BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
4.1
Sejarah Perusahaan
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Global Teknindo Berkatama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa wire cut dengan motto ”YOU’RE RELIABLE WIRE CUT SPECIALIST”. Saat ini, kami berlokasi di JL. Daan Mogot No.6 Jakarta Barat 11470 dan Kawasan Industri Jababeka II Industri selatan VIII blok EE6-E, Cikarang 17530. Komitmen kami adalah untuk memberikan layanan wirecut dengan kualitas tinggi dan hasil Presisi, waktu pengerjaan dan pengirimana yang cepat serta harga yang kompetitif. Visi : Menjadi perusahaan jasa Wire Cut yang selalu berinovasi dan dapat diandalkan
Misi: •
Membangun
tim
yang
solid
dan
dapat
diandalkan
28
•
Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan harga kompetitif dan pengiriman tepat waktu
•
Membangun sistem terpadu untuk menghasilkan produk yang berkualitas
Global Teknindo Berkatama mempunyai spesialisasi di bidang CNC Wirecut EDM. Dengan didukung oleh tim yang berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang ini, berjanji untuk memberikan layanan wirecut dengan: •
Kualitas tinggi dan hasil yang presisi Global Teknindo Berkatama mempunyai mesin-mesin terbaru dan tim yang handal. Sampai saat ini, Global Teknindo Berkatama mempunyai 8 unit mesin wirecut buatan Jepang (Sodick dan Mitsubihi). 3 Unit terletak di Jakarta dan 5 unit terletak di Cikarang. Sebagian besar mesin menggunakan teknologi submerged machining system (sistem rendam yang menghasilkan tingkat presisi yang tinggi, kecepatan kerja yang tinggi, dan hasil permukaan wirecut yang halus). Mesin wirecut terbesar mempunyai travel size 750 (x) x 500 (y) x 400 mm (z). Selain itu, PT Global Teknindo Berkatama juga mempunyai 2 unit mesin superdrill.
29
•
Tim yang handal Dengan dukungan 38 orang (termasuk programmer, operator, sales, kurir, dan administrasi) yang sudah berpengalaman.
•
Waktu pengerjaan dan pengiriman yang cepat
•
Harga yang kompetitif
4.1.2 Layanan perusahaan
PT. Global Teknindo Berkatama melayani pengerjaan wirecut untuk : •
Semi Progressive / Progressive Dies
•
Blanking / Piercing Dies
•
Compound Dies
•
Moulds ( Plastics Injections )
•
Precision Parts
•
Dan berbagai macam dies lainnya
Sejak bulan November 2009, Global Teknindo Berkatama membuka layanan baru untuk pengerjaan machining. Berikut spesifikasi peralatan untuk pengerjaan machining : •
1 unit Mazak Vertical Center Nexus 510C-II Table Size :1300 (X) x 550 (Y)
30
Travel : 1050 (X) x 510 (Y) x 510 (Z) mm Rapid traverse rate (X, Y, Z) : 36000 mm/min Spindle ( 5 min. rating) : 12000rpm, 18.5 kW (25HP) Tool Shank : MAS BT-40, CAT-40 Tool Storage Capacity : 30 •
1 unit Argo Vertical Milling Machine 5S Table size : 305 (X) x 1270 (Y) mm Travel : 890 (X) x 407 (Y) x 407 (Z) mm Ram travel : 458 mm Quill dia : 100 mm Quill feed : 3 Feed Rates ( .04, .08, .15, mm) Quill travel : 127 mm Spindle speed : 60 – 3600 rpm Head tilt : 45°forward 45°back 45°right 45°left
4.1.3 Peralatan Perusahaan Jakarta Head Office: • 1 unit wire cut EDM merek Sodick Premium AQ537L (Submerged
Machining System) Machining travel: 570(X) x 370(Y) x 350(Z) mm U-axis x V-axis travel: 120 x 120 mm Taper angle : ± 25° (Work piece thickness: 100mm)
31
• 1 unit wire cut EDM merek Mitsubishi RA-200M (Flush Machining
System) Machining travel: 400(X) x 750(Y) x 265(Z) mm Taper angle: 15° (Work piece thickness: 100mm) Wire diameter: 0.2 mm – 0.3 mm Maximum work piece size : 650 x 1100 x 260 • 1 unit wire cut EDM merek Mitsubishi FA-10S (Submerged Machining System) Machining travel: 350(X) x 250(Y) x 220(Z) mm Taper angle: 15° (Work piece thickness: 100mm) Wire diameter: 0.1 mm – 0.3 mm • 1 unit Super drill merek Chmer Table dimension: 350(X) x 250(Y) x 200(Z) mm
Cikarang Factory : • 1 unit wirecut EDM merek Sodick Premium AQ750L (Submerged Machining system) Machining travel: 750(X) x 500(Y) x 400(Z) mm U-axis x V-axis travel: 770 x 520 mm Taper angle : ± 30° (Work piece thickness: 150mm)
32
• 2 unit wirecut EDM merek Mitsubishi FA-20S Advanced (Submerged Machining System) Machining travel: 500(X) x 350(Y) x 300(Z) mm Taper angle: 45° (Workpiece thickness: 40mm) Wire diameter: 0.1 mm – 0.3 mm • 1 unit wirecut EDM merek Mitsubishi FA-20S (Submerged Machining System) Machining travel: 500(X) x 350(Y) x 300(Z) mm Taper angle: 15° (Workpiece thickness: 260mm) Wire diameter: 0.1 mm – 0.3 mm • 1 unit wirecut EDM merek Mitsubishi FA-10S (Submerged Machining System) Machining travel: 350(X) x 250(Y) x 220(Z) mm Taper angle: 15° (Workpiece thickness: 100mm) Wire diameter: 0.1 mm – 0.3 mm • 1 unit Superdrill merek BAOMA Table dimension: 350(X) x 250(Y) x 200(Z) mm
Measuring equipments: o
1 Unit Mitutoyo Measuring Microscope MF-A2010B
o
2 unit Mitutoyo Digimatic Height Gauge 600MM/24"
33
o
5 unit Mitutoyo Digimatic Caliper 0-150mm
o
2 unit Mitutoyo Digimatic Caliper 0-200mm
o
2 unit Mitutoyo Micrometer Range 0-25mm/0.01mm
4.1.4 Beberapa Pelanggan Yang Menggunakan Jasa PT. Global Teknindo Berkatama -
ADR Group – Selamat Sempurna, Hydraxtle, Panata
-
PT. Kiyokuni Technology
-
PT. Indotech Metal Nusantara
-
PT. Adyawinsa Dinamika Karawang
-
PT. Bekaert Advanced Filtration
-
PT. Bintang Kinerja Pratama
-
PT. Metindo Era Sakti
-
PT. Dela Cemara Indah
-
PT. Techno Indonesia
-
PT. Chiyoda
-
PT. Tae Hang
-
PT. Nandya Karya Perkasa
-
PT. Astra Otopart – Div. Winteq, Div. Nusa Metal
-
PT. Indosafety Sentosa Industry
-
PT. Stanley Electric
-
PT. Erijo
34
4.2
-
PT. Soraya Interindo
-
PT. Rinnai Indonesia
-
PT. Tri Dharma Wisesa
-
PT. Tridaya Artaguna Santara
Hasil Observasi Lapangan Pengamatan dilakukan di PT. Global Teknindo Berkatama yang berlokasi di Jakarta dan Cikarang selama kurang lebih 2 bulan setengah dari pertengahan Maret sampai akhir Juni 2011.
