28
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Jump Heading Tehnik dasar heading (jump heading) sangat penting dalam permainan sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan maupun menyerang yang akan mampu diterapkan pada saat bermain selama berada dalam lapangan. Jump heading juga dapat menghasilkan gol-gol yang indah yang tidak bisa dihalau oleh kiper. Menurut Abdul rohim (2008:24) arahkan tubuh menghadap bola pada saat bola bergerak turun, jaga agar bahu tetap lurus ke atas. Saat di udara lengkukan tubuh ke belakang, dan tarik dagu ke arah dada, jaga leher agar tetap kuat dan pastikan perhatian pada bola. Sentakkan badan ke depan dan kontak bola dengan kening pada titik loncatan yang tinggi. Yang terpenting mata harus tetap terbuka dan mulut tutup pada saat menyentuh kening. Menurut Clive gifford (2007:24) para pemain bertahan sering harus menyundul bola dengan kuat ke atas. Dan menjauhi daerah penalti. Ketika kamu menghalau bola dari daerah berbahaya sundullah bola di puncak lompatanmu. Cobalah menyundul bola jauh-jauh dan cukup tinggi. Menurut Komaruddin (2011:62) salah satu tehnik dasar yang dapat digunakan disemua posisi dan sudut lapangan yaitu menyundul bola yang umumnya dilakukan dengan kepala. Tehnik ini dapat dilakukan untuk mengoper dan menghalau bola di daerah pertahanan atau mengendalikan bola di daerah
28
pertahanan dan melakukan sundulan untuk mencetak gol. Ditinjau dari posisinya menyundul dapat dilakukan sambil berdiri, melompat dan sambil meloncat. Cara untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan heading adalah dengan meningkatkan kemampuan meloncat memenangkan heading untuk mungkin mengharuskan tiap pemain meloncat melebihi pemain lawan (fajar-agnifauzan.blogspot.com/2012/04/sepakbolahtml). Menurut Budi Sutrisno dan Muhammad Bazin Khafadi (2010:5-6) dalam sepak bola, tehnik sundulan sangatlah penting. Sundulan dapat digunakan pada saat bola berada diatas. Sundulan dapat digunakan memberikan umpan atau membuat gol. Cara melaksanakannya adalah ketepatan waktu melompat harus tepat, karena bola harus disundul pada saat mencapai titik tertinggi dalam lompatan dan sikap badan pada waktu menyundul bola harus tepat. 2.1.2 Hakikat Latihan Skipping Menurut Suharjana (2007:88) mengatakan bahwa prinsip beban berlebih pada dasarnya menekankan beban kerja yang dijalani harus melebihi kemampuan yang dimiliki seseorang, karena latihan itu harus mencapai ambang rangsang. Hal itu bertujuan supaya sistem fisiologis dapat menyesuaikan dengan tuntutan fungsi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan. Menurut Bayu Suryo (2010:3) lompat tali dikenal dengan rop skipping. Lompat skipping adalah suatu aktifitas yang menggunakan tali dengan ke dua ujung tali dipegang dengan ke dua tangan lalu diayunkan melewati kepala sampai sambil melompat tinggi.
28
Selanjutnya menurut Budi Sutrisno dan Muhammad Bazin Khafadi (2010:152) cara memegang tali dengan menggunakan tiga jari. Gerakan dilakukan dari bahu dan pangkal lengan untuk mengayunkan tali saat melakukan ayunan, siku lengan ditekuk. Tali diayun dalam bidang lateral, horizontal, dan vertikal. Menurut Muhajir (2007:180) lompatan yang dilakukan adalah lompatan ringan dengan kaki lurus di udara. Kedua lengan horizontal ke samping dan sebagian besar putaran tali dengan gerakan pergelangan tangan.tali tidak boleh menyentuh lantai, tetapi harus melalui sedikit diatasnya. Pada semua gerakan lompat dengan tali mulai dari belakang. Menurut Muhammad Muhyi Faqur (2009:3) sasaran ataupun tujuan dalam melompat tali adalah : a) mengembangkan daya tahan, b) mengembangkan kekuatan kaki dan lengan, c) mengembangkan kekuatan kardiovaskuler, d) membantu mengembangkan koordinasi tangan dan kaki, f) membantu mengembangkan keseimbangan tubuh yang baik. Komponen fisik yang dibutuhkan dalam jump heading yaitu : a. Kekuatan Kekuatan adalah kapasitas, kontraksi otot mengatasi untuk menetralkan tahanan atau hambatan tertentu. Kekuatan adalah kemampuan seseorang pada saat mempergunakan ototnya untuk menerima beban kerja dalam waktu rentang tertentu.
