BAB 5 Simpulan, Diskusi, Saran
5.1 Simpulan Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecemasan state dengan psychological well being pada isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya bertugas di daerah konflik. Berdasarkan hasil dari analisa penelitian yang menggunakan program SPSS 20.0 dengan memakai Pearson Correlation sebagai uji hipotesisnya, diketahui bahwa hasil korelasinya p>0,05 yaitu 0,781 sehingga dinyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecemasan state dengan psychological well being pada isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya bertugas di daerah konflik atau bisa dikatakan Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ini diperoleh dari 140 responden yaitu dengan karakteristik seorang isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya sedang bertugas di daerah konflik dengan lama bertugas suami 6-12 bulan, mempunyai anak dan usia pernikahan minimal 1 tahun.
5.2 Diskusi Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan state dengan psychological well being pada isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya bertugas di daerah konflik. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arora, Anand, Katyal, Anand (2010) yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara anxiety dan well being pada pasien sindrom koroner akut. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori dari Bradburn (1969) yang menyatakan bahwa kecemasan pada diri seseorang pada suatu hal tertentu akan mempengaruhi afek negatif dalam dirinya, yang akhirnya mempengaruhi psychological well being. Meskipun isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya bertugas di daerah konflik mengalami kecemasan state tetapi psychological well beingnya tetap tinggi atau isteri TNI Angkatan Darat masih tetap merasakan kesejahteraan psikologis yang baik. Hal ini terjadi karena psychological well being terbentuk melalui keaktifan dalam mengikuti kegiatan Persit Kartika Chandra Kirana (Persit, 2004), dimana keanggotannya wajib diikuti oleh seluruh isteri prajurit. Organisasi tersebut mempunyai tugas pokok dalam pembinaan isteri Prajurit dan keluarganya khususnya bidang mental, fisik, kesejahteraan dan moril, sehingga dapat berpengaruh terhadap
keberhasilan tugas prajurit, dan mendukung kebijaksanaan pemimpin TNI dengan membina dan mengarahkan perjuangan isteri anggota TNI Angkatan Darat, menciptakan rasa persaudaraan dan kekeluargaan, rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran nasional. Dapat dilihat bahwa Persit Kartika Chandra Kirana mempunyai segudang kegiatan yang dapat mendukung pengembangan diri, bersosialisasi dan berorganisasi yang membuat isteri TNI Angkatan Darat sehingga kesejahteraan psikologis akan tetap terbangun meskipun subyek mengalami atau tidak mengalami kecemasan state. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan olahraga, kegiatan keagamaan, kegiatan lingkungan, kegiatan sosial dan budaya. Ketidakadanya keterkaitan antara kecemasan state dan psychological well being juga dapat terjadi karena psychological well being merupakan suatu proses sedangkan kecemasan state hanya bersifat sementara. Psychological well being menurut Ryff (dalam Wells, 2010) merupakan suatu proses pencapaian yang tidak bersifat instan atau memiliki proses untuk mendapatkan psychological well being yang baik, dimana seseorang dapat dikatakan mencapai kesejahteraan psikologis dalam hidupnya bila telah memiliki enam dimensi, yaitu Self acceptance, Personal growth, Positive relation with other people, Autonomy, Purpose in life, dan Environmental mastery. Apabila salah satu dimensi tersebut tidak terpenuhi, maka Psychological well being tidak tercapai. Kondisi ini berbeda dengan kecemasan state, dimana kecemasan yang timbul bila individu berhadapan dengan situasi tertentu yang menyebabkan individu mengalami kecemasan. Sebagai suatu kondisi yang bersifat sementara, maka kecemasan state tersebut tidak akan berkaitan dengan kondisi psychological well being subjek. Melalui sosialisasi dalam kegiatan Persit subjek dapat saling berbagi cerita pengalaman yang sama dengan isteri yang lainnya tentang kondisi yang dialami karena ditinggal oleh suami bertugas di daerah konflik. Perasaan senasib sepenanggungan dapat membantu mengurangi kecemasan state yang dirasakan oleh subjek. Pada analisa tambahan yang dilakukan peneliti untuk mencari hubungan antara kecemasan state dengan enam dimensi yang dimiliki oleh psychological well being didapati bahwa tidak ada yang berhubungan signifikan. Pada enam dimensi yang lainya seperti self acceptance, personal growth, positive relation with other people, autonomy, purpose in life, dan enviromental mastery tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini dikarenakan pada dasarnya seorang isteri TNI Angkatan Darat telah menerima kondisi diri sebagai istri yang sewaktu-waktu akan ditinggal
