Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Yang dimaksud dengan ”urusan pilihan” adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.
1. URUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN Dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah bidang perikanan dan kelautan yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan, terdapat 2 (dua) urusan yang dilaksanakan yaitu Urusan Wajib yang mencakup pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Urusan Pilihan yang mencakup pengelolaan sumberdaya Perikanan dan Kelautan dengan Potensi Perikanan Kalimantan Selatan yang cukup besar yaitu : • • • • •
Garis Pantai Perairan Umum Kolam Tambak Mina Padi
: 1.330 Km : 1 Juta Ha : 2.400 Ha : 53.382 Ha : 3.752 Ha
Berikut dijelaskan pertanggungjawaban pelaksanaan program pembangunan perikanan dan kelautan di Kalimantan Selatan, yang diklasifikasikan berdasarkan urusan dan program yang ditetapkan oleh RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 – 2010. Urusan perikanan dan kelautan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan, dengan program dan kegiatan pada tahun 2005- 2009 diuraikan sebagai berikut: A. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan pokok: a. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat b. Peningkatan stok dan supplay bahan pangan berbahan dasar ikan. 2) Program Pengembangan Minabisnis, dengan kegiatan pokok : a. Pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. b. Pengembangan usaha penangkapan ikan. c. Pengembangan usaha perikanan budidaya. 3) Program Peningkatan Keterampilan dan Kewirausahan Masyarakat Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan pokok : a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia perikanan. b. Pengembangan kemandirian usaha perikanan dan kelautan. 4) Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Perikanan, dengan Kegiatan pokok : a. Pengembangan kawasan sentra produksi perikanan budidaya. b. Pengembangan kawasan sentra produksi penangkapan ikan. c. Pengembangan kawasan sentra produksi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. 5) Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan dan Kelautan, dengan Kegiatan pokok : LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
296
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
a. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya. b. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap. c. Pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. 6) Program pengembangan penyusunan perencanaan pembangunan dan data statistik perikanan dan kelautan, dengan Kegiatan pokok : a. Penyusunan perencanaan pembangunan perikanan dan kelautan. b. Penyusunan data statistik perikanan dan kelautan. Keenam program tersebut di atas pada dasarnya diarahkan untuk peningkatan dan pengembangan produksi dan produktifitas usaha perikanan yang bermutu dan berdaya saing tinggi dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan disini akan diuraikan berdasarkan pencapaian sasaran RENSTRA Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 – 2010, sebagai berikut : 1) Potensi Perikanan dan Kelautan Kalimantan Selatan Potensi Perikanan dan Kelautan didasarkan atas potensi sumberdaya alam yang secara teknis dapat dimanfaatkan untuk kegiatan usaha perikanan. Secara umum potensi perikanan terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu potensi perikanan laut, perikanan air payau dan air tawar. Sedangkan potensi yang bersifat hilir tidak dapat secara pasti dapat diketahui, karena bergantung dengan industri hulu dan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi. Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut. a. Perikanan Laut Perikanan laut didasarkan atas volume garis pantai dan panjang 1.330 km. Lokasi potensi ini berada pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala. Pemanfaatan potensi laut adalah usaha penangkapan dan budidaya, sedangkan untuk pariwisata perikanan masih belum terlihat, namun kemungkinan ada (perlu pengkajian atau pengamatan lebih lanjut). b. Perikanan Air Payau Luas potensi areal air payau yang dapat dikembangkan sebesar 53.382 ha yang tersebar pada Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala. Kegiatan perikanan adalah usaha budidaya tambak yang dikelola oleh masyarakat maupun badan usaha. c. Perikanan Air Tawar Potensi perikanan air tawar berdasarkan areal perairan umum yang luasnya 1.000.000 ha, yang tersebar pada seluruh wilayah di Kalimantan Selatan (13 kabupaten/kota). Perairan umum yang dimaksud adalah rawa, waduk dan sungai. Pemanfataan di bidang perikanan adalah usaha penangkapan dan budidaya (karamba, jaring apung. fish pen dan kolam). LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
297
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Selain itu potensi perikanan air tawar berdasar dari perairan umum, juga didasarkan atas kawasan irigasi dan lahan pertanian. Dengan adanya lahan irigasi, memungkinkan potensi budidaya kolam seluas 2.400 ha. Sedangkan di lahan pertanian memungkinkan potensi minapadi (budidaya ikan bersama padi) yang diperkirakan luas potensi sebesar 4.846 ha. 2) Keragaan a. Produksi Perikanan Perkembangan produksi perikanan selama periode 2005-2009 terlihat pada tabel berikut. Produksi Perikanan Tahun 2005 - 2009 Satuan : Ton No.
URAIAN
1.
PENANGKAPAN - Laut - Perairan Umum BUDIDAYA - Tambak - Kolam - Karamba - Sawah - Jaring Apung - Net Tancap - Laut JUMLAH
2.
2005 2006 186.133 171.158 136.520 121.494 49.613 49.664 17.263 15.014 5.315 3.415 3.282 4.927 4.294 3.713 116 113 211 423 4 4 4.041 2.420 203.396 186.172
Tahun 2007 152.243 98.681 53.562 22.569 6.027 5.976 3.727 265 505 5 6.064 174.812
2008 156.001 106.484 49.517 24.610 7.107 8.143 4.735 263 596 5 3.761 180.611
2009* 166,005 106.947 59.058 31.482 10.508 13.398 3.776 287 657 5 2.848 185.189
%/ tahun - 3,0 - 6,0 3,0 10,0 7,0 23,0 -4,0 12,0 18,0 3,0 -20,0 -1,0
*) Perkiraan b. Perdagangan Perikanan Perdagangan Perikanan Tahun 2005 -2009 No 1. 2. 3. 4.
URAIAN Volume ekspor Nilai ekspor Volume antar pulau Nilai antar pulau
Satuan
%/ tahun
TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 Ton 2.928 3.149 2.893 1.724 2.083 US $ 000 13.314 13.388 13.131 9.784 18.959 Ton 16.937 15.651 19.011 19.868 343 Rp Juta 113.873 118.074 183.643 256.740 17.175 (000)
-10,48 2,56 -1136 -265
c. Konsumsi Ikan
No.
URAIAN
1. 2.
Konsumsi/Kapita Konsumsi Kalsel *)Perkiraan
Konsumsi Ikan Tahun 2005 -2009 Tahun Satuan 2005 2006 2007 2008 Kg 43,22 38,78 36,01 36,84 Ton 140.047 129.749 122.314 126.973
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
2009* 37,25 134.100
%/ tahun -3,16 -1,01
298
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
C. Permasalahan dan Solusi Secara umum stock ikan untuk memenuhi konsumsi lokal (KALSEL) cukup tersedia sampai tahun 2009 dan Masyarakat Kalimantan Selatan termasuk tinggi konsumsi ikannya yakni 36 kg/kapita (Nasional 20 kg/kapita)
Permasalahan Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam rangka pembangunan bidang perikanan dan kelautan yaitu : 1) Distribusi konsumsi tidak merata, lebih terfokus pada perkotaan; 2) Kesadaran masyarakat akan gizi (protein ikan) masih rendah; 3) Konsumsi ikan masih terbatas padak lauk (agar nasi enak dimakan); 4) Minat terhadap kudapan ikan masih terbatas; 5) Masih adanya pendapat “Umpal Makan Ikan” mengakibatkan cacingan; 6) Supply ikan laut sangat dipengaruhi oleh kondisi alam (gelombang) dan oprasional nelayan yang tinggi (terutama solar) 7) Supply ikan budidaya terkendala oleh seringnya banjir
Solusi 1) Program Peningkatan Produksi Perikanan a. Paket Bantuan Sarana Produksi; b. Pembinaan Teknis dan Manajerial; c. Pengembangan Teknologi; d. Pengembangan Sarana / Prasarana e. Penerapan Standarisasi (SNI) f. Pengendalian Hama dan Penyakit 2) Program GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) a. Demo Masakan Ikan; b. Lomba Masak Ikan; c. Pelatihan Pengolahan Masak Ikan; d. Penyebaran Informasi Gizi Ikan; 3) Program PMT –AS (Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah) a. Lomba Mewarnai Lukisan Ikan; b. Pemberian Makan Ikan; c. Penyuluhan Pentingnya Makan Ikan; d. Leaflet / Brosur ;
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
299
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
2. URUSAN PERTANIAN Penyelenggaraan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan TPH Prov. Kalsel, Sekretariat Badan Koordinasi dan Penyuluhan Daerah, Dinas Perkebunan Prov. Kalsel dan Dinas Peternakan Prov. Kalsel Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009
2.1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura A. Program dan Kegiatan Ringkasan Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Prov. Kalsel Selama Tahun 2005-2009 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 4) Program Ketahanan Pangan a. Pemb.Perenc.Luas Tanam, Luas Panen, Prod & Produktivitas TPH b. Penanggulangan Bencana Alam di Lahan Pertanian c. Perencanaan Program Kegiatan Koordinasi, Pengendalian, Monev, Pembangunan TPH dalam rangka Pemantapan Ketahanan Pangan. d. Pembenahan Statistik TPH Mendukung Pemantapan Ketahanan Pangan. e. Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) mendukung Pemantapan Ketahanan Pangan f. Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian g. Pembi.dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil TPH h. Fasilitasi Pembinaan Pengemb.Pengolahan Lahan dan Air i. Fasilitasi Pengem.Data, statistik dan Informasi TPH 5) Program Pengeb. Kawasan Sentra Produksi/ agribisnis Terpadu a. Pengemb. Kaw.Agropolitan/Berbasis Jeruk b. Pengemb. Kaw.Agribisnis Pisang c. Pengemb. Kaw.Agribisnis Jagung d. Pengembangan Kawasan Agribisnis Jagung di Lahan Lebak e. Pengembangan Sentra Komoditi Pisang f. Pengembangan Mekanisasi Pertanian Mendukung Pengembangan Agribisnis dan Ketahanan Pangan g. Perluasan Areal Tanaman (PAT) dan Pengembangan Kantong Penyangga Produksi Padi di Lahan Lebak Mendukung Peningkatan Ketahanan h. Pemberdayaan Kelembagaan Usahatani Tanaman Pangan i. Penanggulangan Bencana Alam Banjir Mendukung Pemantapan KP j. Pengembangan Data Statistik dan informasi Pertanian 6) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Pendampingan kegiatan Pemberdayaan Petani melalui Pengembangan Teknologi&Informasi Pertanian b. Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan dan Sarana Produksi 7) Prog. Peningk.Pemasaran Hasil Prod.Pertanian/Perkebunan a. Promosi Hasil Prod.Pert /Perkeb.Unggulan Daerah b. Fasilitasi Pembinaan & Pengembangan Kemitraan Usaha c. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Usaha d. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Promosi dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura 8) Prog.Peningkatan Penerapan Tek.Pertanian/Perkebunan a. Pengembangan Teknologi di Kawasan Agribisnis Jagung LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
300
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
b. c. d. e. f. g. h.
Pemb.&Pengemb.Tek di Kaw Agr.Pisang Pembinaan dan Pengemb. Mekanisasi Pertanian Demplot Pengembangan Padi Hibrida Pengembangan Kawasan Buah-buahan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sayuran dan Aneka Tanaman Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan Perlindungan Hortikultura
9) Prog.Peningkatan Prod.Pertanian/Perkebunan a. Pengemb.PAT&KPP Padi di Lahan Lebak b. Fasilitasi Perlindungan &Pengemb Perlindungan Tanaman c. Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk d. Pembinaan Peningk. Prodvitas padi di Daerah yg blm optimal e. Buffer Stock Benih Padi untuk 250 ton f. Pengembangan Buah dalam Pot g. Pengembangan Tanaman Hias h. Peningkatan Produksi dan Prodvitas Padi i. Peningkatan Produksi dan Produktivitas Palawija j. Pembinaan dan Pengembangan Perbenihan dan Perlindungan Tanaman k. Pembinaan dan Pengembangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura l. Fasilitasi Pengemb. Data Statistik dan informasi TPH m. Fasilitasi Pengemb. Data Statistik dan informasi TPH n. Peningk Koord.inasi Perencanaan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan TPH o. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air p. Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH) UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH ) UPTD Balai Benih UPTD Balai Alsintan B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Alokasi dan realisasi anggaran pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Prov. Kalsel 2005-2009 Realisasi
Tahun 2005
3.144.000.000
1.541.586.000
49,03
Realisasi Fisik % 82,00
Tahun 2006
5.654.500.000
5.177.009.800
91,56
98,08
Tahun 2007
6.398.025.000
5.503.014.320
86,01
99,83
Tahun 2008
9.132.150.000
7.466.295.134
86,35
99,06
Tahun 2009
9.202.589.000
8.014.7025.526
87,09
98,42
Tahun
Alokasi
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
Rp.
%
301
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH) Uraian
Alokasi
Realisasi Penyerapan dana Rp. %
Fisik (%)
Tahun 2005 Peningkatan Kualitas Benih TPH
350.000.000
349.097.500 99,74
100,00
Tahun 2006 Peningkatan Kualitas Benih TPH Bersertifikat
500.000.000
495.190.575 99,04
100,00
Tahun 2007 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Prod. Pertanian/Perkebunan
387.080.000 349.960.000 1.450.000 600.000.000
374.338.671 343.908.500 1.450.000 547.290.900
96,71 98,27 100,00 91,22
100,00 100,00 100,00 100,00
Tahun 2008 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Prod. Pertanian/Perkebunan Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan Peningkatan wawasan & Sertifikasi Benih TPH
454.476.000 396.902.000 2.025.000 644.346.550 127.378.200 516.968.350
425.273.121 379.364.500 2.025.000 547.781.000 103.560.350 444.220.650
93,57 95,58 100,00 85,01 81,30 85,93
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tahun 2009 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Sertifikasi Bibit Unggul pertanian/perkebunan Sertifikasi/Pelabelan Benih Jeruk Peningkatan Pengawasan dan Sertifikasi Benih TP Demonstrasi Benih Unggul Bersertifikat Analisa Standar Mutu Benih Palawija Pengembanagn Metode Pengujian Observasi unggulan Lokasi Kalsel Pemantauan Pohon Induk Buah -buahan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pangan Sosialisasi Peraturan Perbenihan Rapat dan Pertemuan Koordinasi/PBT Visualisasi Perbenihan Kalimantan Selatan Akreditasi Laboratorium Peningk. Kemampuan Ketrampilan Pet.PBT (APBD-P)
365.537.350 353.052.724 96,58 100,00 1.341.020.000 1.306.767.500 97,45 100,00 2.250.000 2.250.000 100,00 100,00 629.287.650 2.250.000 100,00 100,00 95.535.000 95.314.850 99,77 100,00 95.535.000 95.314.850 99,77 100,00 451.252.650 514.294.150 96,35 100,00 93.210.000 92.279.900 99,00 100,00 34.416.750 33.933.250 98,60 100,00 39.136.600 38.912.450 99,43 100,00 44.105.000 44.080.000 99,94 100,00 25.938,400 25.778.400 99,38 100,00 60.766.500 60.678.100 99,85 100,00 42.404.400 37.446.350 88,31 100,00 42.650.000 42.331.700 99,25 100,00 19.800.000 19.572.650 98,85 100,00 48.825.000 45.003.800 92,17 100,00 82.500.000 74.277.550 90,03 100,00
UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH ) Uraian
Tahun 2005 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Tahun 2006 Belanja Administrasi Umum Program Peningkatan Pengawalan dan Pengamanan Produksi TPH Tahun 2007 Program Pelayanan adm Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan disiplin Aparatur Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
Alokasi
Realisasi Penyerapan dana Rp. %
Fisik (%)
426.990.000 150.000.000
429.960.000 100,00 100,00 149.516.000 99,68 100,00
633.080.000 500.000.000
603.272.970 95,29 476.676.500 95,33
100,00 100.00
348.935.000 418.200.000 3.600.000 600.000.000
338.028.613 414.229.400 3.600.000 592.180.460
100,00 100,00 100,00 100,00
96,87 99,05 100,00 98,69
302
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Operasional pengamatan dan peramalan OPT Peningkatan SDM petugas lapangan Peningkatan SDM petani PHT
425.779.000 102.898.000 71.323.000
418.491.960 98,28 102.543.000 99,65 71.145.500 99,75
100,00 100,00 100,00
Tahun 2008 Program Pelayanan adm Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Peningkatan SDM petani PHT Peningkatan SDM petugas lapangan Fasilitasi penerapan PHT dan mitigasi iklim Pengembangan pos pelayanan agens hayati Operasional Pengamatan dan peramalan OPT Kaji terap PHP OPT utama dan pertemuan MPTHI Sosialisasi penerapan/pelaksanaan kegiatan SLPHT
400.990.700 252.959.300 850.000.000 63.637.000 36.775.000 116.115.000 154.467.500 401.940.000 65.149.500 11.916.000
351.734.184 351.734.184 774.000.400 63.637.000 36.774.750 92.935.000 142.852.500 362.065.750 63.869.500 11.865.900
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
399.873.750 415.290.050 1.750.000
387.526.923 96,91 100,00 409.843.300 98,69 100,00 1.750.000 100,00 100,00
Tahun 2009 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Operasional wilayah pengamatan Diseminasi Teknologi Pengendalian OPT Horti Sosialisasi kegiatan SLPHT fasilitasi penerapan teknologi pengendalian ramah lingkungan Fasilitasi Penerapan Teknologi Pengendalian Ramah Lingkungan Sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT) Operasional brigade proteksi Peningkatan kemampuan SDM petugas perlindungan
94,15 99,92 97,51 100,00 99,99 90,47 94,84 99,81 98,03 99,57
2.000.634.200 2.050.310.650 94,32 877.066.000 827.150.200 99,89 32.225.000 32.189.400 98,87 32.100.000 31.738.800 99,25
97,40 100,00 100,00 100,00
113.700.000
112.848.000 99,25
100,00
870.893.200 26.550.000 48.100.000
868.988.500 99,78 25.485.750 95,99 151.910.000 99,55
100,00 100,00 100,00
Realisasi Penyerapan dana Rp. %
Fisik (%)
203.384.000 414.025.000
198.785.000 97,74 403.937.750 97,56
100,00 100,00
1.000.000.000 481.348..000
980.223.450 98,02 463.775.151 96,35
100,00 100,00
1.524.836.000 1.342.906.784 88,10
100,00
UPTD Balai Benih Uraian Tahun 2005 Belanja Langsung/Penyediaan Benih Sumber Belanja Tidak Langsung Tahun 2006 Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Tahun 2007 Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan,Keg.Peningkatan Produksi dan Penggunaan Benih Bermutu TPH Tahun 2008 Program Pelayanan administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Disiplin Aparatur Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan,Keg.Peningkatan Produksi dan Penggunaan Benih Bermutu TPH Tahun 2009 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
Alokasi
421.588.000 159.112.000 3.600.000 2.886.925,000
316.388.303 157.173.850 3.600.000 477.162.153
75,05 88,83 98,78 100,00 100,00 100,00 81,00 85,00
244.437.155 81,09
100,00
329.819.250 94,80
100,00
2.511.492.500 1.790.616.100 71,30
100,00
301.452.500 347.900.000
303
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
UPTD Balai Alsintan Uraian
Alokasi
Tahun 2009 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja SKPD Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Realisasi Penyerapan dana Rp. %
Fisik (%)
82.325.000 141.275.000 5.400.000
72.037.036 87,50 138.487.000 98,03 5.400.000 100,00
100,00 100,00 100,00
628.725.000
605.734.500
100,00
96,35
Gambaran umum keberhasilan pelaksanaan urusan pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan, yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009 dijelaskan sebagai berikut : 1) Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel Sektor pertanian khususnya tanaman pangan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian di Kalsel. Tahun 2008 sektor pertanian menurut lapangan usaha atas dasar harga yang berlaku (tanpa minyak bumi) menyumbang 22,88 %. Dari sektor Pertanian tersebut khusus untuk Tanaman Bahan Makanan menyumbang sebesar 10,64 %. Sementara PDRB atas dasar harga konstan 2000, untuk tahun 2008 distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha (tanpa minyak bumi) untuk sektor pertanian menyumbang sebesar 24,56 %, dan untuk Tanaman Bahan Makanan menyumbang 11,35 %. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian di Kalsel khususnya tanaman bahan makanan selama 4 tahun disajikan pada Tabel 19 dan Tabel 20. berikut : Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel selama 4 Tahun (2005-2008). *) (Jutaan) Rp No I.
Lapangan Usaha Pertanian
2005
2006
2007**)
2008***)
7.174.909,59
7.777.783,89
8.856.262,82 10.270.300,43
3.145.061,12
3.348.295,04
3.843.100,77
4.774.855,24
(10,05%)
(9,81%)
(9,89%)
(10,64%)
1.845.024,41
2.055.305,77
2.327.868,98
2.519.041,72
3. Peternakan dan hasil-hasilnya
472.453,62
536.798,91
628.955,51
735.772,21
4. Kehutanan
376.497,52
389.576,86
419.984,08
451.771,35
5. Perikanan
1.335.872,92
1.447.807,32
1.636.355,48
1.788.859,72
1. Tan.bahan makanan
2. Tanaman Perkebunan
II.
Pertambangan dan Penggalian
6.736.029,35
7.579.250,33
8.556.849,36
9.942.273,97
III.
Industri Pengolahan
4.079.920,81
4.047.834,94
4.364.118,90
4.716.788,18
IV.
Listrik Gas dan Air Bersih
181.422,35
194.463,85
219.714,55
257.799,27
V
Bangunan
2.020.848,05
2.275.474,90
2.553.875,28
2.861.705,34
VI
Perdagangan, Perhotelan dan 4.750.616,22
5.152.784,87
5.932.312,57
6.843.018,03
2.572.836,67
2.930.826,03
3.546.217,47
4.196.446,35
VIII. Keuangan, Persewaan, & Jasa 1.300.619,35
1.420.049,93
1.758.334,50
2.196.000,94
Restoran VII. Pengangkutan dan Komunikasi
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
304
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
No
Lapangan Usaha
2005
2006
2007**)
2008***)
prsh. IX.
Jasa-jasa
2.976.866,51
3.292.025,55
3.651.081,62
4.231.290,58
Total NTB Kalsel dengan Migas
31.794.068,90 34.670.494,29 39.438.767,06 45.515.623,09
Total NTB Kalsel Tanpa Migas
31.282.872,29 34.142.299,38 38.852.763,34 44.889.824,68
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 *) PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalsel selama 4 Tahun (2005-2008). *) (Jutaan) Rp No I.
Lapangan Usaha Pertanian
2005
2006
2007**)
2008***)
5.640.957,15
5.905.870,35
6.243.735,28
6.648.381,85
2.551.525,85
2.662.620,72
2.793.484,98
3.071.670,19
(11,17%)
(11,10%)
(10,97%)
(11,34%)
1.388.565,92
1.477.575,03
1.601.473,41
1.669.772,53
3. Peternakan dan hasil-hasilnya
350.220,34
384.128,66
417.195,60
444.555,10
4. Kehutanan
317.050,33
315.703,08
322.254,26
328.767,35
5. Perikanan
1.033.594,70
1.065.842,86
1.109.327,02
1.133.616,68
1. Tan.bahan makanan
2. Tanaman Perkebunan
II.
