15
4 METODE
Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian “Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah untuk Tingkat SD” yang dilakukan oleh SEAFAST CenterLPPM IPB. SD dipilih secara purposive sampling di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, berakreditasi A dan B, mempunyai kantin sekolah dan berdasarkan rekomendasi Dinas Pendidikan. SD yang menjadi tempat penelitian yaitu SDN Lawanggintung 01 di wilayah kota dengan akreditasi A, SDN Cimanggu Kecil di wilayah kota dengan akreditasi B, SDN Pajeleran 01 di wilayah kabupaten dengan akreditasi A, dan SDN Kota Batu 01 di wilayah kabupaten dengan akreditasi B. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2009 sampai bulan Juni 2010 dimulai dari persiapan awal penelitian (survei SD), persiapan modul, leaflet, poster, pengembangan kuesioner, uji coba kuesioner, pengambilan data serta analisis data hingga pelaporan.
Teknik Penarikan Contoh Pemilihan contoh guru dilakukan secara purposive sampling, meliputi semua guru di empat SD yang masih aktif mengajar dan bersedia mengisi kuesioner. Jumlah guru secara keseluruhan terdapat 99 orang dan yang bersedia mengikuti penelitian adalah 68 orang (Tabel 1). Tabel 1 Jumlah guru menurut sekolah, wilayah dan akreditasi Sekolah SDN Lawanggintung 01 SDN Cimanggu kecil SDN Pajeleran 01 SDN kota Batu 01 Total Keseluruhan
Wilayah
Akreditasi
Kota Kota Kabupaten Kabupaten
A B A B
L 2 6 6 2 16
Jumlah P Total 17 19 9 15 17 23 9 11 52 68
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data primer meliputi; karakteristik sosial ekonomi (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lama bekerja, besar keluarga, tingkat pendapatan), pengetahuan, sikap dan praktek gizi dan keamanan pangan, persepsi pada lima jenis media pendidikan gizi. Media yang dibuat oleh peneliti terdiri dari modul, leaflet, poster. Deskripsi dari jenis-jenis media tersebut adalah sebagai berikut:
16 1. Modul bertema “Gizi dan Keamanan Makanan Siswa Sekolah Dasar”. Isi materi berupa peranan pangan dan gizi, gizi dan kesehatan untuk anak sekolah, keamanan pangan dan peranan kantin sehat. 2. Leaflet tentang “Gizi Seimbang Anak Usia Sekolah” dan “Jajanan Sehat dan Bergizi”. 3. Poster yang dibuat oleh peneliti yaitu poster tentang “Gizi” dan “Keamanan Makanan”. Poster “Lima Kunci untuk Keamanan Pangan” merupakan poster yang dipublikasi oleh World Health Organization (WHO) dan poster “Sarapan Pagi” diterbitkan oleh Departemen Kesehatan. 4. Booklet tentang “Menuju Kantin Sehat di Sekolah” diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani bekerjasama dengan SEAFAST CenterLPPM IPB. 5. Flip chart tentang “Aku Sehat Sekolahku Sehat Prestasiku Meningkat” berasal dari Departemen Kesehatan bagian Pusat Promosi Kesehatan tahun 2005. Media pendidikan gizi dapat dilihat pada Lampiran 1-7. Kepada semua guru sebagai contoh penelitian ini diminta untuk mencermati kelima jenis media pendidikan tersebut dan diminta penilaiannya. Persepsi guru pada media pendidikan gizi yang dinilai meliputi: 1) Pentingnya materi pangan, gizi dan kesehatan; 2) Penggunaan beberapa media pangan, gizi dan kesehatan; 3) Penyajian materi; 4) Penyajian tulisan; dan 5) Penyajian gambar. Data sekunder merupakan data gambaran umum sekolah. Cara pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan instrumen kuesioner terstruktur.
Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data Data diolah dan ditabulasi menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS version 16.0 for Windows, kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Pengolahan statistik deskriptif berupa pembuatan tabel silang dari peubah-peubah yang diteliti, untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan umum responden, antara lain karakteristik sosial ekonomi guru, sebaran pengetahuan, sikap, praktek gizi dan keamanan pangan, persepsi guru pada berbagai media pendidikan gizi ditinjau dari berbagai aspek. Pengkategorian data dapat dilihat pada Tabel 2.
