BAB III DATA PERANCANGAN A. Data Photography Saat ini, photography telah menjadi bagian tak terelakan dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Bahkan, orang awam dapat berhadapan dengan seribu hasil photography setiap harinya. Baik dalam bentuk photo , media massa, iklan sampai di pinggir jalan. Frase ‘Photography ’ diperkenalkan pertama kali pada sekitar tahun 1839. Photography sendiri berasal dari bahasa Yunani: Photos = light (Cahaya) dan grafo = write (menulis). 1Photograpy jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti menulis atau melukis dengan cahaya. Perkembangan Photography
di Indonesia tidak lepas dari sejarah,
dimulai pada tahun 1857, pada saat 2 orang juru photo Woodbury dan Page membuka sebuah studio photo
di Harmonie, Batavia (Jakarta),
menurut
sejarahphoto
sumber
yang
dikutip
di
.com.
Mengikuti
perkembangannya photography memliki banyak sekali spesialisasi yang terbentuk seiring penemuan teknik baru yang memberikan keleluasaan kepada photographer untuk merekam objek tertentu dan secara garis besar digolongkan Photography
Potret, Still life, Fashion, Interior,
Wedding, Landscape, People dan Wildlife (satwa liar).
B. Photography Wildlife Seringkali saat kita melihat photo -photo binatang
atau wildlife
(satwa liar) yang tersaji di dalamnya sangat menarik dan mempunyai nilai ekspresif tersendiri. Photography satwa liar dianggap sebagai salah satu bentuk seni photography
yang menantang. Serta membutuhkan
keterampilan teknis suara, serta mampu untuk mengekspos dengan benar2, photo grager wildlife (satwa liar) dan photography binatang pada 1
Darwis triadi school of photography manual book, 2008 http://myjepretan.wordpress.com/2013/04/21/workshop-travel-photography-khususwanita/
2
19
umumnya mempunyai kesamaan hanya saja photography wildlife (untuk alam bebas) dan photography binatang (untuk binatang piaraan) yang masih lingkupnya lingkungan sekitar yang lebih bersahabat. Photography golongan ini memerlukan keterampilan kerajinan lapangan yang baik. Sebagai contoh, beberapa binatang yang sulit untuk didekati dan dengan demikian pengetahuan tentang sifat binatang harus dikuasai agar bisa lebih memahami dan diperlukan untuk dapat memprediksi tindakan mereka. Photography wildlife maupun photography binatang kesayangan pada umumnya dapat diambil dengan peralatan standar dan beberapa jenis photography wildlife atau binatang memerlukan beberapa peralatan khusus, seperti lensa makro untuk serangga, lensa panjang untuk burung dan kamera bawah air untuk kehidupan laut. Namun, sebuah photo wildlife maupun binatang kesayangan juga dapat menjadi hasil yang bagus dan maksimal jika berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Menghasilkan photo yang berkualitas pada dasarnya tidak hanya ditilik dari sisi komposisi, teknik, objek, lokasi dan hasil gambar yang bagus. Tetapi photo
tersebut harus mempunyai unsur rasa, sehingga
gambar yang hadir lebih berbicara dan punya jiwa. Pun demikian dengan photo memotret binatang kesayangan.
20
C. Peralatan Photography Peralatan photography yang akan digunakan dalam kegiatan photographer untuk bisa menghasilkan photo baik. 1. Kamera
Gambar 3 Skema Kamera (sumber www.ardihebat.blogspot.com)
Kamera terdiri dari: a. Body Kamera b. Lensa Kamera
Gambar 4 Body kamera & Lensa (sumber www.images03.olx.co.id)
21
Gambar 5 Body Kamera (sumber www.1.bp.blogspot.com)
a. Body Kamera : 1). Shutter 2). Shutter Speed 3). Pengatur asa 4). Program 5). On / Off 6). View Finder 7). Self Timer 8). Live View b. Lensa Kamera : Lensa
adalah
bagian
utama
dari
kamera,
secara
umum
menentukan kualitas photo . Sebuah lensa ditentukan oleh focal length, yaitu jarak antara permukaan film/sensor digital dan sebuah titik fokus yang ditangkap oleh lensa. Pada umumnya lensa dibagi menjadi beberapa macam yaitu 1). Lensa Tunggal (Fixed Lens). Memiliki satu ukuran dalam milimeter atau disebut singgle length. Lensa jenis ini biasannya mempunyai bukaan diafragma yang besar. 2). Lensa Majemuk / Zoom. Lensa ini mempunyai lebih dari satu focal lenght, yang memungkinkan photographer dapat mengambil gambar dari tempatnya berdiri
tanpa perlu beranjang dari
tempatnya.
