BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakikat Power Otot Tungkai Power adalah produk dari gaya dan kecepatan. Oleh karena itu, power otot merupakan produk gaya otot dan kecepatan kontraksi memendek dari otot. Banyak cabang olahraga yang mengandalkan Power otot yang besar. Power disebut juga sebagai daya ledak otot atau kemampuan eksplosif dari otot. Kekuatan eksplosif adalah penggunaan kekuatan otot secara maksimal dalam satuan waktu tertentu. Power merupakan suatu ukuran dari performa otot, yang berkaitan dengan kekuatan dan kecepatan gerak. Besarnya otot berkontraksi dan berkembangnya gaya pada seluruh range of motion serta hubungannya dengan kecepatan dan gaya merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi power (Sudaryanto dan Erna, 2009). Daya ledak atau Power merupakan komponen skill related fitness yang penting. Menurut Depdiknas( 2008)
Power adalah salah satu unsur yang termasuk
dalam unsur kekuatan (strength). Unsur ini dapat ditandai dengan adanya kekuatan dan kecepatan melakukan suatu gerakan. Power ( Daya / tenaga ) Adalah kemampuan mengeluarkan kekuatan / tenaga maksimal dalam waktu yang tercepat. Kekuatan merupakan komponen biomotor yang paling utama, karena dengan kekuatan dapat meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, Tanpa kekuatan yang memadai, maka kegiatan yang bersifat mendasar menjadi sulit dan tidak mungkin melakukan sesuatu tanpa bantuan kekuatan. Sedangkan kecepatan merupakan komponen fisik yang juga esensial. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk mencapai suatu target, tentunya disertai dengan kekuatan semaksimal mungkin. Secara umum Power dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan sekelompok
34
otot untuk menghasilkan kekuatan yang maksimal dengan waktu sependekpendeknya. Sehingga Power dapat dirumuskan sebagai berikut: Power = kekuatan x kecepatan = Kekuatan x jarak Waktu Secara aplikatif Power diperlukan dalam gerakan yang bersifat eksplosif seperti melempar, melompat, menendang dan memukul. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, gerakan tersebut membutuhkan kekuatan yang besar dan dilakukan dalam waktu yang cepat. Power merupakan salah satu komponen penting dalam kesegaran jasmani. Power merupakan suatu kemampuan otot dalam mengatasi beban atau tahanan dalam suatu gerakan yang utuh dalam waktu singkat atau dengan kata lain dengan kecepatan tinggi (Pangemanan, 2008).Dalam beberapa gerakan tubuh yang dinamis, seperti menendang, melempar, memindah tempatkan sebagian atau seluruh beban tubuh, daya ledak ini sangat dibutuhkan (Rinaldy, 2008). Menurut Rinaldy (2008), daya ledak otot erat kaitannya dan bahkan sangat bergantung dengan volume otot. Power otot tungkai dapat ditingkatkan dengan Peningkatkan kerja otot tungkai yang dilatih dalam jangka waktu tertentu atau mengurangi jumlah waktu yang diinginkan untuk menghasilkan gaya yang diharapkan (Sudaryanto dan Erna, 2009).
