BAB V KONSEP PERENCANAAN
5.1 Konsep Desain Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota tersibuk di Indonesia, banyak sekali kejadian-kejadian yang dapat membuat orang menjadi stress seperti, kemacetan, masalah pekerjaan, dan sebagainya. Kota Jakarta juga merupakan kota yang tidak terartur dalam segi tata kotanya. Hal itu membuat kota semakin terasa tidak nyaman. Konsep Urban sanctuary menjadi konsep dalam mendesain
klinik ini, bertujuan agar orang dapat
merasakan athmosphere yang beda dari suasana kota yang hiruk pikuk, pindah ke suasana alam yang damai apabila mampir ke klinik ini. Karena mengambil proyek klinik kecantikan yang memakai produk herbal dari liur wallet maka ide desainnya adalah birdcage sesuai dengan produk yang dijual. 5.2 Konsep Citra Sebagai suatu klinik kecantikan, menciptakan citra suasana yang tenang, rileks, dan hommy menjadi hal utama dalam mendesain. Disamping itu kata beauty dan health juga tidak lepas dari image sebuah klinik kecantikan, didalam klinik ini produk dan treatmentnya menggunakan bahan-bahan alami yaitu bahan-bahan herbal, dan treatmentnya didominasi dengan menggunakan cara-cara tradisional, namun ada juga yang menggunakan cara yang modern. Sistem yang ada di dalam klinik kecantikan ini yaitu high touch low tech. 5.3 Konsep Style
127
Mendesain interior klinik kecantikan yang menawarkan fasilitas perawatan yang health and beauty dengan menciptakan suasana natural dalam setiap interiornya sebagai pendukung konsep Urban Sanctuary. Maka, konsep style yang ingin diciptakan adalah natural namun ada sentuhan modern dan urban. Maka style yang digunakan adalah ”modern natural”. 5.4 Konsep Bentuk Bentuk yang digunakan adalah bentukan yang tidak membuat orang menjadi stress yaitu bentukan feminim yang sederhana dan geometri untuk mengedepankan kesan natural. Bentuk feminim juga masuk ke kesan natural karena bentuknya yang tidak kaku atau memiliki alur. Kombinasi cutting sticker dan artwork dapat di aplikasikan pada perancangan ini. Bentukan ini diaplikasikan pada seluruh perabot yang ada dan seluruh elemen interior yang berada pada klinik kecantikan tersebut. 5.5 Konsep Warna Warna sangat mempengaruhi psikologi manusia, warna dapat menciptakan suasana ruang yang berbeda, karena itulah pengaplikasian warna harus sesuai dengan fungsi dan aktifitas dalam ruangan. Untuk Sebuah klinik kecantikan
diperlukan warna-warna yang dapat
memberi ketenangan psikologis bagi pengguna ruangnya. Warna-warna sejuk seperti biru muda,indigo dan hijau pupus akan menurunkan tekanan darah dan melambatkan detak jantung sehingga ini sangat cocok untuk tempat bersantai dan beristiraha seperti ruang spa.1 Sesuai dengan konsep dan suasana ruang yang ingin ditampilkan yaitu modern natural, maka warna-warna yang mengandung unsur modern natural digunakan sebagai warna yang mendominasi interior Klinik Kecantikan. Warna natural diambil dari warna-warna yang diadaptasi dari warna tumbuh-tumbuhan, tanah, air, kayu, dan lingkungan sekitarnya. Namun ada kombinasi warna yang tetap menunjukan sisi wanitanya. 5.6 Konsep Furnitur
1
Imelda Akmal. Warna, hal 79. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006.
128
Pada klinik kecantikan ini, bentuk furnitur selain selain dilihat dari segi estetis harus disesuaikan juga dengan fungsinya, selain itu dalam menunggu antrian pasien dan treatment yang memakan waktu yang sedikit lama, maka ergonomi suatu furniture merupakan hal yang harus diperhatikan dalam hal mendesain suatu bentuk furnitur. Furniture yang digunakan adalah furniture yang modern feminim mengikuti konsep bentuk.
Gambar 5.1 Konsep Furniture 5.7 Konsep Material Material yang digunakan yaitu material pabrikasi yang simple dan mudah dibersihkan, dan material-material pabrikasi yang ramah lingkungan (go green). Penggunaan material natural seperti kayu sangat dominan pada desain klinik kecantikan ini. 5.8 Konsep Pencahayaan Pencahayaan yang digunakan didalam klinik kecantikan ini adalah pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan disetiap ruangan memiliki perbedaan dalam intensitas cahayanya. 129
Pencahayaa juga disesuaikan dengan fungsi dan kegiatan yang terjadi di masing-masing ruangan. Pencahayaan pada klinik kecantikan perlu diperhatikan peletakan maupun intensitas sinarnya karena di dalam klinik kecantikan terdapat aktifitas perawatan dan konsultasi. Pencahayaan buatan dalam ruangan terbagi menjadi pencahayaan utama (general lighting), pencahayaan khusus (accent Lighting), pencahayaan tambahan (Task Lighting), dan pencahayaan yang bersifat dekoratif (decorative lighting)2. Agar mengahasilkan pencahayaan yang sempurna maka ketiga macam pencahayaan tersebut akan diaplikasikan pada Klinik Kecantikan ini. Pada area konsultasi, pharmacy, dan back office pencahayaan yang diaplikasikan yaitu pencahayaan yang cool dengan menggunakan warna putih, sedangkan pencahayaan pada area lobby, sitting group, dan treatment pencahayaan yang diaplikasikan yaitu pencahayaan yang warm berwarna kuning dengan menampilkan unsur estetis. 5.9 Konsep Penghawaan Konsep penghawaan menggunakan kombinasi antara penghawaan buatan dan alami. Namun dengan didominasi dengan penghawaan buatan, yaitu penggunaan AC dengan pertimbangan bahwa dengan menggunakan AC dapat mempengaruhi suasana, kondisi, dan motivasi serta kenyamanan pengguna di dalam klinik kecantikan. Penghawaan buatan dengan sistem AC ( Air Conditioner ) secara central untuk menjaga kelembapan udara, menggurangi udara panas dan menetralisir racun. Penghawaan buatan terdiri dari dua jenis, yaitu : centralized air conditioning (terpusat) dan decentralized air conditioning (tidak terpusat)3 akan di aplikasikan pada klinik kecantikan ini.
