7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Tenis Lapangan Tenis ternyata merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada saat upacara keagamaan. Permainan ini kemudian meluas keseluruh daratan eropa pada abad ke-8. Pada awal perkembangannya, tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan. Maka media yang berkembang pada waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menggunakan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun sebuah bola kayu padat menjadi kulit yang diisi oleh dedak kulit padi. Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan inggris dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar. Karena pada waktu tenis populer dimainkan di lapangan rumput, maka terkenal dengan sebutan “Lawn Tennis” atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap dapat mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri. Sebelum Lawn Tennis berasal dari seorang inggris
8
yang bernama Arthur Balfour. Sejak di temukannya lawn tenis, orang mulai bereksperimen dengan memainkannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permaianan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet ternama di Inggris All EnglandCroquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan mencoba memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya club ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan tenis tersebut hingga pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi “All England Croquet and Lawn Tennis Club. Sejarah itu berlanjut ketika lokasi yang bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa club untuk mendapatkan dana lebih dari biasanya. Oleh karena itu club mengadakan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan tenis. Turnamen tersebut di ikuti oleh 20 peserta dengan penonton 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia. Pada tahun 1881 di bentuklah federasi tenis Amerika, United States National Lawn Tennis Association (sekarang United Statis Tennis Amerika), yang membuat standarisasi peraturan tenis yang baku di Amerika dan menjadi panitia pergelaran tenis akbar yang pertama di Amerika yaitu U.S National Men’s Singles Championship (sekarang US open) di Newport, Rhode Island. Pertandingan International tahunan pertama terselenggara tahun 1900 yang bernama Davis Cup dan masih dimainkan hingga saat Inggris dan Amerika, tenis juga populer di
9
perancis dan menyelenggarakan turnamen pertamanya pada tahun 1891 yang di namakan French Open. Ketiga turnamen ini bersama dengan Australia Open yang bergabung berakhir (1905) menjadi turnamen paling akbar saat ini diberi nama Grand Slam. (sumber:http//kuntyesetya.com//tenis lapangan). Menurut Mojoku (2011) tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan dalam sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua dibatasi oleh sebuah jaring. Permainan tenis lapangan adalah olahraga yang banyak diketahui orang tetapi tidak banyak orang yang biasa bermain tenis. Olahraga tenis dapat digolongkan sebagai olahraga elit dikarenakan peralatannya yang culup mahal dan lapangannya yang hanya terdapat di daerahdaerah tertentu. Hal tersebut membuat olahraga tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah. Tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang biasa dimainkan oleh dua orang yang berlawanan (pemain tunggal) atau empat orang yang disebut ganda. Selain kekuatan memukul bola, juga membutuhkan ketrampilan menempatkan bola. Di samping itu juga permainan tenis merupakan permainan yang memainkan bola, sehingga yang tidak dapat mengembalikan bola akan kehilangan poin (poin untuk lawan). Hakikat permainan tenis lapangan yang sebenarnya permainan tenis yang dilakukan pada sebuah lapangan persegi panjang lapangan 23,77 m, lebar lapangan untuk tunggal 8,23 m dan ganda 10,97 m, tinggi tiang penjaga net 106,7 cm, tinggi net 91.4 cm, jarak berdiri tiang net ke garis samping lapangan 91,4 cm. Untuk dapat melakukan permainan tenis ini digunakan alat raket dengan bola, dengan ukuran : panjang raket 68.58 cm, berat
10
raket 354-396 gram, besar pegangan raket 10,48-11,75 cm, berat bola 56,7-58,48 gram,dan diameter bola 6,35-6,66 cm. Salim (2008:31) menyatakan bahwa permainan tenis lapangan adalah memukul bola melewati net untuk ditujukan dan memasuki daerah lawan serta berupaya sedemikian rupa agar