2.1.2 Hakikat Pliometrik Sejarah Latihan Pliometrik Pertama diformalkan dalam awal 1960-an sebagai sistem pelatihan ilmiah oleh Dr Yuri Verkhoshansky, untuk membedakan antara tindakan alami Pliometrik dalam olahraga dan sistem pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan kecepatan-kekuatan. tindakan Pliometrik pada dasarnya terdiri dari merangsang otot dengan cara tiba-tiba sebelum peregangan setiap konsentris. Hal ini ditandai dengan tindakan refleksif, disebut sebagai tindakan stretch shortening, antara akhir eksentrik pengereman fase, dan awal konsentris percepatan fase yang digunakan untuk mengembangkan kecepatankekuatan (Mel SIFF & Yuri Verkoshanky istilah yang sering digunakan 'powermetrics') Ini terjadi secara alami di hampir semua tindakan olahraga. (Journal Jamaica’s Team,2010) http//:Plyometric training improves power and agility html
34
Latihan Pliometrik menunjukan karakteristik kekuatan penuh dari kontraksi otot dengan respon yang sangat cepat, beban dinamis (dynamic loading) atau penguluran otot yang sangat rumit. Pliometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan-gerakan eksplosif. Istilah ini sering digunakan dalam menghubungkan gerakan lompat yang berulang-ulang atau latihan reflek regang untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif. (http//: Blog endhine9685.Pliometrik Wordpers.Com Posted Juli 14,2009) Pliometrik dapat dianggap sebagai latihan otot cepat fibers dan saraf yang mengaktifkan mereka, mencakup berbagai latihan gerakan melompat-lompat dan dengan menciptakan sebuah program Pliometrik dengan memilih latihan yang benar dan perkembangan intensitas. Dengan asumsi semua latihan Pliometrik dilakukan secara maksimal. (William.P.Ebben,PhD, http://www.google.co.id/ Practica Guidelines Pliometrik Intensity html, 2011) Pliometrik prinsipnya memberikan beban pada otot yang terlibat. Latihan Pliometrik adalah salah satu latihan yang favorit dilakukan oleh pelatih saat ini, terutama kepada cabang olahraga bola voli yang membutuhkan kemampuan daya ledak otot tungkai atau otot lengan Pliometrik suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat merupakan respon dari pembebanan dinamik atau regangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Sebagian besar otot yang dilibatkan adalah otot tungkai dan otot panggul karena kelompok otot ini secara nyata merupakan pusat kekuatan dari gerakan olahraga dan benar-benar memiliki keterlibatan yang besar dalam semua gerakan. metode latihan Pliometrik dapat meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi mempergunakan kekuatan dan kecepatan secara mendadak sebelum otot berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otot-otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin.( http//:Hendra Mashuri peran dan manfaat Pliometrik pada bola voli.html 2012).jadi dapat disimpulkan bahwa latihan Pliometrik mempunyai peran dan manfaat yang signifikan dalam peningkatan daya ledak otot tungkai atlet khususnya atlet cabang olahraga bola voli.
34
Konsep latihan Pliometrik menggunakan regangan awal pada otot secara cepat sebelum kontraksi eksentrik pada otot yang sama.Bentuk latihan Pliometrik bertujuan memperkuat otot otot kaki, pinggul, dan perut dan koordinasinya ketika melakukan pitching. Latihan latihan dapat dilakukan secara kelompok atau sendiri sendiri.Senantiasa
selalu
waspada
kepada
kemungkinan
cedera
ketika
menjalankan atau menjalani latihan latihan ini.Itensitas latihan Pliometrik adalah pengontrolan
bentuk
latihan
yang
ditampilkan
dalam
diagram,
gerak
Pliometriknya mulai jarak dari yang sederhana ke gerakan yang kompleks dan tekanan lebih tinggi.( Posted DYDO, 2008 http://dydo.wordpress.com teknikdan-prinsip-latihan/Pondok)
Bentuk skala itensitas latihan Pliometrik Adapun bentuk-bentuk latihan Pliometrik Menurut (Chu,1992) dalam “Jurnal Saifu Mengenal latihan Pliometrik”, 2008) 1. Jumps in place Jumps in place adalah dimulai dengan berdiri pada satu posisi, dengan dua kaki atau satu kaki kemudian melakukan lompatan yang kembalinya keposisi semula. Bila menggunakan alat bisa menggunakan berupa skiping.teknik yang sering digunakan adalah two-foot ankle hop, single side-two-side ankle hp, sideto-foot ankle hop,hip-twist ankle hop, tuck jump with kness, tuck jump with hel kick, split squat jump 5-5-5 squat jump, split squat with cycle, split pike jump, straight pike jump. Yaitu dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu dan posisi badan tegak,digunakan hanya untuk momentum, lompatan hop pada satu tempat, memanjang pergelangan kaki secara maksimal pada satu lompatan hop keatas.
