Stasiun Antarmoda
Bab. IV
BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK 4.1.1 ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI
Gambar 4.1 sirkulasi arah matahari •
Sirkulasi Matahari pagi akan masuk pada bagian timur dari tapak, untuk itu pada area ini ruang – ruang terbuka tidak akan dimaksimalkan. Walaupun nantinya ada dikarenakan pada area ini view sangat bagus, saya akan banyak menambahkan pepohonan yang berfungsi untuk menghalangi sinar matahari masuk langsung ke tapak.
•
Sirkulasi Matahari pada siang hari tetap akan ada penghalang untuk masuknya sinar matahari langsung.
•
Sirkulasi Matahari untuk sore hari akan masuk dari arah barat, untuk area ini ruang – ruang terbuka akan saya maksimalkan. Disamping View dari arah sini bagus juga sebagai 52
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
daya tarik masyarakat untuk dapat menggunakan angkutan masal yang dihadirkan distasiun ini.
4.1.2 ANALISA TAPAK TERHADAP VIEW
Gambar 4.2 Analisa view •
+++. Untuk area ini view sangat bagus, karena masing – masing memiliki daya tarik dan potensi yang berbeda, seperti view diantara sungai banjir kanal dan juga view ke jalan utama Jend. Sudirman yang menjadi daya tarik masyarakat agar menggunakan system transportasi umum
53
Stasiun Antarmoda
•
Bab. IV
++. Pada area ini view bagus, diarea ini memiliki potensi view kearah gedung Landmark yang menjadi daya tarik tersendiri.
•
+, Pada area ini view cukup bagus, hanya terdapat ruko – ruko dan pasar tradisional yang sudah ditata dengan baik.
•
- -, Pada area ini view kurang bagus, karena banyak terdapat rumah makan yang kurang tertata dengan baik, sehingga terlihat seperti bangunan – bangunan liar.
4.1.2 ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI
Gambar 4.3 Analisa rencana sirkulasi tapak 54
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
1. Pada bagian Barat site Project berbatasan langsung dengan Jl. Jend. Sudirman •
Pada Area ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan Umum dan Bus
Kota. Jl.
Sudirman terlalu riskan untuk kendaraan berhenti sementara, karena jalur ini termasuk jalur sibuk 2. Pada bagian Utara site berbatasan dengan Jl. Dukuh Atas •
Pada area ini bisa dilalui oleh kendaraan umum dan pribadi, tetapi kondisi disini disini sangat rawan terjadinya titik kemacetan. Karena lebar jalan cukup untuk 2 mobil.
3. Pada bagian selatan site berbatasan dengan sunga banjir kanal timur, ke sisi selatannya lagi berbatasan dengan jalan Galunggung yang memiliki sirkulasi cukup baik. Pada jalan tersebut memiliki 2 arah yang mudah diakses dari beberapa sisi. Area ini memiliki potensi yang baik untuk pengembangan stasiun Antar Moda, sebagai akses yang mudah akses dari segala arah.
55
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
4.2 ANALISA RENCANA BANGUNAN TERHADAP TAPAK
Gambar 4.4 Rencana pengembangan tapak
•
Rencana bentuk bangunan akan mengikuti tapak eksisting saat ini.
•
Ada penambahan area project guna memudahkan sirkulasi Antar Moda Transportasi dan juga untuk menghindari titik simpul kemacetan yang terjadi pada saat jam sibuk pekerja datang dan pulang.
56
Stasiun Antarmoda
•
Bab. IV
Penambahan area project juga dimanfaatkan untuk menjadi daya tarik dari stasiun Antar Moda ini.
4.3 ANALISA Non FISIK 4.3.1 ANALISA KEGIATAN
Pada setiap kegiatan yang berlangsung di Stasiun Antar Moda dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan dan sifat dari kegiatannya, yaitu : 1. Pengguna Transportasi Merupakan bagian dari masyarakat yang memerlukan dan menggunakan jasa transportasi sebagai alat untuk mencapai tujuan dari satu tempat ke tempat yang dituju berikutnya.
57
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
2. Karyawan Seseorang yang diberikan tanggung jawab untuk menjalani system transportasi dan semua yang bersangkutan didalamnya, dan diberikan upah sebagai bayaran atas apa yang sudah dia jalaninya.
58
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
3. Pengelola Suatu manajemen atau badan usaha yang memiliki spesialisasi untuk mengelola kegiatan transportasi di stasiun Antarmoda, seperti pengelolaan sarana informasi, pengelolaan fasilitas – fasilitas stasiun dan fasilitas pendukung lainnya serta urusan administratif yang berhubungan dengan pengelolaan stasiun ini.
4.3.2 ANALISA SKEMA INTERKONEKSI ANTARMODA Beberapa kemungkinan skema Interkoneksi Antarmoda :
Gambar 4.5 Analisa Skema Interkoneksi. 1
59
Stasiun Antarmoda
•
Bab. IV
Rencana skema interkoneksi diatas diolah dengan 2 moda transportasi yang saling berkaitan, kemudian dari dua moda tersebut terdapat satu pusat transit dan berikutnya dari masing – masing pusat transit tersebut dihubungkan dengan satu buah akses sirkulasi dari kedua pusat transit yang ada ini.