lawan berada dalam kesulitan untuk
mengembalikan bola kembali kedaerah sendiri. Cabang olahraga tenis memiliki karakteristik tersendiri dibanding cabang olahraga lain. Komponen biomotor dalam koordinasi juga sangat diperlukan dalam permainan tenis lapangan, sebuah unsur-unsur dengan teknik pukulan dalam singkronasi terdiri dari beberapa hasil kemampuannya yaitu : 1).Melihat jalanya (diudara) bola, 2). Cara mengatur kerja kaki (foot work), 3). Mengatur jarak posisi berdiri dengan jarak pantulan bola, 4). Gerakan lengan dengan yang raket, 5). Memindahkan berat badan. Beberapa kemampuan tersebut menjadi serangkaian gerak yang selaras, serasi, serentak, sehingga gerakan yang dilakukan tampak luwes dan mudah. Widyarso (2008:76) menjelaskan bahwa tenis adalah permainan yang menggunakan jaring, jadi tantangan pertama sebuah pukulan adalah dapat melewati net. Salim (2008:1) menambahkan bahwa selain olahraga pilihan, tenis juga dikenal sebagai olahraga rekreasi. Dari beberapa penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tenis merupakan permainan yang menggunakan jaring, selanjutnya bola dipukul melewati jaring/net
ke daerah lawan dengan tujuan agar lawan tidak bisa
mengembalikannya,dengan lapangan yang berukuran panjang 23,77 meter, lebar 8,32 meter, untuk perorangan (single) dan untuk
nomor ganda (double)
11
panjangnya 23,77 meter, dan lebar 10,97 meter, serta di pertengahan dibatasi oleh sebuah net setinggi 91,4 meter. 2.1.2 Hakikat Servis Servis adalah salah satu teknik dasar dalam permainan tenis lapangan yang memiliki peranan besar dalam memperoleh angka. Di samping itu Servis merupakan pukulan pertama untuk memulai permainan. Servis juga merupakan pukulan yang dilakukan untuk memainkan bola pertama kali di awal poin, Servis yang baik dan keras itu akan menjadi senjata untuk melakukan serangan pertama dalam permainan, selain itu juga servis yang keras dan masuk itu akan menjadi keuntungan bagi pemain. Pertama kali yang harus dilatih dalam melakukan servis adalah koordinasi tangan ketika akan melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar bola (toss) secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah agak di depan kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama.(http://prasso.wordpress.com/2011/05/30/teknik-servis)
Gambar 1 :Melambungkan bola(toss) (http://prasso.wordpress.com/2012/01/09/teknik-servis/)
12
Selanjutnya tahap-tahap yang perlu diperhatikan pada saat melakukan servis adalah sebagai berikut: 1) Posisi siap dalam melakukan servis, 2 )Melambungkan bola, 3) perkenaan bola dan ayunan raket, 4) Gerakan lanjutan (followthrough). Berikut dijelaskan tahap-tahap servis : a.
Posisi siap dalam melakukan servis. Berdiri di belakang garis baseline dan memusatkan pikiran untuk
mengarahkan bola pada daerah servis lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang dengan arah kaki parallel dengan garis baseline. Grip yang di pakai untuk melakukan servis dalam hal ini adalah grip continental.
Gambar 2 : posisi siap dalam melakukan servis (101 Tips Terpenting Tenis, Dian Rakyat ; 2008)
13
b.
Melambungkan bola Melemparkan bola ke atas kira-kira agak di depan kepala setinggi kurang
lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah tangan yang melempar bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus. Pada saat ini transfer berat badan akan ke kaki belakang. Bola telah melambung dan pemain mulai mengayunkan raket ke belakang. Mata selalu difokuskan pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai patokan dalam memukul bola.
Gambar 3 : Melambungkan bola (101 Tips Terpenting Tenis, Dian Rakyat ; 2008) c.
Perkenaan bola dan ayunan raket Pertemuan bola dengan raket harus tepat di bagian kanan depan bagian
badan. Pada saat bola sudah sampai pada titik kontaknya, raket diayunkan ke depan. Pada saat ini buang berat badan dari kaki belakang ke kaki depan untuk memberikan tenaga pada pukulan servis.
14
Gambar 4 : Melambungkan bola (101 Tips Terpenting Tenis, Dian Rakyat ; 2008) d. Gerakan Lanjutan (followthrough) Setelah kontak dengan bola lakukan gerakan lanjutan atau followthrough dan bersiap untuk pukulan berikutnya.