34
2. Standing Jump Tahap selanjutnya adalah standing jump,yaitu lompat kedepan dengan dengan variasi,tehnik yang disarankan adalah standing long jump,standing jumpand reach,standing jump over barrier,lateral jump with two feet,stradle jump to camel landing,standing long jump with lateral sprint,standing triple jump,landing triple jump with barrier jump. Standing long jump over barrier,yaitu dimulai dengan berdiri dengan dua kaki selebar
bahu,kemudian
melakukan
lompatan
kedepan
dengan
melewati
penghalang dengan kaki ditekuk dan mendarat pada kedua kaki badan harus tetap pada garis lurus. 3. multi hop and jump Tehnik selanjutnya yang digunakan pada multi hop and jumps disarankan oleh chu dengan variasi hexagon drill,front cone hops,diagonal with 180-degree turn,double leg hops lateral cne hops,single barrier hops,standing long jump with nurdle hops,stadium hops. Tehnik ini mulai dilakukan dengan berbagai lompatan seperti lompat kedepan,kesamping,kebelakang,dapat dilakukan dengan tumpuan satu kaki atau dua kaki. 1.
multi box- to –box Latihan selanjutnya ditingkatkan pada box drils, box drills dapat dilakukan
dengan variasi alternating push-off, single leg push-off. Lateral step-up, side to side box shuffle, front box jump, multi box- to –box, pyramding box hops multiple box to box squat jump, multi box to box jump with single leg landing. Lompat kedepan yang digunakan dalam penelitian ini adalah multi box- to-box jump,yaitu dengan berdiri pada kedua kaki selebar bahu, kemudian melakukan lompatan kedepan dengan mendarat diatas box kemudian lompat kebawah lagi dan lompat ke box dan seterusnya, dapat juga dilakukan dengan variasi lainnya tetapi mendarat pada kedua kaki.
34
5. Box Drills Bentuk latihan ditingkatkan dengan latihan Depth jump,yaitu melakukan lompatan dari ketinggian tertentu dengan variasi tehnik seperti: jump from box, jump to box, step close jump and reach,depth jump, depth jump to prescribed heght, incline push up depth jump, squat depth jump with stuff, depth jump with blocking bag, depth jump to single leg barrier hops. Pelaksanaan depth jump to single leg barrier hops, yaitu lompat dari box kemudian melakukan lompat hop melalui rintangan dengan tolakan satu kaki.Tehnik latihan pliometrik yang dapat digunakan untuk peningkatan kemampuan dasar tungkai antara lain tehnik Multiplebox-to-box. Multiplebox-tobox sendiri merupakan materi latihan dasar dalam Pliometrik untuk meningkatkan power otot tungkai. Oleh karena itu latihan pliometrik dengan teknik multiple box to box jump dapat dijadikan pilihan sebagai latihan dasar untuk peningkatan power otot tungkai seorang atlit khusunya atlit bola voli. Intensitas latihan pada metode Pliometrik adalah pengontrolan dari tipe latihan yang di tampilkan,gerak Pliometriknya mulai dari yang sederhana ke gerakan yang kompleks dan tekanan yang lebih tinggi (saifu,2008). Dosis aplikasi latihan Pliometrik untuk atlet remaja adalah selama 4 minggu, 3 kali per minggu dan dilakukan 2 - 3 set dengan jumlah pengulangan (repetisi) 8 - 12 kali dengan periode istirahat ( recovery ) 2 - 3 menit di sela - sela set (Rogers, 2008).
