BAB III DATA PERANCANGAN
Data teoritis atau aktual adalah data yang mengarah (mengacu) pada sumber-sumber data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan literatur mengenai
teori-teori
tentang
media
desain
komunikasi
visual
yang
berhubungan dengan khasus dan konsep pengerjaan Tugas Akhir ini (data yang bisa dimanfaatkan dalam perancangan). A. Data Perancangan 3.1
Data Objek Perancangan Dalam studi perancangan ini kasus yang di angkat adalah Pertunjukan panggung boneka cina. Yaitu sebuah pertunjukan cerita menggunakan
media
boneka
tangan
yang
bertemakan
imlek.
Pertunjukan itu sendiri yaitu suatu pementasan dalam bentuk teater, drama,
musikal
dan
banyak
lainnya
yang
ditujukan
untuk
menyampaikan pesan maupun menghibur penonton. Untuk menghadirkan sebuah pertunjukan panggung boneka cina ini, dibutuhkan informasi maupun penjelasan mengenai aspekaspek apa saja yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek tersebut adalah : 3.1.1 Aspek-aspek Penokohan Pada dasarnya sebuah pertunjukan memiliki misi yang ingin diberikan kepada penonton. Misi atau pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral dan sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan ada beberapa nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan secara umum mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media tuntunan, fungsi atau media penerangan atau kritik sosial dan fungsi hiburan atau tontonan.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Fungsi ritual Menghadirkan situasi dalam pertunjukan lebih ke arah ritual yang dimaksudkan untuk mendekatkan kepada tuhan maupun kebudayaan tertentu b. Fungsi pendidikan Mengahadirkan pesan terhadap audience atau penontonya mengenai tuntunan moral pendidikan. c. Fungsi kritik sosial Mengahadirkan pesan kritik terhadap sesuatu hal yang ada di masyarakat sebagai cara untuk menyampaikan pendapat. d. Fungsi hiburan dan tontonan Sebatas bertujuan menghibur penonton dan berusaha apa yang dipertunjukan dapat dinikmati dengan baik.
Untuk memenuhi fungsi ritual, pertunjukan yang ditampilkan biasanya masih berpijak pada aturan-aturan tradisi. Misalnya sesaji sebelum pementasan, ritual-ritual bersih desa dengan seni pertunjukan dan sesaji tertentu, pantangan-pantangan yang tidak boleh dilanggar selama pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan tradisional mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni pertunjukan tradisional tersebut. Pada masa sekarang ini seni pertunjukan cukup efektif pula sebagai media penerangan ataupun kritik sosial, baik dari pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan pembangunan, penyampaian informasi dan lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik pimpinan atau pemerintah secara tidak langsung misalnya lewat adegan maupun skrip naskah cerita. Hal ini disebabkan adanya anggapan mengkritik (lebih-lebih) pimpinan atau atasan adalah
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
“tabu”. Melalui sindiran atau guyonan dapat diungkap tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang lain. Sebagai media tontonan seni p harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stres dan menyenangkan hati. Sebagai tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini biasanya tidak ada kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan benar-benar hanya untuk hiburan. Dalam perancangan studi yang diambil tentang pertunjukan panggung boneka ini akan menghadirkan fungsi pendidikan dan hiburan. Dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini :
Pertunjukan Panggung Boneka cina
Fungsi
Edukasi/ pendidikan
Hiburan dan tontonan
Membuat skrip naskah cerita yang memiliki maksud tujuan memberikan pesan moral terhadap audience.
Memberikan tontonan pertunjukan dimaksudkan untuk menghibur penonton
Gambar 3.1 Fungsi Pertunjukan panggung boneka cina.
Berdasarkan menggunakan pendekatan
teori
intristik
tujuan dan untuk
penelitian konsep
di
yang
membuat
atas,
penulis
tercakup
dalam
sebuah
pertunjukan
panggung boneka cina. Teori tersebut berkaitan dengan penokohan, latar, dan juga alur yang akan dipertunjukan. Melalui pendekatan intrinsik digunakan konsep-konsep : 3.1.2 Penokohan 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Yang dimaksud dengan tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Karena tokoh-tokoh tersebut rekaan pengarang, hanya pengaranglah yang “mengenal” mereka. Maka tokohtokoh perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batnnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca atau penonton. Yang dimaksud dengan watak ialah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakan dengan tokoh lain. (sudjiman, 1988:16) a. Tokoh utama Di dalam suatu pertunjukan memerlukan karakter tokoh
utama
sebagai
hubungan
cerita
yan
akan
dibawakan. Biasanya tokoh utama akan berkaitan dengantokoh lainnya di dalam cerita dan juga paling banyak diceritakan.
