BAB V HASIL RANCANGAN Luas lahan rumah susun ini adalah ±1.3 ha dengan luas bangunan ±8500 m². seperempat dari luas bangunan ditujukan untuk fasilitas umum dan sosial yang dapat mewadahi kebutuhan penghuni rusun dan warga diluar rusun. Proyek rumah susun di kawasan industri Bandung barat ini merupakan proyek dari pemerintah dengan sumber dana dari pemerintah dan pihak swasta. Dalam hal ini pihak swasta adalah pabrik yang diasumsikan memiliki kewajiban untuk memfasilitasi kebutuhan hunian pekerjanya. Rumah susun ini memiliki system pengelolaan secara swadaya oleh masyarakat rumah susun sendiri di bawah pengawasan pabrik. 5.1
Desain Tapak LEGENDA
E D
A. BLOK RUSUN KELUARGA B. BLOK RUSUN LAJANG PRIA C. BLOK RUSUN LAJANG WANITA D. MASJID E. PENGOLAHAN SAMPAH
A A C
A A B
RENCANA TAPAK
Gambar 5.1 Rencana tapak
Massa bangunan berbentuk pipih memanjang sejajar dengan jalan utama agar cahaya yang didapat oleh setiap bangunan lebih merata dan luasan yang dibutuhkan untuk membentuk kepadatan yang lebih tinggi dan efisien. Rumah susun ini terdiri dari 4 massa kembar dan 2 massa tunggal dengan fungsi untuk komersil dan komunitas di lantai bawah sedangkan hunian di lantai 2, 3 dan 4. Pembagian penghuni adalah dengan 1 cluster keluarga dan masing-masing satu cluster lajang. Cluster untuk lajang diletakkan dibagian depan rumah susun dengan lantai dasar sebagai fungsi komersil. Hal ini karena kebutuhan pengguna lajang akan fasilitas retail dan jajanan lebih tinggi daripada pengguna dari kelompok keluarga. Untuk halaman depan rumah susun, disediakan ruang terbuka yang dapat digunakan oleh pedagang kaki lima agar kelompok pedagang ini dapat terwadahi tetapi tidak menimbulkan 91
kesan kumuh. Ruang terbuka yang terjadi akibat penataan massa bangunan digunakan untuk penghijauan dan playground.
Gambar 5.2 Penyediaan ruang terbuka untuk warga penghuni dan warga sekitar rusun.
Pencapaian jalur pedestrian dari luar rusun ke dalam sangat terbuka di lantai dasar. Akses utama tetap melewati bagian tengah lahan agar kemudahan akses ke setiap bangunan rumah susun relatif sama. Selain itu akses pedestrian sekunder lainnya juga tetap ada di sisi barat sedangkan di sisi timur lebih diutamakan jalur sirkulasi di luar rusun karena alasan keamanan. Pencapaian kendaraan bermotor dari luar rusun ke dalam melalui jalan sekunder yaitu jalan Batu Rengeut dengan jalan dua arah untuk menghemat lahan sirkulasi.
5.2
Desain Bangunan
Material yang digunakan untuk dinding luar adalah dinding bata dan papan gipsum. Dinding luar digunakan untuk bagian dinding luar yang menghadap barat dan timur karena intensitas matahari yang diterima oleh dinding bagian ini lebih banyak dan bagian ini tidak memerlukan fleksibilitas yang tinggi. Demikian juga dengan dinding kamar mandi yang menggunakan bata trasraam untuk dinding luar dan dalam. Sedangkan untuk dinding dalam antar unit, papan gypsum yang digunakan adalah dinding gipsum 2 layer karena insulasi suara dan kebakaran lebih maksimal tetapi tetap dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi. Untuk partisi di dalam unit hunian digunakan papan gipsum 1 layer karena jenis ini lebih tipis sehingga ruang yang tersisa juga lebih banyak. Material yang digunakan untuk penutup atap adalah metal sheet karena bahan ini sangat ringan sehingga bahan kuda-kuda yang digunakan juga baja ringan yang keduanya 92
merupakan bahan yang murah dalam harga dan perawatannya. Sedangkan material yang digunakan untuk lantai unit hunian dan koridor adalah keramik 30x30 cm agar penampilan bangunan lebih bersih dan tidak berkesan kumuh. Tampak rumah susun dengan konsep yang beragam diterapkan pada bukaan dan jemuran. Selain untuk menutupi kekumuhan yang biasanya diakibatkan oleh jemuran di balkon rusun, sunshading juga menjadi elemen heterogenitas tampak. Sunshading ini terbuat dari rangka baja ringan yang menyatu dengan railing balkon dan ditutupi dengan kawat kasa. Pada sunshading ini juga terdapat railing yang bisa digunakan sebagai gantungan tempat menjemur.
Gambar 5.3 Penggunaan sunshading untuk menutupi jemuran
Bukaan jendela pada rumah susun berbeda-beda tergantung keinginan penghuni akan kebutuhan ruangnya. Jendela ini menggunakan material kusen alumunium yang ringan dan dinding papan gipsum.
Gambar 5.4
Desain tampak dengan letak bukaan yang berbeda
93
Ruang dalam pada setiap unit hunian sangat fleksibel karena material partisi dapat dibongkar pasang. Sedangkan untuk ruang-ruang di selasar rumah susun digunakan hanya untuk sirkulasi sehingga dengan lebar hanya 1.5 m. Hal ini untuk mengantisipasi penyerobotan yang biasanya dilakukan oleh penghuni rusun untuk menambah luasan huniannya. Selain itu, koridor yang berorientasi ke dalam ini juga sebagai salah satu cara untuk memperkuat interaksi antar penghuni rumah susun.
Gambar 5.5
Penggunaan koridor yang berorientasi ke dalam bangunan
Untuk beberapa ruang di lantai dasar yang merupakan ruang untuk keperluan publik merupakan ruang tanpa dinding sehingga interaksi di ruang komunal ini lebih maksimal. Seperti pada kantin. Sedangkan akses menuju retail dinaungi oleh pergola sehingga ruang ini tetap memiliki rasa meruang.
Gambar 5.6
Inner court yang berfungsi sebagai ruang perantara antara retail dan pujasera
94
Gambar 5.7
5.3
Pujasera sebagai ruang interaksi penghuni rumah susun
Penyelesaian Struktur
Struktur yang digunakan adalah struktur rangka beton bertulang dengan jarak kolom 6x6. Modul ini dipilih agar balok lantai tidak terlalu besar sehingga jarak floor to floor lebih efisien.
Gambar 5.8
UNIT HUNIAN +9.00
UNIT HUNIAN +9.00
UNIT HUNIAN +9.00
UNIT HUNIAN +6.00
UNIT HUNIAN +6.00
UNIT HUNIAN +6.00
UNIT HUNIAN +3.00
UNIT HUNIAN +3.00
UNIT HUNIAN +3.00
PARKIR MOTOR -0.65
RUANG KELAS ±0.00
RUANG KELAS ±0.00
Potongan bangunan
Bagian tengah massa rumah susun menggunakan dinding geser untuk menahan gaya lateral akibat bentuk massa yang panjang. Bagian ini juga menggunakan atap datar karena atap ini akan digunakan sebagai tempat tangki air atap. Kolom pada lantai dasar berukuran 60x60 cm dan semakin mengecil ke atas. Hal ini karena beban yang ditampung oleh kolom semakin ke atas semakin kecil dan hal ini juga mengurangi ruang yang terpakai oleh besarnya kolom.
95
5.4
Penyelesaian Utilitas
Sumber air bersih didapat dari sumur air tanah yang terletak di sisi depan dan belakang rumah susun. Sedangkan untuk penyaluran air kotor, pada lingkungan rusun disiapkan beberapa titik sumur resapan di dekat septik tank. Pengolahan sampah terletak di belakang lingkungan rumah susun dan berada di dekat daerah parkir untuk meminimalisasi bau yang mungkin bisa diakibatkan oleh sampah. Air bersih yang terlebih dahulu ditampung dalam sebuah reservoir air bawah terpusat kemudian dipompa ke atas atap datar bangunan rumah susun.
5.5
Sarana dan Prasarana
Penyediaan fasilitas umum untuk daerah rumah susun ini adalah fasilitas komersil seperti retail dan pujasera yang terletak di bagian depan rumah susun yang dapat digunakan oleh warga di luar rusun. Selain itu di rumah susun ini juga terdapat fasilitas seperti masjid, taman kanak-kanak, danjuga ruang serba guna yang bisa disewakan kepada masyarakat luar. Halaman utama rumah susun dapat digunakan sebagai area bermain oleh masyarakat di dalam dan di luar rusun sedangkan sebagian halaman rusun digunakan untuk pedagang kaki lima. Seluruh fasilitas umum ini terletak di lantai dasar agar akses dari luar rusun lebih mudah dan keamanan untuk fungsi hunian lebih terjaga.
96