Pertambangan dan Penggalian
5.032.594,70
5.408.571,13
5.681.678,23
6.100.514,82
III.
Industri Pengolahan
2.960.951,98
2.910.562,10
2.996.207,29
3.073.856,18
IV.
Listrik Gas dan Air Bersih
121.573,04
126.228,57
131.452,89
137.011,64
V
Bangunan
1.252.017,65
1.340.602,10
1.433.163,94
1.513.408,97
VI
Perdagangan, Perhotelan dan
3.4777.082,35
3.670.304,83
3.896.957,43
4.172.594,05
1.943.522,52
2.061.216,44
2230.869,41
2.374.332,44
865.234,93
893.247,03
1.030.450,87
1.089.507,55
1.997.971,65
2.135.662,24
2.277.772,18
2.428.844,00
Restoran VII. Pengangkutan dan Komunikasi VIII. Keuangan, Persewaan, & Jasa prsh. IX.
Jasa-jasa
Total NTB Kalsel dengan Migas
23.292.544,50
24.452.264,79 25.922.287,52 27.538.451,49
Total NTB Kalsel Tanpa Migas
22.841.024,15
23.995.326,19 25.453.963,22 27.074.537,90
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 *) PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Harga konstan 2000 **) Angka Sementara ***) Angka Sangat Sementara
2) Pencapaian Produksi Tanaman Pangan Produksi tanaman pangan khusus padi mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2005 sebesar 1.598.835 ton GKG dengan produktivitas 34,79 ku/ha naik pada tahun 2006 produksi naik menjadi 1.636.840 ton GKG dengan produktivitas 35,38 ku/ha. Kemudian pada tahun 2007 naik lagi menjadi 1.953.868 ton GKG dengan produktivitas 38,63 ku/ha serta pada tahun 2008 menjadi 1.954.283 ton dengan produktivitas 38,52 ku/ha. Selama kurun waktu tersebut kenaikan produksi tertinggi dicapai pada tahun 2007, yaitu sebanyak 317.028 ton atau 19,37 %. Pada Tahun 2007 LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
305
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Departemen Pertanian mencetuskan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), yang langsung direspon oleh Kalimantan Selatan dan dilaksanakan sesuai pedoman umum. Program ini juga didukung pula dengan tersedianya anggaran APBD untuk program pembangunan pertanian berkelanjutan di Kalimantan Selatan. Berikut pada tabel 21 dan 22 dapat dilihat perkembangan produksi padi selama 5 tahun (2005-2009) serta kontribusi produksi padi Kalsel terhadap produksi padi Nasional. Pada tabel 23 s/d 27 dapat dilihat pancapaian produksi tanaman pangan dari tahun 2006 s/d 2009 dibandingkan dengan sasaran Renstra Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2005 – 2010. Gambaran pencapaian produksi selama 5 (lima) tahun dapat dilihat pada Gambar 1. Perkembangan Produksi Padi Selama 5 tahun (2005-2009). No. Tahun Produksi (Ton) Persentase (%) Kenaikan 1. 2005 1.598.835 2. 2006 1.636.840 2,38 3. 2007 1.953,868 19,37 4. 2008 1.954.283 0,02 5. 2009*) 1.956.993 0,139 *)Berdasarkan Angka Sementara (ASEM 2009)
Kontribusi Produksi Padi Kalsel Terhadap Produksi Padi Nasional. Produksi (ton) Kontribusi Posisi No. Tahun (%) Peringkat Kalsel Nasional 1. 2005 1.598.835 54.152.959 2,95 X 2. 2006 1.636.840 54.454.937 3,01 X 3. 2007 1.953.868 57.170.450 3,42 VIII 4. 2008 1.954.283 59.906.950 3,26 IX 5. 2009 1.956.993 63.840.066 3,07 IX
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2005 No. Komoditas
Sasaran
Realisasi
% Pencapaian
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1
Padi
432.000 1.460.160
33,80
459.541 1.598.835
34,79
106,38
109,50
102,93
2
Jagung
29.000
65.250
22,50
15.595
48.082
30,83
53,78
73,69
137,03
3
Kedelai
10.000
14.850
14,85
2.115
2.548
12,05
21,15
17,16
81,13
4
Kcg.Tanah
21.400
27.713
12,95
14.642
16.793
11,47
68,42
60,60
88,56
5
Kcg Hijau
2.450
2.585
10,55
1.626
1.750
10,76
66,37
67,70
102,01
6
Ubi Kayu
16.500
176.880
107,20
5.853
77.904
133,10
35,47
44,04
124,16
7
Ubi jalar
3.220
32.844
102,00
2.417
23.955
99,11
75,06
72,94
97,17
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2006 No. Komoditas
Sasaran
Realisasi
% Pencapaian
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1
Padi
454.694 1.561.419
2
Jagung
19.978
3
Kedelai
4.065
34,34 462.672 1.636.840
35,38
101,75
104,83
103,02
58.935
29,50
17.042
58.283
34,20
85,30
98,89
115,93
5.126
12,61
1.840
2.138
11,62
45,26
41,71
92,15
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
306
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
No. Komoditas
Sasaran
Realisasi
% Pencapaian
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
4
Kcg.Tanah
16.103
19.324
12,00
13.900
15.759
11,34
86,32
81,55
94,48
5
Kcg Hijau
1.865
2.052
11,00
1.139
1.166
10,24
61,07
56,82
93,04
6
Ubi Kayu
5.952
79.769
134,02
6.050
82.389
136,18
101,65
103,28
101,61
7
Ubi jalar
2.300
23.462
102,01
2.602
26.335
101,17
113,13
112,25
99,22
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2007. No. Komoditas
Sasaran
Realisasi
%
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1
Padi
459.241 1.596.092
34,76 505.846 1.953.868
38,63
110,15
122,42
111,14
2
Jagung
22.109
68.260
30,88
22.241
100.957
45,39
100,60
147,90
147,02
3
Kedelai
4.095
5.175
12,64
1.806
2.060
11,41
44,10
39,81
90,26
4
Kcg.Tanah
16.224
19.507
12,02
15.843
18.214
11,50
97,65
93,37
95,62
5
Kcg Hijau
1.879
2.071
11,02
1.517
1.548
10,20
80,73
74,75
92,58
6
Ubi Kayu
5.997
80.528
134,29
8.205
117.322
142,99
136,82
145,69
106,48
7
Ubi jalar
2.317
23.686
102,21
2.691
31.143
115,73
116,14
131,48
113,21
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2008. No. Komoditas
Sasaran
Realisasi
%
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1
Padi
463.833 1.631.302
35,17 507.319 1.954.284
38,52
109,38
119,80
109,53
2
Jagung
24.239
78.171
32,25
20.116
95.064
47,26
82,99
121,61
146,54
3
Kedelai
4.106
5.198
12,66
3.260
3.817
11,71
79,40
73,43
92,49
4
Kcg.Tanah
16.264
19.595
12,05
14.161
16.476
11,63
87,07
84,08
96,57
5
Kcg Hijau
1.884
2.080
11,04
1.482
1.529
10,32
78,66
73,51
93,45
6
Ubi Kayu
6.012
80.890
134,56
8.123
119.085
146,60
135,11
147,22
108,96
7
Ubi jalar
2.323
23.792
102,42
2.417
25.904
107,17
104,05
108,88
104,64
Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2009*) No. Komoditas
Sasaran
Realisasi
%
L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas
1
Padi
468.472 1.667.056
35,59 490.069 1.956.993
39,93
104,61
117,39
112,19
2
Jagung
26.370
88.667
33,63
22.982
113.897
49,56
87.15
128,45
147,36
3
Kedelai
4.126
5.234
12,69
3.345
3.838
11,47
81,07
73,33
90,39
4
Kcg.Tanah
16.346
19.733
10,07
13.051
15.221
11,66
79,84
77,13
115,79
5
Kcg Hijau
1.893
2.095
11,07
1.545
1.598
10,34
81,62
76,28
93,41
6
Ubi Kayu
6.042
81.458
134,83
8.187
121.626
148,56
135,50
149.31
110,18
7
Ubi jalar
2.335
23.959
102,62
2.617
29.968
114.51
112,08
125.08
111,59
*) Berdasarkan ASEM 2009
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
307
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
3) Pencapaian Produksi Hortikultura Untuk komoditas Hortikultura seperti buah-buahan dan sayur-sayuran di
Kalsel
selama 5 (lima) tahun (2005 – 2009) mengalami perkembangan produksi sebagai berikut : Pencapaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Hortikultura Tahun 2006 - 2009*) No. 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Komoditas Tahun 2005 Buah-buahan Sayuran Tahun 2006 Buah-buahan Sayuran Tahun 2007 Buah-buahan Sayuran Tahun 2008 Buah-buahan Sayuran Tahun 2009 Buah-buahan Sayuran
Sasaran Realisasi % L. panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas L. Panen Produksi Provitas 23.570 9.950
179.132 40.795
76,00 41,00
18.375 9.630
281.273 59.351
15,31 61,6
77,96 96,78
157,02 145,49
201,41 150,32
24.159 10.199
183,608 41,816
76.00 41.00
11.678 9.706
258.793 51.149
221,6 52,7
48,34 95,17
140,95 122,32
291,59 128,53
24.280 10.250
184,895 42,109
76.15 41.08
13.439 11.608
243.199 56.528
181,0 48,7
55,35 113,25
131,53 134,24
237,64 118,54
24.401 10.301
186,192 42,404
76.30 41.16
13.724 11.570
245.062 73.398
176,6 62,7
56,24 112,32
131,62 173,09
234,03 154,13
24.523 10.353
187,497 42,701
76.46 41.25
9.724 13.084
224.864 90.823
232,1 52,6
39,65 126,38
119,93 212,70
302,44 168,28
*) Tahun 2009, data SP Distan TPH. 4) Penghargaan Nasional pada Bidang Pertanian Tahun 2006, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI kepada : Willy Mike Susanto, Juara I Kalsel Kategori perorangan, Kel. Guntung Manggis Kec. Landasan Ulin Tahun 2007, penghargaan tingkat nasional diberikan Bapak Presiden RI kepada : a. Eko Bambang P, SP dari Kab. HST sebagai Penyuluh Pertanian Teladan. b. KSM Rumpun Pemuda Tani dari Kec. Pelaihari Kab. Tanah Laut sebagai Kelompoktani Agribisnis Tanaman Pangan Kategori Kelompoktani Jagung. c. Ir. Mujiarto, MS dari Desa Sawang, Kec Tambarangan Kab. Tapin sebagai Kelompoktani Agribisnis Hortikultura d. Kelompoktani Mukti Raharjo dari Desa Karang Dukuh Kec. Belawang Kab. Batola sebagai Kelompok Pengelola Tata air Mikro (TAM). Tahun 2008, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Gubernur Kalsel Drs. H. Rudi Ariffin, MM pada Bidang Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) . b. Bupati yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi lebih dari 5% tahun 2007, yaitu Kab. HSU, Tapin, HSS, Tanah Bumbu, Banjar, Balangan, Tanah Laut, Barito Kuala dan Kotabaru. c. H. Syarkawi dari Kab. HST sebagai Petani Teladan. d. Rusnadi SPt dari Kab. HSU sebagai Penyuluh Pertanian Teladan e. Kelompoktani Bumbuhak dari Desa Pengambau Hulu Kec. Haruyan Kab. HST sebagai Kelompoktani peringkat 3 kategori usahatani padi. f. Paulus Sesa dari Kec. Amuntai Tengah HSU, Mantri Tani Teladan. Tahun 2009, penghargaan diberikan Bapak Presiden kepada : a. Bupati Kabupaten yang daerahnya mengalami peningkatan produksi padi diatas 5% pada tahun 2008, yaitu Kab. Banjar, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Bumbu. b. Saming SP dari Kec. Banjang Kab. Hulu Sungai Utara sebagai mantritani teladan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
308
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
c. M. Fadillah dari Kab. Hulu Sungai Selatan sebagai Petugas Pengamat organisme Pengganggu Tanaman d. Sugianoor dari Kec. Anjir Pasar Kab. Barito Kuala, Ketua kelompok tani Pos Pengembang Agen Hayati (PPAH) C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan Upaya peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura dituntut untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Disisi lain upaya peningkatan produksi mengalami kendala antara lain adanya fenomena pemanasan global yang menyebabkan terjadinya anomali iklim yang berakibat munculnya cekaman kekeringan dan kebanjiran, serta wabah hama dan panyakit tanaman. Secara umum dalam kurun waktu 2005-2009 permasalahan yang masih dirasakan untuk tanaman pangan khususnya padi adalah : 1) Luas tanam, indeks pertanaman (IP) kurang dari 100%, adanya gagal tanam akibat bencana banjir sementara recovery akibat bencana alam banjir belum optimal. Juga penerapan teknologi belum optimal , masih jauh dari potensi. Untuk lahan lebak masih dirasa sulit menentukan waktu tanam yang tepat karena iklim sulit diprediksi. 2) Luas panen, belum optimalnya fasilitasi penerapan teknologi panen dan pasca panen, terbatasnya sarana dan prasarana panen dan pasca panen. 3) Peningkatan produktivitas yang belum optimal.
Hal ini antara lain dikarenakan
penggunaan padi unggul masih rendah (baru 53%) dan penggunaan pupuk belum sesuai anjuran. 4) Produksi walaupun mengalami peningkatan tetapi mutu hasil produksi sebagian belum memenuhi standar. 5) Belum optimalnya pemanfaatan TAM, dan kurang pemeliharaan JUT, JITUT dan JIDES yang telah dibangun/direhab. 6) Terbatasnya dukungan penyediaan alsintan bagi petani/kelompoktani 7) Belum diterapkannya Good Handling Product (GHP) pada komoditas padi dan jagung secara komprehensif sehingga dapat menekan tingkat kehilangan hasil. 8) Penerapan Good Manufactoring Product (GMP) pada produk olahan TPH yang belum optimal karena masih minimnya sarana dan prasarana pendukungnya. 9) Masih rendahnya mutu produk TPH, baik segar maupun olahan sesuai dengan standar yang ditetapkan (grading dan packaging)
Sementara permasalahan pada bidang Hortikultura (Tanaman buah-buahan, sayuran, biofarmaka/obat-obatan dan tanaman hias), terutama untuk tanaman buah, yang masih menjadi kendala adalah : LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
309
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
1) Belum semua kawasan sentra komoditas unggulan yang menerapkan Good Agricultura Practices atau Standar Operasional Product (GAP/SOP). 2) Belum terbangunnya kawasan agribisnis hortikultura yang representatif 3) Belum terkendalinya sepenuhnya penyakit layu bakteri/layu fusarium pada tanaman pisang pada kawasan sentra (Kab. Banjar, Tanah Bumbu dan Kotabaru). 4) Terancamnya beberapa kawasan sentra jeruk oleh penyakit Diplodia dan penyakit CVPD. 5) Belum diproduksinya secara massal benih unggulan bersertifikat yang bebas penyakit, terutama untuk jeruk, pisang dan sayuran. Blok Fondasi mata tempele (BF/BPMT) masih sangat terbatas jumlahnya. 6) Tidak tersedianya lahan usahatani secara khusus untuk usaha hortikultura 7) Kebijakan dalam hal permodalan belum berpihak kepada pelaku usaha hortikultura.
Dari sisi pelaksanaan program/kegiatan yang didukung anggaran APBD dari tahun 2005 s/d 2009 beberapa kegiatan tidak berjalan sesuai yang ditargetkan dikarenakan beberapa hal, namun demikian secara keseluruhan tidak mengganggu capaian kinerja, kegiatan tersebut adalah: 1) Tahun 2005 Rendahnya penyerapan dana (0,58%) serta fisik (10,00%) pada kegiatan penanggulangan Bencana Alam melalui dana DASK-BL T.A. 2005 dikarenakan Pemerintah Pusat telah mengalokasikan bantuan benih padi sebanyak 134.473 kg untuk ditanam pada MT.2005/2006. 2) Tahun 2006 - Tidak tercapainya target pada kegiatan Penanganan Organism pengganggu Tanaman (OPT) mendukung pemantapan ketahanan pangan dikarenakan ada satu jenis pestisida (Sexpheromone) belum terdaftar pada buku Pestisida dan Pertanian dan Kehutanan tahun 2006, sehingga barang tersebut pengadaannya dibatalkan senilai Rp.45.000.000,- . Demikian pula pada kegiatan Pengembangan Sentra Agribisnis Komoditas Pisang, kegiatan Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk. - Penanggulangan Bencana Alam Banjir Mendukung Pemantapan KP realisasi keuangan 81,08%, yaitu biaya perjalanan daerah tidak terserap seluruhnya karena lokasi kegiatan berada di Kab. Banjar yang letaknya dekat. 3) Tahun 2007 Kegiatan penyediaan bibit (Buffer Stock) sebanyak 250 ton pada T.A. 2007 tidak dilaksanakan karena kerusakan tanaman akibat bencana alam tidak begitu besar dan bisa diatasi dengan bantuan benih padi dari dana APBN dan APBD Kabupaten. 4) Tahun 2008 Kegiatan penyediaan bibit (Buffer Stock) senilai Rp. 475.000.000,- tidak dilaksanakan karena untuk penganggulangan bencana alam banjir sudah dapat ditanggulangi sebagian dari bantuan benih APBN (Pusat) dan masing-masing Kabupaten/kota. 5) Tahun 2009 DIPERTA - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor tidak dilaksanakan dengan pertimbangan : LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
310
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
(a) Pemeriksaan oleh ITWILPROV, disarankan dilaksanakan dengan pemilihan langsung tetapi harus mengeluarkan/menyetor biaya upah yang ada pada rincian kegiatan. (b) Setelah dilaksanakan pemilihan langsung ternyata rekanan tidak dapat menjamin waktu penyelesaian tepat waktu (kesulitan menyediakan kayu ulin, musim hujan dapat mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kegiatan) - Kegiatan Rehabilitas Sedang/Berat Gedung Kantor yang tidak dilaksanakan sudah dilaporkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat No. 027/1219-Sekr/2009 tanggal 30 November 2009. - Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, kegiatan fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Air serapan dana sebesar 32,53%, dengan sisa dana sebesar Rp. 303.637.000,- dan serapan fisik sebesar 36,43%. Tidak dilaksanakannya kegiatan ini dikarenakan : (a) Kegiatan Pengembangan Tata Air Mikro (TAM) seluas 180 ha di Kab. Barito Kuala tidak dapat dilaksanakan mengingat harga satuan per hektarnya terlalu rendah dibanding kegiatan yang sama yang dibiayai dengan dana DAK Tahun 2009 di Kab. Barito Kuala (b) Pengembalian dana APBD Provinsi untuk kegiatan Tam Mini tidak mengganggu program karena akan tetap diteruskan melalui dana DAK Kab. Barito Kuala Penyelesaian masalah kegiatan tersebut sudah dilaporkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan surat Nomor 521.5/483-PSP tanggal 5 Mei 2009.
Solusi Tanaman Pangan 1) Untuk meningkatkan luas tanam dengan meningkatkan IP pertanaman dan perluasan areal tanam (PAT) maka dalam waktu 5 (lima) tahun kedepan masih diperlukan dukungan pembangunan sarana prasarana yaitu berupa alat mesin pertanian , pengaturan tata air, jalan usahatni dll. Melaksanakan sosialisasi serta pembinaan untuk meningkatan kemampuan dalam penyerapan teknologi budidaya yang baik. serta Meningkatkan Indeks Pertanaman menjadi 180 dengan teknologi Sawit Dupa di lahan pasang surut. 2) Untuk meningkatkan luas panen dengan meningkatkan fasilitasi penerapan teknologi panen dan pasca panen. Juga meningkatkan sarana dan prasarana panen dan pasca panen. 3) Untuk meningkatkan produktivitas melalui peningkatan benih unggul dan pemupukan sesuai anjuran serta mengintensifkan pendampingan dan pengawalan. Meningkatkan penggunaan pupuk dengan mengintensifkan penyuluhan, memfasilitasi kemudahan memperoleh pupuk dan meningkatkan permodalan petani. Juga Meningkatkan penggunaan benih unggul padi menjadi 60% dari pertanaman. 4) Untuk meningkatkan produksi , dalam hal kegiatan pengelolaan lahan kedepan perlu dilanjutkan untuk mengoptimalkan lahan sekaligus meningkatkan produksi. 5) Mengembangkan
dan
mengoptimakan
pemanfaatan
TAM,
meningkatkan
pemeliharaan JUT untuk memperlancar akses dan mobilisasi saprodi ke lahan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
311
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
persawahan juga meningkatkan produksi serta pemeliharaan JITUT dan JIDES yang telah dibangun/direhab sehingga memperlancar pengaturan air ke areal tanam. 6) Pengadaan alat mesin pertanian secara bertahap (Power Thresher, Hand tractor rotary dan Hand tractor bajak) alsintan bagi petani/kelompoktani dan meningkatkan pembinaan pemanfaatan alsin pertanian dan UPJA. 7) Memfasilitasi Pengembangan pengelolaan lahan dengan pemanfaatan lahan-lahan berpotensi terutama untuk lahan lebak dalam perluasan areal serta memanfaatkan lahan kering untuk tanaman padi gogo, palawija dan hortikultura yang dapat memberikan insentif tinggi. 8) Meningkatkan pembinaan terhadap kelembagaan tani yang ada (Poktan, Gapoktan, UPJA, Kios saprodi dan Bengkel alsintan) 9) Untuk menekan tingkat kehilangan hasil panen padi dengan meningkatkan pembinaan dan pengembangan pasca panen dengan melaksanakan pelatihan penerapan Good Handling Practice (GHP) Melaksanakan pelatihan penerapan Good Manufactoring Practice (GMP) pada produk olahan TPH yang belum optimal karena masih minimnya sarana dan prasarana pendukungnya. 10) Pengembangan Kawasan Agribisnis Jagung kedepan masih harus dilaksanakan mengingat jagung merupakan komoditas yang masih menjadi prioritas untuk dikembangkan karena selain sebagai bahan baku utama makanan juga untuk industri pakan ternak serta industri lainnya, sehingga mempunyai potensi meningkatkan pendapatan petani serta merupakan komoditas penting dalam upaya diversifikasi pangan. 11) Di Kalsel jagung merupakan salah satu komoditas unggulan daerah, secara teknis pembudidayaannya cukup mudah, ditunjang potensi lahan yang sangat luas serta terbukanya peluang pasar, dimana negara pengekspor jagung sudah mengurangi ekspornya karena dialihkan untuk pemenuhan bahan baku industri di negara masingmasing. Sementara itu pengembangan jagung di Kalsel akan terus di intensifkan sesuai perwilayahan berdasarkan typelogi lahan. Lahan kering di kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Banjar. Sementara di lahan basah di kabupaten Tabalong, Balangan, HSU, HST, HSS, Tapin dan Barito Kuala. Dengan berkembangnya jagung di kedua tipelogi lahan tersebut, maka produksi jagung dapat terjadi sepanjang tahun.
