BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, misi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Kurikulum MTsN
Harjokuncaran
(KTSP)
terdiri
atas
Tujuan
Pendidikan
MTsN
Harjokuncaran Struktur dan Muatan Kurikulum MTsN Harjokuncaran Kalender Pendidikan MTsN Harjokuncaran Silabus dan RPP. Prinsip-prinsip
pengembangan
KTSP
berpusat
pada
potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dengan linkungannya; beragam dan terpadu; tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni; relevan dengan kebutuhan kehidupan; menyeluruh dan berkesinambungan; belajar sepanjang hayat; seimbang antara kepentingan nasional dengan daerah, dengan harapan bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar mejadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, terampil, dan berbudi pekerti yang luhur. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Dalam penyusunan Kurikulum MTsN Harjokuncaran ini menggunakan panduan KTSP yang disusun pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetesi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional, Pedoman pengembangan KTSP dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang direvisi oleh PP 32/ 2013 dan PP 13 /2015
1
B. LANDASAN HUKUM 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
3.
Peraturan Pemerintah no. 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua Peraturan Pemerintah PP RI No. 19 Th 2005.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014 Tanggal 11 Desember 2014 Tentang Pemberlakuan kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
5.
Permendikbud No 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
6.
Permendikbud No 103 Tahun 2013
Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pembelajaran 7.
Permendikbud No 53 Tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan Pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
8.
Permendikbud no 58 Tentang Kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/Madrasah tsanawiyah
9.
Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
10. Permendikbud No 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 11. Permendikbud No 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 12. PMA no. 117 th 2014 Tentang Implementasi K-13 di Madrasah 13. PMA No.165 Th 2014 Tentang Kurikulum2013 mapel PAI&B.Arab pada madrasah 14. PMA No.207 Th 2014 Tentang Kurikulum madrasah 15. Peraturan Gubernur Jatim No. 19 Tahun 2014 Tertanggal 3 April 2014 Tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib Di Sekolah / Madrasah
2
16. Keputusan Gubernur Jawa Timur, nomor 188/KPTS/013/2005, tentang kurikulum mata pelajaran bahasa jawa untuk jenjang pendidikan MI/MILB/MI dan SMP/SMPLB/MTs negeri dan swasta Propinsi Jawa Timur 17. Permen Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan Program Adiwiyata. 18. Rencana kerja MTs Negeri Harjokuncaran Th pelajaran 2016/2017 C. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP Tujuan Pengembangan Kurikulum Madrasah ini untuk memberikan acuan kepada kepala madrasah, guru, dan tenaga kependidikan yang ada di madrasah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengembangkan programprogram pembelajaran di madrasah. Selain itu, Kurikulum Madrasah
ini disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan peserta didik untuk : a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b) belajar untuk memahami dan menghayati, c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal yang tak kalah penting, melalui KTSP ini, madrasah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya, penyusunan
KTSP
melibatkan
seluruh
warga
madrasah
dengan
berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar madrasah Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di madrasah dan daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan taqwa.
3
Selain itu penyusunan KTSP mengakomodasi MBM (Managemen Berbasis Madrasah). Sehingga penyusunan KTSP ini memungkinkan penyesuaian program pendidikan yang ada di madrasah dan potensi daerah.
D. PRINSIP DAN ACUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN KTSP 1. Berpusat pada potensi,perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum di MTs Negeri Harjokuncaran dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah yaitu: a) Terwujudnya MTs dengan Lulusan yang Cerdas, Lingkungan yang Asri, Aman dan Nyaman, Warga Sekolah yang Taqwa, Inovatif, dan Kreatif dalam mempertahankan seni dan budaya lokal, serta mampu bersaing di era
globalisasi
melalui
peningkatan
penguasaan
terhadap
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. b) Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih, budaya tertib, dan budaya kerja c) Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya dan seni daerah sehingga menjadi salah satu sumber kearifan berperilaku dan bermasyarakat d) Menumbuhkan inovasi dalam kehidupan sehari hari yang dapat menunjang pengembangan profesionalisme e) Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai, f) Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global dan berwawasan lingkungan. g) Meningkatkan program ekstrakurikuler agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta didik sebagai salah satu sarana pengembangan diri peserta didik; h) Mewujudkan peningkatkan kualitas dan jumlah tamatan yang melanjutkan ke jenjang berikutnya i) Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional warga Madrasah
4
A. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,keunggulan lokal dan potensi daerah, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan suku,budaya dan adat istiadat serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu yang disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna antarsubstansi.
B. Tanggap terhadap perkembangan ilmu Pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum MTs Negeri Harjokuncaran dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum harus dapat mendorong peserta didik
untuk
mengikuti
dan
memanfaatkan
perkembangan
ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di MTs Negeri Harjokuncaran ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal yang terintegrasi dalam mata pelajaran yang relevan, seni dan budaya serta karya tulis.
C. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa
peserta didik
memiliki
posisi
sentral
untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
5
D.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan
kurikulum
dilakukan
dengan
melibatkan
pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan dunia kerja. Oleh karena itu kurikulum MTs Negeri Harjokuncaran dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir,
keterampilan
sosial,keterampilan
akademik,dan
keterampilan
vokasional.
E. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.
F. Belajar Sepanjang Hayat KurikulumMTs
Negeri
Harjokuncaran
diarahkan
kepada
proses
pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formar, informal dan non formal, dengan memperhatikan kondisi dan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia
seutuhnya
dengan
memperhatikan
dan
mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di MTs Negeri Harjokuncaran dilaksanakan program peduli lingkungan, yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Dinas Kesehatan, Kehutanan, dan BLH.
G. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum
MTs
Negeri
Harjokuncaran
dikembangkan
dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu kurikulum MTs Negeri Harjokuncaran mengacu kepada visi pendidikan nasional untuk mempertahankan dan melestarikan budaya daerah dan
6
mencetak generasi yang siap dan bisa menjawab kebutuhan di masyarakat terutama dalam bidang agama islam.
Prinsip Pelaksanaan Kurikulum. Pelaksanaan kurikulum di MTs Negeri Harjokuncaran dilaksanakan sebagai berikut : a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler. b. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu : -
Belajar untuk memahami dan menghayati .
-
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
-
Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
-
Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
c. Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki maksimal 32 orang peserta didik sebagai peserta bimbingannya. d. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri handayani,Ingmadya mangun karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada. e. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai,memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet. f. Mendayagunakan kondisi alam,sosial budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Selain itu, pengembangan kurikulum MTsN Harjokuncaranini secara operasional mengacu pada hal-hal berikut: 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. KurikulumMTsN Harjokuncaran disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. 2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum
MTsN Harjokuncarandisusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. 3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah Sumbermanjing Wetan memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah tersebut dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum MTsN Harjokuncaran
memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya hal tersebut ditampung dalam kurikulum MTsN Harjokuncaransecara berimbang dan saling mengisi. 5. Tuntutan dunia kerja
8
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum madrasah ini memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. 6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum ini dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 7. Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran yang ada di MTsN Harjokuncaranini ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia. 8. Dinamika perkembangan global Pendidikan di madrasah ini menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. 9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan di madrasah ini diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum madrasah ini harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. 10. Kondisi sosial budaya masyarakat di sekitar MTsN Harjokuncaran Kurikulum
9
ini dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat di sekitar MTsN Harjokuncarandan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya masyarakat di lingkungan MTsN Harjokuncaran harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. 11. Kesetaraan Jender Kurikulum ini diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender. 12. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum ini dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas MTsN Harjokuncaran.
10
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN A. TUJUAN PENDIDIKAN DASAR Pendidikan Nasional memiliki tujuan untuk
mengembangkan potensi
pesera didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab Sedangkan Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah adalah Memiliki tujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan rumusan tujuan nasional dan tujuan pendidikan dasar tersebut, standar kompetensi lulusan Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut : 1. Mengamalkan
ajaran
agama
yang
dianut
sesuai
dengan
tahap
perkembangan remaja 2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri 3. Menunjukkan sikap percaya diri 4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas 5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional 6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumbersumber lain secara logis, kritis, dan kreatif 7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif 8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya 9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
11
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial 11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab 12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia 13. Menghargai karya seni dan budaya nasional 14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya 15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang 16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun 17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 18. Menghargai adanya perbedaan pendapat 19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana 20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana 21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah MTs Negeri Harjokuncaran berupaya mengejar standar kompetensi lulusan tersebut sebagai pedoman dalam menyusun kurikulum
B. VISI MADRASAH Visi " Terwujudnya lulusan yang ; Luhur Dalam Budi, Tinggi Dalam Prestasi, Tangguh Dalam Kompetisi, serta Peduli Lingkungan “
C. MISI MADRASAH Misi
12
1.
Mewujudkan lulusan yang memiliki kekuatan akidah dan akhlaqul karimah.
2.
Mewujudkan sekolah yang berkarakter Islami.
3.
Mewujudkan manajemen sekolah yang memadai sesuai standar pendidikan nasional
4.
Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
5.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, nyaman, dan memadai.
6.
Mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan menuju Green School.
7.
Mewujudkan lulusan yang cerdas dan mampu berkompetisi baik secara akademik maupun non akademik serta berorientasi pada kemanfaatan bagi masyarakat luas.
8.
Melestarikan fungsi lingkungan .
9.
Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
10. Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup.
D. TUJUAN UMUM MTs NEGERI HARJOKUNCARAN Berdasarkan visi dan misi MTs Negeri Harjokuncaran, maka tujuan MTs Negeri Harjokuncaran dirumuskan sebagai berikut : 1. Terlaksananya pengembangan kurikulum yang diberlakukan secara kreatif dan adaptif. 2. Terjadi peningkatan kualitas sikap dan amaliah keagamaan Islam warga madrasah dari pada sebelumnya. 3. Terjadi peningkatan signifikan kepedulian warga madrasah terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan madrasah dari pada sebelumnya. 4. Terjadi peningkatan signifikan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta fasisiltas yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik. 5. Meningkatkan disiplin kerja Guru dan Karyawan 6. Mampu
mencetak
lulusan
yang
madrasah/sekolah favorit
13
yang
dapat
melanjutkan
pada
7. Membekali siswa untuk memperoleh kecakapan hidup 8. Menggali dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan untuk peningkatan mutu madrasah baik fisik maupun non fisik 9. Pada tahun 2016 dan seterusnya ; 9.1. Terjadi peningkatan skor UAMBN dan UN minimal rata-rata + 2,5 dari standar yang ada. 9.2. Memiliki kemampuan berpidato dengan menggunakan 2 bahasa ( Bahasa Arab dan Bahasa Inggris ) bagi siswa yang memiliki bakat minat sesuai bidangnya. 9.3. Memiliki tim olah raga minimal 3 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat Propinsi 9.4. Memiliki tim kesenian yang mampu tampil minimal pada acara setingkat Propinsi 9.5. Sebagian besar warga madrasah sudah memiliki budaya peduli lingkungan. 9.6. Memiliki madrasah yang bersih dan sehat. 9.7. Peserta didik mampu mengimbaskan hasil pembelajarannya untuk memecahkan permasalahan Lingkungan Hidup ( LH ) dalam kehidupan sehari-hari 9.8. Menjadi madrasah Adiwiyata tingkat Nasional dan Mandiri.
E. TUJUAN KHUSUS MTs NEGERI HARJOKUNCARAN Dari tujuan umum madrasah ditetapkan tujuan khusus sebagai berikut : 1. Mengimplementasikan
dan
mengembangkan
Kurikulum,
Silabus,
Pemetaan Kompetensi dasar , Analisa pengembangan Materi , Rencana penilaian dan menetapkan kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) dan RPP untuk kelas VII, VIII dan IX di senua bidang studi termasuk mulok pendidikan lingkungan hidup. I 2. Membuat serta menggunakan media pembelajaran sesuai dengan kemajuan dan perkembangan teknologi 3. Melestarikan budaya daerah salah satunya melalui Mulok bahasa Daerah
14
4. Mengoptimalkan
proses
pembelajaran
non
konvensional
dengan
menggunakan pendekatan CTL/PAIKEM 5. Mengoptimalkan Imtaq dan Iptek dalam setiap proses pembelajaran . 6. Meraih kejuaraan KSM/olimpiade pada mata pelajaran MIPA, IPS, Agama dan Bahasa Inggris minimal tingkat Kabupaten 7. Meraih kejuaran LKTI/KIR minimal tingkat kabupaten 8. Meningkatkan prestasi seni dan mempromosikan Ansamble music di tingkat Kabupaten. 9. Meningkatkan minat dan bakat siswa melalui kegiatan ektra kurikuler. 10. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengakses berbagai informasi positif melalui teknologi Informasi di sekolah. 11. Membekali siswa agar dapat mengimplementasikan ajaran agama dengan benar. 12. Pada tahun 2017 ; 12.1 Sebagian besar warga madrasah telah berbudaya lingkungan. 12.2 Menjadi madrasah yang bersih dan sehat 12.3 Menjadi madrasah yang nyaman dan kondusif serta berkarakter islami 12.4 75 % peserta didik telah mampu mengimbaskan hasil pembelajarannya untuk
memecahkan permasalahan lingkungan hidup ( lh ) , dalam
kehidupan sehari-hari. 12.5 Menjadi madrasah adiwiyata tingkat jawa timur.
15
BAB III MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM Struktur Kurikulum MTsN Harjokuncaran adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik MTsN Harjokuncaran .dalam kegiatan pembelajaran.Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun yaitu mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur Kurikulum MTsN Harjokuncaran pada tahun pelajaran 2016/2017 berpedoman pada dua kurikulum yaitu kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 dengan perpaduan sebagai berikut : 1. Tahun pelajaran 2016/2017 a. Mata pelajaran umum kelas IX berpedoman pada kurikulum 2006 (Permendiknas no. 22 th 2006 tentang standar Isi dan permendiknas no. 23 tentang SKL) .Kelas VII dan kelas VIII Menggunakan K13 (Permendikbud 58 standar isi dan Permendikbud 54 tentang SKL) b. Mata pelajaran agama dan bahasa arab : Kelas VII ,VIII dan IX menggunakan Kurikulum 2013 ( KMA no. 165 tahun 2014 dan Domnis Implementasi Kurikulum Madrasah tahun 2014) 2. Tahun pelajaran 2017/2018 a. Mata Pelajaran umum Semua Kelas(VII, VIII dan IX) Menggunakan K13 (Permendikbud 58 standar isi dan Permendikbud 54 tentang SKL) b.
Mata pelajaran agama dan bahasa arab :
Kelas VII ,VIII dan IX menggunakan Kurikulum 2013 ( KMA no. 165 tahun 2014 dan Domnis Implementasi Kurikulum Madrasah tahun 2014) Penerapan kurikulum 2013 untuk mata pelajaran agama dan bahasa arab hanya sebatas pada standar isi sedangkan standar proses dan standar penilaian boleh berpedoman pada kurikulum 2006. 16
Struktur Kurikulum
MTsN Harjokuncaran berdasarkan perpaduan kurikulum
2006 dan kurikulum 2013 sebagai berikut 1. Kurikulum
MTs
memuat
14
mata
pelajaran,
muatan
lokal,
dan
pengembangan diri dengan materi PLH yang terintegrasi pada semua mata pelajaran 2. Muatan lokal ( Bahasa Jawa)merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya
tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal telah ditentukan oleh madrasah. 3. Pengembangan diri dengan pramuka sebagai pengembangan diri wajib untuk siswa kelas VII
dan kelas VIII sesuai dengan tuntutan di K13 dan
pengembangan diri pilihan sesuai dengan minat dan bakat.Semua Pengembangan diri ini bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Termasuk bagi siswa yang punya bakat di bidang olahraga yang di beri jam tambahan
tiga kali seminggu .Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangn karir peserta didik. 4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Madrasah dimungkinkan menambah maksimum delapan jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan. 5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit. 6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 - 38 jam pelajaran per minggu
17
Struktur Kurikulum Kelas IX ( KTSP 2006 ) Tahun Pelajaran 2016/2017
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam
Standar
Pelaksanaan
a. Al-Qur'an-Hadis
2
2
b. Akidah-Akhlak
2
2
c. Fikih
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4. Bahasa Arab
3
3
5. Bahasa Inggris
4
6
6. Matematika
4
6
7. Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
8. Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
9. Seni Budaya
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
43
49
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 11.TIK B. Muatan Lokal Bahasa Jawa*) Pengembangan Diri**) BK(Wali Kelas) Jumlah
18
Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran Kelas VII dan VIII Tahun Pelajaran 2016/2017 ( K–13)
ALOKASI WAKTU BELAJAR MATA PELAJARAN
PER MINGGU VII dan VIII Standar
Kelompok A 1.
Pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam a. AlQur‟an Hadis
2
2
b. Akidah Akhlak
2
2
c. Fiqih
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
Pedidikan Pancasila dan Kewarga 2.
negaraan
3
3
3.
Bahasa Indonesia
6
6
4.
Bahasa Arab
3
3
5.
Matematika
5
5
6.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
5
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
8.
Bahasa Inggris
4
4
3
3
Kelompok B 1.
Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2.
Kesehatan
3
3
3.
Prakarya
2
2
4.
Mulok
Pengembangan diri Pramuka(wajib)
2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
48
19
48
Keterangan: • Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja dan lain sebagainya. • Kegiatan ekstra kurikuler, yaitu; Pramuka (utama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, Badan Kegiatan Rohani Islam (Rohis) dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan sikap kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. • Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah. • Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. • Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu
untuk
tiap
mata
pelajaran
adalah
relatif.
Guru
dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan
20
B. Muatan Kurikulum a. Muatan Nasional Untuk kelas VII dan kelas VIII mengikuti pola dan ketentuan kurikulum 2013, yaitu adanya kelompok mata pelajaran wajib A dan Wajib B , semuanya mengusung ke pencapaian standar kompetensi lulusan(Permndikbud No 54 Tahun 2014) sebagai berikut : No 1
Domain Sikap
Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
2
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
3
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
Kompetensi lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi inti sebagai berikut: No
Domain
Kompetensi Inti
1
Sikap
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
21
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 2
Pengetahuan
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3
Keterampilan
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Untuk kelas IX mengikuti Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat 1 yang menyatakan bahwa
kurikulum untuk jenis pendidikan umum terdiri atas: a. Kelompok mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia b. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian c. Kelompok mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi d. Kelompok mata Pelajaran Estetika e. Kelompok mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tabel 1. Komponen dan Cakupan Kelompok Mata Pelajaran MTs NO Kelompok MP
Komponen MP
1
Kelompok mata
Pendidikan
Kelompok mata pelajaran agama dan
Pelajaran Agama
Agama Islam:
akhlak mulia dimaksudkan untuk
dan Akhlak Mulia
Al-Qur‟an
membentuk peserta didik menjadi
Hadist
manusia yang beriman dan bertakwa
Aqidah Akhlak
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
Fiqih
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
22
Cakupan
SKI
etika, budi pekerti, atau moral sebagai
Bhs. Arab
perwujudan dari pendidikan agama.
Kewarganegaraan
PPKN
Kelompok mata pelajaran
dan Kepribadian
Bhs Indonesia
kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran
dan
wawasan
termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia,
kemajemukan
bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3
Ilmu Pengetahuan IPA dan
Kelo Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
Teknologi
dan teknologi pada MTs dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
4
EstetEEstetika
PD
Kelompok mata pelajaran estetika
disesuaikan Mulok
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan . Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
23
dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Mampu menciptakan lingkungan bersih dan sehat. 5
Jasmani, Olahraga Pendidikan
Kelompok
mata
dan Kesehatan
Jasmani dan
olahraga
Kesehatan (
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
Penjaskes)
fisik serta menanamkan sportivitas dan
dan
pelajaran
kesehatan
pada
kesadaran hidup sehat
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan jurusan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai bahan ajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Kelompok mata pelajaran meliputi sebagai berikut: a) Pendidikan Agama Islam : Selain Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tiap mapel PAI dan akhlak mulia di atas, mapel Agama dan bahasa arab yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada kelasa VII ,VIII dan IX secara umum diarahkan pada tercapainya Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Tsanawiyah berdasarkan PMA 165 yakni:
Madrasah Tsanawiyah Dimensi
Kualifikasi kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam
24
jasmani, MTsI
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
Tujuan dan Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah( lampiran PMA 165 th 2014 hal 45.) A.
Tujuan Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah
1) Al-Qur’an-Hadist Mata pelajaran Al-Qur‟an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan mata pelajaran Al-Qur‟an-Hadist pada jenjang MI dan MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur‟an-Hadis, pemahaman surah-surah pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis adalah: a) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur‟an dan Hadist. b) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan. c) Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih shalat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surah/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca. Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di MadrasahTsanawiyah meliputi: a) Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid. b) Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya hazanah intelektual. c) Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. 2) Akidah-Akhlak
25
Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul- Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-Asma’ al-Husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan seharihari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. al-Akhlak al-Karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk: a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt.; b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
26
a) Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifatsifat Allah, alAsma’ al-Husna , iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar. b) Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhid, ikhlas, taat, khauf, tobat, tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, qanaa’ah, tawaduh, husnuz-zan, tasamuh dan ta‘awun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja. c) Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaq, ananiah, putus asa, gadab, tamak, takabur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah. d) Aspek adab meliputi: Adab beribadah: adab salat, membaca Al-Qur‟an dan adab berdoa, adab kepada kepada orang tua dan guru, adab kepada kepada, saudara, teman, dan tetangga, adab terhadap lingkungan, yaitu: pada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan e) Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman a.s. dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus (10) a.s. dan Nabi Ayyub a.s., Kisah Sahabat: Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a, Usman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi Talib r.a.
3) Fikih Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaffah (sempurna).Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah; (2)Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
27
Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah swt. dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fikih diMadrasah Tsanawiyah meliputi: a) Aspek fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat,puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur. b) Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan agunan serta upah.
4) Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad saw dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah,Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan. c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
28
d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau. e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berpres tasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradabanIslam. Ruang lingkupSejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi: a) Memahami sejarah Nabi Muhammad saw. periode Makkah. b) Memahami sejarah Nabi Muhammad saw. periode Madinah. c) Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin. d) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah. e) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah. f) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah. g) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.
5) Bahasa Arab Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu AlQur‟an dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
29
a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah). b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. c) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. Ruang Lingkup Kelompok Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab diMadrasah Tsanawiyah Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah meliputi tematema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan, dan lingkungan. Mata pelajaran wajib berdasarkan Kurikulum 2013 adalah
Kelompok Mata
Pelajaran PAI dan Bahasa Arab, PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Prakarya Cakupan materi pelajaran tersebut selain Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab diuraikan berdasarkan Tingkatan kompetensi dan Kompetensi Inti yang tertuang dalam Permendikbud No 58 Tahun 2014. Adapun Kompetensi Inti untuk SMP/MTs dan sederajat adalah sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat pada Tabel berikut.
30
Tabel 1:
Kompetensi Inti SMP/MTs
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
KELAS VII
KELAS VIII
KELAS IX
1. Menghargai dan menghayati 1. Menghargai dan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati 2. Menghargai dan
2. Menghargai dan
perilaku jujur, disiplin,
menghayati perilaku
menghayati perilaku
tanggungjawab, peduli
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
(toleransi, gotong royong),
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
santun, percaya diri, dalam
(toleransi, gotong
(toleransi, gotong
berinteraksi secara efektif
royong), santun,
royong), santun,
dengan lingkungan sosial dan
percaya diri, dalam
percaya diri, dalam
alam dalam jangkauan
berinteraksi secara
berinteraksi secara
pergaulan dan keberadaannya
efektif dengan
efektif dengan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
pergaulan dan
keberadaannya
keberadaannya
3. Memahami dan
3. Memahami dan
(faktual, konseptual, dan
menerapkan
menerapkan
prosedural) berdasarkan rasa
pengetahuan (faktual,
pengetahuan (faktual,
ingin tahunya tentang ilmu
konseptual, dan
konseptual, dan
pengetahuan, teknologi, seni,
prosedural) berdasarkan
prosedural)
budaya terkait fenomena dan
rasa ingin tahunya
berdasarkan rasa ingin
kejadian tampak mata
tentang ilmu
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
pengetahuan,
seni, budaya terkait
teknologi, seni,
fenomena dan kejadian
budaya terkait
3. Memahami pengetahuan
31
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI INTI
KELAS VII
KELAS VIII
KELAS IX
tampak mata
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan
4. Mengolah, menyaji, dan 4. Mengolah, menyaji,
menyaji dalam ranah konkret
menalar dalam ranah
dan menalar dalam
(menggunakan, mengurai,
konkret (menggunakan,
ranah konkret
merangkai, memodifikasi,
mengurai, merangkai,
(menggunakan,
dan membuat) dan ranah
memodifikasi, dan
mengurai, merangkai,
abstrak (menulis, membaca,
membuat) dan ranah
memodifikasi, dan
menghitung, menggambar,
abstrak (menulis,
membuat) dan ranah
dan mengarang) sesuai
membaca, menghitung,
abstrak (menulis,
dengan yang dipelajari di
menggambar, dan
membaca,
sekolah dan sumber lain yang
mengarang) sesuai
menghitung,
sama dalam sudut
dengan yang dipelajari
menggambar, dan
pandang/teori
di sekolah dan sumber
mengarang) sesuai
lain yang sama dalam
dengan yang dipelajari
sudut pandang/teori
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Adapun cakupan materi masing-masing mata pelajaran terurai pada penjelasan berikut ini: 1) Muatan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan(PPKn), Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 J ayat (1) huruf ditegaskan bahwan Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, kesadaran berkonstitusi Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
32
Secara
umum
tujuan
mata
pelajaran
Pendidikan
Pancasila
dan
Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah mengembangkan
potensi
peserta
didik
dalam
seluruh
dimensi
kewarganegaraan, yakni: (1) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (2) pengetahuan kewarganegaraan; (3) keterampilan
kewarganegaraan
termasuk
kecakapan
dan
partisipasi
kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility). Secara khusus Tujuan PPKn yang berisikan keseluruhan dimensi tersebut sehingga peserta didik mampu: 1) menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman, dan pengamalan nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial; 2) memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan 4) berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial Budayaal.
Sesuai dengan Permendikbud tentang Standar isi dijelaskan bahwa tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi PPKn pada SMP/MTs/SMPLB/PAKET B sebagai berikut :
33
Tingkat
Tingkat
Kompetensi
Kelas
4
VII -
Kompetensi
VIII
Menjelaskan komitmen
dalam merumuskan dan
merumuskan dan
menetapkan Pancasila
menetapkan Pancasila
Menganalisis proses
Proses perumusan dan
Undang Dasar Republik
pengesahan Undang-
Indonesia tahun 1945
Undang Dasar Negara
Menunjukkan sikap
Republik Indonesia
toleransi dalam makna
Tahun 1945
Norma hukum dan
bingkai Bhinneka
kepatutan yang berlaku
Tunggal Ika
dalam kehidupan
Menjelaskan
bermasyarakat dan
karakteristik daerah
bernegara
tempat tinggalnya
Komitmen para pendiri Negara dalam
keberagaman dalam
para pendiri Negara
pengesahan Undang-
Ruang Lingkup Materi
Harmoni keutuhan
dalam kerangka NKRI
wilayah dan kehidupan
Menunjukkan perilaku
dalam konteks NKRI
menghargai dengan
Makna keberagaman
dasar: moral, norma,
suku, agama, ras,
prinsip dan spirit
budaya, dan gender
kewarganegaraan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4A
IX
Menunjukkan sikap
Dinamika perwujudan
dalam dinamika
nilai dan moral
perwujudan Pancasila
Pancasila dalam
dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari
sehari-hari secara individual dan kolektif
34
Esensi nilai dan moral Pancasila dalam
Tingkat
Tingkat
Kompetensi
Kelas
Kompetensi
Undang-Undang Dasar
dalam Pembukaan
Negara Republik
Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945
Negara Republik
Makna ketentuan hukum
Indonesia tahun 1945
yang berlaku dalam
Menjelaskan masalah
perwujudan kedamaian
yang muncul terkait
dan keadilan
keberagaman
Pembukaan
Menganalisis nilai dan moral yang terkandung
Ruang Lingkup Materi
Semangat persatuan dan
masyarakat dan cara
kesatuan dalam
pemecahannya
keberagaman
Menerapkan perilaku
masyarakat
kewarganegaraan berdasarkan prinsip
Aspek-aspek pengokohan NKRI
saling menghormati, dan menghargai dalam rangka pengokohan NKRI
Menghargai dan menghayati dengan dasar: kesadaran nilai, moral, norma, prinsip dan spirit keseluruhan entitas kehidupan kebangsaan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar jenjang SMP/MTs/SMPLB/ Paket B sesuai dengan Permendikbud sebagaimana tercantum dalam lampiran 1. 2). Muatan Bahasa Indonesia, Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia diturunkan dari Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi
35
Lulusan kemudian diturunkan menjadi Kompetensi Inti (KI).Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP dan MTs memiliki empat tujuan utama yang tertuang dalam kompetensi inti masing-masing jenjang pendidikan. Secara keseluruhan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP dan MTs adalah (1) memiliki sikap religius (2) memiliki sikap sosial, (3) memiliki pengetahuan yang memadai tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya, dan (4) memiliki keterampilan membuat berbagai genre teks bahasa Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia SMP dan MTs meliputi 15 jenis teks, yaitu: (1) teks anekdot, (2) teks eksposisi, (3) teks laporan hasil observasi, (4) teks prosedur komplek, (5) teks negosiasi, (6) teks cerita pendek, (7) teks pantun, (8) teks cerita ulang, (9) teks eksplanasi kompleks, (10) teks film/ drama, (11) Teks cerita sejarah, (12) teks berita, (13) teks iklan, (14) teks editorial/opini, dan (15) teks novel.
1) Tingkat
Tingkat
Kompe-
Kelas
Kompetensi
Ruang Lingkup Materi
tensi 4
VII-VIII
- Memiliki perilaku
- Struktur teks genre cerita
jujur, percaya
(teks
diri, tanggung jawab,
cerita pendek, teks cerita
kreatif,
moral,
peduli, santun dalam
teks cerita biografi, teks
merespons
cerita
berbagai hal secara
prosedur), genre faktual
pribadi
(hasil observasi, teks eksplanasi),
- Mengenal konteks
genre
budaya dan konteks
tanggapan (teks tanggapan
sosial, satuan
deskriptif, teks eksposisi,
kebahasaan, serta
teks
36
Tingkat
Tingkat
Kompe-
Kelas
Kompetensi
Ruang Lingkup Materi
tensi unsur
diskusi, teks ulasan)
paralinguistik
- Konteks budaya, norma,
dalam penyajian
serta konteks sosial
teks
yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks
- Mengenal bentuk
- Satuan bahasa
dan ciri teks dalam
pembentuk teks: bunyi
genre cerita, faktual,
bahasa, fonem, morfem,
dan tanggapan
kata, kelas kata, frasa, klausa
- Memahami teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan
- Mengklasifikasi teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan
- Menemukan makna teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan
- Menyajikan teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan secara
37
- Penanda kebahasaan dalam teks - Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)
Tingkat
Tingkat
Kompe-
Kelas
Kompetensi
Ruang Lingkup Materi
tensi lisan dan tulis - Memiliki perilaku 4a
IX
jujur, percaya
- Struktur teks genre cerita (teks
diri, tanggung jawab,
eksemplum), genre faktual
kreatif,
(teks
peduli, dan santun
rekaman percobaan), dan
dalam
genre
menangani dan
tanggapan (teks tantangan,
memberikan
tanggapan kritis)
berbagai hal - Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta
- Konteks budaya, norma, serta konteks sosial yang melatarbelakangi lahirnya jenis teks - Satuan bahasa
unsur
pembentuk teks: klausa,
paralinguistik
kalimat inti, kalimat
dalam penyajian
tunggal, kalimat
teks
majemuk - Penanda kebahasaan dalam
- Mengenal bentuk
teks
dan ciri teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita
- Paralinguistik (lafal, kelantangan, intonasi, tempo, gestur, dan mimik)
- Memahami teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita
38
Tingkat
Tingkat
Kompe-
Kelas
Kompetensi
Ruang Lingkup Materi
tensi - Mengklasifikasi teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita
3). Muatan Bahasa Inggris, Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif dalam
wacana
interpersonal,
transaksional,
dan
fungsional,
dengan
menggunakan berbagai teks berbahasa Inggris lisan dan tulis, secara runtut dengan menggunakan unsur kebahasaan yang akurat dan berterima, tentang berbagai pengetahuan faktual dan prosedural, serta menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam konteks kehidupan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Untuk itu semua aspek pembelajaran (tujuan, materi, proses belajar mengajar, media, sumber, dan penilaian) diupayakan untuk mendekati penggunaan bahasa Inggris di dunia nyata di luar kelas. Dalam konteks tersebut, unsur kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata, termasuk pengucapan dan penulisannya) lebih tepat dilihat sebagai alat, bukan sebagai tujuan: alat untuk melaksanakan tindakan berbahasa secara benar, strategis, sesuai tujuan dan konteksnya. Langsung „melakukan‟ tindakan yang ingin dikuasi adalah cara yang lebih alami. Belajar berterimakasih dengan cara membiasakan diri berterimakasih, belajar bertanya dengan cara bertanya, belajar memuji dengan cara memuji, belajar membaca koran dengan cara membaca koran, belajar membacakan cerita dengan cara membacakan cerita, belajar menyunting surat dengan cara menyunting surat, dst. “Learning by doing”, dan terpusat pada siswa. Kesempatan seperti ini tentunya tidak mungkin muncul jika pola pembelajaran masih dilaksanakan sebagaimana lazimnya saat ini: terpusat pada guru, berbasis buku teks, dan didominasi bahasa tulis. Proses
39
pembelajaran perlu memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan proses belajar yang lebih alami. Proses belajar di luar sekolah biasanya dimulai dengan cara melihat, mendengar, dan mengamati orang lain melakukan tindakan yang ingin dikuasai. Pada saat mengamati akan timbul keinginan untuk bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang baru, yang asing, atau berbeda dengan diketahui selama ini. Setelah itu akan timbul keinginan untuk mencoba atau berpengalaman sendiri melakukan tindakan atau perilaku yang dituju. Dalam upaya untuk menyempurnakan penguasaannya, akan dirasakan perlunya meningkatkan penalarannya tentang yang dipelajari dengan mengasosiasikan dengan sumber dan konteks lain. Langkah terakhir adalah melakukan tindakan yang sudah dikuasai dalam konteks pergaulan di dunia nyata.
A. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris ditetapkan berdasarkan aspekaspek komunikatif berikut ini. 1. Kompetensi komunikatif untuk melaksanakan fungsi sosial yang
bermanfaat bagi hidupnya saat ini sebagai siswa, sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat, dengan menggunakan teks yang urut dan runtut serta unsur kebahasaan yang sesuai dengan konteks dan tujuan yang hendak dicapai. 2. Konteks komunikasi mencakup hubungan fungsional dengan guru, teman,
dan orang lain di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat, tentang berbagai topik yang terkait dengan kehidupan remaja dan semua mata pelajaran dalam kurikulum sekolah menengah, secara lisan dan tulis, dengan maupun tanpa menggunakan media elektronik. 3. Kompetensi komunikatif dalam wacana interpersonal bertujuan menjalin
dan menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman, dan orang lain di dalam dan di luar sekolah. 4. Kompetensi komunikatif dalam wacana transaksional bertujuan untuk
saling memberi dan meminta informasi, barang dan jasa, misalnya bertanya, memberi tahu, menyuruh, menawarkan, meminta, dsb. 40
5. Kompetensi komunikatif dalam wacana fungsional bertujuan
mengembangkan potensi sosial dan akademik siswa dengan menggunakan jenis teks descriptive, recount, narrative, procedure, dan factual report untuk jenjang SMP/MTs, descriptive, recount, narrative, factual report, analytical exposition, procedure, news item, dan procedure untuk jenjang SMA/MA dan SMK/Wajib, dan descriptive, recount, narrative, procedure, factual report, analytical exposition, hortatory exposition, news item, spoof, discussion, explanation, dan review untuk jenjang SMA/MA Peminatan. 6. Nilai-nilai sosiokultural, sebagai wahana untuk penanaman nilai karakter
bangsa 7. Tindakan dan strategi komunikatif, sebagai wahana untuk menguasai
keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, menonton, secara strategis sesuai konteks dan tujuan yang hendak dicapai. 8. Unsur kebahasaan, sebagai wahana untuk menggunakan bahasa Inggris
secara akurat dan berterima, yang mencakup penanda wacana, kosa kata, tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan kerapian tulisan tangan. Secara umum kompetensi Bahasa Inggris SMP adalah kemampuan berkomunikasi dalam tiga jenis wacana, (1) interpersonal, (2) transaksional, dan (3) fungsional, secara lisan dan tulis, pada tataran literasi fungsional,untuk melaksanakan fungsi sosial, dalam konteks kehidupan personal,sosial budaya, akademik, dan profesi, dengan menggunakan berbagai bentuk teks untuk kebutuhan literasi dasar, dengan struktur yang berterima secara koheren dan kohesif serta unsur-unsur kebahasaan secara tepat. Berikut ruang lingkup kompetensi dan materi Bahasa Inggris di SMP/MTs.
KOMPETENSI
RUANG LINGKUP MATERI
Menunjukkan perilaku yang
Teks-teks pendek dan sederhana
berterima dalam lingkungan
dalam wacana interpersonal,
personal, sosial budaya,
transaksional,fungsional khusus,
41
KOMPETENSI
RUANG LINGKUP MATERI
akademik, dan profesi;
dan fungsional berbentuk
Mengidentifikasi fungsi sosial,
descriptive, recount, narrative, procedure, dan factual report
struktur teks dan unsur kebahasaan dari teks pendek dan sederhana, dalam kehidupan dan kegiatan siswa sehari-hari;
pada tataran literasi fungsional; Penguasaan setiap jenis teks mencakup tiga aspek, yaitu fungsi sosial, struktur teks, dan
Berkomunikasi secara interpersonal, transaksional dan
unsur kebahasaan, yang
fungsional tentang diri sendiri,
ketiganya ditentukan dan dipilih
keluarga, serta orang, binatang,
sesuai tujuan dan konteks
dan benda, kongkrit dan
komunikasinya;
imajinatif, yang terdekat dengan
Sikap mencakup menghargai
kehidupan dan kegiatan siswa
dan menghayati perilaku jujur,
sehari-hari di rumah, sekolah,
disiplin, tanggungjawab, peduli
dan masyarakat;
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri;
Menangkap makna dan
Keterampilan mencakup
menyusun teks lisan dan tulis,
mendengarkan, berbicara,
pendek dan sederhana dengan
membaca, menulis, dan
menggunakan struktur teks
menonton, secara efektif,
secara urut dan runtut serta unsur
dengan lingkungan sosial dan
kebahasaan secara akurat,
alam dalam jangkauan
berterima, dan lancar.
pergaulan dan keberadaannya Unsur-unsur kebahasaan mencakup penanda wacana, kosa kata, tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan kerapian tulisan tangan;
42
KOMPETENSI
RUANG LINGKUP MATERI Modalitas: dengan batasan makna yang jelas.
4). Muatan Matematika, Terdapat
kaitan
keunggulan
dan
antara
penguasaan
kelangsungan
hidup
matematika suatu
dengan
ketinggian,
peradaban.
Penguasaan
matematika tidak cukup hanya dimiliki oleh sebagian orang dalam suatu peradaban. Setiap individu perlu memiliki penguasaan matematika pada tingkat tertentu. Penguasaan individual demikian pada dasarnya bukanlah penguasaan terhadap matematika sebagai ilmu, melainkan penguasaan akan kecakapan matematika (mathematical literacy) yang diperlukan untuk dapat memahami dunia di sekitarnya serta untuk berhasil dalam kehidupan atau kariernya. Kecakapan matematika yang ditumbuhkan pada siswa merupakan sumbangan mata pelajaran matematika kepada pencapaian kecakapan hidup yang ingin dicapai melalui kurikulum matematika. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik dapat: 1.
Memahami
konsep
matematika,
merupakan
kompetensi
dalam
menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a.
menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
b.
mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut
c.
mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
d.
menerapkan konsep secara logis.
e.
memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari
43
f.
menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
(tabel,
grafik,
diagram,
gambar,
sketsa,
model
matematika, atau cara lainnya) g.
mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika.
h.
mengembangkan syarat perlu dan /atau syarat cukup suatu konsep
Termasuk dalam kecakapan ini adalah melakukan algoritma atau prosedur, yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat menerapkan konsep-konsep matematika seperti
bekerja dan
melakukan operasi
hitung, melakukan operasi aljabar, melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran dan melukis/ menggambarkan /merepresentasikan konsep keruangan. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a.
menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma
b.
memodifikasi atau memperhalus prosedur
c.
mengembangkan prosedur
d.
Menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar) dalam menyelesaikan masalah matematika
2.
Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
3.
a.
mengajukan dugaan (conjecture)
b.
menarik kesimpulan dari suatu pernyataan
c.
memberikan alternatif bagi suatu argumen
d.
menemukan pola pada suatu gejala matematis
Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam konteks matematika maupun di luar 44
matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperolehtermasuk dalam rangka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Masalah ada yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin. Masalah tidak rutin adalah masalah baru bagi siswa, dalam arti memiliki tipe yang berbeda dari masalah-masalah yang telah dikenal siswa. Untuk menyelesaikan masalah tidak rutin, tidak cukup bagi siswa untuk meniru cara penyelesaian masalah-masalah yang telah dikenalnya, melainkan ia harus melakukan usaha-usaha tambahan, misalnya dengan melakukan modifikasi pada cara penyelesaian masalah yang telah dikenalnya, atau memecah masalah tidak rutin itu ke dalam beberapa masalah yang telah dikenalnya, atau merumuskan ulang masalah tidak rutin itu menjadi masalah
yang
telah
dikenalnya.
Indikator-indikator
pencapaian
kecakapan ini, meliputi: a.
memahami masalah
b.
mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam mengidentifikasi masalah.
c.
menyajikan suatu rumusan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk
d.
memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah
e.
menggunakan atau mengembangkan strategi pemecahan masalah
f.
menafsirkan hasil jawaban yang diperoleh untuk memecahkan masalah
g. 4.
menyelesaikan masalah.
Mengkomunikasikan gagasan,penalaran serta mampu menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram,
atau
media
lain
untuk
memperjelas
keadaan
atau
masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a.
memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan
45
b.
Menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
c.
memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran induksi
5.
d.
Menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduksi
e.
Menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi: a.
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b. bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika c.
bersikap antusias dalam belajar matematika
d. bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan e.
memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah
6.
Memiliki sikap dan perilaku matematika
dan
yang sesuai dengan nilai-nilai dalam
pembelajarannya,
seperti
taat
azas,
konsisten,
menjunjung tinggi kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama, adil, jujur, teliti, cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki kemauan berbagi rasa dengan orang lain 7.
Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan matematika
8.
Menggunakan alat peraga sederhana
maupun hasil teknologi untuk
melakukan kegiatan-kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuankemampuan tersebut saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang lain. Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit, kemampuan berkomunikasi muncul dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan gagasan pada Pemahaman
46
Konseptual, menyajikan rumusan dan penyelesaian masalah, atau mengemukakan argumen pada penalaran.
B. Ruang Lingkup Matematika SMP/MTs Dalam setiap aspek kehidupan, manusia
perlu menyediakan berbagai
kebutuhan dengan jumlah tertentu, yang berkaitan dengan aktifitas menghitung dan mengarah pada konsep aritmetika (studi tentang bilangan) serta aktifitas mengukur yang mengarah pada konsep geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi). Saat ini, banyak ditemukan kaidah atau aturan untuk memecahkan masalahmasalah yang berhubungan dengan pengukuran, yang biasanya ditulis dalam rumus atau formula matematika, dan ini dipelajari dalam aljabar. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung misal panjang atau lebar kertas, kebun, atau rumah serta proses pengukuran yang dilakukan secara tak langsung seperti pengukuran tinggi gunung, pohon, atau pengukuran jarak kapal ke pantai dan ini dipelajari dalam trigonometri. Konsep laju perubahan seperti pertumbuhan populasi, pemuaian benda-benda, atau perbankan, banyak dipelajari dalam kalkulus diferensial dan kalkulus integral. Sedangkan peluang dan statistika mengkaji konsep ketidakpastian suatu kejadian, teknik mengumpulkan, menyajikan dan menafsirkan data, yang banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti ekonomi, hukum, fisika, industri, elektronika, dan sebagainya. Berdasarkan deskripsi pentingnya materi matematika tersebut, maka ruang lingkup matematika untuk SMP/MTs adalah sebagai berikut. 1.
Konsep, operasi dan pola bilangan, meliputi: bilangan bulat dan bilangan pecahan, urutan bilangan, operasi pangkat dan akar, pola bilangan, barisan, dan deret.
2.
Aljabar dan relasi, meliputi: pola gambar bangun/bentuk dan bilangan, himpunan, ekspresi aljabar dan non aljabar, relasi dan fungsi, persamaan dan pertidaksamaan (linear dan non linear sederhana), perbandingan
47
3.
Geometri dan pengukuran, meliputi: satuan dasar dan satuan turunan sederhana, geometri bidang datar, kesebangunan dan kekongruenan, pengukuran jarak dan sudut, Teorema Pythagoras, transformasi, perbandingan
4.
Statistika dan peluang, meliputi: pengolahan data, penyajian data, ukuran pemusatan dan penyebaran, peluang empirik, dan peuang teoritik
48
5). Muatan IPA. Tujuan Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi: 1.
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan materi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan sehingga bertambah keimanannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
3.
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan guna memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain;
4.
Mengembangkan pengalaman untuk menggunakan, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang, dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis;
5.
Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip IPA untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif;
6.
Menguasai konsep dan prinsip IPA serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
49
C. Ruang Lingkup IPA SMP/MTs Ruang lingkup mata pelajaran IPA menekankan pada pengamatan fenomena alam dan penerapannya dalam kehidupannya sehari-hari, pembahasan fenomena alam terkait dengan kompetensi produktif dan teknologi, dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi mahluk hidup dan proses kehidupan, benda/zat/bahan dan sifatnya, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta. Ruang Lingkup mata pelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pengamatan fenomena alam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, isu-isu fenomena alam terkait dengan kompetensi produktif dengan perluasan pada konsep abstrak yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1.
Biologi Meliputi objek IPA, klasifikasi mahluk hidup, organisasi kehidupan, energi dalam kehidupan, interaksi mahluk hiup dengan lingkungannya, pencemaran lingkungan, pemanasan global, sistem gerak pada manusia, struktur tumbuhan, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem reproduksi, hereditas, dan perkembangan penduduk.
2.
Kimia Meliputi karakteristik zat; sifat bahan; bahan kimia; unsur, senyawa, dan campuran; pemisahan campuran; perubahan fisika dan perubahan kimia; asam dan basa; atom, ion, dan molekul.
3.
Fisika Meliputi energi dalam kehidupan, suhu, pemuaian, dan kalor, gerak lurus, gaya dan Hukum Newton, pesawat sederhana, tekanan zat cair, getaran, gelombang dan bunyi, cahaya dan alat optik, listrik statis dan dinamis, kemagnetan dan induksi elektromagnetik.
4.
Bumi dan Alam Semesta Meliputi struktur bumi, tata surya, gerak edar bumi dan bulan.
