BAB III DATA PERANCANGAN
A.
KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung oleh penelitian sebagai obyek penulisan. Observasi ke Floating Market Lembang yang dilakukan pada 15 Februari 2016. Penulis mendapatkan data-data berupa pengambilan gambar, dan wawancara pihak Floating Market Lembang.
2. Data Sekunder a. Pengertian katalog Katalog berasal dari bahasa Indonesia dari kata catalog dalam bahasa Belanda, serta Catalogue dari bahasa inggris. Istilah katalog itu sendiri berasal dari frase Yunani Katalogus. Kata bermakna sarana atau menurut, sedangkan logos memiliki berbagai arti seperti kata, susunan, alasan dan nalar.
b. Layout Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik.Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar
menjadi
komunikatif
dalam
sebuah
cara
yang
dapat
mempermudah pembaca menerima informasi disajikan. Prinsip Layout ada 5 buah prinsip utama dalam desain yaitu :
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Proporsi Kesesuain antara ukuran halaman dengan isinya. Dalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau bidang kerja yang paling populer, yaitu yang dikenal dengan ukuran letter, 8,5” x 11”.
b. Keseimbangan (Balancing) Merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang.Terdapat dua macam keseimbangan, yaitu keseimbangan formal atau simetris dan informal/asimetris.
c. Kontras (fokus) Fokus merupakan pengatur elemen-elemen desain yang dapat memberikan perhatian yang memusat pada salah satu obyek.Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang penting dan diharapkan menjadi perhatian utama.Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan.
d. Irama Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penatahan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik.
e. Unity Merupakan hubungan antara elemen-elemen desain yang semula berdiri sendiri serta memiliki ciri khas yang disatukan menjadi suatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh. Dasar bangunan bidang-bidang atau blok dalam suatu halaman cetak secara umum dapat dibagi menjadi empat elemen, yaitu headlines, teks, gambar,
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan yang tidak kalah pentingnya adalah bidang kosong, menunjukan sembilan macam kemungkinan tampilan layout halaman, yaitu:
1. Style Conventional Menampilkan kesan padat dengan pilihan teks yang berat, headlines diletakkan disebelah kiri, sedangkan gambar diletakkan di bawah.Style ini terkesan sederhana dan formal.Publikasipublikasi yang bersifat resmi masih sering menggunakan style ini.
2. Style Classic Memberikan kesan yang sederhana, dimana teks dibagi menjadi dua kolom di setiap halaman.Headlines diletakkan di tengah atas dan gambar atau foto diletakkan di tengah halaman, di antara dua kolom teks.
3. Style Modern Style ini menggunakan susunan teks melebar, dimana cukup ada satu kolom pada satu halaman.Oleh karena itu, dipergunakan leading (jarak antar baris) yang lebih lebar.Demikian juga jarak antara karakter yang dilonggarkan untuk memudahkan pembaca. Headlines pun diatur dengan style berjarak karakter lebar bahkan ekstra lebar jika perlu. Gambar dimuat dalam dua halaman dengan posisi yang berlawanan di bagian tengah masing-masing halaman.
4. Style Technical Bentuk layout yang menampakan gaya teknis dengan blok-blok berbentuk siku dengan garis antara kolom. Digunakan banyak bidang kosong untuk memberikan kesan yang bersih dan
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kuat.Bidang-bidang yang berisi teks maupun gambar diletakan secara simetris.
5. Style Aggresive Headlines dengan teks berukuran besar dan bergaris bawah serta menggunakan jarak antar baris yang lebih lebar.Gambar dimuat disisi-sisi halaman dengan membentuk garis horizontal, yang tampil secara ekslusif dan berperan sebagai ilustrasi atau sekedar dekorasi ruangan.
6. Style Juvenline Juvenline adalah istilah buku untuk anak-anak, walaupun style ini tidak dimaksudkan untuk anak-anak.Layout dibuat dengan kesan meriah dengan memasang gambar secara tersebar.Di antara kolom diberi garis pemisah dengan warna yang lemah.Headlines dan sub headlines disusun menggunakan huruf kapital berukuran lebih besar untuk menarik perhatian.
7. Style Youthful Style
youthful
memiliki
kesan
lucu,
main-main,
serta
menyenangkan. Pada style ini digunakan unsur gambar serta pilahan font yang mendukung. Penulisan headlines dilakukan menggunakan huruf dengan berbagai ukuran.
8. Style Natural Memiliki susunan yang elegan menggunakan teks yang berspasi lebar. Jarak antara headlines dengan body teks dibuat cukup jauh. Bidang
gambar
ditampilkan
dalam
bentuk
oval.