17 Tabel 2 Pengkategorian variabel penelitian Variabel Pengkategorian Data Karakteristik sosial ekonomi Jenis kelamin 1 = Perempuan 2 = Laki-laki
Referensi Ketentuan peneliti
Umur
Dewasa awal (19-24 tahun) Dewasa lanjut (25-35 tahun) Separuh baya (36-50 tahun) Tua (51-65 tahun)
Tingkat pendidikan
SMA/Sederajat Diploma S1
Lama bekerja (tahun)
1-10 11-20 21-30 31-40 >40
Ketentuan peneliti
Besar keluarga
Kecil (≤ 4 orang) Sedang (5-7 orang)
BKKBN 2008
Tingkat pendapatan keluarga
Miskin < Rp. 176.216,00 (kap/bln) Tidak miskin ≥ Rp. 176.216,00
Bank Dunia (perkapita/hari)
<$2 ≥$2
US $ 2 /kapita/hari
< 690.000 /kap/bulan ≥ 690.000 /kap/bulan
Gold Standard
< 500.000 /kap/bulan 500.000-1.000.000 /kap/bulan 1.000.000-1.500.000 /kap/bulan 1.500.000-2.000.000 /kap/bulan
Ketentuan peneliti
Khomsan, 2000 Ketentuan peneliti
a. negatif, apabila skor < 60% b. netral, apabila skor 60-80% c. positif, apabila skor > 80%
Persepsi guru pada berbagai media pendidikan gizi Pentingnya materi 3 = sangat penting 2 = Penting 1 = tidak penting Penyajian tulisan Penyajian gambar Penyajian materi Penggunaan media
BPS, 2008
<$1 ≥$1
Pengetahuan, sikap dan praktek gizi dan keamanan pangan Pengetahuan a. kurang, apabila skor < 60% b. sedang, apabila skor 60-80% Praktek c. baik, apabila skor > 80% Sikap
Sumarwan (2003)
1 = tidak setuju 2 = Setuju 3 = sangat setuju
Ketentuan peneliti
18 Analisis Data Estimasi proporsi dilakukan untuk peubah sosial ekonomi, perilaku gizi dan keamanan pangan, persepsi pada media pendidikan gizi. Analisis lebih lanjut hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan perilaku gizi dan keamanan pangan menggunakan korelasi Pearson, dan analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh perilaku gizi dan keamanan pangan terhadap persepsi pada media pendidikan gizi. Analisis korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan perilaku gizi dan keamanan pangan. Rumusnya sebagai berikut : n XY X Y rxy = ....................(1) 2 2 2 2 n X X n Y Y Keterangan: rxy = Korelasi antara karakteristik sosial ekonomi guru terhadap perilaku gizi dan keamanan pangan n = Jumlah responden X = Skor peubah karakteristik sosial ekonomi guru Y = Skor peubah perilaku gizi dan keamanan pangan Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari beberapa variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Analisis regresi linier berganda dilakukan apabila jumlah variabel independent nya lebih dari satu. Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda karena variabel independent ada 3 yaitu variabel pengetahuan, sikap, praktek gizi dan keamanan pangan, sedangkan variabel dependent ada 4 variabel yaitu persepsi guru mengenai pentingnya penyampaian materi pangan, gizi dan kesehatan, persepsi guru pada pemberian materi gizi dan kesehatan anak sekolah, persepsi guru pada pemberian materi keamanan pangan, serta persepsi guru pada penggunaan media dalam penyampaian materi pangan, gizi dan kesehatan. Persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = β0 + β1X1+ β2 X2+ β3 X3 + i Keterangan: Y β0 β1, β2 dan β3 X1 X2 X3 i
= Persepsi guru pada media pendidikan gizi = konstanta (nilai Y bila X = 0) = parameter koefisien regresi = Pengetahuan gizi dan keamanan pangan = Sikap gizi dan keamanan pangan = Praktek gizi dan keamanan pangan = Galat
19 Uji F digunakan untuk menguji secara serentak apakah masing-masing variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent. Rumus yang digunakan dalam analisis ini adalah sebagai berikut: R2 / k F (1 R 2 ) /( n k 1)
