadi pertimbangan untuk merumuskan target Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
72
pendapatan daerah Kabupaten Lebak yang diperkirakan akan menembus angka 1,127 Triliun Rupiah atau meningkat 1,41% dari target tahun 2011. Selengkapnya mengenai perkembangan realisasi pendapatan daerah tahun 2009-2010 dan target di tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Realisasidan Proyeksi/ Target Pendapatan Kabupaten Lebak Tahun 2009-2012 Jumlah URAIAN
PENDAPATAN
2009* (Rp)
2010** (Rp)
Proyeksi/Target Tahun 2012
2011*** (Rp)
798.162.336.611
955.533.632.627
1.111.410.316.729
1.181.889.011.000
58.021.746.576
64.752.567.786
82.735.670.000
90.390.250.000
7.111.016.717
6.527.234.936
9.580.000.000
10.831.000.000
38.139.320.720
46.422.446.197
62.797.950.000
67.406.250.000
2.277.986.593
2.756.944.249
3.437.631.000
3.538.000.000
10.493.422.546
9.045.942.404
6.920.089.000
8.615.000.000
682.574.430.825
801.068.806.148
825.156.109.600
886.468.761.000
38.307.240.825
54.287.873.548
43.352.412.000
45.714.060.000
Dana Alokasi Umum
576.191.190.000
655.633.732.600
710.659.097.600
766.105.000.000
Dana Alokasi Khusus
68.076.000.000
91.147.200.000
71.144.600.000
74.649.701.000
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
57.566.159.210
89.712.258.693
203.518.537.129
205.030.000.000
Hibah
0
0
0
0
Dana Darurat
0
0
0
0
Dana Bagi hasil Pajak dari Prov. danPemda Lainnya
19.004.343.210
23.898.283.693
23.897.682.129
24.530.000.000
Dana Peny. Dan Otonomi khusus
23.561.816.000
47.513.975.000
154.620.855.000
155.500.000.000
Bantuan Keuangandari Prov/ kab/ kota/ lainnya
15.000.000.000
18.300.000.000
25.000.000.000
25.000.000.000
0
0
0
0
Pendapatan Asli Daerah Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Dana Perimbangan Dana Bagi hasil Pajak/ bagi hasil bukan pajak
Lain-lain Penerimaan Sumber : * Laporan Realisasi APBD (audited) ** Laporan Realisasi APBD (unaudited) *** Target APBD TA.2011
3.2.2 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Mengacu pada proyeksi pendapatan daerah untuk tahun 2012, maka kebijakan keuangan daerah di bidang pendapatan diarahkan pada : 1. Pemantapan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah; Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
73
2. Peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Peningkatan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah Pusat, dan SKPD Pengelola Pendapatan Daerah; 4. Peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya peningkatan kontribusi terhadap Pendapatan Daerah; 5. Peningkatan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah; 6. Peningkatan pengelolaan aset dan keuangan daerah.
3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah Untuk
meningkatkan
akuntabilitas
perencanaan
anggaran
serta
menjamin
efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran, belanja daerah tahun 2012 dirumuskan dengan pendekatan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Kebijakan belanja daerah tahun 2012 diarahkan untuk mendukung pencapaian target MDG’s dengan fokus pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang didukung oleh ketersediaan infrastruktur. Namun mengingat pendanaan yang relatif terbatas, maka akan ditempuh upaya pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien, dan efektif melalui: 1. Peningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi belanja daerah
tepat waktu dengan mendorong proses
penetapan Perda APBD secara tepat waktu pula. 2. Penerapan
pola
penganggaran
yang
berbasis
kinerja
dengan
pendekatan
pembangunan berkelanjutan yang disertai system pelaporan yang akuntabel. 3. Pengalokasian anggaran pendidikan sebesar 20% dari total belanja daerah tahun 2012 dalam rangka pencapaian target indeks pendidikan. 4. Peningkatan alokasi anggaran untuk kesehatan guna meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indeks kesehatan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
74
5. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara terukur dan terarah, yaitu: a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil); b. Pengalokasian
kebutuhan belanja kegiatan
yang bersifat
rutin
sebagai
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian dan evaluasi, serta perencanaan; c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD, program/ kegiatan yang telah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Lebak (committed budget). 6. Peningkatan alokasi anggaran bidang ekonomi yang makin diorientasikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Penggunaan anggaran yang terukur dan berbasis pada prioritas pembangunan daerah guna mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Lebak. 8. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepada pemerintah desa.