Untuk
memberikan kesan tertib dan rapi, masing-masing bidang cetak diberi garis border, sedangkan pada bidang gambar digunakan
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
latar belakang segi empat menggunakan ukuran yang sama dengan bidang teks di sebelahnya. Antara garis border dengan teks diberi bidang kosong yang cukup.
9. Style Prestigious Hal yang menonjol pada style ini adalah penggunaan bidang kosong yang cukup luas untuk menciptakan keluwesan (gracefull) dan fokus. Penggunaan Drop cap memberikan kesan awal anggun pada halaman. Pemasangan headlines ditempatkan di halaman tersendiri.
B.
KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Desain Komunikasi Visual Ada beberapa unsur yang diperlukan antara lain : Garis, Bentuk, Ilustrasi, Warna, Huruf, Ruang, Layout. Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual , seperti tipografi, ilustrasi, warna, garis, gambar dan layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas berdasar ilmu tata rupa.
A. Elemen-elemen Visual Elemen visual adalah semua elemen yang bukan teks yang kelihatan dalam suatu layout yang berbentuk garis, bentuk dan gambar.
1.
Garis Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga dapat
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berbentuk garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Garis (line) terbentuk dari adanya gerakan. Garis dapat menyatakan jiwa, suasana hati, atau perasaan seseorang. Meskipun bila garis digambarkan sebagai unsur yang abstrak, tetapi kita seringkali dapat mengenali
garis-garis
yang
memberikan
sugesti
kegugupan,
kemarahan, kegembiraan, kebebasan, ketengangan dan berbagai macam kualitas atau ekspresi emosional lain. 2. Bentuk Bentuk juga disebut shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimata), setiap bentuk mempunyai makna tersendiri, tergantung budaya, geografis, contoh : segitiga bisa melambangkan konsep
trinitas
(ayah,
ibu,
anak),
tapi
di
Mesir
segitiga
melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).
3. Ilustrasi/Gambar Gambar dalam grafis bisa terbagi menjadi dua metodenya : a. Manual/Gambar Tangan Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol, dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain–lain. b. Computerized Menggunakan komputer, kita dapat membuat gambar secara vector atau bitmap. Format vector yang terdiri dari kordinat– kordinat, cocok ntuk pembuatan logo dan gambar line art. Format Bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Huruf/Tipografi Tipografi adalah seni menyusun huruf–huruf sehingga dapat terbaca, tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda–tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Tipografi merupakan bagian penting dalam desain grafis selain ilustrasi dan warna seperti yang telah dijelaskan diatas. Dengan adanya pemilihan jenis huruf yang tepat akan dapat menghasilkan rancangan yang sesuai dengan karakteristik yang di inginkan. Dengan begitu huruf harus mempuyai perpaduan nilai fungsional dan nilai estetika. Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu, seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi dan menata atau menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks.
5. Ruang Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh–dekat, tinggi–rendah, panjang–pendek. Ukuran tersebut bersifat relatif. Jika ruangan penuh dengan barang, tentu kita sulit untuk bergerak karena perlu ruang sirkulasi. Begitu pula dalam suatu desain kita memerlukan ruang untuk menepatkan komponen grafis seperti gambar dan teks, namun jangan sampai menghabiskan ruang desain. Dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat, justru ruang kosong adalah komponen desain grafis.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan memanfaatkan ruang tersebut desain kita terlihat lebiih komunikatif.
6.
Layout Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungn kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artisik. Hal ini bisa juga disebut manajemen membentuk bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar
menjadi komunikatif dalam sebuah cara
yang dapat
memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Istilah layout dalam dunia grafis di Indonesia sering di identikkan dengan komposisi atau tata letak. Pada laoyout, nilai ketepatan mulai dihitungkan. Teks sudah rapih dengan penempatan hasil setting serta ruang untuk ilustrasi. Menurut Richert pada perkuliahan Periklanan : suatu layout yan baik mampu membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan merupakan produk yang bagus dan bukan iklan yang bagus. Menurut Frank Jefkins, terdapat 8 patokan dasar dalam merancang sebuah Layout, yakni: Hukum Kesatuan (the law of unity) Ada kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat. Hukum Keberagaman (the law of variety) Adanya variasi untuk beberapa hal, seperti misalnya ketebalan dan ukuran huruf, sehingga tidak monoton. Hukum Keseimbangan (the law of balance) Ada keseimbangan pada ruang tata letak antara ilustrasi dengan teks. Hukum Irama/Ritme (the law of rythm) Adanya irama yang menimbulkan rasa nyaman bagi para pembacanya atau pengamat bergerak secara wajar.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hukum Harmoni (the law of harmony) Bagian-bagian dari suatu layout dirancang secara harmonis dan tidak monoton. Sehingga tidak ada rasa kekontrasan yang mencolok dan rasa jemu. Hukum Proporsi (the law of proportioti) Berkaita dengan jenis ukuran huruf yang dipergunakan secara ukuran ilustrasi pada layout tersebut. Hukum Skala (the law of scale) Jarak penglihatan tergantung pada skala nada serta warna. Diperlukan adanya kekontrasan untuk penekanan pada bagian – bagian tertentu pada suatu layout. Hukum Penekanan (the law of emphasis) Untuk menunjukan suatu hal yang penting, maka perlu diberikan penekanan pada bagian yang di anggap penting. Jika semua diberi penekanan atau ditonjolkan maka tak ada lagi yang menonjol pada layout tersebut.