22
3). Wide Angle Lens. Lensa ini biasa digunakan untuk photography landscape, interior, gedung, dsb. 4). Telephoto Lens. Lensa ini bisa menangkap subjek yang jauh dan sulit dijangkau. Misalnya untuk memotret burung, kegiatan olah raga, dsb. 5). Macro / Micro Lens. Lensa ini digunakan untuk menangkap subjek yang sangat dekat dengan lensa seperti serangga.
Gambar 6 Lensa Kamera (sumber www.s1.bmdstatic.com)
Lensa Kamera terdiri dari : 1). Gelang Fokus ( pengatur jarak dengan objek ) 2). Diafragma 3). Pengatur Zoom ( pada lensa zoom )
23
Gambar 7 Diafragma (sumber www.campbellcameras.blogspot.com)
Fungsi diafragma (f) : Untuk mengatur kapasitas cahaya yang masuk dan mengatur ruang tajam. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin luas ruang tajam, semakin besar bukaan diafragma, semakin sempit ruang tajamnya. Ruang Tajam (Depth of Field Preview). Ruang tajam adalah daerah diantara latar depan (foreground) dan latar belakang (background) obyek yang masih terekam tajam.
24
Gambar 8 contoh pengaturan ruang tajam (sumber belfot.com)
25
3. Filter
Gambar 9 Filter lensa kamera (sumber 4.bp.blogspot.com)
Untuk meningkatkan mutu hasil pemotretan, filter menjadi salah satu pilihan yang bisa digunakan adalah : a. Filter UV (Ultra Violet), berfungsi menyaring sinar ultra violet yang dijumpai pada siang hari yang cerah. Disisi lain filter ini bisa sebagai pelindung kaca lensa. b. Filter Polarisasi, memiliki fungsi menyaring sinar terpolarisir yang dipantulkan
oleh
benda
–
benda
bening,
sehingga
bisa
mengcleankan gambar. c. Filter skylight atau SL, mempunyai fungsi yang sama seperti ultra violet. d. Filter Neutral Densitiy, mengurangi sinar yang masuk tanpa mengubah sifatnya. e. Filter Gradual, filter yang bergradasi dengan warna – warni tertentu di setiap filternya. f. Filter Multi Image, filter yang menghasilkan gambar berlang dalam satu bidang atau frame.
26
g. Filter Sunrise dan Sunset, berfungsi mengurangi sinar pada matahari dengan sekitarnya. h. Filter Center Spot, berfungsi mengkonsentrasikan objek yang berada di posisi center dan mengurangi pengaruh dari objek lain yang ada disekelilingnya. 4. Tripod
Gambar 10 Tripod (sumber www.optics4birding.com)
Tripod bisa digunakan untuk pemotretann dengan kecepatan lambat, menghindari shaking/goyang pada saat pemotretan.
27
5. Flash / Speed light
Gambar 11 Flash / Speed light (sumber www.t-dimension.com)
Flash atau lampu kilat mempunyai fungsi memberikan cahaya pada pemotretan malam hari atau dalam keadaan gelap dan digunakan sebagai cahaya utama dalam pemotretan studio. 6. Media Penyimpanan
Gambar 12 memory kamera (sumber www.en.academic.ru)
Media penyimpanan untuk kamera digital ini berfungsi sebagai alat simpan untuk hasil photo pada kamera. Media penyimpanan ini
28
digolongkan menjadi 3, yaitu Compact Flash (CF),XD-Picture Card (XD Card), Secure Digital Card (SD card).
