BAB V Konsep Perancangan Desain 5.1 Program Kegiatan Kegiatan yang ada pada Studio Komik dan Animasi ini memiliki berbagai aktifitas yang melibatkan masyarakat umum, Mahasiswa Animator dan Komikus yang dalam proses belajar, maupun Animator dan Komikus yang sudah professional. Program Ruang berbasis dari kebutuhan dari Plankton Creative Studi diantara lain adalah: Studio Komik Ruang Illustrasi Ruang illustrasi disini meliputi kegiatan produksi yang dapat mewadahi : -
Meja gambar Standar meja gambar seperti meja arsitek yang dapat diatur kemiringan nya
-
meja Tracing yaitu meja dengan pelapis flourensce atau kaca yang memiliki lampu didalamnya, berfungsi sebagai alat jiplak dari gambar pensil yang akan diolah menjadi gambar tinta.
-
Meja Komputer Selain kerja manual, illustrator juga bekerja dengan digital untuk proses menggambar nya seperti pemakaian menggunakan mousepen. Selain untuk membuat illustrasi, computer desktop juga berguna untuk mencari referensi dalam proses ilustrasi
Ruang layouter Di ruang ini meliputi pengerjaan untuk proses layout komik meliputi kegiatan mewarnai, bubbling, layout page, semua dikerjakan dengan menggunakan PC Dekstop sehingga ruang yang dibutuhkan dapat memuat ruang kerja dengan PC Dekstop, printer, dan scanner.
Ruang Penulis Skenario Pada ruangan ini khusus digunakan oleh penulis naskah jalan dan alur cerita untuk komik, dilengkapi juga dengan layar lebar untuk presentasi.
51
Ruang Workshop Ruang workshop berupa pembuatan merchandise dan dummy dari karakter, logo maupun berbagai macam produk dari PCI yang dapat menjadi sebuah usaha, ruangan harus dapat memuat perangkat keras seperti Printer 3D, Printer A3, Rak Rak untuk menyimpan kertas, alat sablon, alat laminating, alat menjahit, cat akrilik, kuas lukis, kanvas
Ruang Gallery Ruang galeri yang dapat menampung karya karya studio PCI sebagai media promosi, maupun karya karya orang lain, ada koleksi komik berupa perpustakaan, menyatu dengan Hall, dan meja meeting dengan klien
Studio Animasi Dalam Studio Animasi terdapat beberapa ruangan khusus diantara lain : Ruang Theater Ruang untuk demo hasil cipta animasi dari PCI Ruang Render Ruangan dimana proses digital dalam pembuatan animasi berjalan, dengan sirkulasi penghawaan yang baik dan terkontrol dan bersih Studio Rekaman Ruang Studio untuk merekam suara dalam proses pembuatan animasi maupun musik yang akan digunakan untuk animasi
Ruang Administrasi Ruang kantor berupa ruangan untuk memeriksa keuangan dan ruang direktur, berupa furniture meja computer
Ruang Karyawan Ruangan dengan berkonsep outdoor yang lebih santai dan tidak tegang, lebih bersifat social, interaktif dan tidak kaku Terdapat berbagai fasilitas penunjang untuk karyawan agar tidak jenuh dan dapat membangkitkan kreativitas mereka dalam membuat komik dan animasi, fasilitas tersebut bias antara lain : -
Alat Musik
52
-
Meja Pingpong
-
Kolam Renang
-
Studio foto
-
Sofa, Kasur
Secara garis besar dengan pertimbangan kebutuhan standar, kebutuhan dari PCI dan kebutuhan secara makro dari perkembangan Komik dan Animasi maka didapat ruang ruang sebagai berikut :
Kegiatan Ekshibisi Di sini merupakan area area yang menampung kegiatan yang berhubungan dengan trailer, theater, pameran, workshop, dan promosi karya lainnya. Ruangan di desain dengan sistem kluster dan berupa ruangan yang cukup besar, untuk fasilitas seperti theater di desain di ruangan tertutup yang cukup lebar. Kegiatan ini bisa berupa event maupun pameran karya karya yang sudah ada. Kegiatan Produksi Animasi Merupakan Kegiatan utama yang ada pada bangunan ini, meliputi ruangan ruangan yang mewadahi segala macam produksi animasi dari awal sampai akhir dengan system sewa untuk perusahaan animasi dan komik di tanah air yang ingin memajukan usaha nya. Kegiatan Marketing dan Bisnis Kegiatan yang berhubungan dengan wirausaha bisnis dengan menjualan karya karya anak Indonesia, maupun menyewa retail retail, bisa berupa penjualan merchandise berupa model tokoh tokoh animasi Indonesia agar membangkitkan minat masyarakat. Selain itu juga bisa langsung menjual CD Animasi maupun komik-komik.