Keterangan: R² = koefisien determinasi k = jumlah variabel independen n = ukuran contoh Salah jenis pertama α = 0.05 Hipotesis: H0: Pengetahuan, Sikap dan Praktek tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media H1: Ada salah satu diantara pengetahuan, sikap, dan praktek yang berpengaruh terhadap persepsi pada media Kriteria pengujian H0 Tolak H0 : Jika F hitung > F table atau jika p-value < alpha (α=5%) Uji t digunakan untuk menguji konstanta dari setiap variabel independent. Hal ini berarti bahwa uji t dapat mengetahui apakah peubah bebas secara individu mempunyai pengaruh yang berarti terhadap peubah respon. Rumus yang digunakan untuk mencari t hitung adalah sebagai berikut: b t hitung i Sbi Keterangan: bi = koefisien regresi masing-masing variabel Sbi = simpangan baku dari bi Hipotesis 1: H0: Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media H1: Pengetahuan berpengaruh terhadap persepsi pada media Hipotesis 2: H0: Sikap tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media H1: Sikap berpengaruh terhadap persepsi pada media Hipotesis 3: H0: Praktek tidak berpengaruh terhadap persepsi pada media H1: Praktek berpengaruh terhadap persepsi pada media Kriteria pengujian H0 Tolak H0 : Jika t hitung > t tabel atau jika p-value < alpha (α=5%)
20 Definisi Operasional 1. Media pendidikan gizi : alat bantu yang diberikan pada 4 SD yang menjadi tempat peneliti untuk dinilai oleh guru yang akan digunakan pada intervensi pendidikan gizi. Media pendidikan gizi terdiri dari modul, poster, flip chart, booklet, dan leaflet. 2. Guru SD : seseorang yang masih aktif mengajar di SD yang menjadi tempat penelitian berlangsung dan bersedia mengisi kuesioner (mengikuti prosedur penelitian). 3. Karakteristik sosial ekonomi guru : ciri-ciri sosial ekonomi guru yang diperkirakan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap dan praktek gizi dan keamanan pangan guru, meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, besar keluarga dan tingkat pendapatan keluarga. 4. Pengetahuan gizi guru : pemahaman guru terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan gizi. Terdiri dari 10 pertanyaan yang kemudian skornya dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar. 5. Pengetahuan keamanan pangan guru : pemahaman guru terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan keamanan pangan. Terdiri dari 10 pertanyaan yang dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar. 6. Sikap guru terkait gizi : tingkat keyakinan atau pendapat responden tentang hal-hal yang berhubungan dengan gizi yang diukur menjawab 10 pernyataan dengan skor jawaban atas pernyataan yang diajukan yaitu kategori Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar. 7. Sikap guru terkait keamanan pangan : tingkat keyakinan atau pendapat responden tentang hal-hal yang berhubungan dengan keamanan pangan yang diukur menjawab 10 pernyataan dengan skor jawaban atas pernyataan yang diajukan yaitu kategori Baik jika skor > 80% dari jawaban yang benar, Sedang 60-80% dari jawaban yang benar dan Kurang jika skor < 60% dari jawaban yang benar. 8. Praktek gizi guru : kegiatan guru yang berhubungan dengan konsumsi makanan dan minuman, maupun jajanan yang diukur dengan 10 pertanyaan terkait dengan gizi. 9. Praktek keamanan pangan guru : kegiatan guru yang berhubungan dengan konsumsi makanan dan minuman yang aman, maupun jajanan yang aman diukur dengan 8 pertanyaan terkait dengan keamanan pangan. 10. Persepsi terhadap media pendidikan gizi : pandangan atau penilaian responden terhadap media pendidikan gizi. Penilaian persepsi guru SD diukur dengan 5 pertanyaan terkait lima jenis media pendidikan gizi, meliputi penilaian terhadap pentingnya materi, penyajian tulisan, penyajian gambar, penyajian materi, dan penggunaan media.
21 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain media pendidikan gizi yang memiliki isi pesan yang berbeda-beda sehingga substansi dari media tidak bisa diukur. Dalam pembuatan media bench mark yang digunakan tidak mengacu pada satu materi pokok atau materi tentang gizi dan keamanan pangan yang dijawab kurang tepat oleh para guru.