Tanaman Hortikultura 1) Meningkatkan penerapan GAP dan SOP hortikultura terutama pada kebun jeruk di Kab. Banjar dan Batola serta pengembangan teknologi di kawasan agribisnis sayuran di Banjarbaru. Membangun kawasan agribisnis hortikultura yang representatif dengan menyusun data base pengembangan sentra buah-buahan, pengembangan kebun LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
312
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
buah unggulan Kalsel di sentra unggulan dan mengembangkan kebun buah unggulan Kalsel. 2) Penanganan penyakit layu bakteri pada pisang di 7 (tujuh) kabupaten yaitu Kab. Balangan, HST, Tapin, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. 3) Memfasilitasi gerakan pengamanan penyakit CVPD dan Diplodia pada jeruk dan meningkatkan pembinaan kelembagaan perlindungan hortikultura dengan melakukan uji sampel di di 6 (enam) kabupaten, yaitu Kab. HST, Tapin, Batola, Tala, Banjar dan Banjarbaru. 4) Perbanyakan anakan pisang yang bebas penyakit, penggunaan bibit jeruk berlabel biru dan penggunaan benih sayuran bermutu. 5) Untuk meningkatkan BF/BPMT jeruk didukung dengan menambah jumlah Screen House untuk BPMT. Dimana Scren House ini baru ada di 4 (empat) Kab, yaitu Kab. Tapin, Banjar, Batola dan Banjarbaru. Selama 5 (lima) tahun kedepan masih diperlukan 4 screen house.
2.2. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang baru berdiri pada tanggal 7 Januari tahun 2009, sehingga pelaksanaan program dan kegiatannya selama tahun 2005-2008 belum ada. Berikut dijelaskan pelaksanaan program dan kegiatan pada Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Daerah Prov. Kalsel selama tahun 2009. A. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2) Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal. 4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD. b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. 5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian - Pembuatan Juknis. - Pembinaan Teknis Program FEATI. - Rapat Koordinasi FEATI. - Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. - Lokakarya Perencanaan. - Forum Teknis Penyuluhan. - Penilaian Petani dan Penyuluh Berprestasi. - Penyebaran Informasi Penyuluhan Pertanian. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
313
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Program Penyuluhan Provinsi. Peningkatan Wawasan Penyuluh dan Petugas. Pertemuan Perencanaan Program Penyuluhan Tahun 2010. Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM. Pembinaan, Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan Kerjasama. - Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha. b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev - Mimbar Sarasehan c. Fasilitasi Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. d. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang. -
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran kegiatan. Jumlah Dana : Rp. 400.488.000,Realisasi : Rp. 239.729.851,Persentase Realisasi : 59,8 % 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Jumlah Dana : Rp. 679.777.500,Realisasi : Rp. 132.145.000,Persentase Realisasi : 19,4 % 3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur a. Pendidikan dan Pelatihan Formal. Jumlah Dana : Rp. 87.750.000,Realisasi : Rp. 74.385.000,Persentase Realisasi : 84,7 % 4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan. Jumlah Dana Realisasi Persentase Realisasi
: Rp. 23.830.000,: Rp. 11.475.000,: 48,2 %
5) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. a. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian. Jumlah Dana : Rp. 434.950.000,Realisasi : Rp. 258.431.800,Persentase Realisasi : 59,4 % • Pembuatan Juknis. Jumlah Dana Realisasi Persentase Realisasi
: Rp.2.950.000,: Rp. 2.950.000,: 100 %
• Pembinaan Teknis Program FEATI. Jumlah Dana : Rp. 55.302.000,Realisasi : Rp. 17.730.000,Persentase Realisasi : 32,06 %
Lokasi pembinaan kegiatan Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) di Pronvisi Kalimantan Selatan tersebar di 3 (tiga) Kabupaten, 15 Kecamatan, 120 Desa. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
314
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Lokasi UP-FMA Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi (P3TIP/ FEATI) Jumlah Kabupaten/ No Kecamatan Desa UP-FMA I. H.S. SELATAN 40 40 1. Angkinang 8 8 2. Sungai Raya 8 8 3. Padang Batung 8 8 4. Kalumpang 8 8 5. Simpur 8 8 6. Angkinang 8 8 II. H.S.TENGAH 40 40 1. Batu Benawa 8 8 2. Hantakan 8 8 3. L.Amas Selatan 8 8 4. L.Amas Utara 8 8 5. Pandawan 8 8 III. BALANGAN 40 40 1. Paringin 6 6 2. Batu Mandi 7 7 3. Lampihong 7 7 4. Awayan 7 7 5. Halong 6 6 J u m l a h I + II + III 120 120 • Rapat Koordinasi FEATI. Jumlah Dana : Rp.12.700.000,Realisasi : Rp. 6.000.000,Persentase Realisasi : 47,24 % Rapat koordinasi telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam rangka koordinasi pencapaian kegiatan P3TIP per triwulan di Provinsi dan 3 kabupaten pelaksana P3TIP • Rapat Kerja Komisi Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 12.700.000,Realisasi : Rp. 6.350.000,Persentase Realisasi : 50,00 % Terbentuknya/ditetapkannya Komisi Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Surat Keputusan Gubernur No.188.44/0397/KUM/2009, tanggal 1 Oktiber 2009. • Lokakarya Perencanaan Jumlah Dana : Rp. 13.050.000,Realisasi : Rp. 0 ,Persentase Realisasi : 0% • Forum Teknis Penyuluhan. Jumlah Dana Realisasi Persentase Realisasi
: Rp. 45.100.000,: Rp. 42.994.000,: 95,33 %
Keluaran dari kegiatan ini adalah terselenggaranya forum teknis penyuluhan dan terkoordinasinya serta terpadunya penyelenggaraan penyuluhan tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalsel. • Penilaian Penyuluh dan Petani TPH Berprestasi. Jumlah Dana : Rp.66.755.000,Realisasi : Rp. 41.525.000,LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
315
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Persentase Realisasi
: 62,20 %
Hasil penilaian petani dan Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Perikanan dan Kelautan berprestasi tahun 2009, adalah sebagai berikut : Pemenang penilaian penyuluh dan Petani Berprestasi Tahun 2009 I.
Petani
II
Terbaik I H. Parhan (Petani Teladan Tk. Nasional)
Penyuluh Pertanian
Terbaik II
M. Arsyad Aryadi
Terbaik III
Ridwan
Terbaik I (Penyuluh Pertanian Teladan Nas) Terbaik II
Unang Setiawan, S,Pt.
Terbaik III
Tukirin, S.PKP
II
Pelaku Utama Terbaik I Perikanan dan Kelautan Terbaik II Terbaik III IV Penyuluh Perikanan Terbaik I dan Kelautan
Dinah, SP
H. Kosim H. Syamsul Umar Hadi Eko Priyo Raharjo, S.Pi
Terbaik II
Suhardi, SP
Terbaik III
Wahanto
• Penyebaran Informasi Penyuluhan. Jumlah Dana Realisasi Persentase Realisasi
Poktan Berkat Usaha Desa Labunganak, Kec. Batang Alai Utara,Kab. Hulu Sungai Tengah Poktan Hidup Baru Desa Rantau Karau Hilir, Kec Sungai Pandan, Kab. Hulu Sungai Utara Poktan Karya Usaha Desa Sumber Baru, Kec. Angsana, Kab. Karya Usaha, Kab. Tanah Bumbu Desa Muara Uya, Kec. Muara Uya, BPP Muara Uya. Kab. Tabalong Desa Cempaka, Kec. Tapin Selatan, BPP Tapin Selatan, Kab. Tapin Desa Sumber Mulia, Kec. Pelaihari, BPP Pelaihari, Kab. Tanah Laut Kab. Hulu Sungai Tengah Kab. Kotabaru Kab. Balangan Desa Sumber Baru, Kec Angsana, BPP Angsana, Kab. Tanah Bumbu. Desa Kuala Lupak, Kec. Tabunganen, BPP Tabunganen, Kab. Barito Kuala. Desa Lontar Timur, Kec. Pulau Laut Barat, BPP Lontar, Kab. Kotabaru.
: Rp. 41.950.000,: Rp. 23.320.000,: 55,58 %
Penyebaran informasi teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan dilaksanakan melalui media cetak mapun elektronik. Penyebaran Informasi dalam rangka Mendukung Kegiatan Penyuluhan Tahun 2009 No. 1.
Uraian Media Cetak a. Langganan Majalah b. Langganan Tabloid c. Cetak Leaflet
Materi/Judul Trubus dan Flona Sinar Tani dan Agrobis -Profil Bakorluh -Penyuluhan Pertanian metode SLPTT untuk Meningkatkan Produksi Padi -Budidaya Ikan Patin Jambal Secara Intensif
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
316
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
No.
Uraian
d. Cetak Poster 2.
Media Elektronik/Radio a. Banjar Realita
b. Siaran Pedesaan
Materi/Judul -Pemeliharaan Tanaman Karet -Beternak Ayam Buras di Lahan Pasang Surut Peranan Penyuluh dalam Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan -Penataan Penyuluh -Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh -Kerjasama dan Kemitraan Usaha -Aplikasi FEATI -Pupuk Bersubsidi Sistem Tertutup -Pemurnian Sapi Bali di Kab Barito Kuala -Penanggulangan Penyakit CVPD pada Tanaman Jeruk -Tanaman Nilam di Tanah Laut - SLPTT -Budidaya Ikan Samping Rumah -Waspada Kebakaran Hutan
• Penyusunan Program Penyuluhan Provinsi. Jumlah Dana : Rp.6.000.000,Realisasi : Rp. 0,Persentase Realisasi : 0% • Peningkatan Wawasan . Jumlah Dana Realisasi Persentase Realisasi
: Rp.33.605.000,: Rp. 31.340.000,: 93,26 %
Output/Keluaran - Terlaksananya peningkatan wawasan petugas dan penyuluh ke Provinsi Jawa Tengah. - Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan pemahaman penyuluh dan petugas sebanyak 7 orang dalam melaksanakan pembinaan di tingkat lapangan. • Pertemuan Pendekatan Teknologi dan Programa Penyuluhan. Jumlah Dana : Rp. 33.958.000,Realisasi : Rp. 30.433.000,Persentase Realisasi : 89,62 % Output/Keluaran - Terkoordinasi pelaksanaan kegiatan pengembangan penyuluhan tahun 2009 di provinsi dan kab/kota. - Terlaksananya penyusunan rencana program/kegiatan penyuluhan tahun 2010. • Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Kapasitas SDM. Jumlah Dana : Rp. 41.510.000,Realisasi : Rp. 6.250.000,Persentase Realisasi : 15,06 % Output/Keluaran - Berkembangnya kelembagaan penyuluhan di Kab/Kota. - Terlaksananya pembinaan kapasitas SDM di Kab/Kota. Keragaan Kelembagaan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 NO. I. II
Provinsi BENTUK KELEMBAGAAN DASAR PEMBENTUKAN KABUPATEN/ KOTA Provinsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Perda No. 6 Tahun 2008 Tgl.15 April 2008 Kabupaten/Kota
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
317
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi BENTUK KELEMBAGAAN KABUPATEN/ KOTA 1. Tabalong Kantor Penyuluhan Pertanian Ketahanan Pangan 2. Balangan Kantor Ketahanan Pangan Penyuluhan 3. HSU Badan Ketahanan Pangan Penyuluhan Pertanian 4. HST Badan Pelaksana Penyuluhan
NO.
5. HSS 6. Tapin 7. Banjar 8. Batola 9. Tanah Laut 10 Tanah Bumbu 11. Kotabaru 12. Banjarbaru 13. Banjarmasin
DASAR PEMBENTUKAN
dan Perda No. 10 Tahun 2007. Tgl. 21 Nopember 2007. dan Perda No. 3 tahun 2008. tgl. 18 Juli 2008. dan Perda No. 25 Tahun 2008. Tgl. 9 Desember 2008. Perda No. 13 tahun 2007. Tgl. 6 Nopember 2007. Kantor Ketahanan Pangan dan Perda No.30 Tahun 2007. Penyuluhan Pertanian Tgl. 29 Nopember 2007. Badan Ketahanan Pangan dan Perda No. 5 Tahun 2008. Pelaksana Penyuluhan Tgl. 12 Pebruari 2008 Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 9 Tahun 2008. Tgl. 9 Juni 2008. Badan Ketahanan Pangan dan Perda No. 27 Tahun 2008. Penyuluhan Tgl. 19 Maret 2008. Badan Pelaksana Penyuluhan Perda No. 13 Tahun 2008. Tgl. 9 September 2008. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perda No. 17 Tahun 2007. dan Ketahanan Pangan Tgl. 10 Nopember 2007. Dinas Pertanian Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian -
Keragaan Jumlah Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (PNS) di Provinsi Kalsel Tahun 2009 NO. I II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13.
Kab/ Kota Provinsi Kabupaten/Kota Tabalong Balangan HSU HST HSS Tapin Banjar Batola Tanah Laut Tanah Bumbu Kotabaru Banjarbaru Banjarmasin Jumlah
Pertanian Perikanan Kehutanan Jumlah 25 922 94 34 37 69 88 114 146 93 114 42 44 26 21 947
2 130 1 3 3 11 4 17 24 15 16 12 17 3 4 132
0 81 13 3 2 10 18 16 3 7 12 9 81
27 1.133 108 40 40 82 102 149 186 111 137 54 61 38 25 1.140
Keragaan Jumlah THL-TB Penyuluh Pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan Tahun 2009. NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kab/ Kota Tabalong Balangan HSU HST HSS Tapin Banjar Banjarbaru Banjarmasin
Angkatan I Angkatan II Angkatan III Jumlah 6 12 6 26 25 25 32 5 6
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
13 24 29 21 12 12 51 14 7
20 18 58 13 9 29 -
39 54 93 60 46 37 112 19 13 318
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
NO. 10 11. 12. 13.
Kab/ Kota
Angkatan I Angkatan II Angkatan III Jumlah
Batola Tanah Laut Tanah Bumbu Kotabaru Jumlah
11 25 4 2 185
20 15 6 1 225
17 20 28 212
48 40 30 31 622
Keragaan Kelembagaan Balai Penyuluh Kecamatan di Kabupaten/Kota Tahun 2009 2009 NO KABUPATEN/KOTA Kec. BPP Desa 1 Tabalong 12 7 131 2
Balangan
8
6
157
3
Hulu Sungai Utara
8
7
218
4
Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Selatan Tapin Banjar Banjarbaru
11 11 12 17 3
158
5 6 7 8
11 11 12 17 5
9
Banjarmasin
5
5
50
10
Batola
17
7
200
11 12
Tanah Laut Tanah Bumbu
9 10
9 4
113 116
13
Kotabaru Jumlah
20 145
5 104
195 1.935
152 129 279 17
Keragaan Kelembagaan Petani di Kabupaten/Kota Tahun 2009. 2009 NO KABUPATEN/KOTA Poktan Gapoktan 1 Tabalong 575 43 2 Balangan 551 137 3 Hulu Sungai Utara 638 120 4 Hulu Sungai Tengah 896 154 5 Hulu Sungai Selatan 804 213 6 Tapin 971 87 7 Banjar 734 173 8 Banjarbaru 142 10 9 Banjarmasin 174 14 10 Batola 1.426 258 11 Tanah Laut 1.120 83 12 Tanah Bumbu 898 64 13 Kotabaru 185 55 Jumlah 9.114 1.411 • Pembinaan Koordinasi dan Konsultasi Program Layanan Informasi dan Kerjasama. Jumlah Dana : Rp. 42.510.000,LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
319
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Realisasi Persentase Realisasi
: Rp. 23.600.000,: 55,52 %
Output/Keluaran - Terlaksananya kegiatan pengembangan kerjasama dan layanan informasi penyuluhan sesuai dengan tujuan dan sasaran. - Terlaksananya pembinaan dalam rangka kerjasama dan layanan informasi di Kab/Kota. • Pertemuan Kerjasama dan Kemitraan Usaha. Jumlah Dana : Rp. 26.860.000,Realisasi : Rp. 25.939.800,Persentase Realisasi : 96,6 %. Output /Keluaran - Terlaksananya pertemuan kerjasama dan kemitraan usaha. - Teridentifikasinya permasalahan kerjasama dan kemitraan usaha untuk dapat dicarikan jalan pemecahannya. b. Perencanaan Koordinasi, Pengendalian dan Monev. Jumlah Dana : Rp. 139.763.000,Realisasi : Rp. 0,Persentase Realisasi : 0% c. Mimbar Sarasehan. Jumlah Dana Realisasi Persentase Realisasi d. Fasilitasi Penilaian Jabatan Kehutanan. Jumlah Dana Realisasi Persentase Realisasi
: Rp. 63.850.000,: Rp. 33.800.000,: 52,9 % Fungsional Penyuluh
Pertanian, Perikanan dan
: Rp. 11.730.000,: Rp. 0,: 0%
e. Fasilitasi Seleksi Petani Magang di Jepang. Jumlah Dana : Rp. 137.000.000,Realisasi : Rp. 0,Persentase Realisasi : 0% C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan 1) Belum semua kabupaten/kota membentuk kelembagaan penyuluhan sesuai dengan UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K. 2) Belum Dipahaminya Permentan Nomor 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Kelompoktani, Penyusunan RDK/RDK, Dan Sistem Kerja LAKU. 3) Lemahnya Pengetahuan, Ketrampilan dan Wawasan petani dalam mengakses permodalan 4) Beragamnya bentuk kelembagaan penyuluhan di kab/kota (3 Bapeluh, 5 Badan, 2 kantor dan 3 bidang di bawah dinas), sehingga koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan penyuluhan belum optimal. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
320
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
5) Belum semua kecamatan memiliki Balai Penyuluhan, baru 104 BPP (72,2 %) dari 145 Kecamatan yang ada di Kalimantan Selatan, hal ini berimbas terhadap belum optimalnya penyelenggaraan penyuluhan di tingkat Kecamatan. 6) Jumlah kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha berupa kelompok tani sebanyak 8.978 buah atau rata-rata 4,6 buah/desa/kelurahan dan gabungan kelompok tani sebanyak 1.403 buah atau 0,7 buah/desa/kelurahan, masih kurang jika dibandingkan dengan luas wilayah, jumlah penduduk yang bekerja disektor pertanian, perikanan dan kehutanan dan jumlah desa/kelurahan di Kalimantan Selatan.
Disamping itu
kemandirian kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha tersebut masih rendah. 7) Terbatasnya jumlah tenaga penyuluh di Kalimantan Selatan, jumlah tenaga penyuluh dan CPNS sebanyak 1.172 orang, sebagian besar (80,88%) sebagai penyuluh pertanian, penyuluh perikanan (11,267%), penyuluh kehutanan (6,91%) dan CPNS (2,65%) yang berada ditingkat Provinsi sebanyak 25 orang (2,13%) dan di 13 Kabupaten/Kota sebanyak 1.147 orang (97,87%), sehingga untuk memenuhi 1 desa 1 penyuluh relatif masih kurang. 8) Masih terjadinya alih status penyuluh dari jabatan fungsional ke jabatan strutural 9) Usia penyuluh sebagian sudah diatas 50 tahun. 10) Penyusunan progarma penyuluh belum sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. 11) Kegiatan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. 12) Terbatasnya dana yang tersedia di Sekretariat Bakorluh dalam rangka memfasilitasi kegiatan penyuluhan 13) Sebagian besar penyuluh
baik yang ada di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota
belum mengikuti pendidikan dan Pelatihan (Dasar maupun penjenjangan) 14) Belum adanya data mengenai kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan oleh petani di kabupaten/kota. 15) Belum adanya pola / bentuk penyuluhan yang benar-benar tepat untuk masing-masing kabupaten/kota. 16) Terbatasnya sarana penyuluh provinsi. 17) Efektifitas sarana informasi yang dilakukan saat ini belum teruji. 18) Kurangnya tenaga penyuluh spesialis yang bisa memfasilitasi penyuluhan terampil. 19) Masih
kurangnya
kesadaran
petani
akan
pentingnya
pengetahuan
(informasi/teknologi) untuk kemajuan petani itu sendiri. 20) Belum lengkapnya data kerjasama dan kemitraan kabupaten/kota.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
321
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Solusi : 1) Meningkatkan advokasi kepada kabupaten/kota baik kelembagaan eksekutif maupun legislatif dalam penataan kelembagaan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K 2) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan program-program pembangunan pertanian; 3) Bimbingan fasilitasi kemitraan usaha dan akses permodalan 4) Mendorong pembentukan Badan Pelaksanaan Penyuluhan bagi kab/kota yang belum membentuk (Kotabaru, Banjarmasin dan Banjarbaru) atau yang masih berbentuk Kantor ( Tabalong dan Balangan). 5) Mendorong Pemerintah kabupaten/kota untuk membangun dan merehab Balai Penyuluh Kecamatan secara bertahap dengan DAK dan Anggaran P3TIP/FEATI (HST, HSS dan Balangan) 6) Perlu adanya inventarisasi kebutuhan informasi dan teknologi yang dibutuhkan oleh petani di masing-masing kabupaten/kota. 7) Perlunya peningkatan pelatihan dan keterampilan penyuluh yang dapat meningkatkan semangat dan profesionalisme penyuluh. 8) Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana penyuluh untuk kemudahan pelaksanaan tugas penyuluh. 9) Perlu adanya perubahan pola pikir penyuluh agar lebih berorientasi pada kesejahteraan/keberhasilan petani. Sebab dengan keberhasilan petani benefit dan impact akan kembali ke penyuluh itu sendiri. 10) Perlu adanya terobosan baru dalam hal menyampaikan informasi dan teknologi kepada petani, sehingga informasi yang seharusnya didapat oleh petani dapat diakses dengan lebih mudah, misalnya akses web di masing-masing BPP, untuk itu perlu disediakan minimal 1 (satu) buah komputer untuk akses internet. 11) Petani teladan harus dapat difungsikan sebagai motivator bagi petani-petani lain dengan jalan diberikan insentif berupa lahan yang dapat digarap, bimbingan teknologi dan permodalan. 12) Melaksanakan sosialisasi program kerjasama dan kemitraan ke kabupaten/kota.
