BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori 4.1.1
Teori Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual pada Wikipedia merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan. Bentuk (shape): Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah persegi (square), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Masing-masing bentuk ini memiliki arti psikologis yang terkait. Persegi sering dikaitkan dengan kejujuran atau kesetaraan. Lingkaran menggambarkan perlindungan atau tak terhingga. Bentuk segitiga memiliki sikap konflik atau tindakan.
4.1.2
Teori Branding Dalam buku Designing Brand Identity, dijelaskan bahwa brand yang kuat menonjol dalam pasar yang penuh sesak. Brand ada karena keinginan perusahaan yang mencari cara untuk berhubungan secara emosional kepada pelanggan, membuat mereka tidak tergantikan, dan menciptakan lifelong relationships. Menurut David Haigh, brand memiliki 3 (tiga) fungsi primer yaitu: - Navigation (sebagai navigasi): Brand membantu pelanggan memilih diantara pilihan yang membingungkan. - Reassurance (meyakinkan pelanggan): Brand mengkomunikasikan kualitas hakiki dari produk atau jasa dan meyakinkan pelanggan bahwa pilihan mereka tepat. - Engagement: Brand menggunakan citra, bahasa, dan asosiasi yang khas untuk mendorong pelanggan mengidentifikasi melalui brand. Branding adalah proses yang disiplin untuk membangun kesadaran dan memperdalam kesetiaan pelanggan. Proses branding membutuhkan mandat dari atas dan kesiapan untuk berinvestasi pada masa depan. Branding adalah tentang meraih semua kesempatan untuk mengekspresikan alasan pelanggan memilih satu brand di antara yang lain.
21
22
Menurut Daniel Surya, branding pada usaha kecil lebih bertujuan untuk merangkul target pasar, sehingga mereka melihat Anda sebagai pilihan yang tepat. Membangun sebuah brand terkenal bukanlah sematamata apa yang telah Anda lakukan; tetapi lebih kepada apa yang telah Anda lakukan untuk tampil beda dibandingkan yang lain, dengan menggunakan sumber daya kreatif yang minimal. Sedangkan, penamaan sebuah brand itu sendiri sangatlah penting, menurut Tony Spaeth dari Identityworks, “Sebuah nama yang baik akan memungkinkan perusahaan untuk ‘menempelkan’ banyak informasi dan citra dalam pikiran masyarakat.” 4.1.3
Teori Logo Menurut Wikipedia, logo adalah sebuah tanda grafis atau lambang yang biasanya digunakan oleh perusahaan komersial, organisasi, dan bahkan individu untuk membantu dan mempromosikan pengenalan publik secara instan. Logo bisa berupa grafis (simbol/ikon), atau bisa juga terdiri dari nama dari organisasi (sebuah logotype atau wordmark). Makna logo dipengaruhi oleh kualitas yang disimbolkan, bisa melalui corporate culture, positioning, sejarah, atau aspirasi perusahaan. Kualitas logo tidak bergantung pada rupa suatu logo, namun makna di balik wujud logo tersebut. Seperti kutipan kalimat dari Prof. Drs. Yongki Safanayong yaitu: “Suatu logo yang ideal, secara keseluruhan merupakan suatu instrumen rasa harga diri dan nilai-nilai yang mampu mewujudkan citra positif dan bonafiditas. Pada akhirnya adalah refleksi citra bisnis perusahaan, institusi, instansi, dan lain sebagainya yang disimbolisasikan serta direpresentasikan secara utuh dan total, bahwa logo tersebut mengandung arti atau makna suatu ‘kebijakan berpikir’ dan ‘maksud tertentu’ badan usaha (aspirasi perusahaan), suatu kualitas, dan nilai-nilai yang ditunjukkan.”
4.1.4
Teori Tipografi Menurut buku Hurufontipografi karangan Surianto Ruslan, S.Sn., secara tradisional, tipografi berkaitan dengan setting huruf dan pencetakannya. Huruf Sans Serif maksudnya adalah tanpa serif. Serif sendiri adalah semacam tambahan khusus yang berbentuk kait pada terminal. Sans Serif terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu Grotesque Sans Serif (contoh: Helvetica, Univers), Geometric Sans Serif (contoh: Futura, Kabel), dan Humanist Sans Serif (contoh: Gill Sans, Frutiger).
4.1.5
Teori Warna Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
23
Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh. Menurut buku Mendesain Logo, umumnya ada dua macam warna pada identitas visual, yaitu warna pada logo dan warna untuk corporate color. Adakalanya corporate color yang digunakan dalam aplikasiaplikasi desain menggunakan warna yang sama dengan warna pada logo, namun ada juga yang memperluas jangkauan area warnanya. Menurut buku Understanding Color karangan Linda Holtzschue, warna diakui secara universal sebagai komponen alami keindahan. Namun warna tidak hanya indah, tapi juga berguna. Warna dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide dan emosi, memanipulasi persepsi, menentukan fokus, memotivasi dan mempengaruhi tindakan. 4.1.6
Teori Layout Menurut buku Layout Dasar & Penerapannya, pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya.
4.2
Strategi Kreatif 4.2.1
Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Keyfacts -
The Sandal’s memiliki mutu yang bisa diadu dengan kompetitor lainnya. Rebranding menjadi Mica. Perkembangan outlet yang pesat. Strategi pemasaran yang unik dan menarik.
24
4.2.1.2 Positioning Mica merupakan satu-satunya toko sepatu yang memiliki mutu baik, memiliki strategi promosi yang menarik, dan pelayanan yang bertanggung-jawab. 4.2.1.3 Big Idea Toko sepatu yang dapat mewakili karakter pelanggan. 4.2.1.4 Target Pasar 4.2.1.4.1 Geografis Wanita yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia. 4.2.1.4.2 Demografis Jenis Kelamin Usia Golongan Pekerjaan
: : : :
Wanita 18-35 tahun A-B Mahasiswi, karyawati, ibu rumah tangga, wiraswasta, businesswoman
4.2.1.4.3 Psikografis Wanita dinamis yang suka bergaul, suka berbelanja, suka jalan-jalan, aktif, menyukai fashion, mandiri, suka ke Mall, hobi membaca majalah, memperhatikan penampilan. 4.2.2
Strategi Desain 4.2.2.1 Keywords -
Sepatu Wanita Karakter Aktif Dinamis
4.2.2.2 Tone and Manner -
Modern, feminin
25
4.2.2.3 Tipografi -
Formal Modern
4.2.2.4 Pemilihan Media -
Brand Guideline Kop surat Kop faksimili Amplop Amplop ukuran besar Map Folder Kartu nama Kartu identitas Kotak sepatu Paper bag Tag Sepatu Label sol Faktur pembelian Store Signage Seragam pramuniaga Seragam pegawai logistic Mobil box Katalog produk Brosur Iklan majalah Souvenir