BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Alternatif Jenis Bahan Bahan Bakar Oven Burner Diantara beberapa alternatif jenis bahan bakar yang bisa dipakai sebagai pengganti bahan bakar solar dan sesuai untuk diterapkan di industri manufaktur khususnya bahan bakar oven maka penulis mengambil beberapa alternatif bahan bakar, yaitu : - LPG (Liquefied Petroleum Gas) - LNG (Liquefied Natural Gas) - BCL (Brown Coal Liquefied) Pemakaian dari bahan bakar diatas mempunyai beberapa kelebihan untuk dipakai di industri yaitu : 1. Mampu menghasilkan nilai kalor yang tinggi untuk digunakan sebagai bahan bakar pemanas. 2. Memiliki harga yang lebih rendah dari pada bahan bakar solar. 3. Ketersediaan bahan bakar yang sekarang ini lebih banyak. 4. Himbauan dari pemerintah untuk memanfaatkan bahan bakar tersebut lebih optimal. 5. Polusi yang dihasilkan lebih rendah.
43
Dengan alternatif diatas maka dilakukan pemilihan berdasarkan kriteria yang ditetapkan PT.AHM untuk menentukan bahan bakar, yaitu : -
Biaya investasi
-
Nilai kalori bahan bakar
-
Harga bahan bakar
-
Kemudahan operasional dan maintenance mesin terkait
-
Kontinuitas bahan bakar
Berdasarkan alternatif dan kriteria diatas maka dibuat kuosioner (lampiran) sebagai input metode AHP yang akan dipakai melakukan pemilihan alternatif. Kuosioner diberikan kepada tiga kelompok responden yang cukup berpengalaman dan ditunjuk mewakili proyek konversi bahan bakar, yaitu : 1. Owner (pemilik proyek), diwakili oleh : •
Process Engineering Painting Steel 1
: 2 orang
2. Kontraktor Painting Steel, terdiri dari : •
- Kalden
Total Jumlah Responden Kuisoner yang dibagikan kepada 3 responden adalah:
: 1 orang 3 orang
44
Kuisioner Pemilihan Alternatif Konversi Bahan Bakar di Painting Steel Sunter PT AHM
Tanggal
: .......................................................................................................................................................................................................................
Nama
: .......................................................................................................................................................................................................................
Jabatan
: .......................................................................................................................................................................................................................
Nama Perusahaan
: .......................................................................................................................................................................................................................
Lama Bekerja
: .......................................................................................................................................................................................................................
Petunjuk Pengisian : - Tuliskan bahan bakar pilihan anda pada kolom "Pilihan Anda"
1
Alternatif Bahan Bakar
Kriteria
Biaya Investasi
2 Nilai Kalor Bahan Bakar
3 Harga Bahan Bakar
4 Biaya Operasional
5 Kontinuitas Bahan Bakar
No.
Pilihan 1
Pilihan 2
LPG
LNG
Tingkat Kepentingan
Point 1
2
3
4
5
6
7
8
Definisi
9
1
Sama pentingnya (Equal Importance)
LPG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
Sama hingga Sedikit Lebih penting
LNG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
3
Sedikit Lebih penting (Slightly more Importance)
LPG
LNG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4
Sedikit Lebih hingga Jelas lebih penting
LPG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5
Jelas lebih penting (Materially more Importance)
LNG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
6
Jelas hingga Sangat jelas lebih penting
LPG
LNG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
7
Sangat jelas lebih penting (Significantly more Importance)
LPG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
8
Sangat jelas hingga Mutlak lebih penting
LNG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
9
Mutlak lebih penting (Absolutely more Importance)
LPG
LNG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LPG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LNG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LPG
LNG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LPG
Liquefied petroleum gas
LPG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LNG
Liquefied natural gas
LNG
BCL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BCL
Brown Coal Liquefaction (Batu bara cair)
Kriteria Pilihan 1
Anda
No.
Piliha
- Lingkarilah angka yang menurut anda mewakili tingkat kepentingan pilihan anda (1 - 9)
Point
Pilihan Anda
Pilihan 2
Nilai Kalor (Kkal/kg)
1 Biaya Investasi
Nilai Kalor Bahan Bakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LNG
11942,29
2 Biaya Investasi
Harga Bahan Bakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LPG
22451,51
3 Biaya Investasi
Biaya Operasional
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BCL
20540,75
4 Biaya Investasi
Kontinuitas Bahan Bakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Solar
11488,49
5 Nilai Kalor Bahan Bakar
Harga Bahan Bakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
6 Nilai Kalor Bahan Bakar
Biaya Operasional
1
2
3
4
5
6
7
8
9
7 Nilai Kalor Bahan Bakar
Kontinuitas Bahan Bakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LNG
Rp
4.750,00
8 Harga Bahan Bakar
Kontinuitas Bahan Bakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LPG
Rp
7.000,00
9 Biaya Operasional
Harga Bahan Bakar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BCL
Rp
4.500,00
Biaya Operasional
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Solar
Rp
9.314,00
10 Kontinuitas Bahan Bakar
Harga Bahan Bakar (Rp/kg)
Gambar 4.1 Form Kuisioner Yang Dibagikan Ke Responden
Dan hasil pilihan ke-3 responden dapat dilihat pada resume table dibawah:
45
Tabel 4.1 Kesimpulan Hasil Kuisoner \
Tabel Kesimpulan Hasil Kuosioner (Order of importance of criteria)
Alternatif Bahan Bakar No.
1
2
3
4
5
Biaya Investasi
Nilai Kalor Bahan Bakar
Harga Bahan Bakar
Biaya Operasional
Kontinuitas Bahan Bakar
Kriteria
Pilihan Terbanyak
Score
NK
BI
6
Harga Bahan Bakar
HG
HG
2
BI
Biaya Operasional
BO
BO
4
Biaya Investasi
BI
Kontinuitas Bahan Bakar
KN
KN
4
5
Nilai Kalor Bahan Bakar
NK
Harga Bahan Bakar
HG
NK
2
3
6
Nilai Kalor Bahan Bakar
NK
Biaya Operasional
BO
BO
8
LNG
3
7
Nilai Kalor Bahan Bakar
NK
Kontinuitas Bahan Bakar
KN
NK
3
BCL
BCL
3
8
Harga Bahan Bakar
HG
Kontinuitas Bahan Bakar
KN
HG
7
LNG
BCL
BCL
3
9
Biaya Operasional
BO
Harga Bahan Bakar
HG
HG
6
LPG
LNG
LPG
6
10
Kontinuitas Bahan Bakar
KN
Biaya Operasional
BO
BO
5
LPG
BCL
LPG
6
LNG
BCL
LNG
4
LPG
LNG
LPG
5
LPG
BCL
LPG
5
LNG
BCL
LNG
4
Kriteria
Pilihan Terbanyak
Score
No.