7. Warna Warna adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam pembuatan desain baik billboard maupun hal yang lain. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga kesan dari karya tersebut bisa diterima lebih mudah oleh audience. Warna juga mewakili suatu makna yang ingin di ungkapkan atau dijelaskan. Berikut ini adalah warna-warna yang mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang diambil dari buku Design In Dress oleh Marian L.David (1987:135), sebagai berikut :
WARNA
PERSEPSI WARNA
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Merah
Warna berani, semangat, agresif, penuh gairah dan menarik perhatian Kewanitaan, feminim, emosi, sensual,
Pink
warna
tubuh,
keremajaan,
naif,
kelemahan, dan kekurangan Ketenangan,kepercayaan,keamanan, teknologi,
kebersighan,
keteraturan,
perasaan yang mendalam, konsentrasi, cerdas, Biru
bijaksana,
bertahan,
keras
kepala, bangga diri, berpendidikan tetap, kesetianaan, kesejukan,
pengabdian, air,
laut,
ketulusan,
awan,
langit,
harmoni, konservatif, [ercaya diri, tidak bersalah, adil, berfikir, dan konsisten. Alami, serat, keinginan, keberuntungan, Hijau
kebanggan, harapan, segar, simpati, muda, cemburuan, dan gila Optimisme,
harapan,
berubah-ubah, Kuning
tidak
gembira,
jujur, santai,
pengecut, spontan, eksentrik, toleran, investigatif, menonjol, tidak percaya, kekayaan,
keberuntungan,
dan
kehidupan. Spiritual,
misteri,
kebangsawanan,
kaisar, sombong, kasar, keangkuhan, Ungu
paduan intim dan keras, mendalam, peka, kurang telliti, penuh harapan, cinta kebenaran, sabar, dan nostalgia.
Coklat
Tanah, bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati,
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan perlindungan. Intelek,
futuristik,
milenium,
kesederhanaan, sdih, netral, modern,
Abu-abu
bersih, kokoh, tenang, seimbang, dan masa depan. Suci, bersih, tepat, tidak bersalah,
Putih
perkawinan,
kematian,
steril,
jujur,
kemurnian, kesederhanaan, dan damai.
Hitam
Power,
jahat,
canggih,
misteri,
ketakutan,
sedih,
kematian, anggun,
elegan, kemakmuran, kecanggihan, elit, kemewahan, dan kepuasan Energik,semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat, ekonomis, jeruk, asam,
Orange
kehangatan, musim gugur, meminta, dan mencari perhatian.
(Tabel 3.1 Teori Warna) Sumber : Design In Dress oleh Marian L.David (1987:135)
C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1.
Pengumpulan Data a.
Observasi Dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan dirancang serta permasalahan dan kecenderungan yang terjadi di tengah masyarakat. Pengamatan langsung ke Floating
Market
Lembang
untuk
pengambilan
data
dokumentasi.
b.
Kepustakaan 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mengumpulkan data dari berbagai literatur, baik dari perpustakaan,
riset
buku-buku
yang
berkaitan
dengan
perancangan katalog wisata. Hasil dari pendataan tersebut kemudian dianalisa untuk mendapatkan seberapa penting katalog wisata ini dibutuhkan oleh pengunjung.
c.
Internet Mengumpulkan data melalui browsing artikel yang berhubungan dengan studi perancangan yang memiliki informasi
atau
data
yang
dapat
mendukung
proses
perancangan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data tambahan yang berkaitan dengan perancangan.
2.
Tahapan perancangan Katalog a.
Perancangan fix ide (konsep katalog)
b.
Pengumpulan keseluruhan data (foto, informasi dll)
c.
Proses pemilihan beberapa layout, pembuatan layout dan icon sesuai dengan konsep yang sudah ditetapkan.
d.
Proses pemilihan warna yang sesuai dengan tema katalog, pola, dan layout dengan menggunakan
software
pendukung
pengolahan vektor. e.
Penyempurnaan data melalui tahap digital dan pengolahannya dengan software pengolah bitmap.
f.
Mengatur tata letak gambar dan beberapa tulisan.
g.
Review
h.
Finishing
i.
Cetak katalog
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/