BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Membaca karya sastra sama dengan mencermati permasalahan atau problem-problem sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat. Permasalahan yang terdapat dalam sebuah karya sastra adalah gambaran dari kenyataan atau realitas dalam masyarakat, pengarang menggunakan realitas sosial tersebut sebagai ide dalam menulis karya sastra dan tentunya ditambah dengan imajinasi. Karya sastra merupakan produk masyarakat. Karya sastra menyajikan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar masyarakat, antar manusia, antar peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Bagaimanapun juga peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang yang sering menjadi bahan sastra adalah pantulan hubungan seseorang dengan orang lain atau dengan masyarakat. (Damono, 1979: 56). Seorang pengarang hidup di tengah-tengah masyarakat dan bertemu dengan berbagai permasalahan yang ada di dalamnya. Karya sastra lahir dari permasalahan atau problem sosial yang ditangkap pengarang. Pengarang mempunyai kepekaan tersendiri dalam menghadapi problem sosial yang kemudian disajikan kepada pembaca dengan tujuan menyalurkan obsesinya agar mampu dimaknai oleh pembaca agar paling tidak pembaca terangsang. Banyak sekali sastrawan yang memaksudkan karyanya bukan sebagai ekspresi jiwa, melainkan cerminan masyarakat, merupakan alat perjuangan sosial,
1
2 alat menyuarakan aspirasi-aspirasi dan nasib orang yang menderita dan tertindas, seperti yang ternyata dalam gagasan mengenai realisme, naturalisme, dan realisme sosialis. (Faruk, 2012: 45). Pernyataan di atas membuktikan bahwa sastra bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan terkait dengan situasi dan kondisi di mana karya sastra itu dilahirkan. Sastra dapat dikatakan institusi sosial yang menggunakan medium bahasa. Bahasa itu sendiri merupakan sistem tanda yang bersifat arbitrer. Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri. Salah satu karya sastra adalah novel yakni prosa rekaan yang panjang dengan menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Novel mempunyai alur yang panjang, sehingga pengarang dapat menyajikan problem-problem sosial yang ada di sekitarnya secara kompleks, oleh karena itu novel cocok digunakan sebagai objek penelitian. Novel
mempresentasikan
gambaran
kehidupan
dan
segala
permasalahannya. Pengarang mengungkapkan segala permasalahan atau problemproblem sosial berdasarakan latar belakang sosial budaya, keyakinan, serta pandangan hidupnya. Novel merupakan ungkapan ekspresi jiwa pengarang yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Pengarang menggambarkan keadaan masyarakat yang ada di sekitarnya beserta problem-problem sosial yang dilihat, didengar, dan dialaminya. Untuk mengungkap makna sebuah karya sastra, terlebih dahulu memahami unsur-unsur yang membangun karya tersebut, sebagai suatu keutuhan yang menyeluruh. “Penelian sastra sewajarnya bertolak dari interpretasi dan
3 analisa karya sastra itu sendiri.” (Wellek dan Waren, 1990: 117). Unsur-unsur karya sastra tersusun membentuk struktur yang menjadikan karya sastra sebagai seni. Unsur-unsur harus merupakan kesatuan organis dan tidak dapat dipisahpisahkan. Unsur-unsur struktur karya sastra baru dapat dinikmati dan diteliti setelah dituangkan ke dalam bahasa. Novel yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Ziarah Yang Terpanjang karya K. Usman yang diterbitkan oleh Kakilangit Kencana pada tahun 2009, dengan tebal 309 halaman. Adapun alasan penulis memilih novel Ziarah Yang Terpanjang sebagai objek penelitian. Ziarah Yang Terpanjang mengandung banyak problem-problem sosial yang terjadi dalam masyarakat, khususnya yang sering terjadi di dalam kehidupan berumah tangga seperti disorganisasi keluarga, kejahatan, dan pelanggaran terhadap norma masyarakat. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga seorang wartawati bernama Boti dan suaminya Aditya yang penuh dengan permasalahan hingga akhirnya Boti sang istri memilih untuk berpisah. Novel Ziarah Yang Terpanjang penting untuk diteliti karena fakta-fakta sosial seperti disorganisasi keluarga, kejahatan, dan pelanggaran terhadap norma masyarakat merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat sekarang ini. Sering kita mendengar masalah-masalah rumah tangga seperti kekerasan dan perselingkuhan yang ujung-ujungnya diakhiri dengan perceraian, bahkan angka perceraian di Indonesia tertinggi di Asia Pasifik. Menurut Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama di Makamah Agung, jumlah perceraian di Indonesia mencapai 200.000 setiap tahun.
4 Dalam UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Pernikahan adalah sebuah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal yang didasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Tujuan menikah adalah membangun keluarga yang bahagia. Hidup tentram bersama pasangan, saling melindungi, dan saling mengasihi namun pernikahan tidak selalu berjalan mulus. Banyak pasangan suami-istri memutuskan untuk berpisah. Perpisahan terjadi dengan di latar belakangi berbagai macam masalah. Perceraian adalah perpisahan antara pasangan suami istri sebagai akibat dari kegagalan mereka menjalankan obligasi peran masing-masing. Dalam hal ini perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu ketidakstabilan perkawinan dimana pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku. Angka perceraian di Indonesia sangat memprihatinkan berdasarkan data dari Kementerian Agama RI dari tahun 2009 hingga 2013 memperlihatkan angka perceraian masih sangat tinggi. Tahun 2009: jumlah pernikahan 2.162.268, jumlah perceraian 216.286 kejadian. Tahun 2010: jumlah pernikahan 2.207.364, jumlah perceraian 285.184 kejadian. Tahun 2011: jumlah pernikahan 2.319.821, jumlah perceraian 258.119 kejadian. Tahun 2012: jumlah pernikahan 2.291.265 kejadian, jumlah perceraian 372.577 kejadian. Tahun 2013: jumlah pernikahan 2.218.130, jumlah perceraian 324.527 kejadian.