D. Memanfaatkan Available Light dan Artificial Light Ada
dua
jenis
pencahayaan
yang
bisa
digunakan
dalam
pembuatan film, baik fiksi maupun non fiksi (seperti dokumenter). Jenis pencahayaan tersebut yakni artificial light (jelasnya ada di tulisan saya sebelumnya) serta available light. Available light adalah pencahayaan dengan memanfaatkan sumber cahaya yang ada. Available light di antaranya cahaya matahari, cahaya lampu yang ada di rumah, cahaya bulan, dan cahaya lampu di jalan. Jadi, available light berkaitan sumber cahaya yang sudah tersedia dan bagaimana agar sumber cahaya tersebut bisa digunakan untuk menyinari obyek. Jika hanya ada satu sumber pencahayaan, maka dipastikan itu sebagai pencahayaan utama atau keylight. Ada tiga point penting pencahayaan yang disebut three points lighting, tentang sudah saya jelaskan di lighting part 1. Dalam pemanfaatan available light bisa dimanfaatkan sebagai key light dan fill light. 1. Dalam Ruangan Pencahayaan di dalam ruangan/indoor misalnya pencahayaan yang sudah ada (lampu neon atau lampu pijar). Pencahayaan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan shooting, walaupun bisa jadi banyak kelemahan, diantaranya intensitas cahaya yang dihasilkan terlalu rendah untuk kepentingan shooting. Dengan teknologi video digital hal ini masih bisa diakali dengan menaikan iris, walau demikian pasti ada batas toleransinya. Ketika kita menaikan f-stop di kamera, mungkin gambar yang dihasilkan akan tampak grainy/bintik-bintik. Usahakan, obyek mendapat pencahayaan yang cukup, walaupun tidak selalu solusi yang baik, coba memindahkan obyek/subyek yang akan anda shoot pada area cukup cahaya dimana cahaya lampu itu jatuh. Jika anda akan shooting di
29
dalam ruang kamar, anda bisa memanfaatkan cahaya matahari dari luar ruangan. Namun sekali lagi, anda harus mengatur posisi subyek agar mendapatkan intensitas pencahayaan yang diinginkan. 2. Luar Ruangan Ketika kita akan shooting di luar ruangan/exterior pada siang hari yang harus diperhatikan adalah arah matahari. Tidak terlalu disarankan untuk shooting dari jam 11 hingga jam 1 siang, karena cahaya matahari sedang terik-teriknya dan mungkin berada persis di atas obyek, yang artinya akan menimbulkan bayangan. Untuk menurunkan intensitas cahaya yang terlalu kuat, anda bisa memanfaatkan filter Neutral Density/ND yang ada pada kamera. Dengan menggunakan filter ini, cahaya yang berlebihan akan direduce/dikurangi sehingga menjadi normal. Saran saya, ketika harus shooting di siang hari dan hanya menggunakan available light, antara jam 2 hingga jam 4 sore. Untuk mengatur arah pencahayaan gunakanlah reflektor. 3. Menggunakan Reflektor Reflektor merupakan sebuah alat untuk merefleksikan atau memantulkan cahaya pada subyek. Reflektor untuk keperluan shooting (juga pemotretan) sudah banyak didesain oleh pabrik. 4. Obyek Bergerak Jika
menggunakan
normal/artificial
light
dimana
pencahayaan sumber
dengan
cahaya
bisa
lighting
yang
digeser
untuk
menyesuaikan cahaya yang harus didapatkan oleh obyek /subyek/area shooting kita. Beda halnya jika kita memanfaatkan available light. Saran saya, gunakanlah iris secara manual karena dengan demikian kita bisa menyesuaikan sumber cahaya yang masuk dengan mengontrol irisnya.
