BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan teoritis 3.1.1. Buku dan Remaja Buku adalah kumpulan beberapa atau banyak lembar yang dijilid menjadi satu dan biasanya berisi gambar, tulisan atau kosong. Sedangkan membaca adalah melihat isi sesuatu yang tertulis serta memahaminya dengan melisankan dalam hati, dapat pula dengan mengeja atau mengatakan apa yang tertulis. Jadi dapat disimpulkan bahwa buku bacaan adalah lembar kertas berjilid yang berisi gambar atau tulisan, untuk menyampaikan informasi dan dapat dipahami oleh orang yang membacanya. Buku adalah media perantara antara penulis dengan pembacanya, sehingga hal-hal yang disampaikan oleh penulis dapat dimengerti dan dipahami oleh pembacanya. Tinggi rendahnya kualitas buku ditentukan oleh isi yang disampaikan oleh penulisnya. Sebuah buku dianggap berbobot apabila setelah membaca buku tersebut, pembacanya dapat merasakan suatu nilai tambah ataupun bahan pemikiran yang positif dan mengarah pada perbaikan. Buku dapat dikategorikan dalam beberapa jenis. Buku kecil yang dijilid biasanya disebut booklet. Isi dari buku yaitu tulisan, gambar, table dan yang lainnya dapat dicetak oleh pencipta buku maupun ditulis oleh pemilik buku. Contoh buku yang dapat ditulisi oleh pemiliknya adalah notes. Notes biasanya berukuran kecil dan dijilid secara sederhana atau di ring sehingga dapat dengan mudah disobek. Notes biasanya digunakan untuk mencatat jadwal atau hal-hal penting lainnya. Buku lain yang berisi sendiri oleh pemilik meliputi buku alamat, buku telepon dan buku agenda untuk mencatat janji- janji penting. Sedangkan untuk anak sekolah menggunakan buku tulis kosong yang hanya berisi garis-garis yang nantinya akan diisi sendiri oleh mereka untuk catatan maupun untuk membuat pekerjaan rumah (PR). Buku pelajaran sekolah untuk pelajar bisa disebut sebagai buku teks. Buku dengan doa-doa tertulis disebut buku doa atau buku misa. Buku yang berisi kumpulan peta disebut atlas. Di dalam perpustakaan, secara umum buku non fiksi yang memberikan informasi selain untuk bercerita,
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
esai, komentar, maupun sebaliknya untuk mendukung suatu pandangan, disebut sebagai buku referensi. Ada beberapa tipe buku referensi. Buku yang berisi daftar kata, dan arti dari kata tersebut disebut sebagai kamus. Kamus adalah jenis buku yang menerangkan makna kata-kata. Buku referensi umum biasanya terdiri dari satu volume yang memuat informasi mengenai banyak topic disebut sebagai buku primbon. Buku referensi yang lebih spesifik dengan table dan juga daftar data dan informasi mengenai topik tertentu dan digunakan untuk kalangan professional disebut sebagai buku pegangan. Buku dengan informasi teknis mengenai bagaimana menggunakan sesuatu alat disebut sebagai buku manual. Buku yang memuat segala sesuatu mengenai hukum atau aturan di area tertentu disebut sebagai buku hokum, yang biasanya terdiri dari banyak volume. Menerbitkan buku adalah sebuah proses untuk menghasilkan buku, majalah, koran dan lain sebagainya ataupun dicetak ulang untuk dibeli pembaca. Biasanya diterbitkan dalam jumlah besar oleh perusahaan penerbitan. Beberapa buku dapat dikategorikan sebagai fiksi (cerita non realita) ataupun non fiksi ( cerita realita). Cerita fiksi dalam format buku disebut novel. Novel adalah sebuah karya fiksi yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Sedangkan komik adalah karya fiksi yang berisi gambar-gambar dan disertai dengan percakapan untuk menceritakan suatu kisah. Ensiklopedia adalah buku yang terdiri dari sejumlah seri buku dengan artikel mengenai banyak topik. Beberapa ensiklopedia mencakup semua topik umum di segala area, namun beberapa ensiklopedia lebih spesifik. Buku indeks adalah buku yang terdiri dari koleksi multi volume, yang berusaha untuk mendaftar referensi dan intisari dalam area yang luas. Contoh : Indeks Elektronika ataupun Intisari Biologi, Intisari Kimia dan lain sebagainya. Sebuah buku mempunyai 3 ( tiga ) elemen penting yaitu cover buku, jaket buku dan isi buku. Sampul buku merupakan bagian tertular dari buku yang berfungsi melindungi dan memberikan identitas. Pada tahun 1883, penerbitan Inggris, Longman’s & Co membuat terobosan dengan menciptakan jaket buku. Pada saat itu, jaket buku hanya berfungsi sebagai pembungkus saja agar buku tidak berdebu. Para pembaca memiliki kebiasaan untuk membuang pembungkus
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tersebut sebelum membaca buku. Sejak saat itu, penggunaan jaket buku banyak ditiru dan berkembang hingga saat ini. Sekitar abad ke – 19, penggunaan gambar pada cover dan jaket buku terbatas pada buku–buku tertentu, seperti buku cerita anak–anak. Sebelum perang dunia pertama, persaingan di bidang penerbitan semakin meningkat sehingga para penerbit mulai menyewa para pelukis dan penggambar untuk menghiasi jaket buku dengan gambar. Seperti layaknya seorang wanita, buku akan tampil lebih menarik jika mengenakan pakaian yang tepat. Sejak saat itulah banyak penerbit yang menyadari bahwa cover memegang peranan penting dalam penjualan isi buku. Seiring dengan perkembangan desain, muncullah beragam jenis tampilan cover buku dengan desain dan ilustrasi menarik. Saat ini sudah banyak sekali buku yang ditampilkan secara mewah dengan jaket buku yang eksklusif seperti pemanfaatan teknik pasca cetak seperti hot print, emboss, die cut, spot UV dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan nilai jual buku tersebut. 3.1.2. Sejarah buku Indonesia Percetakan di Indonesia
berawal dari kedatangan belanda dan hubungan
dengan VOC. Pada tahun1624, misionaris Gereja Protestan Belanda membeli sebuah mesin cetak dari Belanda untuk menerbitkan literature Kristen dalam bahasa daerah, untuk penginjilan.Teknik mesin cetak tersebut menganggur Karen tidak ada tenaga ahli yang mampu menjalankannya. Baru kemudian pada tahun 1659. Kornelis Pijl memprakarsai percetakan dengan membuat sebuah Tjitboek, atau kalender yang saat itu dikenal sebagai “ buku waktu ”. Tahun 1668, Hendrik Brant mencetak dokumen sebagai produk pertama percetakan pemerintah, yaitu Perjanjian Bongaya. Kemudian pada bulan agustus tahun itu juga, ia mendapat kontrak mencetak dan menjilid buku atas nama VOC. Pada tahun 1971, VOC menandatangani kontrak dengan percetakan Boeckdrucker der Edele Compagnie untuk didayagunakan secara maksimal. Salah satu terbitannya adalah sebuah kamus Latin-Belanda-Melayu yang disusun oleh Loderus sendiri.