2.3. Dinas Perkebunan A. Program dan Kegiatan Dalam rangka peningkatan kinerja Pembangunan Sub Sektor Perkebunan di Kalimantan Selatan, untuk menggerakan dan memfasilitasi pengembangan produk, peningkatan produksi dan produktivitas yang berorientasi pasar melalui pemberdayaan petani, kelompok tani guna memperoleh nilai tambah dan daya saing yang tinggi guna penyediaan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani pekebun. Hal ini LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
322
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
ditempuh melalui sharing kegiatan dan pendanaan berupa partisifasi masyarakat, fasilitasi pendanaan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab./Kota. Selama periode Tahun 20052009 telah dilaksanakan Program dan Kegiatan Utama sebagai berikut :
No. A 1
2
3
4
5
B 1
Tabel. Program dan Kegiatan Utama Periode Tahun 2005-2009 Target / Sasaran Tahun Program dan Kegiatan Dana (Rp. x Fisik 1.000) Dinas Perkebunan Provinsi 2005 Program Peningkatan Produksi Perkebunan 1.870.750 - Pengembangan Karet rakyat 540 Ha 851.750 - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat 510 Ha 919.000 - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat 50 Ha 100.000 2006 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 11.100.000 - Pengembangan Karet rakyat 3.285 Ha 3.982.700 - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat 4.600 Ha 5.314.900 - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat 300 Ha 656.900 400 Ha 192.100 - Pengend. Organisme Pengganggu Tan 400 Ha 112.100 - Peningkatan Mutu Karet 4 Pkt 841.300 - Kegiatan penunjang, pembinaan petani 2007 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 14.870.865 - Pengembangan Karet rakyat 1.500 Ha 4.200.000 - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat 1.800 Ha 5.100.000 500 Ha 890.000 - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat 20 Ha 480.000 - Rintisan Penanaman Nilam 10 Ha 120.000 - Pengembangan Jarak Pagar 600 Ha 300.000 - Pengend. Organisme Pengganggu Tan 950 Ha 470.000 - Peningkatan Mutu Karet 26 Pkt 3.310.865 - Kegiatan penunjang, pembinaan petani 2008 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 17.624.530 - Pengembangan Karet rakyat 2.450 Ha 6.306.241 - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat 2.000 Ha 5.561.305 - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat 575 Ha 1.013.747 - Rintisan Penanaman Nilam 30 Ha 481.930 - Pengembangan Jarak pagar 100 Ha 729.686 - Pengend. Organisme Pengganggu Tan 700 Ha 374.171 - Peningkatan Mutu Karet 925 Ha 409.421 - Kegiatan penunjang, pembinaan petani 31 Pkt 2.748.029 2009 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 15.409.000 - Pengembangan Karet rakyat 2.264 Ha 5.751.483 - Pengembangan Kelapa Sawit rakyat 600 Ha 2.473.370 - Pengembangan Kelapa Dalam rakyat 300 Ha 512.133 - Rintisan Penanaman Nilam 20 Ha 375.145 - Pengembangan Jarak Pagar 50 Ha 502.116 - Pengembangan Kayu Manis 50 Ha 613.175 - Pengend. Organisme Pengganggu Tan 550 Ha 314.876 200 Ha 152.585 - Peningkatan Mutu Karet - Peningkatan Penggunaan Lahan 1 Pkt 86.100 37 Pkt 4.628.019 - Kegiatan penunjang, pembinaan petani UPT-Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap 2009 Pogram Peningkatan Produksi Perkebunan 1.920.320 - Pemeliharaan kebun produksi sawit 80 Ha 1.544.177 - Kegiatan penunjang, pembinaan petani 3 Pkt 376.143
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
323
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi Keuangan Dinas Perkebunan Tahun 2005 Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2005, rata-rata fisik dari Target sebanyak 3 (tiga) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 1.870.750.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 1.711.923.300,- atau sebesar 91,51%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 158.826.700,(8,49%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2006 Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2006, rata-rata fisik dari Target sebanyak 6 (enam) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 93.44%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 11.100.000.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 9.110.959.600,- atau sebesar 82,08%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.989.040.100,(17,92%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2007 Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2007, rata-rata fisik dari Target sebanyak 8 (delapan) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 99.02%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 14.874.865.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 14.328.484.000,- atau sebesar 96,33%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 546.381.000,(3,67%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet, sawit dan kelapa dalam. Tahun 2008 Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2008, rata-rata fisik dari Target sebanyak 8 (delapan) macam kegiatan, tercapai Realisasi fisik sebesar 99,94%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 17.624.530.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 16.120.379.000,- atau sebesar 91,47%, terdapat Sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.504.151.000,(8,53%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit karet Rp. 849.250.000,- (4,82%), kontrak barang/jasa lainnya Rp. 654.901.000,- (3,71%). Tahun 2009 Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2009, Sampai dengan Triwulan IV rata-rata fisik dari Target sebanyak 9 (sembilan) macam kegiatan utama, tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 15.409.000.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar Rp. 13.973.392.000,- atau sebesar 90,69%, sehingga terdapat Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) sebesar Rp. 1.435.608.000,- (9,31%) yang merupakan sisa kontrak pengadaan Bibit Karet Rp. 667.552.000,- (4,34%), sisa kontrak pengadaan Bibit Kelapa Dalam Rp. 137.308.000,- (0,90%) dan sisa kontrak barang/jasa lainnya Rp. 630.748.000,(4,07%). UPT-Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap Tahun 2009 Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap, dibentuk berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan. Tingkat pencapaian program dan kegiatan utama pembangunan perkebunan pada Tahun 2009, Sampai dengan Triwulan IV tercapai Realisasi fisik sebesar 100,00%, sedangkan keuangan dari Target sebesar Rp. 1.920.320.000,- tercapai Realisasi keuangan sebesar LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
324
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Rp. 1.683.940.000,- atau sebesar 87,69%, sehingga masih terdapat Silpa (Sisa lebih Perhitungan Anggaran) sebesar Rp. 236.380.000,- (12,31%), Gambaran Umum kegiatan perkebunan selama tahun 2005-2009 di Kalimantan Selatan TABEL PERKEMBANGAN LUAS TANAMAN PERKEBUNAN TAHUN 2005 - 2009 Tahun 2005 No
Jenis Komoditas Tanaman tahunan
1 Karet
Luas (Ha)
Tahun 2006 Luas (Ha)
%
%
Luas (Ha)
Tahun 2008 Luas (Ha)
%
Tahun 2009 Luas (Ha)
%
%
431,196
2.64 507,120
17.61 529,227
4.36 571,935
8.07 579,570
1.33
171,799
2.91 183,899
7.04 192,142
4.48 206,699
7.58 210,240
1.71
0.90
47,974
0.01
48,032
0.12
2,626 (32.14)
2,545
(3.08)
2,545
-
11.97 292,663
1.36
2 Kelapa Dalam
48,313
1.46
47,540
(1.60)
3 Kelapa Hibrida
3,936
-
3,870
(1.68)
4 Kelapa Sawit
Tahun 2007
178,990
3.54 243,451
47,967
36.01 257,862
5.92 288,725
5 Kopi
7,532
(2.22)
7,701
2.24
7,661
(0.52)
6,994
(8.71)
7,055
0.87
6 Lada
1,119
-
1,053
(5.90)
1,057
0.38
1,120
5.96
1,148
2.50
7 Cengkeh
1,707
(2.69)
1,896
11.07
1,928
1.69
1,783
(7.52)
1,792
0.50
8 Kakao
2,018
(8.13)
1,676
(16.95)
1,898
13.25
991 (47.79)
991
-
9 Pinang
475
(1.89)
481
1.26
546
13.51
533
(2.38)
533
-
10 Aren
2,123
(3.06)
2,233
5.18
2,024
(9.36)
2,402
18.68
2,402
-
11 Sagu
4,983
(3.43)
5,304
6.44
5,619
5.94
5,505
(2.03)
5,505
-
12 Kemiri
5,004
(0.40)
4,832
(3.44)
4,780
(1.08)
4,344
(9.12)
4,344
-
13 Kayu Manis
2,354
(0.04)
2,348
(0.25)
2,284
(2.73)
1,387 (39.27)
1,387
-
14 Kapok
512
0.39
495
(3.32)
448
(9.49)
531
18.53
531
-
15 Jambu Mente
251
(2.39)
234
(6.77)
219
(6.41)
176 (19.63)
176
-
56 (17.86)
76
35.71
94
23.68
75 (20.21)
75
-
(33.33)
4
-
6
-
141 107.35
141
-
2,053 143.53
2,053
-
16 Kenanga 17 Panili 18 Kapulaga 19 Jarak Pagar II
Tanaman Semusim
9
33.33
6
15
26.67
-
-
25
100.00 (34.49)
1,206
2.81
790
1 Tebu
-
-
2 Jahe
358
37.69
3 Purun
586
16.50
4 Kencur 5 Kunyit
4 (33.33)
4
-
6
68 172.00
-
843
6.71
-
-
-
150
-
150
- (100.00)
-
-
-
-
-
34.81
750
(5.06)
1,758 134.40
1,758
-
202 (48.99)
- (100.00)
-
-
-
-
-
60 328.57
- (100.00)
-
-
-
-
-
145
55.91
145
-
-
-
-
790
6 Nilam
-
-
-
93
7 Tanaman Lainnya
-
-
-
-
432,402
2.64 507,910
17.46 530,070
14.87 573,988
8.29 581,623
0.77
1 Perkebunan Rakyat
261,088
4.49 274,293
5.06 289,196
5.43 304,296
5.22 308,731
1.46
2 Perkebunan Besar
15,576
69.27
17,951
4.42
3.55
155,738
(3.81)
215,666
Jumlah I + II
III
-
Pola Pengusahaan
15.25
18,744
19,410
19,410
-
12.67 253,482
1.28
Negara 3 Perkebunan Besar
38.48 222,130
3.00 250,282
Swasta
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
325
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
DATA PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN KAL-SEL DALAM 5 TAHUN TERAKHIR ( 2005 - 2009) Tahun 2005 No
Jenis Komoditas Prod. (TON)
I
Tahun 2006
Tanaman tahunan 1 Karet
Prod. (TON)
%
Tahun 2007 Prod. (TON)
%
415,878.19 (6.13) 529,960.24
Tahun 2008 Prod. (TON)
%
Tahun 2009 Prod. (TON)
%
27.43 568,481.26
7.27 634,562.20
%
11.62 756,427.30 19.20
101,720.41
3.92 105,585.83
3.80 113,252.06
7.26 121,826.50
7.57 126,913.00
4.18
2 Kelapa Dalam
30,136.71
1.68 30,145.04
0.03 30,581.46
1.45 31,567.50
3.22 31,567.50
-
3 Kelapa Hibrida
2,901.17
4 Kelapa Sawit
0.00
2,774.14
(4.38)
1,656.30 (40.30)
672.00 (59.43)
672.00
-
214,778.32 (11.38) 307,369.02
43.11 332,190.61
8.08 386,736.00
16.42 455,633.00 17.81
47,688.08 (10.84) 67,981.77
42.56 74,071.09
8.96 80,011.00
8.02 127,864.00 59.81
5 Kopi
2,696.36
36.55
2,810.30
4.23
2,869.75
2.12
2,586.60
(9.87)
2,615.00
1.10
6 Lada
494.81
1.71
460.39
(6.96)
490.67
6.58
507.00
3.33
507.00
-
7 Cengkeh
338.26
34.08
341.91
1.08
376.47
10.11
381.50
1.34
381.50
-
8 Kakao
252.62 (40.97)
317.37
25.63
337.13
6.23
141.80 (57.94)
141.80
-
9 Pinang
97.82 (1.52)
100.68
2.92
116.89
16.10
134.10
14.72
134.10
-
5.00
1,267.61 (20.90)
1,679.00
32.45
1,679.00
-
10 Aren
1,526.32
2.47
1,602.64
11 Sagu
8,497.48
1.11
5,815.64 (31.56)
6,630.75
14.02
5,526.50 (16.65)
5,526.50
-
12 Kemiri
3,312.79
52.69
3,229.63
(2.51)
3,152.42
(2.39)
2,377.50 (24.58)
2,377.50
-
13 Kayu Manis
1,288.79 (0.78)
1,278.99
(0.76)
1,277.89
(0.09)
217.00 (83.02)
217.00
-
52.67 (10.38)
54.07
2.66
68.80
27.24
68.80
-
14 Kapok
58.77
15 Jambu Mente
75.28 (2.68)
71.77
(4.66)
71.92
0.21
59.80 (16.85)
60.00
0.33
16 Kenanga
8.57 (12.64)
21.05
145.62
24.88
18.19
23.00 (7.56)
23.00
-
17 Panili
2.10 100.00
1.39 (0.71)
0.60 (56.83)
0.60
-
18 Melinjo
-
19 Kapulaga 20 Jarak Pagar
-
3.53 (30.92)
1.40 (33.33) -
-
-
-
-
-
-
-
- (100.00)
-
-
2
-
2
-
57.90
-
44 (24.01)
44
-
-
-
1,661.55
16.95
631.41 (62.00)
1 Jahe
584.08
34.16
- (100.00)
2 Purun
669.78
15.78
3 Kencur
311.13 (20.11)
- (100.00)
-
4 Kunyit
96.56 452.09
- (100.00)
II Tanaman Semusim
-
631.41
-
(5.73)
397.12 (37.11)
523
31.70
523
-
-
-
-
-
-
397.12 (37.11)
500
25.91
500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
-
23
-
-
5 Nilam
-
-
-
-
-
-
6 Tanaman Lainnya
-
-
-
-
-
-
417,539.74 (6.05) 530,591.65
27.08 568,878.38
7.22
163,763.96
14.63 207,859.00
9,112.55
243,839.06 13.10) 333,126.90
Jumlah I + II III
6.49
-
-
635,085
11.64
756,950 19.19
10.73
245,608
18.16
289,573 17.90
(8.29) 11,684.58
28.23
13,476
15.33
36.62 349,334.80
4.87
376,001
7.63
Pola Pengusahaan 1 Perkebunan Rakyat 2 Perkebunan Besar
9,936.72
3.94 187,720.79 58.33
14,225
5.56
Negara 3 Perkebunan Besar
453,152 20.52
Swasta
PENGEMBANGAN KOMODITAS KARET RAKYAT SUMBER DANA APBD I Tahun No.
1.
Kabupaten
Tabalong
2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH Luas Luas Luas Luas Luas Luas KK KK KK KK KK KK Ha Ha Ha Ha Ha Ha 150 150 - 200 200 500 500 500 542 1,350 1,392
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
326
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Tahun No.
Kabupaten
2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH Luas Luas Luas Luas Luas Luas KK KK KK KK KK KK Ha Ha Ha Ha Ha Ha 90 90 340 340 400 400 500 500 200 200 1,530 1,530
2.
Balangan
3.
HSU
100
100
135
135
-
-
-
-
25
25
260
260
4.
HST
50
50
-
-
250
250
300
300
200
198
800
798
5.
HSS
75
75
-
-
100
100
400
400
350
350
925
925
6.
Tapin
150
150
400
400
100
100
250
250
100
100
1,000
1,000
7.
Tanah Laut
100
100
-
-
50
50
100
100
200
198
450
448
8.
Kotabaru
100
100
-
-
100
100
300
300
300
300
800
800
9.
Tanah Bumbu
100
100
200
200
100
100
100
100
100
100
600
600
300
300
450
450
50
50
-
-
-
0
800
800
25
25
100
100
100
100
-
-
25
25
250
250
-
-
-
50
50
-
-
-
0
50
50
1,240 1,240 1,625 1,625 1,500 1,500
2,450
2,450
2,000
2,038
8,815
8,853
10. Banjar 11. Banjarbaru 12 Barito Kuala
PENGEMBANGAN KOMODITAS KELAPA SAWIT RAKYAT SUMBER DANA APBD I Tahun
1.
Tabalong
2005 Luas KK Ha 150 137
2.
Balangan
-
-
200
211
-
-
-
-
-
-
200
211
3.
HSS
50
50
450
391
200
204
350
260
100
102
1,150
1,007
4.
Tapin
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.
Tanah Laut
-
-
300
349
900
658
200
189
-
-
1,400
1,196
6.
Kotabaru
40
40
450
483
200
175
800
533
300
150
1,790
1,381
7.
Tanah Bumbu
270
286
300
301
200
200
500
375
200
300
1,470
1,462
8.
Banjar
-
-
600
600
50
50
-
-
-
-
650
650
9.
Barito Kuala
-
-
-
-
-
-
150
150
-
-
150
150
-
-
50
50
50
50
-
-
-
-
100
100
513 2,800 2,803 1,800 1,537
2,000
1,507
600
552
7,710
6,912
No.
Kabupaten
10. Banjarbaru
510
2006 Luas KK Ha 450 418
2007 Luas KK Ha 200 200
2008 Luas KK Ha -
2009 Luas KK Ha
JUMLAH Luas KK Ha - 800 755
-
PENGEMBANGAN KOMODITAS KELAPA RAKYAT RAKYAT SUMBER DANA APBD I Tahun No.
Kabupaten
1.
HST
2.
HSS
3.
2005 2006 2007 2008 2009 JUMLAH Luas Luas Luas Luas Luas Luas KK KK KK KK KK KK Ha Ha Ha Ha Ha Ha 50 50 50 50 50
50
100
135
200
214
300
332
125
138
775
869
Tapin
-
-
50
89
150
266
50
154
-
-
250
509
4.
Barito Kuala
-
-
100
100
100
71
150
125
100
10
450
306
5.
Banjar
-
-
-
-
-
-
-
-
25
25
25
25
6.
Kota Banjarmasin
-
-
50
66
50
96
75
182
-
-
175
344
50
50
300
390
500
647
575
793
300
223
1,725
2,103
PENGEMBANGAN RINTISAN TANAMAN NILAM SUMBER DANA APBD I Tahun No. 1.
Kabupaten Tabalong
2008 Luas Ha -
KK -
2009 Luas Ha 10
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
JUMLAH KK
Luas Ha
KK
10
10
10
327
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Tahun No.
Kabupaten
2. 3. 4.
2008 Luas Ha
Balangan Banjar Tanah Laut
5 25 30
2009 Luas Ha
KK 5 83 88
JUMLAH KK
Luas Ha
KK
5 10 25
10 5 25
10 10 83
5 5 20
PENGEMBANGAN TANAMAN KAYU MANIS SUMBER DANA APBD I No.
1.
Tahun 2009 Luas KK Ha
Kabupaten
Hulu Sungai Selatan
JUMLAH Luas KK Ha
50
50
50
50
50
50
50
50
PENGEMBANGAN RINTISAN TANAMAN JARAK PAGAR SUMBER DANA APBD I Tahun No.
Kabupaten
1. 2. 3. 4. 5.
Tanah Laut Tanah Bumbu Kotabaru Hulu Sungai Tengah Tabalong
2006 Luas KK Ha 2 2 2 6
2007 Luas KK Ha 2 2 1 5
4 4 2 10
2008 Luas KK Ha 1 4 1 6
100 100
2009 Luas KK Ha
68 68
50 50
110 110
JUMLAH Luas Ha 6 6 102 50 2 166
KK 3 6 69 110 1 189
C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan 1) Peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan masih sulit dicapai oleh perkebunan rakyat, karena tidak adanya ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani pekebun. 2) Meningkatnya harga saprodi (herbisida, pupuk non subsidi), sehingga mengurangi daya beli petani pekebun. 3) Turunnya harga komoditas unggulan perkebunan khususnya karet sampai dengan ratarata ± 30% dari harga normal, sehingga petani pekebun kurang dalam pemeliharaan kebun yang berdampak pada penurunan produksi, produktivitas karet dan kelapa sawit.
Solusi 1) Guna mempercepat peningkatan produksi / produktivitas hasil perkebunan rakyat, diusulkan melalui Pemerintah Daerah dan Pusat adanya penambahan kuota dan pemerataan distribusi pupuk bersubsidi untuk petani pekebun. 2) Guna meningkatkan daya beli petani pekebun, petani pekebun perlu dikembangkan bantuan berupa diversifikasi usaha integrasi ternak dengan kebun, sehingga dapat berfungsi ganda yaitu hasil ternak bisa menopang pendapatan petani pekebun pada LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
328
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
saat harga komoditas perkebunan turun (tidak laku) dan limbah ternaknya bisa dijadikan pupuk tanaman berupa pupuk kompos. 3) Guna meningkatkan harga karet ditingkat petani pekebun, dapat dilakukan dengan tabung pohon yaitu penyadapan perpohon yang biasanya dilakukan 2 hari sekali (S2/D2), diperjarang menjadi 3-4 hari sekali (S2/D3-4)
2.4. Dinas Peternakan A. Program dan Kegiatan Pembangunan peternakan diarahkan pada berkembangnya usaha peternakan yang mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternakan serta terwujudnya visi “Kalimantan Selatan sebagai Daerah Sumber Bibit Sapi Potong Tahun 2010”.
