BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia perkembangan pelayanan kesehatan mulai banyak mengalami
kemajuan
salah
satu
diantaranya
adalah
puskesmas.
Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar,1996). Puskesmas mempunyai tugas diantaranya memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rahabilitatif pada wilayah kerjanya. Untuk menjalankan tugas tersebut perlu didukung adanya unit-unit pembantu yang mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah rekam medis (Budi,2011). Unit rekam medis sebagai salah satu gerbang terdepan dalam pelayanan kesehatan, dapat sebagai salah satu ukuran kepuasaan pasien dalam penerimaan pelayanan. Ruang lingkup unit rekam medis mulai dari penerimaan pasien, distribusi, assembling, pengkodean, pengindekan, penyimpanan berkas rekam medis, dan pelaporan (Hatta,2008). Pelayanan yang diberikan dengan baik / bermutu pada pelayanan rawat jalan akan meningkatkan jumlah kunjungan yang akhirnya akan meningkatkan jumlah pendapatan puskesmas. Mutu merupakan gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan (Wijono,1999). Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah ke arah peningkatan pelayan kesehatan baik untuk individu maupun populasi sesuai dengan keluaran (outcome) kesehatan yang diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan profesional terkini. Pemberian pelayanan kesehatan harus mencerminkan ketepatan dari penggunaan terbaru secara ilmiah, klinis, teknis,
interpersonal,
manajemen
manual,
kognitif,
pelayanan
organisasi
kesehatan
1
dan
unsur-unsur
(Hatta,
2008).
2
Pelayanan kesehatan peningkatan mutu pelayanan diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien, petugas profesi kesehatan, manajer kesehatan atau pemilik institusi kesehatan. Sedangkan mutu pelayanan kesehatan bagi seseorang pasien terhadap pelayanan yang diterima, dimana mutu yang baik dikaitkan dengan kesembuhan dari penyakit, peningkatan derajat kesehatan, kecepatan pelayanan, lingkungan perawatan yang menyenangkan, keramahan petugas, kemudahan prosedur, kelengkapan alat, obat-obatan dan biaya yang terjangkau (Wijono,1999). Setiap
sarana
pelayanan
kesehatan
termasuk
puskesmas
berwenang untuk melaksanakan rekam medis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan rekam medis dimulai saat diterimanya di Tempat Penerimaan Pasien (TPP).Tempat Penerimaan Pasien (TPP) merupakan tempat yang pertamakali dikunjungi oleh pasien sehingga penilaian pasien terhadap pelayanan akan dimulai saat pasien mendaftar untuk berobat. Maka mutu pelayanan dapat dinilai dari sini dimana pelayanan pendaftaran meliputi kecepatan, ketepatan, kelengkapan, dan kejelasan informasi, kenyamanan ruang tunggu dan lain-lain. Kelancaran proses pendaftaran pasien tergantung pada kinerja petugas pendaftaran dan juga peran pasien untuk selalu membawa persyaratan pendaftaran serta alat pendukung untuk menentukan kelancaran proses pendaftaran Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Playen Gunung Kidul pada tanggal 19 Desember 2015 dengan cara pengamatan dan wawancara di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan Playen I Gunung Kidul diperoleh keterangan bahwa kegiatan pendaftaran di Puskesmas Playen I Gunung Kidul dilaksanakan oleh empat orang petugas yang semua bukan berlatarbelakang perekam medis melainkan satu orang lulusan S1 Ekonomi dan tiga lainnya lulusan SMA/SMK. Proses pendaftaran di puskesmas Playen I Gunung Kidul menggunakan satu buah komputer yang dilengkapi dengan software IHIS. Setiap hari pasien yang berkunjung di Puskesmas Playen I Gunung Kidul
rata-rata
sebanyak
70
pasien.
