BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi oleh guru (teacher centered). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik (Sudrajat, 2009) sehingga kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), kreatif, objektif dan logis kurang dapat dikembangkan. Masih dalam sumber yang sama umumnya pendidikan kita belum menerapkan sampai peserta didik menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Akibatnya, meskipun sudah dinyatakan lulus dari sekolahnya, banyak peserta didik yang tidak menguasai materi. Prestasi belajar dilihat dari hasil belajar dan hasil belajar tercermin dari pemahaman konsep terhadap suatu materi. Kemampuan manusia dalam
membedakan,
mengelompokan
dan
menanamkan
sesuatu
itulah
menyebabkan munculnya suatu konsep (Uno, 2004). Sehingga perlu adanya usaha untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep materi yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Dampak dari rendahnya pemahaman konsep, salah satunya yakni mempengaruhi rendahnya prestasi belajar, karena pemahaman merupakan tahap awal untuk memiliki kemampuan lebih tinggi lainnya seperti kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir logis dan kemampuan lainnya Muliani (2013). Sehingga pemahaman konsep adalah aspek penting yang harus dimiliki dalam pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep materi salah satunya dengan
memanfaatkan
teknologi
yaitu
pembelajaran
berbasis
komputer
menggunakan multimedia pembelajaran karena bisa dimanfaatkan dengan fungsi sebagai sistem pembelajaran individu, Rusman (2012:287) mengatakan perangkat lunak pembelajaran berbasis komputer bisa memfasilitasi belajar kepada individu Fitriyanti, Asti E. 2014 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang memanfaatkannya. Pada pembelajaran berbasis komputer, pembelajar berinteraksi langsung dengan media ajar, sementara pengajar bertindak sebagai desainer dan programmer pembelajaran dan juga berperan sebagai fasilitator.
Fitriyanti, Asti E. 2014 RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Multimedia pembelajaran merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa dibuat lebih kreatif dan inovatif. Oblinger (1993) dalam Munir (2013:2) menyatakan multimedia merupakan penyatuan dua atau lebih media komunikasi seperti teks, grafik, animasi, audio dan video dengan ciri-ciri interaktivitas komputer untuk menghasilkan suatu presentasi yang menarik.. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar pembelajar dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja (Daryanto, 2013: 52). Materi ajar dalam multimedia pun disesuaikan, tahap pemahaman selanjutnya dengan visualisai dari materi karena setiap materi tersebut memiliki karakteristik tersendiri, salah satu karakteristiknya adalah sifat dari mata pelajaran itu adalah konseptual seperti pelajaran sistem operasi. Berdasarkan studi pendahulu melalui wawancara dengan dosen pengampu bahwa karakteristik dari pelajaran sistem operasi adalah konseptual maka butuh abstraksi tingkat tinggi dalam bentuk visualisasi sehingga materi akan dapat mudah dipahami oleh mahasiswa (pembelajar), dibutuhkan media yang berperan untuk menjawab masalah tersebut. Oleh karena itu, multimedia yang digunakan dapat berperan dalam mereduksi kesulitan-kesulitan yang sifatnya konseptual khususnya pada pelajaran sistem operasi. Sehingga peran pengajar tereduksi dengan adanya multimedia. Maka, upaya untuk menjawab permasalah tersebut dan dapat menarik perhatian serta minat pembelajar salah satunya adalah animasi, sehingga mungkin akan dapat membantu mahasiswa dalam memahami konsep menjadi lebih baik. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Adimayuda (2013) menerangkan bahwa sebagian besar pembelajar (65,89%) menyatakan multimedia animasi dan simulasi mudah dipahami dalam pembelajaran. Dikuatkan oleh penelitian lain kelebihan animasi dalam multimedia oleh Renngiwur (2011) bahwa animasi memiliki kemampuan untuk dapat menjelaskan sesuatu yang sulit atau kompleks untuk dijelaskan hanya dengan gambar atau kata-kata saja. Maka
3
animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi kompleks, abstrak sehingga konsep dari materi dapat dimengerti. Keanekaragaman kemampuan pembelajar yang unik satu sama lain juga perlu diperhatikan agar tiap pembelajar dapat menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Maka model pembelajaran yang diterapkan dalam multimedia harus disesuaikan sehingga program terarah, maka model yang sesuai adalah model tutorial tipe branching. Model ini bertujuan untuk memberikan “kepuasan” atau pemahaman secara tuntas kepada pembelajar mengenai materi/bahan pelajaran yang sedang dipelajari (Rusman, et.al : 2011:117). Model tutorial dengan tipe branching sarat dengan menu sehingga pengguna dapat mengeksplorasi dengan menu yang banyak pilihan. Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya (Arikunto, 2012: 3). Di sisi lain kemampuan pembelajar dalam kelas itu mungkin saja berbeda dan rata-rata memang berbeda-beda, untuk efektivitas pembelajaran dan membantu pengajar di kelas dalam mengukur kemampuan pembelajar butuh media yang mampu menguji sesuai kemampuan pembelajar, evaluasi tersebut dikenal dengan istilah adaptive test. Secara umum adaptive test adalah tes yang diberikan dengan bentuk soal dimana tingkat kesulitan suatu soal akan berubah sesuai dengan jawaban yang diberikan pada pertanyaan sebelumnya.