Pilihan 1
Pilihan 2
Pilihan 1
Pilihan 2
LPG
LNG
LPG
4
1
Biaya Investasi
BI
Nilai Kalor Bahan Bakar
LPG
BCL
LPG
3
2
Biaya Investasi
BI
LNG
BCL
LNG
1
3
Biaya Investasi
LPG
LNG
LPG
7
4
LPG
BCL
LPG
3
LNG
BCL
BCL
LPG
LNG
LPG
46
4.1.2. Data Pemakaian Solar Berdasarkan data dari logistic PT AHM mulai bulan Juni 2007 sampai Mei 2008 painting steel Sunter untuk solar pemakaian per bulan dengan harga solar industri per liternya RP.9.314,- adalah sbb: Tabel 4.2 Data Pemakaian Solar Tahun
2007
2008
Bulan
Notasi
Pre Oven
Baking Oven
Incinerator
Total Solar (Liter)
Burner (liter)
Biaya Pemakaian Solar
Jun-07
1
18.113
25.358
28.980
72.450
Rp
674.799.300
Jul-07
2
14.375
20.125
23.000
57.500
Rp
535.555.000
Agust-07
3
15.125
21.175
24.200
60.500
Rp
563.497.000
Sep-07
4
17.275
24.185
27.640
69.100
Rp
643.597.400
Okt-07
5
13.750
19.250
22.000
55.000
Rp
512.270.000
Nop-07
6
16.750
23.450
26.800
67.000
Rp
624.038.000
Des-07
7
14.625
20.475
23.400
58.500
Rp
544.869.000
Jan-08
8
14.250
19.950
22.800
57.000
Rp
530.898.000
Feb-08
9
14.625
20.475
23.400
58.500
Rp
544.869.000
Mar-08
10
16.244
22.741
25.990
64.975
Rp
605.177.150
Apr-08
11
16.328
22.859
26.125
65.312
Rp
608.315.968
Mei-08
12
17.968
25.155
28.748
71.870
Rp
669.397.180
757.707
Asumsi 1 kg = 1 liter untuk solar
Rp 7.057.282.998
47
4.1.3. Data Maintenance dan Penggantian Spare Part Untuk biaya maintenance dan penggantian spare part selama 1 tahun dihitung mulai bulan Juni 2007 sampai Mei 2008 adalah : Tabel 4.3 Data Biaya Maintenance Oven Solar No
MP
MH
1
Burner Pre-Oven
Mesin
Periodik/th 3 Mg
16
2
256
Rp
Rp/MH 10.000
Rp
Total 2.560.000
2
Burner Baking Oven
3 Mg
16
2
256
Rp
10.000
Rp
2.560.000
3
Burner Incinerator
3 Mg
16
2
256
Rp
10.000
Rp
2.560.000
4
HEX Pre Oven
3 Bl
4
8
256
Rp
10.000
Rp
2.560.000
5
HEX Bake Oven
3 Bl
4
8
256
Rp
10.000
Rp
2.560.000
6
HEX Incinerator
3 Bl
4
4
128
Rp
10.000
Rp
1.280.000
7
Maint Hole Pre Oven
3 Bl
4
4
128
Rp
10.000
Rp
1.280.000
8
Maint Hole Baking Oven
3 Bl
4
8
256
Rp
10.000
Rp
2.560.000
9
Filter AI-100W
6 Bl
2
8
128
Rp
10.000
Rp
1.280.000
10
Filter CKR-080
3 Bl
4
4
128
Rp
10.000
Rp
1.280.000
11
Filter CKR-080
3 Bl
4
4
128
Rp
10.000
Rp
1.280.000
Rp
21.760.000
Dan berikut adalah data penggantian spare part Oven selama 1 tahun: Tabel 4.4 Data Biaya Penggantian Spare Part Oven Solar No
Part
Periodik
Jml
Harga/pc
Total
1
Filter AI-100W
6bl
2
280
Rp
180.000
Rp 100.800.000
2
Filter CKR-080
3bl
4
110
Rp
300.000
Rp 132.000.000
3
Temperatur kontrol
2 th
0,5
3
Rp 4.000.000
Rp
6.000.000
4
LAL2
2 th
0,5
3
Rp 4.000.000
Rp
6.000.000
5
Servo motor dumper
4 th
0,25
3
Rp 10.000.000
Rp
7.500.000
6
Pompa solar
4 th
0,25
3
Rp 4.500.000
Rp
3.375.000
7
Trafo tegangan tinggi
4 th
0,25
3
Rp 3.000.000
Rp
2.250.000
8
Elmo burner
2 th
0,5
3
Rp 2.400.000
Rp
3.600.000
9
Preasure gauge
2 th
0,5
3
Rp
850.000
Rp
1.275.000
10
Nozzle
2 th
0,5
3
Rp 1.000.000
Rp
1.500.000
11
Fotocell
2 th
0,5
3
Rp 2.000.000
Rp
3.000.000
12
Solenoide valve
2 th
0,5
6
Rp 2.000.000
Rp
6.000.000
Rp 273.300.000
48
Dari data table diatas maka total biaya maintenance oven burner per tahun dengan bahan bakar solar adalah : Rp 21.760.000 + Rp 273.300.000 = Rp 295.060.000 ,-
4.1.4. Data Alternatif Bahan Bakar Dalam penentuan bahan bakar mana yang akan digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar maka dibawah ditunjukkan resume data alternatif bahan bakar yang dijadikan pertimbangan utama yaitu dari nilai kalor yang dihasilkan dan harganya. Tabel 4.5 Data Nilai kalori Bahan Bakar dan Harga Satuan Bahan Bakar
Nilai Kalor (Kkal/kg)
Harga (Rp/kg)
LNG
11942,29
Rp 4.750,00
LPG
22451,51
Rp 7.000,00
BCL
20540,75
Rp 4.500,00
Solar
11488,49
Rp 9.314,00
Asumsi 1 kg = 1 liter untuk solar
49
4.1.5. Data Pemakaian Listrik Dalam system oven terdapat beberapa mesin yang menggunakan daya listrik seperti table dibawah : Tabel 4.6 Data Daya Listrik Mesin Oven No
Mesin
Daya (kW)
1
Pre Oven Circculation Fan 1
18,5
2
Pre Oven Circculation Fan 2
18,5
3
Pre Oven Flue Gas Fan
5,5
4
Pre Oven Burner Blower
0,76
5
Baking Oven Circulation Fan 1
6
Baking Oven Circulation Fan 2
30
7
Baking Oven Flue Gas Fan
7,5
8
BAking Oven Burner Blower
1,4
9
Entrance Exhaust Fan
1,5
10
Exit Exhaust Fan
1,5
11
Oven Exhaust Fan
18,5
12
Heat Recovery Fan
3,7
13
Process Fan
7,5
30
14
Incinerator Burner Blower
1,4
15
Cooling Air Supply Fan
18,5
16
Cooling Exhaust Fan
17
Control Power
15 5
Total
184,76
Perhitungan pemakaian daya listrik yang digunakan yaitu dengan asumsi : Pemakaian listrik/hari
: 184,76
kW
1 hari
: 17
jam
1 bulan
: 22
hari kerja
Harga listrik/kWH
: 435
Rp/kWH
50
4.1.6. AMDAL Berdasarkan ketentuan baku mutu emisi limbah udara untuk industri di propinsi DKI Jakarta, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No.670/2001 bahwa standar parameter limbah udara yang diijinkan adalah : Tabel 4.7 Baku Mutu Limbah Udara DKI Jakarta NO 1
PARAMETER NH3 (Amonia)
2
NO2 (Nitrogen Dioksida)
3
Opasitas
SATUAN
BATAS MAKSIMUM
3
0,5
3
mg/m
1000
%
35
mg/m
3
4
Partikel
mg/m
350
5
SO2 (Sulfur Dioksida)
mg/m3
800
6 7
H2S (Hidrogen Sulfida) Pb (Timbal)
3
35
3
12
mg/m
mg/m
51
4.2. Pengolahan Data 4.2.1. Penentuan Jenis Bahan Bakar Penentuan jenis pembangkit dilakukan dengan metode AHP (Analythical Hierarchy Process) dengan input data dari hasil kuosioner seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.1. Tahap - tahap penentuan jenis bahan bakar dengan metode AHP adalah sebagai berikut : Membuat Matriks pairwise comparison untuk alternatif pada setiap kriteria keputusan yang ditetapkan, yaitu : Biaya investasi Nilai kalori bahan bakar Harga bahan bakar Kemudahan operasional dan maintenance mesin terkait Kontinuitas bahan bakar Berikut hirarki lengkap yang sederhana sesuai dengan permasalahan dalam mencari alternatif bahan bakar pengganti solar:
52
GOAL
Pengganti solar
KRITERIA
Biaya Investasi
ALTERNATIF
Nilai kalori
Harga Bahan Bakar
Kemudahan Operasional
LPG
LNG
BCL
Kontinuitas
Gambar 4.2 Hierarki Lengkap Pengganti Solar
Langkah awal yaitu dimulai dengan membuat Matriks Pairwise Comparison sebagai berikut : Tabel 4.8 Matriks Pairwise Comparison Kriteria 1. Biaya Investasi
Kriteria 2. Nilai Kalor Bahan Bakar
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
1
4
3
LPG
1
7
3
LNG
1/4
1
1
LNG
1/7
1
1/3
BCL
1/3
1
1
BCL
1/3
3
1
Kriteria 3. Harga Bahan Bakar
Kriteria 4. Biaya Operasional
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
1
1/3
1/3
LPG
1
6
6
LNG
3
1
1/3
LNG
1/6
1
4
BCL
3
3
1
BCL
1/6
1/4
1
53
Kriteria 5. Kontinuitas Bahan Bakar Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
1
5
5
LNG
1/5
1
4
BCL
1/5
1/4
1