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada tahun 1718, pemerintah pusat mendirikan percetakan sendiri di kasteel Batavia, Untuk kepentingan cetak mencetak dokumen resmi. Kemudian pada tahun 1743, seminarium Theologicium di Batavia memperoleh satu unit alat percetakan yang kemudian digunakan untuk menerbitkan Kitab perjanjian Baru dan beberapa buku doa dalam terjemahan Melayu. Pada perkembangan selanjutnya, teknologi percetakan di Indonesia berkaitan erat dengan industri surat kabar, baik terbitan pemerintah Belanda maupun milik bangsa sendiri. Tahun 1921 -1922, pabrik kertas pertama dibangun di padalarang, dengan kapasitas produksi 9 ton per hari. Kemudian tahun 1939–1940, pemilik pabrik kertas yang sama mendirikan pabrik kertas kedua di jawa timur, yaitu di daearah Letjes ( Leces),Probolinggo. Pada tahun 1949, warga pribumi di Jakarta hanya memiliki 2 mesin printing, sedangkan
percetakan
milik
warga
asing
hanya
bereproduksi
untuk
kepentingannya sendiri. Tahun 1950, terjadi perkembangan yang cukup pesat. Jumlah percetakan nasional atau milik masyarakat pribumi meningkat menjadi 23 buah. Sedangkan yang lainnya dimiliki oleh Belanda dan warga Tionghoa. Pada tahun 1951 dari data resmi terdapat 150 perusahaan percetakan di jawa timur yang meliputi Surabaya, malang dan daerah sekitarnya. Pada tahun 1953-1954, percetakan Negara melakukan moderenisasi dengan mesin web-offset 4 warna. Sekitar tahun 1970-an, industry percetakan di seluruh dunia berganti dengan teknologi offset. Saat itu, bangsa Indonesia sedang berjuang untuk membangun negri dan pendidikan merupakan salah satu bidang yang menjadi perhatian utama. Buku- buku pelajaran sekolah dicetak di era ini dalam jumlah yang sangat besar untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efesiensi. Seiring dengan kebutuhan akan proses cetak di tanah air, banyak percetakan yang mengimpor mesin-mesin cetak offset untuk pertama kalinya. Di tahun 1992 muncul teknologi computer to film (CTF), kemudian teknologi computer to plate (CTP) pada tahun 2000. Teknologi ini mengeliminasi pembuatan film dalam jalannya proses cetak, sehingga menguntungkan dari segi efesiensi maupun biaya. Namun perkembangan percetakan yang cukup maju bukan menjadi jaminan majunya perkembnagan buku bacaan di Indonesia. Faktor utama penghambat perkembangan buku bacaan di Indonesia adalah kurangnya
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
minat baca masyarakat Indonesia.Bahkan “menurut laporan UNESCO, Indonesia pernah mengalami masa buram dunia baca ketika sangat sedikit buku terbit pada rezim orde baru”. 3.1.3. Potensi minat baca remaja Minat baca di kalangan remaja di kota-kota besar secara kasat mata telah tumbuh dengan baik. Meskipun hal itu hanya sebatas untuk jenis bacaan tertentu khususnya bacaan yang menghibur, namun kebiasaan membca ini secara bertahap dapat diarahkan kepada buku-buku yang membantu perkembangan jiwa remaja. Hal ini penting karena minat membaca sangat berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan generasi muda sebagai aset berharga bagi suatu bangsa. Minat baca pada kalangan ini harus ditumbuhkan sejak mereka masuk usia taman kanak-kanak atau setidaknya ketika memasuki sekolah dasar. Kegiatan membaca pada remaja sangatlah esensial karena masa remaja adalah masa terpenting dalam kehidupan manusia.. Pada masa remaja berbagai informasi akan menentukan perkembangan moral dan kepribadiannya. Bahan bacaan merupakan masukan yang penting bagi perkembangan mental seorang remaja, oleh karena itu apabila bahan bacaan anak dan remaja tidak diseleksi dengan baik, dan tanpa pengarahan dan penjelasan dari guru dan orang tuanya, maka akan mempengaruhi perkembangan psikologis seseorang. Aktivitas remaja yang sangat bervariasi membutuhkan pendidik yang kreatif dimana hal yang mendasar untuk meningkatkan minat baca bagi remaja adalah dengan membiasakan seseorang untuk membaca sejak masih anak-anak. Yang terbaik adalah dengan menyentuh hati remaja agar timbul minat membaca dari dirinya sendiri dan bukan karena paksaan dari orang tua. Tentu saja tantangannya tidak ringan, karena begitu banyak kegiatan lain yang daya tariknya lebih besar dari pada membaca. Apalagi bagi masyarakat yang penghasilannya terbatas, maka buku-buku yang baik adalah barang yang mewah yang tidak terjangkau oleh isi kantong mereka. Oleh karena itu kegiatan membaca menjadi sangat terbatas karena tidak adanya bahan bacaan yang menarik, sedangkan buku-buku sekolah
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menjadi sangat membosankan. Bagi anak-anak kalangan menengah keatas, kegiatan membaca banyak tersaingi oleh kegiatan lain seperti nonton. Kegiatan para remaja banyak yang membanggakan, namun tidak selalu sejalan dengan meningkatnya kegiatan membaca. Padahal anak remaja dan pemuda akan lebih kreatif dan mampu menghasilkan karya-karya yang menarik, indah, ekspresif, dan mempesona apabila berbagai kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan membaca buku-buku referensi mengenai berbagai kegiatan yang mereka lakukan baik dalam kesenian, olah raga, hobby, atau kegiatan kreatif lainnya. Bagi kalangan menengah keatas, adanya toko buku yang bergaya supermarket dan bergengsi sangat mendukung tumbuhnya budaya minat baca. Adalah sangat mengagumkan melihat toko buku yang begitu besar dipenuhi oleh berbagai tingkat usia, mulai anak-anak, remaja, pemuda, orang tua hingga kakek nenek. Pengelompokkan buku berdasarkan minat dan tingkatan sangat berguna dan mempermudah seseorang untuk memilih buku. Perhatian berbagai kalangan terhadap pendidikan remaja harus didorong oleh berbagai pihak untuk mendukung peningkatan budaya membaca generasi muda, disertai penyeleksian buku-buku yang berasal dari luar negeri dengan teliti serta bagaimana merangsang minat para anak dan remaja kita untuk dapat ikut menulis dan berkarya. Meningkatkan minat baca pada remaja perlu didukung oleh gerakan meningkatkan penulisan buku. Terbitnya buku-buku hasil karya putera-puteri bangsa Indonesia akan meningkatkan kepercayaan bahwa anak bangsa kita inovatif. Hadirnya buku-buku karya remaja Indonesia sebagai penulis muda yang kreatif dan produktif, sangatlah membanggakan. Oleh karena itu, kini generasi baru penulis muda Indonesia membutuhkan pemerintah untuk mendukung hak berkreasi mereka melalui berbagai kebijakan. Program ini harus merupakan kegiatan yang terpadu baik di sekolah ataupun luar sekolah, baik di pemerintahan ataupun kalangan swasta.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gerakan meningkatkan budaya membaca harus merupakan bagian dari budaya masyarakat. Di era reformasi yang penuh keterbukaan seperti saat ini komunikasi adalah pintu gerbang kesuksesan. Dan dalam masyarakat yang sangat beragam maka komunikasi, termasuk melalui media cetak dan buku-buku, harus dapat diakses oleh berbagai kalangan. Konntribusi buku-buku dan berbagai media cetak lainnya sangat berperan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia pasca masa kolonialisme. Hal ini dikarenakan buku dan media cetak tersebut dapat dijadikan sarana yang kritis untuk dapat menunjukkan kesadaran bahwa dibutuhkan suatu pergerakan bersama dan persatuan untuk mencapai kemerdekaan. Namun bagi pemerintah kolonial, buku merupakan ancaman yang dapat menggangu situasi politik saat itu. Hal inilah yang menyebabkan mereka melakukan berbagai aksi penghancuran buku- buku. Dunia literature selalu diawasi dan dimusuhi oleh pemerintah belanda. Hal yang sama terulang kembali pada masa pemerintahan orde baru. Berbagai buku bacaan di Indonesia mengalami pengekangan. Beberapa buku dianggap kritis dan membahayakan pemerintah sehingga dilarang beredar. Akibatnya masyarakat seperti “dibungkam”, tidak memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pendapat seolah–olah pemerintah takut akan pemikiran kritis masyarakat masyarakat akan membongkar suatu hal yang ditutup-tutupi. Buku-buku itu dianggap dapat menggangu ketertiban umum, menghina pemerintah, tidak sesuai dengan ideology Negara, bertentangan dengan ajaran agama, merusak nilai agama dan sebagainya. Berbagai media massa baik cetak maupun elektronik dikontrol ketat dan selalu diawasi dengan ancaman pencabutan SIUPP jika dianggap melanggar. Pada saat itu, buku-buku yang telah beredar terkesan datar dan menutup-nutupi apa yang ada dalam kenyataan. Semua aspek diseragamkan dan segala perbedaan diharamkan dengan alasan demi persatuan dan kesatuan bangsa. etelah rezim orde baru jatuh, barulah industri percetakan dan perbukuan mulai bangkit. Namun jika dibandingkan dengan Negara-negara tetangga, produksi dan konsumsinya masih terpaut jauh. Sebagai contoh, di tahun 2000, perbandingan antara produksi buku dengan jumlah penduduk Indonesia adalah 203 juta jiwa dengan produksi baku hanya 2000 judul per tahun. Sedangkan di Malaysia,
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
jumlah penduduknya hanya 21 juta namun produksi buku mencapai 15000 judul per tahun. Dari 2000 judul buku tersebut, buku yang berkaitan dengan ekonomi dan komputer, buku – buku agama islam, komik-komik terjemahan luar negeri dan novel- novel untuk orang dewasa mendominasi. Membahas mengenai prospek penerbitan buku 250 tahun ke depan sangatlah riskan. Matabaca dalam artikelnya berjudul “masa depan Buku dan Dunia perbukuan” menyebutkan bahwa : “faktor utama yang membuat resiko tersebut bukan perkembangan buku tetapi perkembnagan di bidang lain yang sangat mempengaruhi perkembangan buku itu sendiri, terutama perkembangan dalam dunia komputer digital yang mengubah seluruh konsep orang tentang buku”. Namun yang perlu diingat, buku tidak akan pernah mati, hanya saja buku atau penerbitan buku akan muncul dalam satu kategori yang sangat selektif. Seperti kata Umberto Eco dalam artikel yang sama: “ Buku tetap tak tergantikan, bukan saja untuk karya sastra, akan tetapi untuk keperluan apa saja ketika seseorang perlu membaca lebih teliti. Bukan saja untuk memperoleh informasi tetapi untuk berspekulasi secara teoritis dan membuat renungan tentang itu. Membaca layar komputer tidak sama dengan membaca buku”. Dunia perbukuan di Indonesia saat ini sudah semakin maju. Bahkan menurut Frans Parera, seorang pengamat perbukuan mengatakan sebenarnya Indoneisa memiliki kesempatan untuk menguasai pasar Asia. Esai Naratif : menggambarkan suatu ide denga cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasive berusaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional.
