Oka Arimuda a Angkat / 100 00850853
BAB IV I ANALIISA 4 ANALIISA ASPEK 4.1 K LINGKUN NGAN 4 4.1.1 Analissa tapak terrpilih Gambar 4.11 Tapak terpilihh
t tapak terpiliih berada dii kawasan glodok g kotattua jakarta. Berada B di suudut jalan antara a jl. P Pancoran daan jl. Kali besar selatan,, tapak ini dipilih d karenna dari segi kawasan k meerupakan k kawasan yaang strategiss. Letaknya berada dekkat dengan pusat perdaagangan terbbesar di j jakarta baraat yaitu Gloodok Plaza dan pasar pagi p asemkaa, dan kawasan wisataa sejarah K Kotatua jak karta. Untukk mencapai tapak tersebbut juga tiddak sulit, kaarena letaknya yang b berada di pin nggir jalan utama u yang di lewati berrbagai jenis angkutan um mum dari beermacam m macam tray yek jurusan sampai modda transporttasi massal seperti Busway dan keereta api b berada disin ni.
City Hottel di Kawassan Glodok Kotatua K Jakaarta | 49
Oka Arimuda a Angkat / 100 00850853
4 4.1.2 Analissa Pencapaiian Tapak A Analisa pen ncapaian Taapak dilakukkan untuk mempermuda m ah masyarakkat mencapai tapak t tersebut. Taapak terpilihh akan di annalisa berdaasarkan, possisi jalan, tittik kemacettan, arus l lalulintas, daan alur pencapaian ke tappak. Gaambar 4.2 perttemuan jalan panncoran dan kalli besar
1. Arus Lallu lintas dann posisi jalann J Jalan panco oran memiliki lebar jalaan 8m untukk 2 arah beraada di p percabangan n jl. Kali beesar selatan dan berujuung di jalan pasar
2
p pagi asemkaa. Arus laluu lintasnya cukup c lengaang namun badan j jalan yang dipakai d untuuk parkir mobil secara parallel mem mbuat
1
j jalan menjad di semakin sempit. s J Jalan kali besar b selataan memiliki lebar jalan total t 28 meteer dan sekarang leebar tersebuut telah dikkurangi untuuk jalur buusway sehingga sem makin sempiit.
1 ; jl. Pancoran 2 ; jl. Kali besarr selatan
2 Titik kem 2. macetan Gaambar 4.3 Titiik kemacetan
T Titik kemaccetan pertam ma (lihat gambar g 4.3) di depan
1
g glodok plazaa, karena dissana banyakk angkutan um mum yang b berhenti, dan n mencari peenumpang. titik kemaccetan kedua adalah pereempatan araah ke kota t tua biasany ya di sebbabkan olehh lampu merah di
2
City Hottel di Kawassan Glodok Kotatua K Jakaarta | 50
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
perempatan menuju kota tua dan mangga dua dari 2 analisa tadi jalan pancoran cenderung lebih sepi dan tidak macet, dan aksesnya pun cukup baik sehingga dapat dijadikan sebuah akses utama dalam pencapaian ke hotel tersebut. 3. Alur pencapaian ke tapak Untuk mencapai ke tapak tersebut ada beberapa alternatif akses yang dapat dilalui untuk mencapai tapak tersebut. 1. Jika berasal dari arah utara,yaitu pluit, bandengan, kotatua, melewati jalan pintu besar selatan dan memutar balik setelah glodok plaza 2. Jika berasal dari asemka pasar pagi, petak Sembilan, maka bisa melewati jalan pancoran 3. Jika berasal dari jakarta pusat, hayam wuruk, harmoni dapat melalui jl, Gajah mada lalu posisi tapak ada disebelah kiri jalan. Gambar 4.4 alur pencapaian tapak
1
2
3
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 51
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Dari gambar diatas dapat diambil kesimpulan bahwa arus paling banyak berasal dari arah selatan sehingga orientasi bangunan nantinya dapat mengarah ke selatan agar terkesan welcome bagi para penghuni yang ingin menginap. 4. Analisa Pandangan Setelah menganalisa pencapaian ke tapak, perlu di analisa juga pandangannya, baik pandangan dari luar ke tapak, dari tapak ke luar. a) Pandangan dari luar ke tapak A. Dari selatan : kurang, karena terhalang oleh skywalk glodok plaza, namun arus kedatangan terbanyak dari arah ini, sehingga bangunan harus terlihat kontras walupun terhalang sky walk. B. Dari utara : baik. Karena bangunan sekitarnya tidak lebih tinggi dari hotel, bisa djadikan salah satu best view jika dilihat dari beos C. Dari barat : sedang, karena jalan sekitar yang sempit, pandangan sedikit terhalang oleh bangunan D. Dari timur, : sedang, karena pandangan dari kawasan tersebut terhalang oleh ruko.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 52
Oka Arimuda a Angkat / 100 00850853
Gambar 4.5 4 analisa view w ke tapak
B
D
C
A U Gambar 4.5 ilustrasi dari jl.Gajah mada daan orientasi panndangannya
Tern nyata ketika kita k memanddang hotel teersebut dari jarak tertenttu tetap akann terlihat deng gan jelas waalaupun di halangi h oleh skywalk gllodok plaza. agar hotel tersebut lebih h jelas kebeeradaannyann nantinya akan a dibuatt signage dii bagian atas hotel sebag gai sebuah penanda. p
1. Pand dangan dari tapak t ke luarr A. Ke K arah selaatan : baik, karena dapaat melihat pemandangann gedung geedung di jakarta sepetii monas, geddung pencakkar langit, dsb. B. Ke K arah utaraa : baik, kareena dapat meemandang kea arah kotaa tua C. Ke K arah baraat : kurang baaik, karena menghadap m k pemukim ke man kumuh D. Ke K arah timuur : sedang, melihat m ke jl. kali besar selatan. s
City Hottel di Kawassan Glodok Kotatua K Jakaarta | 53
Oka Arimuda a Angkat / 100 00850853
Gambar 4.6 analisa view ke luaar tapak
B
D
C
A
dangan ke daalam tapak, yaitu bagaim mana bisa membuat m “sessuatu” menjaadi lebih 2. Pand menaarik, seperti merancangaa taman, kolaam renang, plaza, p danauu buatan, dsbb. 3 Orientasi bangunan 3. 1. Orien ntasi bangunnan terbagi dua, d orientassi keluar dann ke dalam. •
Orientasii ke luar yaang paling baik b adalah menghadapp utara dan selatan, karena seetelah view tersebut diannalisis panddangan yang didapat sanngat baik yaitu mennghadap keaarah jakarta dan d kotatua.