Gambar 5 : Melambungkan bola (101 Tips Terpenting Tenis, Dian Rakyat ; 2008)
15
Salim (2008:32) Menjelaskan
bahwa servis adalah salah satu teknik
permainan juga menjadi permulaan dari permainan. Servis adalah memukul bola dengan raket melewati net dan masuk ke area lapangan servis yang benar ke lapangan permainan lawan. Servis juga merupakan pukulan, dimana bola di lempar ke udara kemudian dipukul oleh pemain yang melakukan servis. Menurut Zhonie (2009:17) Servis merupakan pukulan pembuka permainan. Oleh karena itu, pukulan pionir ini sangat penting dikuasai oleh pemain. Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan melemparkan bola untuk memulai serve. Jariono (2011) menjelaskan Servis adalah sentuhan pertama dengan bola. Mula-mula servis ini hanya diangap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata ampuh untuk menyerang. Jadi, teknik dasar ini tak boleh diabaikan, dan harus di latih dengan baik terus menerus. Servis yang baik, sangat mempengaruhi seluruh jalannya pertandingan. tapi ini lebih menonjol pada pertandingan tingkat tinggi dibandingkan dengan servis pada tingkatan yang lebih rendah. Menurut Widyarso (2008:79)
Servis adalah pukulan paling penting
dalam permainan tenis karena di gunakan untuk mengawali setiap poin. Menurut Kusworo (2011:55) Serve adalah salah satu jenis pukulan yang dapat dilakukan secara eksplosif power karena pukulan ini termasuk jenis ketrampilan tertutup dengan ketrampilan manipulatif. Pukulan servis juga memiliki tiga jenis : service Flat, topspin / twice, kemudian slice. Ada beberapa macam tekhnik melakukan service yaitu, karena dalam pelaksanaannya, dilakukan
16
dengan permukaan raket yang flat atau total menghadap ke depan. Maka serve ini dapat dilakukan dengan power maksimal, Artinya besarnya tenaga pukul seimbang dengan kecepatan bola yang dihasilkan. Pada jenis slice serve bola di pukul dari sebelah kanan belakang bola. Posisi permukaan raket sedikit miring. Perkenaan bola terjadi di belakang sebelah kanan bola. Tenaga pukul slice serve selain didapat dari ayunan tangan, putaran bahu dan transfer power dari kaki belakang ke depan, didapat juga dari pergelangan tangan. Twist serve atau American Twist adalah jenis serve yang dilakukan dengan perkenaan bola di pukul dari bagian belakang atas bola dengan posisi raket 60 derajat horizontal ke atas. Posisi tubuh ditarik ke belakang, tenaga selain di dapat dari ayunan tangan juga didapat dari pantulan pinggang dengan lekukan lutut. Douglas (2008:36) menyatakan bahwa servis adalah pukulan yang paling mematikan dalam tenis. Dari posisi statis, servis yang
terukur baik akan
menembak bola dengan ketepatan pada lawan. Untuk servis sempurna rasakan momentum naik melalui tubuh saat kaki, pinggang, pundak, tangan bermain dan pergelangan membuat reaksi berantai yang kuat. Rismayanthi (2010:1) menjel askan Servis merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan tenis lapangan, dan merupakan tanda bahwa permainan dimulai. Dalam perkembangan selanjutnya servis tidak lagi dianggap sebagai permulaan permainan, tetapi merupakan bentuk serangan pertama. Dengan demikian servis harus dilakukan sebaik mungkin agar lawan sulit untuk mengembalikan, sehingga menghasilkan point bagi pemain yang melakukan servis. Upi (2009:17) servis merupakan suatu permulaan dalam suatu pertandingan olahraga yang menggunakan media
17