Rincian
pendukung
biasanya
disajikan
berdasarkan
urutan
kepentingannya. Esai dokumentatif : memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu.Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA atau panduan Turabian.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2. Tinjauan tentang gambar Gambar dalam pandangan semiotik disebut tanda. Semiotik dalam desain komunikasi visual (DKV) memberikan manfaat utamanya dalam menyusun konsep komunikasi melalui gambar. Gambar juga merupakan alat komunikasi yang efektif sesuai fungsi dari komunikasinya. Gambar merupakan bahasa universal yang dapat dimengerti dan dipahami oleh siapapun di dunia. Gambar dapat dibagi- bagi menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Icon yaitu tanda yang diartikan menurut hubungan kemiripan antara tanda tersebut dengan yang diwakili Contoh :peristiwa, gambar wajah, lukisan alam 2. Index yaitu tanda yang diartikan menurut hubungan keterkaitan sebab- akibat atau bukti atas sesuatu Contoh asap : bukti
( index ) api, jejak kaki
orang yang lewat
3. Symbol yaitu tanda yang diartikan menurut kesepakatan konvensi yang dibentuk secara bersama–sama oleh masyarakat dimana symbol itu berlaku. Contoh : Bendera Merah putih
symbol dari Negara Republik Indonesia
yang bermakna “berani dan suci”. Dalam mengartikan sebuah gambar, dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu: 1. Denotatif Secara denotatif menunjuk pada data atau informasi yang tersurat pada gambar tersebut. Dalam hal ini gambar dibaca layaknya sebuah catatan atau keterangan yang menceritakan objek secara menyeluruh. 2. Konotatif Secara konotatif menunjuk pada hal-hal yang tersirat yang muncul pada pikiran pengamat sesaat sesudah melihat sebuah gambar. Sering terjadi perbedaan konotasi dalam menangkap sebuah arti gambar. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan persepsi visual masing-masing pengamat yang mempengaruhi kemampuan berpikir visualnya.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3. Tinjauan Unsur Komposisi Komposisi sering dikenal juga dengan istilah tata letak atau layout. Penyusunan layout merupakan penyatuan elemen-elemen ke dalam suatu area untuk menciptakan sebuah interaksi satu sama lainnya sehingga dapat mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks. Elemen-elemen tersebut dapat berupa garis, bidang, foto, gambar, tipografi, pemilihan warna, grid system dan komposisis keseimbangan. Pesan tersebut dapat disampaikan atau bahkan dimanipulasi melalui permainan elemen-elemen tersebut dengan pertimbangan yang matang agar menghasilkan komposisi yang indah dan enak dilihat. Dalam layout dikenal istilah hierarki, yaitu urutan-urutan tingkat kepentingan elemen–elemen visual dalam sebuah bidang kertas atau bidang layout. Seorang desainer grafis harus dapat mengatur atau menarik pandangan arah mata dari elemen yang terpenting menuju elemen lainnya tanpa menimbulkan kebosanan. Pemanfaatan visual hirarki yang baik dapat menyampaikan informasi dengan baik dan efektif. Benda yang memiliki ukuran lebih besar akan cenderung terlihat lebih dahulu dibandingkan benda dengan ukuran yang lebih kecil begitu pula dengan warna. Warna yang mencolok akan lebih menarik perhatian terlebih dahulu dibandingkan warna lainnya. Elemen desain yang dijadikan sebagai penarik perhatian atau penekanan disebut focal point, yaitu titik yang mampu menarik perhatian awal dibandingkan dengan elemen-elemen lainnya. Untuk menciptakan suatu layout yang baik, seringkali diperlukan garis maya yang biasanya dikenal dengan grid. Menurut Gavin Amborse dan paul Harris (2005), sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen–elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisis visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi
dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi
yang
sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. Grid merupakan alat bantu untuk menata tipografi dan gambar dan
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dipakai disemua apek desain terutama pada bagian isi. Grid harus fleksibel untuk berbagai perubahan seperti perubahan layout dan tulisan dan cukup fungsional untuk pemotongan kertas pasca cetak serta penjilidan akhir grid membagi bidang kerja kedalam beberapa bagian yang memberikan gambaran struktur dimana elemen desain akan diletakkan. Dalam hal ini, grid berfungsi untuk membantu menyatukan semua elemen desain ( Dabner,100). 3.3.1. Jenis Layout Pada dasarnya, layout dibagi menjadi dua macam gaya dasar, yaitu : simetris dan asimetris. Secara umum, layout simetris diasosiasikan dengan pendekatan desain tradisional dimana desain yang dihasilkan disusun terpusat pada satu titik suatu bidang kerja. Jenis layout ini awalnya digunakan pada penerbitan buku, yang mengambil kecenderungan dari manuskript tulisan tangan dari abad pertengahan.Yang termasuk dalam jenis layout ini adalah a. Manuscript grid Manuscript merupakan tampilan lay-out yang penempatan body-textnya berada dalam suatu ruang yang dikhususkan untuknnya.Ruang yag disediakan cukup luas untuk menampung informasi yang diperlukan dalam halaman tersebut.
Gambar 3.1 Manuscript Grid b. Coloumn grid Column grid merupakan lay-out yang menampilkan image dan text yang terpisahkan oleh batas- batas font yang abstrak sehingga tercipta kolom- kolom tersebut . Lay-out ini dapat ditemukan pada halaman koran / surat kabar yang oleh kita dapat dilihat setiap harinya.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.2 Colomn grid c.
Hierarchical grid Jenis lay-out ini pada umumnya dapat dan paling banyak digunakan pada tampilan website.Pembagian tiap bidangnya sangat teratur dan rapi, dengan tujuan memudahkan akses setiap pengguna internet dengan menyajikan tampilan yang cukup sederhana namun efektif.
Gambar 3.3 Hierarchical grid d.
Un grid Jenis layout ini timbul akibat perkembangan jaman dan banyaknya aksi “protes” ataupu pemberontakan oleh komunitas anak-anak muda yang anti terhadap kemapanan. Gaya ini seperti hendak menentang sesuatu yang beraturan dan pada akhirnya menciptakan suatu gaya baru yang tidak teratur, namun memiliki nilai seni tersendiri.
e.