¾ Langkah 1 : Menjumlahkan nilai pada setiap kolom Tabel 4.9 Langkah 1 Kriteria 1. Biaya Investasi
Kriteria 2. Nilai Kalor Bahan Bakar
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
1
4
3
LPG
1
5
4
LNG
1/4
1
1
LNG
1/5
1
1/3
BCL
1/3
1
1
BCL
1/4
3
1
Jumlah
1 4/7
6
5
Jumlah
1 4/9
9
5 1/3
Kriteria 3. Harga Bahan Bakar
Kriteria 4. Biaya Operasional
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
1
1/3
1/3
LPG
1
6
6
LNG
3
1
1/3
LNG
1/6
1
4
BCL
3
3
1
BCL
1/6
1/4
1
Jumlah
7
4 1/3
1 2/3
Jumlah
1 1/3
7 1/4
11
Kriteria 5. Kontinuitas Bahan Bakar Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
1
5
5
LNG
1/5
1
4
BCL
1/5
1/4
1
Jumlah
1 2/5
6 1/4
10
54
¾ Langkah 2 : Membagi nilai tiap kolom terkait dengan hasil penjumlahan, kemudian hasil tiap kolom dijumlahkan lagi, hasilnya harus sama dengan 1. Tabel 4.10 Langkah 2 Kriteria 1. Biaya Investasi
Kriteria 2. Nilai Kalor Bahan Bakar
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
5/8
2/3
3/5
LPG
2/3
5/9
3/4
LNG
1/6
1/6
1/5
LNG
1/7
1/9
0
BCL
1/5
1/6
1/5
BCL
1/6
1/3
1/5
Jumlah
1
1
1
Jumlah
1
1
1
Kriteria 3. Harga Bahan Bakar Bahan Bakar
LPG
Kriteria 4. Biaya Operasional
LNG
BCL
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
1/7
0
1/5
LPG
3/4
5/6
1/2
LNG
3/7
1/4
1/5
LNG
1/8
1/7
1/3
BCL
3/7
2/3
3/5
BCL
1/8
0
0
Jumlah
1
1
1
Jumlah
1
1
1
Kriteria 5. Kontinuitas Bahan Bakar Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
LPG
5/7
4/5
1/2
LNG
1/7
1/6
2/5
BCL
1/7
0
0
Jumlah
1
1
1
¾ Langkah 3 : Merubah nilai kolom ke bentuk desimal dan mencari nilai rata-rata tiap baris. Tabel 4.11 Langkah 3 Kriteria 1. Harga Bahan Bakar Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Kriteria 2. Biaya Operasional Rata-rata
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Rata-rata
LPG
0,632
0,667
0,600
0,633
LPG
0,690
0,556
0,750
0,665
LNG
0,158
0,167
0,200
0,175
LNG
0,138
0,111
0,063
0,104
BCL
0,211
0,167
0,200
0,192
BCL
0,172
0,333
0,188
0,231
Jumlah
1,000
Jumlah
1,000
55
Kriteria 3. Harga Bahan Bakar
Kriteria 4. Biaya Operasional
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Rata-rata
Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Rata-rata
LPG
0,143
0,077
0,200
0,140
LPG
0,750
0,828
0,545
0,708
LNG
0,429
0,231
0,200
0,286
LNG
0,125
0,138
0,364
0,209
BCL
0,429
0,692
0,600
0,574
BCL
0,125
0,034
0,091
0,083
Jumlah
1,000
Jumlah
1,000
Kriteria 5. Kontinuitas Bahan Bakar Bahan Bakar
LPG
LNG
BCL
Rata-rata
LPG
0,714
0,800
0,500
0,671
LNG
0,143
0,160
0,400
0,234
BCL
0,143
0,040
0,100
0,094
Jumlah
1,000
¾ Langkah 4 : Kesimpulan langkah 1-3 Tabel 4.12 Langkah 4 Bahan Bakar
Biaya Investasi
Nilai Kalor
Harga
Biaya Operasional
Kontinuitas
LPG
0,633
0,665
0,140
0,708
0,671
LNG
0,175
0,104
0,286
0,209
0,234
BCL
0,192
0,231
0,574
0,083
0,094
¾ Langkah 5 : Membuat tabel matriks order of importance untuk kriteria Tabel 4.13 Langkah 5 Biaya Investasi
Nilai KAlor
Harga
Biaya Operasional
Kontinuitas
1
6
1/2
1/4
1/4
1/6
1
2
1/8
3
Harga
2
1/2
1
3
7
Biaya Operasional
4
8
1/6
1
5
Kontinuitas
4
1/3
1/7
1/5
1
Kriteria Biaya Investasi Nilai KAlor
56
¾ Langkah 6 : Menjumlahkan nilai pada setiap kolom Tabel 4.14 Langkah 6 Biaya Investasi
Nilai KAlor
Harga
Biaya Operasional
Kontinuitas
1
6
1/2
1/4
1/4
1/6
1
2
1/8
3
Harga
2
1/2
1
3
7
Biaya Operasional
4
8
1/6
1
5
Kriteria Biaya Investasi Nilai KAlor
Kontinuitas Jumlah
4
1/3
1/7
1/5
1
11 1/6
15 5/6
3 17/21
4 23/40
16 1/4
¾ Langkah 7 : Membagi nilai tiap kolom dengan hasil penjumlahan dan hasil penjumlahannya harus sama dengan 1 Tabel 4.15 Langkah 7 Kriteria
Biaya Investasi
Nilai KAlor
Harga
Biaya Operasional
Kontinuitas
Biaya Investasi
6/67
36/95
13/99
3/55
1/65
Nilai KAlor
1/67
6/95
21/40
2/73
12/65
Harga
12/67
3/95
21/80
40/61
28/65
Biaya Operasional
24/67
48/95
1/23
7/32
4/13
Kontinuitas
24/67
2/95
3/80
1/23
4/65
Jumlah
1
1
1
1
1
57
¾
Langkah 8 : Merubah setiap nilai kedalam bentuk desimal dan dicari nilai ratarata tiap baris. Tabel 4.16 Langkah 8 Biaya Investasi
Nilai KAlor
Harga
Biaya Operasional
Kontinuitas
Rata-rata
Biaya Investasi
0,090
0,379
0,131
0,055
0,015
0,134
Nilai KAlor
0,015
0,063
0,525
0,027
0,185
0,163
Harga
0,179
0,032
0,263
0,656
0,431
0,312
Biaya Operasional
0,358
0,505
0,044
0,219
0,308
0,287
Kontinuitas
0,358
0,021
0,038
0,044
0,062
0,104
Kriteria
Jumlah
Jumlah
1,000
¾ Langkah 9 : Nilai rata-rata dari tabel 4.16 diatas merupakan nilai eigen vector yang akan dijadikan faktor pengali untuk matriks alternatif pembangkit, berikut adalah tabel eigen vector. Tabel 4.17 Langkah 9 Kriteria
Skor
Biaya Investasi
0,134
Nilai Kalor Bahan Bakar
0,163
Harga Bahan Bakar
0,312
Biaya Operasional
0,287
Kontinuitas Bahan Bakar
0,104
¾ Langkah 10 : Mengalikan matriks alternatif pembangkit (tabel 4.12) dengan matriks eigen vector (tabel 4.16) Langkah terakhir yaitu mengalikan tiap nilai matriks alternatif dengan hasil skor kriteria seperti dibawah :
58
LPG
: (0,633x0,134) + (0,665x0,163) + (0,140x0,312) + (0,708x0,287) + (0,671x0,104) : 0,509808376
LNG
: (0,258x0,153) + (0,104x0,219) + (0,286x0,264) + (0,286x0,249) + (0,286x0,140) : 0,214042798
BCL
: (0,139x0,153) + (0,231x0,219) + (0,574x0,264) + (0,140x0,249) + (0,140x0,140) : 0,276148826
Dari hasil perkalian diatas maka didapat skor tertinggi 0,509808376 sehingga direncanakan bahan bakar LPG sebagai pengganti solar. Setelah diperoleh pilihan maka untuk menguji pilihanya dilakukan dengan uji konsistensi. Untuk melakukan uji konsistensi dilakukan dengan menghitung Consistency Ratio (CR). Cara menghitung CR adalah sebagai berikut : o Kalikan matriks pairwise comparison dengan eigen vector Matriks Pairwise Comparison Kriteria
BI
NK
HG
BO
KN
Eigen Vector
Hasil
BI
1,00
3,00
0,50
0,33
0,33
0,134
0,909
NK
0,33
1,00
2,00
0,50
3,00
0,163
0,260
HG
2,00
0,50
1,00
3,00
2,00
BO
3,00
2,00
0,33
1,00
2,00
0,287
1,327
KN
3,00
0,33
0,50
0,50
1,00
0,104
0,860
Jumlah
9,33
6,83
4,33
5,33
8,33
X
0,312
=
1,730
o Menghitung λ dengan cara membagi hasil tabel diatas dengan eigen vector Hasil 0,909 0,260 1,730 1,327 0,860
:
Eigen Vector 0,134 0,163 0,312 0,287 0,104
λ
=
6,788 1,595 5,547 4,630 8,237
59
o Mencari CI (Consistency Index)
λmax = Σλ/n = 26,796/5 = 5,396 CI =
CI =
λ max − n n −1
5,396 − 5 = 0,089 5 −1
o Mencari CR (Consistency Ratio) dengan menggunakan tabel index random CR =
CI RI
CR =
0,089 = 0,080192 1,12 RI = tabel Index Random N RI
1 0
2 0
3 0,58
4 0,9
5 1,12
6 1,24
7 1,32
8 1,41
9 1,45
10 1,49
Dari perhitungan diatas diperoleh Ratio Consistency (CR) sebesar 8,0 %. Karena syarat dari konsistensi adalah nilai CR < 10% berarti hasil pengisian dan perhitungan proses di atas dapat diterima dan dipertanggungjawabkan.