30
E. Komposisi Komposisi adalah proses pengaturan atau penataan benda - benda dalam suatu susunan tertentu. Komposisi mempunyai batasan - batasan yang diklasifikasikan, dalam perspektif photography batasannya adalah bingkai (frame). Komposisi yang baik menghasilkan photo
yang
harmonis/serasi, yang didapat dengan memanfaatkan unsur-unsur desain Photography . Aspek komposisi yang utama dalam dunia photography
adalah
Visual Impact, yaitu kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang diekspresikan dalam sebuah photo . Hal – hal yang terdapat dalam komposisi: 1. Selalu Terdapat titik perhatian utama, komponen gambar, yaitu: penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya, dan identitas objek. 2. Terdapat keseimbangan antara gelap dan terang. 3. Terdapat keseimbangan antara bentuk padat dan ruang terbuka. 4. Terdapat keseimbangan antara warna ceran dan warna gelap.
F. Angle of View Memotret tidak hanya memperhatikan dari segi komposisi tetapi mencoba merubah sudut pandang kamera sepenuhnya. Hal – hal istilah yang bisa menjadi acuan dalam pengambilan angle diantaranya: 1. High Angle Pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek photo . 2. Bird Eye Sudut pengambilan gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan objek (HI), elemen apa
saja yang ada disekitar objek, dan pemberian kesan
perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan dengan POI (Point Of Interest). 3. Eye Level
31
Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar atau
sama seperti mata memandang. Biasanya digunakan untuk
menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah. 4. Low Angle Pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun. 5. Frog Eye Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
G. Teori Estetika Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.3 Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Estetika istilah ini dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baum garten (1714 – 1762) melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan adalah cabang dari filsafat yang menitik beratkan perhatian pada analisis konsep dan solusi
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika
32
permasalahan yang muncul pada diri seseorang ketika seseorang mengkontemplasi objek – objek estetik (John Hospers). Estetik dapat dipahami sebagai nilai - nilai yang muncul pada diri sesorang ketika ia berhubungan
(memperhatikan,
mengamati,
mendengarkan,
dan
sebagainya) dikarenakan berkerjanya alat indra terhadap objek tersebut.
H. Elemen Dasar Visual Elemen dasar visual terdiri dari : 1. Titik ( Point ) Titik merupakan elemen dasar paling sederhana dari proses penciptaan bentuk. Suatu titik dapat dianggap titik jika memiliki ukuran yang sangat kecil dibanding ukuran bidangnya. Semakin luas bidang, maka batas ukuran titik juga semakin besar.4 Titik berfungsi untuk : a. Menciptakan garis / kesan garis. b. Menciptakan volume dan bentuk / kesan volume dan bentuk. c. Menciptakan kesan pergerakan dan arah. d. Menciptakan pola dan irama. e. Menciptakan tone dan tekstur / kesan tone dan tekstur. 2. Garis ( Line ) Garis merupakan dua buah titik atau lebih yang terhubung. Bagaimana dua titik tersebut terhubung memberikan karakter dan tampilan yang khas pada garis. Garis, berdiri sendiri maupun digabungkan dengan garis lain atau bentuk lain, dapat membantu keterbacaan, tampilan ataupun penyampaian pesan dari suatu desain5.Garis berfungsi untuk : a. Memberi citra struktur, bentuk, dan bidang. Garis seperti ini sering disebut garis kontur yang merupakan batas / tepi dari suatu bidang / bentuk atau garis yang digunakan untuk mengikuti tepi dari suatu bidang / bentuk. 4 5
Desain Komunikasi Visual, Safanoyang Yongki 2006 Desain Komunikasi Visual, Safanoyang Yongki 2006
33