5.2 Kebutuhan Ruang
53
Tabel 5.1 Tabel Kebutuhan Ruang Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI
Sumber : Tugas Akhir Satriyo, Studio Animasi Tiga Dimensi di Yogyakarta, 2007 hal. 56 - 58 dan Tugas Akhir Zidna I, Studio Animasi MSV Pictur, 2012 hal 82 - 84
54
Tabel 5.2 Tabel Kebutuhan Ruang Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI
Sumber : Tugas Akhir Satriyo, Studio Animasi Tiga Dimensi di Yogyakarta, 2007 hal. 56 - 58 dan Tugas Akhir Zidna I, Studio Animasi MSV Pictur, 2012 hal 82 - 84
55
5.3 Hubungan & Organisasi Ruang Hubungan ruang yang dibutuhkan berdasarkan narasumber, prinsip Hi-Tech dan beberapa standar dari kebutuhan studio komik dan animasi secara umum. Tabel 5.3 Tabel Pola Hubungan Ruang Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI
Bagan 5.1 Bagan Pola Hubungan Ruang Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi
Berdasarkan prinsip Hi-Tech Pada organisasi ruang menerapkan prinsip high tech yaitu “omniplatz”.Sehingga ruang ruang yang ada dalam bangunan tidak dibatasi dan lebih fleksibel, ruang dapat disesuaikan secara multi fungsi, cara ini juga menyelesaikan permasalahan site yang sempit namun kebutuhan ruang ruang yang besar sangat diperlukan, sehingga ruangan akan membentuk zonasi yang diperluas dengan berbagai macam fasilitas, terkecuali ruangan yang membutuhkan peredam suara sehingga menggunakan ruangan yang tertutup. Untuk ruang ruang kerja dan studio juga menggunakan partisi partisi yang dapat dipindah pindah kan sehingga dapat mengubah volume ruangan secara bebas sesuai kebutuhan karena prinsip pengerjaan dalam animasi dan komik dalam masalah menggambar, pengerjaan 3D tidak terpaku dengan jumlah pekerja yang tetap namun berkembang, dan dapat berubah ubah sesuai kebutuhan. Contoh seperti penulis konsep, Mungkin sekarang jumlahnya hanya 2 atau 3 orang tapi di waktu kedepannya bias bertambah.
56
Hubungan Ruang berdasar kan kebutuhan PCI Tabel 5.4 Pola Hubungan Ruang Kerja dan public Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI
Bagan 5.2 Pola Hubungan Ruang Kerja dan public Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi
Di area privat yaitu area untuk melakukan produksi, dan ruangan nya harus saling berdekatan dan terhubung dengan hanya sekat sekat untuk dapat mempermudah komunikasi antar pengerjaan nya, sehingga ruang kerja harus didesain dalam 1 lantai, dan terdapat pula ruang workshop berupa pembuatan berbagai macam merchandise untuk komersil yang dapat di lihat dari ruang kerja dengan dibatasi elemen semi-void bias berupa kaca besar, pada area publik mempunyai satu titik dimana pada ruangan itu harus dekat dengan ruang ruang yang lain yaitu hall dimana dapat mengakses berbagai macam area untuk pengunjung dan klien
5.4 Sirkulasi Bangunan Sirkulasi dalam bangunan ini memiliki konsep dengan berpedoman pada : · Prinsip arsitektur high tech, yaitu movement · Kelancaran dan kemudahan akses sirkulasi. · Efektivitas pencapaian ke setiap fasilitas yang ada. · Bebas rasa jenuh.
57
Gambar 5.1 Interior sirkulasi gedung dengan bukaan penghawaan dan pencahayaan alami Sumber : Dokumen Pribadi Sirkulasi didalam bangunan berkonsep santai dan tidak melelahkan, sehingga akan dibuat sirkulasi yang attraktif dengan pencahayaan dan penghawaan alami yang bias didapat dengan bukaan bukaan seperti kantilever yang void dan lain lain.