Kultur
sosial budaya masyarakat sejak dulu hidup dari pertanian dan peternakan merupakan pendorong yang kuat dalam upaya meningkatkan produktivitas dan agribisnis peternakan di Kalimantan Selatan. Dalam rangka mendukung visi pembangunan peternakan, program yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : Program Daerah 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 7) Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak 8) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan 9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Pusat 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan 2) Program Pengembangan Agribisnis B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi anggaran pembangunan sub sektor peternakan pada tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut : Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2005 - 2009 adalah sebesar Rp. 65.844.235.150,- dengan realisasi pelaksanaan anggaran adalah sebesar Rp. 64.183.478.994,-. Perkembangan alokasi anggaran dan realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009 seperti pada Tabel sebagai berikut : LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
329
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
No. 1 2 3 4 5
Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2005-2009 Realisasi Keuangan Tahun Alokasi Anggaran (Rp.) Rupiah % 2005 7.021.856.000 7.019.791.000 99,97 2006 13.089.550.000 12.878.553.200 98,40 2007 15.306.095.000 14.804.486.370 96,72 2008 16.562.245.000 16.100.959.268 97,21 2009 13.864.489.150 13.379.689.156 96,50 Jumlah 65.844.235.150 64.183.478.994 97,48
UPTD BIBD Banjarbaru Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh BIBD Banjarbaru dari tahun 2005 - 2009 adalah sebesar
Rp. 5.458.525.000,- dengan realisasi pelaksanaan
anggaran adalah sebesar Rp. 5.234.879.151,-. Perkembangan alokasi anggaran dan realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009 terlihat dari Tabel sebagai berikut :
No. 1 2 3 4 5
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah
Perkembangan Dana APBD Tahun 2005-2009 Realisasi Keuangan Alokasi Anggaran (Rp.) Rupiah % 300.000.000 298.998.000 99.67 500.000.000 498.675.000 99.74 1.308.275.000 1.269.917.866 97.07 1.650.250.000 1.590.258.827 96.36 1.700.000.000 1.577.029.458 92.77 5.458.525.000 5.234.879.151 95.90
UPTD SPPN Pelaihari Jumlah alokasi anggaran APBD Provinsi yang diterima oleh SPPN Pelaihari Banjarbaru dari tahun 2005 – 2009 adalah sebesar
Rp. 14.381.601.500,- dengan realisasi
pelaksanaan anggaran adalah sebesar Rp. 13.306.034.256,-. Perkembangan alokasi anggaran dan realisasi pelaksanaan kegiatan dana APBD dari tahun 2005-2009 terlihat dari sebagai berikut :
No. 1 2 3 4 5
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah
Perkembangan Dana APBD Tahun 2005-2009 Realisasi Keuangan Alokasi Anggaran (Rp.) Rupiah % 945.990.000 922.539.082 97.52 1.018.322.000 1.006.335.853 98.83 1.846.959.500 1.842.807.005 99.78 2.456.230.000 2.425.641.003 98.75 8.114.100.000 7.108.711.313 87,61 14.381.601.500 13.306.034.256 92,52
Gambaran Umum kegiatan Peternakan selama tahun 2005-2009 di Kalimantan Selatan Hakekat pembangunan peternakan adalah mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya yang berasal dari ternak. Konsumsi pangan hewani asal ternak masyarakat Kalimantan Selatan tahun 2008 menurut hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional konsumsi LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
330
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
daging 15,3 gram/kap/hari, telur 19,2 gram/kap/hari dan susu 5,4 gram/kap/hari atau baru mencapai 55,29% untuk daging, 200,21% untuk telur dan 30,80% untuk susu. Berdasarkan standar kecukupan konsumsi protein hewani yang ditetapkan oleh FAO minimal sebesar 6,00 gram/kapita/hari atau setara dengan dengan 10,1 Kg daging, 3,5 kg telur dan 6,4 kg susu per kapita per tahun atau setara dengan daging 27,67 gram/kapita/hari, telur 9,59 gram/kapita/hari dan susu 17,53 gram/kapita/ hari. 1) Populasi Keragaan pembangunan peternakan di Kalimantan Selatan ditandai dengan pertumbuhan populasi ternak dari tahun 2005-2009 rata-rata sebesar 4,62% menandakan kekuatan daerah dalam rangka menyediakan pangan asal ternak cukup berpengaruh. Pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada ternak ayam ras pedaging, yaitu 60,19%. Hal ini akibat mulai bergairahnya usaha peternakan swasta yang rata-rata bergerak di perunggasan dan meningkatnya permintaan konsumsi masyarakat. Sedangkan rata-rata pertumbuhan yang terkecil adalah ternak kuda yaitu sebesar -5,75%, hal ini disebabkan fungsi ternak kuda digantikan oleh mesin sebagai alat pengangkut. Untuk ternak perah yang populasinya paling kecil akan dikembangkan pada lima tahun ke depan dalam rangka pemenuhan permintaan susu oleh masyarakat. Secara terperinci perkembangan populasi ternak dapat dilihat pada Berikut Perkembangan Populasi Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 Jenis Ternak Sapi
2005 (ekor)
2006 (ekor)
2007 (ekor)
2008 (ekor)
2009*) (ekor)
Rata-rata Pertumb (%) 4,95
182.639
193.920
202.037
210.633
218.700
116
133
135
124
127
2,00
40.163
41.435
43.096
43.971
45.013
3,38
730
752
737
624
601
-5,75
Kambing
99.271
107.873
111.733
118.240
123.892
6,52
Domba
3.427
3.474
3.462
3.494
3.511
0,54
Babi
6.268
7.436
7.472
5.791
5.681
-1,83
Ay. Buras
8.697.945
9.984.020
11.383.274
12.643.202
14.076.941
11,71
Ay. Petelur
1.182.555
1.983.323
2.216.916
2.665.721
2.749.318
25,49
19.964.936
20.624.128
21.534.508
19.860.813
19.886.632
60,19
3.041.695
3.487.002
3.771.176
19.860.813
4.501.642
9,12
33.239.274
36.430.305
39.274.546
36.390.532
41.612.058
4,62
Sapi Perah Kerbau Kuda
Ay. Pedaging Itik Jumlah
*) Angka Sementara 2) Produksi Daging, Telur, dan Susu a. Produksi Daging Produksi daging adalah jumlah karkas (ternak yang dipotong setelah dikurangi kulit, jerohan, kepala, dan kaki) dan bagian yang dapat dimakan dari daerah tertentu. Produksi daging di Kalimantan Selatan didominasi oleh ayam ras, sapi dan ayam buras. Pada tahun 2009 produksi daging berjumlah 57.461.363 kg kontribusi terbesar LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
331
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
berasal dari ayam ras pedaging yaitu 40.596.881 kg (70,65%), daging sapi sebesar 5.849.064 kg (10,18%) dan 4.900.714 kg (8,53%) berasal dari ayam buras. Pertumbuhan produksi daging yang terbesar selama empat tahun terakhir adalah produksi daging kuda 154,90%, hal ini disebabkan dari pemotongan untuk konsumsi. Sedangkan rata-rata pertumbuhan yang terkecil adalah produksi daging ternak sapi perah disebabkan hanya sedikit yang membudidayakan dan sapi perah yang diafkir masih sedikit. Apabila dilihat dari jumlah produksi dan konsumsi daging oleh masyarakat maka terjadi surplus 8.405.487 kg setiap tahun. Hampir semua produksi daging mengalami surplus dan biasanya diperdagangkan ke Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel berikut Perkembangan Produksi Daging Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 2005 (Kg)
Jenis Ternak Sapi
5.849.064
-
8.144
-
7.792
7.904
811.875
906.473
866.175
969.080
1.015.983
16.723
27.501
154,90
418.936
469.962
14,16 17,761
1.142
Ay. Pedaging
317.887
5,98
16.047
18.738
26.335
25.908
171.457
181.884
91.394
117.393
108.142
-5,78
4.973.548
5.597.200
4.582.933
4.877.303
4.900.714
0,54
196.672
243.633
640.917
1.157.659
2.571.855
97,43
34.562.303
40.596.881
19.20 21.47 14,83
20.348.573
21.461.052
26.689.693
866.908
1.016.585
1.296.692
1.567.077
1.883.470
33.228.191
35.900.594
39.990.044
49.516.492
57.461.363
Itik Jumlah
286.651
2.898
-24,60
29.887
Domba
Ay. Petelur
Rata-rata Pertumb. (%) 1,.47
5.796.318
281.663
Ay. Buras
2009*) (Kg)
5.475.120
4.673
Babi
2008 (Kg)
6.179.092
Kuda Kambing
2007 (Kg)
5.592.768
Sapi Perah Kerbau
2006 (Kg)
*) Angka Sementara b. Produksi Telur Produksi telur pada kurun waktu lima tahun terakhir juga mengalami pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada produksi telur ayam buras yaitu sebesar 15,02%. Sedangkan pertumbuhan telur yang terkecil adalah telur ayam ras petelur sebesar 6,27%, untuk lebih jelasnya mengenai produksi telur, dapat dilihat pada Tabel berikut : Perkembangan Produksi Telur Unggas di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 Jenis Ternak
2005 (Kg)
Ay. Buras 6.467.394 Ay. Petelur 12.032.605 Itik 19.870.161 Jumlah 38.370.162 *) Angk Sementara
2006 (Kg) 6.788.792 13.415.365 22.506.069 42.710.226
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
2007 (Kg)
2008 (Kg)
2009*) (Kg)
7.656.736 9.886.031 11.191.976 14.630.063 15.431.286 16.520.735 20.349.343 24.178.241 25.488.702 42.636.142 49.495.558 53.201.414
Rata-rata Pertumb. (%) 15,02 6,27 6.98 6,68
332
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
c. Produksi Susu Budidaya sapi perah sebagai ternak penghasil susu segar masih pada tahap introduksi. Animo masyarakat untuk memelihara sapi perah cukup tinggi, akan tetapi terkendala masalah bibit dan permodalan. Budidaya sapi perah di masyarakat sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2007. Dari hasil yang didapatkan , maka budidaya sapi perah di Kalimantan Selatan perlu ditingkatkan. Produksi susu segar selama tiga tahun adalah rata-rata sebesar 262.654 kg per tahun.
3) Konsumsi Daging Ternak Konsumsi daging oleh masyarakat di Kalimantan Selatan rata-rata 34.813.850 kg per tahun dan tumbuh 0,79% selama lima tahun terakhir. Konsumsi daging terbesar berasal dari daging kuda 122,97%, ayam ras petelur 61,56%, dan daging babi 17,96%. Perkembangan konsumsi daging dapat dilihat seperti Tabel berikut Konsumsi Daging Ternak di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 Jenis Ternak
2005 (Kg)
2006 (Kg)
2007 (Kg)
2008 (Kg)
2009*) (Kg)
Sapi 5.123.981 5.879.063 5.131.467 5.403.728 5.477.219 Sapi Perah 6.795 7.132 7.250 Kerbau 775.573 773.524 725.248 811.201 820.530 Kuda 4.442 965 2.494 14.427 22.427 Kambing 237.325 232.752 263.230 356.617 401.444 Domba 12.826 16.861 22.318 21.890 26.743 Babi 185.084 346.563 266.509 295.252 339.185 Ayam Buras 3.302.383 3.649.649 2.980.831 3.146.969 3.301.170 Ayam Ras Petelur 147.256 203.137 520.938 935.526 1.252.014 Ayam Ras Pedaging 14.708.800 19.166.956 23.085.844 26.614.210 32.000.926 Itik 639.784 836.402 1.015.987 1.157.158 1.391.135 Jumlah 25.137.154 31.112.667 34.014.866 38.764.110 45.040.151 *) Angka Sementara
Rata-rata Pertumb. (%) 1.74 0.33 1.30 122.97 11.84 16.82 17.96 0.53 61.56 17.26 17.26 0.79
4) Konsumsi Telur Konsumsi telur oleh masyarakat Kalimantan Selatan rata-tara 45.282.700 kg setiap tahun dan terjadi pertumbuhan rata-rata 11,04%
setiap tahun.
Apabila
dibandingkan antara produksi dan konsumsi telur maka terjadi surplus 9.730.987 kg setiap tahun dan sebagian besar diperdagangkan ke Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Perkembangan konsumsi telur di Kalimantan Selatan tahun 20052009 seperti pada Tabel berikut Konsumsi Telur di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 Jenis Ternak Ay. Buras
2005 (Kg) 3.836.818
2006 (Kg) 3.649.649
2007 (Kg) 4.162.717
2008 (Kg) 4.892.742
Rata-rata Pertumb (%) 5.750.793 8.85 2009*) (Kg)
Ayam Ras Petelur 10.991.275 13.552.605 14.742.318 16.185.679 19.024.197
11.88
Itik
12.737.487 15.613.242 13.755.970 17.823.651 20.949.424
11.56
Jumlah 27.656.580 32.815.496 32.661.005 38.902.072 45.724.414 *) Angka Sementara
11.04
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
333
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
5) Pengadaan Sapi Potong Pengadaan sapi potong dari luar Kalimantan Selatan mutlak diperlukan dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan. Populasi sapi bibit yang ada di Kalimantan Selatan harus ditambah untuk memenuhi angka ideal sebagai calon daerah penghasil bibit. Jumlah sapi bibit yang perlu dimasukkan ke Kalimantan Selatan agar mencapai swasembada sapi potong adalah sebesar 15.000 ekor selama 5 tahun. Melalui dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir telah didatangkan sapi bibit/bakalan jenis sapi Bali dari Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Bali, dan sapi PO dari Jawa Timur berjumlah 8.620ekor atau 57,47% dari target 15.000 ekor. Provinsi Kalimantan Selatan dapat menjadi sumber bibit wilayah timur Indonesia karena bebas penyakit hewan yang masuk dalam katagori klasifikasi A. Untuk meningkatkan produktivitas konsekuensinya adalah peningkatan pada anggaran pembangunan. Penyebaran ternak APBD Provinsi Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Tabel berikut. Pengadaan Ternak Sapi APBD Provinsi Tahun Kalilmantan Selatan Tahun 2005-2008 Jenis Kelamin
2005 (ekor)
2006 (ekor)
2007 (ekor)
2008 (ekor)
2009 (ekor)
Jumlah (ekor)
Jantan
60
100
-
-
92
252
Betina
1.325
2.300
2.157
1.635
951
8.368
Jumlah
1.385
2.400
2.157
1.635
1.043
8.620
6) Situasi Penyakit Hewan Menular Kasus kejadian penyakit hewan menular di Provinsi Kalimantan Selatan masih ditemui.
Namun untuk penyakit Brucella berdasarkan SK Menteri Pertanian No.
2540/KPTS PD.610/VI/2009 pulau Kalimantan dinyatakan bebas Brucella.
Penyakit
Avian Influenza tidak pernah lagi dilaporkan terjadi sejak tahun 2005, akan tetapi pada akhir tahun 2009 terjadi kasus klinis di Kabupaten Tanah Laut, Banjar, Kota Banjarbaru dan Banjarmasin. Kasus kejadian penyakit hewan menular dapat dilihat pada Tabel berikut Situasi Penyakit Hewan Menular Tahun di Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah (kasus) (kasus) (kasus) (kasus) (kasus) (kasus) Brucella 6 27 23 6 2 64 Avian Influenza Rabies 17 9 12 20 2 60 Jembrana 13 67 35 207 84 406 Bovine Viral Deasease 22 40 1.169 141 66 1.438 Scabies 1.593 1.243 283 1.238 772 5.129 ORF 391 122 117 234 80 944 Pink Eye 292 155 6 435 353 1.241 Bovine Epemerhal Fever 459 1.493 614 737 314 3.617 Jenis Penyakit
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
334
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
7) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbangan sub sektor peternakan pada PDRB Kalimantan Selatan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 rata-rata adalah sebesar 1,61%. Pada tahun-tahun mendatang bisa ditingkatkan lagi karena produksi peternakan semakin tinggi dan potensi pengembangan masih terbuka luas. 8) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dalam rangka mendukung visi dan misi Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan didukung dua UPTD yaitu Balai Inseminasi Buatan Daerah Banjarbaru yang mempunyai tugas khusus yaitu memproduksi semen (air mani) beku untuk kebutuhan provinsi Kalimantan Selatan khususnya dan Provinsi tetangga pada umumnya (Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat) dan SPP Negeri Pelaihari yang mempunyai tugas penyelenggaraan pendidikan pertanian menengah dalam rangka mendukung Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Keberadaan Balai Inseminasi Buatan Provinsi Kalimantan Selatan dimaksudkan untuk mempercepat peningkatan populasi dan memperbaiki mutu ternak sapi serta memperpendek jarak antara produsen semen beku dengan pengguna yaitu masyarakat peternak yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan Kapasitas terpasang produksi semen beku pada Balai Inseminasi Buatan Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 40.000 dosis setiap tahun. Sedangkan SPP Negeri Pelaihari setiap tahun meluluskan siswa sebanyak 80-100 orang.
C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sub sektor peternakan tahun 20052009 adalah sebagai berikut : 1) Dalam rangka mendukung program Swasembada Ternak Sapi Potong di Kalimantan Selatan, Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan setiap tahun mendatangkan ternak bibit sapi dari luar daerah (Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur), akan tetapi mulai tahun 2009 daerah Nusa Tenggara Barat membatasi pengeluaran ternak sapi bibit khususnya jenis sapi bali. 2) Daya serap semen beku dari produksi BIBD masih rendah 3) Sarana dan prasarana/peralatan masih kurang, seperti lahan untuk kebun hijauan makanan ternak, peralatan laboratorium, sarana mobilitas, dummy cow untuk pemancing pada saat penampungan, electro ejaculator dan peralatan analisis semen beku ternak; 4) Fluktuasi harga ayam broiler masih sering terjadi;
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
335
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
5) Kurang hygiensanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan Hewan (RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Pemotongan Unggas (RPU/TPU) dan kios daging; 6) Kasus penyakit hewan menular seperti Rabies, Jembrana dan Bovine Viral Deasease masih terjadi;
Solusi 1) Perlunya negosiasi tentang jumlah ternak yang akan didatangkan dari daerah sumber bibit (Nusa Tenggara Barat) dan mencari alternatif daerah sumber bibit sehingga kebutuhan ternak bibit dari luar daerah terpenuhi. 2) Perlunya sosialisasi dan promosi produksi emen beku dari BIBD Banjarbaru . 3) Anggaran biaya untuk sarana dan prasarana perlu ditingkatkan 4) Koordinasi antara pelaku usaha dan pemerintah lebih ditingkatkan; 5) Meningkatkan higien sanitasi pada Rumah Potong Hewan/Tempat Pemotongan Hewan (RPH/TPH), Rumah Potong Unggas/Tempat Potong Unggas (RPU/TPU) dan kios daging dengan membangun dan merehabilitasi; 6) Meningkatkan pelaksanaan pencegahan, penyidikan, dan pengobatan Rabies, Jembrana dan Bovine Viral Deasease..
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
336
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
3. URUSAN KEHUTANAN Penyelenggaraan urusan pilihan Kehutanan di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Prov. Kalsel. Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang kehutanan selama tahun 2005-2009.
A. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pembangunan kehutanan sebagai berikut : 1) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan Yang Tertib dengan melaksanakan Pemberantasan Pencurian Kayu di Hutan Negara dan Perdagangan Kayu Illegal, meliputi program dan kegiatan : a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : • Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem; • Patroli Pengamanan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan; • Pemeliharaan Senjata api; • Pembuatan KTA, Buku Pas Senpi Polhut dan Pembina Polhut; • Penyuluhan Penanggulangan Pencurian Kayu; • Bintek penatausahaan hasil hutan kayu dan non kayu; • Pembentukan Satgas Pengamanan Hutan Partisipatif; • Operasi Pengamanan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan; • Pembinaan Pengamanan Hutan Partisipatif; • Pelatihan Penyegaran Polhut; • Pelatihan Menembak Bagi Pembina Polhut dan Anggota Polhut; • Pengawasan dan pengendalian pemanfatan limbah pembalakan pada pemegang HPH Alam; • Monitoring Sarpras Pengamanan Hutan; • Penyelesaian Kasus Pemanfaatan/Peredaran Hasil Hutan secara illegal. b. Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, meliputi kegiatan : • Operasi Pengamanan Hutan; • Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung. 2) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan yang Sejuk dan Nyaman, dengan melaksanakan : Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan, meliputi program / kegiatan : a. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, berupa kegiatan pengembangan kelembagaan RHL. b. Program Kegiatan Pengembalian Dana Reboisasi, meliputi kegiatan : • Penyelenggaraan Rehabilitasi Lahan Kritis; • Rehabilitasi Lahan Kritis; • Pengembangan Agroforestry dan Aneka Usaha Kehutanan; • Pembangunan Hutan Rakyat; c. Program Pengendalian Kebakaran Hutan, meliputi kegiatan : • Koordinasi Pengendalian Kebakaran hutan; • Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. d. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA, meliputi kegiatan Bantuan Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan; Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Dalam dan di Sekitar Kawasan Hutan, meliputi a. program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dengan kegiatan : • Pengembangan Hutan Tanaman; • Pengelolaan dan Pemanfatan Hutan. Pemantapan Kawasan Hutan, meliputi program / kegiatan : a. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan : • Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan; LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
337
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
• Penataan Batas dan penetapan Kawasan Hutan; • Pembangunan KPH. b. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, meliputi kegiatan : • Penyusunan dan analisa data/informasi pengelolaan RTH; • Penataan Ruang Terbuka Hijau; • Pengawasan dan pengendalian Ruang Terbuka Hijau. 3) Agenda Mewujudkan Kalimantan Selatan yang Unggul dan Maju dengan melaksanakan Revitalisasi Sektor Kehutanan khususnya Industri Kehutanan, meliputi program/kegiatan : a. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan • Penyusunan profil dan database industri kehutanan; • Pemeriksaan laporan Tahunan pembayaran PSDH dan DR; • Penyusunan Draft Perda Pemanfaatan dan Peredaran Hasil Hutan; • Pemrosesan Perda Pemanfatan dan Peredaran Hasil Hutan. b. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, meliputi kegiatan : • Monitoring dan Pengendalian Pemanfaatan Hasil Hutan; • Peningkatan Pungutan PSDH dan DR; • Perencanaan dan Penyiapan Unit Kelola Pemanfaatan Hutan Produksi; • Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Alam; • Pengembangan Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Tanaman; • Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan; • Pengendalian Peredaran Hasil Hutan dan Optimalisasi PNBP; • Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat. B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan urusan wajib pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2006 - 2009 yang dilaksanakan dengan dana APBD dan APBN di Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : Tahun 2006. 1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip sebanyak 36 Kali; b. Penyelesaian kasus/hukum pelanggaran/kejahatan hutan sebanyak 12 Kasus dengan barang bukti sebanyak 8.353 M3; c. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; d. Pengamanan/pengawasan hutan areal eks HPH/HPHTI 7 unit; 2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, meliputi kegiatan : a. Pembuatan Tanaman di Tahura Sultan Adam 1.975 Ha; b. Pembuatan Turus Jalan sepanjang 25 Km; c. Pembuatan hutan tanaman jenis unggulan lokal 400 ha; d. Pembuatan hutan tanaman unggulan jenis gaharu 100 Ha; e. Pemeliharaan hutan tanaman jenis unggulan lokal, 200 Ha; f. Pembuatan Demplot Budidaya Rotan 150 Ha; g. Pelatihan budidaya rotan 60 orang; h. Pelatihan budidaya Lebah Madu 60 orang; i. Pemberian bantuan Stup dan Ratu Lebah Made 350 unit. j. Pembuatan Unit percontohan hutan rakyat 300 Ha; k. Optimalisasi penggunaan lahan hutan rakyat Tahun 2004 dengan tanaman empon – empon 50 Ha. 3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan berupa kegiatan Pengendalian kebakaran hutan serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan dan lahan di selurh kab/kota di Kalsel. 4) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
338
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
5) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH, meliputi kegiatan : a. Penataan batas kawasan hutan sepanjang 125 Km; b. Paduserasi RTRWP dengan RTRWK 1 propinsi; c. Tata batas pinjam pakai kawasan hutan utk Jalan Lumpangi – Batulicin 1 lokasi; 6) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau; 7) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Inventarisasi industri primer hasil hutan kayu; e. Pengembangan pemasaran hasil hutan; f. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi Tahun 2007. 1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip sebanyak 32 Kali; b. Penyelesaian kasus/hukum pelanggaran/kejahatan hutan sebanyak 5 Kasus dengan barang bukti sebanyak 356 M3; c. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; d. Pengamanan/pengawasan hutan areal eks HPH/HPHTI 7 unit; 2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, meliputi kegiatan : a. Pembuatan Tanaman Reboisasi seluas 640 Ha; b. Pembuatan Tanaman Pengkayaan Reboisasi seluas 525 Ha; c. Penyulaman Tanaman Reboisasi seluas 645 Ha; d. Pemeliharaan Hutan Tanaman Unggulan Lokal seluas 300 Ha; e. Pemeliharaan Hutan Tanaman Unggulan Lokal jenis gaharu 100 Ha; f. Pembuatan Demplot Budidaya Rotan 3 Unit; 3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan berupa kegiatan Pengendalian kebakaran hutan serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan dan lahan di seluruh kab/kota di Kalsel. 4) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; 5) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH, meliputi kegiatan : a. Paduserasi RTRWP dengan RTRWK 1 propinsi; b. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau; 6) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Inventarisasi industri primer hasil hutan kayu; e. Pengembangan pemasaran hasil hutan; f. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi 7) Aksi Penanaman Serentak Indonesia di Kalsel sebanyak 333.702 batang; 8) Gerakan Wanita Indonesia Menanam 70.210 batang; Tahun 2008. 1) Program Pemantapan Keamanan Dalam Negeri, meliputi kegiatan : a. Operasi Pengamanan Hutan sebanyak 9 Kali; b. Patroli Pengamanan Hutan sebanyak 12 Kali; c. Pembuatan Peta Illegal Logging 1 Judul. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
339
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, meliputi kegiatan : a. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan 2 (dua) lokasi b. Penyuluhan penanggulangan pencurian kayu 6 Lokasi; c. Pembinaan pengamanan hutan partisipatif 10 Lokasi; d. Monev perlindungan hutan di 10 kabupaten; e. Peningkatan Sarpras Pamhut di 10 kabupaten; f. Pencarian barang bukti hasil hutan illegal 11 Kali g. Pemeliharaan senpi dan dokumen kelengkapannya 106 Pucuk; h. Pelatihan menembak bagi Polhut dan Pembina Polhut 8 kali; i. Diklat penyegaran Polhut 30 Orang; j. Pengadaan Pakaian kerja Polhut dan Pembina Polhut 60 Stel; k. Inventarisasi Anggrek Hutan di 3 lokasi; l. Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Adam seluas 112.000 Ha; m. Inventarisasi flora dan fauna yang mempunyai nilai ekonomis di Tahura Sultan Adam di 3 (tiga) lokasi; n. Pemeliharaan Kawasan Tahura Sultan Adam 1 Lokasi; o. Pemberantasan pemanfaatan dan perdagangan hasil hutan illegal secara efektip sebanyak 3 Kali; 3) Program Pengendalian Kebakaran Hutan, meliputi kegiatan : a. Sosialisasi Kebakaran Hutan dan Peraturan Bidang Kehutanan di 13 Kabupaten/Kota; b. Pengadaan pakaian seragam bagi petugas pemadaman kebakaran hutan dan lahan 50 Orang; c. Patroli guna deteksi dini dan penyuluhan kebakaran hutan dan lahan di 4 Lokasi; d. Pengendalian kebakaran hutan serta penanganan dampak pasca kebakaran hutan dan lahan di seluruh kab/kota di Kalsel. 4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, berupa kegiatan :pemeliharaan hutan rakyat 50 Ha; 5) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan SDA berupa kegiatan bantuan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; 6) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, berupa kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau; 7) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi kegiatan a. Pembinaan industri pengolahan hasil hutan kayu di Provinsi Kalsel; b. Pembinaan dan pengawasan Produksi kayu IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman, IPK dan ISL; c. Pemantauan pungutan kehutanan PSDH dan DR; d. Pengembangan pemasaran hasil hutan; e. Promosi Produksi Hasil Hutan Olahan di dalam dan di luar Provinsi 8) Aksi Penanaman Serentak Indonesia di Kalsel sebanyak 158.830 batang; 9) Gerakan Wanita Indonesia Menanam 42.896 batang; Tahun 2009 Hasil dari pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel sampai dengan Akhir tahun 2009 adalah : 1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam, dengan kegiatan : a. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, berupa : b. Operasi Pengamanan Hutan 4 Kali; c. Patroli Pengamanan Hutan 8 Kali. d. Penyuluhan penanggulangan pencurian kayu pada kelompok masyarakat di 6 lokasi. e. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terhadap Laporan dan Data pada 10 Kab/Kota. f. Pengadaan Pakaian Polhut dan Pembina Polhut sebanyak 50 Stel. g. Pemantauan Pengamanan Areal IUPHHK/HPHTI di 4 Lokasi h. Identifikasi Kawasan Konservasi di 10 lokasi. 2) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA, dengan kegiatan : a. Persiapan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, berupa : - Pemetaan lokasi rencana kegiatan penanaman RHL di 5 lokasi. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
340
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
3)
4)
5)
6)
7)
8)
- Penyusunan buku rancangan teknis kegiatan RHL sebanyak 50 buku. b. Penanaman tanaman seluas 400 hektar c. Pemeliharaan hasil penanaman Tahun 2008 seluas 390 Ha. d. Melaksanakan Penanaman Tanaman Serentak 10.000 batang. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH, dengan kegiatan : a. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan Kayu dan Non Kayu di 4 lokasi. b. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan pada HTI di 4 lokasi. Program Pengendalian Kebakaran Hutan, dengan kegiatan : a. Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan berupa : - Pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalsel. - Propaganda pengendalian kebakaran hutan dan lahan 2 Kali. - Pembuatan Peta Hotspot 14 buah. - Penyusunan Buku Akuntabilitas Hotspot 30 buku. - Pembinaan Masyarakat Peduli Api 3 tim. - Patroli kebakaran hutan dan lahan 4 tim. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, dengan kegiatan : a. Monitoring dan Evaluasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk kegiatan Pertambangan di 6 lokasi. b. Monev Pelepasan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Perkebunan di 6 lokasi. c. Identifikasi Kegiatan Pertambangan dalam kawasan hutan di 6 lokasi. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan, dengan kegiatan : a. Pembinaan Pamhut Partisipatif di 8 lokasi. b. Pendidikan dan Latihan Penyegaran Polhut sebanyak 50 orang. c. Pelatihan menembak bagi Pembina Polhut dan Anggota polhut sebanyak 50 orang. d. Pemeliharaan Senjata Api, berupa : e. Penerbitan KTA Polhut 169 buah dan buku pas senpi 105 buah. f. Pemeliharaan senjata api 2 kali. g. Monitoring keanekaragaman flora fauna dalam rangka pengembangan tempat wisata di 6 lokasi. h. Promosi Investasi Pengembangan Tahura Sultan Adam di 4 Provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur). i. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan limbah pembalakan pada Pemegang HPH sebanyak 3 Unit. j. Bimbingan teknik pengawasan PUHH pada 13 Kab/Kota. k. Monitoring dan pengawasan PUHH pada 13 Dinas Kab/Kota. l. Pembinaan dan Pengendalian RPBBI kapasitas sampai dengan 6.000 m3/tahun di 24 unit IPHHK. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan : a. Penanaman pohon pada Kawasan Taman Hutan Raya sebanyak 500 batang dan pembuatan Desain Obyek Wisata di Tahura S. Adam 2 buah. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan, dengan kegiatan : a. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 5 Lokasi. b. Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan 10 Lokasi. c. Pengembangan dan pengujian hasil hutan di 13 Kabupaten/kota. d. Peningkatan Pungutan PSDH dan DR di 6 Lokasi. e. Inventarisasi Sentra Produksi Hasil Hutan Bukan kayu di 5 Lokasi. f. Promosi Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu di 3 Kota. g. Monitoring dan Evaluasi terhadap produksi kayu rakyat di 9 Kabupaten serta terhadap peningkatan Produksi Madu di 4 Kabupaten. h. Monitoring dan Evaluasi Budidaya Hasil Hutan non Kayu 1 kegiatan. i. Monitoring dan Evaluasi Tanaman Rotan 3 Lokasi. j. Inventarisasi Penangkar/Pengedar Benih/Bibit di Kabu-paten/Kota sebanyak 1 Lokasi. k. Monitoring dan Evaluasi Peredaran Benih/Bibit di Kalimantan Selatan sebanyak 1 kegiatan. l. Monitoring dan Evaluasi Resolusi Konflik Sosial Pembangunan HTI sebanyak 5 Lokasi. m. Bintek Pengembangan Hutan Tanaman Partisipatif sebanyak 10 Lokasi.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
341
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
n. Pengembangan budidaya tanaman Gaharu 25 hektar. o. Pengembangan budidaya tanaman Rotan 25 hektar. p. Pelatihan budidaya tanaman Rotan 30 Orang. q. Pembinaan Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan di 8 Kabupaten/Kota. r. Pembuatan Demplot Tanaman seluas 10 Ha. s. Pembuatan Desain Bendungan / Pintu Wisata Air sebanyak 1 Buah. 9) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan, dengan kegiatan : a. Pemeriksaan Laporan Tahunan Pembayaran PSDH, DR di 5 unit IUPHHK. b. Pendampingan Proyek Bantuan ITTO sebanyak 1 paket. c. Inventarisasi Perijinan Hasil Hutan Bukan Kayu pada 7 Lokasi. 10) Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri, dengan kegiatan : a. Pengembangan Kelembagaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, berupa : - Patroli pengamanan Tahura 13 Kali. - Pembinaan petugas pengamanan Tahura Sultan Adam 15 Orang. - Pengamanan Tahura 1 Lokasi. - Pengembangan wawasan sebanyak 5 orang. - Pencetakan peta Tahura 25 lembar - Orientasi lapangan potensi wisata Tahura 1 kali. 11) Program Pembinaan dan Pelayanan Balai, dengan kegiatan : a. Pengumpulan data dan bahan-bahan informasi tentang rencana kebutuhan dokumen hasil hutan dari masyarakat/perusahaan bidang kehutanan selama 12 bulan. b. Penyiapan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis penatausahaan hasil hutan kayu dan non kayu 2 judul. c. Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian izin industri primer hasil hutan kapasitas ≤ 6.000 m3/tahun sebanyak 3 buah. d. Pemeriksaan lapangan dalam rangka pertimbangan teknis/rekomendasi pemberian izin tempat penampungan terdaftar kayu olahan (TPT) sebanyak 5 buah. e. Pembinaan dan pengendalian rencana pemenuhan bahan baku industri primer hasil hutan sebanyak 6 buah. f. Pengawasan dan pembinaan peredaran hasil hutan kayu dan non kayu 4 Kali. g. Pembinaan dan pengendalian peredaran hasil hutan kayu olahan 6 Kali h. Konfirmasi FAKO ke Dinas Kehutanan 4 Kali.. i. Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari daerah asal 3 Kali. j. Pemantauan dan pengukuran pengujian serta pengamanan hasil hutan yang masuk ke industri di wilayah kerja UPPHH-BM dan pelabuhan Trisakti 9 bulan. k. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kabupaten Barito Kuala 1 Lokasi. l. Konfirmasi dokumen kayu olahan masuk TPT dari Provinsi Kalteng 1 Lokasi. m. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kalteng 1 Lokasi. n. Konfirmasi dokumen kayu bulat masuk industri dari daerah asal Kaltim 1 Lokasi. o. Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Jakarta 2 Lokasi. p. Konfirmasi dokumen kayu bulat/kayu olahan ke tempat tujuan Surabaya 2 Lokasi. q. Pelayanan pengukuran dan pengujian barang bukti penyelesaian tindak pelanggaran di bidang Kehutanan 7 Kasus. r. Perjalanan dalam rangka memberikan keterangan sebagai saksi ahli penye lesaian tindak pelanggaran di bidang Kehutanan 6 Kasus. 12) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan : a. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel selama 12 bulan. b. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor UPPHH Barito Muara selama 12 bulan. c. Penyediaan jasa administrasi dan jasa operasional Kantor Balai Tahura Sultan Adam selama 12 bulan. d. Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan perpustakaan UPPHH Barito Muara berupa penyediaan buku dan bahan bacaan 5 buah. e. Penyiapan bahan dan penyusunan laporan kinerja ketatausahaan UPPHH Barito Muara 1 judul. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
342
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
13) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : a. Pembangunan Gedung Kantor sebanyak 16 Buah. b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor sebanyak 15 Unit. c. Pemeliharaan Rutin/ Berkala peralatan Gedung Kantor selama 12 bulan. 14) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan : a. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel selama 1 tahun. b. Pengelolaan adminstrasi Kepegawaian UPPHH Barito Muara 1 tahun. c. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian Tahura S. Adam 1 tahun. 15) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : a. Penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas Kehutanan tahun 2010 sebanyak 1 judul. b. Pelaksanaan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi pembangunan kehutanan di Provinsi Kalsel sebanyak 7 judul. c. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 1 kegiatan. d. Penyusunan Sistem informasi kehutanan di Provinsi Kalsel 1 paket. e. Penyusunan data dan Informasi hasil pembangunan kehutanan Kalsel Tahun 2008 12 judul. f. Penyusunan Buku Prosedur Pelaksanaan Anggaran Lingkup Dinas Kehutanan 1 judul. g. Penyusunan Dokumen Anggaran yang disahkan oleh Pejabat berwenang 1 berkas. h. Pengusulan Calon PPK dan Bendahara Pengeluaran yang tertuang dalam keputusan Menteri Kehutanan 1 judul. i. Penatausahaan keuangan, berupa : - Penyusunan laporan realisasi anggaran tahun 2009 selama 12 bulan. - Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 2 judul. - Penyusunan Pertanggung Jawaban APBD selama 12 bulan. - Terverifikasinya Belanja APBN dan APBD 3 kantor dan 5 Satker. - Penyusunan Laporan Keuangan Dinas Kehutanan 1 judul. C. Permasalahan dan Solusi Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kehutanan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel terdapat beberapa permasalahan yang mengakibatkan tidak optimalnya pelaksanaan pekerjaan, yaitu : 1) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor tidak dilaksanakan karena perlengkapan yang ada rusak berat sehingga dirasakan tidak maksimal lagi untuk dilakukan pemeliharaan. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah dengan mengusulkan ke tahun depan untuk melakukan pengadaan perlengkapan baru. 2) Pada kegiatan pengembangan hutan, kegiatan rapat tidak dapat dilaksanakan karena kabupaten tidak siap untuk mengikuti rapat. Solusi yang diambil atas hal tersebut adalah merencanakan kegiatan dimaksud pada tahun depan.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
343
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
4. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Penyelenggaraan urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Selatan Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009 A. Program dan Kegiatan Program kerja tahun 2005-2009 Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan dikelompokkan secara berurutan mulai tahun 2005-2009 sebagai berikut: Tahun 2005 1) Pengawasan dan Penegakan Hukum a. Pengawasan b. Verifikasi c. Evaluasi PLTS d. Penertiban PETI 2) Inventarisasi Potensi Sumberdaya Pertambangan dan Energi a. Survei Geologi b. Survei Penggunaan Energi 3) Pengembangan Sumberdaya Manusia a. Pelatihan dan Pendidikan 4) Pembinaan Pertambangan dan Energi : a. Promosi Dagang b. Peningkatan Ekonomi Masyarakat c. Administrasi Umum/ Kegiatan Tahun 2006 1) Pengawasan Pengawasan pertambangan dan energi 2) Inventarisasi Peti Monitoring/evaluasi hasil kegiatan pemberantasan Peti 3) Evaluasi PLTS Pengadaan dan pemasangan PLTS dan sarana prasarana 4) Survei geologi Pemboran air bawah tanah Survei geologi 5) Survei penggunaan energi Bimbingan pembuatan/pemanfaatan briket batubara 6) Pelatihan dan pendidikan Peningkatan sumberdaya manusia Tahun 2007 1) Pelayanan administrasi perkantoran 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan a. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran b. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan a. Verifikasi perijinan perusahaan pertambangan b. Pemboran air bawah tanah LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
344
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
c. Rehabilitasi sumur bor d. Sosialisasi pemanfaatan briket batubara e. Promosi dagang/ Pameran f. Ratek pertambangan dan energi g. Penyusunan program dan rencana kerja 6) Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan a. Pengadaan & pemasangan PLTS b. Pengadaan jaringan listrik pedesaan c. Pemanfaatan energi alternative biogas 7) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia a. Diklat teknis dan non teknis b. Bimtek pembekalan petugas pengawasan K3 lingkungan aparatur pemerintah kota/kab 8) Peningkatan kualitas dan akses informasi SD dan lingkungan hidup a. Inventarisasi/Evaluasi illegal mining b. Inventarisasi dan pemutakhiran data sumber daya mineral c. Inventarisasi sumur produksi air bawah tanah d. Inventarisasi potensi sumber daya lahan e. Survey daerah rawan bencana geologi f. Survey potensi bahan galian logam g. Survey geolistrik Tahun 2008 1) Pelayanan administrasi umum 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan a. Rapat teknis pertambangan dan energi b. Inventarisasi pelaksanaan program kegiatan pertambangan c. Koordinasi pengusahaan pertambangan batubara d. Pengawasan/ penertiban pengsngkutsn BBM industri 6) Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan a. Pengawasan/ penertiban pengumpulan dan penyaluran pelumas bekas 7) Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan a. Pengawasan pengelolaan lingkungan hidup bid pertambangan b. Pengadaan & pemasangan PLTS c. Pengadaan jaringan listrik pedesaan d. Pemanfaatan energi alternative biogas 8) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusiA a. Sosialisasi kebijakan usaha pengembangn ketenagalis trikan b. Diklat teknis dan non teknis c. Bimbingan pembuatan/ pemanfaatan briket batubara d. Binmtek pengelolaan air bawah tanah e. Bimtek pengawasan produksi batubara 9) Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam a. Konservasi sumberdaya air & pengendalian kerusakan sumber air b. pengendalian & pengawasan pemanfaatan SDA 10) Peningkatan kualitas penyebaran informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup a. Pengembngan data &informasi lingkungan b. Inventarisasi & pemutakhiran data sumberdaya mineral c. Inventarisasi potensi sumberdaya lahan d. Survey potensi air bawah tanah e. pembuatan profil pertambangan dan energi Kalsel
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
345
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Tahun 2009 1) Pelayanan administrasi umum 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3) Peningkatan disiplin aparatur 4) Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 6) Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangn a. Pemboran air bawah tanah b. Promosi dagang/pameran c. Pengawasan pengangkutan dan distribusi BBM d. Survey potensi air tanah e. Pengawasan K3 & Lindung Lingk lembaga penyalur BBM f. Pengawasan Keshtn & keslamtn kerja & L2 penyalur Depot Pertamina Banjarmasin g. Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 Depot Pertamina Kotabaru h. Pengawasan keseht & keslmatan kerja & L2 PT Pertamina EP Tanjung i. Pengawasan PJP Migas 7) Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan a. Pengadaan & pemasangan PLTS b. Pengadaan jaringan listrik pedesaan c. Pemanfaatan energi alternative biogas d. Sosialisasi pemanfaatan briket batubara e. Survey potensi energi air untuk ketenagalistrikan f. Inventarisasi dan pemutakhiran data captive power g. Pembinaan dan pemantauan/perawatan PLTS h. Pembinaan dan pemantauan instalasi energi biogas i. Bimbingan pemanfaatan batubara pada pembakaran batubata j. Pemanfaatan energi alternatif biogas k. Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi listrik 8) Pembinaan dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia a. Diklat teknis dan non teknis 9) Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup a. Pengawasan lingkungan pada Kuasa Pertambangan b. Pengawasan pengumpul dan penyalur pelumas 10) Perlindungan dan konservasi sumber daya alam a. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA b. Pengawasan pemanfaatan ABT 11) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup a. Inventarisasi dan pemutakhiran data SDM b. Inventarisasi kawasan rawan bencana geologi c. Evaluasi efektifitas pemboran ABT B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Alokasi dan Realisasi Anggaran pada Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral selama 2005-2009 Realisasi Keu Tahun Alokasi Realisasi (%) 2005 800.000.000 751.587.250 93,95 2006
1.970.780.000
1.821.282.000
92,41
2007
6.232.680.000
5.538.423.063
88,86
2008
3.746.825.000
3.481.301.326
92,91
2009
11.003.159.000
10.205.777.320
92,75
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
346
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilenggarakan oleh Dinas Pertambangan Energi dan Sumber Daya Mineral selama 2005-2009 Dari program dan kegiatan urusan Pertambangan dan Energi yang dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan, berikut adalah hasil/realisasi kegiatan pertambangan dan energi di Provinsi Kalimantan Selatan. 1. Pengawasan aktivitas pertambangan batubara yang baik berkorelasi dengan meningkatnya produktifitas pertambangan, hal ini ditunjukkan dengan naiknya grafik produksi batubara Kalsel.
P roduks i B atubara K als el 100
J uta T on
80 60 40 20 0 2006
2007
2008
2009 (on pogres s )
T a hun
2. Berhasilnya pemberantasan Penambangan Tanpa Ijin (PETI) yang dilaksanakan bersama-sama pihak lain seperti TNI/POLRI dan instansi terkait, ditunjukkan dengan menurunnya pelaku PETI.
P ros entas e P E T I aktif ( %) 120 100 %
80 60
P ros entas e P E TI aktif ( %)
40 20 0 2005
2006
2007
2008
2009
T a hun
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
347
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
3. Masyarakat yang berada di pedalaman sangat berharap akan mendapatkan pelayanan listrik dari PLN, namun karena jauhnya lokasi, PLN tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik yang diminta. Dinas Pertambangan memberikan solusi dengan memberikan bantuan instalasi PLTS kepada masyarakat agar masyarakat ini dapat menikmati listrik. Jumlah unit PLTS yang telah diberikan kepada masyarakat dari tahun 2006 – 2009 seperti pada gambar 3 dengan total unit sebanyak 673 PLTS.
J umlah P L T S yang Dibang un Dis tamben P rov K als el 250 Unit
200 150 100
Unit
50 0 2006
2007
2008
2009
T a hun
4. Kebutuhan akan air bersih sangat vital bagi manusia. Sayangnya potensi air bersih yang tersedia di beberapa wilayah Kalsel sangat sedikit sehingga masyarakat mengalami krisis air bersih. Dinas Pertambangan Prov. Kalsel memberikan solusi pemenuhan kebutuhan air bersih dari sumur bor dalam yang airnya dapat dimanfaatkan masyarakat sepanjang tahun. Unit sumur air tanah dalam bantuan dari Distamben Prov Kalsel seperti gambar 4. Jumlah unit sumur bor yang dibangun oleh Distamben Prov Kalsel selama 5 tahun dari Tahun 2005-2009 adalah 16 buah (4 buah masih dalam proses lelang).