Menurut Ramdoner (2012: 7)
menjelaskan bahwa sistem adaptif adalah suatu sistem dimana dapat beradaptasi dengan perangkat lain sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Sebuah adaptive test disini akan menguji sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajar, sistem dapat mengalami perubahan pada berbagai macam aspek dikarenakan respon dari interaksi pengguna dengan sistem tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut maka adaptive test diaplikasikan pada multimedia dalam soal evaluasi yang akan disajikan yang mana efek dari adaptive test jika pembelajar (mahasiswa) tidak bisa pada indikator tertentu pada level soal tertentu maka media ini akan otomatis membawa pada indikator mana pembelajar ini belum paham untuk menunjang itu butuh algoritma runut balik.
4
Algoritma runut-balik untuk kembali pada penjelasan materi sesuai indikator yang sudah ditentukan dilihat dari soal evaluasi yang masih belum dijawab dengan benar sehingga dibantu dengan materi dalam media untuk dipelajari kembali sehingga meningkatkan pemahaman konsep dari materi dengan prinsip pembelajaran pengulangan, sesuai teori yang dikemukankan oleh psikologi Daya dalam Ruhimat (2009: 168), menurut teori Daya, belajar adalah melebihi daya-daya dengan pengulangan, agar setiap daya yang dimiliki manusia dapat terarah sehingga menjadi lebih peka dan berkembang. Sesuai dengan pendapat dari Budiningsih (2003:126) bahwa jika dalam pembelajaran informasi disajikan berulang-ulang, maka proses dan hasil belajar akan lebih baik Multimedia bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih baik dan multimedia dapat mengembangkan kemampuan indera dan menarik perhatian serta minat, sehingga efektif untuk dijadikan alat dalam proses pembelajaran. Algoritma runut-balik sendiri memiliki pengertian seperti yang dijelaskan oleh Munir, Rinaldi (2004: 1) bahwa secara sistematis akan mencari solusi persoalan diantara kemungkinan solusi yang ada. Dengan metode runut-balik, kita tidak harus memeriksa semua kemungkinan solusi yang ada. Hanya pencarian yang mengarah ke solusi saja yang akan dipertimbangkan. Sesuai penyataanpernyataan tersebut maka multimedia yang akan di bangun terdiri dari materi dan evaluasi berupa soal, dan pada evaluasi program hanya akan mengarah dan menampilkan kembali materi ajar dengan jawaban soal yang salah untuk dipelajari kembali berurutan sesuai kompleksitas dari soal sampai pengguna benar dalam menjawab soal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat rumusan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Multimedia Pembelajaran Model Tutorial Branching dengan Adaptive Test Menggunakan Algoritma Runut-Balik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Pelajaran Sistem Operasi”.