b. Menekankan nilai ekspresi beserta pesannya, seperti image gerak, irama dan pola, kesan arah, nuansa emosi, memberi penekanan desain, dll. Sering disebut garis grafis. Garis juga dapat membawa makna, simbol, dan informasi. c. Menciptakan tone, kesan dimensi, dan kesan tekstur. Garis ini sering disebut garis arsir. d. Membagi sebuah bidang menjadi dua bagian atau lebih. e. Menandai pertemuan dua area atau lebih. 3. Bentuk ( Shape ) Merupakan suatu area / obyek tertutup yang dapat diciptakan dengan garis, warna, tekstur ataupun sudut yang mencitrakan suatu batas. Bentuk memiliki dua jenis sifat, yaitu 2D (2 dimensi) dan 3D (3 dimensi). Bentuk 2D memiliki panjang, lebar, dan luas. Selain itu, keberadaan bentuk 2D dibatasi oleh bidang.6 Sedangkan bentuk 3D memiliki panjang, lebar, tinggi / tebal / dalam, dan volume / massa. Keberadaan bentuk 3D dibatasi oleh ruang. Sifat 3D
dapat
memanfaatkan
digambarkan teknik
dalam
perspektif,
2
dimensional
pemberian
kesan
dengan tekstur,
kedalaman, serta gradasi dan bayangan. Bentuk memiliki beberapa jenis, yaitu bentuk geometrik (terkesan diciptakan secara terukur, bukan alamiah), bentuk simbolis (mengandung makna atau pesan tertentu), bentuk organik (mengingatkan pada makhluk hidup dan berlekuk-lekuk), dan bentuk abstrak (tidak beraturan). Bentuk berfungsi untuk : a. Menekankan nilai ekspresi b. Menciptakan kegunaan praktis b. Menyimbolkan ide-ide c. Mencerminkan kesan kedalaman, tiga dimensional, dan tektur
6
Desain Komunikasi Visual, Safanoyang Yongki 2006
34
a. Mengorganisasikan,
menghubungkan,
memisahkan,
atau
memberi batas pada desain 4. Bidang ( Plane ) Bidang merupakan perpaduan garis dalam kondisi tertentu. Bidang cenderung bersifat 2 dimensional dan dapat diamati secara visual pada alam nyata maupun pada desain. Bidang terbagi dalam 2 jenis, yaitu natural / alamiah (misalnya : bidang sawah, bidang tanah, dll) dan buatan (misalnya : bidang gambar, bidang kertas, bidang kanvas, dll). Fungsi bidang dalam kajian estetika adalah : b. Menekankan nilai arah, gerak, dan irama c. Memberi kesan 3 dimensi dengan batasan yang dapat diciptakannya d. Menciptakan area permukaan yang dapat menghasilkan bentuk bervolume / ruang e. Memberi batasan pada komposisi 2 dimensi 5. Ruang ( Space ) Ruang merupakan suatu kehampaan 3 dimensional, dimana benda yang ada memiliki kedudukan dan arah yang relatif. Ruang bisa saja tidak dapat dilihat (imajiner/ khayali) dan tidak terbatas. Ruang baru dapat dirasakan keberadaannya setelah kehadiran benda / unsur garis dan bidang dalam kehampaannya.7 Ruang dapat pula tercipta melalui konfigurasi bidang-bidang. Ruang memiliki fungsi untuk : a. Membuat kegunaan praktis (misalnya : packaging) b. Menekankan nilai ekspresi dan focal point c. Memberi batasan pada komposisi 3 dimensional d. Memberikan penekanan pada objek / tulisan yang difokuskan e. Memberikan tekanan pada tulisan yang difokuskan
7
Desain Komunikasi Visual, Safanoyang Yongki 2006
35
f. Memudahkan keterbacaan dengan membangun struktur layout 6. Tekstur ( Texture ) Tekstur adalah tampilan atau merasa dari permukaan. Tekstur visual menciptakan sebuah ilusi dari tekstur pada publikasi cetak atau halaman web. 8Pola, seperti gambar-gambar yang dicetak pada kertas, adalah visual tekstur. Berkenaan dengan peraba, tekstur dapat benarbenar dirasakan. Cetak publikasi dapat dicetak pada kertas yang bertekstur sehingga dapat langsung dirasakan oleh indera peraba. Tekstur dapat digunakan untuk : a. Memberikan mood atau kepribadian b. Memberikan nuansa emosi\ c. Menciptakan image d. Meningkatkan keragaman dalama pengalaman indera 7. Warna Warna adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi dengan konsumen. Sehubungan dengan warna pada perencanaan grafis kemasan dapat dirasakan kegunaannya dalam beberapa sudut yang
saling
berkaitan.
