IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Sektor perikanan di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting. Dari sektor ini dimungkinkan akan menghasilkan protein hewani dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, meningkatkan ekspor, menyediakan bahan baku industri, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta mendukung pembangunan wilayah dan tentunya dengan tetap memperhatikan kelestarian dan fungsi lingkungan hidup. Sektor perikanan dapat digolongkan menjadi perikanan darat dan perikanan laut. Perikanan Laut adalah usaha penangkapan ikan di laut yang dilakukan di perairan pantai atau di tengah laut, sedangkan Perikanan Darat adalah usaha pembudidayaan dan penangkapan ikan di perairan darat seperti sungai, danau, rawa, waduk, empang, sawah yang digenangi air selama tanaman padi masih muda, dan tambak di tepi pantai. Letak geografis Kabupaten Wonosobo berada di tengah Pulau Jawa, dan tidak memiliki area wilayah pantai atau laut, sehingga perikanan yang ditangani hanya berkaitan dengan perikanan darat. Potensi perikanan darat di Kabupaten Wonosobo cukup menjanjikan karena didukung oleh sumberdaya air yang cukup melimpah. Lahan utama pengembangan perikanan di Kabupaten Wonosobo adalah waduk dan kolam rakyat. Pembangunan urusan perikanan diarahkan pada peningkatan produksi dan produktivitas komoditas perikanan. Kebijakan yang ditempuh yaitu : Mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan budidaya dan perikanan tangkap; Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewan asal ikan dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja produktif sehingga dapat menyerap tenaga pengangguran baik pengangguran terdidik maupun pengangguran tidak terdidik; Terpeliharanya sumberdaya perikanan yang berkesinambungan.
a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2010 telah dilaksanakan program dan kegiatan yang terutama ditujukan untuk mendorong perkembangan usaha perikanan rakyat. Untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 telah dialokasikan sebesar Rp 5.001.507.211 atau sebesar 0,694 % dari total APBD Tahun 2010 yang berjumlah Rp 720.254.292.159, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 4.912.118.097. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik BBI, UPR, pengembangan kawasan budidaya air tawar dan pengadaan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :
LKPJ 2010 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
190
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2010 No.
Program
A 1
B
Belanja Langsung Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Belanja Tidak langsung
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Hibah
2 3
Total
Alokasi (Rupiah)
Realisasi (Rupiah)
1.895.625.000
1.865.698.000
179.930.000
167.942.197
57.766.000
56.524.953
2.868.186.211
2.821.952.947
-
-
5.001.507.211
4.912.118.097
Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2010 (diolah)
b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program ini bertujuan untuk untuk mendorong perkembangan usaha perikanan rakyat. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan berupa pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik BBI, UPR, pengembangan kawasan budidaya air tawar dan pengadaan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
Betonisasi Jalan Produksi Ikan di Kelurahan Wadaslintang, Desa Plunjaran, Desa Karanganyar, Desa Erorejo, Desa Kaligowong, Desa Sumbersari dan Desa Kumejing untuk memperlancar transportasi ikan hasil tangkapan;
Pembangunan Saluran Irigasi Tersier Perkolaman Rakyat di Desa Gondowulan Kec. Kepil, Desa Blederan Kec. Mojotengah, Desa Kaliguwo Kec. Kaliwiro dan Desa Sitiharjo Kec. Garung untuk memperlancar suplai air Usaha Perkolaman Rakyat ;
Pembangunan Saluran Irigasi di UPR Wulungsari dan UPR Sukoharjo untuk memenuhi kecukupan kebutuhan air di UPR;
Pembangunan Perkolaman Rakyat di Kelurahan Kalibeber Mojotengah, Desa Ngalian Wadaslintang, Desa Sumberwulan Selomerto, Desa Karanganyar Wadaslintang, Desa Ngadikusuman Kertek, desa Besani Leksono, Desa Batursari Sapuran dan desa Bojasari Kertek untuk pengembangan kawasan budidaya ikan air tawar;
Pembangunan Hatchery Skala Rumah Tangga di Desa Mergosasi Sukoharjo untuk meningkatkan produksi benih ikan lele;
Pembangunan Jembatan UPR Kepil untuk memperlancar transportasi menuju dan dari UPR;
LKPJ 2010 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
191
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
Tempat Transit Ikan BBI Leksono untuk memperlancar proses pengemasan benih ikan;
Penyempurnaan Pagar BBI Sidojoyo dan BBI Kenjer untuk keamanan lingkungan BBI Sidojoyo dan BBI Kenjer;
Penyempurnaan Pasar Ikan Sapuran dan Pasar Ikan Kaliwiro serta pembangunan Pasar Ikan Selomerto dan Pasar Ikan Wadaslintang untuk kelancaran proses transaksi jual beli ikan;
Pengadaan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan meliputi pengadaan alat-alat pertanian dan perikanan;
Pengadaan kulkas untuk meningkatkan kualitas ikan hasil tangkapan di Waduk Wadaslintang;
Pengadaan alat ukur kualitas air untuk memperlancar petugas penyuluh perikanan dalam pendataan kualitas air;
Pengadaan jaring insang untuk meningkatkan produksi ikan hasil tangkapan;
Pengadaan induk ikan untuk peremajaan dan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi benih ikan BBI dan UPR.