Mengacu pada arah kebijakan belanja daerah dan kemampuan pendanaan daerah, serta kecenderungan belanja tiga tahun terakhir, diperkirakan belanja daerah pada tahun 2012 akan mencapai 1,154 Triliun Rupiah dengan rincian 636,625 Miliar Rupiah untuk Belanja Tidak Langsung (BTL) dan 518,236 Miliar untuk Belanja Langsung. Dari angka ini akan terlihat bahwa pendanaan riil untuk pembangunan hanya akan berkisar di angka 550 Miliar Rupiah mengingat sekitar 60 Miliar Rupiah akan digunakan untuk Program Administrasi Perkantoran yang merupakan kegiatan rutin operasional SKPD. Oleh karena itu, penentuan prioritas pembangunan akan memegang peran penting dalam keberhasilan pembangunan daerah di tahun 2012 nanti sehingga capaian kinerjanya akan mampu memenuhi amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
75
Tabel 3.3 Realisasi dan Proyeksi/ Target Belanja Daerah Tahun 2009-2012 Jumlah URAIAN
2009* (Rp)
2010** (Rp)
Proyeksi/Target Tahun 2012
2011*** (Rp)
BELANJA TIDAK LANGSUNG
468.956.226.741
583.105.119.815
627.689.167.580
636.625.608.776
Belanja Pegawai
429.707.668.867
537.250.685.259
578.440.061.327
582.875.000.000
2.011.834
3.267.361.112
2.650.000.000
100.462.970
0
0
0
0
Belanja Hibah
14.786.500.000
17.117.475.000
18.822.790.000
18.926.000.000
Belanja Bantuan Sosial
10.688.229.000
10.597.757.186
11.915.700.000
12.355.000.000
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa
13.278.750.779
13.095.840.248
13.500.000.000
18.226.000.000
0
1.066.251.010
1.061.058.000
1.919.395.806
493.066.261
709.750.000
1.299.558.253
2.223.750.000
375.465.833.394
311.197.231.063
531.705.232.749
554.809.400.000
Belanja Bunga Belanja Subsidi
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/ Kab/ Kota dan Pemerintah Desa Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai
38.202.400.983
26.620.495.536
29.628.834.600
33.716.000.000
Belanja Barang dan Jasa
104.264.168.608
115.129.609.472
231.532.600.901
245.000.900.000
Belanja Modal
232.899.263.803
169.447.126.055
270.543.797.248
276.092.500.000
844.322.060.135
894.302.350.878
1.159.394.400.329
1.191.435.008.776
JUMLAH BELANJA Sumber : * Laporan Realisasi APBD (audited) ** Laporan Realisasi APBD (unaudited) *** Target APBD TA.2011
3.2.4 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah meliputi penerimaan daerah dan pengeluaran daerah. Kebijakan pembiayaan timbul karena jumlah pengeluaran lebih besar dari pada penerimaan sehingga terdapat defisit. Sumber penerimaan daerah berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer dari dana cadangan (DCD), penyertaan modal, pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo dan sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan. Pada tahun 2012, struktur pembiayaan daerah untuk sumber penerimaan tidak hanya berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu saja, namun diupayakan untuk mendapatkan sumber-sumber lain seperti telah disebutkan di atas. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan direncanakan antara lain terdiri dari pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo dan penyertaan modal.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
76
Guna perluasan potensi pembiayaan daerah yang diarahkan dalam pendanaan pembangunan
yang berorientasi
pada
profit, terus
dilakukan
langkah-langkah
penguatan kapasitas organisasi pemerintah daerah.
Tabel 3.4 Realisasi dan Proyeksi/ Target Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2009-2012 Jumlah URA IAN
2009* (Rp)
2010** (Rp)
2011*** (Rp)
Proyeksi/Target Tahun 2012
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
69.966.275.141
47.327.050.012
66.850.749.600
48.952.800.000
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
41.579.692.901
46.865.424.467
66.850.749.600
48.590.000.000
0
0
0
0
28.000.000.000
0
0
0
201.233.490
297.004.545
0
362.800.000
0
0
0
0
185.348.750
164.621.000
0
0
1.867.923.637
6.047.127.000
18.866.666.000
11.833.334.000
0
0
0
0
1.850.000.000
3.047.127.000
2.700.000.000
2.500.000.000
17.923.637
3.000.000.000
15.666.666.000
9.333.334.000
Pemberian Pinjaman Daerah
0
0
500.000.000
0
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan
0
0
0
0
68.098.351.504
41.279.923.012
47.984.083.600
37.119.466.000
Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan Piutang Daerah PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang
PEMBIAYAAN NETTO
Sumber : * Laporan Realisasi APBD (audited) ** Laporan Realisasi APBD (unaudited) *** Target APBD TA.2011
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2012
77