Tabel 3.2 Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi IPA di SMP/MTs
50
Tingkat
Tingkat
Kompetensi
Kelas
4
VII-VIII
Kompetensi
Menunjukkan perilaku keimanan
Ciri-ciri dan klasifikasi
kepada Tuhan Yang Maha Esa
mahluk hidup, sistem
sebagai hasil dari penyelidikan
organisasi kehidupan
terhadap objek IPA
Ruang Lingkup Materi
Sistem pernafasan,
Memiliki sikap ilmiah: rasa ingin
pencernaan, peredaran
tahu, logis, kritis, analitis, jujur,
darah, struktur rangka, otot,
dan tanggung jawab melalui IPA
struktur dan fungsi sistem
Mengajukan pertanyaan tentang
ekskresi pada manusia
fenomena IPA, melaksanakan
percobaan, mencatat dan menyajikan hasil penyelidikan
Fotosintesis, respirasi, dan struktur jaringan tumbuhan
Perubahan fisika dan kimia,
dalam bentuk tabel dan grafik,
karakteristik zat, sifat bahan
menyimpulkan, serta melaporkan
dan pemanfaatannya
hasil penyelidikan secara lisan
Pengukuran, gerak, gaya,
maupun tertulis untuk menjawab
tekanan, energi, dan usaha,
pertanyaan tersebut
getaran, gelombang, bunyi,
Memahami konsep dan prinsip
cahaya, dan alat optik,
IPA serta saling keterkaitannya dan diterapkan dalam
Suhu dan kalor
menyelesaikan masalah
Zat aditif makanan, zat adiktif dan psikotropika
Struktur bumi dan tata surya
Interaksi antar mahluk hidup dan lingkungan, pencemaran dan pemanasan global
4
IX
a
Memiliki perilaku beriman kepada
Sistem reproduksi manusia,
Tuhan Yang Maha Esa sebagai
tumbuhan, dan hewan
hasil dari penyelidikan terhadap
Pewarisan sifat
objek IPA
Tanah dan organism yang
Memiliki sikap ilmiah: rasa ingin tahu, logis, kritis, analitis, jujur, dan tanggung jawab melalui IPA
51
hidup di dalamnya
Kelistrikan, kemagnetan, dan induksi elektromagnetik
Tingkat
Tingkat
Kompetensi
Kelas
Kompetensi
Mengajukan pertanyaan tentang
Ruang Lingkup Materi
fenomena IPA, merumuskan hipotesis, mendesain dan
molekul
melaksanakan percobaan, mencatat dan menyajikan hasil
Pertumbuhan penduduk dan dampaknya bagi lingkungan
Produk bioteknologi dan
penyelidikan dalam bentuk tabel
penerapannya dalam
dan grafik, menyimpulkan, serta
produksi pangan
melaporkan hasil penyelidikan
Partikel penyusun atom dan
Produk teknologi yang
secara lisan maupun tertulis untuk
merusak dan ramah
menjawab pertanyaan tersebut
lingkungan
Memahami konsep dan prinsip IPA serta saling keterkaitannya dan diterapkan dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan
52
6). Muatan IPS Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan utama pembelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan dalam berpikir logis dan kritis untuk memahami konsep dan prinsip yang berkaitan dengan pola dan persebaran keruangan, interaksi sosial, pemenuhan kebutuhan, dan perkembangan kehidupan masyarakat untuk menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik dan atau mengatasi masalahmasalah sosial. Secara rinci tujuan mata pelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Ruang Lingkup Sebagai mata pelajaran, IPS menekankan pada pengambangan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang diperlukan untuk menjadikan peserta didik aktif, kritis, beradab, dan berkesadaran sebagai warga negara yang dapat berperan dalam kehidupan masyarakat multikultur pada tingkat lokal, nasional, dan global. Hal ini perlu ditekankan dalam rangka membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Ruang lingkup IPS tidak lain adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat dalam konteks ruang dan waktu yang mengalami perubahan. Oleh karena itu, masyarakat menjadi sumber utama IPS. Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SMP, meliputi aspekaspek sebagai berikut: 1.
Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu ;
53
2.
Perubahan masyarakat Indonesia pada zaman pra-aksara, zaman HinduBuddha dan zaman Islam, zaman penjajahan dan tumbuhnya semangat kebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal (masa) reformasi sekarang;
3.
Jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat;
4.
Interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomidari waktu ke waktu.
54
7). Muatan Pelajaran Seni Budaya. Tujuan Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri setiap peserta pendidik secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh jika dilakukan serangkaian proses aktivitas berkesenian pada peserta didik. Mata pelajaran Seni Budaya memiliki tujuan khusus, yaitu; 1. Menumbuhkembangkan sikap toleransi, 2. Menciptakan demokrasi yang beradab, 3. Menumbuhkan hidup rukun dalam masyarakat majemuk, 4. Mengembangkan kepekaan rasa dan keterampilan 5. Menerapkan teknologi dalam berkreasi 6. Menumbuhkan rasa cinta budaya dan menghargai warisan budaya Indonesia 7. Membuat pergelaran dan pameran karya seni.
Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya memiliki 4 aspek seni, yaitu: (1) Seni Rupa Apresiasi seni rupa, Estetika seni rupa, Pengetahuan bahan dan alat seni rupa, Teknik penciptaan seni rupa, Pameran seni rupa, Evaluasi seni rupa, Portofolio seni rupa. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat penerapan ragam hias dan ilustrasi. (2) Seni Musik Apresiasi seni musik, Estetika seni musik, Pengetahuan bahan dan alat seni musik, Teknik penciptaan seni musik, Pertunjukan seni musik, Evaluasi seni musik, Portofolio seni musik. Pada jenjang pendidikan
55
Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat pengenalan teknik vokal dan alat musik. (3) Seni Tari Apresiasi seni tari, Estetika seni tari, Pengetahuan bahan dan alat seni tari, Teknik penciptaan seni tari, Pertunjukkan seni tari, Evaluasi seni tari, Portofolio seni tari. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) mata pelajaran seni tari melakukan dan mengkreasikan tari bentuk. (4) Seni Teater Apresiasi seni teater, Estetika seni teater, Pengetahuan bahan dan alat seni teater, Teknik penciptaan seni teater, Pertunjukkan seni teater, Evaluasi seni teater, Portofolio seni teater. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) memuat pengenalan teknik bermain teater. Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib melaksanakan minimal 2 aspek seni. 8). Muatan Pelajaran PJOK
Tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk mencapai pertubuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat. 2. Mengembangkan
keterampilan
pengelolaan
diri
dalam
upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan dengan benar serta pola hidup sehat. 3. Mengembangkan keterampilan gerak dasar, motorik, keterampilan, konsep/ pengetahuan, prinsip, strategi dan taktik permainan dan olahraga serta konsep gerakan. 4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
56
nilai percaya diri, sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, pegendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivisas fisik. 5. Meletakkan dasar kompetitif diri (self competitive) yang sportif, percaya diri,disiplin, dan jujur. 6. Menciptakan iklim sekolah yang lebih positif 7. Mengembangkan muatan lokal yang berkembang di masyarakat 8. Menciptakan suasana yang rekretif, berisi tantangan, ekspresi diri 9. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk aktif dan sehat sepanjang hayat, dan meningkatkan kebugaran pribadi.
Ruang Lingkup Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan jenjang SMP/MTs adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas Permainan dan Olahraga termasuk tradisional, misalnya; sepakbola, bola voli, bola basket, kasti, bulutangkis, tenis meja, softball jalan cepat, larijarak pendek, lompat jauh, tolak peluru, pencak silat, sepak takraw, bola tangan, dan olahraga tradisional lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kecenderungan alami anak untuk bermain melalui kegiatan bermain informal dan meningkatkan pengembangan keterampilan dasar, kesempatan untuk interaksi sosial. Menerapkannya dalam kegiatan informal dalam kompetisi dengan orang. Juga untuk mengembangkan keterampilan dan memahami dari konsep-konsep kerja sama tim, serangan, pertahanan dan penggunaan ruang dalam bentuk eksperimen/eksplorasi
untuk
mengembangkan
keterampilan
dan
pemahaman. 2. Aktivitas Kebugaran, meliputi pengembangan komponen kebugaran berkaitan dengan kesehatan, terdiri dari latihan; kekuatan, kelincahan, kecepatan, daya tahan (aerobik dan anaerobik), dan tes kebugaran jasmani. 3. Aktivitas Senam dan Gerak Ritmik, meliputi senam lantai, senam alat, senam ritmik/irama, presiasi terhadap kualitas estetika dan artistik dari gerakan, tarian kreatif dan rakyat.
57
4. Aktivitas Air, memuat kompetensi dan kepercayaan diri saat peserta didik berada di dekat, di bawah dan di atas air. Memberikan kesempatan unik untuk pengajaran gaya-gaya renang (dada, punggung, bebas ) dan juga penyediaan peluang untuk kesenangan bermain di air dan aspek lain dari olahraga air termasuk mengapung, loncat indah dan pertolongan dalam olahraga air. Kesehatan, meliputi; P3K, pola hidup sehat,seks bebas dan NAPZA, gizi dan makanan sehat, manfaat aktifitas fisik, denyut jantung, Pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan. Lingkup kompetensi dan materi mata pelajaran penjasorkes di SMP/ MTs/SMPLB/Paket B. Tingkat
Tingkat
Kompetensi
Kelas
4
Kompetensi
VII-VIII
Ruang Lingkup Materi
Aktivitas fisik melalui:
Memahami konsep dan
Aktivitas fisik teknik dasar
mempraktikkan mengukur
bela diri: pencak silat,
komponen kebugaran
karate, dan taekwondo,
jasmani terkait kesehatan
Aktivitas fisik dan
dan keterampilan
komponenkebugaran terkait
Memahami konsep dan
kesehatan:kekuatan, daya
mempraktikkan gabungan
tahan, kelenturan, dan
pola gerak dominan menuju
komposisi tubuh,dan terkait
teknikdasar senam lantai
keterampilan:kecepatan,
sederhana
ketepatan,kelincahan,
Memahami konsep dan
keseimbangan, dan
mempraktikkan variasi
koordinasi
rangkaian aktivitas gerak
Aktivitas fisik Senam: head
ritmik dalam bentuk
stand, hand stand –
rangkaian sederhana
melenting kedepan,
Rangkaian aktivitas ritmik senam dengan musik dan aerobic terkoordinasi
58
dengan baik
Aktivitas fisik melalui
Memahami dan
rangkaian renang gaya
mempraktikkan gerak dasar
bebas, gaya punggung, dan
tiga gaya renang yang
gaya dada
berbeda
Memahami dan menyajikan
Kesehatan
manfaat jangka panjang
P3K, pencegahan berbagai
dari partisipasi dalam
penyakit dan bahaya dari
aktivitas fisik secara teratur,
seks bebas, NAPZA dan
pola makan sehat, bergizi
obat berbahaya lainnya, dan
dan seimbang, bahaya seks
makan bergizi
bebas, NAPZA, dan obat berbahaya, serta mempraktikkan tindakan P3K pada cidera ringan
Menunjukkan perilaku sportif,bertanggung jawab, menghargaiperbedaan, toleransi, bekerjasama, dan disiplin
4a
IX
Aktivitas fisik dan Olahraga permainan
Menguasai konsep dan
Permainan bola besar,
mempraktikkan variasi dan
sepakbola, bola voli, bola
kombinasi permainan dan
basket
olahraga
Permainan bola kecil,
Menguasai konsep dan
bulutangkis, softball
mempraktikkan variasi dan
/rounders, tenis meja,
kombinasi olahraga beladiri
Aktivitas atletik jalan cepat,
Menguasai konsep dan
lari, lompat, dan lempar,
59
mempraktikkan berbagai
serta olahraga permainan
bentuk latihan
tradisional
pengembangan kebugaran
beladiri Pencaksilat/ karate/
Menguasai konsep variasi
taekwondo/beladiri
dan kombinasi dan
tradisional
Aktivitas fisik latihan
dalam rangkaian gerak
kekuatan,daya tahan,
dasar senam
kecepatan, dan kelenturan
Menguasai konsep variasi
Aktivitas fisik senam:
dan kombinasi dan
guling lenting, roll - sikap
mempraktikkannya ke
kayang, rool –neck spring
dalam rangkaian aktivitas
Aktivitas fisik melalui
jasmani
mempraktikkannya ke
Aktivitas fisik ritmik: senam
gerak ritmik yang lebih
aerobik, dan SKJ secara
kompleks
harmonis
Menguasai dan
Aktivitas fisik melalui gerak
mempraktikkan gerak dasar
dasar renang gaya bebas,
tiga gaya renang
gaya punggung, dan dada
Menguasai peran dan
Kesehatan
fungsi aktivitas fisik, dan
Peran dan fungsi aktivitas
makanan bergizi dalam
fisik, dan makanan bergizi
mengontrol berat badan dan
dalam mengontrol berat
pencegahan penyakit
badan dan pencegahan
Mengamalkan perilaku
penyakit
sportif, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, toleransi, bekerjasama, disiplin, dan menerima kekalahan dengan sikap positif dan mengekspresikan
60
kemenangan dengan wajar
9). Muatan Pelajaran Prakarya Lingkup kompetensi dan materi mata pelajaran penjasorkes di SMP/ MTs/SMPLB/Paket B. Tingkat
Tingkat
Kompetensi
Kelas
4
Kompetensi
VII-VIII
Ruang Lingkup Materi
Aktivitas fisik melalui:
Memahami konsep dan
Aktivitas fisik teknik dasar
mempraktikkan mengukur
bela diri: pencak silat,
komponen kebugaran
karate, dan taekwondo,
jasmani terkait kesehatan
Aktivitas fisik dan
dan keterampilan
komponenkebugaran terkait
Memahami konsep dan
kesehatan:kekuatan, daya
mempraktikkan gabungan
tahan, kelenturan, dan
pola gerak dominan menuju
komposisi tubuh,dan terkait
teknikdasar senam lantai
keterampilan:kecepatan,
sederhana
ketepatan,kelincahan,
Memahami konsep dan
keseimbangan, dan
mempraktikkan variasi
koordinasi
rangkaian aktivitas gerak
Aktivitas fisik Senam: head
ritmik dalam bentuk
stand, hand stand –
rangkaian sederhana
melenting kedepan,
Rangkaian aktivitas ritmik senam dengan musik dan aerobic terkoordinasi dengan baik
61
Aktivitas fisik melalui
Memahami dan
rangkaian renang gaya
mempraktikkan gerak dasar
bebas, gaya punggung, dan
tiga gaya renang yang
gaya dada
berbeda
Memahami dan menyajikan
Kesehatan
manfaat jangka panjang
P3K, pencegahan berbagai
dari partisipasi dalam
penyakit dan bahaya dari
aktivitas fisik secara teratur,
seks bebas, NAPZA dan
pola makan sehat, bergizi
obat berbahaya lainnya, dan
dan seimbang, bahaya seks
makan bergizi
bebas, NAPZA, dan obat berbahaya, serta mempraktikkan tindakan P3K pada cidera ringan
Menunjukkan perilaku sportif,bertanggung jawab, menghargaiperbedaan, toleransi, bekerjasama, dan disiplin
4a
IX
Aktivitas fisik dan Olahraga permainan
Menguasai konsep dan
Permainan bola besar,
mempraktikkan variasi dan
sepakbola, bola voli, bola
kombinasi permainan dan
basket
olahraga
Permainan bola kecil,
Menguasai konsep dan
bulutangkis, softball
mempraktikkan variasi dan
/rounders, tenis meja,
kombinasi olahraga beladiri
Aktivitas atletik jalan cepat,
Menguasai konsep dan
lari, lompat, dan lempar,
mempraktikkan berbagai
serta olahraga permainan
bentuk latihan
tradisional
62
pengembangan kebugaran
beladiri Pencaksilat/ karate/
Menguasai konsep variasi
taekwondo/beladiri
dan kombinasi dan
tradisional
Aktivitas fisik latihan
dalam rangkaian gerak
kekuatan,daya tahan,
dasar senam
kecepatan, dan kelenturan
Menguasai konsep variasi
Aktivitas fisik senam:
dan kombinasi dan
guling lenting, roll - sikap
mempraktikkannya ke
kayang, rool –neck spring
dalam rangkaian aktivitas
Aktivitas fisik melalui
jasmani
mempraktikkannya ke
Aktivitas fisik ritmik: senam
gerak ritmik yang lebih
aerobik, dan SKJ secara
kompleks
harmonis
Menguasai dan
Aktivitas fisik melalui gerak
mempraktikkan gerak dasar
dasar renang gaya bebas,
tiga gaya renang
gaya punggung, dan dada
Menguasai peran dan
Kesehatan
fungsi aktivitas fisik, dan
Peran dan fungsi aktivitas
makanan bergizi dalam
fisik, dan makanan bergizi
mengontrol berat badan dan
dalam mengontrol berat
pencegahan penyakit
badan dan pencegahan
Mengamalkan perilaku
penyakit
sportif, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, toleransi, bekerjasama, disiplin, dan menerima kekalahan dengan sikap positif dan mengekspresikan kemenangan dengan wajar
63
Tingkat
Kompetensi
dan
ruang
lingkup
materi/konten
pada
SMP/MTs/SMPLB/Paket B, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 64 Tahun 2013 sebagai berikut.