Hasil dan manfaat pengembangan budidaya perikanan adalah untuk meningkatkan luas areal budidaya perikanan, meningkatkan produksi ikan serta meningkatkan tingkat konsumsi ikan di masyarakat, sehingga sektor perikanan akan mampu memberikan kontribusi yang nyata terhadap perputaran ekonomi masyarakat di pedesaan.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tujuan program ini adalah menyediakan sumber daya dalam pelaksanaan urusan perikanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Peternakan dan Perikanan telah melaksanakan kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangaundangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah, penyelesaian pekerjaan kantor dan penyediaan jasa pelayanan umum pemerintah.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program ini mencakup pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kantor.
Capaian Kinerja Urusan Perikanan Capaian kinerja urusan perikanan dapat dilihat pada beberapa indikator perikanan yang tersaji pada tabel berikut :
LKPJ 2010 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
192
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
Tabel. IV.C.1.2 Capaian Kinerja Urusan Perikanan Tahun 2010 berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah
No. 1
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD
2009
Produksi perikanan (Jumlah Produksi Ikan (kg)) / (Target Daerah (kg) x 100%
2
Konsumsi ikan (Jumlah Konsumsi Ikan/kapita/tahun (kg)) / (Target Daerah (Kg)) x 100% Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
2010
= 4.666.576 / 3.385.693 x 100% = 137,83%
= 5.260.835 / 3.408.164 x 100% =154,36 %
= 11,99 / 11,3 x 100% = 106,11%
= 12,47 / 11,375 x 100% = 109,63 %
Dari data capaian kinerja diatas dapat dilihat bahwa produksi perikanan di tahun 2010 melebihi target yang ditetapkan sehingga capaian kinerjanya mencapai 154,36 %, lebih tinggi dari tahun 2009 yang capaian kinerjanya mencapai 137,83%. Demikian pula dengan jumlah ikan konsumsi yang capaian kinerjanya mencapai 109,63%, lebih tinggi dari capaian kinerja di tahun 2009 yang mencapai 106,11%. Dengan adanya kegiatan yang melibatkan peran aktif masyarakat, berpengaruh pada peningkatan luas lahan perikanan seperti terlihat pada tabel sebagai berikut : Tabel IV.C.1.3 Luas Lahan Perikanan Tahun 2009 – 2010
No.
Jumlah
Kategori Lahan
2009
1
Kolam Air Tenang (ha)
2
Kolam Air Deras (ha)
3
Karamba (petak)
4
Waduk (ha)
5
Telaga (ha)
6
Sungai (ha)
7
Usaha Perbenihan Rakyat (ha)
8
BBI (Ha)
2010
Rata-rata Naik (Turun) %
259,50
260,80
0,50
1
1,50
50,00
170
521
206,47
1465
1465
0,00
75,40
75,40
0,00
593,20
593,32
0,02
7,30
7,80
6,85
2,22
2,22
0,00
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan
Peningkatan luas lahan perikanan berbanding lurus dengan volume produksi perikanan seperti terlihat pada tabel sebagai berikut : Tabel IV.C.1.4 Produksi Hasil Perikanan Tahun No.
Kategori 2009
1
Ikan Konsumsi (Kg)
2
Benih Ikan (ekor)
2010
Rata-rata Naik (Turun) %
4.666.576,00
5.260.835,00
12,73
43.023.000,00
43.239.000,00
0,50
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
LKPJ 2010 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
193
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Walaupun pencapaian di sektor perikanan menunjukkan hasil yang positif namun dalam pelaksanaan program ada hal-hal yang masih perlu dibenahi seperti :
Belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung perikanan budidaya serta rendahnya kemampuan pembudidaya ikan yang menerapkan cara budidaya ikan yang baik;
Tingginya harga pakan ikan sehingga keuntungan pembudidaya ikan semakin menurun;
Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan bagi rata-rata penduduk Wonosobo yaitu sebesar 12,47 kg/kapita/tahun dibanding tingkat konsumsi nasional sebesar 30,47 kg/kapita/tahun;
Menurunnya kualitas lingkungan hidup di Wonosobo mengakibatkan peningkatan sedimentasi pada waduk dan kolam ikan, serta berkurangnya kualitas dan kuantitas air;
Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan oleh masyarakat sangat berpengaruh terhadap kelangsungan ekosistem air karena mengurangi populasi ikan secara drastis;
Belum optimalnya pembinaan dan penyuluhan teknis di lapangan.
Solusi Pemecahan Masalah:
Peningkatan pembinaan dan penguatan modal kelompok;
Melaksanakan optimalisasi usaha perikanan tangkap, memasyarakatkan penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap;
Peningkatan usaha perikanan budidaya dengan dukungan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan serta meningkatkan kemampuan teknis pembudidayaan ikan;
Mengembangkan usaha perikanan budidaya sesuai komoditas unggulan yang berbasis kawasan dan diminati pasar, dengan meningkatkan mutu hasilnya;
Pengembangan pakan murah dengan pembuatan pakan secara mandiri di kelompok-kelompok pembudidaya dan subsidi pakan murah;
Peningkatan konsumsi ikan untuk meningkatkan serapan pasar domestik;
Perlu adanya penambahan tenaga teknis di lapangan untuk mendukung peningkatan produksi.
LKPJ 2010 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
194