60
4.2.2. Peramalan Pemakaian Bahan Bakar Solar Berikut ini adalah grafik pemakaian bahan bakar aktual oven dimana data diambil dari SAP logistik: Grafik Pemakaian Solar Liter 80000
72450
70000
60000
71870
69100 57500
67000
60500
64975 65312 58500 57000 58500
55000
50000
40000
30000
20000
10000
39569
39539
39508
39479
39448
39417
39387
39356
39326
39295
39264
39234
0
BulanPemakaian
Burner Pre Oven
Burner Baking Oven
Burner Incinerator
Total Pemakaian solar
Grafik 4.1 Pola Pemakaian Bahan Bakar Solar
Pola data pemakaian solar seperti pada Grafik 4.1 dapat dikelompokkan sebagai jenis pola data stasioner, tetapi mempunyai kecenderungan ke arah pola trend. Untuk itu data tersebut akan dianalisis dengan tiga metode peramalan yaitu Single Moving Averages, Single Exponential Smoothing, dan Regresi linier dengan deret waktu. Hasil perhitungan dari ketiga metode tersebut hanya ditampilkan resumenya saja, sedangkan detailnya ditampilkan pada lampiran. Perhitungan peramalan adalah sebagai berikut :
61
Peramalan pertama menggunakan metode Single Moving Averages. Pada metode ini digunakan 3 macam periode yaitu 2, 4 dan 5 periode. Pengolahan data dengan metode ini menghasilkan perhitungan seperti pada tabel berikut. Tabel 4.18 Hasil forecast Daya Metode Single Moving Average Notasi Periode
Actual Data (Xi)
1
72.450
2
57.500
3
60.500
SMA 2 periode
SMA 4 periode
SMA 5 periode
64.975
4
69.100
59.000
5
55.000
64.800
64.888
6
67.000
62.050
60.525
62.910
7
58.500
61.000
62.900
61.820
8
57.000
62.750
62.400
62.020
9
58.500
57.750
59.375
61.320
10
64.975
57.750
60.250
59.200
11
65.312
61.738
59.744
61.195
12
71.870
65.144
61.447
60.857
39.267.660
43.868.635
33.211.568
8,88
9,55
7,99
MSE MAPE
Peramalan kedua menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Pada metode ini digunakan smoothing constant (α) yang bernilai 0.1, 0.6, dan 0.95. Penentuan α dilakukan dengan cara trial and error. Pengolahan data dengan metode ini menghasilkan perhitungan seperti pada tabel berikut. Tabe l 4.19 Hasil forecast Daya Metode Single Exponential Smoothing Notasi Periode
Actual Data (Xi)
1
72.450
2 3 4
α = 0.1
α = 0.6
α = 0.95
57.500
72.450
72.450
72.450
60.500
70.955
63.480
58.248
69.100
69.910
61.692
60.387
62
5
55.000
69.829
66.137
68.664
6
67.000
68.346
59.455
55.683
7
58.500
68.211
63.982
66.434
8
57.000
67.240
60.693
58.897
9
58.500
66.216
58.477
57.095
10
64.975
65.444
58.491
58.430
11
65.312
65.397
62.381
64.648
12
71.870
65.389
64.140
65.279
77.826.753
56.572.646
70.410.841
11,91
10,39
11,24
MSE MAPE
Peramalan ketiga menggunakan metode Regresi Linier dengan deret waktu. Pengolahan data dengan metode ini menghasilkan perhitungan seperti pada tabel berikut. Tabel 4.20 Hasil Forecast Daya Metode Regresi Linier Dengan Deret Waktu Notasi Periode
Actual Data (Xi)
y'
1
72.450
62.378
2
57.500
62.517
3
60.500
62.656
4
69.100
62.795
5
55.000
62.934
6
67.000
63.073
7
58.500
63.212
8
57.000
63.351
9
58.500
63.490
10
64.975
63.629
11
65.312
63.768
12
71.870 MSE MAPE
63.907 33.702.482 8,2
63
Dari ketiga metode diatas dapat dibuat ringkasan seperti ditunjukkan oleh tabel berikut. Tabel 4.21 Resume Forecasting Pemakaian Solar Opsi
Metode
MSE
MAPE
Nilai Tracking Signal
Tracking Signal
Keputusan
1
SMA 2 periode
39.267.660
8,88
-1,23
s/d
1,93
OK
Diterima
2
SMA 4 periode
43.868.635
9,55
-2,61
s/d
1,11
OK
Diterima
3
SMA 5 periode
33.211.568
7,99
-1,85
s/d
2,68
OK
Diterima
4
Single Exponential Smoothing (α = 0.1)
77.826.753
11,91
-10,00
s/d
-1,00
NO OK
Ditolak
5
Single Exponential Smoothing (α = 0.6)
56.572.646
10,39
-3,50
s/d
-0,96
OK
Diterima
6
Single Exponential Smoothing (α = 0.95)
70.410.841
11,24
-1,90
s/d
-0,14
OK
Diterima
7
Regresi Linier with time
33.702.482
8,24
-1,90
s/d
1,56
OK
Diterima
33.211.568
7,99
min
Dan berikut adalah grafik tracking signal: RESUME TRACKINGSIGNAL 4 3 2
SMA2
Tracking Sig
SMA4
1
SMA5 SE0,1
0
SE0,6
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
-1
11
12
13
SE0,95 REG LINIER
-2 -3 -4 Periode
Grafik 4.2 Resume Tracking Signal
64
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan : -
MSE terkecil
= 33.211.568
-
MAPE terkecil
= 7,99
-
Metode
= Single Moving Average 5 Periode
Sehingga dipilih metode Single Moving Average 5 Periode untuk melakukan peramalan pemakaian bahan bakar. Berdasarkan ketentuan dari manajemen PT.AHM bahwa umur ekonomis suatu mesin yang bekerja terus menerus diperkirakan sekitar 8 tahun, maka peramalan akan dilakukan selama 8 tahun berjalan ditambah 1 tahun masa pelaksanaan proyek konversi bahan baker solar ke LPG tersebut, dengan tiap tahun terdiri atas 12 bulan. Hasil peramalan ini seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 4.22 Hasil Forecasting Pemakaian Bahan Bakar Solar Metode SMA 5 Periode/ Bulan
Tahun ke 0
1
2
3
4
5
6
7
8
Jun07-Mei08
Jun08-Mei09
Jun09-Mei10
Jun010-Mei11
Jun11-Mei12
Jun12-Mei13
Jun13-Mei14
Jun14-Mei15
Jun15-Mei16
1
72.450
63.531
64.737
64.692
64.690
64.691
64.691
64.691
64.690
2
57.500
64.303
64.712
64.690
64.690
64.691
64.691
64.690
64.690
3
60.500
65.309
64.707
64.690
64.691
64.691
64.691
64.690
64.691
4
69.100
65.175
64.682
64.690
64.691
64.690
64.690
64.690
64.691
5
55.000
65.174
64.678
64.691
64.691
64.690
64.690
64.691
64.691
6
67.000
63.835
64.682
64.691
64.691
64.691
64.691
64.691
64.690
7
58.500
64.698
64.703
64.691
64.690
64.691
64.691
64.691
64.690
8
57.000
64.759
64.692
64.690
64.690
64.691
64.691
64.690
64.690
9
58.500
64.838
64.690
64.690
64.691
64.690
64.690
64.690
64.691
10
64.975
64.728
64.687
64.690
64.691
64.690
64.690
64.691
64.691
11
65.312
64.661
64.689
64.691
64.691
64.691
64.691
64.691
64.690
12
71.870
64.572
64.691
64.691
64.690
64.691
64.691
64.691
64.690
775.585
776.352
776.287
776.286
776.286
776.286
776.286
776.286
Total (liter)
65
4.3. Analisis Data 4.3.1. Aspek Pemasaran 4.3.1.1. Potensi Pasar Aspek pasar adalah salah satu faktor dominan dalam penentuan suatu proyek atau investasi termasuk dalam proyek konversi bahan baker oven solar menjadi LPG. PT. Astra Honda Motor sebagai satu-satunya produsen sepeda motor merk Honda yang sudah dikenal dan menjadi pilihan pertama dari segala merk sepeda motor. PT. Astra Honda Motor dalam memproduksi sepeda motor terus mengalami peningkatan produksi. Kenaikan produksi tersebut secara signifikan dari tahun 2000 ~ 2008. Pada tahun 2006 produksi sepeda motor mencapai 2.340.168 unit, dan pada tahun 2007 mencapai 2.141.015 (data AISI Januari 2008), menurun sekitar 8.5% akan tetapi ini memang dikarenakan pasar motor secara keseluruhan memang sedang mengalami penurunan daya beli unit motor. Kendati demikian, AHM masih mampu mempertahankan market share (pangsa pasar) nasional sebesar 45,7 persen dibandingan kompetitornya. Dengan melihat data penduduk Indonesia tahun 2007 yang mencapai kurang lebih 250.000.000 jiwa dengan asumsi setiap 4 jiwa membentuk satu keluarga (rasio 1 : 4) dengan kebutuhan 1 (satu) unit sepeda motor, maka dapat diketahui bahwa pasar sepeda motor di Indonesia masih sangat besar karena pada saat ini penjualan baru mencapai 4,685,078 unit motor
Ratio pemenuhan =
4.685.078 × 4 = 7.5% 250.000.000
66
Dari data tersebut bisa dianggap sebagai sebuah pasar potensial karena Indonesia adalah negara berkembang dengan tingkat pendapatan masyarakat yang belum mencapai margin kelas atas. Sebagian besar masih dalam kategori dengan pendapatan menengah (Rp.2.500.000) per bulan, maka kemungkinan untuk memanfaatkan sepeda motor sebagai sarana transportasi masih sangat besar.