•
Rencana skema ini memiliki dua buah Lobby utama yang difungsikan sebagai pusat transit dari dua buah moda transportasi. Pada perencanan skema ini akan menggunakan lahan yang cukup banyak untuk pusat transit tersebut.
Gambar 4.6 Analisa Skema Interkoneksi. 2
•
Rencana Skema Interkoneksi ini adalah dengan menggabungkan seluruh moda transportasi yang ada didalamnya dan terdapat pusat transit disekitar moda transportasi tersebut.
•
Rencana skema ini akan mengalami kesulitan, karena jarak antara satu moda denga moda transportas yang ada cukup berjauhan.
60
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
Gambar 4.6 Analisa Skema Interkoneksi. 3
•
Rencana Skema Interkoneksi ini adalah seluruh moda transportasi yang ada dihubungkan dengan satu pusat transit yang berada diantara moda tersebut.
•
Moda transportasi yang saling berdekatan dapat langsung terhubungkan satu dengan yang lainnya.
•
Transit Center akan menjadi simpul utama didalam system Interkoneksi Antarmoda ini.
61
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
4.3.3 Program Kebutuhan Ruang
Gambar 4.7 Program kebutuhan ruang
62
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
Mengingat fungsi bangunan sebagai stasiun penghubung anatr moda seperti proses kedatangan dari dan diluar moda transportasi yang dilayani dalam stasiun ini. Sehingga diperlukan fungsi-fungsi penunjang yang dapat mendukung aktifitas dalam Stasiun Antar Moda, ruang-ruang yang ada mewakili semua kegiatan. 4.3.4 Program Hubungan Ruang Hubungan Ruang dalam Stasiun
63
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
4.3.5 Analisa Sirkulasi
Gambar 4.8 Analisa sirkulasi
Untuk menghasilkan sirkulasi yang baik pada Stasiun Interkoneksi Antarmoda ini terlebih dahulu kita memahami pengertian dari Transportasi Antarmoda / Multimoda yang sudah kita bahas dari bab terdahulu bahwa untuk suatu system transportasi antarmoda adalah suatu hal yang memudahkan pengguna moda transportasi untuk melakukan perpindahan dari satu moda ke moda yang lainnya, juga dengan memberikan tanda atau petunjuk arah agar tidak membuat bingung para pengguna fasilitas ini baik pengguna yang akan masuk, keluar dan berpindah moda transportasi.
4.3.6 Analisa Struktur dan Konstruksi Kriteria Desain Struktur Untuk melakukan desain dan analisis struktur perlu diterapkan keriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa struktur sesuai dengan manfaat penggunaanya, beberapa keriteria desain struktur : •
Kemampuan Layanan (Serviceability) Struktur harus mampu memikul beban rancangan secara aman, tanpa kelebihan tegangan pada material dan memiliki batas deformasi dalam batas yang di izinkan, kemampuan layanan meliputi :
•
-
Kriteria Kekuatan
-
Variasi kekuatan Struktur
-
Gerakan pada struktur
Efisiensi 64
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang relatif lebih ekonomis. Indikator yang sering digunakan pada kriteria ini adalah jumlah material yang diperlukan untuk memikul beban. Setiap system struktur dapat memerlukan material yang berbeda untuk memberikan kemampuan layan struktur yang sama. Penggunaan volume minimum sebagai kriteria merupakan konsep yang penting bagi arsitek maupun perencana struktur •
Konstruksi Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pemilihan structural. Konstruksi merupakan kegiatan perakitan elemen – elemen atau material struktur. Konstruksi akan efisien apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit. Criteria konstruksi sangat luas mencakup tujuan tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur bangunan, serta perakitan dengan bagian – bagian yang bentuk dan ukurannya mudah dikerjakan dengan peralatan konstruksi yang ada merupakan hal yang dikehendaki.
•
Ekonomis Harga merupakan factor yang menetukan pemilihan struktur, konsep harga berkaitan dengan efisiensi bahan dan kemudahan pelaksanaanya. Harga total suatu struktur sangat bergantung pada banyak dan harga material yang digunakan, serta biaya peralatan yang digunakan selama pelaksanaan.
