BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Alkohol termasuk zat adiktif, zat yang dapat menimbulkan adiksi yaitu ketagihan dan ketergantungan.1 Perilaku mengkonsumsi alkohol menjadi salah satu masalah yang cukup meresahkan bagi masyarakat karena banyak permasalahan yang ditimbulkan, mulai dari masalah kesehatan maupun masalah sosial.2 Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2014 konsumsi alkohol di dunia menyebabkan kematian lebih dari 3,3 juta orang setiap tahunnya atau 5,9 % dari semua kematian.3 Meskipun pemakaian alkohol di Indonesia rendah, tetapi potensi peningkatan penggunaan alkohol cukup besar. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi konsumsi alkohol di Indonesia dari 258.366 sampel rumah tangga pada 1 tahun terakhir sebesar 4,6%, sedangkan pada perempuan 0,7%. Selain itu prevalensi konsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 3,0%, dan 0,4% pada perempuan. Untuk kasus konsumsi alkohol di Jawa Tengah pada 1 tahun terakhir sebesar 2,2%, sedangkan yang masih mengkonsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 1,1%.6 Berdasarkan data tersebut perlu adanya peningkatan pencegahan pemakaiannnya dan perlu diusahakan sehingga tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan yang lain.4 Di Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi tingkat konsumsi alkohol terus meningkat. Islam dengan tegas dan jelas telah mengharamkan khamar bagi seluruh kaum Muslim berdasarkan nas Al Qur'an al-Karim dan hadis Nabi. Tiap-tiap minuman yang memabukkan adalah haram dan dinamai khamar. Sesuatu yang dapat memabukkan apabila diminum sedikit apalagi banyak maka hukumnya haram.2
Perempuan lebih rentan terhadap efek alkohol dibandingkan lakilaki karena perempuan memiliki proporsi lemak lebih tinggi dibandingkan air. Hal ini menimbulkan konsentrasi alkohol dalam darah lebih tinggi setelah minum alkohol. Selain itu minum alkohol pada fase menstruasi akan menimbulkan kadar alkohol darah yang berbeda, paling tinggi saat ovulasi dan pramenstruasi. Pil KB dapat menurunkan metabolisme alkohol yang berarti membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan efek alkohol.5 Tingkat
konsumsi
alkohol
di
Kanada
pada
tahun
2012
menunjukkan 74 % perempuan yang berumur ≥15 tahun dilaporkan mengkonsumsi alkohol, dari 16 % perempuan yang mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan.6 Berdasarkan data survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga Kabupaten Jepara pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar 78,94% dari 14.662 sampel mengkonsumsi minuman alkohol.7 Sedangkan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah kasus konsumsi minuman alkohol sebesar 91,59% dari 6.303 sampel. Dalam survey ini tidak membedakan jenis kelamin dari sampel yang diambil.8 Saat ini banyak berkembang tempat hiburan yang berbentuk kafe dan karaoke di Kabupaten Jepara. Hal tersebut cukup memprihatinkan karena belum ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang pendirian tempat karaoke, dimana saat ini tempat karaoke masih bebas berdiri. Adapun budaya dari masyarakat setempat salah satunya yaitu memiliki kesenangan untuk melakukan pesta alkohol di tempat warga saat terdapat hajat yang diiringi dengan musik dangdut. Kabupaten Jepara termasuk wilayah pesisir di utara Pulau Jawa, mempunyai garis pantai sepanjang 72 km termasuk gugusan kepulauan Karimunjawa. Potensi wilayah pesisir yang dimiliki ini dikembangkan oleh Pemerintah Daerah untuk kegiatan pariwisata dan menjadikan sektor
pariwisata,
guna
meningkatkan
perekonomian
masyarakat
dan
peningkatan pendapatan asli daerah.9 Kabupaten Jepara sudah memiliki Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2013 tentang larangan minuman beralkohol, pada BAB III Pasal 3 berbunyi “Setiap orang atau badan dilarang memproduksi, mengedarkan, memperdagangkan, minuman beralkohol dan setiap orang dilarang meminum minum beralkohol”. Namun demikian masih banyak warga yang melakukan pelanggaran terhadap Perda tersebut.10 Berdasarkan wawancara dengan salah satu petugas lapangan Lembaga
Swadaya
Masyarakat
(LSM)
Fatayat
2
Jepara
yang
mendampingi pemandu karaoke perempuan di berbagai tempat hiburan di Kabupaten Jepara, menyatakan bahwa sebagian besar pemandu karaoke mengkonsumsi alkohol. Berdasarkan studi pendahuluan dengan pemandu karaoke di salah satu tempat hiburan di Jepara, mereka menyatakan sering mengkonsumsi alkohol dan hal tersebut sudah dianggap biasa. Mereka bekerja menemani tamu untuk berkaraoke sampai jam 02.00 WIB , sebagian besar tamu saat berkaraoke juga mengkonsumsi minuman beralkohol dan mereka juga sering ditawari untuk menemani
minum . Ada salah satu pemandu
karaoke yang sedang hamil tetap mengkonsumsi minuman beralkohol dengan alasan agar kandungannya bisa gugur tetapi janin yang ada dikandungannya sampai saat ini tidak bisa gugur. Minuman beralkohol yang sering dikonsumsi para pemandu karaoke jenisnya yaitu Vodka, bir dan Cong Yang. Perempuan yang mengkonsumsi alkohol tidak hanya yang berada di kafe atau tempat karaoke saja, berdasarkan studi pendahuluan dengan salah satu remaja perempuan, alasan dirinya untuk mengkonsumsi minuman beralkohol adalah untuk menghilangkan stres, pengaruh teman dan rasa ingin tahu. Minuman beralkohol yang sering dikonsumsi para remaja yaitu vodka, topi mirig dan bir.