net,(Tenis,voly dan Bulu tangkis) begitu juga dalam sepaktakraw untuk memulai suatu pertandingan maka terlebih dahulu dilakukan gerakan servis. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa servis adalah awal terjadinya suatu permainan tenis lapangan. Akan tetapi dalam perkembangannya servis menjadi salah satu serangan pertama yang sangat penting. Servis dalam permainan tenis lapangan merupakan tanda dimulainya permainan dan berfungsi sebagai serangan pertama untuk mendapatkan point bagi yang mandapat kesempatan untuk melakukan servis. 2.1.3 Hakikat Latihan Rumusan latihan secara sederhana yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban, waktu atau intensitasnya (www.blogger.com/diunduh pada tanggal 02/01/2012). Hadjarati (2009:126) mengemukakan bahwa latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban serta intensitas lainnya. Selanjutnya Pomatahu (2008:22) mengatakan bahwa latihan adalah aktifitas fisik yang terencana, terstruktur, berulang-ulang dan punya tujuan, dalam hal untuk meningkatkan atau mempertahankan level kesegaran jasmani. Dido (2008) mengatakan Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga semakin hari jumlah beban latihannya semakin bertambah. Sistematis adalah terencana dan terprogram menurut jadwal, pola dari yang paling mudah ke yang paling sukar atau latihan secara teratur. Berulang-
18
ulang maksud dan tujuannya agar gerakan-gerakan yang pada awal mulanya sukar dilakukan menjadi semakin mudah. Menurut Salim (2008:100) program latihan yang berat mungkin berguna dilakukan secara tepat dan berhati-hati. Menurut Taufik (2011) Latihan ialah upaya sadar yang dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga yang sesuai dengan tuntutan penampilan cabang olahraga itu, untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga itu baik pada aspek kemampuan dasar (latihan fisik) maupun pada aspek kemampuan keterampilannya (latihan teknik). Andy (2010) Pengertian latihan berasal dari bahasa inggris yang mengandung beberapa makna seperti, practice, exercise dan training. Pratice adalah aktifitas yang meningkatkan ketrampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Artinya, selama dalam proses kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai ketrampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung. Exercise adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Latihan exercise merupakan materi latihan yang dirancang dan di susun oleh pelatih untuk satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan. Sedangkan training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori, praktek, metode dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
19
Tujuan utama dari latihan atau training adalah untuk membantu meningkatkan ketrampilan olahraga semaksimal mungkin (Hadjarati 2009:127). Untuk mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan:
a. Latihan Fisik Latihan ini khusus ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik, yang mencakup komponen-komponen fisik antara lain kekuatan otot, daya tahan, kelentukan / fleksibilitas, stamina otot, keseimbangan. b. Latihan Teknik Latihan untuk memahirkan teknik-teknik gerakan, misalnya cara pegangan raket, posisi siap, servis, pukulan forehand drive, pukulan backhand drive, volley, pukulan melambung ( lob ), smash. c. Latihan Taktik Latihan untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tapsir, pola-pola permainan, strategi, taktik pertahanan penyerangan, sehingga hamper tidak mungkin lawan akan dapat mengacaukan kita dengan suatu bentuk serangan atau pertahanan yang tidak kita kenal. d. Latihan Mental Perkembangan fisik, teknik, dan taktik seseorang, tidak mungkin tercapai jika mental juga tidak berkembang. Latihan mental lebih menentukan pada perkembangan maturasi (kedewasaan) serta perkembangan emosional, misalnya semangat bertanding, sikap pantang menyerah, percaya diri, sportivitas, menahan emosi meskipun berada dalam situasi stress dan sebagainya
20
