Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN
4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain
Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi
4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah). Bee merupakan salah satu fauna yang sangat erat kaitanya dengan alam. Dimana lebah sendiri hidup di sarang yang terletak di pohon-pohon. Lebah dianggap sebagai binatang cerdas penghasil madu yang hidup secara berkelompok. Inilah salah satu konsep yang ingin diterapkan kepada anak. 107
108
Anak-anak dianggap sebagai individu yang bekerja secara kelompok untuk menghasilkan kreativitas dan pengalaman. Pengambilan tema bee ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu unsur alam kepada anak-anak dalam bentuk desain yang menarik dan atraktif. Selain itu tema bee ini juga diangkat karena dapat memberikan pengetahuan mengenai alam.
Gambar 4.2 Image Tema Sumber : www.google.com
4.1.3 Gaya pengambilan gaya pada perancangan fasilitas pembelajaran anak usia dini adalah modern. Modern yang berarti didesain secara sederhana (simpel) tidak terlalu banyak ornamen-ornamen ukiran detail pada furniturenya. Gaya modern pada awalnya terispirasi dari gerakan kubisme yang sifatnya berbentuk kubus hingga sekarang berkembang menjadi berbagai bentuk namun tetap tidak menggunakan ukiran yang rumit
Gambar 4.3 Image Gaya Modern Sumber : www.google.com
109
4.1.4 Citra Perancangan fasilitas pembelajaran anak usia dini akan memberikan citra yang fun, playful, cheerful dan attractive. Dimana citra yang akan di timbulkan ini disesuaikan dengan sifat anak-anak yang selalu senang dan gembira.
Penggunaan
citra
fun,
playful,
dan
atraktif
ini
juga
diimplementasikan dalam bentuk elemen interior yang diambil dari konsep bee. Anak-anak tertarik dengan sesuatu
yang berwarna, dan memiliki
keunikan sehingga muncul imajinasi yang membangkitkan kreativitasnya.
Gambar 4.4 Image Citra Sumber : www.google.com
4.1.5 Bentuk Penggunan bentuk pada fasilitas pembelajaran anak usia dini adalah perpaduan antara bentuk geometis dan organik.
Bentuk-bentuk tersebut
diadopsi dari penggunaan tema bee yang dapat memeberikan kesan alam pada sebuah ruangan. Konsep geometris yang diaplikasikan adalah bentuk segi 6 (hexagon) yang terinspirasi dari bentuk sarang lebah. Bentuk segi 6 (hexagon) ini akan diaplikasikan pada elemen interior (lantai, dinding, ceiling dan furniture) sedagkan konsep organik yang akan diaplikasikan terispirasi bentuk natural alam seperti pohon, daun dan lain sebagainya
110
Penggunaan konsep bentuk pada furniture tidak semata-mata memberikan kesan esteris pada suatu ruangan, tetapi
juga harus
memgutamakan keamanaan pada anak, seperti memperhatikan bagian sudutsudut agar tidak menggunakan bentuk runcing yang membahayakan anak.
Gambar 4.5 Image bentuk Sumber : www.google.com
4.1.6 Warna Penggunaan warna pada pusat pembelajaran anak usia dini sangat penting, mengingat citra yang ingin di tampilkan tempat ini adalah fun, playful dan colorful tentunya warna merupakan peran utama untuk memberikan citra tersebut. Konsep warna yang digunakan dalam perancangan ini adalah warna putih, kuning, orange, hijau dan coklat. Warna warna tersebut diambil dari penerapan konsep lebah dan alam yang akan di implementasikan kepada elemen interior dan furniture.
111
Warna kuning merupakan warna khas dari binatang lebah itu sendiri sedangkan warna hijau dan coklat diambil dari warna –warna dominan yang terdapat pada alam. Pemilihan warna tersebut akan diatur dan dikomposisikan sesuai dengan konsep bee pada suasana ruang.
4.1.7 Furniture Dalam perancangan furniture fasilitas pembelajaran anak usia dini banyak menggunakan furniture dengan sistem modular yang berbentuk segi 6 (hexagon). Furniture yang di gunakan tentunya mengutamkan faktor keamanan, dari mulai bentuk hingga penggunaan bahan materialnya.
Gambar 4.6 Image Furniture Sumber : www.google.com
112
4.1.8 Elemen Interior 1. Lantai Penggunaan material lantai yang akan di gunakan sesuai dengan pertimbangannya seperti mudah di bersihkan, mudah perawatan dan tidak membahayakan anak (licin). Penggunan green material lebih di utamakan dalam perancangan ini. Beberapa alternatif material penetup lantai seperti pada gambar.