J umlah S umur B or untuk Mas yarakat 8
Unit
6 4 2 0
2005
2006
2007
2008
2009
T a hun
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
348
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Adapun program-program unggulan yang dilaksanakan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan yang bermanfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat antara lain: 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan : Pemboran Air Bawah Tanah Manfaat : a. Tersedianya air bersih untuk masyarakat yang kesulitan air bersih sepanjang tahun b. Tersedianya air bersih untuk kegiatan pondok-pondok pesantren. c. Tersedianya air bersih untuk kegiatan keagamaan misalnya di Masjid-masjid 2) Program Pembinaan dan Pengembangan ketenagalistrikan: Pengadaan Pembangkit dan Jaringan Distribusi Listrik Manfaat : a. Masyarakat pedesaan (terpencil) yang belum belum terjangkau jaringan PLN dapat menikmati listrik b. Untuk mendorong kegiatan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat di desa terpencil 3) Pengadaan dan Pemasangan PLTS Manfaat : a. Membantu anak usia sekolah untuk dapat belajar pada malam hari di Desa terpencil b. Membantu bagi masyarakat suku Dayak dalam melaksanakan kegiatan upacara adat pada malam hari 4) Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas Manfaat : a. Termanfaatkannya potensi energi alternatif terbarukan b. Mengurangi ketergantungan akan bahan bakar minyak /BBM C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan program dan kegiatan 2005-2009 adalah sebagai berikut: 1) Kurang terbukanya instansi Teknis dari Kabupaten/Kota dalam memberikan informasi data perijinan, data Produksi, data setoran pembayaran royalty yang telah di keluarkan 2) Perlu peningkatan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Dinas terkait, untuk menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan peraturan dan Perundangan yang berlaku. 3) Jadwal / waktu pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dibiayai oleh anggaran APBD perubahan terlalu sempit yang berakibat terjadinya gagal lelang karena para pengusaha merasa tidak mampu menyelesaikan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan yang diberikan. Contohnya adalah kegiatan pemboran air tanah pada tahun 2008. 4) Peralatan untuk mendeteksi keterdapatan sumberdaya mineral masih terbatas pada jenis mineral tertentu.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
349
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Dengan adanya permasalahan yang dihadapi selama menjalankan kegiatan ini Dinas Pertambangan dan Energi provinsi Kalimantan Selatan ,mengambil beberapa solusinya. 1) Penyesuaian Dana yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan dalam satu Tahun Anggaran. 2) Perlunya Keterbukaan instansi Teknis dari Kabupaten/Kota dalam memberikan informasi data perijinan, data Produksi, data setoran pembayaran royalty yang telah di keluarkan 3) Terjalinnya koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Dinas terkait, untuk menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan peraturan dan Perundangan yang berlaku. 4) Koordinasi antara Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten dan Dinas terkait, untuk menyamakan visi dan misi dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 5) Waktu menjalankan Anggaran Biaya Tambahan paling sedikit 6 bln 6) Pembelian Peralatan untuk mendeteksi keterdapatan sumberdaya mineral tertentu.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
350
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
5. URUSAN PARIWISATA Penyelenggaraan urusan pilihan Pariwisata di Provinsi Kalimantan Selatan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Kalsel Berikut
dijelaskan
penyelenggaraan
urusan
Pariwisata
yang
diselenggarakan
oleh
DISPORABUDPAR Prov. Kalsel Selama Tahun 2005-2009 : A. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh DISPORA BUDPAR Prov. Kalsel selama tahun 2005-2009 : Program dan Kegiatan tahun 2005 1) Program Pengembangan Pariwisata Daerah a. Pembuatan Baliho Informasi Pariwisata b. Pembuatan Buletin c. Penilaian Klasifikasi Hotel d. Pengawasan Hotel, Restoran dan Tempat Hiburan e. Pembinaan BPW f. Gerakan Sapta Pesona g. Rapat Koordinasi Pariwisata h. Rakor WTW ”E” i. Hari Pariwisata Dunia j. Pameran Festival Borneo k. Festival Borneo 2005 l. Pameran Abdi Persada m. Pembinaan Obyek Wisata n. Pembuatan Brosur o. Pameran Bersama dengan Tim Provinsi Daerah p. Mengikuti Pelatihan Kerja Kepariwisataan q. Kegiatan Pawai Ta’ruf, Tanglong dan Gema Takdir r. Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar s. Festival Nusa Dua Bali t. Pembuatan Poster u. Peralatan Promosi Room v. Gebyar Wisata Nusantara w. Pasar Wisata Indonesia Program dan Kegiatan tahun 2006 1) Program Peningkatan pelayanan usaha jasa dan sarana pariwisata serta ODTW a. Klasifikasi Hotel Bintang b. Bimbingan Teknis SDM.Perencana Tour, Tour Leader. c. Pembuatan Informasi Hotel Obyek Wisata Religius / eco tourism d. Peningkatan Program Nasional Sapta Pesona e. Pembuatan buku Tour Planner f. Desa Percontohan Sapta Pesona g. Kawasan Wisata Budaya di Desa Kuin h. Sharing Pembuatan Dermaga di Lokbaintan i. Studi pebdahuluan potensi pembangunan Museum Permata j. RIPPDA 2) Program Peningkatan Promosi & Pemasaran Wisata a. Peyusunan dan pembuatan Baliho b. Pembuatan Buku Analisa Pasar c. Pembuatan Buletin LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
351
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
d. Pameran Abdi Persada e. Cluster Meeting BIMP-EAGA f. Pembuatan brosur,Peta dan Map Pariwisata g. Penulisan Berita promosi pariwisata di majalah h. Pameran Gebyar Wisata Nusantara i. Festival Nusa Dua Bali j. Pasar Wisata Indonesia (TIME) k. Rehabilitasi TIC l. Jaringan WIBE SITE m. Promosi bersama Pariwisata 3) Program Peningkatan Pergelaran & Atraksi Event Daerah a. Pemilihan Nanang dan Galuh Banjar b. Festival Sabilal Muhtadin c. Kerjasama pengembangan event & atraksi pariwisata dengan LSM 4) Program Konsultasi / Konsolidasi / Kerjasama Pariwisata a. Rakor Pariwisata se Kalsel b. Hari Pariwisata Dunia 2006 c. Penyusunan RIPPDA d. Rakon WTW “E” se Kalimantan di Kaltim e. Pembuatan Data Base 5) Program Peningkatan promosi terpadu pariwisata, seni dan budaya a. Pembuatan naskah deskripsi kajian seni b. Lomba Bakisah Bahasa Banjar c. Penyuluhan Bahsa Daerah Banjar d. Lomba menulis dan baca Cerpen Bahasa banjar e. Pelatihan / workshop tenaga teknis / seniman f. Penyelenggaraan gema takbir ramadhan g. Pemberian Penghargaan seni kepada seniman daerah h. Mengikuti parade Tari Nusantara di TMII i. Festival Karya Tari Kreasi Daerah j. Mengikuti Festival Seni Pertunjukan Tingkat Nasional k. Festival Sinoman Haderah l. Festival Kesenian Daerah Program dan Kegiatan tahun 2007 1) Program Peningkatan Promosi Terpadu Pariwisata, Seni dan Budaya. a. Festival Borneo b. Gebyar Wisata Nusantara c. Festival Nusa Dua Bali d. Batam Expo e. Pasar Wisata (ATIF). f. Pameran Bersama dengan Tim Koordinasi Daerah g. Majapahir h. Road Show Fair i. Ikut Serta dalam The 3 rd Indonesia Tpurism Fair j. Pameran Patung se Indonesia di Palangkaraya k. Pameran Kain Nusantara 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Promosi Baik Cetak Maupun Elektronik. a. Pencetakan Tourism Guide Brochure b. Pembuatan Video Pariwisata c. Pembuatan Profil Obyek Wisata dan Kalender Event d. Pembuatan Baliho Promosi Pariwisata e. Pembuatan Banner Standar/Gantung. f. Pembuatan Revolving/Rotary Banner g. Pembuatan Neon Box Promosi h. Updating data Internet dan Materi TIC. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
352
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
3) Program Peningkatan Pelayanan SIM Pariwisata Seni dan Budaya. a. Pembuatan Buku Analisa Pasa b. Pendistribusian Bahan Promosi ke Kantong-Kantong Wisatawan. 4) Program Peningkatan Penyelenggaraan Event-event Promosi Daerah a. Pameran Abdi Persada. b. Sharing Aruh Ganal. c. Sharing Pasta Laut/Mappanretasi d. Lomba Jukung/Rally Klotok Hias e. Sharing Pelaksanaan Bamboo Rafting f. Sharing Baayun Maulid di Desa Banua Halat. g. Pagelaran Baayun Maulid di Museum. h. Pagelaran Mamanda di Museum. i. Pameran Abdi Persada Membangun j. Pameran Seni Lukis Anak Remaja. k. Peringatan Hari Pariwisata Dunia. l. Partisifasi dan Dukungan Pelaksanaan Event Daerah 5) Program Peningkatan Pelayanan Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata dan ODTW. a. Klasifikasi Hotel 6) Program Peningkatan SDM Pembina Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata dan ODTW. a. Bimbingan/Pelatihan SDM Pengembangan ODTW. b. Bimbingan Teknis Dasar Kepariwisataan. c. Bimbingan Teknis Pramuwisata. 7) Program Peningkatan Pelaksanaan Program Sapta Pesona a. Penyuluhan Sadar Wisata b. Penilaian dan Pengkajian Sapta Pesona. 8) Program Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan ODTW. a. Sharing Pembinaan Obyek Wisata Loksado Kab. HSS b. Sharing Pembangunan Museum Permata di Obyek Wisata Pendulangan Intan. c. Pembangunan Desain Wisata Alam Lembah Kahung. 9) Program Peningkatan SIM Potensi Pariwisata. a. Visualisasi Potensi Pariwisata. b. Pengumpulan Pengolah dan Penyajian Data Potensi Pariwisata. c. Pembuatan Buku Petunjuk Perjalanan Wisata. 10) Program Peningkatan Konsultasi/Konsulidasi dan Kerjasama Pariwisata, Seni budaya. a. Rapat Koordinasi Budpar se Kal.sel di Banjarmasin b. Rapat Koordinasi Budpar se Kalimantan di Kaltim. c. Pembuatan draf Perda Kebudayaan d. Pembuatan Draf Perda Kebudayaan. e. Pengembangan Adwindo Kalsel. Program dan Kegiatan tahun 2008 1) Program Peningkatan Promosi Pemasaran Pariwisata. a. Pameran Abdi Persada Membangun. b. Aruh Ganal Meratus. c. Pesta Mappanretasi d. Rally Klotok Hias. e. Bamboo Rafting f. Maayun Anak Maulid di Banua Halat Daerah. g. Tuan Rumah Lomba Phinisi Selatan-selatan Tk.- Nasional. h. Festival Pasar Terapung. i. Borneo Extravaganza. j. Pameran Obyek Wisata Nusantara Expo 2008. k. Pameran Pesona Wisata Indonesia. l. Pameran The 6th NTB Expo 2008. m. Gebyar Wisata Nusantara. n. Pameran Nusa Dua Fiesta Bali. o. Pameran Bersama dengan Tim Koordinasi Prom osi Daerah. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
353
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
p. Promosi di Kantong-kantong Distribusi Point Wisatawan. q. Road Show Pariwisata. r. Majapahit Travel Fair (MTF) s. Legian Beach Festival. t. Kemilau Nusantara di Bandung. u. China Internasional Travel Mart (CITM). v. Penyusunan dan Cetak Brochure Guide. w. Penyusunan dan Cetak Kalender Pariwisata x. Pengadaan Bag Paper y. Pengadaan Map Pariwisata z. Cetak Poster aa.Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata. bb.Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar. cc. Pembuatan Baliho Pariwisata dd.Pengadaan Layar Sentuh ee.Implementasi Kerjasama Pariwisata Kalsel dengan Jatim. ff. Tour Writer gg.Pengambilan Gambar Obyek Wisata oleh Juru Photo Profesional. hh.Updating Data Internet dan Materi TIC. ii. Lomba Karya Tulis Pariwisata. jj. Lomba Foto Obyek dan Daya Tarik Wisata. kk. Perayaan Hari Pariwisata Dunia. ll. Partisifasi dan Kerjasama dalam Penyelenggaraan Event. mm. Louncing Visit Kalsel 2009. 2) Program Pengembangan Destinasi dan Potensi Pariwisata. a. Pembinaan Kawasan Pasar Terapung. b. Pembinaan Duta Wisata Kalsel. c. Perencanaan Pembangunan Gedung Museum Permata. d. Bimbingan Teknis Pariwisata. e. Bimbingan Teknis Pengelolaan Restoran dan Rumah Makan. f. Penyuluhan Sadar Wisata Masyarakat. g. Penggalangan Wisata Remaja. h. Penilaian Sapta Pesona Rumah Makan/Warung. i. Klasifikasi Hotel j. Pembinaan BPW 3) Program Pengembangan Kemitraaan a. Koordinasi Pengembangan Pariwisata dengan Sektor Pendukung Pariwisata. Program dan Kegiatan tahun 2009 1) Program Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri. a. Festival Budaya Pasar Terapung. b. Kalsel Expo c. Bamboo Rafting d. Pesta Mappanretasi e. Meayun Anak di Banua Halat f. Tuan Rumah Sail Indonesia. g. Aruh Ganal Dayak Meratus. h. Rakon + Pameran Festival Borneo. i. Gebyar Wisata Nusantara. j. Majapahit Travel Fair (MTF). k. Penyusunan Cetak Brochure Guide. l. Penyusunan Cetak Kalender Pariwisata. m. Pengadaan Bag Paper. n. Cetak Poster. o. Pembuatan dan Penggandaan VCD Pariwisata. p. Pembuatan Baliho Pariwisata. q. Pembuatan dan Cetak Buku Analisa Pasar. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
354
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
r. Updating Data Internet dan Materi TIC. s. Pengadaan Kartu Pos. t. Promosi Pariwisata pada Prangko Prisma. u. Pembuatan Guide To South Kalimantan dua Bahasa (Indonesia dan Inggris). v. Pembuatan dan Pemasangan Backdroup Baliho Promosi. w. Pengadaan Bahan Promosi. x. Pengadaan VCD Lagu Daerah (Souvenir) oleh Band- Radja. y. Roadshow Pariwisata 6 (enam) Provinsi. z. Pawai Budaya Nusantara. aa.South Kalimantan Famtrip dan Table Top 2009. bb.Gelar Seni Budaya dalam Rangka Mendukung Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. cc. Pesona Budaya Banjar Dalam Fotography.. dd.Promosi Melalui Media Elektronik ( TVRI Banjarmasin & TV Nasional ). ee.Exhibition Seni, Budaya, Pariwisata, Kerajinan Kalimantan Selatan di Duta Mall Banjarmasin. ff. Updating Data Internet dan Materi TIC. gg.Off Road Borneo. hh.Kongres Pemuda Banjar. ii. Pembuatan Buku Busana Adat Banjar. jj. Pengadaan Komputer. kk. Penyelenggaraan Penyambutan Sail Indonesia. ll. Banjarise Night di Jakarta. 2) Program Meningkatkan Kualitas Potensi/Destinasi Yang Berdaya Saing Tinggi a. Peningkatan Pelayanan Usaha Pariwisata. b. Pembinaan Biro Perjalanan Wisata. c. Bimbingan Teknis SDM Hotel. d. Bimbingan Teknis SDM Pramuwisata. e. Pembinaan Penerapan Sapta Pesona Rumah Makan. f. Penilaian dan Peningkatan Sapta Pesona Obyek Wisata dan Terminal. g. Peningkatan Sadar Wisata Masyarakat. h. Penggalangan Wisata Remaja. i. Buku Panduan Sadar Wisata. j. Peningkatan Informasi Obyek Wisata. k. Mengikuti Pemilihan Duta Wisata & Putri Pariwisata Kalimantan Selatan ke Nasional. B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Pariwisata yang dilenggarakan oleh DISPORA BUDPAR Prov. Kalsel selama 2005-2009
TAHUN 2005
Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 PEROLEHAN KUNJUNGAN DEVISA (US $) 17.978 5.787.055
% 9,32
2006
18.336
5.932.522
9,61
2007
19.829
6.844.320
9,97
2008
20.979
7.993.080
10,59
2009
22.562
8.224.392
11
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
355
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Kunjungan Wisatawan Nusantara Ke Kalimantan Selatan
Tahun 2005-2009 PEROLEHAN DEVISA KUNJUNGAN (DALAM RIBUAN RP) 287.921 57.237.500
TAHUN 2005
% 5,5
2006
293.080
59.332.820
5,9
2007
306.741
63.733.040
6,8
2008
481.879
88.954.500
11,9
2009
507.095
92.324.961
13,2
Kondisi Dan Potensi Wisata Kalimantan Selatan Tahun 2005-2009 Obyek dan Daya Tarik Wisata
Fasilitas Penunjang Wisata
- Wisata alam
96 buah - Hotel bintang
20 buah
- Wisata sport
4 buah - Hotel melati
178 buah
- Wisata sejarah
26 buah - Home stay
2 buah
- Wisata budaya
28 buah - Guest house
4 buah
- Wisata rekreasi
25 buah - Rumah makan
- Wisata bahan
11 buah - Restoran
- Wisata religius
60 buah - Travel / BPW / APW
156 buah
- Wisata agro
12 buah - Toko cinderamata
198 buah
312 buah 4 buah
- Pramuwisata
176 buah
Data Perkembangan Biro Perjalanan Wisata ( BPW) Tahun 2005 - 2009 TAHUN JUMLAH 2005
71 Buah
2006
96 Buah
2007
103 Buah
2008
156 Buah
2009
162 Buah
C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan 1) Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata a. Pembangunan obyek dan daya tarik wisata sebagian masih berorientasi bukan kepada permintaan pasar namun lebih kepada pertimbangan selera / keinginan, sehingga obyek
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
356
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
dan daya tarik wisata yang dibangun kurang diminati oleh pengunjung / wisatawan asing maupun nusantara. b. Partisipasi masyarakat / swasta dan investor masih rendah dalam upaya memelihara dan membangun obyek dan daya tarik wisata yang ada didaerah. c. Masih rendahnya tingkat sadar wisata masyarakat sehingga penerapan sapta pesona , tertib, bersih, indah / sejuk, nyaman, ramah tamah dan kenangan masih belum merata. 2) Bidang Usaha Jasa Pariwisata a. Tenaga pelayanan bidang akomodasi perjalanan wisata, dan kuliner masih belum memiliki kualitas pelayanan profesional, di Hotel-Hotel Melati, tingkat-tingkat perjalanan wisata dan restoran / rumah makan. b. Masih belum tersedianya Pramuwisata yang berbahasaselain bahasa inggris. Solusi 1) Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata a. Hendaknya dalam Pembangunan obyek dan daya tarik wisata melihat kepada kepentingan pasar. b. Memberikan kemudahan dan kelancaran bagi investor yang mengembangkan usaha dibidang pariwisata. c. Meningkatkan sosialisasi sadar wisata dan memberikan apresiasi kepada Kepala Daerah yang berhasil memajukan kebudayaan dan kepariwisataan di daerahnya. 2) Bidang Usaha Jasa Pariwisata a. Meningkatkan pelatihan dan bimbingan teknis kepada tenaga pelayan kepariwisataan menjadi tenaga yang profesional. b. Meningkatkan kemampuan berbahasa bagi Pramuwisata untuk menguasai beberapa bahasa negara yang diperlukan oleh wisatawan. c. Menetapkan standarisasi kualitas pelayanan disemua bidang usaha.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
357
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
7. URUSAN INDUSTRI Penyelenggaraan urusan pilihan bidang industri dilaksanakan oleh SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan beserta UPT di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Alokasi Tahun Anggaran 2009 secara keseluruhan (APBD+APBN) adalah sebesar Rp.7.097.500.000,00 yang digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan maupun UPT di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan realisasi anggaran sebesar Rp.6.739.822.846,00 atau 94,96%. Rincian alokasi dana APBD TA. 2009 dimaksud, dapat dilihat pada table berikut : ANGGARAN 2009 NO
UNIT PAGU*
1. 2. 3. 4.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Balai Pelayanan Kemetrologian Balai Pelayanan Sertifikasi Mutu Barang Balai Diklat Industri Kayu dan Logam JUMLAH
REALISASI
%
2.762.500.000,00 1.496.000.000,00
2.631.049.591,00 95,24 1.371.108.084,00 91,65
1.589.000.000,00
1.496.972.721,00 94,21
1.250.000.000,00
1.240.692.450,00 99,26
7.097.500.000,00
6.739.822.846,00
94,96
Sumber : Dinas Perindag. Prov.Kalsel *Pagu tidak termasuk gaji pegawai
A. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (Dinas Perindag) a. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah Daerah Kalsel (APBN) sebesar Rp.2.700.000.000,00 b. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri, dengan alokasi APBD TA.2009 sebesar Rp.272.500.000,00 c. Pendataan Industri Kecil Menengah dan Konsolidasi IBT, dengan alokasi sebesar Rp.100.000.000,00 2) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri (Dinas Perindag) a. Perluasan Penerapan SNI untuk mendorong Daya saing industri manufaktur, dengan alokasi sebesar Rp.75.000.000,00. b. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri, dengan alokasi sebesar Rp.175.000.000,00 3) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang ( BPSMB), dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.589.000.000,00 a. Meningkatkan Kemampuan Kompetensi Sumber Daya Manusia Yang Proporsional untuk Kegiatan Pengujian dan Kalibrasi. - Kegiatan Pelaksanaan Pengujian mutu barang dan Kalibrasi peralatan laboratorium. b. Pengembangan ruang lingkup akreditasi pengujian dan kalibrasi. - Pemeliharaan standar sistem mutu pengujian dan kalibrasi c. Meningkatkan dan menambah sarana dan prasarana laboratorium dan lingkungan kantor. - Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
358
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
4) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Kemetrologian, dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.496.000.000,00 a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan - Ulang Alat Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatanya (UTTP) - Penyuluhan Ukuran Takaran Timbangan dan Peralatannya (UTTP) - Pengadaan Alat Kemetrologian 5) Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Pendidikan Dan Latihan Kayu dan Logam, dengan pagu APBD sebesar Rp. 1.250.000.000,00 a. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produk - Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri b. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah - Fasilitas kerjasama kemitraan Industri Mikro, Kecil & Menengah dengan swasta. B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perkembangan jumlah kumulatif industri Kalimantan selatan hingga bulan Desember 2009 sebanyak 54.282 unit usaha atau naik sebesar 4,48%, jika dibandingkan dengan Unit Usaha Industri pada tahun 2008 yang hanya berjumlah 51.954 unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 162.348 orang atau naik sebesar 4,38 % dari 155.535 orang pada tahun 2008. Nilai investasi tahun 2009 mencapai Rp. 4,2 triliun, nilai produksi mencapai Rp. 3,77 triliun, dengan nilai bahan baku mencapai Rp. 2,56 triliun dan nilai tambah mencapai 1.07 triliun atau naik sebesar 4,33 % dibandingkan nilai tambah sebesar Rp.1,07 triliun pada tahun 2008. Pertumbuhan Industri Kalimantan Selatan tahun 2009 sebesar 4,48 % tersebut berarti bahwa pertumbuhan Industri di atas target yang ditetapkan rata-rata 1 ( satu ) persen pertahun dan kumulatif sampai 2010 target berjumlah 5 %. • Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Pembinaan industri yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan khususnya untuk industri Kecil dan Menengah (IKM) terus dilaksanakan bahkan lebih ditingkatkan lagi. Kegiatan pembinaan yang dilaksanakan meliputi pembinaan peningkatan kualitas SDM khususnya SDM Sektor Industri Kecil dan Menengah ( IKM ) seperti menyelenggarakan kegiatan Diklat teknis peningkatan mutu produk, desain kemasan, desain / diversifikasi prosuk kain sasirangan, pengendalian pencemaran lingkungan, manajemen sederhana, sosialisasi SNI dan pembuatan alat-alat mesin pertanian dll. Untuk peningkatan teknologi para perajin industri kecil diberikan bantuan berupa mesin peralatan yang diharapkan nantinya dapat meningkatkanmutu dan volume produksi industri. Untuk memperluas peluang pasar bagi produk IKM baik tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional selalu diikut sertakan didalam kegiatan pameran tingkat Provinsi, Nasional bahkan tingkat Internasional. Selain itu untuk lebih mengembangkan wawasan para perajin ikm di Kalsel juga dilaksanakan kegiatan pengembangan wawasan bagi perajin IKM ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Perusahaan IKM khususnya yang bergerak di bidang pangan juga dilakukan pembinaan LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
359
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
melalui kegiatan penguatan jaringan kluster industri, seperti kegiatan peningkatan mutu produksi, desain kemasan, SNI dll. Pusat Pelatihan dan Pendidikan Industri Kecil dan Rumah Tangga (Puslatdik IKRT Nagara) yang telah melaksanakan pelatihan dengan mengikut sertakan para perajin Industri Kecil Menengah diseluruh Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Sebagai hasil dari pelatihan tersebut Puslatdik IKRT nagara ini telah berhasil memproduksi dan atau merekayasa Alsintan (alat mesin pertanian) yang sangat bermanfaat untuk kemajuan pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan, antara lain memproduksi atau merekayasa alat mesin bajak sawah berair (Hydrotiller), alat perontok padi, alat pengering ikan/kerupuk/ dendeng , pompa axial, alat pemipil jagung, alat pengupas kacang tanah, mini rice mill, alat perajang singkong/pisang dll. Pembinaan industri kecil dan menengah khusus untuk meubel kayu dan furniture rotan dilaksanakan oleh workshop /showroom meubel kayu Amuntai melalui pelatihan dan magang kesentra meubel kayu di Pasuruan Jawa Timur dan Dan Jawa Tengah guna menambah pengetahuan dan wawasan baik mutu dan desain bagi pengusaha industri kecil dan menengah meubel kayu yang nantinya diharapkan dapat bersaing di pasaran. Sekarang tahun 2009 Puslatdik IKRT Nagara dan Workshop/ Showroom Amuntai (Kab. HSU) menjadi Balai Pendidikan Dan Pelatihan Kayu dan Logam sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalsel No. 046 Tahun 2009 tanggal 5 Mei 2009 yang berkedudukan di Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Diharapkan Balai Pendidikan dan Latihan Kayu dan Logam dimasa yang akan datang dapat berkembang lebih baik lagi.