5 Tingginya angka perceraian di atas dipicu oleh beberapa penyebab di antaranya faktor ekonomi, perselingkuhan, ketidaksiapan menikah, masalah seksualitas, perbedaaan pendapat, kecurigaan, dan intimidasi atau kekerasan. Novel Ziarah Yang Terpanjang selain mengandung problem sosial kejahatan. Kejahatan penting untuk dibahas karena sudah menjadi masalah yang serius di Indonesia. Data Badan Reserse Kriminal Polri Pada tahun 2010-2013 menunjukkan angka kriminalitas di Indonesia masih sangat tinggi. Pada tahun 2010 terjadi 332.490 kasus kejahatan. Tahun 2011 terjadi 347.065 kejahatan, tahun 2012 mencapai 316.500 kasus. Tahun 2013 terjadi 342.084 kejahatan. Risiko penduduk yang mengalami kejahatan sekitar 136 orang. Penulis mengungkapkan fakta-fakta sosial tersebut agar pembaca dapat mengetahui dan memahami nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam novel Ziarah Yang Terpanjang dan sejauh mana kompetensi nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis menganalisis novel Ziarah Yang Terpanjang dari aspek sosial sehingga pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra yaitu pendekatan yang beranjak dari asumsi bahwa karya sastra merupakan cerminan masyarakat (Damono, 1979: 2). Pendekatan ini diharapkan dapat mendeskripsikan dan menemukan problem-problem sosial yang terdapat dalam novel Ziarah Yang Terpanjang. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini berjudul “Ziarah Yang Terpanjang” karya K.Usman: Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra.
6
B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah perlu agar penelitian dapat mangarah dan mengenai pada sasaran yang digunakan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kajian struktural intrinsik novel yakni alur, penokohan, dan latar. Unsur-unsur tersebut terjalin sebagai sebuah makna totalitas yang membentuk cerita novel Ziarah Yang Terpanjang. 2. Kajian problem sosial yang terdapat dalam novel Ziarah Yang Terpanjang yakni disorganisasi keluarga, pelanggaran terhadap norma masyarakat, dan kejahatan.
C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran aspek struktural yang membangun novel Ziarah Yang Terpanjang yang meliputi alur, tokoh, dan latar. 2. Bagaimana gambaran problem sosial dalam novel Ziarah Yang Terpanjang yang berupa disorganisasi keluarga, pelanggaran terhadap norma masyarakat, dan kejahatan yang terdapat dalam novel Ziarah Yang Terpanjang?
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian memiliki porsi yang sangat penting. Tujuan penelitian dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas pada penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan penelitian yang hendak dilakukan sebagai berikut:
7 1. Mendeskripsikan aspek struktural yang membangun novel Ziarah Yang Terpanjang meliputi alur, tokoh, dan latar. 2. Mendeskripsikan problem-problem sosial yang berupa disorganisasi keluarga, pelanggaran terhadap norma masyarakat, dan kejahatan dalam novel Ziarah Yang Terpanjang.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi contoh model penelitian sastra dan problem sosial, berupa analisis novel dengan pendekatan sosiologi sastra khususnya penelitian tentang problem sosial yang sering terjadi di dalam kehidupan berumah tangga dan faktor-faktor penyebabnya yang sering terjadi di dalam masyarakat. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca tentang problem sosial yang sering terjadi di dalam kehidupan berumah tangga dan faktor-faktor penyebabnya yang sering terjadi di dalam masyarakat, sehingga dapat menjadi perenungan pembaca agar dapat menghindari dan mengatasi problem-problem yang ada dalam masyarakat.
8
F. Sistemetika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut: Bab satu, berupa pendahuluan yang merupakan bagian pengantar sebelum memasuki inti dari penelitian. Di dalam bab ini dijelaskan batasanbatasan masalah yang akan diteliti, rumusan masalah, tujuan, manfaat dari penelitian. Penjabaran tentang hal-hal yang akan ditulis dalam penelitian dibahas dalam bab ini. Bab dua merupakan kajian pustaka dan kerangka pikir. Berisi tentang studi terdahulu, uraian tentang landasan teori serta kerangka pikir. Bab tiga merupakan metode penelitian. Bab ini berisi tentang cara kerja dari penelitian, pendekatan yang digunakan dalam penelitian, objek yang merupakan kajian utama penelitian, sumber data yang menjelaskan asal dari datadata penelitian, teknik pengumpulan data yakni teknik yang digunakan penulis dalam menghimpun data, dan teknik penarikan kesimpulan. Bab empat merupakan inti dari penelitian yaitu analisis unsur-unsur intrinsik dan problem-problem sosial novel Ziarah Yang Terpanjang seperti disorganisasi keluarga, pelanggaran terhadap norma masyarakat, dan kejahatan. Bab lima merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari penulis