Permasalahan
dalam
proses
pendaftaran di tempat penerimaan pasien mengalami kendala yaitu terjadi penumpukan antrian sehingga pasien seringkali complain karena terlalu
3
lama menunggu. berdasarkan wawancara kebeberapa pasien bahwa sebagian besar pasien mengatakan waktu pelayanan rata-rata lebih dari 10 menit. Hal tersebut terjadi karena dalam pelaksanaan pendaftaran tidak menggunakan nomor antrian. Sistem yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan kartu identitas, kartu berobat atau kartu jaminan kedalam wadah/tempat yang disiapkan oleh petugas pendaftaran. Menurut petugas pendaftaran sempat diberlakukan penggunaan nomor antrian manual yang dibuat oleh pihak puskesmas namun tidak terlaksana dengan baik dikarenakan banyak pasien yang membawa pulang nomor antrian tersebut. Tetapi hal itu telah diatasi oleh pihak puskesmas dengan merencanakan pengadaan mesin nomor antrian untuk tahun 2016. Hampir semua kegiatan di Puskemas Playen I Gunung Kidul menggunakan listrik. Tetapi daya listrik yang kurang memadai membuat listrik sering mati setiap harinya. Hal itu berpengaruh terhadap proses pendaftaran
pasien
karena
petugas
menggunakan
komputer
untuk
memasukkan dan mencari data pasien. Apabila listrik mati maka server jaringan juga akan mati sehingga tidak dapat mengakses internet untuk SIMPUS maupun P-Care sehingga membuat petugas harus mencari data pasien secara manual dengan menggunakan buku bantu. Dengan
melihat
kondisi
tersebut,
maka
petugas
akan
menghabiskan waktu untuk melayani satu pasien sehingga mengakibatkan penumpukan antrian di tempat pendaftaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait Analisis Penyebab Penumpukan Antrian Pasien Di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Playen I Gunung Kidul. B. Rumusan masalah Permasalahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah “Apa Saja Analisis Penyebab Penumpukan Antrian Pasien di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Puskesmas Playen I Gunung Kidul?
4
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui analisis penyebab penumpukan antrian pasien di Tempat Penerimaaan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Playen I Gunung Kidul. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui penyebab penumpukan antrian pasien di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Playen I Gunung Kidul. b. Membuat solusi guna menyelesaikan permasalahan penumpukan antrian pasien di Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Playen I Gunung Kidul. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi proses pendaftaran di Tempat Pendaftaran Pasien Puskesmas Playen I Gunung Kidul, sehingga petugas pendaftaran akan lebih bijak dalam memberikan edukasi kepada pasien dan menjadikan instropeski petugas dalam memberikan pelayanan b. Bagi peneliti 1)
Menambah pengalaman dan pengetahuan serta pengalaman yang berharga secara langsung di puskesmas
2)
Mengetahui perbandingan antara teori yang didapat di bangku perkuliahan dan kenyataan di puskesmas
2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran ilmu rekam medis dan meningkatkan pengetahuan tentang rekam medis b. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai acuan dalam pendalaman materi yang bersangkutan untuk kelanjutan penelitian yang relevan.
5
E. Keaslian Penelitian No
Nama Judul
Peneliti
Persamaan
Perbedaan
(tahun) 1
Evaluasi Proses
Khoirunnisa
Menggunakan
Terletak pada
Pendaftaran
Rulianasari
jenis penelitian
lokasi dan
Pasien Di
(2015)
deskriptif
tujuan
Tempat
dengan
penelitian,
Penerimaan
pendekatan
hasil dan
Pasien
kualitatif dan
permasalahan
Puskesmas
subjek
yang dijumpai.
Wates
penelitian yang digunakan adalah petugas rekam medis yang ada di tempat penerimaan pasien rawat jalan
2
Evaluasi Mutu
Rieska
Menggunakan
Terletak pada
Pelayanan Di
Permatasari
jenis penelitian
lokasi, tujuan
Tempat
(2014)
deskriptif
penelitian,
Penerimaan
dengan
hasil dan
Pasien Rawat
pendekatan
permasalahan
Jalan Rumah
kualitatif dan
yang dijumpai.
Sakit Umum
objek penelitian
Daerah (RSUD)
yang digunakan
Sleman
yaitu tempat
Yogyakarta.
penerimaan pasien rawat jalan
6
3
Evaluasi Mutu
Kurniawan
Menggunakan
Terletakpada
Pelaksanaan
(2012)
jenis penelitian
lokasi, tujuan
Pelayanan Di
deskriptif
penelitian,
Tempat
dengan
hasil dan
Penerimaan
pendekatan
permasalahan
Pasien Rawat
kualitatif dan
yang dijumpai.
Jalan Di RS
objek yang
Islam Klaten
digunakan yaitu tempat penerimaan pasien rawat jalan