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. bagaimana implementasi rancang bangun multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut-balik? 2. Apakah multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut-balik dapat meningkatkan pemahaman konsep materi? Agar penelitian tidak melebar, maka masalah dalam penelitian dibatasi. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. untuk dapat membantu dan meningkatkan pemahaman konsep, materi disajikan dalam bentuk animasi untuk teori/konsep yang bersifat abstrak; 2. dalam rancang bangun multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut-balik sebagai pelengkap belajar mahasiswa khususnya untuk mereduksi kesulitan konsep materi; 3. materi yang dibahas dalam pelajaran sistem operasi yaitu manajemen proses, penjadwalan proses, deadlock, manajemen memori statis, manajemen memori dinamis (swapping) dan sistem paging; 4. adaptive test digunakan pada evaluasi pembelajaran sedangkan algoritma runut balik digunakan setelah hasil evaluasi diketahui untuk kembali pada materi tertentu jika belum lulus dalam evaluasi; 5. target penelitian adalah mahasiswa yang sudah pernah belajar sistem operasi ini dilakukan bertujuan untuk menguji produk multimedia yang akan dibangun khususnya penyajian materi sudah sesuai atau belum untuk dapat membantu dalam belajar, sehingga penelitian ini difokuskan pada uji produk multimedia yang akan dibangun saja. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengimplementasi rancang bangun multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut-balik;
6
2. mengetahui bahwa multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut-balik akan dapat meningkatkan pemahaman konsep materi. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti Melalui penelitian ini, peneliti mendapat
pengetahuan mengenai
bagaimana proses rancang bangun multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut balik dan ilmu yang didapat melalui penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan informasi untuk kemajuan peneliti dimasa yang akan datang. 2. Bagi pendidik Dengan dilakukannya penelitian ini juga diharapkan multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut balik ini memberikan manfaat bagi pendidik dalam mereduksi kesulitan-kesulitan pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai media alternatif untuk mendukung proses pembelajaran dikelas. 3. Bagi Pengguna Melalui penelitian ini, manfaat multimedia pembelajaran dengan adaptive test menggunakan algoritma runut balik ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dalam konsep dari materi sistem operasi tersebut dan dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar dalam mengikuti pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar. Selain itu multimedia pembelajaran ini dapat digunakan sebagai sumber belajar baik untuk belajar mandiri (individu) atau berkelompok. 4. Bagi dunia pendidikan Melalui penelitian ini diharapkan multimedia pembelajaran ini dapat memberikan kontribusi untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan mendukung perkembangan multimedia pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
7
E. Definisi Operasional Dibawah ini beberapa pengertian dari kata atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini: 1.
Multimedia adalah perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital dan digunakan untuk menyampaikan pesan.
2.
Pembelajaran adalah proses interaksi dan komunikasi antara pendidik dengan pembelajar dan sumber belajar sehingga tercipta proses belajar.
3.
Pemahaman konsep adalah kemampuan pembelajar yang berupa penguasaan sejumlah
materi
pelajaran.
Menkonstruksi
makna
dari
pesan-pesan
pembelajaran, baik bersifat lisan, tulisan ataupun grafis yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar komputer. 4.
Animasi adalah gambar yang bergerak, terdiri dari rangkaian gambar yang disusun berurutan sehingga terlihat bergerak. Dalam multimedia ini materi dikemas dalam bentuk animasi untuk teori/konsep dari materi ajar yang bersifat abstrak sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep tersebut.
5.
Algoritma runut-balik adalah metode secara sistematis yang akan mencari solusi persoalan diantara kemungkinan solusi yang ada. Algoritma pada multimedia ini digunakan setelah hasil dari evaluasi tiap BAB materi apakah kembali pada materi di indikator tertentu atau tidak.
6.
Adaptive test adalah suatu metode evaluasi dengan menggunakan teknologi infomasi yang bersifat adaptif. Adaptive yang dimaksud adalah soal yang diberikan dapat menyesuaikan dengan kemampuan pembelajar (mahasiswa). Dalam multimedia ini adaptive test yang digunakan bukan seperti adaptive test pada umumnya. Hal yang membedakan pada adaptive test dalam multimedia ini adalah : jika pada umumnya soal diberikan satu-satu, pada multimedia ini soal diberikan dalam bentuk paket sesuai kriteria tingkat kesukaran, terdiri dari paket mudah, sedang dan sukar untuk tiap BAB;
8
pada umumnya adaptive yang digunakan bahwa pengguna akan menerima soal sedang pada permulaan tes, sedangkan pada multimedia ini pengguna akan diberikan paket soal mudah dahulu. adaptive test pada umumnya melibatkan konsep peluang untuk menentukan soal berikutnya, dalam multimedia ini tidak, paket soal sudah ditentukan jika berhasil maka selanjutnya level paket soal yang didapatkan pengguna ditingkatkan jika tidak diturunkan atau kembali pada materi. Kriteria dari soal baik mudah, sedang atau sukar ditentukan berdasarkan hasil judgment ahli dan hasil uji instrumen soal. Sehingga, adaptive test yang dimaksud dalam multimedia ini adalah seperangkat soal yang dapat menentukan bisa tidaknya pada suatu indikator materi dengan melihat hasil dari evaluasinya dalam mendapatkan feedback setelah selesai evaluasi. 7.
Model pembelajaran tutorial tipe branching adalah model yang build in dalam multimedia ini karena model tutorial adalah pembelajaran melalui komputer dimana pengguna dikondisikan untuk mengikuti tiap alur pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian materi dan soal.