4.3.1.2. Market Share Penjualan Motor
Data penjualan sepeda motor di Indonesia yang mencapai angka 4,685,078 unit pada tahun 2007 dengan rincian penjualan sebagai berikut : Tabel 4.23 Market Share Penjualan Motor di Indonesia tahun 2008 No
Produsen
Total Penjualan (unit)
Prosentase
1
Honda
2,141,015
45.7
2
Yamaha
1,833,506
39.1
3
Suzuki
637,103
13.6
4
Merk lain (Kawasaki, Kanzen, Bajaj, TVS, Kymco, dll)
73,454
1.6
4,685,078
100
TOTAL
(sumber data market share 2007 diambil dari : www.republika.co.id )
Sepeda motor Honda menjadi Market Leader dalam industri sepeda motor dengan market share sebesar 45.7%. Market Share Sepeda Motor 14%
2% 45%
39%
Honda Yamaha Suzuki Merk lain (Kawasaki, Kanzen, Bajaj, TVS, Kymco, dll)
Grafik 4.3 Pie Chart Market Share Sepeda
67
Dengan melihat pie chart diatas terbukti bahwa sepeda motor Honda masih menjadi market leader, sehingga kedepannya produksi sepeda motor Honda juga berpotensi mengalami peningkatan. Disamping itu kebutuhan penduduk akan alat transportasi sepeda motor dari seluruh lapisan masyarakat yang juga belum terpenuhi (rasio 7.5%).
4.3.1.3. Strategi Pemasaran
Dari data permintaan pasar, PT. Astra Honda Motor selalu memperhatikan strategi pemasaran yang selalu digunakan untuk menjaga target penjualan. Sedikit gambaran strategi pemasaran yang digunakan antara lain : 1. Customer satisfaction ( pemberian pelayanan, perawatan dan beberapa fasilitas lainnya dengan adanya H1, H2, dan H3 untuk kategori pelayanannya ) 2. Selain itu PT AHM juga sangat memperhatikan akan kepedulian kepada lingkungan sekitar dengan menggelar program Go Green With AHM dengan menanam pohon sebanyak 12.700 pohon. 3. Program Two Million Signature Campaign yaitu program pengumpulan 20 juta tanda tangan, dan setiap tanda tangan yang terkumpul PT AHM memberikan bantuan Rp.1000 per tanda tangan, dana sebesar 2 miliar digunakan sebagai Bantuan Sarana Keselamatan Lalu Lintas untuk 1.000 TK & SD di Indonesia.
68
4.3.2. Aspek Teknis 4.3.2.1. Desain Sistem Piping LPG
Sebelum dilakukan perubahan sistem terlebih dulu didesain sistem pipa dan instalasi untuk kebutuhan suplai LPG dari tangki pusat ke mesin burner. Sistem disini sangat berbeda karena LPG membutuhkan perlakuan khusus dikarenakan bahannya mudah meledak dan terbakar dalam tekanan tinggi, sehingga harus dilengkapi beberapa pengaman sesuai dengan standar yang ditentukan. CED OVEN SYSTEM DIAGRAM ENTRANCE EXHAUST FAN
EXIT EXHAUST FAN
PRE
HEX1
HEX2 PREOVEN CIRC. FAN1,2
PREOVEN BURNER
OVEN
BAKE
OVEN
BAKEOVEN CIRC. FAN1,2
PROCESS FAN
PREOVENFLUE GAS FAN
BAKE OVEN BURNER
BAKEOVEN FLUEGAS FAN
HEAT RECOVERY FAN
HEX4
HEX3
INCINERATOR
INCINERATOR BURNER
TANGKI LPG 2000L SAFETY DEVICE& LEAKDETECTOR
Gambar 4.3 Diagram Oven dengan Bahan Bakar LPG
OUTDOOR
INDOOR
OVENEXHAUST FAN
69
4.3.2.2. Kebutuhan Mesin-mesin Utama
Dalam proyek konversi bahan bakar solar ke LPG ini dibutuhkan mesin dan instalasi pipa (warna hijau dalam gambar 4.2) dan juga kelistrikan seperti tabel dibawah : Tabel 4.24 Daftar Mesin-mesin Utama No
ITEM
1
Man Hour
2
Material Instalasi Oven
3
Internal safety device(gas leak detector)
4
Control Panel
5
Piping LPG
Spesifikasi
SAT
JML
lot
1
un
1
un
1
Custom
un
1
Custom
un
1
Burner GL (Dual bahan bakar, LPG ) G3/GL3/RGL3 NV-500-2-2B
Merk
Weishaupt Cosmos
4.3.2.3. Lokasi Tangki LPG, Pipa, Burner
Untuk tangki LPG lokasinya menggantikan tangki solar yang lama, dan ditambah bangunan support untuk safety device dan leak detector. Untuk burner diganti dengan model baru yang sesuai dengan kebutuhan bahan bakar LPG dengan spesifikasi seperti pada tabel 4.22, dan semua instalasi pipa diganti dengan yang baru sesuai dengan standar.
70
4.3.2.4. Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar LPG
Berdasarkan dari data teknis nilai kalori antara solar dengan LPG maka pemakaian bahan bakar tersebut berkurang sesuai perhitungan dibawah : Tabel 4.25 Perbandingan Data Teknis Solar dan LPG Bahan Bakar
Nilai Kalor (Kkal/kg)
Harga (Rp/kg)
LPG
22451,51
Rp 7.000,00
Solar
11488,49
Rp 9.314,00
Asumsi 1 kg = 1 liter untuk solar Pemakaian total solar 1 tahun
= 757.707 liter
Total kalori 1 tahun
= 11488,49 kkal/kg x 757.707 = 8.704.909.292 kkal/kg
Kemudian perhitungan dikonversikan misalnya menggunakan bahan bakar LPG Pemakian total LPG 1 tahun
= 8.704.909.292 : 22451,51 = 387.720 kg
Persentase penurunan =
∑ selisih perubahan = Rp 757.707 - 387.720 757.707 ∑ sebelum perubahan
= 49%
Dan ditetapkan efisiensi sebesar 10% Sehingga saving cost pemakaian bahan bakar tiap tahun adalah : 49%-10% = 39%
71
4.3.2.5. AMDAL
Untuk melaksanakan proyek ini terlebih dahulu dilakukan pengukuran hasil pembuangan atau limbah udara dari cerobong oven. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa kandungan atau partikel-partikel yang masih diijinkan dan aman bagi lingkungan sekitarnya serta sebagai syarat layak tidaknya proyek ini dilanjutkan. Pengambilan data dilakukan di Plant 2 Pegangsaan karena di Plant tersebut sudah menggunakan
bahan
bakar
LPG.
Pengukuran
tersebut
dilakukan
oleh
LABORATORIUM PENGUJIAN BALAI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA, DINAS KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI DKI JAKARTA, pengujian dilakukan 21-28 April 2008 dan hasilnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.26 Hasil Uji Kualitas Limbah Udara LPG NO 1
PARAMETER NH3 (Amonia)
SATUAN
BATAS MAKSIMUM
HASIL PENGUKURAN
mg/m3
0,5
ttd
3
METODE NESSLER
STATUS OK
2
NO2 (Nitrogen Dioksida)
mg/m
1000
0,41154
KOLORIMETRI
OK
3
Opasitas
%
35
2,50000
TELESCOPE
OK
4
Partikel
mg/m3
350
4,66666
ISOKENETIK
OK
3
5
SO2 (Sulfur Dioksida)
mg/m
800
2,24810
TURBIDITIMETRI
OK
6
H2S (Hidrogen Sulfida)
mg/m3
35
0,05428
METHYLENE BLUE
OK
7
Pb (Timbal)
mg/m3
12
0,33160
AAS (ATOMIC ABSORBTION SPECTROPHOTOMETER)
OK
Keterangan : ttd
: tidak terdeteksi
berdasarkan hasil pengujian diatas bahwa parameter-parameter tersebut masuk dalam batas yang diijinkan, sehingga proyek ini layak untuk dijalankan.