Observasi yang dilakukan
berfokus bagaimana mekanisme dari penyaring air yang terdapat pada mesin EDM Wire, struktur penyaring air, dan bahan – bahan penyaring air yang digunakan. Permasalahan yang dihadapi adalah penyaring air yang hanya dapat digunakan 1 (satu) kali dan untuk penyaring yang dapat digunakan berkali – kali harga pembelian dan instalasi cukup tinggi sehingga perlu adanya modifikasi atau bahkan penyaring air baru yang dapat digunakan kembali guna melakukan efisiensi dan pemanfaatan dari sisa penyaring air yang sudah tidak terpakai. Sistem penyaringan juga dibatasi oleh bentuk dari penyaring air serta penempatan, dan kecepatan penyaringan selain dari kinerja penyaringan itu sendiri. Sehingga dilakukan re-design terhadap penyaring air yang sudah tidak
35
terpakai menjadi penyaring air baru yang dapat digunakan kembali. Prinsip penggunaan kembali adalah dengan melakukan pencucian secara terbalik terhadap bahan – bahan penyaring yang sudah tidak efektif dalam penyaringan sehingga penyaring air dapat digunakan kembali.
4.3
Pengumpulan Dan Pengolahan Data
4.3.1 Spesifikasi Dan Karakteristik Penyaring Air Pada Mesin EDM Wire Penyaring air pada mesin EDM Wire memiliki beragam jenis dan spesifikasi tergantung dari jenis atau tipe mesin yang digunakan.
Gambar 4.1 Penyaring Air Pada Mesin EDM Wire Berikut ini spesifikasi dan karakteristik dari penyaring air pada mesin EDM Wire dengan merek Mitsubishi jenis RA 200 M = 400(X) X 750(Y) X 265(Z):
36
4.3.1.1 Spesifikasi Fisik Penyaring Air pada mesin EDM Wire dengan merek Mitsubishi berjenis RA 200 M = 400(X) X 750(Y) X 265(Z) memiliki spesifikasi fisik sebagai berikut: o
Dimensi : 340 x 40 x 300 H (mm)
o
Komposisi Penyusun:
*Sumber: Inventor
Gambar 4.2 Penyaring Air Asli Mesin EDM Wire o
Detail Komposisi Penyusun: - Tutup atas dengan lubang tengah sebagai poros dan lubang masuk air dari pipa pengairan air kotor di bagian tengah samping.
37
*Sumber: Inventor
Gambar 4.3 Tutup Atas - Tutup bawah dengan lubang tengah sebagai poros
*Sumber: Inventor
Gambar 4.4 Tutup Bawah
38
- Penyaring kertas bagian luar dan dalam dengan kerapatan sampai 1 mikron
*Sumber: Inventor
Gambar 4.5 Penyaring Kertas Luar (Kiri) Dan Dalam (Kanan) - Rangka luar dengan ukuran lubang saring 5mm
*Sumber: Inventor
Gambar 4.6 Rangka Luar
39
- Rangka dalam dengan ukuran lubang saring 2mm
*Sumber: Inventor
Gambar 4.7 Rangka Dalam - Penyaring kertas pada rangka luar dan dalam dengan kerapatan sampai 0.5 mikron
Gambar 4.8 Penyaring Kertas Dengan Kerapatan 0,5 mikron
4.3.1.2 Karakteristik Penyaring Penyaring pada mesin EDM WIRE yang menjadi objek penelitian memiliki karakteristik sebagai berikut:
40
o Sistem penyaringan dengan 2 arah penyaringan yaitu ke luar dan ke arah dalam. o Penyaluran air secara horizontal. o Sistem penyaringan berlapis berlawanan dengan arah aliran air masuk. o Sistem saluran masuk tidak berada di tengah tetapi sedikit di pinggir dengan saluran tambahan yang memudahkan air mengalir di antara 2 penyaring kertas. o Penyaring kertas disusun secara berliku-liku (zig-zag) tetapi rapat untuk memperluas bidang saring, sehingga mampu menyaring dengan lebih baik.