Modular grid. Modular grid memiiki sedikit kesamaan dengan column grid karena adanya bidang yang berkolom, tetapi perbedaannya terletak pada banyaknya bidang yang terbagi-bagi pada jenis modular. Secara tegas, bidang yang tercipta yaitu kotak-kotak dalam jumlah yang cukup banyak adalah suatu halaman, sehingga penggunaan dan aplikasinya dapat terlihat secara dinamis.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Layout yang asimetris sering pula disebut layout ungrid, mulai digunakan pada awal 1930, yang dipelopori oleh desainer dari sekolah Bauhaus, dan berkembang seiring jenis huruf sans serif. Pada masa sekarang layout yang asimetris sering dipadukan dengan gaya yang asimetris dalam satu halaman (Dabner,102-103)
Gambar 3.4 Modular grid 3.4. Tinjauan tentang ilustrasi - Tinjauan gambar ilustrasi berdasarkan bidang kajian Gambar ilustrasi dibedakan berdasarkan kepentingan dan medianya. Yang pertama yaitu ilustrasi buku, yang dapat dijumpai dalam bentuk gambar, kartun, karikatur, gambar realis pada buku- buku bacaan. Terutama untuk buku cerita anak, gambar ilustrasi yang digunakan lebih mengarah pada jenis fantasi dan kartun karena disesuaikan dengan kebutuhan daya tangkap mereka terhadap gambar iu dan juga untuk mengembangkan daya imaginatif anak. - Tinjauan gambar ilustrasi berdasarkan sifat dan fungsi Gambar atau yang biasa juga disebut dengan ilustrasi yaitu merupakan unsur yang cukup penting fungsinya untuk melengkapi sebuah artikel/ koran/buku/ majalah/informasi mengeai sebuah pembahasan dengan tujuan agar pembaca dapat lebih mengerti isi dari informasi yang disajikan tersebut. Fungsi lain dari sebuah gambar yaitu menjadi bukti dari suatu kejadian atau suatu pembahasan tertentu, serta dapat berfungsi sebagai penyampai pesan yang terkadang tidak dapat diungkapkan secara verbal dan pada akhirnya gambar ilustrasi tersebutlah yang dapat mempresentasikan isi dari informasi
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
secara lebih efektif dan memiliki makna tersendiri. Terkadang dari sebuah gambar saja sudah dapat menceritakan sebuah kisah yang lebih mendalam dan merupakan representasi dari pembacanya. - Tinjauan gambar ilustrasi berdasarkan alat Alat yang dipergunakan dalam membuat gambar ilustrasi, yaitu : a. Pencil. Benda ini merupakan material yang berbahan dasar graphite atau bahan sejenisnya yang dikemas dalam kemasan luar yang berbentuk dan dapat berupa bahan dasar kayu, plastik, atau metal. Pensil digunakan sebagai sarana untuk membuat sketsa, yaitu goresan- goresan tipis yang membentuk garis- garis bantu dalam membentuk sebuah gambar. Pensil juga tersedia dalam berbagai jenis ketebalan, disesuaikan dengan kebutuhan sketsa. Ketebalan dan ketipisan ditentukan dengan satuan seperti 3H, HB,2B,8B,EB dan sebagainya. b. Penghapus. Berbahan dasar karet lembut yang berfungsi untuk mengoreksi kesalahan yang telah di buat tanpa merusak permukaan media yang digunakan untuk membuah gambar ilustrasi c. Bolpoin/pena/spidol dan lain-lain yang merupakan bahan-bahan yang tidak dapat dikoreksi dengan penghapus dan tujuan penggunaannya yaitu untuk membuat garis tegas di bagian luar gambar ilustrasi sebagai pembatas dapat diaplikasikan dalam berbagai ketebalan sesuai dengan kebutuhan, atau dapat juga disebut sebagai outline. d. Sarana pewarnaan. Terdiri dari berbagai media, seperti cat air, cat minyak, pensil warna, spidol, crayon, dry-pastel,oil-pastel, air brush, dan sebagian lainnya berbasis minyak. e. Media gambar. Secara umum dan sederhana, media yang digunakan untuk menggunakan menggambar yaitu kertas dan kanvas. Kertas tersedia dalam berbagai ukuran, jenis, tekstur dan ketebalan, yang memudahkan orang yang membutuhkan sesuai dengan hasil yang maksimal. Kanvas juga tersedia dalam berbagai ukuran, dan ditujukan terutama untuk penggunaan media cat. Karena lebih tahan dan ukuran ketebalannya, yang memudahkan dalam mengaplikasikan cat minyak yang memerlukan media gambar yang tidak mudah menyerap air.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
f. Kuas. Kuas tersedia untuk berbagai kebutuhan. Seperti contoh, kuas untuk cat air yaitu air dan sifatnya lembut. Lain hal dengan kuas yang diperuntukkan bagi media cat minyak. Kandungan cat minyak dan kepekaan cat mengharuskan kuas yang digunakan lebih tebal dan kuat, sehingga kuas tersebut lebih tebal dan tidak sehalus kuat cat air. Ukurannya pun berbeda-beda, disesuaikan dengan ukuran gambar yang di buat. g. Palet. Fungsi dari palet yaitu sebagai wadah untuk cat agar memudahkan dalam mencampur warna sehingga memunculkan warna yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan si pencipta gambar. Tinjauan gambar ilustrasi berdasarkan teknik Teknik ilustrasi dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian, antara lain : a. Manual Teknik ini merupakan cara membuat gambar yang sepenuhnya membutuhkan keahlian murni dari si pembuat gambar untuk menghasilkan karya beserta detaillnya yang juga dibuat dengan kemampuan dan ketelitian si pembuat gambar untuk menghasilkan karya beserta detailnya yang juga dibuat dengan kemampuan dan ketelitian si pembuat. Media yang digunakan lebih mudah ditentukan dan juga memiliki nilai estetis yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk hasil pabrikan. b. Fotografi Fotografi dapat dibedakan berdasarkan kepentingannya. Fotografi dokumentasi
yaitu
fotografi
yang
digunakan
untuk
merekam
kejadian-kejadian dan rentetan peristiwa dan hanya mementingkan unsur informasi, tanpa memperdulikan nilai
estetisnya. Sedangkan fotografi
piktorial yaitu jenis kegiatan fotografi yang menghasilkan gambar yang berupa “ tangkapan” gambar yang kaya akan nilai estetis. c. Photomontage dan collage ( kolase ) Kolase merupakan teknik membuat gambar ilustrasi yang menggunakan berbagai media, antara lain kertas, kain, gambar, atau benda lainnya yang ditempelkan di atas bidang kerja dan dijadikan sebagai suatu kesatuan karya. Photomontage yaitu teknik penggabungan antara teknik fotografi dan
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
digabungkan dengan media gambar, sehingga menciptaan suatu gaya tersendiri bagi karya tersebut. ( Phaidon, the book of art, 1996,p.504.) Tinjauan gambar berdasarkan goresan a.
Teknik arsir Arsir merupakan teknik yang berupa garis lurus ataupun garis lengkung yang mengikuti bentuk dasar sebuah gambar. Fungsi arsir dapat sebagai pembentuk
bayangan
(shadow),
memberikan
kesan
adanya
kedalaman/volume pada sebuah benda, dan dapat menjadi background yang memiliki berbagai macam suasana, serta dapat menambah kesan ekspresi pada gambar anime. b. Dry brush Teknik ini menggunakan media cat poster yang dicampur dengan tinta cina, tanpa campuran air sama sekali, kemudian disapukan dengan kuas dan juga setengah kering. Pengaplikasian dapat memberi efek kesan detail yang lebih mudah di hasilkan daripada menggunakan teknik lainnya c. Blocking Teknik ini menggunakan media cat poster, yang juga disebut dengan cat plakat.Pengaplikasiannya yaitu dengan mewarna bidang secara utuh, tanpa adanya gradasi dan sifatnya pekat. Ornamen juga sangat diminimalisir d. Pointilism Pointilism ini merupakan teknik yang bertujuan
untuk menghasilkan
tekstur yang nantinya akan tampak menjadi kesatuan gambar yang dari kejauhan akan tampak seperti gambar pada umumnya. Teknik jenis ini seringkali mengabaikan garis luar (outline) dan digantikan dengan titik-titik yang berbeda-beda ketebalannya, sehingga menciptakan efek kecenderungan berkumpul dan mebentuk suatu bidang. Tinjauan gambar ilustrasi berdasarkan gaya gambar a. Kartun ( cartoon ) Kartun merupakan gaya gambar yang paling banyak
ditemui dalam
format sajian komik. Gaya ini menggambarkan karakter yang lucu dan menggemaskan seperti karakter anak-anak. Tetapi pada akhirnya kartun telah merambah ke segala lapisan masyarakat tanpa disaadari baik itu tingkat
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
remaja maupun dewasa. Gaya ini semakin umum dan universal di tengah masyarakat. Prinsip penggambaran kartun yaitu proporsi bayi, yaitu perbandingan ( rasio) kepala dengan tubuh menjadi lebih pendek.