Sirkulasi pada site didapat seperti berikut :
Untuk konsep sirkulasi pada site di pengaruhi oleh bentuk site dan perkiraan orang yang akan masuk menuju bangunan ini, terdapat 2 jalan yang bias digunakan untuk akses masuk kedalam bangunan yaitu dari jalan Margonda (Merah) dan jalan Djuanda (Biru) dan sirkulasi nya di desain dengan tipe loop berlawanan arah jarum jam. Titik keluar pada sirkulasi ini dari jalan Margonda maup jalan djuanda, mempertimbangkan
keadaan
lampu
merah, sehingga didesain jalur keluarnya kendaraan menuju jalan djuanda untuk menghindari
tersendat
nya
sirkulasi
kendaraan karena terjebak lampu merah Gambar 5.2 Sirkulasi Site Sumber : Dokumen Pribadi
58
5.5 Masa Bangunan Studi masa Bangunan diolah dari bentuk bentuk geometris dasar persegi, dengan tingkat sudut sudut yang baik untuk plotting ruang ruang
yang nyaman dan tidak memberikan
ruang yang berlebihan, dengan ketinggian plafond tertentu pada area area theater, hall gallery, maupun display. Untuk ruang komunal bentuk masa bangunan menggunakan bentukan yang berpusat untuk fungsi fungsi yang membutuhkan point view tertentu pada satu titik. Secara umum masa bangunan
Gambar 5.3 SunPath Matahari menganut prinsip dasar form follow function, namun diberi Sumber : Dokumen Pribadi
sentuhan-sentuhan ‘blues’ pada beberapa titik agar bangunan terkesan dinamis. Untuk orientasi masa bangunan mengikuti arah sinar matahari untuk memberikan ruang ruang dengan cahaya yang efisien, sehingga bangunan memanjang kearah utara-selatan
(+) Efisiensi Lahan (+) Memaksimalkan Ruang produksi (+) Area Hijau lebih kompak (-) Rentan terhadap beban horizontal dari angin maupun gempa (-) Ruang komunal kurang terlihat mencolok
(+) Ruang komunal menjadi lebih attraktif
(+) Efisiensi Lahan Memaksimalkan Ruang produksi
(+) Beban horizontal menjadi semakin (+) Orientasi utara selatan menyelesaikan masalah minamal pencahayaan alami (-) Area Hijau menjadi terbuang (-) Rentan terhadap beban horizontal dari angin (-) Kurangnya maupun gempa pencahayaan alami dan cross (-) Ruang komunal kurang terlihat mencolok ventilation
(+)
Ruang komunal menjadi lebih attraktif
(+)
Beban horizontal menjadi semakin minamal
(+)
Masa bangunan dinamis
(-) Area Hijau menjadi terbuang (-) Kurangnya pencahayaan alami dan cross ventilation
Gambar 5.4 Alternatif Masa Sumber : Dokumen Pribadi
59
LT.4 LT.3 LT.2 LT.1 Basement Gambar 5.5 Masa Ideal Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 5.6 Lantai Bangunan Sumber : Dokumen Pribadi
Berdasarkan alternative masa, didapat kan bentuk yang ideal dengan masa memanjang pipih dengan diberikan ruang komunal nya pada 1 lantai untuk area hall dan meeting, Bangunan dengan KDB 2208 m persegi tetapi dengan luasan ruangan yang dibutuhkan sekitar 3514 m persegi sehingga bangunan akan berorientasi vertical, sehingga akan tercipta bangunan 4 lantai, karena luasan bangunan tiap lantai akan berbeda dengan makin keatas akan semakin dipersempit agar bangunan tidak memblok view jalan. dan lahan sisanya akan di olah menjadi taman, penghijauan dan parkir untuk memberikan daya tarik pada bangunan
5.6 Zonasi & Program Ruang Area Zonasi di bagi menjadi 3 area, public, Semi-Privat dan Privat. Yang termasuk area public adalah tempat dimana masyarakat dapat mengunjungi secara bebas dari luar, ruang ruang dimana menampilkan poster, informasi serta area komersil yang memberikan surplus. Untuk area semi-Privat merupakan area yang memiliki tingkat security lebih tinggi, dimana area area seperti perpustakaan, theater, dan tempat kursus bagi yang ingin belajar komik dan Animasi.