*Sumber: EDM Magazine
Gambar 4.9 Penyaring Kertas Pada Mesin EDM Wire
41
4.3.2 Bahan – Bahan Penyaring Air Yang Digunakan Dalam Pembuatan Prototipe Dan Karakteristiknya Banyak sekali terdapat bahan yang dapat digunakan untuk proses penyaringan air baik untuk kebutuhan air minum ataupun untuk proses permesinan. Bahan – bahan tersebut antara lain seperti pasir saring, sedimen keramik, busa saring, filter bag, kertas saring, kawat saring, dan lain – lain. Pada penelitian ini bahan – bahan yang digunakan untuk membuat prototipe dari penyaring air pada mesin EDM WIRE berupa bahan – bahan sederhana dan juga memanfaatkan beberapa bagian dari penyaring asli sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan dengan kondisi mesin dan menghemat pengeluaran terhadap pembuatan rangka dari penyaring air yang baru. Bahan – bahan penyaring yang digunakan antara lain:
4.3.2.1 Busa saring Busa saring yang digunakan merupakan busa yang memiliki kerapatan cukup tinggi sehingga dapat menyaring partikel – partikel terlarut yang berukuran cukup kecil yang masih mampu dilihat oleh mata telanjang.
42
Gambar 4.10 Busa Saring
4.3.2.2 Kawat Saring Berukuran 325 Kawat saring yang digunakan memakai ukurang 325 yang berarti setiap 1cm2 memiliki 325 lubang kecil. Kawat saring ini akan difungsikan sebagai penyaring lanjutan setelah air tersaring pada busa.
Gambar 4.11 Kawat Saring Berukuran 325
43
4.3.2.3 Filter Bag Filter bag yang digunakan memiliki kemampuan saring sampai ukuran 1 mikron. Filter bag ini adalah penyaring terakhir pada sistem penyaringan filter buatan ini.
Gambar 4.12 Contoh Filter Bag Ukuran Kecil
4.3.3 Perancangan Prototipe Fisik Penyaring Air Pada penelitian ini penyaring air akan didesain dengan fungsi yang hampir serupa dengan karakteristisk penyaring air asli mesin EDM Wire. Perancangan prototipe fisik penyaring air memanfaatkan sisa dari penyaring air asli mesin EDM Wire. Berikut ini langkah – langkah dari perancangan dan pembuatan prototipe fisik penyaring air:
4.3.3.1 Alternatif Rancangan Penyaring Air Yang Akan Dibuat Setelah mengumpulkan semua informasi mengenai penyaring air untuk mesin EDM Wire maka selanjutnya membuat beberapa alternatif
44
rancangan yang akan dipilih sebagai desain dari penyaring air yang akan dibuat. Alternatif yang diusulkan terdiri dari 2 alternatif: 1. Desain Kerangka Baru Kerangka baru adalah pembuatan rangka utama dari penyaring air tanpa memanfaatkan sisa dari penyaring air lama. Pada desain ini kami mencoba membuat prototipe fisik dalam ukuran kecil karena keterbatasan biaya. Desain ini menerapkan sistem pengeluaran yang serupa dengan penyaring air lama. Bahan yang digunakan dalam pembuatan prototipe ukuran kecil ini menggunakan rantang, kawat saring 250, kawat saring 300 dan kawat saring 325. Berikut ini hasil desain dan pembuatan prototipe fisik dari desain kerangka baru:
Gambar 4.13 Kerangka Baru Penyaring Air
45
Gambar 4.14 Penghubung Antar Kerangka
Gambar 4.15 Susunan Penyaring Air Kerangka Baru
46
Pada desain di atas bagian samping akan ditutupi dengan kawat saring secara berlapis yanjg berfungis sebagai penyaring dari air kotor. Berikut hasil pembuatan prototipe fisik dalam ukuran kecil
Gambar 4.16 Prototipe Fisik Penyaring Air Kerangka Baru
2. Desain Kerangka Lama Desain kerangka lama adalah desain dengan memanfaatkan sisa dari penyaring air lama yang sudah tidak terpakai. Pemanfaatannya berupa pengambilan rangka dari penyaring air lama saja yang akan digunakan sebagai rangka dari penyaring air baru yang akan dibuat. Hal ini dilakukan karena keterbatasan biaya dan juga keterbatasan tempat yang tersedia untuk penyaring air pada mesin EDM Wire. Penggunaan sisa dari penyaring lama dilakukan dengan memodifikasi rangka untuk disesuaikan dengan keterbatasan tempat yang tersedia untuk meletakkan penyaring air yang akan dibuat.
47
Berikut ini konsep desain dari penyaring air dengan menggunakan kerangka lama.
Gambar 4.17 Modifikasi Rangka Penyaring Air Lama
48
4.3.3.2 Pemilihan Desain Yang Akan Dibuat Setelah membuat alternatif desain penyaring air yang akan dibuat, perlu adanya pemilihan desain yang akan dibuat. Hal ini dikarenakan keterbatasan dari dana yang ada serta waktu yang digunakan dalam penelitian ini. Dari kedua alternatif di atas maka dipilih alternatif kedua yaitu memanfaatkan kerangka lama. Hal ini dikarenakan selain dapat menghemat biaya dan waktu utnuk membuat rangka utama penyaring air serta keterbatasan dalam hal penempatan dari penyaring air yang terbatas juga dapat diselesaikan. Desain
ini
juga
membantu
memudahkan
dalam
melakukan
perancangan rangka yang juga mendukung sistem recycleable yang menjadi tujuan dari penelitian ini. 4.3.3.3 Desain Penyaring Air Yang Akan Dibuat Proses desain dibantu menggunakan software Inventor untuk memudahkan dalam menggambarkan bentuk dari penyaring air yang akan dibuat. Berikut ini hasil dari proses desain penyaring air dan rancangan dari penyaring air yang akan dibuat: •
Tutup Tutup dimodifikasi dari penyaring air asli dengan memindahkan lubang masuk dari bagian pinggir ke bagian tengah dan digabung dengan rangka dalam dan diperkuat dengan proses pengelasan.
49
*Sumber: Inventor
Gambar 4.18 Tutup
•
Rangka Utama Rangka utama merupakan modifikasi dari rangka luar yang digabungkan dengan tutup bawah dan diperkuat dengan proses pengelasan.