• UPT Balai Pelayanan Kemetrologian Sebagai salah satu UPTD dilingkungan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Kemetrologian telah menjalankan fungsinya dengan baik yaitu kegiatan : 1) Pemeriksaan dan pengujian Standar massa dan timbangan 2) Pemeriksaan dan pengujian standar ukuran arus, panjang dan Volume. 3) Pengawasan dan penyuluhan penggunaan
alat ukur, takar, timbangan dan
perlengkapannya serta barang barang dalam keadaan terbungkus. 4) Pengelolaan cap tanda tera dan sarana kemetrologian. Kegiatan Kemetrologian yang dilaksanakan tahun 2009 meliputi Tera Ulang UTTP, Pengawasan UTTP, Penyuluhan kemetrologian. Perkembangan Jumlah Ukuran, Takaran, Timbangan, dan Peralatannya (UTTP) yang ditera/ tera ulang tahun 2009 sebanyak 54.438 buah meningkat 61,24% dibandingkan tahun 2008 yang hanya sebanyak 33.342 buah. Sedangkan realisasi penerimaan uang tera/ tera ulang pada tahun 2009 sebesar Rp.130.316.375,00 melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp.130.000.000,00 atau mencapai 100,24%. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
360
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
• Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang salah satu Lembaga penguji Mutu dan Laboratorium Kalibrasi telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional ( KAN) Badan Standardisasi Nasional ( BSN). Program yang dilaksanak an Oleh UPTD BPSMB adalah : 1) Pengembangan ruang lingkup akreditasi Pengujian dan Kalibrasi 2) Meningkatkan kemampuan kompetensi sumber daya manusia yang profesional untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi 3) Meningkatkan dan Menambah sarana dan Prasarana laboratorium dan lingkungan kantor. Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program yang telah ditetapkan meliputi: a. Pemeliharaan Standar Sistem Mutu pengujian dan kalibrasi b. Pelaksanaan pengujian mutu barang dan kalibrasi peralatan laboratorium c. Peningkatan fasilitas laboratorium dan peralatan kantor Realisasi penerimaan retribusi hasil pengujian kalibrasi tahun 2009 adalah sebesar Rp.191.340.000,00 melebihi target yang telah ditetapkan sebesar Rp.150.000.000,00 atau mencapai 127,56%. Jumlah pengujian contoh dan kalibrasi alat laboratorium selama tahun 2009 yaitu sebanyak 2.373 pengujian contoh dan sebanyak 769 kalibrasi alat laboratorium:
C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan Permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan pembangunan industri di Provinsi Kalimantan dalam menghadapi era perdagangan global dan otonomi daerah yaitu : 1) Belum terakomodirnya semua Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mengikuti pembinaan melalui kegiatan yang ada. 2) Kualitas produksi industri kecil sebagian besar relatif masih belum dapat ditingkatkan karena keterbatasan penguasaan teknologi produksi.
Solusi 1) Melanjutkan program pembinaan IKM dengan kegiatan yang berfokus pada pelatihan yang mendukung bagi kemajuan usaha industri. 2) Melanjutkan program peningkatan kemampuan teknologi industri yang berfokus pada pengenalan teknologi baru.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
361
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
7.
URUSAN PERDAGANGAN Penyelenggaraan urusan bidang perdagangan dilaksanakan oleh SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, yang didukung oleh UPT di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yaitu : UPT Pelayanan Kemetrologian, UPT Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) dan UPT Balai Pendidikan Dan Latihan Kayu dan Logam, dimana untuk program dan kegiatan UPT tersebut telah dijelaskan di halaman terdahulu yaitu pada poin 6 (Industri). A. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan bidang perdagangan yang dilaksanakan pada tahun 2009 dibiayai melalui APBD Provinsi maupun APBN adalah : 1) Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan a. Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan alokasi APBD sebesar Rp.200.000.000,00 b. Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah, dengan alokasi sebesar Rp.1.495.525.000,00 2) Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri a. Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kalsel (APBN Rp.600.000.000,00) b. Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk, alokasi APBD sebesar Rp.100.000.000,00 c. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, alokasi dana APBD sebesar Rp.25.000.000,00 3) Peningkatan dan Pengembangan Ekspor a. Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan (APBN Rp.769.000.000,00 ) b. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor Daerah dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/ Pengusaha, dengan alokasi APBD sebesar Rp.365.000.000,00 c. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor, alokasi sebesar Rp.50.000.000,00 B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan 1) Realisasi Anggaran Pelaksanaan Program dan Kegiatan •
Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,dan realisasi Rp. 126.369.000,- atau 63,18 %.
kegiatan Pasar murah menjelang
bulan ramadhan dan Idul Fitri, Pelatihan WDP ( Wajib Daftar Perusahaan ), Pengawasan Barang Beredar dan Jasa di kab / kota. •
Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah
Kalsel (APBN), Anggaran
Rp.600.000.000 dengan kegiatan: Pengembangan sistem informasi manajemen, Penyusunan program & rencana kerja, Peningkatan & pengawasan barang beredar, Peningkatan dan pengembangan kemetrologian, Pengelolaan sistem akutansi
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
362
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
pemerintah, Identifikasi & harmonisasi kebijakan, Bina Usaha & pendaftaran perusahaan dengan
Pemerintah
Daerah,
Misi
Dagang
Lokal,
Pameran
produksi
dalam
negeri,Pengamanan / distribusi barang pokok/penting/strategis, Pelayanan informasi harga. Terealisir s/d bulan September 2009 sebesar Rp176.390.000,- atau 30% (anggaran) dan 40 % (fisik) •
Pengembangan Pasar & Distribusi Barang / Produk.
dengan anggaran sebesar
Rp.100.000.000 ,- dan realisasi Rp. 80.359.500 ,-atau 80,36
% , kegiatan yang
dilaksanakan yaitu monitoring ke pasar tradisional, Pengumpulan dan Pengolahan data harga bahan pokok di Kab / Kota, Penyebaran informasi . •
Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri , dengan anggaran sebesar Rp. 25.000.000 ,- dan realisasi Rp.24.651.000 ,- atau 98,60 % , kegiatan Penyebaran informasi , Cetak Byner , Baliho , Brosur.
•
Peningkatan dan Pengembangan Ekspor a. Pengembangan Ekspor Daerah Kalimantan Selatan ( APBN ) sumber dana APBN dengan anggaran sebesar Rp.769.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.556.977.000,atau 72,43 % Kegiatan ini melaksanakan antara lain : Penyuluhan dan penyebaran informasi, Pendidikan dan pelatihan teknis perdagangan, Promosi dagang, Industri dan investasi, Pengembangan usaha ekonomi. b. Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan Instansi Terkait/ Asosiasi/ Pengusaha, anggaran Rp. 365.000.000 dan terealisir sampai dengan September 2009 sebesar Rp 311.103.500,- .atau 85 % dengan kegiatan pelatihan dan konsultasi bisnis. c. Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur & Dokumen Ekspor dan Impor. Anggaran Rp. 50.000.000 tereralisir sampai dengan September 2009 sebesar Rp.34.300.000,- atau 69 % dengan kegiatan Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor di 4 (empat) Kabupaten se Kalimantan Selatan.
2) Hasil Pembangunan Bidang Perdagangan a. Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Perkembangan sektor Perdagangan dilihat dari jumlah pemegang Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) pada tahun 2009 sebanyak 46.631 buah yang terdiri dari 34.241 buah Pedagang Kecil (PK), Pedagang Menengah (PM) sebanyak 9.649 buah, Pedagang Besar (PB) 2.741 buah. Jika dibandingkan tahun 2008 jumlah pemegang SIUP sebanyak 42.736 buah atau terjadi peningkatan 9,11% penambahan jumlah baik PK, PM maupun PB, pemegang SIUP tahun 2008 tercatat PK sebanyak 31.370 buah, PM sebanyak 8.871 buah dan PB sebanyak 2.741 buah.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
363
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Pertambahan Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) tahun 2009 sebesar 9,11 % ini berarti bahwa pertumbuhan SIUP masih di atas target yang ditetapkan sebesar 5 % dan kumulatif sampai tahun 2010 target berjumlah 6 %. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (WDP) setiap perusahaan yang berperasi di wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia diwajibkan mendaftarkan usahanya pada Kantor pendaftaran perusahaan c.q Dinas Perindag Kabupaten/kota. Perkembangan Jumlah Unit Usaha ( Jenis perusahaan ) yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa berdasarkan pemegang atau pemilik Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kalimantan Selatan secara kumulatif tahun 2009 berjumlah 52.319 buah atau meningkat 8,13% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah 48.385 buah. Pada tahun 2009 tercatat yaitu untuk Perseroan Terbatas (PT) berjumlah 4.998 buah, CV berjumlah 13.530 buah, Firma berjumlah 36 buah, Koperasi 1.468 buah, Perorangan 31.984 buah, dan Badan Usaha Lainnya (BUL) 304 buah. Pembangunan pasar di Kalimantan Selatan, dibiayai melalui dana Pemerintah Pusat (TP dan DAK), pada tahun 2009 terdapat 8 unit pasar desa/waserda yang dibangun, sedangkan pada tahun 2008 yang dibangun sebanyak 4 unit terdiri dari 1 unit Pasar Tradisional / Percontohan dan 3 Unit Pasar Desa / Warseda. b. Perdagangan Luar Negeri (PLN). Realisasi nilai ekspor non migas Kalimantan Selatan meningkat tahun 2009 dibanding tahun 2008. Pada tahun 2008 sebesar US$.4.017.948.344,76 sedangkan tahun 2009 mencapai US$.5288.710.817,28 atau meningkat 31,63%. Peningkatan ekspor non migas yang begitu tajam tersebut disertai dengan keberhasilan diversifikasi komoditi ekspor dan diversifikasi tujuan ekspor. Komoditi ekspor sampai tahun 2009 mencapai 116 jenis, tambahan produk ekspor tersebut antara lain : batu besi, mangan, kromit, nikel, rumput laut, daun gulinggang dan turunan produk sawit (CPO,Crude Palm Keruel, RBD Palm Oil, Refined Bleacked). Diversifikasi Negara tujuan ekspor yaitu upaya penerobosan ke pasar mancanegara, Negara tujuan baru terutama tertuju pada Negara Negara Eropah Timur, Afrika, dan Amerika Utara seperti Slovenia, Kroasia, Lituania, Kenya, Ghana, Malta, Portorico, Togo, Costarika, Trinidad dan Reunion. Dengan demikian Negara tujuan ekspor bertambah 11 Negara, dengan total keseluruhan berjumlah 101(seratus satu) negara tujuan ekspor. Realisasi
impor tahun 2009 tercatat berjumlah US$.435.999.000, mengalami
peningkatan 30,39% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah US$.334.372.000 seiring dengan meningkatnya ekspor, meskipun pertumbuhan mencapai 30,39 %, namun secara nominal nilainya masih jauh dibawah nilai ekspor, dengan demikian setiap tahun neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan selalu surplus. LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
364
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Jenis barang yang diimpor berupa barang-barang mentah 55 % dan barang-barang penolong produksi 45 % sedangkan Negara importir lebih banyak didatangkan dari Singapore, kemudian diikuti oleh China, Australia, Eropah, dan Asia Timur dan Amerika Serikat.
C.
Permasalahan dan Solusi 1. Perdagangan Dalam Negeri Permasalahan a. Perlu ditingkatkannya jaringan distribusi dan perdagangan yang mampu menjamin ketersediaan barang dalam jumlah yang cukup dan harga yang bersaing. b. Masih kurangnya sarana dan prasarana pergudangan untuk ketersediaan bahan kebutuhan pokok khususnya sayuran dataran tinggi dan buah-buahan. Solusi a. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan Dinas / Lembaga terkait dalam pembinaan baik pembinaan dibidang Produksi dengan Dinas /Lembaga pembina Produksi ( Pertanian, , Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dll), maupun pembinaan dibidang permodalan dengan Dinas /Lembaga Pembina Permodalan ( BUMN, Koperasi, dan Perbankan). b. Peningkatan penyediaan dan akses informasi dibidang perdagangan, baik yang menyangkut informasi produk, mutu, informasi pasar dalam negeri maupun peluang pasar bagi Pelaku Usaha (UKM) . 2. Perdagangan Luar Negeri Permasalahan a. Komoditi ekspor Kalimantan Selatan masih bertumpu pada barang primer yang mengandalkan SDA yang setiap tahun jumlahnya semakin berkurang. b. Belum berkembangnya komoditi ekspor karena masih rendahnya mutu dan desain c. Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah. Solusi a. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka menarik investasi dengan memberikan kemudahan, stimulan dengan prosedur mudah dan cepat. b. Melanjutkan program pembinaan dan pengembangan produk baik dari aspek mutu dan desain maupun promosi c. Melanjutkan dan memantapkan kelembagaan DIKLAT (P3ED Kalsel) dalam menumbuhkan SDM yang handal.
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
365
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
8. URUSAN KETRANSMIGRASIAN Penyelenggaraan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan. Berikut dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan Industri di Provinsi Kalimantan Selatan selama tahun 2005-2009
A. Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Wilayah Tertinggal Program ini bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tertinggal, termasuk di wilayah-wilayah yang dihuni komunitas adat terpencil. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut maka strategi yang dilaksanakan adalah dengan meningkatkan mutu penyelenggaraan transmigrasi. Pengembangan pola usaha yang prospektif disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah sehingga akan mendorong pembentukan pertumbuhan ekonomi transmigran pada khususnya dan daerah pada umumnya. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Penyediaan Tanah Transmigrasi b. Pembangunan Permukiman Transmigrasi c. Pengerahan dan penempatan transmigran 2) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program ini bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan-kawasan yang berpotensi sebagai pusat-pusat pertumbuhan dengan mengoptimalkan pengembangan sumber daya alamnya untuk mendukung daya saing kawasan dan produk unggulan. Untuk mendorong masyarakat transmigran mampu meningkatkan taraf hidupnya dan memantapkan basis ekonomi masyarakat daerah transmigrasi dalam rangka pengembangan usaha ekonomi yang lebih luas dalam jangka panjang dengan melakukan pembinaan produksi dan pengelolaan hasil tanaman. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : a. Pelatihan pengembangan usaha b. Pengadan sarana produksi c. Pengembangan tanaman keras B. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Gambaran umum hasil pelaksanaan Urusan Ketransmigrasian yang dilenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalsel selama 2005-2009 Penyelenggaraan urusan pilihan ketransmigrasian dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan,
program dan kegiatan yang
dilaksanakan yaitu Pengembangan Wilayah Tertinggal dan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. Kedua jenis program ini sejak tahun 2006-2009 didanai dari dana APBD, dana Tugas Pembantuan dan dana Dekonsentrasi. Program Pengembangan Wilayah Tertinggal (Dekonsentrasi) NO.
KEGIATAN
1.
Pembangunan rumah transmigran (Unit)
2005 700
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
TAHUN 2006 2007 600 0
2008 2009 0 0
JLH 1.300
366
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
NO.
KEGIATAN
TAHUN 2006 2007 300 0
2005 350
2.
2008 2009 0 0
JLH
Penyiapan Lahan 650 Pekarangan (Ha) 3. Penyiapan Lahan Usaha 1.690 498 0 0 0 2.179 (Ha) 4. Pembangunan Jalan 2,7 7,85 0 0 0 10,55 penghubung/poros (Km) 5 Pembangunan Jalan 59,05 17,35 0 0 0 67,40 Desa (Km) 6 Pembangunan jembatan 430 78 0 0 0 508 (M) 7. Penempatan 700 600 0 0 0 1.300 transmigran (KK) Indikator Keberhasilan : Terbentuknya kawasan-kawasan pengembangan ekonomi baru melalui pengembangan Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) sebanyak 8 UPT dan penempatan transmigran sebanyak 2.973 KK Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Dekonsentrasi) NO.
KEGIATAN
1.
Pelayanan (UPT) Pelatihan Transmigran (Orang) Pembinaan kesehatan berupa obat-obatan, peralatan, dan perawatan (UPT) Pembinaan Mental Spritual berupa bukubuku keagamaan, kitab suci dan sarana rumah ibadah Budi daya tanaman pisang Kepok (batang) Budi daya tanaman Jeruk Madang (batang) Budidaya tanaman Pantung (batang) Budi daya tanaman Karet (batang) UPT yang telah diserahkan (Unit) Pengadaan sarana produksi (Pkt)
2. 3.
4.
5 6. 7. 8. 9. 10.
TAHUN 2007 2008 0 0
2009 0
JLH
2005 pendidikan 8
2006 0
210
240
0
0
150
600
13
0
0
0
0
13
8
0
0
0
0
8
0
15.000
0
0
0
15.000
0
3.000
0
0
0
3.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
2
400
1.635
0
0
0
2.035
8
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (APBD) NO. 1.
2.
KEGIATAN Budi daya tanaman pisang Kepok (batang) Budi daya tanaman Jeruk Madang
2005 30.000
10.000
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
2006
TAHUN 2007 0 0
3.000
0
2008
JLH
2009 0
0
30.000
0
0
10.000
367
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
(batang) Budi daya tanaman 0 15.000 30.000 20.300 20.000 65.300 Karet (batang) 4. Budi daya tanaman 0 3.000 50.000 0 0 53.000 Gaharu (batang) 5. Budidaya tanaman 0 0 0 20.000 0 20.000 Pantung (batang) Indikator Keberhasilan : Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat tumbuh menitik beratkan kegiatan pada pembinaan dan pengembangan warga transmigrasi sehingga dalam kurun 5 tahun transmigran sudah mampu mandiri dan selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah menjadi Desa depinitif. Untuk mendorong kepada sasaran yang diinginkan yaitu peningkatan kesejahteraan transmigran maka dilakukan berbagai kegiatan yaitu pembinaan usaha ekonomi seperti sarana produksi pertanian, pembinaan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan keagamaan. Sesuai dengan Kepmentrans nomor 09 tanhun 1999 pada tingkat pengembangan maka pada umumnya tingkat kesejahteraan transmigran sekitar 3.000 kg setara beras. 3.
Indikator keberhasilan pembinaan transmigrasi : Telah diserahkan 7 (tujuh) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) kepada pemerintah Kabupaten untuk kemudian menjadi Desa depinitif setelah mendapat pembinaan kurang lebih 5 tahun atau bergabung dengan Desa induk dengan kondisi warga lebih baik dari sisi sosial maupun ekonomi. UPT yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten NO.
KABUPATEN/UPT
TAHUN 2007 2008 (KK) (KK)
2006 (KK)
300
-
-
-
-
300
225 -
-
-
250
-
225 250
-
400 -
-
500 400
-
400 500 400
-
-
250
-
-
250
525
400
250
452 1.602
-
452 2.777
Kab. HSU 1. UPT. Pawalutan (KK) II. Kab. Balangan 2. UPT. Batumandi (KK) 3. UPT. Tawahan III. Kab. Barito Kuala 4. UPT.Tumih Roham Raya (KK) 5. Bahandang SP.1 (KK) 6. Bahandang SP.2 (KK) IV. Kab. Tanah Laut 7. UPT. Sebuhur (KK) V. Kab. Tanah Bumbu 8. UPT. Jombang (KK) JUMLAH (KK)
2009 (KK)
JLH (KK)
2005 (KK)
I.
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal (Tugas Pembantuan) NO.
KEGIATAN
1.
Pembangunan rumah transmigran (Unit) Penyiapan Lahan Pekarangan (Ha) Penyiapan Lahan Usaha (Ha) Pembangunan Jalan (Km) Pembangunan jembatan (M) Penempatan transmigran (KK)
2. 3. 4. 5. 6
2005 0
2006 0
0
0
0 0 0 0
0 0 0 0
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
TAHUN 2007 2008 650 350 350
209
600 350 27,30 18,80 354 169 650 350
JLH
2009 673
1.673
336,50
895,5
673 16,19 42 673
1.623 62,29 565 1.673 368
Bab. IV. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh (Tugas Pembantuan) TAHUN 2007 2008
JLH
NO.
KEGIATAN
2005
2006
1.
Pelatihan Transmigran (Orang) Pembinaan Mental Spritual berupa buku buku keagamaan, kitab suci dan sarana rumah ibadah (UPT) Budidaya tanaman Pantung (batang) Budi daya tanaman Karet (batang) UPT yang telah diserahkan (Unit) Pengadaan sarana produksi (Pkt)
0
0
210
90
150
450
0
0
0
6
10
16
0
0
0
14.000 29.672
43.672
0
0
0
92.075 42.000
0
0
2
0
2
134.07 5 4
0
0
0
0
1.559
1.559
2.
3. 4. 5. 6.
2009
C. Permasalahan dan Solusi Permasalahan 1) Kondisi lahan yang marginal dan atau gangguan alam yang tidak terdeteksi sebelumnya. 2) Rendahnya kompetensi transmigran
Solusi 1) Penelitian lahan dengan pemberian input-input pertanian 2) Memberikan pelatihan kepada transmigran
LKPJ Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Akhir Masa Jabatan Tahun 2005-2010
369