2.1.4 Hakikat Kekuatan Otot Lengan Kekuatan adalah kegiatan yang apabila dilakukan akan membuat kita merasa kuat (sumber : abrahama. wordpress. com). Pomatahu (2008:77) mengemukakan bahwa kekuatan otot adalah tahanan (force) maksimum atau sekolompok otot yang dihasilkan. Mile (2008:7) menjelaskan bahwa otot merupakan mesin penggerak bagi tubuh dan aktifitas yang ditimbulkannya berupa panas dan energi. Energi dipergunakan untuk bekerja, sedangkan panas untuk menjaga tempratur tubuh supaya tetap stabil. Kekuatan merupakan komponen biomotor yang penting dan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan otot dalam mengatasi beban selama berlangsungnya aktivitas olahraga.(www.scribd.com/.../Kekuatan-Otot-LenganOtot.html). Kekuatan terdiri dari beberapa macam di antaranya kekuatan umum, kekuatan khusus, kekuatan maksimal, kekuatan ketahanan (kekuatan otot), kekuatan kecepatan (kekuatan elastis atau power), kekuatan absolut, kekuatan relatif, dan kekuatan cadangan. Kekuatan umum adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem otot dalam mengatasi tahanan atau beban. Kekuatan umum merupakan unsur dasar yang melandasi seluruh program latihan kekuatan. Olahragawan yang tidak memiliki kekuatan umum secara baik, akan mengalami keterbatasan dalam proses peningkatan kemampuannya. Kekuatan khusus adalah kemampuan otot yang diperlukan dalam aktifitas cabang olahraga tertentu, yaitu tenis lapangan. Setiap cabang olahraga dalam pengembangan unsur kekuatan khusus ototnya berbeda-beda, tergantung dari dominasi otot yang yang diperlukan dan yang terlibat dalam aktifitas. Kekuatan maksimal adalah kekuatan otot atau
21
sekelompok otot untuk melawan atau mengangkat beban secara maksimal dalam satu kali angkat atau kerja. Pada
kekuatan
maksimal
biasanya
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan otot mengatasi beban dalam satu kali angkatan ( one operatition maksimum=1RM ). 1RM biasanya untuk mengukur berat beban yang mampu diangkat, selain 1RM juga dapat di tentukan dengan jumlah repetisi dalam waktu tertentu. Kekuatan ketahanan ( ketahanan otot ) adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam mengatasi tahanan atau beban dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal itu merupakan perpaduan dari unsur kekuatan dan ketahanan otot dalam mengatasi beban secara bersamaan.
Kekuatan kecepatan adalah
kemampuan otot untuk menjawab setiap rangsang dalam waktu sesingkat mungkin dengan menggunakan kekuatan otot. Dengan kata lain kekuatan kecepatan adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dalam waktu sesingkat mungkin. Kekuatan absolut adalah kemampuan otot olahragawan untuk menggunakan kekuatan secara maksimal tanpa memperhatikan berat badannya sendiri. Kekuatan absolut dapat juga diketahui dengan cara mengukur kekuatannya dengan menggunakan dynamometer, dan atau kemampuan otot maksimal mengangkat beban dalam satu kali kerja. Kekuatan relatif lebih banyak digunakan untuk menentukan kelas dalam pengelompokan olahragawan pada cabang olahraga beladiri, binaraga, dan angkat besi. Kekuatan cadangan adalah perbedaan antara kekuatan absolut dan jumlah kekuatan yang diperlukan untuk menampilkan kemampuan dalam olahraga.
22
Beberapa jenis kekuatan yang ada tersebut, maka dalam permainan tenis jenis kekuatan yang dominan digunakan selama aktifitas bermain adalah kekuatan ketahanan dan kekuatan eksplosif atau kekuatan kecepatan. Namun, jenis kekuatan yang lain juga diperlukan selama kondisinya masih belum memenuhi standar kebutuhan untuk seseorang petenis yang baik. Untuk mengetahui kekuatan seseorang, kita dapat melihatnya melalui kontraksi otot yang menyusun anggota tubuh
manusia
secara
maksimal.