3.1.3 Latar Unsur latar dapat membedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataan aling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. (nurgiyantoro, 2000:227).
3.1.4 Alur Alur dalam sebuah pertunjukan, sama saja dengan alur novel atau cerita pendek. Yaitu rentetan peristiwa yan terjadi dari awal sampai akhir. Alur drama mempunyai kekhususan dibandingkan dengan alur fiksi. Kekhususan itu ditimbulkan oleh karakteristik drama itu sendiri. Yaitu:
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Alur drama mestilah merupakan alur cerita yang dapat dilakukan oleh manusia biasa di muka publik penonton. b. Alur drama mesti jelas, bila tidak akan sukar sekali diikuti penonton. c. Alur drama mestilah sederhana dan singkat, dalam arti tidak boleh berputar-putar, tetapi terpusat pada suatu peristiwa tertentu. Jadi suatu alur drama yang baik itu alur drama yang tersusun secara kompak dan erat, sehingga dengan
demikian
tidak
ada
waktu
yang
terbuang, dan peristiwa bertukar silih berganti dengan
cara
jawabkan.
yang
dapat
dipertanggung
Mata rantai peristiwa merupakan
mata rantai yang saling mengunci. Secara garis besar, alur drama adalah sebagai berikut: 1.
Klasifikasi atau introduksi. Bagian ini memberi kesempatan kepada penonton mengetahui tokoh-tokoh utama serta peran yang dibawakan mereka, serta memberi
pengenalan
terhadap
permulaan problem atau konflik. 2.
Konflik. Pelaku cerita mulai terlibat dalam suatu problem pokok yang disini mulai terjadi insiden.
3.
Komplikasi. Terjadilah persoalan baru dalam cerita pertunjukan atau disebu rising action. Beberapa watak mulai memperlihatkan mempengaruhi,
pertentangan dan
saling
berkeinginan
membawa kebenaran ke pihak masingmasing sehingga terjadilah krisis demi krisis. Setiap krisis berkecendrungan 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
melampaui yang lain, namun satu krisis lahir disebabkan dan diakibatkan oleh pihak
orang
lain.
Itulah
sebabnya
dinamakan komplikasi. 4.
Penyelesaian. Setiap segi pertentangan diadakan penyelesaian dan dicarikan jalan keluar. Penyelesaian bisa sedih dan bisa menggembirakan. (Atar Semi, 1988:161-162)
3.2
Aspek-aspek Desain Pada aspek desain ini mendukung untuk perancangan media promosi, karakter boneka dan desain panggung. Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, audio, televisi, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua pihak.(Alwi, Hasan. 2002 : 726.) Landasan pemikiran dalam pemilihan media adalah kemampuan untuk menjangkau massa, kapasitas informasi yang dapat diemban media, target audience (Ananda, 1998 : 10). Jadi dapat disimpulkan adalah suatu sarana informasi yang dapat dilihat dan dapat menginformasikan suatu maksud atau pesan (informasi) yang ingin di sampaikan. Media-media yang dirancang tentu tidak akan terlepas dari unsur-unsur desain yang mendukung media yang akan dibuat nantinya, antara lain : media, ilustrasi, teks, huruf / tipografi,dan warna. 3.2.1 Media Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur
komunikasi
(Pujiriyanto,
2005
grafis :
seperti
15).
teks
Didalam
atau
gambar/foto
periklanan,
media
penyampaian pesan dapat dibedakan menjadi dua pengertian yaitu: 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Media Lini Atas (above the line media) Adalah
kelompok
media
promosi
yang
memerlukan luar ruang, artinya sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah). Dan bisa juga dikatakan kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya melalui sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak, media elektronik (radio, televisi, film, video, dsb), serta media luar ruang atau outdoor media. Pada umumnya biro iklan bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut seperti billboard, painted bulletin, neon sign, spanduk. b. Media Lini Bawah (below the line media) Adalah media yang cocok digunakan untuk target market yang lebih terbatas dan spesifik. Direct mail, public relation, sales promotion yang menggunakan flyer, brosur, iklan majalah, atau surat kabar dengan segmen terbatas termasuk below the line media. (Rustan, 2009 : 85) Promo media lini bawah juga mempunyai beberapa kelebihan (Agusrijanto, 2001 : 131) yaitu: Efektifitas
waktu
serta
kecepatan
penyampaian promosi kepada khalayak sasaran. Penguatan citra yang relatif tanggap dan mudah diterima dibenak konsumen. Nilai finansial yang dikeluarkan jauh lebih ekonomis (tidak makan biaya dalam promosinya). Timbal
balik
dan
reaksi
khalayak
sasaran terhadap kegiatan berpromo melalui
media
lini
bawah
cukup
menjanjikan.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat fleksibel. Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain : o Berdasarkan dengan
cara
alat-alat
pembuatannya cetakan
seperti:
selembaran, brosur, folder, dll. o Berdasarkan lokasi penempatannya:
Diluar ruangan (outdoor) seperti: poster,
baliho,
papan
nama,
spanduk, dll.
Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll.
o Berdasarkan
bentuk
media
yang
digunakan:
Media langsung seperti: katalog, selembaran, kartu nama, dll.
Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi, radio (Ananda, 1998 : 50).
3.2.2 Ilustrasi Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrare yang berarti menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, musik yang tujuannya untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa, 2002
:
57).
Ilustrasi
adalah
Gambar
untuk
membantu
memperjelas isi buku, atau karangan (Alwi, Hasan. 2002 : 425.). Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto, karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Fungsi dari ilustrasi adalah untuk menarik perhatian publik guna mendorong dan 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mengembangkan gagasan dalam bentuk cerita realistis, dapat menumbuhkan suasana emosional karena ilustrasi lebih mudah dipersepsi atau diserap daripada tulisan (Kusmiati, 1999 : 44). 3.2.3 Teks Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1998 : 63). Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu: a. Baris Utama/Judul (Headline) Merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul mampu mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi pesan atau produk yang ada didalamnya (Pujiriyanto, 2005 : 38). Judul terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting / pokok (Santosa, 2002 : 54). b. Sub Judul (Sub Headline) Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti dari pada judul, dan umumnya lebih panjang dari judulnya. Subjudul dapat juga
disebut
sebagai
kalimat
peralihan
yang
mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy) (Pujiriyanto, 2005 : 39). c. Teks Isi (Body Copy) Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang
Isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi
untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut (Pujiriyanto, 2005 : 39). 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Merek Dagang/usaha (Logotype) Merupakan simbol atau nama yang dipakai oleh suatu perusahaan (Nuradi, 1996 : 102). e. Semboyan (slogan) Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan. f. Kata Penutup (Clossing Word) Kata penutup adalah kalimat pendek yang jelas, singkat,jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan
pembaca
untuk
membuat
keputusan
(Pujiriyanto, 2005 : 39). Teks yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media bertujuan untuk menghadiri festival imlek.
Dan
menginformasikan
akan
diadakannya
pertunjukan panggung boneka. 3.2.4 Typografi Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997 : 4). Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung
terciptanya
kesesuaian
antara
konsep
dan
komposisi karya (Santosa, 2002 : 108). Tipografi
lebih
dari
sepuluh
ribu
berlaku
secara
internasional dan sudah dibakukan.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu: a. Huruf Tak Berkait (Sans Serif) Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe Arial dan Helvetica. b. Monospace Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik. Tipografi yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media promosi dalam menginformasikan suatu
kegiatan
pertunjukan
panggung
boneka
menggunakan media flyer adalah jenis tipografi century gothic, jenis huruf ini dipilih karena mampu membuat desain terlihat lebih mudah untuk dibaca dan ada keterikatan pada yang biasa dengan tema cina yang ornamen teksnya layaknya tipografi cina meskipun tidak terlalu kental. 3.2.5 Warna Pemilihan warna merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam menentukan respon target audience. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang, terutama warna pada
background.
Warna
akan
membuat
kesan
untuk
keseluruhan gambar dan dapat memberikan dampak psikologis bagi orang yang melihat. Di dalam desain grafis, penggunaan warna perlu ditata dan disusun dengan tepat sehingga dapat menimbulkan suasana seperti yang diharapkan. Menurut Johannes Itten dalam buku The clement of color 1970 halaman 91 menyatakan “efek sebuah warna dalam komposisinya ditentukan oleh situasi karena warna selalu dilihat 30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dalam hubungannya dengan lingkungannya”. Warna yang dikeluarkan dari lengkungannya akan memiliki kekuatan sendiri. Nilai–nilai kepentingan sebuah warna dalam komposisi tidak berdiri sendiri. Kualitas dan kuantitas keluasannya merupakan faktor yang sangat menunjang.(pujiriyanto,2008:87-91). 3.2.5.1
Pengelompokan Warna Untuk dapat memilih warna dengan tepat,
sangat
tentang
penting
untuk
pengelompokan
mengerti
warna
besera
fungsi dan arti dari sebuah warna. Ada 3 jenis
warna
yang
orang
menyebutnya
dengan warna primer, skeunder dan tersier. Tiryssae Newton (1642-1727) menemukan hubungan antara cahaya matahari dan warna. Ia berhasil menguraikan cahay matahari menjadi warna merah, jingga, kuning,
biru,
nila,
ungu.