3.5. Elemen dari Design a. Line Garis adalah tanda pada permukaan yang menggambarkan bentuk atau garis besar. Hal ini dapat menciptakan tekstur dan dapat tebal dan tipis. Jenis garis dapat mencakup aktual, tersirat, vertikal, horisontal, diagonal dan garis kontur. Dari pengertian diatas , garis dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu : a. Garis nyata : Garis merupakan suatu goresan b. Garis semu : Garis merupakan suatu batas limit suatu benda, massa, ruang, dll. Penggunaan garis sebagai berikut : a. Garis mempunyai daya komukatif, digunakan pada huruf, peta, grafik, kode, dll. b. Garis mempunyai kekuatan ekspresif, misalnya : tebal, tipis, panjang, pendek, lengkung, berombak, dll. c. Garis dapat menunjukkan gerak emosi, misalnya : ketakutan, kemarahan, keraguan, kekesalan dan sebagainya. d. Garis mempunyai irama, misalnya : gemulai, kaku, tajam, dan lain-lain. Bahasa garis yang secara tidak langsung berkaitan dengan elemen desain yang lainnya, yaitu arah 1. Horizontal Dibayangkan sebagai cakrawala yang mendatar jauh. Semuanya dapat kita asosikan dengan pasif, istirahat, tenang dan damai. Contoh : lautan yang luas, pohon yang tumbang, dan lain-lain. 2. Vertikal Singkatan dari benda/bentuk yang berdiri tegak dan dalam keadaan seimbang penuh. Bentuk tersebut diasosiasikan dengan sesuatu yang dalam keadaan tegak dan tak bergerak, kestabilan, keagungan, kemegahan, dan kekuatan.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Diagonal Solah-olah seperti hujan yang tertiup angin, menggambarkan suasana yang tidak
seimbang,
labil.
Untuk
menunjukkan
suatu
gerakan/dinamika,
kelincahan, gerakan yang gesit dan sebagainya. 4. Lengkung Garis lengkung atau line “ line of beauty” memberi kesan indah, dinamis, dan kelincahan. Seorang desainer menganggap garis ini paling indah. Penggunaan garis lengkung yang banyak menciptakan suatu efek yang samar-samar, keluyuran tanpa tujuan. Garis lengkung mengapung, menggambarkan kekuatan dan keringanan. Misalnya garis pada awan, busa sabun dan lainnya. 5. Garis Zig-Zag Garis ini merupakan garis yang dibuat dengan spontanitas dan cepat sehingga mengesankan bahaya, konflik, kekerasan dan perang. Selain itu juga garis juga dapat dibedakan berdasarkan ekspresinya, antara lain: a. Bending Up-right Line Garis tegak yang membengkok memberi kesan sedih, lesu dan duka. b. Upwrd Swirls Olakan-olakan ke atas memberi kesan aspirasi kekuatan spiritual dan semangat yang menyala-nyala, hasrat yang keras dan berkobar- kobar. c. Phytmic Horisontals Horisontal-horizontal berirama memberi kesan malas, tidur, ketenangan dan menyenangkan. d. Upward Spray Pancaran ke atas member kesan pertumbuhan, idealisme dan spontanitas. e. Diminishing perspective Perspective yang melenyap memberi kesan adanya jarak, kejauhan dan kerinduan. f. Invertai Perspective Perspective yang membalik, mengesankan keluasan tak terbatas, pelebaran ruang yang tak terhalang, kebebasan mutlak.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
g. Waterfall Air terjun memberi sugesti gaya berat, penurunan yang berirama h. Rounded Arches Kubah-kubah yang membulat, memberi kesan kuat dan kokoh. i. Pyramide Piramid memberi kesan stabil, megah dan kuat j. Gothic Arches Lengkung- lengkung gothic member kesan “ spiritual uplift ” , kepercayaan, dan harapan religious. Fungsi / tugas garis antara lain : a.
Menciptakan bentuk garis yang indah, karena tiap-tiap garis mempunyai keindahan tersendiri sehingga disebut garis seni yang digunakan untuk pengungkapan rasa/ ekspresi.
b.
Untuk membatasi atau membagi luas suatu bidang
c.
Untuk menciptakan bentuk dengan garis tepi / Contour.
d.
Untuk memberi warna dengan arsiran sehingga terdapat efek abu-abu atau gradasi warna.
e.
Untuk menciptakan suatu rencana atau persiapan gambar
f.
Untuk menciptakan suatu pikiran atau lambang-lambang, misalnya : huruf, angka, dan sebagainya.
g.
Sebagai suatu pengangkap dan pembimbing pandangan ke suatu arah
Nilai suatu garis dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a. Permukaan gambar yang licin/halus/kasar Jika kita bergambar di atas kertas yang mempunyai tekstur yang berbeda- beda, akan kita dapatkan efek yang lain pula. b. LAT/Media penggores Untuk menciptakan ekspresi yang keras dapat kita gunakan untuk menggoreskan warna- warna tertentu. Sedangkan untuk menghasilkan kesan lunak, kita gunakan kuas yang lunak pula. c. Mood ( suasana hati ) yang senang, susah atau marah. d. Orang yang sedang dalam keadaan marah akan membuat coretan-coretan yang cenderung garis yang keras dan ekspresif secara tidak teratur.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sedangkan orang yang dalam keadaan senang, kemungkinan besar akan menggoreskan garis- garis yasng luwes dan spontan. b. Color Beberapa pengertian tentang warna, antara lain : a.
Warna adalah getaran/gelombang yang tertentu dari sesuatu yang diterima oleh selaput jala mata/retina.
b.
Warna adalah getaran yang dipancarkasn suatu benda, ada sinar yang mengenai benda; langsung diterima oleh mata kita.
Klasifikasi warna berdasarkan spectrum warna Kita dapat membedakan tiap warna, karena getaran atau gelombang yang dipancarkan oleh sebuah benda memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna berdasarkan spectrum warna, dibedakan menjadi :
a.
Warna primer Warna primer ini terdiri dari warna merah, kuning dan biru. Warna primer merupakan warna yang tidak dapat tercapai melalui pencampuran berbagai warna lainnya, atau dapat juga disebut warna yang paling mendasar, yang membentuk warna-warna lainnya.
b.
Warna sekunder Warna-warna sekunder merupakan hasil dari pencampuran warna-warna primer. Sebagai contoh, merah yang dicampur dengan kuning akan menghasilkan warna jingga (orange), kuning dengan biru akan menghasilkan warna hijau dan biru yang dicampur dengan merah akan menghasilkan warna ungu.
c.
Warna tertier Warna tertier dapat diperoleh dari pencampuran warna primer dengan warna-warna sekunder, yang nantinya akan disebut lebih dari satu warna, seperti : merah kekuningan, merah keunguan , hijau kebiruan dan seterusnya.
d.
Warna komplementer Warna-warna komplementer ini merupakan warna-warna yang saling berlawanan di dalam lingkaran warna. Ciri atas perbedaan yang dapat terlihat dengan jelas di warna ini yaitu adanya perbedaan yang kontras, dan bila kedua warna ini tercampur, maka akan menghasilkan warna abu-abu. Contoh
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
warna komplementer yaitu : merah dengan hijau, ungu dengan kuning, biru dengan orange, dsb. e.
Warna analogus Warna analogus hampir mirip sifatnya degan monochromatic, tetapi bedanya terletak pada penggunaan warna yang saling berdekatan untuk warna analogus. Suasana yang tercipta dengan adanya warna analogus yaitu keharmonisan dan menenangkan karena warna yang digunakan masih dalam satu konteks dengan warna utamanya
Klasifikasi warna berdasarkan gambar/Ilustrasi a. Warna Monochrome Warna monochrome merupakan warna yang cukup dengan menambahkan atau mengurangi intensitas dari satu warna saja. Gambar monochrome mempresentasikan keseimbangan antara cahaya dan juga gelap-terang dari sebuah objek. Jenis warna ini juga memberi kesan adanya volume dari sebuah warna, selain itu juga kesan adanya kelonggaran dan ruang gerak yag bebas bagi pengamat untuk melihat dan memperluas imaginasinya tentang objek tersebut. b. Warna polychrome / optical color Pada ilustrasi yang menggunakan teknik warna polychrome ini, tampilan yang dihasilkan menjadi lebih realis dan ekspresif, karena banyaknya kandungan warna yang digunakan dalam pewarnaannya. Fungsinya yaitu untuk menambahkan intensitas serta kuat-lemahnya dari warna-warna yang ada. Klasifikasi warna berdasarkan sensasi dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu a. Warna panas : yaitu warna yang berkisar mulai warna merah hingga kuning, beserta kombinasinya warna yang dimulai dari warna hijau b. Warna dingin : yaitu warna yang dimulai dari warna hijau hingga biru/ violet beserta kombinasinya. c. Warna netral : yaitu seperti warna abu- abu, putih dan hitam d. Klasifikasi warna berdasarkan karakteristiknya Warna berdasarkan karakteristiknya, yaitu :
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. High Major key : mempunyai kesan positif, merangsang, bergairah, dan meriah. b. High Minor Key : memberi kesan feminim, manis, dll. c. Intermediate Major : memberi kesan kusat ,tegas, jantan, jujur dan terbuka. d. Intermediate minor : memberi kesan pelik seperti dunia impian. e. Low major key : mempunyai kesan berat f. Low Minor Key : memberi kesan muram dan mengerikan, sangat cocok untuk poster protes yang bernada berteriak, demontrasi, dll.