Baik
anggota
gerak
tubuh
bagian
bawah(tungkai), dalam usahanya mengatasi tekanan, Tekanan ini berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh waktu melakukan aktifitas. Untuk melatih kekuatan otot ada beberapa bentuk latihan yaitu latihan kekuatan otot lengan, latihan kekuatan otot perut, latihan kekuatan otot punggung, latihan kekuatan otot lengan dan bahu.(Surayin,2010:58). Menurut Pomatahu (2008:16) menyatakan bahwa kekuatan otot adalah kemampuan sekelompok otot yang secara maksimal dalam sekali angkat, atau sekali dorong melawan beban yang berat, semakin kuat seseorang, maka semakin besar. Ryanceetoz
(2011)
Kekuatan
adalah
Kemampuan otot
untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Hadjarati (2010:4) menjelaskan bahwa kekuatan adalah kapasitas kontraksi otot untuk mengatasi dan menetralkan tahanan, hambatan atau beban tertentu. Kekuatan otot menggambarkan kekuatan maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot memendek dan besarnya pemendekan bergantung pada beban yang harus ditahan. Kekuatan otot banyak dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan suhu otot. Kekuatan otot kualitas
23
yang memungkinkan pengembangan ketegangan otot dalam kontraksi yang maksimal. Yunyun dan Joseph A. Congeni (2009:2) menjelaskan Kekuatan adalah kemampuan untuk melakukan Latihan yang sesuai untuk kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. mengembangkan kekuatan ialah melalui bentuk latihan tahanan (resistence exercise).Kontraksi otot yang terjadi pada saat melakukan tahanan atau latihan kekuatan terbagi dalam dua kategori, yaitu (1) kontrkasi isometrik, (2) kontraksi isotonik : a. Kontraksi isometrik (kontraksi statik) yaitu kontraksi sekelompok otot untukmengangkat atau mendorong beban yang tidak bergerak dengan tanpa gerakan anggota tubuh, dan panjang otot tidak berubah. Seperti mengangkat, mendorong, atau menarik suatu benda yang tidak dapat digerakan (tembok, pohon, dsb). Lamanya perlakuan kira-kira 10 detik, pengulangan 3 kali, dan istirahat 20 - 30 detik. Namun dari hasil penelitian Muller (Bowers dan Fox, 1992) menyarankan bahwa 5 – 10 kontraksi maksimal dengan ditahan selama 5 detik adalah yang terbaik dilihat dari Pada permulaan latihan, frekuensi latihan kekuatan isometrik adalah 5 hari/minggu. Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari/minggu.
b. Kontraksi isotonik (kontraksi dinamik) yaitu kontraksi sekelompok otot yang bergerak dengan cara memanjang dan memendek, atau memendek jika tensi dikembangkan. Latihan kontraksi isotonik dapat dilakukan melalui latihan beban dalam yaitu beban tubuh sendiri, maupun melalui beban luar seperti mengangkat barbel atau menggunakan sejenis alat/mesin latihan kekuatan, dan sejenis lainnya.
24
Salah satu bentuk latihan kekuatan dengan kontraksi isotonik yang paling popular adalah melalui program Weight Training. Weight training adalah latihan-latihan yang sistematis dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah tahanan terhadap kontraksi otot guna mencapai berbagai tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan dan menjaga kondisi fisik, kesehatan, kekuatan atau Beberapa syarat dan prinsip penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan weight training harus didahului oleh pemanasan yang menyeluruh prinsip beban lebih (overload) harus diterapkan Membuat patokan atau kriteria dalam jumlah berat beban, pengulangan (repetisi), set, dan istirahat untuk maksud latihan tertentu. Seperti untuk latihan kekuatan, daya tahan, dan power patokan atau kriterianya berbeda.Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban harus dilaksanakan dengan teknik atau cara yang benar dan sungguh-sungguh. Repetisi sedikit dengan beban maksimum akan membentuk kekuatan (strength), sedang repetisi banyak (kira-kira 15 – 20 repetisi) degan beban ringan atau sedang akan menghasilkan perkembangan daya tahan (endurance). Kemudian repetisi sedang dengan beban sedang atau berat dalam jumlah yang sedang atau rendah diikuti dengan percepatan ketika melakukannya, maka akan menghasilkan power. Setiap bentuk latihan harus dilakukan dalam ruang gerak seluas-luasnya. Selama latihan atau mengangkat beban, pengaturan pernapasan harus diperhatikan. Dalam pengaturan pernapasan sebaiknya dilakukan sebagai berikut : (1) pada waktu mengangkat beban atau bagian terberat dari mengangkat beban lakukan pengambilan napas (inhalasi), (2) pada waktu beban sudah mulai diturunkan atau bagian ringan dari angkat beban lakukan pengeluaran napas (exhalasi). manahan
25
napas ketika mengangkat atau menurunkan beban. Pada akhir melakukan suatu bentuk latihan, atlet harus berada dalam keadaan lelah otot lokal dan berlangsung hanya untuk sementara.Latihan weight training sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu. Maksudnya adalah untuk memberikan kesempatan kepada metabolisme otot beristirahat diantara selingan hari dalam seminggu tersebut. Hati-hati, sekali-kali janganlah Latihan weight training harus selalu diawasi oleh pelatih yang mengerti.