Tingkat
Tingkat
Kompetensi
Kelas
4
VII-VIII
Kompetensi
- Menunjukkan rasa kagum
Ruang Lingkup Materi
Apresiasi dan kreasi Prakarya
terhadap karya prakarya
(Kerajinan)
dalam konteks anugerah
- Kerajinan bahan alam dan
Tuhan Yang Maha Esa - Menunjukkan perilaku rasa ingin
buatan, dan modifikasinya, serta pengemasannya - Kerajinan dan pengemasan
tahu, peduli lingkungan,
dari bahan limbah organik
kerjasama, jujur, percaya
dan anorganik bahan lunak
diri,
atau keras dan modifikasinya
dan mandiri dalam
Apresiasi dan kreasi Prakarya
berkarya prakarya
(Rekayasa)
- Memahami dan membandingkan desain karya - Mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses pembuatan karya - membuat dan memodifikasi karya
- Alat penjernih air dari bahan alami dan buatan - Produk sederhana dan mainan menggunakan teknologi mekanik - Produk sederhana menggunakan teknologi elektronika Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya) - Budidaya tanaman sayuran dan obat, serta memodifikasi media tanamnya - Wadah budidaya dan pemeliharaan ikan konsumsi
64
dan ikan hias Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan) - Olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar, minuman kesehatan, menjadi makanan cepat saji - Olahan non pangan dari hasil samping bahan pangan nabati menjadi bahan dasar kerajinan - Olahan bahan pangan serealia dan umbi menjadi makanan dan bahan pangan setengah jadi - Olahan dari hasil samping serealia dan umbi menjadi produk non pangan
Catatan: Apresiasi dan kreasi kewirausahaan: * tes karakter wirasaha * bekerja bersama
5
IX
- Menunjukkan rasa kagum
Apresiasi dan kreasi prakarya
terhadap karya prakarya
(Kerajinan)
dalam konteks anugerah
- Kerajinan dan pengemasan
Tuhan Yang Maha Esa - Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan,
65
fungsi hias, dan modifikasinya - Kerajinan dan pengemasan fungsi pakai dan
kerjasama, jujur, percaya
modifikasinya
diri,
Apresiasi dan kreasi prakarya
dan mandiri dalam
(Rekayasa)
berkarya prakarya
- Produk rakitan berteknologi Listrik - Model bangunan dan instalasi dengan teknologi konstruksi - Model sederhana rangkaian instalasi listrik Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya) - Budidaya ternak hias dan satwa harapan Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan) - Olahan pangan dari bahan ikan dan daging putih atau merah menjadi makanan, produk pangan setengah jadi - Olahan dari hasil samping pangan hewani menjadi produk non pangan
Catatan: Apresiasi dan kreasi kewirausahaan: * peminatan berdasarkan karakter dan keterampilan
66
Mata pelajaran Wajib Berdasarkan Kurikulum 2006 Sedangkan mata pelajaran pelajaran wajib yang berlaku untuk kelas IX yang masih menggunakan Kurikulum 2006 adalah PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan Teknologi informasi dan komunikasi. Mata pelajaran Kurikulum 2006 yang diselenggarakan di MTsN Harjokuncaran sesuai dalam SI, terdiri atas mata-mata pelajaran sebagai berikut. Muatan kurikulum untuk kelas IX yang selain Mapel PAI dan bahasa arab sebagai berikut: 1.
Pendidikan Kewarganegaraan :
a.
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
2.
Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.
Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan suasana kebatinan konstitusi pertama.
4.
Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan bertanggung jawab.
5.
Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
6.
Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan rakyat.
a. Tujuan 1.
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.
b. Ruang lingkup: a)
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
67
b) Norma, hukum, dan peraturan yang meliputi: tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturanperaturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. c)
Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai
keputusan
bersama,
prestasi
diri,
persamaan
kedudukan warganegara. e)
Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f)
Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. h) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi globalisasi.
2. Bahasa Indonesia.
a)
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1.
Mendengarkan
68
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya
berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair,
kutipan, dan sinopsis novel 2.
Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan drama
3.
Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya
berbentuk puisi, cerita pendek, drama,
novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan 4.
Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen. b) Tujuan 1.
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
3. Bahasa Inggris
a)
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1.
Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari 2.
Berbicara
Mengungkapkan
makna
secara
lisan
dalam
wacana
interpersonal
dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk
69
recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari 3.
Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari 4.
Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
b) Tujuan 1.
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk
menghadapi
perkembangan
IPTEK dalam
menyongsong era
globalisasi.
Ruang lingkup: a) Kemampuan
berwacana,
yakni
kemampuan
memahami
dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional; b) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika; c) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap
70
berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana). 4. Matematika
a)
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1.
Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifatsifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
2.
Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
3.
Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4.
Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
5.
Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam pemecahan masalah
6.
Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
7.
Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama
Tujuan 1. Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangkapenguasaan IPTEK. Ruang lingkup: a) Bilangan
71
b) Aljabar c) Geometri dan Pengukuran d) Statistika dan Peluang 5. Ilmu Pengetahuan Alam
a)
SKL(Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1.
Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel
dan
grafik
yang
sesuai,
membuat
kesimpulan
dan
mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh 2.
Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-cara pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem
3.
Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup
4.
Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan, dan kegunaannya
5.
Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6.
Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.
b) Tujuan Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK Ruang lingkup: a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan b) Materi dan Sifatnya c) Energi dan Perubahannya d) Bumi dan Alam Semesta 7. Ilmu Pengetahuan Sosial a)
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
72
1.
Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan
2.
Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian manusia
3.
Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan
4.
Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
5.
Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa
6.
Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan
7.
Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
8.
Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya pencegahannya
9.
Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsurunsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang
10. Mendeskripsikan
perkembangan
lembaga
internasional,
kerja
sama
internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia 11. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya 12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
73
b) Tujuan Memberikan
pengetahuan
sosiokultural
masyarakat
yang
majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri. Ruang lingkup: a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan c) Sistem Sosial dan Budaya d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
8.
Seni Budaya.
a)
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL) Seni Rupa
1.
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat
2.
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/ lukis, karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara
3.
Mengapresiasi
dan
mengekspresikan karya
seni
rupa
murni
yang
dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara. Seni Musik 1.
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat secara perseorangan dan berkelompok.
2.
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional nusantara secara perseorangan dan kelompok
3.
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara secara perseorangan dan kelompok Seni Tari
1.
Mengapresiasi
dan
mengekspresikan
karya
seni
tari
tunggal
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari daerah setempat
74
dan
2.
Mengapresiasi
dan
mengekspresikan
karya
seni
tari
tunggal
dan
tunggal
dan
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari Nusantara 3.
Mengapresiasi
dan
mengekspresikan
karya
seni
tari
berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari mancanegara Seni Teater 1.
Mengapresiasi dan bereksplorasi teknik olah tubuh, pikiran dan suara
2.
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat
3.
Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan pesan moral seni teater Nusantara Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater tradisional, modern dan kreatif terhadap keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat, Nusantara dan mancanegar
b) Tujuan Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional. Ruang lingkup: a) Seni
Rupa,
mencakup
pengetahuan,
keterampilan,
dan
nilai
dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik. c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. d) Seni Teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari, dan seni peran 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan a.
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
2.
Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
3.
Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat
75
4.
Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung
5.
Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat sederhana
6.
Mempraktekkan
kegiatan-kegiatan
di
luar
kelas
seperti
melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar dan piknik 7.
Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba .
Ruang lingkup; a) Permainan dan olah raga, meliputi: olah raga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. b) Aktivitas pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. c) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. d) Aktivitas ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya. 10.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
a.
SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1.
Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa datang
2.
Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer
3.
Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan dokumen sederhana
4.
Memahami prinsip dasar internet / intranet dan bahan nabati dan menggunakannya untuk memperoleh informasi.
76
b.
Tujuan Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
Ruang lingkup: a) Perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi; b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya
2.
Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dimuat dalam KTSP Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran adalah. Sesuai dengan Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum tahun 2013, muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya di SMP/MTs atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar: (1) Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya; (2) bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan (3) Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-
77
nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Intergrasi muatan lokal kedalam mata pelajaran seni budaya dapat memberi peluang bagi guru untuk mengenalkan potensi-potensi seni dan budaya lokal yang dekat dengan lingkungan pada peserta didik. Hal ini akan memudahkan guru dan sekolah dalam menentukan sumber belajar, maupun narasumber dari lokal. Peserta didik dapat di bawa ke kelompok, grup-grup seni, rumah atau tempat seniman lokal berkarya, yang ada diwilayah terdekat. Bahkan terlibat langsung pada peristiwa-peristiwa budaya lokal yang menjadi agenda budaya rutin didaerahnya.
Dengan karakteristik mata pelajaran seni budaya seperti demikian, dapat menjadi sarana konservasi dan pengembangan budaya lokal, sehingga budaya tersebut terjaga kelestarian dan peluang untuk pengembangannya tetap terbuka melalui lembaga pendidikan.
1.
Bahasa Jawa sebagaimana ketentuan Gubernur Jawa Timur yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 Tentang mata pelajaran bahasa daerah sebagai muatan lokal wajib.
Tujuan : Membina sopan santun dalam berbahasa Jawa baik lisan maupun tertulis dalam upaya mempertahankan nilai-nilai budaya (Jawa) masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan untuk mewujutkan tata hubungan yang harmonis di tengah-tengah lingkungan yang heterogen. 1. BAHASA JAWA Standart Kompetensi Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan
Kompetensi dasar 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik ( berita dan non berita dalam bentuk bahasa daerah 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra Jawa( intrinsik
secara
dan ekstrinsik ) suatu cerita yang disampaikan
langsung/tidak
secara langsung/melalui rekaman
78
langsung Berbicara 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan
2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain didalam forum resmi dengan intonasi yang tepat 2.2 Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari
dan informasi
berbagai berita, artikel, majalah atau buku
melalui kegiatan
berbahasa Jawa
berkenalan,
2.3 Mencertakan berbagai pengalaman dengan
berdiskusi dan
pilihan kata dan ekpresi yang tepat sesuai
berbicara
dengan kaidah bahasa Jawa
Membaca 3.Memahami berbagai teks
3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan tehnik membaca cepat (150 kata/menit) 3.2 Mengidentifikasi ide teks non sastra dari
bacaan non sastra
berbagai sumber melalui tehnik membaca
dengan berbagai
ekstensif
tehnik membaca Menulis 4.Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf ( naratif, deskriptif, ekspositif )
4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif 4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspotitif
Mendengarkan 5.Memahami langgam, kidungan yang disampaikan
5.1 Mengidentifikasi unsur unsur bentuk suatu langgam, kidungan yang disampaikan secara langsung maupun melalui rekaman 5.2 Mengungkapkan isi suatu langgam, kidungan
secara
yang disampaikan secara langsung maupun
langsung/tidak
melalui rekaman
langsung Berbicara 6.Membahas cerita
6.1 Mengemukakan hal hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui
79
cekak melalui
kegiatan diskusi berbahasa Jawa
kegiatan diskusi
6.2 Menemukan nilai nilai cerita pendek melalui
berbahasa
kegiatan diskusi
Jawa/Madura Membaca
7.1 Membacakan cerita cekak dengan lafal, nada,
7.Memahami wacana sastra melalui
tekanan dan intonasi yang tepat 7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu
kegiatan membaca
cerita cekak dengan kehidupan sehari hari
cerita cekak Menulis
8.1 Menulis dengan memperhatikan bait, irama,
8.Mengungkapkan pikiran dan
dan ritma 8.2 Menulis dengan memperhatikan bait, irama,
perasaan melalui
dan ritma
kegiatan menulis
C. Pengembangan Diri Pengembangan
diri
adalah
kegiatan
yang
bertujuan
memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah . Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni budaya, kelompok tim olah raga, dan kelompok ilmiah remaja. Berdasarkan kondisi obyektif Madrasah, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan ditetapkan di MTsN Harjokuncaran adalah sebagai berikut :
1).
Jenis – jenis Pengembangan diri Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.
80
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini. Kegiatan
Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan
Individual
pendukung konseling
Kelompok Klasikal, tatap muka guru BK masuk ke kelas (open sesi) Home Visit
Ekstrakurikuler Wajib
Pramuka
Ekstrakurikuler Pilihan
Paduan Suara Band Madrasah Palang Merah Remaja&UKS KIR Olimpiade Matematika Olimpiade IPA Olimpiade IPS Marching Band Teather Melukis Menjahit Qosidah Albanjari English Club Olah raga Sepak Bola Bola Volly Atletik Bulu Tangkis Bola Basket
81
Kegiatan
Pelaksanaan
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan
Contoh
Rutin, yaitu
Kebersihan lingkungan selasa-kamis jam ke-0
kegiatan yang
Piket kelas
dilakukan terjadwal
Ibadah / sholat duhur berjamaah Baca surat pendek dan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas Upacara bendera tiap senin Sholat duha dan doa bersama tiap jum‟at jam ke-0 Wajib baca Koran dan mengunjungi perpustakaan
Spontan, adalah
Memberi dan menjawab salam
kegiatan tidak
Meminta maaf
terjadwal dalam
Berterima kasih
kejadian khusus
Mengunjungi kerabat yang sakit Membuang sampah pada tempatnya Mengumumkan barang temuan Melerai pertengkaran Mengumpulkan infaq untuk masjid
Keteladanan,
Perilaku guru selalu positif
adalah kegiatan
Mengambil sampah yang berserakan
dalam bentuk
Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-hari
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
82
Kegiatan
Contoh
Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
Penugasan peserta didik secara bergilir
Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
Memberi salam ketika bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Menunjukkan budaya gemar membaca
Mengembalikan barang yang bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Semangat tinggi dalam bekerja
Disiplin
Jujur
83
Kegiatan
Contoh
Peduli budaya
Peduli sosial
membuang sampah pada tempatnya
menghemat air,energi dan ATK,
memelihara dan merawat tanaman di lingkungan Madrasah,
makan yang bebas 5P ( Pemanis, Pewarna, Pengawet, Pengenyal dan Penyedap)
Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pengembangan diri di MTsN Harjokuncaran adalah sebagai berikut ini. Jenis
Nilai-nilai yang
Pengembangan Diri
ditanamkan
A. Bimbingan
Kemandirian
Strategi
Pembentukan karakter atau
Konseling
Percaya diri
(BK)
Kerjasama
Pemberian motivasi
Demokratis
Bimbingan karier
kepribadian
Peduli sosial Komunikatif Jujur B. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
1. Kepramukaan
Demokratis
Disiplin
(kepemimpinan,
Kerjasama
berorganisasi)
Rasa Kebangsaan
84
Latihan terprogram
Jenis
Nilai-nilai yang
Pengembangan Diri
ditanamkan
Toleransi
Peduli sosial dan
Strategi
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
1. PMR dan
Peduli sosial
UKS
Toleransi
Disiplin
Komunikatif
Olimpiade,
B. Kegiatan Ekstrakurikule rPilihan
Latihan terprogram
Komunikatif
Pembinaan rutin
Rasa ingin tahu
Mengikuti perlombaan
English
Kerja keras
Pameran atau pekan
Club, Sastra
Senang membaca
Indonesia,
Menghargai
2. KIR,
Mading Sekolah
ilmiah
internal
prestasi
Jujur
peduli pada sesama
Publikasi ilmiah secara
serta lingkunganya 3. Olahraga
Sportifitas
Menghargai
(antara lain: bola voli,
prestasi
basket, sepak bola, atletik,
Kerja keras
outbond)
Cinta damai
Disiplin
Jujur
85
Melalui latihan rutin
Perlombaan olahraga
Jenis
Nilai-nilai yang
Pengembangan Diri
ditanamkan
Strategi
peduli pada sesama serta lingkunganya
4. Maeching
Disiplin
Latihan rutin
Band
Jujur
Berkompetisi internal dan
Peduli budaya
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Cinta tanah air
Semangat
eksternal
kebangsaan 5. Band Madrasah
Disiplin
Latihan rutin
Jujur
Mengikuti vokal grup
Peduli budaya
Berkompetisi internal dan
peduli pada sesama serta lingkunganya
Peduli sosial
Cinta tanah air
Semangat
eksternal
Pagelaran seni
Latihan rutin
Mengikuti vokal grup
Berkompetisi internal dan
kebangsaan 6. Paduan Suara
Disiplin
Jujur
Peduli budaya
Peduli sosial
peduli pada sesama serta lingkunganya
Cinta tanah air
Semangat kebangsaan
86
eksternal
Pagelaran seni
Jenis
Nilai-nilai yang
Pengembangan Diri
ditanamkan
7. Qosidah
Strategi
Disiplin
Latihan rutin
Jujur
Berkompetisi internal dan
Peduli budaya
Peduli sosial
peduli pada sesama
eksternal
Pagelaran seni
serta lingkunganya
Cinta tanah air
Semangat kebangsaan
8. Teather
Disiplin
Latihan rutin
Jujur
Berkompetisi internal dan
Peduli budaya
Peduli sosial
eksternal
Pagelaran seni
B. Disiplin
Latihan rutin
C. Jujur
Pameran hasil karya
Cinta tanah air peduli
pada
sesama serta lingkunganya
Semangat kebangsaan
9. Menjahit
D. Peduli budaya E. Peduli social F. Cinta tanah air G. peduli pada sesama serta lingkunganya H. Mengembangk an jiwa kwirausaahan
87
Jenis
Nilai-nilai yang
Pengembangan Diri
ditanamkan
10. BTQ
1.