•
Lain – lain Selain factor yang dapat diukur seperti criteria sebelumnya, kriteria relatif yang lebih subyektif
juga akan menetukan pemilihan struktur bangunan. Peran struktur untuk
menunjang penampilan dan estetika oleh perancang atau arsitek bangunan termasuk factor yang juga sangat penting dalam pertimbangan struktur. Dian, ariestadi (2008). teknik struktur bangunan. Jilid. 2. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
4.3.7 Analisa Utilitas A. Air Bersih Sumber Air bersih Pada perancangan ini digunakan sumber air bersih dari PAM dan air sumur dalam. Pengunaan sumur dalam dilakukan karena debit sumber air dari PAM tidak dapat mencukupi kebutuhan air untuk seluruh gedung. 65
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
Perlengkapan dan system yang digunakan - Water Treatment - Tangki Air - Pompa
B. Air Kotor Yang dimaksud air kotor disini adalah air yang berasal dari air bekas kamar mandi, air bekas cucian piring dan air yang berasal dari air bekas cuci makanan. System pembuangan •
Air berasal dari kamar mandi, hasil air bekas dari kamar mandi dapat didaur ulang lagi untuk kebutuhan penggunanaa air tanpa harus menggunakan air bersih. Co : 1. Untuk penggunaan penyiraman taman 2. Untuk Flusing Toilet
C. Air Hujan (Strom Water) Air hujan adalah air yang berasal dari penampungan hujan sementara pada bangunan, biasanya air hujan ini mengarah langsung ke saluran kota terdekat. Namun ada pula yang mengarahkan kedalam gedung untuk ditampung dulu baru dikeluarkan kesaluran kota.
D. Instalasi Penangkap Petir Penangkap petir berfungsi untuk menangkap gelombang listrik dari petir dan di alirkan ke bumi. Jenis penangkap petir : •
Sistem Konvnsional / Franklin
•
Sistem Faraday / Sangkar
•
Sistem radio aktif
Perhitungan Besarnya kebutuhan terhadap instalasi penangkap petir Rumus R = A+B+C+D+E R = Indeks perkiraan biaya akibat sambaran petir A = Macam pengguna bangunan 66
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
B = Konstruksi bangunan C = Tinggi Bangunan D = Situasi bangunan E = Pengaruh kilat.
E. Instalasi dan Beban Listrik Sistem` Sistem Instalasi listrik mulai dari Gardu Trafo PLN masuk ke PanelUtama, kemudian dibagi menjadi 2 panel yang terdiri dari : PanelPower dan Panel Penerangan. Dari kedua Panel ini masuk masuk keinstalasi distribusi sesuai dengan keperluannya.
F. Penaggulangan Kebakaran •
Menganalisa penggunaan system dan perlengkapannya System pemadam kebakaran dengan model “Sprinkler” yaitu : alat pemadam kebakaran yang dapat memancarkan sejumlah air bertekanan secara otomatis dan merata ke semua arah.
•
Menganalisa Tangga Kebakaran Bertujuan agar jangkauan evakuasi tangga, bagi pengguna transportasi, karyawan dan pengelola mudah dijangkau.
G. Transportasi Vertikal •
Jenis transportasi Vertikal yang Digunakan A. Tangga Biasa dengan Fungsi Ganda B. Tangga Jalan C. Lift
4.3.8. Sistem Keamanan Ini adalah bagian dari sifat manusia untuk melindungi diri dari serangan eksternal dengan orang lain serta hewan. Manusia mulai melindungi dirinya dari usia dini dengan menggunakan alat dan senjata serta sebagai api untuk menghindari predator. Dalam dunia sekarang ini
67
Stasiun Antarmoda
Bab. IV
memerlukan lebih dari tombak untuk menjaga diri aman dan itu adalah di mana sistem keamanan datang sistem surveilans keamanan adalah salah satu teknologi yang paling populer digunakan untuk mengurangi kejahatan di wilayah pemukiman dan mungkin memerlukan modal yang baik untuk menginstal dan memelihara. Sistem ini datang dalam berbagai desain, bentuk dan merek dengan beberapa dari mereka muncul mirip dengan versi pengawasan CCTV, meskipun beberapa perubahan dapat dilakukan pada mereka untuk meningkatkan kualitas misalnya, menggunakan alarm pencuri yang tersedia. sistem keamanan komersial instalasi yang digunakan untuk memantau keamanan bangunan komersial seperti pabrik, industri, depot dan rumah ware. Sistem mungkin disederhanakan atau fitur yang menampilkan kompleks seperti komunikasi, pemantauan, deteksi dan netral.
4.3.9 Sistem Komunikasi Kereta api sering menemui kendala di dalam perjalanan. Hal ini menyebabkan pengaturan perjalanan kereta api oleh perusahaan layanan kereta api menjadi sulit. Jika sebuah kereta api mengalami kendala di dalam perjalanan maupun di suatu stasiun tertentu, maka perusahaan layanan kereta api harus mengubah jadwal perjalanan kereta api yang ada. Pengubahan jadwal tentunya dengan tetap memperhatikan prioritas kereta api seperti yang selalu dilakukan perusahaan tersebut dalam penyusunan jadwal perjalanan kereta api yang ada. Pengubahan secara manual dengan melakukan perhitungan untuk mendapatkan estimasi jadwal terbaik tentunya memakan waktu yang lama. Untuk itu diperlukan sebuah system informasi untuk memudahkan para pengguna jasa transportasi agar mereka tidak perlu khawatir tentang informasi kedatangan maupun keberangkatan dari masing – masing moda transportasi yang ada di stasiun ini. Juga dapat dengan mudah mencari akses – akses setiap moda transportasi, baik untuk menggunakan moda transportasi maupun yang akan melanjutkan dengan moda transportasi yang lainnya.
68