BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN
V.1
Konsep Perancangan Interior
V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema “Dynamic in a Mix” yang berarti perpaduan sebuah kedinamisan. Tema ini berorientasi pada kedinamisan para kaum muda dimana kaum muda memiliki karakter yang khas, yakni idealis, penuh semangat, kreatif, bebas dan berani yang mana semuanya itu membuat para kaum muda berani bertindak sebagai pelopor dalam terobosan-terobosan baru. Kedinamisan ini lah yang akan menjadi landasan dalam perancangan interior ruangruang perkuliahan jurusan Desain Interior.
V.1..2 Konsep Citra Citra yang ingin ditampilkan oleh penulis adalah sebuah institusi pendidikan desain yang dari segi desain ruangnya pun mewakili image institusi pendidikan tersebut, yaitu kreatif, fun, penuh warna, up to date dan memberi perasaan bebas di dalam ruang namun tetap mendukung untuk berjalannya kegiatan pekruliahan dengan baik.
V.1..3 Konsep Style Nuansa ruang secara keseluruhan akan bergaya modern dengan sentuhan Futuristic Style. Dihadirkannya sentuhan bergaya futuristic dimaksudkan untuk menyesuaikan desain dengan visi Universitas Binus yaitu a World Class University, yang selalu berusaha menjadi Universitas yang terdepan baik dari segi pendidikan maupun teknologi.
88
V.1..4 Konsep Bentuk Untuk mendukung tema perancangan “Dynamic in a Mix”, maka bentuk-bentuk yang dihadirkan adalah bentuk-bentuk yang dinamis, bentuk organik yg sudah diminimalisasi bentuknya ke arah geometris. Pemilihan bentuk organik atau geometris akan disesuaikan dengan fungsi ruang, karena masing-masing bentuk mempunyai pengaruh terhadap kegiatan yang berlangsung di dalam ruang tersebut.
V.1..5 Konsep Warna Warna–warna yang digunakan adalah warna-warna yang membangkitkan semangat, yang memotivasi dan menginspirasi. Dan untuk ruang kelas, akan digunakan warna yang mampu meningkatkan daya konsentrasi.
V.1..6 Konsep Furniture Bentuk yang diterapkan pada furnitur akan disesuaikan pada penggunaan dan tempat. Untuk furnitur yang berada di ruang-ruang kelas dan ruang dosen, akan lebih memperhatikan segi ergonomis dan nilai fungsional, oleh karena itu bentuknya akan cenderung lebih simpel. Sebab ditinjau dari segi psikologi ruang, bentuk merupakan gambaran terhadap sebuah suasana dan reaksi emosi. Oleh sebab itu, bentuk yang berlebihan justru akan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak nyaman. Untuk furnitur yang berada di ruang-ruang publik, seperti lobby dan gallery, nilai estetis akan lebih diutamakan, oleh karena itu desain furnitur di area ini akan lebih dinamis, apakah dari segi bentuk, pola atau warna.
89
V.1..7 Konsep Material Material-material yang digunakan adalah material yang terbaru dan inovatif. Material yang mampu mendukung desain yang dinamis, menginspirasi serta memancing daya kreatif mahasiswa.
V.1..8 Konsep Pencahayaan Sebagai elemen esensial dalam sebuah ruang, selain berfungsi sebagai penerang, cahaya juga dapat membangun emosi dan memberikan dampak psikologis bagi penggunanya. Hal ini tergantung dari bagaimana konsep desain pencahayaan diterapkan. Secara umum, konsep pencahayaan dapat dibagi 2, yaitu ; a)
Pencahayaan alami, merupakan langkah memperoleh cahaya dari alam, yaitu sinar matahari.
b)
Pencahayaan buatan, merupakan langkah memperoleh cahaya dari lampu. Untuk ruang yang lebih mengutamakan nilai fungsional, seperti kelas-kelas
perkuliahan akan menggunakan pencahayaan buatan, namun mengingat sebagian besar kegiatan perkuliahan dilakukan saat siang hari, maka semaksimal mungkin akan memanfaatkan pencahayaan alami. Intensitas pencahayaan berkisar 50 – 150 lux tergantung pada intensitas pemakaian. Untuk ruang yang lebih mengutamakan nilai estetis, juga akan mengutamakan penggunaan cahaya buatan. Mengingat pencahayaan buatan selain mampu untuk pemenuhan kebutuhan fungsi, juga dapat diatur untuk memperoleh kualitas visual nuansa atau atmosfir ruang yang diinginkan.
V.1..9 Konsep Penghawaan Konsep penghawaan dapat dibagi 2 yaitu ;
90
a)
Penghawaan alami, yang dapat dihadirkan lewat penerapan ventilasi atau bukaan jendela.
b)
Penghawaan buatan, menggunakan AC. Untuk ruang-ruang yang mendukung kegiatan utama perkuliahan, termasuk juga
ruang dosen dan gallery akan menggunakan penghawaan buatan karena di Indonesia, yang merupakan daerah tropis, temperatur suhu rata-rata adalah 30 - 32
0
C sedangkan
persyaratan temperatur yang ideal menurut data statistik, untuk mencapai kenyamanan, suhu ruangan adalah 22 – 26 0C dan kelembapan 50 – 60%. V.2
Penerapan Desain
V.2.1 Ruang Khusus 1 – Lobby
Gbr 5.1 Perspektif Lobby
91
V.2.2 Ruang Khusus 2 - Gallery
Gbr 5.2 Perspektif Gallery
V.2.3 Ruang Khusus 3 - Kelas Praktek
Gbr 5.3 Perspektif Kelas Praktek
92