Strategi
Meningkatkan kemampuan siswa dalam dan
membaca menulis
al
qur‟an 2.
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap
isi
kandungan
al
qur‟an 3.
Memberikan program
pemula
bimbingan membaca
kitab
(BMK)
Materi Pengembangan diri Menteri Pendidikan Nasional
sebagaimana tercantum dalam Peraturan
No. 39 tahun 2008 tentang materi pembinaan
Kesiswaan dan telah disesuaikan dengan kondisi madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran adalah sebagai berikut :
88
NO. 1.
JENIS KEGIATAN PEMBINAAN KESISWAAN Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain : a Melaksanakan shalat lima waktu b. Memperingati hari-hari besar keagamaan; c. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama; d. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan; e. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di madrasah.
2.
Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain : a. Melaksanakan tata tertib dan kultur madrasah; b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial); c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan; d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorbanterhadap sesama; e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga madrasah; f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
3.
Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, antara lain : a. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /atau hari sabtu, serta hari-hari besar nasional; b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne); c. Melaksanakan kegiatan kepramukaan; d. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilaisejarah; e. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan;
89
4.
Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat, antara lain : a. Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian; b. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah; c. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat sumber belajar; d. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan madrasah; h. Membentuk klub sains, seni dan olahraga; i. Menyelenggarakan festival dan lomba seni; j. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.
5.
Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, antara lain : a. Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugasnya masing-masing; b. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa; c. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan profesional; d. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat; e. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato; f. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan; g. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan madrasah.
90
6.
Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi antara lain : a. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat; b. Melaksanakan usaha kesehatan madrasah (UKS); c. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika,psikotropika, dan zat adiktif (narkoba), minuman keras,merokok, dan HIV AIDS; d. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja; e. Melaksanakan hidup aktif; f. Melakukan diversifikasi pangan; g. Melaksanakan pengamanan jajan anak madrasah
7.
. Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), antara lain : a. Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran; b. Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi; c. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan.
8.
Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris, antara lain : a. Melaksanakan kegiatan English Day; b. Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris(Story Telling);
Mekanisme pelaksanaan kegiatan pengembangan diri: 1.
Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan dalam bentuk kegiatan kokurikuler maupun ekstrakurikuler dengan mengalokasikan waktu khusus diluar jadwal pelajaran, dibina oleh guru dan pembina berdasarkan surat keputusan Kepala Madrasah.
2.
Pengembangan diri yang berupa ekstrakurikuler dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuevalen 2 X 60 menit) yang dilaksanakan secara bersama-sama pada hari sabtu jam 7 dan 8.
3.
Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan untuk kelas VII merupakan proses pelaksanaan pendidikan kepramukaan menggunakan model aktualisasi yaitu dilaksanakan seminggu sekali dalam bentuk latihan ekstrakurikuler pramuka.
91
4.
Kegiatan ekstrakurikuler dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap semester) kepada madrasah dan orang tua. Penilaian Hasil Belajar Pengembangan Diri Kategori Nilai
Keterangan
A
Sangat Baik
B
Baik
C
Cukup
D
Kurang
Pengembangan Pendidikan Karakter
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Dalam Kurikulum 2013 pengembangan pendidikan karakter termasuk bagian dari kompetensi Inti 1 dan 2 atau KI-1 dan KI-2. Guru dan sekolah mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata Pelajaran akan mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan Direktorat PSMP, yakni Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
Nilai Utama Yang Dikembangkan
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratisan, kesantunan, kedisiplinan, bertanggung jawab, cinta ilmu, keingintahuan, percaya diri, menghargai keberagaman, kepatuhan pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, kesadaran akan hak dan kewajiban, kerja keras
2. PKn
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratisan, nasionalisme, kepatuhan pada aturan sosial, menghargai keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
92
Mata Pelajaran
3. Bahasa Indonesia
Nilai Utama Yang Dikembangkan
Kereligiusan, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, kedemokratisan, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, keingintahuan, kesantunan, nasionalisme
4. Matematika
Kereligiusan, kedemokratisan,
kejujuran,
kecerdasan,
berpikir logis,
kritis,
ketangguhan, kerja keras,
kepedulian, keingintahuan,
kemandirian, percaya diri 5. IPS
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratisan, nasionalisme, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras 6. IPA
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratisan, keingintahuan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, kedisiplinan, kemandiran, tanggung jawab, cinta ilmu 7. Bahasa Inggris
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratisan, menghargai keberagaman, kesantunan, percaya diri, mandiri, bekerjasama, kepatuhan pada aturan sosial 8. Seni Budaya
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratian, menghargai keberagaman, nasionalisme, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, kedisiplinan 9. Penjasorkes
Kereligiusan,
kejujuran,
keerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratisan, bergaya hidup sehat, kerja keras, kedisiplinan, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain 10.TIK/ Keterampilan
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulan,
kedemokratisan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, kemandirian, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan Lokal
Kereligiusan,
kejujuran,
kecerdasan,
ketangguhan,
kepedulian,
kedemokratisan, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalisme
Indikator nilai-nilai karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator sekolah dan kelas
93
adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial. Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
94
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini. D (1) : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tandatanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). C (2) : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten) B (3) : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) A (4) : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) Setiap tahun diharapkan ada peningkatan dari D ke C, dari C Ke B hingga ke A. Selain itu ruang lingkup yang di amati juga diharapkan semakin melebar ke semua sector. Kegiatan nyata yang dilakukan di MTsN Harjokuncaran adalah sebagai berikut: NO 1
NILAI Bersih dan Nyaman
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Membentuk piket harian
Melakukan pagi bersih setiap hari oleh seluruh warga sekolah mulai pukul 06.30 sd 06.50
Pembuatan taman kelas
Penanaman pohon-pohon besar maupun pohon produktif
2
Disiplin
Membangun toilet 1 kelas 1 toilet
Menerapkan absen pagi dan siang untuk tenaga pendidik dan kependidikan
Menggalakan piket pintu gerbang
Membuat aturan yang dimusyawarahkan
95
NO
NILAI
KEGIATAN YANG DILAKUKAN seluruh warga sekolah tentang kehadiran di sekolah pukul 06.30 tepat
3
Sopan
Membiasakan salam
setiap bertemu
dengan warga sekolah
Membudayakan pakaian yang rapi
Membiasakan menyapa
kepada setiap
orang yang berada di sekolah 4
Religius
Membaca al qur‟an dan berdo‟a setiap pagi sebelum pembelajaran
Sholat dhuha berjamaah setiap hari Jum‟at pagi jam ke nol
Sholat dhuhur berjamaah setiap hari
Merayakan peringatan hari besar
Mengadakan
pondok
dan
khasanah
romadhon
D. Pendidikan Kecakapan Hidup a. Pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Semua Mata Pelajaran Dengan memperhatikan karakter perkembangan siswa MTs dan kondisi nyata di madrasah maka model pendidikan kecakapan hidup yang cocok diterapkan adalah model integratif, artinya kurikulum yang ada pembelajaran diorientasikan pada pengembangan kecakapan hidup. Dengan model ini kecakapan hidup bukan menrupakan mata pelajaran tersendiri dan tidak akan ada penambahan jam pelajaran khusus termasuk di dalamnya materi-materi adiwiyata yang terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan pengembangan diri yang ada mulai kelas VII sampai kelas IX. Pendidikan kecakapan hidup di MTsN Harjokuncaran dilaksanakan secara intergral dalam pendidik/pembelajaran semua mata pelajaran. Pengintegrasikan dilaksanakan dengan menganalisa KD setiap mata
96
pelajaran.Yang berpotensi untuk pengembangan kecakapan hidup tertentu. Porses analisis dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalui kegiatan MGMP madrasah. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru mengimplemintasikan kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam pembelajaran. Pendidikan kecakapan hidup secara maksimal dikembangkan melalui
pembelajaran
mata
pelajaran
Teknologi
informasi
dan
komunikasi,seni budaya, prakarya ketrampilan, muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri. Madrasah memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mengembangkan kecakapan hidupnya dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal di luar madrasah dan dalam rangka menuju madrasah adiwiyata setiap siswa selalu dilibatkan dalam pokja-pokja yang ada dalam program adiwiyata . b. Pendidikan Vokasional Ada data yang menyebutkan bahwa cukup banyak tamatan MTs yang tidak melanjutkan sekolah menengah atau siswa yang putus sekolah dan kemudian masuk dunia kerja. Fakta ini harus disikapi madrasah dengan memberikan bekal kepada peserta didik, yaitu tambahan keahlian vokasional sesuai dengan tingkatan usia siswa. Untuk itu di MTsN Harjokuncaran diadakan program vokasional yang berupa pendidikan ketrampilan menjahit dan membatik sebagai bekal ketrampilan, pokja-pokja adiwiyata: jamur, fauna, kantin, kebersihan, UKS, toga, green house, penghijauan, pengolahan sampah, mading, komposter, perikanan, biopori, 3 R ( Daur Ulang ) , dll. Yang nantinya akan memberikan bekal keterampilan kepada siswa ketika sudah lulus dari madrasah dan siap menerapkan dilingkungnnya. E.Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
97
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain yang bemanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.Satuan pendidikan dapat memasukkan potensi lokal untuk diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tertentu sebagai sumber belajar. Misalnya, potensi bahan yang bisa di daur ulang dapat dijadikan sumber belajar pada mata pelajaran seni budaya (seni rupa) dan prakarya, IPS (kegiatan pada pokja Kantin),IPA(pembibitan,Fauna, green House UKS dll) keterampilan pada aspek kerajinan berbasis keunggulan lokal. .Sementara itu, perkembangan teknologi
dengan tersedianya internet
yangdimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran, penggunaan bahasa asing sebagai bahasa pengantar pembelajaran, program penguasaan aktf bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang berbasis keunggulan global. .Madrasah memberi keleluasaan kepada siswa untuk mengikuti pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.Untuk memfasilitasi peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang bagus di MTsN harjokuncaran juga menyediakan kelas unggulan dengan program sebagai berikut:
F. KELAS UNGGULAN ( EXCELLENT CLASS )
a) PENDAHULUAN Sebagai bentuk tindak lanjut dari Visi dan Misi MTsN Harjokuncaran, berkaitan dengan upaya Peningkatan Mutu Pendidikan sehingga siswa MTsN Harjokuncaran dapat berkembang secara optimal dan mampu bersaing dengan sekolah lain dalam pencapaian prestasi. Peningkatan mutu pendidikan telah ditetapkan dalam program tahunan jangka pendek, menengah dan panjang yang tertuang dalam RAPBM, serta pengembangan struktur organisasi MTsN Harjokuncaran dalam Surat
98
Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran tentang pembentukan kelas Unggulan “EXCELLENT CLASS” b) TUJUAN 1) Menyiapkan dan mengembangkan segenap sumberdaya insani yang ada sehingga dapat mencapai kualitas unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ 2) Mengimplementasikan dan mengembangkan KTSP secara maksimal 3) Meningkatkan kualitas, inovasi pembelajaran untuk pembinaan generasi penerus bangsa yang unggul baik dari segi keilmuan dan agama 4) Memberikan wadah yang tepat bagi siswa yang mempunyai kemampuan belajar lebih cepat dari siswa yang lain pada umumnya untuk
mendapatkan
tambahan/
pengayaan
pengetahuan/
materi
pelajaran 5) Memberikan layanan dan pembinaan dalam rangka peningkatan penguasaan materi akademik maupun non akademik 6) Memberikan latihan-latihan dan bimbingan dalam menyelesaikan soalsoal ujian dalam rangka persiapan Ujian Nasional dan Olympiade 7) Mempersiapkan siswa dari segi akademik dan mental untuk siap bersaing dengan sekolah lain dalam menghadapi Ujian Nasional dan Olympiade
c) TARGET 1) Tercapainya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 80 untuk semua mata pelajaran 2) Siswa kelas unggulan”Excellent Class” dapat menjadi contoh bagi kelas lain dalam pencapaian prestasi akademik maupun non akademik 3) Siswa mengerti dan paham betul/ menguasai terhadap materi yang telah diterima/ dipelajari 4) Siswa mampu dan berani berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing (bhs. Ingris dan bhs. Arab) 5) Dapat membawa nama baik sekolah/ mengangkat prestasi sekolah dalam kegiatan lomba KIR, TIK dan Olympiade mata pelajaran
99
d) RENCANA KEGIATAN Rencana Kegiatan yang disusun untuk Pelaksanaan “EXCELLENT CLASS” NO
PELAKSANAAN
KEGIATAN
WAKTU
P. JAWAB
1 – 17 Juni
Koord dan
2016
Tim
Penyusunan Panduan, Sosialisasi 1
Program kelas unggulan, Penyusunan dan Penyerahan Soal Test Penjaringan Kelas Ungulan
18 Juli 2016 2
Test Penjaringan Kelas Unggulan “Excellent Class”
Kl 8 dan Kl 9
Koord dan
15 Juli 2015 Kl
Tim
7 3
Sosialisasi program Pelaks.PBM
4
Penetapan KKM mapel
5
6
7
8
31 Agustus 2016 Agustus
Pelaksanaan Penambahan Jam
2 semester
Tatap Muka 2 Semester
Pelaks. English Club
Guru Guru Guru Nurul Wahyu, S.Pd
Penilaian, Monitoring, Supervisi pelaks. Excellent Class
Guru Sewaktu-waktu
Kep. Madrasah
Pengumpulan Karya Ilmiah dan Portofolio
Semester
Guru Wali kelas
e) KURIKULUM Dalam rangka pencapaian target dan tujuan pembentukan kelas unggulan “Excellent Class” maka dalam pelaksanaan KBM/ pemberlakuan kurikulum sama dengan kelas reguler dan diberikan tambahan JamTatap muka untuk mata pelajaran olimpiade, meliputi Mata Pelajaran
100
Matematika, Biologi, Fisika, IPS, Bahasa Inggris dan Bahasa Inggris Terapan, KIR, TIK serta Bahasa Arab dengan penambahan masing-masing 90 menit setiap minggunya Kegiatan yang dilakukan selama berlangsungnya tambahan jam tatap muka meliputi; o Olimpiade MIPADAN IPS, latihan mengerjakan soal soal dan kuis o Bahasa Inggris terapan, Bahasa Inggris yang dominan pada conversation o TIK pemberian materi tambahan power point untuk seluruh kelas o KIR melakukan kegiatan penulisan karya ilmiah dan penelitian sederhana o Bahasa Arab konsentrasi dengan Bahasa Arab dan kuis f) PENETAPAN KELAS UNGGULAN “EXCELLENT CLASS” dan REKRUTMEN A. Penetapan Kelas Unggulan “Excellent Class” Penetapan siswa Kelas Unggulan “Excellent Class” diatur sebagai berikut: 1) Siswa yang menempati kelas unggulan “Excellent Class” adalah siswa yang terjaring melalui seleksi khusus. 2) Kriteria Penilaian dan penerimaan dalam seleksi siswa kelas unggulan “Excellent Class” ditentukan oleh tim khusus yang terdiri dari koordinator kelas unggulan, Kurikulum dan BK 3) Mata pelajaran yang di ujikan dalam seleksi penjaringan kelas unggulan “Excelelnt Class” adalah ; Matematika, Bhs. Indonesia, Bhs.Inggris, IPA, dan Bhs.Arab 4) Pagu setiap jenjang kelas unggulan “Excellent Class” maksimal adalah 32 siswa
B. Rekrutmen
Seleksi penjaringan siswa kelas unggulan “Excellent Class” wajib diikuti oleh siswa kelas VII – VIII (peringkat 1- 10, untuk mata
101
pelajaran ; Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA dan Bahasa Arab ), siswa baru dan semua siswa yang berminat
Syarat untuk mengikui penjaringan kelas unggulan; Kelas VII (siswa baru) : o
Siswa yang menempati peringkat 1 – 75 dari hasil pengumuman PPDB
o
Siswa diluar peringkat 1 – 75 dari hasil pengumuman PPDB yang mempunyai nilai mata pelajaran UASBN minimal 75 (Tujuh lima)
Kelas VIII dan IX (siswa lama) : o Menempati rangking 1 – 10 di kelas (untuk mata pelajaran ; Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA dan Bahasa Arab ) o Siswa diluar peringkat 1 – 10 di kelas tersebut diatas tetapi mempunyai nilai mata pelajaran; Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA dan Bahasa Arab minimal masingmasing 75 (Tujuh Puluh Lima) dan berminat.