2.1.3 Hakikat Latihan Pada dasarnya latihan berasal dari kata Practice yang artinya adalah aktifitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya (RisfandiSetiyawan,.HakikatLatihan..http://and1volleyball.blogspot.com/2010/11/ hakikat-latihan.html.) Latihan merupakan suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban latihannya semakin bertambah. Sistematis adalah terencana dan terprogram menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yang paling sukar atau latihan secara teratur. Berulang-ulang (kontinyu) maksud dan tujuannya agar
34
gerakan-gerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukan menjadi semakin mudah (www.dydo.wordpress.com/2008/03/teknik_dan_prinsip_la-tihan/html). Latihan pada prinsipnya adalah memberikan tekanan fisik pada tubuh secara teratur dan sistematik, berkesinambungan sehingga akan menambah kemampuan atlet.dan untuk melaksanakan suatu latihan diperlukan metode latihan yang diartikan sebagai suatu cara mencapai tujuan. (Silwani,.Hakikat Latihan ..http://.blogspot.com/2009/hakikat-latihan.html). Prinsip-prinsip latihan yang akan di kemukakan disini adalah prinsipprinsip latihan dasar yang perlu diketahui serta diterapkan dalam setiap latihan pada cabang olahraga. Dengan mengetahui prinsip-prinsip latihan tesebut diharapkan prestasi seorang atlit dapat meningkat ( Hadjarati, 2009 : 21). a) Prinsip perkembangan berbagai unsur Prinsip
perkembangan
berbagai
unsur
nampaknya
merupakan
persyaratan dalam berbagai bidang pendidikan dan usaha keras manusia.bukan hal yang aneh untuk memperhatikan perkembanganyang luar biasa cepat pada beberapa atlet muda.dalam kasus seperti ini yang paling penting adalah pelatihan harus tahan terhadap cobaan atau godaan untuk mengembangkan program latihan yang mengarah kepada spesialis. b) Prinsip individualisasi Individualisasi didalam pelatihan merupakan salah satu persyaratan utama dan ini menunjukan kenyataan, bahwa setiap atlet tanpa memperhatikan tingkat kinerja yang harus dilakkan secara individu sesuai dengan kemampuan,potensi yang dimiliki,sifat sifat pembelajaran dan spesifikasi cabang olahraganya.
34
c) Spesialisasi Spesialisasi (latihan khusus) untuk cabang olahraga tertentu atau menghadapi
kejuaraan,
menimbulkan
kejuaraan
morfologis
dan
fungsioanal yang berhubungan khusus cabang olahraganya. Spesaliasai bukan merupakan proses yang sepihak, tetapi merupakan proses yang kompleks, yang berdasarkan pada asas-asas pengembangan segala aspek yang kokoh.sejak awal pelatihan bagi pemula sampai kepada keunggulan atlit yang sudah matang. Sejauh spesialisasi menjadi perhatian bagi pelatih maka disarankan agar alat-alat spesifik lagi keragakan-gerakan motorik yang dipergunakan khusus mencapai aspek pelatihan harus memperhatikan dua sifat dasar, yaitu:1) pelatihan khusus
cabang olaharaganya dan 2)
pelatihan
yang dilakukan
untuk
mengembangkan kemampuan.(Pomatahu, 2008 : 52-56).pada penelitian ini, latihan upaya untuk meningkatkan kemampuan power ( daya ledak) otot tungkai. 2.1.4 Hakikat Olahraga BolaVoli Permainan bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (YMCA).Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nasional. Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. a.Teknik Dasar Bola Voli Menurut (sarjono,sumarjo 2010,hal 109) beberapa tehnik bermain bola voli sebagai berikut : 1) Service Servis adalah sajian bola pertama untuk melakukan serangan pada awal permainan dimulai.
34
2) macam-macam tehnik servis a. servis dari bawah (underhand servis) b. servis dari atas (overhead Servis) c. servis dari samping (check list)
3) cara melakukan latihan servis atas servis atas dibagi menjadi dua. a. Tehnik servis yang dilakukan dengan berdiri tanpa melompat b. Tehnik servis yang dilakukan dengan berdiri sambil melompat Cara melakukanya a. Berdiri didaerah servis,sikap tubuh menghadap jaring atau net,jarak kedua kaki selebar bahu dan disilangkan, berat badan berada pada kaki belakang. b. Bola dipegang dengan tangan kiri/kanan diayunkan diatas belakang kepala. c. Lemparkan bola keatas setinggi jangkauan tangan pukul d. Pukul bola dengan pangkal telapak tangan e. Bola dipukul pada bagian tangan belakang, otot perut membentuk kekuatan pukulan terhadap bola. f. Setelah memukul bola,berat badan dipindahkan kekaki depan
4) latihan tehnik smash dengan bola di lambungkan smash adalah tindakan memukul bola kedaerah lawan dengan pukulan keras yang suit dikembalikan. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut. a. Tehnik awalan 1. Jarak awalan tiga langkah dari bola 2. Lari kearah bola dengan irama teratur 3. Ayunkan kedua lengan keatas dengan siku lurus.