60
PRIVAT
PRIVAT SEMI PUBLIK
PUBLIK BASEMENT BSEBbncasMENT
Gambar 5.7 Zonasi Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI Sumber : Dokumen Pribadi Untuk peletakan zonasi, mepertimbangkan keadaan site dari kebisingan, seperti peletakan ruang privat lebih masuk kedalam agar ruang kerja tidak terganggu oleh lingkungan sekitar, sedangkan penempatan untuk ruang public di bagian luar site untuk memberikan attraction kepada lingkungan
Gambar 5.8 Zonasi & Kalkulasi Besaran Ruang Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI Sumber : Dokumen Pribadi
61
Gambar 5.9 Zonasi & Kalkulasi Besaran Ruang Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 5.10 Zonasi 3D & Kalkulasi Besaran Ruang Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI Sumber : Dokumen Pribadi Dari perpetaan zonasi diatas didapat kesimpulan bangunan Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI ini akan didesain dengan 4 lantai, Dengan Zonasi Publik berupa Ekshibisi dan Interaksi umum pada lantai 1, Semi-Publik yaitu Area Kursus pada lantai 2 dan Produksi Komik dan Animasi pada lantai 3, Area Karyawan diletakkan di lantai 1 untuk area pelepas penat dan hiburan
62
5.7 Karakteristik Ruang Ruang Interior kerja yang ada di Studio Komik dan Animasi PCI mempertimbangkan konsep Hi-Tech yaitu dengan ekspos ceiling sehingga mengurangi biaya maintenance plafond. Permainan ceiling ekspos ini akan memberikan penampilan estetika cirri khas HiTech, untuk partisi ruangan dan bukaan pencahayaan juga didesain agar fleksibel berdasarkan fungsi fungsi yang dibutuhkan. Material yang digunakan, aluminium, Beton Ekspos dan beberapa partisi gypsum dan kayu.
Gambar 5.11 Karakteristik Ruang Sumber : Dokumen Pribadi
5.8.
Fasad Fasad pada bangunan menggunakan campuran elemen void, semi void dan masiv, dengan beberapa material maerial ekspos yang ramah lingkungan dengan paduan geometris, warna maupun lighting yang didesain untuk meningkatkan daya imajinasi bagi para illustrator dengan komposisi yang dinamis dan stabil. Fasad pun juga mampu meningkatkan selera bagi masyarakat untuk mengunjungi dan ingin tahu lebih dalam lagi apa aktifitas yang terjadi di dalam bangunan ini. Penerapan fasad
Gambar 5.12 SunPath Sumber : Dokumen Pribadi
63
juga menggunakan konsep fleksibelitas, dengan grid/modul yang mampu memberikan fungsi yang beragam seperti sebagai panel insulasi, pintu, jendela atau bias sebagai tritisan dan penutup, sesuai fungsi yang ada didalamnya. Beberapa elemen material tersebut adalah Kaca PVC Aluminium Composite Panel Baja Semua menggunakan bahan bahan sintetis sehingga mengurangi illegal logging untuk penggunaan materialnya Untuk desain fasad mempertimbangkan orientasi matahari untuk pengaturan cahaya yang masuk kebangunan, dengan begitu dapat mengurangi penggunaan lampu disiang hari, penerapan tritisan dan double fasad juga membantu agar mengurangi glare, sehingga juga mengurangi pemakaian kaca thermal karena dapat mengganggu lingkungan.
5.9
Penampilan Bangunan
1. Individudari
arah
utara
jalan
Margonda pertama kali akan langsung mengalami kontak visual dengan area ini sehingga bentuk bangunan dan fasad di desain
agar
individu
dapat
mudah
menemukan bangunan ini, dan bukaan interior, inside out yang menjadi ciri khas Hi-Tech dapat diterapkan pada bagian ini
2. Pada area ini merupakan view terlebar yang dapat menjadi daya tarik Gambar 5.13 View Bangunan Sumber : Dokumen Pribadi
bangunan karen area ini merupakan view dari persimpangan jalan yang akan
banyak kendaraan yang lewat sehingga pada bagian ini didesain penampilan yang paling atraktif dari bangunan dengan tatanan lampu dan fasad yang inovatif, banner LED dan beragam poster Animasi dan Komik Indonesia juga akan mewarnai area ini. Disamping itu aktifitas yang ada didalam bangunan bias diekspos juga pada area ini sebagai media promosi.