•
Orientasii ke dalam yang palingg baik setelaah dianalisaa adalah mennghadap area kolaam renang
4 Analisa Pedestrian 4. P P Pedestrian yang y ada dissekitar tapakk saat ini kuurang teraw wat, dan badan jalannya saat ini m masih relatiff sempit untuuk dijadikann sebuah arcade, selain itu parkir mootor juga meengambil
City Hottel di Kawassan Glodok Kotatua K Jakaarta | 54
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
separuh badan jalan sehingga mempersempit jalur kendaraan. Keuntungannya pedestrian ini telah diberi banyak penghijauan sejak kawasan ini direvitalisasi dari pedagang kaki lima. gambar 4.7 situasi pedestrian saat ini
gambar 4.8 situasi pedestrian saat ini
solusinya, pedestrian yang sudah ada akan dibuat lebih lebar lagi dan diperuntukkan sebagai arcade, semua orang dapat melewatinya dengan nyaman tidak terkecuali para turis yang sedang berkunjung untuk dapat menikmati kawasan tersebut selain itu diharapkan dapat menghidupkan kembali situasi kawasan pecinan namun dengan unsur yang lebih modern. gambar 4.9 situasi pedestrian masa datang
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 55
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
1. Analisa matahari Gambar 4.10 analisa matahari
Matahari timur maupun barat sebenarnya tidak perlu dianggap sebagai sebuah hal yang perlu ditakuti dalam sebuah perancangan, yang perlu dilakukan adalah mengantisipasi panas yang berlebih terutama antara jam 10 pagi – 3sore. Solusinya dapat menggunakan sunshading atau mendesain massa bangunan tidak langsung menghadap ke dua arah tersebut, timur dan barat gunanya untuk mengurangi paparan sinar matahari yang berlebih masuk ke dalam bangunan yang dapat mengurangi kenyamanan penghuninya.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 56
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
2. Analisa Angin Gambar 4.11 analisa angin
Angin bergerak dari arah selatan menuju utara. Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, dari suhu rendah ke suhu yang lebih tinggi. Dengan membuat celah celah penangkap angin pada massa bangunan tersebut diharapkan akan terjadi sirkulasi udara yang baik dan diharapkan pula dapat berpengaruh terhadap iklim mikro setempat menjadi lebih baik.
5. Analisa Pencapaian Dan Sirkulasi Dalam Tapak Kriteria pencapaian tapak berdasarkan kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian pengelola dan servis yang mempunyai pintu masuk khusus menuju ruang pengelola dan terpisah dari aktivitas penghuni agar tidak menganggu sirkulasi penghuni dan pengunjung.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 57
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
2. Pencapaian Tamu hotel merupakan sirkulasi utama yang mudah dicapai dan tidak memotong arus lalu lintas. Pengembangan sistem sirkulasi memiliki beberapa kriteria yang harus dipikirkan. Sirkulasi yang baik dapat dilihat dari alur yang terencana dan memiliki kesinambungan tanpa adanya gesekkan pada tiap-tiap jalur. Penggunaan lahan yang dilakukan secara efisien dapat merangsang pembentukkan pusat orientasi dari sebuah tapak. Tabel 3: Analisa Pola Sirkulasi Tapak ALTERNATIF POLA SIRKULASI
KETERANGAN
Pola Jalan Masuk Tunggal
Pejalan kaki dan kendaraan memasuki tapak melalui satu jalur utama karena tidak adanya perbedaan sirklasi jalan masuk antar penghuni, pengelola dan servis.
Pola Jalan Masuk Ganda
Terdapat
perbedaan
jalur
masuk
antara
penghuni, pengelola dan servis karena alur sirkulasi yang dipisah. Pola Jalan Masuk Gabungan
Ada
perbedaan
jalur
masuk
penghuni,
pengelola dan servis serta sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki karena jalur yang dipisah, namun di sisi lain tersedia pula jalur masuk bersama.
Pola sirkulasi gabungan dipilih karena lebih efektif dan fleksibel tetapi tetap memisahkan
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 58
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
jalur pedestrian dan sirkulasi kendaraan, namun terdapat juga pintu masuk lain yang dapat digunakan bersama-sama. Tabel 4. Alternatif pola jalan masuk
kriteria Alternatif 1
Pola jalan masuk Alternatif 2
Alternatif 3
4 4 3 11
2 3 4 10
1 2 4 6
Pejalan kaki masuk keluar servis pedes trian kenyamanan kemudahan Kejelasan total
Alternatif 1 dipilih karena lokasi pintu masuk berada di jalan pancoran yang relatif sepi namun tetap terlihat jelas dari jalan raya, pada nantinya akan diberi signage di sekitar kawasan tersebut untuk memudahkan tamu mengakses hotel tersebut. Pintu keluar hotel memiliki 2 alternatif, tamu bisa keluar kembali ke jalan pancoran atau keluar ke jalan pintu besar selatan, kemudian jalur untuk pejalan kaki diletakkan di bagian depan tapak untuk menyambut tamu yang datang baik dari arah jl.Gajah Mada maupun dari glodok plaza. Untuk sirkulasi servis disediakan jalur khusus yang terpisah dan lebih tersembunyi yang berada dibagian belakang bangunan.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 59
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Tabel 5 :sirkulasi kendaraan
kriteria
Pola Sirkulasi loop Searah jarum jam Berlawanan jarum jam
kenyamanan
4
2
kemudahan
4
3
Kejelasan
3
4
total
11
10
pola sirkulasi loop searah jarum jam dipilih karena lebih nyaman dan mudah karena kebiasaan orang Indonesia yang menggunakan stir kiri. Kekurangannya adalah ketika mobil berada di lobby dan menurunkan penumpang, maka penumpang harus memutari mobil dulu untuk mencapai hotel. 6.
Analisa Kebisingan
Sumber kebisingan terbesar berada di pertigaan glodok plaza dan sekitar Jl. Kali besar selatan, dimana jalur tersebut ketika jam kerja cukup padat dan dilewati berbagai jenis
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 60
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
angkutan umum dan mobil pribadi dan jika intensitasnya terlalu tinggi juga dapat mengganggu penghuni yang ingin istirahat. Gambar 4.13 intensitas kebisingan
Gambar 4.14 Solusi kebisingan
Vegetation barrier Wall barrier
Set back fasade
Solusinya untuk mengatasi kebisingan ini dapat dilakukan denga 3 cara diantaranya, memundurkan fasad (setback fasad), membuat wall barrier dan yang terakhir membuat vegetation barrier. Dan nantinya solusi tersebut dapat dipakai salah satu atau semua bilamana diperlukan dalam konsep perancangan nantinya. 7.
Analisa Penataan Ruang Luar
Penataan ruang luar bertujuan untuk menciptakan suasana yang mendukung kegiatan dan kebutuhan yang ada didalam bangunan, keberadaannya pun saling melengkapi dengan bangunan, dalam sebuah perancangan pemanfaatan ruang luar dibagi 2, ruang luar aktif dan ruang luar pasif yang akan dijelaskan sebagai berikut : •
Ruang luar aktif Merupakan ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur kegiatan aktif manusia di dalamnya, seperti ruang-ruang publik, pedestrian, sirkulasi kendaraan, plaza dan
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 61
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
ruang terbuka dengan aktivitas-aktivitas tertentu. Dalam perencanaan, ruang luar aktif dimanfaatkan untuk : 1. Parkir, pedestrian, jalur sirkulasi kendaraan, plaza, dan taman terbuka. 2. Pedestrian dan
plaza yang berfungsi sebagai promenade bangunan dalam
menciptakan kenyamanan sirkulasi pejalan kaki. Selain itu juga sebagai ruang transisi antar ruang luar dan ruang dalam. 3. Taman dibuat untuk penghijauan dan pereduksi bising sekaligus memberikan ruang khusus di taman tersebut sebagai ruang display bagi para seniman lukis yang sejak dulu telah berdagang di kawasan tersebut. •
Ruang luar pasif Merupakan ruang luar terbuka yang tidak mengandung unsur unsur kegiatan manusia, yang memilki fungsi sebagai berikut : 1. Area penghijauan dan penyerapan hujan 2. Penyaring polusi udara (filtrasi) dan penyaring polusi suara yang ditimbulkan oleh kebisingan lalu lintas (sound barrier).
8. Zoning Dalam Tapak Zoning dalam tapak di tentukan dalm beberapa hal, yaitu : •
Sirkulasi dan pencapaian
•
Arah orientasi bangunan dan sifat kegiatan.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 62
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Gambar 4.15 zoning tapak
Pertimbangan : •
Publik, yang dimaksud
publik adalah semua pihak, baik yang berhubungan
langsung dengan bangunan atau tidak. Zona publik berada di sekitar tapak yang berfungsi sebagai penghubung antara ruang luar bangunan dengan ruang dalam bangunan atau zona selanjutnya. •
Semi Privat, zona semi-privat yang dimaksud adalah Lobby hotel dan restaurant, dimana yang berada di zona itu umumnya memiliki suatu keperluan atau kepentingan tertentu.
•
Privat, zona privat merupakan kamar kamar hotel
•
Servis, zona servis meliputi pengelolaan gedung beserta utilitas dan fasilitasnya. Letaknya berada di belakang tapak agar tidak mengganggu kenyamanan dari segala aspek.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 63
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
4.2 ANALISA ASPEK BANGUNAN 4.2.1 Analisis visual bangunan eksisting Kondisi tapak eksisting dikelilingi bangunan lama dan bangunan baru, dan sebagian dari bangunan tersebut harusnya masih mencirikan budaya dan langgam khas kawasan pecinan. Namun seiring dengan perkembangan kawasan tersebut ynag kian pesat, kawasan pecinan sekarang telah berubah menjadi kawasan perdagangan yang di kelilingi oleh bangunan baru yang bergaya modern.
Gambar 4.16 bangunan eksisiting
Bangunan yang di analisa 1 Bangunan yang di analisa 2
Ruko /bangunan lama Bangunan baru
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 64
Oka Arimuda a Angkat / 100 00850853
Gambar 4.17 4 Skyline baangunan eksistiing terhadap gllodok plaza
GLODOK PLAZA 6 lt 6
B BANGUNAN B BARU
Ruko 2 lantai
Ruko 3 lantai
wartel Panti pijat
hotel
Ruko kosong
G Gambar 4.18 Aksonometri A kaawasan dari sissi timur
Jl.panco oran Glodok plaza
Jl.Kali bessar selatan Orion O p plaza
B Berdasarkan n analisis yanng ada, Ketiinggian banggunan yang ada disekitar tapak kuraang lebih a antara 4 – 6 lantai, lalu terdapat Baangunan-bangunan lama namun bukan merupakaan cagar b budaya yang g harus diperrtahankan melainkan m hannya ruko rukko tua yang sebagian bessar tidak t terurus lagi,, sehingga bagian b terseebut rencanaanya sebagian dipetahaankan dan di d desain u ulang dengaan fungsi yanng sama yaittu sebagai tooko / perdaggangan denggan konsep shopping s
City Hottel di Kawassan Glodok Kotatua K Jakaarta | 65
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
arcade. Konsep pedestrian yang ada disepanjang tapak tersebut akan di fungsikan sebagai sebuah shopping arcade yang dipenuhi dengan café café dan toko toko souvenir. Gambar 4.19 rencana jalur pedestrian sebelum dan sesudah
Kendalanya, letak arcade tersebut berada di jalan raya yang sangat ramai dengan tingkat kebisingan dan polusi udara yang tinggi, sehingga dibuatlah beberapa alternatif desain untuk mencarikan sebuah solusi rehapermasalahan yang ada. alternatif desain pertama adalah memisahan pejalan kaki dan kendaraan bermotor, dan membuat pemisah berupa vegetasi, yang berfungsi selain untuk menyaring udara juga meredam kebisingan. Alternatif desain ke dua yaitu membuat arcade dengan menembus bangunan yang ada.
Gambar 4.20desain Alternatif pedestrian arcade 1 dan 2
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 66
Oka Arimuda a Angkat / 100 00850853
G Gambar 4.21 bangunan eksiisiting 2 terhaddap jl. Pancorann
Gaambar 4.22 Akksonometri Kaawasan
Jl.Kali besar seelatan BANG GUNAN BARU U
TOKO
RUK KAN
RM PADANG
Jl..pancoran
KLINIK
Glodok plaza
p pada sisi sattu lagi, yaituu sisi ruko bagian b barat, bangunan yang y ada jugga bukan meerupakan c cagar buday ya yang haruus di pertahaankan, rencaananya di areeal tersebut akan menjadi lobby u utama hotel sehingga sehingga banggunan yang sudah s ada akkan di hancuurkan Kesimpulan darii dua gambaar tersebut, dari d jenis ruuko ruko yanng berada di d sekitar t tapak sudah terpengaruhh unsur moddern dapat diilihat sudah semakin bannyak bangunnan kaca d sekitar ny di ya dan langggam china di daerah itu telah hilang, lalu ada gloodok plaza yaang juga m merupakan banguanan b m modern, sehiingga jika diilihat dari beentuk skylinee 4 4.2.2 Kebuttuhan Dimeensi Ruang T Tabel 6. Tabell luasan berdassarkan tipe hoteel
City Hottel di Kawassan Glodok Kotatua K Jakaarta | 67
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Tabel 7. Tabel luasan kamar hotel Unit kebutuhan ruang penghuni/tamu hotel KAMAR HOTEL Jumlah
Luas total /m2
Standard room
2
27 m
160
4320 m2
Deluxe Room
36m2
110
63 m2
10
3960 m2 630 m2
Unit Hunian
Luas /m2
Suite Room
TOTAL
280
8950 m2
Tabel 8 Tabel Kantor pengelola Unit kebutuhan ruang Pengelola RUANG PENGELOLA HOTEL Jenis Ruang
Standar
Kapasitas
Sumber
Luas/m2
R. manager
8m2
1
AS
8 m2
R.Keuangan
2/m2/orang
4
NAD
8 m2
R. marketing
2/m2/orang
2
NAD
4 m2
Resepsionis
15m2
3
AS
15 m2
R. Meeting
2/m2/orang
12
AS
24 m2
Pantry
1,4/m2/orang
3
NAD
4,2m2
R. Istirahat
2/m2 /orang
10
NAD
20 m2
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 68
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Toilet
2 m2
4
AS
TOTAL
8m2 91,2 m2
Unit kebutuhan ruang penunjang RUANG PENUNJANG&SERVIS ruang
Standar
Kapasitas
Sumber
Luas
kafe
2m2/orang
24
AS
48m2
Meeting center
2m2/org
12
AS
24 m2
minimarket
24m2
5
NAD
24 m2
Restaurant
1,5 m2
50
AS
75 m2
musholla
1m2/org
15
AS
15 m2
gym
4m2/org
10
AS
40 m2
Ruang ME
20m2
1
Survey
20 m2
Ruang pompa
20m2
1
Survey
20m2
Ruang genset
30m2
1
Survey
20m2
Pos keamanan
4m2/orang
4
AS
16 m2
toilet
2 m2
8
AS
16 m2
TOTAL
318 m2
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 69
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
4.2.3 Analisis Kebutuhan Luas Parkir Kendaraan Kebutuhan luas 1 mobil + sirkulasi = 25 m2 Kebutuhan luas 1 motor + sirkulasi = 3 m2 Kebutuhan luas 1 mobil servis + sirkulasi = 35 m2 •
Kendaraan Tamu (jumlah unit 200 kamar) - mobil : unit = 1 :5 Jumlah mobil = 200/5 = 40 mobil Kebutuhan luas parkir mobil = 40 x 25 = 1000 m2 - motor : unit = 1 : 5 Jumlah motor = 200/5 = 40 motor Kebutuhan luas parkir motor = 40 x 3 = 120 m2 Total kebutuhan luas parkir kendaraan penghuni + sirkulasi = 530 m2
4.2.4 Analisa Bentuk Massa Pemilihan bentuk massa dipilih berdasarkan bentuk, estetika, efektifitas, orointasi, dan sirkulasi Tabel 9. gambar analisa bentuk massa
Bentuk banguanan
Alternatif 1
Alternatif 2
Estetika bentuk
5
3
Efektifitas tapak
4
4
Orientasi view
4
4
Bentuk
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 70
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Sirkulasi
3
3
total
16
14
alternatif bentuk massa 1 dipilih karena sesuai dengan kawasan tapak terpilih yaitu berbentuk persegi, karena bentuk seperti ini mudah untuk di aplikasikan ke dalam bentuk tapak apapun. 4.2.5 Pola Sirkulasi Bangunan Sistem sirkulasi dalam bangunan dapat dibedakan menjadi sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertikal. Tabel 10. Sirkulasi di dalam bangunan
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 71
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
sirkulasi yang paling baik untuk di aplikasikan di bangunan hotel ini adalah sirkulasi Radial, pola radial merupakan sirkulasi linear namun berkembang dari pusat, dan memiliki pandangan ke segala arah, cocok dengan konsep bangunan hotel ini yang di desain untuk dapat melihat ke segala arah dengan berbagai macam bukaan.
4.3.6
Sistem sirkulasi vertikal Sistem sirkulasi vertikal pada bangunan meliputi tangga, lift, eskalator, dan ramp. Tabel 11. Jenis sirkulasi vertikal
Jenis sirkulasi Kelebihan
Kekurangan
Tangga
• tidak menggunakan • melelahkan listrik pengguna • fleksibel • dapat dipakai setiap saat • berguna di saat kebakaran • fleksibel diletakkan di mana saja
Eskalator
• perjalanan lebih baik • efisien
Lift
• daya angkut yang besar • tidak melelahkan • cocok untuk hotel saat mengangkut perabotan besar ke lantai atas
Ramp
bagi
arsitektur butuh listrik dan space besar
• bernilai estetika • efisien bagi koper, tas sorong dan sebagainya
butuh listrik waktu tunggu
dan
butuh space besar, sangat dibutuhkan untuk lalulintas barang di hotel
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 72
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Bangunan Hotel yang akan dirancang terdiri dari 16 lantai. Oleh sebab itu, jenis sirkulasi yang sesuai adalah ketiganya yaitu ramp ,tangga dan lift.
1. Analisa Lift o Jumlah lantai bangunan adalah 16 lantai o Memudahkan pencapaian penghuni ke unitnya o Diperlukan untuk memudahkan pemindahan barang o Membantu pengunjung dengan kondisi cacat o Kecepatan lift yang direkomendasikan untuk bangunan 16 lantai
ini adalah
2,2m/detik. o Kapasitas lift yang direkomendasikan adalah 1250 kg atau 12 penumpang. o Waktu tunggu 40-70 detik Perhitungan waktu perjalanan bolak balik (T) T = ((2h+4s)(n-1)+s(3m+4))/s = ((2x3,5+4x2,5)(16-1)+2,5(3x16+4))/2,5 = ((17)(15)+58)/2,5 = 125,2 Pemeriksaan jumlah lift yang ideal (untuk 1 tower) WT = T/N (WT=Waktu Tunggu;N=jumlah lift=3) = 125,2/3 = 41.7 (ideal)
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 73
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
•
Tangga o Sirkulasi pendukung jika sirkulasi utama tidak aktif. o Sirkulasi antar lantai (tidak perlu lift). o Sirkulasi darurat (tangga darurat).
4.2.7 Analisis Struktur Bangunan Sistem struktur bangunan yang digunakan sangat mempengaruhi kualitas dan kekuatan bangunan itu sendiri. Hal ini juga dapat mempengaruhi umur bangunan dan ketahanannya terhadap elemen-elemen perusak bangunan seperti gempa bumi, angin ribut, faktor biologis (hewan perusak), dan lain-lain. Struktur bangunan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : •
Sub Structure (struktur bawah)
Merupakan bagian struktur yang berfungsi menyalurkan beban-beban yang bekerja dari atas ke bawah.
Tabel 12. Alternatif pondasi
Jenis Pondasi
Kelebihan
Kekurangan
Tiang Pancang
• waktu pelaksanaan cepat • cocok untuk menahan beban vertikal
• memerlukan
banyak sambungan dan ketelitian yang tinggi, • menimbulkan bising dan getaran
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 74
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Bored Pile
• pemasangan tidak berdampak buruk bagi lingkungan, • memiliki kekuatan yang cukup untuk bangunan bertingkat tinggi • cocok untuk segala jenis tanah
Pondasi Rakit
• tahan gempa • boros dalam pemakaian bahan, • ruang pada pondasi dapat difungsikan • pelaksanaan sulit sebagai basement/efisiensi lahan • kedalaman sebesar volume yang dipindahkan
•
• waktu
pelaksanaan lebih lama • jika kadar air tinggi pengecoran akan beresiko
Upper Structure (struktur atas)
Merupakan struktur utama dari bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban dari atas berupa beban hidup dan beban mati ke pondasi baik secara vertikal maupun horizontal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan sistem struktur ini adalah penyaluran beban vertikal dan horizontal yang diperlukan dan menghasilkan hubungan yang kaku, adanya pembuatan bukaan pada sisi dinding terluar bangunan, perletakkan ruang-ruang di dalam bangunan serta besaran ruang tersebut untuk menentukan modul struktur dari bangunan tersebut.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 75
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Tabel 11. Alternatif struktur atas
Jenis Struktur Kelebihan Kekurangan Portal • dimensi relatif besar • kekakuan cukup (kolom dan balok) • fleksibel untuk bentang lebar dalam • Struktur rangka trafe kolom relatif penataan interior kaku kecil • struktur sederhana dan ringan
Dinding pemikul
• kekakuan tinggi • material beton pada bidang datar dapat mereduksi suara • penampilan masif
• waktu
pelaksanaan
lama • boros air
Struktur gemuk • pemakaian bahan • bahan baja kuat tarik (balok, rangka, sedikit dan berupa • pertimbangan korosi grid, dan slab) prefab dari bahan baja • waktu pengerjaan • boros air cepat • dapat digunakan untuk bentang lebar
Kesimpulan dari analisa struktur pada tabel di atas adalah penggunaan jenis pondasi bored pile pada bangunan hotel karena kemampuannya untuk menahan beban besar dan juga dampaknya yang relatif kecil terhadap lingkungan sekitar, yaitu getaran kecil yang ditimbulkan dan tidak seperti jenis pondasi tiang pancang. Untuk struktur atas, penggunaan sistem struktur portal lebih cocok dengan bangunan hotel ini karena lebih fleksibel dengan penataan ruang dalam setiap unit. Bahan struktur yang digunakan adalah konstruksi beton bertulang dengan pertimbangan bahan ini lebih kuat, tidak akan berkarat, dan lebih fleksibel terhadap bentuk rancangan.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 76
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
4.2.8 Analisis Material Bangunan Tabel 12. Alternatif material bangunan
Lantai Keramik
Keuntungan • ekonomis bagi rusun • banyak pilihan • mudah didapat • kedap suara • elegan • kuat • tahan cuaca • elegan • kuat
Kerugian • mudah pecah
Dinding Bata
Keuntungan
Kerugian
• murah • kuat
• pemasangan lama • boros semen, tidak ekonomis
Batako
• murah, ekonomis • ringan
• kurang kuat
Bata ringan
• ringan • pemasangan cepat • hemat semen
• kurang kuat • mahal, kurang ekonomis bagi rusun
Penutup Dinding Cat
Keuntungan
Kerugian
• banyak pilihan • ekonomis bagi rusun
• tidak tahan lama • mudah pudar
Wallpaper
• banyak pilihan • mahal, kurang ekonomis bagi rusun • pemasangan cepat • bercorak / lebih • sulit diperbaiki menarik
Soft Board
• relatif murah • pemasangan dan mudah Keuntungan
Marmer
Granit
Penutup Plafond Triplek
• mahal, tidak ekonomis bagi rusun • perawatan sulit • mahal, tidak ekonomis bagi rusun • sulit didapat
• perawatan sulit cepat • tidak tahan cuaca
• ringan • pemasangan mudah • mudah didapat
Kerugian • rawan rayap • tidak tahan cuaca • kurang menarik
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 77
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
• • • • • •
Gypsum
GRC Board
• mahal, • pemasangan lama
kedap suara fleksible lebih menarik kedap suara murah tahan cuaca
• berat • kurang menarik
Material yang dipilih dan sesuai dengan perancangan bangunan rumah susun ini adalah lantai marmer dan keramik, dinding Hebel, penutup dinding cat. Setiap koridor dan unit hotel ini menggunakan penutup plafond karena untuk menutupi jalur utilitas. Jaringan utilitas berada di koridor hotel sehingga plafon pada ruangan tersebut nantinya lebih rendah (±2 meter) dibanding plafon pada kamar hotel
4.2.9. Analisis Sistem Proteksi Kebakaran Tabel 13. proteksi kebakaran aktif
Alat Fire Hydrant Kimia Portable Pylar Hydrant
Sprinkler Heat and Smoke Detector
Luas Pelayanan Jarak Luas 30 m 800 m2 25 m 200 m2 100 m -
6-9 m -
25 m2 75 m2
Keterangan Pada koridor, lobby, dll Pada daerah umum - Di luar gedung, terlihat jelas, mudah dijangkau, dan tidak terhalang - Sumber persediaan air untuk pemakaian selama 30-60 menit dengan daya pancar 200 galon/menit. Bekerja secara otomatis Berbunyi otomatis bila mendeteksi asap dan panas
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 78
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
¾ hidran Gambar 4.23. system penyaluran air pada gedung dengan hidran dan sprinkler
Ada 3 jenis hidran yaitu hidran kotak, hidran halaman, hidran kota. Dalam sebuah hotel semua tipe ini digunakan untuk mendapatkan pencegahan secara optimal. •
Sprinkler gambar 4.24 jalur sprinkler
1
2
3
4
Ada beberapa susunan cabang sprinkler, yang paling tepat untuk bangunan hotel ini adalah tipe 4 seperti yang tertera di gambar. •
Detektor gambar 4.25 detector alarm
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 79
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Beberapa detector digunakan sebagai antisipasi bahaya kebakaran. Seperti detector ionisasi, detector panas, detector listrik, dan detector fotoelektrik.
Tabel 14. pencegah kebakaran pasif
Jenis Tangga kebakaran Koridor Penerangan darurat Bahan tahan api Smoke & Heat Ventilating Vent & exhaust
Keterangan Jarak setiap titik maksimal 30 m dengan lebar minimun 1,2 meter Lebar minimum 1,8 m Terdapat lampu petunjuk pada tangga darurat dan koridor yang menyala pada saat alarm aktif Struktur utama harus tahan terhadap api minimal 2 jam Dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara luar - Dipasang pada tempat-tempat khusus seperti di tangga darurat - Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang dibuka pintunya
Gambar 4.26 Tangga darurat
S, Jimmy Juwana. 2004. Panduan Sistem Bangunan Tinggi.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 80
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Jarak antar pintu darurat yang disyaratkan adalah 30 m (bangunan tanpa sprinkler) dan 45 (bangunan dengan sprinkler). Dindingnya harus dapat menahan api selama 2 jam dan pintunya dapat menahan api selama 1,5 jam. Lebar pintu keluar minimum 80 cm, sedangkan lebar tangga dan koridor minimum adalah 120 cm. Semua pintu membuka ke arah dalam kecuali pada lantai dasar yang membuka ke arah luar.
4.2.10. Analisis Jalur Sirkulasi Utilitas Bangunan Jalur sirkulasi utilitas yang akan digunakan pada bangunan Hotel ini berada pada jalursirkulasi horizontal, yaitu pada langit-langit koridor dan didukung dengan adanya sejumlah shaft sebagai jalur sirkulasi utilitas vertikal.
Gambar 4.26. Alternatif jalur sirkulasi utilitas
S, Jimmy Juwana. 2004. Panduan Sistem Bangunan Tinggi.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 81
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
A. SISTEM PENYALURAN AIR Untuk memasok kebutuhan air bersih, biasanya digunakan pompa agar air dapat disalurkan ke tempat yang letaknya jauh dari permukaan tanah. Pada umumnya terdapat dua sistem pasokan air bersih, yaitu sistem pasokan ke atas (up feed), (baik dengan atau tanpa tangki penampung air), dan pasokan ke bawah (down feed). Pada sistem pasokan ke atas (up feed) air bersih dialirkan dengan tekanan pompa, sedangkan pada pasokan ke bawah (down feed), pompa digunakan untuk mengisi tangki air di atas atap. Dengan menggunakan sakelar pelampung, pompa akan berhenti bekerja, jika air dalam tangki sudah penuh dan selanjutnya air dialirkan dengan memanfaatkan gaya gravitasi Pada perancangan hotel marina ini, sistem penyaluran air bersih yang akan dipilih yaitu, sistem down feed, yaitu menyalurkan air dari PAM ke reservoir atas dengan pompa untuk selanjutnya secara gravitasi dialirkan ke tiap-tiap kebutuhan.
Kebutuhan air bersih Berdasarkan buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi (Juwana, J.S., 2005, p195-197), kebutuhan air bersih pada bangunan hotel dapat dihitung berdasarkan kebutuhan rata-rata per hari per orang yaitu 185 – 225 liter. Kebutuhan air juga dapat dihitung dengan pendekatan luasan bangunan. Untuk bangunan hotel, kebutuhan air per m2 bangunan adalah 30 liter per hari. Apabila luas lantai proyek mencapai 24.678 m2, maka kebutuhan bangunan per harinya adalah:
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 82
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
24.678 m2 x 20 liter/m2.hari = 493.560 liter = 493,5m3/hari Sebagai cadangan, maka kebutuhan air dikali 2, untuk kebutuhan dua hari. Sehingga kebutuhan air-nya menjadi 987,1 m3. Berdasarkan Buku Sistem Bangunan Tinggi, dihitung: Perhitungan volume tangki air Vol. tangki bawah
= 40% x kebutuhan air = 40% x 493.560 liter = 197.424 liter = 197.4 m3
Vol. tangki atas
= 15% x kebutuhan air = 15% x 493.560 liter = 74.034 liter = 74,03 m3
B. PEMBUANGAN AIR KOTOR 1. Air bekas (grey water ) Air bekas (grey water) yang dimaksud adalah air bekas cucian kamar mandi, cucian pakaian, cucian kendaraan, cucian peralatan dapur, dan beberapa macam cucian lainnya. Air kotor yang berasal dari masing-masing lubang buangan dialirkan ke bak kontrol. Dari bak kontrol, air bekas tersebut dapat di-recycle dan digunakan kembali
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 83
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
untuk menyiram taman sehingga secara tidak langsung, air tersebut dapat terserap kembali ke tanah. Air buangan atau air kotor yang mengandung lemak (air buangan dari dapur) perlu disaring menggunakan perangkap minyak (grease trap). Penangkap pasir digunakan pada tempat cuci kaki di kolam renang atau tempat mandi di pantai, dimana air buangannya mengandung tanah atau pasir. Penangkap pasir atau tanah ini juga dipasang pada saluran terbuka air hujan di luar gedung. Prinsip kerjanya adalah mengendapkan tanah atau pasir, karena itu mulut dari pipa pembuangan dari penangkap terletak di muka air dalam penangkap seperti konstruksi ‘over – flow’. Gambar : Skema utilitas air
2. Air hujan Air hujan disalurkan melalui pipa vertikal yang dipasang pada shaft. Air hujan dialirkan ke dalam bak penampungan air hujan. Hal ini bertujuan supaya air hujan yang datang tidak terbuang percuma ke selokan lingkungan, tetapi dapat meresap ke dalam tanah.
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 84
Oka Arimuda a Angkat / 100 00850853
Gam mbar : Skemaa air hujan ( hijjau )
C. ANAL LISA SISTE EM PEMBU UANGAN SA AMPAH Ada dua d macam sistem s pembbuangan sam mpah yang daapat digunakkan, yaitu : a. Melallui shaft sam mpah Dari tiap-tiap laantai terdappat shaft-shaaft pembuaangan sampah yang keemudian ditam mpung di pennampungan utama di baagian bawahh bangunan, setelah itu diangkut d oleh truk t sampah. b. Ditam mpung Dimaana sampah ditampungg oleh masing-masing unit huniaan untuk keemudian ditam mpung oleh petugas p keberrsihan. Pada perancangan Hotel Marina inni, penampuungan sampaah dilakukann secara manu ual oleh petuugas housekkeeping hottel. Sampah yang beradda di tiap-ttiap unit kamarr hotel akann ditampungg dalam kerreta petugass housekeepping, setiap harinya, sehing gga sampahh tidak menuumpuk di dalam. d Setelaah itu samppah akan dibbawa ke tempaat penampuungan samppah di baggian servis lantai baawah. Dari tempat
City Hottel di Kawassan Glodok Kotatua K Jakaarta | 85
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
penampungan sampah di bawah tersebut, kemudian akan diangkut ke tempat penampungan sampah wilayah. 4.2.11 Analisa Sistem pengudaraan ada 2 jenis sistem pengudaraan, yaitu pengudaraan alami dan pengudaraan buatan pada bangunan tinggi, yaitu; A. Pengudaraan alami Pengudaraan alami pada bangunan hotel ini memanfaatkan udara dan angin yang masuk ke dalam bangunan dengan cara memberi bukaan-bukaan pada sisi-sisi ruang, serta membuat ventilasi silang atau cross-ventilation. Perancangan hotel ini harus memanfaatkan sebaik-baiknya pengudaraan alami yang ada, sehingga di dalam ruangan di dapat kenyamanan. Pengudaraan alami ini digunakan pada ruangruang publik, seperti lobby, restaurant, dan lain-lain. B. Pengudaraan buatan Pengudaraan buatan dimaksudkan sebagai suatu cara untuk mendapatkan kenyamanan dengan alat penyegaran udara. Alat penyegaran udara yang digunakan yaitu air conditioning (AC). Letak tapak yang berada di tepi laut, memiliki udara yang kurang memberikan kenyamanan karena udaranya panas (23-34ºC), kotor, berdebu, dan berasap, selain itu arah angin terkadang tidak menentu Oleh karena itu, perancangan hotel marina ini membutuhkan suatu pengudaraan buatan, khususnya pada ruang-ruang tertentu yang memiliki fungsi
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 86
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
beristirahat dan memang dibutuhkan kenyamanan udara pada ruang tersebut, yaitu pada ruang unit-unit kamar. Tabel 15. Sistem pendingin Udara
Sistem AC
Keuntungan • Tidak memerlukan ducting
Window Unit
• Kapasitas kecil,
dan fleksibel dalam
kurang efisien untuk
menempatkan lokasi
bangunan dengan
• Biaya awal relatif lebih murah karena bebas perawatan. • Biaya maintenance relatif murah • Tidak memerlukan ducting • Fleksibel dalam penempatan lokasi
Package Unit
Kerugian
• Jangka waktu/ usia pemakaian lebih panjang • Biaya awal lebih rendah,
bentang ruang besar • Kebisingan cukup tinggi • Distribusi kurang merata • Distribusi udara kurang merata • Kebisingan tinggi karena mesin berada dalam ruangan • Pengoperasian kurang
tidak perlu perawatan
praktis, harus dari tiap
khusus
unit
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 87
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
• Biaya awal tinggi
• Jangka waktu/ usia pemakaian lebih panjang • Mesin pendingin berpusat
ducting dan operasi • Ukuran shaft dan
pada satu tempat Central Unit
terutama untuk
• Distribusi udara merata
ducting besar
• Pemeliharaan dan pengoperasian berpusat pada satu tempat • Tingkat kebisingan rendah
Berdasarkan perbandingan ketiga jenis air conditioning di atas, maka yang dipilih sebagai pengudaraan buatan untuk perancangan kamar-kamar hotel marina ini adalah Central Unit System, dengan sistem ini penghawaan didistribusikan merata pada tiap-tiap unit kamar, pengendalian serta pengoperasian lebih efektif. Apabila ada unit yang ingin mengubah suhu udara kamar, ditambahkan suatu sistem pengaturan pada tiap-tiap unit kamar, agar suhu dapat disesuaikan dengan keinginan pemakai.Pada City hotel di kawasan glodok ini pengudaraan lebih banyak menggunakan pengudaraan buatan yang berasal dari AC dengan system sentral. 4.2.12 Analisis Sistem Penangkal Petir
Tabel 16. Alternatif sistem penangkal petir
Sistem Faraday
Pemasangan
Keuntungan • cocok untuk bangunan tinggi, seperti rusun • jarak jangkauan luas
Kerugian • dari segi estetis kurang menunjang
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 88
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
• tiang tidak terlalu tinggi • jarak jangkauan luas
Radio Aktif
• praktis bila dibandingkan dengan sistem Faraday • biaya murah
Franklin Rod
• kurang ekonomis bagi rusun • bersifat menolak petir sehingga dapat membahayakan lingkungan • daya jangkauan terbatas • antena akan semakin tinggi sesuai dengan bangunan
4.2.13 Sistem instalasi listrik Pasokan listrik berasal dari PLN dan pembangkit cadangan listrik (generator set) yang disiapkan manakala pasokan daya listrik untuk bangunan yang berasal dari PLN terganggu. Panel distribusi daya listrik dibagi dalam kelompok: daya listrik untuk stop kontak, daya listrik untuk penerangan, dan daya listrik untuk perlengkapan/peralatan bangunan (pemanas air, lemari es, mesin-mesin kerja, dll)
Gardu
Meteran
Trafo Panel Utama
PLN Genset
Panel Cabang
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 89
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
4.2.13 Teknologi Perancangan Aktif Teknologi berperan dalam perancangan aktif yang bersifat optional. Perancangan ini umumnya berupa instalasi pembangkit listrik yang dipasang secara integrasi pada bangunan. Karena sifatnya hanya tambahan sehingga aspek ini tidak dibahas secara spesifik. Teknologi yang dapat digunakan dalam proyek ini sebagai pendukung desain adalah teknologi photovoltaic dan pembangkit tenaga angin. 4.3 ANALISA ASPEK MANUSIA 4.3.1 analisa sirkulasi kegiatan Sirkulasi Pengunjung Hotel (Menginap) Pengunjung Parkir
Drop Off
Pejalan kaki
Bar, Lounge Restaurant Kamar Hotel
Lobby
Outdoor Facility Retails
Front Desk
Bussiness center Toilets Meeting Room
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 90
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Sirkulasi Pengunjung Umum (Tidak menginap) Lobby
Front Desk
Restaurant Parkir Karaoke Pengunjung Function Hall
Pejalan kaki
Shopping Arcade
Sirkulasi Staf Operasional (Back Office) Staff
Jalan kaki
kendaraan
Side Entrance
Parkir
Loading Dock
Timekeeper
Ruang Training
Ruang HRD
Ruang Staf
Kafetaria
Toilet
General Store
R. P3K
Receiving
Laundry
Gudang
Housekeeping
Kitchen&Steward City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 91
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
Sirkulasi Staf Pengelola/Office Management Toilet Parkir Front Desk Staff
Lobby Front Office Drop Off
Executive Office
IV.3.3. ANALISA HUBUNGAN RUANG A. HUBUNGAN RUANG MAKRO
SALES & CATERING
BEACH
FRONT OFFICE
BAR, LOUNGE RETAIL SPACE
EXECUTIVE OFFICE
ENGINEERING
RESTAURANT BACK OFFICE
O. FASILITAS
COTTAGE
DERMAGA
GUESTROOM LOBBY
FUNCTION ROOM
Car Parking
Motor Parking
Loading Dock
Security Security SIDE ENTRANCE MAIN ENTRANCE
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 92
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
B. HUBUNGAN RUANG MIKRO LOBBY
TOILET
BUSSINESS C.
TRAVEL AGENT
SALES & CATERING
COFFEE SHOP BAR, LOUNGE
EXECUTIVE OFFICE
FRONT DESK
LOBBY
GUESTROOM
FRONT OFFICE
Concierge
DRUG STORE
MEETING ROOM
ATM CENTER
FUNCTION ROOM
RETAILS
RESTAURANT ARCADE
EXECUTIVE OFFICE
Penerima/receptionist
Sekretaris
General Manager
F&B Manager
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 93
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
FRONT OFFICE
FRONT OFFICE Accountant Credit Manager
Cashier
Safe deposit & vault
Front Office Manager Mail, keys, messages Payroll Manager LOBBY
FRONT DESK Advance reservation Reservation
Porters, bellboy
Registration Office
B Count Room Control Room Information
Stationary Store/ Copying Telephone operator
Toilet EXECUTIVE OFFICE
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 94
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
SALES & CATERING
Penerima/receptionist
Sales Office
Copying & Storage
BACK OFFICE
Side Entrance
Loading Dock
Timekeeper Training Room HRD Ruang Staf
Room service
Dapur Staf
Smoking Room
Toilet Karyawan
Kafetaria
R. P3K
General Store
Laundry
Receiving
Housekeeping
Gudang
Gudang kering Gudang basah Gudang ikan Gudang sayur
Kitchen &
Restaurant/ Coffee Shop
Gudang daging Gudang minuman
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 95
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
HRD (HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT)
Ruang asisten
Ruang asisten
Ruang Tamu
Ruang kerja HRD
Ruang pimpinan HRD
FUNCTION ROOM Gudang
Pre‐Function Room
Function Room
Loading Dock
Toilet
RESTAURANT
Penerima
Ruang Makan
Penyajian Minuman
Bar/Pantry Minuman
Wastafel
Penyajian Makanan
Dapur
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 96
Oka Arimuda Angkat / 1000850853
DAPUR
Loading Dock
Receiving Room/ General Store
R. pendingin sayuran
Praproses sayur
R. pendingin daging
Praproses daging
Dapur hangat Dapur dingin
Penyajian Makanan
Dapur Bakery
Persediaan barang kering Persediaan minuman Persediaan barang pembersih
Bar/Pantry Minuman Area pencucian piring
Restauran, Bar, Room Service, etc
Pengembalian piring kotor
Ruang penampungan sampah
City Hotel di Kawasan Glodok Kotatua Jakarta | 97