Masalah kekuatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, erat kaitannya dengan otot dan system otot yang berperan langsung sebagai penggerak aktif. Mile (2009:56) mengemukakan bahwa menurut jenis dan fungsinya, otot yang terdapat dalam tubuh manusia dibedakan atas tiga yaitu : 1) otot lurik atau lebih dikenal dengan istilah otot rangka, 2) otot polos dan, 3) otot jantung. Dalam ketiga jenis otot tersebut, sekitar 40% dari masa tubuh manusia berasal dari otot rangka, sedangkan 5 - 10 % berasal dari otot polos dan jantung.
Menurut Pomatahu (2008:18) otot-otot pada lengan dibagi dalam empat kelompok, yaitu : (1) korset bahu, (2) lengan atas, (3) lengan bawah, (4) tangan. Untuk jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Deltoideus (Otot bahu) Muscle stapedius adalah otot yang memanjang dari oksipital dan dibawah spina serfikalis dan vertebrata thorakil, keluar ke aknhrominem dan spina scapula yang berfungsi untuk rotasi scapula pada saat diangkat keatas, dan mengendalikan turunnya lengan untuk menahan belakang bahu dan mengangkatnya ketika bahu
26
terangkat. Seratus afirius diawali dengan digitasi dari permukaan luar tulang rusuk ke-8 atau 9, dan memanjang kearah belakang diantara dinding dada dan bagian scapula masuk ke dalam perbatasan medalis tulang. Otot tersebut terlibat dalam mendorong, memukul, dan mengangkat lengan ke atas kepala. M.subskapularis (otot depan tulang belikat). Otot ini mulai dari depan tulang belikat, menuju ketaju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mangangkat lengan. b) Bisep (Lengan atas) Anterior, bisep dimulai dengan kedua kaput: satu dari processus leorookoid scapula, yang lainnya dari scapula tepat di atas fosaglenoideus. Kedua kaput tersebut bersatu ke dalam satu otot, yang memanjang kebawah sebelah siku. Fungsi dari otot ini mencakup fleksi siku dan selpinasi dari lengan bawah. Otot tersebut mempunyai kekuatan yang besar, yang membuat dalam cara menggunakan putaran. Latihan pergelangan tangan tidak hanya memberikan kekuatan tapi juga menyiapkan otot lengan bawah untuk menyerap hantaman dari kontak bola. Keterkaitan otot-otot bahu dengan kecepatan pukulan sedikit sekali, tetapi sangat penting untuk menstabilkan bahu selama terjadi dengan tumbukan bola. c) Triceps (Lengan bawah) Anterior, otot utama didepan lengan bawah adalah otot superfisial dan fleksor pada jari-jari, fleksor ibu jari dan otot yang beraksi
pada tulang-tulang
pergelangan. Sebelum memasuki lengan otot-otot tersebut dilanjutkan sebagai tendon. Pada lengan otot tersebut dibungkus dalam selaput sinovial dimana selaput pada jari-jari memanjang ke atas pergelangan tangan.