34
b. Teknik tolakan 1. Jarak Tolakan dengan bola kira-kira sejangkauan tangan 2. Ayunkan keduaa lengan keatas sambil menolakan kedua kaki sekuat-kuatnya lantai secara serempak. 3. Sikap tubuh pada aat melayang menyerupai busur. c. Teknik gerakan memukul 1. Ayunkan tangan pukul kearah bola sambil membungkukkan badan, telapak terbuka dan siku lurus. 2. Bola dipukul pada bagian atas belakang dengan cambukkan telapak tangan. 3. Siku tetap lurus. d. Teknik mendarat Gerak
mendarat
gerak
yang
dilakukan
setelah
gerakan
pukulan,pendaratan oleh kedua ujung kaki bersama-sama dan kedua lutut mengeper. 1. Pada waktu mendarat di usahakan pada tempat yang sama pada tempat menolak 2. Keseimbangan dan rangkaian gerak harus dijaga agar tidk atuh ke daerah lawan atau menyentuh net 3. Mendarat dengan kedua kaki mengeper.
5) Tehnik passing (mengoper bola) Passing adalah suatu tindakan atau cara mengoper bola kearah teman.Pasing terbagi dua yaitu a. Passing Bawah ( Pukulan/penganmbilan tangan kebawah ) 1. Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk. 2. tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan. 3. Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola
34
b. Passing Keatas ( Pukulan/penganmbilan tangan keatas) 1. Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk 2. Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola. 3. Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga. 4. Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan. 6) Tehnik dasar membendung ( block) membendung atau blocking adalah upaya menghalang-halangi lawan yang melakukan smash dengan cara merentangkan kedua tangan pada tempat yang diduga menjadi jalannya bola. Ada dua macam blocking yang dilakukan pemain yaitu blocking tunggal dan berkawan. B;\locking tunggal yaitu blocking yang dilakukan pleh satu orang pemain. Blocking berkawan yaitu blocking yang dilakukan oleh dua atau tiga pemain sekaligus. Tehnik blocking terdiri atas empat tahap sebagai berikut 1. sikap bersiap yaitu sikap berdiri didekat jaring/net dengan kaki selebar bahu,kedua lutut ditekuk serta kedua tangan setinggi dan didepan dada. 2. Bergerak dan melompat yaitu gerak pergeseran kaki sejajar dengan net.setelah bergeser kemudian dilanjutkan dengan gerak menolak kedua kaki keatas 3. Kedua tangan ada didekat jaring dan jaraknya dari diameter bola.jari-jari telapak tangan terbuka dan sedikit ditekuk.posisi gerakan tangan disesuaikan dengan arah datangnya bola. 4. Sikap turun yaitu sikap untuk menetralkan tenaga atau mengontrol gerakan.dalam gerakan turun bagian kaki yang pertama kali adalah bagian depan telapak kaki dan kedua lutut mengeper.
34
2.1.5 Kerangka Berpikir Pada cabang-cabang olahraga tertentu masalah daya ledak (power) otot tungkai merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam pencapaian prestasi atlet guna meningkatkan kemampuan atlet.konsep latihan yang dikembangkan harus lebih ditekankan pada pengembangan kualitas fisik. Latihan pliometrik merupakan basic training atau latihan dasar dalam meningkatkan power otot tungkai, kualitas power otot tungkai yang baik akan berdampak positif untuk hasil yang maksimal. Power merupakan komponen fisik yang pokok untuk seorang atlet bola voli,khususnya seorang atlet pemula. Dalam meningkatkan kualitas power dibutuhkan latihan pliometrik, sebab tanpa adanya metode latihan pliometrik yang menjadi dasar peningkatan power otot tungkai, maka prestasi yang dicapai oleh seorang atlet bola voli akan menjadi rendah atau dengan kata lain kualitas power otot tungkai yang dimiliki tidak maksimal. 2.1.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Terdapat Pengaruh latihan pliometrik terhadap power otot tungkai siswa pada cabang olahraga bola voli siswa MTS Negeri Suwawa .
34