Yang
sudah
jelas
kita
mengenal
2
penggolongan warna, yaitu warna panas (merah, jingga, kuning) dan warna dingin (hijau, biru dan ungu).9 Dari sudut kejiwaan warna panas dihubungkan dengan sikap spontan, meriah, terbuka, memacu gerak dan menggelisahkan, yang disebut “extroverted colour”, sedang warna dingin dihubungkan dengan sikap tertutup sejuk, santai, penuh pertimbangan dan disebut “introverted colours”. Kalau warna merah dianggap warna jantan, lambang darah yang mengalir di dalam tubuh, warna jingga mengesankan bersih, membangkitkan selera, ramah dan hangat. Kuning penuh gairah, ceria dan terang, merah jambu mengesankan kewanitaan dan warna hijau melambangkan suatu yang tumbuh dan
8
9
Desain Komunikasi Visual, Safanoyang Yongki 2006 Color basic Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta, Dameria, Anne. 2007
36
harapan, sedangkan warna biru memberikan rasa tenang. Bila hijau membangkitkan
ketenangan
di
bumi,
maka
biru
memberikan
kesunyian di langit. Kecenderungan diterapkan menjelaskan
dengan
potensi baik
kekuatan
dari
dalam
warna,
warna
ini
pembuatan
pandangan
tentunya
dapat
kemasan.
Untuk
dari
segi
psikologi
mengemukakan, bahwa warna lebih dekat hubungan kepada emosi daripada kepada bentuk, sehingga pada sebuah kemasan warna tampil lebih awal dibandingkan dengan bentuk kemasannya dan untuk ini tidak begitu diperlukan pertimbangan-pertimbangan pengamatan. Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi : a. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb. b. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam c. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. 8. Typografi
Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai
‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu legibility, clarity, visibility, dan readibility.10 Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi
10
Tipografi dalam desain grafis. Jakarta, Sihombing, Danton. 2001
37
cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf dengan baik. Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya denganhuruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik untuk membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidaktepatan menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu keterangan yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain komunikasi visual terkesan kurang jelas. Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud dengan visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Prinsip pokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Agar dapat berkomunikasi
dengan
pengamatnya,
maka
informasi
yang
disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain-lain. Jenis huruf: a. Serif, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik di bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai penopang atau tangkai. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
38
b. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Dalam ilmu bahasa dikenal istilah sintaktis, yang berarti penyusunan katakata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti : huruf membentuk kata, kemudian kata membentuk kalimat yang terdiri dari komponenkomponen seperti subjek, predikat, objek. Sintaktis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual kedalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaktis tipografi dimulai dari elemen komposisi terkecil yaitu, huruf, kata, garis, kolom, dan margin. Beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut : a. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. b. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. c. Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. d. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan 28 pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke
39
kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. e. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garisgaris dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Tipografi yang di gunakan dalam buku “Dog Photography” adalah tipografi tipe huruf atau type sans serif dan serif
untuk
menegaskan kesan modern dan elegant. 9. Layout Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk sususan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Pengertian
Layout
adalah
tentang
bagaimana
mengorganisasikan ruang.Menurut Surianto Rustan dalam bukunya “Layout, Dasar & Penerapannya” layout merupakan tata letak elemen elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain: urutan / sequence, penekanan / emphasize, keseimbangan / balance, kesatuan / unity. Jika Ada enam satuan informasi yang harus disampaikan kepada target audience, dan untuk itu perlu diatur urutan mana dulu informasi yang harus dilihat pembaca, yang mana kedua, ketiga dan seterusnya. Ini yang disebut urutan / sequence, banyak juga yang menyebutnya dengan istilah aliran / flow. Desainer hendaknya membuat urutan atau prioritas yang harus dibaca pertama atau urutan mana yang harus dibaca terakhir. Sequence diperlukan karena bila semua informasi ditampilkan sama kuatnya, maka pembaca akan
40
kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan. Sequence dapat dicapai dengan adanya penekanan / emphasize. Emphasize dapat diciptakan dengan berbagai cara, antara lain: 1. Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemenelemen layout lainnya pada halaman tersebut. 2. Warna yang kontras/berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya. 3. Letakkan di posisi yang strategis atau yang menarik perhatian. Bila pada umumnya, kebiasaan orang membaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan, maka posisi yang paling pertama dilihat orang adalah sebelah kiri atas. 4. Menggunakan
bentuk
atau
style
yang
berbeda
dengan
sekitarnya. Untuk selanjutnya, informasi kedua yang harus dilihat pembaca, mempunyai penekanan yang tidak sehebat informasi pertama, demikian pula dengan informasi ketiga, keempat dan seterusnya. Selain kedua prinsip tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan / balance. Pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout bukan berarti seluruh bidang layout harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan
menggunakan
meletakkannya
pada
elemen-elemen tempat
yang
yang
tepat.