50
*Sumber: Inventor
Gambar 4.19 Rangka Utama •
Busa Saring Tengah Busa saring pada bagian tengah berfungsi untuk membantu mengalihkan aliran air sehingga air dapat tersaring pada semua bagian penyaring. Hal ini dikarenakan sistem aliran air yang masuk secara vertikal sehingga bagian atas sulit melakukan penyaringan jika tidak memakai busa saring. Terdapat 2 jenis busa yang dipakai yaitu yang berlubang ditengah dan berlubang pada bagian pinggir sehingga pengalihan aliran air dapat lebih baik.
51
*Sumber: Inventor
Gambar 4.20 Busa Saring Tengah Dengan Lubang Di Tengah (Kiri) Dan Pinggir (Kanan) •
Busa Saring Utama Dan Kawat Saring Ukuran 325 Busa saring utama disusun dengan cara digulung bersama dengan kawat saring. Gabungan busa saring dan kawat saring ini berfungsi sebagai penyaring pertama sebelum masuk pada penyaring terakhir yaitu filter bag.
*Sumber: Inventor
52
Gambar 4.21 Busa Saring Dengan Kawat Saring Pada Bagian Dalam Gulungan •
Filter Bag Filter bag merupakan penyaring terakhir yang membungkus busa saring. Pada penyaring air ini digunakan 2 filter bag yang dibungkus secara bertumpuk yang diharapkan menghasilkan penyaringan yang maksimal.
*Sumber: Inventor
Gambar 4.22 Filter Bag Bagian Dalam
*Sumber: Inventor
Gambar 4.23 Filter Bag Bagian Luar
53
•
Baut Pengunci Baut pengunci berfungsi menutup dengan rapat antara tutup atas dengan rangka utama. Hal ini juga untuk menahan agar penyaring air tidak terbuka akibat tekanan dari air yang masuk ke dalam penyaring air.
*Sumber: Inventor
Gambar 4.24 Baut Pengunci
•
Desain Penyaring Air Yang Akan Dibuat Setelah mendesain semua bagian, maka semua bagian harus digabungkan untuk mendapatkan bentuk utuh dari penyaring air yang akan dibuat.
54
*Sumber: Inventor
Gambar 4.25 Rancangan Penyaring Air Yang Akan Dibuat 4.3.3.4 Pengambilan Rangka Luar Dan Rangka Dalam Dari Penyaring Air Asli Mesin EDM Wire Pengambilan rangka luar dan rangka dalam merupakan salah satu bentuk pemanfaatan dari sisa penyaring air asli mesin EDM Wire. Pengambilan rangka luar dan rangka dalam dilakukan secara manual oleh penulis. Berikut ini proses pengambilan rangka luar dan rangka dalam: •
Pembakaran penyaring air dari luar untuk menghilangkan lem dan penyaring kertas dalam filter
55
Gambar 4.26 Pembakaran Penyaring Air Dari Luar
•
Setelah lem pada bagian tutup atas dan bawah berkurang, tutup dipisahkan dari rangka dan dilanjutkan dengan pembakaran bagian dalam untuk menghilangkan penyaring kertas
Gambar 4.27 Pemisahan Tutup Dari Rangka Dan Pembakaran Bagian Dalam
56
•
Dikarenakan penyaring kertas dalam kondisi mengandung serbuk besi sisa penyaringan sehingga pembakaran tidak sempurna, maka untuk memisahkan rangka dengan penyaring kertas dilakukan dengan cara memukul / menarik penyaring kertas keluar dari rangka.
Gambar 4.28 Pemisahan Penyaring Kertas Dari Rangka •
Hal serupa juga dilakukan untuk pengambilan rangka dalam
Gambar 4.29 Rangka Dalam Dengan Penyaring Kertas Yang Belum Habis Terbakar
57
4.3.3.5 Penguatan Untuk Rangka Utama Dan Tutup Rangka luar yang telah diambil tidak memiliki kekuatan seperti semula akibat tidak adanya penopang berupa penyaring kertas sehingga dibutuhkan
penambahan
bagian
berupa
cincin
serta
bagian
untuk
menempatkan baut pengunci dan digabungkan dengan tutup bawah. Sedangkan pada bagian tutup akan direkatkan dengan rangka dalam. Berikut ini hasil setelah penguatan dan beberapa tambahan penguatan untuk menjamin kekuatan dari penyaring air yang akan dibuat:
•
Setelah penambahan cincin disekeliling rangka luar untuk memberikan kekokohan pada bentuk dan daya tahan akibat tekanan.
Gambar 4.30 Penambahan Cincin pada Gabungan Rangka Luar Dan Tutup Bawah
58
•
Penambahan penguatan pada bagian penguncian untuk baut pengunci
Gambar 4.31 Penambahan penguatan Pada Bagian Penguncian Baut Pengunci •
Penambahan penguatan pada bagian tutup atas yang telah digabung dengan rangka dalam
Gambar 4.32 Pengelasan Pada Bagian Tutup
59
4.3.3.6 Perakitan Penyaring Air Setelah proses di atas termasuk pengecatan agar tampak lebih indah secara visual maka semua bagian dan komponen dari penyaring air dirakit secara manual dan dikarenakan masih dalam tahap uji coba sehingga secara visualisasi masih belum simetris antara bidang pengunci. Hal ini dapat mempengaruhi dari daya tahan terhadap tekanan. Akan tetapi, tujuan utama adalah menguji dari performa penyaring air sehingga hal ini masih dapat ditoleransi.
Gambar 4.33 Hasil Perakitan Penyaring Air
60
4.3.4 Pengujian Prototipe Dan Pengambilan Sampel Pengujian kinerja prototipe diukur berdasarkan hasil penyaringan yang telah dilakukan dan dibandingkan dengan hasil penyaringan dari penyaring air asli mesin EDM Wire selain dari pengamatan kinerja penyaring air secara langsung. Pengujian dilakukan di PT. Global Teknindo Berkatama di Jakarta. Pengujian penyaring air dilakukan dengan menempatkan prototipe penyaring air buatan pada mesin EDM Wire bersama penyaring air asli mesin EDM Wire. Hasil dari penyaringan masing-masing penyaring air ditampung secara terpisah, sedangkan pengambilan air kotor diambil dari tempat penampungan air kotor. Hasil ini akan diuji di laboratorium. Berikut ini proses pengujian yang telah dilakukan: •
Pemasangan kepala pipa air kotor Kepala pipa air kotor dipasang di bagian tutup.