Klasifikasi warna berdasarkan kualitasnya Warna berdasarkan kualitasnya dibedakan menjadi :
a.
Hue Setiap warna mempunyai kepekaan berbeda terhadap harga atau nilai yang yang satu hue dari warna itu sendiri, misalnya merah, hijau, biru, dll. Di mana warna yang satu dengan warna lain mempunyai karakter tersendiri, terutama dibedakan dengan panas-dinginnya warna.
b.
Value Setiap warna yang terlihat kepekaan terhada kuat lemah cahaya yang mempengaruhinya. Suatu warna akan semakin terang ketika ditambah dengan putih, sebaliknya jika ditambah hitam, maka akan semakin cenderung berwarna gelap.
c.
Chroma Setiap warna yang terlihat banyak dipengaruhi oleh kepekaan kemurnian itu. Misalnya warna biru cerah , biru suram, dll. Dimensi cerah suramnya warna yang disebut dengan chroma. Warna pelangi adalah warna yang paling murni, paling kuat, dan paling cerah. Warna yang berkesan menjerit atau teriak, misal : merah, tapi dapat berkesan sopan jika merahnya diubah chromanya. Suatu warna akan menjadi suram apabila bercampur dengan komplemennya.\
Klasifikasi Warna berdasarkan Maknanya
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Arti psikologis atau kepribadian masing-masing warna yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ada bermacam-macam jenis. Namun demikian ada setidaknya 8 warna pokok yang paling sering dijumpai dan penting untuk dipelajari sebagai landasan awal sebagai dasar pemahaman sifat warna serta dasar dalam menciptakan kombinasi warna dalam setiap rancangan secara menarik dan komunikatif. Standar warna diklasifikasikan berdasarkan atas makna-makna simbolik dan persepsi individu terhadap warna, maka dapat ditemukan makna-makna yang lebih mendalam, antara lain: • Merah : semangat dan agresif, diasosiasikan dengan kesan darah (kehidupan dan kematian) dan api, mengandung makna kebesaran, kemuliaan, keluhuran, pangkat, hormat serta membangunkan dan kesan dahsyat, mengesankan suatu vibrasi atau getaran panas, cinta, kasar dan kesan hidup secara fisik, kesan kekuatan dan dorongan pikiran dan sistem saraf, mampu membangkitkan nafsu makan, membuat objek tampak lebih besar, berkesan kehangantan, perasaan hati yang gembira, seksualitas, meningkatkan aktifitas dalam darah, kesehatan yang baik. Memberikan kekuatan atau energi fisik, nafsu dan gairah, serta perlindungan, kelahiran, emosi yang kuat, ledakan. Secara psikologis, warna merah mampu mempercepat metabolisme tubuh, dan merangsang emosi. Selain itu, warna merah juga sering dikaitkan dan digunakan dalam perancangan yang berkaitan dengan romantisme, terutama dikalangan orang-orang muda (merah muda), serta merupakan warna kebahagiaan dan warna-warna aristokrat (merah tua) atau kalangan bangsawan tertentu. • Hijau : warna yang pastoral, dan tenang, seperti warna tumbuhan hijau. Warna ini melambangkan kesuburan (hijau muda) dan kesan alami (natural). Selain itu warna hijau juga melambangkan kecemburuan, dan warna obat-obatan atau racun kesan padang rumput dan pepohonan, memberikan kesan tenang dan santai,
menurunkan
tekanan
darah,
mengurangi
ketegangan
saraf.
menenangkan pemikiran, menciptakan perasaan kesegaran, tidak terlalu menarik mata untuk terfokus sehingga objek akan tampak semakin menjauh sehingga sesuai untuk membuat objek tampak luas, mengacu pada ruang, keberuntungan,
kesuksesan
finansial,
panen,
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kerjasama,
kemakmuran,
kesembuhan, dan pertumbuhan. Hijau merupakan elemen warna tanah yang menyimbolkan kesan kesuburan (warna klorofil dari tumbuhan) dan juga kehidupan. Hijau adalah warna yang berlawanan dengan warna merah. • Kuning : warna kehidupan dan kebahagiaan, seperti warna cahaya matahari. Warna ini juga mempunyai kekuatan dalam menarik perhatian karena karakternya yang terang, menyala riang, menarik, mendorong sistem saraf dan pikiran, atraksi, persuasi, kemampuan untuk mengubah pemikiran, kepandaian (intelek), kepercayaan diri, komunikasi, pergerakan, kepandaian berbicara, firasat dan peramalan. Warna kuning menyebabkan sebuah objek tampak lebih dekat dan lebih besar, menimbulkan kesan musim semi, memikat mata namun dapat berkesan menggangu jika penggunaannya terlalu berlebihan. Kuning merupakan salah satu elemen dari udara yang merupakan simbolisasi dari matahari, pasir dan kekuatan dalam pemikiran. Sedangkan warna kuning kehijauan bersifat kecembuman, kemarahan, pengecut, perselisihan, kejenuhan, pertengkaran. • Orange: menarik perhatian mata untuk melihat dan terfokus sehingga objek tampak lebih dekat dan lebih besar memberi kesan kehangatan, jaminan, membangkitkan pikiran dan emosional, membangkitkan hasrat untuk makan, energi, mengandung kesan-kesan warna merah yang kurang, merupakan kombinasi warna kuning yang diperkuat dengan merah, memberikan kesan kehangatan
dan
kenikmatan.
mempresentasikan
dorongan
kekuatan,
kemampuan untuk konsentrasi, atraksi, adaptasi, stimulasi, dorongan rangsangan. • Biru: melambangkan kestabilan, kekuatan, kekokohan, ketenangan, seperti warna langit dan warna lautan. Warna biru sering juga dikaitkan dengan sportifitas, dan merupakan warna yang populer dikalangan orang-orang muda, memberikan kesan kehampaan, menghilangkan nafsu makan, berkesan formal, memberikan efek tenang, tidak menuntut mata untuk terfokus, berkesan dingin, menimbulkan suasana santai, mempesona, kesembuhan, kedamaian, kejiwaan/ batin, merupakan elemen dari air yang menyimbolkan laut, tidur, pembiusan, dan juga menggambarkan langit. Biru gelap menggambarkan depresi dan kemurungan, mudah terpengaruh, pembahan, menindas, menekan.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Biru muda menggambarkan pengertian, kesehatan, ketenangan, proteksi, damai. kekuatan dan kemampuan untuk memahami, kesadaran spiritual, kesabaran. Warna biru merupakan lawan dari warna oranye. • Cokelat: berkesan kehidupan (binatang), ketidakpastian dan keraguan, netralitas, keintiman, kesan ketenangan, kebimbangan atas segala hal, representasi tanah, kesuburan, kealamian, dan kekayaan. Selain itu warna coklat juga melambangkan suasana kesedihan, seperti warna daun yang gugur dan kering. •
Ungu: melambangkan keagungan, kemuliaan dan merupakan warna jabatan raja. Warna ini juga merupakan warna yang feminim, dan sering diaplikasikan dalam produk-produk kecantikan, dan busana wanita. Juga merupakan percampuran antara warna merah dan biru berkesan kegelisahan, kekacauan, kegugupan, serta menimbulkan kesan tidak aktif/ pasif, tidak menuntut mata untuk terfokus, kesembuhan atas suatu penyakit, menahan diri, spriritualitas, meditasi, religi, kemuliaan, kemewahan, ambisi, menimbulkan ketegangan, memberikan kekuatan kemauan/ keinginan. Ungu merupakan lawan dari warna kuning dan merupakan kombinasi yang menarik mata.
•
Hitam: sebagai background, menghalau dan menyerap kesan negatif, kehangatan, dan bersifat netral, simbolisasi angkasa luar dan semesta, keadaan tanpa warna, kebijaksanaan, dan kesan iblis/ setan, kesedihan dan kedukaan, kehilangan, kebingungan, perselisihan/ ketidakselarasan, elegan, depresi. Warna hitam sering diasosiasikan dengan warna kejahatan atau nuansa kegelapan. Namun demikian warna hitam mempunyai kesan kuat dan tegas, serta ekslusif. Warna hitam merupakan lawan dari warna putih.