27
d) Subscapularis (Tangan) 1. Muscle theng adalah otot kecil yang bereaksi pada ibu jari dan membentuk humon emien. 2. Muscle hiphotenar adalah otot kecil yang bereaksi pada jari-jari kelingking membentuk hipotenar emien. Kebanyakan dalam penampilan ketrampilan cabang olahraga melibatkan gerakan-gerakan yang disebabkan oleh kekuatan yang dihasilkan kontraksi otot. Kontraksi otot digunakan untuk menghasilkan tenaga internal yang mengatur bagian-bagian tubuh, berdasarkan fungsinya, kontraksi otot dapat dibedakan : otot antagonis, pengatur, dan penetral. Otot antagonis yaitu otot yang bertanggung jawab atas gerakan yang berlawanan yang disebabkan oleh penggerak utama. Pengatur, suatu otot yang berkontraksi untuk menstabilkan suatu persendian sehingga gerak yang di kehendaki dapat dilakukan secara efisien. Untuk memperoleh hasil yang efektif, kontraksi isometrik harus dipertahankan selama kurang lebih 10 detik, dengan istirahat antara setiap kontraksi 20 – 30 detik. Pelaksanaan latihan di lakukan dengan jumlah pengulangan 8 - 12 kali. Dengan demikian nyatalah bahwa kekuatan adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan agar benar-benar milik dari pemain. Apabila pemain tenis lapangan memilki kekuatan otot lengan, pemain tersebut dapat melakukan servis dengan baik, beban yang lebih berat dengan sendirinya akan meningkatkan kekuatan otot lengan.
28
2.1.5 Kekuatan Otot Lengan Dalam Hubungannya Dengan Kemampuan Servis Permainan
tenis
lapangan
merupakan
permainan
yang
sangat
membutuhkan konsentrasi penuh dalam memainkannya, selain itu membutuhkan latihan-latihan kekuatan otot seperti latihan kekuatan otot lengan, karena dalam permainan tenis lebih dominan menggunakan otot lengan untuk melakukan suatu pukulan yang baik. Latihan untuk meningkatkan penguasaan pukulan servis dalam permainan tenis dapat dilakukan dengan berbagai metode pendekatan latihan, salah satunya adalah latihan kekuatan otot lengan. Sebab dalam melakukan pukulan servis sangat membutuhkan kekuatan otot lengan, dengan adanya otot lengan yang kuat maka akan menghasilkan pukulan servis sesuai dengan yang diharapkan. Sangat banyak bentuk-bentuk latihan kekuatan otot lengan, akan tetapi untuk melatih servis perlu suatu konsep atau metode yang akan memberikan peningkatan kualitas servis baik itu dari segi kemampuan memukul dan fleksibilitas tangan saat memukul. Untuk itu latihan dumble merupakan metode latihan yang tepat dalam meningkatkan kualitas pukulan servis. Adapun latihan dumble yang dimaksud adalah bentuk latihan pergelangan tangan (polss pada tangan) dimana untuk melatih kemampuan melakukan servis. Latihan dumble merupakan suatu metode latihan didalam meningkatkan pukulan servis pada permainan tenis lapangan, dan apabila dilaksanakan secara baik dan sistematis maka akan memberikan pengaruh terhadap kemampuan servis pada permainan tenis lapangan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kekuatan otot lengan
29
mempunyai peranan penting dan sebagai penunjang dalam peningkatan kemampuan servis. 2.2 Kerangka Berpikir Meningkatkan kemampuan servis yang baik dan keras membutuhkan faktorfaktor yang menunjang servis tersebut. Di antara faktor-faktor tersebut antara lain : kemampuan penguasaan teknik, taktik, persiapan mental dan yang tak kalah penting dari faktor-faktor yang lain adalah kemampuan fisik dalam hal ini kekuatan otot lengan. Kekuatan otot lengan adalah suatu kemampuan kontraksi maksimal yang di lakukan oleh sekelompok otot yang bekerja melawan penggerak setiap aktifitas
tahanan sebagai daya
fisik. Untuk melatih kekuatan otot lengan
salah
satunya dengan menggunakan dumbell. Latihan dumbell bertujuan untuk menghasilkan kekuatan otot lengan yang baik. Makin baik latihan yang dilakukan, maka makin besar serabut otot lengannya. Makin besar serabut otot lengan, maka semakin baik dan meningkat kekuatan otot lengan yang di hasilkan. Semakin baik dan meningkat kekuatan otot lengan, maka akan memberikan pengaruh ataupun dampak positif terhadap kemampuan servis yang baik, keras dan tepat sesuai dengan sasaran. 2.3 Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penilitian aksperimen ini adalah “Terdapat pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan servis pada permainan tenis lapangan mahasiswa semester VI A Jurusan Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.