Gambar 4.34 Pemasangan Kepala Pipa Air Kotor
61
•
Pemasangan pipa pada prototipe penyaring air
Gambar 4.35 Pemasangan Pipa Pada Prototipe •
Penempatan prototipe bersebelahan dengan penyaring air asli mesin EDM Wire
Gambar 4.36 Pemasangan Prototipe Pada Mesin
62
•
Pengujian penyaring air dengan kondisi mesin menyala
Gambar 4.37 Pengujian Penyaring Air Kondisi Mesin Menyala •
Pengamatan kondisi penyaring air
Gambar 4.38 Pengamatan Kondisi Penyaring Air
63
•
Tingkat tekanan di dalam penyaring air Penyaring air asli mesin ditunjukkan oleh indikator A sedangkan untuk prototipe ditunjukkan oleh indikator B
Gambar 4.39 Indikator Tekanan dalam Penyaring Air
64
•
Pengambilan sampel air bersih
Gambar 4.40 Pengambilan Sampel Air Bersih •
Pengambilan sampel air kotor
Gambar 4.41 Tempat Pengambilan Air Kotor
65
•
Sampel Air Bersih ( Hasil Penyaringan )
Gambar 4.42 Sampel Air Bersih •
Sampel Air Kotor
Gambar 4.43 Sampel Air Kotor
66
4.3.5 Pengujian Di Laboratorium Pengujian dilakukan di laboratorium air di universitas Tarumanagara karena pengujian di sana cukup lengkap. Pengujian dilakukan secara fisika dan kimia. Pengujian fisika meliputi warna, bau, rasa, kekeruhan/turbidity, dan daya hantar listrik. Sedangkan pengujian kimia meliputi pengujian Ph, zat padatan terlarut, dan kandungan bahan kimia. Standar pengujian yang dipakai adalah standar air minum berdasarkan standar SNI (lihat lampiran) dan peraturan menteri kesehatan nomor 416/MEN.KES/PER/IX/1990 (lampiran 6) tentang syarat – syarat dan pengawasan kualitas air. Total komponen yang diujikan berjumlah 21 komponen (lihat lampiran 3), akan tetapi yang menjadi acuan pengujian kinerja penyaring air hanya komponen: •
Warna Tingkat warna bisa diukur secara visual dan dikonversikan dalam bentuk angka. Pada cairan untuk mesin EDM dibutuhkan cairan berwarna bening.
•
Kekeruhan / Turbidity Merupakan indikator yang digunakan mesin EDM untuk menentukan umur pakai dari penyaring. Kekeruhan juga menunjukan bahwa banyak kandungan zat yang terlarut yang dapat mempengaruhi proses permesinan.
67
•
Daya hantar listrik Daya hantar listrik sangat penting untuk proses pengerjaan EDM sehingga sangat dibutuhkan cairan pendingin dengan daya hantar listrik yang cukup stabil.
•
Kandungan zat padat terlarut (TDS / Total Dissolved Substance) Zat padat terlarut merupakan kelarutan suatu zat dalam larutan dimana ukurannya sangat kecil dan dapat melebihi ukuran dari penyaring itu sendiri, sehingga dapat dilihat seberapa besarkah kemampuan penyaring dalam menyaring zat padat terlarut
•
Total hardness Merupakan padatan total yang terlarut biasanya ukurannya sangat kecil dan berpengaruh pada tingkat kekeruahn larutan tersebut.
•
Kandungan kalsium Kalsium dalam suatu larutan dapat mempengaruhi dari kekeruhan suatu larutan dan dalam mesin EDM Wire sensor yang digunakan adalah sensor untuk kekeruhan.
•
Kandungan besi Kandungan besi di dalam filter sangat penting untuk di ukur karena proses permesinan dengan EDM lebih banyak menggunakan bahan yang memiliki kandungan besi. Besi yang tercampur dan terlarut juga mempengaruhi tingkat kekeruhan dan warna.
68
Berikut ini hasil pengujian di Laboratorium yang telah disesuaikan dengan komponen yang menjadi acuan untuk pengukuran kinerja penyaring air: Tabel 4.1 Hasil Pengujian Penyaring Air Asli 1 IN Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
200
skala NTU
25
45,8
miccrohms
-
30,7
ppm Pl-Co
1500
15,2
ppm CaCO3
500
998
Calsium
ppm Ca
200
257,6
Besi
ppm Fe
1
7
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total Hardness
*Sumber: Laboratorium Air
69
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Penyaring Air Asli 2 IN Standar Max. Air Hasil Parameter
Satuan
minum yang Analisa diperbolehkan
Warna
ppm Pl-Co
50
190
skala NTU
25
44,7
miccrohms
-
34,1
ppm Pl-Co
1500
17
ppm CaCO3
500
908
Calsium
ppm Ca
200
233,6
Besi
ppm Fe
1
6
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total Hardness
*Sumber: Laboratorium Air
70
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Penyaring Air Asli 3 IN Standar Max. Air Hasil Parameter
Satuan
minum yang Analisa diperbolehkan
ppm PlWarna
50
200
25
47
-
32,2
1500
16,1
500
830
Co Turbidity /
skala
Kekeruhan
NTU
Daya Hantar
miccrohms
Listrik Zat Padat
ppm Pl-
(TDS)
Co
Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
168,8
Besi
ppm Fe
1
8
*Sumber: Laboratorium Air
71
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Penyaring Air Asli 1 OUT Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan ppm PlWarna
50
10
25
2,67
-
27,5
1500
14,2
500
84
Co Turbidity /
skala
Kekeruhan
NTU
Daya Hantar
miccrohms
Listrik Zat Padat
ppm Pl-
(TDS)
Co
Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