dibutuhkan Ada
dua
dan
macam
keseimbangan dalam layout, yaitu: keseimbangan yang simetris dan keseimbangan yang tidak simetris. Supaya sebuah layout memberi efek yang kuat terhadap pembaca, ia harus mempunyai kesan kesatuan / unity. Semua elemen harus saling berkaitan dan disusun tepat. Tidak hanya dalam hal penampilan, kesatuan di sini juga mencakup selarasnya elemenelemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.
41
Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi.11 Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek - objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha
menciptakan
kesatuan
objek,
termasuk
ruang
secara
keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout. Disamping prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel. “Konstanta adalah elemen-elemen yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan, sedangkan variabel adalah elemen-elemen yang berubah.” (Koskow, Merupa Buku, pp. 171-172) Konstanta dan variabel memperjelas prinsip konsistensi.
I. Media Kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa. Media massa terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya : 1. Media Cetak Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan – pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau photo dengan tata warna dan halaman putih. Media cetal merupakan rekaman peristiwa yang ditangkap dalam bentuk kata – kata, gambar, photo , dan sebagainya. 11
Layout Dasar & Penerapannya, Rustan Surianto 2009
42
2. Media Elektronik Media
audio
yang
menyampaikan
pesan
lewat
suara.
Kecepatan dan ketepatan waktu dalam penyampaian pesan radio tentu lebih cepat dengan menggunakan siarang langsung. Setelah itu muncul televisi yang bisa menayangkan gambar dan sebaga media massa audio visual. 3. Media Massa Internet Seiring perkembangan jaman di abad 21, Media internet bisa melebihi kemampuan media cetak dan eletronik. Apa yang ada pada kedua media tersebut bisa masuk kedalam jaringan internet melalui website.
J. Photobook Photobook adalah sebuah buku yang berisi rangkaian photo – photo yang saling berkaitan satu sama lain atau mempunyai alur cerita12. Photobook merupakan album photo yang didesain dan di-layout lebih dulu, lalu dicetak dan dijadikan buku. Kaitan antara photo -photo tersebut bisa mempunyai satu atau beberapa tema. Tema – tema yang biasa dipakai untuk membuat sebuah photobook
bermacam-macam seperti
tema Wedding, Wisuda, Baby Born, Birthday, Pre-Wedding, Iklan komersial dll. Photobook pada umumnya mengombinasikan antara photo kreatif dan personal publishing dengan produk konvensional. Pembuatannya mengandalkan mesin cetak photo berteknologi tinggi. Photobook pun memiliki banyak keunggulan dibandingkan album photo
konvensional,
yakni memiliki hasil cetak lebih tajam, kaya warna & tidak terbatas dalam jumlah yang bisa disesuaikan & layout yang lebih menarik. Karateristik Photobook
sendiri yang hampir sama dengan coffe
table book, yaitu halaman yang terdiri dari photo
dan ilustrasi yang
12
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/105012
43
disertai dengan keterangan dan blok teks kecil. Buku ini lebih didominasi photo yang menunjukan pendekatan dangkal terhada subjek.