•
Putih: proteksi atau perlindungan, penyucian, menyerap semua cahaya sehingga bersifat menyejukkan dan ketenangan, merupakan simbolisasi, kesegaran, salju, dingin, potensial, mengandung semua warna, memberikan kekuatan spiritual, menghancurkan kondisi yang berlentangan, kesan hampa, bila dikombinasikan dengan berbagai warna lainnya dapal menonjolkan warna-warna yang mendampinginya sehingga kesan intensitas semakin linggi. Warna putih juga sering melambangkan ekslusifias, kesan mahal. Warna putih merupakan lawan dari warna hitam.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Abu-abu: bersifat netral, sebagai background bagi warna-warna lainnya, berkesan pembatalan, keadaan terjepit. Dengan memahami karakter warna dan arti psikologis warna yang diterangkan.maka akan diperoleh kemampuan untuk mengaplikasikan warna dengan baik pada setiap rancangan desain sesuai dengan tujuan komunikasi, kesan dan pesan yang ingin disampaikan maupun terhadap khalayak yang dituju. c. Texture Ada beberapa pengertian tekstur diantaranya yaitu a. Dalam “ desain elementer”, tekstur adalah nilai raba suatu permukaan, baik itu nyata atau semu. b. Dalam “ art and introduction ” disebutkan tentang tekstur, sebagai berikut : Texture is quality of surface : smooth, rough, silky, grainy, soft or hard. In painting it may apply both to the textures that are depicted.The painter, the scluptur and the architect frequently use the texture of variety, focus, or unity. Nilai tekstur a. Tekstur memiliki nilai karakter yang berbeda-beda sesuai dengan nilai rasa. Misalnya : batu-pasir, wool-goni, kulit wanita-kulit pria, kulit bayi-kulit orangtua. Pada umumnya, tekstur kasar akan mempunyai karakter yang kuat dan kokoh, sedangkan tekstur yang halus mempunyai karakter yang halus dan lemah lembut. b. Tekstur memiliki nilai artistik Tekstur sangat membantu seorang desainer karena tekstur juga dapat memungkinkan untuk memperolah nilai harmonis yang lebih dari biasanya. c. Tekstur memiliki kekuatan Jenis- jenis tekstur Dilihat dari cara beradanya tekstur, digolongkan sebagai berikut : a. Tekstur alam , yaitu tekstur yang ada secara lami, terbentuk dengan sendirinya oleh alam. Contoh : kulit kayu yang memiliki nilai artistic tinggi, zebra yang memiliki loreng- loreng yang memperindah tubuhnya b. Tektur buatan, jenis ini dapat digolongkan lagi menjadi dua bagian, yaitu : Tekstur buatan manusia. Contoh : sutera, wool , goni, dll.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tektur buatan hewan.Contoh : sarang lebah d. Shape Istilah lain dari bentuk yaitu “ visual form”. Bentuk merupakan suatu wujud yang mana terdapat garis yang bersentuhan dengan dirinya sendiri, sehingga terbentuklah suatu bidang. Bidang merupakan spot yang berpotongan dengan dirinya sendiri, sehingga terbentuklah suatu bidang. Bidang merupakan spot yang berpotongan dengan dirinya sendiri. Spot, merupakan bentuk yang digolongkan menjadi 2 ( dua) bagian, yaitu : Spot yang teratur : spot yang dengan sengaja diatur Spot yang tidak teratur : spot yang bebas yang dihasilkan oleh sentuhan alat gambar Cara mengubah bidang yang sama : Mengubah letak Mengubah letak dan ukuran Mengubah letak, ukuran dan arah Cara memecahkan masalah bentuk spot yang berbeda : Dengan menggerombolkan objek- objek yang mengulang- ulang Dengan memberi warna yang sama e. Form Formulir adalah obyek 3-dimensi yang memiliki volume dan ketebalan. Ini adalah ilusi efek 3-D yang dapat tersirat dengan penggunaan cahaya dan teknik shading. Formulir dapat dilihat dari berbagai sudut. f. Value Nilai adalah derajat terang dan gelap dalam desain. Ini adalah kontras antara hitam dan putih dan semua nada di antara keduanya. Nilai dapat digunakan dengan warna serta hitam dan putih.
g. Size
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ukuran mengacu pada variasi dalam proporsi objek, garis atau bentuk. Ada variasi ukuran pada objek baik yang nyata maupun yang dibayangkan. (beberapa daftar sumber Proporsi/Skala sebagai Prinsip Desain) Elemen ini digunakan untuk menciptakan Prinsip Desain. Prinsip adalah hasil dari menggunakan Elemen. Berikut ini adalah Prinsip-prinsip design : a. Balance Keseimbangan distribusi dari berat benda visual, warna, tekstur, dan ruang. Jika desain itu skala elemen-elemen ini harus seimbang untuk membuat desain merasa stabil. Dalam keseimbangan simetris, elemen digunakan pada salah satu sisi desain mirip dengan yang di sisi lain, dalam keseimbangan asimetris, sisi berbeda tapi tetap terlihat seimbang. Dalam keseimbangan radial, unsur-unsur tersebut diatur sekitar titik pusat dan mungkin mirip b. Emphasis Penekanan adalah bagian dari desain yang menarik perhatian pemirsa. Biasanya artis akan membuat satu daerah menonjol dengan kontras dengan daerah lain. Daerah akan berbeda dalam ukuran, warna, bentuk tekstur, dll c. Movement Gerakan yang diarahkan di sepanjang garis, bentuk tepi dan warna didalam karya seni. d. Pattern Pola adalah mengulang dari suatu obyek atau simbol seluruh karya seni. e. Repetition Pengulangan suatu pekerjaan dengan menggunakan pola untuk membuat karya seni tampak aktif. f. Proportion Proporsi adalah perasaan persatuan dibuat jika semua bagian (ukuran, jumlah, atau nomor) berhubungan baik satu sama lain. Ketika menggambar sosok manusia, proporsi dapat merujuk dengan ukuran kepala dibandingkan keseluruh tubuh. g. Rhytem
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Irama dibuat ketika satu atau lebih elemen dari desain yang digunakan berulang kali untuk menciptakan perasaan gerakan terorganisir. Varietas sangat penting untuk menjaga ritme yang menarik dan aktif, dan bergerak . h. Variety Variasi adalah penggunaan beberapa elemen desain untuk menarik perhatian pemirsa dan untuk membimbing mata pemirsa melalui karya seni. i. Unity Kesatuan adalah perasaan keselarasan antara semua bagian dari karya seni menciptakan rasa kelengkapan. 3.6. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Bidang Kajian a. Ilustrasi Editorial Ilustrasi Editorial misalnya ilustrasi buku. Ilustrasi seperti ini banyak dijumpai pada novel-novel, buku-buku bacaan anak dan orang dewasa, buku-buku olahraga, kartun dan karikatur (politik), dan sebagainya. Ilustrasi buku anak-anak biasanya banyak bertemakan fantasi sehingga ilustrasi sangat penting karena mampu menggembangkan cerita. Sedangkan ilustrasi surat kabar dan majalah berkaitan dengan artikel yang diangkat serta bersifat komunikasi massa, berupa gambar maupun fotografi. Ilustrasi ini juga berbentuk pengisi ruang-ruang kosong dan untuk menarik perhatian pada halaman tersebut. Ilustrasi juga digunakan sebagai sampul/ jaket buku untuk menarik perhatian para pembeli, baik dalam bentuk kata-kata maupun gambar yang menggambarkan isi buku secara efektif. Ilustrasi buku berfungsi untuk menguraikan teks sehingga antara ilustrasi dan teks saling bergantung dan mendukung. b.