20,8
Besi
ppm Fe
1
0
*Sumber: Laboratorium Air
72
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Penyaring Air Asli 2 OUT Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
12
skala NTU
25
2,95
miccrohms
-
30,4
ppm Pl-Co
1500
15,2
500
100
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
28
Besi
ppm Fe
1
0
*Sumber: Laboratorium Air
73
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Penyaring Air Asli 3 OUT Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
15
skala NTU
25
3,42
miccrohms
-
28,5
ppm Pl-Co
1500
14,2
500
120
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
30
Besi
ppm Fe
1
0
*Sumber: Laboratorium Air
74
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Penyaring Air Buatan 1 IN Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
190
skala NTU
25
45,8
miccrohms
-
28,5
ppm Pl-Co
1500
14,2
ppm CaCO3
500
1040
Calsium
ppm Ca
200
288
Besi
ppm Fe
1
7
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total Hardness
*Sumber: Laboratorium Air
75
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Penyaring Air Buatan 2 IN Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
200
skala NTU
25
45,6
miccrohms
-
32,5
ppm Pl-Co
1500
16,2
500
1010
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
285,2
Besi
ppm Fe
1
8
*Sumber: Laboratorium Air
76
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Penyaring Air Buatan 3 IN Standar Max. Air Hasil Parameter
Satuan
minum yang Analisa diperbolehkan
Warna
ppm Pl-Co
50
200
skala NTU
25
44,1
miccrohms
-
30,3
ppm Pl-Co
1500
15,1
500
1000
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
208
Besi
ppm Fe
1
8
*Sumber: Laboratorium Air
77
Tabel 4. 10 Hasil Pengujian Penyaring Air Buatan 1 OUT Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan ppm PlWarna
50
10
25
2,76
-
20,5
1500
10,3
500
78
Co Turbidity /
skala
Kekeruhan
NTU
Daya Hantar
miccrohms
Listrik Zat Padat
ppm Pl-
(TDS)
Co
Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
18
Besi
ppm Fe
1
0
*Sumber: Laboratorium Air
78
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Penyaring Air Buatan 2 OUT Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan ppm PlWarna
50
15
skala NTU
25
3,49
miccrohms
-
30,5
1500
15,3
500
98
Co Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat
ppm Pl-
(TDS)
Co
Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
25,6
Besi
ppm Fe
1
0
*Sumber: Laboratorium Air
79
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Penyaring Air Buatan 3 OUT Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
12
skala NTU
25
2,34
miccrohms
-
26,8
ppm Pl-Co
1500
13,4
500
100
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
27,2
Besi
ppm Fe
1
0
*Sumber: Laboratorium Air
80
4.3.6 Total Biaya Yang Dikeluarkan Selama Pembuatan Dan Pengujian Berikut ini total biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan dan pengujian dari penyaring air. Tabel 4.13 Total Biaya Pengeluaran Bahan-bahan
Ukuran
Harga
Filter
100/115
110.000
Kawat Saring 325
100/50
70.000
Busa Saring Yellow 2cm
100/200
60.000
Besi Strip 5mm*19mm*6M
2 batang
50.000
Minyak Tanah
2liter
20.000
Lem Besi
3pcs
21.000
Lem Paking
1pcs
10.000
Lem Tembak
3pcs
60.000
Ampelas
5pcs
10.000
Cat Semprot
1pcs
19.000
Ongkos Las Total
1filter
95.000
2 tas
70.000
Kain Liquid / Multi Bag
Penjahit (untuk multi bag filter) Ongkos Potong Besi Strip TOTAL
20.000 615.000
81
Jumlah pengeluaran selama pembuatan penyaring air adalah sebesar Rp615.000.000,- yang jika dibandingkan dengan harga penyaring air yaitu berkisar antara Rp500.000,- sampai Rp600.000,- menunjukan bahwa penyaring air buatan lebih mahal daripada penyaring air asli. Akan tetapi jika ditinjau dari tujuan dan bahan – bahan yang digunakan dapat dipergunakan kembali bukan 1x pakai seperti penyaring air asli, harga tersebut masik layak dan sesuai. Pengeluaran di atas hanya mencakup pengeluaran terhadap pembuatan penyaring air. Pada penelitian ini juga terdapat biaya lain yang dikeluarkan yaitu biaya untuk melakukan pengujian air sampel. Sampel yang diambil berjumlah 12 sampel dikarenakan keterbatasan biaya dengan rincian masingmasing 3 sampel air bersih untuk penyaring asli dan buatan serta masingmasing 3 sampel untuk air kotor penyaring asli dan buatan. Biaya untuk pengujian sampel di laboratorium air universitas Tarumanagara sebear Rp100.000,- untuk masing – masing sampel. Total pengeluaran untuk pengujian sampel sebesar Rp1.200.000,- dan jika ditambah dengan pengeluaran dalam pembuatan penyaring air yaitu sebesar Rp615.000,- maka biaya total yang dikeluarkan selama penelitian ini adalah Rp1.815.000,-. Biaya ini dapat dijadikan acuan sebagai harga dasar dalam pembuatan penyaring air untuk proses produksi berikutnya.