64
3. Individu dari arah timur jalan Djuanda pertama kali akan langsung mengalami kontak visual dengan area ini sehingga bentuk bangunan dan fasad di desain agar individu dapat mudah menemukan bangunan ini, dan bukaan interior, inside out yang menjadi ciri khas Hi-Tech dapat diterapkan pada bagian ini
5.10.
Warna
Dari segi warna dari fasad, dipilih warna warna yang memberikan elemen positif dengan pengaturan gradasi dan tone yang tidak terlalu mengganggu mata dan nyaman untuk dipandang. Dengan tampilan warna chrome metal dengan warna terang yang monokrom Penggunaan warna warna cerah yang bervariasi pada elemen kaca, memberikan daya tarik dan keinginan untuk mengunjungi bangunan ini
Gambar 5.14 Warna warna teksture fasad pada bangunan Mix-Use Studio Komik dan Animasi PCI | Sumber : http://de.123rf.com/photo_3399737_abstrakt-chrome-oder-metallfolie-textur.html 9/1/2014 21:45
5.11 Site Plan Gambar disamping penempatan bangunan pada site dengan Luas Site 3680 m2. Dengan KDB 60% Sehingga luas bangunan harus kurang dari 2208. Dan sesuai dengan perhitungan kebutuhan ruang maka didapat Luas lantai bangunan : 1984 m2
Gambar 5.15 Penempatan massa pada SIte Sumber : Dokumen Pribadi
65
5.12.
Struktur
Upper Structure (struktur atap) Pertimbangan : -
Ringan, tidak membebani bangunan
-
Tahan Lama, tidak mudah terkorosi dan rusak pada iklim cuaca panas maupun hujan
-
Tidak harus dinamis karena tidak akan ada masyarakat yang datang dengan naik kendaraan udara
-
Dapat melindungi bangunan dan pengguna dari cuaca dan gangguan luar
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka struktur menggunakan profil baja ringan yang awet dan tidak membebani bangunan secara berlebihan. Ukuran profil baja ringan yang digunakan dengan bentuk C yang ukuran 75 x 35 mm, 85 x 45 mm Untuk ukuran reng menggunakan ukuran 35 x 45 mm Untuk penutup atap menggunakan membran dengan struktur kabel.
Super Structure (struktur badan) Pertimbangan : -
Dinamis
-
Tahan Lama
-
Performa yang kuat
Untuk struktur utama menggunakan beton ekspos dengan menggabungkan baja berat pada bagian kantilever dan bagian terekspos kaca
Sub Structure (struktur pondasi) Pondasi yang digunakan: · Pondasi batu kali pada bangunan kecil seperti pos dan lainnya · Pondasi foot plate untuk bangunan bertingkat (bangunan utama)
66
5.13.
Utilitas
Untuk sistem utilitas terdapat beberapa jaringan sistem yaitu : Sistem Elektrikal
Bagan 5.3 Skema Jaringan Listrik Sumber : Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda Sistem Komunikasi Komunikasi intern
Bagan 5.4 Skema Jaringan Komunikasi Intern Sumber : Sistem Bangunan Pintar Sumber : Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
Komunikasi ekstern
Bagan 5.5
Skema Jaringan Komunikasi Ekstern Sumber :
Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
67
Sistem jaringan LAN & Internet
Bagan 5.6
Skema Jaringan LAN & Internet
Sumber :
Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
Sistem Keamanan Kebakaran Fire Detector
Bagan 5.7 Skema Keamanan Kebakaran
Sumber : Dirdjojuwono,
Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
Sistem Pemadam Kebakaran
Bagan 5.8 Skema jaringan Kebakaran Sumber : Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
68
Sistem Jaringan Air
Bagan 5.9 Skema jaringan Air
Sumber : Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem
Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
Sistem Jaringan Limbah
Bagan 5.10
Skema jaringan Limbah
Sumber : Sumber : Dirdjojuwono,
Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
Sistem jaringan AC
Bagan 5.11 Skema jaringan AC Sumber : Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
69
Sistem Jaringan Sampah
Bagan 5.12 Skema jaringan Sampah
Sumber : Dirdjojuwono, Roestanto W,
Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
Sistem jaringan Intelligent Building System (IBS)
Bagan 5.13 Skema jaringan IBS Sumber : Dirdjojuwono, Roestanto W, Sistem Bangunan Pintar, 2003, Pustaka Wirausaha Muda
70