Ilustrasi Periklanan
Ilustrasi Periklanan yaitu ilustrasi yang ditujukan kepada fungsi promosi dan pemasaran serta dapat mempengaruhi ketertarikan konsumen. Ilustrasi periklanan meliputi: • llustrasi Fashion llustrasi Fashion dapat berbentuk fotografi maupun gambar yang memiliki tujuan sebagai bentuk laporan dan berita sekitar fashion maupun mempromosikan dan menjual produk-produknya. • llustrasi Produk
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
llustrasi Produk berfungsi untuk menggambarkan produk apapun yang diproduksi dan ditawarkan kepada konsumen serta bertujuan untuk menggambarkan produk semenarik mungkin sehingga dapat mempersuasi konsumen untuk tertarik membelinya. • llustrasi Pariwisata llustrasi Pariwisata umumnya menggambarkan pemandangan alam, arsitekstur, dan figur-figur suatu daerah yang dipromosikan. • llustrasi Medis llustrasi Medis berkaitan dengan ilmu pengetahuan kedokteran sehingga ilustrator dituntut memiliki pengetahun kedoktean disamping memvisualkan. • llustrasi Ilmiah llustrasi Ilmiah bertujuan untuk menggambarkan material-material tertentu yang membutuhkan ketepatan, kejelasan dan kerapian, seperti bangunan dan arsitektur bentuk-bentuk geometri lainnya. Tinjauan Gambar llustrasi berdasarkan Sifat dan Fungsi • Cerita bergambar yang bertujuan menjelaskan keadaan yang dilihat, hal, fakta. •
Cerita bergambar yang memvisualisasikan apa yang diimajinasikan, yaitu menggambarkan objek atau keadaan yang tidak ada di dalam kenyataan.
•
Cerita bergambar yang memvisualisasikan ide atau konsep, biasanya dalam bentuk simbolisasi.
• Cerita bergambar yang berfungsi untuk menghias, biasa disebut dekoratif, tujuannya untuk memperindah, menambah nilai estetis karya sehingga memberikan daya tarik besar dan memenuhi
kepuasan estetis bagi
pengamatnya. • Cerita bergambar yang menjadi jembatan untuk memahami bahasa verbal. Biasanya ilustrasi dan verbalisasi berdampingan dan saling mendukung serta mengarahkan pembaca sesuai dengan keinginan penulis. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Alat • Perlengkapan Sketsa Perlengkapan Sketsa meliputi; pensil 2B dan HB, charcoaI/pensil arang, bolpoint dan penghapus pensil.
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Pensil adalah alat tulis berupa kayu kecil bulat berisi arang keras. Pensil ini menunjang di dalam menciptakan garis-garis bantu yang bersih dan tipis sebelum mewarnai. llustrator biasanya akan menggambar menggunakan pensil terlebih dahulu untuk membuat pola gambar yang akan dibuat.
• Pengunaan
charcoal/ pensil arang
di dalam pembuatan
sketsa
memudahkan untuk diaplikasikan namun juga untuk dihapus. Charcoal bermanfaat untuk memberikan kesan dramatis berupa arsiran yang kuat dan gelap. • Penghapus berfungsi untuk mengkoreksi kesalahan tanpa merusak permukaan kertas. Gambar yang sudah dibuat dengan pensil, jika salah maka akan dihapus dengan menggunakan penghapus. Maka dari itu pilihlah penghapus yang baik dan bermutu, sehingga tidak membuat permukaan kertas gambar menjadi rusak atau kasar. • Sedangkan bolpoint dapat dipergunakan untuk menghasilkan garis-garis yang beragam ketebalan dan dipergunakan untuk membuat outline namun sukar untuk dihapus. • Perlengkapan Warna Di dalam proses pewarnaaan, pewarnaan menggunakan berbagai macam alat, misalnya; cat air, cat minyak, pensil berwarna, crayon, pastel, dan Iainlain. Cat minyak dan cat air adalah dua media untuk melukis di atas kanvas dan dialas kertas. Anggapan bahwa karya dengan media cat minyak lebih bermutu dan lebih berharga daripada karya cat air sebenarnya tidaklah benar. Apapun materi yang digunakan untuk berkarya, hasil akhirnyalah yang menentukan. • Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu bisa pula papyrus, plastik, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan (Wikipedia, par. 1). Cat air dibuat dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
merekatkan warna ke permukaan. Biasanya cat air digunakan dengan kuas lancip dan air yang berlebih, tetapi bisa pula dicampurkan dengan material lain. Biasanya akrilik atau collage. Cat air dengan campuran air berlebih menghasilkan warna yang terang dan segar. Warna ini dihasilkan oleh cahaya yang mampu menembus lapisan cat yang transparan. • Cat warna terkenal karena butuh kesabaran yang tinggi. Teknik yang baik biasanya dihasilkan dari lapisan-lapisan yang saling ditimpakan setelah lapisan sebelumnya kering. Teknik ini disebut wet-on-wet. Namun teknik lain wet-ondry yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih basah juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal. • Crayon adalah alat untuk menggambar atau melukis yang terbuat dari lilin. Sebuah crayon dibuat dari kapur yang diminyaki disebut sebagai pastel. Crayon
adalah
alat
pelengkap
untuk
menggambar
yang
digunakan
disekolah-sekolah di seluruh dunia. Crayon cukup popular karena mudah digunakan untuk untuk bekerja, tidak kotor (seperti halnya cat), tumpul, tidak beracun, dan tersedia dalam berbagai variasi warna. Selain itu crayon dengan mudah bisa dijumpai di toko-toko. Crayon sangat cocok untuk anak-anak yang ingin belajar mewarnai atau menggambar. • Kertas/ Kanvas Kanvas adalah jenis kain bertekstur yang dilapisi cat dasar untuk menutupi pori-pori yang secara konvensional digunakan untuk melukis dalam visi dua dimensi. Ada bermacam-macam kertas yang digunakan sesuai dengan kegunaannya. Kertas (untuk cat air, pastel, crayon, sketsa, dsb) atau Kanvas (untuk cat minyak) dengan berbagai ukuran. Bagi cat air, material kertas harus kasar, Cold-Press dan Hot-Press yang mengacu pada bagaimana kertas tersebut mengering. Pada permukaan yang kasar, tekstur lebih mudah dihasilkan misalnya dengan sistem cat kering (dry brush). Kertas Cold-Press berada diantara kasar dan halus, sapuan cat pada media ini lebih halus. Sedangkan Hot-Press sangat halus karena di dalam prosesnya pembuatannya ditekan dengan besi panas. Sapuan cat melekat dan saling mencampur dengan baik, teknik tekstur dapat dicapai dengan menggunakan kuas kerena tidak dapat memanfaatkan tekstur kertas yang terlalu halus tersebut.
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban
dunia.
Sebelum
ditemukan
kertas,
bangsa-bangsa
dahulu
menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu. kulit atau tulang binatang, sulra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah nusantara beberapa abad lampau (Wikipedia, par. I). o Palet dan Air Selain kayu, ada palet yang terbuat dari metal, plastic, atau karton. Ditinjau dari segi harga dan kekuatan, palet kayu masih terpopuler di Indonesia. Namun demikian, untuk tahun-tahun ke depan dengan semakin langkanya kayu yang tersedia, penggunaan material lain mungkin akan meningkat. Palet digunakan untuk menghasilkan campuran cat yang dikehendaki oleh desainer. Sedangkan air berfungsi untuk menambah ataupun mengurangi kepekatan campuran cat tersebut. o Kuas Kuas adalah alat untuk melukis atau mengecat yang dibuat dari bulu hewan (babi, kuda, dan Iain-lain) yang ditata dan diikat (dijepit) dan diberi tangkai. Ada bermacam-macam kuas yang dapat digunakan dalam proses mewarnai. Macam-macam kuas adalah kuas berujung bulat dan kuas bemjung datar dengan ukuran yang beragam. Pada kuas berujung bulat apabila dalam keadaan basah, ujungnya dapat meruncing dengan baik untuk menciptakan detail serta mampu menahan cukup banyak air sekaligus cat. Sedangkan kuas bemjung datar tidak dapat menahan air terlalu bnayak dan sangat baik apabila dipergunakan untuk menciptakan efek seburan cat (spatter). Jadi, penggunaan kuas tergantung dengan kebutuhannya masing-masing. 3.7. Tahapan Perancangan
Latar belakang masalah
Rumusan masalah 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tujuan dan manfaat Pengumpulan data
Identifikasi
Analisis
Perencanaaan
Konsep desain
konsep kreatif
Visualisasi Layout
Final artwork
Berikut adalah proses tahapan metodologi perancangan buku yang akan dilakukan sebagai berikut : 1. Menentukan latar belakang yang menjadi permasalahan 2. Menentukan rumusan masalah 3. Menentukan tujuan dan manfaat 4. Melakukan pengunpulan data melalui identifikasi serta analisis 5. Melakukan penyusunan konsep perancangan dengan menentukan konsep desain dan konsep kreatif 6. Melakukan konsep perancangan dengan membuat visualisasi / gambar secara manual ( sketsa ) serta membuat layout desain. setelah terpilihnya layout desain maka di lakukan final artwork
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8. Referensi karya sejenis
Gambar 3.5 Referensi layout cover
Gambar 3.6 Referensi layout isi
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/