82
4.4
Analisis Hasil Pengolahan Data
4.4.1 Analisis Pembuatan Penyaring Air Pembuatan penyaring air dilakukan dengan memanfaatkan sisa dari penyaring air yang sudah tidak terpakai selain untuk melakukan penghematan biaya juga sebagai re-design dari penyaring air lama yang menyesuaikan dengan kondisi mesin. Pemilihan bahan berdasarkan prinsip penyaringan air minum baik dengan pemanfaatan bahan yang mudah didapat seperti busa saring serta pemilihan bahan penyaring dengan kerapatan tertentu dari prinsip penyaringan material logam (Kawat saring 325 dan filter bag). Pemilihan bahan penyaring lebih terfokus pada sistem penggunaan kembali setelah kinerja dari bahan penyaring tersebut tidak efektif lagi. Sistem penggunaan kembali adalah dengan cara melakukan pencucian secara terbalik (berlawanan dengan arah saring) sehingga partikel yang mengendap dan menempel dapat terlepas dan bahan – bahan penyaring tersebut dapat digunakan kembali. Sehingga dipilih bahan – bahan penyaring berupa busa saring, kawat saring dan filter bag yang memenuhi kriteria pencucian terbalik tersebut. Proses pembuatan dimulai dengan memodifikasi bagian dari penyaring lama yang disesuaikan dengan kondisi bahan penyaring serta sistem penyaringan yang diinginkan. Modifikasi yang dilakukan seperti perubahan
83
letak lubang air, modifikasi rangka dalam yang digabung dengan tutup atas, serta modifikasi penggabungan tutup bawah dengan rangka luar. Selain itu dilakukan juga penguatan terhadap rangka luar melalui porses penambahan cincin penguat dengan proses pengelasan. Penguatan berfungsi untuk menjaga bentuk dari penyaring air dan juga menahan dari tekanan yang dihasilkan saat penyaringan. Untuk bahan – bahan penyaring dilakukan pemotongan bentuk sesuai dengan ukuran yang diinginkan, dan untuk filter bag dilakukan proses penjahitan agar didapat bentuk yang diinginkan. Setelah semua persiapan maka semua komponen dirakit dimulai dengan menggulung busa saring utama dan kawat saring secara bersamaan, lalu dimasukan ke dalam filter bag dan dimasukan ke dalam rangka utama (rangka luar + tutup bawah) dan pada bagian tengah dimasukan busa saring tengah dengan bagian paling atas busa saring tengah dengan lubang ditengah. Proses terakhir adalah meletakkan tutup atas dan mulai di kencangkan dengan baut pengunci dan pastikan posisi filter bag menggulung ke luar penyaring air. Hal ini bertujuan untuk memastikan penyaringan pada bagian atas terjadi dengan baik dan tahan terhadap tekanan air yang masuk. Pada proses perakitan hal yang harus diperhatikan adalah penempatan bahan – bahan saring yang tepat serta penguncian rangka yang baik. Agar sistem penyaringan yang diharapkan bisa terjadi dengan baik.
84
4.4.2 Analisis Kinerja Penyaring Air Di Mesin EDM Wire Pada tahap pengujian penyaring air di mesin EDM Wire bersamaan dengan penyaring asli, ada beberapa hal yang diperhatikan sebagai tolok ukur dari kinerja penyaring saat berada di mesin. 1.
Tekanan dalam penyaring air Pada saat pengujian pada indikator tekanan air menunjukan bahwa tekanan dalam penyaring air buatan tidak stabil namun memiliki tekanan lebih kecil dari penyaring air asli mesin seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.
. Gambar 4.44 Indikator Tekanan Dalam Penyaring Air Asli (A) Dan Buatan (B)
85
Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya penyerapan air yang lebih besar oleh bahan penyaring berupa busa saring yang jika dibandingkan dengan bahan penyaring paper filter yang terdapat di penyaring asli yang tidak memiliki daya serap yang kuat. Sehingga tekanan di dalam penyaring buatan menjadi tidak stabil dibandingkan dengan penyaring asli. Akan tetapi, tekanan yang tidak stabil ini tidak terlalu mempengaruhi kinerja mesin karena tekanan yang dihasilkan lebih kecil karena jika tekanan lebih besar maka dapat menyebabkan mesin berhenti secara otomatis. 2.
Water flow yang keluar dari penyaring air Aliran air yang keluar sangat mempengaruhi kinerja dari mesin EDM sebab jika air yang masuk jauh lebih banyak dibandingkan dengan air yang keluar dari penyaring maka proses permesinan akan menjadi terlambat dan mengakibatkan kehilangan waktu yang sangat penting dalam proses permesinan.
86
Gambar 4.45 Perbandingan Water Flow Penyaring Air Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa volume air yang keluar dari penyaring buatan sedikit lebih kecil dari penyaring asli. Hal ini dikarenakan sistem penyaringan air buatan memiliki satu jalur keluar yaitu pada sisi luar dari rangka utama sedangkan pada penyaring asli memiliki 2 jalur keluar yaitu sisi luar dan sisi dalam. Serta dipengaruhi oleh daya serap dari bahan penyaring dimana pada penyaring buatan bahan penyaringnya memiliki daya serap air yang lebih tinggi (busa saring utama) dari penyaring asli (paper filter). Hal ini sebaiknya diteliti lebih lanjut apakah perbedaan volume ini berpengaruh secara signifikan terhadap proses permesinan. Akan tetapi,
87
pada penelitian ini dibatasi hanya pada kinerja hasil saringan air melalui tes air di laboratorium. 3.
Kondisi mesin Kondisi mesin saat mesin dinyalakan (mesin beroperasi) dengan kondisi proses penyaringan air dihidupkan cukup stabil hanya saja kondisi indikator tekanan untuk penyaring air buatan saja yang menunjukan tekanan yang tidak stabil namun dalam jangakuan yang kecil seperti yang dijelaskan pada point 1 di atas.
4.
Hasil saringan air Hasil penyaringan yang dilakukan oleh penyaring buatan secara visual serupa dengan hasil saringan yang dihasilkan oleh penyaring asli mesin. Akan tetapi perlu diteliti lebih lanjut di laboratorium untuk melihat kinerja dari penyaring mana yang lebih baik. Pada penelitian ini hasil laboratorium menjadi tolok ukur utama dalam mengukur kinerja dari penyaring air yang telah dibuat.
88
Gambar 4.46 Hasil Saringan Air Penyaring Asli (A) dan Buatan (B)
4.4.3 Analisis Hasil Laboratorium Dari Sampel Yang Telah Diambil Dari 20 komponen yang didapatkan berdasarkan hasil laboratorium, di pilih 7 komponen yang dianggap mewakili pengukuran kinerja dari penyaring air yang telah dibuat. Berikut ini hasil rata – rata dari masing – masing 3 sampel yang diambil baik dari air kotor sebelum disaring (In) maupun air bersih setelah penyaringan (Out) baik dari penyaring asli dan penyaring buatan.