72
4.3.3. Aspek Keuangan 4.3.3.1. Rencana Anggaran Biaya
Dalam suatu proyek pihak engineering terlebih dulu membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang berisi nama mesin, spesifikasi, satuan, jumlah dan harga. Estimasi yang dibuat khususnya harga didapat dari database dari SAP di PT AHM. Tujuan dibuat RAB disini adalah engineering dapat mengetahui besarnya biaya dalam pelaksanaan suatu proyek dan juga sesuai dengan pembagian budget pada awal tahun. Selain itu owner juga tahu apakah besarnya biaya yang diajukan oleh maker atau subcont sesuai dengan besarnya proyek atau tidak. Berikut adalah RAB yang dibuat oleh engineering dalam proyek konversi bahan bakar dari solar ke LPG :
73
Tabel 4.27 Rencana Anggaran Biaya RENCANA ANGGARAN BIAYA PT ASTRA HONDA MOTOR Pekerjaan : Modifikasi Oven Painting CED ( Bahan Bakar Solar Menjadi LPG/Solar ) Lokasi : Painting - Sunter Plant Budget No: PED00-PTST1/23F61/ATE/06/012 NJO Tanggal : 11 Mei 2008 Jenis Pekerjaan
No
1 Man Hour & Machines Persiapan Pekerjaan Pasang Support & Instalasi Pipa LPG Install Conduit Cable Pengecatan Instalasi & Support Instalasi burner & safety device Test & commisioning
Jumlah : 1 lot
Merk soft drawing, dll
Sat
Jml
lot lot lot lot lot lot
1 1 1 1 1 1
Perkiran Biaya Harga Sat. Jml. Harga Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Total
500.000 Rp 500.000 100.000.000 Rp 100.000.000 1.500.000 Rp 1.500.000 7.500.000 Rp 7.500.000 5.000.000 Rp 5.000.000 10.000.000 Rp 10.000.000
Rp
124.500.000
2 Material Instalasi Oven Burner 3 Internal safety device(gas leak detector
GL ( Dual bahan bakar, LPG ) G3/GL3/RGL3 NV-500-2-2B
Weishaupt
Unit
3
Rp 1.132.000.000
Rp 3.396.000.000 Rp 3.396.000.000
Cosmos
Unit
1
Rp
371.484.000
Rp 371.484.000 Rp
371.484.000
1
Rp
182.000.000
Rp 182.000.000 Rp
182.000.000
Gas valve Train
1
4 Control panel 5 Piping LPG Tanki LPG Pipa
Unit
Kapasitas 20 Ton
Unit
1
Rp
347.000.000 Rp
2" Galvanis
Btg
20
Rp
230.000 Rp
4.600.000
Unit
1
Rp
10.000.000 Rp
10.000.000
Unit
1
Rp
10.000.000 Rp
10.000.000
set
1
Rp
15.000.000 Rp
15.000.000
meter
50
Rp
15.000 Rp
750.000
meter 100
Rp
7.500 Rp
750.000
Merlin Gerin Elpro
pcs 6 meter 100
Rp Rp
126.500 Rp 30.000 Rp
759.000 3.000.000
meter 100
Safety Device Support Panel Gas detector
300 x 300 x 150 mm
Kabel
NYY 4 x 2,5 mm2
Kabel
NYYHY 3 x 2,5 mm2
MCB Cable Conduit Cable Conduit Cat
Powder Coating
NC45H - 2A - 1P , 12093 E 29 E 19
Elpro
Rp
25.000 Rp
2.500.000
Zync chromate
kansai
kg
50
Rp
30.000 Rp
1.500.000
Narvic Blue
nippon nittan
kg set
50 2
Rp Rp
30.000 Rp 500.000 Rp
1.500.000 1.000.000
lot
1
Rp
1.000.000 Rp
1.000.000
Gas Detector Sensor Accessories
347.000.000
kabel ties, scoon dll
Pipa
Seamless , Sch 40 dia 2"
Bakrie
batang 25
Rp
600.000 Rp
15.000.000
Pipa Pressure Gauge
Seamless , Sch 40 dia 1/2"
Bakrie
batang 15
Rp
1.500.000 Rp
22.500.000
0 ~ 5 kg/Cm2 , Dia. 50 mm
Yamamoto
pcs
4
Rp
300.000 Rp
1.200.000
Ball Valve Ball Valve
Dia 2" , gas type , Flange Dia 1/2" , gas type
Kitz Kitz
pcs pcs
14 7
Rp Rp
750.000 Rp 120.000 Rp
10.500.000 840.000
TEE Elbow
Seamless , Sch 40 dia. 2" Seamless , Sch 40 dia. 2"
SII SII
pcs pcs
5 10
Rp Rp
45.000 Rp 35.000 Rp
225.000 350.000
Seamless , Sch 40 dia. 1/2" dia 2 ", screen 0,5 mm, Flange
SII KITZ
pcs pcs
5 1
Rp Rp
25.000 Rp 1.500.000 Rp
125.000 1.500.000
Dia 2" , gas type , NC,AP11-50F dia 2 ", digital , 30 Kg/jam, Flange
CKD AichiTokei
pcs pcs
8 1
Rp Rp
3.500.000 Rp 55.000.000 Rp
28.000.000 55.000.000
Zync chromate Mini Orange
kansai nippon
kg kg
4 4
Rp Rp
30.000 Rp 30.000 Rp
120.000 120.000
lot
1
Rp
15.000.000 Rp
15.000.000
Elbow Strainer Solenoid Valve Meteran LPG Cat Accessories
U-bolt, kawat las,baut dll
Sub Total Profit Kontraktor Total 55
Rp
399.359.000
Rp
135.480.000
Rp 4.608.823.000 460.882.300 Rp 5.069.705.300
10% Rp
Persetujuan Teknis ( PIC) PEPT1 - Sunter Dibuat
Diperiksa
PED1 Sub Dept Mengetahui
Petrus Jati K
Henry Setiawan
Dibuat
Diperiksa
FPR 1 Sub Dept Mengetahui
Hari Susanto
Ali Sadikin
Sarwidi
Anas Fajar PUT -Sunter
74
Sehingga diperoleh jumlah investasi total yang diperlukan untuk proyek konversi bahan bakar solar menjadi LPG di Plant Sunter yaitu sebesar Rp 5.069.705.300,-
4.3.3.2. Biaya Operasional dan Salvage Value
Biaya yang dihitung disini meliputi biaya tenaga kerja maintenance, penggantian periodik spare parts oven, biaya penggantian filter oven setelah oven menggunakan bahan baker LPG. Detail perhitungan adalah sebagai berikut. Tabel 4.28 Data Biaya Maintenance Oven LPG No
Mesin
Periodik/th
MP
MH
Rp/MH
Total
1
Burner Pre-Oven
3 bl
4
2
64
Rp
10.000
Rp
2
Burner Baking Oven
3 bl
4
2
64
Rp
10.000
Rp
640.000 640.000
3
Burner Incinerator
3 bl
4
2
64
Rp
10.000
Rp
640.000
4
HEX Pre Oven
1th
1
8
64
Rp
10.000
Rp
640.000
5
HEX Bake Oven
1th
1
8
64
Rp
10.000
Rp
640.000
6
HEX Incinerator
1th
1
4
32
Rp
10.000
Rp
320.000
7
Maint Hole Pre Oven
1th
1
4
32
Rp
10.000
Rp
320.000
8
Maint Hole Baking Oven
1th
1
8
64
Rp
10.000
Rp
640.000
9
Filter AI-100W
1th
1
8
64
Rp
10.000
Rp
640.000
10
Filter CKR-080
1th
1
4
32
Rp
10.000
Rp
320.000
11
Filter CKR-080
1th
1
4
32
Rp
10.000
Rp
320.000
Rp
5.760.000
75
Dan untuk penggantian spare part dapat dilihat pada table dibawah : Tabel 4.29 Data Biaya Penggantian Spare Part Oven LPG No 1
Part Filter AI-100W
Periodik
Jml
1th
1
280
Rp
Harga/pc 180.000
Total Rp
50.400.000 33.000.000
2
Filter CKR-080
1th
1
110
Rp
300.000
Rp
3
Temperatur kontrol
2 th
0,5
3
Rp
4.000.000
Rp
6.000.000
4
LAL
2 th
0,5
3
Rp
4.000.000
Rp
6.000.000
5
Servo motor dumper
4 th
0,25
3
Rp
10.000.000
Rp
7.500.000
6
Trafo tegangan tinggi
4 th
0,25
3
Rp
3.000.000
Rp
2.250.000
7
Elmo burner
2 th
0,5
3
Rp
2.400.000
Rp
3.600.000
8
Preasure gauge
2 th
0,5
3
Rp
850.000
Rp
1.275.000
9
Fotocell
2 th
0,5
3
Rp
2.000.000
Rp
3.000.000
10
Solenoide valve
2 th
0,5
6
Rp
2.000.000
Rp
6.000.000
Rp 119.025.000
Dari data table diatas maka total biaya operasional setelah menggunakan bahan bakar LPG adalah : Rp 5.760.000 + Rp 119.025.000 = Rp 124.785.000 Sehingga saving cost maintenance tiap tahun adalah : Rp 295.060.000 - Rp 124.785.000 = Rp 170.275.000 Dengan persentase :
∑ selisih perubahan = Rp 170.275.000 ∑ sebelum perubahan Rp 295.060.000
= 58%
Dan ditetapkan efisiensi sebesar 10% Sehingga saving cost maintenance tiap tahun adalah : 58%-10% = 48% Sedangkan adalah Salvage Value atau nilai sisa adalah nilai sisa asset pada akhir umur ekonomis atau pada saat lifetime suatu barang berakhir.