K. Tiga Langkah Dalam Proses Desain Membuat karya desain diperlukan bentuk seni atau tindakan, untuk mewujudkan atau membuat suatu rencana atau gambaran yaitu: 1. Menentukan Jenis Desain Dengan menentukan dan membuat rancangan pengaturan objek – objek untuk sebuah desain yang disesuiakan dengan ketentuan yang berlaku, misalnya desain cover Photobook , dimana kita dituntut untuk membuat konsep desainnya akan seperti apa. 2. Menentukan Objek yang dipakai Setelah mengetahui dan merencanakan di langkah pertama, kita juga
harus mengetahui objek mana saja yang akan dijadikan
cover. Seperti, Judul/Cover Photobook ,Ilustrasi/gambar (photo ) utama dan ornames penghias. 3. Menentukan Kesan dan Gaya Tampilan Desain Setelah 2 langkah tersebut terpenuhi makah harus sudah menentukan gaya yang bisa dipakai untuk desain kita dari segi pemilihan warna, font, layout.
44
L. Rincian Data Perancangan 1. Jadwal Pelaksanaan Perancangan Adapun jadwal pelaksanaan pengkaryaan yang dilaksanakan sampai pada waktu sidang Tugas Akhir (TA), dibuat adalah sebagai berikut: Jadwal Kegiatan Kegiatan Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Pengumpulan data
Proses Photo Penyelesian & Editing Layout Isi & Cover
Cetak Jilid & Finishing Pembuatan item pendukung - X-Banner - Sticker - Poster - Post Card Dokumentasi / laporan Gambar 5 Jadwal Kegiatan
45
2. Anggaran Biaya
Gambar 6 Anggaran Biaya
46
M.
Komparasi Karya 1. “Orangutan, Rhyme & Blues” Oleh Regina Safri Photobook berjudul “Orangutan, Rhyme & Blues”, yang di tulis Regina Safri, karya ini bermula pada beberapa anak - anak muda yang melakukan observasi melalui photography orangutan di kalimantan. Photobook
ini
berisikan
photo
-
photo
gambaran
kehidupan
penderitaan orangutan yang sangat memprihatinkan di Kalimantan. Melalui photography karya ini menyadarkan kita bahwa kerja keras pelestarian orangutan di Indonesia harus didukung semua pihak, selain itu karya ini juga mengajak kita menyadari pentingnya melestarikan hutan dan seisinya. Photobook ini berukuran 20 x 24 cm, berisi 130 halaman dengan menggunakan softcover, sedangkan isi menggunakan matte paper. Memiliki ketebalan buku 1,3 cm. Buku ini sangat inspiratif dengan ukurannya yang flexible sangat mudah untuk dibawa kemanamana dan isi foto yang full collor menambah daya tarik untuk melihat, kemudian mengikutinya. Struktur Photobook: Cover
: Art Carton 210 gr.
Warna Cover
: 2/0 (CMYK dan hitam putih pada sisi depan, belakang merah 1 sisi ).
Isi
: Matte Papper 115 gr.
Jilid
: Jahit / Benang.
Harga Jual
: Rp. 200.000,-.
47
Gambar 13 Photobook “ Orangutan, Rhyme & Blues” (oleh, Regina Safri)
2. “Indonesia, Manusia & Masyarakatnya” Oleh Ian Charles Stewart Photobook berjudul “Indonesia, Manusia & Masyarakatnya”, yang di tulis Ian Charles Stewart, Photobook ini berisikan photo - photo gambaran Indonesia dengan beraneka ragam suku, tradisi dan kebudayaan. Buku ini sangat inspiratif dan informartif dengan ukurannya yang besar dan berisikan 280 foto yang full collor menambah daya tarik untuk melihatnya. Struktur Photobook: Cover
: Hard Cover
Warna Cover
: Full Collor, berupa foto.
Isi
: Matte Papper.
Gambar 14 Photobook “Indonesia, Manusia & Masyarakatnya” (oleh, Ian Charles Stewart)
48
Tabel Komparasi Karya
No Photobook
Isi
Tampilan
1.
Happy Tails
+/menarik
+/bagus
2.
Tall
+/menarik
+/bagus
3.
Orangutan
+/menarik
+/bagus
Rhyme & Blues 4.
Indonesia,
+/menarik
Manusia &
+/bagus
Masyarakatnya
Harga
Penjualan
+/mahal
Laku dikalangan menengah atas +/mahal Laku dikalangan menengah atas +/mahal Laku dikalangan menengah atas +/mahal Laku dikalangan menengah atas
Gambar 7 Tabel Komparasi Karya
49