89
Tabel 4.14 Hasil Analisa Rata – Rata Air Kotor Penyaring Air Asli Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan ppm PlWarna
50
196,6667
25
45,83333
-
32,33333
1500
16,1
500
912
Co Turbidity /
skala
Kekeruhan
NTU
Daya Hantar
miccrohms
Listrik Zat Padat
ppm Pl-
(TDS)
Co
Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
220
Besi
ppm Fe
1
7
90
Tabel 4.15 Hasil Analisa Rata – Rata Air Bersih Penyaring Air Asli Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
12,33333
skala NTU
25
3,013333
miccrohms
-
28,8
ppm Pl-Co
1500
14,53333
500
101,3333
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
26,26667
Besi
ppm Fe
1
0
91
Tabel 4.16 Hasil Analisa Rata – Rata Air Kotor Penyaring Air Buatan Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
196,6667
skala NTU
25
45,16667
miccrohms
-
30,43333
ppm Pl-Co
1500
15,16667
500
1016,667
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
260,4
Besi
ppm Fe
1
7,666667
92
Tabel 4.17 Hasil Analisa Rata – Rata Air Bersih Penyaring Air Buatan Standar Max.
Parameter
Air minum
Hasil
yang
Analisa
Satuan
diperbolehkan Warna
ppm Pl-Co
50
12,33333
skala NTU
25
2,863333
miccrohms
-
25,93333
ppm Pl-Co
1500
13
500
92
Turbidity / Kekeruhan Daya Hantar Listrik Zat Padat (TDS) Total
ppm
Hardness
CaCO3
Calsium
ppm Ca
200
23,6
Besi
ppm Fe
1
0
93
Untuk melakukan perbandingan antara penyaring air asli dan penyaring air buatan secara valid maka hasil rata – rata air bersih dan kotor akan dikonversi menjadi persentase dengan hal rata – rata air kotor sebagai acuan 100%. Hal ini dikarenakan hasil rata – rata air kotor antara penyaring air asli dan penyaring air buatan memiliki nilai yang tidak sama sehingga jika dibandingkan secara langsung sangat tidak valid. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan persentase hasil penyaringan. Semakin kecil persentase air bersih hasil penyaringan maka kinerja penyaring air semakin baik.
Gambar 4.47 Grafik Sisa Hasil Penyaringan Penyaring Air Asli Dan Penyaring Air Buatan
94
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kinerja penyaring buatan lebih baik daripada penyaring air asli kecuali untuk komponen warna dan kandungan besi yang memiliki persentase hasil penyaringan yang sama. Hal ini menunjukan bahwa penyaring air buatan dapat digunakan sebagai pengganti dari penyaring air asli mesin EDM Wire.
4.4.4 Analisa Kelebihan Dan Kekurangan Prototipe Penyaring Air (Penyaring Air Buatan) Setelah beberapa pengamatan baik saat pengujian pada mesin EDM Wire secara langsung dan hasil pengujian di laboratorium, dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari penyaring air yang telah dibuat baik dari segi fisik maupun dari segi sistem penyaringan yang dilakukan.
4.4.4.1 Kelebihan Penyaring Air Buatan Kelebihan dari penyaring air buatan ini jika dibandingkan dengan penyaring air asli mesin EDM Wire: 1.
Dapat digunakan lebih dari satu kali Karena bahan – bahan penyaring mudah dibersihkan dengan cara dicuci secara terbalik.
2.
Mudah untuk dibersihkan
95
Penyaring mudah untuk dibongkar sehingga mudah untuk dibersihkan ketika kinerja penyaring menurun. 3.
Bahan – bahan penyaring mudah didapatkan Bahan – bahan penyaring mudah untuk didapatkan dan dicari. Khusus untuk daerah Jakarta bahan – bahan dapat dicari di daerah Kota dan LTC (Lindeteves Trade Center).
4.
Hasil penyaringan sedikit lebih baik daripada penyaring air asli mesin EDM Wire Kinerja penyaring air setelah dilakukan pengujian menunjukan hasil yang lebih baik daripada penyaring air asli mesin EDM Wire.
5.
Bentuk penyaring masih serupa dengan bentuk penyaring asli Hal ini memudahkan dalam pemasangan pada mesin EDM Wire yang memiliki ruang terbatas.
4.4.4.2 Kekurangan Penyaring Air Buatan Kekurangan dari penyaring air buatan ini jika dibandingkan dengan penyaring air asli mesin EDM Wire: 1.
Indikator tekanan dalam penyaring air kurang stabil Indikator tekanan penyaring air buatan tidak stabil namun lebih kecil dari tekanan penyaring air asli. Karena tekanannya lebih kecil dari penyaring air asli maka masih dapat ditoleransi akan tetapi, masih
96
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh tekanan dalam penyaring air terhadap kondisi mesin dan proses permesinan.
2.
Sistem pengeluaran hasil saringan 1 arah Sistem pengeluaran hanya 1 arah yang membuat volume pengeluaran lebih sedikit dan juga kecepatan pengeluaran agak sedikit lebih lambat dibandingkan dengan penyaring asli. Karena keterbatasan waktu dan perbedaan dari tujuan penelitian sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terhadap kinerja dari mesin EDM Wire.
3.
Biaya pembuatan lebih mahal dari biaya pembelian penyaring air asli Jika ditinjau dari segi biaya maka penyaring buatan sedikit lebih mahal daripada penyaring asli. Akan tetapi jika ditinjau dari segi manfaat dan fungsi lain dari penyaring air buatan seperti kemampuan recycleable maka harga tersebut masih dalam batasan wajar. Harga pembuatan sebesar Rp615.000,- merupakan harga pertama kali dalam pembuatan karena tidak adanya acuan pembuatan dan penggunaan bahan sehingga dimungkinkan pada pembuatan berikutnya dapat menjadi lebih murah.
4.
Volume air yang keluar lebih sedikit dari penyaring air asli Akibat pengaruh sistem pengeluaran yang satu arah beserta dengan daya serap dari bahan penyaring berupa busa saring yang cukup kuat menyebabkan volume air yang keluar dari penyaring lebih kecil dari penyaring air asli. Hal ini dapat berpengaruh pada kecepatan proses
97
permesinan. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam menghadapi kekurangan ini sehingga kinejra mesin dan proses permesinan menjadi lebih baik dan stabil.