76
Tabel 4.30 Salvage Value Mesin Utama Oven LPG No 1 2
ITEM
Material Instalasi Oven
4
Internal safety device (gas leak detector) Control Panel
5 6
3
Spesifikasi
Man Hour
Harga Rp
Burner GL (Dual bahan bakar, LPG ) G3/GL3/RGL3 NV-500-2-2B
%
Harga
124.500.000
0
Rp 3.396.000.000
40%
Rp 1.358.400.000
Rp
40%
Rp
371.484.000
148.593.600
Custom
Rp
182.000.000
40%
Rp
72.800.000
Piping LPG
Custom
Rp
534.839.000
40%
Rp
213.935.600
Pajak
10%
Rp
460.882.300
Rp 5.069.705.300
Rp 1.793.729.200
4.3.3.3. Perkiraan Perubahan Harga LPG, Biaya Operasional dan Pemakaian Listrik
Berdasarkan nilai inflasi pada april 2008 yaitu sebesar 8,96% dari data Bank Indonesia, maka besarnya perubahan harga bahan bakar LPG untuk oven diasumsikan sama, hal yang sama juga diperhitungkan untuk kenaikan spare part mesin oven dan barang consumable yang berakibat pada berubahnya biaya maintenance. Berikut ini adalah tabel perkiraan perubahan harga LPG dan biaya maintenance berdasarkan inflasi:
77
Tabel 4.31 Perkiraan perubahan harga LPG selama 8 tahun (mulai Juni 2008) Tahun ke
Inflasi
0
0%
Rp
7.000
1
8,96%
Rp
7.000
Rp
7.627
2
8,96%
Rp
7.627
Rp
8.311
3
8,96%
Rp
8.311
Rp
9.055
4
8,96%
Rp
9.055
Rp
9.867
5
8,96%
Rp
9.867
Rp
10.751
6
8,96%
Rp 10.751
Rp
11.714
7
8,96%
Rp 11.714
Rp
12.763
8
8,96%
Rp 12.763
Rp
13.907
Harga LPG
Harga LPG Setelah Inflasi
Sehingga berdasarkan peramalan pada tabel 4.31 maka biaya pemakaian bahan bakar LPG selama 8 tahun kedepan adalah: Tabel 4.32 Perkiraan Perubahan Harga LPG Setelah Inflasi Tahun ke
Periode
Pemakaian LPG (Kg)
Harga Setelah Inflasi
0
Jun07-Mei08
1
Jun08-Mei09
Rp
7.627
473.107*
Rp 3.608.479.455
2
Jun09-Mei10
3
Jun10-Mei11
Rp
8.311
473.574
Rp 3.935.686.871
Rp
9.055
473.535
4
Rp 4.287.967.954
Jun11-Mei12
Rp
9.867
473.534
Rp 4.672.163.230
5
Jun12-Mei13
Rp
10.751
473.534
Rp 5.090.789.056
6
Jun13-Mei14
Rp
11.714
473.534
Rp 5.546.923.755
7
Jun14-Mei15
Rp
12.763
473.534
Rp 6.043.928.124
8
Jun15-Mei16
Rp
13.907
473.534
Rp 6.585.464.083
Harga LPG
Keterangan* 473.107 berasal dari hasil forecasting pemakaian solar tahun ke-1 775.585 (tabel4.22) dikurangi dengan efisiensi penurunan biaya pemakaian LPG sebesar 39%.
78
473.107 = 775.585-(775.585 x 39%) Demikian pula untuk tahun-tahun berikutnya.
Sedangkan pemakaian listrik selama 8 tahun kedepan adalah: Tabel 4.33 Perkiraan Biaya Pemakaian Listrik Setelah Inflasi Harga Listrik /kWH
Harga Setelah Inflasi
Tahun ke
Inflasi
0
0%
Rp
450
1
8,96%
Rp
450
Rp
2
8,96%
Rp
490
Rp
3
8,96%
Rp
534
4
8,96%
Rp
5
8,96%
6
8,96%
7 8
Pemakaian Listrik (kWH)
Total Biaya Listrik
829.202,88
Rp
373.141.296,00
490
829.202,88
Rp
406.574.756,12
534
829.202,88
Rp
443.003.854,27
Rp
582
829.202,88
Rp
482.696.999,61
582
Rp
634
829.202,88
Rp
525.946.650,78
Rp
634
Rp
691
829.202,88
Rp
573.071.470,69
Rp
691
Rp
753
829.202,88
Rp
624.418.674,46
8,96%
Rp
753
Rp
821
829.202,88
Rp
680.366.587,69
8,96%
Rp
821
Rp
894
829.202,88
Rp
741.327.433,95
Dan untuk biaya operasional setelah inflasi 8 tahun kedepan adalah Tabel 4.34 Perkiraan Biaya Operasioanal Setelah Inflasi Tahun ke
Biaya Overhead
Biaya Listrik
Biaya operasional
1
Rp 135.965.736*
Rp 406.574.756
Rp
542.540.492
2
Rp 148.148.266
Rp 443.003.854
Rp
591.152.120
3
Rp 161.422.351
Rp 482.697.000
Rp
644.119.350
4
Rp 175.885.793
Rp 525.946.651
Rp
701.832.444
5
Rp 191.645.160
Rp 573.071.471
Rp
764.716.631
6
Rp 208.816.567
Rp 624.418.674
Rp
833.235.241
7
Rp 227.526.531
Rp 680.366.588
Rp
907.893.119
8
Rp 247.912.908
Rp 741.327.434
Rp
989.240.342
0
79
Keterangan* Rp. 135.965.736 berasal dari biaya man power maintenance oven (tabel4.27) ditambah dengan biaya penggantian spare part (tabel4.28), kemudian hasilnya dikalikan dengan inflasi 8,96%. Rp. 135.965.736 = (Rp. 5.760.000 + Rp. 119.025.000) x 8,96%.
Untuk saving cost selama 8 tahun adalah sbb: Tabel 4.35 Saving cost Tahun ke
BIAYA OH SOLAR
BIAYA OH LPG
SAVING COST
0
Rp
8.200.328.684
1
Rp
8.200.328.684
Rp
3.758.041.765
Rp
4.442.286.920
2
Rp
8.934.364.538
Rp
4.098.649.963
Rp
4.835.714.574
3
Rp
9.734.869.928
Rp
4.465.532.539
Rp
5.269.337.389
4
Rp
10.607.114.661
Rp
4.865.637.603
Rp
5.741.477.058
5
Rp
11.557.512.135
Rp
5.301.598.732
Rp
6.255.913.403
6
Rp
12.593.065.222
Rp
5.776.621.978
Rp
6.816.443.244
7
Rp
13.721.403.866
Rp
6.294.207.308
Rp
7.427.196.558
8
Rp
14.950.841.652
Rp
6.858.168.282
Rp
8.092.673.370
80
4.3.3.4. Proyeksi Keuntungan (Benefit)
Keuntungan atau benefit yang didapat oleh perusahaan disini adalah selisih dari saving cost dan besarnya biaya operasional. Detail proyeksi keuntungan terdapat di lampiran, sedangkan tabel berikut menunjukkan resume benefit investasi dikurangi biaya maintenance. Tabel 4.36 Proyeksi Benefit Investasi Atas Biaya Operasional Tahun ke
Saving Cost
0
Biaya Operasional
Benefit
Selama Proyek
1
Rp 4.442.286.920
Rp
542.540.492
Rp 1.520.901.107
2
Rp 4.835.714.574
Rp
591.152.120
Rp 1.655.379.357
3
Rp 5.269.337.389
Rp
644.119.350
Rp 1.803.835.035
4
Rp 5.741.477.058
Rp
701.832.444
Rp 1.965.461.400
5
Rp 6.255.913.403
Rp
764.716.631
Rp 2.141.566.741
6
Rp 6.816.443.244
Rp
833.235.241
Rp 2.333.451.121
7
Rp 7.427.196.558
Rp
907.893.119
Rp 2.542.528.341
8
Rp 8.092.673.370
Rp
989.240.342
Rp 2.770.338.881
4.3.3.5. Depresiasi proyek LPG
Nilai depresiasi proyek ini hanya dibebankan kepada aktiva tetap Burner, tangki, pipa, panel, safety device , sedangkan pajak dan engineering cost, karena sifatnya expense maka tidak dihitung nilai depresiasinya. Di PT AHM nilai ekonomis suatu mesin dihitung 8 tahun. Maka dengan metode penyusutan garis lurus diperoleh besarnya depresiasi tiap tahun :
81
AD =
1 (P − S ) = N
1 AD = (5.069.705. 300 − 1.793.729. 200 ) = Rp 409.497.01 3,8 Dimana :
P
: Biaya awal
: Rp 5.069.705.300,-
S
: Salvage value
: Rp 1.793.729.200 ,-
N
: Periode tahun depresiasi
: 8 tahun
Sehingga diperoleh nilai depresiasi setiap tahun Rp 1.793.729.200 ,-. Berikut penyusutan nilai mesin selama 8 tahun kedepan : Tabel 4.37 Nilai Depresiasi Oven LPG Periode
Depresiasi
Tahun ke 0
Nilai buku Rp 5.069.705.300
Tahun ke 1
Rp
409.497.013
Rp 4.660.208.288
Tahun ke 2
Rp
409.497.013
Rp 4.250.711.275
Tahun ke 3
Rp
409.497.013
Rp 3.841.214.263
Tahun ke 4
Rp
409.497.013
Rp 3.431.717.250
Tahun ke 5
Rp
409.497.013
Rp 3.022.220.238
Tahun ke 6
Rp
409.497.013
Rp 2.612.723.225
Tahun ke 7
Rp
409.497.013
Rp 2.203.226.213
Tahun ke 8
Rp
409.497.013
Rp 1.793.729.200
82
4.3.3.6. Proyeksi Aliran Kas