28
b. Ketepatan Ketepatan adalah pengendalian gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran ini dapat menerapkan suatu jarak atau mungkin suatu objek. Yang langsung harus dikenal salah satu bagian tubuh. c. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan yang mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan atau kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atau setiap perubahan posisi tubuh. Sehingga tubuh tetap stabil dan terkendali. d. Kelenturan Kelenturan adalalah kemampuan persediaan untuk digerakan seluas-luasnya.
Atau
keluasan
persendian
merupakan
kemampuan yang dibentuk oleh bentuk ujung tulang membentuk persendian dan elastisitas yang menghubungkan persendian. e. Reaksi Reaksi adalah waktu tersingkat yang dilakukan untuk memberi jawaban kinetis setelah menerima suatu rangsangan ataupun reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat dalam menangggapi rangsangannya yang ditimbulkan lewat indera, syaraf, atau filling lainnya seperti
28
dalam mengantisipasi datangnya bola di udara harus diheading. f. Kecepatan Kecepatan adalah merupakan kemampuan seseorang untuk mengajarkan gerakan yang berkesinambungan dalam bentuk yang
sama
dalam
waktu
yang
sesingkat-singkatnya.
Kecepatan ini sangat dibutuhkan dalam olahraga yang sangat mengandalkan kecepatan, contohnya seperti lari pendek 100 meter dan 200 meter. g. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi diarea tertentu, dari depan belakang, dari kiri ke kanan atau dari samping, ke depan. Bentuk-bentuk latihan kelincahan antara lain lari bolak-balik (shuttle run) dan lari berbelakbelok (zig-zag). h. Daya tahan Daya
tahan
adalah
kemampuan
seseorang
dalam
mempergunakan sistem jantung, paru-paru. Dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja sama terus menerus. Latihan yang dapat meningkatkan, mengembangkan daya tahan jantung dan paru banyak jenisnya antara lain : lari jarak jauh, cross country atau lari
28
lintas alam, fartlek, interval training atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk bekerja. i. Daya ledak otot Daya ledak otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya. j. Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan seseorang menginterogasikan sebagai gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif.
28
2.2 Kerangka Berfikir Upaya meningkatkan prestasi bermain sepak bola khususnya dalam teknik melakukan jump heading, dimana praktek olahraga atau latihan pada umumnya melibatkan berbagai metode latihan. Kemampuan jump heading seorang pemain tergantong dari berbagai faktor seperti: disiplin, kemampuan penguasaan teknik, taktik, persiapan mental dan kemampuan fisik. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling utama untuk mendukung peningkatan prestasi adalah kemampuan teknik bermain sepak bola, khususnya teknik heading. Heading juga salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang banyak manfaatnya, seperti memasukan bola ke gawang lawan, untuk memberikan umpan atau oporan terhadap kawan serta membebaskan serangan lawan pada daerah pertahanan. Dari uraian diatas bahwa dengan kemampuan jump heading yang baik tentunya patut kita melatihnya dengan melakukan loncat dengan skipping sehingga dengan demikian saya berasumsi bahwa latihan loncat dengan skiping berpengaruh pada kemampuan jump heading. 2.3 Hipotesis Berdasarkan pada kajian teori, dan kerangka berfikir yang telah di kemukakan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini “ terdapat pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (jump heading) dalam permainan sepak bola pada siswa SMK Negeri 1 Batudaa “.