2 3
Imelda Akmal. Lighting, hal 22. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006. Lawson, Fred. Congress, Convention, and Exhibition Facilities. UK : Architectural Press, 2000
130
5.10 Penerapan Desain 5.10.1 Spa Area
Gambar 5.2 Perspektif 3D Lobby Spa
131
Gambar 5.3 Perspektif 3D Seating Room Spa
Gambar 5.4 Perspektif 3D Treatment Room Spa
132
5.10.2 Facial Area
Gambar 5.5 Perspektif 3D Lobby Facial
133
Gambar 5.6 Perspektif 3D Seating Room Facial
Gambar 5.7 Perspektif 3D Treatment Room Facial 5.10.3 Salon
134
Gambar 5.8 Perspektif 3D Lobby Salon
Gambar 5.9 Perspektif 3D Cutting Area
135
BAB VI PENUTUP 5.1. Kesimpulan
Kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan saat iini terus meningkat, hal ini dikarenaka wanita menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya agar terlihat cantik dan sehat. Kesadaran wanita akan pentingnya fasilitas kesehatan dan kecantikan tersebut dapat dilihat dengan mulai berkembangnya jumlah klinik di Indonesia, khususnya daerah ibukota. Perkembangana ini tidak hanya dilihat dari jumlah klinik yang ada, tetapi juga perkembangan fasilitas khusus yang disediakan didalam sebuah klinik. Kekhususan ini dapat dilihat dengan fasilitas kesehatan yang didasarkan pada jenis penyakit dan kebutuhan pasien. Sebagai contoh adalah klinik kulit dan kecantikan, dimana klinik tersebut menyediakan fasilitas bagi kesehatan dan kecantikan bagi wanita pada segala rentang usia. Perancangan Woman’s Beauty clinic ini menghadirkan suasana yang berbeda dengan beauty clinic lainnya yang ada di Jakarta, umumnya desain klinik yang diterapkan bersifat mewah sehingga pengunjung enggan untuk melakukan perawatan karena cemas mengenai biaya yang harus dikeluarkan serta tidak membuat pengunjung merasakan suasana yang hommy dan menenangkan. Maka perancangan ini dibuat jauh dari tema mewah yang sering dihadirkan. Dari hasil perancangan desain interior Woman’s Beauty Clinic ini mengambil konsep“Urban Sanctuary” diharapkan mampu menarik pengunjung untuk melakukan perawatan kecantikan dengan bahan herbal dan alami yaitu menggunakan produk perawatan dari liur walet yang aman bagi kesehatan. Di klinik kecantikan ini menghadirkan suasana yang hommy dan menenangkan. Diharapkan dengan konsep 136
“Urban Sanctuary”yang berarti tempat yang nyaman bagi orang, tetapi letaknya yang tidak jauh dari lingkungan sekitar, menjadikan daya tarik dan ciri khas tersendiri. Pengambilan unsur local content Jawa Barat, karena produk kecantikan tersebut dibuat di Tangerang (Jawa Barat) penerapan tersebut terlihat didalam pengorganisasian ruangan. Layout ruangan yang disusun berasal dari karakteristik suku sunda yang lembut, dan ramah maka layout dominan dengan bentuk organic yang mencerminkan kelembutan tersebut. Sirkulasi yang ditata sesuai dengan standart yang ada sehingga dapat meningkatkan wawasan mengenai desain interior ini. Serta penambahan fasilitas agar memberikan kepuasan kepada pengunjung yang datang ke klinik tersebut.
5.2. Saran Dengan adanya perancangan Woman’s Beauty clinic ini, yang bersifat herbal dan alami dapat memberikan alternative perancangan beauty clinic bagi rekan-rekan desainer yang ingin merancang beauty clinic. Dengan memikirkan kekhususan produk yang ingin dikormersilkan agar beauty clinic tersebut memberikan efek yang baik bagi kesehatan konsumen, Diharapkan juga dengan perancangan ini, dapat menjawab semua permasalahan yang ada didalam mendesain interior suatu beauty clinic sehingga pengunjung merasakan kenyamanan dalam melakukan perawatan.
137