Gambar 4.7 Image Lantai Sumber : www. Google.com 2. Dinding Dinding
pada pusat pembelajaran anak usia dini dapat
menggunakan beberapa macam material seperti cat dan padded wall. Bentuk dan warnanya akan disesuaikan agar memberikan suasana ruang yang playful. Dalam hal ini pemilihan material untuk dinding mengutamakan green material.
3. Ceiling Sebagai penutup ruangan ceiling dapat di olah dengan penaikan penuruan ceiling, maupun bentuk-bentuk menarik yang disesuaikan dangan tema bee itu sendiri , salah satunya penggunaan bentuk hexagon pada area lobby.
Gambar 4.8 Image Ceiling Sumber : www.google.com
113
4.1.9 Green Design Semakin pesatnya pembangunan dan perancangan tentunya banyak menghabiskan sumber daya alam dan kerusakan pada alam. Menghadapi masalah ini diperlukan usaha untuk tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan alam tetapi kebutuhan manusia tetap terpenuhi dengan baik. Salah satunya dengan cara penerapan green design. Green
design
dapat
diintepretasikan
sebagai
sustainable
(berkelanjutan) atau ramah lingkungan. Konsep green design bisa diaplikasikan pada pengurangan energi listrik, Pemanfaatan pada sumbersumber alami, dan mengurangi bahan kimia beracun. Pada tempat pusat pembelajaran anak tentunya aspek yang terpenting untuk menggunakan material yang ramah lingkungan, karena pada dasarnya anak-anak lebih rentan kekebalan tubuhnya di bandingkan dengan orang dewasa. Beberapa contoh penggunaan material yang mendukung penerapan green design diantaranya : 1. Pencahayaan : Penggunaan lampu LED 2. Material lantai dan dinding : kaca film, vynil.karpet, parquet, niro granit, cat yang sudah ber isogreen 3. Menggunakan material yang sudah berkategori iso green
4.1.10 Fisika Bangunan 1.Pencahayaan Penggunanan pencahayaan mengoptimalkan cahaya alami dari matahari karena jam belajar hanya berlangsung pada saat pagi hingga siang hari. Selain itu sinar matahari sangat baik untuk pertumbuhan anak. Namun penggunaan pencahayaan buatan diperlukaan pada saat kondisi cuaca sedang tidak mendukung seperti cuaca mendung. Penggunaan LED yang mendukung untuk membantu penerangan, selain merupakan lampu yang hemat energy lampu ini juga tidak mengandung zat berbahaya.
114
2. Penghawaan Penghawaan pada pusat pembelajaran anak usia dini menggunakan kombinasi penghawaan buatan dan alami, tetapi tetap mengoptimalkan udara alami, melalui ventilasi maupun bukaan lainya yang akan memberikan udara yang segar. Pemanfaatan green material juga
akan
mempengaruhi
udara
dalam
ruang.
Penggunaan
penghawaan buatan AC disediakan juga yang burfungsi untuk menjaga kelembaban udara.
3. Akustik Dalam proses belajar mengajar diperlukan suasana yang tenang dan kondusif untuk itu sistem akustik diperlukan. Akustik bertujuan untuk pengendalian kebisingan suatu ruangan.
4.1.11 Teknik Bangunan 1. Sistem Keamanan •
Sistem CCTV Sistem CCTV (Close Circuit Television) digunakan untuk mengatisipisai dari tindak kejahatan dan sebagai pengawasan . CCTV di letakkan di area lobby, ruang tunggu dan ruang belajar.
2. Sistem Proteksi Kebakaran •
Smoke Detector
Adalah perangkat yang mendeteksi asap, biasanya sebagai indikator kebakaran •
Sistem Hydrant Sistem hydrant dipasang pada bangunan dengan luas 500m
115
•
Sprinkler
Sebuah alat yang dihubungkan dengan jaringan pipa air bertekanan tinggi dan akan memancarkan air secara otomatis dan merata ke semua arah sebelum api membesar •
Alat Pemadam api ringan (APAR) Sebuah alat berbentuk tabung, penggunaan APAR
secara
efektif
mampu
mencegah
terjadinya kebakaran, APAR ini dibutuhkan untuk segala macam bentuk bangunan
116