bertugas sehingga cemas atau tidak cemas tidak mempengaruhi atau berkaitan dengan self acceptance sehingga tidak berhubungan dengan kecemasan statenya. Pada personal growth yang dimiliki oleh isteri TNI Angkatan Darat adalah disaat mereka mendapatkan tuntutan dari atasan mereka untuk selalu mengembangkan dirinya yang membuat hal tersebut tidak berhubungan dengan kecemasan state yang dimilikinya, pada positive relation with other people seorang isteri TNI Angkatan Darat mempunyai wadah organisasi bernama Persit KCK, yang mana pada organisasi tersebut seluruh isteri prajurit dapat saling berbagi cerita dan bersosialisasi sehingga tidak berhubungan dengan kecemasan state yang dimilikinya, seorang isteri TNI Angkatan Darat terlatih untuk mandiri dengan keadaan ditinggal suaminya tugas dengan mengurus anaknya seperti contoh narasumber “RN, 32 tahun” yang mana beliau tetap mengurus anaknya walaupun harus berperan tidak hanya sebagai ibu tetapi sebagai ayah juga, mereka mempunyai autonomy sendiri sehingga tidak berhubungan dengan kecemasan state. Isteri TNI Angkatan Darat masih dapat melakukan aktifitasnya dan meraih cita-citanya seperti biasa walaupun suaminya sedang bertugas di daerah konflik dan penugasan tersebut hanya berlangsung secara sementara sehingga tidak berhubungan dengan kecemasan isteri. Pada environmental mastery isteri TNI Angkatan Darat mereka terbiasa dengan pemindahan tugas yang cukup sering terjadi dan mereka mempunyai skill dalam menyesuaikan dirinya sehingga tidak berhubungan dengan kecemasan statenya. Berkaitan dengan keterbatasan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam teori, metodologi, maupun teknis pelaksanaan pada saat penelitian berlangsung. Terkait dengan kekurangan peneliti mengalami keterbatasan dan kekurangan, seperti pada pengambilan responden penelitian dikarenakan perijinan yang tidak mudah hingga sampai ke atasan TNI Angkatan Darat, banyak narasumber yang tidak ingin diketahui identitas dan tidak ingin direkam pembicaraannya dikarenakan alasan privasi baik privasi diri sendiri dan juga privasi dari institusinya. Pada saat pemberian kuisioner penelitian peneliti kurang mengontrol responden penelitian pada saat pengerjaan kuisioner dikarenakan kuisioner hanya bisa dititipkan pada atasannya, maka peneliti kurang mendapatkan informasi untuk mengklarifikasi pertanyaan. Serta keterbatasannya adalah peneliti tidak mengontrol pangkat dari suami responden dan juga latar belakang pendidikan dari responden penelitian ini, adapun keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh
penelitian ini diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan hal-hal penting terutama pada data diri.
5.3 Saran Berdasarkan kesimpulan, diskusi yang telah diuraikan oleh peneliti, serta keterbatasan yang ada pada penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan untuk penelitian selanjutnya.
5.3.1 Saran Teoritis Adapun saran teoritis yang dapat disampaikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Dalam pengambilan responden yang mampu merepresentasikan populasi yang ada, sebaiknya peneliti selanjutnya lebih memperluas wilayah pengambilan data sehingga dapat mewakili lebih banyak populasi. 2. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat memilih berbagai variabel lain yang berkaitan dengan psychological well being isteri TNI Angkatan Darat, serta tidak hanya melihat hubungan antar variabel tetapi juga melihat pengaruhnya terhadap kehidupan isteri TNI Angkatan Darat. Peneliti mengharapkan adanya penelitian yang membahas lebih dalam mengenai topik kecemasan, psychological well being, dan isteri TNI Angkatan Darat, seperti: a.
Perbedaan kecemasan pada isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya bertugas di daerah konflik maupun bukan di daerah konflik.
b.
Hubungan religiusitas dengan psychological well being pada isteri TNI Angkatan Darat yang suaminya bertugas di daerah konflik maupun bukan di daerah konflik.
3. Sebaiknya pada penelitian selanjutnya dilakukan penelitian dengan penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif untuk memperkuat hasil penelitian. Hal ini diperlukan untuk memperoleh gambaran hasil penelitian yang lebih akurat dan kesimpulan yang lebih mendalam.
5.3.2 Saran Praktis Adapula saran praktis yang dapat disampaikan oleh peneliti dan menjadi sebagai acuan tambahan bagi pembaca atau peneliti, yaitu: 1. Saran untuk isteri TNI Angkatan Darat a.
Ikut aktif dalam segala macam kegiatan dan interaksi yang diadakan Persit sehingga dapat mengisi waktu luang yang dimiliki isteri TNI Angkatan Darat, seperti kegiatan sosial, kegiatan pelestarian lingkungan, kegiatan olahraga, kegiatan keagamaan dan pengembangan atau kursus keterampilan, untuk mengurangi kecemasan state yang dimiliki oleh isteri TNI Angkatan Darat.
b.
Lakukan olahraga. Olahraga adalah peredam stres yang kuat, yang dapat meningkatkan mood seseorang dan menjaga diri untuk tetap sehat. Gunakan teknik relaksasi. Teknik visualisasi, meditasi dan yoga adalah contoh dari teknik relaksasi yang dapat meringankan kecemasan. Serta, jadikan tidur sebagai prioritas. Lakukan yang bisa dilakukan untuk memastikan diri sendiri mendapatkan kualitas tidur yang cukup.
2. Saran untuk organisasi Persit Kartika Chandra Kirana a. Memperbanyak kegiatan seminar atau workshop tentang bagaimana mengatasi masalah pribadi dengan lingkungan sekitarnya dan pelatihan yang menambah skill b. Menyediakan sarana konseling atau sharing group yang dapat dimanfaatkan oleh para isteri TNI Angkatan Darat untuk mengurangi kecemasan state yang dimiliki isteri TNI Angkatan Darat.