(pujiriyanto,2005:44). 3.2.5.2
Warna primer Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman bagi setiap orang untuk menggunakannya. Dalam penggunaanya, warna pokok ada dua macam. Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari
biru(cyan),
kuning(yellow).
merah
Pada
(red),
foto
dan
dan grafis
komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red,green, komputer, cyan,
dan
blue
warna–warna
magenta,
dan
(RGB). yang yellow
Dalam pertama masih
ditambahkan warna key(hitam) sehingga 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dikenal
dengan
CMYK.
(pujiriyanto,2005:45). RGB ataupun CMYK hanyalah pembagian warna berdasarkan sumber pembentuk warna pigmen primer yang dipakai di dalam dunia seni rupa dibagi menjadi tiga, yaitu cyan, magenta, dan yellow. 3.2.5.3
Warna sekunder Warna
sekunder
merupakan
perpaduan antara warna – warna primer. Warna sekunder adalah warna hijau, jingga, dan ungu. Misalnya kuning dipadukan dengan cyan akan menjadi warna hijau. Merah + biru = ungu Merah + kuning = orange Kuning + biru = hijau (pujiriyanto,2005:45) 3.2.5.4
Warna tersier Warna pencampuran
tersier antara
warna
merupakan sekunder
dengan warna primer. Merah +ungu = merah ungu Ungu+ biru = ungu biru Biru + hijau = hijau biru Hijau + kuning = hijau kuning Kuning + orange = orange kuning (pujiriyanto,2005:45) 3.2.5.5
Fungsi dan arti warna Setiap warna dapat menimbulkan respon psikologis yang berbeda – beda, tetapi secara umum pujriyanto (2005:45) 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
telah
memberikan
gambaran
tentang
hubungan psikologis antara warna dengan manusia dapat dijelaskan sebagai berikut : Merah memiliki kesan bahaya, cinta, nafsu, energi. Warna merah kadang berubah jika dikombinasi dengan warna lain. Merah jika dikombinasi dengan warna
putih
bahagia
akan
dalam
mempunyai
lingkungan
arti
budaya
oriental. Biru
dapat
diartikan
keamanan,
kepercayaan,
teknologi,
kebersihan,
teraturan. Banyak digunakan sebgai warna
pada
Amerika
logo
Serikat
bank untuk
di
negara
memberikan
kesan “kepercayaan”. Hijau respon psikologinya adalah alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan. Warna hijau tidak terlalu sukses untuk ukuran global. Di negara China dan Prancis, kemasan dengan warna hijau tidak
begitu
mendapat
sambutan.
Tetapi warna hijau di negara – negara Timur Tengah sangat disukai berbeda dengan seperti warna merah dinegara tersebut
sangat
tidak
disukai
dikarenakan mereka memiliki anggapan identik dengan haram. Yellow
respon
psikologinya
yaitu
optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran, pengecut, penghianat. Kuning sangat dikeramatkan dalam agama Hindu.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jingga
respon
spiritual,
psikologinya
misteri,
yaitu
kebangsawanan,
transformasi, kekasaran, keangkuhan. Warna ungu tersebut sangat jarang ditemukan
dijalan.
Tidak
cocok
digunakan untuk desain bertemakan alam. Orange energi,
respon
psikologinya
keseimbangan,
adalah
kehangatan.
Menekankan sebuah produk yang tidak mahal. Coklat sifat psikologinya adalah tanah atau
bumi,
daya
tahan.
Kemasan
makanan di negara Amerika serikat sering memakai warna coklat dan sanga sukses, tetapi di kolombia warna coklat kurang begitu disukai. Putih memiliki sifat psikologis kesucian, keberhasilan,
ketepatan,
ketidak
bersalahan, steril, kematian. Abu–abu memiliki sifat psikologis yang intelek,
modern,
kesedihan. warna
kesederhanaan,
Warna
yang
abu–abu
paling
gampang
adalah atau
mudah diliat oleh mata. Hitam memiliki sifat psikologis tentang kematian, power, keanggunan, misteri, ketakutan, kesedihan. Sebagai warna kemasan produk warna hitam dapat melambangkan
keanggunan/elegan,
kemakmuran dan kecanggihan. Merah muda memiliki sifat psikologis manis dan lembut. Banyak digunakan
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk produk dengan target konsumen wanita atau anak – anak. (pujiriyanto,2005:46-48) 3.3
Data Teknis Perancangan Ukuran memakai satuan panjang cm. Bahan yang di gunakan di sesuaikan dengan media, berikut adalah ukuran dan bahan dari media terpilih :
Poster : Ukuran A3 (29.7 x 42 cm), Bahan Art Paper 150 Gsm
Flyer : Ukuran 14,8 cm x 21 cm, Bahan Art Paper 150gsm.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/