Pelaksanaan Rekrutmen ; o
Kelas VIII – IX (siswa lama) : Pada tgl. 4 dan 6 Juli 2016
Kelas VII (siswa baru)
Bentuk seleksi penjaringan adalah ;
: Pada tgl. 18 Juli 2016
o Test Tulis (soal terpadu: Matematika, Bhs. Indonesia, Bhs. Inggris, IPA dan Bhs. Arab*) o Wawancara (Bahasa Inggris) (*) Hanya untuk siswa kelas VIII dan IX ( siswa lama ) g)
PELAKSANAAN Pelaksanaan tambahan jam belajar diatur sebagai berikut:
h)
Dilaksanakan setiap hari sabtu, mulai pukul 11.00 – 12.30
Tempat
: Ruang Kelas Masing-masing
PENILAIAN Untuk memantau/ monitorng terhadap keberhasilan pelaksanaan program kelas unggulan “EXCELLENT CLASS”, pelaporan hasil penilaian berupa;
102
1. Pengumpulan Karya Ilmiah 2. Presentasi 3. Portofolio
i)
JADWAL PELAKSANAAN ENGLISH CLUB Satu kali dalam Setiap semester ( 3 hari dan bermalam ) di akhir semester.
j)
GURU PEMBINA NO
k)
NAMA
MAPEL
1
Maslikati, SPd
Olimpiade Fisika
2
Dra, Nur Fatimah
Olimpiade Matematika
3
Rokhisotin Rosyida, SPd
Olimpiade Biologi
4
Dra, Halimatus sa‟diyah
Olimpiade Bahasa Inggris
5
Nita Rahmawati, S.Pd
Karya Tulis Ilmiah
6
Iromatul Kilfa, S.Pd
TIK
7
Drs, Siti Mardliyah
Bahasa Arab
8
Nurul Wahyudi, S.Pd
English Club
9
Akbar Mubarok
Olimpiade IPS
10
Agung Kristiawan, S.Pd
Olimpiade Agama
KEPANITIAAN Susunan Kepanitiaan “EXCELLENT CLASS” adalah sebagai berikut; Penanggung Jawab
: Drs. Khairul Anam, M.Ag ( Kepala MTsN
Harjokuncaran) Ketua
: Achmad Hariyanto, S.Pd
Sekretaris
: Dra, Nur Fatimah
Bendahara
: Muslimati, S.Pd
G. KELAS OLAHRAGA I.
PENDAHULUAN
Sebagai bentuk tindak lanjut dari Visi dan Misi MTsN Harjokuncaran, berkaitan dengan upaya Peningkatan Mutu Pendidikan sehingga siswa 103
MTsN Harjokuncaran dapat berkembang secara optimal dan mampu bersaing dengan sekolah lain dalam pencapaian prestasi. Peningkatan mutu pendidikan telah ditetapkan dalam program tahunan jangka pendek, menengah dan panjang yang tertuang dalam RAPBM, serta pengembangan struktur organisasi MTsN Harjokuncaran dalam Surat Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran tentang pembentukan kelas Olahraga. II.
TUJUAN
a. Menyiapkan dan mengembangkan segenap sumberdaya insani yang ada sehingga dapat mencapai kualitas tangguh di bidang IPTEK dan IMTAQ b. Mengimplementasikan dan mengembangkan KTSP secara maksimal c. Meningkatkan kualitas, inovasi pembelajaran untuk pembinaan generasi penerus bangsa yang unggul baik dari segi keilmuan dan agama d. Memberikan wadah yang tepat bagi siswa yang mempunyai kemampuan bidang olahraga agar lebih cepat dari siswa yang lain pada umumnya untuk mendapatkan tambahan/ pengayaan pengetahuan/ materi olahraga khusus. ( sepakbola,Bulutangkis,Atletik ) e. Memberikan layanan dan pembinaan dalam rangka peningkatan penguasaan materi akademik maupun non akademik f. Memberikan latihan-latihan serta sparring partner sebagai bentuk kompetesi sesungguhnya untuk pertandingan resmi g. Mempersiapkan siswa dari segi strategi ,teknik dan mental untuk siap bersaing dengan sekolah lain dalam menghadapi Aksioma maupun kejuaraan resmi lainnya.
III.
TARGET
a. Tercapainya program latihan b. Siswa kelas Olahraga mampu berprestasi dalam bidang olahraga maupun akademik
104
c. Siswa olahraga memahami dan mengerti teknik pertandingan masing masing cabang olahraga serta mampu mengaplikasikan dalam pertandingan. d. Dapat membawa nama baik Madrasah/ mengangkat prestasi Madrasah dalam kegiatan lomba resmi tingkat kabupaten,provinsi bahkan tingkat Nasional.
IV.
RENCANA KEGIATAN
Rencana Kegiatan yang disusun untuk Pelaksanaan “KELAS OLAHRAGA” NO
PELAKSANAAN
KEGIATAN
WAKTU
P. JAWAB
1 – 15 Juni
Koord dan
2015
Tim
Penyusunan Panduan, Sosialisasi 1
Program kelas Olahraga, Penyusunan dan Test Penjaringan Kelas Olahraga
6 Juli 2015 2
Test Penjaringan Kelas Olahraga
Kl 7 dan Kl 8
Koord dan
15 Juli 2015 Kl
Tim
7 3
Sosialisasi program Pelaks.PBM
4
Penetapan KKM maple
5
6
31 Agustus 2015 Agustus
Pelaksanaan Penambahan Jam
2 semester
Tatap Muka Pelaksanaan sparring partner
2 Semester
Guru Guru Guru
Pelatih Pelatih
7
Pertandingan
Sewaktu-waktu
Wali kelas Ketua program
8
Penilaian, Monitoring, Supervisi
105
Sewaktu-waktu
Guru
pelaksanaan .Evaluasi
Wali Kelas Ketua Program Kamad
V.
KURIKULUM
Dalam rangka pencapaian target dan tujuan pembentukan kelas Olahraga maka dalam pelaksanaan KBM/ pemberlakuan kurikulum sama dengan kelas reguler dan diberikan tambahan JamTatap muka untuk mata pelajaran olahraga, meliputi : Sepakbola, Bulu tangkisi, Atletik penambahan masing-masing 90 menit setiap minggunya Kegiatan yang dilakukan selama berlangsungnya tambahan jam tatap muka meliputi; o Sepakbola o Bulu tangkis o Atletik
VI. PENETAPAN KELAS OLAHRAGA dan REKRUTMEN C. Penetapan Kelas Olahraga Penetapan siswa Kelas Olahraga diatur sebagai berikut: a. Siswa yang menempati kelas olahraga adalah siswa yang terjaring melalui seleksi khusus. b. Kriteria Penilaian dan penerimaan dalam seleksi siswa kelas Olahraga ditentukan oleh tim khusus yang terdiri dari ketua program kelas olahraga, Kurikulum dan BK c. Materi yang di ujikan dalam seleksi penjaringan kelas Olahraga adalah ; 1. Sepakbola : Driblling,shoting,control,heading, 2. Bulu tangkis : servis,lop, netting,smash 3. Atletik : lari 2 km ,Lari 100, Lari 200 m
d. Pagu setiap jenjang kelas Olahraga maksimal adalah 37 siswa
D. Rekrutmen 106
Seleksi penjaringan siswa kelas Olahraga wajib diikuti oleh siswa kelas VII – VIII yang di tunjuk, untuk Cabang ; Sepakbola,bulu tangkis, Atletik, siswa baru dan semua siswa yang berminat
Syarat untuk mengikui penjaringan kelas Olahraga; Kelas VII (siswa baru) : o
Siswa yang Berprestasi dalam bidang olahraga
o
Siswa yang berminat masuk kelas olahraga
Kelas VIII : o Memiliki prestasi olahraga o Berminat masuk Kelas Olahraga
Pelaksanaan Rekrutmen ; o
Kelas VIII
:
o
Kelas VII (siswa baru)
: 27 Juni 2016
Juli 2016
Bentuk seleksi penjaringan adalah ; o
Test Praktik
VII.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan tambahan jam belajar diatur sebagai berikut: 1. Dilaksanakan setiap hari Selasa dan sabtu, mulai pukul 10.00 – 12.00 2.
Tempat :
Ruang Aula dan lapangan Harjokuncaran
VIII. PENILAIAN Untuk memantau/ monitorng terhadap keberhasilan pelaksanaan program kelas Olahraga, pelaporan hasil penilaian berupa;
1. Presentasi 2. Portofolio
IX.
JADWAL PELAKSANAAN SPARRING PARTNERT DAN PERTANDINGAN
A.
Tiga kali dalam Setiap semester Sparring partner
B.
Dua kali pertandingan resmi dalam satu semester
107
X.
NO
KEPANITIAAN PROGRAM OLAHRAGA
NAMA
1
Dr.Khairul Anam.M Ag
Kepala Madrsah
2
Yohanes amin.M.Pd
Ketua Program
3
Yuyun Nurul Aini S.Pd
Sekretaris
4
Sugeng prayitno.S.Pd
Wali Kelas VII Olahraga
5
Yuyun Nurul Aini, S.Pd
Wali Kelas VIII Olahraga
6
Mujianto, S.Pd
Pelatih Atletik
7
Samsul Hidayat
Pelatih Sepakbola
8
Achmad Harianto S.Pd
Pelatih Bulu Tangkis
108
BAB IV PENGATURAN BEBAN BELAJAR
A. Sistem Paket Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikutipeserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahunpembelajaran. MTsN
Harjokuncaran
denganmenggunakan
sistem
melaksanakan paket.
Sistem
program Paket
pendidikan adalah
sistem
penyelenggaraanprogram pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh programpembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuaidengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiapmata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh pesertadidik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasanterstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan
untukmencapai
standar
kompetensi
lulusan
dengan
memperhatikan tingkat perkembanganpeserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksiantara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jampembelajaran 40 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah : 1) Kelas VII adalah 50 jam pembelajaran; 2) Kelas VIII dan IX adalah 50 jam pembelajaran. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materipembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standarkompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.Penugasan terstruktur di antaranya berupa pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupapendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidikuntuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri olehpeserta didik.Penugasan mandiri tidak
109
terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan karakteristik KD, juga potensi, minat, dan bakat peserta didik.Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatantatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Struktur kurikulum disusun berdasarkan SKL, SK,KI dan KD mata pelajaran.Sebagaimana Permendikbud no. 54 thun 2013 dan Permendikbud 58 tahun 2014 dan PMA No 165 tahun 2014 serta Permen LH No 5 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan adiwiyata. Mengacu pada Standar Isi pada Pemendikbud no. 58 tahun 2014, beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan di MTsN Harjokuncaran adalah 47 jam untuk kelas VII , VIII dan IX pada Tabel berikut : Kelas
I
Satu jam
Jumlah
Minggu
Waktu
Jumlah
pemb.
jam
Efektif
pembelajaran per
jam per
tatap
pemb.
per tahun
tahun
tahun
muka
Per
ajaran
(menit)
minggu
40 menit
47
(@60 menit)
34-38
1598-1786
jam
1065-1190
pembelajaran(6392071440) II
40 menit
47
34-38
1598-1786
jam
pembelajaran(63920-
III
71440)
Pengaturan waktu belajar Tabel Pengaturan jam belajar Khusus hari Senin Senin No
Kls 1 & 2
1
06.20 – 07.00Upacara/Istighosah
2
07.00 - 07.40 (jam ke-1)
110
1065-1190
3
07.40 - 08.20 (jam ke-2)
4
08.20 - 09.00 (jam ke-3)
5
09.00 - 09.40 (jam ke-4)
6
09.40 - 10.00 (istirahat )
7
10.00 - 10.40(jam ke-5)
8
10.40 - 11.20 (jam ke-6)
9
11.20-12.00(Jam ke-7)
10
12.00-12.40(Istirahat Sholat Dhuhur)
11 12.40-13.20 (Jam ke 8) 12
13.20-14.00(Jam ke 9)
Tabel Pengaturan waktu belajar Hari Selasa s.d Sabtu Jam ke
Hari Selasa s.d Jum‟at
Sabtu
kamis 06.30-07.00 Sholat
1 07.00 - 07.40
Dhuha
07.00 - 07.40
2
07.40 - 08.20
07.00 - 07.40 (jam 1)
07.40 - 08.20
3
08.20 - 09.00
07.40 - 08.20 (jam 2)
08.20 - 09.00
4
09.00 - 09.40
08.20 - 09.00 (jam 3)
09.00 - 09.40
09.00 –
09.40-10.00
Istirahat 09.40-10.00
09.20(Istirahat) 5
10.00 - 10.40
09.20-10.00(jam ke 4)
10.00 - 10.40
6
10.40 - 11.20
10.00-10.40(Jam ke 5)
10.40 - 11.20
7
11.20 -12.00
Isho
12.00-12.40
8
12.40-13.20
Pengembangan
9
diri
111
B. Kriteria Ketuntasan Belajar Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing Guru Mata Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap jenjang kelas. Setiap guru mata pelajaran di MTs Negeri Harjokuncaran meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.Ketuntasan minimal di MTs Negeri Harjokuncaran diserahkan kepada guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada pihak yang terkait .
a. Kelas VII dan VIII Kriteri ketuntasan minimal untuk kelas VII di MTs Negeri Harjokuncaran mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar, daya dukung dan karakteristik peserta didik dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi dari sekolah asal, maka untuk tahun pelajaran 2016/2017 diputuskan bahwa KKM untuk semua mata pelajaran Wajib A, Wajib B, adalah 75% atau sama dengan 75 b. Kelas IX
Ketuntasan belajar di dasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya intake peserta didik, sarana dan prasarana dan komplektifitas tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut. Semua mata pelajaran yang diajarkan di MTs Negeri Harjokuncaran ditentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal siswa ditetapkan oleh musyawarah guru bidang studi berdasarkan acuan yang ditetapkan Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran.
Penentuan Kreteria Ketuntasan Minimal didasarkan beberapa aspek pada : 1.
Kompleksitas KD / Indikator
112
Kompleksitas artinya kesulitan / kerumitan setiap indikator / KD yang harus dicapai oleh siswa.
2.
KOMPLEKSITAS
Rentang Angka
Keterangan
Rendah
80 - 100
Sedang
60 - 79
Cukup Sulit Dicapai
Tinggi
> 60
Rumit Sulit Dicapai
Sederhana Mudah Dicapai
Kemampuan Sumber Daya Pendukung Kemampuan sumber daya pendukung meliputi tenaga pendidik , sarana pendidikan yang sangat esensial , menejemen Madrasah, kepedulian stake holder sekolah. RENTANG KOMPLEKSITAS
KETERANGAN ANGKA
Lengkap
86 – 100
Menunjang
Kurang Lengkap
75 – 85
Kurang menunjang
3. Intake ( Tingkat Kemampuan Siswa ) - KKM
Kelas
VIII
dan Kelas
IX
: Didasarkan pada tingkat
pencapaian KKM siswa pada semester atau kelas sebelumnya. Kompleksitas
Rentang Angka
Keterangan
Rendah
80 – 100
Cepat Mencapai Target
Sedang
60 – 79
Cukup Mencapai Target
Tinggi
> 60
Sulit Mencapai Target
113
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar, harus mengikuti program perbaikan (remedial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diatas Standar Ketuntasan Belajar Minimal mengikuti program pengayaan (Enrichmen), sedangkan yang mencapai ketuntasan belajar lebih dari 90 ( bila sekolah melaksanakan ) mengikuti program percepatan (accelerated). Tabel Kreteria Ketuntasan Minimal Mtsn Harjokuncaran Tahun Pelajaran 2014-2015 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas Vii,Viii,Ix
Mata
No
Pelajaran
Kelas
Kelas
Kelas
VII
VIII
IX
a. Qur‟an Hadits
80
80
80
b. Aqidah Akhlak
80
80
80
c. Fiqih
80
80
80
d. SKI
75
75
75
2.