Modal / investasi proyek konversi bahan bakar solar ke LPG ini sepenuhnya adalah 100 % biaya dari PT. Astra Honda Motor, sehingga cash flow yang ada tidak dipengaruhi oleh bunga Bank, selain itu karena hanya merupakan transaksi pembayaran pembelian gas dan biaya spare part ditambah maintenance, maka transaksi ini sudah termasuk pajak. Sedangkan waktu pelaksanaan proyek termasuk lead time pembelian mesin adalah satu tahun, dengan asumsi biaya pekerjaan dibayarkan total pada saat selesainya proyek (akhir tahun). Berikut adalah proyeksi aliran kas selama delapan tahun. Tabel 4.38 Proyeksi Aliran Kas ARUS KAS (dalam Rp.) ITEM CHECK
TAHUN -1
TAHUN 0
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
Fixed Investasi
5.069.705.300
-
-
-
Initial Cash Flow
5.069.705.300
-
-
-
-
-
1.520.901.107
1.655.379.357
1.803.835.035
Benefit Penyusutan
409.497.013
409.497.013
409.497.013
1.930.398.119
2.064.876.370
2.213.332.047
1.930.398.119
2.064.876.370
2.213.332.047
Operational Cash Flow Arus Kas Bersih (Rp)
5.069.705.300
-
-
ARUS KAS (dalam Rp.) ITEM CHECK
TAHUN 4
TAHUN 5
TAHUN 6
TAHUN 7
TAHUN 8
Fixed Investasi
-
-
-
-
Initial Cash Flow
-
-
-
-
-
1.965.461.400
2.141.566.741
2.333.451.121
2.542.528.341
2.770.338.881
409.497.013
409.497.013
409.497.013
409.497.013
409.497.013
2.374.958.412
2.551.063.753
2.742.948.133
2.952.025.354
3.179.835.893
2.374.958.412
2.551.063.753
2.742.948.133
2.952.025.354
3.179.835.893
Benefit Penyusutan Operational Cash Flow Arus Kas Bersih (Rp)
-
83
Aliran kas dapat digambarkan kedalam diagram cash flow sebagai berikut
Rp 3.179.835.893 Rp 2.952.025.354 Rp 2.742.948.133 Rp 2.551.063.753 Rp 2.374.958.412 Rp 2.213.332.047 Rp 2.064.876.370 Rp 1.930.398.119
0
Rp
1
2
3
5.069.705.300
Grafik 4.4 Diagram Cash Flow
4
5
6
7
8
84
4.3.4. Analisis Kelayakan Investasi
Metode yang dipakai untuk analisis investasi proyek konversi bahan bakar oven burner ini adalah sebagai berikut : 4.3.4.1. Metode Pemulihan Investasi (Payback Period Method)
Metode pemulihan investasi yang dipakai disini menggunakan acuan arus kas kumulatif, karena arus kas yang diterima setiap tahunnya (A) tidak seragam. Dari data arus kas pada tabel 4.28, maka perhitungan payback period arus kumulatif adalah sebagai berikut. Tabel 4.38 Perhitungan Payback Method Arus Kumulatif Tahun Investasi
Item
0
Io
1
A0
Rp
-
Rp (5.069.705.300)
2
A1
Rp
1.930.398.119
Rp (3.139.307.181)
1,00
3
A2
Rp
2.064.876.370
Rp (1.074.430.811)
1,00
4
A3
Rp
2.213.332.047
0,49
5
A4
6
A5
7
A6
8
A7
9
A8 Rp
6.208.606.536
2,49
Jumlah
Keterangan : * =
Arus Kas Tahunan
Arus Kas Kumulatif
Waktu Investasi (Tahun)
Rp (5.069.705.300)
Rp 1.074.430.811 Rp 2.213.332.047
= 0,49
Jadi pemulihan modal untuk proyek investasi konversi bahan bakar solar ke LPG adalah 2,49 tahun.
85
4.3.4.2. Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return Method)
Sebelum menghitung IRR, terlebih dahulu harus ditentukan MARR (Minimum Attractive rate of return) yaitu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan oleh investor. MARR dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana : BI Rate
: 8,00% (April 2008)
BI Inflation
: 8,96% (April 2008)
risk factor
: koreksi tingkat suku bunga terhadap inflasi (tingkat suku bunga x inflasi)
MARR
= suku bunga pinjaman bebas inflasi + tingkat inflasi + risk factor = 8,00% + 8,96% + (8,00% x 8,96%) = 17,68 %
Berdasarkan nilai aliran kas selama 8 tahun yang berbeda maka untuk mencari IRR digunakan metode trial and error. Cara menghitungnya adalah dengan mencari rata-rata aliran arus kas selama 8 periode yaitu sebagai berikut :
86
Menghitung rata-rata aliran kas masuk anuitas. Tabel 4.39 Perhitungan Rata-rata aliran kas masuk anuitas Tahun Investasi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tahun Operasi -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Rata-rata
Arus Kas (Rp) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
(5.069.705.300) 1.930.398.119 2.064.876.370 2.213.332.047 2.374.958.412 2.551.063.753 2.742.948.133 2.952.025.354 3.179.835.893 2.501.179.760
Faktor anuitas = Investasi Awal/rata-rata aliran kas = 5.069.705.300 / 2.501.179.760 = 2,030 Sesuai tabel Present value of anuity Appendix A-2, maka untuk periode 8 maka nilai 2,030 didapat tepat pada 47%.
IRR > MARR, maka investasi diterima.
87
4.3.4.3. Metode Nilai Sekarang (Net Present Value Method)
Variabel yang digunakan dalam perhitungan nilai sekarang adalah arus kas tahunan, biaya investasi inisial dan besarnya faktor diskon yang diperoleh dari tabel nilai sekarang / present value Appendix A-1 (lampiran). Faktor diskon yang digunakan disini adalah sama dengan MARR, yaitu 17,68 %dari tabel Appendix A-1 nilai ini berada diantara 17% dan 18% sehingga perlu dilakukan interpolasi linier. Misalnya : A1 = B, A3 = C, A2 = X Maka persamaan interpolasi linier adalah : ⎡⎛ A − A1 ⎞ ⎤ ⎟⎟ × (C − B )⎥ X = B + ⎢⎜⎜ 2 ⎣⎝ A3 − A1 ⎠ ⎦
Berikut ini adalah tabel hasil interpolasi faktor diskon Tabel 4.40 Interpolasi Faktor diskon Tahun ke
17%
18%
17,68%
1
0,855
0,847
0,850
2
0,731
0,718
0,722
3
0,624
0,609
0,614
4
0,534
0,516
0,522
5
0,456
0,437
0,443
6
0,390
0,370
0,376
7
0,333
0,314
0,320
8
0,285
0,266
0,272
9
0,243
0,225
0,231
88
Dan tabel perhitungan NPV adalah sebagai berikut. Tabel 4.41 Perhitungan Net Present Value Tahun Investasi
Tahun Operasi
Faktor Diskon (I = 17,68%)
0
-1
Rp
-
1,000
Rp
-
1
0
Rp (5.069.705.300)
0,850
Rp
(4.307.018.835)
2
1
Rp
1.930.398.119
0,722
Rp
1.394.056.306
3
2
Rp
2.064.876.370
0,614
Rp
1.267.421.116
4
3
Rp
2.213.332.047
0,522
Rp
1.154.828.129
5
4
Rp
2.374.958.412
0,443
Rp
1.052.296.573
6
5
Rp
2.551.063.753
0,376
Rp
960.220.397
7
6
Rp
2.742.948.133
0,320
Rp
877.962.839
8
7
Rp
2.952.025.354
0,272
Rp
803.187.058
9
8
Rp
3.179.835.893
0,231
Rp
733.778.931
Rp
3.936.732.513
Arus Kas
TOTAL NPV
Nilai Sekarang
Dari perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai NPV = Rp 3.936.732.513 NPV > 0, maka investasi diterima.
4.3.4.4. Metode Indeks Kemampulabaan (Profitability Index Method)
Dari perhitungan net present value diatas, dapat dihitung pula nilai profitability index (PI) untuk investasi power plant, dimana PI merupakan perbandingan antara
total nilai sekarang dari arus kas tahunan dengan biaya investasi. PI =
PI =
TPV , dimana TPV = Σ arus kas masuk tabel 4.41 I0
Rp 8.243.751.348 Rp 5.069.705.300
PI > 1, maka investasi diterima.
= 1,63