Berdasarkan uraian tersebut,
maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah.
B. RUMUSAN MASALAH Alkohol termasuk zat adiktif, zat tersebut dapat menimbulkan adiksi
yaitu
ketagihan
dan
dependensi.
Penyalahgunaan
atau
ketergantungan Narkotika, Zat adiktif, Alkohol (NAZA) jenis alkohol ini dapat menimbulkan Gangguan Mental Organik yaitu gangguan dalam fungsi berfikir, berperasaan dan berperilaku. Perempuan lebih rentan terhadap efek alkohol dibandingkan laki-laki, jika alkohol dikonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan nafsu makan menurun, sakit kepala, mual, sulit tidur, ceroboh dalam kerja, gelisah, depresi, dan cenderung menyakiti diri. Konsumsi alkohol secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh tetapi pada kenyataannya masih banyak yang mengkonsumsi alkohol. Tingkat konsumsi alkohol dari tahun ke tahun terus meningkat termasuk salah satunya di Kabupaten Jepara. Pada tahun 2013 menunjukkan sebesar 78,94% dari 14.662 sampel mengkonsumsi minuman alkohol. Pada tahun 2014 jumlah kasusnya meningkat sebesar 91,59% dari 6.303 sampel yang mengkonsumsi alkohol. Tingkat konsumsi alkohol di Kabupaten Jepara tinggi karena saat ini banyak berkembang tempat hiburan yang berbentuk kafe dan karaoke. Dahulu konsumsi alkohol pada perempuan masih menjadi hal yang tabu tetapi saat ini sudah banyak perempuan yang mengkonsumsi alkohol. Dari studi pendahuluan pada pemandu karaoke dan remaja perempuan diketahui bahwa mereka selain menemani tamu untuk berkaraoke tekadang juga menemani tamu untuk minum minuman beralkohol dan remaja perempuan yang mengkonsumsi alkohol karena untuk menghilangkan stres, pengaruh teman dan rasa ingin tahu, hal tersebut menunjukan bahwa perempuan di Kabupaten Jepara ada yang mengkonsumsi alkohol. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka peneliti merumuskan ”Bagaimana perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah ?”
C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui berdasarkan
karakteristik umur,
informan
pendidikan,
utama
dan
pekerjaan,
pendukung
status,
alasan
mengkonsumsi alkohol, lama mengkonsumsi alkohol. b. Mengetahui riwayat informan dalam mengkonsumsi alkohol. c. Mengetahui
pengetahuan
informan
tentang
bahaya
dari
mengkonsumsi alkohol. d. Mengetahui persepsi kerentanan terhadap bahaya konsumsi alkohol. e. Mengetahui persepsi keseriusan terhadap bahaya dari konsumsi alkohol. f. Mengetahui manfaat konsumsi alkohol dan berhenti konsumsi alkohol. g. Mengetahui hambatan untuk berhenti konsumsi alkohol. h. Mengetahui pencetus tindakan untuk berhenti konsumsi alkohol.
D. MANFAAT Penelitian ini diharapkan dapat memberi dua manfaat yaitu manfaat praktis serta teoritis dan metodologis. 1. Manfaat Praktis a. Bagi perempuan yang dalam hal ini adalah perempuan yang mengkonsumsi
alkohol,
sebagai
bahan
masukan
bahwa
mengkonsumsi alkohol secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh.
b. Bagi masyarakat, sebagai bahan masukan informasi untuk membantu pemerintah, khususnya dalam menurunkan tingkat konsumsi alkohol khususnya pada perempuan. 2. Secara Teoritis dan Metodologis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau rujukan bagi penelitian yang memusatkan perhatian tentang konsumsi alkohol pada perempuan. b. Menjadi bahan rujukan kepada peneliti yang akan melakukan penelitian terhadap permasalahan yang sama.
E. KEASLIAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan kaitannya dengan konsumsi alkohol yaitu : Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No
Peneliti (th)
Judul
Desain Studi
1.
Devinthia Indraprasti (2008)
Cross Sectional
2.
Wahyu Wulan Sari (2008)
Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Minum Minuman Keras Pada Remaja Laki-Laki Persepsi, Motivasi dan Perilaku Remaja Dalam Mengkosumsi Minuman Keras Di Desa Keteguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
Deskriptif kualitatif
Variabel Bebas dan Variabel Terikat -
Kontrol diri Minum Minuman Keras Pada Remaja Laki-Laki -
Hasil Ada hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku minumminuman keras pada remaja laki-laki Menunjukkan bahwa persepsi remaja terhadap minuman keras sudah beragam, menjanjikan berbagai kenikmatan, melupakan berbagai masalah, simbol gaya hidup jaman modern. Mengenai motivasi remaja disebabkan adanya rasa ingin tahu, coba-coba, ajakan teman, frustasi dengan masalah keluarga atau teman dekat dan untuk menambah rasa
percaya diri. 3.
4.
Lukito Dwi.H. (2009)
Ahmad Zakaria (2013)
Perilaku Minum Minuman Keras Pada Remaja Ditinjau Dari Ketidakharmoni san Keluarga.
Cross sectional
Faktor Risiko Penyalahgunaan Alkohol Pada Remaja di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan
KasusControl
-
-
-
Ketidakharm onisan keluarga Perilaku minum minuman keras pada remaja
Terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara Ketidakharmonisan keluarga dengan perilaku minum minuman keras pada remaja.
Pola asul orang tua Teman sebaya Kontol diri Penyalahgun aan alkohol Tidak menyalahgu nakan alkohol
Terdapat perbedaan yang bermakna antara pola asuh orang tua, teman sebaya, kontol diri dengan penyalahgunaan alkohol dan tidak menyalahgunakan alkohol.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan fokus penelitian tentang perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah.