B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2014 Pemerintah
Kabupaten Blitar melaksanakan 8 (delapan) urusan pilihan yaitu Urusan Kelautan dan Perikanan, Urusan Pertanian, Urusan Kehutanan, Urusan
energi dan sumber daya mineral, Urusan Pariwisata, Urusan Industri, Urusan Perdagangan dan Urusan Ketransmigrasian.
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan kelautan dan perikanan pada tahun 2014 dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan. Urusan kelautan dan perikanan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 4.868.351.150 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 4.202.915.187 (86,33%).
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja,
serta permasalahan dan solusi dari masing-masing SKPD diuraikan sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.707.650.650 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 3.299.871.630 (89,00%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Pembangunan Balai Benih Ikan (DAK dan Pendamping DAK) b) Pendampingan Sertifikasi hak atas Tanah pembudidaya ikan
c) Pendampingan Pelestarian dan pengembangan Program anti kemiskinan (APP)
d) Pembangunan jalan produksi di kawasan minapolitan (Silpa DAK 2012 dan 2013)
e) Peningkatan Produktifitas budidaya perikanan
f) Pemantauan dan temu teknis pengendalian serangan penyakit pada ikan
g) Optimalisasi Balai Benih Ikan (BBI) LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 209
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya pembangunan Balai Benih Ikan (DAK dan Pendamping DAK)
b) Terlaksananya pendampingan Sertifikasi hak atas Tanah pembudidaya ikan
c) Terlaksananya
pendampingan
Pelestarian
dan
pengembangan Program anti kemiskinan (APP)
d) Terlaksanaya pembangunan jalan produksi di kawasan minapolitan (Silpa DAK 2012 dan 2013)
e) Terlaksananya perikanan
peningkatan
Produktifitas
budidaya
f) Terlaksananya pemantauan dan temu teknis pengendalian serangan penyakit pada ikan
g) Terlaksananya optimalisasi Balai Benih Ikan (BBI)
2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Program Pengembangan Perikanan Tangkap mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 487.337.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 299.715.500 (61,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Optimalisasi SDM dan kelembagaan kelompok kelautan dan perikanan
b) Pendataan dan pelaporan produksi perikanan, tangkap dan potensi pesisir dan PUD
c) Pengembangan dan Peningkatan produksi Sumberdaya perairan umum darata (DAK dan pendampingan DAK)
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya optimalisasi SDM dan kelembagaan kelompok kelautan dan perikanan
b) Terlaksananya pendataan dan pelaporan produksi perikanan, tangkap dan potensi pesisir dan PUD
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 210
c) Terlaksananya pengembangan dan peningkatan produksi
sumberdaya perairan umum darat (DAK dan pendampingan DAK)
3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 210.258.000 dan dapat direalisasikan
sebesar
Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan:
206,752,131
(98,83%)
yang
a) Introduksi dan promosi hasil perikanan b) pameran kontes ikan hias
c) Optimalisasi Sub Raiser Ikan Hias
d) Pendampingan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya introduksi dan promosi hasil perikanan b) Terlaksananya pameran kontes ikan hias
c) Terlaksananya optimalisasi Sub Raiser Ikan Hias
d) Terlaksananya pendampingan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP)
4) Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan pulaupulau kecil Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan pulau-pulau
kecil mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 86.000.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 28.546.950 (33,19%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Inventarisasi kawasan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Blitar. b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan kelautan dan perikanan dalam RPJMD
Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 211
Tabel 4.49 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan 2014 No
Indikator
Target
Ketersediaan fasilitas pelayanan 2 buah pemasaran TPI 2 Peningkatan sarana pemasaran 1 buah bergerak pengadaan 3 Peningkatan 7 unit peralatan penstabil mutu ikan 4 Peningkatan kualitas ikan yang 80% dipasarkan 5 Peningkatan sarana pengolahan ikan 6 Peningkatan jumlah produk 10 olahan ikan 7 Meningkatnya jumlah kapal 60 kapal yang ada di kolam labuh Bertambahnya jumlah produksi 8 perikanan tangkap perairan 10 umum daratan Jumlah laporan pendataan 9 perikanan tangkap, potensi 1 pesisir dan perairan umum daratan 10 Fungsional PPI Tambakrejo 1 11 % capaian pendataan potensi 15% kelautan 12 % peningkatan produksi: 15 - Nila (benih) 20 - Gurami (benih) 20 - Lele (benih) 13 % peningkatan produksi: 15 - Nila 10 - Gurami 25 - Lele 15 - Koi % peningkatan produksi ikan di 14 Kawasan Minapolitan: 15 - Koi 15 - Gurami 15 - Lele 15 - Nila Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 1
Capaian 1 buah
4 buah 8 unit 70%
1 unit 10
36 kapal 11 1 1 -
15,8 15 21 14 10 24 36 27 15 20 15
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 212
Potensi perikanan di Kabupaten Blitar terdiri dari perikanan
tangkap, perikanan budidaya konsumsi, dan budidaya ikan hias.
Untuk ikan hias sudah tidak diragukan lagi bahwa Kabupaten Blitar merupakan pusat budidaya ikan koi yang sudah sangat terkenal
sehingga hasil budidayanya pun telah menjadi komoditi ekspor. Produksi ikan koi di Kabupaten Blitar pun meningkat 13,06% dari
tahun 2013. Perkembangan produksi ikan koi dan ikan hias lainnya disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.50 Perkembangan Produksi Ikan Hias Tahun 2013 -2014
No
Jenis Ikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Koi Gapi Oskar Barbir Cupang Plati Akara Moli Rainbow Lalia Manvis Koki Ikan Hias Lain Jumlah Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015
Produksi (Ekor) 2013 2014 200.800.000 227.040.000 857.000 1.237.000 796.000 1.110.000 224.000 358.000 359.000 350.000 255.000 296.000 179.000 285.000 401.000 186.000 93.000 103.000 92.000 100.000 223.000 99.000 26.000 57.000 2.252.000 2.047.000 206.557.000 233.268.000
Secara umum produksi ikan hias di Kabupaten Blitar
mengalami
peningkatan
sebesar
11,45%.
Sebagian
besar
mengalami peningkatan produksi, hanya beberapa jenis ikan hias mengalami penurunan produksi seperti Moli dan Manvis.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 213
Selain Ikan Koi, perikanan budidaya konsumsi juga menjadi
primadona di Kabupaten Blitar dengan beberapa unggulan seperti
nila, gurami dan lele. Produksi perikanan budidaya ini mengalami
fluktuasi jumlah produksi di masing-masing jenis ikan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor alam, penyakit ikan, dan lain-lain.
Perkembangan produksi perikanan budidaya
konsumsi tahun 2014 disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.51 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2012 – 2014
No
Jenis Ikan
2012 1. Nila 5.709,1 2. Gurami 88,6 3. Lele 1.444,8 4. Mas 44,4 5. Tawes 12,2 6. Mujair 13,6 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan, 2015
Volume (Ton) 2013 6.044,4 1.208,5 1.619 34,8 10,9 11,9
2014 2.941,4 2.501,5 376,7 20,8 4,4 3,9
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa produksi tertinggi
adalah ikan Nila, disusul oleh Gurami dan Lele. Pada tahun 2014,
produksi Lele dan Nila mengalami penurunan yang cukup signifikan,
karena petani beralih pada pengembangan Gurami karena permintaan yang lebih besar, sehingga produksi Gurami pada tahun 2014 meningkat.
Kabupaten Blitar juga memiliki potensi perikanan laut,
meskipun produksinya tidak sebanyak kota-kota atau kabupatenkabupaten di pesisir utara, karena Kabupaten Blitar terletak di pesisir Samudra Indonesia yang ombaknya cukup besar.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 214
Tabel 4.52 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Laut Tahun 2013 – 2014 Produksi (Ton) 2013 2014 1 Cakalang 45.664 14.676 2 Selar 14.589 5.408 3 Kembung 1.067 12.377 4 Lemuru 21.107 181.135 5 Tongkol 699.455 471.547 6 Kerapu 5.620 414 7 Kuwe 968 1,721 8 Tengiri 15.876 5.825 9 Kakap Merah 21.618 3.938 10 Hiu 47 12.081 11 Layang 684.716 200.374 12 Lemadang 388 13 Gurita 11.892 13.688 14 Udang Barong 11.215 9.916 15 Cendro 2.045 529 16 Pari 1.164 6.198 17 Bawal Putih 18 Alu-Alu 19 Madidihang 8.583 20 Cumi-cumi 170.000 21 Ikan Lain 38.210 22 Rumput Laut 76.607 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 No
Jenis Ikan
Perikanan laut sangatlah tergantung pada musim dan
cuaca, sehingga tidak dapat dipastikan jumlah produksinya. Selain
ikan, juga dihasilkan rumput laut, walaupun rumput laut ini bukan hasil budidaya namun produksinya cukup besar. Terdapat tiga jenis rumput laut yang berkembang di pesisir Kabupaten Blitar, tetapi hanya satu jenis yang dipasarkan secara komersial yaitu dikirimkan ke industri di luar kota (Gresik).
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 215
c) Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi oleh urusan kelautan dan perikanan adalah :
1) Mutu induk gurame yang kurang baik, banyak terjadi inbreeding sehingga kwalitas benih menurun
2) Sulit mengubah kebiasaan nelayan untuk dapat meningkatkan kualitas ikan yang dipasarkan
Solusi yang dapat dilakukan adalah :
1) Memperbaiki kualitas induk gurame
2) Sosialisasi dan kelompok percontohan 2. Urusan Pertanian Urusan pertanian pada tahun 2014 dilaksanakan oleh beberapa SKPD yaitu: (a) Dinas Pertanian; (b) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (BP4K); (c) Dinas Kehutanan dan
Perkebunan; dan (d) Dinas Peternakan. Secara keseluruhan urusan
pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 18.499.626.900 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 15.975.594.073 (86,36%).
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja,
serta permasalahan dan solusi dari masing-masing SKPD diuraikan sebagai berikut:
a. Dinas Pertanian Dinas Pertanian melaksanakan urusan pertanian dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.658.758.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 3.327.376.737 (90,94%). Adapun realisasi pelaksanaan program
dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut:
1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 48.000.000 dan dapat direalisasikan LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 216
sebesar Rp. 43.275.000 (90,16%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Pendamping Anti poverty Program (APP) Pertanian dengan
Terlaksananya
pendampingan
Provinsidengan bantuan 45 buah handsprayer.
b) Program
Peningkatan
Kegiatan
APP
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan Program
Peningkatan
Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
118.120.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 115.797.000 (98,03%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
b) Gelar potensi produk unggulan pertanian/perkebunan
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Partisipasi Gelar GAP Hortikultura tingkat Provinsi di Malang 1 kegiatan
b) Terselenggaranya Gelar Potensi Unggulan Pertanian Kab. Blitar di Kantor Dinas Pertanian 1 kegiatan
c) Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Penerapan
Teknologi
Pertanian/Perkebunan Program
Peningkatan
Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 2.238.417.000
dan
dapat
direalisasikan
sebesar
2.021.032.000 (90,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pengadaan
sarana
&
pertanian/perkebunan tepat guna
prasarana
Rp.
teknologi
b) Teknologi Pengembangan Perbenihan c) Pengelolaan Laboratorium Pertanian
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 217
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Pemberian bantuan sarana teknologi tepat guna ke kelompok tani dan pengadaan alat untuk aset sebanyak 11 Handtractor,
4 pompa air, 2 kultivator, 50 Ph meter, 1 Power Threser,1 kendaraan roda 3 dan aset 1 combine harvester.
b) Diklat teknologi perbanyakan tanaman alpukat untuk penangkar benih hortikultura beserta Orientasi Petugas dan Penangkar Hortikultura ke Jawa Tengah terhadap 3 klp penangkar
c) Pengadaan peralatan pengukur unsur untuk Laboratorium Pertanian sebanyak alat penguji unsur NPK, lemari asam beserta diklat teknik pengoperasiannya
d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 535.951.500 dan dapat direalisasikan
sebesar
Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan:
519.786.500
(96,98%)
yang
a) Pendampingan SLPTT Padi, Jagung dan Kedelai
b) Pengembangan agribisnis tanaman sayuran dan tanaman hias
c) Pengembangan biofarmaka
agribisnis
tanaman
buah-buahan
dan
d) Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan e) Pengembangan Budidaya Kacang-kacangan
f) Pendaftaran Varietas Komoditas Hortikultura
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Pendampingan operasional pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT : Padi 11.255 Ha di 461 Klp, Jagung 1.000 Ha di 40 Klp)
b) Pengembangan
budidaya
kepada 1 kelompok tani
tanaman
hias
Phylodendron
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 218
c) Tersalurnya bantuan sarana bibit, pupuk dan alat pertanian untuk budidaya tanaman melon kepada 5 Klp tani
d) Terlaksananya Pembinaan dan Studi Banding Klp Penangkar Benih Padi kepada 4 kelompok penangkar
e) Demplot budidaya kacang tanah varietas unggul sebanyak 12 hektar
f) Pendaftaran dan sertivikasi Varietas Unggul Lokal (1 komoditi Nanas)
2) Capaian Kinerja Pada
Tahun
penghargaan
2014
atas
Kabupaten
beberapa
Blitar
prestasi
di
telah
mendapatkan
bidang
pertanian,
diantaranya Juara I Lomba Buah Unggul di Tingkat Nasional
dengan komoditi unggulan Alpukat “Si Jago” dari Kecamatan Ponggok.
Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor pertanian dalam
RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
Tabel 4.53 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Pertanian) 2014
No 1
Indikator
Target
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional lokal/pertanian a. % peningkatan hasil agribisnis/produksi: 299.019 ton - Padi : 276.247 ton 496.323 ton - Jagung : 458.526 ton 12.045 ton - Kedele : 11.128 ton 12.741 ton - Cabe : 11.771 ton 219 ton - Kentang : 180 ton 946 ton - Durian : 874 ton 761 ton - Manggis : 703 ton 3.341 ton - Nanas : 3.087 ton
Capaian berbasis
potensi
329.798 ton 507.025 ton 13.490 ton 20.327 ton 853 ton 3.662 ton 527 ton 16.019 ton
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 219
No
Indikator
Target
Capaian
2.243 ton 7.657 ton - Belimbing : 2.072 ton 23.425 ton 40.368 ton - Pisang : 21.641 ton b. Penyediaan dan 4 komoditas pengembangan bibit (padi, jagung, 3 komoditas unggul tan. Pangan dan melon, hortikultura Phylodendron) c. Peningkatan dukungan infrastruktur pertanian - 1. peningkatan jumlah jaringan Irigasi 9,2 km 10,1 km Tingkat Usaha Tani : 35,4 km - Peningkatan panjang 8,5 km 20,2 km jalan usaha tani : 8,2 km - 4. Penambahan jumlah 6 unit 1 unit embung 3 unit - penambahan jumlah 1 unit 1 unit gedung BPP : 6 unit - Peningkatan kawasan 1 komoditas 1 komoditas percontohan komoditi (kacang tanah) : 1 komoditas 2 komoditas - Peningkatan standar 2 komoditas (nanas dan mutu produk : 3 Alpukat) komoditas - Peningkatan 2 komoditas pemasaran produk 2 komoditas (nanas dan komoditi (Promosi) : 3 melon) komoditas Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui 2 pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal a. % Peningkatan petani SLPTT : Padi yang mendapat pelatihan 11.255 Ha di 461 teknologi / Sekolah 938 kelp tani Klp, Jagung 1.000 Lapang : 772 kelompok Ha di 40 Klp tani ( 5 %) b. % Peningkatan Alsintan 11 Handtractor, 36 unit yang dihibahkan kepada 4 pompa air, 2 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 220
No
Indikator
Target
kelompok tani : 2.029 unit (5 %)
Capaian kultivator, 50 Ph meter, 1 Power Threser, 1 kendaraan roda 3 dan aset 1 combine harvester. Jumlah total 73 Alsintan
Sumber : Dinas Pertanian, 2015
Pertanian merupakan penyokong utama bagi perekonomian
Kabupaten Blitar, dengan kontribusi sebesar 43,86% pada PDRB
Kabupaten Blitar. Kontribusi terbesar di sektor pertanian adalah
dari sub sektor tanaman bahan makanan yaitu sebesar 18,39%.
Produksi sub sektor tanaman bahan makanan juga mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 4,87%.
Sebagai sektor basis, sektor pertanian di Kabupaten Blitar didukung
oleh ketersediaan lahan yang cukup luas yang digunakan sebagai lahan pertanian.
Luas lahan pertanian di Kabupaten Blitar
mencapai 71,61% dari keseluruhan luas Kabupaten Blitar yang seluas 158.879 Ha. Lahan pertanian terbagi menjadi dua yaitu lahan
sawah dan lahan pertanian non sawah. Lahan pertanian non sawah sebagian
besar
merupakan
tegal/kebun,
selain
itu
juga
dimanfaatkan untuk ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang penggembalaan, tambak/kolam/empang, dan hutan negara.
Luasan untuk masing-masing jenis lahan tergambar pada
gambar berikut ini:
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 221
Gambar 4.3 Penggunaan Lahan di Kabupaten Blitar Sawah (Ha) 20% Non Pertanian 28% Non Sawah 52%
Sumber : Dinas Pertanian, 2015 (diolah)
Lahan sawah di kabupaten Blitar terbagi menjadi 3 jenis
lahan, yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan dan sawah pasang surut. Sawah dengan irigasi merupakan jenis sawah yang terbanyak
di Kabupaten Blitar yaitu seluas 28.045 Ha. Sedangkan luas lahan
sawah tadah hujan dan pasang surut masing-masing adalah 3.361 Ha dan 287 Ha.
Adapun lahan non sawah terbagi dalam beberapa jenis lahan
sebagai berikut :
Tabel 4.54 Penggunaan lahan Non Sawah di Kabupaten Blitar (dalam Hektar Bilangan Bulat)
No 1 a. b. c. d. e. f. g.
Penggunaan Lahan LahanBukanSawah Tegal/kebun Ladang/Huma Perkebunan Ditanamipohon/hutanrakyat Padang penggembalaan/padangrumput Sementaratidakdiusahakan Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) 2 LahanBukanPertanian (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai, dll) Jumlah Sumber : BPS dan Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2015
Luas 44.947 1.792 13.721 4.777 18 124 16.710
45.097
127.174
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 222
Lahan seluas 124 Ha yang tidak diusahakan saat ini tidak
digunakan sebagai lahan pertanian, namun sementara oleh
masyarakat dieksplorasi untuk tambang pasir besi. Suatu saat nanti
masih memungkinkan untuk kembali dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Dengan modal dasar luas lahan pertanian yang lebih dari
70% dari luas keseluruhan Kabupaten Blitar serta kesuburan tanahnya, maka tidak mengherankan jika sektor pertanian
merupakan kontributor tertinggi pada PDRB Kabupaten Blitar dengan produk tanaman pangan, sayur dan buah.
Berikut gambaran produksi tanaman pangan, sayur dan
buah-buahan di Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun :
a. Tanaman Pangan Utama
Tabel 4.55 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Utama (Ton)
KOMODITI Padi
Jagung
Kedelai
TAHUN 2013
TAHUN 2014
308.256
318.154
329.798
12.577
12.786
13.490
298.183
Kacang Tanah Ubi Kayu
TAHUN 2012
6.614
115.407
Ubi Jalar 1.663 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2015
287.195
5.096
97.008
711
307.769
5.219
91.955
3.742
Bila dilihat perkembangannya, produksi pertanian
tanaman pangan padi pada tahun 2014 naik jika dibandingkan 2013 sebesar 3,66% hal ini
memberi indikator bahwa
program peningkatan ketahanan pangan melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 berhasil mendongkrak produktivitas.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 223
Jagung mengalami kenaikan produksi sebesar 7,19%
dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut karena naiknya produktivitas sebagai indikator keberhasilan Program SLPTT,
juga kenaikan luas tanam sebesar 4.954 ha dibandingkan tahun 2013 yang terjadi pada areal non sawah atau hutan terutama di daerah Bakung dan Wates.
Komoditi lain yang mengalami peningkatan dibanding
tahun 2014 adalah kedelai sebesar 5,50%. Keadaan tersebut
didukung Program SLPTT, harga kedelai yang stabil sehingga petani
bersemangat
dalam
budidaya
kedelai
yang
menghasilkan produktivitas yang lebih baik dari pada tahun 2013.
Komoditi pada tahun 2014 yang mulai berkembang
kembali adalah kacang tanah dan ubi jalar.
Hal tersebut
disebabkan diperkenalkannya bibit unggul kedua tanaman tersebut lewat kegiatan demo plot.
b. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Luas panen, rata-rata produksi
tanaman sayuran dan buah
semusim di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 disajikan pada tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 4.56 Rata-rata Produksi Sayuran dan Buah Semusim No 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian Kubis KacangPanjang Cabe Besar Cabe Kecil Tomat
2013 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) 223,70 16.554 143,29 40.409 129,17 155.515 62,38 260.819 149,42 18.976
2014 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) 278,43 21.996 174,83 63.287 186,84 203.277 55,42 346.466 200,30 45.067
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 224
2013 Rata-rata No Uraian Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) 6. Terung 217,63 26.551 7. Buncis 129,04 7.226 8. Ketimun 184,15 23.940 9. Bayam 29,50 118 10. Jamur 5,96 kg/m2 3.278 kg 11. Melon 253,59 42.350 12. Semangka 205,16 30.569 13. Kentang 183,33 5.500 14. Bawang Merah 138,00 138 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar, 2015
2014 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) 258,28 41.842 112,08 8.070 184,50 34.132 43,23 562 2,81 kg/m2 7.031 kg 322,01 37.997 207,77 19.115 243,74 8.531 94,83 569
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa produksicabe
kecildan cabe besar tahun 2014 produksinya lebih tinggi dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan tingginya harga cabe
kecildan
besar membuat
petani
lebih semangat
menanam,disamping itu terdapat kegiatan pengembangan
cabe besar dan kecil dari Dinas Pertanian untuk lebih meningkatkan produktivitas per hektarnya. Sentra cabe kecil
di Kecamatan Binangun, Wates dan Kademangan sedangkan cabe besardi Kecamatan Wonotirto dan Panggungrejo. Sedangkan
komoditas
lainnnya
hanya
terjadi
sedikit
penurunan atau kenaikan dan cenderung stabil produksinya
sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan sayuran di Kabupaten Blitar. c.
Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahunan
Produksi buah-buahan tahunan seperti alpukat, rambutan, manggis, dan lain-lain sepanjang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 225
Tabel 4.57 Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahunan
No
Uraian
1.
Alpukat
4.
Manggis
2. 3. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13.
Belimbing
Jeruk Siam
2013 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Kg/phn) 21,06 19.983 16,82
52.379
0,79 kg/*
132.296
61,48
77.667
19,37 61,69
Nanas
Pepaya
11,44
Pisang
14,57 kg/*
Rambutan Salak
16,54 kg/*
Melinjo
19,22
Durian
44,74
Duku/langsap
27,69
Petai
30,65
11.036 15.393 31.242
tabel
diatas,
22,44
76.567
1,00 kg/*
160.199
133,22
291.179
20,64 29,73
27,24
182.048
30,85 kg/*
32.120
16,03
28.984 19.452
4.049
13.625
Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar, Tahun 2015 * = rumpun
Berdasarkan
2014 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Kg/phn) 41,83 41.423
terlihat
23,82 kg/* 65,12
65,59 61,94
bahwa
11.851
5.271
79.033
343.678 16.787
14.280 36.616 16.910 11.411
unggulan
Kabupaten Blitar yaitu produksi nanas tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013 karena kembali stabilnya harga nanas dan terdapat pengembangan kawasan nanas yang
dulu hanya di kecamatan ponggok berkembang di kecamatan Nglegok dan Gandusari.
Unggulan lain Kabupaten Blitar adalah alpukat, mengalami
peningkatan produksi signifikan dibandingkan 2013 mencapai
112%. Hal ini terutama karena pembinaan dari petugas pertanian
dan kegiatan dari Dinas Pertanian pada pengembangan alpukat Varietas “Si Jago” dari Ponggok.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 226
Komoditas lain yang dikembangkan Dinas Pertanian
sehingga produksinya lebih tinggi dibandingkan tahun 2013
adalah durian.Hal tersebut karena adanya pembinaan dan Kegiatan Pengembangan Agribisnis Durian Varietas unggul lokal yaitu durian “Badugol” dari kecamatan Talun yang mempunyai
nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan durian lain. Sedangkan produksi tertinggi pada pisang yang mengalami peningkatan
dibanding tahun 2013 karena harga bagus sehingga budidaya lebih intensif. b. Badan
Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan (BP4K) BP4K melaksanakan urusan pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.635.420.000 5.403.206.160 (95,88%).
dan dapat direalisasikan sebesar Rp.
Adapun realisasi pelaksanaan program
dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut:
1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 213.527.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 211.828.500 (99,20%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
b) Monitoring Evaluasi Penyusunan RDKK
c) Pelatihan Teknologi Pengendalian OPT Tanaman Lombok
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik kepada 1 kelompok Tani
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 227
b) Terlaksananya pendampingan penyusunan RDKK bagi kel. Tani di 22 Kecamatan
c) Terlaksananya pelatihan bagi petani tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu sebanyak 220 petani
b) Program
Peningkatan
Pemasaran
hasil
produksi
Pemasaran
hasil
produksi
pertanian/perkebunan Program
Peningkatan
pertanian/perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
196.367.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 195.518.500 (99,57%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan Management Pemasaran
b) Pelatihan Pemasaran Hasil Pertanian
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya pelatihan manajemen pemasaran bagi petani sebanyak 110 peserta
b) Terlaksananya pelatihan pemasaran hasil selama 4 hari c) Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Penerapan
Teknologi
pertanian/perkebunan Program
Peningkatan
pertanian/perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
485.675.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 483.251.750 (99,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan
dan
bimbingan
pengoperasian
pertanian/perkebunan tepat guna
teknologi
b) Penyebarluasan Informasi Teknologi melalui media cetak dan Elektronik
c) Penerapan
Perkebunan
teknologi
Pengolahan
d) Dem Farm Usaha Tani Terpadu
Limbah
pertanian/
e) Pelatihan Teknologi Terapan Tanaman Padi Sistem SRI LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 228
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya praktek pengoperasian teknologi tepat guna 1 lokasi
b) Tersebarnya Informasi Teknologi Pertanian di Kab. Blitar melalui : siaran radio dan TV, sebanyak 24 kali ; 8 kali
c) Terlaksananya pelatihan pengolahan limbah kakao bagi petani kakao di 1 lokasi
d) Terlaksananya Dem Farm usaha tani terpadu dengan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan kambing di 4 lokasi
e) Pelatihan Teknologi Terapan Tanaman Padi Sistem SRI selama 6 hari
d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 2.108.726.000 dan dapat
direalisasikan sebesar Rp. 2.009.345.175 (95,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) SLPT Organik
b) Intensifikasi Lahan Pekarangan dan Lahan Kering untuk Pengembangan Komoditas Kakao
c) Pelatihan Alat Pengolah Tanah dengan Mekanisasi
d) Peningkatan Kualitas Bahan Baku melalui penguatan kelembagaan
kelompok
Petani
Tembakau
melaksanakan Pelatihan pelatihan (DBHCHT)
dengan
e) Peningkatan Kualitas Bahan Baku melalui Bantuan Sarana dan Prasarana Panen dan Pasca Panen (DBHCHT)
f) Penguatan Ekonomi Masyarakat untuk Mendorong Ekonomi Daerah Melalui Bantuan Sarana Prasarana SLPTT Tembakau dan Dem Pengembangan Area Tembakau (DBHCHT)
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah :
a) Terlaksananya budidaya tanaman cabai secara organik di 1 Lokasi
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 229
b) Intensifikasi Lahan Pekarangan dan Lahan Kering dengan
Pengembangan Komoditas Kakao seluas 10.000 batang/20 Ha
c) Terlaksananya pelatihan dan pemberian bantuan Hibah
Handstraktor,Gerobak, Sumur bor beserta perlengkapannya ( 6 kelompok)
d) Terlaksananya
Kegiatan
SLPTT
Tembakau,
Dem
Pengembangan Area Tembakau, Pelatihan Penanganan
Panen adan pasca panen tembakau, pelatihan Pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati serta pelatihan penguatan kelembagaan Kel. tani tembakau sebanyak 12 kel tani sub tembakau
e) Terlaksananya SLPTT Tembakau ,Dem pengembangan area tembakau dan pelatihan penanganan panen dan pasca panen tembakau sebanyak 10 kelompok
f) Terlaksananya SLPTT tembakau, Dem Pengembangan area tembakau , dan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati kepada sebanyak 10 kel petani tembakau e) Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Pemberdayaan Penyuluh Pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 673.803.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 631.614.800 (94,16%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan b) Penilaian Teladan Tingkat Kabupaten
c) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Penyuluh Pertanian
d) Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K Model e) Pelatihan
Strategi
Unggulan Kecamatan
Identifikasi
dan
Pemetaan
Produk
f) Pelatihan Strategi dan Pengembangan Penyuluhan di Era Globalisasi
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 230
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah :
a) Terlaksananya penyusunan programa penyuluhan tingkat
kecamatan serta program penyuluhan tingkat kabupaten sebanyak 190 orang
b) Terlaksananya penilaian teladan PPL PNS, THL, PS dan Kel.Tani tingkat kabupaten sebanyak 12 orang
c) Terlaksananya pelatihan peningkatan kualitas SDM Penyuluh dan THL TB PP selama 6 hari
d) Terciptanya BP3K Model di wilayah Kabupaten Blitar (1 unit BP3K)
e) Terlaksananya pelatihan strategi identifikasi dan pemetaan produk unggulan kecamatan sebanyak 175 peserta
f) Terlaksananya
pelatihan
strategi
dan
pengembangan
penyuluhan di era globalisasi sebanyak 175 peserta
f) Pemberdayaan Masyarakat Tani
Urusan Pemberdayaan Masyarakat Tani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 587.379.500 dan dapat direalisasikan
sebesar Rp. 583.534.300 (99,35%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani b) PENAS Tani
c) Pelatihan Pengolahan Diversifikasi Pangan bagi Kelompok Wanita Tani
d) Pelatihan Pengolahan Produk Pertanian/Perkebunan bernilai tambah
e) Pelatihan Peningkatan Kualitas Mutu Hasil Pertanian
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya pelatihan bagi wanita tani dalam rangka pemberdayaan kelompok wanita tani sebanyak 176 peserta
b) Terkirimnya peserta untuk mengikuti PENAS Tani sebanyak 15 orang
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 231
c) Terlaksananya pelatihan pengolahan diversifikasi pangan bagi kelompok wanita tani sebanyak 176 wanita tani
d) Terlaksananya pelatihan pengolahan produk pertanian bernilai tambah selama 4 hari
e) Terlaksananya pelatihan peningkatan kualitas mutu hasil pertanian selama 6 hari
2) Capaian Kinerja Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar mendapatkan penghargaan atas
prestasi diantaranya sebagai Penyuluh Pertanian Teladan Tingkat Nasional.
Capaian Kinerja urusan pertanian yang dilaksanakan oleh BP4K
dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
Tabel 4.58 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Penyuluh Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan) Tahun 2014
No
Indikator
Target
Capaian
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/ pertanian a. Peningkatan penyebaran 24 jam Talk informasi penyuluhan 32 jam show, 8 jam melalui ekspos TV b. Pelayanan informasi penyuluhan melalui 17 BPP 17 BPP teknologi cyber-extension c. Jumlah LKMA yang 60 LKMA 60 LKMA terbentuk Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui 2 pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal a. Penumbuhan penyuluh 58 orang 58 orang swadaya b. Pembinaan pada P4S 29 P4S 29 P4S c. Jumlah kelompok tani yang 1807 kel tani 1807 kel tani 1
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 232
No
Indikator
mendapatkan pelatihan d. Pendampingan bagi kelompok tani dalam rangka kemitraan antara kelompok tani dengan pengusaha e. Pembangunan BPP Kecamatan Penumbuhan dan 3 Pengembangan POSLUHDES Sumber : BP4K, 2015
Target
Capaian
1807 kel tani
1807 kel tani
14 unit
1 BPP
5 Unit
5 Unit
c. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan melaksanakan Urusan Pertanian khususnya sub sektor Perkebunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.317.048.400 (69,48%).
dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.999.334.912
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan,
capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut:
1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 84.665.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 81.706.450 (88,44%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Sekolah
Lapang
Pengoahan
Perkebunan Komoditas Kakao
dan
Pemasaran
Hasil
b) Bimbingan Teknis Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Kakao
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya SL-PPHP Kakao 1 Kelompok
b) Terlaksananya bintek pengendalian OPT Kakao 3 Kelompok LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 233
b) Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan Program
Peningkatan
Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
11.900.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.480.000 (54,45%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Promosi dan pengembangan
Pemasaran
Produk
Perkebunan
dengan
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya komoditi.
promosi
produk
perkebunan
sebanyak
2
c) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian/
Perkebunan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 181.340.000 dan dapat direalisasikan
sebesar
Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan :
81.045.687
(44,69%)
yang
a) Operasional Pendapatan Kebun Dinas b) Pengembangan Tanaman Kenanga
c) Demplot Intensifikasi Tanaman Kopi
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya pemeliharaan kebun Dinas
b) Tersedianya bibit tanaman kenanga sebanyak 5.000 batang dan Tersedianya pupuk kompos sebanyak 5.000 Kg.
c) Terlaksanya pelatihan petani kopi ke 75 orang
d) Program peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau mendapat alokasi
anggaran
sebesar
direalisasikan
sebesar
Rp.
a) Penguatan
Kelembagaan
dilaksanakan melalui kegiatan :
Rp.
608.015.500
495.078.250 Kelompok
dan
(81,43%)
Petani
dapat yang
Tembakau
Melalui Bimbingan Teknis Pengamatan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tembakau (OPT) Tembakau
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 234
b) Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Tembakau
c) Penanganan
Panen
dan
Pasca
Bahan
Pemberian Bantuan Peralatan Pasca Panen
Baku Melalui
d) Pelatihan Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku
e) Standarisasi Kualitas Bahan Baku Melalui Pemberian f)
Bantuan Bibit Tembakau
Penguatan Kelembagaan kelompok Tani Tembakau Melalui
Peningkatan SDM di Bidang Penerapan Teknologi Sarana Prasarana
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut:
a) Terlaksananya bimtek pengamatan dan pengendalian OPT di Kab.Blitar kepda 120 orang
b) Terlaksananya sekolah lapangan PHT Tembakau pada 4 kelompok
c) Terlaksananya pengadaan peralatan pasca panen Tembakau sebanyak 433 buah
d) Terlaksananya pelatihan panen dan pasca panen Tembakau 2 kelompok
e) Tersedianya bibit tanaman Tembakau sebanyak 187.500 f)
Batang
Terlaksananya pelatihan petani Tembakau kepada 50 orang
e) Program Pembinaan Lingkungan Sosial
Program Pembinaan Lingkungan Sosial mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 391.984.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 270062500 (68,90%) yang dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Melalui Bantuan Sarana Prasarana Prouksi
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 235
b) Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri
Hasil Tembakau Melalui Bantuan Handsprayer dan Pompa Air
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut:
a) Terlaksananya pengadaan sarana produksi hand traktor 2 unit, pompa air 4 unit, cultivator 6 unit (12 Unit)
b) Terlaksananya pengadaan handsprayer 92 buah dan pompa air 11 buah (103 buah)
2) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor perkebunan dalam
RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
Tabel 4.59 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Perkebunan) Tahun 2014
No 1
Indikator
Target
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional lokal/pertanian a. Jumlah petani agribisnis 5.682 b. % peningkatan hasil agribisnis c. % Peningkatan produktivitas tanaman 9,50 agribisnis d. % peningkatan penyediaan bibit unggul tanaman 11,67 perkebunan e. % tanaman perkebunan yang terserang hama dan 8,60 penyakit f. % capaian program pengendalian hama dan 75,68 penyakit tanaman perkebunan g. % penurunan tanaman perkebunan yang terserang 8,6 hama penyakit
Capaian berbasis
potensi
5.992 10,60 12,95 8,25 77,76 7,9
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 236
No
Indikator
Target
Capaian
h. % capaian program 90,35 ekstensifikasi perkebunan i. % peningkatan jumlah petani yang melakukan 5,45 ekstensifikasi perkebunan j. % capaian program 88,50 intensifikasi perkebunan k. % peningkatan jumlah petani yang melakukan 11,50 intensifikasi perkebunan l. % jumlah petani perkebunan yang 89,90 melakukan diversifikasi komoditi m. % capaian optimalisasi pengembangan sumber 75 daya, sarana dan prasarana perkebunan n. % peningkatan penanganan 22,63 pasca panen o. % peningkatan standar 15,31 mutu produk p. % Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna yang 9,98 ramah lingkungan q. % Peningkatan pemasaran 13,75 produk komoditi Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 menghasilkan
Perkebunan
Kabupaten
Blitar mengahsilkan
90,85 6,09
88,75 12 90 76,23 23
16,50 9,90 14
beberapa jenis
tanaman produksi seperti tebu, tembakau, kenanga, cengkeh, kopi,
dll. Berikut ini disajikan data luas areal lahan serta hasil produksi perkebunan rakyat selama tahun 2013-2014, yaitu :
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 237
Tabel 4.60 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Kabupaten Blitar Tahun 2013 – 2014
NO.
JENIS TANAMAN
I.
TANAMAN SEMUSIM
II.
1. 2. 3. 4.
Tebu Tembakau Lokal Tembakau Virginia Tembakau Somphoris
TANAMANTAHUNAN 1. Kenanga 2. Cengkeh 3. Kopi 4. Kakao 5. Kelapa
TAHUN 2013 LUAS PRODUKSI AREAL (Ton) (Ha)
TAHUN 2014 LUAS PRODUKSI AREAL (Ton) (Ha)
6.825,00 400,00 91,00 320,00
539.857,50 260,00 124,12 224,00
6.850,00 475,00 42,00 225,00
544.575,00 588,00 67,55 247,50
513,00 1.926,40 2.252,00 4.006,10 17.840,00
2.515,50 678,50 1.238,60 1.450,00 22.040,50
565,00 2.126,40 2.364,60 4.076,00 17.929,00
2.632,00 748,49 1.300,53 1.834,20 22.253,10
JUMLAH 34.173,50 568.388,72 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
34.653,00
574.246,37
Tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan atau perkembangan
produksi tanaman perkebunan relatif konstan, karena peningkatan dan penurunan produksi masing-masing komoditi tidak terlalu signifikan rata-rata pertumbuhan adalah 1,03%.
d. Dinas Peternakan
Dinas Peternakan melaksanakan urusan pertanian khususnya sub sektor
peternakan
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp.
4.888.400.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 4245676264 (86,85%).
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan,
capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut:
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 238
1) Program dan Kegiatan a) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 302.225.000 dan
dapat direalisasikan sebesar Rp. 297.072.040 (98,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pemeliharaan
menular ternak
kesehatan
dan
pencegahan
penyakit
b) Monitoring, evaluasi, pelaporan dan pemantauan Hewan Qurban
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Tersedianya sarana pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular ternak sebanyak 8 kali sosialisasi, pelayanan kesehatan 562 ekor
b) Tersedianya sarana pengawasan pemantauan hewan qurban di 248 lokasi (9636 ekor)
b) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.233.757.800 dan dapat
direalisasikan sebesar Rp. 1.184.787.500 (96,03%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat b) Pengembangan Agribisnis Peternakan (PIK)
c) Sosialisasi, Monitoring, Pengawasan Peredaran dan Penggunaan Obat Hewan
d) Sosialisasi Kredit dan Kemitraan Usaha Peternakan serta Monitoring Bantuan Pemerintah (Kredit, Hibah)
e) Monitoring Pelaksanaan UKL/UPL bidang Peternakan f)
Pengawasan Mutu Pakan Ternak
g) Pelatihan Penyusunan Ransum Unggas dan Ruminasia LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 239
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut:
a) Tersedianya bibit ternak kambing PE ke kelompok peternak kambing PE sebanyak 12 paket (246 ekor)
b) Terlaksanakannya pelatih teknis peternakan dan bantuan
ternak, alat kepada kelompok ternak sebanyak 5 kelompok/ pelatihan, 1 kelompok magang.
c) Terlaksanakannya
sosialisasi,
monitoring
dan
pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan sebanyak 72 lokasi
d) Terlaksanakannya kegiatan sosialisasi dan kemitraan usaha peternakan serta monitoring bantuan pemerintah (kredit, hibah) sebanyak 250 peserta
e) Terlaksananya f)
kegiatan
monitoring,
bimbingan
pelaksanaan UKL/UPL pada usaha peternakan kepada 86 kelompok ternak
Tersedianya sarana pengawasan mutu pakan ternak (jumlah sampel yang diawasi) 713 Sampel
g) Terlaksananya kegiatan bimtek penyusunan ransum pakan ternak sebanyak 180 orang
c) Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Peternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 834.648.000 dan
dapat direalisasikan sebesar Rp. 361.268.500 (43,28%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan
b) Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah c) Fasilitasi
Tempat
Pendamping DAK)
Pengumpulan
Susu
(DAK
dan
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 240
a) Terbangunnya fasum di pasar hewan terpadu sebanyak 2 Unit
b) Tersedianya
wadah
melaksanakan promosi
bagi
peternak
burung
untuk
d) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 837.642.000 dan
dapat direalisasikan sebesar Rp. 825.085.250 (98,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna
b) Pemeriksaan kebuntingan sapi betina produktif
c) Sosialisasi pemotongan ternak dan pemeriksaan produk pangan dan non pangan asal hewan
d) Sosialiasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Inseminasi Buatan
e) Pengadaan sarana dan prasarana Penunjang Rumah f)
Potong Hewan
Pemberdayaan Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) tersedianya bahan pemeriksaan lab. Pakan sebanyak 1 paket bahan lab dan 1 unit alab lab
b) Tersedianya sarana kegiatan pemeriksaan kebuntingan sapi betina produktif
c) Tersedianya produk PAH yang ASUH (jumlah sampel PAH yang diperiksa) sebanyak 277 sampel
d) Terlaksananya
kegiatan
sosialisasi
monitoring
dan
evaluasi kegiatan Inseminasi Buatan sebanyak 60 orang
e) Tersedianya sarana dan prasarana di RPH sebanyak 1 paket peralatan
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 241
f)
Tersedianya dana pemeliharaan gedung kantor (lab kesmavet)
2) Capaian Kinerja
Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor peternakan dalam
RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
Tabel 4.61 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Peternakan) Tahun 2014
No 1 2
3 4
5
Indikator
Target
Capaian
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/pertanian a. Jumlah kelompok ternak 1 1 binaan Meningkatnya produksi usaha peternakan a. Ternak Besar 163.833 141.147 b. Ternak Kecil 120.853 147.153 c. Unggas 26.300.013 22.919.380 d. Peningkatan produksi 47.961 490.995 daging e. Peningkatan Produksi Telur 156.823 130.462 f. Peningkatan Produksi susu 45.031 28.693 Meningkatnya pemasaran dan kualitas hasil-hasil peternakan (Peningkatan pengembangan 1 2 informasi pasar dan distribusi pasar hewan) Peningkatan usaha peternakan berbasis teknologi tepat guna a. Jumlah pelayanan pada 615 713 laboratorium pakan b. JJumlah peternak (kelompok 47 500 ternak) yang dilatih c. Jumlah kelahiran hasil IB 44.088 42.084 Pencegahan masuknya penyakit ternak di Kab. Blitar 40 kasus 36 (Jumlah kasus penyakit ternak LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 242
No
Indikator
yang dicegah) Peningkatan pelayanan dan pencegahan kesehatan hewan 6 (Jumlah hewan yang dilayani untuk pencegahan) Peningkatan pengawasan 7 perdagangan ternak (Jumlah ternak yang diawasi) Peningkatan pengawasan mutu 8 pakan dan bahan asal hewan (Jumlah sampel yang diawasi) Peningkatan pembinaan 9 peternakan (Jumlah kelompok peternak yang dibina) Pengawasan/pembinaan penggunaan obat hewan 10 (Jumlah Poultry Shop yang diawasi) Sumber : Dinas Peternakan, 2015
Target
Capaian
390
562
3.663
14.651
56
328
132
236
80
72
Jenis ternak di Kabupaten Blitar cukup beragam, mulai hewan
ternak besar, hewan ternak kecil dan unggas dengan unggulan ayam
petelur. Tabel dan gambar berikut secara berturut-turutmenyajikan perkembangan populasi dan produksi peternakan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 4.62 Perkembangan Populasi Ternak tahun 2012 s/d tahun 2014 URAIAN SAT 2012 2013 2014 S a p i Potong Ekor 200.008 132.934 135.592 Sapi Perah Ekor 21.570 13.962 14.102 Kerbau Ekor 2.746 2.339 2.175 Kuda Ekor 134 103 118 Babi Ekor 3.395 2.995 2.905 Kambing Ekor 128.445 130.445 136.967 Domba Ekor 4.778 6.680 7.281 Ayam Ras Petelor Ekor 15.336.300 15.452.100 14.679.500 Ayam Bukan Ras Ekor 2.555.780 2.557.800 2.583.400 Ayam Ras Ekor 4.992.100 5.029.000 4.222.400 Pedaging LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 243
No 11 12 13 14 15
URAIAN SAT Itik Ekor Entok Ekor Kelinci Ekor Puyuh Ekor Merpati Ekor Sumber : Dinas Peternakan, 2015
2012 725.980 79.780 13.392 366.000 22.395
2013 726.090 79.780 13.392 420.000 22.395
2014 798.699 425.600 -
Tabel di atas menunjukkan bahwa populasi ternak di
Kabupaten Blitar pada tahun 2014, utamanya pada beberapa produk ternak andalan seperti sapi potong, dan sapi perah mengalami
peningkatan populasi rata-rata sebesar 1%. Sedangkan untuk ayam ras petelor dan pedaging mengalami penurunan populasi. Populasi ayam petelur turun sebesar 4,99%,sedangkan populasi ayam ras pedaging cukup tinggi yaitu sebesar 16,04%. Penurunan populasi
yang mengakibatkan penurunan produksi ini disebabkan oleh rendahnya harga jual daging dan telur di bawah BEP sedangkan harga pakan ternak yang mayoritas berbahan baku impor mengalami kenaikan.
Selain
itu
juga
adanya
persaingan
garha
dari
kabupaten/kota lain membuat peternak mengurangi populasi. Langkah yang ditempuh Dinas Peternakan adalah melaksanakan
pembinaan dalam penyusunan ransum, monitoring peredaran obat hewan serta pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
strategis sehingga diharapkan usaha peternakan dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Dari peternakan tersebut dihasilkan produk berupa daging,
susu dan telur. Kabupaten Blitar merupakan produsen telur yang tidak saja menguntungkan para pengusaha/produsen melainkan juga
dinikmati pula oleh masyarakat pada umumnya yakni para pekerja, dan secara tidak langsung oleh Pemerintah Kabupaten Blitar melalui
peranannya dalam menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Blitar. Disamping telur yang berasal dari ayam ras, cukup banyak pula
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 244
telor itik yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Blitar. Produk lain
yang dihasilkan dari sektor perternakan ini adalah daging dan susu. Berikut ini gambaran produksi hasil peternakan di Kabupaten Blitar : Grafik 4.4 Perkembangan Produksi Ternak Kabupaten Blitar (TON)
2012
2013
2014
153,486 152,368 131,786
62,045 62,578
60,500
Daging
43,073 31,881
Susu
32,501 Telur
Sumber : Dinas Peternakan Kab. Blitar, 2015 Berkurangnya populasi ternak tentu saja berakibat pada
menurunnya produksi ternak, sebagaimana dapat kita lihat bersama bahwa produksi daging dan telur mengalami penurunan.
Dalam hal perkembangan industri peternakan di Kabupaten
Blitar khususnya yang berskala kecil, resume laporan dari kredit perbankan menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan
pada investasi industri peternakan. Jumlah unit usaha pemohon kredit meningkat sebesar 23% dari 86 unit usaha pada tahun 2013 menjadi 106 unit usaha pada tahun 2014. Sementara dari nilai
investasi mengalami perkembangan sebesar 0,09% yaitu dari Rp. 21.221.900.000,- pada tahun 2013 menjadi Rp. 21.240.750.000,pada tahun 2014.
Bidang peternakan di Kabupaten Blitar memang memiliki
daya tarik tersendiri bagi investor, mengingat potensinya yang
cukup besar dan sumber daya yang mendukung. Dengan perhatian LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 245
dan pembinaan dari pemerintah daerah yang cukup serius maka akan meningkatkan rasa aman masyarakat dalam berinvestasi.
Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar di bidang peternakan
juga telah berhasil meraih beberapa prestasi diantaranya Juara I Lomba Peningkatan Prestasi Kelompok Tani Ternak Itikdi TingkatProvinsi.
3. Urusan Kehutanan
Urusan kehutananpada tahun 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
2.657.881.400dan
dapat
direalisasikan
sebesar
Rp.
1.721.334.400(67,76%). Program dan kegiatan urusan kehutanan pada tahun 2014 dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: a) Program dan kegiatan
1) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.806.951.400 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.660.322.900 (91,89%) yang dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan ( DAK dan Pendamping DAK)
b) Pendukung Kegiatan DAK Bidang Kehutanan
c) Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) d) Penanaman Satu Milyar Pohon (OBIT) e) Penghijauan Lingkungan PIK)
f) Penghijauan Lingkungan dan Pembangunan Sipil Teknis ( Silpa DAK Tahun 2012 dan 2013)
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya rehabilitasi HR 100 Ha,HR Pengkayaan 200
Ha, Agroforesty 50 Ha (350 Ha) dan Terlaksananya LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 246
pengadaan bangunan sipil tekis 26 unit,motor 2 unit,laptop 6 unit (34 Unit)
b) Tersusunnya rancangan HR 10 Unit,HR Pengkayaan 20 Unit, Agroforesty 5 Unit,Sipil Teknis 26 Unit. (61 Unit)
c) Terlaksananya koordinasi rekonsiliasi PSDH dan Timber Cruising (12 Bulan)
d) Terlaksananya gerakan penanaman pohon di Kabupaten Blitar di 22 Kecamatan
e) Tersedianya bibit penghijauan lingkungan sebanyak 20.923 Batang
f) Terlaksananya penghijauan lingkungan sebanyak 12.292 Batang dan Pembangunan Sipil Teknis 8 Unit
2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 74.000.000 dan dapat direalisasikan
sebesar
Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan
61.011.500
(82,45%)
yang
a) Penghijauan dan Pelestarian Sumber Air ( PIK )
b) Pembinaan Petani Hutan,Keon Rakyat dan Perkebunan Besar Swasta Serta PUHH
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya penghijauan lingungan seluas 10 Ha b) Terlaksananya
pembinaan
perkebunan
nasional dan PUHH sebanyak 3 kelompok
rakyat,swasta
b) Capaian Kinerja
Capaian Kinerja urusan kehutanan dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 247
Tabel 4.63 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan Tahun 2014 Indikator Target
No
Mempertahankan kontribusi 0,62 hasil hutan terhadap PDRB Mempertahankan proporsi luasan penutupan lahan berhutan dengan 2 9 mmenurunkan luas lahan kritis (%Penurunan Luas Lahan Kritis) Meninngkatnya cakupan penghijauan yaitu Tersedianya 3 1.000.000 batang bibit yang memenuhi persyaratan untuk RHL Meningkatnya produktifitas lahan hutan untuk produksi 4 150 Ton hasil hutan bukan kayu (Jumlah hasil hutan bukan kayu) 5 % Peningkatan SDM 32 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
Capaian
1
0,62 7,37 1.771.476 Btg 168,77 Ton 28
Sektor Kehutanan di Kabupaten Blitar menghasilkan sejumlah
jenis kayu seperti jati, mahoni, sono, dll.
Berikut disajikan
perkembangan produksi hutan rakyat Kabupaten Blitar tahun 2013 2014 :
Tabel 4.64 Produksi Hasil Hutan Rakyat Kabupaten Blitar 2013 – 2014
Jenis Kayu
No. 1.
Jati
3.
Sono
2. 4.
Mahoni
Tahun 2013
Jumlah Pohon
57.915
25.482,491
10.616
4.140,122
6.892
Kayu lainnya (Mindi, Akasi, Mangga, Sengon, Nangka, Kelapa, dll) JUMLAH
Produksi (M3)
120.736 196.159
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
2.619,077
45.879,574 78.121,264
Tahun 2014
Jumlah Pohon
Produksi (M3)
55.750
20.060,090
4.000
4.095,015
5.578
165.600 230.928
2.839,394
82.142,825
109.137,324
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 248
Secara
keseluruhan
jumlah
produksi
hutan
rakyat
di
Kabupaten Blitar pada tahun 2014 meningkat sebesar 39,70%.
Peningkatan produksi terbesar pada produksi kayu selain jati, mahoni dan sono.
NO
Tabel 4.65 Data Lahan Kritis di Kabupaten Blitar Keadaan s/d Tahun 2014
KECAMATAN
LUAS LAHAN KRITIS (2011)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
TELAH DITANGGULANGI MELALUI RHL HUTAN JUMLAH RAKYAT DAN KBR RHL (Ha) (Ha) 2012 2013 2014 80 184 80 484 140 485 150 90 160 885 60 102 80 272 75 204 100 735 75 244 110 749 10 33 10 20 50 15 10 25 10 10 25 164 10 223 50 35 60 273 25 20 50 204 560 1.078 810 4.428 5,09 9,81 7,37 40,28
Wates 1.077 Binangun 352 Panggungrejo 3.223 Sutojayan 20 Wonotirto 2.018 Bakung 2.186 Kademangan 1.248 Srengat 69 Ponggok 38 Gandusari 6 Wlingi 151 Doko 228 Kesamben 222 Selorejo 156 JUMLAH 9.014 Persentase Kinerja (%) Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015
SISA LAHAN KRITIS 593 2.338 20 1.746 1.451 499 36 141 5 6.566
4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Urusan energi dan sumber daya mineral pada tahun 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 933.180.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 882.012.000 (94,52%).
Program dan kegiatan urusan
energi dan sumber daya mineral dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 249
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: a) Program dan Kegiatan
Program yang dilaksanakan urusan energi dan sumber daya mineral
pada tahun 2014 adalah Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pembinaan dan pengawasan bidang migas
b) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan umum c) Pendataan penggunaan air bawah tanah d) Pembangunan sumur bor
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Pengawasan bidang migas
b) Pengawasan bidang pertambangan
c) Pengawasan penggunaan Air Bawah tanah di Kabupaten Blitar
d) Pembangunan Sumur Bor b) Capaian Kinerja
Capaian Kinerja urusan energi dan sumber daya mineral dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
Tabel 4.66 Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 2014
No 1 2
Indikator Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan pertambangan Menurunnya jumlah kerusakan lingkungan yang disebabkan penambangan liar
Target
Capaian
80%
50%
70%
10%
c) Permasalahan dan Solusi Masih
banyak
penambang
tidak
berijin
meskipun
sudah
dilaksanakan bimtek tentang peraturan pertambangan kepada
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 250
masyarakat ataupun penambang liar.Harus dilakukan tindakan yang tegas terhadap penambang liar/tidak berijin. Hal ini juga berkaitan
dengan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan
liar, dengan penertiban ijin pertambangan maka penertiban reklamasi pasca tambang bisa dikontrol oleh instansi yang terkait. 5. Urusan Pariwisata Urusan pariwisata
pada tahun 2014 mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.174.206.850,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.142.201.000 (98,53%).
Program dan kegiatan urusan pariwisata
dilaksanakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: a) Program dan Kegiatan
1) Program pengembangan pemasaran pariwisata Program pengembangan pemasaran pariwisata alokasi
anggaran
sebesar
Rp.
100.000.000
mendapat
dan
dapat
direalisasikan sebesar Rp. 99.548.000 (99,55%) melalui kegiatan Festival Penataran V Tahun 2014 dengan Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Meningkatnya promosi
seni budaya dan pariwisata khususnya kawasan wisata Penataran (1 Kegiatan)
2) Program pengembangan destinasi pariwisata Program pengembangan destinasi pariwisata mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 2.014.206.850 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.983.868.000 (98,49%) melalui kegiatan: a) Penataan Parkir Kolam Renang Penataran
b) Intensifikasi pengelolaan daya tarik dan kawasan wisata c) Promosi Pariwisata
d) Blitar Berbunga (Full Flower) LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 251
e) Pengembangan (Gebyar) Wisata Budaya, Hiburan dan Jajanan Khas Blitar
f) Penataan Daya Tarik Wisata Kolam Renang Penataran g) Penataan Daya Tarik Wisata Rambut Monte h) Rehab Museum Penataran
i) Rehab Bangunan Kantor Pusat Informasi Pariwisata
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terlaksananya penataan Parkir Kolam Renang Penataran (1 paket)
b) Terlaksananya optimalisasi Pengelolaan Kawasan Pariwisata (1 paket)
c) Terlaksananya Promosi Pariwisata (1 paket) d) Terlaksananya Blitar Berbunga (1 paket)
e) Terlaksananya gebyar wisata Budaya, Hiburan dan Jajanan Khas Blitar (1 paket)
f) Terlaksananya penataan Daya Tarik Wisata Kolam Renang Penataran (1 paket)
g) Terlaksananya penataan Daya Tarik Wisata Rambut Monte (1 paket)
h) Terlaksananya rehab Museum Penataran (1 paket)
i) Terlaksananya rehab bangunan Kantor Pusat Informasi Pariwisata (1 paket)
3) Program pengembangan destinasi pariwisata Program pengembangan destinasi pariwisata mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 60.000.000 dan dapat direalisasikan
sebesar Rp. 58.785.000 (97,98%) melalui kegiatanPenataan dan
Pemeliharaan Taman Pembatas Jalan Kembar Selorejo dengan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Terlaksananya penataan dan pemeliharaan taman pembatas jalan kembar Selorejo (1 paket)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 252
b) Capaian Kinerja Pada
Tahun
2014
Kabupaten
Blitar
telah
mendapatkan
pengharagaan atas prestasi diantaranya Anugerah Wisata Jawa Timur (Purnama Seruling Penataran) sebagai Juara Favorit.
Capaian Kinerja urusan pariwisata dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.67 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata 2014
No
Indikator
Target
Capaian
1
Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja a. Penyelenggaraan festival 2 kali 2 kali seni dan budaya b. Kunjungan wisata 109.210 orang 1.161.075 orang c. % peningkatan kerjasama antar daerah dalam 25% 0% bidang kepariwisataan (25 %) d. Jumlah lembaga pelaku usaha kepariwisataan (27 36 lembaga 65 lembaga lembaga) e. Peningkatan kawasan 9% 0% wisata (9%) f. Jumlah tempat wisata ekosistem dan wisata 7 tempat wisata 7 tempat wisata bahari g. % peningkatan produk 14% 14% wisata h. Jumlah desa wisata 3 desa 12 desa 2 Terlaksananya promosi wisata a. Jumlah kegiatan promosi (4 5 kegiatan 5 kegiatan kegiatan) b. Jumlah baliho yang dicetak 2 unit 2 unit c. Jumlah leaflet yang dicetak 4000 lembar 2000 lembar Terlaksananya Festival 3 Penataran (Jumlah kegiatan 1 kali 1 kali festifal penataran) 4 Jumlah Duta Wisata yang 20 orang 20 orang LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 253
No
Indikator
dibina Jumlah Duta Wisata yang ikut 5 raka raki Jumlah pembangunan sarana 6 prasarana pariwasata Jumlah Rencana Induk 7 Pengembangan Pariwisata Daerah Sumber : Dinas PORBUDPAR, 2015
Target
Capaian
2 orang
2 orang
-
1 dokumen
12unit
12 unit
Potensi pariwisata Kabupaten Blitar sangat besar, berbagai
obyek wisata dimiliki oleh Kabupaten Blitar. Baik wisata budaya, sejarah, wisata alam, wisata buatan, dan beberapa tahun terakhir ini mulai dikembangkan desa wisata.
Hingga tahun 2014 telah
terbentuk 12 desa wisata di Kabupaten Blitar dengan berbagai
obyek yang ditawarkan seperti wisata ekologis, wisata adventure, wisata kuliner, dll.
Berikut disampaikan perkembangan kepariwisataan di
Kabupaten Blitar dalam tabel berikut:
Tabel 4.68 Perkembangan Kepariwisataan di Kabupaten Blitar Tahun 2013 - 2014
No
Uraian
Jumlah kunjungan wisatawan 1 ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jumlah kunjungan tamu ke 2 hotel 3 Jumlah hotel 4 Jumlah kamar Sumber : Dinas PORBUDPAR, 2015
2013
2014
1.125.315 orang
1.161.075 orang
10 hotel 196 kamar
10 hotel 196 kamar
24.950 orang
31.895 orang
Menurut data di atas jumlah wisatawan dan jumlah
kunjungan tamu hotel ke Kabupaten Blitar mengalami peningkatan, hal ini akan lebih memicu Pemerintah Kabupaten Blitar untuk lebih
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 254
mengembangkan potensi wisata apalagi dengan masih banyaknya obyek wisata potensial Kabupaten Blitar yang belum dikelola secara profesional.
Bukan hanya lokasi wisatanya yang perlu
dibangun namun juga suprastruktur dan infrastruktur penunjang
lainnya. Dengan pengelolaan yang lebih profesional, promosi, peningkatan sarana dan prasarana serta infrastruktur dan
suprastruktur wisata maka pariwisata dapat menjadi industri baru di Kabupaten Blitar.
Tabel 4.69 Perolehan PAD dari Sektor Pariwisata Tahun 2013 - 2014
No
Uraian
2013
2014
+/-
Retribusi Penginapan/ 5.000.000 10.000.000 10.000.000 Pesanggrahan/Villa Retribusi tempat 2 rekreasi dan olahraga a. Lahor 647.600.000 935.400.000 44% b. Penataran 303.126.000 351.909.000 16% c. Pantai 40% 88.200.000 123.500.000 Tambakrejo d. Pantai Serang 18.822.000 21.800.000 16% e. Pantai Jolosutro 16.200.000 19.855.000 23% f. Rambut Monte 17.828.000 24.249.000 36% g. Wisata Arung -100% 6.000.000. Jeram JUMLAH 1.103.776.000 1.486.713.000 35% Sumber : Dinas PORBUDPAR, 2015 1
6. Urusan Industri
Urusan industri pada tahun 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp. 5.885.615.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 5.811.576.500 (98,74%). Program dan kegiatan urusan industri dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 255
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: a) Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah mendapat alokasi
anggaran
sebesar Rp.
direalisasikan sebesar Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan:
1.906.590.000 dan
dapat
1.891.400.000 (99.20%) yang
a) Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya
b) Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Bantuan alat kue, paving, alat kripik, laser cuting, oven kayu,
vacum frying, batako, konveksi, opak gambir, tusuk ratus, alat bengkel, penepung blower otomatis, dan alat pertukangan kepada 21 Kelompok usaha
b) Bantuan alat bandsaw, mesin stone crusier, mesin tusuk sate,
pecah batu, pecah batu koral, tusuk gigi kepada 6 Kelompok usaha
2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. direalisasikan sebesar Rp.
2.038.505.000 dan
dapat
2.030.490.000 (99,61%) yang
dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan kemampuan teknologi
dengan keluaran berupa bantuan Bantuan alat penggilingan tebu, stone cruiser, konveksi, digital printing, pembuat kripik,
mesin giling daging, pembuat bakso, pengolah plastik, mesin
bubut, mesin gilingan stik dan open blower pemanas, mesin pemecah batu, cetak paving, bandsaw, batako vibro kepada 16 kelompok usaha.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 256
3) Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi Program
Peningkatan
Kapasitas
IPTEK
Sistem
Produksi
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 154.240.000 dan dapat direalisasikan
sebesar
Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan:
138.865.000
(90,03%)
yang
a) Pengujian kadar iodium garam konsumsi dan pengawasan peredaran garam
b) Pelatihan Teknis bagi IKM Masyarakat di Kab. Blitar
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Hasil uji lab kadar iodium pada garam konsumsi terhadap 205 sampel
b) Pelatihan dan bantuan alat mesin popcorn, pengolah aneka kripik kepada 3 kelompok usaha
4) Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Program Pengembangan Sentra-sentra Industri mendapat alokasi
anggaran
direalisasikan
sebesar
sebesar
Rp.
Rp.
166.280.000
146.986.500
dan
(88,40%)
dapat yang
dilaksanakan melalui kegiatanPenyediaan Sarana Informasi
melalui Pendataan Industri di Kabupaten Blitar dengan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah tersusunnya data-data industri kecil terhadap 18.869 unit usaha 5) Program Pembinaan Lingkungan Sosial Program Pembinaan Lingkungan Sosial mendapat alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.620.000.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.603.835.000 (99,00%) yang dilaksanakan melalui kegiatanPenguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan IHT dalam rangka mengurangi penganguran dan mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah melalui kegiatan pemberian
bantuan peralatan produksi dengan keluaran (output) dari LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 257
kegiatan tersebut adalah tersalurkannya bantuan berupa alat pembuat batako, alat pertukangan, vacum frying, alat roti,
pembuat paving, alat bengkel, mesin konveksi, opak gambir, kue
basah, mesin pemecah batu,alat pertukangan, cetak batu bata, alat roti, pembuat paving, alat bengkel, mesin konveksi, mesin
pecah batu, pembuat batako, mesin sangrai tepung, mesin es krim, alat tenun tikar kepada 44 kelompok usaha. b) Capaian Kinerja Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar telah berhasil mendapatkan prestasi diantaranyaTingklat Provinsi Pemuda Pelopor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (Pembuatan Tembikar Gerabah
Antik Industri).Capaian Kinerja urusan industri dalam RPJMD
Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: .
No
1
2 3 4
Tabel 4.70 Capaian Kinerja Urusan Industri 2014
Indikator Pengawasan terhadap perusahaan dan Industri belum Optimal (Produktifitas dan kinerja perusahaan industri) Meningkatnya pertumbuhan IKM (% peningkatan pertumbuhan IKM) Meningkatnya Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (Industri kecil dan menengah belum berkembang optimal) Meningkatnya Investasi dari IKM (% meningkatnya investasi dari IKM)
Target
Capaian
10 Perusahaan
4 Perusahaan
15.000 Unit
18.869 unit
10 pelatihan
5 pelatihan
62.485 juta
78.600 juta
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 258
No
Indikator
Target
Capaian
5
Mengembangkan IKM dengan kinerja yang efisien dan kompetiti a. Pembinaan IKM untuk diversifikasi produk, 2 pelatihan 4 pelatihan packaging dan marketing b. Bantuan alat bagi IKM 20 paket 167 paket c. Peningkatan Kualitas 1 pelatihan 1 pelatihan Produk Meningkatkan kemampuan IKM dalam penerapan teknologi dan 6 pengembangan rekayasa teknologi a. Pembinaan IKM 6 pelatihan 4 pelatihan b. Bantuan alat bagi IKM 20 paket 167 paket Berkembangnya iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya 7 kreatifitas Meningkatnya pengolahan 208 bantuan 8 10 bantuan alat industri berbasis teknologi alat Mendukung perkuatan daya saing, perluasan di dalam penerapan 9 standarisasi untuk produk-produk industri 140 unit 150 unit Perijinan industri industri Meningkatkan perekonomian melalui optimalisasi 10 5 kali 6 kali pemanfaatan sumber daya alam (pelatihan bagi IKM) 11 Meningkatnya efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas BUMD a. Terlaksananya 3 BUMD 3 BUMD pendampingan b. Tersusunnya Perda 1 Perda 3 Perda penyertaan modal c. Terlaksananya sosialisasi 1 kali 3 kali perda/ranperda BUMD d. Adanya monitoring dan 18 kali 34 kali evaluasi BUMD e. Terselesaikannya kredit 100 orang/ 100 orang program rekening Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2015
Jumlah industri kecil di Kabupaten Blitar juga mengalami
perkembangan positif, terjadi peningkatan jumlah industri sebesar 110,92% pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa iklim usaha
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 259
di Kabupaten Blitar cukup bagus.Industri yang banyak diminati oleh
masyarakat Kabupaten Blitar adalah industri gula kelapa dengan jumlah industri pada tahun 2014 sebanyak 5.722 unit.
Tabel 4.71 Perkembangan Industri Kecil di Kabupaten Blitar 2013-2014
NO
URAIAN
2013
2014
1 Jumlah Industri Kecil 8.946 18.869 2 Jumlah Tenaga Kerja 22.025 50.946 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2015
PENINGKATAN/ PENURUNAN 110,92% 131,31%
Tabel diatas menunjukkan adanya pertumbuhan positif baik
jumlah unit industri maupun jumlah tenaga kerja, peningkatan jumlah industri berimplikasi pada penyerapan tenaga kerja.
Beberapa industri di Kabupaten Blitar juga telah memiliki
komoditas ekspor yaitu minyak atsiri, kerajinan topeng indian, dan sambel pecel.
Pasar ekspor untuk ketiga komoditas ini adalah
Eropa.Namun komoditas tersebut tidak diekspor langsung oleh
produsen dari Kabupaten Blitar, melainkan melalui eksportir kota lain. Komoditas yang diekspor langsung dari produsen di Kabupaten
Blitar adalah produk mebel kayu yaitu meja, kursi, lemari dan buffet dengan negara tujuan Belanda dan Amerika.
Tabel 4.72 Ekspor Mebel Kabupaten Blitar Tahun 2013 – 2014
Tahun Uraian
2013
2014
Jumlah 12.066 unit 11.007 unit Nilai Rp. 1.295.840.000,Rp. 1.470.329.000,Sumber ; Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2015 Peningkatan jumlah industri sebagian besar adalah industri
rumah tangga, hal ini terlihat dari jumlah pemohon ijin usaha
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 260
industri, baru di tahun 2014, dari 259 pemohon 83,39% adalah industri kecil rumah tangga.
Gambar 4.5 Jumlah IjinUsahaIndustri Baru Tahun 2014
300
216
200 100
39
0
IRT
4
IK
IKM
IM
0
Sumber : KPTSP, 2015
Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar berhasil meraih prestasi
di bidang industri dan sekaligus kepemudaan yaituPemuda
Pelopor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (Pembuatan Tembikar Gerabah Antik Industri)Tingkat Provinsi. 7. Urusan Perdagangan Urusan perdagangan pada tahun 2014 mendapat alokasi anggaran sebesarRp. 3.655.186.250 dan dapat direalisasikan sebesar Rp.
3.547.943.153 (97,07%). Program dan kegiatan urusan perdagangan dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: a) Program dan Kegiatan 1) Program
Perlindungan
Konsumen
dan
Pengamanan
Konsumen
dan
Pengamanan
Perdagangan Program
Perlindungan
Perdagangan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 70.110.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 59.240.000 (84,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa b) Pembinaan pada Pedagang Jamu di Kab. Blitar
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 261
a) Terlaksananya Sosialisasi, pengecekan BDKT, elpiji, pupuk,
Standarisasi (SNI/Non SNI), kadaluarsa, takaran / UTTP di 13 Kecamatan
b) Terlaksananya Sosialisasi pedagang jamu tradisional untuk tidak menggunakan BKO (Bahan Kimia Obat) kepada 60 orang
2) Program Pengembangan dan Pengendalian BUMD Program Pengembangan dan Pengendalian BUMD mendapat alokasi
anggaran
direalisasikan
sebesar
sebesar
Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan:
Rp.
93.715.000
68.253.373
dan
(72,83%)
dapat yang
a) Pendampingan BUMD
b) Pembinaan dan pengendalian BUMD
c) Pembinaan dan fasilitasi penyelesaian kredit Program
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Study lapangan BPR HAS ke BPR di Kab. Gianyar dan Singaraja ke 2 BPR di Provinsi Bali
b) Pembinaan 3 BUMD
c) Fasilitasi penyelesaian Kredit Program / tunggakan nasabah sebesar Rp. 1.800.000.000
3) Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan mendapat alokasi
anggaran
direalisasikan
sebesar
sebesar
Rp.
Rp.
178.490.000
176.490.000
dan
(98,88%)
dapat yang
dilaksanakan melalui kegiatanKegiatan pembinaan organisasi
pedagang kakilima dan asongan dengan keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah tersalurkannya Bantuan Tenda PKL kepada kanigoro 4 orang, binangun 10 orang,
panggungrejo 8 orang dan Bantuan rombong cilot kepada 10 orang
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 262
4) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 922.605.000 dan dapat direalisasikan
sebesar
Rp.
dilaksanakan melalui kegiatan:
913.974.780
(99,067%)
yang
a) Promosi produk unggulan Kabupaten Blitar
b) Pengembangan pengelolaan sistem resi gudang
c) Promosi Produk Unggulan Daerah melalui Media Elektronika Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Terselenggaranya Pameran di Malang, Surabaya, Solo,
Lodoyo ke Malang 2 kali, Surabaya 2 kali, Solo 1 kali, lodoyo 1 kali
b) Pembayaran Honor kebersihan dan pengamanan gudang 1 tahun
c) Promosi Produk Unggulan Radio, TV, Koran, Billboard di 4 Media
5) Program Pengelolaan Pasar Daerah Program Pengelolaan Pasar Daerah mendapat alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.390.266.250 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.329.985.000 (97,48%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional b) Renovasi Pasar Tradisional (DAK & Pendamping DAK) c) Peningkatan Pelayanan Pasar dan Monev
Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
a) Rehabilitasi Pasar Kanigoro, Sidorejo, Garum, Talun sebanyak 4 Pasar
b) Rehabilitasi Pasar Wlingi, Kesamben, Srengat (3 Pasar)
c) Pembayaran Honor Tenaga Kontrak dan Monev Pasar sebanyak 52 orang
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 263
b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan perdagangan dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.72 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan 2014
No
Indikator
Meningkatnya pengawasan peredaran barang/jasa Meningkatnya ketersediaan 2 barang murah Meningkatnya pelayanan pasar 3 (% Peningkatan pelayanan pasar) Meningkatnya pelayanan terhadap pedagang di pasar (% 4 Peningkatan pelayanan pedagang pasar) Meningkatnya ketersediaan barang murah 5 (Jumlah kegiatan pasar murah/operasi pasar yang dilaksanakan) Meningkatnya tertib pelaksanaan 6 kepemilikan ijin bagi perusahaan (jumlah perusahaan berijin) Pengawasan barang dan jasa 7 (frekuensi pengawasan perdagangan) Pengawasan kemetrologian 8 (frekuensi sidang kemetrologian) Terpantaunya harga sembako 9 (jumlah monev) Tersedianya peluang perdagangan ke luar negeri 10 (jumlah pelatihan calon eksporimpor) Promosi perdagangan (pameran 11 regional dan nasional) 12 Mengikuti pasar lelang (jumlah 1
Target
Capaian
22 kecamatan
13 kecamatan
pengawasan 1 X / minggu '3 X monev / pasar '3 X monev / pasar
1X Hari raya 1X / 22 Kec/th 4 OPK
900
1 X / minggu '3 X monev / pasar '3 X monev / pasar
1X Hari raya 1X / 22 Kec/th 4 OPK 1534
4 kali/tahun
4 kali/tahun
52X 362X
52X 362X
3500 X
4 kali 3 kali 4 kali
3549 X
3 kali
1 kali regional 5 kali nasional 1X/bln
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 264
No
Indikator
Target
Capaian
keikutsertaan pengusaha lokal di pasar lelang) Pengembangan pasar (jumlah 13 2 unit pasar 7 Pasar pembangunan pasar) Mewujudkan efisiensi dan efektifitas sistem distribusi barang dan jasa 14 untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pokok dan penting masyarakat a. Jumlah pembinaan pedagang kaki lima dan 6 kelompok 4 kelompok asongan b. Fasilitasi dan bantuan alat pedagang kakilima dan 30 paket alat 32 paket alat asongan Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2015
Kabupaten Blitar memiliki 15 Pasar Kabupaten dan 42 pasar desa
yang memberikan kontribusi PAD pada tahun 2014 sebesar Rp. 3.010.281.400,- tercapai 100% (lebih) yang dinaikkan 10% dari tahun 2013 yaitu Rp. 3.024.055.000,-.
8. Urusan Ketransmigrasian
Urusan ketransmigrasian pada tahun 2014 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.860.000.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.777.083.376
ketransmigrasian Transmigrasi.
(95,54%).Program dilaksanakan
oleh
dan
Dinas
kegiatan
Tenaga
urusan
Kerja
dan
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: a) Program dan Kegiatan
1) Program Transmigrasi Regional
Program Transmigrasi Regional mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 115.000.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 103.387.000 (89.90%) yang dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Penerangan, Penyuluhan, motivasi, pendaftaran dan seleksi transmigrasi regional
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 265
b. Pelatihan
masyarakat
transmigrasi
regional
dan
pemberdayaan
c. Pemberangkatan transmigrasi umum dan swakarsa
d. Paket Daerah asal Transmigrasi Umum dan Swakarsa
Keluaran (output) dari perlaksanan kegiatan tersebut adalah: a. Terlaksananya
penerangan,
penyuluhan,
motivasi,
pendaftaran danseleksi transmigrasi regional sebanyak 25 orang
b. Terselenggaranya
pelatihan
transmigrasi
pemberdayaan masyarakat 16 jiwa
regional
dan
c. Terlaksananya pemberangkatan transmigrasi umum dan swakarsa sebanyak 5 KK
d. Terwujudnya Paket Daerah asal Transmigrasi Umum dan Swakarsa sebanyak 16 jiwa.
2) Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Program Pengembangan alokasi
anggaran
direalisasikan
Wilayah Transmigrasi
sebesar
sebesar
Rp.
Rp.
235.000.000
231.326.400
mendapat
dan
(98,44%)
dapat yang
dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi di 2 provinsi. b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan ketransmigrasian dalam RPJMD Kabupaten
Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut:
Tabel 4.73 Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian 2014
No
Indikator
Target
Capaian
1
Terwujudnya kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi
3 paket
3 paket
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 266
No
Indikator
Target
Terwujudnya penerangan, penyuluhan, motivasi, pendaftaran dan seleksi calon 2 50 KK transmigran (meningkatnya jumlah animo calon transmigran) Terwujudnya pelatihan 3 transmigrasi regional (jumlah 25 KK yang ikut pelatihan) Terwujudnya paket bantuan daerah asal (Kabupaten Blitar) 4 berupa jumlah peralatan 5 paket rumah tangga PLTS dan bibit karet) Terwujudnya pemberangkatan transmigrasi 5 umum dan swakarsa (jumlah 5 KK pemberangkatan transmigrasi) Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2015
Capaian
132 KK
25 KK 5 paket
5 KK
c) Permasalahan dan Solusi 1) Permasalahan a) Anggaran yang terbatas tidak memungkinkan untuk ekspansi kebeberapa propinsi lainnya
b) Faktor ekonomi masyarakat sangat mempengaruhi adanya
niat dan minat masyarakat kab. Blitar untuk mendaftar sebagai calon trans ke sejumlah provinsi diluar pulau Jawa
c) Para calon trans wajib memperoleh pelatihan dasar tentang transmigrasi utamanya tentang menghadapi hidup dilokasi baru yang masih asing
d) Penyediaan paket terlambat dengan jenis barang bawaan dan anggaran
e) Pemberangkatan sudah ditentukan dan dijadwalkan oleh Provinsi Jawa Timur setiap tahunnya
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 267
2) Solusi a) Dialokasikan dana yang lebih besar, dan kunjungan (KSAD) disesuaikan dengan animo masyarakat, konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah Provinsi dan Pusat
b) Mengkoordinasikan kepada Kecamatan, Desa/ Kelurahan
tentang pendaftaran/ peluang untuk menjadikan trans Regional, Umum ataupun swakarsa
c) Menyediakan
penyuluh
yang
berpengalaman
bila
memungkinkan melibatkan Dinas atau Badan lintas sektoral
d) Dipermudah dan diberikan keleluasaan serta anggaran disesuaikan
e) Kepada daerah agar diberikan kesempatan yang lebih luas lagi untuk melakukan Transmigrasi.
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 268