Pend. Kewarganegaraan
75
75
75
3.
Bahasa Indonesia
75
75
75
4.
Bahasa Inggris
75
75
75
5
Bahasa Arab
75
75
75
6
Matematika
75
75
75
7
Ilmu Pengetahuan Alam
75
75
75
8
Ilmu Pengetahuan Sosial
75
75
75
9
Seni Budaya
80
80
80
10
Penjaskes
80
80
80
11
Tehnologi Informasi
75
75
75
75
75
75
1.
Pend. Agama
Komonikasi 12
Muatan Lokal a. Bahasa Jawa
114
Ket
Jumlah Rata-rata
1150
1150
1150
76
76
76
2. Penilaian a.
Kelas VII dan VIII Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 53 tahun 2015
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian: 1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4). 2. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang dilakukan dengan membandingkan capaian siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian baik yang formatif maupun sumatif seorang siswa tidak dibandingkan dengan skor siswa lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan. 3. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar (KD) yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa . 4. Hasil
penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program
peningkatan kualitas pembelajaran, program remedial bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah KBM/KKM, dan program pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi KBM/KKM. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi orang tua/wali siswa dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa.
115
Berikut uraian singkat mengenai pengertian dan teknik-teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. A. Penilaian Sikap 1. Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spiritual dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap siswa dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa sesuai butir-butir nilai sikap dalam
KD dari KI-1 dan KI-2. 2. Teknik Penilaian Sikap Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
Penilaian Pengetahuan 1. Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian
116
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
117
pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. 2. Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik
Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes Tertulis
Benar-Salah,
Mengetahui penguasaan
Menjodohkan, Pilihan
pengetahuan siswa untuk
Ganda,
perbaikan proses
Isian/Melengkapi,
pembelajaran dan/atau
Uraian
pengambilan nilai
Tanya jawab
Mengecek pemahaman
Tes Lisan
siswa untuk perbaikan proses pembelajaran Penugasan
Tugas yang dilakukan
Memfasilitasi
secara individu maupun
penguasaan pengetahuan
kelompok
(bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran)
Portofolio
Sampel pekerjaan siswa
Sebagai (sebagian)
terbaik yang diperoleh
bahan guru
dari penugasan dan tes
mendeskripsikan capaian
tertulis
pengetahuan di akhir semester
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan dalam skema berikut:
118
Dengan data skor pada tabel 3.4, apabila dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai akhir (HPA)
HPA= (2XHPH)+(1XHPTS)+(1XHPAS) 4 ketentuan: Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85 Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : ≤ 55 Penilaian Keterampilan 1. Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4. 2. Teknik Penilaian Keterampilan Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema berikut. Gambar
119
120
b. Kelas IX Penilaian dilakukan secara menyeluruh, yaitu mencakup semua aspek kompetensi yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif dan dilakukan oleh semua guru. 1)
Kemampuan kognitif dilaksanakan melalui: Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS)
121
Hasil ulangan (ulangan harian/UTS/UAS) dibagikan kepada peserta didik untuk ditandatangani oleh orang tua dan dikumpulkan oleh guru mata pelajaran menjadi portofolio nilai ulangan peserta didik yang akan menjadi perimbangan dalam kenaikan, penjurusan dan kelulusan peserta didik. Tugas Terstruktur (PT) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) Semua guru diwajibkan memiliki program remedial yang dibuat awal tahun yang berisi tentang aturan bagi peserta didik yang harus mengikuti remedial. Setelah melaksanakan remedial (apabila ada) guru membuat laporan yang beirisi tentang siapa yang diremedial, kapan diremedial dan bentuk remedialnya. 2)
Kemampuan afektif dan psikomotor penilaiannyadiintegrasikan ke dalam penilaian kognitif dan praktik serta penilaiannya diserahkan ke guru masing-masing serta hasil akhir penilaian disesuaikan dengan dominasi ranah.
3)
Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, dan kelompok mata pelajaran estetika selain oleh guru mata pelajaran masingmasing, juga dipertimbangkan dan dimusyawarahkan dengan semua guru yang dilaksanakan melalui rapat guru dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
a. Program Remedial(Perbaikan) 1. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator. 2. Kegiatan remidi dilaksanakan setelah ulangan harian. 3. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
122
4. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian. 5. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes. 6. Pengolahan nilai remidi adalah nilai remidi ditambah nilai ulangan dibagi 2. b. Program Pengayaan 1. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar. 2. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran. 1. Klasifikasi nilai dan jenis kegiatan remidi dan pengayaan 1.
Nilai 91-100 : Tugas G
2.
Nilai 81-90: Tugas F
3.
Nilai 71-80
: Tugas E dan ujian Ulang
4.
Nilai 61-70
: Tugas B, C, dan Ujian Ulang
5.
Nilai Kurang dr 60 : Tugas A, B, C, dan Ujian Ulang
2. Jenis Tugas A. Bimbingan khusus guru mata pelajaran B. Mengerjakan soal-soal yang belum tuntas C. membuat Ikhtisar dari KD D. Mengerjakan soal/latihan E. Memperdalam materi pelajaran sesuai soal F. Membaca buku yang relevan dg materi G. Membimbing temannya yang mengikuti perbaikan C.Kriteria Kenaikan Kelas Kriteria Kenaikan Kelas Peserta didik pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
123
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran selama dua semester di kelas yang diikuti. b. nilai mata pelajaran di bawah kriteria ketuntasan minimal tidak lebih dari 3 mata pelajaranpada Semester Genap untuk kelas IX sedangkan Kelas VII dan VIII adalah rata-rata dari semester ganjil dan genap c. nilai kegiatan ekstrakurikuler pramuka minimal baik. d. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. e. Mencapai KKM ( minimal baik ) untuk Kompetensi sikap dengan kreteria : - Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik serta tidak melanggar norma
yang berkembang di masyarakat lingkungan
madrasah. - Tidak terlibat tindak kriminal f. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran dan memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku D.Kriteria Kelulusan Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan hasil rapat dewan guru bersama Komite Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran, maka Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran menetukan kriteria kelulusan sebagai berikut : Peserta didik dinyatakan lulus dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran apabila telah memenuhi kreteria sebagai berikut: 1.
Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2.
Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik, tidak terlibat dalam penggunaan narkoba, minuman keras dan pergaulan bebas
3.
Lulus ujian madrasah
124
4.
Nilai Ujian Madrasah minimal 65
5.
Mengikuti Ujian Nasional
E. Kriteria Mutasi Ketentuan/persyaratan pindah/mutasi peserta didik yang berlaku diMadrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran adalah sebagai berikut: 1). Mengajukan surat permohonan pindah dari orang tua yang bersangkutan. 2). Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh dinas pendidikan yang ditinggalkan maupun yang dituju, dilampiri daftar Induk Siswa Nasional
(ISN).
3). Memiliki Laporan Hasil Belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal. 4). Memilki Ijazah Sekolah Dasar (SD/MI) 5). Mengikuti Tes untuk peserta didik baru 6). Mengikuti matrikulasi untuk mata pelajaran yang berbeda.
125
BAB V KALENDER PENDIDIKAN
Kalender
pendidikan
adalah
pengaturan
waktu
untuk
kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif, waktu penbelajaran efektif, dan hari libur. Permulaan
tahun
pelajaran
adalah
waktu
dimulainya
kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Waktu pembelaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan local, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajar. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus. Permendiknas no. 22 th 2006 telah memberikan rambu-rambu pengaturan alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya sebagaimana Tabel berikut ini. Tabel 26. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No 1.
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
Minggu efektif
Minimum 34
Digunakan untuk kegiatan
belajar
minggu dan
pembelajaran efektif pada setiap satuan
maksimum 38
pendidikan
minggu 2.
Jeda tengah semester
Maksimum 2
126
Satu minggu setiap semester
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
minggu 3.
Jeda antarsemester
Maksimum 2
Antara semester I dan II
minggu 4.
Libur akhir tahun
Maksimum 3
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
pelajaran
minggu
dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5.
Hari libur keagamaan
2 – 4 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6.
7.
8.
Hari libur
Maksimum 2
Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional
minggu
Pemerintah
Hari libur khusus
Maksimum 1
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
minggu
ciri kekhususan masing-masing
Kegiatan khusus
Maksimum 3
Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah
minggu
diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Mengacu pada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kegiatan khusus Madrasah. Telah ditetapkan Kalender pendidikan MTsN Harjokuncaran tahun ajaran 2016/2017 sebagai berikut :
127
A.
Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin, 18 Juli2016.selama 1 minggu pertama masuk, kegiatan madrasahdiatur sebagai berikut: a. kelas VII melaksanakan Masa Taaruf siswa madrasah(MATSAMA) b. kelas VIII pembentukan perangkat kelas dan orientasi program di kelas baru c. kelas IX pembentukan perangkat kelas dan orientasi program di kelas baru
B. Waktu Belajar Minggu Efektif belajar Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan madrasah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan sebanyak 34 -38 minggu untuk setiap tahun pelajaran, dengan rincian hari efektif Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk Semester I adalah 19 pekan dan Semester II adalah 18 pekan. Perhitungan pekan efektif sebagai berikut : PERHITUNGAN PEKAN DAN JAM EFEKTIF SEMESTER 1 1. Banyaknya Pekan Semester 1
2. Banyaknya Pekan Tidak Efektif
3. Jumlah Pekan Efektif
No
Bulan
No.
Bulan
3.1. Jumlah pekan
= 26
1
Juli
4
1
LHR LS
2
3.2. Pekan tidak efektif
= 7
2
Agustus
5
2
UTS
1
3
September
4
3
UAS
1
4
Oktober
4
4
Class Meeting
1
5
Nopember
5
5
Libur SMT Ganjil
2
6
Desember
4
6
Jumlah
26
Pekan
Pekan
Jumlah pekan efektif = 19
4.2. Jam pelajaran Jumlah
128
7
= 47
Catatan: *) diisi dengan jumlah jam mata pelajaran / minggu. **) diisi (jumlah pekan efektif x jumlah jam pelajaran/minggu)
PERHITUNGAN PEKAN DAN JAM EFEKTIF SEMESTER 2 1. Banyaknya Pekan Semester-2 No
Bulan
Pekan
2. Banyaknya Pekan Tidak Efektif
3. Jumlah Pekan Efektif
No.
3.1. Jumlah pekan
Bulan
Pekan
1
Januari
4
1
Ujian Madrasah
1
2
Pebruari
4
2
Ujian Nasional
1
3
Maret
5
3
UTS
1
4
April
4
4
UAS
1
5
Mei
5
5
Class Meeting
1
4.1. Pekan efektif
6
Juni
4
6
LPPdan LS
3
4.2. Jam pelajaran
= 26
3.2. Pekan tidak efektif
= 8
Jumlah pekan efektif = 18
4. Jumlah Jam Efektif
Jumlah
26
Jumlah
8
Jumlah jam efektif
Waktu Efektif Pembelajaran Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Jumlah jam pembelajaran pada madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran adalah 48 jam perminggu.Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu: a.
Senin – kamis
Jam ke 1 2 3 4 5
Waktu 06.20 – 07.00 07.00 – 07.40 07.40 – 08.20 08.20 – 09.00 08.05 09.00 – 09.40 09.40 – 10.00 10.00 – 10.40
Keterangan Upacara / istighosah ( khusus hari senin)
Istirahat
129
= 18 = 47
= 846 JP
6 7 8 9
10.40 – 11.20 11.20 - 12.00 12.00 – 12.40 12.40 – 13.20 13.20 – 14.00
Isoma( Sholat Dhuhur berjamaah)
b. Jumat Jam
Waktu
Keterangan
06.30 – 07.00 1
07.00 – 07.40
2
07.40 – 08.20
3
08.20 – 09.00
Sholat Duha / Yasinan
09.00 – 09.20
c.
4
09.20 – 10.00
5
10.00 – 10.40
Istirahat
Sabtu
Jam ke 1 2 3 4 5 6
Waktu 06.50 – 07.00 07.00 - 07.40 07.40 – 08.20 08.20 – 09.00 09.00 – 09.20 09.20 – 10.00 10.00 – 10.40 10.40 – 12.30
Keterangan Berdo‟a dan mengaji di kelas
Istirahat
Pengembangan Diri
C. Libur Madrasah Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan pemerintah pusat, provinsi,kabupaten , dan madrasah untuk tidak diadakan proses pembelajaran di madrasah. Dengan memperhatikan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan/ atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan
hari
raya
keagamaan
dan
Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan,
130
maka Madrasah Tsanawiyah Negeri Harjokiuncaran mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini. a.
Hari Libur Akademik
No 1 2 3 b.
Tanggal – Bulan – Tahun 26 s/d 29 Mei 2016 19 Desember 2016 – 31 Desember 2016 19 Juni – 1 Juli 2017 2016
Libur Awal Puasa Semester 1 Semester 2
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Libur Isra „Miraj Nabi Muhammad Hari Kemerdekaan R I Idul Fitri dan Cuti Bersama Idul Adha Hari Raya Natal Tahun Baru Masehi Tahun Baru Hijriah 1437 Tahun Baru Imlek Maulid Nabi Muhammad SAW Hari Raya Nyepi Wafat Isa Al masih Hari Buruh Internasional Kenaikan Isa Al Masih Hari Raya Waisak
Tanggal – Bulan – Tahun 24 April 2017 17 Agustus 2016 19 s/d 29 Juni 2017 12 September 2016 25 Desember 2015 1 Januari 2016 01 Oktober 2016 28 Januari 2017 12 Desember 2016 28 Maret 2017 14 April 2016 01 Mei 2017 25 Mei 2017 11 Mei 2017
waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk harihari besar nasional, dan hari libur khusus.
NO
1.
KEGIATAN/
ALOKASI
semester
WAKTU/minggu
KETERANGAN
Libur akhir
Maksimum 3
Digunakan untuk penyiapan
tahun pelajaran
Minggu
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
131
2.
2 – 4 minggu
Hari libur keagamaan
3.
4.
5.
Hari libur
Maksimum 2
Disesuaikan dengan
umum/nasional
Minggu
Peraturan Pemerintah
Hari libur
Maksimum 1
Sesuai kebutuhan madrasah
khusus
Minggu
Kegiatan khusus
Maksimum 3
Digunakan untuk kegiatan
sekolah/madrasah
Minggu
yang diprogramkan secara khusus oleh madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
Rangkuman kalender pendidikan madarash Tsanawiyah Negeri Harjokuncaran sebagaimana tabel berikut : No.
Kegiatan
Alokasi Waktu Keterangan
1.
Permulaan
Tahun 1 minggu
Pelajaran
Kelas VII : Matsama, Kelas VIII & IX: Orientasi program di jenjang kelas baru
2.
Minggu Efektif Belajar
3.
Waktu
37 minggu
Pembelajaran 48 jam
Efektif
Kegiatan pembelajaran efektif Perminggu untuk seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
40 menit 4.
Waktu pembelajaran tiap jam
Hari Libur : a. Jeda tengah semester 1 minggu
Untuk semester I dan II
b. Ulangan semester
UAM : 2 minggu dan UAS : 2
4 minggu
132
minggu c. Libur semester
1 minggu
d. Hari libur Nasional 4 minggu
Antara semester I dan II a. Libur
dan keagamaan
nasional
keagamaan (berada
:
2
& minggu
dalam
minggu
sekitar
bulan
efektif) b.
Libur
Ramadhan 2 minggu e. Hari libur khusus
3 minggu
Kegiatan kesiswaan semester I, II,
dan
HUT
madarasah
masing-masing 1 minggu. f.Ujian
2 minggu
Bagi siswa kelas VII dan VIII
2 minggu
Penyiapan
Nasional/Madrasah g. Libur Akhir tahun
kegiatan
&
administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
133
Lampiran (Buku I K-13) : SK Tim Pengembang MTsN Harjokuncaran KI/KD mapel umum di permendikbud no. 24 th 2016 KI/KD mapel agama diambil dari PMA 165 KI/KD mapel bahasa jawa
134